KOMPETENSI PENERIMAAN TAMU OLEH GUEST RELATION …
Transcript of KOMPETENSI PENERIMAAN TAMU OLEH GUEST RELATION …
KOMPETENSI PENERIMAAN TAMU OLEH
GUEST RELATION OFFICER DI HOTEL
THE RITZ CARLTON, BALI
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Dalam menempuh Ujian Akhir
Program Diploma III
Oleh :
AUDREINA VIORRINISSA
NIM : 201621324
JURUSAN HOSPITALITI
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN DIVISI KAMAR
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NHI
BANDUNG
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya atas berkat dan izin-Nya, penulis
dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sesuai dengan harapan dan tepat pada
waktunya dengan judul “KOMPETENSI PENERIMAAN TAMU OLEH
GUEST RELATION OFFICER DI HOTEL THE RITZ CARLTON, BALI”.
Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menempuh ujian akhir Program Studi Diploma III Manajemen Divisi Kamar di
Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung.
Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini penulis mendapatkan banyak
bimbingan, bantuan, dukungan dan pengarahan dari berbagai pihak guna
menghadapi beberapa hambatan dan kesulitan. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Faisal, MM.Par., CHE selaku Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata NHI
Bandung.
2. Bapak Erfin Roesfian, S.Sos., M.Hum. selaku Pembantu Ketua I Bidang
Akademik Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung.
3. Bapak Budi Setiawan, Drs., MM selaku Pembantu Ketua II Bidang
Administrasi Umum Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung.
4. Bapak Dr. Haryadi Darmawan, MM. selaku Pembantu Ketua IV Bidang
Kerjasama dan Penjaminan Mutu Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung.
ii
5. Bapak Andar Danova L. Goeltom, S.Sos, M.Sc selaku Ketua Bagian
Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Pariwisata NHI
Bandung.
6. Bapak Edison Sitompul, S.Sos., MM. selaku Ketua Jurusan Hospitaliti
Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung.
7. Bapak Lucky Karsuki, BA., MM selaku Ketua Program Studi Manajemen
Divisi Kamar Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung.
8. Ibu Dr. ER Ummi Kalsum, MM.Par., CHM selaku Pembimbing I dan Puket
III yang telah membimbing dalam proses menyelesaikan Tugas Akhir ini.
9. Bapak Bambang Syamsudin, Drs., M.Pd. selaku Pembimbing II yang telah
membimbing dalam proses menyelesaikan Tugas Akhir ini.
10. Bapak Riadi Darwis, Dr., M.Pd selaku Pembimbing Akademik yang telah
memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan Tugas
Akhir ini.
11. Bapak Wisanggeni Agus Priyanto, SE.,MM.Par selaku Wali Kelas
Manajemen Divisi Kamar Kelas 6B yang telah memberikan dukungan dan
motivasi kepada penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
12. Seluruh Dosen, Instruktur dan Tenaga Kependidikan Program Studi
Manajemen Divisi Kamar di Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung yang
telah memberikan waktu dan dukungan kepada penulis dalam penyelesaian
Tugas Akhir ini.
13. Bapak Rhoy D. Kurniawan selaku Learning Manager di Hotel The Ritz
Carlton, Bali yang telah mengizinkan penulis dalam pengambilan data dan
penelitian lapangan guna melancarkan penyusunan Tugas Akhir ini.
iii
14. Bapak Ievgenii Tienkiiev selaku Guest Relation Manager di Hotel The Ritz
Carlton, Bali yang telah memberikan waktunya juga mengizinkan penulis
melakukan analisa data dan kegiatan di bagian Guest Relation.
15. Seluruh Karyawan Guest Relation Officer dan Human Resources Department
yang telah membantu dalam pengumpulan data untuk proses menyelesaikan
Tugas Akhir ini.
16. Ibunda Yuni Prasetyowati dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan
dukungan baik secara materil maupun non materil kepada penulis untuk
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
17. Seluruh Mahasiswa/i Semester 6B Manajemen Divisi Kamar Angkatan 2016
yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam
penyusunan Tugas Akhir ini.
Dalam penulisan ini, penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh
dari kesempurnaan yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan, pengalaman
dan kemampuan penulis, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak yang berkepentingan guna penyempurnaan
isi dari Tugas Akhir ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Bandung, Juli 2019
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 10
C. Tujuan Laporan Kegiatan ...................................................... 10
D. Pendekatan dan Teknik Pengumpulan Data ................... ......... 11
E. Lokasi dan Waktu .................................................................. 13
BAB II TINJAUAN UMUM
A. Sejarah Singkat The Ritz Carlton ........................................... 14
B. Lokasi Hotel The Ritz Carlton, Bali ....................................... 16
C. Klasifikasi Hotel The Ritz Carlton, Bali .................................. 16
1. Klasifikasi Bintang ............................................................ 17
2. Berdasarkan Lokasi ........................................................... 17
3. Berdasarkan Jumlah Kamar ............................................... 17
4. Berdasarkan Jenis Tamu yang Menginap ........................... 18
5. Berdasarkan Perencanaan Hotel ......................................... 18
6. Berdasarkan Lama Tamu Menginap .................................... 18
D. Fasilitas di Hotel The Ritz Carlton, Bali …............................... 19
v
1. Fasilitas Kamar ................................................................... 19
2. Fasilitas Lainnya................................................................. 21
E. Struktur Organisasi Seksi Guest Relation Officer di Hotel
The Ritz Carlton, Bali ............................................................. 25
F. Tinjauan Umum Kompetensi .................................................. 27
G. Tinjauan Mengenai Keterampilan (Skill) Guest Relation
Officer di Hotel The Ritz Carlton, Bali ................................... 30
H. Tinjauan Mengenai Pengetahuan (Knowledge) Guest Relation
Officer di Hotel The Ritz Carlton, Bali ................................... 35
I. Tinjauan Mengenai Sikap (Attitude) Guest Relation
Officer di Hotel The Ritz Carlton, Bali ................................... 37
BAB III ANALISIS PERMASALAHAN
A. Analisis Mengenai Keterampilan (Skill) Guest Relation
Officer di Hotel The Ritz Carlton, Bali .................................. 40
B. Analisis Mengenai Pengetahuan (Knowledge) Guest Relation
Officer di Hotel The Ritz Carlton, Bali .................................. 45
C. Analisis Mengenai Sikap (Attitude) Guest Relation
Officer di Hotel The Ritz Carlton, Bali .................................. 50
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................... 56
B. Saran ..................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 63
LAMPIRAN .......................................................................................... 64
BIODATA ............................................................................................. 75
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Data Keluhan Tamu Mengenai Kompetensi Karyawan
Guest Relation Officer di Hotel The Ritz Carlton, Bali........................... 8
2.1 Tipe Kamar dan Harga Kamar di Hotel The Ritz Carlton, Bali............... 20
2.2 Latar Belakang Pendidikan Guest Relation Officer
di Hotel The Ritz Carlton, Bali................................................................ 32
2.3 Pengalaman Bekerja Guest Relation Officer
di Hotel The Ritz Carlton, Bali................................................................ 33
2.4 Tanggapan Guest Relation Manager Terhadap Keterampilan
Guest Relation Officer.di Hotel The Ritz Carlton, Bali........................... 34
2.5 Tanggapan Guest Relation Manager Terhadap Pengetahuan
Guest Relation Officer.di Hotel The Ritz Carlton, Bali........................... 36
2.6 Tanggapan Guest Relation Manager Terhadap Sikap
Guest Relation Officer.di Hotel The Ritz Carlton, Bali........................... 39
3.1 Kriteria Jawaban dan Bobot Nilai Kusioner…......................................... 42
3.2 Kriteria Jawaban dan Bobot Nilai Kusioner…......................................... 47
3.3 Kriteria Jawaban dan Bobot Nilai Kusioner…......................................... 52
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Struktur Organisasi Seksi Guest Relation Officer
di Hotel The Ritz Carlton, Bali…..................................................... 26
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Periode sekarang yang disebut masyarakat sebagai zaman millennial,
industri pariwisata bukan lagi merupakan aktivitas ekonomi yang biasa
saja tetapi sudah memiliki perkembangan yang sangat pesat. Pariwisata
pada masa sekarang sudah menjadi gaya hidup bagi orang-orang, orang-
orang kini mulai rela untuk mengubah pola konsumsinya, mengurangi
kegiatan belanja mereka dan sebagian besar biaya hidupnya digunakan
untuk melakukan perjalanan wisata. Pariwisata sendiri diyakini dapat
mempengaruhi kehidupan dan memberikan sebuah energi baru bgai
kehidupan seseorang. Selain itu, pariwisata tumbuh sangat pesat juga
dikarenakan dengan adanya kemudahan untuk mendapatkan informasi
mengenai destinasi pariwisata melalui gadget seperti foto maupun video
yang tersebar di media sosial. Dengan adanya gadget, wisatawan dapat
dengan mudah untuk mencari akomodasi yang akan mereka tinggali pada
saat mereka tiba di suatu destinasi pariwisata. Akomodasi yang biasanya
dipilih oleh wisatawan adalah hotel yang memiliki fasilitas lengkap dan
tentunya dengan harga yang menarik atau terjangkau.
Menurut Sulastiyono (2011:6), Hotel ialah "Salah satu dari sekian
banyak akomodasi yang menerapkan sebagian maupun seluruh
bangunannya untuk memberikan pelayanan menginap, santapan dan
2
minuman serta service penyokong lain untuk masyarakat yang diurus
secara profitable”.
Berlandaskan penjelasan yang ada, penulis menyimpulkan kalau hotel
ialah suatu gedung yang pengelolaannya secara komersial dan
memberikan banyak keuntungan yang menyediakan kamar, makanan juga
minuman dan sarana dan prasarana lainnya yang melambangkan instrumen
penyokong kegiatan pariwisata yang dikelola secara professional dan
disokong oleh keterampilan sumber daya manusia dan kemampuan dunia
perhotelan. Suatu akomodasi hotel memiliki beberapa divisi untuk
mendukung berdirinya suatu hotel tersebut. Salah satu contohnya adalah
Departemen Kantor Depan atau Front Office Department. Dalam
pengertian hotel, kantor depan yaitu suatu divisi yang terdapat di
akomodasi hotel yang memiliki beban serta kewajiban yaitu menangani
penerimaan tamu dari kedatangan sampai keberangkatakan, sumber
informasi bagi tamu, pusat semua kegiatan yang ada di hotel, tempat untuk
mempersembahkan impresi pertama juga kesan terakhir untuk akomodasi
hotel secara menyeluruh. Membentuk citra hotel, memiliki pendapatan dan
keuntungan maksimal, mempersembahkan pelayanan terbaik melebihi
harapan tamu adalah peran utama Kantor Depan dalam pelayanan dan
pencapaian tujuan hotel.
Bagyono dan Sambodo (2011) menyampaikan bahwa “Fungsi
Departemen Kantor Depan adalah menjual kamar, menampung pemesanan
kamar, menangani tamu tanpa pemesanan kamar sebelumnya (Walk-In
Guest), menangani tamu dengan reservasi, melaksanakan pendaftaran,
menunjuk kamar, membagikan keterangan mengenai layanan di dalam dan
di luar hotel yang berkaitan dengan hasil layanan di dalam hotel dan
fasilitas umum (Public Service) dan segala sesuatu yang bersangkutan
dengan sasaran dan pertunjukan wisata”.
3
Selain itu juga, Departemen Kantor Depan harus mampu
mengkoordinasi pelayanan tamu yang berkaitan dengan melakukan
komunikasi kepada bagian-bagian yang terdapat di dalam hotel itu sendiri
juga mengusahakan berbagai problem tamu-tamu yang terjadi. Departemen
Kantor Depan juga berfungsi untuk mengatur berkas status kamar,
menyelenggarakan pembayaran tamu dan deposit kamar, menyusun
riwayat kunjungan tamu yang berguna untuk sumber kehidupan. Riwayat
tamu yang telah mengunjungi hotel serta menginap akan menjadi catatan
bagi hotel agar apabila tamu itu kembali lagi ke hotel, maka hotel sudah
memiliki data-data penting tentang tamu tersebut, seperti makanan
kesukaannya, kamar yang diinginkannya dan hal-hal lainnya yang dapat
dipersiapkan untuk memberikan pelayanan pribadi (Personalized Service).
Departemen Kantor Depan juga harus mampu menangani layanan
komunikasi melalui telepon, menangani barang-barang yang dibawa oleh
tamu.
Di dalam suatu Departemen Kantor Depan, tentunya ada beberapa seksi
pendukung di bawah Departemen Kantor Depan seperti Reservation
Section, Information Section, Receptionist, Business Centre, Concierge/
Uniform Section dan Telephone Operator. Namun di masa kini, hotel-hotel
bintang 5 memiliki section tambahan di bawah Departemen Kantor Depan
yaitu Butler dan Guest Relation Officer. Menurut Prakoso, Prasetyo Aji
(2017:117), “Guest Relation Officer adalah posisi di Front Office
Department yang memiliki tugas utama yaitu menangani tamu-tamu VIP
atau tamu-tamu penting”. Oleh karena itu, untuk menjadi seorang Guest
4
Relation Officer dibutuhkan seseorang yang mampu berhubungan dan
berkomunikasi dengan baik dengan semua orang dan mampu berbahasa
asing adalah suatu nilai tambah bagi seorang Guest Relation Officer itu
sendiri. Guest Relation Officer (GRO) memiliki peran utama yaitu
berkomunikasi yang baik dengan tamu, menyadari apa yang diperlukan
oleh tamu dan memenuhi segala keinginan tamu.
Kompetensi oleh Spencer dalam Moeheriono (2013:3) ialah
“Karakteristik yang mendasari seseorang yang berkaitan dengan efektifitas
kinerja individu dalam pekerjaannya atau karakteristik dasar individu yang
memiliki hubungan sebab-akibat dengan kriteria yang dijadikan sebagai
acuan, efektif atau berkinerja prima atau superior di tempat kerja atau pada
situasi tertentu. Kompetensi memiliki 3 dimensi yaitu pengetahuan/
wawasan, sikap dan kemampuan yang menjadi panduan dalam melakukan
kewajiban pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan”.
Kesuksesan yang diperoleh karyawan merupakan hasil dari
peningkatan kompetensi karyawan selama bekerja di perusahaan. Dari
pengertian yang diutarakan oleh ahli, maka penulis menyimpulkan kalua
kompetensi ialah lambang dasar yang harus dimiliki oleh seseorang yang
meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk membuat kinerja
yang baik dalam melakukan suatu aktivitas yang menjadi kewajibannya.
Soekidjo, Notoadmojo (2010:118) berpendapat bahwa “Pengetahuan
adalah hasil dari mengetahui suatu hal tertentu dan terjadi akibat orang
tersebut melakukan penginderaan terhadap suatu objek”. Penginderaan
terjadi lewat panca indera manusia yakni indera pendengaran, indera
penciuman, indera perasa, indera penglihatan dan raba. Banyak dari
pengetahuan manusia didapatkan melalui telinga dan mata. Pengetahuan
juga merupakan informasi yang telah diproses dan diorganisasikan untuk
5
memperoleh pemahaman, pembelajaran dan pengalaman yang
terakumulasi sehingga bisa diaplikasikan ke dalam masalah. Pengetahuan
merupakan kunci utama dalam membentuk tindakan seseorang. Perilaku
yang mempunyai pedoman pengetahuan akan lebih melekat dan bertahan
lama daripada perilaku yang tidak didasari dengan pedoman pengetahuan.
Jadi, apabila suatu kinerja memiliki pedoman pengetahuan maka hasilnya
akan jauh lebih optimal. Kompetensi menekankan kinerja ke dalam
pengetahuan seorang karyawan dimana semakin tinggi pengetahuan
seorang karyawan maka kreatifitas dan inovasi akan tercipta dalam bekerja
dan menghasilkan kinerja yang baik. Faktor lain yang berpengaruh
terhadap kompetensi karyawan adalah keterampilan. Menurut Hari
Amirullah (2014:92), “Kemampuan seseorang dalam melakukan
pekerjaan secara lebih mudah dan tepat adalah definisi keterampilan”.
Karyawan yang memiliki keterampilan baik akan mempercepat perolehan
tujuan organisasi. Kinerja yang dihasilkan oleh karyawan juga sangat
dipengaruhi oleh keterampilan, semakin terampil karyawan maka akan
semakin baik kinerja yang dihasilkan. Keterampilan sangat berpengaruh
terhadap kinerja. Konsep diri yang dimiliki oleh seorang karyawan
tentunya akan sangat mempengaruhi kinerja pegawai, dilihat dari segi
proses karyawan dalam bekerja. Berdasarkan pendapat Syamsudin (2017),
“Sikap adalah gerakan- gerakan dan tingkah laku yang ditampilkan dan
nampak dalam melakukan interaksi dengan lingkungan sekitar. Interaksi
tersebut meliputi proses saling merepon, saling mempengaruhi serta saling
menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial”. Sikap memiliki hubungan
6
dengan aspek motivasi dan perasaan atau emosi. Sikap memiliki fungsi
sebagai alat pengatur pengalaman, alat pengatur tingkah laku, alat untuk
menyesuaikan diri dan sebagai pengakuan kepribadian.
Setelah penulis mewawancarai Guest Relation Manager di Hotel The
Ritz Carlton, Bali, penulis mendapatkan hasil untuk jumlah karyawan
Guest Relation yaitu dua puluh delapan karyawan yang terbagi menjadi
satu orang Guest Relation Manager, tiga orang Guest Relation Supervisor
dan dua puluh empat orang Guest Relation Officer.
Guest Relation Manager di Hotel The Ritz Carlton, Bali
menceritakan bahwa kinerja yang dihasilkan oleh para Guest Relation
Officer tidak mencapai target yang diinginkan oleh manajemen hotel
dalam memberikan pelayanan kepada tamu, hal ini terlihat dengan masih
adanya keluhan-keluhan yang diajukan tamu-tamu kepada Guest Relation
Officer terkait dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan. Keluhan yang
diajukan tamu mengenai sikap GRO adalah GRO yang kurang ramah
terhadap tamu dan tidak sopan ketika melayani tamu. Pengetahuan pun
menjadi salah satu faktor yang dikeluhkan oleh tamu karena Guest
Relation Officer yang kurang memiliki pengetahuan yang luas mengenai
fasilitas hotel maupun pengetahuan umum sehingga ketika Guest Relation
Officer memberikan suatu informasi yang salah kepada tamu. Selain itu,
keterampilan seorang Guest Relation Officer juga salah satu aspek yang
menjadi keluhan dari tamu dikarenakan tidak banyak karyawan Guest
Relation Officer yang memiliki kemampuan untuk berbicara bahasa asing
7
sesuai dengan tempat tinggal tamu sehingga tamu merasa kesulitan untuk
menyampaikan apa yang mereka mau dan hal ini akan menyebabkan tamu
tidak merasa puas selama menginap di suatu hotel.
Berikut merupakan data keluhan dari tamu terkait dengan
kompetensi karyawan Guest Relation Officer di Hotel Ritz Carlton, Bali
pada periode Februari 2019.
8
TABEL 1.1
DATA KELUHAN TAMU MENGENAI KOMPETENSI KARYAWAN
GUEST RELATION OFFICER DI HOTEL RITZ CARLTON, BALI
Periode Februari 2019
Nama dan Tanggal Keluhan
Taku Saito
04/02/19
First time come to RCB, I thought it was nice but it wasn’t. During check in process, the staff didn’t
greet me and I have to come to her for helping me to do check in. After that, she left me on the sofa and
say nothing. I was waiting around 15 minutes and I think that isn’t the standard of Ritz Carlton, it’s make
me disappointed.
Tommy Halvier
09/02/19
Ritz Carlton Bali has many poor staff especially in Front Office. There was a day when I come to the lobby asking about the music to the one of the staff and she said that she didn’t know and when I asked to her about the sushi buffet in the restaurant, she
was say on Friday but when on Friday I came to the restaurant, the restaurant said that the sushi buffet is
on Thursday. Is it the staff of Ritz Carlton?
Adhi Bakti
11/02/19
Saya memilih Ritz Carlton Bali untuk berlibur dengan keluarga saya dan pada saat saya diantar ke
kamar oleh staff FO, saya mengajukan beberapa pertanyaan mengenai fasilitas di hotel namun mbaknya hanya senyum-senyum saja tidak
menjawab apa yang saya tanyakan dan ketika sampai di kamar, saya pun bertanya kembali mengenai fasilitas di kamar saya tetapi mbaknya selalu
menjawab “baik Pak saya akan tanyakan dulu”. Menurut saya, untuk standar Ritz Carlton Hotel yang merupakan hotel bintang 5 seharusnya tidak seperti
itu, hal itu membuat saya kecewa karena pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan tidak dijawab oleh staff
tersebut.
Jovita Florentina
24/02/19
Staff FO tidak ramah dan tidak cepat tanggap terhadap keluhan saya.
Sumber : Data Quality Department Hotel The Ritz Carlton, Bali periode Februari 2019
Berdasarkan tabel di atas, penulis ingin menyampaikan bahwa terdapat
beberapa keluhan terkait dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh Guest
9
Relation Officer yang dimana masih belum mencapai target yang diinginkan
hotel padahal sudah seharusnya dimiliki oleh Guest Relation Officer itu
sendiri yang dapat dikatakan masih jauh sekali dengan standard kompetensi
yang sudah ditetapkan manajemen dikarenakan kurangnya pengalaman
bekerja dan tidak adanya keinginan untuk belajar.
Adapun masalah lain mengenai keterampilan selain kemampuan
berbahasa asing adalah kecepatan karyawan dalam bekerja. Contohnya adalah
seorang karyawan Guest Relation Officer yang melakukan proses check in
tidak sinkron dengan Standard Operational Procedure (SOP) yang sudah
ditetapkan oleh Marriot International. Proses penerimaan tamu yang berdurasi
cukup lama dikarenakan seorang Guest Relation Officer tidak responsif dalam
memberikan pelayanan kepada tamu. Selain itu, terkadang banyak juga Guest
Relation Officer yang lupa untuk menjelaskan kepada tamu bahwa kamar
tamu tersebut belum tersedia dan karena hal tersebut, tamu jadi mengajukan
keluhan.
Dari data hasil observasi dan wawancara yang didapatkan oleh penulis
kapada bagian Guest Relation Officer di Hotel The Ritz Carlton, Bali, penulis
berpikir bahwa terdapat beberapa masalah di bagian itu. Oleh sebab itu,
penulis ingin meneliti secara lebih dalam dan menjadikannya sebagai pokok
pembahasan pada tulisan ilmiah yang disebut Tugas Akhir dengan judul :
“KOMPETENSI PENERIMAAN TAMU OLEH GUEST
RELATION OFFICER DI HOTEL THE RITZ CARLTON, BALI.”
10
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang ditemukan di tempat penelitian yaitu di
Hotel The Ritz Carlton, Bali, maka penulis merumuskan identifikasi
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah keterampilan seorang Guest Relation Officer dalam
kaitannya dengan kompetensi penerimaan tamu?
2. Bagaimanakah pengetahuan yang harus dimiliki seorang Guest
Relation Officer dalam kaitannya dengan kompetensi penerimaan
tamu?
3. Bagaimanakah sikap yang harus dilakukan seorang Guest Relation
Officer dalam kaitannya dengan kompetensi penerimaan tamu?
C. Tujuan Laporan Kegiatan
1. Tujuan Formal
Tujuan formal tugas akhir ini adalah sebagai salah satu syarat
kelulusan program Diploma III Program Studi Manajemen Divisi
Kamar di Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung.
2. Tujuan Operasional
Tujuan operasional Tugas Akhir ini adalah :
1. Agar dapat mengetahui dengan pasti bagaimana keterampilan
seorang Guest Relation Officer terkait dengan kompetensi
penerimaan tamu.
11
2. Agar dapat mengetahui bagaimana pengetahuan yang harus
dimiliki seorang Guest Relation Officer terkait dengan
kompetensi penerimaan tamu.
3. Agar dapat mengetahui bagaimana sikap yang harus dilakukan
seorang Guest Relation Officer terkait dengan kompetensi
penerimaan tamu.
D. Pendekatan dan Teknik Pengumpulan Data
1. Pendekatan
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode
deskriptif. Metode penelitian deskriptif merupakan metode dengan
tujuan untuk mengetahui hubungan serta sifat yang lebih
mendalam antara dua variabel dengan cara mengamati aspek-aspek
tertentu secara lebih spesifik untuk memperoleh data yang sesuai
dengan masalah yang ada dengan tujuan penelitian dimana data
tersebut dapat dianalisis, diolah dan diproses lebih lanjut dengan
dasar- dasar teori yang telah dipelajari sehingga data tersebut dapat
ditarik sebuah kesimpulan.
Menurut Sugiyono (2015:35), "Metode penelitian
deskriptif dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel
mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang
berdiri sendiri atau variabel bebas) tanpa membuat perbandingan
variabel itu sendiri dan mencari hubungan dengan variabel lain".
12
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Menurut Basrowi (2012), Observasi adalah “Teknik dengan cara
mengadakan pencatatan secara sistematis serta pengamatan dengan
cara diteliti”. Penulis melakukan observasi di bagian Kantor Depan
untuk melihat kompetensi penerimaan tamu oleh Guest Relation
Officer di Hotel The Ritz Carlton, Bali.
b. Wawancara
Menurut P. Joko Subagyo (2011:39), Wawancara adalah
“Kegiatan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada para responden”.
Wawancara bermakna berbicara langsung antara pewawancara
dengan responden dimana kegiatannya dilakukan secara lisan.
Penulis melakukan wawancara dengan Guest Relation Manager di
Hotel The Ritz Carlton, Bali untuk mendapatakan data yang
dibutuhkan oleh penulis.
c. Kuesioner
Menurut Gantina Komalasari (2011:81), kuesioner adalah “Alat
pengumpul data dalam assessment non tes yang merupakan
serangkaian yang diajukan kepada responden (orang tua,
masyarakat dan peserta didik)”. Dalam hal ini, penulis
membagikan kuesioner kepada tamu yang menginap di Hotel The
Ritz Carlton, Bali.
13
d. Studi Kepustakaan
Menurut Sugiyono (2012), studi kepustakaan adalah “Literatur
ilmiah, kajian teoritis serta referensi lainnya yang berkaitan dengan
nilai, budaya dan norma yang berkembang dalam situasi sosial
yang diteliti”.
E. Lokasi dan Waktu
1. Lokasi
Untuk menyusun tugas akhir ini, penulis melakukan penelitian di
Hotel The Ritz Carlton, Bali yang beralamatkan di Jalan Raya
Nusa Dua Selaton Lot III, Banjar Sawangan, Nusa Dua, Kabupaten
Badung, Bali 80363.
Telephone : (0361) 849 8988
2. Waktu
Waktu penelitian di Hotel The Ritz Carlton, Bali pada bulan
Februari sampai dengan Juli 2019.
14
BAB II
TINJAUAN UMUM
A. Sejarah Singkat The Ritz-Carlton
Ada seorang lelaki muda bernama Cesar Ritz, beliau memulai karirnya
sebagai pelayan di suatu hotel di Paris. Dengan dedikasi, kerja keras dan
semangatnya untuk menjadi unggulan, karir Cesar pun mulai berkembang
menjadi asisten pelayan dan naik lagi menjadi kepala pelayan hingga
akhirnya menjadi seorang manager. Cesar memutuskan untuk
mempelajari kebiasaan bangsawan, tamu yang pernah beliau layani dan
beliau pun mempelajari rahasia dari seni memasak.
Suatu hari, beliau bertemu dengan chef dari Prancis yang terkenal
bernama Auguste Escoffier yang pada akhirnya mereka pun menjadi
teman dekat juga rekan dalam berbisnis. Cesar membuat standar baru
mengenai hygiene dan pencahayaan hotel. Beliau men-design hotel
pertama di dunia yang mempunyai kamar mandi di setiap kamar. Ketika
Cesar menjadi Manager dari Hotel Savoy, sebuah hotel terkenal di
London, beliau terus mengembangkan filosofi beliau mengenai pelayanan.
Cesar kemudian mengubah hotel menjadi hasil seni dimana tamu menjadi
pusat perhatian yang dimana pengalaman itu kini disebut dengan Ritz-
Carlton Mystique. Beliau memperhatikan segala hal secara teliti dan
detail. Dengan sedikit sentuhan dari Cesar, Hotel Savoy menjadi contoh
15
hotel mewah di kala itu. Cesar Ritz diberi julukan sebagai “King of
Hoteliers” dan “Hotelier of Kings” oleh Raja Edward VII.
Beberapa tahun berlalu, Cesar pun akhirnya memiliki kesempatan
untuk membuat hotelnya sendiri. Cesar dengan bantuan dari teman
lamanya Auguste Escoffier mendirikan hotel di tempat yang sebelumnya
merupakan kerajaan pangeran, hotel tersebut diberi nama The Ritz, Paris.
The Ritz buka pada tahun 1898 dan memunculkan lagi konsep hotel
mewah di Eropa. Di waktu yang sama, Cesar juga terlibat dengan usaha
pengembangan hotel The Carlton di London. Akhirnya, kedua nama pun
bergabung dan terbentuklah property yang kini dikenal dengan nama The
Ritz Carlton. Cesar men-design logo The Ritz-Carlton yang hingga kini
masih menjadi logo dari The Ritz Carlton..
Logo The Ritz-Carlton merupakan kombinasi dari kerajaan British
(mahkota) dan logo dari financial backer (singa). Awal tahun 1910,
dengan izin dari Cesar Ritz, beberapa hotel The Ritz Carlton mulai
berkembang di Amerika namun menjadi produk independen dengan
investor yang berbeda dan bukan menjadi bagian dari suatu perusahaan.
Tahun 1983, group dari hotel eksekutif yaitu Horst Schulze dan Herve
Humler bekerja sama dengan investor bernama William B. Johnson.
Bersama mereka memiliki impian untuk membentuk perusahaan hotel
mewah. Mereka meneliti banyak sekali hotel mewah yang beroperasional
namun sedikit yang bertahan. Untuk pertama kalinya, The Ritz Carlton
akan dioperasikan di naungan sebuah perusahaan.
16
The Ritz-Carlton memiliki logo berwarna biru, dengan motto “We are
Ladies and Gentlemen serving Ladies and Gentlemen”, juga Credo, Three
Steps of Service, Service Value dan Employee Promise yang dikenal
dengan Gold Standards.
B. Lokasi Hotel The Ritz-Carlton, Bali
Hotel The Ritz Carlton, Bali memiliki lokasi yang strategis di kawasan
Nusa Dua yaitu di Jalan Raya Nusa Dua Selatan Lot III, Banjar Sawangan,
Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali 80363. Hotel The Ritz Carlton, Bali
sangat dekat dengan mall yaitu Bali Collection dan pusat pengembangan
pariwisata Indonesia yaitu Indonesia Tourism Development Coporation
atau yang lebih dikenal dengan ITDC. Selain itu, Hotel The Ritz Carlton,
Bali memiliki lokasi yang dekat dengan area perkantoran, rumah makan,
bank dan beberapa universitas unggulan di Bali seperti Universitas
Udayana dan Sekolah Tinggi Pariwisata Bali. Selain itu, hotel ini juga
memiliki lokasi yang sangat dekat dengan tol Bali-Mandara sehingga tamu
hanya memerlukan waktu kurang lebih 20 menit untuk sampai di Ngurah
Rai International Airport.
C. Klasifikasi Hotel The Ritz-Carlton, Bali
Klasifikasi Hotel The Ritz-Carlton, Bali berdasarkan teori dan
pemahaman hotel adalah sebagai berikut:
17
1. Klasifikasi Bintang
Hotel The Ritz Carlton Bali termasuk dalam golongan hotel bintang 5
dan merupakan luxury brand dari international chain hotel Marriot.
2. Berdasarkan Lokasi
Berdasarkan lokasinya, Hotel The Ritz-Carlton Bali, terletak di
kawasan Nusa yang dimana hotelnya bertengger di atas tebing Nusa
Dua dan hotel ini memiliki 180 derajat pemandangan Samudera
Hindia. Lokasi Hotel The Ritz Carlton, Bali sangatlah vital
dikarenakan berada di sekitar area belanja yaitu Bali Collection dan
juga pusat pengembangan pariwisata Indonesia yaitu Indonesia
Tourism Development Coporation atau yang lebih dikenal dengan
ITDC. Selain itu, Hotel The Ritz Carlton, Bali memiliki lokasi yang
dekat dengan area perkantoran, rumah makan, bank dan beberapa
universitas unggulan di Bali seperti Universitas Udayana dan Sekolah
Tinggi Pariwisata Bali. Selain itu, hotel ini juga memiliki lokasi yang
sangat dekat dengan toll Bali-Mandara sehingga tamu hanya
memerlukan waktu kurang lebih 20 menit untuk sampai di Ngurah Rai
International Airport. Oleh karena itu, Hotel The Ritz Carlton, Bali
merupakan Resort Hotel.
3. Berdasarkan Jumlah Kamar
Hotel The Ritz Carlton, Bali memiliki kamar dengan jumlah yaitu 313
kamar yang terbagi menjadi 148 kamar The Sawangan Junior Suites,
46 kamar The Sawangan Lagoon Access Junior Suites, 36 kamar The
Sawangan Club Access Junior Suites, 32 kamar The Ritz-Carlton
18
Suites, 3 kamar The Ritz-Carlton Suite 2 Bedroom, 7 kamar The Ritz-
Carlton Lagoon Access Suites, 7 kamar The Ritz-Carlton Club Suites,
18 kamar Pool Pavilions, 4 unit The Garden Villas, 4 unit The Cliff
Villas, 6 unit The Sky Villas, 1 kamar The Ritz-Carlton Cliff Villa dan
1 kamar The Ritz-Carlton Ocean Front Villa.
4. Berdasarkan Jenis Tamu yang Menginap
Berdasarkan jenis tamu yang menginap, Hotel The Ritz Carlton, Bali
memiliki berbagai jenis tamu seperti Family Vacation, Honeymoon
Couple, Wedding Family, Free Individual Traveler dan Business Trip
Guest.
5. Berdasarkan Perencanaan Hotel (Plan)
Berdasarkan dari perencanaan hotel, Hotel The Ritz Carlton, Bali
masuk ke dalam kategori European Plan (room only) dan Continental
Plan (room include breakfast).
6. Berdasarkan Lama Tamu Menginap
Berdasarkan lama tamu menginap, Hotel The Ritz Carlton, Bali
termasuk dalam golongan Semi Residential Guest dikarenakan tamu
yang stay minimum 2-3 malam dan termasuk juga dalam golongan
Long Staying Guest dikarenakan jumlah rata-rata tamu yang stay
dalam jangka waktu yang lama seperti 1 minggu sampai dengan 2
minggu.
19
D. Fasilitas di Hotel The Ritz-Carlton, Bali
Sebagai hotel bintang 5 dan termasuk dalam luxury brand dari
Marriot, Hotel The Ritz Carlton, Bali memiliki fasilitas-fasilitas lainnya
yang membantu menunjang keinginan tamu dan memberikan kenyamanan
kepada tamu pada saat menginap seperti :
1. Fasilitas Kamar
Hotel The Ritz Carlton, Bali memiliki memiliki kamar dengan
jumlah yaitu 313 kamar yang terdiri dari 148 kamar The Sawangan
Junior Suites, 46 kamar The Sawangan Lagoon Access Junior
Suites, 36 kamar The Sawangan Club Access Junior Suites, 32
kamar The Ritz-Carlton Suites, 3 kamar The Ritz-Carlton Suite 2
Bedroom, 7 kamar The Ritz-Carlton Lagoon Access Suites, 7
kamar The Ritz-Carlton Club Suites, 18 kamar Pool Pavilions, 4
unit The Garden Villas, 4 unit The Cliff Villas, 6 unit The Sky
Villas, 1 kamar The Ritz-Carlton Cliff Villa dan 1 kamar The Ritz-
Carlton Ocean Front Villa. Berikut adalah tabel rincian kamar di
Hotel The Ritz Carlton, Bali yang disertai dengan harganya :
20
TABEL 2.1
TIPE KAMAR DAN HARGA KAMAR
DI HOTEL THE RITZ CARLTON, BALI
Sumber : Guest Relation Manager Hotel The Ritz Carlton, Bali, Maret 2019
Dari harga yang tertera pada tabel di atas, Hotel The Ritz Carlton, Bali
tentunya memiliki fasilitas yang berbeda dari setiap tipe kamarnya. Namun,
ada beberapa fasilitas umum yang terdapat pada setiap tipe kamar di Hotel
The Ritz Carlton, Bali yang antara lain adalah sebagai berikut :
Super King Bed atau Double Bed
Bed Side Table
Private Terrace
Flat Screen 42” TV
Tipe Kamar Harga Kamar
The Sawangan Junior Suite Rp 3.350.000
The Sawangan Lagoon Access Junior
Suite Rp 3.950.000
The Sawangan Club Access Junior Suite Rp 4.350.000
The Ritz-Carlton Suite Rp 5.150.000
The Ritz-Carlton Suite 2 Bedroom Rp 8.850.000
The Ritz-Carlton Lagoon Access Suite Rp 6.788.000
The Ritz-Carlton Club Suite Rp 8.470.000
Pool Pavilion Rp 5.850.000
The Garden Villa Rp 8.706.000
The Cliff Villa Rp 9.818.000
The Sky Villa Rp 20.706.000
The Ritz-Carlton Cliff Villa Rp 56.050.000
The Ritz-Carlton Ocean Front Villa Rp 164.138.000
21
Bathroom with Shower and Bathtub
Luxurious Asprey Bath Amenities
Air Conditioner
Mini Bar
Welcome Amenities
Complimentary Wi-Fi
2. Fasilitas Lainnya
1) Restoran
a. Senses
Senses merupakan restoran yang dibuka untuk sarapan pagi dengan
berbagai pilihan menu seperti American Set, Indonesian Set,
Japanese Set, Chinese Set, Healthy Energizer Set, Egg’s Corner,
dan Kids Corner. Senses beroperasional mulai pukul 06.30 pagi
hingga pukul 11.00 siang dengan 270 kapasitas duduk .
b. Bejana
Bejana merupakan restoran yang memiliki tema Indonesia yang
memiliki 120 kapasitas duduk dan beroperasional mulai pukul
18.00 hingga pukul 23.00. Culinary Cave merupakan salah satu
tema yang dimiliki oleh restoran Bejana untuk melaksakan
program yang dimiliki yaitu Cooking Class. Cooking Class ini
dibagi menjadi 2 tipe yaitu Cooking Class with Market Visit dan
Cooking Class without Market Visit.
22
c. Beach Grill
Beach Grill adalah restoran yang terletak di pinggir pantai yang
memiliki 120 kapasitas duduk outdoor dan indoor. Menu yang
ditawarkan yaitu seafood dan grilled items. Beach Grill
beroperasional mulai pukul 12.00 siang hingga pukul 23.00.
2) Lounge
a. Raku
Raku memiliki arti “enjoy or relax” atau dapat juga diartikan
dengan sebuah teknik dalam proses pembuatan keramik dengan
cara membuat motif retak pada keramik tersebut. Raku yang
berada di Ritz-Carlton, Bali merupakan lounge and bar yang
bertemakan Jepang dan beroperasional mulai pukul 18.00 hinga
23.00 dan memiliki 61 kapasitas duduk. Raku menyajikan Sushi,
Sashimi dan menu Jepang lainnya.
b. Ritz-Carlton Lounge and Bar
Ritz-Carlton Lounge and Bar merupakan ikon dari Ritz-Carlton,
Bali yang sering dikunjungi grup turis mancanegara untuk
melakukan Afternoon Tea. Ritz-Carlton Lounge and Bar
beroperasional mulai pukul 11.00 siang hingga 00.00 dan memiliki
102 kapasitas duduk
c. Breezes Tapas Lounge and Bar
Breezes Tapas Lounge and Bar adalah salah satu lounge yang
menyajikan produk dengan tema Spanish. Breezes Tapas Lounge
23
and Bar beroperasional mulai pukul 12.00 siang hingga pukul
23.00 dengan 120 kapasitas duduk. Breezes pun menyajikan
cocktails dan wines.
3) Fitness Center
Fitness Center menyediakan sarana olahraga untuk tamu hotel yang ingin
berolahraga di sela kegiatan mereka selama tinggal di hotel yang dapat
digunakan selama 24 jam namun untuk attendant hanya ada mulai pukul
07.00 pagi hingga 21.00 malam.
4) Spa
Tidak hanya untuk menikmati jenis-jenis pijat yang ditawarkan, Spa yang
dimiliki oleh Hotel The Ritz-Carlton, Bali memiliki beberapa area. Area
pertama yaitu Spa Boutique. Spa Boutique ini terletak di area spa dan
menjual beberapa barang seperti produk-produk spa, obat-obatan,
sunscreen, pakaian renang, kacamata renang, RC Polo Shirt dan beberapa
souvenir. Area kedua yaitu Hair Make Muse atau Spa Salon yang
merupakan salon yang disediakan untuk tamu dengan beragam pelayanan.
Area ketiga yaitu Spa Facilities yang merupakan fasilitas complimentary
untuk tamu yang stay di hotel. Fasilitas yang disediakan yaitu Hydro
Vitale Pool, Steam, Sauna dan Jacuzzi.
5) Majestic Chapel
Majestic Chapel merupakan fasilitas hotel yang digunakan untuk prosesi
pernikahan. Majestic Chapel memiliki kapasitas hingga 100 orang.
24
6) Ritz Kids
Ritz Kids merupakan fasilitas hotel gratis untuk tamu hotel yang
membawa anak-anak mereka. Ritz Kids diperuntukkan anak usia 4 tahun
hingga 12 tahun, apabila usia dibawah 4 tahun harus didampingi oleh
orang tua atau babysitter. Ritz Kids memiliki banyak aktivitas yang
berbeda setiap harinya dengan jam operasional sejak pukul 09.00 pagi
sampai pukul 20.00 malam.
7) Swimming Pool
Kolam renang dapat digunakan selama 24 jam namun untuk Pool
Attendant hanya ada mulai pukul 07.00 pagi sampai pukul 19.00 malam.
Swimming Pool juga dibuka untuk tamu yang tidak menginap dengan
syarat minimum konsumsi Rp 888.000 di outlet Food and Beverage.
8) Club Lounge
Hotel The Ritz-Carlton, Bali memiliki Club Lounge yang dapat dinikmati
oleh semua tamu apabila tamu tersebut telah mendaftarkan dirinya untuk
menjadi anggota dari Club Lounge. Ada beberapa keuntungan yang
didapatkan apabila menjadi anggota dari Club Lounge seperti check-in dan
check-out dapat dilakukan di Club Lounge, pelayanan bebas bayar seperti
laundry dan garment pressing dan juga mendapatkan 5 kali meals mulai
dari Breakfast (07.00-11.00), Light Lunch (12.00-14.00), Afternoon Tea
(14.30-16.30), Evening Hors d’Oeuvres (17.00-20.00) dan Cordials and
Desserts (20.00-22.00).
25
9) Meeting Room dan Ballroom
Hotel The Ritz-Carlton, Bali menyediakan 4 meeting room, 1 boardroom
dan 1 ballroom.
E. Struktur Organisasi Seksi Guest Relation Officer di Hotel The Ritz
Carlton, Bali
Demi kelancaran operasional pada hotel, tentunya struktur organisasi
sangatlah penting supaya kegiatan di operasional di suatu hotel dapat berjalan
sesuai dengan yang sudah direncanakan sebelumnya dan diharapkan mampu
memberikan hasil yang maksimal.
Pengertian organisasi menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian (1987:21)
“Setiap bentuk persekutuan antara dua orang/ lebih yang saling bekerja sama
serta terikat secara formal dalam rangka melakukan pencapaian atau tujuan
yang sudah ditentukan dalam ikatan yang ada pada seseorang atau beberapa
orang yang dikenal sebagai atasan dan seorang atau kelompok orang yang
dikenal sebagai bawahan”. Dari pengertian tersebut, penulis dapat
mengartikan bahwa organisasi adalah suatu kelompok orang yang saling
bekerja dan terikat secara formal untuk melakukan suatu tujuan yang dipimpin
dan sudah ditetapkan oleh seorang atasan. Dalam suatu struktur organisasi,
kita dapat melihat bagaimana tugas dan tanggung jawab dari setiap orang di
setiap seksi maupun departemen yang ada di suatu hotel. Selain itu juga,
setiap orang akan memiliki tugas dan tanggung jawab yang harus diselesaikan
oleh masing-masing individu tersebut tanpa memberikan beban ke individu
26
yang lainnya. Di dalam suatu struktur organisasi akan terlihat mana pimpinan
organisasi dan mana yang menjadi bawahan dari organisasi tersebut.
Berdasarkan penjelasan tentang struktur organisasi serta pentingnya
struktur organisasi di atas, berikut merupakan struktur organisasi yang ada di
seksi Guest Relation Officer di Hotel The Ritz Carlton, Bali.
Dapat dilihat dari struktur organisasi di atas, maka setiap anggota
dipastikan memiliki jabatan, tugas, tanggung jawab dan kewajiban masing-masing
yang harus dilakukan. Selain itu juga, apapun yang anggota kerjakan di dalam
pekerjaannya harus meminta izin dan dilaporkan kepada atasan yaitu Guest
Relation Supervisor ataupun Guest Relation Manager. Di Hotel The Ritz Carlton,
Bali, setiap anggota memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda,
27
berikut ini adalah tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh Guest
Relation Officer :
a. Menangani penerimaan tamu/ check in.
b. Menangani penerimaan tamu untuk member Marriot BonVoy.
c. Menangani penerimaan tamu untuk tamu VIP.
d. Menangani keluhan dari tamu.
e. Memberikan dan menjelaskan informasi yang ditanyakan oleh
tamu.
f. Melayani permintaan-permintaan khusus dari tamu.
g. Menangani keluhan dari tamu.
h. Menangani reservasi restoran.
i. Menangani reservasi transportasi hotel.
F. Tinjauan Umum Kompetensi
Kompetensi adalah sesuatu yang ditunjukkan oleh seseorang di suatu
area bekerja yang mencangkup perilaku, sikap dan keterampilan dasar di
dalam maupun di luar area kerja. Gordon (1998:103) menyampaikan
bahwa “Kompetensi adalah keterampilan, pengetahuan dan sikap dasar
yang tercermin dalam kebiasaan berpikir dan melakukan tindakan yang
bersifat continue, berkembang, dinamis dan dapat diraih setiap waktu”.
Berdasarkan pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa
kompetensi ialah keterampilan sesorang untuk melakukan suatu pekerjaan
yang dibebankan kepadanya, memiliki pengetahuan yang luas mengenai
area kerja dan lingkungan area kerja maupun di luar area kerja dan sikap
28
yang merupakan reaksi seseorang terhadap rangsangan yang datang dari
luar. Kompetensi itu sendiri akan terlihat ketika seseorang sudah
dibebankan oleh tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakannya
sampai selesai. Hotel tentunya sudah memiliki standar tersendiri mengenai
kompetensi yang harus dimiliki oleh karyawannya. Apabila karyawannya
memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan oleh hotel tersebut, maka
karyawan tersebut telah memberikan partisipasinya untuk menciptakan
citra yang baik bagi hotel itu sendiri dan berpengaruh pada kualitas hotel
tersebut. Pada saat kompetensi yang dimiliki oleh karyawan tersebut
sesuai dengan yang telah ditetapkan hotel maka akan memberikan
perasaan yang nyaman dan senang bagi tamu-tamu yang menginap di
hotel. Akan tetapi, apabila kompetensi yang dimiliki oleh karyawan tidak
sesuai dengan yang telah ditetapkan hotel, besar kemungkinan jika
karyawan tersebut akan menimbulkan masalah-masalah di area kerja yang
berujung pada keluhan-keluhan dari tamu selama menginap di hotel. Dan
apabila tamu merasa tidak nyaman ketika menginap di hotel dan
mengajukan keluhan-keluhan umum, besar kemungkinan bahwa tamu
tersebut tidak akan mau untuk menginap di hotel itu. Oleh sebab itu, hotel
telah menetapkan banyak aturan-aturan terkait kompetensi yang harus
dimiliki oleh karyawannya guna membantu meningkatkan citra yang baik
bagi hotel itu sendiri. Selain itu, Hotel The Ritz Carlton, Bali sendiri sudah
memiliki Standard Operational Procedure (SOP) dalam proses
penerimaan tamu/ check in yang ditangani langsung oleh Guest Relation
Officer.
29
Standard Operational Procedure (SOP) yang telah ditetapkan oleh
Hotel The Ritz Carlton, Bali sendiri yaitu :
a. Acknowledge waiting guest
b. Determine first stay
c. Number of nights and departure date
d. Room Rate and room type
e. Offer upsell to club or suite
f. Ask how to establish credit
g. If part of group : location of registration or 1st meeting
h. If member : reward status
i. If not member : offer sign up can not mention Cobalt/ MVG
j. Correct bed type, category, view, smoking preference
k. Check in 5 minutes
l. Offer luggage assistance
m. Ask number of keycard, make 2 cards
n. Room number provided discreetly
o. Step around the desk if no waiting guest
p. Escort to room in 10 minutes
q. Offer opportunity to anticipate
30
G. Tinjauan Mengenai Keterampilan (Skill) Guest Relation Officer di
Hotel The Ritz-Carlton, Bali
Menurut Muzni Ramanto, Soemarjadi dan Wikdati Zahri
(1991:2) “Keterampilan adalah kecekatan seseorang dalam mengerjakan
dan menyelesaikan pekerjaannya secara tepat dan benar”.
Dari pengertian di atas, penulis memberikan kesimpulan bahwa
keterampilan ialah salah satu kemampuan seseorang guna mengerjakan
suatu pekerjaan tersebut dengan tepat dan benar dan sesuai dengan tujuan
yang diharapkan oleh suatu hotel. Sebagai seorang Guest Relation Officer,
tentunya ada beberapa keterampilan yang harus mereka miliki yang
meliputi memiliki kemampuan berbahasa asing, mengerti cara
berkomunikasi yang baik, cepat dalam melakukan pekerjaannya dan
mampu menangani keluhan dari tamu. Semakin banyaknya lulusan baru
yang membutuhkan pekerjaan dan memenuhi pasar tenaga kerja
menjadikan sebuah hotel cenderung mencari dan memilih pegawai yang
mempunyai pengalaman kerja dan juga keterampilan. Kemampuan
berbahasa asing adalah faktor utama yang harus dimiliki oleh seorang
Guest Relation Officer karena ketika mereka bekerja di suatu hotel terlebih
hotel berbintang 5 maka sangat besar kemungkinan mereka akan bertemu
dengan tamu-tamu asing dari seluruh dunia dan apabila kita mampu
menguasai bahasa yang mereka gunakan, mereka akan merasa sangat
dihargai dan tentunya mereka akan sangat senang sekali. Kemampuan
berkomunikasi yang baik juga harus dimiliki oleh seorang Guest Relation
Officer karena setiap harinya seorang Guest Relation Officer akan bertemu
31
dengan tamu yang memiliki perbedaan karakter maupun sikap, seorang
Guest Relation Officer harus mampu membedakan bagaimana cara
berkomunikasi dengan anak muda maupun orang tua adalah komunikasi
yang dilakukan secara verbal maupun tertulis. Menurut Agus M.
Hardjana (1996), “Komunikasi dapat dirumuskan sebagai suatu kegiatan
penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain melalui media
tertentu”. Beliau juga menyampikan bahwa komunikasi yang baik adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui maksud dari komunikasi.
2. Memiliki keberanian untuk mengatakan apa yang sedang
dipikirkan.
3. Melatih untuk dapat berinteraksi sosial.
4. Melakukan kontak mata.
5. Menggunakan gestur yaitu tangan dan wajah.
6. Menyelaraskan antara kata-kata, gestur, ekspresi wajah, dan nada
suara.
7. Menunjukkan sikap dan kepercayaan yang konstruktif.
8. Mengembangkan kemampuan mendengar yang efektif.
Selain itu, seorang Guest Relation Officer tentunya harus cepat
dalam melakukan pekerjaannya karena seorang Guest Relation Officer
harus bisa membagi waktunya dengan baik dan efektif dalam melakukan
segala tugas yang telah dibebankan kepadanya. Rajin dan tekun adalah 2
sifat utama yang harus dimiliki oleh seorang Guest Relation Officer.
Seorang Guest Relation Officer dituntut untuk mampu menyelesaikan
semua tugas yang telah dibebankan kepadanya dalam waktu yang telah
ditentukan sebelumnya. Guest Relation Officer juga harus mampu
32
menangani keluhan dari tamu karena mereka merupakan perwakilan dari
hotel tersebut terhadap keluhan apapun dari tamu ketika tamu menginap di
hotel, seorang Guest Relation Officer harus mampu menunjukkan
kemampuan pendekatan kepada tamu secara logis untuk memecahkan
suatu masalah yang sedang dialami oleh tamu dan mampu dengan cepat
mendapatkan solusi yang terbaik bagi tamu dan hotel.
Tingkat pendidikan seorang Guest Relation Officer ialah salah satu
hal yang juga berpengaruh pada cara bekerja seorang karyawan dengan
pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Tingkat pendidikan tersebut
berdasarkan pada latar belakang pendidikan dan juga pengalaman bekerja
yang didapatkan dari pekerjaan yang sebelumnya. Berikut merupakan data
terkait dengan latar belakang pendidikan Guest Relation Officer di Hotel
The Ritz Carlton, Bali :
TABEL 2.2
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GUEST RELATION OFFICER
DI HOTEL THE RITZ CARLTON, BALI
(N = 28)
No Pendidikan Jumlah Karyawan
1. SMA 8
2. SMK (Jurusan Hospitality) 5
3. D3 (Jurusan Hospitality) 14
4. S1 (Jurusan Hospitality) 1
TOTAL 28
Sumber : Guest Relation Manager Hotel The Ritz Carlton, Bali, Maret 2019
33
Selain dilihat dari latar belakang pendidikan, adapun hal-hal lainnya
yang juga berpengaruh bagi keterampilan seorang Guest Relation Officer
untuk melakukan dan menyelesaikan pekerjaannya adalah pengalaman
bekerja yang telah dilalui oleh seorang Guest Relation Officer tersebut. Hal ini
sangat berpengaruh kepada bagaimana cara bekerja seorang Guest Relation
Officer tersebut pada saat kegiatan operasional berlangsung. Berikut ini adalah
data terkait dengan pengalaman bekerja seorang Guest Relation Officer di
Hotel The Ritz Carlton, Bali :
Dalam melaksanakan tugasnya, keterampilan seorang Guest Relation
Officer adalah salah satu faktor utama yang sangat penting untuk mencapai
suatu tujuan yang telah ditetapkan oleh manajemen hotel.
34
TABEL 2.4
TANGGAPAN GUEST RELATION MANAGER TERHADAP
KETERAMPILAN GUEST RELATION OFFICER DI HOTEL THE RITZ
CARLTON, BALI
(N = 27)
Sumber : Hasil Olahan Data Hotel The Ritz Carlton, Bali oleh Penulis 2019
No Aspek-aspek
Nilai
Sangat
Baik Baik Cukup Kurang
Sangat
Kurang Jumlah
f % f % f % f % f % F %
1.
Guest
Relation Officer mampu berkomunikasi dengan baik kepada tamu.
4 14,8 3 11,1 7 25,9 5 18,5 8 29,6 27 100
2.
Guest Relation Officer memiki kemampuan berbahasa asing.
3 11,1 4 14,8 6 22,2 7 25,9 7 25,9 27 100
3.
Guest Relation Officer mampu bekerja
dengan cepat dalam memberikan pelayanan kepada tamu.
6 22,2 7 25,9 4 14,8 5 18,5 5 18,5 27 100
4.
Guest Relation Officer mampu menangani keluhan yang diajukan oleh tamu.
3 11,1 5 18,5 8 29,6 4 14,8 7 25,9 27 100
TOTAL 16 19 25 21 27
Rata-Rata 14,8 17,57 23,12 19,42 24,97
35
H. Tinjauan Mengenai Pengetahuan (Knowledge) Guest Relation Officer
di Hotel The Ritz-Carlton, Bali
Untuk melakukan suatu pekerjaan, setiap karyawan di suatu hotel
harus memiliki pengetahuan yang luas untuk menunjang kegiatan
operasionalnya. Dengan adanya pengetahuan yang mereka miliki akan
memudahkan diri mereka ketika bekerja dan menghadapi pertanyaan dari
tamu. Setiap hotel akan memberikan pengetahuan-pengetahuan umum
mengenai produk dan fasilitas hotel maupun pengetahuan di luar area
hotel, besar kemungkinan bahwa hotel juga akan memberikan
pengetahuan mengenai objek wisata, pusat perbelanjaan, tempat
penyewaan kendaraan maupun transportasi umum di kota dimana hotel
tersebut berada.
Menurut Sumadi (1996) “Pengetahuan merupakan kemampuan
seseorang dalam mengingat fakta, simbol, proses dan teori”. Dari
penjelasan tersebut, pengetahuan memiliki arti yang berbagi hasil yang
biasa ditemukan pada seseorang berdasarkan hasil akal dan pengamatan.
Pengetahuan akan didapatkan oleh seseorang dengan menggunakan
kecerdasan dalam mengenali berbagai objek serta kejadian tertentu yang
sebelumnya tidak pernah dirasakan atau dilihat. Contohnya, pada saat
seseorang yang sudah biasa menginap di hotel, maka ia akan mengetahui
bagaimana fasilitas kamar tersebut, bagaimana fasilitas lain yang ada di
hotel tersebut dan apa yang membedakan hotel tersebut dengan hotel-hotel
yang lainnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengetahuan merupakan suatu
informasi yang sudah dipadupadankan dengan pemahaman serta potensi
36
untuk memutuskan dan selanjutnya terekam di pikiran setiap orang atau
dengan kata lain pengetahuan mempunyai arti yaitu sebuah kemampuan
prediktif pada suatu hasil dari pengenalan pola. Pengetahuan sendiri
dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu pendidikan, media dan juga informasi.
TABEL 2.5
TANGGAPAN GUEST RELATION MANAGER TERHADAP
PENGETAHUAN GUEST RELATION OFFICER
DI HOTEL THE RITZ CARLTON, BALI
(N = 27)
No Aspek-aspek
Nilai
Sangat
Baik Baik Cukup Kurang
Sangat
Kurang Jumlah
f % f % f % f % f % F %
1.
Guest Relation
Officer memiliki pengetahuan umum
yang luas.
5 18,5 3 11,1 6 22,2 5 18,5 8 29,6 27 100
2.
Guest Relation
Officer memiliki pengetahuan
mengenai fasilitas hotel dengan
detail.
7 25,9 4 14,8 5 18,5 5 18,5 6 22,2 27 100
3.
Guest Relation Officer harus
memiliki General
Information mengenai hotel.
3 11,1 2 7,4 5 18,5 8 29,6 9 33,3 27 100
TOTAL 15 9 16 18 23
Rata-Rata 18,5 11,1 19,73 22,2 28,37
Sumber : Hasil Olahan Data Hotel The Ritz Carlton, Bali oleh Penulis 2019
37
I. Tinjauan Mengenai Sikap (Attitude) Guest Relation Officer di Hotel The
Ritz Carlton, Bali
Rakhmat (2004:52) mengemukakan bahwa “Sikap adalah
kecenderungan bertindak, berpersepsi, berfikir dan merasa dalam objek, ide,
situasi ataupun nilai”. Manusia merupakan makhluk hidup yang dianggap
paling unik bahkan setiap individu saja memiliki satu ciri yang berbeda
dengan manusia lainnya. Meskipun secara fisik memang sebagian besar
memiliki bentuk yang sama, hanya saja Tuhan membuat manusia memiliki
susunan gen yang berbeda sehingga menyebabkan sifat, karakter bahkan
penyakit dan hal lainnya tidak akan sama satu sama lain. Sikap atau yang
dikenal sebagai attitude merupakan hal utama yang paling terlihat berbeda di
setiap masing-masing individu ataupun negara. Tak jarang setiap negara
memiliki ciri khas sikapnya masing-masing, sebagai negara yang
mengadopsi dari budaya timur, Indonesia dikenal sebagai warga negara yang
memiliki sikap ramah serta sopan dan juga santun. Dalam hal ini, sikap yang
harus dimiliki oleh seorang Guest Relation Officer adalah keramah-tamahan
dan sopan santun dalam memberikan pelayanan kepada tamu sehingga akan
menciptakan kenyamanan bagi tamu tersebut.
Menurut Sri Utami Rahayuningsih (2008) sikap ataupun attitude
memiliki beberapa poin penting yang harus dijabarkan yang antara lain
adalah :
1. Memiliki sikap untuk beroerientasi dengan respon. Sikap ialah salah
satu bentuk suatu perasaan yang mendukung atau memihak di suatu
objek.
38
2. Memiliki sikap untuk berorientasi pada kesiapan respon. Hal ini adalah
kesiapan untuk memberikan reaksi kepada suatu objek dengan cara
tertentu. Apabila seseorang dihadapkan oleh suatu stimulus dengan
menginginkan respon terhadap suatu pola perilaku maupun kesiapan
antisipasi agar dapat menyesuaikan diri terhadap situasi sosial yang
sudah dikondisikan.
3. Memiliki sikap berinteraksi agar dapat saling memahami, merasakan
dan memiliki perilaku yang bijak di salah satu objek di lingkungan.
Orang awam biasa mengatakan bahwa mencoba untuk menempatkan
diri di posisi orang lain baik dalam definisi baik ataupun buruk.
39
TABEL 2.6
TANGGAPAN GUEST RELATION MANAGER TERHADAP SIKAP GUEST
RELATION OFFICER DI HOTEL THE RITZ CARLTON, BALI
(N = 27)
Sumber : Hasil Olahan Data Hotel The Ritz Carlton, Bali oleh Penulis 2019
No Aspek-aspek
Nilai
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat
Kurang Jumlah
f % f % f % f % f % F %
1.
Guest Relation
Officer melakukan eye contact ketika menangani tamu.
4 14,8 3 11,1 5 18,5 4 14,8 11 40,7 27 100
2.
Guest Relation
Officer memberikan salam
kepada tamu dengan ramah.
5 18,5 3 11,1 6 22,2 4 14,8 9 33,3 27 100
3.
Guest Relation
Officer menggunakan tutur kata yang sopan dalam
menangani tamu.
7 25,9 4 14,8 2 7,4 6 22,2 8 29,6 27 100
4.
Guest Relation Officer
menunjukkan bahasa tubuh yang
baik dalam menangani tamu.
4 14,8 6 22,2 8 29,6 3 11,1 6 22,2 27 100
TOTAL 20 16 21 17 34
Rata-Rata 18,5 14,8 19,42 15,72 31,45
40
BAB III
ANALISIS PERMASALAHAN
A. Analisis Mengenai Keterampilan (Skill) Guest Relation Officer di Hotel
The Ritz-Carlton, Bali
Pada bab ini, penulis ingin melakukan analisa mengenai keterampilan
yang harus dimiliki oleh seorang GRO di Hotel The Ritz Carlton, Bali seperti
yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya. Keterampilan merupakan poin
utama yang harus dimiliki oleh Guest Relation Officer dalam kompetensi yang
sudah ditetapkan oleh hotel tersebut yang bertujuan agar seorang Guest
Relation Officer mampu membentuk dan meningkatkan image hotel tersebut
agar semakin dikenal oleh masyarakat dan juga guna membantu mencapai visi
dan misi yang telah hotel tersebut tetapkan.
Hotel The Ritz Carlton, Bali yang merupakan resort hotel bintang lima
dan ternama di Bali sudah memiliki standar kompetensi yang harus dipenuhi
oleh seorang Guest Relation Officer tersebut sebelum mereka bekerja di hotel
itu. Keterampilan yang sesuai dengan standar kompetensi Marriot
International adalah sebagai berikut :
1) Seorang Guest Relation Officer harus memiki kemampuan berbahasa
asing.
2) Seorang Guest Relation Officer mampu berkomunikasi dengan baik
kepada tamu.
41
3) Seorang Guest Relation Officer mampu bekerja dengan cepat dalam
memberikan pelayanan kepada tamu.
4) Seorang Guest Relation Officer mampu menangani keluhan yang diajukan
oleh tamu.
Pada Bab II, penulis telah memaparkan mengenai keterampilan yang harus
dimiliki oleh seorang Guest Relation Officer dan penulis juga telah
menyebarkan kuesioner mengenai pembahasan yang terkait kepada Guest
Relation Manager di Hotel The Ritz Carlton, Bali untuk memberikan
penilaiannya terkait dengan banyaknya keluhan dari tamu terhadap
keterampilan seorang Guest Relation Officer. Dalam analisis yang dilakukan
oleh penulis, penulis menggunakan skala Likert (Likert Scale) dalam
menghitung hasil kuesioner. Menurut Djaali (2008:28) “Skala Likert adalah
skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena
pendidikan. Skala Likert juga merupakan suatu skala psikometrik yang umum
digunakan dalam suatu kuesioner dan juga suatu skala yang paling banyak
digunakan dalam riset yang berupa survei.
Berikut merupakan tabel dari hasil perhitungan penulis dengan
menggunakan skala Likert yang penulis dapatkan setelah penulis
menyebarkan kuesioner di Hotel The Ritz Carlton, Bali :
42
43
Nilai Tertinggi : 5 x 27 x 4 = 540
Nilai Terendah : 1 x 27 x 4 = 108
R = 540 -108 = 86,4
5
Berdasarkan perhitungan kriteria nilai dan bobot nilai yang telah tercantum
di atas, maka dapat diperoleh batasan kriteria nilai sebagai berikut:
453,6 – 540 = Untuk kriteria sangat baik
367,2 – 453,6 = Untuk kriteria baik
280,8 – 367,2 = Untuk kriteria cukup
194,4 – 280,8 = Untuk kriteria kurang
108 – 194,4 = Untuk kriteria sangat kurang
44
Interval Skala:
Jumlah skor untuk yang menjawab sangat baik = 16 x 5 = 80
Jumlah skor untuk yang menjawab baik = 19 x 4 = 76
Jumlah skor yang menjawab cukup = 25 x 3 = 75
Jumlah skor yang menjawab kurang = 21 x 2 = 42
Jumlah skor yang menjawab sangat kurang = 27 x 1 = 27 +
= 300
Dari perhitungan diatas dapat digambarkan garis kontinum sebagai berikut:
SK K C B SB
300
108 194,4 280,8 367,2 453,6 540
Berdasarkan dari hasil olahan data kuesioner yang telah dilampirkan penulis
di bab sebelumnya pada tabel 2.4 mengenai hasil penilaian dari Guest Relation
Manager terhadap keterampilan Guest Relation Officer di Hotel The Ritz Carlton,
Bali yang mana jumlah dari pernyataan yang telah tertera pada tabel 2.4 adalah
empat butir pernyataan. Tanggapan Guest Relation Officer mengenai keterampilan
belum terlaksana dengan baik terdapat pada pernyataan nomor 1 dan 2 yaitu Guest
Relation Officer mampu berkomunikasi dengan baik kepada tamu dan Guest
Relation Officer memiliki kemampuan berbahasa asing. Pada pernyatan nomor 1,
penulis memperoleh 8 tanggapan sangat kurang (29,6%) dan 5 tanggapan kurang
45
(18,5%) sedangan pada pernyataan nomor 2, penulis memperoleh 7 tanggapan
sangat kurang (25,9%) dan 7 tanggapan kurang (25,9%).
Berdasarkan dari hasil kuesioner yang diberikan langsung kepada Guest
Relation Manager di Hotel The Ritz Carlton, Bali mengenai keterampilan yang
harus dimiliki oleh Guest Relation Officer dalam menunjang kegiatan operasional,
jumlah keseluruhan nilai mengenai keterampilan Guest Relation Officer yaitu 300
dari 540. Dari hasil yang diperoleh tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa
keterampilan Guest Relation Officer terkait dengan kompetensinya dapat
dikatakan Cukup.
B. Analisis Mengenai Pengetahuan (Knowledge) Guest Relation Officer di
Hotel The Ritz-Carlton, Bali
Pada bagian ini, penulis ingin melakukan analisa mengenai pengetahuan
yang harus dimiliki oleh seorang Guest Relation Officer di Hotel The Ritz
Carlton, Bali seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya.
Pengetahuan seseorang merupakan salah satu faktor pendukung seorang Guest
Relation Officer dalam melakukan kegiatan operasionalnya sehari-hari di hotel
dan agar mampu menjawab pertanyaan dari tamu mengenai informasi yang
mereka tanyakan dari seorang Guest Relation Officer itu sendiri. Pengetahuan
yang dimiliki seorang Guest Relation Officer adalah kepentingan hotel karena
tamu tidak akan segan-segan untuk menanyakan informasi apapun mengenai
fasilitas di dalam hotel, area di sekitar hotel maupun informasi mengenai apa
saja yang ada di kota di hotel itu didirikan. Apabila seorang Guest Relation
Officer memiliki pengetahuan yang luas maka hal ini akan menguntungan
46
dirinya, tamu terutama hotel. Guest Relation Officer yang memiliki
pengetahuan yang luas maka akan berdampak positif bagi pekerjaannya
sehari-hari karena mereka tidak perlu lagi mencari tau mengenai informasi
yang ingin didapatkan oleh tamu karena mereka sudah memiliki informasi
yang luas sehingga akan menyebabkan tamu merasa nyaman serta senang
ketika berada di hotel. Selain itu juga, Hotel The Ritz Carlton, Bali merupakan
hotel bintang lima terbaik dengan urutan ke-delapan di Bali tentunya sudah
menetapkan standar kompetensi yang harus dipenuhi oleh seorang Guest
Relation Officer tersebut sebelum mereka bekerja di hotel itu.
Pada Bab II, penulis telah memaparkan mengenai pengetahuan yang harus
dimiliki oleh seorang Guest Relation Officer dan penulis juga telah
menyebarkan kuesioner mengenai pembahasan yang terkait kepada Guest
Relation Manager di Hotel The Ritz Carlton, Bali untuk memberikan
penilaiannya terkait dengan banyaknya keluhan dari tamu terhadap
pengetahuan seorang Guest Relation Officer. Dalam analisis yang dilakukan
oleh penulis, penulis menggunakan skala Likert (Likert Scale) dalam
menghitung hasil kuesioner.
Berikut merupakan tabel dari hasil perhitungan penulis dengan
menggunakan skala Likert yang penulis dapatkan setelah penulis
menyebarkan kuesioner di Hotel The Ritz Carlton, Bali :
47
48
Nilai Tertinggi : 5 x 27 x 3 = 405
Nilai Terendah : 1 x 27 x 3 = 81
R = 405 - 81 = 64,8
5
Berdasarkan perhitungan kriteria nilai dan bobot nilai yang telah tercantum
di atas, maka dapat diperoleh batasan kriteria nilai sebagai berikut:
340,2 – 405 = Untuk kriteria sangat baik
275,4 – 340,2 = Untuk kriteria baik
210,6 – 275,4 = Untuk kriteria cukup
145,8 – 210,6 = Untuk kriteria kurang
81 – 145,8 = Untuk kriteria sangat kurang
49
Interval Skala:
Jumlah skor untuk yang menjawab sangat baik = 15 x 5 = 75
Jumlah skor untuk yang menjawab baik = 9 x 4 = 36
Jumlah skor yang menjawab cukup = 16 x 3 = 48
Jumlah skor yang menjawab kurang = 18 x 2 = 36
Jumlah skor yang menjawab sangat kurang = 23 x 1 = 23 +
= 218
Dari perhitungan diatas dapat digambarkan garis kontinum sebagai berikut:
SK K C B SB
218
81 145,8 210,6 275,4 340,2 405
Berdasarkan dari hasil olahan data kuesioner yang telah dilampirkan penulis di
bab sebelumnya pada tabel 2.5 mengenai hasil penilaian dari Guest Relation
Manager terhadap pengetahuan Guest Relation Officer di Hotel The Ritz Carlton,
Bali yang mana jumlah dari pernyataan yang telah tertera pada tabel 2.6 memiliki
tiga butir pernyataan. Tanggapan Guest Relation Officer mengenai pengetahuan
belum terlaksana dengan baik terdapat pada pernyataan nomor 3 yaitu Guest
Relation Officer harus memiliki General Information mengenai hotel. Pada
pernyatan nomor 3, penulis memperoleh 9 tanggapan sangat kurang (33,3%) dan 8
tanggapan kurang (29,6%).
Berdasarkan dari hasil kuesioner yang diberikan langsung kepada Guest
Relation Manager di Hotel The Ritz Carlton, Bali mengenai pengetahuan yang
50
harus dimiliki oleh Guest Relation Officer dalam menunjang kegiatan operasional,
jumlah keseluruhan nilai mengenai keterampilan Guest Relation Officer yaitu 218
dari 405. Dari hasil yang diperoleh tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa
keterampilan Guest Relation Officer terkait dengan kompetensinya dapat
dikatakan Cukup.
C. Analisis Sikap (Attitude) Guest Relation Officer di Hotel The Ritz Carlton,
Bali
Dalam bagian ini, penulis ingin melakukan analisa mengenai sikap yang harus
dimiliki oleh seorang GRO di Hotel The Ritz Carlton, Bali seperti yang sudah
dijelaskan di bab sebelumnya. Sikap seseorang ialah faktor utama seorang Guest
Relation Officer dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya sehari-hari di
hotel. Sikap sendiri ialah salah satu persiapan mental seseorang yang mampu
mempengaruhi, mewarnai bahkan menentukan kegiatan seseorang tersebut yang
bersangkutan dalam memberikan tanggapan terhadap suatu objek atau situasi yang
memiliki arti penting bagi seseorang tersebut. Apabila seorang Guest Relation
Officer memiliki sikap yang baik dan positif maka akan berdampak pada beberapa
hal seperti berikut :
a) Menghasilkan kepribadian yang menyenangkan
b) Meningkatkan kenikmatan hidup
c) Mampu menginspirasi orang di sekitar kita
d) Meningkatkan produktifitas seseorang
e) Mampu memelihara team work
f) Menghasilkan sifat loyalitas yang tinggi
51
g) Mampu mengurangi stress
Dengan adanya sikap baik dan positif yang dimiliki oleh seorang Guest
Relation Officer mampu memudahkan seorang Guest Relation Officer itu
sendiri untuk mudah beradaptasi dengan lingkungan dan dapat dengan mudah
untuk mendekati tamu-tamu di hotel yang berdampak pada berkurangnya
keluhan-keluhan dari tamu dan tamu akan memberikan penilaian yang baik
mengenai hotel maupun karyawan di hotel tersebut. Sikap ramah tamah dan
sopan santun yang dimiliki oleh seorang Guest Relation Officer mampu
membuat tamu merasa sangat betah untuk berlama-lama di hotel karena
mereka akan merasakan seperti di rumah sendiri atau biasa dikatakan “feels
like home”.
Di dalam Bab II, penulis telah memaparkan mengenai sikap yang harus
dimiliki oleh seorang GRO dan penulis juga telah menyebarkan kuesioner
mengenai pembahasan yang terkait kepada Guest Relation Manager di Hotel
The Ritz Carlton, Bali untuk memberikan penilaiannya terkait dengan
banyaknya keluhan dari tamu terhadap sikap seorang Guest Relation Officer.
Dalam analisis yang dilakukan oleh penulis, penulis menggunakan skala
Likert (Likert Scale) dalam menghitung hasil kuesioner.
Berikut merupakan tabel dari hasil perhitungan penulis dengan
menggunakan skala Likert yang penulis dapatkan setelah penulis
menyebarkan kuesioner di Hotel The Ritz Carlton, Bali :
52
53
Nilai Tertinggi : 5 x 27 x 4 = 540
Nilai Terendah : 1 x 27 x 4 = 108
R = 540 - 108 = 86,4
5
Berdasarkan perhitungan kriteria nilai dan bobot nilai yang telah tercantum di
atas, maka dapat diperoleh batasan kriteria nilai sebagai berikut:
453,6 – 540 = Untuk kriteria sangat baik
367,2 – 453,6 = Untuk kriteria baik
280,8 – 367,2 = Untuk kriteria cukup
194,4 – 280,8 = Untuk kriteria kurang
108 – 194,4 = Untuk kriteria sangat kurang
54
Interval Skala:
Jumlah skor untuk yang menjawab sangat baik = 20 x 5 = 100
Jumlah skor untuk yang menjawab baik = 16 x 4 = 64
Jumlah skor yang menjawab cukup = 21 x 3 = 63
Jumlah skor yang menjawab kurang = 17 x 2 = 34
Jumlah skor yang menjawab sangat kurang = 34 x 1 = 34 +
= 295
Dari perhitungan diatas dapat digambarkan garis kontinum sebagai berikut:
SK K C B SB
295
108 194,4 280,8 367,2 453,6 540
Berdasarkan dari hasil olahan data kuesioner yang telah dilampirkan penulis di
bab sebelumnya pada tabel 2.4 mengenai hasil penilaian dari Guest Relation
Manager terhadap keterampilan Guest Relation Officer di Hotel The Ritz Carlton,
Bali yang mana jumlah dari pernyataan yang telah tertera pada tabel 2.4 memiliki
empat butir pernyataan. Tanggapan Guest Relation Officer mengenai sikap belum
terlaksana dengan baik terdapat pada pernyataan nomor 1 dan 3 yaitu Guest
Relation Officer melakukan eye contact ketika menangani tamu dan Guest
Relation Officer menggunakan tutur kata yang sopan dalam menangani tamu.
Pada pernyatan nomor 1, penulis memperoleh 11 tanggapan sangat kurang
(40,7%) dan 4 tanggapan kurang (14,8%) sedangan pada pernyataan nomor 3,
55
penulis memperoleh 8 tanggapan sangat kurang (29,6%) dan 6 tanggapan kurang
(22,2%).
Berdasarkan dari hasil kuesioner yang diberikan langsung kepada Guest
Relation Manager di Hotel The Ritz Carlton, Bali mengenai sikap yang harus
dimiliki oleh GRO dalam menunjang kegiatan operasional, jumlah keseluruhan
nilai mengenai keterampilan Guest Relation Officer yaitu 295 dari 540. Dari hasil
yang diperoleh tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa keterampilan Guest
Relation Officer terkait dengan kompetensinya dapat dikatakan Cukup.
56
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan pembahasan dan melakukan analisis yang
disampaikan pada bab sebelumnya mengenai Kompetensi Penerimaan Tamu
oleh Guest Relation Officer di Hotel The Ritz Carlton, Bali, penulis
menyimpulkan bahwa :
1. Keterampilan (Skill) Guest Relation Officer di Hotel The Ritz Carlton,
Bali. Dalam hal ini, keterampilan yang dimiliki oleh Guest Relation
Officer termasuk dalam kategori cukup. Oleh karena itu, keterampilan
Guest Relation Officer harus mendapat perhatian dari manajemen Hotel
The Ritz Carlton, Bali itu sendiri guna meningkatkan kinerja karyawan
Guest Relation Officer dan memberikan dampak yang positif juga bagi
hotel secara maksimal. Selain itu, keterampilan yang dimiliki oleh
seorang Guest Relation Officer harus mencapai dengan standar yang
sudah ditentukan oleh Hotel The Ritz Carlton, Bali karena Hotel The
Ritz Carlton, Bali merupakan hotel bintang 5 di bawah Marriot
International yang dimana tamu-tamunya sudah memiliki ekspektasi
yang tinggi ketika mereka datang ke hotel tersebut. Dalam hal ini,
standar kompetensi Guest Relation Officer terkait dengan keterampilan
harus diperbaiki pada poin pernyataan nomor 1 dan 2 pada tabel 2.4
yaitu Guest Relation Officer yang belum mampu berkomunikasi dengan
57
baik kepada tamu dan Guest Relation Officer yang tidak memiliki
kemampuan berbahasa asing guna memperlancar komunikasi antara
Guest Relation Officer dengan tamu. Selain itu juga sebagai seorang
Guest Relation Officer di Hotel The Ritz Carlton, Bali, tentunya Guest
Relation Officer harus mampu menangani segala keluhan yang diajukan
oleh tamu dengan mendapatkan solusi yang terbaik dan menguntungkan
bagi tamu dan hotel. Guest Relation Officer harus mampu melakukan L
(Listening) – E (Emphatize) – A (Actuating) – R (Reacting) – N
(Notifying) ketika menangani keluhan dari tamu agar membuat tamu
nyaman dan meredakan emosinya.
2. Pengetahuan (Knowledge) Guest Relation Officer di Hotel The Ritz
Carlton, Bali. Dalam hal ini, pengetahuan yang dimiliki oleh Guest
Relation Officer termasuk dalam kategori cukup. Pengetahuan yang
dimiliki oleh Guest Relation Officer meliputi pengetahuan umum yang
luas, pengetahuan mengenai fasilitas hotel dan General Information
yang sudah ditetapkan oleh The Ritz Carlton sendiri. Pengetahuan
merupakan faktor penting yang harus dimiliki oleh Guest Relation
Officer pada saat mereka bekerja karena sangat besar kemungkinan
bahwa tamu akan menanyakan informasi-informasi mengenai apa saja
fasilitas di dalam hotel maupun di luar hotel. Memang betul ketika Guest
Relation Officer bekerja dan terdapat tamu yang menanyakan sesuatu
kepada dirinya, Guest Relation Officer dapat mencari tahu jawabannya
dari internet, namun alangkah lebih baiknya bahwa Guest Relation
Officer sudah memiliki bekal pengetahuan yang luas ketika bekerja
58
seusai dengan standar yang telah ditetapkan oleh The Ritz Carlton guna
mengurangi keluhan dari tamu dan menunjukkan kepada tamu bahwa
karyawan Guest Relation Officer yang bekerja di Hotel The Ritz Carlton,
Bali memiliki pengetahuan yang baik. Dalam hal ini, standar kompetensi
Guest Relation Officer terkait dengan pengetahuan harus diperbaiki pada
poin pernyataan nomor 3 pada tabel 2.5 yaitu Guest Relation Officer
harus memiliki General Information mengenai hotel.
3. Sikap (Attitude) Guest Relation Officer di Hotel The Ritz Carlton, Bali.
Dalam hal ini, sikap yang dimiliki oleh Guest Relation Officer termasuk
dalam kategori cukup. Guest Relation Officer yang bekerja di Hotel The
Ritz Carlton, Bali seharusnya memiliki kategori sikap baik maupun
sangat baik karena Hotel The Ritz Carlton, Bali merupakan hotel bintang
5 yang tentunya juga memiliki tamu-tamu yang sudah seharusnya di-
treat dengan baik karena mereka sudah mengeluarkan biaya yang
banyak untuk hanya menginap satu malam di Hotel The Ritz Carlton,
Bali. Tamu- tamu tersebut tentunya sudah memiliki harapan bahwa
Guest Relation Officer yang menangani mereka akan menunjukkan sifat
ramahnya. Sikap Guest Relation Officer dalam menangani tamu harus
dengan eye-contact, memberikan salam yang hangat, bertutur kata yang
sopan dan memiliki bahasa tubuh yang baik menunjukkan bahwa Guest
Relation Officer respect kepada tamu tersebut dan menerapkan apa yang
sudah seharusnya dilakukan ketika bekerja di hotel bintang 5. Sikap-
sikap tersebut tidak dapat muncul dengan sendirinya melainkan harus
dengan keinginan Guest Relation Officer itu sendiri. Sikap dari Guest
59
Relation Officer menjadi citra utama (first impression) hotel bagi tamu,
jika Guest Relation Officer memiliki sikap yang buruk terhadap tamu
maka akan berdampak besar bagi penilaian hotel itu namun jika Guest
Relation Officer memiliki sikap yang baik terhadap tamu maka akan
membantu hotel untuk mendapatkan kepercayaan dari tamu. Dalam hal
ini, standar kompetensi Guest Relation Officer terkait dengan sikap harus
diperbaiki pada poin pernyataan nomor 1 dan 3 pada tabel 2.6 yaitu
Guest Relation Officer harus melakukan eye contact ketika menangani
tamu dan Guest Relation Officer menggunakan tutur kata yang sopan
dalam menangani tamu.
B. Saran
Setelah penulis memberikan kesimpulan yang sudah dijelaskan pada
pembahasan sebelumnya, maka penulis ingin memberikan beberapa saran
kepada guna untuk mendapatkan masukan dan sebagai pertimbangan guna
meningkatkan kompetensi Guest Relation Officer di Hotel The Ritz Carlton,
Bali.
1. Keterampilan (Skill) Guest Relation Officer di Hotel The Ritz Carlton,
Bali. Penulis memberikan saran bahwa keterampilan Guest Relation
Officer harus lebih ditingkatkan lagi dengan cara diadakannya program
pelatihan (training) yang akan membantu Guest Relation Officer untuk
menunjang pekerjaannya. Dengan adanya pelatihan yang sudah
disusun dan dijadwalkan dengan baik, tentunya Guest Relation Officer
akan mampu melakukan pengembangan diri dalam keterampilan
60
mereka lebih baik dari sebelumnya. Selain itu juga dapat dilakukan
evaluasi oleh Guest Relation Manager ataupun manajemen dari The
Ritz Carlton, Bali. Dengan adanya evaluasi, maka kesalahan yang
dilakukan oleh Guest Relation Officer dapat diminimalisir dan dapat
juga untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam melakukan
pekerjaannya. Selain itu juga, standar yang sudah ditetapkan oleh
manajemen The Ritz Carlton, Bali harus lebih ditekankan kembali agar
Guest Relation Officer melakukan pekerjaannya sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan agar tidak menyimpang dari pekerjaan yang
seharusnya dilakukan. Di samping itu, untuk menjadikan Guest
Relation Officer mampu berkomunikasi dengan baik kepada tamu
adalah dengan cara memberikan penjelasan dan memberikan beberapa
contoh nyata bagaimana cara berkomunikasi dengan baik kepada tamu,
selain itu juga sudah seharusnya seorang Guest Relation Officer harus
berkeinginan untuk melatih dirinya sendiri agar mampu berkomunikasi
dengan baik kepada orang lain maupun tamu agar mampu untuk
meningkatkan kepercayaan dirinya sendiri. Selain itu, apabila hotel
menginginkan untuk Guest Relation Officer memiliki kemampuan
berbahasa asing yang baik maka seharusnya manajemen dari The Ritz
Carlton, Bali sendiri harus mampu mengadakan kelas bahasa asing
sebagai tambahan keterampilan Guest Relation Officer itu sendiri baik
1 minggu sekali maupun 2 minggu sekali untuk meningkatkan
keterampilan mereka dalam menangani tamu.
61
2. Pengetahuan (Knowledge) Guest Relation Officer di Hotel The Ritz
Carlton, Bali. Penulis memberikan saran bahwa pengetahuan Guest
Relation Officer harus lebih ditingkatkan lagi karena The Ritz Carlton,
Bali merupakan hotel bintang 5 di bawah Marriot International Chain
Hotel dengan cara melakukan test knowledge secara berkala maupun
dadakan sehingga dapat diketahui seberapa luas pengetahuan yang
Guest Relation Officer miliki. Selain itu juga, manajemen The Ritz
Carlton, Bali harus mampu menyebarkan informasi yang up-to-date
bagi semua karyawan yang mereka miliki terutama untuk Guest
Relation Officer. Informasi yang diberikan pun dapat berupa informasi
mengenai fasilitas hotel, objek wisata di daerah setempat maupun
informasi yang ada di mancanegara. Di samping itu, untuk menjadikan
Guest Relation Officer yang harus mampu memiliki General
Information mengenai hotel adalah dengan cara memberikan buku
pedoman mengenai fasilitas yang ada di hotel maupun di luar hotel,
selain itu juga sudah seharusnya seorang Guest Relation Officer harus
berkeinginan untuk menghafalkan mengenai General Information itu
sendiri guna menambah wawasan mereka dan meningkatkan
performance diri mereka dalam bekerja dan melayani tamu.
3. Sikap (Attitude) Guest Relation Officer di Hotel The Ritz Carlton, Bali.
Dalam hal ini, penulis memberikan saran bahwa sikap yang dimiliki
oleh Guest Relation Officer harus lebih ditingkatkan lagi di aspek
Guest Relation Officer harus melakukan eye contact ketika menangani
tamu dan Guest Relation Officer harus menggunakan tutur kata yang
62
sopan dalam menangani tamu adalah dengan cara diadakannya
program pelatihan yang berhubungan dengan peningkatan sikap Guest
Relation Officer itu sendiri. Dengan diadakannya program pelatihan
yang sudah dijadwalkan akan mampu meningkatkan rasa percaya diri
seorang Guest Relation Officer dalam menangani tamu sehingga
seorang Guest Relation Officer mampu memaksimalkan pekerjaannya.
Selain itu juga, manajemen The Ritz Carlton, Bali harus melakukan
appraisal bagi semua karyawannya terlebih kepada Guest Relation
Officer dengan cara adanya promosi jabatan yang ditawarkan kepada
mereka dan juga adanya reward yang akan diberikan kepada mereka
dalam waktu-waktu tertentu guna meningkatkan motivasi mereka
dalam bekerja.
63
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah, Hari. (2014). Keterampilan Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
Bagyono dan Sambodo. (2011). Dasar-dasar Kantor Depan Hotel. Yogyakarta:
Penerbit Amir
Prakoso, Prasetyo Aji. (2017). Front Office Praktis Administrasi dan Prosedur
Kerja. Yogyakarta: Gava Media
Rakhmat. (2004). Sikap Manusia dalam Pengembangannya. Jakarta: Gagas Media
Ramanto, Muzni. (1991). Implementasi Keterampilan dalam Bekerja. Bandung:
Alfabeta
Siagian, Sondang P. (1987). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ideas
Soekidjo, Notoadmojo. (2010). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta
Spencer dalam Moeheriono. (2013). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi.
Solo: Ghalia Indonesia
Sulastiyono, Agus. (2011). Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Bandung:
Alfabeta
Sumadi. (1996). Pengantar Pengetahuan. Yogyakarta: Rineka Cipta
64
LAMPIRAN 1
MATRIX OPERATIONAL VARIABLE
KOMPETENSI PENERIMAAN TAMU OLEH
GUEST RELATION OFFICER DI HOTEL THE RITZ CARLTON, BALI
VARIABEL SUB VARIABEL
/ DIMENSI
INDIKATOR PERTANYAAN/
PERNYATAAN
Menurut Spencer
dalam Moeheriono
(2013:3),
kompetensi adalah
karakteristik yang
mendasari
seseorang yang
berkaitan dengan
efektifitas kinerja
individu dalam
pekerjaannya atau
karakteristik dasar
individu yang
memiliki hubungan
sebab-akibat
dengan kriteria
yang dijadikan
sebagai acuan,
efektif atau
berkinerja prima
atau superior di
tempat kerja atau
pada situasi
tertentu.
Kompetensi
memiliki 3 dimensi
yaitu pengetahuan/
wawasan
(knowledge), sikap
(attitude) dan
kemampuan (skill)
yang menjadi
panduan dalam
melakukan
kewajiban
pekerjaan yang
dilakukan oleh
karyawan.
A. Keterampilan
(Skill)
a) Kemampuan
Bahasa Asing
1. Bagaimana cara
GRO untuk
memiliki
kemampuan
berbahasa
asing?
2. Apakah
kemampuan
berbahasa asing
penting bagi
seorang GRO dalam
memberikan
pelayanan
kepada tamu?
b) Komunikasi
yang baik
1. Bagaimana
komunikasi
yang baik bagi
seorang GRO
terhadap tamu?
2. Apakah
komunikasi termasuk dalam
kriteria
performa
seorang GRO?
c) Kecepatan
dalam Bekerja
Bagaimana cara GRO
dapat melakukan
pelayanan penerimaan
tamu dengan cepat?
d) Mampu Menangani
Keluhan
Bagaimana langkah yang harus dilakukan oleh
seorang GRO dalam
menangani keluhan
tamu?
B. Pengetahuan
(Knowledge)
a) Pengetahuan
Umum
1. Bagaimana cara
GRO untuk
memiliki
pengetahuan
umum yang
luas?
2. Apakah
pengetahuan umum dapat
65
mempengaruhi
kinerja GRO
dalam
memberikan
pelayanan
kepada tamu?
b) Pengetahuan
Hotel
1. Bagaimana cara
GRO untuk
memiliki
pengetahuan
hotel yang
detail?
2. Mengapa
pengetahuan
hotel menjadi
faktor penting
bagi kinerja
GRO dalam
memberikan
pelayanan
kepada tamu?
C. Sikap
(Attitude)
a) Keramah-
tamahan
1. Bagaimana
sikap keramah-
tamahan yang harus dimiliki
oleh seorang
GRO dalam
memberikan
pelayanan
kepada tamu?
2. Mengapa sikap
keramah-
tamahan harus
dimiliki oleh seorang GRO?
b) Sopan Santun 1. Bagaimana
etika/ sopan
santun yang
harus dilakukan
oleh GRO
dalam melayani
tamu?
2. Mengapa GRO
harus memiliki
sikap sopan santun terhadap
tamu?
66
LAMPIRAN 2
PEDOMAN WAWANCARA
Pewawancara : Audreina Viorrinissa
Narasumber : Rhoy D. Kurniawan
Jabatan : Learning Manager di Hotel The Ritz Carlton, Bali
Tempat Wawancara : Lobby Hotel The Ritz Carlton, Bali
Waktu : Februari – Juli 2019
Tujuan : Untuk memperoleh data mengenai Hotel The Ritz Carlton, Bali.
Pertanyaan :
1. Bagaimana sejarah The Ritz Carlton?
2. Dimana lokasi Hotel The Ritz Carlton, Bali?
3. Bagaimana klasifikasi Hotel The Ritz Carlton, Bali?
4. Apa saja fasilitas yang dimiliki oleh Hotel The Ritz Carlton, Bali?
5. Tipe kamar apa saja yang terdapat di Hotel The Ritz Carlton, Bali?
6. Berapa jumlah karyawan Guest Relation Officer di Hotel The Ritz Carlton,
Bali?
7. Bagaimana latar belakang pendidikan karyawan Guest Relation Officer di
Hotel The Ritz Carlton, Bali?
8. Bagaimana pengalaman bekerja karyawan Guest Relation Officer di Hotel
The Ritz Carlton, Bali?
67
LAMPIRAN 3
PEDOMAN WAWANCARA
Pewawancara : Audreina Viorrinissa
Narasumber : Ievgenii Tienkiiev
Jabatan : Guest Relation Manager di Hotel The Ritz Carlton, Bali
Tempat Wawancara : Lobby Hotel The Ritz Carlton, Bali
Waktu : Februari – Juli 2019
Tujuan : Untuk memperoleh data mengenai Hotel The Ritz Carlton, Bali.
Pertanyaan :
1. Bagaimana struktur organisasi di seksi Guest Relation?
2. Apa tugas dan tanggung jawab karyawan Guest Relation Officer di Hotel
The Ritz Carlton, Bali?
3. Apa keluhan yang diterima oleh karyawan Guest Relation Officer di Hotel
The Ritz Carlton, Bali?
4. Apa faktor yang dikeluhkan tamu terhadap karyawan Guest Relation
Officer di Hotel The Ritz Carlton, Bali?
68
LAMPIRAN 4
SURAT PENGANTAR KUESIONER
KARYAWAN GUEST RELATION OFFICER
Kepada Yth,
Learning Manager
Hotel The Ritz Carlton, Bali
Dengan Hormat,
Saya Audreina Viorrinissa sebagai mahasiswa dari Sekolah Tinggi
Pariwisata NHI Bandung dengan Program Studi Manajemen Divisi Kamar.
Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan di Hotel The Ritz Carlton, Bali,
saya meminta kesediaannya untuk meluangkan waktu guna mengisi beberapa
pertanyaan pada kuesioner yang terlampir pada halaman berikut.
Adapun maksud dari kuesioner ini adalah untuk melengkapi data dalam
rangka penyusunan Tugas Akhir sebagai syarat dalam menempuh Ujian Sidang
Negara Program Diploma III.
Penilaian yang jujur terhadap setiap pertanyaan yang diajukan oleh
kuesioner akan sangat membantu dalam penelitian ini. Terima kasih atas waktu
dan kerja samanya.
Hormat saya,
Audreina Viorrinissa
NIM. 201621324
69
LAMPIRAN 5
KUESIONER
KETERAMPILAN GUEST RELATION OFFICER DI HOTEL
THE RITZ CARLTON, BALI
Nama karyawan :
Usia :
Jabatan :
Panduan Pengisian Jawab
Isilah pernyataan di bawah ini dengan jawaban yang menurut anda sesuai. Berilah
tanda (X) pada pilihan jawaban yang telah disediakan.
KUESIONER
TANGGAPAN GUEST RELATION MANAGER TERHADAP
KETERAMPILAN
GUEST RELATION OFFICER DI HOTEL THE RITZ CARLTON, BALI
1. Guest Relation Officer mampu berkomunikasi dengan baik kepada tamu.
a. Sangat Baik
b. Baik
c. Cukup
d. Kurang
e. Sangat Kurang
70
2. Guest Relation Officer memiliki kemampuan berbahasa asing.
a. Sangat Baik
b. Baik
c. Cukup
d. Kurang
e. Sangat Kurang
3. Guest Relation Officer mampu bekerja dengan cepat dalam memberikan
pelayanan kepada tamu.
a. Sangat Baik
b. Baik
c. Cukup
d. Kurang
e. Sangat Kurang
4. Guest Relation Officer mampu menangani keluhan yang diajukan oleh tamu.
a. Sangat Baik
b. Baik
c. Cukup
d. Kurang
e. Sangat Kurang
71
LAMPIRAN 6
KUESIONER
PENGETAHUAN GUEST RELATION OFFICER DI HOTEL
THE RITZ CARLTON, BALI
Nama karyawan :
Usia :
Jabatan :
Panduan Pengisian Jawab
Isilah pernyataan di bawah ini dengan jawaban yang menurut anda sesuai. Berilah
tanda (X) pada pilihan jawaban yang telah disediakan.
KUESIONER
TANGGAPAN GUEST RELATION MANAGER TERHADAP
PENGETAHUAN
GUEST RELATION OFFICER DI HOTEL THE RITZ CARLTON, BALI
1. Guest Relation Officer memiliki pengetahuan umum yang luas.
a. Sangat Baik
b. Baik
c. Cukup
d. Kurang
e. Sangat Kurang
72
2. Guest Relation Officer memiliki pengetahuan mengenai fasilitas hotel
dengan detail.
a. Sangat Baik
b. Baik
c. Cukup
d. Kurang
e. Sangat Kurang
3. Guest Relation Officer harus memiliki General Information mengenai hotel.
a. Sangat Baik
b. Baik
c. Cukup
d. Kurang
e. Sangat Kurang
73
LAMPIRAN 7
KUESIONER
SIKAP GUEST RELATION OFFICER DI HOTEL THE RITZ CARLTON,
BALI
Nama karyawan :
Usia :
Jabatan :
Panduan Pengisian Jawab
Isilah pernyataan di bawah ini dengan jawaban yang menurut anda sesuai. Berilah
tanda (X) pada pilihan jawaban yang telah disediakan.
KUESIONER
TANGGAPAN GUEST RELATION MANAGER TERHADAP SIKAP
GUEST RELATION OFFICER DI HOTEL THE RITZ CARLTON, BALI
1. Guest Relation Officer melakukan eye-contact ketika menangani tamu.
a. Sangat Baik
b. Baik
c. Cukup
d. Kurang
e. Sangat Kurang
74
2. Guest Relation Officer memberikan salam kepada tamu dengan ramah.
a. Sangat Baik
b. Baik
c. Cukup
d. Kurang
e. Sangat Kurang
3. Guest Relation Officer menggunakan tutur kata yang sopan dalam
menangani tamu.
a. Sangat Baik
b. Baik
c. Cukup
d. Kurang
e. Sangat Kurang
4. Guest Relation Officer menunjukkan bahasa tubuh yang baik dalam
menangani tamu.
a. Sangat Baik
b. Baik
c. Cukup
d. Kurang
e. Sangat Kurang
75
BIODATA
A. Data Pribadi
1. Nama : Audreina Viorrinissa
2. Nomor Induk Mahasiswa : 201621324
3. Tempat/ Tanggal Lahir : Jepara, 07 Maret 1998
4. Agama : Islam
5. Alamat : Jl. Kelapa Puan XXI Blok AJ 9 No 15 RT
01 RW 12, Kel Pakulonan Barat, Kec.
Kelapa Dua, Gading Serpong, Tangerang
B. Data Orang Tua
1. Nama Ayah : Krisna Handajani
2. Pekerjaan : IT Consultant
3. Nama Ibu : Yuni Prasetyowati
4. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
5. Agama : Islam
6. Alamat : Jl. Kelapa Puan XXI Blok AJ 9 No 15 RT
01 RW 12, Kel Pakulonan Barat, Kec
Kelapa Dua, Gading Serpong, Tangerang
76
C. Riwayat Pendidikan
Tempat Sekolah Tahun Tamat Keterangan
Sekolah Tinggi Pariwisata NHI
Bandung
- -
SMKN 3 Kota Tangerang 2016 Lulus
SMP Tarakanita Gading Serpong 2013 Lulus
SD Pati Kidul 02 2010 Lulus
D. Pengalaman Kerja
Nama
Perusahaan
Tempat Jabatan Tahun Keterangan
Padma Hotel
Bandung
Bandung,
Indonesia
Staff 2019 -
The Ritz Carlton
Hotel, Bali
Bali,
Indonesia
Trainee 2018 Certificate
Club Med Hotel,
Bintan
Riau,
Indonesia
Daily Worker 2018 Certificate
Raffles Hotel
Jakarta
Jakarta,
Indonesia
Daily Worker 2015 -
Grand Hyatt
Hotel Jakarta
Jakarta,
Indonesia
Trainee 2015 Certificate
77