Kompleks Werner

5
Kompleks Werner a. Reaksi substitusi dalam larutan air Cara ini merupakan cara yang terpenting, reaksinya terjadi antara larutan garam logam di dalam air dengan pereaksi koordinasi. Reaksi pembentukan kompleks tetraamine tembaga (II) dapat dinyatakan dengan persamaan berikut : [Cu(H 2 O) 4 ]SO 4 + NH 3 [Cu(NH 3 ) 4 ]SO 4 + 4H 2 O Biru tua [Cu(NH 3 ) 4 ]SO 4 + C 2 H 5 OH Kristal Reaksi-reaksi yang lambat dapat dipercepat dengan jalan pemanasan. b. Reaksi substitusi dalam larutan bukan air Penggunaan pelarut – pelarut bukan air tidak banyak dilakukan. Cara ini hanya dilakukan bila : 1. Ion logam mempunyai afinitas besar terhadap air. 2. Ligan yang dipakai tidak larut dalam air. Ion – ion yang mempunyai afinitas besar terhadap air dan membentuk ikatan logam – oksigen yang kuat ialah Al 3+ , Fe 3+ , dan Cr 3+ . Penambahan ligan yang bersifat basis tidak membentuk kompleks, tetapi endapan basa yang gelatinous. Dalam hal ini hidrat dari ion di atas bersifat sebagai asam protonik. [Cr(OH 2 ) 6 ] 3+ + 3 en →[Cr(OH 2 ) 3 ](OH) 3 + 3 en H + Violet Green (solid) c. Reaksi substitusi tanpa adanya pelarut Reaksi antara garam anhidrous dan suatu ligan cair dapat dipakai untuk membuat kompleks logam. Dalam banyak hal, ligan cair yang jumlahnya berlebihan dapat berfungsi sebagai pelarut untuk campuran reaksi. [Ni(NH 3 ) 6 ]Cl 2 dapat dibuat dengan mereaksikan NiCl 2 dengan NH 3 cair dan menguapkan sisa NH 3 , yang mempunyai titik didih rendah (-33 C). NiCl 2 + NH 3 [Ni(NH 3 ) 6 ]Cl 2 Kuning violet http://kimiamurungrayacerdas.blogspot.com/2013/04/laporan-praktikum- anorganik-ii.html

description

kimia koordinasi

Transcript of Kompleks Werner

Page 1: Kompleks Werner

  Kompleks Werner

a.      Reaksi substitusi dalam larutan air

Cara ini merupakan cara yang terpenting, reaksinya terjadi antara larutan garam logam di dalam air

dengan pereaksi koordinasi. Reaksi pembentukan kompleks tetraamine tembaga (II) dapat

dinyatakan dengan persamaan berikut :

[Cu(H2O)4]SO4  +  NH3 [Cu(NH3)4]SO4  +  4H2O

                          Biru tua

         

[Cu(NH3)4]SO4 + C2H5OH              

                          Kristal

• Reaksi-reaksi yang lambat dapat dipercepat dengan jalan pemanasan.

b.      Reaksi substitusi dalam larutan bukan air

Penggunaan pelarut – pelarut bukan air tidak banyak dilakukan. Cara ini hanya dilakukan bila :

1.      Ion logam mempunyai afinitas besar terhadap air.

2.      Ligan yang dipakai tidak larut dalam air.

         Ion – ion yang mempunyai afinitas besar terhadap air dan membentuk ikatan logam – oksigen

yang kuat ialah Al3+ , Fe3+ , dan Cr3+ . Penambahan ligan yang bersifat basis tidak membentuk

kompleks, tetapi endapan basa yang gelatinous. Dalam hal ini hidrat dari ion di atas bersifat sebagai

asam protonik.

[Cr(OH2)6]3+ + 3 en →[Cr(OH2)3](OH)3 + 3 en H+

Violet Green (solid)

c.       Reaksi substitusi tanpa adanya pelarut

Reaksi antara garam anhidrous dan suatu ligan cair dapat dipakai untuk membuat kompleks logam.

Dalam banyak hal, ligan cair yang jumlahnya berlebihan dapat berfungsi sebagai pelarut untuk

campuran reaksi.

[Ni(NH3)6]Cl2 dapat dibuat dengan mereaksikan NiCl2 dengan NH3 cair dan menguapkan sisa NH3,

yang mempunyai titik didih rendah  (-33◦C).

                                          NiCl2    +  NH3           [Ni(NH3)6]Cl2

                                          Kuning  violet

http://kimiamurungrayacerdas.blogspot.com/2013/04/laporan-praktikum-anorganik-ii.html

PEMBUATAN DAN REAKSI SENYAWA KOMPLEKS :

Page 2: Kompleks Werner

              Senyawa – senyawa kompleks dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu :1.      Kompleks Werner, yaitu kompleks yang tidak berisi ikatan logam karbon dan kompleks sianida.2.      Kompleks logam karbonil atau senyawa organometalik,  yaitu kompleks yang paling sedikit berisi 

satu ikatan karbon.              Senyawa – senyawa kompleks golongan (2) tidak mempunyai sifat garam seperti golongan (1)  dan biasanya bersifat  kovalen.  Zat   ini  umumnya  larut  dalam pelarut  –  pelarut  non – polar, mempunyai  titik   lebur  dan  titik  didih   rendah.  Untuk  membuat   senyawa  –   senyawa   kompleks, pertama harus diingat bahwa hasilnya harus cukup banyak, kemudian harus ada cara yang baik untuk mengisolasi hasil tersebut.              Cara – cara isolasi untuk golongan (1) antara lain :

1.      Penguapan pelarut dan pendinginan larutan yang pekat dalam campuran pendingin es – garam. Kristalisasi dapat dipercepat dengan penambahan sedikit kristal senyawa yang bersangkutan dan dengan mengggores dinding bejana bagian dalam.

2.      Penambahan pelarut  yang bercampur dengan pelarut  semula,  tetapi  tidak melarutkan zat  yang terlarut.  Pendinginan,  penambahan  kristal   zat   terlarut  dan  penggoresan  dinding  bejana  bagian dalam dapat mempercepat kristalisasi.

3.      Bila   kompleksnya   berupa   kation   ke   dalam   larutan   dapat   ditambahkan   anion   yang   dapat menyebabkan   terjadinya   endapan.   Demikian   pula   bila   kompleksnya   berupa   anion,   dapat ditambahkan ion logam yang menyebabkan terjadinya endapan.              Senyawa – senyawa kompleks golongan (2) juga dapat diisolasikan dengan cara – cara di atas. Dapat pula diisolasikan dengan cara – cara destilasi, sublimasi, dan proses kromatografi.

1.      Kompleks Wernera.      Reaksi substitusi dalam larutan air

         Cara  ini  merupakan cara yang terpenting,   reaksinya terjadi  antara   larutan garam  logam di dalam  air   dengan  pereaksi   koordinasi.   Reaksi   pembentukan   kompleks   tetraamine   tembaga   (II) dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :

[Cu(H2O)4]SO4 + NH3                                     [Cu(NH3)4]SO4 + 4H2O                                                               Biru tua

                                                                                                                                                           + C2H5OH                                                                                                                       [Cu(NH3)4]SO4

                                                                                    Kristal

b.      Reaksi substitusi dalam larutan bukan air         Penggunaan pelarut – pelarut bukan air tidak banyak dilakukan. Cara ini hanya dilakukan bila :

1.      Ion logam mempunyai afinitas besar terhadap air.

Page 3: Kompleks Werner

2.      Ligan yang dipakai tidak larut dalam air.Ion  –   ion   yang  mempunyai   afinitas  besar   terhadap  air   dan  membentuk   ikatan   logam – 

oksigen yang kuat ialah Al3+ , Fe3+ , dan Cr3+ . Penambahan ligan yang bersifat basis tidak membentuk kompleks, tetapi endapan basa yang gelatinous. Dalam hal ini hidrat dari ion di atas bersifat sebagai asam protonik.

c.       Reaksi substitusi tanpa adanya pelarut         Reaksi antara garam anhidrous dan suatu ligan cair dapat dipakai untuk membuat kompleks logam. Dalam banyak hal,   ligan cair yang jumlahnya berlebihan dapat berfungsi  sebagai pelarut untuk campuran reaksi.         [Ni(NH3)6]Cl2 dapat  dibuat  dengan  mereaksikan  NiCl2 dengan  NH3 cair   dan  menguapkan   sisa NH3, yang mempunyai titik didih rendah  (-33◦C).

         NiCl2    +  NH3                               [Ni(NH3)6]Cl2              Kuning                         violet

d.      Reaksi oksidasi – reduksi         Senyawa – senyawa kobalt (III) kompleks selalu dibuat dari garam kobalt (II), sebab bilangan oksidasi kobalt biasanya (II). Kobalt (III) kompleks stabil bila mempunyai gugus koordinasi tertentu. Reaksi kobalt (II) dengan ligan cepat dan ini kemudian dapat dibuat kobalt (III) kompleks dengan jalan oksidasi. Pembentukan kompleks [Co(NH3)6] Cl3 terjadi secara bertahap.

[Co(H2O)6] Cl2 + 6NH3                  [Co(NH3)6] Cl2 + 6H2O[Co(NH3)6] Cl2 + 4NH3Cl + O2              4[Co(NH3)6] Cl3 + 4NH3 + 2H2O

2. Kompleks Metal – karbonil dan OrganometalikSenyawa golongan ini yang pertama dikenal adalah biru Prusia : Fe [Fe2(CN)6]3 . senyawa 

karbonil Ni(CO)4 dan Fe(CO)3 dibuat oleh Mond (Prancis) pada tahun 1890. Sejak itu banyak senyawa – senyawa jenis ini telah dibuat, termasuk senyawa – senyawa golongan ini ialah :

1.      Senyawa – senyawa berisi alkil seperti : [(CO)5MnCH3].2.      Senyawa – senyawa berisi ikatan aril seperti : [P { (C2H5)3 }2 Pt(C6H5)2].3.      Senyawa – senyawa berisi ikatan antara logam – karbon.4.      Senyawa – senyawa olefin.

Logam   dalam   senyawa   ini   biasanya   mempunyai   bilangan   oksidasi   sangat   rendah. Pembuatannya  biasanya  dilakukan  dalam pelarut  bukan  air   seperti   :  diglime   [(CH3OCH2CH2)2O], tetrahidrofuran dan dietil eter.

a.      Pembuatan Metal Karbonil           Mond mula – mula membuat zat ini dari gas CO dengan logam yang halus :

Ni   +  4CO              Ni(CO)4Tidak berwarna

2Co  +  8CO                 Co2(CO)8Dari nomor atom efektif dapat dijelaskan bahwa :

Page 4: Kompleks Werner

1.      Atom –  atom dengan  nomor  atom genap  membentuk   karbonil   –   karbonil  monomer   seperti   : Cr(CO)6 , Fe(CO)5 , Ni(CO)4 .

2.      Atom – atom dengan nomor atom ganjil membentuk karbonil – karbonil dimer, seperti : Mn2(CO)10 , Co2(CO)8 .

b. Pembuatan Senyawa Logam Olefin                 pada   tahun   1827   W.C.   Zeise,   ahli   farmasi   dari   spanyol   mendapatkan   bahwa   reaksi 

C2H4 dengan [PtCl4]2- dalam HCl encer menghasilkan senyawa yang berisi platina dan etilen dengan rumus :      [PtCl4]2-  +  C2H4                                  [PtCl3C2H4]-   +  Cl-

                                                   Orange      2 [PtCl4]2-  +  2C2H4                              [ Pt2Cl4 (C2H4)2]  +  4Cl-

                                                           Rosec. Pembuatan Senyawa Senwich                 sejak tahun 1950 telah banyak dibuat senyawa – senyawa logam transisi, dimana atom logam 

terdapat sebagai “daging” di antara dua senyawa organik yang datar, seakan – akan berupa “roti slice”   dalam   molekul   yang   berbentuk   “sandwich”.   Senyawa   yang   paling   stabil   berisi   anion siklopentadien (C5H5).

WARNA SENYAWA KOMPLEKS :     Hampi semua senyawa – senyawa kompleks mempunyai warna – warna tertentu, karena 

zat ini menyerap sinar di daerah tampak atau visible region. Sebab lebih lanjut ialah karena energi sinar di daerah tampak cocok untuk promosi elektron yang ada di orbital d, dari energi rendah ke energi tinggi. Besarnya energi untuk promosi, yaitu Δ, tergantung dari ion pusatnya dan tergantung dari   jenis   ligan.   Karena   itu,   senyawa   kompleks  mempunyai  warna   berbeda   –   beda,  misalnya [Ti(H2O)6]3+ berwarna   ungu   sedang   [Cu(H2O)6]2+ berwarna   biru   muda.   Untuk   suatu   ion   pusat warnanya   berbeda   bila   ligannya   berbeda,   misalnya   [Cu(H2O)6]2+ berwarna   biru   muda,   tetapi [Cu(NH3)4(H2O)]2+ berwarna biru tua.

Bila zat menyerap warna atau panjang gelombang tertentu dari sinar tampak, zat tersebut akan meneruskan  warna komplemennya,  yang  nampak pada mata  kita  sebagai  warna.  Bila  zat menyerap semua warna dari sinar tampak, zat tersebut berwarna hitam. Sebaliknya bila zat sama sekali tidak menyerap warna dari sinar tampak, zat tersebut berwarna putih.

Untuk suatu ion pusat, penggantian ligan dari ligan dengan medan lemah ke ligan dengan medan kuat, akan memberikan Δ yang semakin besar. Sinar yang diserap panjang gelombangnya semakin pendek.

Di   bawah   ini   dituliskan   deret   spektrokimia,   yaitu   daftar   –   daftar   ligan   yang   disusun berdasarkan perbedaan energi Δ yang dihasilkan dari Δ yang kecil ke yang besar.I– < Br– < S2– < SCN– < Cl– < NO3– < N3– < F–  < OH–  < C2O4

2– < H2O < NCS– < CH3CN < py < NH3 < en < 2,2’-bipiridina < phen < NO2– < PPh3 < CN– < CO

Page 5: Kompleks Werner