Komplikasi versi luar

22
 Komplikasi versi luar Posted on April 11, 2011 by admin Operasi versi luar menimbulkan komplikasi terutama terhadap janin dalam bentuk: 1. Distres janin. Distres janin terjadi akibat gangguan sirkulasi darah menuju janin yang disebabkan oleh lilitan tali pusat yang makin ketat, terjadi solusio plasenta, robekan tali pusat, dan si mpul tali pusat makin ketat. Perubahan denyut jantung janin karena distres janin yaitu cepat di atas 160 kali/menit, kurang dari 100 kali/menit, iramanya tidak teratu r. 2. Solusio plasenta. Terlepasnya plasenta karena tarikan tali pusat (lilitan tali pusat, tali pusat yang pendek). Gejalanya adalah distres janin, nyeri abdomen, dan perut menjadi tegang. 3. Ketuban pecah. Dapat menimbulkan komplikasi aliran air ketuban menimbulkan prolapsus tali pusat dan prolapsus kaki atau tangan. 4. Terjadi inpartu. Dengan tindakan versi luar terjadi komplikasi, dimulainya his inpartu dengan jarak makin pendek dan kekuatan makin besar. Sikap lebih lanjut adalah: a. Melakukan observasi inpartu dengan pengawasan pada his, denyut  jantung janin, penurunan , dan lingkaran Bandle. b. Segera melakukan seksio sesarea bila terdapat tanda distres janin, tanda solusio plasenta, dan ketuban pecah diikuti prolapsus bagian kecil. Memperhatikan besarnya komplikasi yang terjadi, maka operasi versi luar tidak banyak dilakukan dalam era  ilmu kebidanan modern. Tindakan operasi versi luar Tindakan versi luar mempunyai tahap sebagai berikut: 1. Eksentrasi: inengeluarkan bagian terendah dari pelvis.

Transcript of Komplikasi versi luar

5/12/2018 Komplikasi versi luar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komplikasi-versi-luar 1/22

Komplikasi versi luar

Posted on April 11, 2011 by admin 

Operasi versi luar menimbulkan komplikasi terutama terhadap janindalam bentuk:

1. Distres janin.

Distres janin terjadi akibat gangguan sirkulasi darah menuju janin

yang disebabkan oleh lilitan tali pusat yang makin ketat, terjadi

solusio plasenta, robekan tali pusat, dan simpul tali pusat makin ketat.

Perubahan denyut jantung janin karena distres janin yaitu cepat di atas

160 kali/menit, kurang dari 100 kali/menit, iramanya tidak teratur.

2. Solusio plasenta.

Terlepasnya plasenta karena tarikan tali pusat (lilitan tali pusat, tali

pusat yang pendek). Gejalanya adalah distres janin, nyeri abdomen,

dan perut menjadi tegang.

3. Ketuban pecah.

Dapat menimbulkan komplikasi aliran air ketuban menimbulkan

prolapsus tali pusat dan prolapsus kaki atau tangan.

4. Terjadi inpartu.

Dengan tindakan versi luar terjadi komplikasi, dimulainya his inpartu

dengan jarak makin pendek dan kekuatan makin besar. Sikap lebih

lanjut adalah:

a. Melakukan observasi inpartu dengan pengawasan pada his, denyut

 jantung janin, penurunan, dan lingkaran Bandle.

b. Segera melakukan seksio sesarea bila terdapat tanda distres janin,tanda solusio plasenta, dan ketuban pecah diikuti prolapsus bagian

kecil.

Memperhatikan besarnya komplikasi yang terjadi, maka operasi versi

luar tidak banyak dilakukan dalam era ilmu kebidanan modern.

Tindakan operasi versi luar Tindakan versi luar mempunyai tahap sebagai berikut:

1. Eksentrasi: inengeluarkan bagian terendah dari pelvis.

5/12/2018 Komplikasi versi luar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komplikasi-versi-luar 2/22

2. Mobilisasi: mengarahkan bokong ke arah punggung anak dan

menekan kepala ke arah badan sehingga janin tetap dalam posisi

fleksi.

3. Rotasi: memutar janin dalam rahim ke arah sudut putaran terkecil.

Setiap putaran 45° dilakukan observasi selama 5 sampai 10 menit

untuk menilai keadaan janin.

4. Fiksasi: setelah putaran berhasil kepala atau bagian terbawah

difiksir pada pintu atas panggul (PAP).

A. Definisi 

Solusio plasenta adalah lepasnya sebagian atau seluruh jaringan plasenta yang berimplantasi normal pada kehamilan di atas

22 minggu dan sebelum anak lahir

B. Frekuensi 

Solusio plasenta terjadi kira-kira 1 di antara 50 persalinan. Di

rumah sakit Dr.Gipto Mangunkusumo antara tahun 1968-1971

Solusio plasenta terjadi pada kira-kira2,1 % dari seluruh persalinan,

yang terdiri dari 14 % Solusio plasenta sedang, dan dan86% Solusio

plasenta berat. Solusio plasenta ringan jarang di diagnosis,mungkinkarena penderita selalu terlambat datang ke

rumah sakit ; atau tanda-tanda dangejalanya terlampau

ringan, sehingga t idak menarik perhatian penderi ta

maupundokternya. 

C. Etiologi 

Penyebab utama dari solusio plasenta masih belum diketahui

pasti. Meskipundemikian ada beberapa factor yang diduga

mempengaruhi nya, antara lain : 1.penyakit hipertensi menahun  

2.

pre-eklampsia 

3.

tali pusat yang pendek 

4.

trauma 

5.

5/12/2018 Komplikasi versi luar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komplikasi-versi-luar 3/22

tekanan oleh rahim yang membesar pada vena cava inferior6.uterus

yang sangat mengecil ( hidramnion pada waktu ketuban

pecah,kehamilan ganda pada waktu anak pertama lahir ) 

Di samping hal-hal di atas, ada juga pengaruh dari :1.

umur lanjut 

2.

multiparitas 

3.

ketuban pecah sebelum waktunya 

4.

defisiensi asam folat 

5.

merokok, alcohol, kokain6 . m i o m a u t e r i  

D. Klasifikasi 

Secara klinis solusio plasenta dibagi dalam :1.

solusio placenta ringan 

2.

solusio placenta sedang3.solusio placenta berat  

K l a s i f i k a s i i n i d i b u a t b e r d a s a r k a n t a n d a - t a n d a

k l in i sn y a, s e su a i d e r aj at terlepasnya placenta. Padasolusio placenta, darah dari tempat pelepasan mencari jalan

keluar antara selaput janin dan dinding rahim dan akhirnya

keluar dari serviksdan terjadilah solusio placenta dengan

perdarahan keluar / tampak. Kadang-kadangda r a h t i d a k 

k e l u a r t a p i b e r k u m p u l d i b e l a k a n g p l a c e n t a

m e mb e n t u k h e m a t o m retroplasenta. Perdarahan ini disebut

perdarahan ke dalam/ tersembunyi. Kadang-kadang darah masuk 

ke dalam ruang amnion sehingga perdarahan tetap tersembunyi. E. Patologi 

Solusio placenta dimulai dengan perdarahan dalam desidua

basalis, kemudianter ja d i he ma to m da la m de s i du a ya ng

m e n g a n g k a t l a p i s a n - l a p i s a n d i a t a s n y a . He ma to m i ni

makin lama makin besar sehingga placenta terdesak dan

akhirnyaterlepas. Jika perdarahan sedikit , hematom yang

kec il i tu h anya aka n me nde sak jaringan placenta, belum

mengganggu peredaran darah antara uterus dan

5/12/2018 Komplikasi versi luar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komplikasi-versi-luar 4/22

placenta,sehingga tanda dan gejalanya pun tidak jelas. Setelah

placenta lahir baru didapatkancekungan pada permukaan

maternalnya dengan bekuan darah lama yang

berwarnakehitaman. 

Perdarahan akan berlangsung terus menerus karena otot uterus yang

teregang olehkehamilan itu tak mampu untuk berkontraksi lebih

untuk menghentikan perdarahan.Akibatnya hematoma

retroplasenter akan bertambah besar, sehingga sebagian

danakhirnya seluruh placenta akan terlepas. Sebagian

ak an men ye lun du p d i b awah selaput ketuban keluar dari

vagina atau menembus selaput ketuban masuk ke

dalamkantong ketuban, atau mengadakan ekstravasasi di antara

serabut otot uterus. Bilaekstravasasi berlangsung hebat, maka

seluruh permukaan uterus akan berbercak unguatau biru, disebut

uterus couvelaire. Uterus seperti ini sangat tegang dan nyeri.Akibat

kerusakan jaringan miometrium dan pembekuan retroplasenter,

banyak romboplastin akan masuk ke dalam peredaran darah ibu,

sehingga terjadi pembekuanint ra va sk ul er di mana-ma na,

menyebabkan sebagian besar persediaan

fib ri no ge nhabis.Akibatnya, terjadi hipofibrinogenemi yangmenyebabkan gangguan pembekuandarah pada uterus

maupun alat-alat tubuh lainnya. Perfusi ginjal akan

terganggukarena syok dan pembekuan intravaskuler.

Ol igur ia da n prot ei nu ri a ak an te rj ad i akibat nekrosis tubuli

ginjal mendadak yang masih dapat sembuh kembali, atau

akibatne kr os i s k o r t ek s g in j a l men da da k ya ng

bi as an ya be ra ki ba t f a t a l . Na si b ja ni n tergantung dari

luasnya placenta yang lepas. Apabila sebagian besar atauseluruhnyaterlepas, anoksia akan mengakibatkan kematian

 janin. Apabila sebagian kecil yanglepas, mungkin tidak 

berpengaruh sama sekali atau mengakibatakan gawat janin.Waktu

adalah hal yang sangat menentukan dalam beratnya gangguan

pembekuandarah, kelainan ginjal dan nasib janin. Makin lama

sejak terjadinya solusio placentasampai persalinan selesai, makin

hebat komplikasinya. 

F. Gejala klinis 

5/12/2018 Komplikasi versi luar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komplikasi-versi-luar 5/22

1. Perdarahan yang disertai nyeri, juga diluar his. 

Jenis Solusio Plasenta :Jenis Solusio Plasenta REVEALED CONCEALED MIXED

Slide 23:

Terdapat 2 jenis perdarahan yang terjadi : Jenis perdarahan TERSEMBUNYI (concealed) : 20% Jenis

perdarahan KELUAR (revealed) : 80% TERSEMBUNYI : darah terperangkap dalam cavum uteri di balik

plasenta [ hematoma retroplasenta ] dan hampir seluruh bagian plasenta dapat terlepas , komplikasi

yang ditimbulkan biasanya sangat berat dan 10% disertai dengan DIC- DISSEMINATED

INTRAVASCULAR COAGULATION

Slide 24:

JENIS TERBUKA : darah keluar dari ostium uteri , umumnya hanya sebagian dari plasenta yang

terlepas dan komplikasi umumnya tidak berat. Kadang-kadang, plasenta tidak lepas semua namun

darah yang keluar terperangkap dibalik selaput ketuban (relativelly concealed-MIXED) 30%

perdarahan antepartum disebabkan oleh SOLUSIO PLASENTA

ETIOLOGI :

ETIOLOGI Penyebab utama TIDAK JELAS Terdapat beberapa FAKTOR RESIKO antara lain Peningkatan

usia dan paritas Preeklampsia / Eklampsia Hipertensi kronis KPD preterm Kehamilan kembar

Hidramnion Merokok Pencandu alkohol Trombofilia Pengguna cocain Riwayat solusio plasenta

Mioma uteri

Faktor pencetus : :

Faktor pencetus : Versi luar atau versi dalam Kecelakaan Trauma abdomen Amniotomi Lilitan

talipusat - Tali pusat pendek

PATOFISIOLOGI-1 :

PATOFISIOLOGI-1 Diawali dengan terjadinya PERDARAHAN Desiduakedalam desidua basalis

terkelupas dan tersisa sebuah lapisan tipis yang melekat pada miometrium. HEMATOMA pada

desidua akan menyebabkan separasi dan plasenta tertekan oleh hematoma desidua yang terjadi.

Pada awal proses : [ gejala - ]

5/12/2018 Komplikasi versi luar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komplikasi-versi-luar 6/22

PATOFISIOLOGI-2 :

PATOFISIOLOGI-2  Pada beberapa keadaan, arteri spiralis desidua pecah HEMATOMA

RETROPLASENTA yang menjadi semakin bertambah luas. Oleh karena didalam uterus masih terdapat

produk konsepsi maka uterus tak mampu berkontraksi untuk menekan pembuluh yang pecah

tersebut. Darah dapat merembes ke pinggiran membran dan keluar dari uterus maka terjadilah

perdarahan yang keluar ( REVEALED HAEMORRHAGE )

PERDARAHAN TERSEMBUNYI :

PERDARAHAN TERSEMBUNYI Terjadi efusi darah dibelakang plasenta dengan tepi yang masih utuh

Plasenta terlepas total sementara selaput ketuban masih menempel dengan baik pada dinding

uterus Darah mencapai cavum uteri bila terdapat robekan selaput ketuban Kepala janin menekan

SBR sehingga darah sulit keluar Bekuan darah dapat masuk kedalam miometrium sehingga

menyebabkan UTERUS COUVELAIR

GAMBARAN KLINIK :

GAMBARAN KLINIK GEJALA dan TANDA TEMUAN LABORATORIUM

GEJALA dan TANDA :

GEJALA dan TANDA Gejala klinik tergantung pada luas dan jenis pelepasan plasenta (concealed atau

revealed) 30% kasus, daerah yang terlepas tidak terlalu besar dan tidak memberikan gejala dan

diagnosa ditegakkan secara retrospektif setelah anak lahir dengan terlihatnya hematoma

retroplasenta Bila lepasnya plasenta mengenai daerah luas, terjadi nyeri abdomen dan uterus yang

tegang disertai dengan :

Gejala Solusio Plasenta Berat : :

Gejala Solusio Plasenta Berat : Gawat janin (50% penderita) Janin mati ( 15%) Tetania uteri DIC-

disseminated intravascular coagulation Syok hipovolemik Perdarahan pervaginam ( 80% penderita)

Uterus yang tegang (2/3 penderita) Kontraksi uterus abnormal (1/3 penderita)

TEMUAN LABORATORIUM :

TEMUAN LABORATORIUM Kadar haemoglobin [Hb] atau hematokrit [Ht] sangat bervariasi.

Penurunan Hb dan Ht umumnya terjadi setelah terjadi hemodilusi. Hapusan darah tepi menunjukkan

penurunan trombosit, adanya schistosit menunjukkan sudah terjadinya proses koagulasi

intravaskular. Penurunan kadar fibrinogen dan pelepasan hasil degradasi fibrinogen. Bila pengukuran

fibrinogen tak dapat segera dilakukan, lakukan pemeriksaan “clott observation test”.

5/12/2018 Komplikasi versi luar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komplikasi-versi-luar 7/22

PENATALAKSANAAN :

PENATALAKSANAAN TINDAKAN GAWAT DARURAT : Bila GEJALA KLINIK PROGRESIF atau separasi

plasenta BERTAMBAH LUAS yang manifestasinya adalah : Perdarahan bertambah banyak Uterus

tegang dan atau fundus uteri semakin meninggi Gawat janin maka hal tersebut menunjukkan

keadaan gawat-darurat dan tindakan yang harus segera diambil adalah: Pasang 2 buah infuse Ambil

darah untuk pemeriksaan dan siapkan tranfusi

TERAPI EKSPEKTATIF :

TERAPI EKSPEKTATIF Penatalaksanaan ekspektatif hanya dibenarkan bila : Kondisi ibu stabil, Janin

imatur dan Tanda gangguan janin [ - ] Pada umumnya bila berdasarkan gejala klinis sudah diduga

adanya solusio plasenta maka TIDAK PADA TEMPATNYA untuk melakukan satu tindakan ekspektatif.

PERSALINAN PERVAGINAM-1 :

PERSALINAN PERVAGINAM-1 Indikasi persalinan pervaginam adalah bila derajat separasi TIDAK LUAS

dan atau kondisi ibu dan atau anak baik dan atau persalinan diperkirakan akan segera BERAKHIR.

PERSALINAN PERVAGINAM-2 :

PERSALINAN PERVAGINAM-2 Setelah diagnosa solusio plasenta ditegakkan maka segera lakukan

AMNIOTOMI dengan tujuan untuk : Segera MENURUNKAN TEKANAN INTRAUTERIN untuk

menghentikan perdarahan dan mencegah komplikasi lebih lanjut MERANGSANG PERSALINAN ( pada

 janin imature, tindakan ini tak terbukti dapat merangsang persalinan oleh karena amnion yang utuhlebih efektif dalam membuka servik) Induksi persalinan dengan infuse oksitosin dilakukan bila

tindakan amniotomi TIDAK SEGERA DIIKUTI dengan tanda persalinan.

SECTIO CAESAR :

SECTIO CAESAR Indikasi SC dapat dilihat dari sisi IBU dan atau ANAK Tindakan SC dipilih bila

persalinan diperkirakan TAK SEGERA BERAKHIR, misalnya kejadian SP yang ditegakkan pada nulipara

dengan dilatasi 3 – 4 cm. Atas indikasi ibu maka janin mati BUKAN KONTRA INDIKASI untuk

melakukan tindakan sectio caesar pada kasus SP.

KOMPLIKASI :

KOMPLIKASI Koagulopati konsumptif Renal Failure Uterus Couvelaire

PROGNOSIS :

PROGNOSIS Mortalitas maternal 0.5 – 5% dan sebagian besar disebabkan GAGAL GINJAL atau GAGAL

KARDIOVASKULAR. Pada SP berat, mortalitas janin mencapai 50 – 80% Janin yang dilahirkan memiliki

5/12/2018 Komplikasi versi luar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komplikasi-versi-luar 8/22

morbidtas tinggi yang disebabkan oleh : hipoksia intra uterin, trauma persalinan dan akibat

prematuritas.

Ilustrasi Kasus

Pasien perempuan, 26 tahun datang dengan keluhan keluar darah dari kemaluan

sejak 6 jam sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Pasien dirujuk oleh bidan denganketerangan denyut jantung janin tidak teratur. Pasien mengaku hamil 9 bulan. Antenatal care

(ANC) tidak dilakukan teratur di bidan. Selama ANC dikatakan tidak ada kelainan. Enam

 jam SMRS, keluar darah dari kemaluan berupa bercak-bercak disertai nyeri di perut kiri

bagian bawah. Keluar darah lendir (-), ari-ari (-), mulas (-). Gerak janin dirasakan terakhir

oleh pasien 3 jam SMRS. Saat sampai di IGD RSCM, pasien terasa sangat lemas dan perut

terasa tegang.

Dari pemeriksaan fisis didapatkan, pasien compos mentis, tampak sakit berat dan

pucat dengan tekanan darah 100/60 mmHg, frekuensi nadi 132x/menit, frekuensi napas

20x/menit dan suhu 36,5 oC. Konjungtiva pucat, abdomen tegang dan terdapat nyeri tekan di

perut bagian bawah, akral dingin.

Status obstetrikus didapatkan tinggi fundus uteri 32 cm, kepala masih di atas pintu ataspanggul, taksiran berat janin 2900 gram, uterus tegang, dan tidak ditemukan denyut jantung

 janin. Dari inspekulo, tampak darah mengalir dari ostium berwarna merah kehitaman.

Dari hasil pemeriksaan laboratorium, didapatkan anemia (Hb 6,8 g/dL), leukositosis

(22.300/uL), memanjangnya PT dan APTT, turunnya kadar fibrinogen (106 mg/L), dan

meningkatnya kadar D-dimer (2,0 mg/L).

Dari hasil USG, tampak janin presentasi kepala tunggal hidup, tidak terdapat denyut jantung

 janin. Diameter biparietal 92 mm, abdominal circumference 300 mm, fetal length 69 mm, dan

taksiran berat janin 2700 g. Plasenta terletak di fundus dan tampak perdarahan retroplasenta

dengan ukuran 7 x 7 cm. Kesan: sesuai hamil aterm, intrauterine fetal death (IUFD), dan

solutio plasenta.

Terminasi kehamilan pun dilakukan dengan sectio cesarea cito

Solusio Plasenta

Dari ilustrasi di atas, dapat dilihat bagaimana keadaan pasien yang mengalami

solusio plasenta. Tak hanya pasien tapi janin yang dikandungnya sangat berisiko tinggi

meninggal dunia. Solusio plasenta merupakan suatu keadaan dimana plasenta terlepas dari

tempat implantasinya di dalam uterus sebelum bayi dilahirkan.

Ada 3 macam bentuk solusio berdasarkan jumlah plasenta yang terlepas. Bila plasenta

terlepas seluruhnya disebut solusio plasenta totalis. Bila sebagian disebut solusio plasenta

parsialis. Dan, bila hanya sebagian kecil pinggir plasenta disebut ruptura sinus marginalis.

Perdarahan yang terjadi pada solusio tidak selalu terlihat dari luar. Pada kasus yang jarang,darah dapat tidak mengalir, tetapi tertahan di antara bagian plasenta yang lepas dan uterus

sehingga terjadi perdarahan tersembunyi. Bahkan, perdarahan dapat menembus selaput

ketuban lalu masuk ke dalam kantong ketuban.

Jarang Dijumpai

Solusio plasenta merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang serius dan

mengakibatkan tingginya angka mortalitsai perinatal yaitu 119 per 1000 kelahiran

dibandingkan dengan 8,2 per 1000 kelahiran yang lain. Untungnya, jarang dijumpai. Di

negeri Paman Sam, solusio plasenta hanya ditemukan sebanyak 1%.

Faktor Risiko

5/12/2018 Komplikasi versi luar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komplikasi-versi-luar 9/22

Belum ada yang berhasil menemukan penyebab pasti solusio plasenta. Namun, faktor

risikonya antara lain umur ibu yang tua, multiparitas, kehamilan multipel, trauma, tali pusat

yang pendek, kejadian solusio plasenta pada kehamilan sebelumnya, ketuban pecah dini,

polihidramnion, dekompresi uterus mendadak, anomali uterus atau tumor uterus, hipertensi

kronis atau hipertensi yang ditimbulkan oleh kehamilan, tekanan pada vena cava inferior

akibat uterus yang membesar, merokok, penggunaan kokain, dan defisiensi gizi.

Uterus Bercak Biru

Perdarahan pada solusio plasenta dapat disebabkan oleh pembuluh arteri spiralis desidua

yang ruptur sehingga menyebabkan hematom retroplasenta. Semakin meluas hematom maka

semakin banyak arteri yang ruptur sehingga akan lebih banyak bagian plasenta yang terlepas.

Karena uterus tetap teregang akibat adanya hasil pembuahan, organ ini tidak mampu

mengadakan kontraksi yang memadai guna menekan pembuluh darah yang ruptur yang

menyuplai kebutuhan nutrisi dan oksigen bagi plasenta tersebut. Darah yang mengalir keluar

dapat melepaskan selaput ketuban dari dinding uterus dan akhirnya akan terlihat dari luar

atau tetap tertahan seluruhnya di dalam uterus. Darah dapat juga mengadakan ekstravasasi di

antara serabut-serabut otot uterus. Apabila ekstravasasinya berlangsung hebat, seluruhpermukaan uterus akan berbercak biru atau ungu dan disebut uterus Couvelaire.

Perdarahan yang tertahan atau tersembunyi dapat terjadi bila: (1) terdapat efusi darah di balik 

plasenta tetapi tepi plasenta masih melekat, (2) plasenta sudah terlepas sama sekali tetapi

selaput ketuban masih melekat pada dinding uterus, (3) darah mengalir masuk ke dalam

rongga amnion setelah menimbulkan ruptur selaput ketuban, dan (4) kepala janin begitu rapat

dengan segmen bawah uterus sehingga darah tidak bisa melewatinya.

Kerusakan jaringan miometrium dan pembekuan retroplasentar akan memicu

tromblopastin masuk ke dalam peredaran darah ibu sehingga terjadi pembekuan intravaskuler

di mana-mana atau disseminated intravascular coagulation (DIC), yang akan menghabiskan

sebagian besar persediaan fibrinogen. Akibatnya, terjadi hipofibrinogenemia yang

menyebabkan gangguan pembekuan darah tidak hanya di uterus, akan tetapi juga pada alat-

alat tubuh lainnya. Perfusi ginjal akan terganggu karena syok dan pembekuan intravaskuler.

Perdarahan

Biasanya gejala solusio plasenta adalah perdarahan dalam jumlah yang sedikit pada vagina

(80%) disertai nyeri pada abdomen dan punggung, pasien sendiri terlihat sangat pucat dan

lemas. Adanya kontraksi pada uterus juga sering ditemukan, berupa kontraksi hipertonik dan

berfrekuensi tinggi sehingga pada perabaan abdomen uterus terasa tegang terus-menerus.

Dapat juga berupa gawat janin atau bahkan kematian janin. Dan beberapa kasus melaporkan

bahwa tinggi fundus uteri meningkat akibat adanya perdarahan intrauterine yang meluas.

Gerakan janin yang melemah juga bisa ditemukan pada masalah ini.

Tabel 1. Tiga Kelas Solusio Plasenta Berdasarkan Gejala dan Tanda

Kelas Gejala

Kelas 0 – asimtomatik Gejala tidak ada

Diagnosis dibuat dengan menemukan pembekuan darah

yang terorganisasi atau bagian yang terdepresi pada

plasenta yang sudah dilahirkan

Kelas 1 – ringan

(Rupturan sinus marginalis

atau sebagian kecil plasenta

yang tidak berdarah banyak)

Tidak ada atau sedikit perdarahan dari vagina yang

warnanya kehitam-hitaman

Rahim yang sedikit nyeri atau terus menerus agak tegang

Tekanan darah dan frekuensi nadi ibu yang normalTidak ada koagulopati

5/12/2018 Komplikasi versi luar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komplikasi-versi-luar 10/22

Tidak ada gawat janin

Kelas 2 – sedang

(Plasenta lepas lebih dari

1/4-nya tetapi belum sampai

2/3 luas permukaannya)

Tidak ada hingga adanya perdarahan dari vagina dalam

 jumlah yang sedang

Nyeri pada uterus yang bersifat sedang hingga berat, bisa

disertai kontraksi tetanik. Nyeri perut dirasakan terus

menerus, uterus teraba tegang dan nyeri tekanTakikardi pada ibu dengan perubahan ortostatik pada

tekanan darah dan frekuensi nadi. Ibu dapat jatuh ke

dalam keadaan syok 

Gawat janin

Hipofibrinogenemia (50  –  250 mg/dL), mungkin terjadi

kelainan pembekuan darah

Kelas 3 – berat

(Plasenta telah terlepas lebih

dari 2/3 luas permukaannya)

Tidak ada hingga perdarahan vagina yang berat

Kontraksi tetanik uterus yang sangat nyeri

Syok pada ibu

Hipofibrinogenemia (<150 mg/dL)

Koagulopati

Kematian janin

Diagnosis

Tidak mudah untuk mendiagnosis solusio plasenta. Tanda dan gejala solusio

plasenta berat ialah sakit perut terus-menerus, nyeri tekan pada uterus, uterus tegang terus

menerus, perdarahan per vaginam, syok, dan bunyi jantung janin tidak terdengar lagi. Air

ketuban mungkin telah berwarna kemerah-merahan karena bercampur darah. Tanda dan

gejala itu tidak selalu mutlak ditemukan. Akan tetapi uterus yang tegang terus menerus

merupakan tanda satu-satunya yang selalu ada pada solusio plasenta, juga pada solusio

plasenta ringan.Salah satu tanda yang menimbulkan kecurigaan akan kemungkinan solusio plsenta ialah

perdarahan per vaginam yang berwarna kehitam-hitaman, yang berbeda dengan perdarahan

pada plasenta previa yang berwarna merah segar. Perdarahan tersebut dapat menimbulkan

syok, seperti yang tergambarkan pada ilustrasi kasus.

Syok pada pasien diakibatkan oleh perdarahan yang cukup banyak, dalam hal ini suatu

perdarahan yang tersembunyi. Meskipun perdarahan per vaginam yang terlihat oleh mata

hanya berupa bercak-bercak tetapi perdarahan yang sebenarnya terjadi di dalam uterus, suatu

perdarahan retroplasenter yang tidak bisa keluar dari uterus dan jumlahnya makin lama bisa

makin banyak atau bisa juga perdarahannya menembus kantung amnion bercampur dengan

cairan ketuban. Sering dikatakan bahwa syok yang terjadi pada solusio plasenta tidak sesuai

dengan banyaknya perdarahan per vaginam. Perdarahan yang cukup banyak jugamenyebabkan terjadinya anemia pada pasien ditandai dengan konjungtiva yang pucat.

Diagnosis solusio plasenta dibuat berdasarkan gambaran klinis dan dikonfirmasi dengan

penilaian plasenta setelah proses persalinan, salah satunya dengan USG. Sayangnya, USG

tidak sensitif dan tidak dapat selalu diandalkan untuk mendeteksi adanya solusio plasenta

karena sering memberikan hasil negatif meskipun terdapat gambaran klinis yang sudah

sangat jelas menunjukkan adanya solusio plasenta. Meskipun demikian, USG tetap

memberikan keuntungan diantaranya untuk menyingkirkan diagnosis banding plasenta previa

dan mungkin dapat menunjukkan lokasi dari perdarahan yang besar.

Pada dasarnya, pemeriksaan laboratorium tidak dilakukan untuk membantu diagnosis tetapi

diperlukan dalam penatalaksanaan solusio plasenta. Beberapa pemeriksaan laboratorium yang

biasa dilakukan adalah darah lengkap (hemoglobin, hematokrit, leukosit, dan trombosit),

5/12/2018 Komplikasi versi luar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komplikasi-versi-luar 11/22

prothrombin time (PT), activated partial thromboplastin time (aPTT), ureum, kreatinin, kadar

fibrinogen, kadar D-dimer, dan golongan darah ibu.

Pada ilustrasi kasus dapat dilihat nilai PT dan APTT memanjang, kadar fibrinogen menurun

dan kadar D-dimer meningkat. Ini menunjukkan telah terjadi komplikasi koagulopati pada

pasien yaitu disseminated intravascular coagulation. Seharusnya pada pasien juga dilakukan

pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin darah untuk melihat apakah sudah terjadi komplikasipada ginjal.

Perbaiki Keadaan Umum

Penanganan solusio plasenta bervariasi menurut keadaan ibu dan janinnya.

Karena telah terjadi syok pada pasien, maka penanganan yang pertama kali harus diberikan

adalah resusitasi cairan dengan menggunakan kristaloid sampai tercapai tekanan darah ³

90/60 mmHg. Perlu juga dipasang kateter untuk memonitor urin yang keluar. Bila terjadi

oligouria, berarti ada kemungkinan telah terjadi komplikasi pada ginjal. Selain cairan,

secepatnya harus dilakukan cross darah dan pemberian fresh frozen plasma (FFP) dan

tranfusi packed red cell (PRC) untuk mengganti darah yang sudah keluar dan memperbaiki

anemia. Pemberian FFP ditujukan untuk memperbaiki keadaan koagulopati karena di dalamFFP terdapat fibrinogen dan berbagai faktor pembekuan. Pemberian tranfusi dapat juga

diganti menggunakan whole blood karena di dalamnya sudah terkandung komponen sel darah

merah, fibrinogen, dan faktor-faktor pembekuan.

Mungkin timbul pertanyaan dalam penanganan kasus pasien mengenai pemilihan sectio

cesarea sebagai tindakan pengakhiran kehamilan. Janin dalam kandungan sudah meninggal,

mengapa tidak dilakukan persalinan spontan per vaginam untuk melahirkan bayi. Dalam hal

ini dapat dikemukakan beberapa alasan. Kondisi ibu yang tidak stabil yaitu dalam keadaan

syok kurang memungkinkan dilakukannya persalinan per vaginam. Kemudian, penanganan

perdarahan harus secepatnya diatasi agar kondisi ibu tidak semakin jelek. Tindakan yang

terbaik untuk mengatasi perdarahan adalah dengan segera menghentikan sumber

perdarahannya, dalam hal ini adalah dengan melahirkan bayi dan plasenta secepatnya. Proses

persalinan harus sudah selesai dalam 3-6 jam setelah terjadinya solusio plasenta. Pada pasien

ini, waktu dari awal terjadinya solusio plasenta sampai pasien ke rumah sakit kurang lebih

sudah 6 jam, sedangkan dengan kondisi serviks pasien yang masih kenyal, pembukaan hanya

1 cm, selaput ketuban masih utuh, dan kepala masih di atas, kemungkinan induksi persalinan

akan memerlukan waktu yang cukup lama. Oleh karena itulah, dipilih sectio cesarea.

Memberikan fibrinogen pada kasus hipofibrinogenemia hanya dilakukan bagi penderita yang

sangat memerlukan dan tidak menjadi pengobatan rutin bagi setiap kasus solusio plasenta.

Pemberian setiap 1 gram fibrinogen akan meningkatkan kadar fibrinogen darah 40 mg%.

Jika dikaji lebih lanjut, masalah yang timbul pada kasus ini disebabkan adanya

keterlambatan dalam pengenalan dini dan rujukan sehingga terjadi komplikasi yang cukupberat pada pasien dan kematian janin. Setelah mengalami perdarahan per vaginam dan nyeri

di perut, pasien tidak langsung mencari pertolongan medis. Kemungkinan pasien

menganggap gejala tersebut sebagai tanda-tanda akan melahirkan. Bidan juga tidak 

mengenali gejala pada pasien sebagai suatu kasus solusio plasenta yang harus secepatnya

dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas yang memadai. Bidan baru merujuk setelah terjadi

gawat janin dan ketik 

G E M E L I

A. Latar Belakang

Kehamilan kembar ialah kehamilan dengan dua janin atau lebih. Kehamilan tersebut menarik

perhatian wanita itu sendiri, dokter dan masyarakat pada umumnya. Kehamilan dan persalinan

5/12/2018 Komplikasi versi luar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komplikasi-versi-luar 12/22

membawa resiko bagi janin. Bahaya bagi ibu tidak sebegitu besar, tetapi wanita dengan kehamilan

kembar memerlukan pengawasan dan perhatian khusus bila diinginkan hasil yang memuaskan bagi

ibu dan janin (Winkjosastro, Ilmu Kebidanan, 1999).

Sejak ditemukannya obat-obat dan cara induksi ovulasi, maka dari laporan-laporan dari seluruh

pelosok dunia, frekuensi kehamilan kembar cenderung meningkat. Bahkan sekarang telah ada hamil

kembar lebih dari 6 janin (Mochtar, Buku Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi, 1998).

B. Definisi

Kembar siam adalah keadaan anak kembar yang tubuh keduanya bersatu. Hal ini terjadi apabila zigot

dari bayi kembar identik gagal terpisah secara sempurna. Kemunculan kasus kembar siam

diperkirakan adalah satu dalam 200.000 kelahiran. Yang bisa bertahan hidup berkisar antara 5% dan

25%, dan kebanyakan (75%) berjenis kelamin perempuan.

Istilah kembar siam berawal dari pasangan kembar siam terkenal Chang dan Eng Bunker (1811-1874)

yang lahir di Siam (sekarang Thailand). Kasus kembar siam tertua yang tercatat adalah Mary dan

Eliza Chulkhurst dari Inggris yang lahir di tahun 1100-an

C. ETIOLOGI

Banyak faktor diduga sebagai penyebab kehamilan kembar. Selain faktor genetik, obat penyubur

yang dikonsumsi dengan tujuan agar sel telur matang secara sempurna, juga diduga ikut memicu

terjadinya bayi kembar. Alasannya, jika indung telur bisa memproduksi sel telur dan diberi obat

penyubur, maka sel telur yang matang pada saat bersamaan bisa banyak, bahkan sampai lima dan

enam.

(1) Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah : bangsa, umur, dan paritas, sering mempengaruhi

kehamilan 2 telur.

(2) Faktor obat-obat induksi ovulasi : profertil, clomid, dan hormon gonadotropin dapat

menyebabkan kehamilan dizigotik dan kembar lebih dari dua.

(3) Faktor keturunan.

Faktor yang lain belum diketahui

D. Pertumbuhan Janin Kembar

a. Secara garis besar, kembar dibagi menjadi dua. Monozigot, kembar yang berasal dari satu telur

dan dizigot kembar yang berasal dari dua telur. Dari seluruh jumlah kelahiran kembar, sepertiganya

adalah monozigot. Kembar dizigot berarti dua telur matang dalam waktu bersamaan, lalu dibuahi

oleh sperma. Akibatnya, kedua sel telur itu mengalami pembuahan dalam waktu bersamaan.

Sedangkan kembar monozigot berarti satu telur yang dibuahi sperma, lalu membelah dua. Masapembelahan inilah yang akan berpengaruh pada kondisi bayi kelak.

b. Masa pembelahan sel telur terbagi dalam empat waktu, yaitu 0 - 72 jam, 4 - 8 hari, 9-12 dan 13

hari atau lebih. Pada pembelahan pertama, akan terjadi diamniotik yaitu rahim punya dua selaput

ketuban, dan dikorionik atau rahim punya dua plasenta. Sedangkan pada pembelahan kedua,

selaput ketuban tetap dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta. Pada kondisi ini, bisa saja terjadi

salah satu bayi mendapat banyak makanan, sementara bayi satunya tidak. Akibatnya, perkembangan

bayi bisa terhambat. Lalu, pada pembelahan ketiga, selaput ketuban dan plasenta masing-masing

hanya sebuah, tapi bayi masih membelah dengan baik.

c. Pada pembelahan keempat, rahim hanya punya satu plasenta dan satu selaput ketuban, sehingga

kemungkinan terjadinya kembar siam cukup besar. Pasalnya waktu pembelahannya kelamaan,

sehingga sel telur keburu berdempet. Jadi kembar siam biasanya terjadi pada monozigot yang

5/12/2018 Komplikasi versi luar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komplikasi-versi-luar 13/22

pembelahannya lebih dari 13 hari.

d. Dari keempat pembelahan tersebut, tentu saja yang terbaik adalah pembelahan pertama, karena

bayi bisa membelah dengan sempurna. Namun, keempat pembelahan ini tidak bisa diatur waktunya.

Faktor yang mempengaruhi waktu pembelahan, dan kenapa bisa membelah tidak sempurna

sehingga mengakibatkan dempet, biasanya dikaitkan dengan infeksi, kurang gizi, dan masalah

lingkungan.

E. Letak dan Presentasi janin

Pada umumnya janin kembar tidak besar dan cairan amnion lebih banyak daripada biasanya,

sehingga sering terjadi perubahan presentasi dari posisi janin. Demikian pula letak janin kedua dapat

berubah setelah kelahiran bayi pertama, misalnya dari letak lintang menjadi letak sungsang.

Berbagai kombinasi letak serta presentasi dapat terjadi. Yang paling sering ditemukan ialah kedua

 janin dalam letak memanjang dengan presentasi kepala, kemudian menyusul presentasi kepala dan

bokong, keduanya presentasi bokong, presentasi kepala dan bahu, presentasi bokong dan bahu, dan

yang paling jarang keduanya presentasi bahu (Winkjosastro, Ilmu Kebidanan, 1999).

F. Pembagian Jenis Kembar Siam

Kembar siam itu sendiri yang kebanyakan berjenis kelamin perempuan, terbagi dalam beberapa jenis

kasus, yang didasari posisi pelekatan keduanya.

Dari seluruh kembar dempet, kebanyakan dempet terjadi pada empat anggota tubuh, yaitu dada

sebanyak 40 persen, perut 35 persen, kepala 12 persen dan panggul antara enam hingga sepuluh

persen.

Ada beberapa jenis kembar siam:

• Thoracopagus: kedua tubuh bersatu di bagian dada (thorax). Jantung selalu terlibat dalam kasus

ini. Ketika jantung hanya satu, harapan hidup baik dengan atau tanpa operasi adalah rendah. (35-

40% dari seluruh kasus)

• Omphalopagus: kedua tubuh bersatu di bagian bawah dada. Umumnya masing-masing tubuh

memiliki jantung masing-masing, tetapi biasanya kembar siam jenis ini hanya memiliki satu hati,

sistem pencernaan, diafragma dan organ-organ lain. (34% dari seluruh kasus)

o Xiphopagous: kedua tubuh bersatu di bagian xiphoid cartilage.

• Pygopagus (iliopagus): bersatu di bagian belakang. (19% dari seluruh kasus) 

• Cephalopagus: bersatu di kepala dengan tubuh yang terpisah. Kembar siam jenis ini umumnya

tidak bisa bertahan hidup karena kelainan serius di otak. Dikenal juga dengan istilah janiceps (untuk

dewa Janus yang bermuka dua) atau syncephalus.

o Cephalothoracopagus: Tubuh bersatu di kepala dan thorax. Jenis kembar siam ini umumnya tidakbisa bertahan hidup. (juga dikenal dengan epholothoracopagus atau craniothoracopagus)

• Craniopagus: tulang tengkorak bersatu dengan tubuh yang terpisah. (2%) 

o Craniopagus parasiticus - bagian kepala yang kedua yang tidak memiliki tubuh.

• Dicephalus: dua kepala, satu tubuh dengan dua kaki dan dua atau tiga atau empat lengan

(dibrachius, tribrachius atau tetrabrachius) Abigail dan Brittany Hensel, adalah contoh kembar siam

dari Amerika Serikat jenis dicephalus tribrachius.

• Ischiopagus: kembar siam anterior yang bersatu di bagian bawah tubuh. (6% dari seluruh kasus)

• Ischio-omphalopagus: Kembar siam yang bersatu dengan tulang belakang membentuk huruf-Y.

Mereka memiliki empat lengan dan biasanya dua atau tiga kaki. Jenis ini biasanya memiliki satu

sistem reproduksi dan sistem pembuangan.

• Parapagus: Kembar siam yang bersatu pada bagian bawah tubuh dengan jantung yang seringkali

5/12/2018 Komplikasi versi luar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komplikasi-versi-luar 14/22

dibagi. (5% dari seluruh kasus)

• Diprosopus: Satu kepala dengan dua wajah pada arah berlawanan.

Diposkan oleh yuni_pinky di 00:34 0 komentar  Link ke posting ini 

Label: knowledge 

Reaksi:

Sabtu, 24 April 2010

Persalinan 

Persalinan merupakan rangkaian koordinasi kontraksi uterus yang tidak disadari menghasilkan

effacemen(pendataran uterus) dan dilatasi(pelebaranatau pembukaan serviks) serviks dengan usaha

keras yang disadari menghasilkan persalinan yaitu proses bergeraknya janin, plasenta dan

membrane keluar dari uterus dan saluran lahir.

Lapisan di uterus,,

Miometrium__ada yang memanjang, longitudinal, melingkar,,,dll

Pada saat persalinan semua otot-otot mengkerut, terutama pada fundus

*peacemaker=

*segmen atas rahim =dari istmus ke atas

*effacemen= pendataran uterus, stelah serviks ditarik oleh corpus uteri, sehingga menjadi 1 ruangan

dengan corpus uteri.

*Dilatasi=ostium uteri interna terbuka,ditarik miometrium.

*lingkaran bendel=pembentukan dari retraksi ring yang abnormal atau patologis, seperti blasx

penuh,,atau kandung kemihx penuh, pada saat palpasi ibu akan merasa sangat kesakitan,jika

dipasang kateter akan keluar darah.

#beberapa istilah

1. Partus: Artinya hampir sama dengan partus

2. partus immaturus: Partus yang terjadi pada usia kehamilahin 20-28 minggu, dengan berat janin

500-1000gr.

3. partus prematurus: partus yang umur kehamilannya kurang dari 28 minggu.

4. partus aterm: cukup bulan samapai 40 minggu, dengan berat 2,5 -4 kg5. post matur: lebih dari 42 minggu, berat janinx relative

6. nulipara gravida: pernah 1 kali hamil

7. multi para: Pernah hamil, lebih dari 1 minggu

8. primigravida: khmilan pertama

9. abortus: pengeluaran hasil konspsi kurang dari 20 minggu,bertx: 500mg

cara berlangsungx partus:

1. Spontan

2. Anjuran: dianjurkan persalinanx,dengan pemberian oxitoksin

3. buatan : dibuat supaya terjadi persalinan caranya dengan seksio,forceps,laparotomi,,dll

5/12/2018 Komplikasi versi luar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komplikasi-versi-luar 15/22

cirri_ciri persalinan normal(eautosia)

1. Isi kandungan tunggAL

2. usia kehamilan 38-42minggu

3. letak janin(letak kepala,presentasi belakang kepala,yang diraba adalah ubun-ubun

kecil/oksiput;letak puncak, yang diraba ubn-ubn besar(brema);letak dahi yang diraba blabela(batas

antara rambut dan kpala);letak muka yang diraba adalah dagu(mento)). antra ubun-ubun bentuknya

segi emapat,sudutnya ada 4 sedangkan ubun-ubun kecil adalah prtemuan 3 tulang dan ada lubang

yang membedakan letak bokong dENGan ltak muka adalah pada saaat PD letak muka akan ada

reaksi menghisap.

4. lahir dengan tenaga ibu sendiri.

5. melalui jalan kelahiran biasa

6. waktu persalinan tidak lebih dari 18 jam

- fase laten(pembukaan 0-8)

- fase aktif 2 jam

- fase dilatasi maksimal- fase

- fase

7. tidak ada kelainan pada ibu hamil

# factor yang mempengaruhi persalinan:

1. passage :pangul, uterus , vagina.

2. passenger: (janin, ketuban, plasenta, tali pusat)

3. power

4. posisi ibu

5. psikologis

Beberapa teori dalam persalinan normal

1. factor hormonal

2. Factor peregangan uterus

3. Faktor tekanan bagian terdepan janin

4. teori prostaglandin

Tenaga yang diperlukan dalam persalinan:

1. tenaga mengedan2. HIS

Perbedaaan antara his persalinan dan his palsu

 o  Hamil ganda/Gemeli

Berat badan janin pada kehamilan kembar lebih ringan daripada janin pada kehamilan

tunggal pada umur kehamilan yang sama. Sampai kehamilan 30 minggu kenaikan berat

badan janin kembar sama dengan janin kehamilan tunggal. Setelah itu, kenaikan berat badan

lebih kecil, mungkin karena regangan yang berlebihan menyebabkan peredaran darah

plasenta mengurang. Berat badan satu janin pada kehamilan kembar rata-rata 1000 gram

lebih ringan daripada janin kehamilan tunggal. Berat badan bayi yang baru lahir umumnya

5/12/2018 Komplikasi versi luar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komplikasi-versi-luar 16/22

pada kehamilan kembar kurang dari 2500 gram. Suatu faktor penting dalam hal ini ialah

kecenderungan terjadinya partus prematurus.

Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 12 bulan, namun tidak ada batasan

yang pasti. Menurut psikologi, bayi adalah periode perkembangan yang merentang dari

kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung padaorang dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan seperti

bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial.[1]

 Pada masa ini

manusia sangat lucu dan menggemaskan tetapi juga rentan terhadap kematian. Kematian bayi 

dibagi menjadi dua, kematian neonatal (kematian di 27 hari pertama hidup), dan post-

neonatal (setelah 27 hari).

Pemberian makanan dilakukan dengan penetekan atau dengan susu industri khusus. Bayi

memiliki insting menyedot, yang membuat mereka dapat mengambil susu dari buah dada. 

Bila sang ibu tidak bisa menyusuinya, atau tidak mau, formula bayi biasa digunakan di

negara-negara Barat. Di negara lain ada yang menyewa "perawat basah" (wet nurse) untuk 

menyusui bayi tersebut.

Bayi tidak mampu mengatur pembuangan kotorannya, oleh karena itu digunakanlah popok . 

Popok yang digunakan bayi bisa berupa popok kain biasa atau popok sekali pakai (diapers).

Dewasa ini, popok sekali pakai menjadi lebih populer penggunaannya dibandingkan popok 

kain biasa karena lebih praktis dan tidak terlalu merepotkan. Namun, masalah baru yang

utamanya timbul akibat pemakaian popok sekali pakai adalah masalah ruam popok. Kulit

bayi yang masih sensitif lebih sering tertutup dan menjadi sulit bernafas sehingga

memungkinkan timbulnya masalah ruam dan iritasi pada kulit bayi. Meskipun masalah ruam

popok merupakan masalah yang biasa terjadi, namun bila dibiarkan begitu saja tanpa

penanganan yang tepat bisa timbul masalah yang cukup serius seperti peradangan dan infeksikulit bayi.

[sunting] Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Bayi Berat Lahir Rendah

  Faktor Ibu

o  Gizi saat hamil yang kurang

Kekurangan gizi selama hamil akan berakibat buruk terhadap janin. Penentuan status gizi

yang baik yaitu dengan mengukur berat badan ibu sebelum hamil dan kenaikkan berat badan

selama hamil. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat memengaruhi proses pertumbuhan janin

dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacatbawaan, anemia pada bayi, asfiksia. Intra partum (mati dalam kandungan) lahir dengan berat

badan rendah (BBLR). Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5 kg/ 

minggu. Bila dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan berat badan selama hamil muda 5

kg, selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-masing bertambah 5 kg. Pada akhir

kehamilan, pertambahan berat badan total adalah 9-12 kg. Bila terdapat kenaikan berat badan

yang berlebihan, perlu dipikirkan adanya risiko bengkak, kehamilan kembar, hidroamnion,

atau anak besar.[rujukan?]

Indikator lain untuk mengetahui status gizi ibu hamil adalah dengan

mengukur LLA. LLA adalah Lingkar Lengan Atas. LLA kurang dari 23,5 cm merupakan

indikator kuat untuk status gizi yang kurang/ buruk. Ibu berisiko untuk melahirkan anak 

dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Dengan demikian, bila hal ini ditemukan sejak 

awal kehamilan, petugas dapat memotivasi ibu agar ia lebih memperhatikan kesehatannya

(Hidayati, 2009).[rujukan?]

 

5/12/2018 Komplikasi versi luar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komplikasi-versi-luar 17/22

 o  Umur

Berat badan lahir rendah juga berkolerasi dengan usia ibu. Persentase tertinggi bayi dengan

berat badan lahir rendah terdapat pada kelompok  remaja dan wanita berusia lebih dari 40

tahun. Ibu-ibu yang terlalu muda seringkali secara emosional dan fisik belum matang, selainpendidikan pada umumnya rendah, ibu yang masih muda masih tergantung pada orang lain.

Kelahiran bayi BBLR lebih tinggi pada ibu-ibu muda berusia kurang dari 20 tahun. Remaja

seringkali melahirkan bayi dengan berat lebih rendah. Hal ini terjadi karena mereka belum

matur dan mereka belum memiliki sistem transfer plasenta seefisien wanita dewasa. Pada ibu

yang tua meskipun mereka telah berpengalaman, tetapi kondisi badannya serta kesehatannya

sudah mulai menurun sehingga dapat memengaruhi janin intra uterin dan dapat menyebabkan

kelahiran BBLR. Faktor usia ibu bukanlah faktor utama kelahiran BBLR, tetapi kelahiran

BBLR tampak meningkat pada wanita yang berusia di luar usia 20 sampai 35 tahun.[rujukan?]

 

 o  Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat

Jarak kehamilan kurang dari 2 tahun dapat menimbulkan pertumbuhan janin kurang baik,

persalinan lama dan perdarahan pada saat persalinan karena keadaan rahim belum pulih

dengan baik. Ibu yang melahirkan anak  dengan jarak yang sangat berdekatan (di bawah dua

tahun) akan mengalami peningkatan risiko terhadap terjadinya perdarahan pada trimester III,

termasuk karena alasan plasenta previa, anemia dan ketuban pecah dini serta dapat

melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.[rujukan?]

 

 o  Paritas ibu

Anak lebih dari 4 dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan janin sehingga melahirkan bayi

dengan berat lahir rendah dan perdarahan saat persalinan karena keadaan rahim biasanya

sudah lemah.

 o  Penyakit menahun ibu

  Asma bronkiale:

Pengaruh asma pada ibu dan janin sangat tergantung dari sering dan beratnya serangan,

karena ibu dan janin akan kekurangan oksigen (O2) atau hipoksia. Keadaan hipoksia bilatidak segera diatasi tentu akan berpengaruh pada janin, dan sering terjadi keguguran,

persalinan premature atau berat janin tidak sesuai dengan usia kehamilan (gangguan

pertumbuhan janin).

 o   Infeksi saluran kemih dengan bakteriuria tanpa gejala (asimptomatik):

Frekuensi bakteriuria tanpa gejala kira-kira 2 – 10%, dan dipengaruhi oleh paritas, ras,

sosioekonomi wanita hamil tersebut. Beberapa peneliti mendapatkan adanya hubungan

kejadian bakteriuria dengan peningkatan kejadian anemia dalam kehamilan, persalinanpremature, gangguan pertumbuhan  janin, dan preeklampsia.

5/12/2018 Komplikasi versi luar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komplikasi-versi-luar 18/22

 o   Hipertensi:

Penyakit hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vaskuler yang terjadi sebelum

kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada permulaan persalinan, hipertensi dalamkehamilan menjadi penyebab penting dari kelahiran mati dan kematian neonatal. Ibu dengan

hipertensi akan menyebabkan terjadinya insufisiensi plasenta, hipoksia sehingga

pertumbuhan janin terhambat dan sering terjadi kelahiran prematur. Hipertensi pada ibu

hamil merupakan gejala dini dari pre-eklamsi, eklampsi dan penyebab gangguan

pertumbuhan janin sehingga menghasilkan berat badan lahir rendah.

 o  Gaya hidup

Konsumsi obat-obatan pada saat hamil: Peningkatan penggunaan obat-obatan (antara 11%

dan 27% wanita hamil, bergantung pada lokasi geografi) telah mengakibatkan makintingginya insiden kelahiran premature, BBLR, defek kongenital, ketidakmampuan belajar,

dan gejala putus obat pada janin (Bobak, 2004). Konsumsi alkohol pada saat hamil:

Penggunaan alkohol selama masa hamil dikaitkan dengan keguguran (aborsi spontan),

retardasi mental, BBLR dan sindrom alkohol janin.

  Faktor kehamilan

o  Komplikasi Hamil

  Pre-eklampsia/ Eklampsia:

Pre-eklampsia/ Eklampsia dapat mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan janin dalam

kandungan atau IUGR dan kelahiran mati. Hal ini disebabkan karena Pre-

eklampsia / Eklampsia pada ibu akan menyebabkan perkapuran di daerah plasenta, sedangkan

bayi memperoleh makanan dan oksigen dari plasenta, dengan adanya perkapuran di daerah

plasenta, suplai makanan dan oksigen yang masuk ke janin berkurang.

 o   Ketuban Pecah Dini

Ketuban dinyatakan pecah sebelum waktunya bila terjadi sebelum proses persalinan

berlangsung. Ketuban Pecah Dini (KPD) disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatanmembran yang diakibatkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks.

Pada persalinan normal selaput ketuban biasanya pecah atau dipecahkan setelah pembukaan

lengkap, apabila ketuban pecah dini, merupakan masalah yang penting dalam obstetri yang

berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya infeksi ibu.

 o  Hidramnion 

Hidramnion atau kadang-kadang disebut juga polihidramnion adalah keadaan di mana

banyaknya air ketuban melebihi 2000 cc. Gejala hidramnion terjadi semata-mata karena

faktor mekanik sebagai akibat penekanan uterus yang besar kepada organ-organ seputarnya.Hidramnion harus dianggap sebagai kehamilan dengan risiko tinggi karena dapat

5/12/2018 Komplikasi versi luar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komplikasi-versi-luar 19/22

membahayakan ibu dan anak. Prognosis anak kurang baik karena adanya kelainan kongenital,

prematuritas, prolaps funikuli dan lain-lain.

 o  Hamil ganda/Gemeli

Berat badan janin pada kehamilan kembar lebih ringan daripada janin pada kehamilan

tunggal pada umur kehamilan yang sama. Sampai kehamilan 30 minggu kenaikan berat

badan janin kembar sama dengan janin kehamilan tunggal. Setelah itu, kenaikan berat badan

lebih kecil, mungkin karena regangan yang berlebihan menyebabkan peredaran darah

plasenta mengurang. Berat badan satu janin pada kehamilan kembar rata-rata 1000 gram

lebih ringan daripada janin kehamilan tunggal. Berat badan bayi yang baru lahir umumnya

pada kehamilan kembar kurang dari 2500 gram. Suatu faktor penting dalam hal ini ialah

kecenderungan terjadinya partus prematurus.

 o  Perdarahan Antepartum

Perdarahan antepartum merupakan perdarahan pada kehamilan diatas 22 minggu hingga

mejelang persalinan yaitu sebelum bayi dilahirkan (Saifuddin, 2002). Komplikasi utama dari

perdarahan antepartum adalah perdarahan yang menyebabkan anemia dan syok yang

menyebabkan keadaan ibu semakin jelek. Keadaan ini yang menyebabkan gangguan ke

plasenta yang mengakibatkan anemia pada janin bahkan terjadi syok intrauterin yang

mengakibatkan kematian janin intrauterin (Wiknjosastro, 1999 : 365). Bila  janin dapat

diselamatkan, dapat terjadi berat badan lahir rendah, sindrom gagal napas dan komplikasi

asfiksia.

 o  Faktor janin

  Cacat Bawaan (kelainan kongenital)

Kelainan kongenital merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak 

kehidupan hasil konsepsi sel telur. Bayi yang dilahirkan dengan kelainan kongenital,

umumnya akan dilahirkan sebagai Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) atau bayi kecil untuk 

masa kehamilannya. Bayi Berat Lahir Rendah dengan kelainan kongenital yang mempunyai

berat kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama kehidupannya [2]

 o   Infeksi Dalam Rahim 

Infeksi hepatitis terhadap kehamilan bersumber dari gangguan fungsi hati dalam mengatur

dan mempertahankan metabolisme tubuh, sehingga aliran nutrisi ke  janin dapat terganggu

atau berkurang. Oleh karena itu, pengaruh infeksi hepatitis menyebabkan abortus atau

persalinan prematuritas dan kematian janin dalam rahim. Wanita hamil dengan infeksi rubella

akan berakibat buruk terhadap janin. Infeksi ini dapat menyebabkan bayi berat lahir rendah,

cacat bawaan dan kematian janin.[rujukan?]

 

5/12/2018 Komplikasi versi luar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komplikasi-versi-luar 20/22

PENATALAKSANAAN

KEHAMILAN GEMELLI

Posted on August 28, 2009 by Yayan A.I | 4 Comments 

1

0

Rate This

 Author : Kamisah Sualman, S. Ked. Fakultas Kedokteran Universitas Riau. 2009

 —–  

DEFINISI 

 — -Kehamilan kembar atau kehamilan multipel ialah suatu kehamilan dengan dua janin atau

lebih. Kehamilan multipel dapat berupa kehamilan ganda/ gemelli (2 janin), triplet ( 3 janin ),

kuadruplet ( 4 janin ), Quintiplet ( 5 janin ) dan seterusnya dengan frekuensi kejadian yang

semakin jarang sesuai dengan hokum Hellin. Hukum Hellin menyatakan bahwa perbandingan

antara kehamilan ganda dan tunggal adalah 1: 89, untuk triplet 1 : 892, untuk kuadruplet 1 :893, dan seterusnya. Kehamilan tersebut selalu menarik perhatian wanita itu sendiri, dokter

dan masyarakat pada umumnya. Morbiditas dan mortalitas mengalami peningkatan yang

nyata pada kehamilan dengan janin ganda, oleh karena itu mempertimbangkan kehamilan

ganda sebagai kehamilan dengan komplikasi bukanlah hal yang berlebihan1.

 — - 

ETIOLOGI 

1. Kembar Monozigotik 

 — -Kembar monozigotik atau identik, muncul dari suatu ovum tunggal yang dibuahi yang

kemudian membagi menjadi dua struktur yang sama, masing-masing dengan potensi untuk berkembang menjadi suatu individu yang terpisah.

Hasil akhir dari proses pengembaran monozigotik tergantung pada kapan pembelahan terjadi,

dengan uraian sebagai berikut :

  Apabila pembelahan terjadi didalam 72 jam pertama setelah pembuahan, maka dua

embrio, dua amnion serta dua chorion akan terjadi dan kehamilan diamnionik dan di

chorionik. Kemungkinan terdapat dua plasenta yang berbeda atau suatu plasenta

tunggal yang menyatu.

  Apabila pembelahan terjadi antara hari ke-4 dan ke-8 maka dua embrio akan terjadi,

masing-masing dalam kantong yang terpisah, dengan chorion bersama, dengan

demikian menimbulkan kehamilan kembar diamnionik, monochorionik.

5/12/2018 Komplikasi versi luar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komplikasi-versi-luar 21/22

  Apabila terjadi sekitar 8 hari setelah pembuahan dimana amnion telah terbentuk,

maka pembelahan akan menimbulkan dua embrio dengan kantong amnion bersama,

atau kehamilan kembar monoamnionik, monochorionik.

  Apabila pembuahan terjadi lebih belakang lagi, yaitu setelah lempeng embrionik 

terbentuk, maka pembelahannya tidak lengkap dan terbentuk kembar yang menyatu.

2. Kembar Dizigot

 — -Dizigotik, atau fraternal, kembar yang ditimbulkan dari dua ovum yang terpisah. Kembar

dizigotik terjadi dua kali lebih sering daripada kembar monozigotik dan insidennya

dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain yaitu ras, riwayat keluarga, usia maternal,

paritas, nutrisi dan terapi infertilitas.

 — - 

PATOFISIOLOGI 

 — -Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga melewati batas toleransi dan

seringkali terjadi putus prematurus. Lama kehamilan kembar dua rata-rata 260 hari, triplet246 hari dan kuadruplet 235 hari. Berat lahir rata-rata kehamilan kembar ± 2500gram, triplet

1800gram, kuadriplet 1400gram. Penentuan zigositas janin dapat ditentukan dengan melihat

plasenta dan selaput ketuban pada saat melahirkan. Bila terdapat satu amnion yang tidak 

dipisahkan dengan korion maka bayi tesebut adalah monozigotik. Bila selaput amnion

dipisahkan oleh korion, maka janin tersebut bisa monozigotik tetapi lebih sering dizigotik.1,2

Pada kehamilan kembar dizigotik hampir selalu berjenis kelamin berbeda. Kembar dempet

atau kembar siam terjadi bila hambatan pembelahan setelah diskus embrionik dan sakus

amnion terbentuk, bagian tubuh yang dimiliki bersama dapat.

 — -Secara umum, derajat dari perubahan fisiologis maternal lebih besar pada kehamilankembar dibanding dengan kehamilan tunggal. Pada trimester 1 sering mengalami nausea dan

muntah yang melebihi yang dikarateristikan kehamilan-kehamilan tunggal. Perluasan volume

darah maternal normal adalah 500 ml lebih besar pada kehamilan kembar, dan rata-rata

kehilangan darah dengan persalinan vagina adalah 935 ml, atau hampir 500 ml lebih banyak 

dibanding dengan persalinan dari janin tunggal.

 — -Massa sel darah merah meningkat juga, namun secara proporsional lebih sedikit pada

kehamilan-kehamilan kembar dua dibanding pada kehamilan tunggal, yang menimbulkan”

anemia fisiologis” yang lebih nyata. Kadar haemoglobin kehamilan kembar dua rata-rata

sebesar 10 g/dl dari 20 minggu ke depan. Sebagaimana diperbandingkan dengan kehamilan

tunggal, cardiac output meningkat sebagai akibat dari peningkatan denyut jantung sertapeningkatan stroke volume. Ukuran uterus yang lebih besar dengan janin banyak 

meningkatkan perubahan anatomis yang terjadi selama kehamilan. Uterus dan isinya dapat

mencapai volume 10 L atau lebih dan berat lebih dari 20 pon. Khusus dengan kembar dua

monozygot, dapat terjadi akumulasi yang cepat dari jumlah cairan amnionik yang nyata

sekali berlebihan, yaitu hidramnion akut.

 — -Dalam keadaan ini mudah terjadi kompresi yang cukup besar serta pemindahan banyak 

visera abdominal selain juga paru dengan peninggian diaphragma. Ukuran dan berat dari

uterus yang sangat besar dapat menghalangi keberadaan wanita untuk lebih sekedar duduk.

Pada kehamilan kembar yang dengan komplikasi hidramnion, fungsi ginjal maternal dapat

mengalami komplikasi yang serius, besar kemungkinannya sebagai akibat dari uropatiobstruktif. Kadar kreatinin plasma serta urin output maternal dengan segera kembali ke

5/12/2018 Komplikasi versi luar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komplikasi-versi-luar 22/22

normal setelah persalinan. Dalam kasus hidramnion berat, amniosintesis terapeutik dapat

dilakukan untuk memberikan perbaikan bagi ibu dan diharapkan untuk memungkinkan

kehamilan dilanjutkan. Berbagai macam stress kehamilan serta kemungkinan-kemungkinan

dari komplikasi-komplikasi maternal yang serius hampir tanpa kecuali akan lebih besar pada

kehamilan kembar.