KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA ......ii KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK...

25
i DISERTASI KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PURA PENATARAN SASIH PEJENG GIANYAR ANAK AGUNG GD RAKA NIM 1190371032 PROGRAM DOKTOR PROGRAM STUDI KAJIAN BUDAYA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 i

Transcript of KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA ......ii KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK...

Page 1: KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA ......ii KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PURA PENATARAN SASIH PEJENG GIANYAR Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor

i

DISERTASI

KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYASEBAGAI DAYA TARIK WISATA

DI PURA PENATARAN SASIH PEJENGGIANYAR

ANAK AGUNG GD RAKANIM 1190371032

PROGRAM DOKTORPROGRAM STUDI KAJIAN BUDAYA

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR2015

i

Page 2: KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA ......ii KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PURA PENATARAN SASIH PEJENG GIANYAR Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor

ii

KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYASEBAGAI DAYA TARIK WISATA

DI PURA PENATARAN SASIH PEJENGGIANYAR

Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktorpada Program Doktor, Program Studi Kajian Budaya

Program Pascasarjana Universitas Udayana

ANAK AGUNG GD RAKA1190371032

PROGRAM DOKTORPROGRAM STUDI KAJIAN BUDAYA

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR2015

Page 3: KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA ......ii KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PURA PENATARAN SASIH PEJENG GIANYAR Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor

iii

Lembar Pengesahan

DISERTASI INI TELAH DISETUJUITANGGAL 01 APRIL 2015

Mengetahui

Promotor,

Prof. Dr. I Wayan Ardika, M.A.NIP 195202181980031002

Kopromotor I,

Prof. Dr. A.A. Bagus Wirawan, S.U.NIP 194807201978031001

Kopromotor II,

Dr. I Ketut Setiawan, M. Hum.NIP 195802281985031003

DirekturProgram PascasarjanaUniversitas Udayana

Prof. Dr. dr. A.A.Raka Sudewi, Sp. S (K)NIP 195902151985102001

KetuaProgram Studi Doktor (S3)Kajian Budaya Program PascasarjanaUniversitas Udayana

Prof. Dr. A. A. Bagus Wirawan, S.U.NIP 194807201978031001

Page 4: KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA ......ii KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PURA PENATARAN SASIH PEJENG GIANYAR Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor

iv

Disertasi Ini Telah Diuji pada Ujian TertutupTanggal 1 April 2015

Panitia Penguji Disertasi Berdasarkan SK RektorUniversitas Udayana No: 890/HK/2015, Tanggal 30 Maret 2015

Ketua : Prof. Dr. Phil. I Ketut Ardhana, M.A.

Anggota:

1. Prof. Dr. I Wayan Ardika, M.A.

2. Prof. Dr. A.A. Bagus Wirawan, S.U.

3. Dr. I Ketut Setiawan, M.Hum.

4. Prof. Dr. A.A.N. Anom Kumbara, M.A.

5. Prof. Dr. I Made Sukarsa, S.E., M.S.

6. Dr. Putu Sukardja, M.Si.

7. Dr. I Gusti Ketut Gde Arsana, M.Si.

Page 5: KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA ......ii KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PURA PENATARAN SASIH PEJENG GIANYAR Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor

v

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

NAMA : Anak Agung Gd Raka

NIM : 1190371032

PROGRAM STUDI : Kajian Budaya

JUDUL DISERTASI : “Komodifikasi Warisan Budaya sebagai Daya

Tarik Wisata di Pura Penataran Sasih Pejeng,

Gianyar”.

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah disertasi ini bebas plagiat. Apakah di

kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan Mendiknas RI No. 17,Ttahun

2010 dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 30 Maret 2015

Anak Agung Gd Raka

Page 6: KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA ......ii KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PURA PENATARAN SASIH PEJENG GIANYAR Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Puja dan puji syukur dipersembahkan ke hadapan Tuhan Yang Mahakuasa

(Ida Sang Hyang Widhi Wasa) berkat perlindungan dan cinta kasih yang

diberikan, disertasi yang merupakan salah satu persyaratan terakhir untuk

memperoleh gelar doktor di Program Pascasarjana, Universitas Udayana

Denpasar, dapat diselesaikan sesuai dengan batas waktu yang direncanakan.

Dengan penuh kesadaran bahwa semua ini dapat dilakukan berkat kerja keras

tanpa mengenal lelah, dengan segala pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki,

didukung rasa tanggung jawab moral yang tinggi sebagai penerima Beasiswa

Pendidikan Pascasarjana (BPPS) sehingga dapat memicu semangat studi. Di balik

semua kelancaran proses tersebut, tentu tidak dapat diabaikan bantuan dari

berbagai pihak.

Atas segala bantuan yang diberikan, melalui kesempatan ini disampaikan

ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat Prof. Dr. I

Wayan Ardika, M.A. yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan sejak

studi di Pascasarjana Unud. Beliau adalah pembimbing akademik dan sekaligus

sebagai promotor. Dengan demikian, beliau mengetahui dan memahami betul

keberadaan penulis sehingga tanpa ada rasa keraguan dalam membimbing dan

mengarahkan penulis, sejak awal sampai masa akhir studi dengan penuh

kesabaran. Prof. Dr. A. A. Bagus Wirawan, S.U. sebagai kopromotor I dan Dr. I

Ketut Setiawan, M.Hum. sebagai kopromotor II, yang selalu mengingatkan

penulis agar tetap konsentrasi sepenuhnya dalam penyelesaian disertasi ini.

Terima kasih disampaikan kepada semua dosen Program Studi Kajian

Budaya, yang telah banyak memberikan tuntunan sewaktu perkuliahan sesuai

Page 7: KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA ......ii KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PURA PENATARAN SASIH PEJENG GIANYAR Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor

vii

dengan bidang studi yang diampu sehingga dapat membuka ruang dan cakrawala

berpikir dalam penyelesaian disertasi ini. Atas segala petunjuk dan arahannya,

bersama ini pula disampaikan salam hormat kepada Prof. Dr. I Made Suastika,

S.U., Prof. Dr. Phil. I Ketut Ardhana, M.A., Prof. Dr. Anak Agung Ngurah Anom

Kumbara, M.A., Prof. Dr. I Gde Semadi Astra., Prof. Dr. Aron Meko Mbete.,

Prof. Dr. I Gde Parimartha, M.A., Prof. Dr. Emiliana Mariah, M.S., Prof. Dr. I

Nyoman Kutha Ratna, S.U., Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A., Prof. Dr. Ir.

Sulistyawati, M.S., Prof. Dr. I Dewa Komang Tantra, M.Sc., Ph.D.; Prof. Dr. I

Nyoman Weda Kusuma, M.S., Prof. Dr. I Ketut Nehen, S.E., M.Ec., Prof. Dr. I

Made Sukarsa, S.E., M.S., Dr. Putu Sukardja, M.Si., Dr. I Gusti Ketut Gde

Arsana, M.Si., Dr. I Gde Mudana, M.Si., dan Dr. Ni Made Wiasti, M.Hum.

Selanjutnya ucapan terima kasih juga disampaikan dengan hormat kepada

Rektor Universitas Udayana yang telah memberikan rekomendasi izin penelitian;

Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S(K) yang banyak

memberi tuntunan selama studi; Asisten Direktur I, Prof. Dr. Made Budiarsa,

M.A. atas berbagai arahan akedemik dan fasilitas perkuliahan yang disediakan;

Asisten Direktur II, Prof. Dr. Made Sudiana Mahendra, M.App.Sc. yang banyak

membantu dalam pengurusan beasiswa dan berbagai fasilitas lainnya; Ketua

Program Studi Kajian Budaya, Prof. Dr. A.A. Bagus Wirawan, S.U., dan

Sektretaris Program Studi Kajian Budaya, Dr. Putu Sukardja, M.Si. yang selalu

menanyakan perkembangan studi. Demikian pula kepada para karyawan/wati

Program Studi Kajian Budaya, yaitu Bapak I Wayan Sukariawan, S.T., Dra. Ni

Luh Witari, Ni Wayan Ariyati, S.E., I Ketut Budiarsa, dan A.A.Ayu Indrawati,

atas segala pelayanan yang diberikan, baik berkenaan dengan administrasi

Page 8: KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA ......ii KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PURA PENATARAN SASIH PEJENG GIANYAR Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor

viii

akademik maupun administrasi keuangan selama studi; rekan-rekan angkatan

tahun 2011/2012, yang selalu mengingatkan untuk lebih konsentrasi

menyelesaikan studi, seperti Salman Alfarisi, Wayan Sudipa, Ni Gusti Ayu Suci

Murni, Arba Wirawan, dan yang lainnya. Camat Tampaksiring, yang banyak

membantu tentang pendataan perkembangan jumlah penduduk di Desa Pejeng;

Tjokorda Gde Pemayun Putra (Bendesa Ageng Jero Kuta); Tjokorda Rai Widiarsa

P. (Ketua Kerta Desa Jero Kuta); Tjokorda Rai Pemayun (Bendesa Adat Jero

Kuta); Panitia Karya Pujawali Pura Penataran Sasih; Desak Made Ayu (Pemangku

Pura Penataran Sasih); para sutri; para informan; penjaga objek, dan yang lainnya

atas segala perhatian, bantuan, dan dorongannya selama waktu penelitian. Tidak

kalah pentingnya ucapan terima kasih dan rasa cinta kasih yang mendalam

disampaikan kepada istri (Anak Agung Ayu Raka) yang penuh pengertian; anak-

anak (A.A. Istri Manik Warmadewi dan A. A. Gde Raka Gunawarman) secara

teknis banyak membantu proses kelancaran penulisan disertasi ini.

Sebagai akhir kata, atas segala perhatian, motivasi, dan bantuan yang

diberikan semua pihak, penulis hanya dapat membalasnya dengan ucapan terima

kasih yang sedalam-dalamnya. Di samping itu sekaligus menyampaikan

permohonan maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang diperbuat, baik

sengaja maupun tidak disengaja. Semoga Tuhan (Ida Sang Hyang Widhi Wasa)

selalu memberikan perlindungan dan sinar suci-Nya, sehingga berbagai kesulitan

yang dialami dapat diatasi dengan tenang dan damai.

Page 9: KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA ......ii KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PURA PENATARAN SASIH PEJENG GIANYAR Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor

ix

Abstrak

Pada era pariwisata global ini komodifikasi warisan budaya sudah tidakasing di Bali. Sebagai salah satu produk budaya dari masyarakat globalkomodifikasi tidak mengenal adanya batas-batas sakral dan profan terhadapkeberadaan warisan budaya yang dipuja dan disakralkan oleh warga masyarakat.Fenomena seperti itu tampak terjadi di Pura Penataran Sasih dewasa ini, yaitukaburnya batas-batas kesucian pura. Dikomodifikasinya warisan budaya sebagaidaya tarik wisata terobsesi oleh ideologi kapitalis di mana pariwisata dapatmeningkatkan kesejahteraan hidup warga masyarakat.

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanabentuk komodifikasi warisan budaya sebagai daya tarik wisata di Pura PenataranSasih; (2) bagaimana proses komodifikasi warisan budaya sebagai daya tarikwisata di Pura Penataran Sasih Pejeng; dan (3) apa dampak dan maknakomodifikasi warisan budaya sebagai daya tarik wisata di Pura Penataran Sasihbagi warga masyarakat Desa Pejeng. Kemudian dalam pemecahanpermasalahannya digunakan tiga teori, yaitu teori komodifikasi digunakan untukmemecahkan permasalahan pertama; teori hegemoni digunakan untukmemecahkan permasalahan kedua; dan teori kekuasaan dan pengetahuandigunakan untuk memecahkan permasalahan yang ketiga.

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui danmemahami kenyataan faktual komodifikasi warisan budaya di Pura PenataranSasih yang sengaja diproduksi layaknya komoditas yang di dalamnya saratkepentingan kekuasaan. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahuibentuk komodifikasi, memahami proses komodifikasi, dan menjelaskan dampakdan makna komodifikasi warisan budaya tersebut bagi warga masyarakat DesaPejeng. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif, dengan metodepengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dan studi pustaka. Selanjutnyasemua data yang telah dikumpulkan diolah secara deskriptif kualitatif.

Simpulan penelitian adalah (1) bentuk-bentuk komodifikasi terdiri atas (a)nekara “Bulan Pejeng” didukung mitos “Bulan Pejeng”, buku-buku, jurnal,artikel, purana, media sosial; warisan budaya berupa arca-arca, prasasti, upacarakeagamaan; (b) dalam mendistribusikan hingga sampai kepada konsumendilakukan oleh pemerintah, lembaga bisnis, kaum intelektual, dan lembaga desaadat; dan (c) yang mengonsumsi adalah masyarakat lokal, masyarakat luar daerah,dan masyarakat internasional; (2) proses komodifikasi berawal dari kehadiranwisatawan asing sebagai peneliti yang diterima secara tradisional oleh masyarakatlokal kemudian sampai pada komodifikasi; (3) komodifikasi warisan budaya, dibalik dampak yang ditimbulkan, ternyata memiliki makna tersendiri, sepertimakna informasi pendidikan tentang kehidupan sosial keagamaan, sosial budaya,dan sosial politik; makna pencitraan simbolik bagi masyarakat lokal, masyarakatluar daerah, dan masyarakat internasional; makna estetika; dan makna ekonomi.

Kata Kunci: komodifikasi, warisan budaya, daya tarik wisata

Page 10: KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA ......ii KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PURA PENATARAN SASIH PEJENG GIANYAR Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor

x

ABSTRACT

In global era tourism commodification of cultural heritage is not strangein Bali. As one of the cultural products of global community commodificationdoes not recognize the limitation of sacred and profane, including the existence ofcultural heritage in the holy places revered and sacred by the community. Suchphenomenon appears to occur be in Penataran Sasih Temple, which obscures theboundaries of the holiness of Penataran Sasih. Commodifcation of culturalheritage as a tourist attraction is a form of influence of the power of capitalistswhich one hand tourism can improve the lives of the community.

The problems raised in this study are: (1) what is the form of thecommodification of cultural heritage as a tourist attraction in Penataran SasihTemple; (2) how is the process of commodification of cultural heritage as a touristattraction in Penataran Sasih Pejeng; and (3) what are the impact and the meaningof the commodification of cultural heritage as a tourist attraction in PenataranSasih Temple for Pejeng Village community. Then, for problem solving, it isapplied three theories, namely: the commodification theory is used to solve thefirst problem; hegemony theory is used to solve the second problem; and thetheory of power and knowledge is used to solve the third problem.

In general, the objective of this research is to know and understand thefacts of the commodification of cultural heritage in Penataran Sasih Temple whichis deliberately produced like commodities which is full of interests in it.Particularly, this study aims at determining the forms and process ofcommodification and understanding and explaining the meaning of thecommodification of cultural heritage for the people of Pejeng Village. Qualitativeapproach was applied in the study; with data collection methods selected wereobservation, interviews, and literature. Furthermore, all the data that have beencollected are qualitatively and descriptively analyzed.

The conclusions of this study are (1) the forms of commodificationconsist of : (a) nekara "Bulan Pejeng" supported by the myth of "Bulan Pejeng",books, journals, articles, purana, social media; cultural heritage in the forms ofstatues, inscriptions, religious ceremonies; (b) the distribution was executed by thegovernment, business organizations, the intellectuals, and traditional villageinstitutions to reach the consumers, and (c) the consumers are local community,community outside the region and international community; (2) the process ofcommodification was originated from the presence of foreign tourists asresearchers, as lovers of culture, recreation, traditionally accepted by localcommunity; and finally leads to commodification ; (3) that the commodificationof cultural heritage in Penataran Sasih Temple, in addition to the negative impactswhich might arise, it has a special meaning, such as : the meaning of educationalinformation on the past of religious social life, social culture and social politic;the meaning of symbolic image for local community, community outside theregion and the international community; aesthetic meaning; and economicsignificance.

Key words: commodification, cultural heritage, tourist attractions

Page 11: KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA ......ii KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PURA PENATARAN SASIH PEJENG GIANYAR Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor

xi

RINGKASAN

Pesatnya perkembangan pembangunan di Bali tidak terlepas dari

keberadaan sektor pariwisata. Pariwisata dengan arus budaya global yang

digandengnya merupakan faktor dominan pemicu pembangunan dan tidak

dimungkiri bahwa kehadirannya dapat berdampak luas terhadap kehidupan

masyarakat. Hal tersebut dapat terjadi mengingat pariwisata merupakan ajang

pertemuan dua kebudayaan atau lebih yang berbeda, baik dalam nilai, norma, adat

istiadat, kepercayaan, maupun yang lainnya. Walaupun demikian, karena

pariwisata sudah merupakan pilihan, sebagai konsekuensinya berbagai elemen

yang berbeda tersebut hendaknya diterima secara selektif. Selanjutnya

disinergikan sehingga terbangun dalam sebuah dialektika untuk pertumbuhan,

perkembangan, dan integrasi yang indah dan harmoni. Gianyar sebagai salah satu

kabupaten/kota di Bali menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan. Untuk

menopangnya semua elemen yang dibutuhkan, Kabupaten Gianyar telah

menyediakan berbagai fasilitas, seperti akomodasi (penginapan), restoran, sarana

transportasi, ruang rekreasi, media hiburan, ruang belanja, dan berbagai daya tarik

wisata lainnya.

Pura Penataran Sasih Pejeng merupakan salah satu daya tarik wisata yang

berada di zona Gianyar Bagian Tengah dipilih sebagai objek dalam penelitian ini

dan warisan budaya dijadikan sebagai pokok kajian, tidak terlepas dari potensi

yang dimilikinya. Nilai keunikan yang melekat pada nekara “Bulan Pejeng”

merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke objek

tersebut. Fenomena menarik yang tampak di Pura Penataran Sasih dapat

memberikan arah yang jelas kepada penelitian ini untuk fokus kepada upaya

interpretasi dan pendeskripsian warisan budaya yang ada, kemudian dikelola dan

dikemas sebagai suatu produk yang menarik untuk wisatawan. Target yang

hendak dicapai oleh pengelola (desa adat) adalah meningkatkan kehadiran

wisatawan berkunjung ke Pura Penataran Sasih dan segala upaya yang dapat

dilakukan untuk mempertahankan keberlanjutan pariwisata tersebut.

Page 12: KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA ......ii KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PURA PENATARAN SASIH PEJENG GIANYAR Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor

xii

Berdasarkan fenomena bertemunya dua kelompok masyarakat atau lebih

dengan latar belakang budaya yang berbeda, di balik sinergi harmoni yang saling

menguntungkan di antara kedua belah pihak, tidak dimungkiri timbulnya suatu

dilema di kalangan beberapa warga masyarakat lokal. Setelah diidentifikasi dan

dirumuskan, ada tiga permasalahan pokok yang dapat diangkat, yaitu (1)

bagaimana bentuk-bentuk komodifikasi warisan budaya sebagai daya tarik wisata

di Pura Penataran Sasih Pejeng; (2) bagaimana proses komodifikasi warisan

budaya sebagai daya tarik wisata di Pura Penataran Sasih Pejeng; dan (3) apa

dampak dan makna komodifikasi warisan budaya sebagai daya tarik wisata di

Pura Penataran Sasih bagi warga masyarakat di Desa Pejeng. Sebagai kerangka

analisisnya digunakan beberapa teori sesuai dengan kebutuhan permasalahan yang

diangkat, seperti teori komodifikasi untuk membedah permasalahan pertama, teori

hegemoni untuk membedah permasalahan kedua, dan teori pengetahuan dan

kekuasaan untuk membedah permasalahan ketiga.

Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dan dalam

pengumpulan datanya dipilih metode observasi, wawancara, dan studi pustaka.

Semua data yang telah dikumpulkan diolah secara deskriptif kualitatif. Dalam

penerapan metode dan analisisnya, lebih dikedepankan sikap kritis, dengan

harapan validitas hasil yang dicapai dapat dipertanggungjawabkan secara

akademis. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

yang diperoleh dari observasi dan wawancara, kemudian dilengkapi data sekunder

yang diperoleh dari studi pustaka dan dokumentasi. Hasil analisisnya disajikan

dalam bentuk deskripsi dilengkapi dengan gambar dan tabel.

Simpulan hasil penelitian bertolak dari permasalahan yang diangkat, yaitu

(1) bentuk-bentuk komodifikasi warisan budaya yang dijadikan daya tarik wisata

di Pura Penataran Sasih meliputi: nekara “Bulan Pejeng” didukung dengan tradisi

lisan (mitos) bulan jatuh dari langit; buku-buku, jurnal, artikel, purana, dan media

sosial; seni arca, prasasti, dan upacara keagamaan “maplengkungan”; (2) proses

komodifikasi berawal dari kehadiran wisatawan asing yang diterima secara

tradisional oleh masyarakat lokal tanpa donasi; dengan meningkatnya jumlah

kunjungan wisatawan kemudian dilakukan penataan pura, warisan budaya dan

perombakan nista mandala pura menjadi ruang parkir dan pertokoan; (3)

Page 13: KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA ......ii KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PURA PENATARAN SASIH PEJENG GIANYAR Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor

xiii

komodifikasi warisan budaya di Pura Penataran Sasih, di balik dampak positif dan

negatif yang ditimbulkan, ternyata memiliki makna tersendiri, baik bagi

masyarakat lokal, masyarakat luar daerah, maupun masyarakat internasional,

seperti makna informasi pendidikan masa lalu tentang kehidupan sosial budaya,

sosial keagamaan, dan sosial politik; makna pencitraan simbolik bagi masyarakat

lokal, masyarakat luar daerah, dan masyarakat internasional; makna estetika yang

diindikasikan oleh kemampuan teknologi dan pola hias nekara; dan makna

ekonomi khususnya bagi masyarakat Desa Pejeng.

Beberapa temuan yang dihasilkan dalam penelitian di Pura Penataran

Sasih adalah sebagai berikut:

(1) Komodifikasi warisan budaya yang memberikan keleluasaan ruang dan waktu

masuk ke pura bagi wisatawan mengakibatkan terjadinya desakralisasi

terhadap warisan budaya dan Pura Penataran Sasih.

(2) Dalam proses komodifikasi membutuhkan perluasan ruang untuk fasilitas

pariwisata, seperti parkir, ruang belanja, dan sebagainya, sehingga harus

mengorbankan nista mandala pura.

(3) Komodifikasi selain berdampak negatif, seperti kaburnya batas-batas nilai

sakral dan profan yang berujung pada desakralisasi tempat suci, juga dapat

memberikan makna positif bagi warga masyarakat di Desa Pejeng, seperti (a)

makna pendidikan tentang sejarah budaya masa lalu, kehidupan sosial politik,

kehidupan sosial keagamaan pada masa lalu; (b) makna pencitraan simbolik

bagi warga masyarakat lokal, masyarakat luar daerah, dan masyarakat

internasional; (c) makna estetika merujuk kepada tingginya tingkat peradaban

budaya masa lalu; dan (d) makna ekonomi yang ditandai oleh meningkatnya

kesejahteraan warga masyarakat.

(4) Komodifikasi menuntut pengambil kebijakan (bendesa ageng) untuk

mengupayakan kelengkapan informasi tentang Pura Penataran Sasih. Salah

satu upaya yang dilakukan adalah penelusuran nilai arsip warisan budaya

tersebut. Di samping itu disadari bahwa kegiatan tersebut berhasil

menemukan asal-usul sejarah pura, asal usul warisan budaya, status pura, dan

fungsi pura. Bahkan, tidak kalah pentingnya, yaitu temuan menunjukkan

Page 14: KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA ......ii KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PURA PENATARAN SASIH PEJENG GIANYAR Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor

xiv

bahwa pada zaman Bali Kuno Desa Pejeng diketahui sebagai pusat kerajaan

sekaligus sebagai pusat aktivitas agama dan kebudayaan.

(5) Pola pengelolaan daya tarik wisata dan pengelolan hasil donasinya

sepenuhnya ditangani oleh desa adat. Di pihak lain untuk objek dan daya tarik

wisata lainnya di Kabupaten Gianyar, umumnya dikelola oleh Dinas

Pariwisata Pemerintah Kabupaten, dengan perimbangan perdapatan 60 %

untuk pemerintah kabupaten dan 40 % untuk desa adat.

Untuk diketahui bahwa temuan nomor urut satu sampai dengan nomor urut

tiga tersebut juga merupakan bagian dari simpulan. Selanjutnya temuan nomor

urut empat dan nomor urut lima merupakan temuan di luar permasalahan yang

diangkat dalam penelitian.

Page 15: KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA ......ii KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PURA PENATARAN SASIH PEJENG GIANYAR Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

PERSYARATAN GELAR ............................................................................. ii

LEMBARAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI DISERTASI………………iv

SURAT PERNYATAN BEBAS PLAGIAT.....................................................v

UCAPAN TERIMA KASIH...........................................................................vi

ABSTRAK .....................................................................................................ix

ABSTRACT ....................................................................................................x

RINGKASAN DISERTASI............................................................................xi

DAFTAR ISI .................................................................................................xv

DAFTAR TABEL .........................................................................................xx

DAFTAR GAMBAR....................................................................................xxi

GLOSARIUM ............................................................................................xxiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................14

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................14

1.3.1 Tujuan Umum .....................................................................................14

1.3.2 Tujuan Khusus ....................................................................................15

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................15

1.4.1 Manfaat Teoretis .................................................................................15

1.4.2 Manfaat Praktis ...................................................................................16

BAB II KAJIAN PUSTAKA, DESKRIPSI KONSEP, LANDASAN TEORI,

DAN MODEL PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka .......................................................................................17

2.2 Deskripsi Konsep ...................................................................................22

2.2.1 Komodifikasi ......................................................................................23

2.2.2 Warisan Budaya ..................................................................................24

Page 16: KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA ......ii KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PURA PENATARAN SASIH PEJENG GIANYAR Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor

xvi

2.2.3 Daya Tarik Wisata...............................................................................25

2.3 Landasan Teori ......................................................................................27

2.3.1 Teori Komodifikasi .............................................................................27

2.3.2 Teori Hegemoni ..................................................................................29

2.3.3 Teori Kekuasaan dan Pengetahuan ......................................................30

2.4 Model Penelitian ....................................................................................32

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian .............................................................................35

3.2 Lokasi Penelitian....................................................................................36

3.3 Jenis dan Sumber Data ...........................................................................37

3.3.1 Data Primer.........................................................................................37

3.3.2 Data Sekunder.....................................................................................38

3.4 Instrumen Penelitian...............................................................................38

3.5 Teknik Pengumpulan Data .....................................................................39

3.5.1 Observasi ............................................................................................39

3.5.2 Wawancara .........................................................................................41

3.5.3 Studi Pustaka.......................................................................................42

3.6 Teknik Analisis Data..............................................................................42

3.7 Penyajian Hasil Analisis Data ................................................................43

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA PEJENG DAN PURA PENATARAN

SASIIH

4.1 Gambaran Umum Desa Pejeng...............................................................45

4.1.1 Lokasi dan Keadaan Geografis ............................................................45

4.1.2 Kependudukan ....................................................................................48

4.1.3 Sistem Kemasyarakatan.......................................................................50

4.1.4 Mata Pencaharian Hidup Masyarakat ..................................................53

4.1.5 Kehidupan Sosial Budaya....................................................................55

4.1.6 Kehidupan Sosial Keagamaan .............................................................58

4.1.7 Zona Konservasi dan Warisan Budaya ................................................61

4.1.8 Pejeng Pusat Kerajaan Zaman Bali Kuno ..........................................102

Page 17: KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA ......ii KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PURA PENATARAN SASIH PEJENG GIANYAR Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor

xvii

4.2 Gambaran Umum Pura Penataran Sasih ...............................................108

4.2.1 Sejarah Pura ......................................................................................109

4.2.2 Struktur Pura, Palinggih dan Fungsi ..................................................111

4.2.3 Fungsi Pura .......................................................................................117

4.2.4 Status Pura ........................................................................................120

4.2.5 Pangemong dan Panyungsung Pura...................................................121

4.2.6 Upacara Piodalan, Makiis, dan Pamangku Pura ................................123

4.2.7 Kegiatan Seni Budaya .......................................................................126

4.2.8 Sumber Dana.....................................................................................127

4.3 Pura Penataran Sasih dan Pariwisata.....................................................129

BAB V BENTUK KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI

DAYA TARIK WISATA DI PURA PENATARAN SASIH

PEJENG.......................................................................................135

5.1 Produksi...............................................................................................140

5.1.1 Nekara “Bulan Pejeng” .....................................................................141

5.1.1.1 Tradisi Lisan ..................................................................................147

5.1.1.2 Ratu Bintang ..................................................................................153

5.1.1.3 Buku, Artikel, Jurnal, Purana, dan Naskah Media Sosial ................154

5.1.2 Seni Arca dan Warisan Budaya Lainnya............................................156

5.1.3 Pura Penataran Sasih .........................................................................160

5.1.4 Tradisi Upacara Maplengkungan .......................................................166

5.2 Distribusi .............................................................................................177

5.2.1 Pemerintah ........................................................................................179

5.2.2 Lembaga Bisnis.................................................................................181

5.2.2.1 Nonmedia.......................................................................................181

5.2.2.2 Media.............................................................................................183

5.2.3 Intelektual .........................................................................................185

5.2.4 Masyarakat........................................................................................187

5.3 Konsumsi .............................................................................................188

5.3.1 Masyarakat Lokal..............................................................................194

5.3.2 Masyarakat Luar Daerah Bali ............................................................196

Page 18: KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA ......ii KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PURA PENATARAN SASIH PEJENG GIANYAR Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor

xviii

5.3.3 Masyarakat Internasional...................................................................198

BAB VI PROSES KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI

DAYA TARIK WISATA DI PURA PENATARAN SASIH

PEJENG......................................................................................206

6.1 Faktor Pendorong Komodifikasi...........................................................206

6.2 Proses Komodifikasi ............................................................................210

6.2.1 Masa Sebelum 1990 ..........................................................................210

6.2.2 Masa 1990 - sekarang........................................................................218

6.3 Pengelolaan Warisan Budaya ...............................................................224

6.3.1 Warisan Budaya sebagai Benda Keramat dan Pemujaan....................226

6.3.2 Warisan Budaya sebagai Daya Tarik Wisata......................................230

6.4 Pengelolaan Donasi..............................................................................236

BAB VII DAMPAK DAN MAKNA KOMODIFIKASI WARISAN

BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PURA

PENATARAN SASIH PEJENG................................................242

7.1 Dampak Komodifikasi .........................................................................242

7.1.1 Dampak Positif..................................................................................245

7.1.2 Dampak Negatif ................................................................................251

7.2 Makna Komodifikasi............................................................................259

7.2.1 Makna Informasi Pendidikan.............................................................262

7.2.1.1 Pendidikan Sosial Keagamaan........................................................264

7.2.1.2 Pendidikan Sosial Budaya ..............................................................268

7.2.1.3 Pendidikan Sosial Politik................................................................271

7.2.2 Makna Pencitraan Simbolik...............................................................274

7.2.2.1 Pencitraan Masyarakat Lokal..........................................................275

7.2.2.2 Pencitraan Masyarakat Indonesia....................................................279

7.2.2.3 Pencitraan Masyarakat Internasional...............................................281

7.2.3 Makna Estetika..................................................................................285

7.2.4 Makna Ekonomi................................................................................288

Page 19: KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA ......ii KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PURA PENATARAN SASIH PEJENG GIANYAR Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor

xix

BAB VIII PENUTUP ................................................................................292

8.1 Simpulan..............................................................................................292

8.2 Temuan Baru Penelitian .......................................................................296

8.3 Refleksi................................................................................................296

8.4 Rekomendasi........................................................................................298

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................301

LAMPIRAN ................................................................................................312

Lampiran 1 : Daftar Informan ..................................................................312

Lampiran 2 : Panduan Wawancara Penelitian...........................................317

Page 20: KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA ......ii KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PURA PENATARAN SASIH PEJENG GIANYAR Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor

xx

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rekapitulasi Jumlah Kunjungan Wisata ke Kabupaten Gianyar .....9

Tabel 2.1 Model Penelitian..........................................................................34

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur ..........................................49

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin..............................50

Tabel 7.1 Sepuluh Destinasi Top Dunia.....................................................283

Page 21: KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA ......ii KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PURA PENATARAN SASIH PEJENG GIANYAR Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor

xxi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pemandu Objek Pura Penataran Sasih.................................12

Gambar 5.1 Pamangku Pura Penataran Sasih .......................................138

Gambar 5.2 Tampak Depan Palinggih Ratu Sasih................................143

Gambar 5.3 Tampak Depan Nekara “Bulan Pejeng” ............................144

Gambar 5.4 Tampak Samping Nekara “Bulan Pejeng”.........................144

Gambar 5.5 Palinggih Ratu Bintang ....................................................154

Gambar 5.6 Palinggih Gedong Batur (Utara) .......................................156

Gambar 5.7 Palinggih Gedong Sakenan (Selatan)................................157

Gambar 5.8 Palinggih Gedong Batukaru (Barat)..................................157

Gambar 5.9 Palinggih Gedong Kemoning (Timur) ..............................158

Gambar 5.10 Prasasti Batu di Palinggih Gedong Sakenan......................159

Gambar 5.11 Prasasti Batu Parad Sang Hya(ng) (W)arama ....................159

Gambar 5.12 Pura Penataran Sasih ........................................................160

Gambar 5.13 Denah Pura Penataran Sasih, Pura Puseh-Desa, Pura

Ratu Pasek, dan Pura Amerta Sari.....................................161

Gambar 5.14 Denah Pura Taman ..........................................................164

Gambar 5.15 Denah Pura Ibu.................................................................165

Gambar 5.16 Penabuh Pengiring Sutri ...................................................167

Gambar 5.17 Sutri Pura Penataran Sasih ................................................168

Gambar 5.18 Sutri Pura Samuan Tiga ....................................................168

Gambar 5.19 Prosesi Ngeluaran ............................................................169

Gambar 5.20 Prosesi Nunas Amerta.......................................................170

Gambar 5.21 Prosesi Ngeber..................................................................171

Gambar 5.22 Maombak-ombakan ..........................................................172

Page 22: KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA ......ii KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PURA PENATARAN SASIH PEJENG GIANYAR Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor

xxii

Gambar 5.23 Siat Sampian ....................................................................173

Gambar 5.24 Makiis ..............................................................................174

Gambar 5.25 Segeh Agung.....................................................................175

Gambar 5.26 Rejang ..............................................................................175

Gambar 5.27 Maplengkungan ................................................................176

Gambar 5.28 Wisatawan Swis, Titus Palivan .........................................192

Gambar 5.29 Wisatawan Belanda, Cary Vanselaar.................................193

Gambar 5.30 Kegiatan PKL Mahasiswa Jurusan Arkeologi, Univ.

Udayana, Denpasar...........................................................196

Gambar 5.31 Mahasiswa Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra

Universitas Warmadewa, Denpasar...................................198

Gambar 5.32 Wisatawan Prancis Fansicois Rudolf dan Sophie

Rudolf ..............................................................................199

Gambar 5.33 Wisatawan Amerika, Gabriel Jecan ..................................200

Gambar 5.34 Wisatawan Canada ...........................................................201

Gambar 5.35 Wisatawan Australia Darren dan Tricia Philips.................202

Gambar 7.1 Kompleks Pertokoan, Pasar Sengol Pejeng .......................249

Gambar 7.2 Balai Wantilan dan Pasar Sengol Pejeng...........................250

Gambar 7.3 Pedagang Kaki Lima Pasar Sengol Pejeng ........................251

Gambar 7.4 Areal Parkir Depan Jaba Pura Penataran Sasih Pejeng ......251

Gambar 7.5 Ida Pedanda Wayahan Bun, Geria Sanur, Pejeng ..............254

Gambar 7.6 Ida Pedanda Gede Burwan, Geria Sading, Pejeng .............255

Gambar 7.7 Bendesa Adat Kahyangan Tiga Jero Kuta Pejeng..............257

Gambar 7.8 Tokoh Puri Soma Negara (Cokorda Rai Widiarsa P.)........271

Page 23: KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA ......ii KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PURA PENATARAN SASIH PEJENG GIANYAR Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor

xxiii

GLOSARIUM

ajuman : bentuk persembahan (sodaan) yang intinya berupa penekgepeng sebanyak dua buah.

atita : masa lalu.awig-awig : peraturan (banjar, desa, subak) baik tertulis maupun tidak

tertulis yang merupakan hasil musyawarah anggotanya.babangkit : bentuk persembahan di dalamnya menggunakan daging

guling itik (bangkit sari) dan/atau bangkit guling kucit.batara : perwujudan dewa yang dipuja (istadewata)bebali : tari yang berfungsi mengiringi upacara keagamaanbhisama : semacam perintah yang harus dimuliakan.budal : sebuah istilah untuk menyebut ida batara (istadewata)

yang meninggalkan tempat suci atau suatu tempat dankembali ke kahyangan-Nya masing-masing.

candra sangkala : angka tahun berbentuk kalimat yang dibaca dari belakang.caru : bentuk upakara yang dipersembahkan kepada para

butakala yang secara kuantitas dan kualitas di bawahtawur.

catur lawa : empat pura yang menjadi bagian tak terpisahkan denganPura Penataran Sasih

catuspata : perempatan agung tempat dilaksanakannya tawur kesangadan kegiatan upacara lainnya.

datengan : nama sajen penjemputan.ida batara manca : sebuah istilah untuk menyebut Ida Batara Kahyangan

Tiga dari luar Jero Kuta Pejeng.istadewata : manifestasi Tuhan.jaba : halaman di luar ruang suci (jaba sisi/ halaman luar; jaba

tengah/halaman tengah).jajahitan : bentuk anyaman (upakara) yang dibuat dari daun kelapa

muda, daun rontal, atau jenis janur lainnya.jaladwara : lubang penyalur air (pancuran).jempana : wahana pengusung istadewata.jero kuta : istilah lain untuk menyebut Desa Pejeng (wilayah kota).kasineb : disemayamkan.kerta : aman.

kerta desa : sebuah lembaga dalam desa adat yang bertugas danberkewajiban memberikan pertimbangan dan arahankepada bendesa adat.

komoditas : berbagai produk yang memiliki nilai pakai dan nilai tukar.komoditi : produk, yang di samping memiliki nilai pakai juga

memiliki nilai tukar.komodifikasi : sesuatu yang mulanya bukan komoditas dijadikan

komoditas.komoditisasi : sesuatu yang mulanya bukan komoditas dijadikan

komoditas.kurma : kura-kura.

Page 24: KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA ......ii KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PURA PENATARAN SASIH PEJENG GIANYAR Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor

xxiv

lawangan : pintu masuk ke tempat suci (pura).makiis : perjalanan suci ke laut, danau, sungai, atau ke sumber

mata air lainnya untuk memohon amerta (air kehidupan).mamungkah : bentuk upacara terkait dengan penanaman padagingan.makotek : berperang (mapalu) katik pajeng pada upacara

maplengkungan.maplengkungan : sebuah bentuk rangkaian upacara yang dilaksanakan tiga

hari setelah pujawali (upacara besar) di Pura PenataranSasih Pejeng.

masiat : berperang.menur : puncak bangunan.nagata : masa datang.nampyog : nama gerak tari yang menjadi ikon dari sutri.natar : pelataran.ngabejiang : prosesi upacara penyucian pratima dari istadewata yang

dipuja di Pura Penataran Sasih.ngadeg : kehadiran istadewata dalam bentuk simbol-simbol di alam

nyata sebagai representasi dewa atau roh suci yang dipuja.nganteb : mengantarkan upacara persembahan kepada yang dipuja.ngayah : kerja tanpa pamrih. :ngeber : sebuah istilah untuk menyebut menabur amerta ketika

upacara maplengkungan yang disimbolkan dengan geraktari oleh para sutri.

ngenteg linggih : mengokohkan posisi tempat/ sthana hyang istadewata.nista mandala : halaman depan (jaba sisi) tempat suci.nyambleh : sebuah bentuk upacara kurban persembahan kepada

butakala yang dilaksanakan di depan pintu masuk puradan/ atau menjelang prosesi inti upacara maplengkungan.

nyatur : sebuah istilah untuk menyebut pujawali.nyejer : ngadeg (hadir) dalam bentuk simbol-simbol dan diberikan

spirit oleh istadewata yang diwakili.oneng-onengan : hiburan (kesukaan).pacalang : petugas keamanan desa adat/ pakraman.padmakurung : bangunan suci berbentuk padmasana yang posisinya di

tengah-tengah halaman suci di Pura Penataran Sasih.padudusan : bentuk dan tingkatan upacara nyatur, di dalamnya ada

babangkit, bale gading.pakem : hukum (persyaratan) dalam tabuh-tabuh gamelan.pakoleman : bentuk persembahan, yang secara kualitas dan kuantitas

lebih tinggi dari datengan dan dapat diantarkan olehpendeta (padanda) atau cukup pamangku.

palinggih : sthana sementara dari istadewata.pamalepeh : bentuk upacara dan upakara permohonan maaf, sementara

dapat dilaksanakan sebagaimana layaknya.pamedek : sebutan untuk warga masyarakat beragama Hindu yang

hadir, baik ngayah (kerja) maupun sembahyang di tempatsuci

pangemong : pangempu (penanggung jawab) tempat suci.

Page 25: KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA ......ii KOMODIFIKASI WARISAN BUDAYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PURA PENATARAN SASIH PEJENG GIANYAR Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor

xxv

panggung : salah satu bentuk upakara yang menentukan besarkecilnya tingkatan upacara yang dilaksanakan.

panyungsung : penyembah (panyiwi).pasanekan : balai tempat peristirahatan di pura (tempat suci).pasantian : sebuah istilah untuk menyebut organisasi sosial

keagamaan yang bergerak di bidang sastra, seperti kidungwargasari, mawirama, dan sejenisnya.

pawaregan : istilah lain untuk menyebut dapur di pura atau tempat suci.pawedalan : upacara kelahiran (wedal) sebuah tempat suci.pawisik : petunjuk dari hyang niskala.pejati : bentuk upakara yang berintikan daksina (sesantun)

dilengkapi dengan sodaan, ketupat kelanan, dan ketupatdampulan.

pendem : tanam.piodalan : upacara yang dirayakan terkait dengan kelahiran (wedal)

sebuah tempat suci.pradaksina : perputaran mengelilingi palinggih mengikuti arah jarum

jam.pratima : simbol (perwujudan) istadewata yang dipuja.profan : biasa (umum).pujawali : istilah untuk menyebut upacara yang tingkatannya lebih

tinggi daripada piodalan.purohita : pendeta istana.rejang : tarian pelengkap upacara keagamaan.rerahinan : hari-hari suci keagamaan dalam agama Hindu.sakral : tenget (keramat).sangku : sebuah benda seperti periuk tanpa leher yang berfungsi

sebagai tempat air suci.sapelutan : sesuai kemampuan.sarwa sadhaka : sebuah istilah untuk menyebut para sulinggih

(orang suci).segara : laut.sasepen : upacara piodalan alit (upacara kecil)setra : kuburan.sthana : tempat kediaman para istadewata.sudamala : penyucian kotoran.sulinggih : sebuah istilah untuk menyebut orang suci.sungsung : pujatawur : istilah untuk menyebut tingkatan buta yadnya yang

statusnya lebih tinggi dari macaru.tpas : bangunan suci seperti padmasana, tetapi tanpa kursi

(singhasana).upakara : istilah lain untuk menyebut bentuk persembahan (sesaji).wali : istilah lain untuk menyebut upacara piodalan.wartamana : masa sekarang.wiku : istilah lain untuk menyebut pendeta, baik Siwa maupun

Budha.