KOMPETENSI PUSTAKAWAN DALAM PENYEDIAAN...
Transcript of KOMPETENSI PUSTAKAWAN DALAM PENYEDIAAN...
KOMPETENSI PUSTAKAWAN DALAM PENYEDIAAN INFORMASI
YANG EFEKTIF BAGI PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
PUTI ASMARANI
NIM. 1111025100055
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1436 H/2015 M
i
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
Nama : Puti Asmarani
NIM : 1111025100055
Judul Skripsi : Kompetensi Pustakawan Dalam Penyediaan Informasi
Yang Efektif Bagi Pemustaka Di Perpustakaan
Universitas Al Azhar Indonesia
Ujian Skripsi : Rabu, 24 Juni 2015
Skripsi tersebut telah diperbaiki sesuai saran dan komentar Tim Penguji sebagai
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Program Studi Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 24 Juni 2015
Tanda Tangan Tanggal
1. Ketua Sidang : Pungki Purnomo, MLIS ……………... .………..
NIP. 19641215 199903 1 005
2. Sekretaris Sidang : Mukmin Suprayogi, M.Si ……………... .………..
NIP. 19620301 199903 1 001
3. Pembimbing : Ade Abdul Hak, M.Hum ..……………. …….......
NIP. 19710103 200003 1 002
4. Penguji I : Siti Maryam, M.Hum ……………... .………...
NIP. 19700705 199803 2 002
5. Penguji II : Pungki Purnomo, MLIS ……………... .………..
NIP. 19641215 199903 1 005
ii
ABSTRAK
Puti Asmarani (1111025100055). Kompetensi Pustakawan Dalam Penyediaan
Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka di Perpustakaan Universitas Al
Azhar Indonesia. Di bawah bimbingan Ade Abdul Hak, M.Hum. Program
Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi pustakawan
dalam penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka. Jenis penelitian ini
adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik yang
digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner. Selanjutnya, teknik analisis
datanya menggunakan regresi linier sederhana dengan bantuan software SPSS
version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata kompetensi
pustakawan memiliki nilai 3,36 dan penyediaan informasi yang efektif bagi
pemustaka memiliki nilai 3,23. Kedua nilai ini berada pada skala interval 3,25-
4,00 yang berati sangat tinggi dan 2,50-3,24 yang berati tinggi. Hal yang membuat
kompetensi pustakawan berpengaruh karena pustakawan sudah mengelompokkan
dan menyaring informasi sesuai dengan yang dibutuhkan pemustaka. Sedangkan
dalam penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka karena pemustaka sadar
dan dapat bertanggungjawab dalam menggunakan informasi yang dicari dan
sudah sesuai dengan yang diinginkan. Sehingga kompetensi pustakawan dalam
penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka mempunyai pengaruh dan
hubungan yang kuat.
Kata Kunci : Kompetensi Pustakawan, Informasi Efektif, Pemustaka
iii
ABSTRACT
Puti Asmarani (1111025100055). Competence of Librarians in providing
Effective Information For User at the Library of University of Al Azhar
Indonesia. Under the guidance of Ade Abdul Hak, M. Hum. The Study
Program of Library Science of the Faculty of Culture and Humanities of the
State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.
The aim of this study is to find out the influence of competence of librarians in
providing effective information for user. Type of this research is descriptive using
a quantitative approach. The techniques used in data collection is the
questionnaire. Furthermore, the technique of data analyzing uses a simple linear
regression with SPSS version 21 software assistance. Results of the study showed
that the average value of the competency of the librarian has a value of 3.36 and
the provision of effective information for user has the value 3.23. Both of these
values are at the scale intervals 3.25-4.00 which means very high and 2.50-3.24
which means high. The thing that makes the influential librarians competence
because librarians already grouping and filtering information in accordance with
the required user. Whereas in information provision is effective for user because
user are aware of and can be responsible for using information that is searchable
and is in compliance with the desired. So the competence of librarian in
information provision is effective for pemustaka have an influence and strong
relationships.
Keywords: Competence of Librarian, Information Effectively, Users
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur penulis ucapkan hanya kepada Allah SWT, yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini guna melengkapi persyaratan
mencapai gelar Sarjana. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi
ini masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan. Sehingga penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Penulis mengucapkan terima kasih yang teristimewa dan sebesar-besarnya
kepada Mamah, Papah, dan Adik tersayang. Yang telah memberikan dukungan
kepada penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari penyelesaian skripsi ini tentu tidak lepas dari dukungan
semua pihak yang meluangkan waktunya dalam membantu penulis. Maka pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bpk. Prof. Dr. Syukron Kamil, M.A, selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bpk. Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu
Perpustakaan.
3. Bpk. Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan.
4. Bpk. Ade Abdul Hak, M.Hum, selaku dosen pembimbing skripsi
penulis yang membantu, mengarahkan, dan menuntun penulis untuk
dapat menyelesaikan skripsi ini.
v
5. Ibu Siti Maryam, M.Hum, selaku dosen pembimbing akademik penulis
yang membantu, mengarahkan, dan menuntun penulis untuk dapat
menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Dra. Ernalia Subagio, MM dan Ibu Anita, S.Hum, selaku Kepala
dan Kasubag Pelayanan dan Sirkulasi Perpustakan Universitas Al
Azhar Indonesia yang banyak membantu penulis dalam menyelesaikan
tugas akhir ini dan memberikan masukan saat melakukan penelitian.
7. Para Responden dan pihak Perpustakaan Universitas Al-Azhar
Indonesia yang telah bersedia memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melakukan penelitian.
8. Seluruh Bapak dan Ibu dosen jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah
mencurahkan ilmunya begitu banyak untuk masa depan penulis.
9. Terimakasih pula kepada seluruh teman-teman seangkatan Jurusan
Ilmu Perpustakaan 2011 terutama IPI C, teman-teman KKN SEHATI
2014, sahabat NB (Nongkrong Bareng) yang sama-sama berjuang
untuk menyelesaikan skripsinya dan yang telah memberi semangat
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
10. Tidak akan lupa kepada teman-teman, terutama untuk Fheby Azom
Arrafiqie, Muthia, Nissa, Rayen, Iim, Ririn, Jundiah, Donna, Nanda
dan kakak-kakak kelas yang telah berbagi atas ilmunya, selalu
mendukung dan memberi semangat penulis.
11. Dan semua orang yang sudah banyak mendukung dalam
menyelesaikan tugas akhir ini, yang tidak dapat diucapkan satu
persatu, Terimakasih untuk segalanya, semoga Allah SWT yang
vi
membalas semua kebaikan dan doa yang sudah diberikan kepada
penulis. Amin.
Sesungguhnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
terbuka dan bersedia menerima kritikan dan saran yang membangun dari pembaca
untuk kebaikan pembuatan laporan penelitian selanjutnya, penulis juga memohon
maaf apabila ada kekeliruan atau hal yang tidak berkenan dalam penyusunan
skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis dan setiap
pembacanya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jakarta, 4 Juni 2015
Puti Asmarani
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................. i
ABSTRAK ........................................................................................................... ii
ABSTRACT ........................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................................... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 7
1. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7
2. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7
D. Definisi Istilah ........................................................................................... 7
E. Sistematika Penulisan ................................................................................ 8
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Perguruan Tinggi ............................................................... 10
1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi ...................................... 10
2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi ............................................ 11
3. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ............................................. 13
viii
4. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi .............................................. 15
B. Kompetensi Pustakawan dan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka ... 16
1. Pustakawan ........................................................................................ 16
2. Kompetensi Pustakawan ................................................................... 17
3. Pemustaka/Pengguna ......................................................................... 22
4. Informasi ........................................................................................... 25
C. Penelitian Terdahulu
D. 28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................................................... 30
B. Sumber Data .............................................................................................. 31
C. Populasi dan Sampel ................................................................................ 31
D. Skala Pengukuran ..................................................................................... 33
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 34
F. Teknik Analisis Data ................................................................................. 35
G. Operasional Variabel Penelitian ................................................................ 42
H. Hipotesis ................................................................................................... 43
I. Jadwal Penelitian ...................................................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia ............................... 45
1. Sejarah Berdirinya Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia ....... 45
2. Visi dan Misi Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia .............. 46
ix
3. Personalia (Sumber Daya Manusia) ..................................................... 47
4. Struktur Organisasi ............................................................................... 47
5. Koleksi ................................................................................................. 48
6. Layanan ................................................................................................ 48
B. Hasil Penelitian ........................................................................................ 50
1. Profil Responden ................................................................................. 50
a. Karakteristik Profil Responden ........................................................ 50
1) Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 51
2. Deskripsi Responden Berdasarkan Variabel ....................................... 51
3. Hasil Uji Kualitas Data ........................................................................ 73
a. Hasil Uji Validitas Data ................................................................... 73
b. Hasil Uji Realibilitas ....................................................................... 74
4. Hasil Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 76
a. Uji Normalitas ................................................................................. 76
b. Uji Multikolonieritas ....................................................................... 79
5. Analisis Regresi Linier Sederhana ....................................................... 80
a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ....................................................... 80
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) .................................................... 81
c. Uji Signifikansi Parsial (Uji T) ........................................................ 82
d. Uji Analisis Korelasi Antar Variabel ............................................... 84
e. Menghitung Pengaruh Langsung (Direct Effect atau DE) ............... 85
f. Menghitung Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect atau IE) ..... 85
x
g. Menghitung Pengaruh Total (Total Effect) ..................................... 86
h. Diagram Jalur .................................................................................. 86
C. Pembahasan ............................................................................................... 86
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 105
B. Saran ....................................................................................................... 106
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 107
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner ........................................................ 50
Tabel 4.2 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............... 51
Tabel 4.3 Pernyataan 1 ......................................................................................... 52
Tabel 4.4 Pernyataan 2 ......................................................................................... 53
Tabel 4.5 Pernyataan 3 ......................................................................................... 53
Tabel 4.6 Pernyataan 4 ......................................................................................... 54
Tabel 4.7 Pernyataan 5 ......................................................................................... 54
Tabel 4.8 Pernyataan 6 ......................................................................................... 55
Tabel 4.9 Pernyataan 7 ......................................................................................... 55
Tabel 4.10 Pernyataan 8 ....................................................................................... 56
Tabel 4.11 Pernyataan 9 ....................................................................................... 56
Tabel 4.12 Pernyataan 10 ..................................................................................... 57
Tabel 4.13 Pernyataan 11 ...................................................................................... 57
Tabel 4.14 Pernyataan 12 ..................................................................................... 58
Tabel 4.15 Pernyataan 13 ...................................................................................... 58
Tabel 4.16 Pernyataan 14 ...................................................................................... 59
Tabel 4.17 Pernyataan 15 ...................................................................................... 59
Tabel 4.18 Pernyataan 16 ...................................................................................... 60
Tabel 4.19 Pernyataan 17 ...................................................................................... 60
Tabel 4.20 Pernyataan 18 ...................................................................................... 61
Tabel 4.21 Pernyataan 19 ...................................................................................... 61
xii
Tabel 4.22 Pernyataan 1 ....................................................................................... 62
Tabel 4.23 Pernyataan 2 ....................................................................................... 62
Tabel 4.24 Pernyataan 3 ....................................................................................... 63
Tabel 4.25 Pernyataan 4 ....................................................................................... 63
Tabel 4.26 Pernyataan 5 ....................................................................................... 64
Tabel 4.27 Pernyataan 6 ....................................................................................... 64
Tabel 4.28 Pernyataan 7 ....................................................................................... 65
Tabel 4.29 Pernyataan 8 ....................................................................................... 65
Tabel 4.30 Pernyataan 9 ....................................................................................... 66
Tabel 4.31 Pernyataan 10 ..................................................................................... 66
Tabel 4.32 Pernyataan 11 ...................................................................................... 67
Tabel 4.33 Pernyataan 12 ...................................................................................... 68
Tabel 4.34 Pernyataan 13 ..................................................................................... 68
Tabel 4.35 Pernyataan 14 ...................................................................................... 69
Tabel 4.36 Pernyataan 15 ...................................................................................... 69
Tabel 4.37 Pernyataan 16 ...................................................................................... 70
Tabel 4.38 Pernyataan 17 ...................................................................................... 70
Tabel 4.39 Pernyataan 18 ...................................................................................... 71
Tabel 4.40 Pernyataan 19 ...................................................................................... 71
Tabel 4.41 Pernyataan 20 ...................................................................................... 72
Tabel 4.42 Pernyataan 21 ..................................................................................... 73
Tabel 4.43 Hasil Uji Statistik Deskriptif Kompetensi Pustakawan ..................... 74
xiii
Tabel 4.44 Hasil Uji Statistik Deskriptif IEP ........................................................ 74
Tabel 4.45 Realibility Statistic ............................................................................. 75
Tabel 4.46 Hasil Uji Realibilitas .......................................................................... 75
Tabel 4.47 Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 78
Tabel 4.48 Hasil Uji Multikolonieritas IEP .......................................................... 79
Tabel 4.49 Hasil Uji Koefisien Determinasi IEP ................................................. 81
Tabel 4.50 Hasil Uji Simultan F (IEP) .................................................................. 82
Tabel 4.51 Hasil Uji T (KP) .................................................................................. 83
Tabel 4.52 Hasil Uji Korelasi ............................................................................... 84
Tabel 4.53 Hasil Uji Statistik Deskriptif Kompetensi Pustakawan ...................... 95
Tabel 4.54 Hasil Uji Statistik Deskriptif IEP ..................................................... 104
Tabel 4.55 Hasil Uji Hipotesis ........................................................................... 105
Tabel 4.56 Nilai Rata-Rata Variabel Perolehan Konstruk ................................. 105
Tabel 4.57 Hasil Uji Konstruk ........................................................................... 106
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perpustakaan ..................................................... 47
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas KI ....................................................... 67
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas KI ....................................................... 67
Gambar 4.4 Diagram Jalur ................................................................................... 76
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perpustakaan merupakan bagian dari kebutuhan yang harus dipenuhi di
dalam kehidupan, terutama dalam masyarakat seperti mahasiswa, pelajar,
dosen, guru dan yang lain-lainnya. Oleh karena itu, perpustakaan mempunyai
peran penting dalam memenuhi kebutuhan pemustaka terutama untuk
menunjang kegiatan civitas akademika. Perpustakaan sekolah, perguruan
tinggi, umum, khusus, sampai perpustakaan keliling merupakan tonggak dari
pendidikan di suatu negara. Dari berbagai jenis perpustakaan tersebut, penulis
akan lebih mengangkat perpustakaan perguruan tinggi dalam penelitian ini.
Menurut, Sulistyo-Basuki sebagaimana dikutip oleh Ade Kohar bahwa
kegiatan informasi, pustakawan dan pengelola perpustakaan pada umumnya
adalah penerima, pengumpul dan penyebar informasi. Selain itu mereka
berperan pula sebagai juru bicara tentang informasi kepada lingkungan
masyarakat.1 Kompetensi pustakawan setidaknya bersumber dari tiga faktor
yaitu perkembangan teknologi, ekspektasi pemustaka dan ekspektasi
organisasi. Dari segala perkembangan yang ada pustakawan harus lebih
cerdas, arif, fleksibel dan adaptif terhadap berbagai perubahan yang terjadi.
Sebagai seorang pustakawan harus terbuka untuk melakukan kolaborasi,
membimbing dan memfasilitasi siapa saja yang membutuhkan suatu
informasi. Dengan adanya sikap seperti ini bisa meningkatkan minat
1Ade Kohar, Kinerja Pustakawan dalam Mata Rantai Informasi di Perpustakaan. Media
Pustakawan, Vol.18 No. 3 & 4 Tahun 2011
2
pemustaka terhadap perpustakaan dengan memberikan pelayanan informasi
yang diinginkan.
Surat Keputusan Mendiknas nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum
Inti Perguruaan Tinggi mengemukakan kompetensi adalah seperangkat
tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat
untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di
bidang pekerjaan tertentu. Kompetensi adalah Keahlian, pengetahuan, dan
kemampuan serta karakteristik lain yang dibutuhkan seseorang untuk
melakukan tugas/pekerjaan dengan efektif.2 Informasi berati penerangan,
pemberitahuan, kabar, berita tentang sesuatu dan merupakan pesan atau
kumpulan ekspresi atau ucapan bagi yang menggunakannya. Suatu informasi
harus dipertanggungjawabkan keabsahannya atau kebenarannya agar
menghasilkan informasi yang efektif sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
seseorang.
Kebutuhan terhadap informasi di perpustakaan merupakan suatu
keharusan pemustaka dan pustakawan dalam memenuhi kewajiban dalam
bidang akademik dan tugas sebagai pustakawan. Hal ini semakin penting
kompetensi pustakawan dengan terjadinya kebutuhan yang lebih besar
terhadap pelayanan perpustakaan. Untuk menyelenggarakan fungsi tersebut,
perpustakaan harus mampu menerjemahkan kebutuhan perubahan tersebut ke
dalam kenyataaan operasional. Perpustakaan harus mampu menambahkan
beberapa dimensi lebih lanjut dalam upaya menyediakan fasilitas untuk
memenuhi kebutuhan pemustaka. Untuk itu, peran pustakawan di
2Endang Ernawati, Kinerja dan Pengembangan Perpustakaan Berbasis Kompetens
(Jakarta: Universitas Bina Nusantara), h.7 diakses pada tanggal 1 Juli 2015
3
perpustakaan harus diperkuat sehingga memiliki kapasitas yang memadai
untuk mampu memberdayakan sivitas akademika melalui pelayanan yang
disediakannya. Kompetensi pustakawan dalam proses pelayanan di suatu
perpustakaan perguruan tinggi sangat penting, karena banyak sekali cara yang
dilakukan untuk mencari suatu informasi tidak hanya dari buku tercetak saja
tetapi secara digital pun sudah banyak. Sebagai contoh, di Perpustakaan
Universitas Al Azhar Indonesia secara menyebutkan bahwa ciri dan efisiensi
suatu perguruan tinggi dapat dilihat melalui pelayanan organ pusatnya yaitu
perpustakaan. Perpustakaan ini dalam menambah koleksi atau informasi yang
berhubungan dengan belajar mengajar yang up to date dikarenakan selalu
mengikuti kalender akademik yang telah ditetapkan oleh universitas.
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di
lingkungan perguruan tinggi atau sekolah tinggi, akedemik dan pendidikan
lainnya, yang hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu perpustakaan
perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi ini berperan sebagai salah
satu unit sarana kelengkapan pusat perguruan tinggi yang bersifat akademik
dalam menunjang pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi. Tujuan
diselenggarakan di perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk menunjang
terlaksananya program pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada
masyarakat di perguruan tinggi dengan melalui pelayanan informasi yang
meliputi lima aspek yaitu :
1. Pengumpulan informasi
2. Pengolahan informasi
3. Pemanfaatan informasi
4
4. Penyebarluaskan informasi
5. Pemeliharaan/pelestarian informasi3
Dengan perkembangan internet yang semakin canggih dan kebutuhan
pemustaka yang semakin meningkat, maka kompetensi pustakawan dalam
suatu perpustakaan perguruan tinggi haruslah ditingkatkan. Agar perpustakaan
perguruan tinggi masih dapat menarik para pengunjungnya baik mahasiswa,
dosen dan masyarakat sekitar untuk datang mencari informasi yang mereka
butuhkan. Perpustakaan Al Azhar Indonesia ini memilki tugas utama
memberikan layanan pustaka kepada sivitas akademika.
Sesuai dengan kebutuhan pemustaka akan informasi perpustakaan
yang memiliki banyak literatur sesuai yang di butuhkan maka dari itu
kompeteni pustakawan harus selalu cepat dan tanggap. Ketergantungan yang
sangat tinggi terhadap internet menyebabkan mereka lebih menggunakan
internet sebagai sumber informasi dibandingkan perpustakaan. Namun mereka
tetap membutuhkan arahan dari pendidik (dalam hal ini dosen dan
pustakawan) agar tidak tenggelam dalam hal-hal yang sifatnya hanya
bersenang-senang, tetapi juga dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk
keperluan akademisnya, dengan memanfaatkan sumber informasi yang
berkualitas dapat dipertanggungjawabkan dan memanfaatkannya secara etis.
Pemustaka di perpustakaan perguruan tinggi terdiri dari sivitas
akademika yang mana kebutuhannya berbeda-beda dan selalu dinamis.
Kedinamisan kebutuhan itulah maka pustakawan harus dapat
mengimbanginya dengan cara selalu mengupdate kompetensinya sebagai
3Abdul Rahman Saleh, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta: Universitas
Terbuka, 1995), h.17
5
pustakawan agar dapat menyediakan informasi kepada pemustaka sesuai
dengan yang mereka harapkan. Untuk mewujudkan layanan prima sesuai
dengan visi misi perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia seorang
pustakawan harus memiliki ilmu pengetahuan yang luas, terampil, dan
mempunyai sikap atau etika yang baik disamping pandai berkomunikasi.
Dalam memberikan layanan prima memerlukan sarana layanan yang memadai
seperti penggunaan teknologi informasi, tetapi hal ini bukanlah suatu syarat
yang utama. Syarat utama dalam memberikan layanan prima adalah sikap dari
pustakawan itu sendiri. Namun demikian teknologi informasi juga diperlukan
di perpustakaan karena disamping sebagai tampilan perpustakaan juga untuk
mengimbangi tuntutan para pemustaka. Dengan adanya teknologi informasi
yang semakin berkembang maka dari itu pustakawan pun harus memiliki
kemampuan dalam menyediakan informasi yang bermutu bagi pemustaka
serta mampu memberikan inovasi-inovasi baru yang berkaitan dengan
informasi yang dibutuhkan pemustaka.
Berdasarkan penelitian awal penulis di perpustakaan Universitas Al
Azhar Indonesia, dalam hal menyediakan informasi yang efektif bagi
pemustaka di perpustakaan seperti literatur cetak atau digital, koneksi,
kecepatan, sarana pendukung, media sosial sudah mendukung untuk sivitas
akademika. Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia telah memenuhi
akan kebutuhan pemustaka. Dalam memenuhi kebutuhan akan informasi yang
diperlukan pemustaka penulis ingin mengetahui bagaimana pengaruh
kompetensi pustakawan dalam penyediaan informasi yang efektif bagi
pemustaka dari segi pengetahuan, keterampilan, komunikasi dan teknologi
6
informasi. Berdasarkan uraian diatas serta tinjauan langsung penulis di
Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia maka Penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dalam skripsi yang berjudul “Kompetensi
Pustakawan Dalam Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka
di Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi pada kompetensi
pustakawan dalam penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di
perpustakaan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dikemukakan
perumusan masalah yaitu Bagaimana pengaruh kompetensi pustakawan dalam
penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan Penelitian
Agar sasaran dalam penelitian ini jelas dan sesuai dengan permasalahan di
atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
kompetensi pustakawan dalam penyediaan informasi yang efektif bagi
pemustaka.
b. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
7
1. Hasil yang diperoleh diharapkan menjadi masukan bagi Perpustakaan
Universitas Al Azhar Indonesia dalam meningkatkan kompetensi
pustakawan dalam penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka.
2. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan wawasan peneliti
khususnya mengenai kompetensi pustakawan dalam penyediaan
informasi yang efektif bagi pemustaka.
3. Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti untuk meningkatkan
pemahaman dan menambah khazanah ilmu pengetahuan.
D. Definisi Istilah
1. Pustakawan
Pustakawan adalah profesi yang memiliki kompetensi yang diperoleh
melalui pendidikan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk
melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.
2. Kompetensi
Kompetensi adalah Keahlian, pengetahuan, dan kemampuan serta
karakteristik lain yang dibutuhkan seseorang untuk melakukan tugas atau
pekerjaan dengan efektif.
3. Pemustaka
Pemustaka adalah pengguna perpustakaan dalam mencari informasi yang
dibutuhkan di perpustakaan.
4. Informasi
Informasi adalah penerangan, pemberitahuan, kabar, berita tentang sesuatu
dan merupakan pesan atau kumpulan ekspresi atau ucapan bagi yang
menggunakannya.
8
E. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pemahaman penulisan skripsi ini dibagi menjadi 5
bab, tiap-tiap bab dibagi menjadi beberapa sub bab, sedangkan kerangka
uraianya berisikan dengan rincian sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Merupakan pendahuluan skripsi ini, dimana bab ini memuat
landasan umum yang diperlukan dalam proses penelitian, dan
pembahasan. Landasan tersebut dituangkan dalam latar belakang
masalah, alasan pemilihan judul, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan Literatur
Dalam bab ini penulis akan membahas lebih dalam tentang
konsep perpustakaan secara umum. Kemudian penulis
membahas kompetensi pustakawan secara spesifik dalam
penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka dan
penelitian terdahulu.
Bab III : Metode Penelitian
Dalam bab ini penulis akan membahas metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi jenis dan pendekatan
penelitian, sumber data, populasi dan sampel, teknik
pengumpulan data, teknik analisis data, hipotesis dan jadwal
penelitian.
9
Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dalam bab ini penulis akan membahas tentang gambaran
umum objek penelitian, meliputi: profil, visi dan misi, dan
gambaran umum perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia.
Dan memaparkan tentang hasil penelitian dan pembahasan yang
telah dilakukan berkaitan tentang kompetensi pustakawan dalam
penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di
perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia.
Bab V : Penutup
Merupakan bab terakhir atau penutup yang membahas mengenai
kesimpulan dan saran-saran.
10
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Perguruan Tinggi
1. Pengertian Perpustakaan Perguruan tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang dibangum,
dipelihara, dan diadministrasikan oleh sebuah perguruan tinggi untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan mahasiswa dan staf akademiknya.
Sulistyo-Basuki memberikan definisi perpustakaan perguruan tinggi,
badan bawahan, dan lembaga yang berafiliasi pada perguruan tinggi, dan
tugas utamanya adalah membantu mencapai tujuan Tri Dharma Perguruan
Tinggi.
Perpustakaan di perguruan tinggi menjadi sarana utama dalam setiap
program pendidikan, pengajaran,dan penelitian. Tanpa perpustakaan baik,
suatu perguruan tinggi tidak dapat menjalankan misinya dengan baik,
karena kualitas pendidikan dan riset dilembaga perguruan tinggi
bergantung pada kemampuan kinerja perpustakaannya. Perpustakaan
perguruan tinggi mempunyai empat misi, yaitu fungsi pelestarian ilmu
pengetahuan, fungsi belajar, fungsi pengajaran, dan fungsi penyebaran
informasi. Keempat fungsi tersebut dapat tercapai dengan baik apabila
perpustakaan mampu memenuhi kebutuhan informasi pemakai melalui
layanan yang diberikannya.1
1 Laksmi, Manajemen Lembaga Informasi Teori Dan Praktik, (Jakarta : Penaku, 2011),
hal.61
11
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada dibawah
pengawasan dan dikelola oleh perguruan tinggi dengan tujuan utama
membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya. Dalam pengertian ini,
perguruan tinggi adalah universitas, fakultas, jurusan, institut, sekolah
tinggi dan akademi serta berbagai badan bawahannya seperti lembaga
penelitian.2
Jadi perpustakaan perguruan tinggi adalah sarana yang penting untuk
menambah wawasan bagi dunai pendidikan dengan melaksanakan Tri
Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat dengan cara memberikan pelayanan informasi kepada
sivitas akademika dari dalam maupun luar dengan tujuan membantu
perguruan tinggi dalam mencapai tujuannya.
2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Menurut Undang-Undang nomor 43 tahun 2007 tentang tujuan
perpustakaan, “memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan
kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk
mencerdaskan kehiduapan bangsa”.3
Perpustakaan perguruan tinggi sebagai unsur penunjang Tri Dharma
perguruan tinggi merumuskan tujuannya sebagai berikut :
2 Sulistyo-Basuki, Periodisasi Perpustakaan Indonesia (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1994), h.65
3 Undang – Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan
12
a. Mengadakan dan merawat buku, jurnal, dan bahan perpustakaan
lainnya untuk dipakai oleh dosen, mahasiswa, dan staf lainnya sebagai
kelancaran program pengajaran dan penelitian di perguruan tinggi.
b. Mengusahakan, menyimpan, dan merawat bahan perpustakaan yang
bernilai sejarah yang memiliki kandungan informasi local, dan yang
dihasilkan oleh sivitas akademika, untuk dimanfaatkan kembali
sebagai sumber pembelajaran.
c. Menyediakan sarana temu kembali untuk menunjang pemakaian bahan
perpustakaan.
d. Menyediakan tenaga yang professional serta penuh dedikasi untuk
melayani kebutuhan pengguna perpustakaan,dan bila perlu mampu
memberikan pelatihan cara penggunaan bahan perpustakaan.
e. Bekerja sama dengan perpustakaan lain untuk mengembangkan
program perpustakaan.4
Menurut Sulistyo-Basuki secara umum tujuan perpustakaan perguran
tinggi adalah sebagai berikut :
a. Memenuhi kebutuhan informasi masyarakat perguruan tinggi,
lazimnya staf pengajar dan mahasiswa. Seiring pula mencakup tenaga
administrasi perguruan tinggi.
b. Menyediakan bahan pustaka rujukan (referens) pada semua tingkat
akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke
mahasiswa program pasca sajarna dan pengajar.
c. Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan.
4 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku
Pedoman Edisi 3 (Jakarta: Depdiknas RI, 2004), h.47
13
d. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna berbagai jenis
pemakai.
e. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada
lingkungan perguruan tinggi tetapi juga lembaga industry lokal.5
Dari pendapat yang telah dikemukakan diatas dapat dijelaskan bahwa
perpustakaan perguruan tinggi memiliki peranan yang sangat penting
dalam kehidupan perguruan tinggi, bahkan perpustakaan perguruan tinggi
dapat dianggap sebagai jantung perguruan tinggi. Dibentuknya
perpustakaan perguruan tinggi ini tentunya memiliki tujuan yaitu mampu
memenuhi kebutuhan informasi para sivitas akademika yang ada di dalam
lingkungan perguruan tinggi maupun di luar lingkungan perguruan tinggi
tersebut, serta dapat menyediakan sarana dan prasarana yang dapat
memudahkan pemustaka dalam menelusuri informasi. Agar tujuan
perpustakaan perguruan tinggi berjalan dengan maksimal dan efektif maka
peran pustakawan harus dapat menyesuaikan dengan kebutuhan informasi
yang di gunakan pemustaka.
3. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Untuk mencapai tujuan perpustakaan perguruan tinggi mempunyai
beberapa fungsi yang harus dilaksanakan dengan baik. Rancangan
peraturan pemerintah tentang pelaksanaan Undang-Undang 43 tahun 2007
menyatakan bahwa, perpustakaan perguruan tinggi memilki fungsi-fungsi
sebagai berikut:
5Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka, 1993), h.52
14
a. Sebagai wahana pendidikan
Maksudnya adalah perpustakaan menjadi salah satu pusat sumber
pendidikan selain sumber pendidikan lain seperti dosen dan lain-
lainnya.
b. Sebagai penelitian
Fungsi ini dapat diterjemahkan sebagi sumber informasi untuk
penelitian dan sebagai tempat penelitianitu sendiri.
c. Sebagai pusat deposit internal perguruan tinggi
Sebagaimana kita tahu, setiap perguruan tinggi menghasilkan ratusan
bahkan ribuan karya ilmiah setiap tahunnya sebagai hasil dari
penelitian yang dilakukan oleh dosen maupun mahsiswanya. Sebagai
penghasil karya ilmiah, maka perguruan tinggi harus melakukan
penyimpanan dan pemeliharaan terhadap karya-karya ilmiah tersebut.
d. Sebagai pusat pelestarian informasi
Fungsi ini ada kaitannya dengan fungsi ketiga yaitu sebagai pusat
deposit. Oleh karena itu perpustakaan harus memelihara setiap potong
informasi ilmiah yang dikoleksinya.
e. Sebagai pusat jejaring bagi sivitas akademika di lingkungan perguruan
tinggi.
Sebagaimana kita ketahui bahwa tidak ada seorangpun yang dapat
melengkapi kebutuhan informasinya dengan cara memiliki atau
membelinya sendiri. Bahkan tidak juga bagi perpustakaan lain, atau
15
bahkan dengan lembaga lain untuk membantu setiap pemustakanya
dalam memenuhi kebutuhan informasinya.6
Jadi fungsi perpustakaan perguruan tinggi sebagai sarana simpan karya
cetak sivitas akademika, sebagai pusat informasi bagi pemustaka dalam
dan luar perguruan tinggi, sebagai tempat penelitian, sebagai tempat
menambah ilmu-ilmu maupun sebagai tempat rekreasi.
4. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi
Tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah mengembangkan koleksi,
mengolah, dan meawat bahan perpustakaan, memberi layanan, serta
melaksanakan administrasi perpustakaan.7
Menurut Sulistyo-Basuki, dalam buku Periodisasi Perpustakaan
Indonesia Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi ialah
a. Melaksanakan pemilihan bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan
para pemakai perpustakaan yaitu mahasiswa atau pengajar serta pihak
lain yang membutuhkan informasi.
b. Mengolah bahan pustaka yang tersedia sehingga dengan mudah dapat
dipergunakan oleh pemakai.
c. Menyelenggarakan peminjaman bahan pustaka dengan cara yang
efisien.
d. Membantu para pemakai perpustakaan untuk mendapatkan dan
memakai bahan pustaka yang diperlukannya dalam bentuk program
6Undang – Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan
7Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku
Pedoaman Edisi 3 (Jakarta: Depdiknas RI, 2004), h.47
16
bimbingan penggunaan perpustakaan yang bersifat resmi/kurikuler
maupun secara perseorangan.
e. Menyelenggarakan kerjasama antar perpustakaan dengan
memanfaatkan sistem jaringan informasi yang ada dalam rangka
meluaskan cakupan koleksi dan pelayanan informasi masing-masing
perpustakaan.8
Jadi tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk melayani dan
memfasilitasi keperluan sivitas akademika dalam hal memenuhi kebutuha
infromasi sivitas akademika.
B. Kompetensi Pustakawan dan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka
1. Pustakawan
Pustakawan merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengolah
perpustakaan, begitu pula pustakawan yang bertugas pada perpustakaan
perguruan tinggi. Pustakawan merupakan suatu profesi. Di karenakan
pustakawan merupakan pekerjaan yang memerlukan pendidikan atau
pelatihan. Pustakawan adalah pejabat fungsional yang berkedudukan
sebagai pelaksana penyelenggara tugas utama kepustakawanan pada unit-
unit perpustakaan, dokumentasi dan informasi pada instansi pemerintah.9
Pustakawan atau librarian adalah seorang tenaga kerja bidang
perpustakaan yang telah memiliki pendidikan ilmu perpustakaan, baik
melalui pelatihan, kursus,seminar, maupun dengan kegiatan sekolah
8Sulistyo-Basuki, Periodisasi Perpustakaan Indonesia (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1994), h.67 9Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia, Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 132/KEP/M.PAN/12/2002, Pasal 3
17
formal. Pustakawan ini orang yang bertanggung jawab terhadap gerak
maju roda perpustakaan.10
Pustakawan di perguruan tinggi adalah sebuah profesi yang vital bagi
proses belajar mengajar di lingkungan universitas. Pustakawan adalah
seseorang yang mengetahui dengan pasti sumber-sumber informasi yang
diperlukan oleh para akademis kampus, khususnya sumber-sumber
informasi yang dikelola perpustakaan.11
Pustakawan adalah pegawai
negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan
kepustakawanan pada unit-unit perpustakaan dokumentasi dan informasi
instansi pemerintah atau unit tertentu lainnya.12
Jadi pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang
diperoleh melalui pendidikan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab
untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.
2. Kompetensi Pustakawan
Kompetensi pada dasarnya adalah pengetahuan, keterampilan,
kemampuan, atau karakteristik yang berhubungan dengan tingkat kinerja
suatu pekerjaan seperti pemecahan masalah, pemikiran, analitik, atau
10
Wiji Suwarno, Perpustakaan & Buku: Wacana Penulisan & Penerbitan (Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media, 2011), hal.33 11
Heriyanto, Pustakawan di Perguruan Tinggi Sebagai Rekan Bekerja Mahasiswa, Jurnal
Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan komunikasi kepustakawanan, Vol. 1
No. 1 Jan-Juni Tahun 2011, h.34 12
Rr. Siti Dwijati, Peran Pustakawan Menghadapi Perubahan Perilaku Pengguna Dalam
Mencari Informasi di Perpustakaan, Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi
dan komunikasi kepustakawanan, Vol. 1 No. 1 Jan-Juni Tahun 2011, h.42
18
kepemimpinan dan merupakan persyaratan minimal yang harus dipenuhi
oleh seseorang yang memegang satu jabatan.13
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan suatu
pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skill), dan sikap ( attitude).14
Kompetensi dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk
mencapai keberhasilan dalam melaksanakan tugas yang mencakup
pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku di dalam suatu organisasi.15
Pustakawan sebagai pemegang kendali perpustakaan secara professional,
memiliki keterampilan yang unik dalam menjalankan profesinya sebagai
pustakawan, yaitu mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan baik,
kesediaan membantu menemukan informasi, tanggap terhadap masalah
yang disampaikan pengguna, bersikap ramah, memiliki sikap prososial
yang tinggi yang dapat dilakukan oleh pustakwan dalam berinteraksi
dengan penggunanya.
Dari sisi kompetensi pustakawan dalam menghadapi berkembangnya
teknologi informasi sebagai berikut:
a. Pustakawan meningkatkan skill dan kemampuan untuk
mengoperasikan teknologi informasi seperti komputer
13
Titiek Kismiyanti, Kesiapan Sertifikasi Pustakawan, Media Pustakawan, Vol.18 No. 3
& 4 Tahun 2011, hal.13 14
Daryono, Kompetensi Pustakawan Dalam Memberikan Layanan Prima di
Perpustakaan Perguruan Tinggi, Pustakawan Madya UPT Perpustakaan Universitas Bengkulu,
h.2.pdf diakses pada tanggal 1 Juli 2015 15
Ninis Agustini Damayani, Kompetensi dan Sertifikasi Pustakawan: Ditinjau dari
Kesiapan Dunia Pendidikn Ilmu Perpustakaan, Media Pustakawan, Vol.18 No. 3 & 4 Tahun
2011, hal.20
19
b. Kemampuan literasi informasi untuk dapat menyaring informasi yang
bermutu bagi pemustaka
c. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan pemustaka menggunakan
berbagai media yang ada
d. Pustakawan harus mampu memberikan inovasi-inovasi baru yang
berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka16
Kompetensi pustakawan dalam menggunakan teknologi informasi ini
harus memahami standar-standar dalam pencarian informasi melalui media
yang terhubung ke internet, pustakawan pun harus terus berlatih dan
belajar terus-menerus untuk menghasilkan kebutuhan informasi yang
sesuai atau spesifik dengan yang diinginkan pemustaka. Maka dari itu
pustakawan harus mampu dalam melakukan penguasaan teknologi yang
meliputi:
a. Kemampuan untuk merangkul perubahan
b. Kenyamanan di media online
c. Kemampuan memecahkan masalah teknologi baru
d. Kemampuan dengan mudah mempelajari teknologi baru
e. Kemampuan untuk bersaing dengan ide-ide baru dalam teknologi dan
kepustakawanan (antusiasme untuk belajar)
f. Keterampilan manajemen proyek
g. Kemampuan untuk mempertanyakan dan mengevaluasi layanan
perpustakaan
16
Sugihartati, Rahma, Fitri Mutia, Masyarakat dan Perpustakaan di Era Revolusi
Informasi (Surabaya: Departemen Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universiatas Airlangga, 2001), h. 201
20
h. Kemampuan untuk mengevaluasi kebutuhan semua pemangku
kepentingan
i. Visi untuk menerjemahkan layanan perpustakaan tradisional ke media
online
j. Kritis teknologi dan kemampuan untuk membandingkan teknologi
k. Kemampuan untuk menjual ide /layanan perpustakaan17
Di dalam sebuah perpustakaan kompetensi pustakawan harus memilki
kemampuan mengelola informasi yang mencakup sebagai berikut:
a. Collecting of information, mengumpulkan tidak lagi menyimpan dalam
satu ruangan/gedung tertentu tetapi tahu dimana informasi berada dan
bagaimana mengaksesnya sesuai yang dibutuhkan pemustaka sasaran.
Oleh karenanya pustakawan harus memiliki pengetahuan tentang
sumber-sumber infromasi, pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku
penelusur informasi, sikap perilaku penggunaan/pengoperasian
teknologi informasi dan komunikasi, dan sikap perilaku mengenal
pemustaka sasaran dan kebutuhan informasinya.
b. Processing of information, memproses atau mengolah informasi berati
membuat informasi yang dibutuhkan mudah ditemukan kembali oleh
pemustaka sasaran. Sistem informasi apapun yang digunakan
prinsipnya adalah user friendly. Oleh karenanya pustakawan harus
memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku pengolahan
informasi, seperti katalogisasi, klasifikasi baik secara manual maupun
berbasis teknologi. Pustakawan juga harus memiliki pengetahuan,
17
Thompson, Susan M., Core Technology Competencies For Librarians And Library
Staff: A LITA Guide (Newyork: Neal-Schuman Publishers, Inc., 2009), h. 26
21
keterampilan, sikap perilaku penggunaan/pengoperasian teknologi
informasi dn komunikasi.
c. Disseminating of information, menyebarkan informasi berati
memberikan layanan informasi seperti yang diinginkan pemustaka
sasaran yang diperoleh melalui riset pasar. Oleh karenanya pustakawan
harus memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku
melaksanakan penelitian/kajian/identifikasi pemustaka guna
memperoleh gambaran yang jelas tentang karakteristik pemustaka
sasaran sehingga dapat dirancangkan model layanan informasi yang
sesuai dan tepat sasaran. Selain itu pustakawan harus memiliki
pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku marketing agar produk
perpustakaan, baik itu berbentuk barang, jasa, dan ide yang
disediakan/ditawarkan diketahui dan dimanfaatkan pemustaka sasaran.
d. Preserving of information, menyelamatkan hasil pikir manusia yang
terekam dan terdokumentasikan melalui cara-cara yang aman bagi
kepentingan pengembangan pengetahuan dan peradaban juga menjadi
tanggung jawab pustakawan. Mengoptimalkan usia pendayagunaan
koleksi pustaka/informasi darigenerasi satu ke generasi lain menjadi
penting mengingat manusia mengembangkan diri melalui pengetahuan
yang diperolehnya dari hasil pikir manusia-manusia terdahulu. Oleh
karenanya pustakawan harus memiliki pengetahuan, keterampuilan
serta sikap perilaku preservasi preventif yang memadai mulai dari
22
seleksi akuisisi, penyimpanan, dan diseminasi koleksi
pustaka/informasi untuk menghindari atau meminimalkan kerusakan.18
3. Pemustaka/Pengguna
Menurut UU Nomor 43 Tahun 2007, pemustaka adalah pengguna
perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau
lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan.19
Pemustaka adalah pengguna (pemustaka) fasilitas yang disediakan
perpustakaan baik koleksi maupun buku (bahan pustaka maupun fasilitas
lainnya). Pemustaka berbagai macam jenisnya, ada mahasiswa, guru,
dosen, dan masyarakat pada umumnya bergantung jenis perpustakaan yang
ada. Jika di perguruan tinggi, pemustaka bisa dari kalangan mahasiswa,
dosen, karyawan, maupun masyarakat civitas akademik tergantung
kebijakan perpustakaan perguruan tinggi tersebut.20
Salah satu faktor pendorong berdirinya sebuah perpustakaan adalah
pengguna. Pengguna adalah orang atau badan yang akan menggunakan
perpustakaan.21
Secara umum pengguna perpustakaan dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu:
18
Ninis Agustini Damayani, Kompetensi dan Sertifikasi Pustakawan: Ditinjau dari
Kesiapan Dunia Pendidikn Ilmu Perpustakaan, Media Pustakawan, Vol.18 No. 3 & 4 Tahun 2011,
hal.20-21 19
Undang – Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan 20
Wiji Suwarno, Perpustakaan & Buku: Wacana Penulisan & Penerbitan (Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media, 2011), hal. 37 21
Rachman Hermawan S, Zulfikar Zen, Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan
Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 13
23
a. Pengguna Potensial (potential users)
Pengguna potensial adalah pengguna yang ditargetkan dan seharusnya
menjadi pengguna. Misalnya pada perpustakaan sekolah sebagai
pengguna potensialnya adalah semua guru dan siswa, pada
perpustakaan perguruan tinggi pengguna potensialnya adalah dosen dan
mahasiswa, sedangkan pada perpustakaan umum pengguna
potensialnya adalah warga masyarakat yang tinggal di wilayah dimana
perpustakaan tersebut berada.
b. Pengguna Aktual (actual users)
Pengguna aktual adalah mereka yang telah menggunakan perpustakaan,
baik pengguna aktual aktif yaitu pengguna yang secara teratur (reguler)
berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan, maupun pemustaka aktual
pasif yaitu pengguna yang menggunakan perpustakaan ketika ada
kebutuhan atau mendapat tugas dari guru, dosen ataupun pihak lain.22
Senada dengan pendapat di atas, mengelompokkan pengguna perpustakaan
menjadi dua kategori, yaitu:
a. Pengguna Internal (internal users)
Pengguna internal merupakan pengguna potensial atau yang telah
menjadi anggota perpustakaan. Misalnya mahasiswa dan siswa
merupakan pengguna internal dari perpustakaan universitas atau
perpustakaan sekolah.
b. Pengguna Eksternal (external users)
22
Rachman Hermawan S, Zulfikar Zen, Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan
Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia, h. 16
24
Pengguna eksternal adalah pengguna perpustakaan yang bukan menjadi
target layanan. Misalnya pada sebuah perpustakaan umum, masyarakat
dari wilayah lain merupakan pengguna eksternal, begitu juga
mahasiswa ataU siswa yang mengunjungi perpustakaan lain yang bukan
perpustakaan universitas atau sekolahnya.23
Pengguna perpustakaan adalah orang atau badan yang akan memanfaatkan
perpustakaan. Dari kedua pendapat di atas disebutkan bahwa pengguna
perpustakaan dikelompokkan menjadi dua, yakni pengguna potensial atau
pengguna internal dan pengguna aktual atau eksternal. Pengguna potensial
atau pengguna internal merupakan pengguna yang telah menjadi anggota
perpustakaan, seperti pada perpustakaan perguruan tinggi yang menjadi
pengguna potensial atau internalnya adalah mahasiswa, pegawai dan dosen
perguruan tinggi itu sendiri. Adapun pengguna perpustakaan yang kedua
adalah pengguna aktual atau pengguna eksternal yakni pengguna
perpustakaan yang bukan pengguna potensial yang telah menjadi
pengguna perpustakaan. Pengguna aktual atau pengguna eksternal
biasanya adalah para pengunjung yang bukan berasal dari perguruan tinggi
dimana perpustakaan tersebut bernaung, melainkan berasal dari perguruan
tinggi atau lembaga lainnya.
Jadi pemustaka/pengguna perpustakaan adalah badan atau individu dalam
masyarakat yang akan menggunakan pelayanan yang diberikan oleh
perpustakaan dalam rangka memperoleh informasi yang dibutuhkan.
Pengguna perpustakaan umum adalah semua anggota masyarakat yang
23
Rachman Hermawan S, Zulfikar Zen, Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan
Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia, h. 17
25
membutuhkan bahan bacaan atau informasi. Sementara itu pengguna
perpustakaan perguruan tinggi adalah mahasiswa, dosen dan pegawai di
perguruan tinggi dimana perpustakaan tersebut bernaung.
4. Informasi
Secara sederhana informasi bisa berati pesan atau keterangan yang dapat
diterima oleh seseorang. Informasi mempunyai kekuatan bagi manusia
dalam membentuk cara berpikir, pendekatan realita, dan membuka pintu
pengembangan logika, metode ilmiah serta ketahanan konsep ilmiah atau
ilmu pengetahuan.24
Informasi adalah data yang dikumpulkan dan diolah hingga mempunyai
struktur wujud yang berati serta dapat menolong dalam memecahkan
masalah yang dihadapi seseorang.25
Farida dalam tulisannya yang berjudul “information literacy skill” terdapat
tiga jenis sumber yang dapat dijadikan bahan rujukan dalam memenuhi
kebutuhan informasi, antara lain:
a. Sumber utama (primary sources)
Sumber informasi utama adalah jenis informasi yang memiliki sifat
apa adanya sesuai dengan aslinya (dari penulis) yang belum dievaluasi,
disarikan dan diterjemahkan oleh orang lain. Berikut ini merupalkan
sumber-sumber infromasi utama,diantaranya:
1) Majalah ilmiah
24
Ade Kohar, Kinerja Pustakawan dalam Mata Rantai Informasi di Perpustakaan. Media
Pustakawan, Vol.18 No. 3 & 4 Tahun 2011, h.25 25
Ade Kohar, Kinerja Pustakawan dalam Mata Rantai Informasi di Perpustakaan. Media
Pustakawan, Vol.18 No. 3 & 4 Tahun 2011, h. 26
26
2) Monograf penelitian
3) Disertasi
4) Laporan penelitian
5) Paten
b. Sumber kedua (secondary source)
Sumber informasi kedua merupakan informasi yang telah dikemas,
untuk memudahkan para pemakai perpustakaan dalam mencari sumber
utama. Berikut ini sumber-sumber informasi kedua, antara lain:
1) Indeks
2) Abstrak
3) Ensiklopedi
4) Kamus
5) Bibliografi
6) Katalog manual
7) OPAC (Online Public Acess Catalog)
c. Sumber ketiga (tertiary source)
Sumber ketiga adalah sumber informasi yang telah diolah menjadi
suatu kesimpulan atau sebuah rangkuman yang dikumpulkan dari
sumber informasi pertama dan kedua. Beberapa sumber informasi
ketiga, yaitu:
1) Buku ajar (text book)
2) Direktori
3) Bibliografi dari bibliografi
27
Setiap orang pastinya membutuhkan informasi yang dapat diperoleh secara
efektif dan bermanfaat bagi kepentingannya masing-masing. Menurut
Brophy dalam Laloo, informasi yang efektif jika memiliki kualitas-
kualitas sebagai berikut:
a. Accessibility, yaitu kemudahan untuk diakses. Maksudnya, informasi
dapat dengan mudah ditemukan dan digunakan ketika seseorang
membutuhkan informasi.
b. Comprehensivenees, yaitu informasi menyeluruh dan dapat
memberikan gambaran secara umum dan lengkap kepada pengguna.
c. Precision, yaitu informasi bisa digunakan dengan cermat dan teliti oleh
pengguna.
d. Compatibility, yaitu informasi tepat dan sesuai dengan kebutuhan
informasi penggunanya.
e. Timeliness, yaitu informasi dapat digunakan oleh pengguna dengan
waktu yang tepat pada saat dicari dan dibutuhkan untuk tujuan tertentu.
f. Clarity, yaitu informasi jelas dan tidak menimbulkan ambiguitas,
sehingga tidak akan terjadi kesalahan pemustaka dalam menafsirkan
dan menginterpretasikan.
g. Flexibility, yaitu informasi bersifat fleksibel (lentur) sehingga dapat
disesuaikan dengan situasi dan tidak memihak sisi mana pun serta
tidak mengandung sara.dan kondisi.
h. Verifiability, yaitu keabsahan informasi dapat dibuktikan.
i. Unbiasness, yaitu informasi berisi pandangan-pandangan yang
objektif.
28
j. Quantifiability, yaitu informasi tersedia dalam jumlah tertentu untuk
digunakan.26
Dalam mencari informasi yang efektif di suatu perpustakaan pustakawan
harus mempunyai peran dalam akses terhadap berbagai infromasi,
kecepatan yang meningkat dalam pemerolehan informasi, kekompleksan
yang lebih besar dalam mencari, menganalisis dan menghubungkan
informasi, teknologi yang berubah terus menerus, rendahnya standarisasi
perangkat keras dan lunak, belajar terus menerus bagi pengguna dan staf
perpustakaan serta investasi dana yang besar untuk teknologi. Maka dari
itu dalam mencari informasi yang efektif baik pustakawan dan pemustaka
harus mampu menyaring informasi sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan serta informasi yang didapat dapat dipertanggung jawab
kebenarannya.
C. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang relevan dengan judul penelitian ini ialah sebagai berikut:
Yang pertama berjudul Kompetensi Perpustakaan dan Pustakawan Dalam
Implementasi Teknologi Informasi di Perpustakaan tahun 2004 oleh
Hendro Wicaksono. Membahas kompetensi pustakawan dan perpustakaan
dalam hubungannya dengan pemanfaatan TI di perpustakaan dalam rangka
perubahan fungsi perpustakaan dari sebuah pusat informasi menjadi suatu
lingkungan pembelajaran bagi pemakai. Jadi keterkaitannya dengan judul saya
dari segi pengaruh kompetensi pustakawan dalam menyediakan informasi yang
efektif bagi pemustaka di perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia.
26
Laloo, Bakika Tariang, Information Seeking Behavior and Users, (New Delhi: Ess Ess
Publications, 2002)
29
Yang kedua berjudul Kompetensi Pustakawan Dan Teknologi
Informasi Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Di Perpustakaan
Nasional, oleh Sri Rumani. Dalam tulisan ini ada tiga pokok bahasan yang
akan diuraikan yaitu kompetensi pustakawan, teknologi informasi dan kualitas
pelayanan. Obyek perpustakaan dibatasi hanya di Perpustakaan Nasional RI,
yang merupakan salah satu jenis perpustakaan di Indonesia dan berkedudukan
di Ibukota Negara. Jadi keterkaitannya dengan judul saya dari pengaruh
kompetensi pustakawan dalam menyediakan informasi yang efektif bagi
pemustaka di perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan mendeskripsikan atau
menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya atau suatu penelitian yang
dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi
tentang suatu keadaan secara objektif.1 Di dalamnya terdapat upaya
mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi
yang sekarang ini terjadi atau ada.2
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Ini adalah salah satu model menemukan kebenaran konsep,
hubungan konsep-konsep melalui wilayah-wilayah yang luas dengan populasi
tanpa atau menggunakan sampai dalam jumlah besar. Pendekatan kuantitatif
ini suatu pendekatan penelitian secara primer menggunakan paradigma
postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti pemikiran
tentang sebab akibat, reduksi kepada variabel, hipotesis, dan pertanyaan
spesifik, menggunakan pengukuran dan observasi, serta pengujian teori),
menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survei yang
memerlukan data statistik.3
1Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN Press, 1999), h.
60. 2Mardalis, Metode Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 26
3Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kualitatif dan Kuantitatif (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2008), h. 28
31
B. Sumber Data
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang di peroleh atau dikumpulkan langsung di
lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau bersangkutan yang
memerlukannya.4 Data primer ini disebut juga data asli atau data baru.
Dalam penelitian ini, data primer ini bersumber dari responden langsung
yang ditemui di lapangan (lokasi penelitian) dengan menyebarkan
kuesioner kepada pemustaka perpustakaan Universitas Al Azhar
Indonesia.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari
sumbernya. Data sekunder biasanya diambil dari dokumen-dokumen
(laporan, karya tulis orang lain, koran, majalah). Atau, seseorang
mendapat informasi dari “orang lain”.5 Dalam penelitian ini, data sekunder
berasal dari kepustakaan, yakni terdiri dari buku-buku, literatur-literatur,
artikel dan dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
C. Populasi dan Sampel
Populasi pada dasarnya adalah kesatuan atau keseluruhan yang terdiri
dari unit-unit. Populasi dalam penelitian ini adalah pemustaka atau mahasiswa
yang aktif menggunakan perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota
perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia dimana anggota untuk tahun
4Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h.
19 5Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, h. 86
32
2014 sebanyak 438 orang dan sampai awal Februari 2015 sebanyak 26 orang,
jadi total semua anggota perpustakaan tahun 2014 sampai awal Februari 2015
sebanyak 464 orang anggota. Sehingga yang menjadi sampel penelitian
adalah: Diketahui : N = 464 , d² = 10% (Tabel Ukuran sampel batas-batas
kesalahan yang ditetapkan-terlampir)
Proses penarikan sampel dalam penelitian ini menurut Nugraha
Setiawan dalam penentuan ukuran sampel memakai rumus Slovin dan Tabel
Krejcie-Morgan. Pengambilan sampling pada penelitian ini menggunakan
model Slovin dengan rumus sebagai berikut:
keterangan :
N: Populasi
n: Ukuran Sampel
d: (Tabel Ukuran sampel batas-batas kesalahan yang ditetapkan-terlampir)
= 82, 26 = 82 (Pembulatan)
Jadi sampel yang akan diambil pada penelitian ini adalah 82 orang.
Teknik pengambilan datanya menggunakan teknik sampling
aksidental, dimana menurut Sugiyono, teknik sampling aksidental adalah
teknik penentuan sampel berdasarkan orang yang ditemui peneliti dimana
33
dipandang cocok dengan sumber data yang dapat dijadikan sampel.6
D. Skala Pengukuran
Untuk kategori pengukuran penulis menggunakan skala Likert dari
1=sangat tidak setuju, 2=tidak setuju, 3=setuju, dan 4=sangat setuju. Nilai
rata-rata masing-masing responden dapat dikelompokkan ke dalam kelas
interval, karena data ini merupakan data ordinal sehingga skala data harus
interval. Interval merupakan kisaran jawaban responden yang diperoleh
melalui selisih nilai maksimal dengan minimum dibandingkan jumlah kelas
yaitu7:
Berdasarkan informasi tersebut, maka dapat ditentukan skala distribusi
pendapat responden sebagai berikut:
1. Nilai besar 1,00 - 1,74 = sangat rendah
2. Nilai besar 1,75 – 2,49 = rendah
3. Nilai besar 2,50 – 3,24 = tinggi
4. Nilai besar 3,25 – 4,00 = sangat tinggi
6Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Alfabeta,2008) h. 122
7Tony Wijaya, Praktis dan Simple Cepat Menguasai SPSS 20 Untuk Olah dan
Interpretasi Data (Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka, 2012), h. 229
34
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah:
1. Observasi
Observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan
langsung terhadap objek penelitian.8
2. Kuesioner/Angket
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.9 Pertanyaan yang akan diberikan pada
kuesioner ini adalah pernyataan menyangkut fakta dan pendapat
responden.
3. Kajian kepustakaan
Kajian kepustakaan adalah penelitian yang datanya diambil terutama atau
seluruhnya dari kepustakaan (buku, dokumen, artikel, laporan dan
sebagainya). Dengan arti lain kajian kepustakaan adalah serangkaian
,kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka,
membaca, serta mengolah bahan penelitian.10
Jadi kajian kepustakaan itu
merupakan kegiatan pengambilan data yang diperoleh dari bahan-bahan
pustaka yang tercetak seperti buku, dokumen, artikel, dan jurnal.
8Sulistyo-Basuki, Metode Penelitian (Jakarta:Penaku, 2010), h. 149
9Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2009), h. 142 10
Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004),
h. 3
35
F. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan
menggunakan rumus atau dengan aturan-aturan yang ada sesuai dengan
pendekatan penelitian. Teknik pengolahan data menggunakan perhitungan
komputasi program SPSS 21 (Statistical Program for Social Science) yaitu
suatu program komputer statistik yang mampu memproses data statistik secara
tepat dan cepat, menjadi berbagai output yang dikehendaki para pengambil
keputusan. Data yang diperoleh berdasarkan pada kuesioner yang telah
disebarkan dan jawaban oleh pemustaka perpustakaan Universitas Al Azhar
Indonesia sebagai responden. Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk
menguji hipotesis dalam rangka penarikan simpulan. Pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Statistik Deskriptif
Menurut Imam Ghozali dalam aplikasi multivariate program spss,
menyatakan bahwa statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data
yang dilihat dari mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum.11
2. Uji Kualitas Data
Untuk melakukan uji kualitas data diatas data primer ini, maka peneliti
menggunakan uji validitas dan reliabilitas.12
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrument alat
ukur telah menjalankan fungsi ukurnya. Suatu kuesioner dikatakan
11
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, (Semarang: Universitas
Diponegoro, 2009), h. 19 12
Tony Wijaya, Praktis dan Simple Cepat Menguasai SPSS 20 Untuk Olah dan
Interpretasi Data, h. 229
36
valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. pengujian validitas
ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung
korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan.
Apabila Pearson Correlation yang didapat memilik nilai di bawah 0,05
berarti data yang diperoleh adalah valid.
b. Uji Reliabiltas
Uji reliabilitas adalah berkaitan dengan masalah adanya kepercayaan
terhadap instrument atau alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel
atau handal jika seseorang terhadap pernyataan tersebut konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur
bahwa variabel yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan
sehingga menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji berkali-
kali.
3. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti
melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Cara mendeteksinya yaitu
dengan penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
37
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan jika data
menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.13
Selanjutnya dilakukan uji one sample Kolmogrov – Smirnov test yang
digunakan untuk mengetahui distribusi data, uji one sample
Kolmogrov – Smirnov test ini biasanya digunakan untuk menguji
normalitas data berskala interval atau rasio.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji
multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion
Factor (VIF). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem
multikolonieritas (multikom). Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji
multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion
Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen.14
Suatu
model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika mempunyai nilai VIF
disekitar angka 1 dan mempunyai angka tolerance, sedangkan dilihat
dengan besaran korelasi antar variabel independen, maka suatu model
regresi dapat dikatakan bebas multiko jika koefisien korelasi antar
13
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi
dan Manajemen (Yogyakarta,2004), h. 212-214 14
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 95
38
variabel independen haruslah lemah (dibawah 0,5). Jika korelasinya
kuat, maka terjadi problem multiko.15
4. Analisis Regresi Linier Sederhana
Untuk teknik analisa data ini, penulis menggunakan survei langsung
kelapangan melalui penyebaran kuesioner. Setelah dihitung dan data
kuesioner didapatkan maka harus dihitung validitasnya. Dimana arti
validitas itu sendiri adalah instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk mengetahui pengaruh
kompetensi pustakawan dalam meningkatkan informasi yang efektif bagi
pemustaka dengan menggunakan Regresi Linier.
Hal ini Penulis ambil karena Regresi Linier ialah bentuk hubungan di
mana variabel bebas X maupun variabel tergantung Y sebagai faktor yang
berpangkat satu.
Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu
variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk
mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari
variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan
atau penurunan.. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau
rasio. Rumus regresi linear sederhana sebagai berikut:
15
Santoso Singgih, Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS (Jakarta: PT.
Alex Media Komputindo, 2010), h. 213
Y’ = a + bX
39
Keterangan:
Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X = Variabel independen
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
Nilai-nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan Rumus di bawah
ini :
a = (Σy) (Σx²) - (Σx) (Σxy)
n(Σx²) – (Σx)²
b = n(Σxy) – (Σx) (Σy)
n(Σx²) – (Σx)²
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan Analisis Regresi
Linear Sederhana:
a. Tentukan Tujuan dari melakukan Analisis Regresi Linear Sederhana
b. Identifikasikan Variabel Faktor Penyebab (Predictor) dan Variabel
Akibat (Response)
c. Lakukan Pengumpulan Data
d. Hitung X², Y², XY dan total dari masing-masingnya
e. Hitung a dan b berdasarkan rumus diatas.
f. Buatkan Model Persamaan Regresi Linear Sederhana.
g. Lakukan Prediksi atau Peramalan terhadap Variabel Faktor Penyebab
atau Variabel Akibat.
Terkait dengan penggunaan alat uji regresi linier sederhana terdapat
beberapa analisis yang digunakan, antara lain:
40
a. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi (R₂) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel
dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
variabel independent memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.16
b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Uji Statisitk F menunjukkan apakah semua variabel independen atau
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji F digunakan
untuk rnengetahui pengaruh semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap
variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05.14 Dasar
pengambil keputusan adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H₀ diterima atau
Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel
independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H₀ ditolak atau Ha
diterima, ini berani menyatakan bahwa semua variabel independen
16
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 83
41
atau bebas mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap
variabel dependen atau terikat.
c. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)
Uji statisitik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel
penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi
0,05.15 Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H₀ diterima atau
Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau
bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap
variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H₀ ditolak atau
Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen
atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap
variabel dependen atau terikat.
5. Analisis Korelasi
Metode korelasi bertujuan untuk mengetahui dan menemukan ada tidaknya
antara variabel yang telah ditetapkan untuk penelitian hingga dapat
mengukur karakteristik pengaruh, serta arti maupun implikasinya dari
pengaruh positif (+) maupun negatif (-). Metode yang digunakan untuk
menghitung karakteristik besarnya korelasi adalah metode korelasi
multivariat, yaitu metode statistik yang dapat menggambarkan dan
42
menemukan hubungan antara beberapa variabel. Untuk mentafsirkan
angka tersebut digunakan kriteria sebagai berikut17
:
0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
> 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat
> 0,5 – 0,75 : korelasi kuat
> 0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis sebagai berikut:
Ho; p = 0: tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua
variabel.
Ha; p ≠ 0 : ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel.
Pengujian berdasarkan signifikan:
Jika probabilitas >0,05 maka Ho diterima
Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak
G. Operasional Variabel Penelitian
Pada bagian ini diuraikan dari masing-masing variabel yang digunakan
berikut dengan definisi operasional dan cara pengukurannya.
1. Kompetensi Pustakawan (X)
kemampuan seseorang untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas
yang dilandasi atas pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan
sikap (attitude) di perpustakaan. Dengan adanya kompetensi pustakawan
dapat memberi pelayanan kepada seluruh pemustaka yang membutuhkan
informasi tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama maupun umur.
17
Jonathan Sarwono & Ely Suhayati, Riset Akuntansi Menggunakan SPSS, (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2006), h. 174
43
Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 4 poin dari sangat tidak
setuju (1), tidak setuju (2), setuju (3), dan sangat setuju (4).
2. Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka (Y)
Penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka merupakan sesuatu
tujuan tertentu yang ingin dicapai seseorang dalam memenuhi kebutuhan
informasinya. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 4 poin dari
sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), setuju (3), dan sangat setuju (4).
H. Hipotesis
Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan
menggunakan uji t (test) untuk melihat sejauhmana pengaruh (positif/negatif)
variabel independent (X= Kompetensi Pustakawan) terhadap variabel
dependent (Y= Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka)
Pengujian hipotesis dapat dinyatakan sebagai berikut :
H0:ρ=0, berarti variabel independent (X) tidak berpengaruh terhadap variabel
dependent (Y)
H1:ρ≠0, berarti variabel independent (X) berpengaruh negatif terhadap
variabel dependent (Y)
Jika:
t hitung < t tabel maka h0 diterima, variabel bebas tidak ada pengaruh
terhadap variabel terikat
t hitung > t tabel maka h1 diterima, variabel bebas ada pengaruh terhadap
variabel terikat
44
I. Jadwal Penelitian
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian Skripsi
No. Jenis Kegiatan
Bulan dan Tahun 2015
1 2 3 4 5 6
1. Penyerahan Proposal Skripsi dan Dosen
Pembimbing √
2. Pelaksanaan Bimbingan Skrispi √ √ √
3. Pengumpulan Literatur Mengenai Skripsi √ √
4. Menyebarkan angket atau kuisioner kepada
responden √ √
5. Analisis Data dan Pengolahan Data √
6. Penyerahan Laporan Skripsi √
7. Sidang Skripsi √
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia
1. Sejarah berdirinya Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia
Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) didirikan pada tahun
2001, setahun setelah berdirinya UAI. Seiring dengan perkembangan
lembaga induknya (UAI), Perpustakaan UAI kini telah mengalami
perubahan yang bersifat positif, baik dari segi koleksi maupun layanannya.
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Perguruan Tinggi, Perpustakaan UAI
memiliki tugas utama untuk memberikan layanan pustaka kepada civitas
akademika, yaitu mahasiswa, dosen, dan karyawan dalam rangka
pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Selain bagi sivitas akademika
Universitas Al Azhar, perpustakaan UAI terbuka untuk umum.
Pengunjung dari luar UAI dapat memanfaatkan fasilitas dan layanan
perpustakaan sesuai peraturan dan tata tertib yang berlaku. Pengunjung
luar UAI (selain karyawan YPI Al Azhar) tidak dapat menjadi anggota
perpustakaan dan tidak dapat meminjam buku keluar. Namun demikian,
pengguna luar tetap dapat membaca dan memfotokopi koleksi yang
dibutuhkan di Perpustakaan UAI. Perpustakaan UAI berkomitmen dalam
rangka penyebaran karya ilmiah civitas akademika Universitas Al Azhar
Indonesia dengan berkontribusi langsung pada portal online karya ilmiah
digital Indonesia dibawah naungan Depdikanas, yaitu GARUDA (Garba
Rujukan Informasi Digital) yang dapat diakses secara penuh (full-text).
46
2. Visi dan Misi Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia
a. Visi
Menjadi universitas terkemuka dalam membentuk manusia unggul dan
bermartabat yang memiliki kemampuan intelektual, berlandaskan nilai-
nilai spiritual, moral, dan etika Islami.
b. Misi
Menjamin ketersediaan sistem informasi yang handal dengan
memanfaatkan teknologi informasi demi kelancaran kegiatan belajar
mengajar dan penelitian ilmiah sehingga Perpustakaan UAI menjadi
salah satu perpustakaan perguruan tinggi bertaraf internasional, dengan
cara:
1) Menyediakan kemudahan akses ke berbagai sumber informasi
ilmiah yang handal, mutakhir, dan berkualitas;
2) Memberikan layanan prima kepada pengguna perpustakaan dengan
menyediakan bahan pustaka, baik dalam bentuk tercetak maupun
elektronik, dalam dan luar negeri;
3) Menjadi sarana penunjang yang handal dalam pelayanan Tri
Darma Perguruan Tinggi; Menyelenggarakan proses pengadaan,
pengolahan, perawatan dan pelestarian bahan pustaka untuk
dimanfaatkan oleh Civitas Akademika;
4) Berperan sebagai pusat deposit dengan melestarikan seluruh hasil
penelitian ilmiah UAI dan menyajikan dalam bentuk digital, serta
menyebarkan kepada Civitas Akademika maupun kepada
masyarakat ilmiah lainnya;
47
5) Menjadikan Perpustakaan UAI sebagai pusat kegiatan ilmiah bagi
segenap Civitas Akademika;
6) Melakukan kerjasama dengan lembaga informasi dari institusi lain
dalam mengembangkan jaringan informasi, ilmu pengetahuan,
teknologi, dan kebudayaan;
7) Mengupayakan, mengembangkan, dan mempertahankan
kelangsungan operasional perpustakaan secara efisien dan efektif.
3. Personalia (Sumber Daya Manusia)
Kepala Unit Perpustakaan : Dra. Ernalia Subagio, MM.
Sekretariat dan Administrasi Perpustakaan : Anita, S.Hum.
Bagian Akuisisi dan Pengolahan : Yulia Endah Susanti, S.Hum.
Bagian Pelayanan dan Sirkulasi : Noorma Setianti, S.Hum.; M. Riyadi,
A.Md.; Hoirul Rizki H., A.Md.
Bagian Otomasi dan Digitalisasi : M. Luthfi, S.Hum.
4. Struktur organisasi
Gambar 4.1
Struktur Organisasai Perpustakaan
Bagian Akuisisi
dan Pengolahan
Bagian
Pelayanan dan
Sirkulasi
Bagian Otomasi
dan Digitalisasi
Sekretariat dan
Administrasi
Perpustakaan
Kepala Unit
Perpustakaan
48
5. Koleksi
Koleksi perpustakaan meliputi buku-buku ilmiah, skripsi, CD, e-
books, e-articles, e-journal, majalah, Artikel Jurnal UAI, laporan PKL,
Laporan Penelitian dalam berbagai disiplin ilmu dan dapat ditelusur
melalui perpustakaan.uai.ac.id. Semua bahan pustaka diolah dengan
menggunakan pedoman sistem DDC (Dewey Decimal Classification),
yaitu sistem klasifikasi yang dipergunakan secara internasional.
6. Layanan
Jenis layanan-layanan yang berada di perpustakaan Universitas Al
Azhar Indonesia sebagai berikut :
a. Layanan pemanduan dan keanggotaan
Layanan ini berkaitan untuk membantu pengguna dalam
menggunakan fasilitas perpustakaan secara lebih efisien, serta
melayani permasalahan dengan keanggotaan seperti penerbitan
kartu anggota baru, penggantian kartu anggota yang hilang.
b. Layanan sirkulasi
Layanan ini berkaitan dengan peminjaman, pengembalian, dan
perpanjangan masa peminjaman koleksi perpustakaan.
c. Layanan penelusuran dan kerjasama antar perpustakaan
Layanan ini berkaitan dengan buku dan koleksi perpustakaan
lainnya dapat dicari dengan menggunakan katalog online yang
dapat dilakukan sendiri oleh pengguna perpustakaan atau dengan
bantuan dari petugas perpustakaan. Apabila informasi yang dicari
pengguna perpustakaan tidak terdapat di perpustakaan Universitas
49
Al Azhar Indonesia, maka bila diperlukan petugas perpustakaan
akan mencarikan dari pusat-pusat informasi baik dalam maupun di
luar negeri.
d. Layanan rujukan dan konsultasi literature
Layanan ini berkaitan dengan setiap mahasiswa yang sedang
mengadakan penelitian atau penulisan ilmiah dapat berkonsultasi
dengan staf perpustakaan professional untuk mendapatkan rujukan
atau literature yang relevan dengan kegiatan penelitiannya.
e. Layanan pengguna (user education)
Layanan ini berkaitan dengan setiap mahasiswa baru mendapat
bimbingan cara menggunakan fasilitas perpustakaan, biasanya
diadakan pada masa orientasi mahasiswa.
f. Layanan pengembangan dan pengadaan bahan pustaka
Layanan ini berkaitan dengan pengadaan koleksi perpustakaan
yang dilakukan berdasarkan usulan dari dosen dan mahasiswa.
Usulan pengadaan buku dapat langsung dilakukan pada bagian
pengadaan dengan mengisi formulir yang disediakan atau dapat
juga dengan mengisi formulir usulan buku baru pada website
perpustakaan.
g. Layanan fotokopi
Layanan ini berkaitan untuk memfotokopi koleksi perpustakaan
yang tidak dipinjamkan keluar. Tidak dibenarkan untuk
memfotokopi secara utuh suatu bahan pustaka.
50
B. Hasil Penellitian
1. Profil Responden
a. Karakteristik Profil Responden
Subyek pada penelitian ini adalah mahasiswa pengguna perpustakaan
Universitas Al Azhar Indonesia. Sumber data yang diperoleh yaitu
melalui penyebaran kuesioner yang dimulai pada tanggal 11 Mei 2015
sampai dengan tanggal 12 Mei 2015. Kuesioner ini ditujukan untuk
mahasiswa strata satu (S1) yang aktif menggunakan perpustakaan
Universitas Al Azhar Indonesia.
Tabel 4.1
Tingkat Pengembalian Kuesioner
Tingkat Pengembalian Kuesioner Keterangan Jumlah
Jumlah kuesioner yang disebar 82
Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0
Jumlah kuesioner yang kembali 82
Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 0
Jumlah kuesioner yang dapat diolah 82
Dari rangkuman Tabel 4.1 kuesioner yang disebarkan berjumlah 82
buah dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 82% atau
100%, kuesioner yang tidak kembali sebanyak 0%.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil jawaban atas kuesioner yang
disebarkan, kuesioner yang dapat diolah adalah sebanyak 82 kuesioner.
Berdasarkan hasil data kuesioner yang terkumpul, maka diperoleh
gambaran mengenai obyek dari variabel bebas (independent) yaitu
51
Kompetensi Pustakawan dan variabel terikat (dependent) yaitu
Penyediaan Informasi yang Efektif bagi Pemustaka. Responden dalam
penelitian ini adalah mahasiswa strata satu (S1) yang masih aktif
memakai perpustakaan. Berdasarkan tanggapan responden di atas hasil
data kuesioner yang terkumpul, maka hasil dari identifikasi
karakteristik responden adalah sebagai berikut :
1) Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.2
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
JENIS KELAMIN
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
LAKI-LAKI 21 25.6 25.6 25.6
PEREMPUAN 61 74.4 74.4 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Deskripsi responden berdasarkan pendidikan pada tabel 4.2 diatas
menunjukkan bahwa 61 orang atau 74.4% responden di dominasi oleh
jenis kelamin perempuan dan sisanya
21 orang atau 25.6% responden berjenis kelamin laki-laki.
2. Deskripsi responden berdasarkan variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kompetensi
pustakawan dan penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka akan di
uji secara statistik deskriptif.
52
Skor penelitian berdasarkan kriteria menurut skala likert ini akan diperoleh
dengan rumus aritmatika mean yaitu:
Nilai besar 1,00 - 1,74 = sangat rendah
Nilai besar 1,75 – 2,49 = rendah
Nilai besar 2,50 – 3,24 = tinggi
Nilai besar 3,25 – 4,00 = sangat tinggi
a. Variabel Kompetensi Pustakawan
1) Indikator Penilaian: Kompetensi Literasi Informasi
Tabel 4.3
Pernyataan 1
Pustakawan memiliki kemampuan dan kompetensi
menggunakan teknologi untuk melayani pemustaka
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
2 8 9.8 9.8 9.8
3 52 63.4 63.4 73.2
4 22 26.8 26.8 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.3 untuk pernyataan 1 menunjukkan bahwa 9,8%
(8 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 63,4% (52 mahasiswa)
menjawab setuju, 26,8% (22 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
53
Tabel 4.4
Pernyataan 2
Pustakawan mampu menyaring informasi yang bermutu bagi
pemustaka dengan menggunakan teknologi
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
2 4 4.9 4.9 4.9
3 59 72.0 72.0 76.8
4 19 23.2 23.2 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.4 untuk pernyataan 2 menunjukkan bahwa 4,9%
(4 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 72,0% (59 mahasiswa)
menjawab setuju, 23,2% (19 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
Tabel 4.5
Pernyataan 3
Pustakawan memilki kemampuan untuk menjawab
pertanyaan pemustaka menggunakan teknologi
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
2 4 4.9 4.9 4.9
3 52 63.4 63.4 68.3
4 26 31.7 31.7 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.5 untuk pernyataan 3 menunjukkan bahwa 4,9%
(4 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 63,4% (52 mahasiswa)
menjawab setuju, 31,7% (26 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
54
Tabel 4.6
Pernyataan 4
Pustakawan dapat melakukan pekerjaannya secara efektif
dengan memanfaatkan teknologi
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
2 10 12.2 12.2 12.2
3 45 54.9 54.9 67.1
4 27 32.9 32.9 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.6 untuk pernyataan 4 menunjukkan bahwa 12,2%
(10 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 54,9% (45 mahasiswa)
menjawab setuju, 32,9% (27 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
2) Indikator Penilaian: Komunikasi
Tabel 4.7
Pernyataan 5
Pustakawan mampu memberikan pelayanan yang sangat
ramah dan berperilaku sopan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1 2 2.4 2.4 2.4
2 12 14.6 14.6 17.1
3 38 46.3 46.3 63.4
4 30 36.6 36.6 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.7 untuk pernyataan 5 menunjukkan bahwa 2,4%
(2 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 14,6% (12 mahasiswa)
menjawab tidak setuju, 46,3% (38 mahasiswa) menjawab setuju,
36,6% (30 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
55
Tabel 4.8
Pernyataan 6
Pustakawan mampu berkomunikasi dengan pemustaka
melalui berbagai media yang ada
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1 2 2.4 2.4 2.4
2 20 24.4 24.4 26.8
3 40 48.8 48.8 75.6
4 20 24.4 24.4 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.8 untuk pernyataan 6 menunjukkan bahwa 2,4%
(2 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 24,4% (20 mahasiswa)
menjawab tidak setuju, 48,8% (40 mahasiswa) menjawab setuju,
24,4% (20 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
Tabel 4.9
Pernyataan 7
Pustakawan dapat memberikan penjelasan yang dapat
dipahami, lengkap, sesuai yang diperlukan dan bersifat aktual
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1 1 1.2 1.2 1.2
2 7 8.5 8.5 9.8
3 53 64.6 64.6 74.4
4 21 25.6 25.6 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.9 untuk pernyataan 7 menunjukkan bahwa 1,2% (1
mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 8,5% (7 mahasiswa)
menjawab tidak setuju, 64,6% (53 mahasiswa) menjawab setuju,
25,6% (21 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
56
3) Indikator Penilaian: Teknologi Informasi
Tabel 4.10
Pernyataan 8
Pustakawan melek akan informasi yang up to date
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1 1 1.2 1.2 1.2
2 16 19.5 19.5 20.7
3 45 54.9 54.9 75.6
4 20 24.4 24.4 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.10 untuk pernyataan 8 menunjukkan bahwa 1,2%
(1 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 19,5% (16 mahasiswa)
menjawab tidak setuju, 54,9% (45 mahasiswa) menjawab setuju,
24,4% (20 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
Tabel 4.11
Pernyataan 9
Pustakawam mampu mengoperasikan teknologi sebagai
penunjang proses kegiatan perpustakaan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
2 6 7.3 7.3 7.3
3 51 62.2 62.2 69.5
4 25 30.5 30.5 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.11 untuk pernyataan 9 menunjukkan bahwa 7,3%
(6 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 62,2% (51 mahasiswa)
menjawab setuju, 30,5% (25 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
57
Tabel 4.12
Pernyataan 10
Pustakawan/pengelola informasi membutuhkan
pelatihan/seminar perpustakaan dan bidang terkait terkait
perpustakaan digital, sistem archieving dan lain-lainnya
sesuai dengan perkembangan teknologi informasi
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1 1 1.2 1.2 1.2
2 8 9.8 9.8 11.0
3 49 59.8 59.8 70.7
4 24 29.3 29.3 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.12 untuk pernyataan 10 menunjukkan bahwa
1,2% (1 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 9,8% (8
mahasiswa) menjawab tidak setuju, 59,8% (49 mahasiswa) menjawab
setuju, 29,3% (24 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
4) Indikator Penilaian: Kompetensi Dalam Melakukan Inovasi
Tabel 4.13
Pernyataan 11
Pustakawan mampu memberikan layanan prima dalam
kegiatan layanan di perpustakaan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
2 11 13.4 13.4 13.4
3 51 62.2 62.2 75.6
4 20 24.4 24.4 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
58
Dilihat pada tabel 4.13 untuk pernyataan 11 menunjukkan bahwa
13,4% (11 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 62,2% (51 mahasiswa)
menjawab setuju, 24,4% (20 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
Tabel 4.14
Pernyataan 12
Pustakawan selalu ada di tempat apabila dibutuhkan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
2 19 23.2 23.2 23.2
3 35 42.7 42.7 65.9
4 28 34.1 34.1 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.14 untuk pernyataan 12 menunjukkan bahwa
23,2% (19 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 42,7% (35 mahasiswa)
menjawab setuju, 34,1% (28 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
Tabel 4.15
Pernyataan 13
Pustakawan membantu saya dalam pencarian buku atau
jurnal online yang terdapat di perpustakaan yang saya
perlukan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
2 13 15.9 15.9 15.9
3 38 46.3 46.3 62.2
4 31 37.8 37.8 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.15 untuk pernyataan 13 menunjukkan bahwa
15,9% (13 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 46,3% (38 mahasiswa)
menjawab setuju, 37,8% (31 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
59
Tabel 4.16
Pernyataan 14
Pustakawan memahami kebutuhan saya secara spesifik
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1 3 3.7 3.7 3.7
2 23 28.0 28.0 31.7
3 45 54.9 54.9 86.6
4 11 13.4 13.4 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.16 untuk pernyataan 14 menunjukkan bahwa
3,7% (3 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 28,0% (23
mahasiswa) menjawab tidak setuju, 54,9% (45 mahasiswa) menjawab
setuju, 13,4% (11 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
Tabel 4.17
Pernyataan 15
Pustakawan menunjukkan kesungguhannya untuk
membantu bila saya memiliki suatu masalah dalam mencari
informasi di perpustakaan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1 1 1.2 1.2 1.2
2 12 14.6 14.6 15.9
3 43 52.4 52.4 68.3
4 26 31.7 31.7 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.17 untuk pernyataan 15 menunjukkan bahwa
1,2% (1 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 14,6% (12
mahasiswa) menjawab tidak setuju, 52,4% (43 mahasiswa) menjawab
setuju, 31,7% (26 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
60
Tabel 4.18
Pernyataan 16
Pustakawan dapat mengarahkan para pemustaka
mendapatkan informasi yang tepat yang dapat
dipertanggung jawabkan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
2 13 15.9 15.9 15.9
3 48 58.5 58.5 74.4
4 21 25.6 25.6 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.18 untuk pernyataan 16 menunjukkan bahwa
15,9% (13 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 58,5% (48 mahasiswa)
menjawab setuju, 25,6% (21 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
Tabel 4.19
Pernyataan 17
Pustakawan sangat professional dalam menjalani tugasnya
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
2 20 24.4 24.4 24.4
3 47 57.3 57.3 81.7
4 15 18.3 18.3 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.19 untuk pernyataan 17 menunjukkan bahwa
24,4% (20 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 57,3% (47 mahasiswa)
menjawab setuju, 18,3% (15 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
61
Tabel 4.20
Pernyataan 18
Pustakawan mampu bersaing dengan ide-ide baru dalam
menggunakan teknologi
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1 2 2.4 2.4 2.4
2 8 9.8 9.8 12.2
3 59 72.0 72.0 84.1
4 13 15.9 15.9 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.20 untuk pernyataan 18 menunjukkan bahwa
2,4% (2 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 9,8% (8
mahasiswa) menjawab tidak setuju, 72,0% (59 mahasiswa) menjawab
setuju, 15,9% (13 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
Tabel 4.21
Pernyataan 19
Pustakawan sudah mengelompok-kelompokan koleksi dalam
berbagai disiplin ilmu sesuai dengan kebutuhan pemustaka
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
2 5 6.1 6.1 6.1
3 42 51.2 51.2 57.3
4 35 42.7 42.7 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.21 untuk pernyataan 19 menunjukkan bahwa 6,1%
(5 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 51,2% (42 mahasiswa)
menjawab setuju, 42,7% (35 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
62
b. Variabel Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka
1) Indikator penilaian: Accessibility
Tabel 4.22
Pernyataan 1
Saya dapat menelusur kebutuhan informasi dengan sistem
OPAC perpustakaan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
2 12 14.6 14.6 14.6
3 50 61.0 61.0 75.6
4 20 24.4 24.4 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.22 untuk pernyataan 1 menunjukkan bahwa
14,6% (12 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 61,0% (50 mahasiswa)
menjawab setuju, 24,4% (20 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
Tabel 4.23
Pernyataan 2
Saya mempunyai wewenang penuh menggunakan/mengakses
data yang tersedia tanpa batas di perpustakaan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1 3 3.7 3.7 3.7
2 20 24.4 24.4 28.0
3 42 51.2 51.2 79.3
4 17 20.7 20.7 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
63
Dilihat pada tabel 4.23 untuk pernyataan 2 menunjukkan bahwa 3,7%
(3 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 24,4% (20 mahasiswa)
menjawab tidak setuju, 51,2% (42 mahasiswa) menjawab setuju,
20,7% (17 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
Tabel 4.24
Pernyataan 3
Saya dapat mengakses kebutuhan informasi dengan cepat
dan akurat darimana saja
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1 2 2.4 2.4 2.4
2 16 19.5 19.5 22.0
3 44 53.7 53.7 75.6
4 20 24.4 24.4 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.24 untuk pernyataan 3 menunjukkan bahwa 2,4%
(2 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 19,5% (16 mahasiswa)
menjawab tidak setuju, 53,7% (44 mahasiswa) menjawab setuju,
24,4% (20 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
Tabel 4.25
Pernyataan 4
Saya bebas mengakses pangkalan data perpustakaan kapan
saja
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1 1 1.2 1.2 1.2
2 29 35.4 35.4 36.6
3 36 43.9 43.9 80.5
4 16 19.5 19.5 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
64
Dilihat pada tabel 4.25 untuk pernyataan 4 menunjukkan bahwa 1,2%
(1 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 35,4% (29 mahasiswa)
menjawab tidak setuju, 43,9% (36 mahasiswa) menjawab setuju,
19,5% (16 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
Tabel 4.26
Pernyataan 5
Saya bebas mengakses informasi apa saja di perpustakaan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1 1 1.2 1.2 1.2
2 13 15.9 15.9 17.1
3 48 58.5 58.5 75.6
4 20 24.4 24.4 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.26 untuk pernyataan 5 menunjukkan bahwa 1,2%
(1 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 15,9% (13 mahasiswa)
menjawab tidak setuju, 58,5% (48 mahasiswa) menjawab setuju,
24,4% (20 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
Tabel 4.27
Pernyataan 6
Saya bebas mengakses informasi yang didapatkan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1 1 1.2 1.2 1.2
2 10 12.2 12.2 13.4
3 50 61.0 61.0 74.4
4 21 25.6 25.6 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
65
Dilihat pada tabel 4.27 untuk pernyataan 6 menunjukkan bahwa 1,2%
(1 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 12,2% (10 mahasiswa)
menjawab tidak setuju, 61,0% (50 mahasiswa) menjawab setuju,
25,6% (21 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
2) Indikator Penilaian: Timeliness dan compatibility
Tabel 4.28
Pernyataan 7
Saya merasa perpustakaan menyediakan layanan sesuai
dengan layanan waktu yang dijanjikan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
2 9 11.0 11.0 11.0
3 56 68.3 68.3 79.3
4 17 20.7 20.7 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.24 untuk pernyataan 7 menunjukkan bahwa
11,0% (9 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 68,3% (56 mahasiswa)
menjawab setuju, 20,7% (17 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
Tabel 4.29
Pernyataan 8
Saya merasa jam buka perpustakaan sudah maksimal dalam
melayani kebutuhan informasi yang berada di perpustakaan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1 4 4.9 4.9 4.9
2 14 17.1 17.1 22.0
3 44 53.7 53.7 75.6
4 20 24.4 24.4 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
66
Dilihat pada tabel 4.29 untuk pernyataan 8 menunjukkan bahwa 4,9%
(4 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 17,1% (14 mahasiswa)
menjawab tidak setuju, 53,7% (44 mahasiswa) menjawab setuju, 24,4%
(20 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
Tabel 4.30
Pernyataan 9
Saya merasa sistem/aplikasi yang digunakan untuk pencarian
koleksi dilengkapi fitur-fitur yang mudah digunakan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1 1 1.2 1.2 1.2
2 15 18.3 18.3 19.5
3 53 64.6 64.6 84.1
4 13 15.9 15.9 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.30 untuk pernyataan 9 menunjukkan bahwa 1,2%
(1 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 18,3% (15 mahasiswa)
menjawab tidak setuju, 64,6% (53 mahasiswa) menjawab setuju,
15,9% (13 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
3) Indikator Penilaian: Clarity dan Comprehensiveness
Tabel 4.31
Pernyataan 10
Saya mendapatkan informasi/koleksi yang berada di
perpustakaan cukup relevan baik yang tercetak maupun non
cetak/digital sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1 2 2.4 2.4 2.4
2 15 18.3 18.3 20.7
3 52 63.4 63.4 84.1
67
4 13 15.9 15.9 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.31 untuk pernyataan 10 menunjukkan bahwa
2,4% (2 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 18,3% (15
mahasiswa) menjawab tidak setuju, 63,4% (52 mahasiswa) menjawab
setuju, 15,9% (13 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
Tabel 4.32
Pernyataan 11
Saya mendapatkan penggolongan dan penataan
informasi/koleksi cukup baik dan mudah menemukan yang
di butuhkan dengan cepat dan tepat baik cetak atau
noncetak/digital
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1 1 1.2 1.2 1.2
2 25 30.5 30.5 31.7
3 41 50.0 50.0 81.7
4 15 18.3 18.3 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.32 untuk pernyataan 11 menunjukkan bahwa
1,2% (1 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 30,5% (25
mahasiswa) menjawab tidak setuju, 50,0% (41 mahasiswa) menjawab
setuju, 18,3% (15 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
68
Tabel 4.33
Pernyataan 12
Saya mendapatkan informasi yang cukup lengkap
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1 3 3.7 3.7 3.7
2 17 20.7 20.7 24.4
3 49 59.8 59.8 84.1
4 13 15.9 15.9 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.33 untuk pernyataan 12 menunjukkan bahwa
3,7% (3 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 20,7% (17
mahasiswa) menjawab tidak setuju, 59,8% (49 mahasiswa) menjawab
setuju, 15,9% (13 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
Tabel 4.34
Pernyataan 13
Saya mendapatkan koleksi referensi seperti majalah, artikel,
jurnal, skripsi, laporan penelitian dalam berbagai disiplin
ilmu baik yang ilmiah dan popular cukup banyak jenis dan
jumlahnya
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1 2 2.4 2.4 2.4
2 23 28.0 28.0 30.5
3 42 51.2 51.2 81.7
4 15 18.3 18.3 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
69
Dilihat pada tabel 4.34 untuk pernyataan 13 menunjukkan bahwa 2,4%
(2 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 28,0% (23 mahasiswa)
menjawab tidak setuju, 51,2% (42 mahasiswa) menjawab setuju,
18,3% (15 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
4) Indikator Penilaian: Compatibility dan Precision
Tabel 4.35
Pernyataan 14
Saya cukup mudah menemukan koleksi-koleksi yang spesifik
dan terperinci
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1 2 2.4 2.4 2.4
2 33 40.2 40.2 42.7
3 39 47.6 47.6 90.2
4 8 9.8 9.8 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.35 untuk pernyataan 14 menunjukkan bahwa
2,4% (2 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 40,2% (33
mahasiswa) menjawab tidak setuju, 47,6% (39 mahasiswa) menjawab
setuju, 9,8% (8 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
Tabel 4.36
Pernyataan 15
Saya cukup kritis dalam memilih kebutuhan informasi yang
diinginkan di perpustakaan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1 3 3.7 3.7 3.7
2 11 13.4 13.4 17.1
3 53 64.6 64.6 81.7
4 15 18.3 18.3 100.0
70
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.36 untuk pernyataan 15 menunjukkan bahwa
3,7% (3 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 13,4% (11
mahasiswa) menjawab tidak setuju, 64,6% (53 mahasiswa) menjawab
setuju, 18,3% (15 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
Tabel 4.37
Pernyataan 16
Saya cukup teliti dalam menyaring informasi yang
dibutuhkan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
2 7 8.5 8.5 8.5
3 56 68.3 68.3 76.8
4 19 23.2 23.2 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.37 untuk pernyataan 16 menunjukkan bahwa
8,5% (7 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 68,3% (56 mahasiswa)
menjawab setuju, 23,2% (19 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
Tabel 4.38
Pernyataan 17
Saya mendapatkan koleksi perpustakaan sudah dikelompok-
kelompokan sesuai dengan subdisiplin ilmu masing-masing
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
2 8 9.8 9.8 9.8
3 56 68.3 68.3 78.0
4 18 22.0 22.0 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
71
Dilihat pada tabel 4.38 untuk pernyataan 17 menunjukkan bahwa 9,8%
(8 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 68,3% (56 mahasiswa)
menjawab setuju, 22,0% (18 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
5) Indikator penilaian: Unbiasness dan Verifiability
Tabel 4.39
Pernyataan 18
Saya menggunakan informasi dengan sadar dan dapat
dipertanggungjawabkan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1 1 1.2 1.2 1.2
2 1 1.2 1.2 2.4
3 58 70.7 70.7 73.2
4 22 26.8 26.8 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.39 untuk pernyataan 18 menunjukkan bahwa 1,2%
(1 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 1,2% (1 mahasiswa)
menjawab tidak setuju, 70,7% (58 mahasiswa) menjawab setuju,
26,8% (22 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
Tabel 4.40
Pernyataan 19
Saya merasa informasi yang berada diperpustakaan sudah
dibuktikan kebenarannya sesuai dengan subdisiplin ilmu
masing-masing
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1 1 1.2 1.2 1.2
2 6 7.3 7.3 8.5
3 58 70.7 70.7 79.3
4 17 20.7 20.7 100.0
72
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.40 untuk pernyataan 19 menunjukkan bahwa
1,2% (1 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 7,3% (6
mahasiswa) menjawab tidak setuju, 70,7% (58 mahasiswa) menjawab
setuju, 20,7% (17 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
6) Indikator Penilaian: Flexibility dan Quantifiability
Tabel 4.41
Pernyataan 20
Saya menggunakan informasi sesuai dengan situasi dan
kondisi
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1 2 2.4 2.4 2.4
2 15 18.3 18.3 20.7
3 49 59.8 59.8 80.5
4 16 19.5 19.5 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.41 untuk pernyataan 20 menunjukkan bahwa
2,4% (2 mahasiswa) menjawab sangat tidak setuju, 18,3% (15
mahasiswa) menjawab tidak setuju, 59,8% (49 mahasiswa) menjawab
setuju, 19,5% (16 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
73
Tabel 4.42
Pernyataan 21
Saya mendapat informasi dalam jumlah tertentu untuk
digunakan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
2 10 12.2 12.2 12.2
3 48 58.5 58.5 70.7
4 24 29.3 29.3 100.0
Total 82 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.42 untuk pernyataan 21 menunjukkan bahwa
12,2% (10 mahasiswa) menjawab tidak setuju, 58,5% (48 mahasiswa)
menjawab setuju, 29,3% (24 mahasiswa) menjawab sangat setuju.
3. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas Data
Validitas adalah alat pengujian digunakan untuk mengukur sah atau
vaild tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan dalam kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dalam
penelitian ini dilakukan untuk menghitung korelasi antara score
masing-masing butir pertanyaan dengan total skor. Dalam tampilan
output SPSS dapat terlihat korelasi antara masing-masing butir
pertanyaan terhadap total skor, butir pertanyaan yang akan
menunjukkan hasil yang signifikan pada 0,01 dan 0,05 yang ditandai
dengan tanda (**,*). Jika muncul tanda tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa masing-masing butir pertanyaan adalah valid.
74
Tabel 4.43 dan 4.44 menunjukan hasil validitas dari dua variabel yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu Kompetensi Pustakawan dan
Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka.
Berdasarkan hasil data dari kuesioner yang telah diolah pada Tabel
4.43 hasil uji validitas variabel KP (lihat pada lampiran). Diketahui
bahwa variabel KP terdiri dari 19 pertanyaan yang keseluruhannya
adalah valid dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini
berarti bahwa setiap item pertanyaan KP yang digunakan dalam
penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada
kuesioner tersebut. Berdasarkan hasil data dari kuesioner yang telah
diolah pada Tabel 4.44 hasil uji validitas variabel IEP (lihat pada
lampiran). Diketahui bahwa variabel IEP terdiri dari 21 pertanyaan
yang keseluruhannya adalah valid dengan nilai signifikansi lebih kecil
dari 0,05. Hal ini berarti bahwa setiap item pertanyaan IEP yang
digunakan dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang
diukur pada kuesioner tersebut.
b. Hasil Uji Realibilitas
Uji reliabilitas adalah suatu alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dan variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel
atau handal, jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu kewaktu. Suatu variabel dikatakan
reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.
75
Tabel 4.45
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.796 2
Tabel 4.46
Hasil Uji Realibilitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KP 62.88 58.331 .662 .
IEP 59.30 51.498 .662 .
Sumber: Data Primer (2015)
Pada tabel 4.45 dan 4.46 menunjukan nilai cronbach’s alpha di atas
variable KP dan IEP sebesar 0,796. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliable karena
mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih dari 0,60. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan
mampu memperoleh data yang konsisten yang berati bila pernyataan
itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan
jawaban sebelumnya.
76
4. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas model regresi bertujuan untuk mengetahui apakah
dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya
distribusi regresi residual normal atau mendekati kenormalan. Dasar
pengambilan keputusan untuk mendeteksi kenormalan adalah jika data
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas
77
Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dengan melihat tampilan grafik normal probability plots
memperhatikan titik-titik menyebar berhimpit disekitar garis diagonal
atau mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukan bahwa residual
terdistribusi normal, maka model regresi layak digunakan grafik
histogram memperlihatkan pola distribusi mendekati normal. Dapat
disimpulkan bahwa grafik normal plot dan grafik histogram
menunjukan model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi
normalitas.
78
Tabel 4.47
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KP IEP
N 82 82
Normal Parametersa,b
Mean 59.30 62.88
Std.
Deviation
7.176 7.637
Most Extreme Differences
Absolute .087 .067
Positive .087 .044
Negative -.063 -.067
Kolmogorov-Smirnov Z .790 .610
Asymp. Sig. (2-tailed) .561 .851
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data Primer (2015)
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov adalah salah satu cara untuk
menguji goodness fit. Dalam hal ini yang diperhatikan adalah tingkat
kesesuaian antara distribusi nilai sampel (skor yang diobservasi)
dengan distribusi teoritis tertentu (normal, uniform, atau posion).
Berdasarkan tabel 4.47 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dapat
disimpulkan bahwa:
79
1) Nilai Kolmogorov-Smirnov Z. Asymp. Sig. (2-tailed) variabel KP
adalah 0,561 dan 1.04> 0,790. Dengan demikian Ho diterima. Hal
ini berarti variabel KP berdistribusi normal.
2) Nilai Kolmogorov-Smirnov Z. Asymp. Sig. (2-tailed) variabel IEP
adalah 0,851 dan 1.04 > 0,610. Dengan demikian Ho diterima. Hal
ini berarti variabel IEP berdistribusi normal.
b. Uji Multikolonieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi
yang baik mensyarakatkan tidak adanya multikolinieritas dengan cara
melihat nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Metode
pengambilan keputusan yaitu jika semakin mendekati terjadinya
masalah multikolinieritas. Dalam kebanyakan penelitian menyebutkan
bahwa jika Tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak
terjadi multikolinieritas.
Tabel 4.48
Hasil Uji Multikolonieritas IEP
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
80
1
(Const
ant)
21.079 5.325 3.958 .000
KP .705 .089 .662 7.905 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: IEP
Sumber: Data Primer (2015)
Berdasarkan tabel 4.48 terlihat bahwa nilai Variance Inflantion Factor
(VIF) tidak lebih dari angka 0,10 untuk setiap variabel yang
ditunjukkan dengan nilai VIF sebesar 1,000 untuk variabel KP. Maka
berdasarkan nilai VIF tidak ditemui masalah multikolonieritas antar
variabel independent.
5. Analisis Regresi Sederhana
a. Uji Koefesien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel independent Kompetensi Pustakawan (KP) dalam
menjelaskan variasi variable dependen Penyediaan Informasi Yang
Efektif Bagi Pemustaka (IEP). Nilai variabel dependent seluruhnya
dapat dijelaskan oleh variabel independen. Nilai (R2) berkisar dari 0
sampai 1, jika nilai (R2) semakin mendekati angka 0 berati semakin
lemah kemampuan variable independen untuk menjelaskan fluktuasi
variabel dependent.
81
Tabel 4.49
Hasil Uji Koefisien Determinasi IEP
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .662a .439 .432 5.758
a. Predictors: (Constant), KP
b. Dependent Variable: IEP
Sumber: Data Primer (2015)
Berdasarkan Nilai Adjusted R Square sebesar 0,432 atau 43,2%
menunjukkan bahwa variabel KP sebesar 43,9%, sedangkan sisanya
sebesar 56.1% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan
dalam penelitian ini.
b. Uji signifikan simultan F ( uji statisik F)
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh semua variabel independent
yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap
variabel dependent yang diuji pada tingkat signifika 0,05. Hasil uji F
dapat dilihat pada tabel 4.50, jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05
maka Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan jika nilai probabilitas
lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha.
82
Tabel 4.50
Hasil Uji Simultan F IEP
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 2072.190 1 2072.190 62.496 .000b
Residual 2652.591 80 33.157
Total 4724.780 81
a. Dependent Variable: IEP
b. Predictors: (Constant), KP
Sumber: Data Primer (2015)
Hasil Uji Simultan F dapat dilihat pada tabel 4.50 bahwa nilai F
diperoleh 62,4 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat
signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variabel KP berpengaruh secara
bersama-sama dan signifikan terhadap IEP.
c. Uji signifikan parsial ( uji statistik T)
Uji T dilakukan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel
independen secara parsial terhadap variabel independen yang diuji
pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji T dapat dilihat pada tabel 4.51,
jika nilai probabilitas T lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan
menolak Ho, sedangkan jika nilai probabilitas T lebih besar dari 0,05
maka Ho diterima dan menolak Ha.
83
Tabel 4.51
Hasil Uji T Kompetensi Pustakawan (KP)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1
(Const
ant)
21.079 5.325 3.958 .000
KP .705 .089 .662 7.905 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: IEP
Hasil hipotesis:
Pengaruh KP terhadap IEP
Hasil uji hipotesis T dapat dilihat pada tabel 4.51 variabel KP
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.000. Hal ini berarti variabel
KP berpengaruh dan bersignifikan terhadap IEP karena tingkat
signifikansi yang dimiliki variabel KP lebih kecil dari 0,05.
Y′= a+bX
Y′= 21,079+0,705X
84
d. Uji Analisis Korelasi Antar Variabel
Tabel 4.52
Hasil Uji Korelasi
Correlations
KP IEP
KP
Pearson
Correlation
1 .662**
Sig. (2-tailed) .000
N 82 82
IEP
Pearson
Correlation
.662**
1
Sig. (2-tailed) .000
N 82 82
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Data Primer (2015)
Korelasi antara KP dan IEP
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka antar variabel KP dan IEP
sebesar 0,662. Untuk menafsirkan angka tersebut digunakan kriteria
sebagai berikut:
0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
> 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat
> 0,5 – 0,75 : korelasi kuat
> 0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis:
85
Ho; p = 0 : tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua
variabel.
Ha; p ≠ 0 : ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua
variabel.
Pengujian berdasarkan signifikan:
Jika probabilitas >0,05 maka Ho diterima
Jika probabilitas < 0,05 Ho ditolak.
Korelasi sebesar 0,662 mempunyai maksud hubungan antara variabel
KP dan IEP kuat dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi kenaikan
KP, maka IEP akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya.
Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabiltas sebesar 0,000 <
0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima
Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan. Hal ini menunjukkan bahwa
terjadi hubungan yang kuat antara kompetensi pustakawan dengan
penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka.
e. Menghitung Pengaruh Langsung (Direct Effect atau DE)
Untuk menghitung pengaruh langsung atau DE digunakan formula
sebagai berikut:
1) Pengaruh variabel KP terhadap IEP
X1 Y1 = 0,662
f. Menghitung Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect atau IE)
Untuk menghitung pengaruh tidak langsung atau IE digunakan formula
sebagai berikut:
86
1) Pengaruh variabel KP terhadap IEP
X1 Y1 = (0,662 X 0,662) = 0,438244
g. Menghitung Pengaruh Total (Total Effect)
1) Pengaruh variabel KP terhadap IEP
X1 Y1 = (0,662 + 0,662) = 1,324
h. Diagram Jalur
Secara keseluruhan pengaruh langsungg masing-masing variabel dapat
dilihat dari diagram jalur sebagai berikut:
Gambar 4.4
Keterangan :
Pengaruh variabel KP terhadap IEP secara langsung sebesar 0,662
C. Pembahasan
Setelah menyajikan hasil pengolahan data dan hasil penelitian seperti
yang tersaji pada tabel di atas, pada bagian pembahasan ini akan di bahas
secara lebih mendalam dari hasil penelitian tentang pengaruh kompetensi
pustakawan dalam menyediakan informasi yang efektif bagi pemustaka di
perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia. Di dalam pembahasan ini
penulis akan mencoba membahas hasil dari jawaban-jawaban pemustaka yang
menjadi responden saat penulis melakukan penelitian di perpustakaan
Universitas Al Azhar Indonesia dan dari pembahasan ini kita dapat melihat
X1 Y1
87
bagaimana pengaruh kompetensi pustakawan dalam menyediakan informasi
yang efektif bagi pemustaka.
1. Variabel Kompetensi Pustakawan
a) Indikator Penilaian: Kompetensi Literasi Informasi
1) Pernyataan nomor satu mengenai pustakawan memiliki
kemampuan dan kompetensi menggunakan teknologi untuk
melayani pemustaka. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-
ratanya adalah 3,17 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang
berati variabel kompetensi pustakawan di presepsikan responden
adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena kompetensi
yang dimiliki pustakawan sudah mendukung dalam melayani
kebutuhan pemustaka sesuai dengan perkembangan teknologi
zaman sekarang.
2) Pernyataan nomor dua mengenai pustakawan mampu menyaring
informasi yang bermutu bagi pemustaka dengan menggunakan
teknologi. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah
3,18 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel
kompetensi pustakawan di presepsikan responden adalah tinggi.
Dari hasil pengamatan penulis ini karena pustakawan sudah
terbiasa dalam menyaring informasi pemustaka sesuai yang
dibutuhkan serta pemustaka akan mendapatkan informasi yang
efektif.
3) Pernyataan nomor tiga mengenai pustakawan memilki kemampuan
untuk menjawab pertanyaan pemustaka menggunakan teknologi.
88
Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,27 nilai
tersebut berada pada skala 3,25-4,00 yang berati variabel
kompetensi pustakawan di presepsikan responden adalah sangat
tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena menyesuaikan
dengan perkembangan zaman yang sudah banyak digunakan
pemustaka dengan menggunakan teknologi pustakawan pun selalu
cepat tanggap dalam menjawab pertanyaan yang diajukan dalam
mencari informasi yang dibutuhkan pemustaka.
4) Pernyataan nomor empat mengenai pustakawan dapat melakukan
pekerjaannya secara efektif dengan memanfaatkan teknologi. Dari
hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,21 nilai
tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel
kompetensi pustakawan di presepsikan responden adalah tinggi.
Dari hasil pengamatan penulis ini karena dengan adanya teknologi
yang digunakan pustakawan pun dapat menggunakannya secara
efektif dalam menyelesaikan pekerjaannya baik pada saat bekerja
atau diluar kerja.
b) Indikator Penilaian : Kompetensi Komunikasi
5) Pernyataan nomor lima mengenai pustakawan mampu memberikan
pelayanan yang sangat ramah dan berperilaku sopan. Dari hasil
penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,17 nilai tersebut
berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel kompetensi
pustakawan di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil
pengamatan penulis ini karena dengan adanya pelayanan yang
89
ramah dan sopan menjadi daya tarik pemustaka untuk datang ke
perpustakaan dalam mencari informasi yang dibutuhkan untuk
mengerjakan tugas akademiknya.
6) Pernyataan nomor enam mengenai pustakawan mampu
berkomunikasi dengan pemustaka melalui berbagai media yang
ada. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 2,95
nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel
kompetensi pustakawan di presepsikan responden adalah tinggi.
Dari hasil pengamatan penulis ini karena pustakawan mampu
menyediakan informasi yang dibutuhkan pemustaka misalnya
mengirim email ingin mencari jurnal yang dibutuhkan, pustakawan
dapat mencarikannya tanpa perlu si pemustaka datang ke
perpustakaan sesuai dengan perkembangan teknologi zaman
sekarang.
7) Pernyataan nomor tujuh mengenai pustakawan dapat memberikan
penjelasan yang dapat dipahami, lengkap, sesuai yang diperlukan
dan bersifat aktual. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya
adalah 3,15 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati
variabel kompetensi pustakawan di presepsikan responden adalah
tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki pustakawan harus dapat memberikan
kepercayaan terhadap pemustaka bahwa informasi yang mereka
cari dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan dan harus jelas
kebenaran informasinya berasal darimana.
90
c) Indikator Penilaian : Kompetensi Teknologi Informasi
8) Pernyataan nomor delapan mengenai pustakawan melek akan
informasi yang up to date. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-
ratanya adalah 3,02 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang
berati variabel kompetensi pustakawan di presepsikan responden
adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena informasi
yang semakin berkembang dan semakin bertambah pustakawan
pun harus jeli terhadap informasi terbaru dalam memenuhi
kebutuhan pemustaka yang terus meningkat.
9) Pernyataan nomor sembilan mengenai pustakawan mampu
mengoperasikan teknologi sebagai penunjang proses kegiatan
perpustakaan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya
adalah 3,23 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati
variabel kompetensi pustakawan di presepsikan responden adalah
tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena pustakawan selalu
mengupdate kegiatan yang dilakukan di perpustakaan sehingga
informasi terbaru dan kegiatan terbaru dapat dilihat di web
perpustakaan.
10) Pernyataan momor sepuluh mengenai pustakawan/pengelola
informasi membutuhkan pelatihan/seminar perpustakaan dan
bidang terkait terkait perpustakaan digital, sistem archieving dan
lain-lainnya sesuai dengan perkembangan teknologi informasi.
Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,17 nilai
tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel
91
kompetensi pustakawan di presepsikan responden adalah tinggi.
Dari hasil pengamatan penulis ini karena tingkat kebutuhan
pemustaka yang beragam mengenai informasi yang berada di
perpustakaan dan yang sering menggunkan teknologi untuk
berkomunikasi, pustakawan pun sering mengikuti seminar,
pelatihan dan workshop guna menunjang perpustakaan dan
kebutuhan pemustaka sesuai dengan perkembangan zaman.
d. Indikator Penilaian : Kompetensi Melakukan Inovasi
11) Pernyataan nomor sebelas mengenai pustakawan mampu
memberikan layanan prima dalam kegiatan layanan di
perpustakaan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya
adalah 3,11 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati
variabel kompetensi pustakawan di presepsikan responden adalah
tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena pemustaka lebih
suka dalam pelayanan yang ramah, cepat, tepat dan ramah maka
dari itu pustakawan pun selalu memberikan pelayan terbaiknya
sesuai dengan kebutuhan pemustaka dari segi kemampuan, sikap,
penampilan, perhatian, tindakan dan tanggungjawab.
12) Pernyataan nomor dua belas mengenai pustakawan selalu ada di
tempat apabila dibutuhkan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat
rata-ratanya adalah 3,11 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24
yang berati variabel kompetensi pustakawan di presepsikan
responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena
respon pemustaka tinggi terhadap pustakawan dalam membantu
92
mencarikan informasi yang dibutuhkan pustakawan pun selalu
berada ditempat sehingga pemustaka tidak kesulitan apabila
pemustaka membutuhkan pustakawan.
13) Pernyataan nomor tiga belas mengenai pustakawan membantu saya
dalam pencarian buku atau jurnal online yang terdapat di
perpustakaan yang saya perlukan. Dari hasil penelitian ini bisa
dilihat rata-ratanya adalah 3,22 nilai tersebut berada pada skala
2,50-3,24 yang berati variabel kompetensi pustakawan di
presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan
penulis ini karena pemustaka biasanya langsung ke rak-rak koleksi
buku atau memanfaatkan fasilitas untuk mencari jurnal dan apabila
apa yang sudah ia cari tidak ketemu pemustaka pun tidak canggung
untuk langsung meminta bantuan pustakawan untuk
mencarikannya.
14) Pernyataan nomor empat belas mengenai pustakawan memahami
kebutuhan saya secara spesifik. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat
rata-ratanya adalah 2,78 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24
yang berati variabel kompetensi pustakawan di presepsikan
responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena
apabila pemustaka meminta bantuan terhadap pustakawan dalam
mencari informasi yang dibutuhkan, pustakawan pun memberi
masukan yang spesifik agar apa yang dicari bisa ditemukan.
15) Pernyataan nomor lima belas mengenai pustakawan menunjukkan
kesungguhannya untuk membantu bila saya memiliki suatu
93
masalah dalam mencari informasi di perpustakaan. Dari hasil
penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,15 nilai tersebut
berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel kompetensi
pustakawan di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil
pengamatan penulis ini karena pustakawan ingin memberikan
pelayanan yang prima sesuai dengan visi misi perpustakaan
pustakawan selalu menunjukkan sikap ramahnya dalam membantu
pemustaka saat kesulitan mencari informasi yang dibutuhkan.
16) Pernyataan nomor enam belas mengenai pustakawan dapat
mengarahkan para pemustaka mendapatkan informasi yang tepat
yang dapat dipertanggung jawabkan. Dari hasil penelitian ini bisa
dilihat rata-ratanya adalah 3,10 nilai tersebut berada pada skala
2,50-3,24 yang berati variabel kompetensi pustakawan di
presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan
penulis ini karena kemampuan yang dimiliki dalam menyaring
informasi yang teapat dan akurat pustakawan selalu memberikan
pengarahan dan penjelasan kepada pemustaka apabila mencari
informasi sebaiknya gunakan seperlunya dan tidak di izinkan untuk
memplagiat informasi yang sudah ditemukan.
17) Pernyataan nomor tujuh belas mengenai pustakawan sangat
professional dalam menjalani tugasnya. Dari hasil penelitian ini
bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,10 nilai tersebut berada pada
skala 2,50-3,24 yang berati variabel kompetensi pustakawan di
presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan
94
penulis ini karena pustakawan sudah membantu memenuhi
kebutuhan pemustaka baik secara langsung atau menggunakan
teknologi yang ada dan selalu mengerjakan tugas perpustakaan
dengan baik.
18) Pernyataan nomor delapan belas mengenai pustakawan mampu
bersaing dengan ide-ide baru dalam menggunakan teknologi. Dari
hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,10 nilai
tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel
kompetensi pustakawan di presepsikan responden adalah tinggi.
Dari hasil pengamatan penulis ini karena perkembangan teknologi
pustakawan harus mampu mengembangkan ide-ide baru untuk
perpustakaan agar tidak ketinggalan dengan teknologi baru dan
selalu up to date.
19) Pernyataan nomor sembilan belas mengenai pustakawan sudah
mengelompok-kelompokan koleksi dalam berbagai disiplin ilmu
sesuai dengan kebutuhan pemustaka. Dari hasil penelitian ini bisa
dilihat rata-ratanya adalah 3,37 nilai tersebut berada pada skala
3,25-4,00 yang berati variabel kompetensi pustakawan di
presepsikan responden adalah sangat tinggi. Dari hasil pengamatan
penulis ini karena untuk memudahkan pemustaka dalam mencari
informasi yang dibutuhkan apabila pustakawan sudah
mengelompokkan sesuai dengan disiplin ilmu.
95
2. Variabel Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka
a. Indikator Penilaian: Accessibility
1) Pernyataan nomor satu mengenai saya dapat menelusur kebutuhan
informasi dengan sistem OPAC perpustakaan. Dari hasil penelitian
ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,10 nilai tersebut berada pada
skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan informasi yang
efektif bagi pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi.
Dari hasil pengamatan penulis ini karena mempermudah dan
mempercepat pemustaka dalam mencari informasi yang
dibutuhkan.
2) Pernyataan nomor dua mengenai saya mempunyai wewenang
penuh menggunakan/mengakses data yang tersedia tanpa batas di
perpustakaan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya
adalah 2,89 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati
variabel penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di
presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan
penulis ini karena pemustaka selalu membutuhkan internet dalam
mengerjakan tugasnya sehingga di perpustakaan pun menyediakan
akses internet yang bisa digunakan kapan saja sesuai jadwal buka
perpustakaan.
3) Pernyataan nomor tiga mengenai saya dapat mengakses kebutuhan
informasi dengan cepat dan akurat darimana saja. Dari hasil
penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,00 nilai tersebut
berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan
96
informasi yang efektif bagi pemustaka di presepsikan responden
adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena
perkembangan informasi yang semakin meningkat pemustaka pun
dapat memilih infromasi yang tepat dan akurat dari mana saja.
4) Pernyataan nomor empat mengenai saya bebas mengakses
pangkalan data perpustakaan kapan saja. Dari hasil penelitian ini
bisa dilihat rata-ratanya adalah 2,82 nilai tersebut berada pada
skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan informasi yang
efektif bagi pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi.
Dari hasil pengamatan penulis ini karena perpustakaan
menyediakan pangkalan data yang mudah digunakan pemustaka
yang bisa di akses kapan saja.
5) Pernyataan nomor lima mengenai saya bebas mengakses informasi
apa saja di perpustakaan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-
ratanya adalah 3,06 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang
berati variabel penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka
di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan
penulis ini karena kebutuhan informasi yang meningkat
perpustakaan pun menyediakan informasi yang up to date dan bisa
diakses dimana, kapan dan apa saja yang mengenai perpustakaan.
6) Pernyataan nomor enam mengenai saya bebas mengakses
informasi yang didapatkan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat
rata-ratanya adalah 3,11 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24
yang berati variabel penyediaan informasi yang efektif bagi
97
pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil
pengamatan penulis ini karena informasi itu luas cakupannya
pemustaka pun bisa mengaksesnya tetapi pustakawan pun
mengarahkan agar memilih informasi yang dibutuhkan saja.
b. Indikator Penilaian: Timeliness dan compatibility
7) Pernyataan nomor tujuh mengenai saya merasa perpustakaan
menyediakan layanan sesuai dengan layanan waktu yang
dijanjikan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah
3,10 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel
penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di presepsikan
responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena
layanan yang diberikan pustakawan terhadap pemustaka sangat
baik dan ramah itu membuat pemustaka ingin berkunjung ke
perpustakaan.
8) Pernyataan nomor delapan mengenai saya merasa jam buka
perpustakaan sudah maksimal dalam melayani kebutuhan
informasi yang berada di perpustakaan. Dari hasil penelitian ini
bisa dilihat rata-ratanya adalah 2,98 nilai tersebut berada pada
skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan informasi yang
efektif bagi pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi.
Dari hasil pengamatan penulis ini karena waktu buka dan tutup
perpustakaan sudah sesuai dengan kebutuhan pemustaka untuk
mencari informasi yang dibutuhkan.
98
9) Pernyataan nomor sembilan mengenai saya merasa sistem/aplikasi
yang digunakan untuk pencarian koleksi dilengkapi fitur-fitur yang
mudah digunakan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya
adalah 2,95 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati
variabel penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di
presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan
penulis ini karena dapat membantu pemustaka dalam mencari
koleksi-koleksi yang berada di perpustakaan dengan mudah serta
didukung dengan tampilan yang tidak membosankan.
c. Indikator Penilaian: Clarity dan Comprehensiveness
10) Pernyataan nomor sepuluh mengenai saya mendapatkan
informasi/koleksi yang berada di perpustakaan cukup relevan baik
yang tercetak maupun non cetak/digital sesuai dengan kebutuhan
yang diinginkan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya
adalah 2,93 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati
variabel penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di
presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan
penulis ini karena pemustaka sudah cukup pintar dalam mencari
informasi yang dibutuhkan, perpustakaan selalu menyediakan
koleksi-koleksi yang relevan sesuai kebutuhan.
11) Pernyataan nomor sebelas mengenai saya mendapatkan
penggolongan dan penataan informasi/koleksi cukup baik dan
mudah menemukan yang di butuhkan dengan cepat dan tepat baik
cetak atau noncetak/digital. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat
99
rata-ratanya adalah 2,85 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24
yang berati variabel penyediaan informasi yang efektif bagi
pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil
pengamatan penulis ini karena dengan di golongkan dan ditata
dengan baik, rapih dan sesuai dengan subdisiplin ilmu tidak
menyulitkan pemustaka dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
12) Pernyataan nomor dua belas mengenai saya mendapatkan
informasi yang cukup lengkap. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat
rata-ratanya adalah 2,88 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24
yang berati variabel informasi efektif pemustaka di presepsikan
responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena
perpustakaan perguruan tinggi itu harus menunjang kebutuhan
informasi sivitas akademik dalam mengerjakan tugas-tugasnya
dengan menyediakan informasi yang lengkap.
13) Pernyataan nomor tiga belas mengenai saya mendapatkan koleksi
referensi seperti majalah, artikel, jurnal, skripsi, laporan penelitian
dalam berbagai disiplin ilmu baik yang ilmiah dan popular cukup
banyak jenis dan jumlahnya. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat
rata-ratanya adalah 2,85 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24
yang berati variabel penyediaan informasi yang efektif bagi
pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil
pengamatan penulis ini karena pustakawan sudah menyediakan
banyak koleksi cetak ataupun digital untuk mempermudah
pemustaka dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
100
d. Indikator Penilaian: Compatibility dan Precision
14) Pernyataan nomor empat belas mengenai saya cukup mudah
menemukan koleksi-koleksi yang spesifik dan terperinci. Dari hasil
penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 2,65 nilai tersebut
berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan
informasi yang efektif bagi pemustaka di presepsikan responden
adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena pustakawan
sudah menggelompokkan koleksi-koleksi spesifik yang berada di
perpustakaan.
15) Pernyataan nomor lima belas mengenai saya cukup kritis dalam
memilih kebutuhan informasi yang diinginkan di perpustakaan.
Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 2,98 nilai
tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel
penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di presepsikan
responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena
pemustaka pun harus pintar memilih informasi yang akan
digunakan sesuai dengan perkembangan teknologi zaman sekarang.
16) Pernyataan nomor enam belas mengenai saya cukup teliti dalam
menyaring informasi yang dibutuhkan. Dari hasil penelitian ini
bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,15 nilai tersebut berada pada
skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan informasi yang
efektif bagi pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi.
Dari hasil pengamatan penulis ini karena tidak hanya pustakawan
yang harus teliti dalam menyaring informasi tetapi pemustaka pun
101
harus teliti agar mempermudah dalam proses pencarian informasi
yang dibutuhkan.
17) Pernyataan nomor tujuh belas mengenai saya mendapatkan koleksi
perpustakaan sudah dikelompok-kelompokan sesuai dengan
subdisiplin ilmu masing-masing. Dari hasil penelitian ini bisa
dilihat rata-ratanya adalah 3,12 nilai tersebut berada pada skala
2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan informasi yang efektif
bagi pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi. Dari hasil
pengamatan penulis ini karena pustakawan sudah mengerjakan
tugas-tugasnya dengan efektif dalam menyaring informasi di
perpustakaan.
e. Indikator Penilaian: Unbiasness dan Verifiability
18) Pernyataan nomor delapan belas mengenai saya menggunakan
informasi dengan sadar dan dapat dipertanggungjawabkan. Dari
hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,23 nilai
tersebut berada pada skala 2,50-3,24 yang berati variabel
penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di presepsikan
responden adalah tinggi. Dari hasil pengamatan penulis ini karena
pemustaka selalu menggunakan informasi yang ditemukan dengan
baik dan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan serta tidak
plagiat.
19) Pernyataan nomor sembilan belas mengenai saya merasa informasi
yang berada diperpustakaan sudah dibuktikan kebenarannya sesuai
dengan subdisiplin ilmu masing-masing. Dari hasil penelitian ini
102
bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,11 nilai tersebut berada pada
skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan informasi yang
efektif bagi pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi.
Dari hasil pengamatan penulis ini karena pustakawan sudah
mengecek semua informasi yang di tampilkan baik tercetak atau
pun digital sesuai sudisiplin ilmu masing-masing yang berada di
Universitas Al Azhar Indonesia, sehingga pemustaka bisa
menggunakan sesuai yang di butuhkan.
f. Indikator Penilaian: Flexibility dan Quantifiability
20) Pernyataan nomor dua puluh mengenai saya menggunakan
informasi sesuai dengan situasi dan kondisi. Dari hasil penelitian
ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 2,96 nilai tersebut berada pada
skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan informasi yang
efektif bagi pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi.
Dari hasil pengamatan penulis ini karena pemustaka selalu
memanfaatkan waktunya dalam mencari informasi yang di
butuhkan baik di perpustakaan maupun di luar perpustakaan.
21) Pernyataan nomor dua satu mengenai saya mendapat informasi
dalam jumlah tertentu untuk digunakan. Dari hasil penelitian ini
bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,17 nilai tersebut berada pada
skala 2,50-3,24 yang berati variabel penyediaan informasi yang
efektif bagi pemustaka di presepsikan responden adalah tinggi.
Dari hasil pengamatan penulis ini karena pemustaka selalu
103
mendapat informasi yang sudah dicarikan pustakawan dan sesuai
dengan apa yang di butuhkan.
Berdasarkan hasil pengujian terhadap beberapa konstruk dalam model
penelitian ini, dapat digambarkan beberapa jawaban hipotesis yang telah
dirumuskan sebagai berikut:
Tabel 4.55
Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis Hubungan
Hasil uji
T
Nilai
Pengaruh
signifikansi Keterangan
H1 KP IEP 7,905 0,662 0,000 Diterima
Sumber: Data Primer (2015)
Hasil uji T pada hipotesis dapat dilihat pada tabel 4.16 menunjukkan
bahwa ada pengaruh signifikan antara variabel Kompetensi Pustakawan (KP)
dengan Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka. Penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai konstruk eksternal Kompetensi Pustakawan (KP)
terhadap Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka adalah
signifikansi dengan nilai signifikansi sebesar 0.000.
Tabel 4.56
Nilai Rata-Rata Variabel Perolehan Konstruk
Konstruk Rata-rata Keterangan
Kompetensi pustakawan
(KP)
3,36 Sangat tinggi
Penyediaan Informasi
Yang Efektif Bagi
Pemustaka
3,23 Sangat tinggi
104
Sumber: Data Primer (2015)
Hal ini ditunjukan dengan nilai rata-rata variabel Kompetensi
Pustakawan (KP) pada informasi yang efektif bagi pemustaka di perpustakaan
Universitas Al Azhar Indonesia sebesar 3,36 pada rentang nilai 0-4. Nilai rata-
rata ini menunjukan bahwa variable Kompetensi Pustakawan (KP) pada
penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di perpustakaan Universitas
Al Azhar Indonesia adalah sangat tinggi.
Dari beberapa jawaban yang diberikan oleh mahasiswa yang aktif
memakai perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia menunjukan bahwa
penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di perpustakaan Universitas
Al Azhar Indonesia rata-rata dari nilai konstruk KP dan IEP adalah sangat
tinggi.
Tabel 4.57
Hasil Uji Konstruk
KP IEP 0,662
Sumber: Data Primer (2015)
Hasil pengujian korelasi antara variabel ditemukan hasil perhitungan
korelasi antara KP dan IEP sebesar 0,662, hal ini menunjukan bahwa nilai antara
variabel memiliki nilai lebih besar dari 0,5-0,75 sehingga hubungan antara
variabel KP dan IEP kuat.
105
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan hasil uji hipotesis yang
telah diajukan dengan model analisis regresi linier sederhana dan analisis
korelasi maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kompetensi pustakawan berpengaruh dalam penyediaan informasi yang
efektif bagi pemustaka sebesar 43,9% sedangkan 56,1% dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis. Ada pengaruh signifikan
sebesar 0.000 antara variabel Kompetensi Pustakawan (KP) dengan
Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka (IEP) di perpustakaan
Universitas Al Azhar Indonesia (UAI). Variabel KP mempunyai tingkat
signifikansi yang dimiliki lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti variabel KP
berpengaruh secara signifikansi terhadap IEP.
2. Korelasi variabel Kompetensi Pustakawan (KP) dengan Penyediaan
Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka (IEP) sebesar 0,662 hal ini
menunjukan bahwa nilai antara variabel tersebut memiliki nilai lebih besar
dari 0,5-0,75 artinya mempunyai hubungan yang kuat antar variabel.
Dengan demikian dapat dikatakan kompetensi pustakawan dalam
penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di perpustakaan
Universitas Al Azhar Indonesia sangat berpengaruh dan mempunyai
hubungan yang kuat.
106
B. Saran
Saran-saran yang diberikan untuk penelitian adalah:
1. Kompetensi pustakawan yang telah dijalankan perlu ditingkatkan untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik.
2. Perpustakaan harus menambah dan memperbanyak koleksi atau sumber
informasi dalam berbagai bentuk cetak/digital serta berbagai subdisiplin
ilmu guna mencapai visi misi perpustakaan dalam memberikan layanan
yang prima terhadap pemustaka.
107
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahman Saleh. 1995. Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi.
Jakarta: Universitas Terbuka
Ade Kohar. Kinerja pustakawan dalam mata rantai informasi di perpustakaan.
Media pustakawan. Vol.18 No. 3 & 4 Tahun 2011
Anas Sudijono. 1997. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Bambang Suharjo. 2013. Statistika Terapan: Disertai Contoh Aplikasi Dengan
SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu
Daryono, Kompetensi Pustakawan Dalam Memberikan Layanan Prima di
Perpustakaan Perguruan Tinggi, Pustakawan Madya UPT Perpustakaan
Universitas Bengkulu, h.2.pdf diakses pada tanggal 1 Juli 2015
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2004. Perpustakaan Perguruan Tinggi :
Buku Pedoaman Edisi 3. Jakarta: Depdiknas RI
Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kualitatif dan Kuantitatif.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Endang Ernawati, Kinerja dan Pengembangan Perpustakaan Berbasis
Kompetensi Jakarta: Universitas Bina Nusantara. diakses pada tanggal 1
Juli 2015
Heriyanto. Pustakawan Di Perguruan Tinggi Sebgai Rekan Bekerja Mahasiswa.
Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan
komunikasi kepustakawanan. Vol. 1 No. 1 Jan-Juni Tahun 2011
Imam Ghozali. 2009. Aplikasi Multivariate Program SPSS. Semarang:
Universitas Diponegoro
Iqbal Hasan. 2004. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta : PT Bumi
Aksara
Jonathan Sarwono & Ely Suhayati. 2006. Riset Akuntansi Menggunakan SPSS.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Laksmi. 2011. Manajemen Lembaga Informasi Teori Dan Praktik. Jakarta:
Penaku
Laloo, Bakika Tariang. 2002. Information Seeking Behavior and Users. New
Delhi: Ess Ess Publications
Mardalis. 1995. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara
108
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 132/KEP/M.PAN/12/2002,
Pasal 3
Mestika Zed. 2004. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia
Ninis Agustini Damayani, Kompetensi dan Sertifikasi Pustakawan: Ditinjau dari
Kesiapan Dunia Pendidikn Ilmu Perpustakaan, Media Pustakawan,
Vol.18 No. 3 & 4 Tahun 2011
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen .Yogyakarta
Prasetya Irawan. 1999. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN
Press
Rachman Hermawan S, Zulfikar Zen. 2006. Etika Kepustakawanan: suatu
pendekatan terhadap kode etik pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung
Seto
Ronny Kountur. 2003. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi Dan Tesis.
Jakarta : Penerbit PPM
Rr. Siti Dwijati. Peran Pustakawan Menghadapi Perubahan Perilaku Pengguna
Dalam Mencari Informasi Di Perpustakaan. Jurnal Perpustakaan
Universitas Airlangga: Media Informasi dan komunikasi kepustakawanan.
Vol. 1 No. 1, Jan-Juni Tahun 2011
Santoso Singgih. 2010. Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS
Jakarta: PT. Alex Media Komputindo
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
_______. 2009 Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sugihartati, Rahma, Fitri Mutia. 2001. Masyarakat Dan Perpustakaan Di Era
Revolusi Informasi. Surabaya: Departemen Informasi dan Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universiatas Airlangga
Sulistyo-Basuki.1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka
____________. 1999. Periodisasi Perpustakaan Indonesia. Bandung: Remaja
Rosdakarya
____________.2010. Metode Penelitian. Jakarta:Penaku
109
Syihabuddin Qalyubi. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan Dan Informasi,
Yogyakarta: Jurusan IPI Fakultas Adab dan Humaniora
Thompson, Susan M. 2009. Core Technology Competencies For Librarians And
Library Staff: A LITA Guide, Newyork: Neal-Schuman Publishers, Inc.
Titiek Kismiyanti, Kesiapan Sertifikasi Pustakawan, Media Pustakawan, Vol.18
No. 3 & 4 Tahun 2011
Tony Wijaya. 2012. Praktis Dan Simple Cepat Menguasai SPSS 20 Untuk Olah
Dan Interpretasi Data. Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka
Undang – Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan
Wiji Suwarno. 2011. Perpustakaan & Buku: Wacana Penulisan & Penerbitan.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
KUESIONER
“KOMPETENSI PUSTAKAWAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG
EFEKTIF BAGI PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA”
Saya Puti Asmarani adalah mahasiswa S1 jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan penelitian untuk keperluan penulisan skripsi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kompetensi Pustakawan
Dalam Menyediakan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka di Perpustakaan Universitas Al
Azhar Indonesia.
Kuesioner ini semata-mata demi kepentingan akademik bukan untuk menguji anda. Saya
mohon kesediaan anda untuk mengisi pernyataan pada kuesioner ini dan atas kesediaannya saya
ucapkan terima kasih.
Identitas Responden
Nama :
Pekerjaan/Pendidikan : Mahasiswa/Dosen/Pegawai/………………
Jenis Kelamin : L/P
Petunjuk Pengisian!
Berilah tanda ceklis (√) di setiap pendapat sesuai dengan tingkat kesetujuan anda atas
pernyataan yang ada.
1. Sangat Setuju (SS),
2. Setuju (S),
3. Tidak Setuju (TS), dan
4. Sangat Tidak Setuju (STS)
A. KOMPETENSI PUSTAKAWAN
NO PERNYATAAN SS S TS STS
Indikator Penilaian : Kompetensi Literasi
Informasi
1. Pustakawan memiliki kemampuan dan kompetensi
menggunakan teknologi untuk melayani pemustaka
2.
Pustakawan mampu menyaring informasi yang
bermutu bagi pemustaka dengan menggunakan
teknologi
3. Pustakawan memilki kemampuan untuk menjawab
pertanyaan pemustaka menggunakan teknologi
4. Pustakawan dapat melakukan pekerjaannya secara
efektif dengan memanfaatkan teknologi
Indikator Penilaian : Kompetensi Komunikasi
5. Pustakawan mampu memberikan pelayanan yang
sangat ramah dan berperilaku sopan
6. Pustakawan mampu berkomunikasi dengan
pemustaka melalui berbagai media yang ada
7.
Pustakawan dapat memberikan penjelasan yang
dapat dipahami, lengkap, sesuai yang diperlukan
dan bersifat aktual
Indikator Penilaian : Kompetensi Teknologi
Informasi
8. Pustakawan melek akan informasi yang up to date
9. Pustakawan mampu mengoperasikan teknologi
sebagai penunjang proses kegiatan perpustakaan
10.
Pustakawan/pengelola informasi membutuhkan
pelatihan/seminar perpustakaan dan bidang terkait
terkait perpustakaan digital, sistem archieving dan
lain-lainnya sesuai dengan perkembangan teknologi
informasi
Indikator Penilaian : Kompetensi Melakukan
Inovasi
11. Pustakawan mampu memberikan layanan prima
dalam kegiatan layanan di perpustakaan
12. Pustakawan selalu ada di tempat apabila
dibutuhkan
13.
Pustakawan membantu saya dalam pencarian buku
atau jurnal online yang terdapat di perpustakaan
yang saya perlukan.
14. Pustakawan memahami kebutuhan saya secara
spesifik
15.
Pustakawan menunjukkan kesungguhannya untuk
membantu bila saya memiliki suatu masalah dalam
mencari informasi di perpustakaan
16.
Pustakawan dapat mengarahkan para pemustaka
mendapatkan informasi yang tepat yang dapat
dipertanggung jawabkan
17. Pustakawan sangat professional dalam menjalani
tugasnya
18. Pustakawan mampu bersaing dengan ide-ide baru
dalam menggunakan teknologi
19.
Pustakawan sudah mengelompok-kelompokan
koleksi dalam berbagai disiplin ilmu sesuai dengan
kebutuhan pemustaka
B. PENYEDIAAN INFORMASI YANG EFEKTIF BAGI PEMUSTAKA
NO PERNYATAAN SS S TS STS
Indikator Penilaian : Accessibility
1. Saya dapat menelusur kebutuhan informasi dengan
sistem OPAC perpustakaan
2.
Saya mempunyai wewenang penuh
menggunakan/mengakses data yang tersedia tanpa
batas di perpustakaan
3. Saya dapat mengakses kebutuhan informasi dengan
cepat dan akurat darimana saja
4. Saya bebas mengakses pangkalan data
perpustakaan kapan saja
5. Saya bebas mengakses informasi apa saja di
perpustakaan
6. Saya bebas mengakses informasi yang didapatkan
Indikator Penilaian :
Timeliness dan compatibility
7. Saya merasa perpustakaan menyediakan layanan
sesuai dengan layanan waktu yang dijanjikan
8.
Saya merasa jam buka perpustakaan sudah
maksimal dalam melayani kebutuhan informasi
yang berada di perpustakaan
9.
Saya merasa sistem/aplikasi yang digunakan untuk
pencarian koleksi dilengkapi fitur-fitur yang mudah
digunakan
Indikator Penilaian :
Clarity dan Comprehensiveness
10.
Saya mendapatkan informasi/koleksi yang berada
di perpustakaan cukup relevan baik yang tercetak
maupun non cetak/digital sesuai dengan kebutuhan
yang diinginkan
11.
Saya mendapatkan penggolongan dan penataan
informasi/koleksi cukup baik dan mudah
menemukan yang di butuhkan dengan cepat dan
tepat baik cetak atau noncetak/digital
12. Saya mendapatkan informasi yang cukup lengkap
13.
Saya mendapatkan koleksi referensi seperti
majalah, artikel, jurnal, skripsi, laporan penelitian
dalam berbagai disiplin ilmu baik yang ilmiah dan
popular cukup banyak jenis dan jumlahnya
Indikator Penilaian :
Compatibility dan Precision
14. Saya cukup mudah menemukan koleksi-koleksi
yang spesifik dan terperinci
15. Saya cukup kritis dalam memilih kebutuhan
informasi yang diinginkan di perpustakaan
16. Saya cukup teliti dalam menyaring informasi yang
dibutuhkan
17.
Saya mendapatkan koleksi perpustakaan sudah
dikelompok-kelompokan sesuai dengan subdisiplin
ilmu masing-masing
Indikator penilaian :
Unbiasness dan Verifiability
18. Saya menggunakan informasi dengan sadar dan
dapat dipertanggungjawabkan
19.
Saya merasa informasi yang berada diperpustakaan
sudah dibuktikan kebenarannya sesuai dengan
subdisiplin ilmu masing-masing
Indikator Penilaian :
Flexibility dan Quantifiability
20. Saya menggunakan informasi sesuai dengan situasi
dan kondisi
21. Saya mendapat informasidalam jumlah tertentu
untuk digunakan
Terima Kasih Atas Kerjasama dan Partisipasinya dalam Studi Ini
45
Tabel 4.53
Hasil Uji Statistik Deskriptif Kompetensi Pustakawan
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KP1 82 2 4 3.17 .584
KP2 82 2 4 3.18 .500
KP3 82 2 4 3.27 .545
KP4 82 2 4 3.21 .643
KP5 82 1 4 3.17 .767
KP6 82 1 4 2.95 .768
KP7 82 1 4 3.15 .611
KP8 82 1 4 3.02 .702
KP9 82 2 4 3.23 .573
KP10 82 1 4 3.17 .644
KP11 82 2 4 3.11 .609
KP12 82 2 4 3.11 .754
KP13 82 2 4 3.22 .703
KP14 82 1 4 2.78 .721
KP15 82 1 4 3.15 .705
KP16 82 2 4 3.10 .640
KP17 82 2 4 2.94 .654
KP18 82 1 4 3.01 .598
KP19 82 2 4 3.37 .599
47
Tabel 4.54
Hasil Uji Statistik Deskriptif Penyediaan
Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
IEP1 82 2 4 3.10 .621
IEP2 82 1 4 2.89 .770
IEP3 82 1 4 3.00 .737
IEP4 82 1 4 2.82 .756
IEP5 82 1 4 3.06 .673
IEP6 82 1 4 3.11 .648
IEP7 82 2 4 3.10 .558
IEP8 82 1 4 2.98 .785
IEP9 82 1 4 2.95 .627
IEP10 82 1 4 2.93 .663
IEP11 82 1 4 2.85 .722
IEP12 82 1 4 2.88 .710
IEP13 82 1 4 2.85 .739
IEP14 82 1 4 2.65 .692
IEP15 82 1 4 2.98 .684
IEP16 82 2 4 3.15 .547
IEP17 82 2 4 3.12 .553
IEP18 82 1 4 3.23 .528
IEP19 82 1 4 3.11 .567
IEP20 82 1 4 2.96 .693
BIODATA PENULIS
Puti Asmarani, lahir di Jakarta, pada tanggal 25 Januari
1994. Putri pertama dari bapak Asep Triyono dan Ibu
Gusti Warni. Penulis bertempat tinggal di Jalan Suka Sari
1 No.54 Rt.01/Rw.02 Serua Indah, Ciputat, Tangerang
Selatan. Menyelesaikan pendidikan pada tahun (1998-1999) TK. Margaluyu
Ciputat, (1999-2005) SDN Serua Indah 1 Ciputat, (2005-2008) MTSN 13 Jakarta,
(2008-2011) SMAN 86 Jakarta. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan pada
program studi (S1) Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif
hidayatullah (2011). Penulis menyelesaikan kuliah dengan menulis skripsi
berjudul “Kompetensi Pustakawan Dalam Penyediaan Informasi Yang Efektif
Bagi Pemustaka di Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia”. Selama kuliah
peneliti pernah mengikuti organisasi di dalam kampus yaitu (HMJ IP) Himpunan
Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan dan di luar kampus yaitu IMADA (Ikatan
Mahasiswa Djakarta).