Kompetensi Guru

20
BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Kompetensi Guru Kompetensi (competency) didefinisikan dengan berbagai cara, namun pada dasarnya kompetensi merupakan kebulatan penguasan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang ditampilkan melalui unjuk kerja, yang diharapkan bisa dicapai seseorang setelah menyelesaikan satu program pendidikan. Sementara itu, menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 045/U/2002, kompetensi diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu. Jadi kompetensi guru adalah segala tindakan yang dilakukan oleh seorang pendidik dengan penuh perhitungan, penguasaan, kecerdasan dan penuh tanggung jawab dan dianggap mampu oleh masyarakat dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik. 1

Transcript of Kompetensi Guru

Page 1: Kompetensi Guru

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Kompetensi Guru

Kompetensi (competency) didefinisikan dengan berbagai cara, namun

pada dasarnya kompetensi merupakan kebulatan penguasan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang ditampilkan melalui unjuk kerja, yang diharapkan

bisa dicapai seseorang setelah menyelesaikan satu program pendidikan.

Sementara itu, menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.

045/U/2002, kompetensi diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas dan

penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap

mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan

pekerjaan tertentu.

Jadi kompetensi guru adalah segala tindakan yang dilakukan oleh

seorang pendidik dengan penuh perhitungan, penguasaan, kecerdasan dan penuh

tanggung jawab dan dianggap mampu oleh masyarakat dalam menjalankan

tugasnya sebagai seorang pendidik.

B. Jenis Kompetensi Guru

Menurut PP RI No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal

28, pendidik adalah agen pembelajaran yang harus memiliki empat jenis

kompetensi, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.

Dalam konteks itu, maka kompetensi guru dapat diartikan sebagai kebulatan

pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diwujudkan dalam bentuk perangkat

1

Page 2: Kompetensi Guru

tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang guru untuk

memangku jabatan guru sebagai profesi. Keempat jenis kompetensi guru yang

dipersyaratkan beserta subkom- petensi dan indikator esensialnya diuraikan

sebagai berikut.

1. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang

mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa,

menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Secara rinci setiap

elemen kepribadian tersebut dapat dijabarkan menjadi sub kompetensi dan

indikator esensial sebagai berikut:

a. Memiliki kepribadian yang mantap dan stabil. Subkompetensi ini memiliki

indikator esensial: bertindak sesuai dengan norma hukum; bertindak sesuai

dengan norma sosial; bangga sebagai pendidik; dan memeliki konsistensi

dalam bertindak sesuai dengan norma.

b. Memiliki kepribadian yang dewasa. Subkompetensi ini memiliki indikator

esensial: menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan

memiliki etos kerja sebagai pendidik.

c. Memiliki kepribadian yang arif. Subkompetensi ini memiliki indikator

esensial: menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan

peserta didik, sekolah, dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan

dalam berpikir dan bertindak.

d. Memiliki kepribadian yang berwibawa. Subkompetensi ini memiliki

indikator esensial: memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap

peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.

e. Memiliki akhlak mulia dan dapat menjadi teladan. Subkompetensi ini

memiliki indikator esensial: bertindak sesuai dengan norma religius

2

Page 3: Kompetensi Guru

(imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki perilaku yang

diteladani peserta didik.

2. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan dengan

pemahaman peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan

dialogis. Secara substantif kompetensi ini mencakup kemampuan pemahaman

terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi

hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimilikinya.

Secara rinci masing-masing elemen kompetensi pedagogik tersebut dapat

dijabarkan menjadi subkompetensi dan indikator esensial sebagai berikut:

a. Memahami peserta didik. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial:

memamahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip

perkembangan kognitif, memahami peserta didik dengan memanfaatkan

prinsip-prinsip kepribadian; dan mengidenti- fikasi bekal-ajar awal peserta

didik.

b. Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidik-an

untuk kepentingan pembelajaran. Subkompetensi ini memiliki indikator

esensial: menerapkan teori belajar dan pembelajaran; menentukan strategi

pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang

ingin dicapai, dan materi ajar; serta menyusun rancangan pembelajaran

berdasarkan strategi yang dipilih.

c. Melaksanakan pembelajaran. Subkompetensi ini memiliki indikator

esensial: menata latar (setting) pembelajaran; dan melaksanakan

pembelajaran yang kondusif.

d. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran. Subkompe-tensi ini

memiliki indikator esensial: melaksanakan evaluasi (assess-ment) proses

3

Page 4: Kompetensi Guru

dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode;

menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk menentukan

tingkat ketuntasan belajar (mastery level); dan memanfaatkan hasil

penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran

secara umum.

e. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi

yang dimilikinya. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial:

memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi

akademik; dan memfasilitasi peserta didik untuk mengem-bangkan

berbagai potensi nonakademik.

3. Kompetensi Profesional

Kompetensi professional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan

penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam yang

mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum matapelajaran di

sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut,

serta menambah wawasan keilmuan sebagai guru.

Secara rinci masing-masing elemen kompe-tensi tersebut memiliki

subkompetensi dan indikator esensial sebagai berikut:

a. Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi.

Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: memahami materi ajar

yang ada dalam kurikulum sekolah; memahami struktur, konsep dan

metode keilmuan yang menaungi atau kohe-ren dengan materi ajar;

memahami hubungan konsep antarmata pelajaran terkait; dan

menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk me-nambah

wawasan dan memperdalam pengetahuan/materi bidang studi.

4

Page 5: Kompetensi Guru

4. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian

dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan

peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta

didik, dan masyarakat sekitar.

Kompetensi ini memiliki sub kompetensi dengan indikator esensial sebagai

berikut :

a. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik.

Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: berkomunikasi secara

efektif dengan peserta didik.

b. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik

dan tenaga kependidikan.

c. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali

peserta didik dan masyarakat sekitar

Itulah kompetensi-kompetensi yang wajib dimiliki oleh para pendidik,

agar benar-benar mampu mentransfer ilmu secara maksimal kepada para peserta

didik. Namun, dalam makalah ini hanya akan membahas tuntas salah satu dari

empat kompetensi tersebut, yaitu kompetensi profesional.

5

Page 6: Kompetensi Guru

BAB II

PEMBAHASAN

A. Memahami Kompetensi Profesional secara Komprehensif

Kompetensi menurut Usman adalah “suatu hal yang menggambarkan

kualifikasi atau kemampuan seseorang. Baik yang kualitatif maupun yang

kuantitatif”. Sedangkan kompetensi guru merupakan seperangkat penguasaan

kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya

secara tepat dan efektif. Kompetensi guru tersebut meliputi : kompetensi

intelektual yaitu berbagai perangkat pengetahuan yang ada dalam individu yang

diperlukan untuk menunjang berbagai aspek kinerja sebagai guru. Kompetensi

fisik yaitu perangkat kemampuan fisik yang diperlukan untuk menunjang

pelaksanaan tugas sebagai guru dalam berbagai situasi. Kompetensi Pribadi

yaitu perangkat perilaku yang berkaitan dengan kemampuan kemampuan

individu dalam mewujudkan dirinya sebagai pribadi yang mandiri untuk

melakukan transformasi diri, identitas diri, dan pemahaman diri. Kompetensi

sosial, perangkat prilaku tertentu yang merupakan dasardari pemahaman dari

pemahaman diri sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari lingkungan sosial

serta tercapainya interaksi sosial secara efektif.

Sedangkan menurut para ahli, kata profesional memiliki beragam

definisi, definisi pertama mengatakan “profesional” khusus dalam bidang

olahraga dan seni. Devinisi lain, menurut sosiologi memiliki konotasi simbiolik

beirisi nilai, “profesi” ialah istilah yang merupakan model bagi konsepsi

pekerjaan yang diinginkan. Good’s Dictionary of education mendefinisikan

sebagai “suatu pekerjaan yang meminta persiapan spesialisasi yang relatif lama

diperguruan tinggi dan dikuasai oleh suatu kode etik yang khusus”. Sedangkan

profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan

menjadi sumbar penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran

atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta

6

Page 7: Kompetensi Guru

memerlukan pendidikan profesi( UU Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan

dosen).1

Guru yang profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian

tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam metode dan maupun

materi. Selain itu ditunjukkan melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan

seluruh pengabdiannya. Guru yang profesional hendaknya mampu memikul dan

melaksanakan tanggung jawab sebagai guru kepada peserta didik, orang tua,

masyarakat, bangsa, negara, dan agamanya.

B. Kriteria Profesionalisme Guru

Menurut Glenn Langford, kriteria-kreteria dalam pencapaiaan guru

profesional mencangkup :

1. Upah. Yakni profesi seorang guru akan mendapatkan upah yang didasari oleh

keahlian, yakni bisa diibaratkan seorang dokter akan berbeda imbalannya

dengan dokter lain manakala dokter yang lain memiliki prestasi, keahlian, dan

spesialisasi lebih. Demikian juga dengan guru akan mendapat imbalan berupa

gaji berdasarkan pangkat, golongan, pengalaman kerja, dan pendidikan.

2. Memiliki pengetahuan dan keteraampilan. Yakni pengetahuan dan

keterampilan bagi seorang guru adalah suatu hal yang mutlak. Guru sebagai

seorang komunikator harus memiliki syarat, yaitu : terampil berkomunikasi,

sikap, pengetahuan, dan sistem sosial budaya. Disamping itu guru dituntut

senantiasa mengembangkan diri dengan pengetahuan yang mendukung

profesionalitasnya dengan ilmu pendidikan, menguasai secara penuh materi

yang diajar serta selalu mengembangkan model pembelajaran.

3. Memiliki rasa tanggung jawab dan tujuan. Yakni dalam dunia pendidikan rasa

tanggungjawab yang tinggi disebut akuntabilitas, akuntabilitas dipandang

sebagai alat kontrol dalam pekerjaan pendidikan dan pada perencanaan

1 Kunandar, Guru Profesional, Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. 2007. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

7

Page 8: Kompetensi Guru

pendidikan khususnya. Tanggungjawab disini bukanlah hanya berarti

memberikan materi seperti menyuapkan makanan ke dalam mulut anak kecil,

akan tetapi tanggungjawab yang dimaksud adalah mengkondisikan proses

belajar-mengajar. Guru bertindak sebagai fasilitator, mediator, dan

menciptakan murid sebagai subjek belajar.

4. Mengutamakan layanan. Yakni guru sebagai tenaga profesional akan melayani

siswanya untuk mengembangkan diri lebih maju, berfikir kritis, kreatif,

mengambil keputusan, dan memecahkan masalah serta tidak membedakan

antara satu siswa dengan yang lainnya. Guru sebagai pembimbing, pendidik,

pengajar, pelatih akan banyak menyita perhatiannya bilamana berhadapan

dengan siswa puber, peleyanan yang diberikan ini ekstra hati-hati dan penuh

perhatian, manakala pelayanan terhadap siswa pada usia tersebut diabaikan

dan dapat mengakibatkan kefatalan dalam segi pendidikan dan psikologi

siswa, sebab usia ini sangat menentukan masa depan mereka.

5. Memiliki kesatuan. Yakni kesatuan merupakan wadah untuk melakukan

kerjasama guna mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan yang hendak dicapai

adalah tujuan bersama. Siapa dan bagaimana cara mencapai tujuan bersama

tersebut tergantung dengan kesepakatan atau perjanjian yang dilakukan oleh

orang-orang dalam suatu organisasi atau kesatuan tersebut.

6. Pengakuan orang lain terhadap pekerjaan guru. Yakni pekerjaan yang digeluti

guru merupakan pekerjaan yang mulia, mereka melepaskan belenggu

kebodohan, mencerdaskan manusia, menciptakan manusia yang berakhlak,

berbudi, beriman, bertaqwa, menggunakan fikiran, perasaan, daan melatihkan

keterampilan manusia. Penyair Syauki mengakui nilai seorang guru dengan

kata-katanya sebagai berikut : “Berdiri dan hormatilah guru dan berilah ia

penghargaan, seorang guru itu hampir saja merupakan seorang rasul”.2

Moore mengidentifikasikan bahwa guru yang profesional menurut ciri-

ciri berikut, antara lain :

2 Al Abrasyi, Mohd. Athiyah, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1969. Hlm. 131.

8

Page 9: Kompetensi Guru

1. Seseorang profesional menggunakan waktu penuh untuk menjalankan

pekerjaannya.

2. Seseorang profesional terikat oleh penggilan hidup, dan dalam hal ini

memperlakukan pekerjaannya sebagai seperangkat norma kepatuhan dan

perilaku.

3. Seseorang profesional adalah anggota profesional yang formal.

4. Seseorang profesional menguasai pengetahuan yang berguna dan

keterampilan atau dasar latihan spesialisasi atau pendidikan yang sangat

khusus.

5. Seseorang profesional terikat syarat-syarat kompetensi, kesadaran prestasi,

dan pengabdiannya.

6. Seseorang profesional memperoleh otonomi berdasarkan spesialisasi teknis

yang tinggi sekali.3

Sementara itu, menurut Departemen Pendidikan Amerikan Serikat

menggambarkan bahwa guru yang baik adalah mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut :

1. Guru yang baik adalah guru yang waspada secara profesional. Ia terus

berusaha untuk menjadikan masyarakat sekolah menjadi tempat yang paling

baik bagi anak-anak muda;

2. Mereka yakin akan nilai atau manfaat pekerjaannya. Mereka terus berusaha

memperbaiki dan meningkatkan mutu pekerjaannya;

3. Mereka tidak lekas tersinggung oleh larangan-larangan dalam hubungannya

dengan kebebasan pribadi yang dikemukakan oleh beberapa orang untuk

menggambarkan profesi keguruan. Mereka secara psikologis lebih matang

sehingga rangsangan-rangsangan terhadap dirinya dapat ditaksir;

4. Mereka memiliki seni dalam hubungan-hubungan manusiawi yang

diperolehnya dari pengamatannya tentang bekerjanya psikologi, biologi, dan

antropologi kultural di dalam kelas;

3 Yamin, Martinis, Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP, Jakarta : Gaung Persada Press, hlm. 14.

9

Page 10: Kompetensi Guru

5. Mereka berkeinginan untuk terus tumbuh. Mereka sadar bahwa dibawah

pengaruhnya, sumber-sumber manusia dapat berubah nasibnya.4

C. Persyaratan Profesionalisme Guru

Mengingat tugas dan tanggungjawab guru yang begitu kompleksnya,

maka untuk menjadikan guru sebagai pendidik yang profesional memerlukan

beberapa persayaratan khusus antara lain sebagai berikut :

1. Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu

pengetahuan yang mendalam.

2. Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan

bidang profesinya.

3. Menuntut adanya tingkat pendidikan keguruan yang memadai.

4. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang

dilaksanakannya.

5. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan.5

Selain persyaratan tersebut, menurut Drs. Moh. Uzer Usman dalam

bukunya Menjadi Guru Profesional, menjelaskan bahwa sebetulnya masih

terdapat persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap pekerjaan yang tergolong

ke dalam suatu profesi tertentu, antara lain :

1. Memiliki kode etik sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

2. Memiliki klien/objek layanan yang tetap, sebagaimana dokter dengan

pasiennya, guru dengan para muridnya.

3. Diakui oleh masyarakat karena memang diperlukan jasanya di masyarakat.

Maka dari itu, atas dasar persayaratan yang telah dikemukakan diatas

tersebut, jelaslah jabatan profesional harus ditempuh melalui jenjang pendidikan

yang khusus dalam mempersiapkan jabatan tersebut. Demikian pun dengan

4 Kunandar, Guru Profesional, Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007. Hlm. 61-62

5 Ali, Moh., Perangkat Kemampuan Dasar Guru Pendidikan Dasar, Jakarta: P3TK, 1985.

10

Page 11: Kompetensi Guru

profesi guru, harus ditempuh melalui jenjang pendidikan pre service education

seperti Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), IKIP dan Fakultas di luar

lembaga IKIP.6

D. Jenis-jenis Kompetensi Profesionalisme Guru

Adapun jenis-jenis kemampuan guru dalam kompetensi guru antara lain :

1. Kompetensi Pribadi

a) Mengembangkan kepribadian, yang meliputi :

1) Bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa

2) Berperan dalam masyarakat sebagai warga negara yang berjiwa

pancasila

3) Mengembangkan sifat-sifat terpuji yang dipersyaratkan bagi jabatan

guru.

b) berinteraksi dan berkomunikasi, yang meliputi :

1) Berinteraksi dengan sejawat untuk meningkatkan kemampuan

profesional

2) Berinteraksi dengan masyarakat untuk penunaian misi pendidikan

c) melaksanakan bimbingan dan penyuluhan, yang meliputi :

1) Membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar

2) Membimbing murid yang berkelainan dan berbakat khusus

d) melaksanakan administrasi sekolah, yang meliputi :

1) Mengenal pengadministrasian kegiatan sekolah

2) Melaksanakan kegiatan administrasi sekolah

e) melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran, yang

meliputi :

1) Mengkaji konsep dasar penelitian ilmiah

2) Melaksanakan penelitian sederhana

6 Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008. Hlm.15-16.

11

Page 12: Kompetensi Guru

2. Kompetensi Profesional

a) menguasai landasan kependidikan, yang meliputi :

1) Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan

nasional

2) Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat

3) Mengenal pronsip-prinsip psikologi pendidikan yang dapat

dimanfaatkan dalam proses belajar-mengajar

b) menguasai bahan pengajaran, yang meliputi :

1) Menguasai bahan pengajaran kurikulum pendidikan dasar dan

menengah

2) Menguasai bahan pengayaan

c) menyusun program pengajaran, yang meliputi :

1) Menetapkan tujuan pembelajaran

2) Memilih dan mengembangkan tujuan pembelajaran

3) Memilih dan mengembangkan strategi proses belajar mengajar

4) Memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai

5) Memilih dan memanfaatkan sumber belajar

d) melaksanakan program pengajaran, yang meliputi :

1) Menciptakan iklim belajar mengajar yang tepat

2) Mengatur ruangan belajar

3) Mengelola interaksi belajar mengajar

e) menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan, yang

meliputi :

1) Menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran

2) Menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.7

Maka dari itu, guru yang profesional tidak hanya mengetahui, akan tetapi benar-

benar melaksanakan apa yang menjadi tugas dan perannya.

BAB III

7 Ibid. Hlm. 16-20

12

Page 13: Kompetensi Guru

PENUTUP

KESIMPULAN

Kompetensi professional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan

penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam yang

mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum matapelajaran di sekolah dan

substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta menambah

wawasan keilmuan sebagai guru.

DAFTAR PUSTAKA

13

Page 14: Kompetensi Guru

Al Abrasyi, Mohd. Athiyah, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1969.Ali, Moh., Perangkat Kemampuan Dasar Guru Pendidikan Dasar, Jakarta: P3TK, 1985.Kunandar, Guru Profesional, Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007. Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional, 2008 Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Yamin, Martinis, Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP, Jakarta : Gaung Persada Press,

14