KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …
Embed Size (px)
Transcript of KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS
DI MADRASAH IBTIDAIYYAH NURUL ITTIHAD
KOTA JAMBI
SKRIPSI
Oleh
NURHARIDA
NIM. TP. 151432
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDINJAMBI
2019







PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirabbil‟alamin…
Alhamdulillahirabbil‟alamin…
Alhamdulillahirabbil‟alamin…
Akhirnya aku sampai ke titik ini,
Ribuan Syukur ya Robbi daku ucapkan atas keberhasilan yang engkau hadiahkan
padaku dengan segala kekuranganku.
Serta sholawat dan salam untuk kekasih Tuhanku, Idolaku Rosulullah SAW, yang
apabila ku lantunkan sholawat untukmu gundah hati ku menjadi hilang, terasa
hidup ini menjadi tenang.
Terimakasihku untukmu, sosok ayahanda dan ibunda luar biasa yang tak henti-
hentinya memberikan doa, semangat, nasehat, pengorbanan dan kasih sayang
yang tak tergantikan hingga diri ini kuat menjalani setiap perjuangan yang harus
dilalui.
Kupersembahkan , karya kecil yang semoga diridhoi-Nya untukmu Ibu
Nurhasanah dan Ayah Zulaini,terimalah ini sebagai hadiah keseriusanku untuk
membalas semua pengorbanan dan kasih sayangmu serta terimakasih kepada
Sahabat-sahabatku ( PAI, KKN, PPL) yang selalu mengingatkan, memotivasi dan
membantuku selama ini.
Hanya sebuah karya kecil dan untaian kata-kata ini yang dapat kupersembahkan .
Beribu terimakasih kuucapkan,
Ku rendahkan hati serta diri menjabat tangan meminta beribu-ribu maaf tercurah.
Inilah karya kecilku untuk para insan tercinta, Semoga Allah SWT membalas
kebaikan kalian Semua, aaamiiin
Jambi, November 2019
Nurharida
TP.151432

KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Assalamu’alaikum. Wr.Wb
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha „Alim yang
kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas ridhanya hingga skripsi
ini dapat dirampungakan. Salawat dan salam atas Nabi SAW pembawa risalah
pencerahan bagi manusia.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultahn Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari pihak yang
memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini
penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟Ari, Ma,Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Ridwan, S. Psi, M. Psi psikolog . Selaku ketua jurusan pai
4. Dr.H. M. Saman sulaiman, M.Ag selaku dosen pembimbinmg 1
5. Drs. M. Syaifullah M.Ag sebagai Pembimbing Skripsi II
6. Bapak Drs.H.Samsul Qamar,M.Pd sebagai kepala sekolah di Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi yang telah memberikan kemudahan
kepada penulis untuk memperoeh data di lapangan.
7. Bapak Emirsa Hajrin S.Pd.I Sebagai guru mata pelajaran al-qur‟an hadits di
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi Yang telah membantu peneliti
dalam melakukan riset.
8. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan semangat dan kekuatan yang
tiada hentinya, sebagai pendorong untuk menyelesaikan skripsi ini.
9. Segenap dosen serta Staf Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

10. Teman-teman mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi khususnya
Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah yang telah menjadi partner
diskusi dalam penyusunan skripsi ini.
11. Semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Penulis
mengucapkan terimakasih.
Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan
amal semua pihak yang telah membantu. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu.
Wassalamu’alaikum, Wr.Wb
Jambi, November 2019
Penulis
Nurharida
TP. 151432

DAFTAR ISI
NOTA DINAS................................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................................... iii
MOTTO .......................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN .......................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI................................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRAC ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
C. Identidikasi Masalah ............................................................................ 2
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 2
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori..................................................................................... 5
B. Kerangka Berfikir ................................................................................ 18
C. Studi Relevan ....................................................................................... 19
D. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian..................................................................................... 17
B. Tempat dan Subyek Penelitian ............................................................ 18
C. Sumber Data......................................................................................... 18
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 20
E. Teknik Analisis Data............................................................................ 22
F. Jadwa Penelitian................................................................................... 25
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian .............................................. 35

1. Sejarah sekolah/Madrasah ............................................................. 36
2. Visi Misi Sekolah/Madrasa .............................................................. 36
3. Struktur Organisasi sekolah ............................................................ 37
B. Temuan Penelitian ............................................................................... 38
1. Temuan umum .............................................................................. 26
2. Deskripsi khusus ............................................................................ 40
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 59
B. Saran…………………………………………………………………. 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka berfikir…………………………………………… 18
Gambar 3.1Diagram Model Penelitian………………………………….. 21
Gambar 4.1 StrukturOrganisasi MI Nurul Ittihad Kota Jambi…………. 30
Gambar 4.2 Diagran aktivitas belajar siswa……………………………… 42
Gambar 4.3 Diagram Aktivitas Mengajar guru…………………………... 45

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan bagian integrasi dalam pengembangan. Setiap
pendidikan itu memiliki tingkatan dasar sesuai dalam peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 26 Ayat 1 pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, keterampilan untuk hidup
mandiri, mengikuti pendidikan lebih lanjut
Pelaksanaan pendidikan di Indonesia terselenggara dalam dua bentuk
jenjang pendidikan yaitu, pendidikan formal dan non formal. Pendidikan
formal terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan
tinggi, jalur pendidikan ini merupakan pendidikan yang diselenggarakan di
sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan
berkesinambungan. Sedangkan pendidikan non formal meliputi kelompok
belajar, seperti kursus, dan pengajian dan lain, yang tidak berjenjang dan
berkesinambungan.
Kompetensi adalah kemampuan yang ditampilkan oleh guru dalam
melaksanakan kewajibannya memberikan pelayanan pendidikan kepada
masyarakat (Martinis Yamin dan Maisah, 2010, hal 7)
Kompetensi guru dapat di artikan sebagai kebulatan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang di tampilkan dalam bentuk prilaku cerdas dan
penuh tanggung jawab yang dimiliki seorang guru dalam menjalankan
profesinya. Jelas bahwa seorang guru di tuntut memiliki kompetensi atau
kemampuan dalam ilmu yang dimilikinya, kemampuan penguasaan mata
pelajaran, kemampuan berinteraksi sosial baik dengan peserta didik maupun
dengan sesama guru dan kepala sekolah, bahkan sesama masyarakat luas.
kompetensi pada dasarnya mempunyai 6 unsur, hal ini sejalan dengan
pandangan Makmun. (Usman, 2007, hal. 262). yaitu:
1. Performance: penampilan sesuai bidang profesinya
1

2
2. Subjek compotent: penguasaan bahan/subtansi pengetahuan dan
keterampilan teknis sesuai bidang profesinya
3. Profesional: subtansi pengetahuan dan keterampilan teknis sesuai
bidang profesinya.
4. Process: kemampuan intelektual seperti berfikir logis, pemecahan
masalah, kreatif, dan membuat keputusan
5. Adjustment: penyesuaian diri
6. Attitude: sikap, nilai, kepribadian
Kemampuan merupakan hasil dari perpanduan antara pendidikan,
pelatihan dan pengalaman. Kemampuan atau kompetensi merupakan atribut
melekat dalam diri seseorang. Atribut yang dalam kamus oxford adalah”
kualitas yang melekat pada seseorang atau sesuatu.
Kompetensi guru menunjukkan kualitas serta kuantitas layanan
pendidikan yang dilaksanakan oleh guru yang bersangkutan secara standar.
Kompentensi guru merupakan landasan dalam melaksanakan tugas profesinya,
guru yang baik tidak hanya mengetahui tetapi harus benar-benar melaksanakan
apa yang terjadi tugasnya. Dalam Undang-Undang guru dan dosen no. 14/2005
dan peraturan pemerintah no. 19/2005 dinyatakan bahwa”kompetensi guru
meliputi kompetensi kepribadian, kompentesi pedagogik, kompetensi
profesional, dan kompetensi sosial.
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru adalah kompetensi
kepribadian yaitu kemampuan yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa, serta dapat menjadi teladan bagi siswa dan berakhlak mulia.
Kompetensi ini diperoleh dan dikembangkan melalui proses sosialisasi.
Kompetensi kepribadian merupakan yang menunjukkann bahwa peran guru
tidak hanya sekedar penyampaian ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai
pemberi teladan bagi siswa.
Pada observasi awal, peneliti melihat bahwa pada pembelajaran materi al-
qur‟an hadits masih sangat minim di karenakan terdapat beberapa fakror yang
mempengaruhinya, diantaranya masih kurangnya interakti antara guru dengan

3
siswa, kurangnya pemberian motivasi terhadap siswa, kurangnya penguasaan
materi dan penguasaan kelas,
Berdasarkan observasi awal mengenai kompetensi guru al-qur‟an hadits di
madrasah ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota jambi, maka penulis tertari untuk
melakukan penelitian tentang: “Kompetensi Guru Al-Qur’an Hadits di
Madrasah Ibtida’yah Nurul Ittihad Kota Jambi’.
B. Fokus Masalah
Agar penelitian ini tidak keluar dari pokok bahasan maka penulis
memfokuskan penelitian pada, kompetensi kepribadian guru al qur‟an hadits
di Madrasah Ibtida‟yah Nurul Ittihad Kota Jambi
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan di
teliti adalah:
1. Bagaimana kompetensi kepribadian guru al qur‟an hadits di MI Nurul
Ittihad Kota Jambi?
2. Apa kendala yang di hadapi kompetensi kepribadian guru al-qur‟an
hadits di MI Nurul Ittihad Kota Jambi?
3. Apa upaya yang di lakukan kepala sekolah dalam meningkatkan
kompetensi kepribadian guru al qur‟an hadits di MI Nurul Ittihad Kota
Jambi?
D. Tujuan dan kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kompetensi kepribadian
guru al-qur‟an hadist di MI Nurul Ittihad Kota Jambi.
b. Untuk mengetahui apa saja kendala kompetensi kepribadian guru
al-qur‟an hadist di MI Nurul Ittihad Kota Jambi

4
c. Untuk mengetahui bagaimana upaya kepala sekolah meningkatkan
kompetensi kepribadian guru al-qur‟an hadist di MI Nurul Ittihad
Kota Jambi.
2. Kegunaan Penelitian
Adapun penelitian ini diharapkan dapat mempunyai kegunaan antara
lain, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:
a. Sebagai Syarat mencapai gelar S.1 di Universitas Islam Negeri
(UIN) STS Jambi.
b. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti
mengenai kompetensi guru al-qur‟an hadist dalam meningkatkan
hasil belajar siswa.
c. Bagi MI Nurul Ittihad Kota Jambi penelitian ini di harapkan
mampu menjadi bahan evaluasi atas kelemahan-kelemahan yang
ada.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Untuk mempermudah pemahaman pada penelitian, terlebih dahulu
diketahui kerangka teorinya. Karena dari kerangka teori inilah kita bisa
memulai langkah untuk membahas permasalahan atas data-data yang
diperoleh di lapangan, kerangka teori ini merupakan landasan berpijak dan
sekaligus merupakan kerangka pemikiran yang melatar belakangi berbagai
bentuk pembahasan nantinya.
1. Pengertian Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan yang ditampilkan oleh guru dalam
melaksanakan kewajibannya memberikan pelayanan pendidikan kepada
masyarakat (Martinis Yamin dan Maisah, 2010, hal 7).
Banyak ahli yang mendefinisikan pengertian kompetensi seperti ada
dibawah ini.
1. Stephen Robbin (2007:38)
Pengertian kompetensi menurut Stephen Robbin adalah kemampuan
(ability) atau kapasitas seseorang untuk mengerjakan berbagai tugas dalam
suatu pekerjaan, dimana kemampuan ini ditentukan oleh dua faktor yang
kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.
2. Suparno (2012:27)
Pengertian kompetensi menurut Suparno adalah kecapakan yang memadai
untuk melakukan suatu tugas atau sebagai memiliki keterampilan dan
kecakapan yang diisyratkan.
3. Poerwadarminta (1993:518)
Pengertian kompetensi menurut Poerwadarminta adalah kekuasaan
(kewenangan) untuk menentukan atau memutuskan suatu hal.
4. Van Looy, Van Dierdonck, dan Gemmel (1998:212)
5

6
Pengertian kompetensi menurut Van Looy, Van Dier dan Gemmel adalah
sebuah karakteristik manusia yang berhubungan dengan efektifitas
performa, karakteristik ini dapat dilihat seperti gaya bertindak, berperilaku,
dan berpikir.
5. Undang-Undang No.13 Tahun 2003
Pengertian kompetensi menurut UU No.13 Tahun 2013 adalah
kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
6. Sedarmayanti (2008:126)
Pengertian kompetensi menurut Sedarmayanti adalah karakteristik
mendasar yang dimiliki seseorang yang berpengaruh langsung terhadap,
atau dapat memprediksikan kinerja yang sangat baik.
7. Mitrani (2002:109)
Pengertian kompetensi menurut Mitrani adalah bagian kepribadian yang
mendalam dan melekat kepada seseorang serta perilaku yang dapat
diprediksi pada berbagai keadaan dan tugas pekerjaan.
8. Mangkunegara (2005:113)
Pengertian kompetensi menurut Mangkunegara adalah faktor mendasar
yang dimiliki seseorang yang mempunyai kemampuan lebih, yang
membuatnya berbeda dengan seseorang yang mempunyai kemampuan
rata-rata atau biasa saja.
9. Byars Dan Rue (1997)
Pengertian kompetensi menurut Byars Dan Rue adalah suatu sifat atau
karakteristik yang dibutuhkan oleh seorang pemegang jabatan agar dapat
melaksanakan jabatan dengan baik, atau juga dapat berarti

7
karakteristik/ciri-ciri seseorang yang mudah dilihat termasuk pengetahuan,
keahlian dan perilaku yang memungkinkan untuk bekerja.
10. Webstre’s Ninth New Collegiate Dictionary Dalam Sri Lastanti (2005)
Pengertian kompetensi menurut Webstre‟s Ninth New Collegiate
Dictionary Dalam Sri Lastanti adalah keterampilan dari seorang ahli,
dimana ahli didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki tingkat
keterampilan tertentu atau pengetahuan yang tinggi dalam subyek tertentu
yang diperoleh dari pelatihan dan pengalaman.
11. Boyatzis Dalam Hutapea Dan Nurianna Thoha (2008)
Pengertian kompetensi menurut Boyatizs Dalam Hutape Dan Nurianna
Thoha adalah kapasitas yang ada pada seseorang yang bisa membuat orang
tersebut mampu memenuhi apa yang diisyaratkan oleh pekerjaan dalam
suatu organisasi sehingga organisasi tersebut mampu mencapai hasil yang
diharapkan.
12. Spencer Dan Spencer Dalam Palan (2007)
Pengertian kompetensi menurut Spencer Dan Spencer Dalam Palan adalah
sebagai karakteristik dasar yang dimiliki seorang individu yang
berhubungan secara kausal dalam memenuhi kritersia yang diperlukan
dalam menduduki suatu jabatan.
13. Fogg (2004:90)
Pengertian kompetensi menurut Fogg dibagi menjadi 2 yaitu kompetensi
dasar (Threshold) dan Komptensi pembeda (differentiating).
o Kompetensi dasar (Threshold competencies) adalah karakteristik
utama, yang biasanya berupa pengetahuan atau keahlian dasar
seperti kemampuan untuk membaca.
o Kompetensi pembeda (differentiating) adalah kompetensi yang
membuat seseorang berbeda dari yang lain.

8
14. Kepala Badan Kepegawaian Negeri Nomor: 46A tahun 2003
Pengertian kompetensi menurut Kepala Badan Kepegawaian Negeri
Nomor: 46A adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh
seorang Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan, keterampilan, dan
sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya,
sehinga Pegawai Negeri Sipil tersebut dapat melaksanakan tugasnya
secara profesional, efektif dan efisien.
15. Wibowo (2007:86)
Pengertian kompetensi menurut Wibowo adalah kemampuan untuk
melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi
oleh keterampilan dan pengetahuan kerja yang dituntut oleh pekerjaan
tersebut.
Kompetensi adalah sebagai karakteristik dasar yang dimiliki oleh seorang
individu yang berhubungan secara kausal dalam memenuhi kriteria yang
diperlukan dalam menduduki suatu jabatan. Terdapat lima tipe Karakteristik
Kompetensi, yaitu sebagai berikut:
a. Motif adalah sesuatu yang secara konsisten dipikirkan atau diinginkan
orang yang menyebabkan tindakan. Motif mendorong, mengarahkan,
dan memilih perilaku menuju tindakan atau tujuan tertentu.
b. Sifat adalah karakteristik fisik dan respons yang konsisten terhadap
situasi atau informasi. Kecepatan reaksi dan ketajaman mata merupakan
ciri fisik kompetensi seseorang pilot tempur.
c. Konsep diri adalah sikap, nilai-nilai, atau citra diri seseorang. Percaya
diri merupakan keyakinan orang bahwa mereka dapat efektif dalam
hampir setiap situasi adalah bagian dari konsep diri orang.
d. Pengetahuan adalah informasi yang dimiliki orang dalam bidang
spesifik. Pengetahuan adalah kompetensi yang kompleks.

9
e. Keterampilan adalah kemampuan mengerjakan tugas fisik atau mental
tertentu.kompetensi mental atau keterampilan kognitif termasuk berfikir
analitis dan konseptual (Spancer dan Spencer dalam Palan 2007,
hlm.31-33)
Kompetensi (Rastodio, 2009) adalah karakteristik dasar seseorang yang
berkaitan dengan kinerja berkriteria efektif dan atau unggul dalam suatu
pekerjaan dan situasi tertentu. Menurut 24 Farida Sariman (2009: 17),
kompetensi guru merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
prilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diwujudkan oleh guru
dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya
Kompetensi sebagai “Competence is defined as the ability to adequately
perform a task, duty or role. Competence integrates knowledge, skill,
personal values and attitudes. Competence builds on knowledge and skill and
is acquired through work experience and learning by doing” kompetensi
sebagai peran dan tugas, kemampuan mengintegrasikan pengetahuan,
keterampilan-keterampilan, sikap-sikap dan nilai pribadi, dan kemampuan
untuk membangun pengetahuan dan keterampilan yang didasarkan pada
pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan. (Robert A. Reo, 2001, hlm.
73). Dapat peneliti simpulkan bahwa kompetensi adalah karakteristik
seseorang yang berkaitan dengan kinerja efektif dan unggul dalam situasi
pekerjaan tertentu. Kompetensi dikatakan sebagai karakteristik dasar
(underlying characteristic) karana karakteristik individu merupakan bagian
yang mendalam dan melekat pada kepribadian seseorag yang dapat
dipergunakan untuk memprediksi berbagai situasi pekerjaan tertentu.
Kemudian dikatakan berkaitan antara prilaku dan kinerja, karena kompetensi
menyebabkan atau dapat memprediksi prilaku dan kenerja.
2. Kompetensi Kepribadian
Kepribadian seorang guru berperan sangat besar terhadap keberhasilan
pendidikan terutama dalam proses pembelajaran. Pribadi seorang guru juga

10
akan memepengaruhi pribadi peserta didiknya. Seperti halnya yang sering
kita dengar “guru = digugu lan ditiru”. Semua yang ada dalam diri seorang
guru, pasti akan sedikit banyak mempengaruhi pribadi dari peserta didik.
Kompetensi kepribadian ini sangat besar peran dan fungsinya guna
menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM), serta
mensejahterakan masyarakat, kemajuan negara, dan bangsa pada umumnya.
Sehubungan dengan hal itu, setiap guru dituntut untuk memiliki
kompetensi kepribadian yang memadai, bahkan kompetensi ini akan
melandasi atau menjadi landasan bagi kompetensi-kompetensi yang lain.
Dalam hal ini, guru tidak hanya mampu memaknai pembelajaran, namun
yang paling penting adalah bagaimana ia mampu menjadikan pembelajaran
sebagai jembatan untuk membentuk pribadi peserta didik yang baik
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang
mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan beribawa,
menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia (Martinis Yamin dan
Maisah, 2010, hal 8). Secara rinci subkompetensi tersebut dapat dijabarkan
sebagai berikut:
1. Kepribadian yang arif memiliki indikator esensial: menampilkan
tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah,
dan masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan
bertindak.
2. Kepribadian yang beribawa memiliki indikator esensial: memiliki
perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan
memiliki perilaku yang disegani.
3. Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki indikator esensial:
bertindak sesuai dengan norma religious (iman,takwa, jujur, ikhlas,
dan suka menolong), dan memiliki prilaku yang diteladani peserta
didik.
4. Evaluasi diri dan pengembangan diri memiliki indikator esensisal,
memiliki kemampuan berintropeksi, dan mampu mengembangkan
potensi diri secara optimal.

11
5. Kepribadian yang mantap dan stabil memiliki indikator esensial,
bertindak sesuai dengan norma hukum , bertindak sesuai dengan
norma sosial, bangga sebagai guru, dan memiliki konsistensi dalam
bertindak sesuai dengan norma.
Sesuai dengan penelitian, bahwa kepribadian guru di sekolah
tersebut dapat di kategorikan baik, karena kompetensi guru dalam
mengajar sudah cukup bagus sesuai dengan kurikulumnya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) guru diartikan sebagai
“orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar” guru
merupakan faktor utama bagi terciptanya generasi penerus bangsa yang
berkualitas, tidak hanya dari sisi intelektualitas saja melainkan juga dari tata
cara berprilaku dalam masyarakat.
Guru adalah pendidik profesional, dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikaan anak usia dini, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
Menurut (Martinis Yamin 2010), secara ringkas kompetensi kepribadian
guru dapat di gambarkan sebagai berikut:
a. Mantap
b. Stabil
c. Dewasa
d. Arif dan bijaksana
e. Berwibawa
f. Berahklak mulia
g. Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat
h. Mengevaluasi kinerja sendiri
i. Mengembangkan diri secara berkelanjutan

12
Menurut (Lahmuddin, 2007, hlm 48), pendidik harus memiliki sifat
kepribadian yang baik, maksudnya seorang pendidik harus memiliki sifat-
sifat yang mulia (akhlakul karimah). Sedangka menurut (Martinis Yamin dan
Maisah, 2012, hlm 97-99), sifat-sifat mulia dan terpuji yang diharapkan dari
seorang pendidik adalah:
a. Siddiq (berlaku benar dan jujur)
Seorang pendidik haruslah memiliki sifat siddiq yaitu “cinta
kepada kebenaran” dan mengatakan sesuatu itu benar, jika sesuatu
itu memang benar, dan sebaliknya menyatakan sesuatu itu salah, jika
memang salah.
b. Amanah (dapat dipercaya)
Sebagai pendidik Islam harus dapat menjaga amanah dengan baik.
Amanah disini termasuk menjaga rahasia dari setiap mengadapi
orang yang dibimbing
c. Tabligh (menyampaikan)
Seorang pendidik Islam harus bersedia menyampaikan apa yang
layak di sampaikan kepada orang lain. Jika seseorang minta nasehat
atau petunjuk kepadanya, maka ia harus member nasehat tersebut.
d. Fathanah (cerdas)
Seorang pendidik harus memiliki kemampuan dan kecerdasan yang
memadai, sehingga ia dapat melaksanakan tugas dengan baik.
e. Tawaddu‟ (rendah hati)
Seorang pendidik Islami tidak boleh bersifat sombong, angkuh dan
merasa lebih tinggi kedudukan maupun ilmu dibanding orang lain.
2. Al-Qur’an Hadist
a. pengertian Al-Qur’an
secara etimologi al-qur‟an merupakan mshdar (kata benda) dari kata
kerja Qoro’a, yang bermakna talaa keduanya keduanya berarti: membaca

13
atau bermakna jama‟a (mengumpulkan atau, mengoleksi). Anda dapat
menuturkan, Qoro‟a Qor‟an Wa Qur‟aanan.
Sedangkan secara terminologi Al-Qur‟an adalah firman atau wahyu
yang berasal dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dengan
perantara melalui Malaikat Jibril sebagai pedoman serta petunjuk seluruh
umat manusia semua masa, bangsa dan lokasi. Al-Qur‟an adalah kitab
Allah SWT yang terakhir setalah kitab Taurat, Zabur dan Injil yang
diturunka melalui para Rasul. Hal ini juga senada dengan pendapat yang
menyatakan bahwa Al-Qur‟an kalam atau wahyu Allah yang diturunkan
melalui perantara Malaikat Jibril sebagai pengantar wahyu yang
disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW di gua hiro pada tanggal 17
Rhamadhan ketika Nabi Muhammad berusia 41 tahun yaitu surah Al-alaq
ayat 1-5. Sedangkan terakhir Al-Qur‟an turun yakni pada tanggal 9
Dzulhijjah tahun 10 Hijriah yakni surah Al-Maidah ayat 3.
Allah SWT menyebutkan Al-Qur‟an dengan sebutan yang banyak
sekali, yang menunjukkan keagungannya, keberkahannya, pengaruhnya
dan universalitasnya serta menunjukkan bahwa Allah adalah pemutus bagi
kitab-kitab terdahulu sebelumnya.
Al Qur‟an ialah Kitab Suci yang merupakan sumber utama dan
pertama ajaran Islam, menjadi petunjuk kehidupan umat manusia
diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw. sebagai salah satu rahmat
yang tak ada taranya bagi alam semesta. Di dalamnya terkumpul wahyu
Ilahi yang menjadi petunjuk, pedoman dan pelajaran bagi siapa yang
mempercayai serta mengamalkannya. Karena itu setiap orang yang
mempercayai Al Qur‟an, akan bertambah cinta kepadanya, cinta untuk
membacanya, untuk mempelajarinya dan memahaminya serta
mengamalkan dan mengajarkannya.”(KH. Arwani Amin: 2008: 12).

14
Pengertian Al-Qur‟an menurut para ulama
1. MUHAMMAD ALI ASH-SHABUNI
Menurut Ash-Shabuni, Al quran didefinisikan sebagai suatu firman
dari Allah Swt. yang tidak ada tandingannya, diturunkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW yang merupakan penutup para nabi
dan rasul melalui perantara malaikat Jibril.
Al quran ditulis pada mushaf-mushaf dan lalu disampaikan kepada
kita penerus umat secara mutawatir. Sementara itu, membaca dan
memahami Al quran bernilai ibadah.
2. SYEKH MUHAMMAD KHUDARI BEIK
Menurut Syekh Beik, Al quran adalah firman dari Allah Swt. yang
berbahasa Arab dan diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
untuk dipahami isinya, disampaikan kepada penerus umat secara
mutawatir, ditulis dalam mushaf, diawali dengan surat Al-Fatihah,
dan diakhiri dengan surat An-Naas.
1. Keistimewaan Al-Qur’an, yaitu:
a. Bersifat universal yang sesuai dengan segala zaman
b. Senantiasa terpelihara dan terjaga dari perbuatan serta campur
tangan manusia
c. Mempunyai uslub dan bahasa yang mengagumkan yang dapat
melumpuhkan dan mengalahkan musuh-musuhnya
d. Menjunjung tinggi kebebasan berfikir dan menghormati akal
pikiran manusia
e. Sebagai penyempurna atas kitab-kitab Allah yang diturunkan
pada para Nabi yang sebelumnya.
2. Fungsi Al-Qur’an adalah
Al-Qur‟an al karim memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri
dan sifat, Ia merupakan kitab Allah yang selalu dipelihara. Al-Qur‟an
mempunyai sekian banyak fungsi diantaranya:

15
a. Menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad SAW bukti kebenaran
tersebut dikemukakan dalam tantangan yang sifatnya bertahap.
1) Menantang siapapun yang meragukannya untuk menyusun
semacam Al-Qur‟an secara keseluruhan.
2) Menantang mereka untuk menyusun sepuluh surat semacam
AlQur‟an.
3) Menantang mereka untuk menyusun satu surat saja semacam
AlQur‟an.
4). Menantang mereka untuk menyusun sesuatu seperti atau lebih
kurang sama dengan satu surah dari Al-Qur‟an
b. Petunjuk untuk seluruh umat manusia.
Allah SWT menurunkan Al-Qur‟an sebagai petunjuk bagi umat
manusia. Petunjuk yang dimaksud adalah petunjuk agama atau yang
biasa disebut dengan syariat.
b. Sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW
Turunnya Al-Qur‟an merupakan salah satu mukjizat yang
dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW. Al-Qur‟an adalah wahyu Allah
yang berfungsi sebagai mu‟jizat bagi Rasullah Muhammad saw
sebagai pedoman hidup bagi setiap muslim.
Untuk membuktikan kenabian dan kerasulannya dan Al-Qur‟an
adalah ciptaan Allah bukan ciptaan Nabi. Hal ini didukung dengan
firman Allah SWT dalam surat Al-Isra‟ ayat 88:
Artinya: Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul
untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka
tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, Sekalipun
sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain

16
c. Sebagai hidayat.
Al-Qur‟an diturunkan Allah kepada nabi Muhammad bukan
sekedar untuk dibaca tetapi untuk dipahami kemudian untuk
diamalkan dan dijadikan sumber hidayat dan pedoman bagi manusia
untuk mencapai kebahagian di dunia dan di akhirat. Untuk itu kita
dianjurkan untuk menjaga dan memeliharanya.
d. Peringatan dan pelajaran bagi manusia.
Dalam Al-Qur‟an banyak diterangkan tentang kisah para Nabi
dan umat terdahulu, baik umat yang taat melaksanakan perintah
Allah maupun mereka yang menentang dan mengingkari ajaran
Nya. Bagi kita umat yang akan datang kemudia tentu harus
pandai mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah-kisah yang di
terangkan dalam Al-Qur‟an
b. Hadits
Hadits adalah perbuatan, perkataan, ketetapan, dari Nabi Muhammad
yang dijadikan landasan syariat Islam. Hadits dijadikan sumber hukum
Islam kedua setelah al qur‟an. Sedangkan menurut istilah yang dimaksud
dengan hadits adalah segala berita yang bersumber dari Nabi Muhammad
SAW, berita ucapan, perbuatan, takrir, serta penjelasan sifat-sifat Nabi
Muhammad SAW.
Ada tiga fungsi peranan hadist di samping al qur‟an sebagai sumber
agama dan ajaran Islam, sebagai berikut:
1. Menegaskan lebih lanjut ketentuan yang terdapat dalam al qur‟an.
Misalnya dalam al qur‟an terdapat ayat tentang shalat tetapi
mengenai tata cara pelaksanaannya dijelaskan oleh Nabi,
2. Sebagai penjelasan isi al qur‟an. di dalam al qur‟an Allah
memerintahkan manusia mendirikan shalat. Namun di dalam al
qur‟an tidak dijelaskan barapa rakaat, cara shalat, rukun shalat,
dan syarat-syarat shalat. Nabi yang menjelaskan sambil

17
mencontohkan jumlah rakaat setiap shalat, cara shalat, rukun
shalat dan syarat-syarat shalat.
3. Menambahkan atau mengembangkan sesuatu yang tidak ada atau
samar-samar ketentuannya di dalam al qur‟an.
Hadits dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu:
a. Hadits Qauliyah, yaitu hadits yang didasarkan atas segala
perkataan dan ucapan Nabi Muhammad.
b. Hadits Fi‟liyah, yaitu hadits yang didasarkan atas segenap
perilaku dan perbuatan Nabi Muhammad.
c. Hadits Takririyah, yaitu hadits yang didasarkan pada persetujuan
Nabi Muhammad, atas apa yang dilakukan para sahabat.
c. Pengertian Al-Qur’an Hadist
Secara substansial, Al-Qur‟an Hadits memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan
mempraktekkan cara membaca yang baik dan benar berdasarkan ilmu
tajwid dan makharij al-huruf yang benar. Dan secara sederhana mencoba
menerapkan nilai-nilai yang terkandung surat-surat pendek dari Al-Qur‟an
dan hadits-hadits pilihan sebagai sumber utama ajaran Islam dan sekaligus
menjadi pegangan dan pedoman hidup seorang muslim dalam kehidupan
sehari-hari.
Pendapat para „Ulama mengenai definisi dari Al Qur‟an, :
a. As Sayuthy dalam kitab Al Itqan : Watas arti kata Al Qur‟an
ialah, “Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad,
yang tidak dapat ditandingi oleh yang menentangnya, walaupun
sekedar sesurat saja daripadanya.”
b. Sebagian Mutaakhirin menambahkan : “Yang kita beribadat
dengan mentilawatkannya.”
c. b. Asy Syaukani dalam kitab Al Irsyad : Yang lebih utama
dikatakan, “Al Qur‟an itu Kalamullah yang diturunkan kepada

18
Nabi Muhammad yang ditilawatkan dengan lisan, lagi mutawatir
penukilannya.”
d. c. Ahli Agama („Uruf Syara‟) : “Al Qur‟an itu wahyu Illahi yang
diturunkan kepada Muhammad yang telah disampaikan kepada
kita, umatnya, dengan jalan mutawatir, yang dihukumi kafir
orang yang meriwayatkannya.
Jadi, dari beberapa pendapat para „Ulama tentang definisi Al Qur‟an, dapat
disimpulkan bahwa Al Qur‟an adalah Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw. secara munajjaman oleh Malaikat Jibril agar disampaikan
kepada umatnya, yang ditilawatkan dengan lisan.
Ahli Sunnah wal Jama‟ah meyakini, al Qur`an adalah Kalamullah. Berasal
dari Allah, berupa perkataan tanpa dapat diketahui caranya. Al Qur`an diturunkan
kepada Rasul-Nya sebagai wahyu. Sebagai Kalamullah, maka al Qur`an bukan
makhluk, tidak seperti halnya ucapan manusia.
Mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah
salah satu mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan
membaca dan menulis AlQur‟an Hadits dengan benar, serta hafalan
terhadap surat-surat pendek dalam Al-Qur‟an, pengenalan arti atau makna
secara sederhana dari surat-surat pendek tersebut dan hadits-hadits tentang
akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui
keteladanan dan pembiasaan (Depag RI, 2008: 16).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
AlQur‟an Hadits adalah segala upaya yang dilakukan dengan penuh
tanngung jawab oleh guru Al-Qur‟an Hadits kepada siswa yang tersusun
secara terprogram dengan tujuan untuk mencapai proses pengajaran yang
dimulai dengan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan
evaluasi pembelajaran.
1. Karakteristik Al-Qur‟an Hadist

19
Karakteristik bidang studi merupakan aspek yang dapat memberikan
landasan yang berguna dalam mendeskripsikan strategi pembelajaran.
Karakteristik bidang Al-Qur‟an Hadis antara lain:
a. Menekankan pada kemampuan baca tulis yang baik dan benar
b. Memahami makna secara tekstual dan kontekstual
c. Mengamalkan kandungan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Macam-macam Metode Pembelajaran Al-Qur‟an Hadits
Metode pembelajaran Al-Qur‟an Hadits yang sering digunakan di
sekolah atau madrasah adalah:
a. Metode Ceramah
Ceramah adalah cara menyajikan pelajaran melalui penuturan
secara lisan atau penjelasan lansung kepada sekelompok siswa
(Wina Sanjaya, 2010: 147). Metode ceramah merupakan metode
pembelajaran yang paling banyak digunakan.
b. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah metode penyampaian materi
pelajaran dengan cara guru mengajukan pertanyaan dan murid
menjawab. Metode tanya jawab berbeda dengan evaluasi, metode
tanya jawab merupakan salah satu teknik penyampaian materi,
sedangkan evaluasi adalah alat untuk mengukur hasil
pembelajaran.
c. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara penyajian pelajaran di mana
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengadakan
pembicaraan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat
kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif pemecahan
masalah (Armai Arief, 2002: 146).
d. Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok adalah metode pembelajaran dengan
cara membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil maupun

20
besar. Kemudian setiap kelompok diberikan tugas yang harus
dilaksanakan, sementara guru tetap melakukan pengawasan
terhadap kegiatan agar setiap kelompok dapat berjalan dengan
baik.
B. Studi Relevan
Penelitian Rohma, tahun 2013 mengenai, Kompetensi kepribadian
guru Al-Qur‟an Hadist terhadap motivasi belajar siswa di Madrasah
Ibtidaiyah Raden Patah Malang. Peneliti menemukan bahwa skripsi tersebut
mengenai bahwa kompetensi kepribadian guru Al-Qur‟an Hadist memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa di MI
Raden Patah Malang. Karena kompetensi seorang guru sangat penting
terhadap proses belajar mengajar.
Penelitian Hamdani, tahun 2010 mengenai, kompetensi kepribadian
guru al qur‟an hadits dalam mengembangkan sikap siswa di madsarah
Tsanawiyah Asas Islamiyah Kota Jambi. Skripsi ini membahas tentang
akhlak siswa yang kurang baik ketika di lingkungan sekolah, seperti siswa
berkelahi sesama teman, berbicara kasar. Sedangkan guru memiliki tanggung
jawab dan tugas mendidik siswa di sekolah agar memiliki kepribadian yang
baik.

21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif dengan
pendekatan studi kasus. Yaitu suatu penelitian yang dilakukan secara intensif,
terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga/gejala tertentu.
Ditinjau dari wilayahnya, maka penelitian kasus hanya meliputi daerah atau
subyek yang sangat sempit tetapi dari sifat penelitian, penelitian kasus lebih
mendalam. (Suharsimi Arikunto, 2002: 120)
Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller dalam Moleong
mendefinisikan bahwa ”penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan
pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-
orang tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya. (Lexy J
Moleong, 2011: 3) Metode deskriptif juga dapat didefinisikan sebagai suatu
metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set
kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sebagai upaya untuk
memberikan jawaban atas permasalahan yang telah dibentangkan, karena
sifatnya menggunakan pendekatan analisis deskriptif. Dengan kata lain
penelitian ini berupaya menggambarkan, menguraikan suatu keadaan yang
sedang berlangsung berdasarkan fakta dan informasi yang diperoleh dari
lapangan dan kemudian dianalisis beradasarkan variable yang satu dengan
lainnya sebagai upaya untuk memberikan solusi tentang Kompetensi guru Al-
Qur‟an Hadist, yang dimana lokasi Penelitian ini dilakukan di MI Nurul
Ittihad Kota Jambi.
Pemilihan metode ini didasarkan atas beberapa pertimbangan. Pertama,
menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan
kenyataan ganda; kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat
21

22
hubungan antara peneliti dengan responden; ketiga, metode ini lebih peka dan
lebih bisa menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama
dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. (Lexy J Moleong, 2011: 5)
B. Setting dan Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
Penelitian ini di lakukan di MI Nurul Ittihad Kota Jambi. Pemilihan
sekolah tersebut sebagai penelitian, didasarkan beberapa pertimbangan
yaitu, keterjangkauan lokasi penelitian oleh peneliti, baik dari tenaga
maupun waktu.
2. Subjek Penelitian
Istilah subyek penelitian menunjuk pada orang atau individu atau
kelompok yang dijadikan unit atau satuan (kasus) yang diteliti. (Sanapiah
Faisal, 2007: 109) maka yang akan dijadikan sebagai informan (Subjek
penelitian) ini adalah:
a) Kepala sekolah MI Nurul Ittihad Kota Jambi
b) Guru Al-Qur‟an Hadist di MI Nurul Ittihad Kota Jambi.
c) Para murid di MI Nurul Ittihad Kota Jambi.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung
dari sumber utama melalui observasi dan wawancara di lapangan. Sedangkan
data sekunder yaitu data yang diperoleh dari bacaan literatur-literatur serta
sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Dengan kata
lain, data sekunder dapat diperoleh dari sumber kedua berupa dokumentasi
serta peristiwa yang bersifat lisan atau tulisan. Data sekunder ini digunakan
sebagai data pelengkap atau data pendukung dari data primer.
Sumber data yang diterepkan sebagai tahap pertama di tarik sebagai key
informan, (informasi kunci). Informasi kunci biasanya adalah orang yang

23
dipandang lebih tahu tentang situasi dan kondisi penelitian (Mukhtar, 2013:
95). Selain informasi kunci, adapula informasi tambahan, yaitu dalam
penelitian ini adalah kepala sekolah
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung dari peneliti
kepada sumbernya, tanpa adanya perantara. (Mukhtar, 2010: 86)
Yakni data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara dan
pengamatan (observasi) terhadap perkembangan permasalahan di di
MI Nurul Ittihad Kota Jambi
b. Data Sekunder
Data sekunder ialah data yang bukan diusahakan sendiri
pengumpulannya oleh peneliti misalnya dari dokumentasi (profil
sekolah dan struktur organisasi) atau publikasi lainnya. (Mukhtar,
2010: 90) Data sekunder adalah data yang telah lebih dahulu
dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang di luar penyelidik sendiri
walau yang dikumpulkan itu sesungguhnya data asli.(Zarkasi syam,
2006: 74). Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui
dokumentasi yang meliputi profil MI Nurul Ittihad dan struktur
organisasi MI Nurul Ittihad Kota Jambi.
2. Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data adalah subyek darimana data-data
diperoleh. (Suharsimi Arikunto, 2002: 106) Sumber data yaitu berbentuk
perkataan maupun tindakan, yang didapat melalui wawancara. Sumber data
peristiwa (situasi) yang didapat melalui observasi. Dan sumber data dari
dokumen didapat dari instansi terkait. “menurut Lofland sumber data utama
dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah
data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. (Jam‟an Satori, 2009: 105)
Sumber data di sini merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh
yaitu :

24
a. Sumber data berupa manusia, yakni kepala sekolah, para guru al
qur‟an hadits dan murid MI Nurul Ittihad.
b. Sumber data berupa suasana, dan kondisi di MI Nurul Ittihad Kota
Jambi.
c. Sumber data berupa dokumentasi, berupa foto kegiatan, arsip
dokumentasi resmi yang berhubungan dengan keberadaan guru,
baik jumlah guru, di MI Nurul Ittihad Kota Jambi
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang ditempuh untuk mendapatkan
data yang valid. karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui metode pengumpulan data, peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono,
2009 : 308). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui
metode observasi, wawancara dan dokumentasi.
1. Metode Observasi
Observasi merupakan pengamatan lansung terhadap objek yang akan di
teliti dalam sebuah penelitian ataupun pengamatan lansung terhadap sesuatu
kegiatan yang sedang berlansung. Observasi kualitatif merupakan yang di
dalamnya peneliti lansung turun ke lapangan untuk mengamati aktivitas
individu-individu di lokasi penelitian. Teknik observasi yang di pilih dalam
penelitian ini adalah observasi berperan. Pada teknik observasi ini peneliti
melakukan pengamatan dan mencatat hal yang sedang berlansung, proses
pembelajaran di MI Nurul Ittihad Kota Jambi.
2. Metode Wawancara
Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal semacam percakapan
yang bertujuan memperoleh informasi ”(Nasution, 2006: 113) Metode
wawancara ini penulis lakukan untuk mengambil data, mengadakan tanya
jawab secara langsung dengan responden dan mendengarkan, serta mencatat

25
teliti apa yang diterangkan oleh responden, Metode ini digunakan untuk
memperoleh data atau informasi dari beberapa sumber data yang
bersangkutan yaitu, Kepala sekolah, guru al qur‟an hadits dan para murid di
MI Nurul Ittihad Kota Jambi.
Teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan data kualitatif
dengan menggunakan instrument yaitu pedoman wawancara. Wawancara
yang digunakan peneliti adalah wawancara yang tidak terstruktur. Wawancara
yang tak terstruktur merupakan wawancara yang berbeda dengan yang
terstruktur. Cirinya kurang diinterupsi. Wawancara semacam ini digunakan
untuk menemukan informasi yang bukan baku atau informasi tunggal (Lexi J
Moleong, 2013:190). Sebelum penulis melalukan wawancara, penulis sudah
mempersiapkan seperangkat pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian
Interview ditinjau dari segi pelaksanaannya, maka dibedakan menjadi :
a. Interview bebas, dimana pewancara bebas menanyakan apa saja,
tetapi juga mengingat akan data apa yang akan dikumpulkan.
b. Interview terpimpin, yaitu interview yang dilakukan oleh
pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan
terperinci seperti, yang dimaksud dalam interview terstruktur.
c. Interview bebas terpimpin yaitu kombinasi antara interview bebas
dan interview terpimpin. (Suharsimi Arikunto, 2002: 132)
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah suatu cara mencari data terhadap hal-hal
seluk beluk penelitian baik berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
prasasti, majalah, agenda dan lain sebagainya. (Sugiono, 2012: 138)
Metode dokumentasi ini digunakan untuk mengetahui tentang catatan
catatan atau dokumen yang ada di MI Nurul Ittihad yang nantinya dapat
mendukung kegiatan penulisan skripsi ini. Data tersebut antara lain :
1) Historis dan geografis
2) Struktur Organisasi
3) Keadaan sarana dan prasarana.

26
E. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini yang akan dianalisis adalah melalui pendekatan
kualitatif dengan menggunakan cara deduktif. Deduktif adalah suatu proses
berfikir dengan mengemukakan permasalahan yang bersifat umum kemudian
dibahas kepada permasalahan yang bersifat khusus. Analisis data meliputi :
1. Reduksi Data
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia
dari dri berbagai sumber yaitu dari wawancara, observasi, dan
dokumentasi”.(Jam‟an Satori, 2009: 219) Setelah dibaca, dipelajari, maka
langkah selanjutnya adalah reduksi data.
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan tranformasi data-data kasar yang muncul
dari catatan-catatan yang tertulis di lapangan. Reduksi data dilakukan selama
penelitian berlangsung.
2. Penyajian data
Setelah melalui reduksi data langkah selanjutnya dalam analisa data
adalah penyajian data atau sekumpulan informasi yang memungkinkan
peneliti melalukan penarikan kesimpulan.
3. Verifikasi / penarikan kesimpulan
Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and
Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal
yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan
data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap
awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang temukan
merupakan kesimpulan yang kredibel.

27
Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat
menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin
juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan
masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan
berkembang setelah penelitian berada di lapangan (Sugiyono,2013 : 252).
F. Uji Keterpercayaan Data (Trushwortnines)
Untuk menetapkan keterpercayaan data, maka diperlukan tehnik
pemeriksaan. Pelaksanaan pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria
tertentu, ada beberapa tehnik yang digunakan dalam pengecekan keabsahan
temuan, diantaranya :
1. Perpanjang keikutsertaan
Perpanjang keikutsertaan dalam artian memperpanjang waktu di
lapangan sehingga kejenuhan pengumpilan data tercapai. Jika hal ini
dilakukan maka membatasi membatasi gangguan dari dampak peneliti pada
konteks, membatasikekeliruan peneliti, dan mengkonpensasikan pengaruh
dari kejadian atau peristiwa yang memiliki pengaruh sesaat. Perpanjangan
waktu di lapangan akan memungkinkan penungkatan derajat kepercayaan
data yang dikumpul. (Sugiono, 2012: 219)
2. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan dalam pengamatan berarti menemukan ciri-ciri dan unsur-
unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang
sedang dicari dan kemudian memusatkan diri terhadap hal-hal tersebut secara
rinci berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol. (Sugiono,
2012: 99) Hal ini diharapkan dapat mengurangi distorsi data yang timbul
akibat peneliti terburu-buru dalam menilai suatu persoalaan, ataupun
kesalahan responden yang tidak benar dalam memberikan informasi.
3. Triangulasi
Trianggulasi merupakan teknik pemerikasaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu diluar data pokok. Untuk keperluan pengecekan atau

28
sebagai pembanding terhadap data itu, terdapat empat macam teknik
pemerikasaan menggunakan sumber, metode, penyidik, dan teori. (Lexy J
Moleong, 2011: 178)
G. Jadwal Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 (lima) bulan, bulan Februari,
Maret, April, Agustus dan September 2019, dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
Tabel 3.1. Jadwal Penelitian
No Kegiatan
Bulan Ke, Tahun 2017
februari Maret April Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
penelitian
X
2 Menyusun atau
menulis konsep
proposal
X
3 Mengajukan judul
ke Fakultas untuk
persetujuan judul
4 Konsultasi dengan
dosen pembimbing
X x
5 Seminar proposal x
6 Izin atau perintah
riset
x
7 Pelaksanaan riset X x x
8 Penulisan konsep
skripsi
X

29
9 Konsultasi kepada
dosen pembimbing
10 Penggandaan
skripsi
11 Munaqasah dan
perbaikan
12 Penggandaan
skripsi dan
penyampaian
skripsi kepada tim
Penguji dan
Fakultas
Catatan : Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah

30
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. TEMUAN UMUM
1. Sejarah MI Nurul Ittihad
Latar belakang sejarah Berdirinya MI Nurul Ittihad Kota Jambi, yang
berkedudukan di RT.21 Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo (Kota
Baru), Kota Jambi. Pemberian nama ini mengacu kepada nama Masjid yang
terletak di lokasi yang sama. MI Nurul Ittihad Kota Jambi didirikan pada
tahun 2006 memulai pelajaran dengan menerima 34 orang siswa.
Secara georafis MI ini mudah dijangkau karena berada ditengah
pemukiman penduduk dan berjarak hanya beberapa puluh meter dari
perumahan.
sosial masyarakat sekitar MI ini, khususnya sosial ekonomi sangat
hiterogen. Mulai dari pejabat Negara, pejabat pemerintahan sampai pekerja
kasar seperti buruh bangunan dan jasa angkutan roda dua (tukang
ojek).fenomina yang tidak cukup menggembirakan adalah bahwa sebahagian
besar anak-anak yang masuk MI ini adalah anak dari keluarga kurang mampu
dan tidak melalui pendidikan Taman kanak kanank. Kondisi ini membuat in
take (kesiapan belajar) murid sangat rendah sehingga sangat mempengaruhi
upaya-upaya pengembangan kegiatan pembelajaran dan pengembangan
madrasah secara keseluruhan.
Pada tahun 2016, Yayasan Al-Ittihad memperbaharui Akta Notaris
Pendiriannya, yaitu dengan menerbitkan Akta Notaris Dwi Andri Afiani,
SH., M.Kn; Nomor 02 ; Tanggal 18 April 2016.
Berdirinya MI ini diawali dari keinginan masyarakat untuk memiliki
lembaga pendidikan formal dengan basis pendidikan keagamaan (dalam hal
ini agama Islam) dilingkungan tempat tinggal mereka.
Untuk mewujudkan keinginan ini masyarakat melakukan beberapa upaya:
a. Pada tahun 2006 masyarakat mendirikan Yayasan Al-Ittihad dengan
Akta Notaris M, Zen, SH Nomor 54 tanggal 15 Februari 2006
sebagai yayasan yang akan menyelenggarakan pendidikan tersebut .

31
b. Mulai tahun ajaran 2008/2009 MI Nurul Ittihad menyelenggarakan
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajar Dikdas) dengan
waktu belajar pagi hari. Status MI Nurul Ittihad sebagai madrasah
yang menyelenggarakan program Wajar Dikdas ini dikukuhkan
dengan SK Kepala Kantor Kementerian Agamaa Kota Jambi Nomor
Kd.05.10/6/pp.00/241/2010 Tanggal 4 maret 2010,tentang Pendirian
RA dan Madrasah di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota
Jambi, dengan NSM 111215710027 dan NPSN 60704787.
c. 15 Februari 2016; dan disahkan oleh Kemenkumham dengan SK
Pengesahan Kemenkumham Nomor:AH0009122.AH.01.04;Tahun
2016 Tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Yayasan Al-
Ittihad Kota Jambi.
d. Pada tahun 2016 MI Nurul Ittihad sudah terakreditasi, berdasarkan
SK Ketua Badan Akreditasi Provinsi (BAP) S/M Provinsi Jambi
Nomor : 349/BAP-SM/XI/Jbi/2016; Tanggal 14 Nopember 2016;
tentang Penetapan Hasil Akreditasi Sekolah/Madrasah (MI, MTs &
MA) tahun 2016; dengan nilai 77; predikat B.
2. Geografis
MI Nurul Ittihad Kota Jambi yang berkedudukan di RT.21 Kelurahan
Rawasari, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi. Adapun luas tanah MI Nurul
Ittihad Kota Jambi adalah 10.000 m2, luas tanah yang terbangun adalah 5.010
m2
dan luas tanah yang siap bangun adalah 4.990 m2. Dengan posisi geografis
-1.259 lintang dan 103.1397 bujur. (Dokumentasi MI Nurul Ittihad)
Dari observasi yang dilakukan oleh penulis bahwa MI Nurul Ittihad Kota
Jambi, walaupun berada dilingkungan yang cukup ramai, namun tidak
mengganggu dalam proses belajar mengajar dan kegiatan shalat dzuhur
berjama‟ah karena letaknya strategis walaupun dekat dengan jalan raya tetapi
lokasinya didataran tinggi sedangkan jalan raya berada di dataran rendah,
sehingga proses pembelajaran dan pelaksanaan ibadah shalat dzuhur
berjamaah tidak ternganggu.

32
3. Visi dan Misi MI Nurul Ittihad Kota Jambi
Adapun VISI dan MISI MI ITTIHAD Jambi adalah sebagai berikut :
a. Vi si :
Mewujudkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada allah.
Memiliki kecerdasan dan kreativitas tinggi , berakhlakul karimah dan
siap untuk memajukan bangsa dan Negara.
b. Misi :
1. menjadikan peserta didik yang tangguh dalam keimanan dan
ketaqwaan kepada allah.
2. memotivasi peserta didik agar lebih kreatif, disiplin, terampil,
profesionaldalam pengembangan diri.
3. mewujudkan peserta didik menjadi generasi yang berakhlak mulia
dan mampu bersosialisasi dengan masyarakat.
4. membangkitkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air dan
bangsa.
4. Tujuan MI Nurul Ittihad
Ingin menghasilkan manusia yang ta‟at beriman dan bertaqwa
kepada allah, berbudi pekerti luhur berkepribadian mandiri, tangguh,
cerdas, kreatif, terampil berdisiplin, bertanggung jawab, produktif sehat
jasmani dan rohani, memiliki semangat kebangsaan, cinta tanah air,
kesetiakawanan social, kesadaran akan sejarah bangsa dan sikap
menghargai pahlawan serta berorintasi pada masa depan.
5. Kurikulum MI Nurul Ittihad Kota Jambi
Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat dipertanggung
jawabkan secara nasional, kegiatan pembelajaran di MI Nurul Ittihad
Jambi mengacu pada standar kompetensi lulusan yang telah ditetapkan
oleh BSNP sebagai berikut:

33
Berperilaku sesuai dengan nilai dan norma ajaran islam secara kaffah.
a. Mampu mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan
kelebihan diri dan memperbaiki kekurangannya.
b. Mampu menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas
perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya.
c. Berpartisipasi dalam menegakkan aturan social.
d. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan strata social
ekonomi dalam tatanan global.
e. Membangun dan mengembangkan system informasi yang logis,
kritis, kreatif, dan inovatif.
f. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
dalam memacahkan masalah dan pengambilan keputusan.
g. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri.
h. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil
yang terbaik.
i. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah
kompleks.
j. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.
k. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara secara demokratis dalam wadah Negara
l. Kesatuan Republik Indonesia.
m. Mengapresiasi karya seni dan budaya dan mampu mengekspresikan
diri melalui kegiatan seni dan budaya sesuai dengan budaya dan
norma-norma Islam.
n. Menghasilkan karya kreatif baik individu maupun kelompok.
o. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta
kebersihan lingkunagan.
p. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun.
q. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan
masyarakat.

34
r. Menunjukkan kemampuan berbahasa yang efektif baik secara lisan
maupun tulisan dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab.
s. Selalu mengikuti perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan
dan teknologi terkini, serta mengembangkannya untuk kepentingan
diri sendiri, masyarakat, bangsa, dan Negara.
t. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk melanjutkan
pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi.
6. Struktur Organisasi MI Nurul Ittihad Kota Jambi
Sebagai satuan organisasi tidak akan terlepas dari suatu stuktur
organisasi kepengurusan. Karena kepengurusan itulah yang akan
menjalankan roda-roda organisasi dan maju atau mundurnya suatu
organisasi sangat tergantung pada penggurusnya. Jikalau organisasi yang
baik dapat menunjukan kegiatan, pelaksanaan serta hasil yang baik pula
begitu sebaliknya
Lembaga pendidikan sebagai penyelenggara organisasi kerja,
diselenggarakan secara sistematis, terpimpin dan terarah, karena organisasi
dilaksanakan untuk menciptakan proses serangkaian yang terarah pada
tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai organisasi kegiataan kerja maka
untuk mencapai tujuan organisasi itu harus disusun perangkat-perangkat
yang melaksanakan tugas masing-masing sesuai tujuan umum maupun
khusus berdasarkan jenis dan tingkatnya sendiri-sendiri.
Begitu pula dengan MI Nurul Ittihad juga mempunyai struktur
organisasi, sama hal nya dengan organisasi masyarakat lainnya. Secara
operasional struktur organisasi ini sudah mempunyai tugas dan wewenang
masing-masing dan menjalankan tugas sehari-hari. Untuk kelancaran dan
kesuksesan suatu kegiatan diperlukan persiapan perencanaan yang baik,
dan dibutuhkan struktur kepengurusan yang tepat serta terencana sesuai
dengan tugas dan fungsi masing-masing. Adapun struktur organisasi MI
Nurul Ittihad kota Jambi adalah sebagai berikut:

35
KEPALA
DRS. SAMSUL QAMAR
PENGURUS YAYASAN
WARGA MASYARAKAT
OPERATOR MADRASAH
MADRASAH
TONI KAUSARI, S.Pd.I
TUGAS TAMBAHAN
(PENUNJANG KBM)
GURU KELAS V
TONI KAUSARI, S.Pd.I
GURU KELAS IV
SUMITRA, S.Pd.I
GURU MAPEL
PENJAGA MADRASAH
SARMI
GURU MAPEL
ADELA SUSWITA, S.Pd.I
HALIMAH, S.KOM.I
GURU KELAS VI
GURU KELAS III
GURU MAPEL
TASLIMAH, S.Pd.I
DRA. NUR ASIAH
KOMITE
MADRASAH
WAKIL KEPALA
HJ. PATIAH, S.Pd.I
GURU KELAS II
NAZIAH, S,Ag NURMI,S.Pd.I
GURU KELAS I
GURU KELAS I B GURU KELAS
SARIL, S.Pd.I
HJ. PATIAH, S.Pd.I
EMIRZA HAJRIN, S.Pd.I

36
7. Keadaan Tenaga Pendidik Dan Pendidikan
a. Keadaan Guru dan Karyawan MI Nurul Ittihad
Tenaga pengajar di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi
mempunyai tugas utama dalam mengelola pelajaran untuk disampaikan
kepada siswa dan siswi. Selain itu guru-guru di Madrasah Ibtidaiyah
Nurul Ittihad kota Jambi tahun 2019 juga harus menjalankan tugas piket
dan sebagai wali kelas. Ketentuan yang menunjukkan bahwa tenaga
dalam satu lembaga pendidikan harus mempunyai ijazah guru untuk
menjadi tenaga pengajar.
Guru adalah pelaksana dan pengembang program kegiatan dalam
proses belajar mengajar. Seorang guru mempunyai tugas dan tanggung
jawab untuk membina dan mengembangkan anak-anak didiknya. Adapun
guru-guru yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi
berjumlah 27 orang .Dari segi sumberdaya mengajar mereka rata-rata
mempunyai kualifikasi sebagai guru, baik dari lembaga pendidikan
umum maupun dari pendidikan agama. Dengan demikian sumber daya
mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Nurul IttihadKota Jambi telah
mempunyai persyaratan baik dari segi pendidikan umum mapun
pendidikan agama.

37
Table 1 : daftar nama-nama guru dan pegawai
MI Nurul Ittihad Kota Jambi
No Nama Mengajar
Di Kelas Keterangan Tugas
1 2 3 4 5
1 Drs. H. SAMSUL
QAMAR, M.Pd.I PNS Kepala Sekolah
2 HJ. PATIAH, S. Pd.I IV, V. VI PNS
Waka Bid.
Kurikulum/Guru
SKI
3 TASLIMAH, S. Pd. I I. A PNS Guru Kelas
4 SARIL, S. Pd.I I. B PNS Guru Kelas
5 TONI KAUSAR, S.
Pd.I IV A PNS Guru Kelas
6 Dra. NUR ASIAH IV B PNS Guru Kelas
7 SUMISTRA, S. Pd.I VA PNS Guru Kelas
8 NAZIAH, S. Ag IIIA PNS Guru Kelas
9 NURMI, S. Pd.I IIA PNS Guru Kelas
10 DESI ISMAYANTI,
S.Pd II B HONOR Guru Kelas
11 WARDIYAH, S.Pd III B HONOR Guru Kelas
12 LIDIAWATI, S. Pd VI A HONOR Guru Kelas
13 LILI SETIAWATI,
S.Pd VI B PNS Guru kelas
14 MIFTAHUL JANNAH V B HONOR Guru Kelas
15 HALIMAH, S. KOM.I III-VI PNS Guru Bahasa Arab
16 ADELA SUWSITA,
S.Pd I-III PNS Guru SKI
17 ANWAR SADAT,S.Pd IV-VI PNS Guru Al Qur‟an

38
Hadits
18
AFFAN
KURNIAWAN, S,
KOm
HONOR Operator Sekolah
19 EMIRZA HAJRIN,S.Pd IV-VI PNS Guru Olaraga
20 MERI ARYANTI, S.Pd I-III HONOR Guru Olaraga
21 M. FAJRI, S. Pd HONOR Guru Tahfidz
22 SARI PUSPITA, S.Pd HONOR Tata Usaha
23 SALAHUDDIN HONOR Penjaga
Sekolah/Satpam
24 KHAIRUL ANWAR, IV-VI HONOR Guru SKI
25 ZAITUN, S. Pd. I-III HONOR Guru Al Qur‟an
Hadits
26 Ikhwal III-VI HONOR Guru Akidah
Akhlak
27 RAMADHAN, S.Pd III-VI HONOR Guru Fiqih
( Dokumentasi MI Nurul Ittihad Kota Jambi 2019)
Berdasarkan skema struktur organisasi di atas, maka jelaslah bahwa
dalam suatu organisasi sekolah, peranan kepala sekolah sangat penting dan
menentukan dimana setiap kegiatan yang menyangkut sekolah tidak
terlepas dari pengawasan mudir.
Akan tetapi, kelancaran pelaksanaan kegiatan yang ada di sekolah,
harus ada kerja sama dengan baik, baik antara kepala sekolah dengan guru,
kepala sekolah dengan siswa, bahkan kepala sekolah dengan wali siswa.
Selain itu di sekolah terdapat struktur MI Nurul Ittihad Kota Jambi yang
memiliki tanggung jawab yang berbeda, berikut penjabarannya:
1. Tugas Kepala Sekolah
a. Merencanakan program yang akan dilaksanakan
b. Sebagai penggerak /pemotivasi dari program tersebut
c. Mengawasi kegiatan belajar mengajar

39
d. Mengorganisasikan
2. Tugas Bagian Tata Usaha
a. Mengisi file pegawai
b. Menulis statistik karyawan dan guru
c. Mengivetarisir semua barang-barang milik sekolah
d. Megurus semua surat menyurat baik surat yang masuk maupun
surat yang keluar
e. Melengkapi administrasi didalam proses belajar mengajar dan lain-
lain.
3. Tugas Bidang Kurikulum
a. Menyusun pembagian dan uraian tugas guru
b. Menysusun jadwal/roster pelajaran
c. Menyusun penjabaran kelender pendidikan
d. Membina dan memeriksa administrasi guru, seperti program
harian, program tahunan, program semester.
e. Memeriksa administrasi wali kelas dan guru piket
f. Menyususn pembagian buku laporan pendidikan
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala sekolah baik
secara tertulis maupun secara lisan.
4. Tugas Tenaga Pengajar/Guru
a. Mmelaksanakan tugas mengajar menurut jadwal yang telah
ditentukan
b. Menciptakan kondisi Psykis (kondusip) sehingga situasi dan
pelaksanaan belajar mengajar dalam berkembang dan berjalan
dengan baik
c. Membuat program kegiatan seharian, persiapan mengajar tahunan,
semesteran, analisis, serta perbaikan dan pengayaan
d. Berusaha mengetahui atau menggali bakat, minat, dan kemampuan
siswa
e. Mengisi daftar hadir siswa, agenda kelas, buku dan catatan
kegiatan harian.

40
5. Tugas Wali Kelas
Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam:
a. Mengelola kelas
b. Penyelenggaraan administrasi kelas
c. Penyusunan dan pembuatan statistik bulanan siswa
d. Pembuatan catatan khusus tentang siswa
e. Mencatat mutasi siswa
f. Pengisian buku lapor penilaian hasil belajar
g. Pembagian buku lapor penilaian hasil belajar
h. Menjaga kelancaran KBM dalam kelas yang dibimbingnya
i. Mengadakan bimbingan kepada siswa di kelas masing-masing
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala sekolah
b. Keadaan Siswa
Dalam pengamatan saya selama berada di MI Nurul Ittihad Kota
jambi , saya melihat adanya suatu hubungan baik dalan menjalankan kerja
sama , contohnya dalam bidang akademisi siswa sangat disiplin serta taat
pada tata tertib yang di berlakukan oleh pihak sekolah , bahkan dalam
bidang ekstrakurikuler siswa yang terdapat di MI Nurul Ittihad Kota jambi
sangat aktif dan boleh saya bahasakan hampir semua siswa yang memilki
potensi atau bakat dapat disalurkan melalui kegiatan Ekstra maupun
intra,seperti Pramuka, Panduan suara,Tahfidz, Tari, Olimpiade, Olahraga
dan seterusnya. (0bservasi juli 2019)
Adapun jumlah siswa yang terdapat di MI NURUL ITTIHADkota
jambi baik dari kelas 1-6 adalah sebagai berikut :
Tebel 4 : Daftar Keadaan siswa
MI NURUL ITTIHAD Kota Jambi tahun 2019-2020
Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah
I 27 24 51
II 31 26 57

41
III 25 34 59
IV 30 23 53
V 19 27 46
VI 21 29 50
Jumlah 153 163 316
(Dokumentasi, MI Nurul Ittihad)
Berdasarkan tabel di atas dapat kita ketahui bahwa total keseluruhan
jumlah siswa MI Nurul Ittihad semuanya 316 orang, yang mana siswanya
berasal dari kota jambi, seperti dari kecamatan kota baru, kecamatan
telanai pura dan lain sebagainya.
8. Sarana Dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan syarat mutlak bagi terlaksananya
suatu lembaga pendidikan, tanpa adanya sarana dan prasarana yang baik
dan cukup, maka proses pendidikan (ibadah shalat) tidak akan berlangsung
dengan baik atau semestinya. Yang dimaksud dengan sarana dan prasarana
adalah segala sesuatu yang menunjang proses pendidikan. Sebagai
pendidikan formal tidak terlepas dari sarana dan prasarana yang dimiliki
sebagai pusat pendidikan dan pengajaran, adapun sarana dan prasarana
merupakan perlengkapan yang membutuhkan oleh MI Nurul Ittihad Kota
Jambi, baik berupa fisik yang dapat membantu terlaksananya proses
pendidikan dengan semestinya. Menurut jenis sarana dan prasarana
pendidikan berupa:
Sarana dan Prasarana MI Nurul Ittihad Kota Jambi
No Jenis Sarpras
Jumlah Sarpras
Menurut
Kondisi
Jumlah
Ideal
Sarpras
Status
Kepemilikan
1)
Baik Rusak
1 Kursi siswa 200 - 250 1

42
2 Meja Siswa 175 - 250 1
3 Kursi Guru di ruang
kelas 15 - 24 1
4 Meja Guru di ruang Kelas 12 - 12 1
5 Papan Tulis 12 - - 1
6 Ruang Tata Usaha 1 - 1
7 Lemari di ruang Kelas 12 - - 1
8 Ruang guru 1 - - 1
9 Ruang kepala sekolah 1 - - 1
10 Ruang kelas 12 - - 1
11 Bola Kaki 3 1 - 1
12 Bola Voli 3 2 - 1
13 Bola Basket 2 - - 1
14 Meja Pingpong (Tenis
Meja) 1 - - 1
15 Lapangan Bulu Tangkis 1 - - 1
16 Ruang Tata usaha 1 - - 1
17 Lapangan Basket 1 - - 1
18 Toilet Guru 2 - 1
19 Ruang perpustakaan 1 - - 1
20 Toilet Siswa 4 1 - 1
21 Ruang UKS 1 - - 1
22 Gudang 1 - - 1
Sarana Pendukung Lainnya
No
Status Kepemilikan
Jumlah
Sarpras
Menurut
Kondisi
Status Kepemilikan
Baik Rusak

43
1 Laptop (di luar yang ada di
Lab. Komputer) 2 - 1
2 Kipas Angis 3 - 1
3 Printer 2 1
4 Televisi 0
5 Mesin fotocopy 0
6 Mesin fax 0
7 Mesin scanner 1 1
8 LCD Proyektor 0
9 Layar (screen) 0
10 Meja guru &Pegawai 15 1
11 Kursi Guru & pegawai 41 1
12 Lemari arsip 4 1
13 Kotak Obat (P3K) 5 1
14 Pengeras suara 2 - 1
15 Washtafel (TempatCuci
Tangan) 0
16 AC ( pendingin Ruangan) 2 - 1
(Dokumentasi 2019)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa masih banyak terdapat
kekurangan peralatan yang dimiliki oleh MI Nurul Ittihad Kota Jambi,
walaupun demikian tidak menyurutkan langkah komponen MI Nurul Ittihad
dalam proses belajar mengajar.
B. TEMUAN KHUSUS DAN PEMBAHASAN
1. Bagaimana kompetensi kepribadian guru al qur’an hadits di MI
Nurul Ittihad Kota Jambi
Kompetensi kepribadian merupakan sumber kekuatan, sumber inspirasi,
dan sumber motivasi. Oleh karena itu pembentukan kompetensi kepribadian
guru mutlak untuk dikembangkan. Sikap dan kepribadian guru dapat dibentuk
melalui tindakan atau perlakuan tertentu.

44
Kompetensi kepribadian mencakup semua unsure baik fisik maupun
psikis. Sehingga dapat diketahui bahwa setiap tindakan dan tingka laku
seseorang merupakan cerminan dari kepribadian seseorang, selama hal
tersebut dilakukan dengan penuh kesadaran. Setiap tindakan, dan perkataan
positif akan meningkatkan citra diri dan kepribadian seseorang, hal ini sesuai
dengan hasil wawancara sama, DRS. Samsul Qamar, mengatakan sebagai
berikut:
Seorang guru harus memiliki sikap dan kepribadian yang baik
serta jiwa sosial yang tinggi baik kepada siswanya maupun sesama
guru. Terlebih lagi guru al qur‟an hadits, karena beliau lebih
mengetahui tentang ajaran Islam dan perilaku terpuji. Menurut saya
guru al qur‟an hadits di sekolah ini sudah memiliki kepribadian
yang baik, itu dapat saya lihat dari tingkah laku beliau sehari-hari,
bagaimana beliau bergaul dan berbicara dengan sesama guru sudah
dapat dijadikan contoh oleh siswa di sini (wawancara 20 Agustus
2019)
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dapat disimpulkan
bahwa kepribadian seorang guru akan turut menentukan apakah guru tersebut
sudah dapat dikatakan guru yang baik atau tidak. Tugas seorang guru bukan
hanya mentransfer ilmu dan informasi, melainkan dituntut harus menjadi
fasilitator yang memberikan kemudahan belajar, menciptakan suasana yang
menyenangkan, dan penuh semangat. Sehingga setelah pembelajaran siswa
berkembang menjadi orang yang siap beradaptasi baik secara agama, budaya
dan zaman. Karena seseorang setelah mengalami proses belajar, akan
mengalami perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuan, keterampilan,
maupun aspek lainnya, misalnya yang awalnya tidak sopan, sehingga menjadi
sopan.
a. Kepribadian yang mantap dan stabil
Seorang guru harus mempunyai kepribadian yang mantap dan stabil,
bertindak sesuai norma hukum, bertindak sesuai dengan norma sosial, dan
memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma. Hal ini sesuai

45
dengan hasil wawancara dengan DRS. Samsul Qamar, mengatakan sebagai
berikut:
Guru al qur‟an hadits di MI Nurul Ittihad ini sudah memiliki
kompetensi kepribadian yang dapat diancungi jempol. Beliau
memiliki kepribadian yang mantap, hal ini dapat dilihat dari tutur
katanya yang santun dan bijak, dari sikapnya yang tidak mudah
emosi yaitu mengedepankan logika dari perasaan dalam mengadapi
suatu persoalan, contohnya ketika mengadapi siswa yang susah
diatur terutama dalam proses pembelajaran, beliau tidak mudah
emosi kepada siswa, melainkan menegurb dan menasehati siswa
tersebut dengan perkataan yang baik (wawancara, 20 Agustus
2019)
Hal ini juga sesuai dengan hasil wawancara, sama Amelia, murid
kelas V di MI Nurul Ittihad, mengatakan sebagai berikut:
Saya sangat senang belajar dengan bapak Anwar Sadat, beliau
adalah orang yang sangat sabar didalam mengajar. Ketika kami
melakukan kesalahan beliau tidak lansung memarahi kami dengan
kata-kata yang kasar tetapi beliau justru menasihati kami dengan
lemah lembut, supaya kami tidak melakukan kesalahan yang sama
(wawancara 20 Agustus 2019)
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa guru al qur‟an
hadits di MI Nurul Ittihad Kota Jambi, sudah memiliki kepribadian yang
mantap dan stabil. Karena beliau sudah menempatkan dirinya sesuai
dengan kedudukannya sebagai guru al qur‟an hadits yaitu dengan
kesabaran yang dimilikinya dalam mengontrol emosi.
b. Kepribadian yang dewasa dan arif
Kepribadian yang dewasa dengan cirri-ciri, menampilkan kemandirian
dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
Kepribadian yang arif menampilkan tindakan yang didasarkan pada

46
pemanfaatan peserta didik, sekolah dan masyarakat serta menunjukkan
keterbukaan dalam berfikir dan bertindak.
Berikut hasil wawancara dengan Hj. Patiah wakil kepala di MI Nurul
Ittihad, mengatakan sebagai berikut:
Kepribadian dewasa tidak perlu diragukan lagi, dapat dilihat dari
sikap beliau sehari-hari, dari kedisiplinan beliau, seperti datang
kesekolah tepat waktu, mentaati peraturan sekolah dan beliau
bertindak sesuai dengan ucapannya, sehingga hal itu dapat
dijadikan contoh oleh para siswa. Untuk masalah dalam
pembelajaran, beliau selalu tepat waktu ketika memulai dan
mengakhiri pembelajaran. Dan mengenai kepribadian arif, beliau
merupakan seorang yang menerima masukan dan pendapat dari
siswa, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Beliau juga memiliki
sifat yang keterbukaan baik itu sesama guru maupun sama siswa,
dan karena sifat itu beliau disegani oleh siswa (wawancara 21
Agustus 2019)
Hal ini juga sama seperti apa yang dikatakan Bintang, murid kelas III
MI Nurul Ittihad kota Jambi mengatakan sebagai berikut:
Ibu Zaitun seorang guru yang sangat disiplin, beliau selalu datang
kesekolah tepat waktu, apa yang beliau katakana saat belajar, itu
sesuai dengan apa yang beliau lakukan. Dan beliau sangat terbuka
kepada kami, beliau memberikan kami kesempatan untuk
berpartisipasi dalam pembelajaran, dan beliau memberikan
kesempatan kepada kami untuk mengemukakan pendapat.
(wawancara 21 Agustus 2019)
Hal ini juga sesuai dengan hasil observasi (21 Agustus 2019), penulis
melihat di saat ibu Zaitun mengajar di kelas IIIB, ketika jam pelajaran al
qur‟an hadist beliau sudah masuk kelas. Dalam proses pembelajar beliau
menjelaskan materi dengan kata-kata yang lembut, setelah beliau jelaskan,

47
beliau memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi
yang belum dipahami bahkan boleh diluar materi pada saat belajar.
Hal ini juga sesuai dengan hasil wawancara sama ibu Zaitun, selaku
guru al qur‟an hadist mengatakan sebagai berikut:
Saat mengajar saya selalu menjelaskan materi yang akan dipelajari
terlebih dahulu, setelah saya menjelaskan maka saya memberi
kesempatan kepada murid-murid untuk bertanya, karena dengan
demikian murid-murid bisa aktif dalam proses pembelajaran. Dan
walaupun terkadang pertanyaannya tidak sesuai dengan materi
yang dipelajari, saya tidak pernah marah, tetap saya jawab
pertanyaan murid itu (wawancara 22 Agustus 2019).
c. Kepribadian yang berwibawa
Kompetensi kepribadian yang memiliki perilaku yang berpengaruh
positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
Berikut hasil wawancara sama pak Anwar Sadat, guru al qur‟an hadist
mengatakan sebagai berikut:
Seorang guru itu harus memiliki kewibawaan, agar seorang guru
bisa mendidik siswa-siswanya dengan baik. Berwibawa disini
adalah ketika berbicara maka orang lain atau siswa akan
mendengarkan apa yang diucapkan adalah karena kesadaran.
Seorang guru harus mampu memegang teguh ucapannya sehingga
siswa tidak akan meremehkan ketika beliau berbicara. Seorang
guru harus menjaga tindakan, ucapan dan cara berpakaian yang
mencerminkan seorang guru yang baik (wawancara 22 Agustus
2019)
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa guru al qur‟an
hadist di MI Nurul Ittihad Kota Jambi sudah memiliki kewibawaan
sebagaimana yang terlihat dari keteguhan beliau memegang ucapannya,
sehingga siswa akan mendengarkan apa yang diucapkannya.

48
Selanjutnya hasil wawancara dengan mirza, mengatakan sebagai
berikut:
“kalau marah sudah pasti pernah. Namanya juga anak-anak kalau tidak
ditegasi kadang-kadang nglunjak ya. Marah saya itu ketika mereka tidak
mengharagai saya ketika berada didepan. Selain itu, In Syaa Allah saya
jarang untuk marah. Sampai anak-anak itu ada yang berpendapat “pak
itu, kadang kok menakutkan, kadang-kadang senyum?” anak-anak
sampai bertanya seperti itu. Namanya juga guru ya, jadi wajar seperti
itu.(wawancara, 23 Agustus 2019)
d. Kepribadian Akhlak Mulia dan mengevaluasi diri
Kompetensi akhlak mulia dan dapat menjadi teladan, memiliki cirri-
ciri bertindak sesuai dengan norma religious (iman, takwa, jujur dan
ikhlas). Seorang guru harus memiliki perilaku yang diteladani peserta
didik. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara sama bapak Samsul
Qamarn, kepala sekolah MI Nurul Ittihad Kota Jambi mengatakan
Sebagai berikut:
Dari yang saya lihat, guru al qur‟an hadist di sini, baik itu ibu
Zaitun maupun bapak Anwar Sadat, beliau berdua menurut saya
sudah memiliki akhlak baik, yang dapat dijadikan teladan oleh
siswa MI Nurul Ittihad, mereka berdua guru yang sopan,
menghargai orang lain dan memiliki kerja sama yang tinggi.
Mereka berdua suka menolong tidak memandang itu siapa yang
akan ditolongnya . meraka juga mau mengevaluasi diri hal ini
terlihat mereka mau mendengar masukan dari orang lain, berani
mengakui kesalahan jika mereka salah.(wawancara 23 Agustus
2019)
Hal ini sesuai dengan hasil observasi penulis (24 Agustus 2019),
dimana penulis melihat ketika pak Anwar Sadat bertemu para majlis
guru, pak Anwar menyalami dan mengucapkan salam kepada guru yang

49
beliau temui. Dan di saat beliau mengajar penulis juga melihat jika ada
murid yang kesulitan dalam mencari jawaban, maka pak Anwar
menunjukkan cara bagaimana mencari jawaban yang murid tidak tahu.
2. Apa kendala yang di hadapi kompetensi guru al-qur’an hadist di MI
Nurul Ittihad Kota Jambi.
Kenakalan siswa sebenarnya adalah hal yang lumrah terjadi namun
apabila dibiarkan dan tidak dididik maka siswa akan seterusnya menganggap
hal itu biasa, dimulai dari kenakalan kecil kemudian berkelanjutan ke tahap
yang lebih parah lagi. Maka dari itu diperlukan pendidikan al qur‟an hadits
untuk memberitahu batas yang harus sewajarnya mereka lakukan. Hal ini
sesuai dengan hasil wawancara, dengan bapak mirza, guru al qur‟an hadits
kelas I-III mengatakan sebagai berikut:
Bentuk kenakalan anak yang saya hadapi ketika mengajar, sebenarnya
masih dalam batas kenakalan anak-anak, seperti dalam proses pembelajaran
siswa menunjukkan sikap yang tidak sopan terhadap gurunya, contohnya
ketika saya mengajar ada siswa yang tidak memperhatikan apa yang saya
jelaskan, mereka asyik ngobrol sesama mereka, dan ada siswa yang telat
masuk kekelas.
Maka kenakalan seperti ini jika dibiarkan maka berakibat buruk terhadap
siswa, karena siswa menganggap hal ini wajar. Kebetulan saya mengajar al
qur‟an hadist, maka saya jelaskan kepada anak-anak bahwa sifat yang
begituan harus dihilangkan dari jiwa kalian (wawancara, 24 Agustus 2019)
Hal ini sesuai dengan hasil observasi (24 Agustus 2019), penulis melihat
bahwa yang menyebabkan siswa kurang memperhatikan dan asyik bersanda
gurau sesama mereka, ketika kegiatan pembelajaran berlansung adalah siswa
kurang tertarik dengan materi yang dipelajari. Sehingga diadakan ujian siswa
kesulitan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan. Hal ini didukung oleh hasil
wawancara penulis dengan ibu Zaitun, mengatakan sebagai berikut:

50
Ada faktor intern dan faktor ekstern dari dalam diri siswa, dari faktor
intern contohnya siswa yang kurang memiliki minat dalam belajar sehingga
dalam proses pembelajaran mereka rebut dan asyik ngobrol sesama mereka,
sehingga ada ulangan mereka tidak bisa menjawab, dan mereka kebanyakan
mencontek.
Sedangkan faktor ekstern siswa contoh kurangnya perhatian orang tua
terhadapa siswa tersebut, dan terkadang siswa mendapatkan pembelaan dari
orang tua mereka jika dipanggil kesekolah karena pelanggaran yang sudah
mereka lakukan (wawancara 24 Agustus 2019)
Hal ini senada dengan apa yang dikatakan ibu halimah guru al qur‟an
hadits kelas IV-VI, mengatakan sebagai berikut:
Saya selaku guru al qur‟an hadits, selalu memberi contoh kepada anak
anak, bagaimana sebenarnya sikap dan akhlak benar yang seharusny mereka
miliki, namun terkadang murid kurang memperhatikan. Dan itu saya rasa
karena kurang kesadaran dari diri murid itu sendiri untuk belajar, dan
mungkin dirumah orang tuanya kurang memperhatikan kegiatan anak-
anaknya (wawancara 25 Agustus 2019)
Dari hasil wawancara dan observasi diatas dapat disimpulkan bahwa yang
menyebabkan minimnya akhlak murid ialah kurangnya kesadara dari murid
itu sendiri dan kurangnya perhatian orang tua terhadap anak anak di rumah.
a. Pengaruh negatif sosmed.
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat
ini, maka semakin canggih pula berbagai media yang dapat memberikan
berbagai pengaruh, seperti televise, internet, Hp, dan sebagainya.
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara sama pak Anwar Sadat guru
al qur‟an hadist, mengatakan sebagai berikut:
Perkembangan ilmu dan teknologi seperti televisi, HP yang berbagai
macam merek dan bentuk, memang memberikan dampak positif bagi
siswa dalam proses pembembelajaran. Namun selain itu ada juga dampak
negatif yang mempengaruhi perilaku mereka, karena ingin selalu
mencoba hal baru yang dilihatnya, terkadang tanpa mempertimbangkan

51
dampak baik dan buruknya, maka saya selaku guru al qur‟an hadits di
sini, selalu mengingatkan murid-murid agar selalu berhati-hati dalam
menggunakan sosmed (wawancara 25 Agustus 2019)
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara sama, didan, siswa kelas V
Mi Nurul Ittihad Kota Jambi, mengatakan sebagai berikut:
Biasanya sepulang sekolah saya main hp, untuk mengakses tugas
yang diberikan guru waktu sekolah, setelah itu saya juga menggunakan
untuk facebook, BBM, bahkan setelah pulang saya saya sering bermain
game (wawancara 25 Agustus 2019).
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa sosmed dapat
memberikan dampak fosotif seperti menambah wawasan pengetahuan,
dan selain itu sosmed juga dapat memberikan dampak negatif yang dapat
mempengaruhi tingkah laku, seperti berbicara dengan kasar karena
meniru apa yang dilihatnya di sosmed.
b. Kurangnya kerja sama guru sama orang tua.
Dalam mengembangkan kepribadian atau lebih tepatnya untuk
memperbaik akhlak yang kurang terpuji diperlukan adanya kerja sama
guru dan orang tua. Agar terjalin kerja sama yang baik antara guru dan
orang tua siswa maka diperlukan komunikasi yang baik pula.
Salah satu kendala yang dihadapi guru al qur‟an hadits dalam
kompetensi kepribadian pada siswa adalah kurangnya kurangnya kerja
sama antara guru dan orang tua. Hal ini terlihat ketika ada orang tua
siswa yang di panggil kesekolah saat anaknya melakukan pelanggaran,
orang tua membela anaknya tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi
mereka tidak mau anaknya disalahkan (observasi 28 agustus 2019)
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan Hj, Patiah
selaku waka sekolah mengatakan sebagai berikut:
Kurangnya kerja sama guru al qur‟an hadist dan orang tua, terlihat
ketika pak Anwar memangil salah satu wali murid kelas IV, karene

52
murid tersebut melakukan pelanggaran, namu wali murid tersebut
membela anaknya, dia tidak mau anaknya disalahka, orang tua tidak mau
tahu apa masalahnya, hal ini disebabkan kurangnya komunikasi pak
Anwar dengan wali murid (wawancara 28 Agustus 2019).
Hal ini juga didukung dengan hasil wawancara sama meisa murid
kelas IV mengatakan sebagai berikut:
Sekarang saya duduk di kelas IV MI Nurul Ittihad, kemaren saya
melakukan hal yang melanggar peraturan yang ditetapkan sekolah,
kemudian pak Anwar, memerintahkan saya untuk memanggil orang tua
datang kesekolah.(wawancara 28 Agustus 2019)
3. solusi yang di lakukan kepala sekolah dalam meningkatkan
kompetensi guru al qur’an hadist di MI Nurul Ittihad Kota Jambi
Tingkah laku pada dasarnya merupakan hal yang paling utama di
dalam kehidupan. Karena dalam tingkah laku tersebut orang lain akan
dapat menilai baik atau buruk. Tingkah laku seorang guru yang kurang
mencerminkan guru ketika disekolah terutama proses pembelajaran
berlansung ada upaya memperbaiki kepribadian.
a. Mengikut sertakan guru-guru untuk mengikuti pelatihan-pelatihan
kependidikan.
Seorang guru selain mengajar, guru juga harus belajar, agar bahan
untuk mengajar sesuai dengan apa materi ajar, dan agar seorang guru
menjadi guru yang Profesional, hal ini sesuai dengan yang hasil
wawancara penulis dengan kepala sekolah MI Nurul Ittihad Kota Jambi,
mengatakan sebagai berikut:
Selaku kepala sekolah saya selalu mencari informasi jika ada
pelatihan-pelatihan untuk guru-guru MI, jika saya mendapatkan
informasi ada pelatihan di luar untuk guru-guru, saya selalu mengikut
sertakan beberapa orang guru MI Nurul Ittihad untuk pelatihan tersebut,
karena besar harapan saya dengan mengikut sertakan mereka pelatihan,

53
mereka bisa menjadi guru yang memiliki kepribadian yang dewasa, arif
dan bijaksana ( wawancara 6 september 2019)
Kemudian kepala sekolah mengatakan juga:
Di MI Nurul Ittihad ini setiap bulannya mengadakan pengajian
untuk pembelakan guru guru, dan itu di laksanakan setiap hari rabu
minggu terakhir, dengan mengundang ustadz untuk mengisi pengajian,
hal ini saya lakukan agar guru-guru dapat menjadi pribadi yang
berwibawah sesuai dengan al qur‟an dan hadits,. (wawancara 6
september 2019)
Hal ini juga dikuatkan dengan dikatakan Hj Patiah, sebagai berikut:
Pada setip hari rabu minggu trakhir, murid-murid pulang jam
setengah 11, karena pada hari rabu jam 11.00-waktu dzuhur masuk, guru-
guru pengajian, hal ini dilakukan dengan harapan agar guru-guru juga
mendapatkan ilmu tentang bagaimana menajdi guru yang memiliki
kepribadian yang jujur dan menjadi teladan bagi murid-murid.
(wawancara 6 september 2019)
Hal ini sesuai dengan pengamatan penulis di MI Nurul Ittihad,
penulis melihat pada pukul 11.00 wib, murid-murid sudah pada pulang,
namun guru belum boleh pulang, akan tetapi guru mengadakan pengajian
, dan pada hari itu penulis melihat yang mengisi pengajian itu yaitu Ust,
Yusuf Al Banjari. Yang mana pada saat itu bapak duduk di depan,
sedangkan untuk ibu-ibu guru di belakang bapak-bapak untuk
mendengarkan pengajian. (observasi 28 agustus 2019).
Dalam hal ini penulis juga mewawancari ust Yusuf Al Banjari,
beliau mengatakan sebagai berikut:
Menurut saya ini sangat bagus di lakukan setiap sekolah, karena
dengan adanya kegiatan ini semua guru menyadari bahwa mereka
bukan hanya mengajar, tetapi juga harus belajar, materi pada hari
ini yang saya sampaikan adalah bagaiman menjadi guru yang

54
disiplin. Saya sampaikan kepada guru-guru MI Nurul Ittihad,
bahwa jika ingin murid-muridnya disiplin, maka disiplini dulu
guru-guru, karena guru adalah tauladan bagi murid selama di
sekolah.
Dan saya sampaikan dalam materi Sebenarnya sebelum
menertibkan atau mendisiplinkan siswa, guru terlebih dahulu yang
harus tertib, sebelum menertibkan guru, maka ya kepala sekolah ini
juga harus tertib, bukannya begitu ya mbak? Segala hal itu jika
ingin dijadikan tauladan maka juga harus tumbuh dari diri kita
terlebih dahulu (wawancara 28 Agustus 2019)
b. Mengevaluasi dan menasihati guru
Guru merupakan tauladan bagi siswa siswanya. Segala sesuatu yang
dilakukan guru baik itu sikap atau perbuatan semua itu di lihat dan dinilai
oleh siswa. Karena itu sebagai guru harus memberikan contoh yang baik.
Suri tauladan merupakan salah satu cara menanamkan kepribadian yang
baik. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara sama bapak Samsul Qamar,
mengatakan sebagai berikut:
Guru adalah seseorang yang di gugu dan ditiru, jadi seorang guru
merupakan panutan atau contoh. Dengan demikian saya selaku kepala
sekolah selalu senantiasa menasihati guru-guru, agar menjadi teladan
bagi murid-murid. Yaitu dengan menjaga sikap dan perbuatan karena
itu yang dilihat siswa (wawancara 5 september 2019).
Seorang guru adalah orang yang menjadi panutan bagi anak-anak
didiknya, sukses tidak pembelajaran tergantung pada cara mengajar
guru saat proses pembelajaran. Jika guru nya vakum dalam proses
pembelajaran maka, siswa nya juga ikut vakum, maka seorang guru
harus bisa menguasai kelas dan harus bisa menguasai materi.
Mengevaluasi bukan hanya saja dilakukan terhadap murid-murid
tetapi guru-guru juga harus di evaluasi agar guru-guru merasa punya rasa

55
tanggung jawab. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Adela
Suswita, seorang guru di MI Nurul Ittihad kota Jambi mengatakan:
Setiap hari sabtu pada minggu trakhir, setelah sholat dzuhur kami
semua guru kumpul di kantor, hingga sampai pukul 15.00 Wib.
Terkadang di dalam kantor tersebut kami membahas bagaimana
seharusnya akhlak dan sikap seorang guru baik itu di lingkungan sekolah
maupun masyarakat ( 7 september 2019).
Hal ini juga sama seperti yang di ungkapkan dari bapak kepala
sekolah Drs. H. Samsul Qamar, mengatakan sebagai berikut:
Saya selaku kepala sekolah, saya berharap guru-guru saya selain
mengajar berada di dalam kelas, beliau juga menjaga sikap dan ucapan
dan tingkah laku mareka, karena apa yang dilakukan guru itu yang di
contoh oleh murid-murid, karena siswa MI pada dasarnya masih sangat
polos dan masih sering ikut-ikutan, jadi jia dari didikannya sudah salah
maka siswa tersebut akan melakukan kesalahan terus (wawancara
7september 2019)
Hal ini sesuai dengan yang di katakan Hj. Patiah juga mengatakan
sebagai berikut:
Saya sebagai waka, bertanggung jawab atas kinerja dan tingkah laku
guru-guru semua yang ada di MI Nurul Ittihad Kota Jambi. Maka pada
waktu rapat bulanan saya sampaikan seorang guru harus mampu menjadi
pribadi yang berakhlak dan dewasa, karena dengan demikian seorang
guru akan disegani oleh murid. Jika gurunya baik dan berakhlakul
karimah maka siswa juga akan mengikuti jejaknya, karena itu saya sering
menyampaikan kepada guru-guru di MI nurul ittihad bahwasannya
akhlak itu haruslah kita jaga, disekolah kita banyak membaw nama
termasuk nama pribadi kita sendiri.

56
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan tentang
kompetensi guru al qur‟an hadist di Madrasah Ibtida‟ya Nurul Ittihad Kota
Jambi sebagai berikut:
1. Kompetensi kepribadian guru al qur‟an hadist di Madrasah Ibtida‟yah
Nurul Ittihad Kota Jambi sudah baik. Karena guru al qur‟an dalam
melihatkan sifat 1). Kepribadian yang mantap dan stabil. 2). Kepribadian
yang dewasa dan arif. 3) Kepribadian yang berwibawa 4). Kepribadian
Akhlak Mulia dan mengevaluasi diri
2. Kendala yang dihadapi dalam kompetensi guru al qur‟an hadist di
Madrasah Ibtida‟yah Nurul Ittihad adalah 1). Pengaruh negatif sosmed 2).
Kurang kerja sama guru dan orang tua
3. Upaya guru dalam mengatasi kendala kompetensi guru al qur‟an hadist di
Madrasah Ibtida‟yah Nurul Ittihad dengan cara : 1). Mengikut sertakan
guru-guru untuk mengikuti pelatihan-pelatihan kependidikan. 2).
Mengevaluasi dan menasihati guru
B. Saran-saran
Ada beberapa saran dan masukan penulis kepada semua pihak dalam
menulis skripsi ini di antaranya adalah sebagai berikut:

57
1. Diharapkan adanya kerja sama antara guru pendidikan Al quran hadist dan
pihak orang tua, tokoh agama dan pemeritah setempat dalam upaya
meningkatkan mutu dan prestasi anak dengan mengatasi berbagai kendala
yang dihadapi dalam kompetensi guru al qur‟an hadist di Madrasah
Ibtida‟yah Nurul Ittihad
2. Diharapkan para semua guru untuk lebih meningkatkan lagi dalam
memberikan dorongan, motivasi dan dukungan serta selalu memperhatikan
kompetensi guru al qur‟an hadist di Madrasah Ibtida‟yah Nurul Ittihad.
3. Para guru-guru MI Nurul Ittihad Kota Jambi untuk selalu meningktakan
prestasi kedisiplinan baik itu guru-gurunya maupun murid-murid MI Nurul
Ittihad. Dan guru tetap mengajar dengan profesional
4. Kepada penggurus Madrasah Ibtida‟yah Nurul Ittihad Kota Jambi,
diharapkan untuk terus selalu menghidupkan pendidikan di MI ini serta
coba membangun forum musyawarah antar wali murid agar kendala-
kendala yang dihadapai, dijumpai, ditemukan pada lapangan, maka dengan
itu kompetensi guru al qur‟an hadist di Madrasah Ibtida‟yah Nurul Ittihad
agar tetap terus baik dan lancar.
C. KATA PENUTUP
Dengan mengucapkan kata Alhamdulillah dan memanjatkan rasa puja
dan puji syukur kepada Allah SWT. Maka akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penulisan dan penyusunan skripsi ini dengan sebaik-baiknya

58
dengan harapan agar semua pihak dapat memberikan masukan dan saran-
saran demi kesempurnaan karya tulis ini.
Walaupun hasil penelitian ini jauh dari kata sempurna, namun penulis
berharap skripsi ini memberi manfaat bagi penulis dan orang banyak dalam
rangka menambah pengetahuan dan keterampilan menyusun karya ilmiah,
ataupun pihak tertentu yang berhubungan dengan kompetensi guru al qur‟an
hadist di Madrasah Ibtida‟yah Nurul Ittihad Kota Jambi.
Semoga penulisan skripsi ini bermanfaat bagi pengetahuan dan
penerapan kompetensi guru al qur‟an hadist di Madrasah Ibtida‟yah Nurul
Ittihad. Dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan
bimbingan-Nya kepada kita semua. Aminn Ya Rabbal ‘Alamin

59
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Al-Qur’an dan Tejemahnya. Jakarta: Raja Publishing, 2011
Abuddin Nata, Sejarah Sosial Intelektual Islam. (Jakarta: Rajawali Press, 2012),
hal. 11
Buchari Alma, Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar.
(Bandung, Alfabeta, 2009), hal. 142
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka, 2005
Depag RI. 1989. Al-Qur‟an Dan Terjemahnya. Semarang: Toha Putra.
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis kompetensi, Konsep, Karateristik dan
implementasinya, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002
Jam‟an Satori, Aan Komariah. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Alfabeta. 2009
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung Remaja
Rosdakarya, 2001
Omaer Hamalik, ( 2006 ). Proses belajar mengajar, Bandung : Bumi Aksara
Pustakarya
Rastodio. 2009. kompetensi guru. diambil dari : http://rastodio.com/
pendidikan/pengertian-kompetensi-guru. html ,pada tanggal 26 september
2013
Ramayulis, ( 2013 ). Ilmu pendidikan islam. Jakarta : Kalam mulia
Sugiono. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta. 2012
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek,Jakarta,
Cipta, 1995
Syaikh Az-zamuji, ( 2009 ). Terjemahan Ta’lim Muta’alim, Surabaya : Mutiara
ilmu
Yahya Bin Muhammmad Abdul Rozaq, ( 2004 ) Metode Praktis Menghafal Al-
Qur'an, Jakarta Pustaka : Azzam.

60

61

62
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ( CURICULUM VITAE )
Nama : Nurharida
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat tanggal lahir : Sungai terap, 05-12-1996
Alamat : Telanai
Alamat email : -
No Hp : 085212583147
Pengalaman pendidikan formal
1. SD/MI, tahun tamat : SDN 49/IX sungai terap ( 2008 )
2. SMP/MTS, tamat : MTS Jauharu fallah ( 2011 )
3. SMA/ MA, Tamat : SMA Jauharu fallah ( 2014 )
Pendidikan non formal : -