KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA...

156
KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA TINGKAT SMA NEGERI DI DEPOK Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh INDAH DWI WAHYUNI NIM : 1112013000068 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Transcript of KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA...

Page 1: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA

INDONESIA TINGKAT SMA NEGERI DI DEPOK

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd.)

Oleh

INDAH DWI WAHYUNI

NIM : 1112013000068

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen

~ UIN JAKARTA FORM(FR) Tgl. Terbit

FITK No. Revisi: Jl. lr.lf. Juanda No95 Ciputat 15412/ndonesia Hal

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : lndah Dwi Wahyuni

Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

NIM : 1112013000068

Jurusan I Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

FITK-FR-AKD-089

I Maret2010

01

1/1

Judul Skripsi : Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa dan Sastra Indonesia Tingkat SMA

Negeri Di Depok

Dosen Pembimbing : 1. Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M. Pd.

dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan saya

bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

6

NIM. 1112013000068

Page 3: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

TINGKA T SMA NEGERI DI DEPOK

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:

INDAH DWI WAHYUNI

NIM : 1112013000068

Di bawah Bimbingan:

NIP. 19640212 199703 2 001

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKUL TAS ILMU T ARBIY AH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDA Y ATULLAH

JAKARTA

2016

Page 4: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN

SASTRA INDONESIA TINGKAT SMA NEGERI DI DEPOK disusun oleh

INDAH DWI WAHYUNI, NIM 1112013000068, Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah

sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada pada sidang manaqasah

sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 24 Oktober 2016

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Skripsi,

Page 5: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

LEMBAR Pi!:NCESAHAN PENG UJI

Skripsi be1judul KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA

INDONESIA TINGKAT SMA NEGERl Dl DEPOK disusun oleh INDAH DWI

W AHYUNI, NIM 1112013000068, J urusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Neg~ri Syarif Hidayatullah Jakarta dan

dinyatakan lulus dalam ujian Munaqosah pada tanggal 23 Januari 2017 dihadapan dewan

penguji, karena itu penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Satu/Sl (S. Pd.) dalam bidang

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Panitia Ujian Munaqosuh

Ketua Panitia (Ketua J urusan/Program Stucli)

Makyun Subuki M. Hum.

NIP. 19800305 200901 1015

Sekretaris (Jurusan Pendidikan Bahasa clan Sastra

Indonesia)

Toto Edidarmo, MA

NIP.l97602252008011020

Penguji I

Dr. Elvi Susanti, M. Pd.

NIP. 19680801 200801 2016

Penguji 11

Nursyamsiyah, M.Pd.

NIP. 19831021 201503 2002

Tanggal Tanda Tangan

21- ;l. -JOI} ....................

,_,- 2.-:l.o('J.-~ ··············{······~~·

.21 f<bru~O ;;>of) oit '00--...... ··············· .................... . -~I twn1.,..,:, Qo\1 ~ ······ ............... . .. ··~

Page 6: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

i

ABSTRAK

INDAH DWI WAHYUNI, 1112013000068,” Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa dan Sastra Indonesia Tingkat SMA Negeri di Depok”, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Dosen Pembimbing: Dra. Mahmudah Fitriyah Z.A, M.Pd. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh guru Bahasa dan Sastra Indonesia tingkat SMA Negeri di Depok. Adapun teori yang peneleti kaji sebagai dasar penelitian ini ialah hakikat kompetensi guru, ruang lingkup kompetensi pedagogik, definisi guru, dan tentang pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan sejak bulan Mei - Oktober 2016 di SMA Negeri 3 Depok, SMA Negeri 6 Depok, dan SMA Negeri 9 Depok. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Adapun yang berperan dalam penelitian adalah peneliti sendiri, beberapa peserta didik, perwakilan guru Bahasa dan Sastra Indonesia kelas XI serta kepala/wakil kepala sekolah di sekolah tersebut. Teknik pegumpulan data yang digunakan ialah penyebaran angket, observasi, dan wawancara. Data dalam penelitian diperoleh dari hasil wawancara guru sebagai data primer serta hasil angket siswa dan hasil wawancara kepala/wakil kepala sekolah tentang kompetensi pedagogik guru sebagai data sekunder. Langkah-langkah yang digunakan peneliti dalam menganalisis data ialah pertama mereduksi data, kemudian menyajikan data dan akhir (menyimpulkan) data, Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru Bahasa dan Sastra Indonesia tingkat SMA Negeri di Depok berkualitas cukup baik. Hal ini ditunjukkan bahwa guru memenuhi seluruh ruang lingkup kompetensi pedagogik guru dan rata-rata lulusan S1 (strata satu) dengan fokus Bahasa dan Sastra Indonesia.

Hal tersebut juga didukung dengan perolehan persentase dari hasil data angket sebesar 64,12% dalam aspek pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, 54,17% dalam aspek pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya, 61,09% dalam aspek pengembangan kurikulum/silabus, 76,87% dalam aspek perancangan pembelajaran, 65,27% dalam aspek pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, 58,46% dalam aspek pemanfaatan teknologi pembelajaran, dan 56,32% dalam aspek evaluasi hasil belajar.

Kata Kunci: Kompetensi Pedagogik, Guru Bahasa dan Sastra Indonesia, SMA

Negeri di Depok.

Page 7: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

i

ABSTRACT

INDAH DWI WAHYUNI, 1112013000068, “Teacher Pedagogical Competence of Indonesian Language and Literature for Senior High School in Depok”. Education Department of Indonesian Language and Literature, Faculty of Science and Teaching of MT, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta, Supervisor: Dra. Mahmudah Fitriyah Z.A, M.Pd.

The aim this research to determine the extent to which the quality of pedagogical owned by Indonesian Language and Literature teacher for high schools in Depok. The theory as the basis of this research is the nature of the competence of teachers, pedagogical scope, definitions teachers, and about learning the Indonesian language and literature.

The study was conducted over 6 months from May to October 2016 at SMAN 3 Depok, SMAN 6 Depok, and SMAN 9 Depok. The method used is qualitative. As for the role in the study are researchers themselves, some learners, teachers representatives of Indonesian Language and Literature class XI as well as head/deputy principal at the school. Data collecting technique used are questionnaire, observation, and interviews. The data were obtained from interviews of teachers as the primary data and the results of student questionnaires and interviews head/vice-principals about pedagogical competence of teachers as secondary data. The measures that the researchers used in analyzing the data is to first reduce the data, and then presents the data and end (conclusion) of data.

The results showed that pedagogical competence Indonesian language and literature teacher Senior High School in Depok level of quality is quite good. It is shown that the teachers meet the entire scope of the pedagogical competence of teachers and the average graduate of S1 (undergraduate one) with a focus on Indonesian language and literature.

This is also supported by the acquisition of a percentage of the results of questionnaire data amounted to 64.12% in the aspect of insight or understanding educational foundation, 54.17% in the aspect of development of learners to actualize its potential, 61.09% in the aspect of development of the curriculum/syllabus, 76.87% in the designing aspect of learning, 65.27% in the educational aspects of the implementation of learning and dialogue, 58.46% in the aspects of the use of learning technologies, and 56.32% in the aspect of evaluation of learning outcomes.

Keywords: Pedagogical Competence, Language and Literature Teachers Indonesia, high schools in Depok.

Page 8: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,

hidayah dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi yang berjudul “Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa dan Sastra Indonesia

Tingkat SMA Negeri di Depok”. Salawat dan salam penulis haturkan kepada

junjungan Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan generasi

sesudahnya hingga hari kiamat, yang senantiasa melaksanakan ajaran-ajaran dan

sunnah-sunnahnya untuk memperoleh kebahagiaan baik di dunia dan di akhirat.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat atau tugas

akhir guna mendapatkan gelar Strata Satu (S-1) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini

bukanlah hasil jerih payah penulis secara pribadi, tetapi semua itu merupakan

wujud akumulasi dari usaha dan bantuan, pertolongan serta doa dari berbagai

pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi tersebut. Oleh

karena itu sudah seharusnya penulis sampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Kegururan, Universitas Islam Negeri Jakarta, yang telah

mempermudah dan melancarkan penyelesaian skripsi ini;

2. Bapak Dr. Makyun Subuki, M. Hum., selaku Ketua Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Sosok dosen yang telah

memberikan ilmu dan bimbingan yang sangat berharga bagi penulis

selama ini;

3. Ibu Rosida Erowati, M. Hum., selaku dosen Penasihat Akademik

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia;

4. Ibu Mahmudah Fitriyah, Z.A, M. Pd., selaku dosen pembimbing

skripsi yang sangat berpengaruh dalam penyelesaian skripsi ini, serta

telah mengenalkan dan membangkitkan semangat penulis pada sebuah

Page 9: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

iii

proses untuk mencapai sebuah tujuan yang diharapkan. Terima kasih

untuk arahan, bimbingan, kesabaran, dan kesediaan ibu selama ini;

5. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang selama ini telah

membekali penulis berbagai ilmu pengetahun;

6. Ayahanda Surono dan Ibunda Nunuk Yamtini, yang telah

mencurahkan kasih sayang, memberikan dukungan dan doanya selama

penulis menjalani masa pendidikan sejak taman kanak-kanak hingga

perguruan tinggi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini,

serta seluruh materi yang telah diberikan tanpa mengharap balasan

apapun. Sungguh tiada kata-kata yang dapat penulis ungkapkan untuk

membalas segala hal yang telah kalian lakukan terhadap anandamu ini;

7. Ibu mertua Yanti Maryantini, yang selalu memberikan dukungan dan

pengertian serta doa kepada penulis untuk selalu menyelesaikan

tanggung jawab saya sebagai mahasiswa dan menyelesaikan skripsi ini

secepatnya;

8. Keluarga besar Bapak H. Ngusman dan Ibu Hj. Raminah, yang selalu

mendukung dan mendoakan penulis untuk menyelesaikan gelar sarjana

satu (S1) penulis tepat pada waktunya;

9. Keluarga besar Bapak Bapak Eko dan Ibu Rukmini, terima kasih telah

memberikan doa dan dukungannya;

10. Guru tercinta Muallim Dr. Muhammad Yusuf Hidayat Lc. MA. dan

Ustadzah Laila Qodriah S. Ag., terima kasih atas doa dan dukungan

moril yang engkau berikan, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi

ini;

11. Suami tercinta, Badru Tamam S.Sy., terima kasih atas doa, dukungan

moril, materil serta kasih sayang yang telah kau berikan. Semoga Allah

membalas seluruh kebaikan yang telah kau berikan selama ini;

12. Kakaku tercinta almh. Shinta Wulandari dan adik-adikku tercinta

Prasetyo Agung Pambudi, Irfan Hanif Fauzan, dan Qotrunnada, terima

Page 10: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

iv

kasih atas dukungan dan doa yang kalian berikan sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini;

13. Teman seperjuangan PBSI A dan B angkatan 2012, khususnya

sahabat-sahabatku Ika Farhana, Putri Cinthya Aulia Rahmi, Siti Sarah

Ismiani, Haiza Hazrina, Aufalina Husna, Hasna Puspita Sari, Fitria

Ulfah, Bernika Liana, Titih Sundari, Sa’adah Abadiyah, Anis Rozanah,

serta teman-temanku yang lainnya terima kasih atas dukung dan doa

yang kalian berikan kepada penulis, semoga persahabatan ini tak akan

lekang oleh waktu;

14. Sahabat perjuangan dalam menuntut ilmu agama selama bertahun-

tahun di Ma’had At-Tibyan, Zulaiha al-Bahar, Nur Indah Lestari, Irfi

Nadia Handayani, Richard Renaldo, Nurlailiya, Nurhalimah, terima

kasih atas doa, dukungan dan hiburan yang telah kalian berikan

terhadap penulis, jika penulis merasa bosan dan jenuh.

15. Rekan-rekan PPKT MA al-Hamidiyah, Muldi, Syifa, Hanifah, Icha,

Aini, Wulan, Dara, Khotib, Vira, terima kasih atas semangat yang telah

kalian berikan;

16. Serta seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini, baik seacra langsung maupun

tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga

Allah membalas segala bantuan yang telah kalian terhadap penulis.

Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, masih banyak kekurangan

dalam penelitian ini, akan tetapi penulis berharap semoga penelitian ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 03 Januari 2017

Penulis

Page 11: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASAH

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Identifikasi Masalah

C. Batasan Masalah

D. Rumusan Masalah

E. Tujuan Penelitian

F. Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN TEORETIS

A. Kajian Teoretis

1. Hakikat Kompetensi Guru

a. Kompetensi Pedagogik

1) Pengertian Kompetensi Pedagogik

2) Tujuan dan Fungsi Kompetensi Peadagogik

3) Ruang Lingkup Kompetensi Pedagogik

2. Definisi Guru

3. Pembelajaran Bahasa Indonesia

B. Penelitian yang Relevan

i

ii

v

vii

viii

1

8

9

9

10

10

11

11

13

13

17

18

23

26

28

Page 12: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

B. Metode Penelitian

C. Sumber Data

D. Teknik Pengumpulan Data

E. Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Data Hasil Angket

2. Data Hasil Wawancara

B. Pembahasan

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

31

32

33

33

36

39

39

50

55

62

63

64

Page 13: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1

Tabel 2

Tabel 3

Tabel 4

Tabel 5

Tabel 6

Tabel 7

Tabel 8

Tabel 9

Klasifikasi Presentasi Tingkat Kualitas

Hasil Angket Guru Berwawasan Luas atau Berlandaskan

Kependidikan

Hasil Angket Guru Memahami Karakteristik Peserta Didik

(Siswa) yang Berkaitan dengan Aspek Fisik, Intelektual,

Sosial, Moral, dan Spiritual

Hasil Angket Guru Mengembangkan Kurikulum/Silabus

dalam Pembelajaran

Hasil Angket Guru Membuat Rancangan Pembelajaran

Sebelum Kegiatan Pembelajaran Dilakukan

Hasil Angket Guru Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran

dengan Mendidik dan Dialogis

Hasil Angket Guru Memanfaatkan Teknologi, Informasi,

dan Komunikasi dalam Pembelajaran

Hasil Angket Guru Melakukan Evaluasi Hasil Belajar Pada

Akhir Pembelajaran

Hasil Angket Guru Mengembangkan Potensi yang Dimiliki

Oleh Peserta Didik

36

40

41

42

43

44

46

47

49

Page 14: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Uji Referensi

Lampiran 2 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 3 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 4 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 5 Instrumen Angket Siswa

Lampiran 6 Instrumen Wawancara Guru dan Kepala/Wakil Kepala

Sekolah

Lampiran 7 Hasil Angket Siswa

Lampiran 8 Transkip Wawancara Guru dan Kepala/Wakil Kepala

Sekolah

Lampiran 9 Foto-foto

Page 15: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting dan harus dimengerti oleh semua umat

manusia terutama dalam rangka mewujudkan pembangunan manusia

Indonesia seutuhnya, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah

No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, bab 2, pasal 4 yang

berbunyi:

“Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.”1 Pada masa kini, telah timbul pemikiran baru terhadap status

pendidikan. Pendidikan diterima dan dihayati sebagai kekayaan yang sangat

berharga dan benar-benar produktif, sebab pekerjaan produktif pada saat ini

adalah pekerjaan yang didasarkan pada akal, bukan pada tangan.

Pembentukan orang terdidik merupakan modal penting untuk memajukan

hidup suatu bangsa. Pendidikan merupakan jalan menuju kemakmuran dan

kemajuan serta eksistensi suatu bangsa. Maka, melalui pendidikan kita dapat

mewujudkan pembangunan sosial pada suatu bangsa. Tujuan pembangunan

nasional dalam dunia pendidikan dinyatakan dalam Undang-Undnag RI No.

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3, yang

berbunyi:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

1 Redaksi Sinar Grafika, Amandemen Standar Nasional Pendidikan : (PP No. 32 Tahun

2013) dilengkapi dengan PP No. 19 Tahun 2005, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), h. 60.

Page 16: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

2

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.2

Berdasarkan tujuan tersebut, maka sekolah sebagai lembaga

pendidikan formal bertanggung jawab untuk membangun kegiatan belajar

mengajar yang baik dengan melibatkan salah satu komponen sekolah yaitu

guru. Djamarah mengatakan, bahwa guru adalah semua orang yang

berwenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan membina anak

didik, baik secara individual maupun klasikan di sekolah maupun luar

sekolah3.

Figur ini akan senantiasa menjadi sorotan strategis ketika berbicara

mengenai masalah pendidikan, karena guru selalu terkait dengan komponen

manapun dalam sistem pendidikan. Sudut pandang sistem pendidikan

nasional atau lebih khusus lagi sistem persekolahan akan melihat guru

sebagai sentral dari segala upaya pendidikan dan agen dalam pembaruan

pendidikan hingga ke tataran sekolah.

Guru menjadi tumpuan harapan untuk mewujudkan agenda-agenda

pendidikan nasional: peningkatan mutu dan relevansi, pemerataan dan

perluasan kesempatan, dan peningkatan efisiensi. Apabila kinerja sekolah,

siswa, dan bahkan pendidikan nasional secara keseluruhan kurang

memuaskan, maka guru sering kali menjadi sasaran bagi pihak yang dianggap

paling bertanggung jawab.4 Maka, guru memiliki peran yang sangat strategis

dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan nasional, khususnya di

bidang pendidikan, sehingga perlu dikembangkan sebagai tenaga profesi yang

berharkat, bermartabat dan profesional.

Selain berperan dalam mewujudkan pembangunan nasional, guru juga

memiliki tugas yang lain, baik yang terkait oleh dinas maupun di luar dinas,

2 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, Bab II, Pasal 3. 3 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 32. 4 Ali Mudlofir, Pendiidk Profesional; Konsep, Strategi, dan Aplikasinya dalam

Peningkatan Mutu Pendidik di Indonesia, (Jakart: Rajawali Pers, 2012), h. 61.

Page 17: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

3

yakni dalam bentuk pengabdian. Tugas guru sebagai profesi meliputi

mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan

mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti

mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.5 Beberapa tugas

tersebut sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun

2005 Tentang Guru dan Dosen Bab I Pasal 1 mengenai tugas guru bahwa:

“Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.6

Terkait mengenai peran dan tugas guru, maka guru memerlukan

kualifikasi khusus. Mengenai kualifikasi guru, telah dijelaskan dalam Bab IV

Pasal 8, pada undang-undang yang sama sebelumnya, menyatakan bahwa:

“Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”.7

Berdasarkan bunyi pasal tersebut, maka seorang guru harus memenuhi

kualifikasi-kualifikasi yang telah ditentukan dalam undang-undang, agar guru

dapat melaksanakan tugas dan perannya dengan baik dan benar sebagai

pelaksana pendidikan. Salah satu kualifikasi yang harus dipenuhi oleh guru

ialah kompetensi. Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yaitu,

kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Mengenai hal ini,

telah dijelaskan sebelumnya dalam undang-undang yang sama bab IV Pasal

10 ayat 1, bahwa:

“Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

5 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2008), Cet. Ke-22, h. 7. 6 Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bab

I, Pasal 1. 7 Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bab

IV, Pasal 8.

Page 18: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

4

kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”.8

Berdasarkan bunyi pasal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

guru dapat dikatakan sebagai guru yang baik dan profesional jika memiliki

kompetensi-kompetensi yang telah disebutkan oleh undang-undang. Salah

satu kompetensi yang harus dimiliki guru ialah kompetensi pedagogik.

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan

pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya memiliki pemahaman

wawasan atau landasan kependidikan. Sebagaimana yang dikutip oleh

Mulyasa dalam standar nasional pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir

a bahwa:

“Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.”9

Berdasarkan bunyi pasal di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

dalam kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam mengelola

kegiatan pembelajaran. Guru harus memiliki dan memahami kompetensi

pedagogik dengan baik dam mengelola pembelajaran peserta didik, jika guru

tersebut ingin dikatakan sebagai guru yang professional. Berdasarkan hasil

observasi peneliti, masih ada guru yang tidak memiliki kompetensi ini atau

mungkin guru tersebut sudah memiliki kompetensi tersebut, namun malas

untuk menggunakan atau mempraktikan kompetensi pedagogik yang

dipahaminya dalam kegiatan pembelajaran, seperti halnya jika sedang

mengajar guru tidak memperhatikan karakteristik perkembangan dari masing-

masing peserta didik, sehingga pembelajaran berlangsung sangat monoton;

dalam perencanaan pembelajaran guru kurang merencanakan dengan baik

8 Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bab

IV Pasal 10, bagian 1, ayat 1 9 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009), h. 75.

Page 19: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

5

kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan (jarang membuat RPP), sehingga

kegiatan pembelajaran yang berlangsung terkesan mendadak dan tidak

terencana dengan baik; dalam pelaksanaan pembelajaran metode yang

digunakan guru kurang bervariasi sehingga membuat siswa terlihat jenuh dan

kurang bersemangat belajar; sarana prasarana yang memadai kurang

dimanfaatkan oleh guru sehingga pembelajaran yang berlangsung kurang

berkesan bagi peserta didik; dalam evaluasi hasil belajar guru tidak menyusun

proses dan hasil evaluasi berdasarkan standar penilaian dan indikator; dan

dalam mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik guru tidak

melakukan pengayaan terhadap peserta didik yang pintar atau remedial

terhadap peserta didik yang kesulitan belajar.

Pembelajaran merupakan istilah dalam dunia pendidikan yang

pengertiannya tentu sangat berbeda jauh dengan istilah pengajaran ataupun

belajar-mengajar. Sebab, pembelajaran pengertiannya lebih kompleks dan

lebih luas dari sekedar mengajar. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang

Standar Nasional Pendidikan, bab 1, pasal 1, ayat 20 menyatakan bahwa

pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.10

Berdasarkan hasil observasi peneliti, pengertian pembelajaran seperti

inilah yang sering dikesampingkan oleh guru dalam pelaksanaan

pembelajaran, sehingga menyebabkan proses pembelajaran yang

dilangsungkannya kurang efektif, tidak menyentuh, dan kurang bermakna.

Seorang guru harus mampu menjadi perencana, perancang, membuat struktur

pembelajaran, mulai dari standar kompetensi, indikator, materi dan kegiatan

pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, serta media pembelajaran agar

efektivitas pembelajarannya dapat terjamin. Maka dapat disimpulkan bahwa

kompetensi pedagogik guru merupakan faktor yang strategis dalam upaya

meningkatkan keefektivan pembelajaran agar proses belajar mengajar bisa

10 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Standar Nasional Pendidikan, bab 1, pasal

1, ayat 20.

Page 20: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

6

lebih bermakna dan dapat mencapai hasil yang optimal. E. Mulyasa

mengatakan bahwa:

“secara pedagogis, kompetensi guru-guru dalam mengelola pembelajaran perlu mendapat perhatian yang serius. Hal ini penting, karena pendidikan di Indonesia dinyatakan kurang berhasil oleh sebagian masyarakat, dinilai kering dari aspek pedagogis, dan sekolah nampak lebih mekanis sehingga peserta didik cenderung kerdil karena tidak mempunyai dunianya sendiri.”11

Kompetensi pedagogik guru sangat berperan penting dalam

pembelajaran, karena dari sisi ini siswa akan memperoleh pembelajaran

secara runtut dan seksama sesuai dengan sistematika pembelajaran yang baik.

Pembelajaran ini selanjutnya akan menjadi menarik bagi siswa jika

digabungkan dengan penggunaan media yang disesuaikan dengan kebutuhan

materi.

Selain kualifikasi dari segi kompetensi, guru juga harus memenuhi

kualifikasi lainnya yaitu akademik. Guru memiliki latar belakang pendidikan

keilmuan sehingga memiliki keahlian secara akademik dan intelektual.

Terkait pada sistem pengelolaan pembelajaran yang berbasis subjek (mata

pelajaran), guru harus menyesuaikan antara latar belakang pendidikan

akhirnya dengan mata pelajaran yang diajarkan. Selain itu, guru harus

memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas dalam mengelola

pembelajaran di kelas.

Namun, berdasarkan hasil observasi peneliti, masih ada sekolah yang

memberikan celah kepada beberapa guru untuk mengajar yang tidak sesuai

dengan bidangnya atau keahliannya. Contohnya, guru lulusan Pendidikan

Agama Islam mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), lulusan Bahasa

Inggris mengajar Bahasa Indonesia, dan lain sebaganiya. Selain itu, masih ada

guru yang kurang disiplin, seperti belum mencapai kualifikasi pendidikan

minimal S1 (strata 1), sebagaimana yang diinginkan oleh PP No. 19 tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bab VI, pasal 29, ayat 4 yang

berbunyi:

11 E. Mulyasa,Op.Cit, h. 75-76.

Page 21: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

7

“Pendidik pada SMA/MA, atau bentuk lain yang sederajat memiliki:

a. kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1);

b. latar belakang pendidikan tinggi dengan program pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan; dan

c. sertifikat profesi guru untuk SMA/MA.”12

Adanya peraturan tersebut memotivasi pemerintah untuk mengadakan

program sertifikasi keguruan dengan kualifikasi pendidikan minimal S1

sesuai dengan bidangnya demi memperoleh peserta didik dengan kualitas dan

kuantitas yang baik untuk bangsa ini. Mengenai hal yang sama, Ali Mudlofir

juga membahas mengeni kulaifikasi guru. Ia mengatakan bahwa:

“ berdasar UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, juga Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007, Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008, dan Permenag nomor 16/2010 semua guru di Indonesia minimal berkualifikasi akademik D-IV atau S-1 program studi yang sesuai dengan bidang/jenismata pelajaran yang dibinanya. Guru pasa SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK atau bentuk laun yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang terakreditasi.”13

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, peneliti

menemukan bahwa di daerah Depok, terdapat sekolah yang gurunya belum

memenuhi kualifikasi minimal S1 (strata 1), mengajar tidak sesuai dengan

keahliannya, dan kurang mengoptimalkan kompetensi yang telah dimiliki,

khususnya kompetensi pedagogik. Bahkan, masih ada guru yang belum

memahami apa yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik, termasuk guru

mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Pemahaman terhadap

kompetensi pedagogik sangatlah penting, karena kompetensi ini merupakan

kompetensi yang akan menentukan apakah guru dapat melaksanakan

12 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan, bab VI, pasal 29, ayat (4). 13 Ali Mudlofir, Op. Cit., h. 66.

Page 22: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

8

pembelajaran dengan baik dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang

diharapkan.

Selain itu, peneliti juga mendapatkan informasi bahwa beradasarkan

hasil UKG (Ujian Kompetensi Guru) pada tahun 2015 adalah umumnya

masih di bawah standar KKM yang sudah ditentukan. Adapun KKM UKG

tahun 2015 sebesar 5,5.

“Rata-rata UKG nasional 53,02, sedangkan pemerintah menargetkan rata-rata nilai di angka 55. Selain itu, rerata nilai profesional 54,77, sedangkan nilai rata-rata kompetensi pendagogik 48,94,” ungkap Anies Baswedan.

Hasil UKG tahun 2015 yang berhasil meraih nilai diatas rata-rata yang

telah ditargetkan sebelumnya hanya 7 Provinsi saja, yaitu: Jawa Barat, Jawa

Tengah, Yogyakarta, DKI Jakarta, Bali, Jawa Timur, dan Bangka Belitung.14

Berdasarkan pemikiran di atas maka peniliti tertarik untuk

membuktikan apakah benar guru-guru yang terdapat di sekolah menengah

atas khususnya sekolah menengah atas negeri di daerah Depok memiliki

kompetensi pedagogik, khususnya guru bahasa dan sastra Indonesia dan

memenuhi standar kualifikasi akademik yang telah ditentukan undang-

undang. Maka dalam penelitian ini, penulis memfokuskan pada penelitian

yang bertujuan untuk melihat kompetensi pedagogik guru bahasa dan sastra

Indonesia tingkat SMA Negeri di Depok.

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti mengidentifikasi

beberapa masalah, diantaranya:

1. Pembelajaran yang dilakukan oleh beberapa guru bahasa dan sastra

Indonesia kurang efektif, tidak menyentuh, dan kurang bermakna.

2. Terdapat sekolah yang memberikan celah kepada beberapa guru untuk

mengajar tidak sesuai dengan bidangnya atau keahliannya.

14 www. sergur.kemdiknas.go.id., diunduh pada hari Kamis, tanggal 22 Oktober 2016

pukul 11.24 WIB.

Page 23: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

9

3. Terdapat guru yang belum mencapai kualifikasi pendidikan minimal

S1 (strata 1).

4. Berdasarkan dari hasil UKG tahun 2015, bahwa secara keseluruhan,

tingkat kompetensi pedagogik guru di Indonesia, masih terbilang

rendah.

C. Batasan Masalah Agar masalah yang dibahas tidak meluas, maka penulis membatasi

masalah pada:

1. Objek penelitian yang dipilih hanya guru bahasa dan sastra Indonesia

kelas XI di sekoah tersebut.

2. Peneliti hanya meneliti seputar kompetensi pedagogik dari guru-guru

tersebut.

3. Sesuai izin dari pihak sekolah, peneliti hanya diizinkan di 3 (tiga)

sekolah menengah atas di Depok, yaitu SMA Negeri 3 Depok, SMA

Negeri 6 Depok, dan SMA Negeri 9 Depok.

4. Peneliti hanya mengambil 10% dari jumlah keseluruhan siswa kelas

XI di masing-masing sekolah. Pada SMA Negeri 3 Depok sebanyak

39 siswa, SMA Negeri 6 Depok sebanyak 44 siswa, dan SMA Negeri

9 Depok sebanyak 26 siswa.

D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah yang telah diuraikan,

maka masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kompetensi pedagogik guru bahasa dan sastra

Indonesia tingkat SMA Negeri di Depok?

Page 24: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

10

E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini mempunyai

tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini,

yaitu:

1. Mendeskripsikan bagaimana kompetensi pedagogik guru bahasa

Indonesia tingkat SMA Negeri di Depok.

F. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoretis Segi pendidikan penelitian ini sangat bermanfaat untuk menambah

khasanah keilmuan dalam pengajaran bidang pendidikan bahasa dan sastra

Indonesia, khususnya mengkaji bagaimana kompetensi pedagogik guru

bahasa dan sastra Indonesia pada sekolah, khususnya tingkat sekolah

menengah atas negeri.

2. Secara Praktis a. Bagi peneliti: penelitian ini diharapkan dapat menjadi media aplikasi

dari teori-teori yang pernah dipelajari selama mengikuti materi

perkuliahan Pengembangan Profesi Keguruan dan penelitian ini

diharapkan dapat menambah wawasan tentang kompetensi yang harus

dimiliki oleh guru profesional khususnya kompetensi pedagogik, serta

memberikan pengalaman dalam memecahkan masalah yang nyata

khususnya dalam kompetensi pedagogik guru bahasa dan sastra

Indonesia tingkat SMA Negeri di Depok.

b. Bagi guru: penelitian ini diharapkan menjadi penyemangat mereka

dalam meningkatkan kualitas dirinya agar menjadi guru profesional

yang disenangi oleh siswa dan sesama guru di sekolah.

c. Bagi peneliti lain: hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

inspirasi maupun bahan pijakan peneliti lain untuk melakukan

penelitian yang lebih mendalam.

Page 25: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

11

BAB II

KAJIAN TEORETIS

A. Kajian Teoretis Kajian teori merupakan penjelasan teori-teori yang relevan dengan

penelitian. Kajian teori yang akan dipaparkan dalam penelitian ini, yaitu

hakikat kompetensi guru, ruang lingkup kompetensi pedagogik, definisi guru,

dan tentang pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.

1. Hakikat Kompetensi Guru

Kompetensi dalam bahasa Indonesia merupakan serapan dari

bahasa Inggris, competence yang berarti kecakapan atau kemampuan.

Kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, perilaku, dan keterampilan

yang harus dimiliki guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan

pendidikan. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan

belajar mandiri dengan memanfaatkan sumber belajar.1 Wina Sanjaya

mengatakan bahwa kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan,

keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir

dan bertindak. Pada sistem pengajaran, kompetensi digunakan untuk

mendeskripsikan kemampuan profesional yaitu kemampuan untuk

menunjukkan pengetahuan dan konseptualisasi pada tingkat yang lebih

tinggi. Kompetensi ini dapat diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan

pengalaman lain sesuai tingkat kompetensinya.2

Pemaknaan kompetensi dari sudut istilah mencakup beragam

aspek, tidak saja terkait dengan fisik dan mental, tetapi juga aspek

spiritual. Mulyasa mengatakan, bahwa kompetensi guru merupakan

1 Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru:Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar

Teori dan Praktik, (Jakarta: Kencana, 2011), Cet. Ke-1, h. 27. 2 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Bandung: Prenada

Media Grup, 2008), h. 133.

Page 26: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

12

Perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi,

sosial, dan spritiual yang secara kafah membentuk kompetensi standar

profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap

peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan

profesionalisme.3

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang dan terdiri

atas pengetahuan, sikap dan keterampilan, yang dimana ketiga aspek itu

dapat diwujudkan dalam hasil kerja nyata dan bermanfaat bagi dirinya

ataupun lingkungan sekitarnya. Ketiga aspek tersebut dalam praktiknya

tidak dapat dipisahkan satu sama lain, melainkan saling terkait dan

mempengaruhi satu sama lain. Selain itu, ketiga aspek tersebut harus

dijaga dengan baik, karena kondisi fisik, mental serta spiritual seseorang

sangat mempengaruhi hasil kerjanya.

Pada perspektif kebijakan nasional, pemerintah telah merumuskan

empat jenis kompetensi guru, sebagaimana tercantum dalam Penjelasan

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 bab IV bagian kesatu pasal 28

ayat 3 tentang Standar Nasional Pendidikan, yang menyatakan bahwa:

“kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan usia dini meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.”4

Guru diharapkan dapat menjalankan tugasnya secara profesional

dengan memiliki dan menguasai keempat kompetensi tersebut. Namun,

dari keempat kompetensi tersebut, terdapat salah satu kompetensi yang

sangat penting peranannya, yaitu kompetensi pedagogik.

3 E. Mulyasa, Op.Cit., h. 26. 4 Redaksi Sinar Grafika,Op. Cit., h. 75.

Page 27: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

13

Mulyasa mengatakan bahwa:

“secara pedagogis, kompetensi guru-guru dalam mengelola pembelajaran perlu mendapat perhatian yang serius. Hal ini penting, karena pendidikan di Indonesia dinyatakan kurang berhasil oleh sebagian masyarakat, dinilai kering dari aspek pedagogis, dan sekolah nampak lebih mekanis sehingga peserta didik cenderung kerdil karena tidak mempunyai dunianya sendiri.”5

a. Kompetensi Pedagogik

1) Pengertian Kompetensi Pedagogik

Kompetensi di dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan

dari bahasa Inggris yaitu kata competence, yang berarti kecakapan

dan kemampuan.6 Kecakapan dan kemampuan ini diperoleh

melalui pendidikan, pelatihan, dan belajar mandiri. Sebagaimana

yang dikatakan oleh Ouston, bahwa kompetensi ialah deskripsi

tentang sesuatu yang harus dapat dilakukan oleh seseorang yang

bekerja dalam bidang profesi tertentu.7 Sutau hal yang

menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik yang

kualitatif maupun kuantitatif. Kunandar mengutip pendapat Piet

dan Ida Sahertian tentang pengertian kompetensi, yang mengatakan

bahwa kompetensi adalah kemampuan melaksanakan sesuatu yang

diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang bersifat afektif,

kognitif, dan performen.8

Berdasarkan perspektif pendidikan, kompetensi adalah

kumpulan pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yang harus

dimiliki guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan

pendidikan.9 Mengutip dari Littrel yang menjelaskan hakikat

kompetensi, bahwa kompetensi adalah kekuatan mental dan fisik

5 E. Mulyasa, Op. Cit., h. 75-76. 6 Jejen Musfah, Op.Cit., h. 27. 7 Ibid, h. 28. 8 Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan

Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), Cet. Ke-1, h. 52. 9 Jejen Musfah, Op. Cit., h. 27.

Page 28: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

14

untuk melakukan tugas atau keterampilan yang dipelajari melalui

latihan dan praktik.10 Kompetensi dapat diartikan pula sebagai

kewenangan atau kemampuan seorang guru dalam melaksankan

tugasnya di sekolah. Istilah kompetensi guru mempunyai banyak

makna, Broke dan Stone mengemukakan bahwa kompetensi guru

sebagai gambaran kualitatif tentang hakikat perilaku guru yang

penuh arti.11 Berdasarkan bunyi Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia No. 74 Tahun 2008 tentang Guru, Bab 2, Pasal 3, ayat

(1) disebutkan bahwa kompetensi sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 2 merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan

perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan

diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan keprofesionalan,12

sedangkan dalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,

pasal 1 ayat 10 disebutkan kompetensi adalah seperangkat

pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,

dihayati, dan dikuasai oleh guru dan dosen dalam melakukan tugas

keprofesionalan.13

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan

bahwa kompetensi adalah suatu kesatuan dari pengetahuan,

keterampilan, dan kemampuan yang harus dikuasai oleh seseorang

yang telah menjadi bagian dari dalam dirinya sehingga dapat

melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor

dengan sebiak-baiknya, serta dapat melakukan tugas dan tanggung

jawabnya dengan baik.

Adapun mengenai pengertian pedagogik dijelaskan oleh Waini

Rasyidin yang menyatakan bahwa pedagogik sebagai ilmu

pengetahuan ialah ilmu mendidik atau ilmu pendidikan tentang

10 Ibid, h. 29. 11 E. Mulyasa, Op.Cit., h. 25. 12 Karnadi, Wahyudin, dkk, Peraturan Pemerintah No 74 Tahun 2008 tentang Guru,

(Jakarta: BP Cipta Jaya, 2099), h. 6 13 Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen,

Pasal 1, Ayat 10.

Page 29: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

15

anak atau mengenai pendidikan anak dan manusia muda.14

Relevansi dan signifikansi dari kata pedagog dan pedagogic berasal

dari bahasa Yunani pedagogue/pembimbing membawa anak,

paes=anak, dan paedo=anak laki-laki; dan agos/saya membawa,

membimbing, berarti “pendidik dan ilmu mendidik”. Pedagogi

ialah kepandaian mendidik. Menurut Langeveld pedagogic (ilmu

mendidik) merupakan suatu ilmu pengetahuan yang bukan saja

menelaah objeknya untuk mengethaui betapa keadaan atau esensi

objek itu (secara deskriptif) melainkan mempelajari pula

bagaiaman seharusnya orang bertindak (secara normatif), diartikan

pula dengan pendidikan ialah kegiatan secara bertanggung jawab

untuk mewujudkan inti pendidikan anak, yaitu ‘perbuatan mendidik

secara moral terhadap anak didikan’. Berdasarkan catatan pribadi

Prof. Sikun dikatakan sebagai berikut:

Kata pedagogiek/paedagogiek dapat diganti dengan ilmu

mendidik, yaitu segala ilmu dan ilmu-ilmu bantu/pendukungnya

yang dipelajari untuk keperluan pendidikan; dengan singkat…[ilmu

mendidik] sama dengan teori pendidikan ; sedangkan paedagogie

adalah seni didik atau segala kecakapan yang kita pergunakan

untuk mendidik anak.15

Maka, kita perlu memahami teori pendidikan, sebagaimana

yang dikatakan oleh Burhanuddin yaitu kita perlu memahami teori

pendidikan, karena dengan teori pendidikan tersebut akan

memberikan manfaat dalam hal:

a. Memberi arah serta tujuan mana yang akan dicapai;

b. Untuk memeprkecil kesalahan dalam praktek, atas dasar teori

pendidikan, diketahui mana yang boleh dan mana yang tidak

boleh dilakukan;

14 Waini Rasyidin, Pedagogik Teoretis dan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2014), h. 1. 15 Ibid., h.5-6.

Page 30: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

16

c. Berfungsi sebagai tolak ukur, sejauh mana kita telah berhasil

melaksanakan tugas dalam pendidikan itu.”16

Meskipun kita telah memahami berbagai teori pendidikan, kita

tidak boleh menganggap bahwa kita telah memiliki resep untuk

menjalankan tugas dalam pendidikan. Pendidikan tidak dikenal

suatu resep yang pasti, karena yang paling utama dalam pendidikan

adalah kepribadian dan kreativitas pendidikan. Hal ini

dikemukakan oleh Prof. Sikun Pribadi, bahwa:

“itu sebabnya mengapa suatu upaya pendidikan tidak dapat dan tidak boleh dikemukakan dalam bentuk resep atau aturan yang tetap untuk dijalankan. Yang penting bukan resepnya, melainkan kepribadian dan kreativitas pendidik sendiri. Pendidikan (walaupun harus didukung oleh ilmu pendidikan atau pedagogik) dalam pelaksanaannya lebih merupakan seni daripada teori”.17

Salah satu tugas utama guru adalah mengajar dan mendidik

murid di kelas dan di luar kelas. Guru selalu berhadapan dengan

murid yang memerlukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap

utama untuk menghadapi hidupnya di masa depan.18 Menurut

Badan Standar Nasional Pendidikan, yang dimaksud dengan

kompetensi pedagogis adalah:

“kemampuan dalam lengelolaan peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; (b) pemahaman tentang peserta didk: (c) pengembangan kurikulum/silabus; (d) perancangan pembelajaran; (e) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; (f) evaluasi hasil belajar; dan (g) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.”19

16 Burhanuddin Salam, Pengantar Pedagogik (Dasar-dasar Ilmu Mendidik), (Jakarta:

Rineka Cipta, 1997), h. 3. 17 Ibid., h. 3. 18 Jejen musfah, Op.Cit., h. 30. 19 Ibid., h. 30-31.

Page 31: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

17

Sebagaimana yang dikutip oleh Martinis Yamin tentang guru

dan dosen dalam UU No. 14 Tahun 2005 pasal 8 Tentang Guru dan

Dosen disebutkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi

akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan

rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan

pendidikan nasional.20

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal

28 ayat (3) butir a dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan

kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran

peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,

perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,

dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimilikinya.21

Kompetensi pedagogik merupakan bagian yang tidak dapat

dipisahkan dengan empat kompetensi utama yang dimiliki oleh

seorang guru, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru saat

melaksanakan profesinya, dapat disimpulkan bahwa kompetensi

pedagogik merupakan kemampuan seorang guru dalam mengelola

proses pembelajaran peserta didik.

2) Tujuan dan Fungsi Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik guru bertujuan dan berfungsi di antaranya:

a. Membantu siswa berkembang secara intelektual, sosial,

fisik, dan emosional.

b. Meningkatkan kesan diri siswa (self images)

c. Menyediakan kesempatan untuk sukses.

20 Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, (Jakarta: Putra Grafika, 2007), Cet. Ke-2, h. 2.

21 E. Mulyasa, Op. Cit., h. 75.

Page 32: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

18

d. Melaksanakan belajar aktif.

e. Menguatkan eksplorasi.

f. Menyediakan keamanan.22

Jika kita melihat tujuan dan fungsi telah dipaparkan di atas, maka

dapat dikatakan bahwa dengan diterapkannya kompetensi

pedagogik oleh guru maka tujuan pendidikan yang diharapkan

sekolah dapat tercapai dengan baik.

3) Ruang Lingkup Kompetensi Pedagogik

Peraturan Pemerinah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru Bab 2,

Pasal 3, ayat (4) mengemukakan bahwa kompetensi pedagogik

merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran

peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi:

a. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan

Guru harus memiliki wawasan kependidikan yang luas dan

dalam. Wawasan yang luas dan mendalam akan memudahkan

guru untuk mengambil keputusan yang tepat akan

meminimalisasi kesalahan guru (malpraktik) dalam menangani

peserta didiknya. Setidaknya ada enam subkomponen

kompetensi wawasan yang harus dikuasai oleh guru, yaitu:

a) Memahami landasan kependidikan;

b) Memahami kebijakan pendidikan;

c) Memahami tingkat perkembangan siswa;

d) Memahami pendekatan pembelajaran yang sesuai materi

pembelajaran;

e) Menerapkan kerja sama dalam pekerjaan;

f) Memanfaatkan kemajuan IPTEK dalam pendidikan.23

22 Jejen Musfah, Op. Cit., h. 42. 23 Barnawi dan Mohammad Arifin, Etika dan Profesi Kependidikan, ( Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media, 2012), h. 122.

Page 33: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

19

b. Pemahaman terhadap peserta didik

Pemahman terhadap peserta didik merupakan salah satu

kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru. Sedikitnya

terdapat empat hal yang harus dipahami guru dan peserta

didiknya, yaitu tingkat kecerdasan, kreativitas, fisik dan

pertumbuhan dan perkembangan serta potensi peserta didik.24

c. Pengembangan kurikulum/silabus,

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.25

Kurikulum banyak jenisnya. Saat ini masih ada sekolah

yang menggunakan KTSP atau K-13. Jika sekolah

menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),

maka kurikulum tersebut dikembangkan dengan prinsip-

prinsip beragam dan terpadu yaitu sebagai berikut:

a) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi serta seni;

b) Relevan dengan kebutuhan kehidupan;

c) Menyeluruh dan berkesinambungan;

d) Belajar sepanjang hayat;

e) Seimbang antara kepentigan nasional dan kepentingan

daerah.

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau

kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar

kompetensi, kompetensi dasar, materi/pokok pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk

penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Prinsip

pengembangan silabus mencakup sebagai berikut:

24 Ramayulis, Profesi dan Etika Keguruan, (Jakarta: Kalam Mulia, 2013), Cet. Ke-2, h. 90.

25 Ibid, h. 131.

Page 34: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

20

a) Ilmiah; keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi

muatan dalam silabus harus benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

b) Relevansi; cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan

urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan

tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial,

emosional dan spiritual peserta didik.

c) Sistematis; komponen-komponen silabus saling

berhubungan secara fungsional dalam mencapai

kompetensi.

d) Konsisten; adanya hubungan yang konsisten antara

kompetensi dasar, indikator, materi pokok

pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar dan

sistem penilaian.

e) Memadai; cakupan indikator, materi pokok

pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan

sistem penialaian cukup untuk menunjang pencapaian

kompetensi dasar.

f) Aktual dan kontekstual; cakupan indikator, materi

pokok pembelajaran, pengalaman belajar, sumber

belajar, dan sistem penilaian memerhatikan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni

mutakhir dalam kehidupan nyata dan peristiwa yang

terjadi.

g) Fleksibel; keseluruhan silabus dapat mengakomodasi

keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika

perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan

masyarakat.

Page 35: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

21

h) Menyeluruh; komponen silabus mencakup seluruh

ranah kompetensi, yaitu ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik.26

d. Perancangan pembelajaran,

Guru berupaya merencanakan sistem pembelajaran yang

memanfaatkan sumber daya yang ada. Semua aktivitas

pembelajaran dari awal sampai akhir telah dapat direncanakan

secara strategis, termasukantisipasi masalah yang

kemungkinan dapat timbul dari skenario yang direncanakan.

Perencanaan tersebut disusun dalam RPP.27

e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis,

Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi

antara peserta didik dengan lingkungan, sehingga terjadi

perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Melalui interaksi

tersebut banyak sekali faktor yang mepengaruhinya, baik

faktor eksternal maupun faktor internal. Ketika pembelajaran,

tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan

lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku

pembentukan kompetensi peserta didik. Umunya pembelajaran

menyangkut tiga hal: pre test, proses, dan post test.28

f. Pemanfaatan teknologi pembelajaran,

Ketika menyelenggarakan pembelajaran, guru

menggunakan teknologi sebagai media. Menyediakan bahan

belajar dan mengadministrasikan dengan menggunakan

teknologi informasi. Membiasakan anak berinteraksi dengan

menggunakan teknologi. Fasilitas pendiidkan pada umumnya

mencakup sumber belajar, sarana dan prasarana sehingga

peningkatan fasilitas pendidikan harus ditekankan pada

peningkata sumber-sumber belajar, baik kuantitas maupun

26 Barnawi dan Mohammad Arifin, Op. Cit., h. 131-132. 27 Ibid, h. 92. 28 Ibid

Page 36: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

22

kualitasnya, sejalan dengan perkembangan teknologi

pendidikan dewasa ini.

Sehubungan dengan itu, peningkatan fasilitas laboratorium,

perpustakaan, atau ruang-ruang belajar khusus seperti ruangan

komputer, internet, sanggar seni, ruang audio dan video,

seyogyanya semakin menjadi faktor-faktor yang diperhatikan

dalam peningkatan fasilitas pembelajaran.

Teknologi pembelajaran merupakan sara pendukung untuk

membantu memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran dan

pembentukan kompetensi, memudahkan penyajian data,

informasi materi pembelajaran, dan sekaligus sebagai sumber

pembelajaran.

Berdasarkan hal ini guru dituntut untuk memiliki

kemampuan mengorganisir, menganalisis, dan meilih

informasi yang paling tepat dan berkaitan langsung dengan

pembentukan kompetensi peserta didik serta tujuan

pembeajaran, dengan penguasaan guru terhadap standar

kompetensi dalam bidang teknologi pembelajaran dapat

dijadikan salah satu indikator standard dan sertifikasi

kompetensi guru.29

g. Evaluasi hasil belajar,

Evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengetahui

perubahan dan pembentukan kompetensi peserta didik, yang

dapat dilakukan dengan penialian kelas, tes kemampuan dasar,

penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi, serta

penilaian program.30

29 Ibid, h. 94-95. 30 Ibid, h. 95.

Page 37: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

23

h. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimilikinya.”31

Pengembagan peserta didik merupakan bagian dari

kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru, untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki oleh setiap

peserta didik. Pengembangan peserta didik dapat dilakukan

oleh guru melalui berbagai cara, antara lain kegiatan

ekstrakurikuler, pengayaan dan remedial, serta bimbingan

konseling (BK).32

2. Definisi Guru

Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan

kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu,

guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam

meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas

mengajarnya.

Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam pengorganisasian

kelas, penggunaan metode memgajar, strategi belajar-mengajar, bertindak

selaku fasilitator yang berusaha menciptakan kondisi belajar-mengajar

yang efektif sehingga memungkinkan proses belajar-mengajar,

mengembangkan bahan pelajaran dengan baik, dan meningkatkan

kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan

pendidikan yang harus mereka capai.33

Mengenai pengertian guru, Undang-Undang Republik Indonesia

No. 14 tahun 2005 bab 1 pasal 1 tentang Guru dan Dosen menyatakan

bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi

31 Karnadi, Wahyudin, dkk., Op. Cit., h. 6. 32 Ramayulis, Op. Cit., h. 97. 33 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Rosda Karya, 2005), h.

21.

Page 38: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

24

peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,

pendidikan dasar dan pendidikan menengah.34

Berdasarkan definisi ini, dapat disimpulkan bahwa guru merupakan

seorang pendidik yang menjadi panutan dan bertugas memberi

pengetahuan kepada peserta didik sehingga dapat mengembangkan potensi

yang dimiliki.

Adapun tugas dan kewajiban guru, telah disebutkan dalam

Undang-undang No. 14 Tahun 2005 pasal 20, tentang tugas dan kewajiban

guru, antara lain:

a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses

pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi

hasil pembelajaran;

b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan

kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan

ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;

c. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar

pertimbangan jenis kelamin, agama, atau latar belakang

keluarga dan status sosial ekonomi peserta didik dalam

pembelajaran;

d. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan

kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika;

e. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.35

Selain tugas dan kewajiban, guru juga memiliki tanggung jawab.

Jika kita melihat pada perubahan-perubahan transisional dalam pengajaran

seperti yang telah diuraikan dalam bagian terdahulu yang menambah

kesempatan bagi para peserta didik untuk belajar dan berkembang dan

dilain pihak berdasarkan peranan profesional guru modern maka sudah

34 Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 20015 tentang Gur dan Dosen, Bab

1, Pasal 1. 35 Martnis Yamin, Manajemen Pembelajaran Kelas: Strategi Meningkatkan Mutu

Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada, 2012), Cet. Ke-2, h. 13-14.

Page 39: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

25

barang tentu menimbulkan atau menambah tanggung jawab guru menjadi

lebih besar. Tanggung jawab itu adalah sebagai berikut:

a. Guru harus menuntut para peserta didik belajar;

b. Turut serta membina kurikulum sekolah;

c. Melakukan pembinaan terhadap diri siswa (kepribadian, watak,

dan jasmaniah);

d. Memberikan bimbingan kepada peserta didik;

e. Melakukan diagnosa atas kesulitan belajar dan mengadakan

penilaian atas kemauan belajar;

f. Menyelenggarakan penelitian;

g. Mengenal masyarakat dan ikut serta aktif;

h. Menghayati, mengamalkan, dan mengamankan pancasila;

i. Turut serta membantu terciptanya kesatuan dan persatuan

bangsa dan perdamaian dunia;

j. Turut menyukseskan pembangunan tanggung jawab

meningkatkan peranan profesional guru.36

Ali Mudlofir, juga menjelaskan mengenai tugas dan tanggung

jawab guru dalam mengembangkan profesinya. Adapun penjelasannya

sebagai berikut:

“Paling sedikit ada enam tugas dan tanggung jawab guru dalam mengembangkan profesinya, yakni: a. guru bertugas sebagai pengajar; b. guru bertugas sebagai pembimbing; c. guru bertugas sebagai administrator kelas; d. guru bertugas sebagai pengembang kurikulum; e. guru bertugas sebagai mengembangkan profesi; f. guru bertugas untuk membina hubungan dengan

masyarakat. Keenam tugas dan tanggung jawab di atas merupakan tugas pokok profesi guru.”37

36 Departemen Agama RI, Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan, (Jakarta: Direktorat

Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2005), h. 76-83. 37 Ali Mudlofir, Op. Cit., h. 62.

Page 40: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

26

Pada situasi sekarang ini tugas dan tanggung jawab guru dalam

pengembangan profesi dan membina hubungan dengan masyarakat

tampaknya belum banyak dilakukan oleh guru. Yang paling menonjol

hanyalah tugas dan tanggung sebagai pengajar dan sebagai administrator

kelas. Demikian pula, tugas dan tanggung jawab sebagai pembimbing

masih belum membudaya di kalangan guru. Mereka beranggapan tugas

membimbing adalah tugas guru pembimbing atau wali kelas.38

3. Pembelajaran Bahasa Indonesia

Badan Standar Nasional Pendidikan menyebutkan bahwa

pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan siswa berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik

dan benar, baik secara lisan maupun tertulis. Sebagaimana yang dikatakan

oleh Mahmudah Fitriyah Z.A dan Ramlan A. Gani bahwa secara umum,

fungsi bahasa ada tiga, yaitu alat komunikasi, alat ekspresi, dan alat

berpikir.”.39

Standar kompetensi Bahasa dan Sastra Indonesia yang merupakan

kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan

penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif

terhadap Bahasa dan Sastra Indonesia. Standar kompetensi adalah dasar

bagi siswa untuk dapat memahami dan mengakses perkembangan lokal,

regional, dan global.40 Bahasa adalah alat komunikasi, pembelajaran

bahasa Indonesia mengarahkan agar siswa dapat terampil dalam

berkomunikasi. Pembelajaran bahasa mempunyai tujuan meningkatkan

kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, keinginan, persetujuan

dan memperluas wawasan. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan

38 Ibid, h. 64. 39 Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A, Disiplin Berbahasa Indonesia, (Jakarta:

FITK Press, 2010), h. 2. 40 Badan Standar Nasional Pendidikan, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar,

(Jakarta: BSNP, 2006), h. 84.

Page 41: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

27

tujuan yang harus dicapai oleh siswa agar siswa memiliki kemampuan

sebagai berikut:

a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang

berlaku, baik secara lisan maupun tulis.

b. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan dan bahasa Negara.

c. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakan dengan tepat dan

kreatif untuk berbagai tujuan .

d. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan

intelektual serta kematangan emosional dan sosial.

e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas budi

pekerti serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan

berbahasa

f. Menghargai dan mengembangkan bahasa indonesia sebagai

khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. 41

Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas di

arahkan agar siswa mampu berkomunikasi lisan maupun tulisan secara

baik, dalam pelaksanaannya guru harus menjadi fasilitator untuk

membentuk hal tersebut kepada siswa. Apabila siswa dapat berkomunikasi

dengan baik, maka di manapun siswa tersebut berada ia tidak akan merasa

kesulitan untuk membangun hubungan yang baru terhadap lingkungannya.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Arifin dan Amran, bahwa:

“Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan kebangsaan, (2) lambang identitas nasional, (3) alat perhubungan antar warga, antar daerah, dan antar budaya, dan (4) alat yang memungkinkan penyatuan berbagai-bagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia.”.42

41 Ibid, h. 6. 42 E. Zeanal Arifin dan S. Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan

Tinggi, (Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa, 1988), Cet. Ke-3, h. 10.

Page 42: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

28

Apabila siswa belajar Bahasa Indonesia dengan baik dan benar,

maka siswa akan memperoleh kemahiran dalam berbahasa, sesuai dengan

fungsi utama bahasa itu sendiri yaitu sebagai alat komunikasi, dengan

kemahiran yang mereka miliki, maka siswa dapat berkomunikasi dengan

baik, baik lisan maupun tulis, agar orang lain atau lawan bicara yang

diajak berbicara atau mendengar pembicaraannya dan melihat tulisannya

dapat memahami apa makna yang terkandung di dalamnya. Pembelajaran

bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas dikembangkan bertujuan

untuk mencapai rumusan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, yaitu

sebagai dasar siswa untuk memperoleh kemahiran dalam berbahasa.

Sebagaimana harapan Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A

terhadap anak didiknya yang tertera dalam bukunya bahwa:

“Melihat dari uraian fungsi-fungsi di atas, terutama fungsi bahasa sebagai alat komunikasi, maka maksud utama dari buku ini adalah berusaha untuk memberikan dasar-dasar kepada mahasiswa untuk memperoleh maupun tulisan agar mereka yang mendengar atau diajak berbicara dengan mudah memahami apa yang dimaksudkan. Untuk langkah awal, bahasa yang harus dipergunakan ialah bahasa yang paling umum dipakai dan tidak menyalahi norma-norma umum yang berlaku.”.43

Pada dunia pendidikan, bahasa Indonesia memiliki kedudukan

yang sangat penting, karena BSNP menjadikan bahasa Indonesia sebagai

bahasa pengantar pendidikan nasional, selain sebagai bahasa Negara. Hal

ini sesuai dengan UU RI No. 20 Tahun 2003 bab VII pasal 33 ayat (1),

yang berbunyi: “Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara menjadi bahasa

pengantar dalam pendidikan nasional.”44

B. Penelitian yang Relevan

Agar terhindar dari pengulangan penelitian yang sama, penulis melakukan

observasi sehingga mendapatkan informasi yang jelas tentang pokok

43 Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A, Op. Cit. , h. 3. 44 Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, bab VII, pasal 33, ayat (1).

Page 43: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

29

permasalahan, termasuk melakukan kajian pustaka terhadap buku-buku

maupun hasil penelitian sejenis. Skripsi yang memiliki keterkaitan dengan

tema permasalahan penulis dijadikan sebagai bahan rujukan dan

perbandingan, yaitu:

a. Hasil penelitian Yuni Rahmawati dari Universitas Negeri Yogyakarta pada

tahun 2012 dalam skripsinya yang berjudul Kompetensi Pedagogik Guru

Sekolah Dasar se-Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul, menyimpulkan

bahwa: secara umum kompetensi pedagogik guru SD se-Kecamatan

Kretek termasuk dalam kategori tinggi dengan rincian sub kompetensi

pedagogik sebagai berikut (1) Guru dalam memahami wawasan atau

landasan kependidikan termasuk kategori tinggi dengan persentase

61,64%; (2) Guru dalam memahami peserta didik termasuk kategori tinggi

dengan persentase 67,16%; (3) Guru dalam mengembangkankurikulum

dan silabus termasuk kategori tinggi dengan persentase 67,83%; (4) Guru

dalam merancanakan pembelajaran termasuk kategori tinggi dengan

persentase 67,23%; (5) Guru dalam melaksanakan pembelajaran yang

mendidik dan dialogis termasuk kategori tinggi dengan persentase 68,17%;

(6) Guru dalam mengevaluasi hasil belajar termasuk kategori tinggi

dengan persentase 68,36%; (7) Guru dalam memanfaatkan teknologi

pembelajaran termasuk kategori tinggi dengan persentase 68,70%; (8)

Guru dalam mengembangkan peserta didik termasuk kategori tinggi

dengan persentase 69,52%. Adapun persamaan dengan penelitian ini ialah

memilih kompetensi pedagogik sebagai subjek penelitian dan menjadikan

guru sebagai objek penelitian. Perbedaannya ialah peneliti memilih guru

bahasa dan sastra Indonesia sekolah menengah atas negeri sebagai objek

penelitian, menjadikan siswa serta kepala/wakil kepala sekolah sebagai

data sekunder dalam penelitian ini, dan penelitian tersebut memilih salah

satu kecamatan sebagai tempat penelitian.

b. Hasil penelitian Najiatul ‘Amaliyah dari Universitas Islam Negeri Jakarta

pada tahun 2015 dalam skripsinya yang berjudul Analisis Kompeteni

Pedagogik Guru Kelas dalam Pelaksanaan Pembelajaran di SD/MI

Page 44: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

30

Jakarta Barat, menyimpulkan bahwa: (1) kompetensi pedagogik guru

kelas SD/MI dalam pelaksanaan pembelajaran memiliki kualitas

pedagogik yang tinggi yaitu 56% guru kelas yang memiliki kompetensi

pada aspek penguasaan materi pelajaran, penerapan strategi pembelajaran

yang mendidik, pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran

dan pelibatan peserta didik dalam pembelajaran. Adapun persamaan

dengan penelitian ini ialah memilih kompetensi pedagogik sebagai subjek

penelitian dan menjadikan guru sebagai objek penelitian. Perbedaannya

ialah peneliti memilih guru bahasa dan sastra Indonesia tingkat seolah

menengah atas negeri sebagai objek penelitian dan menjadikan siswa serta

kepala/wakil kepala sekolah sebagai data sekunder dalam penelitian ini.

c. Hasil penelitian Rosyidah dari Universitas Islam Negeri Jakarta pada tahun

2012 dalam skripsinya yang berjudul Kompetensi Pedagogik Guru

Pendidikan Agama Islam dalam Pelaksanaan Pembelajaran di SD Dua

Mei Ciputat, menyimpulkan bahwa: (1) Guru PAI dalam proses belajar

mengajar belum dilakukan dengan baik karena ada beberapa hal yang

kurang, contohnya kurang jelasnya guru ketika menjelaskan materi

pelajaran; (2) kurangnya variasi mengajar yang dilakukan oleh guru PAI,

sehingga membuat banyak siswa merasa jenuh ketika pelajaran tersebut

sedang berlangsung. Adapun persamaan dengan penelitian ini ialah

memilih kompetensi pedagogik sebagai subjek penelitian dan menjadikan

guru sebagai objek penelitian. Perbedaannya ialah peneliti memilih guru

bahasa dan sastra Indonesia tingkat sekolah menengah atas negeri sebagai

objek penelitian dan menjadikan siswa serta kepala/wakil kepala sekolah

sebagai data sekunder dalam penelitian ini.

Page 45: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian . Penelitian dilakukan pada Sekolah Menengah Atas Negeri yang

berada di wilayah Depok. SMA Negeri di Depok terdapat 13 sekolah,

namun berdasarkan hasil observasi peneliti, peneliti hanya mendapatkan

izin dari 3 sekolah untuk melakukan penelitian yaitu SMA Negeri 3

Depok, SMA Negeri 6 Depok, dan SMA Negeri 9 Depok.

Ketiga sekolah tersebut tidak peneliti tentukan secara khusus untuk

dijadikan tempat penelitian, namun karena berbagai alasan yang diberikan

oleh pihak sekolah lainnya yang tidak memberikan izin peneliti untuk

melakukan penelitian di sekolah tersebut, maka terpilih 3 (tiga) sekolah

sebagai tempat penelitian. Pada tiap sekolah, peneliti meneliti seluruh guru

bahasa dan sastra Indonesia kelas XI sebagai data primer dengan masing-

masing sekolah memiliki 1 (satu) sampai 2 (dua) guru bahasa dan sastra

Indonesia. Adapun sekolah yang memilki 1 (satu) guru bahasa Indonesia

yaitu SMA Negeri 9 Depok, bernama Ibu Carolina Elnusantari S.Pd.,

sedangkan sekolah yang memiliki 2 (dua) guru bahasa Indonesia yaitu

SMA Negeri 3 Depok, bernama Ibu Tuti Taeneha M.Pd. dan Ibu

Marpaung M.Pd. dan SMA Negeri 6 Depok, bernama Ibu Ana S.Pd. dan

Ibu Budewi Intan M.Pd..

Adapun banyak siswa yang mengisi angket sebagai data sekunder,

peneliti hanya memilih 10% dari seluruh jumlah siswa di kelas XI pada

masing-masing sekolah. Suharismi menyatakan jika jumlah subjeknya

besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.1 Pada SMA

Negeri 3 Depok jumlah seluruh siswa kelas XI yaitu 390 siswa, maka 10%

1 Suharismi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 115.

Page 46: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

32

dari jumlah tersebut ialah sebanyak 39 siswa. SMA Negeri 6

Depok jumlah seluruh siswa kelas XI yaitu 438 siswa, maka 10% dari

jumlah tersebut ialah sebanyak 44 siswa, dan SMA Negeri 9 Depok

jumlah seluruh siswa kelas XI yaitu 256 siswa, maka 10% dari jumlah

tersebut ialah sebanyak 26 siswa. Waktu yang digunakan peneliti untuk

penilitian ini yaitu kurang lebih selama 6 bulan, sejak bulan Mei – Oktober

2016.

C. Metode Penelitian Para peneliti dapat memilih berjenis-jenis metode dalam

melaksanakan penelitiannya. Sudah terang, metode yang dipilih

berhubungan erat dengan prosedur, alat, serta desain penelitian yang

dipilih. Prosedur serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok

dengan metode penelitian yang digunakan.2 Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif dalam bentuk metode penelaahan deskriptif dengan

menggambarkan suatu keadaan atau sifat apa adanya untuk kemudian

dianalisis kembali. Penelitian ini dimaksudkan untuk memastikan

karakteristik dari objek yang diteliti. Data dan informasi yang digunakan

dalam penelitian ini di dapat dari wawancara dan angket. Informasi

tersebut dalam bentuk dokumen dan catatan peristiwa yang diolah menjadi

data.

Metode kualitatif ini memberikan informasi yang mutakhir

sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dapat

diterapkan pada berbagai masalah. Sebagaimana yang telah dikemukakan

oleh Wina Sanjaya, bahwa penelitian deskriptif kualitatif adalah metode

penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara utuh dan

mendalam tentang realitas sosial dan berbagai fenomena yang terjadi di

2 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), h. 44

Page 47: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

33

masyarakat yang menjadi subjek penelitian sehingga tergambar ciri,

karakter, sifat dan model dari fenomena tersebut.3

D. Sumber Data Adapun mengenai pengertian sumber data, Suharismi Arikunto

mengatakan bahwa yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian

adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. 4 Sumber data dalam

penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang langsung dan segera diperoleh dari sumber

data oleh penyelidik. Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian

ini adalah data yang diperoleh secara langsung dari sasaran penelitian yaitu

hasil wawancara dengan guru bahasa dan sastra Indonesia.

Data sekunder adalah data yang telah lebih dulu dikumpulkan dan

dilaporkan oleh orang di luar diri penyelidik sendiri, walaupun yang

dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data yang asli. Sumber sekunder

juga berisi data dari tangan kedua (atau dari tangan yang kesekian).

Sumber data sekunder merupakan data pelengkap yang digunakan dalam

penelitian ini. Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah

data yang diperoleh dari angket siswa dan hasil wawancara kepala sekolah

atau warga sekolah yang lain.

E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi

keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara

mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan.

Penelitian ini memperoleh data yang diperlukan dari lapangan,

dengan meggunakan cara berikut:

1. Observasi

3 Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2013), h.

47. 4 Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitan: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2010), h. 172.

Page 48: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

34

Teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman secara

langsung. Bukankah pengalaman adalah guru yang terbaik atau

setelah melihat baru percaya? Tampaknya pengalaman langsung

merupakan alat yang ampuh untuk mengetes suatu kebenaran. Jika

suatu data yang diperoleh kurang meyakinkan, biasanya peneliti ingin

menanyakannya kepada subjek, tetapi karena ia hendak memperoleh

keyakinan tentang keabsahan data tersebut, jalan yang ditempuhnya

adalah mengamati sendiri yang berarti mengalami langsung

peristiwanya.5

Peneliti melakuakn observasi ke seluruh sekolah SMA Negeri di

Depok, dengan maksud untuk mengumpulkan informasi sebelum

melakukan proses penelitian selanjutnya. Hal ini peneliti lakukan agar

peneliti dapat menjalankan penelitian dengan baik dan lancar. Setelah

peneliti melaksanakan observasi, peneliti hanya mendapatkan izin di 3

sekolah untuk melakukan penelitian, yaitu SMA Negeri 3 Depok,

SMA Negeri 6 Depok, dan SMA Negeri 9 Depok. Selain itu, peneliti

juga menemukan informasi dari beberapa siswa di beberapa SMA

Negeri di Depok mengenai pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia,

bahwa pembelajaran tersebut terkesan tidak menarik. Tidak sedikit

siswa juga mengatakan bahwa guru bahasa Indonesia mereka tidak

inovatif dan tidak memahami siswa dengan baik.

2. Wawancara

Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih

secara langsung. Pewawancara disebut interviewer, sedangkan orang

yang diwawancarai disebut interviewee.6

Adapun jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini

ialah wawancara terpimpin, yaitu wawancara yang dilakukan dengan

menggunakan kerangka pertanayaan pokok yang telah disusun.

5 Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2013), h. 174. 6 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2009), Cet. Ke-2, h. 55.

Page 49: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

35

Adapun penyusunan pertanyaan tersebut didasrkan atas ruang lingkup

kompetensi pedagogik yang terdiri dari pemahaman wawasan atau

landasan kependidikan, pemahaman terhadap peserta didik,

pengembangan kurikulum/silabus, perancangan pembelajaran,

pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, pemanfaatan

teknologi pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang

dimilikinya. Hal tersebut tidak luput dari peran dan tanggung jawab

guru professional. Jika guru memenuhi ruang lingkup yang telah

disebutkan, maka guru tersebut dapat dikatakan sebagai guru yang

menggunakan perannya dengan baik menjalankan tanggung jawabnya

dengan baik, maka guru tersebut dapat disebut sebagai guru

professional.

Pedoman wawancara yang peneliti gunakan dapat dilihat di

lampiran. Wawancara ini ditujukan kepada guru bahasa dan sastra

Indonesia dan kepala/wakil kepala sekolah di sekolah yang dituju.

3. Angket

Angket atau kuesioner (questionnaire) merupakan suatu teknik

atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak

langsung bertanya jawab dengan responden).7

Angket berbentuk pengajuan pernyataan tertulis melalui

sebuah daftar pernyataan yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Instrumen angket yang digunakan mengacu pada ruang lingkup

kompetensi pedagogik secara umum, seperti pedoman wawancara

yang peneliti buat. Untuk angket yang peneliti gunakan dapat lihat di

lampiran.

Angket yang telah diisi oleh siswa, peneliti hitung dengan

menggunakan rumus di bawah ini:

P= F/N X 100%

7 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011), Cet. Ke-7, h. 219.

Page 50: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

36

P= Persentasi

F= Frekuensi (banyak jawaban siswa)

N= Number of cases (jumlah jawaban siswa).

Adapun klasifikasi presentasi tingkat kualitas kompetensi

pedagogik guru dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1

Klasifikasi Presentasi Tingkat Kualitas

Klasifikasi Keterangan Jumlah Skor Jawaban

>50% Tinggi kualitas kompetensi pedagogik guru

< 50% Rendah kualitas kompetensi pedagogik guru

i. Teknik Analisis Data Penelitian memperoleh data dari berbagai sumber dan

menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam. Saat

pengumpulan data, tahapan yang diikuti oleh peneliti, yaitu pertama

orientasi. Orientasi yang dilakukan peneliti ialah mengunjungi dan

bertatap muka dengan para guru dan kepala sekolah atau bidang kurikulum

sekolah untuk meminta izin kepada lembaga setempat, merancang usulan

penelitian, menentukan informan penelitin, menyiapkan kelengkapan

penelitian, dan mendiskusikan rencana penelitian. Kemudian tahap kedua

yaitu eksplorasi. Eksplorasi yang dilakukan peneliti ialah mengumpulkan

data dengan cara wawancara dan memberikan angket kepada beberapa

siswa untuk mengisinya. Tahap ketiga yaitu pengecekan keabsahan data.

Pada tahap ini peneliti melakukan pengecekan terhadap data yang telah di

perolehnya ketika melakukan penelitian di sekolah atau tempat penelitian.

Setelah tahap-tahap yang dijelskan di atas dilakukan, maka peneliti

melakukan kegiatan pengolahan data agar data tersebut dapat dengan

benar menjawab permasalahan yang peneliti temukan. Peneliti

Page 51: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

37

menggunakan beberapa teknik analisis data. Teknik analisis data

merupakan cara yang digunakan menguraikan data-data yang diperoleh

agar data-data tersebut dapat dipahami peneliti dan orang lain yang ingin

mengetahui hasil penelitian ini.

Langkah-langkah yang digunakan peneliti dalam menganalisis data

ini adalah sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Sugiyono mengatakan bahwa, mereduksi data berarti merangkum,

memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,

dicari tema dan polanya.8 Reduksi data merupakan proses pemilahan,

pemusatan perhatian, penyederhanaan, pengabstrakan, dan

transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis

dilapangan untuk dipilah-pilah mana yang penting dan mana yang

tidak penting. Pada langkah ini peneliti mentranskip hasil wawancara

guru dan kepala/wakil kepala sekolah. Selain itu, peneliti juga

mengumpulkan hasil angket siswa yang telah diperoleh kemudian

menghitungnya untuk mendapatkan hasil apakah kompetensi

pedagogik yang dimiliki oleh guru tersebut memiliki kualitas yang

tinggi atau rendah.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data diuraikan

dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan

sejenisnya.9 Mendisplaykan data akan memudahkan untuk memahami

apa yang terjadi, merencanakan langkah selanjutnya berdasarkan apa

yang telah dipahami. Pada langkah ini peneliti membentuk hasil

8 Ibid., h. 247. 9 Ibid, h. 249.

Page 52: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

38

penelitian dalam bentuk deskripsi. Hasil wawancara dan hasil angket

disatukan agar peneliti memperoleh hasil akhir yang jelas dan tepat.

3. Verifikasi Data (Penyimpulan)

Kemudian, langkah selanjutnya yaitu penarikan kesimpulan dan

verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang

kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang

sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau

gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau

gelap sehingga setelah diteliti menjadai jelas, dapat berupa hubungan

kausal atau interaktif, hipotesis atau teori. 10Verivikasi (penyimpulan)

data ini merupakan langkah interpretasi dari berbagai data yang

didapatkan dan merupakan hasil akhir dari keseluruhan proses. Pada

langkah ini peneliti menyimpulkan hasil penelitian yang telah

dianalisis. Adapun simpulan yang peneliti peroleh ialah kompetensi

pedagogik yang dimiliki oleh guru bahasa dan sastra Indonesia cukup

baik dan kabar yang peneliti peroleh bahwa kompetensi pedagogik

guru bahasa dan sastra Indonesia di daerah Depok, khususnya di SMA

Negeri 3, 6 dan 9 Depok kurang baik dalam kompetensi

pedagogiknya, informasi tersebut kurang tepat.

10Ibid, h. 252-253.

Page 53: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Data Hasil Angket

Data hasil angket ini terkait erat dengan pengumpulan data

kompetensi pedagogik guru Bahasa dan Sastra Indonesia yang diperoleh

dari 109 siswa/siswi kelas XI, yang terdiri dari 39 siswa/siswi kelas XI

SMA Negeri 3 Depok, 44 siswa/siswi kelas XI SMA Negeri 6 Depok, dan

26 siswa/siswi kelas XI SMA Negeri 9 Depok. Total pernyataan adalah

sebanyak 38 item. Pernyataan yang terdapat di angket mengacu kepada 8

(delapan) ruang lingkup kompetensi pedagogik guru, yaitu memiliki

wawasan yang luas dan landasan kependidikan yang jelas; memahami

peserta didik secara fisik, sosial, moral, inetelektual dan spiritual;

mengembangkan kurikulum atau silbus yang digunakan dalam

pembelajaran; membuat rancangan pembelajaran untuk membentuk

proses pembelajaran yang baik dan sistematis; melaksanakan

pembelajaran secara mendidik dan dialogis; memanfaatkan teknologi,

informasi dan komunikasi dalam pembelajaran; melakukan evaluasi

terhadap hasil belajar peserta didik; dan memfasilitasi pengembangan

potensi peserta didik dengan maksud untuk mengaktualisasikan potensi

yang dimilikinya.

Adapun data tabel frekuensi peneliti paparkan sebagai berikut:

Page 54: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

40

Tabel 2

Guru berwawasan luas atau berlandaskan kependidikan

No. Item Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 dan 2 Ya

Tidak

143

80

64,12%

35,87%

Jumlah 223 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa iya, memang

benar guru bahasa dan sastra Indonesia SMA Negeri di Depok khususnya

kelas XI berwawasan luas atau berlandaskan kependidikan. Hal ini dapat

dilihat dari jawaban responden yang menyatakan “ya” sebanyak 143

jawaban dan yang menyatakan “tidak” sebanyak 80 jawaban. Adapun jika

dilihat dari hasil persentasenya, maka untuk jawaban “ya” sebesar 64,12%

dan untuk jawaban “tidak” sebesar 35,87%. Nilai frekuensi dan persentase

diperoleh dari dua pernyataan mengenai wawasan dan landasan

pendidikan guru, yaitu guru mengetahui perkembangan kamu di kelas

dengan baik dan guru selalu mengajarkan kamu untuk bekerja sama

dengan temanmu. Secara keseluruhan pada aspek ini, ternyata guru

tersebut memiliki wawasan yang luas dan memiliki landasan pendidikan

yang sangat baik. Hal tersbut dapat dilihat dengan jumlah responden dan

hasil persentasenya yang menyatakan “iya” lebih banyak dibandingkan

dengan yang “tidak”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa seluruh guru tersebut

memiliki wawasan yang sangat luas ketika proses pembelajaran sedang

berjalan baik itu di dalam kelas maupun di luar kelas yang berhubungan

dengan materi pelajaran yang sedang disampaikan dan guru tersebut

memiliki landasan pendidikan yang sangat baik yang ia jadikan sebagai

dasar dalam proses pembelajaran dan menjadi pengajar.

Page 55: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

41

Tabel 3

Guru memahami karakteristik peserta didik (siswa) yang berkaitan

dengan aspek fisik, intelektual, sosial, moral, dan spiritual

No. Item Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1, 2, 3, 4, 5, 6, dan

7

Ya

Tidak

377

391

49,08%

50,91%

Jumlah 768 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa “ya”, memang

benar guru bahasa dan sastra Indonesia SMA Negeri di Depok khususnya

kelas XI kurang memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan

dengan aspek fisik, intelektual, sosial, moral, dan spiritual. Hal ini dapat

dilihat dari jawaban responden yang menyatakan “ya” sebanyak 377

jawaban dan yang menyatakan “tidak” sebanyak 391 jawaban. Adapun

jika dilihat dari hasil persentasenya, maka untuk jawaban “ya” sebesar

49,08% dan untuk jawaban “tidak” sebesar 50,91%. Nilai frekuensi dan

persentase diperoleh dari tujuh pernyataan mengenai pemahaman guru

terhadap karakteristik peserta didiknya baik dari aspek fisik, sosial,

intelektual, moral, dan spiritualnya. Adapun ketujuh pernyataan tersebut

ialah guru memahami kemampuan belajar kamu di kelas, guru mengethaui

bakat yang kamu miliki, guru selalu membantu kamu jika kamu

mengalami kesulitan dalam belajar, guru selalu mengembangkan

kreativitas kamu dalam kegiatan pembelajaran, guru mengetahui latar

belakang keluarga kamu, guru selalu memberikan motivasi kepada kamu

jika minat belajar kamu menurun, dan guru sangat memahami kamu baik

secara fisik atau mental. Secara keseluruhan pada aspek ini, ternyata guru

tersebut kurang memiliki pemahaman yang baik dalam memahami

karakteristik peserta didiknya. Hal tersebut dapat dilihat dengan jumlah

Page 56: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

42

responden dan hasil persentasenya yang menyatakan “tidak” lebih banyak

dibandingkan dengan yang “ya”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa seluruh

guru tersebut tidak memiliki pemahaman yang baik terhadap peserta

didiknya baik itu dari segi fisiknya, moralnya, sosialnya, spiritualnya,

maupun intelektualnya.

Tabel 4

Guru mengembangkan kurikulum/silabus dalam pembelajaran

No. Item Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1, 2, 3, dan 4

Ya

Tidak

267

170

61, 09%

38,90%

Jumlah 437 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa “ya”, memang

benar guru bahasa dan sastra Indonesia SMA Negeri di Depok khususnya

kelas XI mengembangkan kurikulum/silabus dalam pembelajaran. Hal ini

dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan “ya” sebanyak 267

jawaban dan yang menyatakan “tidak” sebanyak 170 jawaban. Adapun

jika dilihat dari hasil persentasenya, maka untuk jawaban “ya” sebesar

61,09% dan untuk jawaban “tidak” sebesar 38,90%. Nilai frekuensi dan

persentase diperoleh dari empat pernyataan mengenai pengembangan

guru terhadap kurikulum/silabus dalam proses pembelajaran. Adapun

pernyataan tersebut ialah guru selalu inovatif dalam menyampaikan

materi sehingga terlihat menarik, ketika menyampaikan materi guru selalu

menghubungkannya dengan persoalan kehidupan sehari-hari,

penyampaian materi yang disampaikan guru mudah dipahami, dan guru

tidak hanya mengembangkan keilmuan kamu, namun guru juga

membentuk perilaku dan ketangkasan kamu. Secara keseluruhan pada

aspek ini, ternyata guru tersebut memiliki pengembangan yang baik

Page 57: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

43

dalam mengembangkan kurikulum/silabus ketika proses pembelajaran

sedang berlangsung. Hal tersebut dapat dilihat dengan banyak jawaban

responden dan hasil persentasenya yang menyatakan “iya” lebih banyak

dibandingkan dengan yang “tidak”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

seluruh guru tersebut memiliki pengembangan yang sangat baik dalam

mengembangkan kurikulum/silabus dalam proses pembelajaran.

Pengembangan yang dilakukan guru salah satunya yaitu dengan selalu

melakukan pembelajaran dengan kurikulum yang disediakan oleh

sekolah, selalu menjalankan pembelajaran sesuai dengan silabus yang

telah ada, ketika menampaikan materi selalu inovatif dan menarik, dan

mebuat materi yang disampaikan mudah dipahami salah satu caranya

yaitu dengan menghubungkan materi pada persoalan kehidupan sehari-

hari.

Tabel 5

Guru membuat rancangan pembelajaran sebelum kegiatan

pembelajaran dilakukan

No. Item Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1, 2, 3, dan 4

Ya

Tidak

359

108

76,87%

23,12%

Jumlah 467 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa “ya”, memang

benar guru bahasa dan sastra Indonesia SMA Negeri di Depok khususnya

kelas XI membuat rancangan pembelajaran sebelum kegiatan

pembelajaran dilakukan. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden

yang menyatakan “ya” sebanyak 359 jawaban dan yang menyatakan

“tidak” sebanyak 108 jawaban. Adapun jika dilihat dari hasil

persentasenya, maka untuk jawaban “ya” sebesar 76,87% dan untuk

Page 58: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

44

jawaban “tidak” sebesar 23,12%. Nilai frekuensi dan persentase diperoleh

dari empat pernyataan mengenai perencanaan pembelajaran yaitu guru

selalu menjelaskan tujuan pembelajaran sebelum materi disampaikan,

guru menyusun bahan ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

disampaikan, guru menggunakan media atau alat peraga dalam kegiatan

pembelajaran, dan guru melaksnakan pembelajaran secara runtut dan

sistematis. Secara keseluruhan pada aspek ini, ternyata guru tersebut

memiliki kesiapan yang mantap sebelum kegiatan pembelajaran

dilaksanakan. Hal tersebut dapat dilihat dengan banyak jawaban

responden dan hasil persentasenya yang menyatakan “iya” lebih banyak

dibandingkan dengan yang “tidak”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

seluruh guru tersebut memiliki kesiapan yang sangat baik dengan selalu

membuat rancangan pembelajaran sebelum ia melaknasakan kegiatan

pembelajaran bersama siswa/siswi di kelas. Rancangan pembelajaran

yang telah disiapkan akan mepermudah guru dalam proses pembelajaran.

Proses pembelajaran dapat berjalan dengan sangat baik dan hasil belajar

siswa pun dapat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan

rancangan pembelajaran yang dibuat atau disiapkan.

Tabel 6

Guru melaksankan kegiatan pembelajaran dengan mendidik dan

dialogis

No. Item Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10

Ya

Tidak

705

375

65,27%

34,72%

Jumlah 1080 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa “ya”, memang

benar guru bahasa dan sastra Indonesia SMA Negeri di Depok khususnya

Page 59: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

45

kelas XI telah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mendidik dan

dialogis. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan

“ya” sebanyak 705 jawaban dan yang menyatakan “tidak” sebanyak 375

jawaban. Adapun jika dilihat dari hasil persentasenya, maka untuk

jawaban “ya” sebesar 65,27% dan untuk jawaban “tidak” sebesar 34,72%.

Nilai frekuensi dan persentase diperoleh dari sepuluh pernyataan

mengenai pelaksanaan pembelajaran. Adapun pernyataannya yaitu tidak

ada proses tanya jawab sebelum pembelajaran dimulai, guru membimbing

kamu untuk aktif di dalam kelas ketika pembelajaran sedang berlangsung,

guru menguasai materi yang disampaikan dalam kegiatan pembelajaran.,

guru tepat waktu dalam memulai dan mengakhiri pembelajaran, guru

tidak mengkondisikan kelas terlebih dahulu sebelum pembelajaran

dimulai, guru menjalin interaksi dengan kamu ketika kegiatan

pembelajaran sedang berlangsung, guru selalu menyampaikan materi

dengan cara menjelaskan (demonstrasi) jarang melaksanakan praktikum,

guru selalu memberikan latihan setelah materi selesai disampaikan, guru

tidak akan melanjutkan materi selanjutnya jika materi yang sebelumnya

belum dikuasai oleh kamu dan yang lainnya, dan guru akan bertindak

tegas kepada siswa yang tidak mengerjakan PR/tugas dan membuat gaduh

di kelas ketika pembelajaran sedang berlangsung. Secara keseluruhan

pada aspek ini, ternyata guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan mendidik dan dialogis terhadap siswa/siswi. Hal tersebut dapat

dilihat dengan banyak jawaban responden dan hasil persentasenya yang

menyatakan “ya” guru bahasa Indonesia mereka selama ini mengajar mata

pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia secara mendidik dan dialogis. Jadi,

dapat disimpulkan bahwa seluruh guru tersebut melaksnakan kegiatan

pembelajaran dengan mendidik dan dialogis, sehingga siswa/siswi dapat

memahami materi yang disampaikan dengan mudah dan baik, selain itu

guru juga tidak hanya menyampaikan materi yang akan disampaikan saja,

namun guru juga membentuk kepribadian yang lebih baik pada diri

Page 60: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

46

siswa/siswi baik dalam kelas yaitu saat proses pembelajaran berlangsung

atau saat di luar kelas atau bukan dalam proses pembelajaran.

Tabel 7

Guru memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi dalam

pembelajaran

No. Item Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1, 2, 3, dan 4

Ya

Tidak

266

189

58,46%

41,53%

Jumlah 455 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa “ya”, memang

benar guru bahasa dan sastra Indonesia SMA Negeri di Depok khususnya

kelas XI memanfaatkan teknologi, informasi dan komunikasi dalam

pembelajaran baik yang sudah disiapkan oleh pihak sekolah maupun ia

siapkan sendiri. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang

menyatakan “ya” sebanyak 266 jawaban dan yang menyatakan “tidak”

sebanyak 189 jawaban. Adapun jika dilihat dari hasil persentasenya, maka

untuk jawaban “ya” sebesar 58,46% dan untuk jawaban “tidak” sebesar

41,53%. Nilai frekuensi dan persentase diperoleh dari empat pernyataan

mengenai pemanfaatan teknologi, informasi, dan komunikasi dalam

pembelajaran. Adapun pernyataannya yaitu guru sering memberikan tugas

kepada kamu dengan mencari jawabannya di internet, guru tidak pernah

menggunakan laboratorium bahasa dalam kegiatan pembelajaran, guru

selalu meminta kamu untuk mengerjakan tugas, khususnya tugas

mengarang dalam format ketikan (tidak tulis tangan), dan ketika

ditugaskan untuk persentasi di depan kelas, kamu diminta guru untuk

membuat power point (PPT). Secara keseluruhan pada aspek ini, ternyata

guru tersebut memiliki kemampuan yang mumpuni dalam bidang TIK,

Page 61: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

47

dengan memanfaatkannya dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat

dengan banyak jawaban responden dan hasil persentasenya yang

menyatakan “iya” lebih banyak dibandingkan dengan yang “tidak”. Jadi,

dapat disimpulkan bahwa seluruh guru tersebut memiliki kemampuan

yang lebih dalam bidang TIK, sehingga guru tersebut dapat

memanfaatkan TIK dalam pembelajaran yang ia lakukan bersama

siswa/siswinya. Adanya pemanfaatan yang dilakukan oleh guru membuat

pembelajaran berjalan dengan menyenangkan dan tidak membosankan.

Selain itu, dalam hal ini baik dari pihak guru sendiri ataupun

siswa/siswinya mendapatkan keuntungan atau kelebihan. Pihak guru

menjadi lebih terampil jika selalu memanfaatkan TIK dalam

pembelajarannya, penggunaan TIK yang secara berulang-ulang dan terus-

menerus akan melatih guru untuk menjadi pribadi yang lebih terampil dan

tidak kuno. Sedangkan, untuk pihak siswa/siswi, guru secara tidak

langsung megajarkan kepada mereka bahwa kemmapuan TIK dalam

kehidupan sehari-hari sangatlah penting apalagi di zaman modern seperti

ini yang apa-apa serba instan dan tidak rumit. Penggunaan TIK dalam

pembelajaran pastinya mempermudah proses pembelajaran yang guru

lakukan, sehingga guru dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik

dan siswa/siswi dapat memahami materi yang telah disampaikan serta

hasil belajara pun dapat meningkat.

Tabel 8

Guru melakukan evaluasi hasil belajar

No. Item Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1, 2, 3, dan 4

Ya

Tidak

245

190

93,3%

6,7%

Jumlah 435 100%

Page 62: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

48

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa “ya”, memang

benar guru bahasa dan sastra Indonesia SMA Negeri di Depok khususnya

kelas XI melakukan evaluasi hasil belajar ketika pembelajaran sedang

berlangsung. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang

menyatakan “ya” sebanyak 245 jawaban dan yang menyatakan “tidak”

sebanyak 190 jawaban. Adapun jika dilihat dari hasil persentasenya, maka

untuk jawaban “ya” sebesar 56,32% dan untuk jawaban “tidak” sebesar

43,67%. Nilai frekuensi dan persentase diperoleh dari empat pernyataan

mengenai evaluasi hasil belajar yang dlakukan oleh guru. Adapun

pernyataan yaitu guru tidak pernah mengoreksi pekerjaan atau latihan

kamu, guru selalu melakukan ulangan harian jika materi selesai

disampaikan (biasanya satu bab selesai dipelajari), guru selalu

memberikan latihan ketika materi selesai disampaikan, dan guru akan

mengulang materi yang telah disampaikan sebelumnya, jika kamu belum

memahami materi tersebut dengan baik (memberikan penguatan). Secara

keseluruhan pada aspek ini, ternyata guru tersebut selalu melakukan

evaluasi hasil belajar pada kegiatan pembelajaran. Hal tersebut dapat

dilihat dengan banyak jawaban responden dan hasil persentasenya yang

menyatakan “iya” lebih banyak dibandingkan dengan yang “tidak”. Jadi,

dapat disimpulkan bahwa seluruh guru tersebut pada kegiatan

pembelajaran selalu melakukan kegiatan evaluasi hasil belajar bersama-

sama dengan siswa, maka siswa dapat mengetahui kekurangan dan

kelebihannya atas materi yang telah disampaikan. Siswa pun dapat

memperbaikinya jika memiliki kesalahan dan meningkatkannya jika

memiliki kelebihan. Selain itu, guru juga dapat mengetahui siapa saja

siswa yang mengalami kesulitan dalam materi yang telah disampaikan,

sehingga di pertemuan berikutnya guru dapat mempersiapkan diri untuk

membantu kesulitan siswa tersebut terhadap materi yang ia rasa sulit

untuk dipahami, baik itu dengan cara remedial jika nilainya kurang dari

KKM atau dengan penambahan jam pelajaran khusus untuk mereka yang

memiliki kesulitan dalam memahami materi pelajaran.

Page 63: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

49

Tabel 9

Guru mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik

No. Item Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1, 2, dan 3

Ya

Tidak

175

148

54,17%

45,82%

Jumlah 323 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa benar guru bahasa

dan sastra Indonesia SMA Negeri di Depok khususnya kelas XI

mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik (siswa). Hal ini

dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan “ya” sebanyak 175

jawaban dan yang menyatakan “tidak” sebanyak 148 jawaban. Adapun

jika dilihat dari hasil persentasenya, maka untuk jawaban “ya” sebesar

54,17% dan untuk jawaban “tidak” sebesar 45,82%. Nilai frekuensi dan

persentase diperoleh dari tiga pernyataan mengenai pengembangan

potensi peserta didik yang dilakukan oleh guru terhadap peserta didiknya.

Adapun pernyataanya yaitu guru memotivasi kamu untuk mengikuti

ekstrakulikuler sesuai dengan keinginan atau bakat (kemampuan) kamu,

guru selalu memberikan remedial kepada kamu jika nilai kamu kurang

baik, dan selain mengajar, guru selalu menerima, mendengarkan dan

memberikan solusi kepada kamu, jika kamu menceritakan permasalahan

kehidupanmu (membuka bimbingan konseling kepada siswa di luar jam

belajar). Secara keseluruhan pada aspek ini, ternyata guru tersebut

mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Hal tersebut

dapat dilihat dengan banyak jawaban responden dan hasil persentasenya

yang menyatakan “iya” lebih banyak dibandingkan dengan yang “tidak”.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa seluruh guru tersebut mengembangkan

potensi yang telah dimiliki oleh peserta didik, khususnya peserta didik

Page 64: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

50

yang telah ia ampu. Meskipun guru tersebut tidak mengenal dan

memahami dengan baik bagaimana peserta didiknya, namun guru tersebut

tetap berusaha menjadi guru yang baik dengan memberikan motivasi

kepada peserta didiknya untuk mengembangkan potensi yang telah

dimiliki salah satunya dengan mengikuti ekstrakulkuler sesuai dengan

kemampuan dan kesukaannya, mendengarkan dan memberikan

pengarahan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan, serta

memberikan kemudahan kepada peserta didik yang memiliki kekurangan

khususnya dalam belajar.

2. Data Hasil Wawancara

Data hasil wawancara ini terkait dengan kompetensi pedagogik

guru bahasa dan sastra Indonesia kelas XI di SMA Negeri di Depok,

khususnya SMA Negeri 3 Depok, SMA Negeri 6 Depok, dan SMA

Negeri 9 Depok. Transkip hasil wawancara dapat dilihat pada bagian

lampiran. Teradapat beberapa kegiatan wawancara yang dilakukan

peneliti dan peneliti mendapatkan data yang diinginkan, maka peneliti

mengambil kesimpulan bahwa guru-guru di sekolah-sekolah yang peneliti

jadikan tempat untuk penelitian cukup memiliki kompetensi pedagogik

yang baik, khususnya pada guru bahasa dan sastra Indonesia kelas XI.

Seluruh guru yang peniliti jadikan objek penelitian telah memenuhi ruang

lingkup dari kompetensi pedagogik. Adapun ruang lingkup ialah (1)

Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, (2) Pemahaman

terhadap peserta didik, (3) Pengembangan kurikulum/silabus, (4)

Perancangan pembelajaran, (5) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik

dan dialogis, (6) Pemanfaatan teknologi pembelajaran, (7) Evaluasi hasil

belajar, dan (8) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimilikinya.

Salah satu wawancara yang peneliti lakukan yaitu bersama guru

bahasa dan sastra Indonesia kelas XI di SMA Negeri 6 Depok yang

Page 65: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

51

bernama Ibu Budewi Intan M.Pd. merupakan lulusan IKIP Jakarta dengan

jurusan Bahasa Indonesia, hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh ia,

bahwa “Latar belakang saya kebetulan memang lulusan IKIP Jakarta ya,

lulusan Bahasa Indonesia, saya kuliah tahun 86. Kurang lebih sudah 30

tahun yang lalu.”1. Kesesuaian antara latar belakang pendidikan dengan

mata pelajaran yang ia ampu, membuat ia memiliki wawasan dan

landasan pendidikan yang mumpuni, apalagi ia lulusan S2 (strata dua). Ia

pun tidak merasa kesulitan ketika menjalani proses pembelajaran bersama

anak-anak di kelas dan dapat mengerahkan pembelajaran dengan baik

sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai oleh guru sendiri ataupun

oleh murid atau peserta didik. Selain itu, pengalaman mengajar yang ia

miliki tidak dapat diragukan lagi. Sebelum ia menjadi guru bahasa dan

sastra Indonesia di SMAN 6 Depok, ia mengajar di SMAN 1 selama 14

tahun, di STM 14 tahun dan di SMAN 6 Depok selama 2 tahun, jadi jika

dijumlahkan maka Ibu Budewi Intan telah mengajar selama kurang lebih

30 tahun, seperti yang dikatakan oleh ia:

“Alhamdulillah, setelah lulus saya menjadi pegawai negeri, jadi saya langsung mengajar, meskipun sebelum lulus saya tidak ada praktik, maksudnya tidak ada praktik, tidak pernah menjadi guru honorer. Jadi guru saya setelah lulus, karena kebetulan saya DPK jadi dapat SK langsung bisa mengajar. Awal melamar dapatnya di STM, setahun kemudian baru saya menjadi PNS. Saya mengajar di swasta 14 tahun, di SMAN 1, 14 tahun dan di sini kurang lebih 2 tahun jadi kurang lebih saya sudah mengajar selama 30 tahun.”

Selain itu, guru juga harus memiliki pemahaman yang baik

terhadap peserta didiknya, seperti halnya mengetahui kesulitan yang

dihadapi oleh peserta didik serta cara mengatasinya, mengkondisikan

peserta didik yang sulit diatur dengan karakteristik yang berbeda-beda,

memberikan respon kepada peserta didik yang aktif dan tidak katif di

kelas, memberikan motivasi kepada peserta didik baik di kelas maupun di

luar kelas, meningkatkan prestasi belajar peserta didik, dan lain 1 Hasil wawancara dengan Ibu Budewi Intan S.Pd. pada hari Rabu, tanggal 24 Agustus 2016.

Page 66: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

52

sebagainya. Hal-hal tersebut telah dilakukan oleh Ibu Budewi Intan M.Pd.,

sesuai dengan yang ia katakana bahwa:

Segi mengatasi kesulitan belajar peseta didik:

“Saya akan mendekati mereka. Kadang-kadang kalau saya dekati mereka juga tidak mau menjawab saya. Apa dia mengalami kesulitan atau tidak dengan materi yang saya sampaikan. Kalau anak itu tetap tidak mengatakan apa kesulitannya, nanti saat ulangan harian akan terlihat kekurangan anak ini dari segi mananya, saya pun membuat remedial untuk membantu perbaikan nilainya. Kalau anak yang merespon pendekatan saya, saat itu juga anak tersebut akan mendapat penyelesaian dari kesulitan yang ia hadapi. Jadi kita juga harus membantu mereka dengan memperhatikan karakteristik anak masing-masing ya. Karena setiap anak pasti memiliki cara yang berbeda, apalagi kemampuan mereka juga berbeda-beda.”

Segi cara guru mengkondisikan peserta didiknya yang sulit diatur

ketika pembelajaran sedang berlangsung:

“Itu pasti ya. Saya paling tidak suka belajar dalam keadaan berisik. Maka dari itu saya mengenal anak. Jika anak rebut atau ramai, maka saya akan diam. Jika saya sudah diam, anak-anak sudah tau apa yang harus mereka lakukan. Merekapun diam dan menyadari bahwa ada kesalahan yang telah mereka lakukan. Kita harus kondusifkan terlebih dahulu ya jika kita ingin mulai KBM.”

Segi cara guru memberikan respon kepada peserta didik yang aktif

dan tidak aktif ketika pembelajaran sedang berlangsung:

“Kalau yang aktif kita kasih kesempatan untuk dia bereksperimen atau memberikan masukan yang banyak dalam pembelajaran, namun saya tidak hanya meberikan kesempatan yang aktif saja, justru saya malah mencari anak-anak yang kurang. Anak yang kurang aktif itu mereka harus berani menunjukkan. Saya akan menunjuk anak yang tidak mau ditunjuk. Meskipun, terkadang mereka saat di tunjuk merasa ketakutan ya. Tapi justru anak yang bandel, mengobrol dan bercanda saya akan menunjuknya, jadi saya akan membimbing mereka agar siap untuk menjawab pertanyaan atau tugas yang saya berkan. Apalagi saya ini

Page 67: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

53

sangat suka kejujuran dan kedisiplinan ya. Jadi anka-anak harus jujur. Mislakan, saya memberikan tugas kepada anak-anak, kemudian saat dikumpulkan say atau bahwa anak itu menyontek jawbaannya. Saya panggil anaknya dan say atanya langsung ke dia. Mengapa dia menyontek. Meskipun mereka menjawab pertanyaan atau tugas yang saya berikan dengan cara menyontek, tapi mereka harus menyontek yang cerdas. Jangan menjadi plagiat. Mereka harus bisa memilih jawaban yang benar untuk tugas yang saya berikan, jangan hanya sekedar, melihat jawaban temannya dan mereka langsung menyalinnya begitu saja tanpa memperhatikannya dulu, apakah jawaban itu benar atau tidak. Sayapun memberikan hukuman kepada mereka yang ketahuan menyontek, maka saya akan menyuruhnya untuk mengerjakan kembali tugasnya.”

Dari segi meningkatkan prestasi belajar peserta didik:

“Intinya anak-anak itu terampil. Kalau dalam bahasa Indonesia itu yang diutamakan itu keterampilan ya,! Terampil mereka ke lapangannya. Terampil berbicara, terampil menulis, tidak hanya tau ilmu ketika bertemu suatu masalah di lapangan seperti tulisannya disingkat-singkat, kemudian ketika dia berbicara tidak bisa bicara dengan baik, itulah Bahasa Indonesia kaitannya kesitu. Saya ingin anak-anak itu tau ilmunya saja, tapi ketika di lapangan skill-nya juga harus dapat.”2

Kemudian, guru juga harus mengembangkan kurikulum/silabus

yang digunakan oleh sekolah, salah satu caranya yaitu dengan membuat

RPP sebelum melaksanakan pembelajaran. Berdasarkan hal ini, Ibu

Budewi Intan M.Pd. sudah melakukannya dengan baik, sebelum ia

melaksanakan pembelajaran, ia selalu membuat RPP. Bahkan ia pun

melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah ia

buat sebelumnya, seperti menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai kepada peserta didik; melakukan pre-test, apresiasi, dan post-test;

dan lain sebagainya. Hal tersebut dapat dilihat dari perkataan Ibu Budewi

di bawah ini:

Page 68: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

54

Segi penyampaian tujuan pembelajaran kepada peserta didik:

“Iya, saya selalu menyampaikan indikator-indikator apa saja yang harus mereka capai di setiap pembelajaran yang akan dilaksanakan.”

Segi pembuatan RPP:

“Iya, setiap pertemuan saya membuat RPP terlebih dahulu.”

Segi kegiatan pre-test, apresiasi, dan post tes yang dilakukan:

“Iya, jadi tergantung KD nya apa, jadi saya langsung kasih tugas baik tugas terstruktur maupun non-struktur.”

Seorang guru juga harus mampu melaksanakan pembelajaran

dengan mendidik dan dialogis, seperti menanamkan kedisiplinan kepada

peserta didik di kelas, memanfaatkan TIK dalam pembelajaran, dan

melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik dan tertib. Berdasarkan

hal ini, Ibu Budewi Intan M.Pd. telah melakukannya pada saat proses

pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat pada perkataan ia di bawah ini:

“Biasa seperti yang lain, pertama masuk kelas lalu absen kemudian mengulas pelejaran yang telah lalu agar siswa mengingat lagi materi yang telah disampaikan, baru mulai materi pelajaran yang akan dipelajari pada hari ini kemudian baru tanya jawab. Udah selesai. Tapi ada prakteknya juga di situ KD nya praktek seperti praktek drama, ya anak-anak praktek.”

“Ketika masuk kelas, kalau saya masih melihat kelas dalam keadaan kotor. Maka saya menyuruh siswa untuk membersihkannya, jika masih kotor KBM tidak akan dimulai dan saya tidak akan masuk ke dalam kelas. Kalau sisw aada yang berpakaian tidak rapih saya suruh keluar kelas dulu, baru boleh masuk kelas jika sudah rapih, kemudian rambut harus rapih. Dalam berdoa semua siswa harus berdoa jika ada yang tidak berdoa maka saya langsung menegurnya karena terkadang siswa masih ada yang bermain handphone.”

Setelah kegiatan pembelajaran selesai, maka kegiatan selanjutnya

yaitu evaluasi hasil belajar. Pada kegiatan ini, guru dapat melakukannya

Page 69: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

55

sendiri ataupun bersama peserta didik. Evaluasi hasil belajar dapat

dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan kepada peserta didik di

akhir pembelajaran, jika peserta didik tidak bisa menjawab, maka guru

perlu unutk memberikan penguatan materi yang belum dipahami oleh

peserta didik. Saat guru memberikan pertanyaan terkadang guru ada yang

menyiapkan catatan kecil terlebih dahulu yang berisi pertanyaan-

pertanyaan yang akan diberikan kepada peserta didik dan terkadang ada

juga yang tidak menyiapkan. Ibu Budewi Intan M.Pd, dalam proses

pembelajaran, telah melakukan hal ini pada setiap akhir pembelajaran,

namun saat memberikan pertanyaan kepada pesreta diidk, ia memberikan

pertanyaan secara spontanitas dan sesuia dengan materi yang telah

disampaikan. Hal tersebut dapat dilihat pada perkataan ia di bawah ini:

“tidak, saya tidak membuat catatan kecil, saya langsung memberikan pertanyaan kepada anak-anak secara spontanitas saja.”

“Iya dirangkum lagi secara bersama-sama, saya tanyakan kembali materi yang sudah dijelaskan kemudian mereka akan menjawab pertanyaan tersebut. Bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaannya mendapat poin tambahan.”

B. Pembahasan

Apabila melihat hasil temuan dari keseluruhan data yang diperoleh peneliti

di atas dapat diketahui bahwa guru bahasa dan sastra indonesia tingkat SMA

Negeri di Depok, khususnya kelas XI di SMA Negeri 3 Depok, SMA Negeri

6 Depok, dan SMA Negeri 9 Depok mempunyai kompetensi pedagogik yang

cukup baik.

Penentuan kualitas kompetensi pedagogik guru tersebut, didasarkan atas

ruang lingkup kompetensi pedagogik yang meliputi:

Page 70: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

56

1. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan

Berdasarkan hasil data di atas, dapat diketahui bahwa guru bahasa

dan sastra Indonesia selalu memiliki pemahaman wawasan atau

landasan kependidikan yang sangat baik. Jika dilihat dari data hasil

angket, jawaban responden memperoleh sebanyak 64,12% guru bahasa

dan sastra Indonesia kelas XI tingkat SMA Negeri di Depok

memahami wawasan atau landasan kependidikan. Hal ini diperoleh

berdasarkan angket yang persentasenya >50%. Adapun dari data hasil

wawancara guru bahasa dan sastra Indonesia, menyatakan bahwa guru-

guru bahasa dan sastra indonesia kelas XI memiliki pemahaman yang

sangat baik mengenai wawasan atau landasan kependidikan. Selain itu,

guru-guru tersebut merupakan lulusan S1 (strata satu) sesuai dengan

bidang bahasa dan sastra Indonesia. Hal tersebut membuat guru

menjadi berkompeten, khususnya dalam ruang lingkup ini. Selain itu,

pengalaman kerja yang cukup banyak dengan tetap menjadi guru

bahasa dan sastra Indonesia, dapat menunjang kemampuan-kemapuan

yang telah dimiliki, khususnya dalam pembelajaran bahasa dan sastra

Indonesia. Kemudian, dengan upaya peningkatan kompetensi yang

dilakukan oleh kepala sekolah untuk para guru dapat membantu para

guru untuk meningkatkan wawasannya mengenai kependidikan, maka

kegiatan tersebut memberikan dampak positif bagi sekolah, khususnya

guru dan peserta didik.

2. Pemahaman terhadap peserta didik

Terjadi ketimpangan hasil data antara hasil data angket dan

wawancara. Berdasarkan hasil data di atas, dapat diketahui bahwa guru

bahasa dan sastra Indonesia kurang optimal dalam memahami peserta

didik. Jika dilihat dari data hasil angket, jawaban responden

memperoleh persentase sebanyak 49,08% guru bahasa dan sastra

Indonesia kelas XI tingkat SMA Negeri di Depok kurang memahami

peserta didiknya. Hal ini diperoleh berdasarkan hasil data angket yang

Page 71: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

57

persentasenya <50%. Adapun dari data hasil wawancara guru bahasa

dan sastra Indonesia, menyatakan bahwa guru-guru bahasa dan sastra

Indonesia kelas XI memahami peserta didiknya. Bukti bahwa guru

tersebut memahami peserta didiknya ialah dengan guru selalu

membantu peserta didiknya ketika mengalami kesulitan dalam belajar,

guru mengetahui kemampuan belajar peserta didiknya di dalam kelas,

dan guru selalu meberikan motivasi kepada peserta didiknya ketika gru

tersebut mengetahui bahwa minat belajar peserta didiknya menurun.

3. Pengembangan kurikulum/silabus

Berdasarkan hasil data di atas, dapat diketahui bahwa guru bahasa

dan sastra Indonesia mengembangkan kurikulum/silabus dalam

pembelajaran. Jika dilihat dari data hasil angket, jawaban responden

memperoleh persentase sebanyak 61,09% guru bahasa dan sastra

Indonesia kelas XI tingkat SMA Negeri di Depok yang

mengembangkan kurikulum/silabus dalam kegiatan pembelajaran. Hal

ini diperoleh berdasarkan angket yang presentasinya >50%. Adapun

dari data hasil wawancara guru bahasa dan sastra Indonesia,

menyatakan bahwa guru-guru bahasa dan sastra indonesia kelas XI

selalu mengembangkan kurikulum atau silabus yang digunakan oleh

sekolah ataupun dirinya dalam kegiatan pembelajaran. Bukti

pengembangan yang dilakukan oleh guru yaitu selalu membuat RPP

sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran. Guru juga tidak hanya

membuatnya saja, tetapi ia juga menerapkan RPP yang telah

dibuatnya dalam kegiatan pembelajaran. Penerapan yang dilakukan

oleh guru seperti selalu menyampaikan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai sebelum memulai pembelajaran; selalu melakukan pre

test, apresiasi, dan post test; dan lain sebagianya.

Page 72: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

58

4. Perancangan pembelajaran

Berdasarkan hasil data di atas, dapat diketahui bahwa guru bahasa

dan sastra Indonesia membuat rancangan pembelajaran sebelum

kegiatan pembelajaran dilakukan. Jika dilihat dari data hasil angket,

jawaban responden memperoleh persentase sebanyak 76,87% guru

bahasa dan sastra Indonesia kelas XI tingkat SMA Negeri di Depok

yang membuat rancangan pembelajaran sebelum pembelajaran. Hal

ini diperoleh berdasarkan angket yang presentasinya >50%. Adapun

dari data hasil wawancara guru bahasa dan sastra Indonesia,

menyatakan bahwa guru-guru bahasa dan sastra Indonesia kelas XI

selalu membuat rancangan pembelajaran sebelum melaksanakan

kegiatan pembelajaran, seperti yang tertera pada bagian sebelumnya,

bukti bahwa guru tersebut selalu membuat rancangan pembelajaran

ialah dengan selalu membuat RPP sebelum melaksanakan

pembelajaran, menerapkan RPP dengan sistematis dan sesuai,

menjelaskan tujuan pembelajaran sebelum pembelajaran dimulai,

penggunaan media atau alat peraga ketika pembelajaran sedang

berlangsung, dan lain sebagainya.

5. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis

Berdasarkan hasil data di atas, dapat diketahui bahwa guru bahasa

dan sastra Indonesia melaksanakan kegiatan pembelajaran mendidik

dan dialogis dengan sangat baik. Jika dilihat dari data hasil angket,

jawaban responden memperoleh persentase sebanyak 65,27% guru

bahasa dan sastra Indonesia kelas XI tingkat SMA Negeri di Depok

melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Hal ini

diperoleh berdasarkan angket yang presentasinya >50%. Adapun dari

data hasil wawancara guru bahasa dan sastra Indonesia, menyatakan

bahwa guru-guru bahasa dan sastra Indonesia kelas XI selalu

melaksanakan kegiatan pembelajaran secara mendidik dan dialogis

terhadap peserta didik. Bukti bahwa guru melaksanakan kegiatan

Page 73: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

59

pembelajaran dengan mendidik dan dialogis, diantaranya guru

menanamkan kedisiplinan kepada peserta didik dalam kegaiatan

pembelajaran, guru menyampaikan materi secara menarik dan mudah

dipahami oleh peserta didik, guru mengkondisikan kelas sebelum

pembelajaran dimulai, guru berskap tegas terhadap peserta didik yang

tidak mengerjakan PR/tugas atau bersikap gaduh ketika pembelajaran

sedang berlangsung, dan lain sebagainya.

6. Pemanfaatan teknologi pembelajaran

Berdasarkan hasil data di atas, dapat diketahui bahwa guru bahasa

dan sastra Indonesia memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran.

Jika dilihat dari data hasil angket, jawaban responden memperoleh

persentase sebanyak 58,46% guru bahasa dan sastra Indonesia kelas XI

tingkat SMA Negeri di Depok yang memanfaatkan TIK dalam

pembelajaran. Hal ini diperoleh berdasarkan angket yang

presentasenya >50%. Adapun dari data hasil wawancara guru bahasa

dan sastra Indonesia, menyatakan bahwa guru-guru bahasa dan sastra

Indonesia kelas XI memanfaatkan TIK dalam pembelajaran yang ia

lakukan. Bukti pemanfaatan TIK yang dilakukan guru dalam

pembelajaran dapat berupa menggunakan proyektor dan laptop dalam

menyediakan dan mengadministrasikan bahan ajar, mengajak peserta

didik untuk praktik di laboratorium bahasa, mengajak peserta didik

untuk praktik di ruang Komputer, dan lain sebagainya.

7. Evaluasi hasil belajar

Berdasarkan hasil data di atas, dapat diketahui bahwa guru bahasa

dan sastra Indonesia memiliki kemampuan melaksanakan evaluasi

hasil belajar dalam pembelajaran. Jika dilihat dari data hasil angket,

jawaban responden memperoleh persentase sebanyak 56,32% guru

bahasa dan sastra Indonesia kelas XI tingkat SMA Negeri di Depok

yang melaksanakan evaluasi hasil belajar. Hal ini diperoleh

Page 74: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

60

berdasarkan angket yang presentasinya >50%. Adapun dari data hasil

wawancara guru bahasa dan sastra Indonesia, menyatakan bahwa guru-

guru bahasa dan sastra Indonesia kelas XI melaksanakan evaluasi hasil

belajara setelah pembelajaran. Bukti evaluasi hasil belajar yang

dilakukan oleh guru tersebut diantaranya mengajukan pertanyaan

kepada peserta didik untuk mengetahui pengetahuan yang dimilikinya;

mengadakan ulangan harian, ulangan semester dan ujian akhir;

meminta peserta didik untuk menyimpulkan secara bersama materi

yang telah disampaikan jika ada peserta didik yang belum mampu

menimpulkan dengan baik, maka guru akan mengulang materi yang

telah disampaikan pada pertemuan lainnya; dan lain sebagainya.

8. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya.

Berdasarkan hasil data di atas, dapat diketahui bahwa guru bahasa

dan sastra Indonesia mengembangkan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Jika dilihat dari

data hasil angket, jawaban responden memperoleh persentase sebanyak

54,17% guru bahasa dan sastra Indonesia kelas XI tingkat SMA Negeri

di Depok yang mengembangkan peserta didik untuk

mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya. Hal ini diperoleh

berdasarkan angket yang persentasenya >50%. Adapun dari data hasil

wawancara guru bahasa dan sastra indonesia, menyatakan bahwa guru-

guru bahasa dan sastra indonesia kelas XI mengembangkan peserta

didik untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya. Bukti bahwa

guru tersebut melakukan pengembangan terhadap pesreta didik ialah

dengan mendukung peserta didik untuk mengikuti kegiatan

ekstrakulikuler yang sesuai dengan potensi yang dimilkinya,

mengadakan pengayaan atau remedial unruk pesreta didik yang

mengalami kesulitan dlama belajar, melakukan bimbngan konseling

dengan peserta didik yang mengalami masalah atau kesulitan atau

Page 75: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

61

bekerja sama dengan guru BK di sekolah untuk membangtu peserta

diidk yang memiliki masalah, dan lain sebagainya.

Mengenai hasil penelitian yang mengatakan kompetensi pedagogik

yang dimiliki oleh guru bahasa dan sastra Indonesia kelas XI tingkat

SMA Negeri di Depok cukup baik, sesuai dengan hasil wawancara

yang telah peneliti lakukan dengan kepala/wakil kepala sekolah di

setiap sekolah yang peneliti jadikan tempat penelitian. Ia mengatakan

bahwa guru-guru bahasa dan sastra indonesia di sekolah tersebut

khususnya kelas XI, memiliki kompetensi pedagogik yang sangat

baik. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan latar belakang pendidikan

yang dimiliki oleh guru tersebut yang sesuai dengan mata pelajaran

yang ia ampu dan rata-rata lulusan S1 (strata satu) dengan fokusnya

pada Bahasa dan Sastra Indonesia. Selain itu, kegiatan-kegiatan

peningkatan kompetensi pedagogik yang diberikan kepala sekolah

untuk para guru, memiliki dampak yang positif bagi sekolah, guru

ataupun peserta diidk sendiri. Salah satu dampak positif bagi guru

yaitu meningkatknya kompetensi guru khususnya kompetensi

pedagogik yang dimilikinya sehingga guru tersebut dapat

melaksanakan kegiatan pembelajaran secara sistematis dan teratur.

Pengamatan yang sangat teliti juga dilakukan oleh kepala sekolah

untuk selalu memantau perkembangan kompetensi yang dimiliki oleh

setiap guru. Jika kepala sekolah melihat terdapat guru yang memiliki

kompetensi yang kurang baik, maka kepala skeolah akan mengambil

tindakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Adapun tindakan

yang dilakukan kepala sekolah dapat berupa kegiatan peningkatan

kompetensi gur baik internal maupaun eksternal, menegur secara

individu guru yang mengalami penurunan kompetensi, dan selalu

memberikan motivasi kepada para guru, untuk sellau menjadi guru

yang baik bagi peserta didiknya.

Page 76: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

62

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kompetensi

pedagogik guru bahasa dan sastra Indonesia tingkat SMA Negeri di Depok

memiliki kualitas kompetensi yang cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan

guru memiliki wawasan yang luas dan landasan kependidikan yang jelas;

rata-rata guru merupakan lulusan S1 (sarjana satu) dengan fokus Bahasa dan

Sastra Indonesia; pengalaman mengajar yang sangat cukup untuk menjadikan

mereka guru bahasa dan sastra indonesia dengan kompetensi pedagogik yang

baik; memahami peserta didik secara fisik, sosial, moral, inetelektual dan

spiritual; mengembangkan kurikulum atau silbus yang digunakan dalam

pembelajaran; membuat rancangan pembelajaran untuk membentuk proses

pembelajaran yang baik dan sistematis; melaksanakan pembelajaran secara

mendidik dan dialogis; memanfaatkan teknologi, informasi dan komunikasi

dalam pembelajaran; melakukan evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik;

dan memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik dengan maksud untuk

mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya.

Hal tersebut juga didukung dengan perolehan persentase dari hasil data

angket sebesar 64,12% dalam aspek pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan, 54,17% dalam aspek pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya, 61,09% dalam aspek

pengembangan kurikulum/silabus, 76,87% dalam aspek perancangan

pembelajaran, 65,27% dalam aspek pelaksanaan pembelajaran yang mendidik

dan dialogis, 58,46% dalam aspek pemanfaatan teknologi pembelajaran, dan

56,32% dalam aspek evaluasi hasil belajar.

Page 77: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

63

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, peneliti mengajukan beberapa saran kepada:

1. Guru: agar terus berusaha meningkatkan kompetensi pedagogik yang

dimilikinya, agar guru dapat membantu peserta didik berkembang

secara inetelektual, sosial, fisik, dan emosional; meningkatkan kesan

diri siswa (self images); menyediakan kesempatan untuk sukses;

melaksanakan belajar aktif dalam pembelajaran; menguatkan

eksplorasi dalam pembelajaran; dan menyediakan keamanan untuk

peserta didik.

2. Kepala/wakil kepala sekolah: sebagai manajer atau pemimpin dalam

lembaga pendidikan harus mampu menyelesaikan masalah yang terjadi

dilembaga tersebut, terutama masalah Kompetensi Pedagogik Guru

dengan mengikutsertakan guru-guru dalam pelatihan, agar guru-guru

dapat mengoptimalkan kompetensi yang dimilikinya. Selain itu, kepala

sekolah juga harus memberikan motivasi kepada guru-guru untuk

selalu ingin mengembangkan kompetensi yang dimilikinya, sehingga

guru-guru tidak akan malas dan tetap merasa perlu untuk melakukan

pelatihan yang telah disiapkan oleh pihak sekolah agar guru-guru

tersbeut menjadi guru yang baik bagi peserta didiknya.

3. Peserta didik: sebagai siswa/siswi yang baik, tidak seharusnya menilai

guru secara subjektif. Cobalah untuk memahami guru dengan baik,

agar kamu mengetahui bagaimana mereka berjuang dengan keras

untuk menjalankan tanggung jawab, tugas dan perannya dengan baik

yaitu membentuk generasi bangsa yang berkualitas. Tidak mengenal

diri peserta didik bukan berarti guru itu tidak peduli dengan peserta

didik.

Page 78: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

64

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Barnawi dan Mohammad. Etika dan Profesi Kependidikan. Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media. 2012.

Arikunto, Suharismi. Prosedur Penelitan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta. 2010.

Badan Standar Nasional Pendidikan. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

Jakarta: BSNP. 2006.

Departemen Agama RI. Wawasan, Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan.

Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam. 2005.

Djamarah, Syaiful Bahri. Guru dan Anak Didik. Jakarta: Rineka Cipta. 2000.

Fitriyah Z.A, Ramlan A. Gani dan Mahmudah. Disiplin Berbahasa Indonesia.

Jakarta: FITK Press. 2010.

Grafika, Redaksi Sinar. Amandemen Standar Nasional Pendidikan : (PP No. 32

Tahun 2013) dilengkapi dengan PP No. 19 Tahun 2005. Jakarta: Sinar

Grafika. 2013.

Intan, Budewi. Wawancara. Depok, 24 Agustus 2016.

Kunandar. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo

Persada. 2007.

Karnadi, Wahyudin, dkk. Peraturan Pemerintah No 74 Tahun 2008 tentang Guru.

Jakarta: BP Cipta Jaya. 2009.

Moleong, Lexy. J.. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. 2013.

Mudlofir, Ali. Pendiidk Profesional; Konsep, Strategi, dan Aplikasinya dalam

Peningkatan Mutu Pendidik di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers. 2012.

Mulyasa, E. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. 2009.

Musfah, Jejen. Peningkatan Kompetensi Guru:Melalui Pelatihan dan Sumber

Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana. 2011.

Page 79: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

65

Nazir, Moh.. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. 2013.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan.

Ramayulis. Profesi dan Etika Keguruan. Jakarta: Kalam Mulia. 2013.

Rasyidin, Waini. Pedagogik Teoretis dan Praktis. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. 2014.

Salam, Burhanuddin. Pengantar Pedagogik (Dasar-dasar Ilmu Mendidik).

Jakarta: Rineka Cipta. 1997.

Sanjaya, Wina. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

2013.

. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Bandung:

Prenada Media Grup. 2008.

Setiady Akbar, Husaini Usman dan Purnomo. Metodologi Penelitian Sosial.

Jakarta: PT Bumi Aksara. 2009.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya. 2011.

Tasai, E. Zeanal Arifin dan S. Amran. Cermat Berbahasa Indonesia untuk

Perguruan Tinggi. Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa. 1988.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional,

Usman, Moh. Uzer. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya. 2005.

Wahyudin, dkk, Karnadi. Peraturan Pemerintah No 74 Tahun 2008 tentang Guru.

Jakarta: BP Cipta Jaya. 2009.

Kementrian Pendidikan Nasional. Penasaran Dengan Hasil UKG Kemendikbud?

Inilah Hasil UKG Tahun 2015. www. sergur.kemdiknas.go.id., 22 Oktober

2016.

Yamin, Martinis. Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia. Jakarta: Putra

Grafika. 2007.

Page 80: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

66

. Manajemen Pembelajaran Kelas: Strategi Meningkatkan Mutu

Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada. 2012.

Page 81: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

UJI REFERENSI

Skripsi berjudul KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA

INDONESIA TINGKA T SMA NEGERI DI DEPOK disusun oleh INDAH DWI

W AHYUNI, NIM 1112013000068, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji

kebenarannya oleh Do sen pembimbing Skripsi pada tanggal 24 Oktober 2016.

Jakarta, 24 Oktober 2016

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Skripsi,

NIP. 19640212 199703 2 001

Page 82: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

'

UJI REFERENSI

Nama : Indah Dwi Wahyuni

NIM : 1112013000068

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul Skripsi : Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa dan Sastra Indonesia Tingkat

SMA Negeri se-Depok

Dosen Pembimbing : Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M. Pd.

No. Judul Buku Paraf

Arifin, Bamawi dan Mohammad. Etika dan Profesi o/ 1. Kependidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2012.

Arikunto, Suharismi. Prosedur Penelitan: Suatu Pendekatan

~ 2. Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2010.

Badan Standar Nasional Pendidikan. Standar Kompetensi dan

o;t 3. Kompetensi Dasar. Jakarta: BSNP. 2006.

Departemen Agama RI. Wawasan, Tugas Guru dan Tenaga

4. Kependidikan. Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama

~ Islam. 2005.

Djamarah, Syaiful Bahri. Guru dan Anak Didik. Jakarta: Rineka

~ 5. Cipta. 2000.

Fitriyah Z.A, Ramlan A. Gani dan Mahmudah. Disiplin

~ 6. Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK Press. 2010.

Grafika, Redaksi Sinar. Amandemen Standar Nasional

7. Pendidikan: (PP No. 32 Tahun 2013) dilengkapi dengan PP No. ?li 19 Tahun 2005. Jakarta: Sinar Grafika. 2013.

Hasil wawancara dengan Ibu Budewi Intan S.Pd. pada hari Rabu,

~ 8. tanggal 24 Agustus 2016.

Page 83: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

Kunandar. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat

9. Satuan Pendidikan dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. o/1 Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2007.

Moleong, Lexy. J.. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

~ 10. PT Remaja Rosdakarya. 2013.

Mudlofir, Ali. Pendiidk Profesional; Konsep, Strategi, dan

11. Aplikasinya dalam Peningkatan Mutu Pendidik di Indonesia. »/ Jakarta: Rajawali Pers. 2012.

Mulyasa, E. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung:

~ 12. PT Remaja Rosdakarya. 2009.

Musfah, Jejen. Peningkatan Kompetensi Guru:Melalui Pelatihan

~ 13. dan Sumber Be/ajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana. 2011.

14. Nazir, Moh .. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. 2013. en:; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 /

15. ?;l tentang Standar Nasional Pendidikan.

Ramayulis. Profesi dan Etika Keguruan. Jakarta: Kalam Mulia.

~ 16. 2013.

Rasyidin, Waini. Pedagogik Teoretis dan Praktis. Bandung: PT

~ 17. Remaja Rosdakarya. 2014.

18. Salam, Burhanuddin. Pengantar Pedagogik (Dasar-dasar Ilmu

?jL Mendidik). Jakarta: Rineka Cipta. 1997.

Sanjaya, Wina. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada

?j! 19. Media Grup. 2013.

Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran.

~ 20. Bandung: Prenada Media Grup. 2008.

Setiady Akbar, Husaini Usman dan Pumomo. Metodologi

~ 21.

Penelitian Sosial. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2009.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan.

22. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2011. 7!- !

Page 84: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

Tasai, E. Zeanal Arifin dan S. Amran. Cermat Berbahasa

23. Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Mediyatama Sarana o/! Perkasa. 1988.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang

~ 24. Guru dan Dosen.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang

)! 25. Sis tern Pendidikan N asional,

Usman, Moh. Uzer. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. o;t 26. Remaja Rosdakarya. 2005.

Wahyudin, dkk, Kamadi. Peraturan Pemerintah No 74 Tahun

~ 27.

2008 tentang Guru. Jakarta: BP Cipta Jaya. 2009.

www. sergur.kemdiknas.go.id., diunduh pad a hari Kamis, r;;; 28. tanggal22 Oktober 2016, pukul 11.24 WIB.

Yamin, Martinis. Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia. -29.

~ Jakarta: Putra Grafika. 2007.

Yamin, Martinis. Manajemen Pembelajaran Kelas: Strategi ~

30. Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada. o/ 2012.

Jakarta, 24 Oktober 2016

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Skripsi,

Fitriyah ZA, M. Pd.

NIP. 19640212 199703 2 001

Page 85: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

KEMENTERIAN AGAMA No. Ookumen FITK-FR-AKD-081

~ UIN JAKARTA FORM (FR)

Tgl. Terbit 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: 01 .Jf. lr. H. Juanda No 9S Ciputat 1S4121ndonesia Hal 1/1

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

Nomor: Un.Ol/F.l/KM.01.3/2162/2015 Lamp. : 1 berkas proposal

Jakarta, 28 Desember 2015

Hal : Bimbingan Skripsi

Kepada Yth. Dra Mahmudan l-itriyah ZA, M. Pd. Pembimbing Skrtpsi Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UlN SyarifHidayatullah Jakarta

Assa/amu 'a/aikum wr. wb.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing IIII (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Nama : lndah Dwi Wahyuni

NlM : 1112013000068

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Semester : VII (tujuh)

Judul Skripsi : Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Indonesia Tingkat SMAN

se- Depok

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 10 Desember 2015, abstraksi/out/ine terlampir. Saudara dapat me1akukan perubahan rcdaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu 'alaikum wr. wb.

Pendidikan Bahasa dan Sastra

L · Tembusan:

1. Dekan FITK 2. Mahasiswa ybs.

Page 86: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen FITK-FR-AKD-082

UIN JAKARTA FORM (FR) Tgl. Terbit 1 Maret 2010

FITK No. Revisi : 01 Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 154 12 Indonesia Hal 1/1

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Nomor: Un.01/F1/KM.01.3/1262./2016 Lamp. : Outline/Proposal

Jakarta, 15 Agustus 2016

Hal : Permohonan lzin Penelitian

Kepada Yth.

·-·· ------- -Kepala SMA Negeri 3 Depok di Tempat

Assalamu'a/aikum wr. wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama

NIM

: lndah Dwi Wahyuni

: 1112013000068

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Semester : IX (sembilan)

Judul Skripsi : KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA

INDONESIA TINGKA T SMA NEGER/ SE-DEPOK

adalah benar mahasisvJa{i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun Skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di Sekolah yang Saudara pimpin.

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassa/amu'a/aikum wr. wb.

·DdR..ltAiikan Bahasa dan Sastra Indonesia

·~

Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan

Page 87: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen FITK-FR-AKD-082

~ UIN JAKARTA FORM (FR)

Tgl. Terbit 1 Maret 2010

FITK No. Revisi : 01 Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 /ndonesia Hal ·1/1

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Nomor: Un.01/F1/KM.01.3/1262./2016 Lamp. : Outline/Proposal

Jakarta, 15 Agustus 2016

Hal : Permohonan lzin Penelitian

Kepada Yth.

Kepala SMANegeri 6 Depok di Tempat

Assalamu'alaikum wr. wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama

NIM

Jurusan

: lndah Dwi Wahyuni

: 1112013000068

: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Semester : IX (sembilan)

Judul Skripsi : KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA

INDONESIA TINGKA T SMA NEGERI SE-DEPOK

adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun Skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di Sekolah yang Saudara pimpin .

. Untuk itu kami mahan Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan

Page 88: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

No. Dokumen FITK-FR-AKD-082

IJ KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FORM (FR)

Tgl. Terbit 1 Maret 2010

FITK No. Revisi : 01 J/. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412/ndonesia Hal 1/1

L__ SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

---- -----

Nomor: Un.01/F1/KM.01 .3/1262./2016 Lamp. : Outline!Proposal

Jakarta, 15 Agustus 2016

Hal : Permohonan lzin Penelitian

Kepada Yth.

Kepala-SMA Negeri 9 Cepek . di Tempat

Assa/amu'alaikum wr. wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama

NIM

Jurusan

: lndah Dwi Wahyuni

: 1112013000068

: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Semester : IX (sembilan)

Judul Skripsi : KOMPETENSI PEDAGOG/K GURU BAHASA DAN SASTRA

INDONESIA TINGKA T SMA NEGERI SE-DEPOK

adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun Skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di Sekolah yang Saudara pimpin .

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassa/amu'alaikum wr. wb.

Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan

Page 89: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

I KOTA DEPOK I

~"}~ ,.,.

: §~ ~.: ~ () '0:: "' 'I "~litc4RA ~\"\~\2-*9-

PEMERINTAH KOTA DEPOK DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 3 DEPOK Jalan Raden Saleh No. 45 Kota Depok, Tlp./Fax : (021) 7700310 KP. 16412

Website : sman3depok.sch.id E-mail : [email protected] [email protected] • . . ' -

SURAT KETERANGAN Nomor : 422 I 789 - TU

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama .NIP Pangkal/Gol. Ruang Jabatan

:ABDUL FATAH. M.Pd : 196906141997021003 : Pembina, IV /a : Kepala Sekolah

Selaku Kepala Sekolah Menegah Atas Negeri 3 Depok. Menerangkan bahwa nama dengan identitas yang tercantum di bawah ini :

Nama Nomor Pokok Mahasiswa Program · studi Jenjang Universitas

INDAH DWI WAHYUNI 1112013000068 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia S 1 ( Strata Satu ) Universitas Islam Negeri Jakarta

benar nama tersebut di atas telah melakukan penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam rangka penulisan Skripsi dengan judul :

" KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA TINGKAT SMA NEGERI SE-DEPOK ".

Demikian Surat Keterangan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya .

ATAH. M.Pd 96906141997021003

<,v~

Page 90: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

I KOTA DEPOK I PEMERINTAH KOTA DEPOK DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 6 DEPOK Jl. Raya Limo No. 30, Kecamatan Limo- Kota Depok Telp. (021) 754 5041, 753 6733 Fax. (021) 754 5041

~=======================================================================

SURAT KETERANGAN No :422/3274NIII/2016

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama NIP Jabatan Unit Kerja

Menerangkan bahwa :

Nama NIM Jenjang Jurusan Semester

: Tugino, S.Pd, MM : 196406192003121001 : Kepala Sekolah : SMA Negeri 6 Depok

: lndah Dwi Wahyuni : 1112013000068 : S1 (Strata satu) : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia : IX (sembilan)

Benar yang bersangkutan telah melaksanakan penelitian di SMAN 6 Depok untuk

bahan dalam Penyusunan Skripsi yang berjudul "Kompetensi Pedagogik Guru

Bahasa dan Sastra Indonesia Tingkat SMA Negeri Se-Kota Depok", yang Telah

dilaksanakan Pada Tanggal 24 Agustus 2016.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

~ 24 Agustus 2016 A Negeri 6 Depok

.Pd.MM 6406192003121001

. .

Page 91: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

... ;.&.lt.IL.:.i~· .

,",.-:. )"" 1,' ·. ';. f., .. .. A-,, ~

''~of\.- ~ ' ' _...-.:~ .:::.-~- ... ..... ' .' "t

PEMERINTAH KOTA DEPOK DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 9 DEPOK Sekertariat : Jl. Bali Perumahan Megapolitan Estate "cinere, Depok

Telp.(021)7532555, email: [email protected]

SURAT KETERANGAN PENELITIAN No: 800/554-Kepeg/2016

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : SUPY ANA, S.Pd

NIP : 196507061990021002

Jabaran : Kepala Sekolah

.. * t' "'~ ~ 1'_,.

(IItlf=.,.~ ,.., l= " J ~ ~ --~~~

Alamat : Jl. Bali, Perumahan Megapolitan Estate Cinere Depok

Menerangkan bahwa :

Nama : lndah Dwi Wahyuni

NPM : 1112013000068

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jenjang : (S 1) Strata Satu

Benar mahasiswali Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta telah melaksanakan

penelitian di SMA Negeri 9 Depok untuk bahan dalam penyusunan Skripsi yang berjudul

"Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa dan Sastra Indonesia Tingkat SMA Negeri Se-Depok."

Demikian surat keterangan ini dibuat dan diberikan kepada yang bersangkutan, untuk

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Page 92: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

ANGKET SISWA

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SMA NEGERI SE-DEPOK

Hari/tanggal :

Inisial responden/Nama :

Nama Guru :

Guru Kelas/Sekolah :

Petunjuk Pengisian

1. Bacalah dengan seksama setiap pernyataan di bawah ini.

2. Berilah tanda ceklis (√ ) pada alternatif jawaban sesuai dengan pengalaman Anda

sendiri.

No. Pernyataan Ya Tidak

Pemahaman Peserta Didik

1. Guru memahami kemampuan bealajar kamu di kelas.

2. Guru mengetahui bakat yang kamu miliki.

3. Guru selalu membantu kamu jika kamu mengalami kesulitan dalam

belajar.

4. Guru selalu mengembangkan kreativitas kamu dalam kegiatan

pembelajaran.

5. Guru mengetahui latar belakang keluarga kamu.

6. Guru selalu memberikan motivasi kepada kamu jika minat belajar kamu

menurun.

7. Guru sangat memahami kamu baik secara fisik atau mental.

Perencanaan Pembelajaran

8. Guru selalu menjelaskan tujuan pembelajaran sebelum materi

disampaikan.

9. Guru menyusun bahan ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

disampaikan.

Page 93: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

10. Guru menggunakan media atau alat peraga dalam kegiatan

pembelajaran.

11. Guru melaksanakan pembelajaran secara runtut dan sistematis.

Pelaksanaan Pembelajaran

12. Tidak ada proses tanya jawab sebelum pembelajaran dimulai

13. Guru membimbing kamu untuk aktif di dalam kelas ketika pembelajaran

sedang berlangsung.

14. Guru menguasai materi yang disampaikan dalam kegiatan pembelajaran.

15. Guru tepat waktu dalam memulai dan mengakhiri pembelajaran.

16. Guru tidak mengkondisikan kelas terlebih dahulu sebelum pembelajaran

dimulai.

17. Guru menjalin interaksi dengan kamu ketika kegiatan pembelajaran

sedang berlangsung.

18. Guru selalu menyampaikan materi dengan cara menjelaskan

(demonstrasi) jarang melaksanakan praktikum.

19. Guru selalu memberikan latihan setelah materi selesai disampaikan.

20. Guru tidak akan melanjutkan materi selanjutnya jika materi yang

sebelumnya belum dikuasai oleh kamu dan yang lainnya.

21. Guru akan bertindak tegas kepada siswa yang tidak mengerjakan

PR/tugas dan membuat gaduh di kelas ketika pembelajaran sedang

berlangsung.

Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran

22. Guru sering memberikan tugas kepada kamu dengan mencari

jawabannya di internet.

23. Guru tidak pernah menggunakan laboratorium bahasa dalam kegiatan

pembelajaran.

24. Guru selalu meminta kamu untuk mengerjakan tugas, khususnya tugas

mengarang dalam format ketikan (tidak tulis tangan).

25. Ketika ditugaskan untuk persentasi di depan kelas, kamu diminta guru

untuk membuat power point (PPT).

Evaluasi Hasil Belajar

26. Guru tidak pernah mengoreksi pekerjaan atau latihan kamu.

27. Guru selalu melakukan ulangan harian jika materi selesai disampaikan

Page 94: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

(biasanya satu bab selesai dipelajari)

28. Guru selalu memberikan latihan ketika materi selesai disampaikan.

29. Guru akan mengulang materi yang telah disampaikan sebelumnya, jika

kamu belum memahami materi tersebut dengan baik (memberikan

penguatan)

Pengembangan Peserta Didik untuk Mengaktualisasikan Berbagai Potensi yang

Dimilikinya

30. Guru memotivasi kamu untuk mengikuti ekstrakulikuler sesuai dengan

keinginan atau bakat (kemampuan) kamu.

31. Guru selalu memberikan remedial kepada kamu jika nilai kamu kurang

baik.

32. Selain mengajar, guru selalu menerima, mendengarkan dan memberikan

solusi kepada kamu, jika kamu menceritakan permasalahan

kehidupanmu (membuka bimbingan konseling kepada siswa di luar jam

belajar)

Pemahaman Wawasan atau Landasan Kependidikan

33. Guru mengetahui perkembangan kamu di kelas dengan baik.

34. Guru selalu mengajarkan kamu untuk bekerja sama dengan temanmu.

Pengembangan Kurikulum/Silabus

35. Guru selalu inovatif dalam menyampaikan materi sehingga terlihat

menarik.

36. Ketika menyampaikan materi, guru selalu menghubungkannya dengan

persoalan kehidupan sehari-hari

37. Penyampaian materi yang disampaikan guru mudah dipahami.

38. Guru tidak hanya mengembangkan keilmuanmu, namun guru juga

membentuk perilaku dan ketangkasanmu.

Mengetahui,

(……………………..)

Page 95: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

PEDOMAN WAWANCARA KEPALA SEKOLAH

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SMA NEGERI SE-DEPOK

Hari/tanggal : Nama : Jenis Kelamin : Umur : Alamat : Agama : Mulai Bertugas :

1. Sejak Kapan Bapak/Ibu menjadi Kepala Sekolah?

Jawab :

2. Bagaimana menurut Bapak/Ibu penilaian tentang kompetensi pedagogik guru di

sekolah yang Bapak/Ibu pimpin?

Jawab :

3. Kegiatan apa saja yang Bapak/Ibu berikan dalam meningkatkan kompetensi guru di

sekolah ini?

Jawab :

4. Apakah peran para guru mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya?

Jawab :

5. Bagaimana komunikasi Bapak/Ibu dengan para guru yang ada di sekolah ini dan hal

apa saja yang Bapak/Ibu bahas?

Jawab :

6. Faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala dalam peningkatan kompetensi guru di

sekolah ini?

Jawab :

7. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang kompetensi pedagogik yang dimiliki guru

bahasa dan sastra indonesia di sekolah ini?

Jawab :

Page 96: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

HASIL WAWANCARA

Kepala Sekolah di SMA Negeri 6 Depok

Hari/tanggal : Rabu / 24 Agustus 2016

Nama : Tugino S.Pd., M.M.

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 52 tahun

Alamat : daerah Cibinong

Agama : Islam

Mulai Bertugas : Januari 2016 – sekarang

1. Sejak Kapan Bapak/Ibu menjadi Keapala Sekolah?

Jawab : Terhitung Januari 2016, jadi masih terbilang baru ya mba saya bertugas

menjadi kepala seklah di sini.

2. Bagaimana menurut Bapak/Ibu penilaian tentang komoetensi pedagogik guru di

sekolah yang Bapak/Ibu pimpin?

Jawab : Saya sangat conserence dengan kompetensi guru-guru di sini. Karena

menurut saya seorang guru itu harus mampu mentransfer ilmunya ke anak-

anak dengan baik. Jadi kegiatan belajar mengajar disini tidak hanya sebagai

kegiatan yang hanya menggugurkan kewajiban, tetapi sebuah kegiatan di

mana guru itu harus menyampaikan konsep-konsep pengetahuan yang ia

miliki kepada siswa dnegan baik agar siswa dapat memahami dan

menyerapnya dnegan baik. Jadi say aitu sangat memperhatikan kompetensi

guru di sini. Ya, khususnya kompetensi pedagogik.

3. Kegiatan apa saja yang Bapak/Ibu berikan dalam meningkatkan kompetensi guru di

sekolah ini?

Jawab : Di sini guru memiliki banyak kesempatan untuk belajar, ya, khususnya

dalam bidang meningkatkan kompetensi guru. Kami di sini memiliki

program yang bernama IHT ( in house training) jadi ini merupakan pelatihan

interen yang dilakukan satu tahun dua kali, tepatnya per-semester dengan

narasumber yang berasal dari luar sekolah maupun dari sesama guru di sini

Page 97: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

yang memiliki kompetensi pengetahuan yang lebih baik. Jadi, guru-guru bisa

mendapatkan wawasan baru dan ilmu baru. Dampak dengan diadakannya

kegiatan ini sangat terlihat ya. Guru-guru di sini semakin terlihat sangat baik

penguasaan konsep pengetahuan yang akan disampaikan kepada siswa. Jadi,

mereka dapat mentransfer ilmu dengan baik dan siswa pun menjadi lebih

mudah untuk memahami dan menyerap ilmu yang telah disampaikan oleh

guru tersbeut.

Selain IHT yang saya sebutkan, di sini juga ada kegiatan dari luar sekolah

yaitu pelatihan-pelatihan skala kota, skala provinsi, dan skala nasional. Jadi

guru-guru dikirim secara bergantian untuk melaksnakan pelatihan tersbeut.

Ketika ada kesempatan kami pihak sekolah memanfaatkan dengan baik

kesempatan ini. Meskipun guru-guru memiliki tanggung jawab yang besar di

sekolah, namun tanggung jawab itu tetap di jalankan dengan baik oleh guru

lain dengan maple yang sama. Jadi proses pembelajaran terhadap mata

pelajaran yang gurunya sedang menjalani pelatuhan tetap berjalan dnegan

baik. Maka dari itu, dengan bergantian atau bergilir, guru-guru menjalani

pelatihan ini, maka tanggung jawab mereka untuk mengajar anak-anak juga

tidak ditelantarkan begitu saja.

4. Apakah peran para guru mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya?

Jawab : Untuk hal itu tidak ada tawar menawar ya. Untuk background pendidikan

guru itu harus linear ya. Dengan background yang sesuai ini, maka guru

menyampaikan konsep-konsep pengetehauan yang benar-benar ia kuasai

kepada siswa. Apa jadinya ya mba, jika guru itu mengajar dengan background

yang berbeda? Bgaaimana ia bisa mentransfer ilmu dengan baik, sedangkan ia

saja tidak menguasai konsep-konsep pengetahuan yang akan ia sampaikan

kepada siswa. Hal ini juga memang sudah menjadi keharusan bagi sekolah

negeri ya, Mba! Guru itu harus linear dengan pelajaran yang ia ampu.

Mengenai hal ini memang sudah ada sejak tahun 2007, ya! Jika hal ini

dihiraukan saja, maka hal yang ditakutkan yaitu penyimpangan yang akan di

alami oleh siswa dalam pembelajaran akan terjadi. Aturan ini memang

merupakan suatu tanggung jawab moral dan secara akademis ya, yang harus

dijalani oleh setiap sekolah khususnya guru sendiri. Jadi guru itu bisa

Page 98: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

menyampaikan konsep pengetahuan dengan baik, jika ia menguasai dengan

baik konsep pengetahuan tersebut.

5. Bagaimana komunikasi Bapak/Ibu dengan para guru yang ada di sekolah ini dan hal

apa saja yang Bapak/Ibu bahas?

Jawab : Alhamdulillah cukup baik. Bahkan saya juga tidak hanya berkomunikasi

dengan guru-guru saja, tetapi saya juga berkomunikasi dengan siswa-siswi di

sini. Kalau dengan siswa-siswi di sini, biasanya saya lakukan ketika saya

menyambut kedatangan mereka di sekolah. Biasanya saya jam 05.20 WIB itu

sudah hadir di sekolah, kemudian saya berkeliling sekolah untuk mengecek

keadaan di sekolah, baru saya dan guru yang lain menyambut siswa yang baru

datang di pintu gerbang dengan menjalankan ritual Salam ya, Mba! Kita di sini

ada ritual Salam mba. Saat itu lah saya bisa berkomunikasi dengan siswa

secara dekat. Jika dengan guru, saya berkomunikasi salah satu caranya dengan

menegur guru-guru yang kinerjanya \kurang baik. Biasanya saya

memanggilnya ke kantor, kemudian saya memberikan pembinaan kepada guru

tersebut secara individu. Jadi saya lakukan dengan tidak formal, ya seakan-

akan seperti mengobrol biasa saja. Ya seperti itulah komunikasi saya dengan

sebagian warga sekolah di sini. Hanya obrolan-obrolan ringan saja, tetapi

tujuan dan maksud saya tetap tercapai.

6. Faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala dalam peningkatan kompetensi guru di

sekolah ini?

Jawab : Sebenarnya untuk faktornya itu bisa dari dalam diri guru tersebut juga bisa

dari luar diri guru. Untuk faktor dalam diri guru sendiri, menurut saya

semangat belajar guru itu kan berbeda-beda ya Mba! Sedangkan pelatihan ini

kegiatan yang dilakukan dengan proses belajar juga, jika guru itu memiliki

semangat tinggi untuk belajar dan memperbaiki atau menyempurnakan

kemmapuan yang ia miliki, pasti kesempatan pelatihan yang diberikan oleh

sekolah kepada guru tersbeut tidak akan di buang begitu saja. Namun lain

halnya, dengan faktor dari luar diri guru sendiri. Untuk faktor dari luar yaitu

dari sekolah itu sendiri mba. Jika sekolah menyediakan pelatihan-pelatihan

untuk para guru. Apakah pihak sekolah menyediakan pelatihan di dalam

sekolah maupun luar sekolah. Jika hal ini tidak ada, bagaimana para guru bisa

Page 99: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

menigkatkan kompetensinya. Jadi sudah tanggung jawab dan kewajiban saya

sebagai kepala sekolah untuk menyediakan pelatihan-pelatihan atau fasilitas ya

mba bagi para guru di sini, agar kinerja mereka semkain baik.

7. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang kompetensi pedagogik yang dimiliki guru

bahasa dan sastra indonesia di sekolah ini?

Jawab : Menurut saya Budewi Intan adalah seorang guru yang sangat kompeten ya

mba. Meskipun Bu Dewi itu baru 2 tahun mengajar di sini, tapi pengelaman

beliau tidak bisa diragukan lagi, Mba! Saya bukan membaguskan beliau ya,

Mba! Bu Dewi itu sangat baik kinerjanya, ditambah lagi beliau juga menjabat

Wakasek Kesiswaan. Dengan pengalaman dan kelimuan yang beliau miliki,

Bu Dewi sudah dapat dikatakan sebagai guru yang sangat baik dengan

kompetensi-kompetensi yang ia miliki, Mba!

Page 100: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

HASIL WAWANCARA

Kepala Sekolah di SMA Negeri 3 Depok

Hari/tanggal : Senin / 30 Agustus 2016

Nama : Abdul Fattah

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 40 tahun

Alamat : -

Agama : Islam

Mulai Bertugas : Januari 2016-sekarang

1. Sejak kapan Bapak/Ibu menjadi Keapala Sekolah?

Jawab : saya baru menjabat sebagai kepala sekolah baru awal tahuan ini, yaitu bulan

Januari ya mba. Jadi saya, terbilang baru memimpin sekolah ini. Sebelumnya

saya bertugas di SMA N 6 mba.

2. Bagaimana menurut Bapak/Ibu penilaian tentang komoetensi pedagogik guru di

sekolah yang Bapak/Ibu pimpin?

Jawab : dalam hal ini ompetensi guru secara keseluruhan kompetensi bapak ibu

guru terbilang bagus, walaupun jika dilihat dari UKG. Jika dilihat secara

umum baik dalam mengajar atau kegiatan yang lain yang berhubungan

dengan pembelajaran terbilang bagus.

3. Kegiatan apa saja yang Bapak/Ibu berikan dalam meningkatkan kompetensi guru di

sekolah ini?

Jawab : yang pertama memberi kesempatan untuk ikut kegiatan MGMP, itu setiap

bulan selalu mengirimkan kegiatan-kegiatan, pelatihan, termasuk panggilan

pelatihan daerah maupun direktorat. Disamping pelatihan juga ada kegiatan-

kegiatan yang mengundang bapak ibu guru untuk ikut serta dalam kegiatan

tersbeut. Salah satunya menadampingi siswa siswi, kita hampir semua

undangan insyaallah selalu kita fasilitasi untuk berangkat ke sana. Kemudian

untuk kompetensi dari dalam sendiri, kita mencoba mengadakan kegiatan

pelatihan itu ada di bulan Oktober itu yang disemester ganjil, kemudian di

Page 101: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

bulan Maret di semester genap. Itu ada satu kali kegiatan pelatihan yang di

selenggarakan oleh sekolah.

4. Apakah peran para guru mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya?

Jawab : InsyaAllah semuanya sesuai dengan latar belakang pendidikannya, karena

tidak hanya dari sisi itu namun dari segi sertifikasi dan PNS sesuai dengan

latar belakangnya, termasuk guru bahasa Indonesia.

5. Bagaimana komunikasi Bapak/Ibu dengan para guru yang ada di sekolah ini dan hal

apa saja yang Bapak/Ibu bahas?

Jawab : Komunikasi itu sudah jelas agenda ya. Agendanya itu setiap sebulan sekali,

kita adakan pertemuan dengan wali kelas, kemudian kita adakan rapat

dengan walikelas dan guru-guru lain. Untuk komunikasi tidak resmi misalnya

kita sering mengingatkan setiap informasi baik itu secara lisan maupun lewat

media sosial.

6. Metode apa saja yang digunakan dalam mengajar?

Jawab : kebanyakan diskusi presentasi, tapi tergantung dari materi ya. ada juga

gurunya yang bentuk pembelajaran dengan pemberian materi ya. tapi disaat-

saat tertentu metode diskusi presentasi ya. selain itu, SMAN 3 terkenal

dengan pemberian tugas ya kepada siswanya.

7. Faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala dalam peningkatan kompetensi guru di

sekolah ini?

Jawab : mungkin semangat ya mba! semangat yang mungkin ketika ia baru

mengikuti pelatihan terkadang ia harus dipaksakan, kemudian untuk yang

lain sepertinya tidak ada ya. untuk hal-hal yang baru terkadang mereka tidak

nyaman. Tapi ini tidak semua guru ya. ada yang semangat mba, meskipun ini

hal yang baru bagi mereka. jika saya mengetahui ada guru yang memiliki

masalah dalam intern atau ekstern termasuk dalam peningkatan kompetensi

ini, maka saya aakn memanggil mereka secara individual saya akan

mengobrol dengan dia dari hati ke hati, mba. jadi menimalisisr kesalah

pahaman ya mba! anatara saya dengan warga sekolah yang lainnya, demi

kemajuan sekolah.

Page 102: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

8. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang kompetensi pedagogik yang dimiliki guru

bahasa dan sastra indonesia di sekolah ini?

Jawab : menurut saya, kompetensi guru bahasa indonesia di sini berkompeten ya,

mba! Karena yang saya tahu dengan pengalaman mengajar mereka miliki

dapat membawamereka menjadi guru yang baik dan berpengalaman dalam

pembelajaran, mba! Meskipun dengan pengalaman yang banyak dan berlatar

belakang pendidikan yang sesuai, mereka masih mau meningkatkan

kompetensinya dnegan selalu mengikuti pelatihan atau kegiatan-kegiatan

yang dibuat sekolah maupun di luar sekolah, mba!

Page 103: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

PEDOMAN WAWANCARA GURU

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SMA NEGERI SE-DEPOK

Nama :

Jenis Kelamin :

Umur :

Alamat :

Suku/agama :

Mulai Bertugas :

Pendidikan terakhir :

Pertanyaan :

A. Pemahaman Peserta Didik dan Pemahaman Wawasan/Landasan Kependidikan

1. Apakah Bapak/Ibu guru memahami kecerdasan peserta didik dalam bidang studi

yang Bapak/Ibu guru ampu? Jelaskan?

2. Apakah Bapak/Ibu guru memahami bakat peserta didik dalam bidang studi yang

Bapak/Ibu guru ajar?

3. Bagaiamana dengan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik dalam

belajar, apakah Bapak/Ibu guru membantu kesulitan yang mereka hadapi?

Bagaiman caranya?

4. Apakah Bapak/Ibu guru mengetahui pergaulan peserta didik baik di dalam sekolah

maupun luar sekolah?

5. Dari sekian banyak peserta didik yang Bapak/Ibu ampu apakah Bapak/Ibu guru

mengetahui latar belakang keluarga mereka?

6. Apakah Bapak/Ibu guru memahami minat belajar peserta didik dalam

pembelajaran?

B. Perencanaan Pembelajaran

1. Apakah menurut Bapak/Ibu guru membuat RPP itu merupakan suatu kegiatan

yang kurang penting? Mengapa?

2. Sebelum melaksankan kegiatan pembelajaran apakah menjelaskan tujuan

pembelajaran?

3. Apakah Bapak/Ibu guru membuat silabus atau satuan pembelajaran?

Page 104: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

4. Apa penadapat Bapak/Ibu guru mengenai menyususn standar isi kurikulum

sebagai acuan untuk pedoman dalam pembelajaran?

5. Menurut bapak /ibu guru, membuat bahan ajar yang digunakan relevan dengan

tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan itu baik atau tidak? Mengapa?

6. Dalam kegiatan pembelajaran, apakah Bapak/Ibu guru menggunakan media atau

alat peraga? Jika iya, biasanya menggunakan media apa?

7. Biasanya metode apa yang Bapak/Ibu guru gunakan dalam pembelajaran?

8. Strategi pembelajaran apa yang biasa Bapak/Ibu guru gunakan dalam kegiatan

pembelajaran? Bisa jelaskan maksud digunakannya strategi tersebut?

C. Pelaksanaan Pembelajaran dan Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran

1. Sebelum memulai pembelajaran, apakah ada proses tanya jawab dengan peserta

didik? Mengapa?

2. Bagaiman cara Bapak/Ibu guru mengaktifkan peserta didik dalam proses belajar

mengajar?

3. Menurut pendapat Bapak/Ibu guru, apakah menguasai materi pelajaran yang akan

disampaikan itu merupakan suatu hal yang sangat penting? Mengapa?

4. Apakah Bapak/Ibu guru selalu tepat waktu ketika memulai atau mengakhiri

pelajaran? Jika tidak, hal apa yang biasanya membuat waktu menjadi tidak tepat?

Bagaimana cara mengatasinya?

5. Pernahkah Bapak/Ibu guru mengalami kesulitan ketika menerapkan metode yang

dipilihnya dalam proses pemebelajaran?

6. Apakah Bapak/Ibu selalu memanfaatkan sarana dan prasarana yang disiapkan oleh

sekolah seperti ruang laboratorium, layanan internet, komputer dan lain

sebagainya, dalam proses belajar mengajar?

D. Evaluasi Hasil Belajar

1. Apakah Bapak/Ibu guru melakukan evaluasi setiap akhir pembelajaran?

Mengapa?

2. Menurut Bapak/Ibu guru mengoreksi pembelajaran siswa itu penting atau tidak?

Mengapa?

3. Ke dalam bentuk apakah Bapak/Ibu guru menyusun hasil penilaian siswa?

Mengapa Bapak/Ibu guru memilih itu?

Page 105: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

4. Apakah Bapak/Ibu guru melakukan penilaian rutin kepada peserta didik?

Mengapa?

5. Selama menjadi guru, apakah Bapak/Ibu guru pernah merasa kemampuan yang

Anda miliki itu kurang maksimal? Lalu usaha apa yang Bapak/Ibu guru lakukan

untuk meningkatkannya?

6. Apakah Bapak/Ibu guru membuat hasil laporan sekolah untuk diberikan kepada

orang tua siswa? Seberapa pentingkah hal tersebut? Mengapa?

7. Setelah pembelajaran selesai apakah Bapak/Ibu guru melakukan penjelasan materi

kembali dan memberikan tugas tambahan pada siswa sebagai perbaikan? Jika iya,

berapa menitkah Bapak/Ibu guru melakukan hal tersebut dan tugas tambahan

seperti apa yang diberikan?

8. Menurut Bapak/Ibu, Apakah penilaian objektif kepada peserta didik merupakan

hal yang penting bagi seorang guru?

E. Pengembangan Potensi Peserta Didik

1. Bagaimana cara Anda memotivasi keterampilan belajar siswa?

2. Apakah ada peserta didik yang memiliki potensi lebih pada peserta didik yang

Anda ampuh? Jika ada, apa yang akan Anda lakukan terhadap peserta didik

tersebut?

F. Pengembangan Kurikulum/Silabus

1. Menurut Bapak/Ibu guru, apakah penting sebuah inovasi dalam penyampaian

materi pelajaran? Mengapa? Inovasi apa yang pernah dilakukan?

2. Apakah Bapak/Ibu guru selalu menghubungkan materi pelajaran yang

disampaikan dengan persoalan di kehidupan sehari-hari? Mengapa? Berikan

contohnya!

3. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam membentuk perilaku dan ketangkasan siswa

menjadi lebih baik? Jelaskan!

Page 106: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

HASIL WAWANCARA

GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI DI SMA NEGERI 6 DEPOK

Nama : Nia Lestari, S. Pd.

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 40 tahun

Alamat : Jl. Palakali Raya No. 19 A RT. 04/06, Kukusan, Beji, Depok

Suku/agama : Islam

Mulai Bertugas : sejak 2006

Pendidikan terakhir : S1

Pertanyaan :

G. Pemahaman Peserta Didik dan Pemahaman Wawasan/Landasan Kependidikan

7. Apakah Bapak/Ibu guru memahami kecerdasan peserta didik dalam bidang studi

yang Bapak/Ibu guru ampu? Jelaskan?

Jawab: Iya. Terlihat dari setiap pembelajaran mereka aktif bertaya dan ketika ada

penugasan, jawaban yang mereka berikan tepat.

8. Apakah Bapak/Ibu guru memahami bakat peserta didik dalam bidang studi yang

Bapak/Ibu guru ajar?

Jawab: Iya.

9. Bagaiamana dengan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik dalam

belajar, apakah Bapak/Ibu guru membantu kesulitan yang mereka hadapi?

Bagaiman caranya?

Jawab: Biasanya kesulitan dalam menentukan ide pokok, gagasan utama, kalimat

fakta dan opini atau pelajaran sastra lama seperti hikayat, saya sebagai

guru pengajar mendampingi siswa ketika mereka kesulitan atau saya suruh

mencari arti kata sulit dengan menggunakan KBBI online.

10. Apakah Bapak/Ibu guru mengetahui pergaulan peserta didik baik di dalam sekolah

maupun luar sekolah?

Jawab: Kalau di dalam sekolah, iya sedikit mengetahui, kalau di luar sekolah saya

kurang begitu mengetahui.

11. Dari sekian banyak peserta didik yang Bapak/Ibu ampu apakah Bapak/Ibu guru

mengetahui latar belakang keluarga mereka?

Jawab: Sedikit saya mengetahui latar belakang mereka.

Page 107: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

12. Apakah Bapak/Ibu guru memahami minat belajar peserta didik dalam

pembelajaran?

Jawab: Iya, Asal ada guru di kelas anak-anak semangat untuk belajar.

H. Perencanaan Pembelajaran

9. Apakah menurut Bapak/Ibu guru membuat RPP itu merupakan suatu kegiatan

yang kurang penting? Mengapa?

Jawab: Membuat RPP menurut saya perlu. Untuk rencana kita mengajar.

10. Sebelum melaksankan kegiatan pembelajaran apakah menjelaskan tujuan

pembelajaran?

Jawab: Iya. Saya selalu menjelaskan tujuan pembelajaran.

11. Apakah Bapak/Ibu guru membuat silabus atau satuan pembelajaran?

Jawab: Silabus biasanya kita buat dalam MGMP Mapel.

12. Apa penadapat Bapak/Ibu guru mengenai menyususn standar isi kurikulum

sebagai acuan untuk pedoman dalam pembelajaran?

Jawab: Bagus, karena jika tidak ada standar isi kurikulum kita akan menemukan

kesulitan dalam mengajar.

13. Menurut bapak /ibu guru, membuat bahan ajar yang digunakan relevan dengan

tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan itu baik atau tidak? Mengapa?

Jawab: Baik. Biar terarah.

14. Dalam kegiatan pembelajaran, apakah Bapak/Ibu guru menggunakan media atau

alat peraga? Jika iya, biasanya menggunakan media apa?

Jawab: Iya. Media yang sering saya gunakan seperti surat kabar, novel, cerpen,

dan lain-lain. Ya, disesuaikan saja dengan materi yang akan diajarkan.

15. Biasanya metode apa yang Bapak/Ibu guru gunakan dalam pembelajaran?

Jawab: Tanya-jawab. Saya gunakan metode ini untuk menggali pemahaman

siswa.

16. Strategi pembelajaran apa yang biasa Bapak/Ibu guru gunakan dalam kegiatan

pembelajaran? Bisa jelaskan maksud digunakannya strategi tersebut?

Jawab: Strateginya biasa ya, di awali dengan pembukaan, lalu masuk ke bagian

inti, kemudian masuk ke penutup. Jadi harus sistematis ya mba.

Page 108: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

I. Pelaksanaan Pembelajaran dan Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran

7. Sebelum memulai pembelajaran, apakah ada proses tanya jawab dengan peserta

didik? Mengapa?

Jawab: Iya. Untuk menggali pemahman mereka tentang materi yang akan saya

ajarkan.

8. Bagaiman cara Bapak/Ibu guru mengaktifkan peserta didik dalam proses belajar

mengajar?

Jawab: Saya mengaktifkan siswa biasanya dengan penggunaan metode

pembelajaran ya. Metode yang biasa gunakan yaitu diskusi dan tanya

jawab. Dengan metode tersebut, siswa bisa mengeksplor dirinya dan

mengungkapkan argumentasinya atau pendapatnya.

9. Menurut pendapat Bapak/Ibu guru, apakah menguasai materi pelajaran yang akan

disampaikan itu merupakan suatu hal yang sangat penting? Mengapa?

Jawab: Iya sangat penting. Karena kita ini sebagai guru yang harus mengetahui

materi yang kita ajarkan supaya ketika ada anak yang bertanya kita tidak

kesulitan dalam menjawab.

10. Apakah Bapak/Ibu guru selalu tepat waktu ketika memulai atau mengakhiri

pelajaran? Jika tidak, hal apa yang biasanya membuat waktu menjadi tidak tepat?

Bagaimana cara mengatasinya?

Jawab: Iya. Terkadang kurang tepat waktu, karena anak-anak yang kurang cepat

menyelesaikan tugas.

11. Pernahkah Bapak/Ibu guru mengalami kesulitan ketika menerapkan metode yang

dipilihnya dalam proses pemebelajaran?

Jawab: Iya, kadang-kadang.

12. Apakah Bapak/Ibu selalu memanfaatkan sarana dan prasarana yang disiapkan oleh

sekolah seperti ruang laboratorium, layanan internet, komputer dan lain

sebagainya, dalam proses belajar mengajar?

Jawab: Iya. Terutama perpustakaan, layanan internet, dan fasilitas lainnya.

J. Evaluasi Hasil Belajar

9. Apakah Bapak/Ibu guru melakukan evaluasi setiap akhir pembelajaran?

Mengapa?

Jawab: Iya. Untuk mengingatkan siswa apa yang sudah dipelajari.

Page 109: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

10. Menurut Bapak/Ibu guru mengoreksi pembelajaran siswa itu penting atau tidak?

Mengapa?

Jawab: Penting. Untuk memotivasi siswa dalam mengerjakan tugas-tugas

selanjutnya dan kita dapat mengukur pemahaman mereka.

11. Ke dalam bentuk apakah Bapak/Ibu guru menyusun hasil penilaian siswa?

Mengapa Bapak/Ibu guru memilih itu?

Jawab: Buku nilai. Untuk penyusunan nilai akhir.

12. Apakah Bapak/Ibu guru melakukan penilaian rutin kepada peserta didik?

Mengapa?

Jawab: Iya setiap KD pembelajaran untuk mengetahui kemampuan anak per KD.

13. Selama menjadi guru, apakah Bapak/Ibu guru pernah merasa kemampuan yang

Bapak/Ibu miliki itu kurang maksimal? Lalu usaha apa yang Bapak/Ibu guru

lakukan untuk meningkatkannya?

Jawab: Iya terkadang. Berusaha mencari sumber-sumber darimna saja untuk

bahan ajar. Baca materi dari internet dan sumber lain.

14. Apakah Bapak/Ibu guru membuat hasil laporan sekolah untuk diberikan kepada

orang tua siswa? Seberapa pentingkah hal tersebut? Mengapa?

Jawab: Iya. Supaya orang tua tahu kemampuan anaknya.

15. Setelah pembelajaran selesai apakah Bapak/Ibu guru melakukan penjelasan materi

kembali dan memberikan tugas tambahan pada siswa sebagai perbaikan? Jika iya,

berapa menitkah Bapak/Ibu guru melakukan hal tersebut dan tugas tambahan

seperti apa yang diberikan?

Jawab: Iya. Tugas tambahannya sekitar 10 menit dengan tanya jawab.

16. Menurut Bapak/Ibu, Apakah penilaian objektif kepada peserta didik merupakan

hal yang penting bagi seorang guru?

Jawab: Iya. Supaya tidak salah dalam memberikan penilaian kepada siswa yang

pintar dan tidak.

K. Pengembangan Potensi Peserta Didik

3. Bagaimana cara Bapak/Ibu memotivasi keterampilan belajar siswa?

Jawab: Dengan cara memberikan nilai tambahan pada pertanyaan yang saya

berikan dan siswa menjawab dengan benar atau terkadang saya

memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk mereka.

Page 110: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

4. Apakah ada peserta didik yang memiliki potensi lebih pada peserta didik yang

Bapak/Ibu ampuh? Jika ada, apa yang akanBapak/Ibu lakukan terhadap peserta

didik tersebut?

Jawab: Rata-rata sama. Karena saya mengajar di kelas IPS.

L. Pengembangan Kurikulum/Silabus

4. Menurut Bapak/Ibu guru, apakah penting sebuah inovasi dalam penyampaian

materi pelajaran? Mengapa? Inovasi apa yang pernah dilakukan?

Jawab: Iya. Supaya anak tidak jenuh dengan cara mengubah cara mengajar atau

metode mengajar.

5. Apakah Bapak/Ibu guru selalu menghubungkan materi pelajaran yang

disampaikan dengan persoalan di kehidupan sehari-hari? Mengapa? Berikan

contohnya!

Jawab: Iya. Supaya anak juga tahu kehidupan sehari-hari yang mereka alami

semuanya dimulai dari belajar, misalnya materi tentang drama. Dalam

drama terdapat nilai-nilai yang terkandung di kehidupan sehari-hari.

6. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam membentuk perilaku dan ketangkasan siswa

menjadi lebih baik? Jelaskan!

Jawab: Berani berbuat jujur, tidak menyontek dalam mengerjakan tugas maupun

ulangan dan kita juga tidak lupa selalu memberikan pujian pada mereka

setiap kali selesai mengerjakan.

Page 111: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

HASIL WAWANCARA

GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI DI SMA NEGERI 9 DEPOK

Nama : Carolina Elnusantari, S.Pd.

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 38 tahun

Alamat : Perumahan Botanica Residence, Depok

Suku/agama : Islam

Mulai Bertugas : di SMAN 9 Depok sejak 2015

Pendidikan terakhir : S1

Pertanyaan :

A. Pemahaman Peserta Didik dan Pemahaman Wawasan/Landasan Kependidikan

1. Apakah Bapak/Ibu guru memahami kecerdasan peserta didik dalam bidang studi

yang Bapak/Ibu guru ampu? Jelaskan?

Jawab: Iya. Ketika awal masuk ke kelas kita juga dapat mengetahui tingkat

kecerdasannya, biasanya saya melihatnya dengan sesi tanya jawab di awal

pembelajaran, jadi kita sudah mengetahui kecerdesan siswa apakah dia

bisa menjawab atau tidak.

2. Apakah Bapak/Ibu guru memahami bakat peserta didik dalam bidang studi yang

Bapak/Ibu guru ajar?

Jawab: Iya. Misalkan ada yang suka dengan drama, maka anak itu akan menjadi

model bagi temannya di depan kelas, pastinya kita juga harus mengenal

anaknya ya.

3. Bagaiamana dengan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik dalam

belajar, apakah Bapak/Ibu guru membantu kesulitan yang mereka hadapi?

Bagaimana caranya?

Jawab: Kalau kesulitan misalkan dia kesulitan di KD apa, biasanya kalau mau

konsultasi silahkan kalau mau remedial silahkan, tapi di luar jam belajar

dan pelajaran ya.

4. Apakah Bapak/Ibu guru mengetahui pergaulan peserta didik baik di dalam sekolah

maupun luar sekolah?

Jawab: Saya gak sampai seperti itu, mungkin yang say akenal hanya sisw ayang

ter- saja ya.

Page 112: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

5. Dari sekian banyak peserta didik yang Bapak/Ibu ampu apakah Bapak/Ibu guru

mengetahui latar belakang keluarga mereka?

Jawab: enggak, karena saya bukan wali kelas. Saya sedikit tahu tentang mereka

malah dari wlai kelasnya.

6. Apakah Bapak/Ibu guru memahami minat belajar peserta didik dalam

pembelajaran?

Jawab: Iya terbaca si minatnya, kalau kita saat belajar di jam terakhir itu pasti

minat belajarnya sama yaitu menurun ya, kalau di awal jam pelajaran

minatnya masih tinggi dengan semangat yang tinggi. Kalau sudah

menurun nanti berdampak dengan proses pembelajarannya, yang

seharusnya sudah selesai jadi belum selesai pada hari itu. Biasanya untuk

meningkatkan minatnya dengan cara pemakaian media yang menarik

dalam penyampaian materi pelajaran, seperti penggunaan in-focus.

B. Perencanaan Pembelajaran

1. Apakah menurut Bapak/Ibu guru membuat RPP itu merupakan suatu kegiatan

yang kurang penting? Mengapa?

Jawab: Sangat penting, kalau kita mengajar harus punya rencana, kalau tidak ada

rencana maka tujuan yang diinginkan tidak akan tercapai. Jadi kita harus

buat dulu rencananya baru di jalankan proses pembelajaran agar tujuan

yang diharapkan akan tercapai.

2. Sebelum melaksankan kegiatan pembelajaran apakah Bapak/Ibu menjelaskan

tujuan pembelajaran?

Jawab: Iya, biasanya saya juga menyebutkan KD dan tujuan pembelajarannya apa

kepada kepada anak-anak, terkadang saya tulis di papan tulis kadang juga

saya bacakan saja.

3. Apakah Bapak/Ibu guru membuat silabus atau satuan pembelajaran?

Jawab: Iya selalu di awal tahun kita buat ya, seperti RPP, silabus dan lainnya.

4. Apa penadapat Bapak/Ibu guru mengenai menyusun standar isi kurikulum

sebagai acuan untuk pedoman dalam pembelajaran?

Jawab: Iya kita kan mengacu pada RPP, silabus, kurikulum.

5. Menurut Bapak /Ibu guru, membuat bahan ajar yang digunakan relevan dengan

tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan itu baik atau tidak? Mengapa?

Jawab: Iya haru srelevan dong, kalau tidak relevan bagaimana jadinya.

Page 113: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

6. Dalam kegiatan pembelajaran, apakah Bapak/Ibu guru menggunakan media atau

alat peraga? Jika iya, biasanya menggunakan media apa?

Jawab: Iya. Jadi misalnya terkadang alat peraga dulu baru materi, alat peraga saya

selalu bekerja sama dengan guru yang lainnya, jadi kami bergantian untuk

menggunakan alat peraga atau media tersebut. Jenis medianya apa disesuaikan

dengan materinya ya mba.

7. Biasanya metode apa yang Bapak/Ibu guru gunakan dalam pembelajaran?

Jawab: Metode yang sering saya gunakan itu diskusi, inkuiri, tanya jawab, kurang

lebih sudah hampir seluruh metode say aguanakan mba.

8. Strategi pembelajaran apa yang biasa Bapak/Ibu guru gunakan dalam kegiatan

pembelajaran? Bisa jelaskan maksud digunakannya strategi tersebut?

Jawab: Sebenarnya sebagai guru kita harus sudah tau ya bagaiman strategi yang

harus kita lakukan saat mengajar, salah satunya dengan menguasai materinya

terlebih dahulu lalu setelah mau ngapain lagi kita kan ada RPP.

C. Pelaksanaan Pembelajaran dan Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran

1. Sebelum memulai pembelajaran, apakah ada proses tanya jawab dengan peserta

didik? Mengapa?

Jawab: Ada, hal ini harus di lakukan ya, karena sebelum mengisi materi pada

kegiatan pembuka kita lakukan proses tanya jawab.

2. Bagaiman cara Bapak/Ibu guru mengaktifkan peserta didik dalam proses belajar

mengajar?

Jawab: Kalau dalam mengerjakan tugas, saya kasih waktu seminggu, lalu say

aakan memberikan point plus untuk yang mengumpulkan terlebih dahulu,

sebelum batas waktu yang ditentukan.

3. Menurut pendapat Bapak/Ibu guru, apakah menguasai materi pelajaran yang akan

disampaikan itu merupakan suatu hal yang sangat penting? Mengapa?

Jawab: Iya sangat penting. Karena kita ini sebagai guru yang harus mengetahui

materi yang kita ajarkan supaya ketika ada anak yang bertanya kita tidak

kesulitan dalam menjawab.

4. Apakah Bapak/Ibu guru selalu tepat waktu ketika memulai atau mengakhiri

pelajaran? Jika tidak, hal apa yang biasanya membuat waktu menjadi tidak tepat?

Bagaimana cara mengatasinya?

Page 114: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

Jawab: Iya. Terkadang kurang tepat waktu, karena saya punya jabatan sebagai

bendahara, jadi kadang ketika waktunya saya sudah mengajar, kepala

sekolah memmanggil saya untuk melaksanakan tugas yang diminta

olehnya.

5. Pernahkah Bapak/Ibu guru mengalami kesulitan ketika menerapkan metode yang

dipilihnya dalam proses pembelajaran?

Jawab: Pernah si, tapi itu dulu saat awal mengajar karena saya kurang memahami

materi. Tapi sekarang sudah terbiasa dnegan kelas dan materi-materinya

jadi tidak ada kesulitan.

6. Apakah Bapak/Ibu selalu memanfaatkan sarana dan prasarana yang disiapkan oleh

sekolah seperti ruang laboratorium, layanan internet, komputer dan lain

sebagainya, dalam proses belajar mengajar?

Jawab: Iya. untuk laboratorium kita tidak ada, kalau layanan internet kami suka

manfaatkan dalam pembelajaran, infocus, dan yang tersedia di sekolah saya

gunakan untuk mempermudah proses pembelajaran.

D. Evaluasi Hasil Belajar

1. Apakah Bapak/Ibu guru melakukan evaluasi setiap akhir pembelajaran?

Mengapa?

Jawab: Iya. Kalau sedang mengajar pastinya harus ada evaluasi, minimal

pertanyaan tentang apakah mereka paham atau tidak. atas materi yang

telah disampaikan.

2. Menurut Bapak/Ibu guru mengoreksi pembelajaran siswa itu penting atau tidak?

Mengapa?

Jawab: Penting. Karena kita bisa tau, hasil siswa itu, mau darai mana mereka

meperoleh jawaban dari tugas yang diberikan, untuk mengetahui apakah

mereka mnegerjakan tugas taua tidak kita lihat dari hasilnya. Hal ini

merupakan slaah satu penilaian objektif ya, jadi harus di lakukan.

3. Ke dalam bentuk apakah Bapak/Ibu guru menyusun hasil penilaian siswa?

Mengapa Bapak/Ibu guru memilih itu?

Jawab: Portofolio, karena lebih mudah dilihat dan dipahami mba.

4. Apakah Bapak/Ibu guru melakukan penilaian rutin kepada peserta didik?

Mengapa?

Page 115: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

Jawab: Setiap belajar kan iya, minimal sikap juga harus dinlai. Setiap kita ngajar,

harus ada yang diniliai, meskipun tidak semua.

5. Selama menjadi guru, apakah Bapak/Ibu guru pernah merasa kemampuan yang

dimiliki itu kurang maksimal? Lalu usaha apa yang Bapak/Ibu guru lakukan untuk

meningkatkannya?

Jawab: Iya terkadang. Misalnya dalam materi menentukan faktor opini, saya tidak

suka materi tu, dan saya lebih suka materi drama, caranya ya seperti tadi

nanti anak itu akan saya tugas dengan membaca koran yang telah

diberikan oleh saya, kemudian mereka mencari tentang opini dan fakta.

Secara tidak langsung merea sudah menyelesaikan maslahanya sendiri,

saya hanya mengarahkannya saja.

6. Apakah Bapak/Ibu guru membuat hasil laporan sekolah untuk diberikan kepada

orang tua siswa? Seberapa pentingkah hal tersebut? Mengapa?

Jawab: Saya ga pernah sampai ke orang tua ya, paling nyampenya ke wali kelas.

Mislanya anak itu mkenapa-kenapa, nanti wali kelas yang menyampaikan ke

orang tua, kalau kesalahan anak sudah fatal, maka ini menjadi urusan antara wali

kelas dengnan orang tua dan guru BP.

7. Setelah pembelajaran selesai apakah Bapak/Ibu guru melakukan penjelasan materi

kembali dan memberikan tugas tambahan pada siswa sebagai perbaikan? Jika iya,

berapa menitkah Bapak/Ibu guru melakukan hal tersebut dan tugas tambahan

seperti apa yang diberikan?

Jawab: Setelah selesai kita mengulas sedikit tentang apa, atau kadang saya

memanggil salah satu siswa untuk menyimpulkan materi yang telah disampakan.

Untuk pemberian tugas, kalau sudah selesai materinya maka bisa diberikan tugas,

kalau materi belum selesai tidak perlu di berikan tugas. Biasanya untuk penguatan

in cukup dalam waktu 5 menit.

8. Menurut Bapak/Ibu, apakah penilaian objektif kepada peserta didik merupakan hal

yang penting bagi seorang guru?

Jawab: Penting ya. karena kita tidak melihat orang perorang, tapi kita lihat

hasilnya. Biasanya kalo bahasa Indonesia dilihat dari soal pilihan ganda, kita lihat

hasilnya bagaimana.

Page 116: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

E. Pengembangan Potensi Peserta Didik

1. Bagaimana cara Bapak/Ibu memotivasi keterampilan belajar siswa?

Jawab: Biasanya si dengan teman kelompok. Jika dengan teman sebaya mereka

bisa lebih mudah memahami materi pelajaran, namun dalam kelompok itu

harus ada yang pintar ya.

2. Apakah ada peserta didik yang memiliki potensi lebih pada peserta didik yang

Bapak/Ibu guru ampuh? Jika ada, apa yang akan dilakukan terhadap peserta didik

tersebut?

Jawab: Ada siswa yang seperti itu. Biasanya dia saya jadikan sebagai model

untuk teman-temannya, misalkan dalam membaca puisi, anak ini ada

kelebihan, maka dia akan disuruh untuk ke depan kelas untuk membaca

puisinya dan dilihat teman lainnya.

F. Pengembangan Kurikulum/Silabus

1. Menurut Bapak/Ibu guru, apakah penting sebuah inovasi dalam penyampaian

materi pelajaran? Mengapa? Inovasi apa yang pernah dilakukan?

Jawab: Pastinya harus ada inovasi, dengan KD yang sama, dengan kelas yang

berbeda, pasti secara tidak langsung juga aka nada inovasi, misalkan pada

kelas A ada kekurangan dalam penyampaian yang kurang, maka pada

kelas lain say atidak akan mengulanginya lagi karena sebelumnya saya

sudah memperbaik kekurangann di kelas sebelumnya dengan KD dan

materi yang sama.

2. Apakah Bapak/Ibu guru selalu menghubungkan materi pelajaran yang

disampaikan dengan persoalan di kehidupan sehari-hari? Mengapa? Berikan

contohnya!

Jawab: Iya pasti, karena kan memang saling terkait. Misalkan dalam cerpen ya,

pembahasannya bagaiamana sisi kehidupannya, maka secara tidka

langsung pasti ada keterkaitan anatara keadaan hidup sehari-hari

yangteradpat dalam isis cerpen tersebut.

3. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam membentuk perilaku dan ketangkasan siswa

menjadi lebih baik? Jelaskan!

Jawab: Disela-sela belajar Bahasa Indonesia say ameminta anak-anak untuk

berbicara sesuai dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, jadi secra

tidak langsung itu sudha membentuk sikap mereka ya.

Page 117: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

HASIL WAWANCARA

GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI DI SMA NEGERI 3 DEPOK

Nama : Nurmawan Marpaung, M.Pd.

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 51 tahun

Alamat : Jl. Nakula Raya No. 128 Depok dua tengah

Suku/agama : Kristen

Mulai Bertugas : di SMAN 3 Depok sejak 2008

Pendidikan terakhir : S2

Pertanyaan :

A. Pemahaman Peserta Didik dan Pemahaman Wawasan/Landasan Kependidikan

1. Apakah Bapak/Ibu guru memahami kecerdasan peserta didik dalam bidang studi

yang Bapak/Ibu guru ampu? Jelaskan?

Jawab: Iya. di kelas itu anak-anak macam-macam ya tingkat kecerdasannya.

Kalau anak itu perlu saya bantu akan saya bantu dalam proses belajar,

kalau mereka sudah mampu mandiri, saya akan meminta bantuan ke

mereka yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi untuk membantu

temannya yang memiliki kecerdasan yang rendah atau sulit memahami

materi pelajaran yang sedang disampaikan.

2. Apakah Bapak/Ibu guru memahami bakat peserta didik dalam bidang studi yang

Bapak/Ibu guru ajar?

Jawab: Memahami.

3. Bagaiamana dengan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik dalam

belajar, apakah Bapak/Ibu guru membantu kesulitan yang mereka hadapi?

Bagaiman caranya?

Jawab: Suka membantu. Mereka suka menghubungi saya, jika ada tugas yang

mereka tidak megerti, mereka langsung menghubungi saya, kalau

memang memungkinkan untuk saya jawab langsung, saya akan jawab

pertanyaan mereka, namun jika tidak memungkinkan, saya akan

menjawabnya di sekolah dan langsung bertemu dengan mereka ketika di

kelas.

Page 118: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

4. Apakah Bapak/Ibu guru mengetahui pergaulan peserta didik baik di dalam sekolah

maupun luar sekolah?

Jawab: Kalau pergaulan si saya memahaminya secara umum saja ya. Karena saya

mengajar 6 kelas, yang menjadi fokus saya pada kelas dimana saya

menjadi wali kelasnya ya. Kalau kelas lain hanya sekedar saja.

5. Dari sekian banyak peserta didik yang Bapak/Ibu ampu apakah Bapak/Ibu guru

mengetahui latar belakang keluarga mereka?

Jawab: Kalau kelas saya iya, karena saya sebagai wali kelas. Saya wali kelas XI

MIA 3, kalau kelas itu saya hampir tahu semua, ada yang kaya ada yang

sedang ada juga yang kaya. Jadi tidak seluruhnya kaya ya. Ada juga yang

sering terlambat ke sekolah karena orang tuanya ga ada, dan dia tinggal

dengan kakaknya, mungkin karena kakaknya kurang memperhatikan dia,

jadi dia sering terlambat ketika ingin ke sekolah.

6. Apakah Bapak/Ibu guru memahami minat belajar peserta didik dalam

pembelajaran?

Jawab: Iya, sebagai guru kita harus memahami minat belajar mereka, kalau kita

tahu minat belajar mereka, kita mengajar pun enak ya. jadi kita mengajar

sesuai dengan teks ya. Kita kan ada buku paket ya sebagai panduan kita,

terkadang kalau di buku itu teks kurang menarik, saya akan mencari teks

lain yang sejenis dengan yang di buku paket namun lebih menarik,

misalnya materi cerpen, jadi saya akan mencari cerpen yang sesuai dengan

karakter mereka, biasanya cerpen remaja agar mereka lebih bersemangat

ya. Nanti saya masukan ke in-focus, nanti mereka membacanya dengan

teknik membaca cepat yang saya ajarkan ke mereka. Jadi mereka tidak

perlu membutuhkan waktu yang panjang untuk membaca cerpen, namun

mereka dapat mengetahui isinya dengan cepat.

B. Perencanaan Pembelajaran

1. Apakah menurut Bapak/Ibu guru membuat RPP itu merupakan suatu kegiatan

yang kurang penting? Mengapa?

Jawab: Iya pastilah. Kita kalau buat RPP biar kita ga keluar dari jalur sangat

mengajar di kelas. Meskipun kita tidak membawa RPP ke kelas, namun

kita tidak akan merasa kesulitan kegiatan apa setelah kegiatan yang

sebelumnya selesai. Saya kan buat program semester ya, nanti saya

Page 119: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

beritahu siswa pada minggu ke dua kita akan ulangan harian, pada bulan

ke berapa dan minggu ke berapa, kita sudah tahu mau ngapain. Kalau

waktu belajar terpotong karena acara atau lomba, biasanya ditambahkan

waktu semingggu. Saya juga sampai menjelaskan ke KD nya ya. Biar

mereka itu mengerti dan apa yang harus dipersiapkan.

2. Sebelum melaksankan kegiatan pembelajaran apakah Bapak/Ibu guru

menjelaskan tujuan pembelajaran?

Jawab: Iya.

3. Apakah Bapak/Ibu guru membuat silabus atau satuan pembelajaran?

Jawab: Iya selalu membuatnya.

4. Apa penadapat Bapak/Ibu guru mengenai menyususn standar isi kurikulum

sebagai acuan untuk pedoman dalam pembelajaran?

Jawab: Standar isi itu kan patokannya, untuk membuat semuanya kita kan butuh

standar isi kurikulum, jadi sangat penting untuk memperhatikan standar isi

kurikulum dalam pembelajaran.

5. Menurut Bapak /Ibu guru, membuat bahan ajar yang digunakan relevan dengan

tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan itu baik atau tidak? Mengapa?

Jawab: Harus releva ya. Kalau ga relevan bagaimana yang akan diajarkan kepada

siswa?

6. Dalam kegiatan pembelajaran, apakah Bapak/Ibu guru menggunakan media atau

alat peraga? Jika iya, biasanya menggunakan media apa?

Jawab: Kalau di kelas udah ada infocus ya jadi gampang ga perlu pake karton lagi

buat tangan, langsung aja di layar melalui nfocus.

7. Biasanya metode apa yang Bapak/Ibu guru gunakan dalam pembelajaran?

Jawab: Harus sesuai dengan kurikulum baru, yaitu saintifik. Jadi tujuan syaa itu

untuk mmebuat anak untuk menghasilkan sesuatu yang bahru.

8. Strategi pembelajaran apa yang biasa Bapak/Ibu guru gunakan dalam kegiatan

pembelajaran? Bisa jelaskan maksud digunakannya strategi tersebut?

Jawab: Selalu di awal pembelajaran itu kita sapa, kita jelaskan materi yang ingin

disampaikan, lalu tanya jawab, kira-kira kita suruh anak-anak untuk ingat-ingat.

Kalo langsung di jelaskan nanti anak-anak ga nyambung.

Page 120: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

C. Pelaksanaan Pembelajaran dan Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran

1. Sebelum memulai pembelajaran, apakah ada proses tanya jawab dengan peserta

didik? Mengapa?

Jawab: Iya, seperti pre test itu ya agar anak-anak terpancing dalam pembelajaran.

2. Bagaiman cara Bapak/Ibu guru mengaktifkan peserta didik dalam proses belajar

mengajar?

Jawab: Kalau di sini kan rata-rata anaknya pintar-pintar, hampir 70%. Jadi saya

berusaha untuk membangkitkan kepercayaan dirinya di kelas dan saya

meminta temannya yang lain untuk membantu temannya yang kurang

aktif dan menjadi tidak malu.

3. Menurut pendapat Bapak/Ibu guru, apakah menguasai materi pelajaran yang akan

disampaikan itu merupakan suatu hal yang sangat penting? Mengapa?

Jawab: Iya haruslah. Masa guru mau ngajar gak menguasai. Apalagi jurusan kita

sendiri, kecuali di luar kemampuan kita, itu maklum aja

4. Apakah Bapak/Ibu guru selalu tepat waktu ketika memulai atau mengakhiri

pelajaran? Jika tidak, hal apa yang biasanya membuat waktu menjadi tidak tepat?

Bagaimana cara mengatasinya?

Jawab: tidak ada halangan si, saya selalu tepat waktu

5. Pernahkah Bapak/Ibu guru mengalami kesulitan ketika menerapkan metode yang

dipilihnya dalam proses pemebelajaran?

Jawab: Iya, pernah. Misalkan ketika materi drama, kita butuh ruang multimedia

untuk mempermudah proses pembelajaran khususnya drama.

6. Apakah Bapak/Ibu selalu memanfaatkan sarana dan prasarana yang disiapkan oleh

sekolah seperti ruang laboratorium, layanan internet, komputer dan lain

sebagainya, dalam proses belajar mengajar?

Jawab: Iya. Terutama perpustakaan, pokoknya pakai fasilitas yang ada di sekolah

aja, ga usah kemana-mana

D. Evaluasi Hasil Belajar

1. Apakah Bapak/Ibu guru melakukan evaluasi setiap akhir pembelajaran?

Mengapa?

Jawab: Iya. Tapi sekedar evaluasi spontasn aja, penguatan materi ga ada nilai

tambahan dalam bagian ini.

Page 121: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

2. Menurut Bapak/Ibu guru mengoreksi pembelajaran siswa itu penting atau tidak?

Mengapa?

Jawab: Pastilah saya koreksi, karena anak-anak suka komentar kalau tidak

dikoreksi lagipula juga kasihan mereka yang sudah mengerjakan capek-

capek tapi tidak dinilai, setidaknya kalau tidak mau menilai ya di tanda

tangan atau paraf saja.

3. Ke dalam bentuk apakah Bapak/Ibu guru menyusun hasil penilaian siswa?

Mengapa Bapak/Ibu guru memilih itu?

Jawab: Ada juga di buku ada juga langsung lembaran sama ke laptop.

4. Apakah Bapak/Ibu guru melakukan penilaian rutin kepada peserta didik?

Mengapa?

Jawab: Secara presentasi ada yang nanya dan menjawab, merek ayang bertanay

dan menjawab akan mendapatkan nilai. Anak- anak kana da yang aktif

dan tidak aktif, kalau di kelas yang sellau akatif yang banyak biacar,

baisanya saya selalu memberi kesempatan untuk yang tidak aktif

memberikan suara di kelas atau menjawab-bertanya untuk mendapatkan

point.

5. Selama menjadi guru, apakah Bapak/Ibu guru pernah merasa kemampuan yang

dimiliki itu kurang maksimal? Lalu usaha apa yang Bapak/Ibu guru lakukan untuk

meningkatkannya?

Jawab: oh, pasti. Saya belajar dari internet, jadi ga usah baca buku di perpus atau

toko buku. Jadi menurut saya membaca di ineternet lebih mudah di

bandingkan lewat buku. Gak usah foto kopi buku atau membeli buku lagi.

6. Apakah Bapak/Ibu guru membuat hasil laporan sekolah untuk diberikan kepada

orang tua siswa? Seberapa pentingkah hal tersebut? Mengapa?

Jawab: Karena saya wali kelas jadi harus melakukan itu. Sekarang inikan

penilaiannya per KD ya. Makanya, kita harus objektif dalam menilai

usaha siswa.

7. Setelah pembelajaran selesai apakah Bapak/Ibu guru melakukan penjelasan materi

kembali dan memberikan tugas tambahan pada siswa sebagai perbaikan? Jika iya,

berapa menitkah Bapak/Ibu guru melakukan hal tersebut dan tugas tambahan

seperti apa yang diberikan?

Jawab: iya, misalkan pelajarannya sudah selesai ni, saya jelasin lagi. Kadang

jawaban anak itu ga jelas, saya arahkan lagi. Untuk tugas tambahan

Page 122: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

kalau memang memungkinkan untuk dikerjakan di sekolah cukup di

skeolah saja, kalau memang tidak, ia bisa membawa tugas ke rumah,

kecuali kerja kelompok yang harus dikerjakan di sekolah. Paling kalau

belum rapih saja, boleh merapihkan di rumah.

8. Menurut Bapak/Ibu, Apakah penilaian objektif kepada peserta didik merupakan

hal yang penting bagi seorang guru?

Jawab: Iya kita harus objektif. Apalagi kan nilai angka ya jadi mudah untuk

menilainya, mungkin yang susah ketika menilai sikap ya, karena sikap

seseorang sering berubah-ubah ya, nanti baik, nanti buruk, jadi kita pantau

terus.

E. Pengembangan Potensi Peserta Didik

1. Bagaimana cara Bapak/Ibu guru memotivasi keterampilan belajar siswa?

Jawab: Saya suka memberikan belajar trik-trik belajar siswa untuk mempermudah

mereka dalam belajar. Mislanya, dalam membaca buku biar lebih cepat.

Awal mereka membaca judulnya dulu, setelah itu kamu cari kalimat

utamanya, apa di awal atau di akhir, maka merek akan lebih cepat dalam

mendapat inti sari ide pokok dari buku tersebut. Begitu juga dalam

keterampilan menulis, saya suka memberikan masukan mereka untuk

menuliskan apa yang mereka lakukan lakukan setiap hari nanti

dikumpulkan kemudian kalian baca tulisan itu, nanti kalianbuat dalam

bentuk cerpen atau novel. Secara tidak langsung mereka sudah belajar

bagaimana membuat sebuah karya dengan pengalaman atau kisah

hidupnya sendiri.

2. Apakah ada peserta didik yang memiliki potensi lebih pada peserta didik yang

Bapak/Ibu guru ampuh? Jika ada, apa yang akan dilakukan terhadap peserta didik

tersebut?

Jawab: Biasanya anak-anak yang suka lomba ya, biasanya kita pilih. Saya selalu

support baik dia kalah ataupun menang, karena support itu penting bagi

mereka biar mereka bisa menjadi lebih baik lagi.

Page 123: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

F. Pengembangan Kurikulum/Silabus

1. Menurut Bapak/Ibu guru, apakah penting sebuah inovasi dalam penyampaian

materi pelajaran? Mengapa? Inovasi apa yang pernah dilakukan?

Jawab: Iya. Perlu itu snagat perlu, kita sebagai guru kalo ga inovasi anak-anak

akan bosan. Biasanya saya suka mengajak anak belajar di luar kelas,

misalkan di taman, di perpustakaan atau di kantin. Kalau materinya

observasi, ngapain kita bawa mereka keluar sekolah, di lingkungan

sekolah masih banyak hak yang bisa di observasi. jadi ga perlu repot

untuk keluar sekolah.

2. Apakah Bapak/Ibu guru selalu menghubungkan materi pelajaran yang

disampaikan dengan persoalan di kehidupan sehari-hari? Mengapa? Berikan

contohnya!

Jawab: Iya. Itu udah pasti. Kadang saya suka menceritakan pengalaman saya ke

mereka, khususnya saat menulis cerpen, saya kasih tau cerpen saya waktu

kuliah yang kisahnya sesuai dengan kehidupan kita sehari-hari.

3. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam membentuk perilaku dan ketangkasan siswa

menjadi lebih baik? Jelaskan!

Jawab: Suka kita sap aya, kit ategur kalau tidak sopan, atau pakiannya tidak rapih,

atau sedang malas, biasanya selalu saya tegur.

Page 124: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

' ..

.

ANGKET SISWA

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SMA NEGERI SE-DEPOK

Hari/tanggal

Inisial responden/Nama

Nama Guru

Guru Kelas/Sekolah

Petunjuk Pengisian

\\o.'ol.\ I oB - O)_- l 1

~ lC\ ~a . s'troa~'O'c t>ro. . \&.unnat~Dfl v..aqu . .tW3

·'ltQn ~~rna\n I ~{\t-1. .; Q't£>D\::

J. Bacalah dengan seksama setiap pemyataan di bawah ini . .

2. Berilah tanda ceklis (" ) pada altematif jawaban sesuai dengan pengalaman Anda

sendiri.

No. ·- .. · Pernyataan va Tidak

Pemahaman Peserta Didik

1. Guru memahami kemampuan bealajar kamu di kelas. -v 2. Guru mengetahui bakat yang kamu miliki. v 3. Guru selalu membantu kamu jika kamu mengalami kesulitan dalam J

belajar.

4. Guru selalu mengembangkan kreativitas kamu dalam kegiatan v pembelajaran.

5. Guru mengetahui Jatar belakang keluarga kamu. v 6. Guru selalu memberikan motivasi kepada kamu jika minat belajar kamu

v' menurun.

7. Guru sangat memahami kamu baik secara fisik atau mental. v Perencanaan Pembelajaran

1. Guru selalu menjelaskan tujuan pembelajaran sebelum materi -J

disampaikan.

2. Guru menyusun bahan ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang v disampaikan.

3. Guru menggunakan media a tau alat peraga dalam kegiatan J pembelajaran.

Page 125: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

4. Guru melaksanakan pembelajaran secara runtut dan sistematis. .J Pelaksanaan Pembelajaran

1. Tidak ada proses tanya jawab sebelum pembelajaran dimulai v 2. Guru membimbing kamu untuk aktif di dalam kelas ketika pembelajaran

J sedang berlangsung.

3. Guru menguasai materi yang disampaikan dalam kegiatan pembelajaran. \} 4. Guru tepat waktu dalam memulai dan mengakhiri pembelajaran. ..J 5. Guru tidak mengkondisikan kelas terlebih dahulu sebelum pembelajaran

dimulai. J

6. Guru menjalin interaksi dengan kamu ketika kegiatan pembelajaran v sedang berlangsung.

7. Guru selalu menyampaikan materi dengan cara menjelaskan 0 ( demonstrasi) jarang melaksanakan praktikum.

8. Guru selalu memberikan latihan setelah materi selesai disampaikan. J - . . -

9. Guru tidak aka,n melanjutkan materi selanjutnya- jika materi yang \1 sebelurnnya belum dikuasai oleh kamu dan yang lainnya.

10. Guru akan bertindak tegas kepada siswa yang tidak mengeijakan

PR/tugas dan membuat gaduh di kelas ketika pembelajaran sedang v berlangsung.

Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran

. L Guru senng memberikan tug as kepada kamu dengan men can v jawabannya di internet.

2. Guru tidak pernah menggunakan laboratorium bahasa dalam kegiatan J pembelajaran.

3. Guru selalu meminta kamu untuk mengerjakan tugas, khususnya tugas J mengarang dalam format ketikan (tidak tulis tangan).

4. Ketika ditugaskan untuk persentasi di depan kelas, kamu diminta guru v untuk membuat power point (PPT).

Evaluasi Basil Belajar

1. Guru tidak pernah mengoreksi pekerjaan atau latihan kamu. v 2. Guru selalu melakukan ulangan harian jika materi selesai disampaikan J

(biasanya satu bah selesai dipelajari) I

3. Guru selalu memberikan latihan ketika materi selesai disampaikan. v

Page 126: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

4. Guru akan mengulang materi yang telah disampaikan sebelumnya, jika

kamu belum memahami materi tersebut dengan baik (memberikan J penguatan)

Pengembangan Peserta Didik untuk Mengaktualisasikan Berbagai Potensi yang

Dimilikinya

1. Guru memotivasi kamu untuk mengikuti ekstrakulikuler sesuai dengan v keinginan atau bakat (kemampuan) kamu.

2. Guru selalu memberikan remedial kepada kamu jika nilai kamu kurang J baik.

3. Selain mengajar, guru selalu menerima, mendengarkan dan memberikan

solusi kepada kamu, jika kamu menceritakan permasalahan --- 1 kehidupanmu (membuka bimbingan konseling kepada siswa di luar jam

belajar)

Pemahaman Wawasan atau Landasan Kependidikan

1. -· -Guiinnengetaliui perkemb~mgan kamu di kelas dengan baik. v I

2. Guru selalu mengajarkan kamu untuk bekerja sama dengan temanmu. ·v Pengembangan Kurikulum/Silabus

1. Guru selalu inovatif dalam menyampaikan materi sehingga terlihat J menarik.

2. Ketika menyampaikan materi, guru selalu menghubungkannya dengan J persoalan kehidupan sehari-hari

.

3. Penyampaian materi yang disampaikan guru mudah dipahami. v 4. Guru tidak hanya mengembangkan keilmuanmu, namun guru Juga J

membentuk perilaku dan ketangkasanmu.

Mengetahui,

~ ( ~Ufi . R . Q )

~ .......................... . . . .

Page 127: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

-

ANGKET SIS\VA

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SMA NEGERI SE-DEPOK

Hariltanggal

Inisial responden!Nama

Nama Guru

Guru Kelas/Sekolah

Petunjuk Pengisian

: Ra.~v..~ ~ FeJ.o(uCAr\ ~0\1· : t\a(\\ta"' ~hH A 1.\ 1£Ah

: ~o.vy(}U~

: \\ - ~~~AN 1 : otyo~

1. Bacalah dengan seksama setiap pernyataan di bawah-ini.

2. Berilah tanda ceklis (...f ) pada alternatif jawaban sesuai dengan pengalaman Anda

sendiri.

No. Pernyataan Ya Tidak

Pemahaman Peserta Didik

1. Guru memahami kemampuan bealajar kamu di kelas. ./

2. Guru mengetahui bakat yang kamu miliki. \}

3. Guru selalu membantu kamu jika kamu mengalami kesulitan dalam

belajar. v

4. Guru selalu mengembangkan kreativitas kamu dalam kegiatan \}

pembelajaran.

5. Guru mengetahui latar belakang keluarga kamu. J

6. Guru selalu memberikan motivasi kepada kamu jika minat belajar kamu v menurun.

7. Guru sangat memahami kamu baik secara fisik atau mental. v Perencanaan Pembelajaran

1. Guru selalu menjelaskan tujuan pembelajaran sebelum materi .J

disampaikan.

2. Guru menyusun bahan ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang \)

disampaikan.

3. Guru menggunakan media a tau alat peraga dalam kegiatan v

pembelajaran.

Page 128: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

4. Guru melaksanakan pembelajaran secara runtut dan sistematis. J Pelaksanaan Pembelajaran

1. Tidak ada proses tanya jawab sebelum pembelajaran dimulai v

2. Guru membimbing kamu untuk aktif di dalam kelas ketika pembelajaran v sedang berlangsung.

3. Guru menguasai materi yang disampaikan dalam kegiatan pembelajaran. v

4. Guru tepat waktu dalam memulai dan mengakhiri pembelajaran. J 5. Guru tidak mengkondisikan kelas terlebih dahulu sebelum pembelajaran

dimulai. v

6. Guru menjalin interaksi dengan kamu ketika kegiatan pembelajaran

- sedang berlangsung. ··· - -- .. - -· - ·-- --- ------- ---- .. - .. \/

7. Guru selalu menyampaikan materi dengan cara menjelaskan

( demonstrasi) jarang melaksanakan praktikum. v 8. Guru selalu memberikan latihan setelah materi selesai disampaikan. v 9. Guru tidak akan melanjutkan materi selanjutnya jika materi yang

sebelurnnya belum dikuasai oleh kamu dan yang lainnya. v 10. Guru akan bertindak tegas kepada siswa yang tidak mengeijakan

PR/tugas dan membuat gaduh di kelas ketika pembelajaran sedang v berlangsung.

Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran

1. Guru senng memberikan tugas kepada kamu dengan men can - . v jawabannya di internet.

2. Guru tidak pemah menggunakan laboratorium bahasa dalam kegiatan v pembelajaran.

3. Guru selalu meminta kamu untuk mengerjakan tugas, khususnya tugas

mengarang dalam format ketikan (tidak tulis tangan). v 4. Ketika ditugaskan untuk persentasi di depan kelas, kamu diminta guru -1

untuk membuat power point (PPT).

Evaluasi Basil Belajar

1. Guru tidak pemah mengoreksi pekeijaan atau latihan kamu. v 2. Guru selalu melakukan ulangan harian jika materi selesai disampaikan

(biasanya satu bab selesat dipelajari) v

3. Guru selalu memberikan latihan ketika materi selesai disampaikan. J

Page 129: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

4. Guru akan mengulang materi yang telah disampaikan sebelumnya, jika

kamu belum memahami materi tersebut dengan baik (memberikan v penguatan)

Pengembangan Peserta Didik untuk Mengaktualisasikan Berbagai Potensi yang

Dimilikinya

1. Guru memotivasi kamu untuk mengikuti ekstrakulikuler sesuai dengan

keinginan atau bakat (kemampuan) kamu. v 2. Guru selalu memberikan remedial kepada kamu jika nilai kamu kurang v

baik.

3. Selain mengajar, guru selalu menerima, mendengarkan dan memberikan

... solusi. kepada .kamu, . jika--- kamu-- menceritakan - -permasalahan -· ~------ --v- -

kehidupanmu (membuka bimbingan konseling kepada siswa di luar jam

belajar)

Pemahaman Wawasan atau Landasan Kependidikan

I. G'uru ifiengetahui perkembangan kamu di kelas dengan baik. v 2. Guru selalu mengajarkan kamu unnik bekerja sama dengan temanmu. .J

Pengembangan Kurikulum/Silabus

I. Guru selalu

menarik.

inovatif dalam menyampaikan materi sehingga terlihat .J

2. Ketika menyampaikan materi, guru selalu menghubungkannya dengan J persoalan kehidupan sehari-hari

-3. Penyampaian materi yang disampaikan guru mudah dipahami. v 4. Guru tidak hanya mengembangkan keilmuanmu, namun guru Juga J

membentuk perilaku dan ketangkasanmu.

Mengetahui,

~-( ... .. .. .......... .... ..... )

Page 130: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

.

ANGKET SIS\VA

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SMA NEGERI SE-DEPOK

Hariltanggal

Inisial responden/Nama

Nama Guru

Guru Kelas/Sekolah

Petunjuk Pengisian

: \2_(1.~v , o8 tebrvur; 1.0 \'t

Q o. Y\\\'\ Co."' o..ro..ro.:n n 1 ti\

'Qu t'\ o. f ~ 't\J n ~

)::e\A._~ ~' I <; fv'.j:\ t-J 3 0 ~o~

1. Bacalah dengan seksama setiap pemyataan di bawah ini.

2. Berilah tanda ceklis (-./ ) pada altematif jawaban sesuai dengan pengalaman Anda

sendiri.

No. Pernyataan Ya Tidak

Pemahaman Peserta Didik

1. Guru memahami kemampuan bealajar kamu di kelas. .............

2. Guru mengetahui bakat yang kamu miliki. v

3. Guru selalu membantu kamu jika kamu mengalami kesulitan dalam

belajar. v

4 . Guru selalu mengembangkan kreativitas kamu dalam kegiatan

pembelajaran. v

5. Guru mengetahui latar belakang keluarga kamu. ..../

6. Guru selalu memberikan motivasi kepada kamu jika minat belajar kamu -..../

menurun.

7. Guru sangat memahami kamu baik secara fisik atau mental. v Perencanaan Pembelajaran

1. Guru selalu menjelaskan tujuan pembelajaran sebelum materi v disampaikan.

2. Guru menyusun bahan . .

dengan tujuan pembelajaran yang aJar sesuat

disampaikan. v

3. Guru menggunakan :media a tau alat peraga dalam kegiatan v pembelajaran.

Page 131: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

4. Guru melaksanakan pembelajaran secara runtut dan sistematis. v

Pelaksanaan Pembelajaran

1. Tidak ada proses tanya jawab sebelum pembelajaran dimulai v 2. Guru membimbing kamu untuk aktif di dalam kelas ketika pembelajaran

sedang berlangsung. v

3. Guru menguasai materi yang disampaikan dalam kegiatan pembelajaran. J 4. Guru tepat waktu dalam memulai dan mengakhiri pembelajaran. /

5. Guru tidak mengkondisikan kelas terlebih dahulu sebelum pembelajaran --..../" .

dimulai.

6. Guru menjalin interaksi dengan kamu ketika kegiatan pembelajaran .../

sedang berlangsung.

7. Guru selalu menyampaikan materi dengan cara menjelaskan

( demonstrasi) jarang melaksanakan praktikum. ..J

8. Guru selalu memberikan latihan setelah materi selesai disampaikan. .J . 9. Guru tidak akan melanjutkan materi selanjutnya jika materi yang J

sebelumnya belum dikuasai oleh kamu dan yang lainnya.

10. Guru akan bertindak tegas kepada siswa yang tidak mengeijakan

PR/tugas dan membuat gaduh di kelas ketika pembelajaran sedang .../ berlangsung.

Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran

. 1. Guru senng memberikan tugas kepada kamu dengan men can

jawabannya di internet. J

2. Guru tidak pemah menggunakan laboratorium bahasa dalam kegiatan J pembelajaran.

3. Guru selalu meminta kamu untuk mengeijakan tugas, khususnya tugas J

mengarang dalam format ketikan (tidak tulis tangan).

4. Ketika ditugaskan untuk persentasi di depan kelas, kamu diminta guru J untuk membuat power point (PPT).

Evaluasi Basil Belajar

1. Guru tidak pemah mengoreksi peketjaan atau latihan kamu. 7'-/

2. Guru selalu melakukan ulangan harian jika materi selesai disampaikan

(biasanya satu bab selesai dipelajari) ,../

3. Guru selalu memberikan latihan ketika materi selesai disampaikan. J

Page 132: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

4. Guru akan mengulang materi yang telah disampaikan sebelumnya, jika

kamu belum memahami materi tersebut dengan baik (memberikan ../

penguatan)

Pengembangan Peserta Didik untuk Mengaktualisasikan Berbagai Potensi yang

Dimilikinya

1. Guru memotivasi kamu untuk mengikuti ekstrakulikuler sesuai dengan

keinginan atau bakat (kemampuan) kamu. J

2. Guru selalu memberikan remedial kepada kamu jika nilai kamu kurang

baik. J 3. Selain mengajar, guru selalu menerima, mendengarkan dan memberikan

solusi kepada kamu, jika kamu menceritakan permasalahan .J kehidupanmu (membuka bimbingan konseling kepada siswa di luar jam

belajar)

Pemahaman Wawasan atau Landasan Kependidikan

1. Guru mengetahui perkembangan kamu di kelas dengan baik. J

2. Guru selalu mengajarkan kamu untuk bekerja sama dengan temanmu. J

Pengembangan Kurikulum/Silabus

1. Guru selalu inovatif dalam menyampaikan materi sehingga terlihat

menarik. v

2. Ketika menyampaikan materi, guru selalu menghubungkannya dengan ..J persoalan kehidupan sehari-hari

-3. Penyampaian materi yang disampaikan guru mudah dipahami. _J

4. Guru tidak hanya mengembangkan keilmuanmu; namun guru JUga J membentuk perilaku dan ketangkasanmu.

Mengetahui,

\JO.V\In L ( ...... ·· -..... . ..... ...... )

Page 133: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

-

ANGKET SISWA

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SMA NEGERI SE-DEPOK

Hariltanggal

Inisial responden!Narna

Nama Guru

Guru Kelas/Sekolah

Petunjuk Pengisian

~A -· ' .

. .

~e\cts X\ 1 <;.\o'\AN l b e(>ot::

1. Bacalah dengan seksama setiap pemyataan di bawah ini. -- - · ·

2. Berilah tanda ceklis <"' ) pada altematif jawaban sesuai dengan pengalaman Anda

sendiri.

No. ·- ·- -· - .- - Pernyataan ·- ·- ... ·-

Ya 'tidak

Pemahaman Peserta Didik

I. Guru memahami kemarnpuan bealajar karnu di kelas. v 2. Guru mengetahui bakat yang kamu miliki. J

3. Guru selalu membantu kamu jika karnu mengalami kesulitan dalam J

bela jar.

4. Guru selalu mengembangkan kreativitas karnu dalarn kegiatan v

pembelajaran.

5. Guru mengetahui latar belakang keluarga kamu. v

6. Guru selalu memberikan motivasi kepada kamu jika minat bela jar kamu

menurun. v

7. Guru sangat memaharni karnu baik secara fisik atau mental. v

Perencanaan Pembelajaran

1. Guru selalu menjelaskan tujuan pembelajaran sebelum materi

disarnpaikan. J

2. Guru menyusun bahan ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang v

disampaikan.

3. Guru menggunakan media a tau alat peraga dalam kegiatan

pembelajaran. v

Page 134: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

4. Guru melaksanakan pembelajaran secara runtut dan sistematis. ./

Pelaksanaan Pembelajaran

1. Tidak ada proses tanya jawab sebelum pembelajaran dimulai J

2. Guru membimbing kamu untuk aktif di dalam kelas ketika pembelajaran ../

sedang berlangsung.

3. Guru menguasai materi yang disampaikan dalam kegiatan pembelajaran. J

4. Guru tepat waktu dalam memulai dan mengakhiri pembelajaran. ..J

5. Guru tidak mengkondisikan kelas terlebih dahulu sebelum pembelajaran ../

dimulai.

6. Guru menjalin interaksi dengan karnu ketika kegiatan pembelajaran

sedang berlangsung. J

-· -- "

7. Guru selalu rnenyampaikan materi dengan earn menjelaskan

( demonstrasi) jarang melaksanakan praktikum. J

8. Guru selalu memberikan latihan setelah materi selesai disampaikan. ../

9. Guru tidak akan melanjutkan materi selanjutnya jika materi yang .J

sebelumnya belum dikuasai oleh kamu dan yang lainnya.

10. Guru akan bertindak tegas kepada siswa yang tidak mengeijakan

PR/tugas dan membuat gaduh di kelas ketika pembelajaran sedang J

berlangsung.

Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran

. 1. Guru sering memberikan tugas kepada kamu dengan mencan J

jawabannya di internet.

2. Guru tidak pemah menggunakan laboratorium bahasa dalam kegiatan

pembelajaran. J

3. Guru selalu meminta kamu untuk mengeijakan tugas, khususnya tugas -./ mengarang dalam format ketikan (tidak tulis tangan).

4. Ketika ditugaskan untuk persentasi di depan kelas, kamu diminta guru J

untuk membuat power point (PPT).

Evaluasi Basil Belajar

1. Guru tidak pemah mengoreksi pekerjaan atau latihan kamu. ../

2. Guru selalu melakukan ulangan harian jika materi selesai disampaikan J

(biasanya satu bab selesai dipelajari)

3. Guru selalu memberikan latihan ketika materi selesai disampaikan. J

Page 135: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

4. Guru akan mengulang materi yang telah disampaikan sebelumnya, jika

kamu belum memahami materi tersebut dengan baik (memberikan ./

penguatan)

Pengembangan Peserta Didik untuk Mengaktualisasikan Berbagai Potensi yang

Dimilikinya

1. Guru memotivasi kamu untuk mengikuti ekstrakulikuler sesuai dengan

keinginan atau bakat (kemampuan) kamu. ./

2. Guru selalu memberikan remedial kepada kamu jika nilai kamu kurang

baik. v

3. Selain mengajar, guru selalu menerima, mendengarkan dan memberikan

solusi . , kepada . kamu, jika kamu menceritakan permasalahan · -- ---·-

J kehidupanmu (membuka bimbingan konseling kepada siswa di luar jam

bela jar)

Pemahaman Wawasan atau Landasan Kependidikan

1. Guru meiigetahiii perkembangari kamu di kelas dengan baik. .. J

2. Guru selalu mengajarkan kamu untuk bekerja sama dengan temanmu. .../

Pengembangan Kurikulum/Silabus

1. Guru selalu inovatif dalam menyampaikan materi sehingga terlihat v

menarik.

2. Ketika menyampaikan materi, guru selalu menghubungkannya dengan J

persoalan kehidupan sehari-hari .

3. Penyampaian materi yang disampaikan guru mudah dipahami. v'

4. Guru tidak hanya mengembangkan keilmuanmu, namun guru Juga v

membentuk perilaku dan ketangkasanmu.

Mengetahui,

~ ( ........... . .............. )

Page 136: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

ANGKET SIS\VA

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SMA NEGERI SE-DEPOK

Hariltanggal

Inisial responden/Nama

Nama Guru

Guru Kelas/Sekolah

Petunjuk Pengisian

g tCb ~0\} M~'-"'

bu. \--\c1(>0urg

S'\-.-\MJ 3 Oei?O\C

::=.-::::::=::-~.,:::=:=::::::J3.::: -I!~.ca!~-9~ngrut§..~.k-s~ma-c~~t!i!.P-·.J)e.f!l.Y!!t~-di:b..awab-ini::~::::::::~===.:~.·._ -0-'-=-~~~-"-'-··" .... ..=:::::::::-~=-=

.

2. Berilah tanda ceklis (...J ) pada altematif jawaban sesuai dengan pengalaman Anda

sendiri.

-····-No.

. .. Pernyataan - .

Ya Tidak

Pemahaman Peserta Didik

1. Guru memahami kemampuan bealajar kamu di kelas. J

2. Guru mengetahui bakat yang kamu miliki. \./

3. Guru selalu membantu kamu jika kamu mengalami kesulitan dalam v

bela jar.

4. Guru selalu mengembangkan kreativitas kamu dalam kegiatan

pembelajaran. v

5. Guru mengetahui latar belakang keluarga kamu. \..../"

6. Guru selalu memberikan motivasi kepada kamu jika minat belajar kamu

menurun. v

7. Guru sangat memaham(kamu baik secara fisik atau mental. v

Perencanaan Pembelajaran

1. Guru selalu menjelaskan tujuan pembelajaran sebelum materi

disampaikan. v

2. Guru menyusun bahan ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

disampaikan. v

3. Guru menggunakan media a tau alat peraga dalam kegiatan v-

pembelajaran.

Page 137: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

4. Guru melaksanakan pembelajaran secara runtut dan sistematis. v Pelaksanaan Pembelajaran

1. Tidak ada proses tanya jawab sebelum pembelajaran dimulai \./"

2. Guru membimbing kamu untuk aktif di dalam kelas ketika pembelajaran v

sedang berlangsung.

3. Guru menguasai materi yang disampaikan dalam kegiatan pembelajaran. J

4. Guru tepat waktu dalam memulai dan mengakhiri pembelajaran. v 5. Guru tidak mengkondisikan kelas terlebih dahulu sebelum pembelajaran

dimulai. v

6. Guru menjalin interaksi dengan kamu ketika kegiatan pembelajaran

---:-- ----- ~:seda:n-g:berlangsung~-==,~~~~-;~:~~=~"'"=-:;~-====-~-=~===::.:::::::::==. =~--V-- ----· r---~-··--··----~-

;.=....--=...-:::::.;.~-

7. Guru selalu menyampaikan materi dengan cara menjelaskan v

( demonstrasi) jarang melaksanakan praktikum.

8. Guru selalu memberikan latihan setelah materi selesai disampaikan. v ..

9. Guru tidak akan melanjutkan materi selanjutnya jika materi yang I/

sebelumnya belum dikuasai oleh kamu dan yang lainnya.

10. Guru akan bertindak tegas kepada SISWa yang tidak mengeijakan

PR/tugas dan membuat gaduh di kelas ketika pembelajaran sedang .._./

berlangsung.

Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran ;

I. Guru senng memberikan tugas kepada kamu dengan mencan .

jawabannya di internet. ./

2. Guru tidak pernah menggunakan laboratorium bahasa dalam kegiatan v

pembelajaran.

3. Guru selalu meminta kamu untuk mengeijakan tugas, khususnya tugas

mengarang dalam format ketikan (tidak tulis tangan). v

4. Ketika ditugaskan untuk persentasi di depan kelas, kamu diminta guru ./

untuk membuat power point (PPT).

Evaluasi Basil Belajar

1. Guru tidak pernah mengoreksi pekeijaan atau latihan kamu. v

2. Guru selalu melakukan ulangan harian jika materi selesai disampaikan

(biasanya satu bah selesai dipelajari) /

. 3. Guru selalu memberikan latihan ketika materi selesai disampaikan . J

Page 138: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

4. Guru akan mengulang materi yang telah disampaikan sebelumnya, jika

kamu belum memahami materi terse but dengan baik (memberikan J

penguatan)

Pengembangan Peserta Didik untuk Mengaktualisasikan Berbagai Potensi yang

Dimilikinya

1. Guru memotivasi kamu untuk mengikuti ekstrakulikuler sesuai dengan

keinginan atau bakat (kemampuan) kamu. v

2. Guru selalu memberikan remedial kepada kamu jika nilai kamu kurang

baik. v 3. Selain mengajar, guru selalu menerima, mendengarkan dan memberikan

-----··--- =-~olus!=:-::ck~p~@c.:-_- kam.~-:j_ik~_ kam.u_-.:--::me.n_c~ritaka.n:=-::p.ermasalahan : ~-:·.--.;.~~ .·-c:-.~~ -~.-- .... ... _

J kehidupanmu (membuka bimbingan konseling kepada siswa di luar jam

bel ajar)

Pemahaman Wawasan atau Landasan Kependidikan

t · -Guru: mengetahui perkembangan kamu di kelas dengan baik. ..

v 2. Guru selalu mengajarkan kamu untuk bekerja sama dengan temanmu. v

Pengembangan Kurikulum/Silabus

1. Guru selalu inovatif dalam menyampaikan materi sehingga terlihat v menarik.

2. Ketika menyampaikan materi, guru selalu menghubungkannya dengan J

persoalan kehidupan sehari-hari -

3. Penyampaian materi yang disampaikan guru mudah dipahami. ..._/

4. Guru tidak hanya mengembangkan keilmuanmu, namun guru Juga ./

membentuk perilaku dan ketangkasanmu.

Mengetahui,

Page 139: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

.

ANGKET SISWA

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SMA NEGERI SE-DEPOK

Hari/tanggal

Inisial responden/Nama

Nama Guru

Guru Kelas/Sekolah

Petunjuk Pengisian

: Seri"n l 10 febt ucn'J 1 on : f, ~a N ur h\oo~atur I X \ \p<l 111

: S\1 \(.C\r o ui\Cl

:'X\ lpO

1. Bacalah dengan seksama setiap pemyataan di bawah ini,

2. Berilah tanda ceklis (...J ) pada altematif jawaban sesuai dengan pengalaman Anda

sendiri.

No. Pernyataan Ya Tidak

Pemahaman Peserta Didik /

1. Guru memahami kemampuan bealajar kamu di kelas. v 2. Guru mengetahui bakat yang kamu miliki. J 3. Guru selalu membantu kamu jika kamu mengalami kesulitan dalam

belajar. v

4. Guru selalu mengembangkan kreativitas kamu dalam kegiatan v pembelajaran.

5. Guru mengetahui Jatar belakang keluarga kamu. ~ 6. Guru selalu memberikan motivasi kepada kamu jika minat belajar kamu v

menurun.

7. Guru sangat memahami kamu baik secara fisik atau mental. v Perencanaan Pembelajaran

1. Guru selalu menjelaskan tujuan pembelajaran sebelum materi v disampaikan.

2. Guru menyusun bahan ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang v disampaikan.

3. Guru menggunakan media a tau alat peraga dalam kegiatan

J pembelajaran.

Page 140: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

4. Guru melaksanakan pembelajaran secara runtut dan sistematis. v Pelaksanaan Pembelajaran

1. Tidak ada proses tanya jawab sebelum pembelajaran dimulai J 2. Guru membimbing kamu untuk aktif di dalam kelas ketika pembelajaran J

sedang berlangsung.

3. Guru menguasai materi yang disampaikan dalam kegiatan pembelajaran. J 4. Guru tepat waktu dalam memulai dan mengakhiri pembelajaran. J 5. Guru tidak mengkondisikan kelas terlebih dahulu sebelum pembelajaran

dimulai. v

6. Guru menjalin interaksi dengan kamu ketika kegiatan pembelajaran v sedang berlangsung. --

7. Guru selalu menyampaikan materi dengan cara menjelaskan v ( demonstrasi) jarang melaksanakan praktikum.

8. Guru selalu memberikan latihan setelah materi selesai disampaikan. \./ 9. Guru tidak akan melanjutkan materi selanjutnya jika materi yang

sebelumnya belum dikuasai oleh kamu dan yang lainnya. J

10. Guru akan bertindak tegas kepada siswa yang tidak mengeijakan

PR/tugas dan membuat gaduh di kelas ketika pembelajaran sedang J berlangsung.

Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran

. 1. Guru senng memberikan tug as kepada kamu dengan men can J jawabannya di internet.

2. Guru tidak pemah menggunakan laboratorium bahasa dalam kegiatan J pembelajaran.

3. Guru selalu meminta kamu untuk mengeijakan tugas, khususnya tugas v mengarang dalam format ketikan (tidak tulis tangan).

4. Ketika ditugaskan untuk persentasi di depan kelas, kamu diminta guru J untuk membuat power point (PPT).

Evaluasi Hasil Belajar

1. Guru tidak pemah mengoreksi pekerjaan atau latihan kamu. v 2. Guru selalu melakukan ulangan harian jika materi selesai disampaikan J

(biasanya satu bab selesai. dipelajari)

3. Guru selalu memberikan latihan ketika materi selesai disampaikan. v

Page 141: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

4. Guru akan mengulang materi yang telah disampaikan sebelumnya, jika

kamu belum memahami materi tersebut dengan baik (memberikan v penguatan)

Pengembangan Peserta Didik untuk Mengaktualisasikan Berbagai Potensi yang

Dimilikinya

1. Guru memotivasi kamu untuk mengikuti ekstrakulikuler sesuai dengan v keinginan atau bakat (kemampuan) kamu.

2. Guru selalu memberikan remedial kepada kamu jika nilai kamu kurang

J baik.

3. Selain mengajar, guru selalu menerima, mendengarkan dan memberikan

solusi kepada kamu, jika kamu menceritakan permasalahan J kehidupanmu (membuka bimbingan konseling kepada siswa di luar jam

bel ajar)

Pemahaman Wawasan atau Landasan Kependidikan

1. Guru mengetahui perkemb~mgan kamu di kelas dengan baik. v 2. Guru selalu mengajarkan kamu untuk bekerja sama dengan temanmu. J

Pengembangan Kurikulum/Silabus

1. Guru selalu inovatif dalam menyampaikan materi sehingga terlihat J menarik.

2. Ketika menyampaikan materi, guru selalu menghubungkannya dengan J persoalan kehidupan sehari-hari

.

3. Penyampaian materi yang disampaikan guru mudah dipahami. J 4. Guru tidak hanya mengembangkan keilmuanmu, namun guru Juga J

membentuk perilaku dan ketangkasanmu.

Mengetahui,

~ ( .......................... )

Page 142: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

-

ANGKET SISWA

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SMA NEGERI SE-DEPOK

Hariltanggal

Inisial responden/Nama

Nama Guru

Guru Kelas/Sekolah

Petunjuk Pengisian

: 5enlll ,b r~ oruqn' FA l I Faa It CU1.SOfl

~v ~(Oll()C1. $ . \).}

X\ tPA . /S!rlAN ~

1. Bacalah dengan seksama setiap pemyataan di bawah ini.

d--ol1

l() pi'S \X't I PA .lj

Ue~ok

2. Berilah tanda ceklis (-./ ) pada altematif jawaban sesuai dengan pengalaman Anda

sendiri.

No. Pernyataan Ya Tidak

Pemahaman Peserta Didik

1. Guru memahami kemampuan bealajar kamu di kelas. v 2. Guru mengetahui bakat yang kamu miliki. ...; 3. Guru selalu membantu kamu jika kamu mengalami kesulitan dalam

J bela jar.

4. Guru selalu mengembangkan kreativitas kamu dalam kegiatan j pembelajaran.

/

5. Guru mengetahui latar belakang keluarga kamu. J 6. Guru selalu memberikan motivasi kepada kamu jika minat belajar kamu /

menurun. L

7. Guru sangat memahami kamu baik secara fisik atau mental. v Perencanaan Pembelajaran

1. Guru selalu menjelaskan tujuan pembelajaran sebelum materi J disampaikan.

2. Guru menyusun bahan ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang 0 disampaikan.

/

3. Guru menggunakan media a tau alat peraga dalam kegiatan j pembelajaran.

Page 143: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

4. Guru melaksanakan pembelajaran secara runtut dan sistematis. / Pelaksanaan Pembelajaran

1. Tidak ada proses tanya jawab sebelum pembelajaran dimulai v 2. Guru membimbing kamu untuk aktif di dalam kelas ketika pembelajaran /

sedang berlangsung.

3. Guru menguasai materi yang disampaikan dalam kegiatan pembelajaran. / 4. Guru tepat waktu dalam memulai dan mengakhiri pembelajaran. / 5. Guru tidak mengkondisikan kelas terlebih dahulu sebelum pembelajaran

dimulai. J

6. Guru menjalin interaksi dengan kamu ketika kegiatan pembelajaran /

sedang berlangsung.

7. Guru selalu menyampaikan materi dengan cara menjelaskan J ( demonstrasi) jarang melaksanakan praktikum.

8. Guru selalu memberikan latihan setelah materi selesai disampaikan. J 9. Guru tidak akan melanjutkan materi selanjutnya jika materi yang J

' sebelurnnya belum dikuasai oleh kamu dan yang lainnya.

10. Guru akan bertindak tegas kepada siswa yang tidak mengeijakan \

PR/tugas dan membuat gaduh di kelas ketika pembelajaran sedang / berlangsung.

Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran

- 1. Guru senng memberikan tug as kepada kamu dengan men can J

jawabannya di internet.

2. Guru tidak pernah menggunakan laboratorium bahasa dalam kegiatan ~ pembelajaran.

3. Guru selalu meminta kamu untuk mengerjakan tugas, khususnya tugas / mengarang dalam format ketikan (tidak tulis tangan).

4. Ketika ditugaskan untuk persentasi di depan kelas, kamu diminta guru

J untuk membuat power point (PPT).

Evaluasi Basil Belajar /

/ 1. Guru tidak pernah mengoreksi pekerjaan atau latihan kamu. J 2. Guru selalu melakukan ulangan harian jika materi selesai disampaikan / (biasanya satu bah selesai dipelajari)

3. Guru selalu memberikan latihan ketika materi selesai disampaikan. J

Page 144: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

4. Guru akan mengulang materi yang telah disampaikan sebeh.imnya, jika

kamu belum memahami materi tersebut dengan baik (memberikan J penguatan)

Pengembangan Peserta Didik untuk Mengaktualisasikan Berbagai Potensi yang

Dimilikinya

1. Guru memotivasi kamu untuk mengikuti ekstrakulikuler sesuai dengan ,J keinginan atau bakat (kemampuan) kamu.

2. Guru selalu memberikan remedial kepada kamu jika nilai kamu kurang _J baik.

3. Selain mengajar, guru selalu menerima, mendengarkan dan memberikan

solusi kepada kamu, jika kamu menceritakan permasalahan j kehidupanmu (membuka bimbingan konseling kepada siswa di luar jam

bel ajar)

Pemahaman Wawasan atau Landasan Kependidikan

1. Guru mengetahui perkembangan kamu di kelas dengan baik. J 2. Guru selalu mengajarkan kamu untuk bekerja sama dengan temanmu. J

Pengembangan Kurikulum/Silabus

1. Guru selalu inovatif dalam menyampaikan materi sehingga terlihat J menarik.

2. Ketika menyampaikan materi, guru selalu menghubungkannya dengan J persoalan kehidupan sehari-hari . /

3. Penyampaian materi yang disampaikan guru mudah dipahami. v 4. Guru tidak hanya mengembangkan keilmuanmu, namun guru JUga J

membentuk perilaku dan ketangkasanmu.

Mengetahui,

Page 145: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

-

ANGKET SIS\VA

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SMA NEGERI SE-DEPOK

Hariltanggal

Inisial responden!Nama

Nama Guru

Guru Kelas/Sekolah

Petunjuk Pengisian

fenlr\ , b Te~uor1 2o\r A.1x1e.-\ -Xl lP(It t\ ~u kttro lir\q

Ck11N 9 De~ut \l A

1. Bacalah dengan seksama setiap pernyataan di bawah ini.

2. Berilah tanda ceklis ("' ) pada alternatif jawaban sesuai dengan pengalaman Anda

sendiri.

No. -- Pernyataan Ya Tidak

Pemahaman Peserta Didik

1. Guru memahami kemampuan bealajar kamu di kelas. .J 2. Guru mengetahui bakat yang kamu miliki. ~ 3. Guru selalu membantu kamu jika kamu mengalami kesulitan dalam

J belajar.

4. Guru selalu mengembangkan kreativitas kamu dalam kegiatan J pembelajaran.

5. Guru mengetahui latar belakang keluarga kamu. J 6. Guru selalu memberikan motivasi kepada kamu jika minat belajar kamu

J menurun.

7. Guru sangat memahami kamu baik secara fisik atau !Dental. · t/ Perencanaan Pembelajaran

1. Guru selalu menjelaskan tujuan pembelajaran . sebelum materi

disampaikan. v 2. Guru menyusun bahan ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

J disampaikan.

3. Guru menggunakan media a tau alat peraga dalam kegiatan v pembelajaran.

Page 146: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

4. Guru melaksanakan pembelajaran secara runtut dan sistematis. J Pelaksanaan Pembelajaran

1. Tidak ada proses tanya jawab sebelum pembelajaran dimulai v 2. Guru membimbing kamu untuk aktif di dalam kelas ketika pembelajaran

.J sedang berlangsung.

3. Guru menguasai materi yang disampaikan dalam kegiatan pembelajaran. 'rJ 4. Guru tepat waktu dalam memula.i dail mengakhiri pembelajaran. J 5. Guru tidak mengkondisikan kelas terlebih dahulu sebelum pembelajaran

-J dimulai.

6. Guru menjalin interaksi dengan kamu ketika kegiatan pembelajaran ~

sedang berlangsung.

7. Guru selalu menyampaikan materi dengan cara menjelaskan

( demonstrasi) jarang melaksanakan praktikum. J 8. Guru selalu memberikan latihan setelah materi selesai disampaikan. J

--·-

9. Guru tidak akan melanjutkan materi selanjutny'! jika materi yang .J

sebelumnya belum dikuasai oleh kamu dan yang lainnya.

10. Guru akan bertindak tegas kepada siswa yang tidak mengeijakan - J PR/tugas dan membuat gaduh di kelas ketika pembelajaran sedang

berlangsung.

Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran

- I. Guru senng memberikan tug as kepada kamu dengan men can

jawabannya di internet. v 2. Guru tidak pemah menggunakan laboratorium bahasa dalam kegiatan

J pembelajaran.

3. Guru selalu meminta kamu untuk mengerjakan tugas, khususnya tugas

mengarang dalam format ketikan (tidak tulis tangan). .J 4. Ketika ditugaskan untuk persentasi di depan kelas, kamu diminta guru

untuk membuat power point (PPT). v

Evaluasi Basil Bela jar

1. Guru tidak pernah mengoreksi pekerjaan atau latihan kamu. .J 2. Guru selalu melakukan ulangan harian jika materi selesai disampaikan J

(biasanya satu bah selesai dipelajari)

3. Guru selalu memberikan latihan ketika materi selesai disampaikan. v

Page 147: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

4. Guru akan mengulang materi yang telah disampaikan sebelumnya, jika

kamu belum memahami materi tersebut dengan baik (memberikan J penguatan)

Pengembangan Peserta Didik untuk Mengaktualisasikan Berbagai Potensi yang

Dimilikinya

1. Guru memotivasi kamu untuk mengikuti ekstrakulikuler sesuai dengan

J keinginan atau bakat (kemampuan) kamu.

2. Guru selalu memberikan remedial kepada kamu jika nilai kamu kurang

baik. J

3. Selain mengajar, guru selalu menerima, mendengarkan dan memberikan

solusi kepada kamu, jika kamu menceritakan permasalahan v kehidupanmu (membuka bimbingan konseling kepada siswa di luar jam

belajar)

Pemahaman Wawasan atau Landasan Kependidikan

1. Guru mengetahui perkembangan kamu di kelas dengan baik. .J 2. Guru selalu mengajarkan kamu untuk bekerja sama dengan temanmu. J

Pengembangan Kurikulum/Silabus

1. Guru selalu inovatif dalam menyampaikan materi_ sehingga terlihat J menarik.

2. Ketika menyampaikan materi, guru selalu menghubungkannya dengan

persoalan kehidupan sehari-hari J

- .. 3. Penyampaian materi yang disampaikan guru mudah dipahami. J 4. Guru tidak hanya mengembangkan keilmuanmu, namun guru Juga

-1 membentuk perilaku dan ketangkasanmu.

Mengetahui,

(

Page 148: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

-

ANGKET SISWA

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SMA NEGERI SE-DEPOK

Hariltanggal

Inisial responden/Nama

Nama Guru

Guru Kelas/Sekolah

Petunjuk Pengisian

: S.e.~Ai. V\ J Co "fe;\:)tuo~ Ru~

: ~CUt f\f'a~ (X\ \P$ 11

: fkM ~tmo.

: ~ A-l-.1 9 I X \ Gt 1M'.\ t; . \ Mroe!\o.

1. Bacalah dengan seksama setiap pemyataan di bawah ini.

2. Berilah tanda ceklis ( -..J ) pada altematif jawaban sesuai dengan pengalaman Anda

sendiri.

No. Perilyataan va: Tidak

Pemahaman Peserta Didik

1. Guru memahami kemampuan bealajar kamu di kelas. v 2. Guru mengetahui bakat yang kamu miliki. J 3. Guru selalu membantu kamu jika kamu mengalami kesulitan dalam

J belajar.

4. Guru selalu mengembangkan kreativitas kamu dalam kegiatan J pembelajaran.

5. Guru mengetahui Jatar belakang keluarga kamu. .J 6. Guru selalu memberikan motivasi kepada kamu jika minat belajar kamu

J menurun.

7. Guru sangat memahami kamu baik secara fisik atau mental. J

Perencanaan Pembelajaran

1. Guru selalu menjelaskan tujuan pembelajaran sebelum materi J disampaikan.

2. Guru menyusun bahan ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang J disampaikan.

3. Guru menggunakan media a tau alat peraga dalam kegiatan J pembelajaran.

Page 149: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

4. Guru melaksanakan pembelajaran secara runtut dan sistematis. Jf Pelaksanaan Pembelajaran

/

1. Tidak ada proses tanya jawab sebelum pembelajaran dimulai v 2. Guru membimbing kamu untuk aktif di dalam kelas ketika pembelajaran

/ sedang berlangsung.

3. Guru menguasai materi yang disampaikan dalam kegiatan pembelajaran. J 4. Guru tepat waktu dalam memulai dan mengakhiri pembelajaran. J 5. Guru tidak mengkondisikan kelas terlebih dahulu sebelum pembelajaran

./ dimulai.

6. Guru menjalin interaksi dengan kamu ketika kegiatan pembelajaran J sedang berlangsung. v /

7. Guru selalu menyampaikan materi dengan cara menjelaskan J ( demonstrasi) jarang melaksanakan praktikum.

8. Guru selalu memberikan latihan setelah materi selesai disampaikan. J 9. Guru tidak akan melanjutkan materi selanjutnya jika materi yang ~ --

v/ sebelumnya belum dikuasai oleh kamu dan yang lainnya.

10. Guru akan bertindak tegas kepada siswa yang tidak mengeijakan

PR/tugas dan membuat gaduh di kelas ketika pembelajaran sedang J berlangsung.

Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran

- 1. Guru senng memberikan tug as kepada kamu dengan men can J jawabannya di internet.

2. Guru tidak pemah menggunakan laboratorium bahasa dalam kegiatan J pembelajaran.

3. Guru selalu meminta kamu untuk mengerjakan tugas, khususnya tugas J mengarang dalam format ketikan (tidak tulis tangan).

4. Ketika ditugaskan untuk persentasi di depan kelas, kamu diminta guru J untuk membuat power point (PPT).

Evaluasi Basil Belajar

1. Guru tidak pemah mengoreksi pekerjaan atau latihan kamu. J 2. Guru selalu melakukan ulangan harian jika materi selesai disampaikan J

(biasanya satu bab selesat dipelajari) v 3. Guru selalu memberikan latihan ketika materi selesai disampaikan. v

Page 150: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

4. Guru akan mengulang materi yang telah disampaikan sebelumnya, jika

kamu belum memahami materi tersebut dengan baik (memberikan J penguatan)

Pengembangan Peserta Didik untuk Mengaktualisasikan Berbagai Potensi yang

Dimilikinya

1. Guru memotivasi kamu untuk mengikuti ekstrakulikuler sesuai dengan ~ keinginan atau bakat (kemampuan) kamu.

2. Guru selalu memberikan remedial kepada kamu jika nilai kamu kurang J baik.

3. Selain mengajar, guru selalu menerima, mendengarkan dan memberikan

solusi kepada kamu, jika kamu menceritakan · permasalahan J kehidupanmu (membuka bimbingan konseling kepada siswa di luar jam

belajar)

Pemahaman Wawasan atau Landasan Kependidikan /

1. Guru niengetahui perkembangan kamu di kelas dengan baik. J

2. Guru selalu mengajarkan kamu untuk bekerja sama dengan temanmu. v Pengembangan Kurikulum/Silabus

1. Guru selalu inovatif dalam menyampaikan materi sehingga terlihat J menarik.

2. Ketika menyampaikan materi, guru selalu menghubungkannya dengan J persoalan kehidupan sehari-hari

/ .

3. Penyampaian materi yang disampaikan guru mudah dipahami. J 4. Guru tidak hanya mengembangkan keilmuanmu, namun guru juga v v

membentuk perilaku dan ketangkasanmu.

Mengetahui,

( ... ?i1)

Page 151: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

ANGKET SISWA

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SMA NEGERI SE-DEPOK

Hari/tanggal

Inisial responden/Nama

Nama Guru

Guru Kelas/Sekolah

Petunjuk Pengisian

Semn. b febmno 10\1

G\fH/\ NUR SAF\TR\ ( )(\ \PS \ l tbu karo\1\10 'X\ I s MA~ q DepoK IPA

I. Bacalah dengan seksama setiap pemyataan di bawah ini.

2. Berilah tanda ceklis (" ) pada altematif jawaban sesuai dengan pengalaman Anda

sendiri.

No. Pernyataan Ya Tidak

Pemahaman Peserta Didik

1. Guru memahami kemampuan bealajar kamu di kelas. v 2. Guru mengetahui bakat yang kamu miliki. ..; 3. Guru selalu membantu kamu jika kamu mengalami kesulitan dalam

bela jar. .;

4. Guru selalu mengembangkan kreativitas kamu dalam kegiatan 0 .;

pembelajaran.

5. Guru mengetahui latar belakang keluarga kamu. / 6. Guru selalu memberikan motivasi kepada kamu jika minat belajar kamu

menurun. v 7. Guru sangat memahami kamu baik secara fisik atau mental. v

Perencanaan Pembelajaran

I. Guru selalu menjelaskan tujuan pembelajaran sebelum materi

disampaikan. v 2. Guru menyusun bahan ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

I disampaikan.

3. Guru menggunakan media a tau alat peraga dalam kegiatan

pembelaj aran. I

Page 152: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

4. Guru melaksanakan pembelajaran secara runtut dan sistematis. v Pelaksanaan Pembelajaran

1. Tidak ada proses tanya jawab sebelum pembelajaran dimulai / 2. Guru membimbing kamu untuk aktif di dalam kelas ketika pembelajaran

sedang berlangsung. v 3. Guru menguasai materi yang disampaikan dalam kegiatan pembelajaran. v' 4. Guru tepat waktu dalam memulai dan mengakhiri pembelajaran. v 5. Guru tidak mengkondisikan kelas terlebih dahulu sebelum pembelajaran

dimulai. v 6. Guru menjalin interaksi dengan kamu ketika kegiatan pembelajaran

sedang berlangsung. v

7. Guru selalu menyampaikan materi dengan cara menjelaskan

( demonstrasi) jarang melaksanakan praktikum. j

8. Guru selalu memberikan latihan setelah materi selesai disampaikan. v 9. Guru tidak akan melanjutkan materi selanjutnya jika materi yang

sebelumnya belum dikuasai oleh kamu dan yang lainnya. v 10. Guru akan bertindak tegas kepada siswa yang tidak mengeijakan

PR/tugas dan membuat gaduh di kelas ketika pembelajaran sedang j berlangsung.

Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran

- 1. Guru senng memberikan tugas kepada kamu dengan men can

jawabannya di internet. v 2. Guru tidak pemah menggunakan laboratorium bahasa dalam kegiatan

pembelajaran. J 3. Guru selalu meminta kamu untuk mengerjakan tugas, khususnya tugas

/ mengarang dalam format ketikan (tidak tulis tangan).

4. Ketika ditugaskan untuk persentasi di depan kelas, kamu diminta guru -/ . untuk membuat power point (PPT).

Evaluasi Basil Belajar

1. Guru tidak pemah mengoreksi pekeijaan atau latihan kamu. / 2. Guru selalu melakukan ulangan harian jika materi selesai disampaikan

.j (biasanya satu bah selesai dipelajari)

3. Guru selalu memberikan latihan ketika materi selesai disampaikan. v

Page 153: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

4. Guru akan mengulang materi yang telah disampaikan sebelumnya, jika

kamu belum memahami materi tersebut dengan baik (memberikan v penguatan)

Pengembangan Peserta Didik untuk Mengaktualisasikan Berbagai Potensi yang

Dimilikinya

1. Guru memotivasi kamu untuk mengikuti ekstrakulikuler sesuai dengan j

keinginan atau bakat (kemampuan) kamu.

2. Guru selalu memberikan remedial kepada kamu jika nilai kamu kurang j baik.

3. Selain mengajar, guru selalu menerima, mendengarkan dan memberikan

solusi kepada kamu, jika kamu menceritakan permasalahan J kehidupanmu (membuka bimbingan konseling kepada siswa di luar jam

bel ajar)

Pemahaman Wawasan atau Landasan Kependidikan

1. Guru mengetahui perkembangan kamu di kelas dengan baik. v 2. Guru selalu mengajarkan kamu untuk bekerja sama dengan temanmu. ..;

Pengembangan Kurikulum/Silabus

1. Guru selalu inovatif dalam menyampaikan materi sehingga terlihat )/ menarik. -·

2. Ketika menyampaikan materi, guru selalu menghubungkannya dengan j

persoalan kehidupan sehari-hari . 3. Penyampaian materi yang disampaikan guru mudah dipahami. v 4. Guru tidak hanya mengembangkan keilmuanmu, namun guru JUga

membentuk perilaku dan ketangkasanmu. ./

Mengetahui,

Page 154: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

HASIL ANGKET SISWA KELAS XI SMA NEGERI DI DEPOK

No. Pernyataan Persentase

Jumlah Ya Tidak

1. Guru berwawasan luas atau berlandaskan kependidikan. 64,12% 35,87% 100%

2. Guru memahami karakteristik peserta didik (siswa) yang berkaitan dengan aspek fisik,

intelektual, sosial, moral, dan spiritual. 49,08% 50,91% 100%

3. Guru mengembangkan kurikulum/silabus dalam pembelajaran. 61,09% 38,90% 100%

4. Guru membuat rancangan pembelajaran sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan. 76,87% 23,12% 100%

5. Guru melaksankan kegiatan pembelajaran dengan mendidik dan dialogis. 65,27% 34,72% 100%

6. Guru memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi dalam pembelajaran. 58,46% 41,53% 100%

7. Guru melakukan evaluasi hasil belajar pada akhir pembelajaran. 93,3% 6,7% 100%

8. Guru mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik. 54,17% 45,82% 100%

Page 155: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

WAWANCARA DI SMAN 9 DEPOK

WAWANCARA DI SMAN 6 DEPOK

Page 156: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA DAN SASTRA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34471/2/INDAH... · Nama : lndah Dwi Wahyuni Tempat/Tgl.Lahir: Depok, 27 Mei 1994

WAWANCARA DI SMAN 3 DEPOK

SISWA/SISWI KELAS XI SEDANG MENGISI ANGKET