Komkordik – RSST – Komite Koordinasi Pendidikan – RSUP …...Created Date: 11/28/2018 1:03:30...

14
PANDUAN SUPERVISI PESERTA DIDIK KLINIK RSST KEMENTERIAN KESEHAT,AN RI DIREKTORAT JENDERAL PEI-AYANAN KESEHATAN RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

Transcript of Komkordik – RSST – Komite Koordinasi Pendidikan – RSUP …...Created Date: 11/28/2018 1:03:30...

  • PANDUAN SUPERVISI

    PESERTA DIDIK KLINIK

    RSST

    KEMENTERIAN KESEHAT,AN RI

    DIREKTORAT JENDERAL PEI-AYANAN KESEHATAN

    RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

  • #rh

    KEM ENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN

    RSUp dr, SOERADJI TIRTONEGORO- I'n. KRT. dr. Soeradjj fi(onego-o \o. I

  • MEMUTUSKAN

    Menetapkan

    KESATU

    KEDUA

    KET!GA

    KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA TENTANG PANDUAN SUPERVISIPESERTA DIDIK KLINIK Dl RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO.

    Panduan Supervisi Peserta Didik Klinik di RSUP dr. Soeradji Tirtonegorosebagaimana dimaksud dalam Diktum Menetapkan, sebagaimanaterlampir dalam Lampiran yang merupakan bagian tak terpisahkan dariKeputusan ini.

    Panduan Supervisi Peserta Didik Klinik di RSUP dr. Soeradji Tirtonegorosebagaimana dimaksud dalam DiKum Kesatu, agar dilaksanakan dandigunakan sebagai acuan pelaksanaan.kegiatan.

    Segala biaya yang timbul terkait dengan Keputusan ini dibebankan pada

    DIPA RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro.

    Keputusan ini berlaku 3 (tiga) tahun kedepan terhitung mulai tanggalditetapkan, dengan catatan apabila dikemudian hari ternyata terdapatkekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimanamestinya.

    Klaten.tr oktobe.20l8

    KELIMA

    WDYASWATI

  • F

    LAMPIRANKEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA

    RUMAH SAKIT UMUM PUSAT dr. SOERADJI TIRTONEGORONOMOR : HK.02.03/11.1 I Ui23Z 12018

    TENTANG

    PANDUAN SUPERVISI PESERTA DIDIK KLINIKDl RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

    hidayah-Nya sehingga penyusunan Panduan Supervisi Peserta Didik Klinis RSUP dr. Soeradii

    Tirtonegoro Klaten ini dapat terselesaikan. BukLl panduan supeNisi peserta didik klinis ini

    secara ringkas memuat tentang tingkatan superuisi dan prosedur supervisi peserta didik k nls

    Panduan ini diharapkan dapat memberi arah untuk menentukan dan melaksanakan kegiatan

    supervisr bagi peseda didik klinis.

    Kami menqucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

    kepada Dlreksi dan Manajemen, serta semua pihak yang terkait yang telah memberikan

    perhatian, membantu dan mendukung sehingga buku panduan superyisi peseda didik klinis ini

    dapat diselesaikan.

    Kami menyada dalam penyusunan panduan supervisi peserta didik klinisRSUP dr. Soeradjl Tirtonegoro Klaten ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami

    mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan pada waktu mendatang.

    Akhlr kata semoga panduan supeNisi peserta didik klinis ini dapat bermanfaat bagi semua

    pihak.

    Klalen, September 2018

    Penyusun

    Komite Koordinasi Pendidikan

  • LEI\,1BAR PERSETUJUAN

    Kami yang bertandatangan di bawah inl, rnenyetujui Panduan

    Klinis yang telah disusun oleh Komite Koordinasi Pendidikan RSUP

    untuk dipergunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan.

    SLrpervisi Peserta Dldik

    dr. Soeradji Tirtonegorc

    ^'/rr

    yaswati, M.Kes1990022001

  • DAFTAR ISI

    A PENGERTIAN,.,....B, TUJUAN.,,--..

    RUANG LINGKIJP

    TATA LAKSANA,,,...,

    A. TINGKATAN SUPERV1S1.....................................:... ..... .....'., ' ,..., , ,... 5

    DOKUMENTASI ,,..

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. PENGERTIANSecara umum supervisi klinis diaftikan sebagaj bentuk bimbin(diber han kepada peldrd:h rerdal

    sistematis ini ,"tiprti, purun""n"lulkan kebutuhannya ,",",r,

    ",i,r" ,jin J,:Htfl'.f::hasir observasi dengan

    ""n"r, onn"n' observasi yang cermat atas pelaksanaan dan pengkaiian

    Jrka dikaii b,erdasarkan ,",,,",

    o:luo'"unt'ng penampilan mengajarnya yang nyata'dan (2) Sikl,s, yaitu se.angkaian kr

    dalam "kJinis'' mengandung makna: (1) Pengobatan (kiinis)

    yans terkanduns dara, ,",,n, o,,."i]lfirfl:ff:::::ilil,T::J:ijHril,,,"-,"1. Adanya hubLtngan tatap muka antara pengawas dan guru didalam proses supervisi \2 Terfokus pada tingkah jak3 Adanya observas,

    """"r" iJril1""o""arnva didatam keras.

    l Deskr.ps:pada observassj secara rtnct.5. pengawas dan guru bersa6 Fokus observasi surr", ol'''"-t"'" '"niJai

    penampiJan pend:cik.

    'ngan pe.rrlinlaar heoLrluha,t pead:otk

    Dalam proses pendidjkan nmendapatkan pengecualian ,u,"r'"n'"0'

    seorang dokter umum. mahasiswa kedokteran

    wewenaig dokter. pada pasal 35 tindakan-l jndakan yang sebenarnya ,",uourun

    Kedok,eran, wewenan, *";".; ;".'l;;]| ::::;: ;: J: tahun 2oo4 rentans prak,ik

    a. Mewa\i,.ancaripasienb. Memeriksa flsik dan mentalpasienc. I\,4enentukanpemeriksaanpenunjangd. lrenegakkandjaqnosjse l\lenentukan penatalaksanaan dan pengobalan pasienf. Meiakukan tindakan kedokteranTindakan-tindakan tersebut dapat dilakukan oleh mahasiswa selama masjh memenuhjdua persyaratan sebagai berikut:'1. Berbagai tindakan medis yang dilakukan merupakan bagian dari proses pendidikanyang djJakukan pada sarana alau institusi pendidikan,

    ffi::"*' lrndakan medis yang drtakukan berada datam perunjuk dan supervisj staf

    3. Staf kJinis yang ditunjuk mkewenangan yang disro"r,",u'"'o'

    kewenangan klinis dalam linqkup kompelensi

    ,",,-::::r":';:j::::':',:::-:T. l'"i"i rembaran rekam med s, rermasuk menuris perintah

  • 2.

    3.

    4.

    5

    "' lu'ilf"'*'on kesadaran dosen pembimbins tentang tanggung jawabnva terhadap

    pelaksanaan kualitas proses pembelajaran'

    2. N/lembantu ao""n purnfi'Oing untuk senantlasa memperbaiki dan meningkatkan

    kualitas Proses Pembelajaran'

    3. Membantu aosen pembimoing untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah

    yang muncul dalam proses pembelalaran'

    Membantu dosen pembimbing untuk dapat menemukan cara

    pemecahan masalah

    yang diremukan dalam nro.e; nembe!]:r'lun.engemlrangkan sikap positif dalamMembantu dosen Pembimbing unt

    mengembangkan diri secara berkelanjutan'

    Mahasiswa melakukan hal lersebut dalam lingkup vrewenang dan

    sepengeiahuan

    dokter yang bertanggung lawab membimbing mahasiswa'

    Dalam mengisi lembaran rekam medis atau menuliskan perintah

    u rtuk memberikan

    obat atau terapi, mahasiswa harus menLlliskan nama jelas serta

    menandatanganinya,

    Dokte.l yang berwenang harus turut menandatangani berbagai

    isian lembaran rekam

    ;; ;; perintah tertulis },ang dibuat oleh mahasiswa Apabila dokter vang

    berwen3ngtidakberadaditempat,dokteryangberwenangdapatmemberikan

    instruksimelaluiteleponkepadatenagamedisyangberwenangyangberadadi

    i"ap", *"r"*"', *uk turut menandatangani lembarcn rekam medis tersebut

    N4ahasiswa yang menjalani kepaniteraan harus mentaati peraturan

    diatas beserta

    ;;;;;;;; ,,;;* ,ans berraku dimasins-masins institusi atau rumah sakit'

    5.

  • BAB II

    RUANG LINGKUP

    Komite Koordinasi pendidikan, bertanggungjawab untuk memoniior semua aspekpendidikan klinis, rnemelihara dokumen yang dibutuhkan sesuai peraturan perundangan ataulembaga akredilasi dan melaporkan sefla memberi saran kepada Komite MedjkJKomite TenagaKesehatan Lain dan kepada Direktur tentang berbagai issue pendidikan kedokteran dan nakeslain di RS. Komite/Panjlia harus mengawasi dan medukung kepatuhan terhadap persyaratandari LAI\,1 dan KARS Komite/Panitia harus menyiapkan peraturan tertulis tentang peran,tanggungjawab dan kegialan Esuhan pasien dari semua peserta program pendidikan vokasidan profesi, meriputi identifikasi mekanisme keterribatan peserta dan kemandiian daramasuhan pasien yang spesifik.

    Peserta pendidikan krinis /residenffelows harus mempraktikan teknik Keseramalan pasiensesuai ketentuan RS. peserta pendidikan klinis/residents/fellows hanya dapat melaksanakanasuhan sesr.tai dengan kewenangan yang diberikan berdasarkan jenjang kompetensipendrdikan dengan supervisi langsung dari DpJp/ppJp/preceptor lain yang mempunyaikewenangan klinis tersebut. Residentsfejlows training di RS tidak dapat menggantikan staf.nedis dan tidak diperkenankan mendapatkan kewenangan kljnis mandiri. l\rereka hanyadiijinkan melaksanakan fung li2 yang sudah disusun dalam kurikulum pendidikan yang disusunoleh penanggungjawab program dan telah disetujui oleh Sub Komite Kredensial Komite terkait.Ketua program studi bedanggungjawab untuk memverifikasi kuarifikasi dan kredensiar untukfungsi yang diijinkan dari setiap resjdenUfellow di RS. Asuhan pasien menjadi tanggungjawabstaf klinis. Residents/iejJows dapat berpartisipasi atas penLlnjukao staf medjs dan Divisl datammelaksanakan tugas edukasi dan administratif

  • BAB III

    TATA LAKSANA

    A. TINGKATAN SUPERVISIUntuk setiap peserta pendidikan klinis dllakukan pemberian kewenangan

    klinis unluk

    menentukan seiauh mana kewenangan yang diberikan se'ara mandiri atau di bawah supervisi'

    Untuk staf rnedis yang belum mendapatkan kewenangan mandiri maka metode frekuensi

    supervisi dan supervisor yang ditunjuk didokumentasikan di arsip kredensial individu tersebut'

    Djrektur RS melaksanakan, melakukan monitor serta mengambil tindakan uniuk memperbaiki

    program budaya keselamatan di seluruh area RS termasuk yang melibatkan peserta didik'

    Nlinimal satu kalisetahun dilakukan pemantauan atau survei atas halini

    1. Supervisi tinggi: kemampuan asesmen peserta didik belum sahih sehingga

    keputusan dalam membuat diagnosis dan rencana asuhan harus dilakukan oleh

    dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) Begltu pula tind€ kan medis dan

    operatif hanya boleh dilakukan oleh DPJP Pencatatan pada berkas rekam medis

    harus dilakukan oleh DPJD:

    Supervisi moderat linggi: kemampuan asesmen peserta didik sudah dianggap sahih'

    namun kemampuan membuat keputusan belurn sahih sehingga rencana asuhan

    yang dibuat peserta didik harus disupervisi oleh DPJP Tindakan medis dan operatif

    dapat dikerjakan oleh peserta didik dengan supervisi langsung (onsite) oLeh DPJP'

    Pencatatan pada berkas rekam medis oleh peserta didik dan diverifikasi dan

    divalioasi oreh DPJP;

    Supervisi moderatl kemampuan melakukan asesmen sudah sahih' tetapl

    kemampuan membuat keputusan belum sahih sehingga keputusan rencana asuhan

    harus mendapat persetujuan DPJP sebelum dijalankan, kecuali pada kasus gawat

    darurat.Tindakanmedisdanoperaiifdapatdilaksanakanoiehpesertadidikdengan

    superuisi tidak langsung oleh DP.JP (dilaporkan setelah pelaksanaan)' Pencatatan

    pada berkas rekam medis oleh peserta didik dengan verifikasi dan valldasi oleh

    DPJP:

    Supervisl rendah: kenlampuan asesmen dan kemampuan rnembuat keputusan sLldah

    sahlh sehingga dapat membuat diagnosis dan rencana asuhan' namun karena belum

    mempunyai legitimasi tetap harus melapoi kepada DPJP Tindakan medLs dan

    operatii dapat dilakukan dengan supenr'isi tidak langsung oleh DPJP Pen'zlatan

    pada berkas rekam medis oleh peserta didik dengan validasi oleh DPJP'

    4.

    ^an.iidik,n nc

  • card. Adapun pin kompetensi bertu.juan mengelahui lingkat level supervisi setiap jenispendidikan peseda djdik sedangkan /d caliC sebagai tanda pengenal rnahasiswa.

    B. PROSEDUR SUPERVISI1. peserta djdik melakukan regiskasi.2. Komkordik mengkatego.jkan tjngkal supervisi peserta didik berdasarkan kompelensr

    yang dirniliki seda mensosialisasikan kepada peserta djdik.3. Komkordik melakukan pengecekan atas orjentasi yang diieirna peserta dtdik dan

    memberikan orientasj rs (pembekajan).4' Bagi peserta didik yang perrama kari melaksanakan praklik krinik di RSST akan

    diberikan id card dan pin sesuaidengan tjngkat supervisi.5. Supervisi peseda djdik dengan tingkat supervisi iinggi sampai rendah, dilakukan oteh

    staf kjinis /Dokter penanggungjawab pasien (DpJp)/Crrlc al Instructut (Cl) yangmemberikan pendidikan klinis setelah melakukan evaluasi kompetensi peseda didikmenggunakan peranqkat evaluasi pendidikan yang dibuat oleh institusi pendidikan.6. Peserla didik underyraduate (Dllt, DtV: Keperawatan/Nakes Jainnya) tidak-elakuka.t oelayanan lerhadap pas:enSelanjutnya terdapat konversi antara penetapan kompetensi yang diberikan otehm,r'a araJ rLmah saktl pendidikarl keoada oeserta didik seoagai beri;Jt:No I Katego.i Peserta Didik

    Non PPA

    Tingkat

    Supervisi

    lVerah

    TingOi

    Hitam

    Iabet 1.Iionvers, PFnAt.^..

    Warna Pin

    PPA IPFD' I(Profesionar I MAAPemberi t-E"rl"1Asuhan) l-_ [r"dy3-

    _-Rendah

    l\.4oderal

    IinggiKuning

    Profesi Fisioterapi

    Dlll iDlV KepeEwatar,

    Penunjang Kesenatan Sti,OMlSl(Fisioterapi, Rekam tVedik, cizi,Analis Kesehalan, KesehalanLingkungan, dan Radiologi

    Hilam

  • ,l|

    RSST

    7.

    Gambar 1Contoh Warna Pin

    Evaluasi terhadap peserta didik dapat dilakukan sebagai berikut.

    a. bed site teaching;b. mini-clinical evaluation exercise for trainee (Mini-CEX,c. direct obseNalion of procedure and supeNisian (DOPS);d. case base discussion (CBD);e. pottofolio dan buku Log.

  • 1.

    2.

    BAB IV

    DOKUMENTASI

    Dokumentasi supervisi didokumentasikan dalam form penyerahan pin supervisi peserta

    didik klinis

    Dokumentasi supervisi residen di rekam medis berupa tanda tangan verilikasi DpJp.