Kompilasi Hukum Acara Menurut Syari'at Islam Ke II

155
 Milik Departemen Agama Rl riOar Diperdagangkan rcMPILASI HUKUM rcARA MENURUT MRIATISLAM il DEPARTEMEN AGAMA RI Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Ag'ama lslam

Transcript of Kompilasi Hukum Acara Menurut Syari'at Islam Ke II

Milik Departemen Agama riOar Diperdagangkan

Rl

MRIATISLAMil

HUKUM rcARA MENURUT

rcMPILASI

DEPARTEMEN AGAMA RI

Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Ag'ama lslam

Penerbit : Proyek Pembinaan Badan Peradilan Penerbitan ke : I, Desember 1985 (2.000 exp.)

Agama

KATA PENGANTAR PEMIMPIN PROYEK PEMBINAAN BADAN PERADILAN AGAMA ISLAMAssalamu'alaikum wr. wb.

,

Buku Kompilasi Hukum Acara Menurut Syari'at Islam (Buku Kedua) ini disusun dan diterbitkan dengan menggunakan anggaran Proyek Pembinaan Badan Peradilan Agama, yang merupakan realisasi DIP Nomor 153/XXV/3/1985 tanggal ll Maret 1985.Sebagai pelaksana penyusunan buku tersebut, berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Proyek Pembinaan Badan Peradilan Agama Nomor |3/PPBPA/KEP/V[/1985 tanggal I Juni 1985, telah ditunjuk sebuah Tim yang terdiri atas:

l. H. Zaini Dahlan, MA. 2. Drs. H. Muhaimin Nur, SH. 3. H. A. Gani Abdullah, SH. 4. Drs. H. Zuffran Sabrie 5. Drs. Ilyas Zaini, SH. 6. Drs. H. Muchtar Syafari 7. Drs. Hidayatullah MS. 8. Sofyan Djalal, SH.arti yang terbatas. Isinya

sebagai Koordinator sebagai Tenaga sebagai Penilai sebagai Editor sebagai Penulis sebagai Penulis sebagai Penulis sebagai Penulis

Ahli

Kompilasi merupakan salah satu kegiatan pra kodifikasi dalam mencakup prinsip-prinsip dan. asas-asas beracara di Peradilan Agama yang disusun sesuai dengan tahap-tahap pokok hukum obyektif dengan memperhatikan proses beracara yang berlaku di lingkungan Peradilan Agama.Buku ini disusun dan diterbitkan dengan harapan dapat dijadikan sebagai salah satu pegangan oleh para Hakim dan aparat Peradilan Agama. Di samping itu diharapkan pula bermanfaat bagi kalangan pro-

fesi hukum lainnya dan mahasiswa-mahasiswa Fakultas Syari'ah danFakultas Hukum.il1

Demikianlah, semoga Kompilasi Hukum Acara Menurut Syari'at ini akan diikuti dengan Buku Ketiganya sebagaimana diprogramkan, yaitu pada tahun anggaran 1987/1988.

Islam (Buku Kedua)

Wabillahit taufiq walhidayah.

Nopember 1985

K PEMBINAAN AGAIvIA ISLAM

NIP :

150031

SAMBUTANDIREKTUR PEMBINAAN BADAN PERADILAN AGAMA ISLAMBi

smillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum wr. wb.

Hukum Acara yang dipedomani Pengadilan Agama dalam melaksanakan tugas peradilannya selama ini adalah hukum (fiqih) Islam dan berbagai peraturan perundang-undangan. Keduanya hingga saat inimasih belum terhimpun dalam satu perundang-undangan, atau dengan kata lain masih berserakan dalam berbagai kitab fiqih dan peraturan

perundang-undangan. Kondisi seperti

ini sedikit banyaknya

dapat

mempengaruhi kelancaran pelaksanaan tugas para hakim dan aparat Pengadilan Agama dalam menyelesaikan perkara-perkara yang diajukan kepada mereka.

Untuk mengatasi problem ini, sebuah Tim yang diangkat ber-. dasarkan surat Keputusan Menteri Kehakiman No. G-164 pR-0g.03 tahun 1982, telah menyiapkan Rancangan Undang-undang Tentang Hukum Acara Perdata Pengadilan Agama, yang ,.g-rr" akan diajukan Pemerintah ke Dewan Perwakilan Rakyat. Kittnaiap RUU ini segera disahkan menjadi Undang-undang dalam waktu yang tidak lama, sehingga kebutuhan Pengadilan Agama terhadap Undang-undang Hukum Acara segera dipenuhi.Upaya lain adalah menyusun dan menerbitkan Buku Kompilasi Hukum Acara Menurut Syari'at Islam ini, yang buku kesatunya telah terbit pada tahun anggaran 1984/ 1985, dan sekarang alhamdulillah telah diikuti oleh buku keduanya seperti yang ada di hadapan pembaca. Dengan upaya ini diharapkan adanya kemudahan-kemudahan bagi parahakim dan aparat Pengadilan Agama lainnya dalam melaksanakan tugas mereka.

Sekalipun Undang-undang Tentang Hukum Acara PerdataPengadilan Agama kelak terwujud, namun buku kompilasi seperti ini masih diperlukan terutama dalam rangka melengkapinash-nashdan hujjah syar'iyyah bagi acara Peradilan Agama. Adalah patut dicatat, ternyata khazanah Hukum Acara Islam cukup kaya, dan tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa hukum acata

yang dipraktekkan Peradilan-peradilan di Indonesia, sesungguhnya tidak jauh berbeda ,dengan prinsip-prinsip dan asas-asas hukum acara menurut syari'at Islam. Demikianlah, semoga penerbitan buku Kompilasi Hukum Acara Menurut Syari'at Islam ini bermanfaat adanya dan semoga Allah Swt. selalu melimpahkan taufiq dan hidayahNya kepada kita.Amin.

trffi

Jakarta, Nopember

1985

REKTUR PEMBINAAI{ BADAN

RADILAN AGAMA ISLAM

UCHTAR ZARKASYI, SH. NIP : 150039199

vl

DAFTARISIHalaman

KATA PENCANTAR PEMIMPIN PROYEK PEMBINAAN BADANPERADILANACAMAISLAM . . . . . . . . . . . . . . . . . O'''SAMBUTAN DIREKTUR PEMBINAAN BADAN PERADILAN o r... AGAMA ISLAM ........ o... r............. r......r..

lll

aaa

BAB

I

TENTANG PERSIAPAN STDANG . . . . . . . . . . . . . A. Penunjukan Majlis Hakim . . . . . . . . . . . . . . . . . . B. Penyerahan Berkas Pgrkara . o . ., . . . . . o . . . . . . C. Pgngntuan Hari Sidang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . D. Syarat-syarat Dalam Mgngadili o . . . . . . . . . . . . . TENTANG GUCAT MENGGUGAT ......... !.. A. GugatanKonvgnsi . . . . . . . . . . ., . . . o . . . . . .: . . B. Gugatan Rekonvgnsi . . . . . .-.. . . . .. . . .. ... o .. TENTANG PEMBUKTIAN . . . O'''''''''''''''' A. SUfat-SUfat ..............o.............. B. Saksi-saksi .............................. j C. Pengakuan ......................

I I2

45

BAB II

77

t2

BAB III

'6079

l6 l6 3l

D.BAB IV

Sumpah

TENTANG ISHLAH ... r...........

o.... o.....

95

$ il:l*l1H::"'**,::BABV

:::::.. .::r:. ....

, ,filZ7 lZ7134

' ' TENTANG HAKAMAIN ..... o................ A. Dasar-dasar Hakamain . . . . . . . . . . . . . . . . . . . B. Syarat-syarat Hakamain . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . C. Wgwgnang Hakamain . . . . . . . . o . . . . . o . . . . . . .

l3g146

DAFTAR BACAAN/SUMBER

............................

.

vii

BABIA. PENUNJUKAN MAJLIS HAKIM.

I

TENTANG PERSIAPAN SIDANG

! tfrln, LIJ I +JI 3Li $,o,

- il)0:

FI

L-orrl"Jrli;d?+4-Jr,u,.,JtJlba

.J 1 .7U^S q qrryJ o, l,qie & !.rU t. $J'Jl d.grr ;L;. Jt'tt;

ur.ftl,.,-}i $ tc4]t a.-by iL.,J bte br ll " "t

a+.UU

o,'tlJrJj"

"$

;

( I ) Artinya : Penguasa hendaklah menuliskan siapa yang hendak diangkat menjadi hakim. Yang demikian itu diperlukan pada waktu pengangkatannya. Karena Rasulullah Saw. juga membuat surat pengangkatan ketika mengangkat 'Amr bin Hazm di Yaman. Menurut Ash-habus Sunan, termasuk juga kedalamnya urusan zakat, diyat dan lain sebagainya, serta dipersaksikan oleh dua orang saksi yang pergi bersama hakim yang diangkat itu ke daerah pengangkatannya.

t-

$,LxJr;r;)t

us

ffiainMuhammadbinAhmadAIMahalli,SyarahMinhajut-Thalibin,JuzIV, AI Babi AI Halabi, Cet. III, Mesir, Tahun 1956, Halaman 300-301.

$UIAr.',.tI;

$ ;5r$Ltt

i!,

G

pr +(2) Artinya

.

tS)

d.t

ob.l

r

d.r,

I.t- .J$

(rtrU,Jr)

b,4! ? 5t--Id+fJtujuh belastahun.

Yaman,' yang pada waktu itu ia berumur (Diriwayatkan oleh Ash-habus Sunan).

: Pembuatan surat pengangkatan oleh penguasa kepada seseorang yang menjadi hakim di suatu wilayah kekuasaan hukumnya adalah sunnat, berdasarkan dalil bahwa Rasulullah Saw. membuat surat pengangkatan untuk 'Amr bin Hazm ketika beliau mengutusnya ke

Dan oleh karena Abubakar memberikan surat kepada Anas ketika beliau mengutusnya ke Bahrain dan menstempel surat itu dengan stempel Rasulullah Saw. (FI.R. Bukhari). yang Cemikian itu tidak wajib, karena Nabi tidak memberikannyakepada Mu'adz.

B. PENYERAHAN BERKAS PERKARA

2-Ul,^'.Jtri:pCdb2Muhammad Syarbaini

I

..lv $J

\

$ fl -

cr

r

AI Khatib, Mughnil Muhtaj, Juz IV, Musthafa Al Babi AI

Halabi, Mesir, Tahun 1958, Halaman 486.

2

\rb,r. 4I" ;r-.rb Ju,,'A'$ .l\**tr as.r+, "A)y i,!i. *!:J\ 4:,t+. riA-lrs$ rbx,*, jr*+ JLIbUJU-*"?$

JU Li\r o f LJ g r-qCr

i dJUrs-

-b+\,3,\J

a*LJJ

1*V,in,

\4:!0.

dtlo;( |." JiIt,r*, *-b hAr ue:t $1 \i J Jrl}briJ . d6.+ 4-1,E

iii U t$' r+-(- s,6, {Je \ ,.*UXr d,r d,,"-tt iL!b.,, ^FJeI

(rLlJ'Jll

:Jtjjuqli,.

Artinya : Dan pada masa-masa permulaan Islam, belum dikenal adanya pencatatan kasus-kasus dan putusan-putusan hukum, dan caranya adalah bahwa pihak-pihak yang berperkara datang menghadap hakim dan langsung menyampaikan pengaduan-pengaduan masingmasing, dan setelah hakim mengetahui mana pihak yang benar dan mana pihak yang bersalah, maka langsung pada saat itu dijatuhkan putusan hukum, dan pemilik hak dapat mengetahui haknya. Atau dalam bentuk yang seperti ini, yaitu seorang penggugat datang menyampaikan gugatannya ke hadapan hakim, kemudian hakim mengirim seorang utusan untuk memanggil tergugat dan sekaligus menyampaikan isi gugatan atasnya, di mana pada masa-masa permulaan itu belum ada3

(l)

Kairo, Tahun

Muhammad Salam Madkur, AI Qadha-u FiI Islam, Darun Nahdhah 1970, Halaman 48.

AI

'Arabiyah,

paikan pada pihak-pihak yang berperkara, atau hakim itu sendiri yanglangsung menangani pelaksanaannya.4

putusan-putusan pengadilan pada waktu itu dilaksanakan setelah disam-

panitera (penulis) yang mencatat semua yang terjadi, dan tidak ada catatan yang menghimpun isi gugatan atau putusan-putusan hukum dan

(2) Putusan-putusan hakim pada waktu itu belum lagi disusun dan dibukukan secara sempurna, orang-orang yang berperkara mengajukan perkaranya kepada hakim. Maka hakim memeriksa dan memberikan putusannya, dengan menerangkan kepada yang terhukum dasarpegangan hakim.5

perguruan tinggi.6

(3) Di dalam masa Khulafa-ur Rasyidin, belum diadakan panitera dan buku register untuk mencatat putusan-putusan yang telah dilakukan, pada masa itu hakim disamping bertindak seb agai hakim, juga bertindak sebagai pelaksana hukum agar dijalani. Kebanyakan hakim pada masa itu duduk di rumahnya sendiri, menerima dan memutuskan plrkara dan kadang-kadang pula mereka memutuskan perkara di -uriiA-masjid. Karena masjid pada waktu itu tidak hanya khusus untuk tempat shalat, bahkan merupakan kantor pusat pemerintahan dan juga sebagai tempat

C. PENENTUAN HARI SIDANG(1) Dan pada hari yang ditentukan untuk persidangan, hadirlah pihakpihak yang berperkara atau kuasa mereka, karena tidak boleh mengadili perkara tanpa kehadiran pihak-pihak yang berperkara itu sendiri, dengan menampilkan bukti, adapun apabila pada pemeriksaan pertama telah diakui (oleh tergugat/tertuduh) di hadapan qadhi, kemudian pada persidangan berikutnya ia tidak hadir, maka qadhi akan memutuskan perkara itu atas dasar pengakuan yang pernah diberikan . '. . ,7aMuhammad Salam Madkur, Al Qaclha-u Fil Islam, Ahli bahasa Irnron A.M., Bina Ilmu, Cet. II, Surabaya, Tahun 1982, Halaman 66. sT.M. Hasby Ash Shiddieqy, Peradilan Dan Hukum Acara Islam, At Ma'anf, Ban:

dung, Tanpa Tahun, Halaman 19. 6I b i d, TMuhammad Salam Madkur, Ahli bahasa Imron A.M. O p C i t, Halama , n

67 .

4

D. SYARAT-SYARAT DALAM MENGADILI

$:J:&.,"[Jr(rr

"f. JL-" J,4,4.!iY;u.C6Ljb j ft ; ,-, ,r'.- C \^ , I \I .' JII1Jr';; ' -1 \c,'^a, k.-,.* yi,U L;rrr J!r'

t, L-,*.-.,i -r[:

memperoleh keadilan

(l) Artinya : Persamakanlah manusia dalam majlismu dan di hadapanmu serta di pengadilanmu , agar para bangsawan tidak thama' pada kecuranganmu dan orang yang lemah tidak berputus asa untuk

darimu.

i

(2) Artinya : Para fuqaha' telah berijma' bahwasanya hakim wajib mempersamakan dua orang yang saling menggugat (penggugat dan tergugat) dalam majlis.

#1975, Halaman 83.

Jry.

cj,-r,

Ui

rrciJ$q, - .T/

87.M. Hasby Ash Shiddieqy, Fatsafat Hukum Islam, Bulan Bintang, Jakarta, Tahun

Juz

II,

elmam Watid Muhammad bin Ahmad bin Rusyd AI Qurthubi, Bidayatul Mujtahid, Musthafa AI Babi Al Halabi, Mesir, Tahun 1960, Halaman 472.

/-.*l.,,Ji$Vj-

q{,-*-r$ it.:l,'i

(3) Artinya : Hakim berkewajiban untuk mempersamakan para pihak,

yaitu dalam hal

:

Mempersilahkan masuk; Duduk di hadapannya; Menghadapi keduanya; Mendengar keterangan keduanya; Memutuskan perkara terhadap keduanya.

I0Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah,

Jilid III, Darul Bayan, Cet. V, Kuwait, Tahun 1971,

Halaman 403.

6

fi

*

BAB IITENTANG GUGAT MENGGUGATA. GUGATAN KONVENSI

j( \i-D -h \g ,v J qst Lr l'u Vt div,A) b,-^u\UJ \:i, (c,bq4 ,$$ 1,, I^ Ita ./ ;f. i*'r& I ef fr {jr0gl d

\&JIIU$tJrryjf-.u .:!U, 'i!-r

J*t J

t

t

)gt

./

(J

-\

,

t'

Y

.J (3'

/r ) ,rlr )

(1) Artinya : Bahwasanya Rasulullah Saw. didatangi seorang wanita dan dia berkata, "Ya Rasulullah, sesungguhnya anak ini perut sayalah yang

mengandungtry&,

air susu sayalah yang diminumnya dan pangkuan

sayalah sebagai penjaganya, sedang ayahnya telah menceraikan saya dan dia ingin memisahkan anak ini dengan saya." Maka Rasulullah berkata kepadanya, "Engkau lebih berhak terhadap anakmu selama engkau

belum menikah.'

I Imam Taqiyuddin Abi Bakar bin Muhammad AI Hasani, Kifayatul Akhyar, Juz II, Musthafa AI Babi At Halabi, Mesir, Tahun 1960, Halaman 93.

1

(2) Artinya : Apabila seseorang mengajukan gugatan terhadap anakanak yang tidak mempunyai wali atau terhadap orang yang telah meninggalyangtidak mempunyai ahli waris khash yang berada di tempar, maka penggu gat harus disumpah.:

jYq-[) dr\*-.., ljcJ.Jirit\) $srCF.-I)!I-[ ? L;tb du {r*-.,,Lr*# J.D Yt 9y(rt-l,rJt) t VXSS| , -'1.

(3)'Artinya : Gugatan seorang kreditur terhadap debitur failit yang kefailitannya telah ditetapkan (oleh hakim) dengan mengatakan bahwa dia telah memperoleh harta, tidak dapat diterima, sehingga penggugat meirietaskan perolehan harta itu, misalnya diperoleh dari warisan atau dari hasil usahanya dan juga menjelaskan besarnya.

2Zainuddin Abdut Azb Tahun,'Halaman I4I. tI b i d, Halaman 143.

Al Malaibari, Fathul Mu'in, AI Ma'onf,

Bandung, Tanpa

8

l.--\,Ur*r!...Sti U;rjl

ijj!/

-cL,

tidak memberi belanja yang cukup untuk keperluanku dan anakku. Aku mengambil sendiri belanja itu tanpa sepengetahuannya." Rasulullah berkatv, ' 'Ambillah belanja itu dari dia untuk keperluanmu dan anakmu dengan cara yang baik." (H.R. Jama'ah kecuali Turmudzi).

(4) Artinya : Dari 'Aisyah R.a. bahwasanya Hindun berkata, "Ya Rasulullah, sesungguhnya Abu Sofyan adalah seorang yang pelit, dia

'eJ* sJ

*$5

$')J$i6ry'L4,1 )r*?* (,\tt,ly-t s,trylv|+tl'r\(5)Artinya

1U-.

sit\ b

-

(

D)

[

: Gugatan mengenai benda tetap (tidak bergerak),

disyaratkan menyebutkan arah, letak dan batas-batasnya pada empat seginya, menyebutkan hanya tiga seginya saja tidaklah cukup apabila tidak diketahui keempatnya.aMuhammad bin 'Ali bin Muhammad Asy Syaukani, Nailul Authar, Juz VI, Musthafa AI Babi AI Halabi, Mesir, Tanpa Tahun, Halaman 342.s

Zainuddin Abdul Aziz Al Mailabari, L o

c

C

i

t.

9

i

r:i-a'_5

5'b!-

tb &

ef tbr- .l

JtJ.e Lr,r*L-y

ML:i,(i!

)*F^$*;,L,^lrul[AVu

(6) Artinya : Gugatan yang mengenai pernikahan kepada seorang perempuan disyaratkan menyebutkan kesahan pernikahan berikui ,yurutsyaratnya berupa wali dan dua orang saksi yang adil. J[ga disyaratkan adanya kerelaan hati perempuan itu, yaitu bahwa dia tidak dipaksa. Maka tidak cukup gugatan di sini secara mutlak.

tr 4I dr5*All SytJU J$ {-.,d;, J,.-,tl j{ J Jr,*,,.riprfuH:C\7

-

S

1*-} E *lU Fcr*it.r--;.- &Lh,,

kt)r;'

nJU't-, U-lrrr+:!e d--,l

(7) Artinya : Dari ummi Salamah dia berkata, telah bersabda Nabi saw', "Kalian mengajukan sengketa kepadaku, mungkin sebagian dari kalian lebih tangkas berdebat dari seLagian yang lain. Saya hanya memutuskan menurut apa yang saya denlar. oleh karena itu barang siapa yang telah kuberi putusan untuk memperoleh sesuatu hak orang lain, janganlah ambil, sebab dengan demikian dari hak aku telah memberinya sepotong api neraka. " 6Ibid.Babi

#

I

UU

Muhammad bin Isma'il AI Kahlani, Subulus Salam, Juz IV, Musthafa At AI Halabi, cet. IV, Mesir, Tahun 1960, Halaman I2l.

TImam

l0

r$t.

suatu akad benda misalnya jual beli atau hibah, disyaratkan untuk menyebutkan kesahan akad tersebut. Di sini tidak diperlukan perinciannya sebagaimana halnya dalam gugatan mengenai pernikahan, karena dalam pernikahan hukumnya ditentukan dengan lebih berhati-hati.t'1"3

rL.lFtJ,j S (8) Artinya : Gugatan mengenaiC

{:.i, -S : i+e **f;)u *u,A1,;J b_ cr 8 d;(G I* r r! i aCU U}';Utek$

!t F

*

.;$-J\:

(9) Artinya

/ r' J*-i- cr*r.-, drrilt a^-..rI- rrl C, LJ; IJil NJLtri UUI,I fil} jatuhGugatan mengenai hutang yang belum

temponya

adalah tidak dapat diterima, karena pada waktu itu tidak ada penetapan

dan tuntutan.

Ui-,

t J\- .f

;V*bI(,LH

3\L*rJi-: ;r) Jrjl Jt-it:\-t'l

+,r :Ls b b;;!,.,, -*.l'rjtir br;bUr,. J J tij +J"cr$JL*,y

!)

1

o,

{-rJ

U)*;-

Li^i-rjl

(10) Artinya : Apabila seorang penggugat berkata, "Saya tidak mempunyai bukti," setelah ia menggugat harta atau hak, sedangkan tergugat membantah, kemudian hakim menanyainya, lalu tergugat bersumPeh, kemudian penggu gat berkatl, ' 'Saya mempunyai bukti," maka menurut Abu Hanifah diterima gugatannya, berbeda dengan Mas'ad.sZainuddin Abdut Aziz At Mailabari,

eIbid.

L o c C i t.

I0lmam 'Alauddin Abil Hasan 'AIi bin Khalil At Tharablisi, Mu'inul Hukkam, Cet. II, Musthafa AI Babi AI Halabi, Mesir, Tahun 1343 H, Halaman 93.[:.

lt

.!l1". e]k

*i" i+$ .4f D e3$-dt, *\""rhi ti !e +iI\, dr#lgi! .#i('LJ/,U) 11?Vl

(11) Artinya : Apabila seseorang menggugat pembelian sesuatu barang dengan membuktikan pemilikannya secara mutlak, maka alat bukti tersebut dapat diterima, karena hal itu merupakan pembuktian status yang dimaksudkan, dan di samping itu tidak ada pertentangan antara gugatan dengan alat bukti. Ini menurut pendabat yang lebih shahih.

B. GUGATAN REKONVENSI

.*- VJrlJ+ilU Lrr-\ r# jtJft.l

2

W"3

k tJ.rtrl -d,r.

LJ Li.L.e/_r,J g )

K+ b

Llt

( rt tJU;ldua orang saling menggugat mengenai pemilikan

(l) Artinya : Apabilakeduanya.

itu. Apabila keduanya bersumpah, maka barang itu diteiapkan untuk

sesuatu benda, maka yang dimenangkan adalah yang menguasai barang

II'T2

Ilzainuddin Abdut Aziz AI Maitabari, op c i t, Halaman I4s. I2lmam Taqiyuddin Abi Bakar bin Muhammad .AI Hasani, Kifayatut Akhyar, Juz Musthafa AI Babi At Halabi, Mesir, Tahun 1960, Halaman 93.

Jr$ULrr--\ t'd-J$.J.r-rjl4rgt-1,(2)

.J\J

Jt I

jl kulr

J

qj jutd\ lh3 ldtjL6-VJ-rb

Artinya : Apabila dua orang saling menggugat atas pemilikan sesuatu barang, maka yang dimenangkan adalah yang menguasai barang itu.

t-;J"*t4t

Jl d );K4Jhi..^^ %dir.3t4 {-^c,

jr\ .r^s,!J

3

Uy_u,

CrL LJrJj)

i,L- JU--i

#

oU3t

(3) Artinya : Apabila tergugat melakukan gugatan balik rerhadap gugurnya gugatan penggugst, misalnya menggugat sesuatu yang telah

buktikan kebohongan gugatan balik tersebut, karenakemungkinan gugatan balik tersebut dapat diterima.

dipenuhi atau penggugat telah membebaskannya atau telah dibeli dari penggug&t, maka penggu gat diminta untuk bersumpah untuk memadanya

ulu&*4saksi-saksinya.

dl"

+d*rF;.rc:u t5_&) (.r!tJj) lsq iStt

(4) Artinya : Demikian juga tergugat dapat melakuUun gugaran balik terhadap gugatan penggugat tentang adanya kefasikan atau kebohongantslmam lbrahim, At Bajui, Tahun 1343 H, Halaman 272. taZainuddin Abdul Aziz At Tahun, Halaman 143.

Al Bajuri, Juz II, Musthafo At Babi At Halabi, Mesir,.Maitafori, Fathul Mu,in, Al Ma'ard, Bandung, Tanpa

tslbid.

l3

D

ufi5c,t ar;

K ..-*.^J

@Yr's*iilrdiu";r)[Ji+U ttl.-u\e5b -t,.jjr,!l_l , tLJi$ (twuvr t6L*-r[+jiban menyerahkan sesuatupunkepadamu.

uu, ju .,*,, 3 - e tr

(S) ittinya : Penggugat yang mengajukan gugatannya atas sesuatu harta dengan menyebutkan sebab-sebabnya, misalnya "saya mengutangimu sekian", maka untuk jawabannya cukup dengan mengatakan "Engkau tidak mempunyai hak sesuatupun dariku" atau "Saya tidak berkewa-

mengakui gugatan penggugat dan melakukan gugatan balik berhubung adanya sesuatu yang menggugurkan hak itu, maka ia dituntut untuk mengajukan bukti.

" Dan apabila

tergugat

"" ' o]'filfeLr*' a)lLr*l *,.1i (rt.J(6) Artinya : Apabila dua orang saling menggugat barang yang berada di tangan keduanya atau pada salah satu keduanya atau di tangan orang lain, maka hakim dapat menetapkan bahwa barang itu adalah milik pihak yang mempunyai bukti.

ttgiU-dD

v;$i d, Halaman 144. Imam Abi Ishaq lbrahim bin Ali Yusuf At Faintz, Al Muhazzab Fighis Syafi'i, Jilid III, Darul Fikri, Mesir, Tanpa Tahun, Halaman 327. IE Zainuddin Abdul Aziz At Mataibari, o p c i t, Halaman j4s.t7

16'I b

t4

(7) Artinya : Apabila dua orang saling menggugat atas pemilikan sesuatu barang yang ada di tangan orang ketiga, jika orang itu mengaku bahwa barang tersebut adalah milik salah seorang dari keduanya, maka barang itu harus diserahkan kepada pihak yang diakui itu. Sedang pihak yang lain dapat meminta agar orang itu bersumpah.

15

BAB IIITENTANG PEMBUKTIANA. SURAT-SURAT

I;'*,grt r$ l}*i Ii\r$-..Jii

- c,,

(rUJ,ll) t't=>n4gt

(1) Artinya : Hakim tidak boleh menerima kesaksian atau memutuskan hukum dengan berpegang pada surat semata-mata, tanpa bukti yang sah (otentik).

i,i'U,

)-rl(.1

i4.J"

t\kr*f),-!,Jb$;- V+r,

r-f; o6:tr .rr I lt)llJ;1b+-''LJl,

+rqdt

i*itrUF-

C'tl"fi )(2) Artinya : Jika tulisan itu tidak dapat dipakai sebagai alat bukti, tentu tidak ada artinya mencatat wasiyat. Imam Ahmad mengatakan, bahwa bentuk tulisan itu harus masyhur (dikenal), karena yang diinginkan disini adalah dapatnya dibuktikan sesuatu hak berdasarkan catatan itu.

I Sayyid Abd. Rahman bin Muhammad bin Husein bin Umar, Bughyatul Mustar' syidin, Syirkah Nur Ats Tsaqafah Al Islami Sulaiman Mar'i, Singapura, Tahun 1952, Halaman 313. 2Muhammad Salam Madkur, Al Qadha-u Fil Islam, DarunNahdhahAl Arabiyah, Kairo, Tahun 1970, Halaman 8L

r6

..i/t 4."!

yJr

Fp$ty.tlr+ -r! (. r\i-JtJ,l )3gnbJr

i#

r

(3) Artinya. : Ibnul Qayyim berkata, bahwa pembuktian itu meliputi apa saja yang dapat mengungkapkan dan menjetastan kebenaran sesuatu.

d+I} i:J\ , rx;Jt ds.,Jurl$j5_&, , 4--] $ a!, 5.1.L rJc il ! gJr

s

uI

U i S\..gi {, rl S;^i LJ' LFr r_, bqilllj\uLbl it Wr !Jr; Sr,, ae;t,l

t-iit^>f **ttSd U' +-ryl trptJr t, o) $rl .-Flyl a:;4-rl A..*J.-rt ;jrr

9: e, b. t*.j \ .fr;:rn c,;jb Lr"ls;l L' ./I*,9.rt-- eU,J aci;r.$Vf,-r t ?

a-J,d u tdj {+'- v.ltJt+CrtJbltr)l:di

t

.r,*^-!

antara dua pihak yang mengadakan perjanjian, walaupun keduanya sebagai kuasa atau wakil atau ahli waris' mengenai sifat tut menukar, seperti jual beli, pesan?tr, hutang piutang, persewaan atau "t mas kawin, maka sesungguhnya akad itu telah sah dengan adanya kesepakatan kedua belah pihak atau dengan sumpah penjual tentang kadar burung yang dijual, h"rgu, jenis, sifat, masa pembayaran dan ukurantry&, sedang dalam perselisihan tersebut salah -satu pihak tidak mempunyai bukti p-enguat atas gugatannya atau

(19) Artinya: Kalay terjadi perselisihan

,"rjii;;:;F#!:or,26

Aziz At Maitabari, Fathut Mu,in, At Ma,o,f, Banduns, ranpa

keduanya mempunyai bukti tetapi saling bertentangan, karena kedua bukti surat itu tidak bertanggal atau yang satu tidak bertanggal sedang yang lainnya bertanggal atau keduanya bertanggal sama. Kalau tanggalnya tidak sama maka diputuskan hukum sesuai dengan tanggalnya lebih dahulu. Kedua belah pihak diambil sumpahnya dimana masingmasing bersumpah sebagai bantahan gugatan pihak lawan sekaligus menetapkan tuntutan baliknya sendiri.

:-ili irfU *i4 *l

rr:,!5rr bru(.tlt.t$i')

y.+t20

l -d,)

r-5

l:

(20) Artinya : Jika seorang suami menulis surat thalak secara sharih atau secara kinayah, sedangkan dia tidak berniat menjatuhkan thalaktry&, surat itu tidak berlaku, selama dia tidak melafazkan surat thalaknya itu dengan jelas sewaktu menulis atau sesudahnya.

&)SJr

Yr-;(Ir ;e!i cr 5;\ W,f('ur Dh ?td*JL}-51

- Crr

(21) Artinya : Memang adalah dapat diterima ucapan suami, yang menyatakan, "Saya bermaksud membaca surat dan bukan bermaksud menjatuhkan thalak," karena kebiasaan terjadinya.

j

/qr.r\ jj-r.}xhJ.rgu+l( rt

,))*:-dr)

-'dt)I14.

z2Lr&bl'r{.t; ^Irt, tU;27

+J..:gjt

2oI b221

2tIbid.

i d, Halamsn

b i d, Halaman Io5.

(22) Artinya

:

mengenai pentalakan si fulan, matinya atau perwakilannya, aip.rbolehkan berbuat berdasarkan berita yang ada hubungannya dengan hal-hal yang menyangkut dirinya. Demikian pula dengan tulisan orang adil, yang dipercayai sebagai tulisan yang benar. ) Ub

Bagi orang yang diberitahu oleh seseorang yang adil

& .!I'ltI, z3,\$'LriJt,fU*F(,tH Jt)

r r^;lr

*Fu L Y: Jo

"J

i*J\U5 - d r)

(23) Artinya : Adapun hal-hal yang ada hubungannya dengan hak-hak orang lain atau hal-hal yang bersangkutan dengan hakim, adalah tidak dapat dijadikan sebagai pegangan bagi keadilan atau tulisan hakim yang kedua-duanya tidak dikuatkan dengan hujjah syar'iyah (dalam hal ini dua orang saksi).

4=-sr

b* \r-p r.oU \.L!,-*U c!j-r- dr)

d;r;ir-) :d;

ftrLh,t;i ^*.Ifi/ a-,)U.-.bl J(,J q -\$r3t fGUS*r.;i- I : U,rJs 5y, iilt'raLa,r *-rjJlte\ e:tr St;2a

\r\ YJ

qP g brf"l! . s.A bg,$ +r t4J,CrtJtlt231

iiij

tP{p'$r,n"g)to-l.d/

a-'J

+d;\

b i d.

241

b i d, Halaman 140.

28

(24) Artinya : Jika seorang hakim, demikian pula seorang saksi melihat surat tentang keputusan hukumnya atau tentan! isi kesaksiannya, maka berdasarkan isi surat itu seseorang tidak diperkenankan melakukan perbuatan untuk melangkah lebih jauh dari keputusan hukum atau memberikan kesaksiannya, sehingga ia ingat betul akan isi keputusan

hukum atau isi kesaksiannya, karena dikhawatirkan terjadinya penulisan yang disamapersiskan atau pemalsuan tulisannya. Sebab dalam hal ini belum cukup untuk menyimpulkan bahwa itu adalahtulisannya saja.

Dalam kedua hal tersebut di atas ada alasan untuk bisa dijadikan pegangan, yaitu jika keputusan hukum dan kesaksian yang diberikan itu ditulis pada surat yang tersimpan dengan baik di tangannya sedang ia ingat betul dan percaya, bahwa surat tersebut adalah memang tulisan yang dibuatnya dahulu, yang tidak disangsikan lagi untuk dijadikanpegangan.

';

,LJ u-rlU;*Jr";\.,;U9I

tJo

rit.- u r.bjl.sl

d, - tD)

a\il!t&,c rur-tlj

: Lj.g t hS.

/.Il rlr I %L!'

r;rlr;o 4' rJ;

lileJ

d-:,t!,prjl bjyt&) 2s, t7J\\rL,Ag

,-),;1p,heJ&LirYau,l a-,*ULpUI(25) Artinya : Seseorang diperkenankan bersumpah untuk.menyatakan haknya dari orang lain atau dilunasinya hak orang lain atasnya dengan berpedoman pada pemberitaan dari orang adil atau menurut tulisannya sendiri secara muktamad dan atas tulisan orang lain yang diizinkan menulisnya atau wakilnya atau teman serikatnya atau tulisan muwar2sr b

#tt

i d.29

risnya, jika dia yakin betul bahwa penulis tersebut tidak berbuat gegabah dalam memperlakukan hak-hak orang. Hal ini adalah secara qarinah.

"r"AJ i"It- \:-$r \by\ir!rt* b+\

| r)

g

.

Le r.+i .\i.Y d)^,.

cJJt;rl

*,'.+$\ ii+ lr;rA,bSJ j\j( ruulrrr)26

j[rjli;1LJI

(26) Artinya : Tidak dimenangkan suatu pembuktian tertulis yang bertanggal dari pembuktian umum lainnya, yang tidak mempunyai pertentangan mengenai masa pemilikan, sekiranya salah satu pihak tidak sebagai pemegang barang dan keduanya sama-sama disaksikan oleh dua orang saksi dan keduanya tidak menjelaskan sebab-sebab pemilikannya. Maka kedua alat bukti tersebut tetap dalam pertentangan.

\W1U\J

d^lt'J" UF-l

k r jb - dY)I

;;l jU ai

Elbt*/i:, bu"$f--t( r\rLltJ;lD27,

P)u.,o[i\a5t

sb\t'

Fbr\u

(Z1)Artinya : Jika dua orang saling menggugat atau menuntut pemilikan sesuatu barang yang ada di tangan orang ketiga dan masing-masing mengajukan alat bukti, bahwa barang itu dibelinya dari orang ketiga dan

pembayarannya telah dilakukan, maka jika tanggal pembelian itu berbeda, yang dimenangkan sebagai pemilik barang tersebut adalah261 b i d, Halaman 27Ibid.

45.

30

yang bertanggal lebih dahulu. Karena dengan alat bukti yang demikian itulah terdapat kelebihan pengetahuan.

L+r*-\r urllt\

r

LJL}-^,.V(28)

lstb

i,\ L.gb{r; j-r..t

;bi, \tu- t^)

2r[".U+rt'r;za

(Lr,ru;,;tidak mungkin terjadi.

1..,]\-s\

:

Artinya : Jika tanggalnya tidak berbeda, atau keduanya tidak ber'

?"

tanggal, atau salah satunya saja, atau keduanya menyebut tanggal yang sama, maka kedua alat bukti tertulis itu menjadi gugur, karena hal itu

B. SAKSI-SAKSI

l.

Pengertian Saksi

i}Lllr_l ,'d{-..b^Ir v,(r.i- D.r\aJt -(r) \"U-J, {r,\r, eta U, L*lr,t^,UJt J)t,

.: -t4-.ir\ *95\ )tt!.^-[" tirFi';

( t t:r'fr'fj

(l) Artinya : Asy Syahadah diambil dari kata Musyahadah. Dan kesaksian itu adalah menyaksikan dengan mata kepala, karena orang yangmenjadi saksi memberitahukan apa yang dia saksikan dengan mata kepalanya, artinya dia memberitahukan apa yang diketahuinya dengan lafaz "Aku bersaksi" atau "Aku telah menyaksikan."28lbid.Isayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah, Jilid I97l , Halaman 426.

III, Darul Kitab AI

'Arabiyah, Beirut, Tahun

3l

(.tJt lUJ)

2,

Wr-P-'\i

(2) Artinya: Al Jauhari tehh berkata, "Kesaksian adalah pemberitahuan yang tegas" dan saksi adalah orang yang membawa kesaksian dan menyampaikannya karena ia menyaksikannya sedang orang lain tidak mengetahuinya.(3) Bayyinah dalam istilah fuqaha sama dengan syahadah (kesaksian). Tetapi Ibnul Qayyim memaknakan bayyinah dengan segala yang dapat menjelaskan perkara. Sedang syahadah ialah mengemukakan kesaksian untuk menetapkan hak orang lain.3(4) Tetapi menurut Jumhur, bahwa bayyinah sinonim dengan syahadah (kesaksian) sedangkan arti syahadah yaitu: keterangan orang yang dapat

dipercaya

di depan .sidang pengadilan dengan lafaz kesaksian

untuk

menetapkan hak atas orang lain.4

2. Saksi Istifadhah

(5) Persaksian atas dasar dzan atau istifadhah adalah

persaksian

terhadap beberapa peristiwa tertentu yang hanya dengan mendengar saja, tetapi diyakini kebenaran kesaksiannya itu, dengan syarat bahwa persaksian yang diberikannya itu tidak disangkal (tidak ada mu'aradhah) dan bahwa peristiwa itu sudah lama terjadi.S2Syekh Syarbaini Khatib, Mughnil Muhtaj, Mesiir, Tahun 1958, Halaman 426.

Jilid IV,

Mttstha"ra

AI Babi AI Hala6i,Yogya,

3rtsby Ash Shiddieqy, Peradilan Dan Hukum Acara Islam, AI Ma'arif,

Tahun 1964, Halaman I19. aMuhammad Salam Madkur,

At Qadha-u Fil Islam, Alih Bahasa lmron A,M., Bina Ilmu,.Cet. II, Surabaya, Tahun 1982, Halaman IM- 105. sDjamil Latd, Kedudukan dan Kekuasaan Peradilan Agama di Indonesia, Bulan Bintgng, Jakarta, Tahun 1983, Halaman 149.

32

\-."U

+;:[rU *'J 'v,,3r ;x] q dbr\ +Jy6,

j41" 6\,4ijr;,!)6}r,y ;r"-It'Lj;y +PJ\ Cid*u,rtli5U\ i, qj$6

il -\siJ, g\ l^r-JjXj J3i ., -{) dr>tiA .*dJ' L5 u.b..t]" r.\rt. P I ; La*Ur ;i(.rU . d,Jdu'o rl.aiJr )riL.

;:

)

rr-;! yblli

yi

'UullJrr )

. Bahwasanya saksi tidak bolehmemberikan kesaksian kecuali teriradap apa yang diketahuinya secara yakin sebagaimana

(6) Artinya

:.....

dia mengetahui matahari yang disaksikan dengan mata kepala. Juga tidak boleh memberikan kesaksian dengan dzan. Jika kesaksian itu mengenai perbuatan, maka hendaklah dia melihatnya. Jika mengenai suara, maka hendaklah dia mendengar suara itu serta melihat orang yang mengeluarkan suara itu atau mengetahui suara itu dengan benar ian pasti d"ttg"n dua orang saksi atau satu orang saksi yang kira-kiracukup, kecuali pada tempat-tempat yang sesungguhnya diperbolehkankesaksian secara dzan.

t#a-3

Ult

.[s,

\"]

Ul-, i [. ;:\g3la

Ub,

f,J

lr,!:J\r1960,

.:jrr :iJ! .*JiltgAtTurats

{t-

Y)

6lmam Muhammad bin Isma'it

Al'Arabi, Kairo, Tahun

Al Kahtani, Subulus Satam, titid IV, Ihla Halaman 130.

33

6$

$b JJt : -;u-)) cXtU*-;jJb .,-jA i;!', $, r\,-j\ \-j aj*, i.jj.-. pUti-l ,L>"J\ \jey ijrl ,-.;il9.li:,J'J i.^.rj e, 4f"ifJr ;,.bg{iUUy ' .jjY ,!jb,i:Jb-d'-, .*JlJ 40r(rr$uj)z3lLlt *ttlb

-I..{iJb d+b}

(7) Artinya : Imam Syafi'i membenarkan kebolehan kesaksian istifadhah dalam masalah nasab, kelahiran, kematian, merdekanya seseorang budak, kewalian, diangkatnya seseorang menjadi hakim, wakaf, Pngunduran diri seseorang dari jabatan hakim, nikah beserta seluruh masalahnya, keadilan seseor uag, cacat pribadi seseorang, wasiat, kecerdasan seseorang, kebodohan seseorang dan milikseseorang.

Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa diperbolehkan pada lima hal, yaitu: 1. nikah, 2. persetubuh&tr, 3. nasab,4. kematian dan 5. diangkatnya seseorang menjadi hakim.Imam Ahmad dan sebagian Syafi'iyah berpendapat bahwa ada tujuh hal yang diperbolehkan kesaksian istifadhah di dalamnya, yaitu: 1. nik an,2. nasab, 3. kematian, 4. merdekanya seseorang budak, 5..kewalian, 6.

wakaf dan 7. miliknya seseorang.

TSayyid Sabiq, O

p

C

i t, Halaman

427.

34

3. Syarat-syarat Saksi

":lba;,,.JU.

r\**i\ )SU r,,$ ,;JU#Jt,-tArU;:

.J--rUUtltii ?,i$ $\i-Jr rre t \J .,J

lL--^,iu

r\-.,,r.rsratj.! {.1" dijj, t+^- oj*,J, }.J, js't ;iJtrpql3'i.}!l.-Jr

.WJf,JcWr

};i\ +[.*IUU ddLt; 'Wt,- J*;;;r- JuaU .r^$r ; 2\,; .$re LsJi)-rSJb U4-J, .(^i -iy), c "t- jYIJr ),,JJiluj, ijurJJ +.lstroL$-itt"

v@g

.rterjtU

o\.",$\r# $ q;ryiJ l$lr

p;JrI

ils. p)-*,Yl^U

i.5,'r 4i* : ('t-J.lrJi 8,'b*P,

Ug

EMuhammad462.

Bidayatut Mujtahid, Jilid

bin Ahmad bin Muhammad bin Ahmad bin Rusyd At Qurthubi, II, Musthsfa AI"Babi AI Halabi, Mesir, Tahun 1960, Halaman 35

(8)'hrtinya : Pembicaraan tentang saksi dapat dibagi tiga: 1. Tentang sifat-sifat seorang saksi. 2. Tentang jenis kelamin saksi. 3. Tentang jumlah saksi. Adapun sifat-sifat yang dapat diterima untuk menjadi saksi secara garis besar ada lima, yaitu: I. Keadilan,2.Kedewasaan, 3. Islam, 4. Merdeka dan 5. Tidak diragukan iktikad baiknya. Keseluruhan sifat-sifat ini ada yang disepakati dan ada pula yang diperselisihkan para ulama. Dalam masalah keadilan, kaum muslimin sepakat atas pensyaratannya dalam menerima kesaksian berdasarkan firman Allah yang artinya: "Dari saksi-saksi yang kamu ridhai." (Al Baqarah:282) dan firman Allah yang artinya: "Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamll." (At Thalaq: 2). Yang diperselisihkan adalah tentang sifat keadilan itu. Jumhur ulama mengatakan bahwa keadilan adalah sifat tambahan pada Islam. Sifat keadilan itu adalah suatu yang dipastikan sebagai kewajiban syara' dan sangat dianjurkan jauh dari perbuatan haram dan makruh. Imam Abu Hanifah berpendapat, cukuplah sifat adil itu lahirnya saja, yaitu ke-Islaman, karena anda tidak mengetahui tentang dosa saksi itu.

ln I jyKjS.-

ar$t r-,L:.o,I

.r

td;,r'

r,'dL^J:

t

Lis-

dI

4il, &t)*$ v$

I .c )

rW

-istlltl

Epr,F-bJ*,.'.b-Ln\y\ 45 (rLlrulS,n rJlt-rlr

(9) Artinya : Syarat adil yang hakiki adalah menjauhkan diri dari semua dosa-dosa besar, juga menjauhkan diri dari terus menerus melakukan dosa kecil. Dengan melakukan dosa besar atau terus menerus melakukan dosa kecil dalam segala bentuknya, hilanglah sifat keadilan saksi itu.eMahaili, Qalyubi l4ta umairah, Jilid IV, Musthqfa AI Bsbi AI Hatabi, Mesir, Tanpa

Tahun, Halaman 319.

36

& :r . !.,i.*lr, l..3 rJ"r

!:;i t,#U btJt lbl, - [, rJ?j.j.i

( ru,l sj ) 1 I'ilU.-rlr(10) Artinya

: Adapun

tentang baligh, para fuqaha sepakat atas pen-

syaratannya, sebagaimana disyaratkannya keadilan.

*'b

*s,-35 J re

&V-F*-.. -ra[lll LJ - tt r(rLUrgi-; 11'|,^i,ojt},

(l

l)

keadilan ad.alah jauh dari dosa-dosa besar dan jauh dari terus menerus melakukan dosa-dosa kecil.

adil, mempunyai muru-ah, tidak diragukan iktikad baiknya.

Artinya : Syarat-syarat saksi adalah muslim, merdeka, mukallaf,Syarat

JY-j*J..o\*jJt Lr&-tr r ;!ltt e,*," % ^) \g \ b, q^{"r3)s, (fug1,ug, J Js

4j'b

(rtAJu;)(12) Artinya

t?

a;J

-rr,

{?jt:;Va:ptbJ

:

Syarat-syarat saksi adalah merdeka, mukallaf, adil,

memelihara muru-ah dan tidak diragukan iktikad baiknya. Oleh karena itu kebalikan dari syarat-syarat tersebut tidak diterima. Demikian juga sikap diam dari berbic ara, karena kesaksian tidak mungkin disampaikan tanpa berbicara.Iolbnu Rusyd, O p C I t, Halaman 463.II

t2Mahalli, o

C i t, Halaman 427. Syarbaini Khatib, O C i t, Halaman 318-319.

p

p

37

iH its J#r 1 Lre4i !.uU }-rJi e\ -j C i;!*.,,- \ljUtUYIi $r ii:tejUF

I.

drr

b

: t&-:,F I uJr t4l.] L U

U;,,3l\i?.:,_J

I

bijur L,-Jl iF*t''-!^:-_r it fco,.\.1 i.jql.d.-ir\LrF

'L

;lr 5.lJS t' ll ))-l1,.,,' {ij,.r. 9 UUj +$ L\ lb_r JJI ))*,y,..rrUill glt JU,(rtAJrsj) 13'LJ?*-b: Adapun tentang ke-Islaman, para fuqahasepakat atas

(13) Artinya

pensyaratannya dalam menerima kesaksian. Oleh karena itu orang kafir

tidak boleh menjadi saksi. Yang diperselisihkan mereka dalam hal ini adalah jika seseorang dalam musafir memberikan wasiat, mengingat firman Allah yang artinya "Hai orang-orang yang beriman, apabila salah seorang kamu menghadapi kematian, sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah wasiat itu disaksikan oleh dua orang yang adil di antara kamu, atau dua orang yang berlainan agama dengan kamu." (Al Maidah: 106) Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa dibolehkan yang demikian atas dasar syarat yang disebutkan oleh Allah. Sedangkan Imam Malik dan Imam Syafi'i berpendapat bahwa tidak dibolehkan yang demikian itu,karena ayat tersebut telah dinasyakhkan.

{i#UrIaSyarbaini Khati.b,

(

A^-; U";r 6r u -^^L' $ bJtC

Ctr

t3lbri,, Rusyd, L o c C i t.

Loc

i

t.

38

f:'::ili':fll#','.Hllli::*'iun o'*e

(14) Artinya : Syarat saksi acialah muslim, meskipun secara thabi,i. oreh tani terhadap orans rsram,

q,u'l'fl"rLi/i r\1;s,rrsju

\$Jrt !, isltuu, I rLLJrJ^uui .b)t-tl,l+.} + )-I* LJldr JIi..i!^U U- S lf -u.r1r .-ru,fu$i,-?yir yr 3Jr ,-rjter^J.

cr

6)

!:rJrir ,ytjr!.aV: .tLrlyl ir-rt

e' ts >:rll Et

d,lr

u"6i\,.--.j^5yr ;,--;(rl,J.,,Jj)1s

b:\gj1l

diperbolehkan menjadi saksi, karena sesungguhnya dasar pensyaratannya adalah tidak ada pengaruhnya autu- penolakan, keadilan. faktor kebudakan kecuari rr"iiiu airetapkan oleh Al Qur'an' sunnah atau ijmai Sedangkan Jumhur ulama berpendapat bahwa perbudakan adalah satatr satu peninggalan dan pengaruh kafir. oleh sebab itulah adapengaruhnya dalam penolakan kesaksian.

(15) Artinya : Adapun tentang kemerdekaan, menurut jumhur fuqaha negeri besar, adalah disyaruikun dalam menerima kesaksian. Adz Dzahiri berpendapat bahwa budak

IslbnuRusyd,Loc Cit. 39

pLJ-rJr bU. 6)

U]'tA.";Jr Li$t&_crr

I^JU ti*,\ a-, 6,}yq: t p b*JI^*-, 6JrdiolLr I a;Jr */

,,rtir{rWLD"}tJl6i .43;$r .irAJUtrlFL*e, LWr 5l dl\

b.lq)r

(VtWta,J&*'frt\r.

1d-t \"btiI,

I

6\,3Ur5$..I"4pr i:ti 6 ;*4"... dj ls,3,,$Jr td \.b '{.i*."!L3J

r)"L;j't#.JWtlg

n*- Ut-sU U*i ' d.).iilbrp n+ btirgr U q' !r $,, ),.V &ll {: \1S rrrY9l9v

t

(rUJUj.t: Adapun tentang saksi yang diragukan iktikad baiknya karena terdapat unsur kecintaan, para ulama telah sepakat menggugurkannya sebagai saksi. Yang mereka perselisihkan adalah tentang menerima kesaksian seorang adil yang diragukan iktikad baiknya karena(16) Artinya16Ibid.

40

adanya unsur kecintaan atau kebencian yang disebabkan permusuhan' duniawi (misalnya masalah harta). Para fuqaha negeri besar menolaknya, tetapi ada juga yang mereka sepakati, bahwa dalam beberapa perkara tertentu kesaksian itu digunakan, dan pada beberapa perkara lainnya ditolak. Maka sebagian mereka mengamalkannya dan sebagian mereka menggugurkannya. Yang telah disepakati adalah menolak kesaksian ayah terhadap anaknya dan sebaliktrya, demikian juga kesaksian ibu terhadap anaknya dan demikian juga sebaliknya. Yang diperselisihkan adalah kesaksian antara suami isteri. Menurut Imam Malik ditolak kesaksiannya. Sedangkan Imam Syafi'i, Abu Tsaur dan Hasan membolehkannya.

tV ;rh; +

.Juu v, durWJJ .ta,-lr!U*,U,"_!:Jr

Llr

AJq +- I Jr Wi.l,;{l vj, dlu JU 4ili e)if U" t-, l:L-J A, ' b+)JU(' uutrJy)(17) Artinya : Ibnu Abi Laila berpendapat bahwa diterima kesaksian suami terhadap isterinya, dan tidak diterima kesaksian isteri terhadap suaminya. Pendapat Imam An Nakha-i demikian juga. Diantara yang telah disepakti dalam hal gugurnya kesaksian yang diragukan iktikad baiknya adalah kesaksian saudara terhadap saudara kandungnya sebelum dia menolak cela dirinya. Ini berdasarkan pen-

t-Js, lle d-*-,li $di *? f+ /U

+J

dapat Imam Malik. Selama kebaikan .dan hubungannya dengan saudaranya itu belum terputus, Imam Auza-i berpendapat lain, yaitutidak membolehkannya.I7I b i d, Haloman 464.

4l

drtibggL.i I

.fgJb!:\i *-LlJr ijsi\ \)r,pXJr -u,

!i.,j

0/ t !1 +r iE4,ic \i-e,t9.grgJt

cilSt GIL4Y,-,'*l ;t(.

I

i

ti

Jysj)

"t

.b

:ta*-]i)r

5\i| 1r

(r\A!t)j)

!i^D-L,

,b-G"rf, .,Lr\)

diterima, sekalipun isyaratnya dapat difahami. Jika dia mampu menulis, Ini menurut pendapat Imam Abu Hanifah, juga pendapat yang sah kuat dari mazhab Syafi'i.

(18) Artinya : Dapat berbicara. Saksi itu harus mampu berbicara. Jika ia bisu yang tak mampu berbic ara, maka kesaksiannya tidak dapat

diterima kesaksian tulisannya.

Jfiit U-\,tr$l\j,

..nolJri. + g)

Otrlc.r, ;]s.r"rrY b: \r-jijWi li titU +l .-,.tr -t- du Lt U;;i. .l$il Ui.,L&-,1

.

Jii,

E

I\qs;Jni

Xi,V$9.3t+rt

e

A), WJrii

(rtl-Jt$)

)i dr.i-r.J. 4"\*t,i4:t

( 19) Artinya : . . . . . Pengarang belum menyebutkan persyaratan (untuk menjadi saksi), karena tertinggal, yaitu saksi itu harus mampu berbicara' Maka tidak diterima kesaksian orang bisu, sekalipun isyaratnya dapat difahami. Saksi itu hendaknya dalam keadaan sadar sebalaimana pendapat pengarang yang memberikan tanbih . (yaitu Syarbaini Al

tssayyid Sabiq, O p C i t, Halaman teSyarbaini Khotib, L o c C i t.

433

_ 4J4.

42

Saksi ituluga-disyaratkan tidak berada di bawah pengampuan karena kebodohanriya. oleh karena itu kesaksian orang bodoh tidak diterima.

Khatib) dan Jurjani dan selain keduanya. Maka tidak diterima kesaksian orang lengah (tidak sadar).

.

fffili;rl?'nffi

(20) Artinya : Kuat hafalan dan ingatan. Maka tidak diterima kesaksian orang yang diketahui keburukan naraannya, banyak lupa dan pur baur pembicaraan'Y&, bercamsehingga hilangiatr kepercayaan pada perkajuga ke aa[-nva oiune rengah dan orans yans

y

Ere.-j

+.t y* drrr .,bL Ju J, F$ ;pr d,b,/*e c,Lr''4p; 21 .:i*;t i"-u eJCti,

'-'lV,r.-bj_-,,

I,.ey c,,i14_-9i _ 0l

(21) Mempunyai muru_ah. yaitu teguh pendirian, karena orang tidak bermuru-ah itu tidak yang -.-punyai ,aru maru. orang yang tidak mempunyai rasa

#fil ;i:li);n:il;.*:l2osayyid

malu akan berbicara tentang apa yang dia sukai, sesuai rasa maru,

;:ifil'iio;n-;;;o-un,ui

2lsyarbaini

Sabiq, O

p

Khatib, L o

C i t, Halaman 434. c C i t.

43

4. Jumlah dan Jenis Kelamin Saksi.Et. Jumlah

Saksi

&!iir\ i^!..*I :)li, r";+)l*J .i-IJr u!, - [ q

+)le3r i*rt!Uj' U"t.r/ C,AUp Wy , Ju liu, .4Jr.)-..It };u a"Si.y'r

.rfi,-brr i+-rI;u.Ft, \.:j

lierlt

;n Jr\ f"oY \d*^Lt'\g; ^?, J"*.ib bJI,li*, t, -UD try rJrt! .i,q:, ^i 3\ eLyr .,$W;,-JroLLJ[.r

*.p

;,--

i),

Ju

[u ]J.4 .]) "l t,, gjJ W*u.

,$l.p r.oti. Jr. $ + s Ue$ f, I &*r, J*t uiu Ib"Fj $J .y . w!}.b (rtr'ttJil 22,t\-3 b(22) Artinya : Dalam hal jumlah dan jenis kelamin saksi, kaum muslimin

telah sepakat, bahwa kesaksian dalam masalah zina tidak berlaku apabila kurang dari empat orang saksi laki-laki yang adil. Demikian juga mereka sepakat bahwa semua hak-hak selain zina, berlaku dua orang saksi laki-laki yang adil. Berbeda dengan yang lain, Hasan Basri berpendapat, bahwa tidak diterima kesaksian yang jumlahnya kurang dari em22

lbnu Rusyd, O p C i t, Halaman

464

-

465.

44

pat orang, sama halnya dengan hukum rajam. Pendap?t ini lemah, mengingat firman Allah Swt. yang artinya "Persaksikanlah olehmu kepada dua orang saksi laki-laki yang adil." Juga semua sepakat bahwa keputusan hukum wajib dengan dua orang saksi tanpa sumpah penggugat. Ibnu Abi Laila berpendapat lain, yaitu haruslah dengan sumpahpenggugat.

Demikian juga mereka sepakat, bahwa dalam masalah harta haruslah dengan seorang laki-laki yang adil dan dua orang perempuan, mengingat firman Allah Swt., ".... maka satu orang saksi laki-laki dan dua orang perempuan yang engkau ridhai menjadi saksi."(23) Hanya Ibnu Qayyim berpendapat bolehnya kesaksian seorang lakilaki apabila dikenal keadilannya selain perkara yang diancam had dan pada dasarnya Allah Swt. tidak mewajibkan kepada hakim-hakim agar memutuskan perkara dengan dua orang saksi, hanya Ia mewajibkan kepada pemilik hak agar membela haknya dengan dua orang saksi lakilaki atau seorang saksi laki-laki dan dua orang saksi perempuan. Ini tidak berarti hakim tidak boleh memutus perkara dengan saksi yang

jumlahnya kurang dari itu.23

(24) Artinya : Hukum tidak diputuskan dengan satu orang saksi, kecuali

dalam masalah

hilal Ramadhan untuk berpuasa dimana

boleh

diputuskan dengan hanya satu orang saksi. Ini menurut pendapat yang jelas dari mazhab Syafi'i, sebagaimana telah dibicarakan dalam babpuasa.

.

iii-l.r-b

i|r\'d

:\g.r d6,, r$V,jl.i]J\rlt \s'tl*.^,

Co)

JL*:JI

+ &YL4.

2sMuhammad Salam .Madkut, AIih Bahasa Imron A.M., 2aMahalli, O p C i t, Halaman 324.

Op Cit,Halaman106.45

.g$r AJl[,i:t , rLjdt$ 21.,;l.

.sil'

r"JU

br)(

(25) Artinya : Di dalam kitab Al Bazaazi disebutkan bahwa cukuplah dengan satu orang saksi perempuan yang merdeka, muslimah, baligh, yakni dalam masalah-masalah dimana tidak dapat timbul dari laki-laki, seperti tentang kelahiran, 'aib perempuan yang tidak boleh dilihat oleh

laki-laki.

b. Saksi Wanita

\.I" .cJ'J . )J rls\rJtd i&.L )1.*I e,tJ$t br\^lJ"JbY ^:r|uJ. ..".ti"--]/''J"e:Y5Vr

{.:\)

b ihp J*\Ji$' v,bU 5lJ JbUJe '?^-\J j,.)S"tJrr'i+-:J,lUU

,i'}{ort4J"

- )er!\"qrJtJ

It)rJtbt{$f6r i,i -r,I f (J j-.dt{.rJ+NJ j*}5 J tbtJJrji.A, fFg#j, &tIL .-, ts."l dll;l,..

2Slmam Alauddin Abi Hasan Ali bin Khalil Ath Tharablisi, Mu'inul Hukkam, Musthafa AI Babi Al Halabi, Mesir, Tahun 1973, Halaman 246.

46

dilit) .;Jr'{-j! .i) /jl}l.fl |I7.

JrI\

.}I$bi

,Lli$\V $.tu,-D34b ,Utu.!r,.:lluJt$ fJC9f-ulU,,ir+tl';b.,&buu_, JUJ-ts"otJ(rLrr'r si(26) Artinya

)

26.

O>t-lY \=j.!...Jr"!

: Para ulama berbeda pendapat dalam hal menerima dua orang wanita dalam masalah hudud (pidana). Menurut Jumhur tidak diterima kesaksian wanita dalam masalah pidana, baik bersama laki-laki maupun wanita saja. Golongan Adz Dzahiri berpendapat bahwa diterima kesaksian wanita sekalifun ada laki-laki, dan wanita itu lebih dari satu orang dalam setiap perkara, menurut zahir ayat. Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa diterima saksi wanita hanyadalam perkara harta benda, tidak diterima dalam perkara pidana. Diterima umpamanya dalam perkara thalak, ruju', nikah dan pemerdekaan budak. Imam Malik berpendapat bahwatidak diterima saksi wanita dalam semua bentuk hukum badan. Dalam hal ini terjadiperbedaan pendapat di antara sahabat-sahabat Imam Malik, yaitu dalam hal menerima saksi wanita yang berhubungan dengan hak-hak badan yang berhubungan ' dengan harta, seperti wakalah, wasiat yang berhubungan dengan harta saja. Imam Malik, Ibnu Qasim dan Ibnu Wahab berpendapat bahwa diterima kesaksian itu apabila ada sorang laki-laki dan dua wanita. Sedangkan Asyhab dan Ibnu Majisthun berpendapat bahwa tidak diterima kesaksian wanita di situ, kecuali dua laki-laki saja.

(27) Dan sejumlah ulama salaf dan khalaf (dahulu dan sekarang)memperkenankan kesaksian kaum perempuan (tanpa adanya saksi dari26lbnu Rusyd, O

p

C

i t, Halaman

465.

47

kaum laki-laki) selain perkara yang diancam had, dan menurut pendapat yang kuat, bahwa hal itu boleh dalam persaksian yang lazimnya hanya diketahui oleh golongan wanita saja.zl

,

a)?u:J'.;*t aV;.rLIl D:!^;uL-

c(N)

nI*U,,;, .#Ju;!r J>li"$ E:)rel';i Qu Jwir t& &v"t'\

r Lr!

;r>jt

L,,.r. bij

UJ*),J,, Ll^il ?xs:

2?,Ur!(r

*' r Jl.r$ \.&)

L',lJUi

& J' jby o-b.

(28) Artinya : Adapun kesaksian para wanita, yaitu kesaksian wanita tanpalaki-laki, menurut Jumhur dapat diterima kesaksian mereka dalam masalah hak-hak badan yang tidak bisa disaksikan oleh laki-laki seperti kelahir&tr, istihlal dan 'aib wanita. Tidak terdapat perbedaan pendapat dalam masalah ini, kecuali masalah penyusuan. Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa tidak dapat diterima kesaksian mereka kecuali bersama laki-laki. Menurut beliau dalam masalah penyusuan ini paStiadanya laki-laki dan wanita.

2TMuhammad

2glbnu Rusyd,

salam Madkur, L o c C i t.

o p c i t, Halaman 107.

48

tJUJ""o!t'>bl ,L^lil ?.iA

v'?hr-!(rr

li

r-:J ?*)[*ttjbpeb>iryv4 H !r..r- u, +" j*itt rf *S.J.rLrr'JUj29,

e;

(29) Artinya : Hal-hal khusus yang diketahui para wanita atau hal-hal yang tidak boleh dilihat oleh kaum laki-laki menurut kebiasaan, seperti masalah keperawanan, kelahiran, haidh, penyusuan dan 'aib wanita, seperti penyakit pada pangkal paha, sempitnya lobang faraj, adanya semacam tulang pada faraj, hanya dapat diputuskan dengan empat orang saksi wanita.

q;4'i.as.

c,\

*

b+rb;;k. Sti.fiL -d" r

CLtJtit . l-gi,

dll 5J

Ij^* )l.rlr .r,!.ili;.te

,!J, ;*-V -lU:lit C .H ibjr.-l Cii 6" U *- J'. .-t'tilUuj'rjr;i," lrr, *.r-c;"- {i,hf r drt 35, gl J,-J" I 'o \:.ri$l;; V,dfjt -$\ {rL1} (,tPr $)tI2eMahatli, o p C i t, Halaman 3olbnuRusyd,Loc Cit.325.

49

dengan dua wanita saja. Satu pendapat di kalangan Malikiyah itu telah tersiar [uas. Pendapat lain mengatakan, sekalipun perkara itu belum tersiar luas. Sedangkan Imam Syafi'i berpendapat bahwa tidak boleh kurang dari empat orang saksi wanita, karena Allah Swt. sungguh telah menetapkan seorang saksi lakilaki yang adil sama dengan dua orang saksi wanita. Persyaratan itumenyatakan, apabila perkaraadalah berbanding dua.

(30) Artinya : Orang-orang yang berpendapat tentang bolehnya kesaksian para wanita saja, berbeda pendapat dalam hal menetapkan jumlah yang disyaratkan dari mereka. Imam Malik berpendapat bahwa cukup

5. Kesaksian Orang Fasik dan Pelaku Bid'ahq. Kesaksian Orang Fasik

b:;lb t \ Ji,",\i

It

cl_!--lu J(

UI

- Ly

r

)

FtJsh#$il\+4.!t'h#jiSL;,.-hrY.l,ulr i :!-.icte

v4! ) ,il\r)biU" tJ.rlt;iti{5$

!islb'u"

.3,-u

Fq il,

\5\clu

DyvV L* b,' b3 dc"lrJ,i:j t-alta,,;;5, J?Jt t-l +LI,3

$

1

j.*,r

(rtIJUj)

+

it Li-" .$Ulo bq

l,

^llt if-!$-)II,Kulliyah

3IMuhammad'Ali Ash Shabuni, Rawa'iul Tafsir Ayatut Ahkam, Juz Syari'ah, Mekah, Tahun 1971, Halaman 487.

50

t:

(31) Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita maka periksalah dengan'teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (Q.S. Al Hujurat: 6). Para ulama sepakat bahwa kesaksian orang fasik tidak diterima berdasarkan firman Allah "Jika datang kepadamu orang fasik membawa

:

." Demikian pula tidak diterima riwayatnya, karena riwayat dari Rasul merupakan amanah dan hutang, sedangkan berita dari orang fasik dibatalkan karena dustanyaberita maka periksalah dengan teliti . . . .kepada Rasul Allah.

'L+/b,&J

ry'd.,, l.- \ JuIt bS

bk}UJ"t t

(+l."\'JtJt)

3?

(32) Artinya : Orang yang tetap kefasikannya dibatalkan perkataannya dan beritanya sesuai ijma', karena berita itu adalah amanah, dan kefasikan itu menjadi karinah (penunjuk) yang membatalkannya.

di L*$'o \-1==

j I, $Lt ;\rl ; \y'J# *s*tt d-tl ili p/ \.". rj t*, d-tl ilr, !^.; r\^: #b

l' !.*-;.i Ju alt, r,,"L--\Jbj

- cy?r

LP

&i j"J-r.lrr* .!-, UJ\ ErVr:, [:,,It51

32Abi Abdullah Muhommad bin Ahmad At Anshari AI Qurthubi, Jami'ul Ahkamul Qur-an, Darul Kitab Al'Arabiyah, Kairo, JuzXVI, Tahun 1967, halaman 312-

d#r#'\b$ u,u[;I Jl} Se,;;JI

?Jb-

I,i

b-gLib\

"(t ft, pYJI

+1",I,JLau

&' (r\a.)tl;

11o;iL;\

)

33

JL...-')&

(33t Artinya : Al Jashshas berpendapat bahwa firman Allah Swt. "maka periksalah dengan teliti" adalah menghendaki kepada larangan menerima kesaksian orang fasik secara mutlak, baik menyangkut kesaksian maupun berita apa saja. Oleh karena itu kami berpendapat bahwa kesaksian orang fasik tidak dapat diterima dalam setiap bentuk hak, demikian juga berita tentang riwayat dari Nabi, juga dalam keseluruhan urusan agama yang berhubungan dengan penetapan syara' maupun hukum atau penetapan hak manusia.

b.

Kesaksian Orang-orang Yang Metakukan Bid'ah

SrJ

i;fi.'c$ .r*, t'l'f: 1r;$ Ule - ft r

t-rrt,Liry..a.-1

L=^b b as,{ 1r:.Il 4l Jt+y {,b$lb .-,|UgAiJ.& tber-t Cr,,rYlf ,

..bl &)driil-Lry

,i-Jil!$t-*u\e33Ash Shabuni, O

}:hb {s

p

C

i t, Halaman

488.

52

o\y,)A.ri -l-.-".)ti U.dt ?.+*'; \sr.rJ *)I ar!, $jo\]rA;"ujr v*s Ul : a**.r tJt ?J"iJl 3! d.;l,a;

ts{ri'5! 'H!rl a;d*tljy

ii

:l.siJt

-^

L tir_r +flI',Fcrrl\ljlrJr(,wr Jjr

t

11

+ r&d$iI L,ii

(34) Artinya : Adapun orang yang melakukan bid'ah, yaitu orang fasik yang kefasikannya adalah karena iktikad mereka menakwilkan nash seperti golongan Jabariyah dan Qadariyah, kepada orang fasik seperti ini dikatakan bahwa dalam hal orang yang nyata-nyata melakukan bid'ah, sebagian ahli ushul seperti Imam Syafi'i menolak kesaksian dan riwayatnya dan sebagian mereka adajuga yang menerimanya. Golongan Hanafiyah berpendapat bahwa yang dapat diterima hanyalah kesaksian mereka sedangkan riwayat mereka tidak diterima, dengan alasan bahwa orang-orang yang melakukan bid'ah dengan sebab (alasan) agama, berarti dia telah menolong nafsunya serta menyerukan manusia kepada yang demikian. Maka kami menolak riwayatnya, tidak menolak kesaksiannya.

6. Hukum Menjadi Saksi

.++Ul g)g\.SJ"@gu-ND)d*-J,\:t13} Li+\ 5\,--riJ: 1}I L\"t/341

b i d, Halaman 4gg.

53

;iw'$,Jeid-DUTJ,\jroj

.U$6.

*l)t-J

JU,

gi AJ\e Ar$ VtjU,*\".

*

;r{):6r[r .]' .

F 6j$f ,*r.

.i,U-

r .rL:-;

1\z

' , .. A*gJrJt-,"".rbb atj{.-ilJsC Otrt ^.ji FU \:e Uc U-! : *:

fK-lt, #rk)-\*rryt'

'uH'JJ )

..rj

(6) Artinya : Menurut istitah syara', pengakuan adalah bahwa seseorang memberitahukan kewajibannya. Pengakuan itu lawan dari kata-k ata bohong atau menyangkal. Telah diriwayatkan dari Abu Zar r.a. beliau berkata, telah bersabda Rasulullah Saw., "Berkatalah yang benar sekalipun pahit." Hadits ini telah ditashshihkan oleh Ibnu Hibban . . . .6At Kahlani, O

p

C i t, Halaman 66-67.

62

berlakunya pengakuan seseorang terhadap dirinya daram segala hal, yaitu hal yang umum bagi semua perbuaran hukum.

mencakup pengertian berkata terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain. Huait, tersebut merupakan dalil tentang

"Berkatalah yang benar" adalafi

t*.d b {-}t,srt ;,-_}ij ;(7) Artinya

I d (rr&t'Jj) 7,q,bSlf_*tb\!,_

r

: Ketahuilah bahwa pengakuan itu adalah sekuat-kuat alasan hukum, seberat-berat dan sekuat-kuat alat pembuktian.

;aI ?:ne\5-bI)eJU6r.L1;)('t

t,t&l jjJt.

\-d)

l;

t|,,rytao,

(8) Artinya : pengakuan itu tidak mengandung pengertian untuk dapat dirusak (dibatalkan), karena hukumnya wajib diakui, yaitu hutang. merupakan

@ \;ftL';,J'lY}fL:Jt'u.t* i,i iixiili #:^ 8Ibid.

? u$ t

;;:a&

Uti

' Plrt"lr r.}, \n.;!-.dt,;t .6i,w'il,'i,,,f:; # f!li,,::;: ::,I y,,i n u t H u k k a m,

J-rfi;

Uc o UJ

C*. E r .]u.J!,

r

-

c e r r r,

63

ri, b,, Vr+b $,J.."- Jy'illjr+y Jpl. lqb, U ;dns r i\i, L.o e{y, ;$r .Lr\ .rJ r ;=.--lJ ;I*U, ('wtt-ti) e,

ir&r+

r

ub

!

ct^j] ,P):

(9) Artinya : Para ulama telah ijma' bahwa pengakuan itu disyari'atkan

dirimu sendiri.

baik di dalamAlQur-anmaupun hadits. Allah berfirman "Jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri." (An Nisa': 135). Dan Rasulullah Saw. bersabda, "Pergilah wahai Unais kepada isteri orang ini, maka apabil a ia mengaku, rajamlah ia. " Juga Nabi bersabda, "Sambunglah silaturrahim terhadap orang yang memutuskan silaturrahimnya kepadamu dan berbuat kebaikanlah terhadap orang yang berbuat buruk kepadamu dan berkatalah yang benar, sekalipun terhadap

"

2. Syarat-syarat Sahnya Pengakuan?

(

(

Jd'd*'!o5UL')r *tJ' U fA-Jb'i$ r+q Ji 5 : U ! tJ, ) t.o.i ist ( $;*ito

.3!rbttb #'W\)9u$-rF\:FJo,b:\ca\

-.L,-, l,

U\?t \*brt: pl|bptxi"Jtf

ii! +$;"{3} tir+r-tr

ii

r

r\.A.J

tr

IoI b i d, Halaman 422.

eSayyid Sabiq, O

p

C i t, Halaman 421 -422.

64

(10) Artinya : Bagi sahnya pengakuan disyaratkan hal-hal sebagai berikut,. yaitu berakal, baligh, kerelaan, kebebasan bertindsk, tidak main-main, tidak mustahil menurut akal dan adat kebiasaah. Maka tidak sah pengakuan seorang gila, anak-anak, orang yang terpaksa, orang yang di bawah pengampustr, orang yang bermain-main, dan tidak mustahil menurut akal dan kebiasaan karena kedustaannya dalam masalah ini, dan hukum tidak boleh diputuskan dengan kedustaan.

i;,nJ)t5il' )JLr:,(il, 9.r* ltlci3)u,tLuj -I(u ( -P tJ$-+n o,F ) r5l",.r."r3 i.t-V I ( r J7) --'.:i4s_):( Jt-:;bt^

t

C

rLd'l

1

I

'ahli tasarruf (kecakapan bertindak) dan kebebasan memilih, sekalipun ia orang kafir atau fasik. Oleh karena itu tidak sah pengakuan orang gila, anak-anak, orang buta dan yang terpaksa tanpa hak dalam semua akad (perikatan) mereka.

(11) Artinya : Syarat m.utlak bagi orang yang mengaku adalah bahwa dia

(12) Adapun orang yang mampu berbic ara dan tidak mengalami kesulitan untuk berbicara, dia tidak dibenarkan menggunakan isyarat, kecuali dalam beberapa hal, seperti pengakuan yang menyangkut sengketa nasab (keturunan). Dalam perkara ini ada beberapa hal yang perlu dijaga, tidak sebagaimana terhadap perkara yang lain.12(13) Pengakuan dapat disampaikan dengan ucapan lisan, dapat pula disampaikan dengan isyarat, yaitu oleh orang yang tidak mampu berbicara, sepanjang isyaratnya.itu dapat dimengerti, tetapi tidak berlaku dalam perkara zina dan yang sepertinya. Demikian p.ndupat golongan Hanafiah- Orang yang mampu berbicara pada dasarnya tidak diterima isyarattrY?, selain pada beberapa perkara yang dikecualikan, sebagai dalam masalah mengaku kekeluargaan. 13ttZakaria AI Anshari, L o

Fil Islam, AIih Bahasa Imron A.M., Bina Halaman I0I. I3T.M. Hasbi Ash Shiddieqi, Peradilan Dan Hukum Acara Islam, AI Ma'orrf, Bandung, Tanpa Tahun, Halaman I17.

12Muhammad Salam Madkur,

c

C i t.

Ilmu, Cet. II, Surabaya, Tahun

AI Qadha-u

1982,

6s

-* ;tUi rr is

J ;,nu

iyjp)yl

- dbrr

ciJ;\r,;*+J +I." u S-el l,F-tJ F;, (, wrljl lidJt Jt'\ iir'\1r$I,

(14) Artinya : Pengakuan itu merupakan hujjah yang terbatas yang tidak mencakup pihak lain. Maka jika seseorang mengaku pada orang lain, pengakuannya itu tidak boleh berbeda dengan bukti, karena hal itu mencakup pihak lain.

(15) Walaupun pengakuan ini, dipandang sebagai hujjah yang paling kuat, namun ia adalah hujjah yang terbatas, yaitu mengenai diri si yang memberi pengakuan itu saja, tidak dapat mengenai diri orang lain. Demikian juga dalam garis besarnya. Berbeda dengan kesaksian. Kesaksian itu mengenai orang lain. Karenanya para fuqaha mengemukakan satu kaidah, yaitu

'gr.oU'\EJF

)y

\

l.dr "+lr-t^J

r

Artinya : "Kesaksian merupakan hujjah yang mengenai orang lain, sedang pengakuan merupakan hujjah bagi si pemberi pengakuansendiri.

"

15

3. Pengakuan Orang Sakit

i,,. d*,j[!]tJic-(rT)

U^-JI I u l.,i cy\L' i:'t - i u + >lbp\ \-:i ,-rJ [*y I 9,' +;ilr u (f bn ul$

L)Uu-St iK;$i t, Halaman L o c C i t.423.

li- c;j*'19

IaSayyid Sabiq, O p C IsHasbi Ash Shiddieqy,

66

J'.r+iUJt ii Jrli' ii"rro e.$',, lrJ uA s& (-r i (Jt W .i-r",;.$o. -nrUt ;,' {p,/a*t J u! *4}., j*flrl'lo

-;tJy+_l .;L,J{.aqjl r# jt7'..[',ejr, $ Ai ]'i*J, * _*u gls | e-L.rsrj3\ i\ii1 p*rr .:$!r 'P, .t*- rsjg"rA.

$

aepi+lt f u4(,$JtJr) tf ljJt

daannya mendekati ajal, karena kadang kal a iajuga t.r*uksud untuk mencegah beralihnya hartanya kepada ahli warisnya. Menurut mereka, apabil a ia mengaku di waktu sehat tentang hutang kemudian membuat pengakuan lain di waktu sakitnya untuk berbagi harta dengan dia, dalam hal ini tidak didahulukan yang, pertama.16

akan bertobat. Dan yang jelas dalam keadaan ini tidaklah seseorang mengaku, kecuali untuk kebenaran dan tidak bermaksud untuk perbuatan yang haram. Ada juga pendapat lain dari golongan Syafi'iyah yang menyatakan, bahwa tidak sah pengakuan orang sakit yang

akan melakukan kebenaran dan orang yang selalu melakukan dosapun

(16) Artinya : Bagi golongan Syafi'iyah: . . . . Adapun pengakuan orang sakit yang keadaannya mendekati ajal, jika pengakuannya itu terhadap orang lain (bukan keluar ganya), maka pengakuannya sah, baik pada yang menyangkut hutang ataupun harta benda. Ada ,uiu ir.nOu;; yang menyatakan bahwa pengakuannya dibatasi sepertiga ru5u. Jika pengakuannya itu mengenai harta waris, menurut pendapat yang kuat dari kelompok mereka (Syafi'iyah) adalah sah, kur.rr* orang yang mengaku itu telah sampai pada satu keadaan dimana orang dusta pun

kea-

Sayyid Sabiq, O

p

C

i t, Halaman 424-425. 67

lstt dsJ\e} j*pJ tFtjte. ) . *rUU-lqJv. ri \i,j'

-1 r

v)

.r $r *+-3aVg! "6'. b

('rAJ,Jr) tt,;f,31

(17) Artinya : Imam Ahmad berpendapat bahwa, tidak dibolehkan pengakuan orang sakit bagi ahli warisnya secara mutlak, berdasarkan alasan tidak terjaminnya pencegahan wasiat jika orang sakit tersebut membuat pengakuan.

#l bjql rtJ.rlt b z*Vo,g b jj I ltJ" - (' n) --j i4:l l,35 b:!,il .)t,;d,rlo,-+/ro

(rr,l'ltU)(18) Artinya : , Al Auza'i dan segolongan ulamamembolehkanpengakuan orang sakit mengenai sesuatu dari hartanya untuk ahli waris, karena alasan diragukan iktikad baiknya terhadap hak ahli waris yang menunggu itu merupakan logika yang jauh, sedang hukum berkisar pada dasar yang lahir. Maka dengan pengakuannya itu hilanglah sangkaan

yang kuat terhadap kemungkinan salah. Sesungguhnya urusan ituterserah kepada Allah.

IzIbid. tslbid.68

4. Pengakuan Orang Fasiqle

\r.bUiil i .llSr.

dli *+ ;-, u

r iq ) .

(gLhrr

; FIt-'\'J

"}-'Jb

{*lts3ucapannya

dibatalkan dalam semua pemberitaannya menurut ijma', sebab pemberitaan adalah amanah, sedangkan kefasiqan adalah penunjuk terhadap pembatalannya.

(19) Artinya : Orang-orang yang tetap kefasikannya,

\ -*l.ru,SU-Jir' \.l"Jt#r'l \ rir,l B

r

((

)

4! Ir rL6; Q*"$l r,i\,U\ 31$

r\*tJ+I 6dyJ

+i tr'U u c rlsr)ulIb

J",}r. eA;}}.-Jt--

)

KJ

.'iJ \.rlr {9 "-i

Li$

Uj d! ig J\, a*.;n-Y$i'l

iA, U*"'ry*q. L,\i i)\ i Jtt

i[t=jy'r?*au uJri

IeAbi Abduttah Muhammad bin Ahmad Al Anshari Al Qurthubi, Jami'AI Ahkam Qur-an, JuzXVI, Darul Kitab Al'Arabiyah, Kairo, Tahun 1967, Halaman 312.

AI 69

AbtL\ it L5

o

rLjJo^It jD,b J$.Jr - I

UCLr.iJUr, roy'11"

+ Ij-$)J-:\^o

\, dJli,

.rLjt

i

rW

C'tJ'rtJi )

4

15\

i},!J'r,'tlt 6t,orangl

(20) Artinya : Para ulama mengecualikan beberapa hal pengakuan fasiq yang dapat diterima, yaitu yang berhubungan dengan keperdataan, dan bukan dijadikan saksi terhadap orang lain:

seperti "Kepunyaan si Fulan sejumlah seratus dirham ada pada saya." Perkataan tersebut dapat diterima sebagaimana dapat diterima perkataan orang kafir dalam masalah itu, karena pengakuan terhadap orang lain akan kewajiban dirinya tidaklah disyaratkan keadilan.

1. Dapat diterima perkataannya dalam pengakuan terhadap dirinya

2. Dapat diterima perkataannya dalam hal memberi hadiah dan penunjukan-wakil, seperti apabila dia berkata, "si Fulan menjual hartanya

ini,"

maka diperbolehkan membelinya.

3. Dan demikian pula dalam hal memberi izin masuk dan seumpamanya,

minta izin masuk maka orang berkata kepadanya, "Masuklah", tidak disyaratkan keadilan. Semuasebagaimana seseorangpengecualian

ini adalah dalam masalah keperdataan dan tidak berlaku

.

terhadap pihak lain.

5. Pengakuan Berbuat Zina

p,,"Isffia70Kuliyah Syari'ah, Mekkah,

)1.-r-r bl c*{, ,}t-qa1l

*):|&'}

-(Tr)

$"" dJ U*--r ;l r)e S;pTafsir Ayatul Ahkam, Juz II,

Ati Ash shabuni, Rawa'i-ul BayanTahun 1971, Halaman 488.

J d:I.-I jr {,ibl ;JrSr dr..S-,-r!, JE,A

.l-

JU; J jib Tt?u(Lj.r.*hiU ,i .j;j.\i.D.rbti-- i("i.\JL,Ji ( jI) *r^rv rfii &. Uc 3l dfA; \jb, Oj-\

- . +*i _*s. ;er)U\ir JLd

4Jl\

yf.{

fJ 5^1 c)Jt*,i . i+1, e bti'u tr.{-!{}r t-^q, -.:-3 ! o +. ur*rI .tIb,t

t.c,-.iit9'UU rtr.l Ue lrl &:4iV f ,O!U-,i., Ve4AUr, iA },!Ur "u\s **,;r +!"t

dl-r /l,9.d,l&, \)C"ltr b#Jr , j!jt.rb."(,U,.o

oltJl .-)*i,\\nt9 , fts ,"i);J'Ul-$",

.rt; IiD, rjl :,!+;ji:r' ! \r-ryU .:iris t.l\i

Juhniyyi, telah mendatangi Rasulullah Saw., lalu dia bahwa seseorang dari desa berkata, "Wahai Rasulullah, saya minta kepadamu karena Allah, tidak lain agar engkau putuskan untukku berdasarkan Kitabullah." Orang lain berkata, "Dia lebih mengetahui daripadanya. Baiklah, maka putuskanlah perkara kami berdasarkan Kitabullah, perkenankanlah (21) Artinya2tAI Kahlani, O

: Dari Abu Hurairah dan Zaid bin Khalid Al

p

C i t, Halaman 3 - 4.

7l

saya." Maka Rasul berkata, "Katakanlah!" Maka dia

berkata,

" Sesungguhnya putraku adalah seorang pembantu dan majikannya adalah orang ini. Putraku telah berzina dengan isteri orang ini, dan

kepadaku diberitahukan bahwa terhadap putraku berlaku hukum raj&Irl, *it u aku telah mengeluarkan fidyah sebanyak 100 ekor kambing dan seorang budak. Aku telah bertanya kepada ahli ilmu, lalu mereka tnelnUeritahukanku, bahwa anakku dijitid 100 kali serta diasingkan selama satu tahun, sedangkan terhadap isteri orang ini berlaku hukum rajam." Kemudian Rasulullah bersabda, "Demi Allah Yang menguasai

jiwaku, p&stilah kuputuskan untuk kalian berdua berdasarkan Kitabullah, yaitu budak jariah dan kambing ternak itu dikembalikan

kepadamu. Putramu dijitid 100 kali serta diasingkan selama setahun. pergilah wahai Unais kepada isteri orang ini! Jika ia mengaku maka rajamlah dia." (Diriwayatkan oleh Bukhari Muslim dengan lafadz dari Muslim).

,bJ.JJr,-ijl..),

oJd'\ru,\:b,./

dJJt-J,-.^I s, 5 \irJJ' 1L))rj \*'rU\ J+D t

\-l

)' 0:1r-'\9 :;\ ) t itUill

)V V ;,rnir,.. o3 UIUri\J +SIJ I'+JIJ (,ulJi) 22, Jpdjd}\(Z4)Artinya : (Hadirs di aras) menjadi dalil wajibnya rajam bagi penzina yang sudah nikah. Terhadap masalah ini cukuplah pengakuan zina satu kali saja sebagaimana halnya dalam semua perbuatan hukum. Demikianlah pendapat Hasan, Imam Malik, Imam Syafi'i, Daud dan lain-lainnya. Sedangkan menurut Hadawiyah, Flanafiyah dan22Al Kahlani, O

P

C

i t, Halaman

3'

72

Hanabilah serta yang lainnya, pengakuan zina yang sah adalah empat

kali.

D:

dt rlb$ubU, ilt. Ickg

ilIlV )letlt - (\ r") L! bp,Ardelb\ .-,L*[-r.:-j 6"1 lrryt,.-.,,!3*rJ

$t$\tyi\r

rr\)JU

l:

L'[.*r!' JJ,.J) ib q to b'\i"i.,tUUy23

L-JI JU p s, -ohJ',,+'L-rrkJ \ yi Arf+)[cj,t[ t$ltJ, I $Ubuusfil ,i$J'$ Lu,i r$1d b iI\ l*'j* bful t+l"r'iiri-rl\

tol

irlljl$ 5.1 ;,^t..iJ b+J-r+v +AUr* ,s.ilUl-dt\^FI.

.(?ir,ptb\J Wr fuJo JH), \..

1\YA

/i{r)

(6) Artinya : Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru. Tidak boleh mereka menyembunyikan u:pd yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepadaAllah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti iiu, jika mereka (para suami) itu menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan dari pada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S; Al Baqarah: 228).'

!.b"

L

y.-i I L^rp,-*,.,) \ri

U drg)

.al-;\tt* tF \.-\ c+. ub,, \.ir,.

-!ti bJ -J\t-dfi !J,.-u $;u Jyberperang maka damaikanlah antara keduatrya, jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka

(7) Artinya

:

Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mu'min

r02

perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali, kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (Q.S. Al Hujurat: 9).

F,J(8) Artinya

(\

jti trloUilrj.vgLjJr;*Jr

&r!rur; vse4\p'*-1-;

*ri*h,r\Y9 -.F buUS 6)-e ". ^:rr .lUr, .l$u

$

l,y;i Uf, {u,;rdll;,,

4.$Jfi:,MplI

r,pt;ll,-91i,

trt 38. I-r'jJ *Lu \p\rlrr?:i lrl q14/tJ.i)

I I i !i "h+,r4

jd

(29) Artinya : Dan diantara kewajiban qadli, yaitu berusaha untuk men-

damaikan pihak-pihak yang berperkara. Dan dalam hal ini Umar bin Khattab berk ata, "Kembalikanlah penyelesaian perkara diantara sanak keluarga sehingga mereka dapat mengadakan perdamaian, karena sesungguhnya penyelesaian pengadilan itu menimbulkan rasa tidak enak." Tetapi perdamaian itu tidak boleh dipaksakan kepada salah satu38

Muhammad Salam Madkur, At Qadha-u Fil Islam, Darun Nahdhah Al Arabiyah,

Kairo, Tahun 1970, Halaman 50.

lt7

pihak, demikian juga tidak dibenarkan mengulur-ulur peroses persidangan karena semata-Lnata ingin mencapai perdamaian. Dalam hal ini Imam Malik berkata, "Saya tidak menyetujui hakim bertindak memaksa salah satu pihak yang berperkara atau mengenyampingkan permusuhan salah satu pihak itu karena semata-mata ingin mencapai perdamaian." Dan Muhammad bin Al Husain Asy Syaibani berkata, "Qadli tidak boleh mengembalikan (penyelesaian perkara) kepada pihak keluarga lebih dari dua kali, jika ia menghendaki perdamaian di antara merek a." Kemudian jika telah nyata perdamaian itu tidak mungkin dicapai, atau tidak ada hasrat untuk itu, maka dimulai kembali pemeriksaannya (sehabis dikembalikan kepada pihak keluarga).

C. MACAM-MACAM ISHLAH

.J;)\-g.r.J4c'WFLrr @) Pb$\ ($U,;(ig.[,{*,,I,

b$A+l-Jr*y? Ai*r-Lr) {r-r-,4,.i d' 4r b bLiJb I u{ 4 , ;l L-J !, t-lt, lt ! \i;J'.lJ*

. .:j(*,rt'1",

;* U-

C

)y)1,.,1i,J")

n

'

(

er! t('[ArlJi)

A Pr

j-jt$b-i|,

(1) Artinya : Ishlah itu ada beberapa macam; yaitu ishlah antara kaum muslimin dengan kaum musyrikin, ishlah antara pemerintah dengan orang yang berbuat aniaya, ishlah antara suami dengan isteri ketika ter3e

Abi

Yahya Zakaria

Al Anshari, L o c C i

t.

118

masarah rnu'amalah jadi syiqoq, dan ishrah daram yetrg pertama berlaku antara dua orang dua bentuk, *"1,l'uutr dengan cara Dan ishrah itu ada ;;;engat guqat dan dengan

dan hutang piutang'

ull

yang saling

dan l$; Tliff k;lf T"ilH x'3#,"*; BTf Hj'(ajnabiY)

or an g,ain

ut e\til|:}'r' d;JtlU\ {' Ug,

&u\&rr,(j\.)"U',J #\;'" o*F u ti e 4 J i tl* tV\,v.HJ'|r!

H Lrirt t''s.t1 L'',r +gi!\

i$*o

e,-.t*ffi;ff: Lil?\V" ',q{ +eil;C,: f,t-;t)""# g)P.\bLtq,jr,, tf-'ue(,$JrP

L-g:\trc+

\:' :;'\ \:P -;' \

Jl) 40.

ao'$sYlid Sabiq'

o

C i t, Halaman 306'

119

(2) Artinya : Ishlah itu ada dalam bentuk pengakuan, atau dalam bentuk

manfaat dan tergugat mengakui tuntutan itu, kemudian keduanya melakukan ishtah dimana si penggu gat akan mengambil sesuatu dari tangan tergugat, karena orang tidak dapat mencegah dari berkurangnya hak atau sebahagian haknya itu. Ishlah dalam bentuk ingkar itu adalah apabila seseorang menuntut orang lain, baik berupa hutang, suatu benda atau sesuatu yang bermanfaat, dimana tergu gat mengingkari apa yang dituduhkannya itu, dan kemudian keduanya melakukan suatu perdamaian. Dan ishlah dalam bentuk diam itu adalah apabila seseorang menuntut orang lain atas sesuatu yang telah disebut di atas, tapi tergugat diam saja, mengakui tidak dan ingkar juga tidak.

ingkar atau dalam bentuk diam. Ishlah dalam bentuk pengakuan itu adalah apabita seseorang menuntut orang lain, baik yang berupa hutang, suatu benda atau sesuatu yang ber-

4r,J('tb(

prr,plJ"#ffi r\bltJtrt

(3) Artinya : Ishlah itu,ada'beberapa macam; yaitu ishlah antara orang muslim dengan orang kafir, ishlah'antara pemerintah dengan orang yang berbuat aniaya, ishlah antara suami dengan isteri pada saat terjadi syiqoq dan ishlah dalam masalah mu'amalah. Ishlah itu ada dua bentuk; ishtah dalam bentuk pengakuan dan ishlah dalam bentuk ingkar.Muhammad Syarbaini At Khstib, AI lqna', O P C i t, Halaman 30'

aI

120

rr1,Plslt

gbir"y -(t) y Uiu.J -'FlJ" Vb*-I i Qiror"ry.

L84,,L.or-l:w

U-..luJt#rr42.&Jt'tJ

,)fuYl t,J,

ei!\.h,g,,,

(a) Artinya : Ishlah itu ada dua macam. Macam yang pertama berlaku antara dua orang yang saling menggugat, yang dalarn hal ini ada dua bentuk, y&trg pertama dalam bentuk pengakuan dan yang kedua dalam bentuk ingkar. Dan macam yang kedua adalah ishlah yang berlaku antara penggugat dan orang lain (ajnabiy).

poi^."rjl

ipy I t tjJb ;uV.-*,I ' .--n. l:1 \rbJt-*rui

i**USl ,-ry.q.[r.r-l , Uto.i -ps

a3.

bilb,rroIp.r.-l , jV)*s .c:,($rrl JgJy* pr g\:Jl f!is> r|ilt .ry. s#", gLrtd!l-?

(r\lJt

J;,)

At Mahalli, O p C i t, Halaman 3M. eiAbdul Hamid Asy Syarwani lVabnu Qasim AI lbady, L o c C i t.a2Jalaluddin Muhammad bin Ahmad

til.

(5) Artinya : Ishlah itu ada beberapa macam; yaitu ishlah antara orang muslim dengan orang musyrik, ishlah antara Pemerintah dengan orang yang berbuat aniaya, ishlah antara suami dengan isteri dan ishlah dalam hal ganti rugi atau hutang piutang. Ishlah itu ada dua macam. Macam yang pertama berlaku antara orang yang saling menggugat, yang dalam hal ini ada dua bentuk, yang pertama dalam bentuk pengakuan dan yang kedua ishlah dalam bentuk ingkar atau diam. Dan macam yang kedua adalah ishlah yang berlaku antara penggu gat dan orang.lain (ajnabiy).

M:T4auri$rrpr\5\

CL

.

(t.^;t

yr

r

t[rtl

iJi rie- rr

Lj.) U!'i^!q''r rlt g,u.'pb

d^+i $|uou+d,gir uy.pr,(,\IJ'J;)

Lrdtr#d^:IbJli,i(*.&_rilrJ\rlu,:$

(6) Artinya : Para ulama membagi ishlah dalam beberapa bagian, yaitu ishlah antara orang muslim dengan orang kafir, ishlah antara suami dengan isteri, ishlah antara kelompok yang berbuat aniaya dengan kelompok yang berbuat adil, ishlah antara orang yang saling menuntut, ishlah dalam hal penganiayaan seperti memaafkan dengan ganti uang, dan ishlah untuk memutuskan suatu persengketaan yang terjadi dalam hak milik.

aa

Imam Muhammad bin Isma'il

Al Kahlany, o

p c i t, Halaman

5g.

t22

Fd$! J X'"!;(,tr,r(7)

Lii' f.#';+zJ'ly t$y-id' f it*rt $rr>tiilr 4,{^:t9 tJ, uJb +i'.

$r *, 1t.*i, pv, E te*;ritJuU r,'j.r,;-lr

_cr

Jt},u(rIA,eu+&+ i I -t,n;A 4s Vl\i)( c,fu' Cl VJI

r)il

Artinya : Imam Al Hafidzberkata dalam kitab Al Fath, bahwa ishlah itu ada beberapa macam, yaitu ishlah antara orang muslim dengan orang kafir, ishlah antara suami dengan isteri, ishlah antara kelompok yang berbuat aniaya dengan kelompok yang berbuat adil, ishlah antara orang yang saling membenci seperti suami dengan isterinya, ishlah dalam hal penganiayaan seperti memaafkan dengan ganti uang, dan ishlah untuk memutuskan suatu persengketaan ybng terjadi, baik tentang hak milik atau tentang kerja sama (kongsi).

J

Srll

ti(b +tJt +. F, tFlr'* (ti,u, b L{l-r 1 UYi...fJl*Jt

tt^ebJ+.#L3*'1 ,.rLo-ltJVj',-*t15

-ro:

r c> )1,,

j )*-: . i9 UIJcC i t.

t

htuhammad bin AIi bin Muhammad Asy Syaukani, L o

t23

,1(

r(yJ"^ir;tJrt)\,,,f/1*,

'ui\eFL.'r-lrAV_

*-t".g:J'.rori-1,r\l'r\!f)-f

3;.fi9"3

.,llj|*.ilS

(8) Artinya : Ishlah itu ada beberapa macam, yaitu ishlah antara kaum muslimin dengan kaum kafir, ishlah antara pemerintah dengan orang yang berbuat aniaya, ishlah antara suami dengan isteri pada saat terjadi syiqoq dan ishlah dalam mu'amalah. Ishlah itu ada dua bentuk, bentuk pertama yang berlaku antara orang yang saling gugat, dan dalam hal ini ada dua bentuk, pertama dengan bentuk pengakuan dan kedua dengan bentuk ingkar, atau si tergugat diam. Bentuk kedua adalah yang berlaku antara penggugat dan orang lain (ajnabiy).

C- . U *:- $r p:,1\iJJtr3 Wit,,,y:i t-';b t yl ; ,JA.jl LJ&, i r I Urr, . lih \_-lU ,LrU;deh*Ur A,u^4e

;6y

q$-Jr,h.

|

$YU'bfi.;i$V' Xiyr&;t$ut ;ulrM t24syarbaini AI Khatib, Mughnil Muhtaj, L o

c c i t.

(' UbJ tlf

)

07,

&|"b .1$l .{:,tJJ_ bl,.il [:JpJr

(9) Artinya : Ishlah itu ada beberapa macam, yaitu ishlah antara kaum muslimin dengan orang kafir, ishlah antara Pemerintah dengan orang yang berbuat aniaya, ishlah antara suami dengan isteri ketika terjadi syiqoq dan ishlah dalam bidang mu'amalah. Ishlah itu ada dua bentuk, bentuk pertama yang berlaku antara orang yang saling gugat, dan dalam hal ini ada dua syarat, syarat pertama berdasar atas pengakuan dan syarat yang kedua berdasar atas ingkar. Dan bentuk yang kedua adalah berlaku antara penggugat dan orang lain

(ajnabiy).

,}Yror

Q[+TJ,

r *.,lc$UEJr-u I .yS' Jl'tUJ lr{,tr y, \i_ricjl"-

tL L

(10) Artinya : Ishlah itu ada tiga macam: Ishlah dengan cara ingkar, ishlah dengan cara pengakuan dan ishlah dengan cara diam. Dan ketiga macam ishlah itu boleh saja menurut pendapat saya..

D. AKIBAT ISHLAH

q$u$w\i'dc:'r|

a,e-1rr

fu ,)is{{brt&ren^ili rt ila7a8

jL4..............U1Uer-}"}c

J ilLuy palJ * .r $ r,U. *i,tLiliry6t' t b.iljo) l2/L*, I r#s (.b,tJ-P) o'CrJtbpcC

ae

Sayyid Sabiq, O p C i t, Halaman 306.

Imam Kamil Yusuf Ardabilly, L o c C i t. Imam 'Alauddin Abil Hasan AIi bin Khalil Ath Tharablisi, L o

i t. 125

(1) Artinya : Apabila ishlah telah sempurna, maka ishlah itu merupakan suatu perjanjian yang mengikat bagi kedua belah pihak (orang yang mengadakan perjanjian). Salah satu pihak tidak boleh sesukanya

merusak perjanjian itu tanpa persetujuan pihak lainnya. Dan yang dikehendaki oleh perjanjian, ptrggugat berkuasa untuk mengambil apa yang diishlahkan sedang tergugat tidak berkuasa untuk mempertahankannya, dan gugurlah tuntutan penggu Eat dan untuk selanjutnya tidak dihiraukan lagi..

--r!,rt\d$rr(pfp U,{fjU so(rtdtJi)

A$fjbtst

j \A3J.';ilr;jl

r

i r-.ry

+,U!b)\&r)fi;Iiy

(2) Artinya : Apabila tergugat mengakui akan adanya suatu hak dan kemudian mengingkarinya maka perdamaian itu telap sah (berlaku)kalau ia mengingkari dan selanjutnya melakukan perdamaian tapi kemu-

dian ia mengakuinya, maka perdamaian itu batal/tidak sah, karena pengakuan yang telah dikemukakan terdahulu tidak dapat dibatalkanoleh pengingkaran yang datang kemudian.

,Jl\;Lc-b-r.i-c!: Kerelaan hati untuk melakukan suatu perdamaian akan dapat menciptakan hati yang baik dan bersih.(3) Artinya

si

'|Imam

Abi Ishaq lbrahim bin AIi Yusuf AI Fairuz, L o c C Imam Muhammad bin Isma'il AI Kahlany, L o c C i t.

i t.

t26

BAB VTENTANG HAKAMAINA. DASAR-DASAR HAKAMAIN

.

!d

t l" j/.!\

b\ L,G;,, All;lt,1

(ao/ rL-.lr)(l) Artinya : Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakamritu bermaksud mengadakan perdamaian, niscaya Allah memberi taufiq kepada suami isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.S. An Nisa: 35).

;uL.lr$ ;,.Jrbt' rSr,_rLiVt lfU*Ut i*o43{, Ui 4r JCi u b, +:u.\-'U'$

i---T,F'W)\^f-l', *9 I 4;*ltlrrlG-,r, in.#c,1 u(U \r L,e/i,. cl^ryb J rr$rooJ

)

t, iA . [gj lp jt,# f '!\er*iJt27

'\$$?;\ d.i\ir$+t'I{ (rL^t.,ll;I

L--y $!d^L, fX : r-; V-:

\Qit,ySt

usolr

(2) Artinya : Yang dimaksud dengan seorang hakam dari keluarga lakilaki itu adalah seorang laki-laki yang taat dan rela, yang patut untuk menghukum secara adil dan mendamaikan kedua suami isteri. Dan diurusnya dua orang hakam dari keluarga pihak laki-laki dan pihak perempuan itu adalah mengingat kekerabatan itu akan lebih mengetahui hal-hal yang tersembunyi dan berusaha untuk melakukan perdamaian dan menenteramkan jiwa kedua suami isteri dan melahirkan apa yang tersimpan dalam lubuk hatinya baik itu tentang cinta atau benci, menghendaki persahabatan atau perpisahan dan segala hal yang diperlukan dan juga yang dikehendaki, dan dua orang hakam itu tidak berpaling dari hal-hal yang selain itu. Dan tidak disukai apabila dua orang hakam itu membeberkannYa.

IJLIJ qF ri rJ*i g tl\'.4,-"bb

-g,,lt

?iLeie

-

$

LI- d bo\16 th irl, u,0' ;- r L! I t(Fu u!., i i, ;,1C\} r..:e tl,LlJ t!'.1\it.

{eVtbalr,t {rt"$r Ar

ti,l & L$, Wi \-hi utr-(uir \i q/\\,1 epr Ju, [d;.rr\r-i !i.

,,,\dMusthafa

rd A U) ^:rt}, q S, &t"Ju,Kasy yaf,

,Ablt O^im Jaruttah Mahmud bin (Jmar Az Zamakhsyari, AI At Babi At Halabi, Mesir, Tanpa Tahun, Holaman 525'

Jilid

I

128

t

.-SLu(.

e*bl

bilr

&ltli . c*y d rI,'J*sJ,r.a.

( ,tlr.JrJl )(3) Artinya

: Dari Ubaidah As Salmani, Aku menyaksikan Ali

dimana telah datang menghadap kepadanya seorang perempuan beserta suaminyv, y"ng masing-masing dari keduanya disertai oleh jama'ahnya, pihak suami mengutus seorang hakam demikian juga pihak isteri. Maka Ali r.a. berkata kepada kedua orang hakam itu, "apakah engkau berdua

mengetahui kewajibanmu? Kewajibanmu berdua adalah

jika engkau

berdua berpendapat perlu menceraikan kedua suami isteri itu, maka hendaklah engkau menceraikantrya, dan jik? engkau berdua berpendapat

perlu untuk mempertahankan perkawinan kedua suami isteri itu, maka hendaklah engkau mempertahankannya.' 'Maka si suami berkata,' 'Akan tetapi tidak mengenai perceraian." Maka Ali r.a. berkatd, ' 'Engkau berdusta, demi Allah janganlah engkau berlalu sebelum engkau rela menerima apa yang telah ditetapkan dalam kitab Allah, baik itu yang menguntungkanmu ataupun yang merugikanmu. " Maka si isteri berkata, "Saya rela dengan apa yang telah ditetapkan dalam kitab Allah, baik itu yang menguntungkan saya ataupun yang merugikartsaya.tt

)\ - rt.r $-q*.r-ut;ng.L)t,ot J$ uu)6rQ^broVv{W}Ui

tt

d*-.'\i$ll,,U -#{F\UpzIbid,Halaman|2S.

t$, J,:rJ, !A?.lp *. dlr.iii"\-},'!, ti Jr,^atb).^, \ Utr-d\ ry i\ .9\ .)\"-i)t

r29

tC, . ql\,o(ir UG, +#Ub,,t J.ri i Lr i ! .'b.[b r.J- td,-$ ib{ );-,^4,'g:tt rs**9'iJ

\rly)

t

C $ 5* ;r-S'\ yr1 C u!, rjirr $\\i\JJI ,J.iAI\c, {sLf;4p.r,r..tr4,3.

;

dF uU

r*t

(r[..l.l'Sl )

L'& brL-,$ ;pt+lyl.rhr.,I

(4) Artinya : Jika kedua orang itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah Swt. memberi taufik kepada suami isteri itu, yakni dua orang hakam. Menurut pendapat Ibnu Abbas, Mujahid dan lainnya, jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami isteri itu. Dan dikatakan bahwa yang dimaksudkan disini adalah dua orang suami isteri, yakni jika kedua suami isteri itu bermaksud mengadakan perbaikan dan membenarkan apa yang dikhabarkan oleh dua orang hakam. Maka utuslah seorang hakam dari keluarga pihak laki-laki dan seorang hakam dari keluarga pihak perempuan. Dan dua orang hakam itu harus dari keluarga laki-laki dan keluarga perempuan, karena keduanya lebih tahu duduk persoalan suami isteri itu. Hendaklah kedua orang hakam itu oran& yang adil, baik pandangannya dan tajam penglihatannya, tetapi kalau tidak ada hakam dari pihak keluarga yang akan melakukan perdamaian, maka diutuslah dua orang lainnya, yang dua-duanya adil dan alim. Hal demikian itu apabila masalah kedua suami isteri itu rumit dan tidak diketahui siapa yang berbuat jahat diantara kedua suami isteri

itu.sAU Abdiltah Muhammad bin Ahmad AI Anshari At Qurtubi, AI Jami, Li Ahkamit Qur-an, Ju7 v, Darul Qutub, Kairo, Tahun 196z, Halaman 175.

130

x-\l{e.jrlr t&!J",L7c

i*f-Lu, u.J\}, (r*? vi \,c;J^ :

'44

,f

qiI$I;\(F,-l$

l(,t Juy!u.S,r

. \el.,Db

\Prd',r *6&J

s.

udFLjbi[i' f;j}t r.

"

,

\j'iiJ

:fi

4, i'i!r

.trlit'.P

Quu; J:+ cp g,. C/rY 4!!r, S,UeJ:i, L;[,(r LIJ',Sl)4 d\,

d-,jj\

ts'il1

(5) Artinya : Diriwayatkan dari Ali r.a. (dari segi yang tetap dari Ibnu Sirin dari Ubaidah) bahwa telah datang menghadapi Ali seorang lakilaki dan isterinya, dimana masing-masing suami isteri itu disertai oleh jama'ahnya, maka AIi menyuruh mereka agar mengutus seorang hakam dari keluarga pihak laki-laki dan seorang hakam dari keluarga pihak

perempuan.

Ali

berkata kepada kedua orang hakam

itu, "Apakah

engkau berdua mengetahui kewajibanmu? Kewajibanmu berdua adalah jika engkau berdua berpendapat perlu menceraikan kedua suami isteri itu, maka hendaklah engkau menceraikannya." Maka si isteri berkata, "Saya rela dengan apa yang telah ditetapkan dalam kitab Allah, baik itu yang merugikan saya ataupun yang menguntungkan saya. " Si suami berkata, "Akan tetapi tidak mengenai perceraian. Maka Ali berkata, "Engkau dusta, demi Allah janganlah engkau berlalu sebelum engkau berikrar seperti yang telah diikrarkan oleh isterimll."4I b i d, Halaman 177.

131

:r)'J.,.^.,J" bry ,seUjtd:',.\51 D\iy ?F")t ur.rb UIU bl C 53 )y .-!\y*,+trt,

rkrlr[dt $

.-)r(,wr-l b t +fu Jvera% - cTJ LrlI i bl U'-o1iFJ{jt$tr+trl,.r

---*JqfrJb--& b r

C'lt*[- tt g+,

\Li.*, \ uO d.ryr_,pr

LqY

t,F!y ;rt" & t1ryWt/lg' ,F'JV*r#t

J \4.'?rtl

d*)Utrrb +hV,,,rt"rr +#\-prUl#q'f,,b\;cr$"r-,1

-;L it UrV H/r V 31,tf

Jt Jlrit)fb Jji

(, L/.r, Jt' )t-"#sMuhammad

UJ;';6Y d$^1 i-+gII,Muhammad AIi Shabih,

i (.1$ I Lr,

.'

r

Ali As Sayis, Tafsir Ayatut Ahkam, Juz Mesir. Tahun 1953, Halaman I0I.

132

Dan yang jelas bahwa sifat dari hakamain itu adalah, bahwa salah seorang diantaranya dari keluarga pihak suami dan yang keduanya dari keluarga pih