Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf ·...

136

Transcript of Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf ·...

Page 1: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes
Page 2: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

Komentar Masyarakat

Mengenai Penggunaan Media

Pada Program Berbasis Masyarakat

2007

Diterbitkan atas kerjasama

Mari

Ahlinya...Dari

Belajar

PNPM Support FacilityYayasan Pradipta Paramitha

Page 3: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

2

“Mari Belajar Dari Ahlinya...”Komentar Masyarakat Mengenai Penggunaan MediaPada Program Berbasis Masyarakat

ISBN: 978-979-17514-0-7

Diterbitkan atas kerjasama Yayasan Pradipta Paramitha

Bekerjasama dengan PNPM Multidonor Support Facility

Tim Penyusun:

Candra Kusuma, Enurlaela Hasanah, Herry Widjanarko

Tim Peneliti:

Asep Kurniawan, Candra Kusuma, Endro Probo, Gregorius Kelik,

Herry Widjanarko, Kartawijaya, Lina Rozana, Novia Cici Anggraini,

Ronald Sendjaja, Zakry Martino, Zulhaini Sartika

Layout:

Agus Wiyono

Cetakan Pertama: Januari 2008

Buku ini diterbitkan atas dukungan dana dari

DFID - Strategic Poverty Partnership Trust Fund

dan PNPM Multidonor Support Facility Trust Fund

Dipersilahkan memperbanyak seluruh atau sebagian buku ini sepanjang dipergunakan

untuk keperluan pelatihan dan peningkatan kesadaran; dan kami amat menghargai jika

Anda mencantumkan judul dan penerbit buku ini sebagai sumber.

Jika memerlukan tambahan buku ini, silahkan download dari situs :

www.pnpm-mandiri.org

Page 4: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

3

Mari Belajar Dari Ahlinya...

KATA PENGANTAR

PENDAHULUAN

CARA MENGGUNAKAN BUKU INI

DAFTAR ISTILAH

BAGIAN I: MEDIA YANG UMUM DIGUNAKAN

A. Poster

B. Brosur

C. Buletin

D. Spanduk

E. Papan Informasi

F. Radio

G. Film/Video

H. Pertemuan Formal

I. Pertemuan Informal

J. Komunikasi Antar Pribadi

BAGIAN II: MEDIA YANG POTENSIAL DKEMBANGKAN

A. Alat Peraga

B. Jingle/Lagu

C. Plang Iklan

D. Kegiatan Keagamaan

E. Pengeras Suara

F. Kesenian

G. Website Program

H. Media Lainnya

LAMPIRAN

1. Metode Pengumpulan Informasi

2. Sekilas Tentang CDD

3. Sekilas Tentang Yayasan Pradipta Paramitha-Jakarta

DaftarIsi

Page 5: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

4

PNPM Mandiri merupakan program nasional untuk menanggulangi

kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat dengan tujuan

meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat

miskin secara mandiri.

Proses pelaksanaan PNPM Mandiri dilakukan oleh masyarakat secara

swakelola berdasarkan prinsip otonomi dan difasilitasi oleh perangkat

pemerintah yang dibantu oleh fasilitator atau konsultan.

Sebagai upaya pemberdayaan masyarakat, diperlukan upaya untuk

melakukan sosialisasi, advokasi, dan edukasi agar masyarakat memahami

dan ikut serta mendukung serta melakanakan PNPM Mandiri, dan lebih jauh

lagi masyarakat meyakini bahwa program yang dilaksanakan merupakan

bagian dari upaya yang akan memandirikan masyarakat guna

meningkatkan kesejahteraan mereka.

Untuk melakukan sosialisasi, advokasi, dan edukasi yang efektif diperlukan

pendekatan komunikasi yang berorientasi pada kebutuhan dan

karakteristik masyarakat. Media apa pun yang digunakan, isi dan disain,

serta penyajian/penyebarannya harus sesuai dengan kemampuan dan

kondisi masyarakat.

Penerbitan buku Mari Belajar Dari Ahlinya, yang memuat komentar

masyarakat mengenai penggunaan media pada program-program berbasis

masyarakat merupakan sumbangan yang berharga bagi para penyusun

rencana kampanye media dan kampanye publik untuk melaksanakan

program sosialisasi dan komunikasi PNPM Mandiri yang berorentasi kepada

mayarakat.

Sambutan

Page 6: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

5

Mari Belajar Dari Ahlinya...

Diharapkan Tim Pelaksana, Tim Koordinasi, Konsultan, Fasilitator/

pendamping PNPM Mandiri dapat memanfaatkan buku ini sebagai rujukan

untuk merancang atau menyusun bahan-bahan dalam penyelenggaraan

kegiatan sosialisasi, advokasi dan edukasi terhadap masyarakat.

“Bangkit Bersama Untuk Mandiri.”

Jakarta, Februari 2008.

Tim Pengendali PNPM Mandiri

Koordinator Bidang Komunikasi

Freddy H Tullung.

Page 7: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

6

Buku ini lahir dari satu gagasan sederhana, yaitu membuat satu

bahan bacaan yang menyajikan perspektif masyarakat mengenai

penggunaan beragam jenis media sebagai alat penyebarluasan

informasi dan komunikasi dalam pelaksanaan program-program

pembangunan. Informasi yang disajikan dalam buku ini berupa kumpulan

komentar dan pendapat dari masyarakat maupun pelaksana program di

lapangan. Pengumpulan informasi dilakukan melalui kegiatan review media

pada beberapa program yang menggunakan pendekatan pembangunan

yang berbasis atau digerakkan oleh masyarakat (Community DrivenDevelopment/CDD), yaitu: Program Penanggulangan Kemiskinan diPerkotaan (P2KP), Water Supply and Sanitation for Low Income Communi-ties (WSLIC), Program Pengembangan Kecamatan (PPK), ProgramPerempuan Kepala Keluarga (Pekka), dan Program Rekonstruksi danRehabilitasi Masyarakat dan Pemukiman Berbasis Komunitas (RE-KOMPAK).

Kehadiran buku ini diharapkan dapat memperkaya wacana mengenai

metode dan teknik produksi serta diseminasi media dalam mendukung

pelaksanaan program/proyek, baik bagi pengelola program/proyek,

pengelola media program/proyek, pelaksana/pengguna media di lapangan,

maupun berbagai pihak yang berminat dalam pengembangan komunikasi

dan media masyarakat. Contoh-contoh yang disajikan dalam buku ini

diharapkan dapat menjadi ilustrasi untuk dapat mengembangkan

keragaman jenis media dan metode diseminasi yang lebih tepat dan efektif

sesuai kebutuhan dan kondisi masyarakat yang dihadapi di berbagai lokasi

pada masing-masing program/proyek.

“Mari Belajar Dari Ahlinya...” dipilih sebagai judul buku ini sekaligus sebagai

ajakan untuk tetap senantiasa dapat meluangkan waktu mendengar komentar

dan pendapat dari para ‘pakar media’ sesungguhnya, yaitu masyarakat itu

KataPengantar

Page 8: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

7

Mari Belajar Dari Ahlinya...

sendiri, sebagai pihak yang menjadi alasan utama seluruh program dan

media tersebut dibuat. Pendapat dan komentar yang ada dalam buku ini

tentu tidak dapat mewakili suara seluruh masyarakat, namun diharapkan

dapat menjadi cerminan dari pendapat umum yang berkembang di

masyarakat mengenai media yang digunakan oleh program/proyek.

Terima kasih pada Citra Indah Lestari, Sherria Ayuandini, konsultan-

konsultan program dan masyarakat di lokasi program maupun pihak-pihak

lain yang telah membantu dalam proses pengumpulan informasi dan

penulisan buku ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Kritik dan saran sangat kami harapkan.

Tim Penyusun

Page 9: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

8

Media Sebagai Alat Bantu Pelaksanaan Program/Proyek

Media memegang peranan penting dalam penyebarluasan

gagasan dan informasi. Lewat media, pesan diharapkan dapat

disampaikan kepada pihak lain secara relatif lebih cepat, lebih

murah, lebih mudah dipahami, lebih mampu mendorong ke arah perubahan

sikap yang diinginkan, dan dapat menjangkau khalayak yang lebih luas. Peran

media ini makin dirasakan penting dalam mendukung penyebarluasan

informasi dan pelaksanaan program/proyek. Terlebih pada program/proyek

berbasis masyarakat/komunitas yang ingin mendorong tumbuhnya

keterlibatan/partisipasi masyarakat dalam keseluruhan tahapan program.

Secara teoritis, partisipasi dan rasa memiliki terhadap keberadaan serta

keberlanjutan hasil program/proyek dapat dibangun jika pihak-pihak yang

terlibat --khususnya masyarakat-- memiliki informasi dan pemahaman yang

memadai mengenai program/proyek tersebut. Untuk itu keterbukaan

informasi/transparansi dari pengelola dan pelaksana program/proyek kepada

masyarakat menjadi prasyarat penting untuk membangun partisipasi tersebut.

Banyak jenis media yang pernah dan atau masih digunakan oleh program-

program yang menggunakan pendekatan Community Driven Development

(CDD) atau program yang berbasis/digerakkan masyarakat dalam melakukan

penyebaran informasi, upaya peningkatan kapasitas atau keterampilan

tertentu, maupun untuk mendorong terbentuknya suatu pola pikir atau sikap

tertentu.

Dalam buku ini, beragam media yang digunakan oleh program-program

tersebut dikelompokkan dalam 2 kategori, yaitu:

(1) Media yang umum digunakan oleh program CDD

Media yang dianggap masuk dalam kategori ini yaitu: poster, leaflet/

brosur, bulletin, spanduk, papan informasi, audio, film, dan beragam

bentuk pertemuan formal/informal dan komunikasi antar personal.

Pendahuluan

Page 10: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

9

Mari Belajar Dari Ahlinya...

(2) Media yang potensial dikembangkan oleh program CDD

Maksud dari media potensial adalah media yang pernah digunakan oleh

sebagian program CDD, namun mungkin menarik untuk diadaptasi dan

dikembangkan lebih lanjut di program lainnya. Media yang dianggap

masuk dalam kategori ini, yaitu: alat peraga, jingle/iklan, plang iklan,

kegiatan keagamaan, pengeras suara, kesenian, website program, dan

beragam media lainnya.

Apa yang ingin disajikan dalam buku ini?

Buku ini ingin menyajikan pengalaman penggunaan media untuk

mendukung pelaksanaan program sekaligus belajar dari pendapat

sebagian masyarakat dan pengalaman pelaksana/fasilitator program di

lapangan dalam penggunaan media tersebut. Buku ini diharapkan dapat

melengkapi upaya belajar dari pengalaman, seperti yang telah banyak

disajikan dalam bentuk tulisan/buku tentang best practises atau lesson learned,

yang meskipun menarik namun seringkali hanya berdasarkan penilaian

sepihak dari pengelola/pelaksana program saja. Gagasan pembuatan buku ini

juga mirip dengan kegiatan studi/ujicoba media - -yang biasa dilakukan

sebelum sebuah media dianggap final dan siap diproduksi- -, dan studi

evaluasi efektifitas media yang biasa dilakukan untuk mengukur dayaguna

media tersebut. Perbedaannya, kegiatan review media ini tidak ‘seketat’ dua

kegiatan tersebut, dan hasilnya juga coba disajikan dalam format buku

dengan tampilan yang ‘ringan’ dan mudah-mudahan tetap ‘enak’ dibaca.

Mengingat kegiatan review ini bukanlah sebuah kegiatan evaluasi atau

sebuah perlombaan, buku ini juga tidak bermaksud membuat penilaian atau

kesimpulan mengenai media mana yang dianggap lebih baik, lebih menarik,

lebih mudah dipahami atau lebih efektif digunakan di masyarakat. Dengan

membaca sendiri berbagai komentar dan pendapat masyarakat, maka

penilaian dan kesimpulan --jika memang diperlukan-- diserahkan pada

siapapun pembaca buku ini.

Page 11: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

10

Penyesuaian dari Bahasa Lisan ke Bahasa Tulisan

Sebagian besar isi buku ini memuat kutipan langsung dari komentar dan

pendapat hasil wawancara dan diskusi kelompok fokus dengan masya-

rakat maupun pelaksana program di lapangan. Penulisan kutipan

tersebut sebagian ‘terpaksa’ disesuaikan dengan format umum penulisan --

dengan tetap berupaya tidak merubah substansinya-- berdasar dua

pertimbangan: (1) Format bahasa lisan jika ditulis sesuai aslinya seringkali

justru menjadi sulit dipahami atau terlalu bertele-tele; (2) Komentar dan

pendapat masyarakat sebagian bercampur dengan bahasa daerah masing-

masing. Untuk menghindari kesalahan dalam penulisan dan agar lebih mudah

dipahami, komentar dan pendapat tersebut seluruhnya kemudian ditulis

dalam Bahasa Indonesia.

Pengelompokan dan ‘Penyempurnaan’ Komentar

Komentar dan pendapat yang muncul dipilah-pilah dan dikelompokkan

sesuai dengan jenis media. Potongan komentar dan pendapat tersebut

seringkali ‘kurang nyambung’ atau kehilangan konteks jika ditampilkan

seperti aslinya. Agar mudah dibaca dan dipahami, dilakukan penambahan

berupa kata atau kalimat penghubung dan keterangan.

Menyiasati Komentar yang Berbeda atau Bertentangan

Komentar dan pendapat masyarakat terhadap suatu topik tidaklah sama,

bahkan tidak jarang malah saling bertentangan. Keragaman tersebut coba

tetap disajikan dalam buku ini, dengan membuat sub judul pengantar.

CaraMenggunakan Buku Ini

Page 12: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

11

Mari Belajar Dari Ahlinya...

Contoh:

Ada Yang Suka Poster Penuh Warna Dan Ngejreng

“Saya suka warna yang ngejreng... (Tapi) tidak ada masalah dengan warna

apapun”

Ada Juga Yang Suka Poster Dengan Sedikit Warna

“...Kalau warna-warni malah jadi bingung...”

Identitas Responden dan Konteks Sosial Beragam Komentar yangDiperoleh

Identitas masyarakat dan pelaku program lain yang memberikan

komentar dan pendapat diupayakan dapat ditulis dengan urutan:

nama, jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan dan domisili.

Pertimbangannya adalah untuk memberi gambaran --meskipun sangat

terbatas-- mengenai latar belakang informan tersebut, terkait dengan konteks

sosial dari komentar dan pendapat yang dia berikan.

Contoh:

“Kalau saya lebih suka gambar kartun, tapi ada tulisannya sedikit, bisa

dibaca untuk mengerti...”

(Ai Yani: Perempuan, 30 tahun, SMP, Buruh Tani, Desa Sukatani-Kec. Pacet-Kab. Cianjur-

Jabar)

Sub Bahasan Pada Tiap Jenis Media

Pada pembahasan tiap jenis media, umumnya dibuat beberapa sub

bahasan sesuai dengan karakteristik media tersebut.

Contoh:

Media poster diuraikan dalam sub bahasan mengenai jenis dan ukuran

huruf, gambar dan warna, bahasa yang digunakan, akses masyarakat

terhadap poster, pemahaman masyarakat terhadap isi poster, dan

partisipasi masyarakat dalam pengembangan gagasan mengenai poster.

Page 13: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

12

Rangkuman Komentar di Tiap Sub Bahasan

Pada sub bahasan di tiap jenis media, dibuat semacam highlight

yang memuat rangkuman dari berbagai komentar dan pendapat

yang ada, ataupun saran mengenai hal-hal yang lazim dan perlu

dilakukan pada produksi dan diseminasi media tersebut.

Contoh:

JENIS DAN UKURAN HURUF PADA POSTER

“...Saya lebih suka poster daripada buletin...

tulisannya agak besar-besar dan lebih jelas, buat

ibu-ibu yang umurnya sudah lanjut masih bisa

membaca.”

(Sariyem: Perempuan, 35 tahun, Kader Posyandu, Desa

Karangwuni-Kec. Rongkop-Kab. Gunung Kidul-D.I.

Yogyakarta)

Catatan Akhir di Tiap Jenis Media

Di bagian akhir tiap jenis media, dibuat catatan akhir mengenai

hal-hal yang dianggap penting dalam memproduksi dan

menggunakan media tersebut.

Contoh:

Hal-hal Penting Mengenai Poster

* Poster sebaiknya menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah

dibaca.

* Poster sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia yang mudah

dipahami masyarakat.

Agar mudah dibaca, sebaiknyamemilih jenis dan ukuran huruf

yang tepat. Keindahan dan variasihuruf perlu, tapi huruf yang

mudah dibaca jauh lebih penting.

Page 14: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

13

Mari Belajar Dari Ahlinya...

DaftarIstilah

BAB : Buang Air Besar

BAPPEDA : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

BKM : Badan Keswadayaan Masyarakat, pada program P2KP

BPD : Badan Permusyawaratan Desa

CDD : Community Driven Development

CF : Community Facilitator

CFT : Community Facilitator-Teknik

CPMU : Central Project Management Unit

DfID : Department for International Development , lembaga pada

Pemerintah Inggris yang menangani dukungan program

pembangunan internasional

DSF : Decentralization Support Facilities, sebuah program

gabungan beberapa lembaga dan negara donor/funding

(Bank Dunia, UNDP, Pemerintah Belanda, dll.) yang

mendukung program penguatan desentralisasi di Indonesia

Fasdes atau FD : Fasilitator Desa

Faskel : Fasilitator Kelurahan

FGD : Focused Group Discussion

FK : Fasilitator Kecamatan

FKP : Fasilitator Kecamatan-Pemberdayaan

FT : Fasilitator Teknik

KM-Cab : Konsultan Manajemen Kabupaten

KMW : Konsultan Manajemen Wilayah

KP : Kelompok Pemukim, pada program RE-KOMPAK

Page 15: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

14

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat

MD : Musyawarah Desa

Musbangdes : Musyawarah Pembangunan Desa

Musbangdus : Musyawarah Pembangunan Dusun

NMC : National Management Consultant

P2KP : Program Penanggulangan Kemiskinan di Per-kotaan

Pekka : Program Perempuan Kepala Keluarga

PJOK : Penanggung Jawab Operasional Kegiatan

Polindes : Pondok Bersalin Desa

Posyandu : Pos Pelayanan Terpadu

PPK : Program Pengembangan Kecamatan

Pustu : Puskesmas Pembantu

RE-KOMPAK : Rekonstruksi dan Rehabilitasi Masyarakat dan Pemukiman

Berbasis Komunitas

RKM : Rencana Kegiatan Masyarakat, pada program WSLIC

SDM : Sumber Daya Manusia

TA : Tenaga Ahli/Technical Advisor

TPK : Tim Pengelola Kegiatan

UPK : Unit Pengelola Kegiatan

VCD : Video Compact Disc

WSLIC : Water Supply and Sanitation for Low Income Communities

Page 16: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

15

Mari Belajar Dari Ahlinya...

A. POSTER

B. BROSUR

C. BULETIN

D. SPANDUK

E. PAPAN INFORMASI

F. RADIO

G. FILM/VIDEO

H. PERTEMUAN FORMAL

I. PERTEMUAN INFORMAL

J. KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL

Media yangUmum Digunakan

Page 17: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes
Page 18: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

A. POSTER

• JENIS DAN UKURAN HURUF PADA POSTER

• PENGGUNAAN BAHASA PADA POSTER

• GAMBAR PADA POSTER

• WARNA PADA POSTER

• UKURAN POSTER

• PEMASANGAN POSTER

• PENJELASAN ISI POSTER KE MASYARAKAT

• PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PRODUKSI POSTER

Page 19: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

18

POSTER secara bebas dapat diartikan

sebagai media informasi atau iklan

yang biasanya dicetak atau print pada

kertas berukuran cukup besar untuk dipasang di

tempat umum. Poster biasanya tampil dengan

gambar atau ilustrasi berwarna, dan teks/tulisan

pendek berisi pesan yang ingin disampaikan.

Selain digunakan untuk kepentingan komersial

dalam mengiklankan produk atau

menginformasikan sebuah kegiatan, poster juga

biasa digunakan untuk kepentingan pendidikan

publik, alat sosialisasi dan propaganda, atau

hanya sebagai media seni semata.

Sebagai media visual yang pengunaannya

dengan cara ditempel, poster harus memiliki

sesuatu yang mampu ‘mengundang’ masyarakat

untuk melihat, datang mendekat dan mencermati isi poster tersebut.

Selanjutnya adalah menjadikan seluruh tampilan

poster (tulisan, gambar, warna dan tata letak)

sebagai satu kesatuan visual yang mudah

dipahami maksud/pesan yang akan disampaikan.

Berikut ini beberapa aspek yang penting

dicermati dalam menyiapkan sebuah poster, serta

komentar masyarakat terkait dengan aspek

tersebut.

(Dok: Pradipta-WB)

A. Poster

Agar mudah dibaca, postersebaiknya menggunakan jenisdan ukuran huruf yang tepat.Keindahan dan variasi hurufperlu, tapi huruf yang mudah

dibaca jauh lebih penting.

Ada tulisan yang terbaca padaposter di belakang ibu ini?Poster yang hurufnya besar danjelas, mudah terlihat dari jarakyang cukup jauh.

>>>

Page 20: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

19

Mari Belajar Dari Ahlinya...

JENIS DAN UKURAN HURUF PADA POSTER

“Masyarakat kan lain-lain, kalau yang setengah tua rata-rata bisa membaca,mereka akan suka poster dengan banyak tulisan, tapi kalau yang orang tua-tua tidak bisa baca, kalaupun bisa baca, mata mereka tidak bisa lagi melihatdengan terang...”

(Agus: Laki-laki, Anggota BKM, Dusun Pondok-Desa Asam Peutik-Kec. Langsa Timur-Kota Langsa-NAD)

PENGGUNAAN BAHASA PADA POSTER

“Tulisan dalam poster sebaiknya menggunakan istilahyang mudah dimengerti oleh masyarakat...”

(Sahidin: Laki-laki, 39 tahun,Sekretaris Desa, Desa Neglasari-Kec. Salawu-Kab. Tasikmalaya-

Jabar)

Kalaupun Poster

Menggunakan Bahasa

Daerah, Sebaiknya Juga

Ada Terjemahan Dalam

Bahasa Indonesia

“Kalau bisa mah lebih bagus bahasa daerah...tapi juga dicampur dengan Bahasa Indonesia...”

(Rohimah: Perempuan, 24 tahun, Desa Neglasari-Kec.Salawu-Kab. Tasikmalaya-Jabar)

GAMBAR PADA POSTER

“Kalau untuk orang yang tidak bisa baca, ataubisa baca tapi sulit mengerti, lebih enak posteryang ada gambar lalu dibawahnya diberiketerangan tertulis... Gambar dan tulisan harussesuai...”

(Parti: Perempuan, Anggota BKM, Desa Asam Peutik-Kec. Langsa Timur-Kota Langsa-NAD)

Contoh Poster Berbahasa Daerah

Agar mudah dipahamisebaiknya gunakan istilahyang umum dipakai dalam

Bahasa Indonesia. Istilah asingperlu dihindari, atau jika

digunakan perlu ada padanankata dalam Bahasa Indonesia.

Agar dapat dibaca cepat,sebaiknya menggunakankalimat yang ringkas danjelas, sehingga masyarakat

dapat cepat menangkapmaksud kalimat tersebut.

“Bahasa Aceh gak ada yangmengerti. Tulisannya juga susah,

kayak bahasa Inggris, lain ditulis,lain dibaca...”

(Atik: Perempuan, 30 tahun, SD,Petani, Dusun Bukit Kidul-Desa

Asam Peutik-Kecamatan Langsa)

>>>

Page 21: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

20

“Kalau saya lebih suka poster yang ada gambar kartun... tapi kalau untukorang-orang yang gak bisa baca, kayaknya foto akan lebih mudahdipahami.”

(Ai Yani: Perempuan, 30 tahun, SMP, Buruh Tani, Desa Sukatani-Kec. Pacet-Kab.Cianjur-Jabar)

WARNA PADA POSTER

ADA YANG SUKA POSTER PENUH WARNA

“Saya lebih suka poster yang warnanyaterang atau cerah, lebih menarikperhatian.”

(Kasri: warga Dusun Bukit Tengah, Desa AsamPeutik-Kec. Langsa Timur-Kota Langsa-NAD)

ADA JUGA YANG SUKA POSTER DENGAN SEDIKIT WARNA

“...Kalau posternya warna-warni malah jadi bingung...”

(Sariyem: Perempuan, 35 tahun, Posyandu, Desa Karangwuni-Kec.Rongkop-Kab.Gunung Kidul, D.I. Yogyakarta)

TAPI DIBANDING YANG HITAM PUTIH, POSTER BERWARNA BIASANYA

LEBIH DISUKAI

“...Lebih menarik poster yang warna... kalau gak pakai warna kan jadi kuranghidup...”

(Sri: Perempuan, 30 tahun, SMP, Desa Sukatani-Kec. Pacet-Kab. Cianjur-Jabar)

UKURAN POSTER

“Ukuran poster yang tidak terlalu besarbiar mudah ditempel...”

(Sahidin: Laki-laki, 39 tahun, SekretarisDesa, Desa Neglasari-Kec.Salawu-

Kab.Tasikmalaya-Jabar)

Selera masyarakat terhadap warnayang digunakan pada poster beragam.

Warna apa saja bisa digunakan.Permainan warna bisa dilakukan pada

warna kertas atau latar belakang,juga pada gambar atau tulisan. Pada

prinsipnya, poster memang perluindah dan menarik, tapi tetap harus

mudah dilihat dan dibaca.

Perlu dipertimbangkan ukuran yangmenarik perhatian namun tetapmudah ditempel. Biasanya poster

dengan ukuran kertas A3 yang palingumum digunakan.

Page 22: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

21

Mari Belajar Dari Ahlinya...

PEMASANGAN POSTER

“...Poster bisa ditempel di tempatumum seperti di pasar, di masjid, ditempat posyandu, soalnya di sanatempat orang rame kan, di tempat-tempat umum lah... juga di polindesdan di pustu...”

(Ni Nengah Yudhihartati: Perempuan, 32tahun, D1, Bidan Desa, Desa Dasan Geria-

Kec. Lingsar-Kab.Lombok Barat-NTB)

PENJELASAN ISI POSTER KEPADA MASYARAKAT

“Poster diterangkan dulu baru dibagi,kalau tidak diterangkan bagaimana kitabicara ke masyarakat...”

(Dahir: Laki-laki, 60 tahun, Anggota BKM, DesaJembatan Kembar-Kec. Lembar-Kab. Lombok

Barat-NTB)

“Apa artinya sebuah poster jika tidak adapenjelasan? Tahapan komunikasi kanharus menarik perhatian dulu, barupesannya sampai. Tapi yang lebihpenting adalah dalampertemuan diberipenjelasan tentangprogram yangdisosialisasikanmelalui poster itu. ”

(Haji Wawan: Laki-laki, 43tahun, SMA, Staff

Kecamatan, Desa Sukatani-Kec. Pacet-Kab. Cianjur-Jabar)

Menurut masyarakat, poster perlu dipasang ditempat yang sering didatangi atau dilaluiorang namun juga aman bagi yang ingin

melihatnya, seperti: dipasang di toko, pasar,posyandu, kantor desa, pos kamling, tempat

ibadah, pangkalan ojek, dan lainnya.Disarankan untuk memperhatikan lokasi dancara pemasangan poster yang dapat membuatposter dapat dilihat masyarakat dalam jangka

waktu cukup lama (tidak mudah rusak).

Tidak seluruh masyarakatdapat dengan mudah

memahami isi/pesan padaposter. Penjelasan oleh

pengelola program/fasilitator menjadi

penting agar pesan dapatsecara utuh dan tepat

dipahami olehmasyarakat.

Pasang poster di tempat yang banyakdidatangi atau dilalui orangPenempatan poster juga perlumempertimbangkan kemudahan masyarakatuntuk membaca, jangan terlalu tinggi/rendah, atau terhalang.Sebaiknya juga dipasang pada lokasi yangmemungkinkan poster dapat tahan lama,tidak terkena air/hujan atau mudah dirusakanak-anak.

>>>

Page 23: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

22

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PRODUKSI POSTER

“Perlu adanya keterlibatan masyarakat dalampengembangan media… Apabila mereka lebihbanyak dilibatkan, mereka akan lebih merasa diberinilai, mereka seperti mempunyai posisi tawar yangtinggi, mereka pasti akan senang…”; “Tetapi selamaini belum ada yang berpartisipasi...”

(Nanang Legowo: Laki-laki, 43 tahun, KM PPK, KabupatenLombok Barat-NTB)

Masyarakat dapat dilibatkandalam menyusun konsep

poster. Kesesuaian isi pesandengan budaya setempat tidak

saja membuat pesan lebihmudah dipahami, namun juga

dapat menumbuhkan rasamemiliki yang lebih tinggi

terhadap program.

Poster juga dapat menjadi bahan diskusi.

(Dok: Pradipta-WB)

>>>

Page 24: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

23

Mari Belajar Dari Ahlinya...

Hal-hal Penting Mengenai

Poster• Poster menggunakan huruf dan tulisan yang mudah dibaca.

• Poster menggunakan Bahasa Indonesia yang mudah dipahami

masyarakat.

• Poster menggunakan gambar yang menarik.

• Poster berwarna lebih menarik.

• Ukuran poster disesuaikan agar mudah ditempel namun tetap

mudah dilihat dan dibaca.

• Poster ditempel di lokasi yang strategis dan mudah dilihat oleh

kaum laki-laki dan perempuan.

• Isi atau pesan pada poster dijelaskan kepada masyarakat.

• Masyarakat perlu dilibatkan atau diminta pendapatnya dalam

merancang isi dan tampilan poster.

• Jumlah poster perlu mempertimbangkan kebutuhan di masyarakat

(jumlah penduduk, luas wilayah, sebaran pemukiman, dan lainnya).

Budaya, religi, dan tingkat pendidikan kemungkinan turutmempengaruhi cara masyarakat menafsirkan tulisan dan

gambar. Contoh kasus, gambar sapu lidi yang menjadi ikon/logo salah satu program, oleh sebagian masyarakat SulawesiSelatan dianggap sebagai gambar seikat padi, karena lebihmirip gambar padi daripada sapu lidi yang biasa mereka

kenal/gunakan.

Page 25: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes
Page 26: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

B. BROSUR

• JENIS DAN UKURAN HURUF PADA BROSUR

• PENGGUNAAN BAHASA PADA BROSUR

• TULISAN DAN GAMBAR PADA BROSUR

• WARNA PADA BROSUR

• PENYEBARAN BROSUR

• MINAT MASYARAKAT TERHADAP BROSUR

• PENJELASAN ISI BROSUR KE MASYARAKAT

Page 27: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

26

BROSUR secara bebas dapat diartikan sebagai media promosi dan sosialisasi

dalam bentuk barang cetakan yang memuat tulisan dan gambar yang

menarik. Brosur atau biasa disebut juga leaflet, biasanya dicetak pada kertas

yang berukuran kecil, atau kertas dengan ukuran cukup besar yang dilipat-

lipat sehingga tetap mudah dibawa. Sama seperti poster, brosur umumnya

hanya menjelaskan satu hal tertentu, tetapi informasi yang disajikan lebih

banyak/rinci dibanding poster. Seperti juga buletin, brosur termasuk

kategori ‘media perorangan’ dalam arti masyarakat dapat membawa dan

membacanya sendiri di tempat dan waktu yang lebih leluasa dibanding

poster dan papan informasi.

Beberapa hal dari catatan mengenai media poster yang telah dipaparkan

pada bagian sebelumnya juga dapat menjadi acuan bagi media brosur ini.

Hal lain sebagai catatan tambahan dari hasil

temuan lapangan review media, sebagai berikut:

JENIS DAN UKURAN HURUF PADA BROSUR

“...kalau tulisannya kecil sulit dibaca...”

(Maryoto: Laki-laki, 55 tahun, Guru, Desa Karangwuni-Kec. Rongkop-Kab. Gunung Kidul-D.I. Yogyakarta)

“Sebaiknya hurufnya agak besar biar gampangdibaca...”

(FGD: Dusun Saban-Desa Karangwuni-Kec. Rongkop-Kab.Gunung Kidul-D.I. Yogyakarta)

B. Brosur

Dibanding poster, informasi padabrosur biasanya lebih banyak/

padat. Ukuran kertas yangdigunakan umumnya juga lebih

kecil dari poster. Akibatnya ukuranhuruf yang dapat digunakan

umumnya relatif kecil, sehinggaorang yang sudah tua akan

kesulitan untuk membacanya.Beberapa alternatif yang dapatdilakukan diantaranya adalah

memperbesar huruf --danmengurangi isi brosur--, atau

memprioritaskan pembagian brosurhanya pada orang muda dan

setengah baya saja yang umumnyapenglihatannya masih baik.

Page 28: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

27

Mari Belajar Dari Ahlinya...

Pada brosur gambarbukan sekedar

‘pemanis’, tapi jugamerupakan bagian daripesan itu sendiri, atau

untuk memperkuatpesan yang ditulis.

PENGGUNAAN BAHASA PADA BROSUR

“Tulisan menggunakan Bahasa Indonesia bisa dipahami, karena sudah tidakada yang buta huruf disini. Pada intinya gunakan bahasa sederhana, tidakbanyak istilah asing”,“Tapi untuk penjelasannya secara langsung kemasyarakat bisa pakai Bahasa Jawa”.

(FGD: Dusun Saban-Desa Karangwuni-Kec. Rongkop-Kab. Gunung Kidul-D.I. Yogyakarta)

TULISAN DAN GAMBAR PADA BROSUR

“Kalau mau lebih jelas ya dibuat ada gambarnya, dan dibawah-nya ada keterangan tulisan. Jadi lebih mudah dimengerti.”

(Sutarman: Laki-laki, Angota BKM, Desa Asam Peutik-Kec. Langsa Timur-Kota Langsa-NAD)

WARNA PADA BROSUR

“Brosur sebaiknya dibuat dalam warna yang lebih cerah danmencolok”

(FGD: Dusun Saban-Desa Karangwuni-Kecamatan Rongkop-Kabupaten Gunung Kidul-D.I. Yogyakarta)

“...Mengenai warna itu tergantung pada orangnya...tergantung kesukaan...”

(Ninin: Perempuan, 30 tahun, SD, Desa Sukatani-Kec. Pacet-Kab. Cianjur-Jabar)

Warna memangterkait selera. Tetapibrosur yang berwarna(kertas, tulisan dangambar) cenderunglebih menarik minat

dibanding brosuryang polos atau

bahkan dalam bentukfotokopi.

Contoh brosur berwarnayang berisi tulisan, gambar

ilustrasi, logo dan namaprogram.

>>>

Page 29: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

28

PENYEBARAN BROSUR

BROSUR DIBAGIKAN PADA SAAT PERTEMUAN

“Masyarakat yang datang ke FGD atau pertemuan dibagikanbrosur satu-satu...”

(Afriani Salasa: Perempuan, 24 tahun, S1, BKM, Desa JembatanKembar-Kec.Lembar-Kab. Lombok Barat, NTB)

BROSUR DITEMPEL DI PAPAN INFORMASI

“Pernah lihat ditempel di papan informasi.”

(FGD: Ibu-ibu, Desa Kuala Simpang Ulim-Kecamatan Simpang Ulim-Kabupaten Aceh Timur)

“Ada selebaran, tapi di sini tidak dibagikanpada masyarakat... cuma ditempel di tempatumum saja...”

(Wawancara Bersama: Perangkat Desa KruengBaroe, FD PPK, Aktifis PEKKA)

SEBAIKNYA BROSUR DIBAGIKAN LEBIH

BANYAK KE MASYARAKAT

“...Kalau dibagikan malah lebih senang yangseperti brosur ini. Misalnya dalampertemuan... orang langsung bisamemahami....Berbeda kalau ditempelkan orangnya harus datang ke papaninformasi...”

(Sutarno: Laki-laki, 59 tahun, SMP, Kepala Dusun Tirisan, DesaKarangwuni-Kec. Rongkop-Kab. Gunung Kidul-D.I. Yogyakarta)

MINAT MASYARAKAT TERHADAP BROSUR

“Media yang tepat ya leaflet, pamflet... yang mudahdibawa warga masyarakat...”

(Jajik: Laki-laki, BKM, Desa Jetis Wetan-Kecamatan Pedan-Kabupaten Klaten-Jateng)

Brosur perlu dibaca olehsebanyak mungkin

masyarakat di lokasiprogram, khususnya

masyarakat yang terlibatlangsung dalam program

tersebut. Untuk itubrosur perlu dicetak dandidistribusikan ke lokasiprogram dalam jumlah

cukup banyak.

Brosur memang dapat di tempel dipapan informasi seperti ini, namunsesungguhnya lebih tepat jika dibagikanke masyarakat.

>>>

Minat masyarakatterhadap brosur

beragam, brosur disukaioleh yang memang

gemar membaca danmenganggap isinya

bermanfaat.Penting untuk mencaritahu model brosur yang

lebih disukaimasyarakat.

Page 30: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

29

Mari Belajar Dari Ahlinya...

“Brosur akan lebih dibaca orang daripada poster atau papan informasi. Yapaling tidak mereka membacanya. Soal mengerti atau tidak, itu lain soal.”

(Parti: Perempuan, Anggota BKM ,Desa Asam Peutik-Kec. Langsa Timur-Kota Langsa-NAD)

PENJELASAN ISI BROSUR KE MASYARAKAT

“Brosur perlu dijelaskan lagi agar masyarakatmengerti...”

(FGD: Dusun Saban-Desa Karangwuni-Kec. Rongkop-Kab.Gunung Kidul-D.I. Yogyakarta)

Contoh brosur yang menyediakan tempatkhusus yang bisa ditulis alamat kantor/nama/nomor telepon konsultan/fasilitator.Jika ada masyarakat yang belum jelas,dapat bertanya pada orang di alamattersebut.

Penjelasan langsung kemasyarakat mengenai

isi brosur masihdianggap hal yang

penting untukdilakukan.

>>>

Page 31: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

30

Hal-hal Penting Mengenai

Brosur• Brosur menggunakan huruf dan tulisan yang mudah dibaca.

• Brosur menggunakan Bahasa Indonesia yang mudah dipahami

masyarakat.

• Brosur menggunakan gambar yang menarik.

• Brosur berwarna lebih disukai.

• Penyebaran brosur diperbanyak.

• Isi atau pesan pada brosur dijelaskan kepada masyarakat.

UPAYA PENYEBARAN MEDIA KE MASYARAKAT TIDAK SELALU LANCAR...

PENGALAMAN KURANG MENYENANGKAN SEPERTI DI BAWAH INI,

MUNGKIN TERJADI JUGA DI BANYAK TEMPAT LAINNYA...

“Brosur dibagikan waktu pertemuan, tapi biasanya tidak dibaca malahdilipat-lipat, lalu dibuang... Jumlah yang dibagikan sama dengan jumlahyang dipungut lagi [karena di buang]... Karena kepanasan mungkin malahdipakai kipas-kipas...”

(Salah seorang pelaku program di Nusa Tenggara Barat)

JIKA PERNAH MENGALAMI KEJADIAN SERUPA, TRIK/CARA MEMBAGIKAN

BROSUR DARI SEORANG MANTAN FASILITATOR BERIKUT INI MUNGKIN

PATUT DICOBA...

- Bagikan brosur, lalu beri penjelasan cukup rinci tiap bagiannya.

- Beri kesempatan untuk bertanya, atau pancing tanggapan atas isi atau tampilan

brosur, maupun isu yang terkait dengan isi brosur.

- Jika yang hadir dalam pertemuan atau yang ditemui adalah bapak/suami, minta

tolong untuk menyampaikan brosur tersebut kepada ibu/istri dan atau anaknya.

Begitu juga sebaliknya. Sebagai barang titipan atau amanat, kemungkinan brosur

akan dibawa ke rumah, dan diberikan kepada pihak yang dituju.

TAPI, ANDA TENTUNYA PUNYA TRIK LAIN YANG LEBIH EFEKTIF...

Page 32: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

C. BULETIN

• JENIS DAN UKURAN HURUF PADA BULETIN

• PENGGUNAAN BAHASA PADA BULETIN

• TULISAN DAN GAMBAR PADA BULETIN

• WARNA PADA BULETIN

• JUMLAH HALAMAN BULETIN

• FREKUENSI TERBITNYA BULETIN

• JENIS INFORMASI PADA BULETIN

• PENYEBARAN BULETIN

• MINAT MASYARAKAT TERHADAP BULETIN

• PENJELASAN ISI BULETIN KE MASYARAKAT

• PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN BULETIN

Page 33: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

32

Buletin termasuk jenis media cetak atau print yang produksinya dilakukan

secara rutin/berkala. Ukuran buletin --atau biasa disebut juga newsletter--

beragam, namun umumnya seperti ukuran buku tulis atau seukuran kertas A4/

folio.

Isi buletin lebih banyak dibanding brosur. Topik bahasannya juga lebih

banyak dan beragam, seperti berita kegiatan program, informasi agenda

kegiatan, laporan kegiatan, komentar pembaca, dan sebagainya. Karena itu

biasanya buletin dibuat lebih dari 2 halaman. Buletin umumnya juga

dilengkapi dengan gambar/foto/ilustrasi yang diharapkan dapat menarik

minat pembaca untuk mau membaca seluruh isinya sampai selesai.

Seperti juga leaflet/brosur, buletin termasuk kategori ‘media perorangan’

dalam arti orang dapat membawa dan membacanya sendiri di tempat dan

waktu yang lebih leluasa, jika dibandingkan membaca poster atau papan

informasi yang hanya dapat dilihat pada tempet tertentu saja. Beberapa

catatan mengenai leaflet/brosur pada bagian sebelumnya dapat diterapkan

pada media buletin ini. Hal lain sebagai catatan

tambahan dari hasil temuan lapangan review media,

sebagai berikut:

JENIS DAN UKURAN HURUF PADA BULETIN

“Bagi saya tulisannya terlalu kecil... karena pengli-hatan sudah kurang jadi sulit membacanya…”

(Kiahmad: Laki-laki, 51 tahun, SD, Pedagang, Desa Bajur-Kec.Labuapi-Kab. Lombok Barat-NTB)

“Hurufnya lebih baiknya diperbesar...”

(Mutmainah: Perempuan, 25 tahun, tamat SMA, Pedagang,Desa Bajur-Kec. Labuapi-Kab. Lombok Barat-NTB)

Seperti juga leaflet/brosur,masyarakat cenderung menilai

ukuran huruf pada buletin yangdigunakan oleh program/proyek

menyulitkan untuk dibaca,khususnya bagi orang-orang tuayang kemampuan penglihatan-

nya sudah berkurang.Jika memungkinkan, ukuranhuruf perlu diperbesar. Jika

tidak, mungkin media jenis inimemang lebih cocok

diprioritaskan bagi anak mudaatau orang setengah baya yangpenglihatannya relatif masih

baik.

C. Buletin

Page 34: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

33

Mari Belajar Dari Ahlinya...

PENGGUNAAN BAHASA PADA BULETIN

“Biasanya bahasa di buletin cukup bisa dimengerti, walaupun oleh orangyang tingkat pendidikannya jauh di bawah saya. Insya Allah, saya yakin bisadimengerti. Kecuali mungkin istilah-istilah asingnya perlu agak dikurangi...”

(Suherman: Laki-laki, 32 tahun, S1, Guru SMP, Desa Bajur-Kec. Labuapi-Kab. LombokBarat-NTB)

TULISAN DAN GAMBAR PADA BULETIN

MASYARAKAT CENDERUNG KURANG SUKA MEDIA

YANG TERLALU BANYAK TULISAN

“Kalau bentuk tulisan begitu kurang menarik, karenacepat bosan…”

(Muhamad Sai: Laki-laki, 22 tahun, SMA, Desa Jembatan Kembar-Kec. Lembar-Kab. Lombok Barat-NTB)

TAPI BUAT YANG GEMAR MEMBACA,

KOMENTARNYA MEMANG BERBEDA

“Kalau bisa sih jangan terlalu banyakgambarnya, yang banyak tulisannya saja, agarlebih banyak informasi ke masyarakat”

(Ade Kholid: Laki-laki, 43 tahun, SMP, Petani/Peternak, Desa Karang Mukti-Kec. Salawu- Kab.

Tasikmalaya-Jabar)

Foto dan judul seperti ini mungkinakan membuat sebagian masyarakat dilokasi program merasa penasaran:“Presiden komentar apa ya soalprogram kita ini...?”

Penggunaan gambar(foto, ilustrasi atau

kartun) yang menarikdapat membuat

masyarakat menjaditertarik untuk membaca,mengurangi kejenuhan,

dan membantumemahami informasi

atau pesan yangdisampaikan.

>>>

Page 35: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

34

MASYARAKAT JUGA SENANG JIKA FOTO

KEGIATAN DI DAERAHNYA DIMUAT DALAM

BULETIN

“...sebaiknya menampilkan juga berita lokal danfoto atau gambar kegiatan tersebut...”

(Muhammad Idrus: Laki-laki, 27 tahun, SMA, Pengajar diTPA, Desa Salebba-Kec. Ponre-Kab. Bone-Sulsel)

“Buletin dengan foto lebih bagus, karena lebihjelas, ada kenyataannya tampak pada foto, dan adapenjelasan mengenai foto tersebut...”

(Rahmat Riyanto: Laki-laki, 20 tahun, SMA, Belum Kerja,Desa Seppang-Kec. Ujungloe-Kab. Bulukumba-Sulsel)

WARNA PADA BULETIN

“...Buletin yang penuh warna lebih menarik...”

(Kiahmad: Laki-laki, 51 tahun, SD, Pedagang, Desa Bajur-Kec.Labuapi-Kab. Lombok Barat-NTB)

JUMLAH HALAMAN BULETIN

“Kalau buku kadang-kadang malah dipakai untuk bantalkarena tebal...tapi kalau buletin...pasti dibaca... Karenabuletin tidak terlalu banyak halamannya...”

(Siswanto: Laki-laki, 63 tahun, Anggota BKM, Desa Jetis Wetan-Kec.Pedan-Kab. Klaten-Jateng)

FREKUENSI TERBITNYA BULETIN

“…buletin nggak usah banyak halaman, lebih baikfrekuensinya ditambah... misalnya 1 bulan sekali...”[Catatan: Buletin PPK terbit tiap 2 bulan]

(Ir. Alamsyah: Laki-laki, 40 tahun, KM PPK, Kab. Wajo-Sulsel)

Umumnya masyarakat cenderunglebih suka jika ada foto dan berita

mengenai kegiatan program di daerahmereka, seperti foto di atas ini.

>>>

Buletin tampak lebihmenarik jika

berwarna. Namunsebaiknya gunakansedikit jenis warna,atau gunakan warnayang terang saja agar

tetap dapat dibacajika difotokopi.Berapa banyak halaman

buletin yang cocokuntuk dikonsumsi

masyarakat? Tidak adapatokan baku, tetapikarena minat baca

masyarakat cenderungterbatas, buletin

dengan 4-8 halamantampaknya sudah

cukup pas.

Frekuensi terbit buletinbergantung pada

kesiapan pengelolanya.Buletin yang diterbitkansebulan sekali mungkin

cukup ideal untukmengakomodasi

kesibukan pengelola dankebutuhan penyebaran

informasi kemasyarakat.

Page 36: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

35

Mari Belajar Dari Ahlinya...

JENIS INFORMASI PADA BULETIN

ADA MASYARAKAT YANG LEBIH SUKA

INFORMASI KEGIATAN DI DAERAHNYA

SENDIRI

“…isinya tentang desa sendiri, cerita-ceritatentang masyarakat di sini... misalnya kelompokyang lunas pinjamannya, kelompok yang palingaktif dan yang tidak...”

(Irwan Panja: Laki-laki, 30 tahun, SMA, Karyawan,Desa Pajalele-Kec. Tanasetolo-Kab. Wajo-Sulsel)

ADA JUGA YANG SUKA INFORMASI

TENTANG DAERAH LAIN

“...Saya lebih suka kalau ada cerita-cerita dariluar daerah, untuk mengetahui perkembangan program di lokasi lain...”

(Euis Mardiah: Perempuan, 37 tahun, SD, Pedagang, Desa Sukatani-Kec. Pacet-Kab.Cianjur-Jabar)

“Pernah ada cerita tentang keluarga yang awalnya usaha kecil-kecilan, lalumendapatkan pinjaman modal dari program hingga usahanya berkembang.Dengan cerita itu kami dapat memberi contoh ke masyarakat di sini sepertiitu...”

(Ade Kholid: Laki-laki, 43 tahun, SMP, Petani, Desa Karang Mukti-Kec. Salawu- Kab.Tasikmalaya-Jabar)

PENYEBARAN BULETIN

BULETIN DIBAGIKAN SAAT

PERTEMUAN

“Dulu kalau ada buletin kami bagikansetiap ada pertemuan…”

(Syamsul: Laki-laki, 39 tahun, SPG, KetuaBKM, Desa Seppang-Kec. Ujungloe-Kab.

Bulukumba-Sulsel)

Contoh buletin berwarna 6 halaman yangdiproduksi PPK. Rubrik tetap buletin iniantara lain: GAGASAN; CERITA LAPANGAN; TIP& TRIK; CERITA FD; PPK 60 HARI (Info danfoto kegiatan dalam 2 bulan terakhir); danlainnya.

>>>

Buletin yang dibagikan sebelum pertemuandimulai.

>>>

Page 37: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

36

BULETIN DI TEMPEL

“Jika jumlah buletin terbatas, cukup ditempel saja ditembok mesjid, bisa dilihat banyak orang...”

(Kiahmad: Laki-laki, 51 tahun, SD, Pedagang, Desa Bajur-Kec.Labuapi-Kab. Lombok Barat-NTB)

BULETIN HANYA DIBAGIKAN PADA ORANGTERTENTU SAJA, UNTUK SELANJUTNYA DIADIMINTA MEMBANTU MENJELASKAN KEMASYARAKAT LAINNYA

“…sebaiknya ada masyarakat yang dikasih seperti tokohmasyarakat, anggota BPD [Badan Permusyawaratan

Desa], bisa juga dibagikan ke kepala dusun, karena biasanya kepala dusun dantokoh masyarakat di sini bisa membaca…[Kebetulan di daerah ini banyakyang tidak bisa baca Bahasa Indonesia]”

(Yakolina Palempang: Perempuan, 34 tahun, D1, Bidan Desa, Desa Salebba-Kec. Ponre-Kab. Bone-Sulsel)

TAPI, SEBAIKNYA BULETIN DIBAGIKAN LANGSUNG KE MASYARAKAT

“Lebih baik jika dibagikan ke masyarakat...Supaya kita lebih tahu danmemberikan wawasan ke masyarakat mengenai arah dan tujuan program.”

(Sulastri: Perempuan, Desa Karangwuni-Kec. Rongkop-Kab. Gunung Kidul-D.I.Yogyakarta)

MINAT MASYARAKAT TERHADAP BULETIN

BAGI YANG TAHU MANFAATNYA, TENTU BERMINAT

“Buletin ini bermanfaat...masyarakat dapat melihatdan mencontoh pengalaman baik, dan tidakmengikuti pengalaman yang jelek.”

(Mutmainah: Perempuan, 25 tahun, SMA, PedagangMutiara-Desa Bajur-Kec. Labuapi-Kab. Lombok Barat-NTB)

Tingkat pendidikan, minatbaca, budaya lisan/meniru

dan tingkat kebutuhaninformasi mempengaruhi

minat masyarakat terhadapbuletin. Namun, tampilan

dan isi buletin akanmempengaruhi minat bacamasyarakat. Perlu di caritahu model buletin yangpaling cocok di masing-

masing daerah.

Sebaiknya buletindibagikan ke sebanyakmungkin masyarakat dilokasi program. Tapi jikajumlahnya memangterbatas, alternatifnya :- Bagikan saat pertemuan

saja.- Tempel pada papan

informasi.- Diberikan pada tokoh

masyarakat untuk diajelaskan kemasyarakatnya.

Page 38: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

37

Mari Belajar Dari Ahlinya...

TAPI UNTUK SEBAGIAN YANG LAIN, BULETIN MUNGKIN DIANGGAPTERLALU RUMIT

“...di desa ini, mungkin tingkat pemikiran masyarakatnya masih lebih rendah,kalo kita kasih buletin seperti ini hanya sebagian masyarakat saja yang maubaca… cuma masyarakat yang mau tahu betul yang maubaca”.

(Iskar: Laki-laki, 25 tahun, Tidak Tamat Kuliah, Ketua KelompokKSM, Desa Seppang-Kec. Ujungloe-Kab. Bulukumba-Sulsel)

PENJELASAN ISI BULETIN KEPADA MASYARAKAT

“…isi buletin penting, tapi lebih cepat kalau berupapenjelasan lisan dari fasilitatornya itu sendiri. Kalaudiberikan tulisan mungkin tidak terlalu menarik... dankalau ada yang baca mungkin ada yang tidak paham juga.Mungkin ada kalimatnya yang susah dimengerti kalau untuk masyarakat disini toh? Kalau untuk masyarakat kota mungkin bisa.”; “…Barangkali harusada anggota PPK yang khusus menjelaskan isi buletin ini…”

(Irwan Panja: Laki-laki, 30 tahun, SMA, Karyawan, Desa Pajalele-Kec. Tanasetolo-Kab. Wajo-Sulsel)

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN BULETIN

Buletin berpeluang menjadi media komunikasi 2 arah antara pengelolaprogram dan masyarakat. Pada buletin masyarakat dapat turut berpartisipasi

mengirimkan informasi atau tulisan berupa surat pembaca, informasikegiatan program, artikel, dan lainnya untuk dimuat dalam bulletin tersebut.

Potensi pengelolaan buletin program di tingkat lokal oleh masyarakat sendirijuga menarik dan mungkin untuk dilakukan, meskipun ada sejumlah

prasyarat yang harus dipenuhi terkait dengan kemampuan jurnalistik dasar,ketersediaan alat dan biaya serta lembaga dan pengelolaannya.

Pesan dalam buletin cukupbanyak dan beragam.Sebagian masyarakat

kemungkinan menemuikesulitan memahami

seluruh isi buletin, baikyang berupa tulisan,

gambar, tabel, diagram,peta atau lainnya.

Penjelasan dari pengelolaprogram/fasilitator tetap

diperlukan.

Page 39: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

38

Hal-hal Penting Mengenai

Buletin• Buletin menggunakan huruf dan tulisan yang mudah dibaca.

• Buletin menggunakan Bahasa Indonesia yang mudah dipahami.

• Masyarakat suka jika buletin menampilkan gambar/foto yang terkaitdengan kegiatan yang mereka lakukan.

• Buletin berwarna lebih menarik.

• Buletin yang tidak terlalu tebal/banyak halaman lebih disukaimasyarakat.

• Masyarakat ingin agar isi buletin yang bermanfaat bagi mereka, baikinformasi mengenai pelaksanaan program di daerah mereka sendirimaupun dari daerah lainnya.

• Jumlah buletin diperbanyak agar dapat dibagikan ke lebih banyakmasyarakat.

• Isi buletin perlu juga dijelaskan kepada masyarakat.

• Masyarakat dapat dilibatkan dalam mengisi atau mengelola buletin,namun perlu pendampingan dan dukungan teknis lainnya daripengelola program.

Page 40: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

39

Mari Belajar Dari Ahlinya...

D. SPANDUK

• TULISAN, GAMBAR DAN WARNA SPANDUK

• WAKTU PEMASANGAN SPANDUK

• LOKASI PEMASANGAN SPANDUK

Page 41: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

40

SPANDUK dapat juga dikatakan termasuk jenis media cetak, meskipun

material yang digunakan berbeda dengan poster, leaflet/brosur dan buletin.

Spanduk umumnya berupa sebuah kain cukup panjang bertuliskan satu pesan

singkat disertai logo atau nama instansi/program pembuatnya. Spanduk

umumnya dipasang/dibentangkan di lokasi strategis yang cukup tinggi (di

pinggir atau tengah jalan) atau di sekitar lokasi kantor/kegiatan program (di

depan kantor atau di dalam gedung pertemuan).

Pesan pada spanduk umumnya singkat dan dalam ukuran huruf yang besar,

juga dengan warna-warna kontras agar mudah dibaca dengan mudah dan

cepat oleh masyarakat. Isi pesan yang disampaikan terkait dengan

pelaksanaan program di lapangan, umumnya berupa jargon atau ungkapan

yang digunakan oleh program, seruan/ajakan, informasi singkat mengenai

kegiatan yang sedang berlangsung, atau sebatas penanda/pengingat

bahwa di lokasi tersebut ada program tertentu yang sedang dilaksanakan.

Pencantuman nama/logo program juga penting sebagai identitas pembuat

spanduk.

TULISAN, GAMBAR DAN WARNA SPANDUK

TULISAN YANG SINGKAT DAN LUGAS

“Yang dipasang di spanduk informasi yang singkat-singkat saja... Kalau informasi lengkap tentangP2KP di poster saja, supaya lebih muat banyakketerangan. Kalau di spanduk dibuat terlalu banyaktulisan dan dipasang di jalan, bisa-bisa yang bacanabrak orang.”

(FGD: Desa Asam Peutik-Kecamatan Langsa Timur-KotaLangsa-NAD)

D. Spanduk

Spanduk biasanya menggunakantulisan besar dan jelas. Informasi

pada spanduk umumnyamengenai agenda kegiatan,

himbauan, moto/jargon program,dan lainnya.

Gambar/logo dan nama programperlu sebagai identitas.

Warna spanduk biasanya jugaidentik dengan warna standarprogram, atau warna lain yang

mencolok/kontras sehinggamenarik perhatian.

Page 42: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

41

Mari Belajar Dari Ahlinya...

TEMA/PESAN PADA SPANDUK MENGENAI PEMBERITAHUAN, HIMBAUANDAN AJAKAN

“Spanduk tidak sekedar pemberitahuan untuk acara tertentu, tetapi adaspanduk yang khusus di dalamnya berisi prinsip-prinsip program”; “...adabeberapa macam, ada moto-motonya (semboyan), misalnya kita harus memilihorang baik sebagai pengelola program, program untuk orang miskin, dll...”

(Muawiyah: Perempuan, 32 tahun, FK P2KP, Desa Seppang- Kec.Ujung Loe-Kab. Bulukumba-Sulsel)

WAKTU PEMASANGAN SPANDUK

“...pemasangan spanduk itu untuk memberitahukan mulainyasebuah fase... sekaligus juga mengajak masyarakat untukterlibat, misalnya waktu pembentukan BKM yang lalu.”

(Jaelani: TL KMW XIV Jateng, Klaten-Jateng)

LOKASI PEMASANGAN SPANDUK

“Spanduk biasanya dipasang di tempat strategis, di jalanutama...”

(Heru: TA Kebijakan Publik dan PKP KMW XIV Jateng)

“Waktu pemilihan UPK spanduk dipasang di dalam meunasah...masyarakat jadi tahu ini acara apa...”

(Marhaban: Laki-laki, Desa Meudang Ara-Ke. Langsa Timur-KotaLangsa-NAD)

“Biasanya spanduk dipasang didepan kantor desa setiap akanada pertemuan tingkat desa...”

(FGD: Desa Jetis Wetan-Kec. Pedan-Kab. Klaten-Jateng)

“...Pas ada acara perlombaan sepak bola antardusun, dipasang spanduk program...”

(Sri Mulyani : Perempuan, 29 tahun, SMA, KaurUmum, Desa Jembatan Kembar-Kec.Lembar-Kab.

Lombok Barat-NTB)Spanduk program yang dipasang pada gapurajalan masuk utama desa. Mudah diketahui dandilihat oleh masyarakat.

(Dok: W

B)

Spanduk biasanyadipasang di sebelum atau

pada saat sebuah fasekegiatan program akandimulai. Kecuali ada

kebutuhan khususmembuat spanduk di

akhir kegiatan, misalnyaspanduk ucapan terimakasih atas keterlibatan

masyarakat, dansebagainya.

Pemasangan spandukdisesuaikan sesuai

dengan tujuan/kebutuhan: di gapurajalan masuk desa; di

lokasi kegiatanmasyarakat; di lokasi/tempat pertemuan; di

depan kantor desaatau kantor program;

atau saat kegiatanyang ramai dihadiri

masyarakat; dansebagainya.

>>>

Page 43: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

42

Hal-hal Penting Mengenai

Spanduk

• Spanduk menggunakan huruf yang besar dan jelas.

• Isi/pesan pada spanduk singkat dan lugas.

• Isi/pesan spanduk mengenai pemberitahuan, himbauan dan ajakanterkait dengan pelaksanaan program.

• Spanduk menggunakan warna yang kontras dan menarikperhatian.

• Pemasangan spanduk tergantung pada kebutuhannya. bisasebelum atau pada saat akan dimulai sebuah kegiatan, atau di akhirkegiatan.

• Spanduk dipasang di lokasi strategis dan mudah dilihat orangbanyak.

Page 44: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

43

Mari Belajar Dari Ahlinya...

E. PAPAN INFORMASI

• HURUF DAN TULISAN PADA PAPAN INFORMASI

• PENGGUNAAN BAHASA PADA PAPAN INFORMASI

• GAMBAR PADA PAPAN INFORMASI

• WARNA, UKURAN DAN TAMPILAN PAPAN INFORMASI

• JENIS INFORMASI PADA PAPAN INFORMASI

• PENGGANTIAN ISI PAPAN INFORMASI

• JUMLAH DAN LOKASI PAPAN INFORMASI

• PENJELASAN ISI PAPAN INFORMASI KE MASYARAKAT

• MINAT MASYARAKAT TERHADAP PAPAN INFORMASI

• PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN PAPAN

INFORMASI

Page 45: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

44

PAPAN INFORMASI umumnya berupa papan yang menjadi tempat

ditempelkannya berbagai informasi mengenai program. Papan informasi

biasanya semacam papan tulis yang diberi kaki-kaki sehingga dapat dipasang

berdiri, atau papan yang ditempelkan di dinding. Pemasangan papan

informasi proyek biasanya di kantor desa, atau tempat lain yang dianggap

strategis agar mudah diketahui dan dibaca oleh masyarakat. Beberapa hasil

temuan dalam review media berikut ini dapat menjadi bahan pertimbangan

dalam pengelolaan papan informasi:

HURUF DAN TULISAN PADA PAPAN INFORMASI

ADA YANG SUKA TULISAN TANGAN

“Lebih suka yang ditulis pakai tangan... kayaknyaenak aja kalau dibaca, gampang!”

(FGD: Desa Krueng Baroe-Kec. Peulimbang-Kab. Bireun-NAD)

TAPI ADA YANG LEBIH SUKA TULISAN YANG DIKETIK SAJA

“Model papan info yang ramai dan ditulis tangankurang bisa diterima, kurang mantap, lebih bisadipercaya yang model ada tulisan yang diketik...”

(Sulastri: Perempuan, Desa Karangwuni-Kec. Rongkop-Kab. Gunung Kidul-D.I. Yogyakarta)

Jenis huruf atau tulisan jugamempengaruhi penampilan papan

informasi secara keseluruhan. Jenishuruf/tulisan hasil ketikan ataukomputer terkesan lebih resmi.

Sedangkan tulisan tangan --apalagiyang warna-warni-- terkesan lebih

akrab dan semarak. Kombinasiantar keduanya akan membuatpapan informasi terlihat lebih

menarik.Penulisan judul dengan huruf yang

besar, warna mencolok danbernada ‘provokatif’ dapat dicoba

untuk menarik perhatianmasyarakat.

E. Papan Informasi

Page 46: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

45

Mari Belajar Dari Ahlinya...

Seperti juga padaposter, brosur dan

buletin, penggunaanBahasa Indonesia

pada papan informasilebih disukai. (Lihat

pembahasanmengenai media

POSTER, BROSUR danBULETIN mengenai

bahasa ini)

KOMBINASI TULISAN YANG DIKETIK DAN TULISAN TANGAN

“Mungkin bisa dibedakan, jika yangresmi undangan atau prosedur dariPPK diketik. Sedangkan di sebelahnyabisa dipasang tulisan aspirasimasyarakat, itu bisa ditulis dengantangan. Tapi kalau yang dari PPKperlu diketik supaya masyarakatpercaya.”

(Narto Suwito: Laki-laki, DesaKarangwuni-Kec. Rongkop-Kab. Gunung

Kidul-D.I. Yogyakarta)

PRINSIPNYA, GUNAKAN TULISAN YANG MUDAH DI BACA

“…yang tulisannya mudah dibaca, kata-katanya bagus, itu yang membuatmenarik…”

(Tahasmah: Perempuan, 32 tahun, Tidak Tamat SMP, Pedagang, Desa Pajalele-Kec.Tanasitolo-Kab. Wajo-Sulsel)

UNTUK PENULISAN JUDUL, SEBAIKNYA YANG DAPAT MEMBUAT ORANGTERTARIK

“...papan informasi sebaiknya yang menarik perhatian, misalnya denganmenampilkan judul yang bisa membuat penasaran orang untuk membacalebih lanjut… biar dari jauh kita lihat, ‘apa maksudnya nih?’…”

(Muhammad Idrus: Laki-laki, 27 tahun, SMA, Pengajar di TPA,Desa Salebba-Kec. Ponre-Kab. Bone-Sulsel)

PENGGUNAAN BAHASA PADA PAPAN INFORMASI

“...Bahasa utama pakai Bahasa Indonesia saja, nanti saatpenjelasan isi papan informasi baru pakai Bahasa Sasak...”

(FGD: Dusun Bajur Ampel-Desa Bajur-Kec. Labuapi-Kab. LombokBarat-NTB)

Papan informasi yang hanya berisi informasi tertulisdengan tampilan yang formal semacam ini cenderungkurang menarik bagi masyarakat.

>>>

Page 47: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

46

Papan informasi yangisinya berwarna umumnya

lebih disukai.Agar informasi yangditempel lebih awet,

papan informasi sebaiknyadiberi atap dan kaca.

Ukuran papan informasiberagam, namun sebaiknyajangan terlalu kecil agar

dapat cukup banyakmenyajikan informasi.

GAMBAR PADA PAPAN INFORMASI

GAMBAR MEMBANTU PEMAHAMAN

“…di papan informasi dipasang foto-foto... Kankalau cuma dijelaskan dalam bentuk tulisan kamitidak paham...”

(Idris Hakkulyakin: Laki-laki, 19 tahun, Kursus, DesaJembatan Kembar-Kec. Lembar-Kab. Lombok Barat-NTB)

GAMBAR MEMBUAT PAPAN INFORMASITERLIHAT LEBIH MENARIK

“Kalau saya lebih suka papan informasi yang ada fotonya, tapi juga adatulisan di bagian bawahnya. Kalau tidak ada gambarnya orang malasmelihat. Kalau ada gambarnya orang nengok, terus baca tulisandibawahnya. Kalau isinya cuma tulisan, biasanya yang dibaca hanyajudulnya, tapi tulisan lainnya tidak dibaca...“

(Sugiarti: Perempuan, Desa Asam Peutik-Kec. Langsa Timur-Kota Langsa-NAD)

WARNA, UKURAN DAN TAMPILAN PAPAN INFORMASI

PAPAN INFORMASI YANG BERWARNA LEBIH DISUKAI

“Masyarakat akan lebih menyukai papan info yang dibuatdengan tulisan berwarna-warni, lebih menarik. Tidak adamasalah dengan warna tertentu maupun penggunaangambar yang lucu-lucu...”

(Suhartati: Perempuan, 20 tahun, SMA, Desa Asam Peutik-Kec.Langsa Timur-Kota Langsa-NAD)

PAPAN INFORMASI LEBIH AWET JIKA DIBUATKAN ATAP

DAN DITUTUP DENGAN KACA ATAU PLASTIK

“Untuk menanggulangi keusilan, papan informasi harus pakai kaca...”

(Afriani Salasa: Perempuan, 24 tahun, S1, BKM, Desa Jembatan Kembar-Kec.Lembar-Kab. Lombok Barat-NTB)

Gambar penting untukmembantu masyarakat lebih

mudah memahami pesanyang disampaikan. Gambar

yang bagus juga dapatmenjadi daya tarik utama

bagi papan informasi.Gambar bisa berupa

guntingan majalah/koran,gambar ilustrasi, kartun,

foto, dan lain-lain.Masyarakat umumnya suka

jika ada foto kegiatanmereka yang dipasang di

papan informasi.

Page 48: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

47

Mari Belajar Dari Ahlinya...

Jenis informasi yangdianggap perlu dipasang di

papan informasi, yaitudesain program, mekanisme,

agenda dan laporankegiatan, rencana dan

laporan keuangan, daftarpeserta program, masalah

yang menghambat program,dan sebagainya.

Informasi mengenai masalahaktual yang berkaitandengan program dan

kehidupan masyarakat(kesehatan, pendidikan, dll)perlu juga sebagai selingan.

“Biar awet, papan informasi yang adasekarang ditutup dengan plastik dandikasih atap...”

(Andi Elliyanti: Perempuan, 35 tahun, S1,Sekretaris TPK, Desa Pajalele-Kec.

Tanasitolo-Kab. Wajo-Sulsel)

UKURAN PAPAN INFORMASI

“…Kalau untuk papaninformasi kayanya lebihdiperbesar aja, soalnya paskemarin kita nempel itu

malah kekurangan tempat. Pas nempel seperti poster malahnumpuk atau dempetan, ada yang terlihat dan ada yang tidak…”

(Tuti Erawati: Perempuan, 22 tahun, SMEA, BPD, Desa Dasan Geria-Kec.Lingsar-Kab. Lombok Barat-NTB)

TAMPILAN PAPAN INFORMASI JUGA PERLU DIPERHATIKAN

“…Gimana caranya agar bentuk papan informasinya dapat seindah mungkin,misalnya bentuk rumah-rumah adat di atasnya, sambil menanamkan jiwaseni juga…”

(Supriadi: Laki-laki, 27 tahun, SMA, Kaur Pembangunan, Desa Dasan Geria-Kec.Lingsar-Kab. Lombok Barat-NTB)

JENIS INFORMASI PADA PAPAN INFORMASI

INFORMASI TENTANG DESAIN, MANAJEMEN DANPESERTA PROGRAM

“Di papan informasi perlu dipasang informasi mengenaidesain sarana, struktur organisasi, dan ada juga foto-fotokegiatan...”

(Tuti Erawati: Perempuan, 22 tahun, SMEA, BPD, Desa Dasan Geria-Kec. Lingsar-Kab. Lombok Barat-NTB)

Papan informasi yang dilapisi kaca agar rapi dantidak mudah dirusak tangan jahil. Sayang isinyaterlihat kurang menarik, ukuran terlalu kecil, danpenempatannya kurang strategis.

(Dok: Pradipta-W

B)

>>>Ukuran papaninformasi yang

sedang saja. Jikaterlalu besar sulit

memasangnya, tapijika terlalu kecil

hanya dapatmemuat sedikit

informasi

Page 49: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

48

INFORMASI AGENDA DAN HASIL PERTEMUAN

“... kalau misalnya ada pertemuan apa, rapat hari apa, kita tempel di papaninformasi...”

(FGD: Desa Kuala Simpang Ulim-Kec. Simpang Ulim-Kab. Aceh Timur-NAD)

INFORMASI KEUANGAN PROGRAM

“Isi papan informasi harus transparan dalam hal proyek, apalagi mengenaimasalah keuangan. Berapa jumlah dana yang diberikan, siapa sajapenerimanya, untuk apa saja, dan lain-lain...”

(Didah: Perempuan, 43 tahun, Tidak Tamat SD, Pedagang, Desa Neglasari-Kec. Salawu-Kab. Tasikmalaya-Jabar)

INFORMASI MASALAH YANG TERJADI DALAM PELAKSANAAN PROGRAM

“...Walaupun masalahnya kecil... ringan... itu harus dimuat di papaninformasi. Kalau masalahnya besar, susah untuk memperbaikinya. Dari awalmasalah itu harus diangkat...”

(Mumu: Laki-laki, 52 tahun, Kelompok Tani, Desa Neglasari-Kec. Salawu-Kab.Tasikmalaya-Jabar)

INFORMASI LAIN YANG PERLU DIKETAHUI MASYARAKAT

“...selain informasi tentang pelaksanaan program, juga informasi tentangkesehatan keluarga...”

(FGD: Dusun Bajur Ampel-Desa Bajur-Kec. Labuapi-Kab. Lombok Barat-NTB)

PENGGANTIAN ISI PAPAN INFORMASI

MASYARAKAT KURANG BERMINAT KARENA ISI PAPAN

INFORMASI JARANG DIGANTI

“Isi papan informasi ini jarang diganti...hanya satu tahunsekali sesuai dengan keberlangsungan proyek, 1 periodesekali...”

(Sahidin: Laki-laki, 39 tahun, Guru dan Sekretaris Desa, Desa Neglasari-Kec. Salawu-Kab. Tasikmalaya-Jabar)

Isi papan informasiharus diganti secaraberkala --misalkan

tiap 1 atau 2minggu--, agar

masyarakat tidakhanya memperoleh

lebih banyakinformasi tapi juga

mengikutiperkembangan

program.

Page 50: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

49

Mari Belajar Dari Ahlinya...

“…isi papan informasi itu-itu saja, sudah lama, sudah hampir 1 tahun...sebaiknya diganti informasinya supaya masyarakat tahu perkembanganprogram…”

(Muhammad Idrus: Laki-laki, 27 tahun, SMA, Pengajar di TPA, Desa Salebba-Kec.Ponre-Kab. Bone-Sulsel)

JUMLAH DAN LOKASI PAPAN INFORMASI

PAPAN INFORMASI HARUS DIPASANG PADA LOKASI YANG STRATEGIS

“…biar dilihat masyarakat papan informasi sebaiknya diletakkan di tempatpangkalan ojeg, dekat mesjid atau dekat-dekat pasar…”

(Raknah: Perempuan, 18 tahun, SMP, Kader Posyandu, Desa Dasan Geria-Kec. Lingsar-Kab. Lombok Barat-NTB)

“...sebaiknya papan informasi dibuat juga di dusun-dusun, masyarakat tidak mau baca mungkin karenakejauhan dan malas ke kantor desa...”

(FGD: Desa Karangmukti-Kecamatan Salawu-Kab.Tasikmalaya-Jabar)

Jumlah dan lokasipenempatan

mempengaruhikemudahan dan minat

masyarakat untukmembaca papan

informasi. Banyakmasyarakat mengusulkanjumlah papan informasidapat diperbanyak agar

masyarakat mudahmenjangkaunya.

Jika keuangan proyekmencukupi, akan lebih baik jikapapan informasi diperbanyakdengan kualitas dan tampilanyang baik.Jika belum memungkinkan,alternatifnya adalah membuatpapan informasi tambahan,seperti pada foto di samping ini,tampilannya perlu ditingkatkandan pemasangannya janganterlalu tinggi

>>>

Page 51: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

50

PENJELASAN ISI PAPAN INFORMASI KE MASYARAKAT

“Kalau papan informasi hanya dipasang begitu saja tanpa adapenjelasan, kami juga tidak akan mengerti...”

(Idris Hakkulyakin: Laki-laki, 19 tahun, Kursus BLK, Desa JembatanKembar-Kec. Lembar-Kab. Lombok Barat-NTB)

MINAT MASYARAKAT TERHADAP PAPAN INFORMASI

BAGI YANG TAHU, PAPAN INFORMASI CUKUP DIMINATI

“Kalau misalnya setelah pertemuan ada yang kurang dipahamiatau ada informasi yang dirasa belum cukup, bisa melihat dipapan informasi.”

(Mudiyana: Laki-laki, Kepala Dusun Saban, Desa Karangwuni-Kec.Rongkop-Kab. Gunung Kidul-D.I. Yogyakarta)

SECARA UMUM PEMINATNYA MEMANG MASIH KURANG

“...tingkat pendidikan masyarakat masih rendah, jadi papaninformasi tidak begitu diperhatikan...”

(Dahir: Laki-laki, 60 tahun, BKM, DesaJembatan Kembar-Kec. Lembar-Kab.

Lombok Barat-NTB)

MINAT BACA JUGA DIPENGARUHI

KELANCARAN PELAKSANAAN

PROGRAM SECARA UMUM

“Mau dibuat semenarik apapun papaninformasinya, kalau bantuannya tidaksegera turun juga masyarakat tidakakan memperhatikan.”

(Sutarman: Laki-laki, BKM, Desa AsamPeutik-Kec. Langsa Timur-Kota Langsa-

NAD)

Papan informasimemuat berbagaiinformasi yangmungkin tidak

seluruhnya dipahamimasyarakat. Perlupenjelasan dari

pengelola program/fasilitator pada saat

pertemuan.

Ada kecenderunganapabila papan informasitampil menarik, isinya

bermanfaat sertapelaksanaan programberjalan cukup baik,

minat baca masyarakatterhadap papan

informasi juga lebihtinggi.

Masyarakat sedang memperhatikan papan informasiyang memuat petunjuk pembangunan rumah yangbaik dan yang salah di Aceh. Jika bermanfaat,masyarakat pasti mau datang melihat papaninformasi.

(Dok: Pradipta-W

B)

>>>

Page 52: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

51

Mari Belajar Dari Ahlinya...

Papan informasi biasanya hanya dikelola oleh pengelola program di tingkatlokal atau fasilitator saja.

Potensi partisipasi masyarakat untuk turut terlibat mengisi papaninformasi perlu didorong, misalnya dengan meminta tiap kelompok

masyarakat yang terlibat dalam program untuk memberikan informasi ataumengirimkan tulisan/foto kegiatan mereka.

Idealnya, papan informasi program dapat dikembangkan menjadi papaninformasi umum milik masyarakat yang dikelola oleh masyarakat secara

mandiri.

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN PAPAN INFORMASI

DI BANYAK TEMPAT, PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENGELOLA

PAPAN INFORMASI MASIH MINIM

“Papan informasi itu yang ngisi dari fasilitator, masyarakat tidak pernah...”

(Ade Kholid: Laki-laki, 43 tahun, SMP, Petani/Peternak, Desa Karang Mukti-Kec.Salawu-Kab.Tasikmalaya-Jabar)

MASYARAKAT HARUS DILIBATKAN DALAM MENGISI DAN MENGELOLA

PAPAN INFORMASI, DAN DIDORONG AGAR MAU DAN MAMPU

MENGELOLA SENDIRI PAPAN INFORMASI TERSEBUT

“Masyarakat juga sebaiknya perlu diberi kesempatan dalam mengisi papaninformasi ini supaya dapat mengevaluasi fasilitator dan pelaksana program...”

(Sahidin: Laki-laki, 39 tahun, Guru dan Sekretaris Desa, Desa Neglasari-Kec. Salawu-Kab. Tasikmalaya-Jabar)

AGAR DAPAT BERPARTISIPASI, PERLU ADA PENINGKATAN KAPASITAS

“Masyarakat itu bukan narator tapi orator... misalkan ditanya cara membuatkue akan bisa bicara, tapi kalau diminta untuk menulis hal itu akan susahjuga...harus ada yang memfasilitasi...”

(Jaja Sutisna: Laki-laki, 32 tahun, Fasilitator Desa, Desa Neglasari-Kec. Salawu-Kab.Tasikmalaya-Jabar)

Page 53: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

52

Hal-hal Penting Mengenai

Papan Informasi

• Kombinasi tulisan hasil ketikan yang formal dan tulisan tangan

dengan warna yang bervariasi akan membuat papan informasi lebih

menarik.

• Papan informasi sebaiknya menggunakan Bahasa Indonesia yang

umum dan mudah dipahami masyarakat.

• Gambar (foto, ilustrasi dan kartun) akan membuat papan informasi

lebih menarik.

• Ukuran papan informasi sebaiknya cukup besar agar dapat memuat

banyak informasi.

• Agar tidak mudah rusak papan informasi sebaiknya diberi atap dan

dilapisi kaca atau plastik.

• Informasi yang dapat disajikan di papan informasi, seperti: disain

dan manajemen/prosedur program; peserta program; agenda dan

perkembangan program; hasil-hasil pertemuan; masalah yang

dihadapi dan upaya pemecahannya; dan lainnya.

• Isi papan informasi harus diperbaharui sesuai perkembangan

program/kegiatan.

• Papan informasi sebaiknya ditempatkan pada lokasi strategis yang

mudah dijangkau masyarakat (baik laki-laki maupun perempuan).

• Jika memungkinkan jumlah papan informasi diperbanyak.

• Isi papan informasi perlu dijelaskan kepada masyarakat.

• Masyarakat harus terlibat mengisi papan informasi, untuk selanjutnya

dapat mengelola papan informasi sendiri.

Page 54: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

53

Mari Belajar Dari Ahlinya...

Papan informasi dengan pesanyang diulis dengan tulisantangan, warna-warni dan adagambar foto dan kartun

Papan informasi yangdiberi atap dan dilapisi

kaca agar pesan yangditempel tidak cepat

rusak.

• Pada prinsipnya semua media sifatnya saling melengkapi. papan

informasi dapat memberikan informasi lebih rinci mengenai pro-

gram yang kurang atau belum disampaikan oleh media lain.

keterkaitan dan fungsi saling melengkapi antar media ini perlu

dijelaskan kepada masyarakat.

>>>

>>>

Page 55: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes
Page 56: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

F. RADIO

• KERJASAMA PROGRAM DENGAN RADIO

• KEMASAN SIARAN DI RADIO TERKAIT PROGRAM

• WAKTU DAN INTENSITAS SIARAN TERKAIT PROGRAM

• PENGGUNAAN BAHASA DI RADIO

• MINAT MASYARAKAT TERHADAP RADIO

• PARTISIPASI MASYARAKAT LEWAT RADIO

Page 57: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

56

RADIO sebagai salah satu jenis media elektronik juga merupakan media yang

dapat digunakan untuk mensosialisasikan program. Lewat radio, informasi

mengenai kegiatan program dapat dikemas dalam bentuk siaran berita,

talkshow/dialog, pemutaran jingle/lagu mengenai program, acara kuis yang

disponsori program, dan sebagainya.

Pengelola program dapat menjalin kerjasama dengan berbagai stasiun radio --

baik stasiun radio pemerintah, radio swasta, atau radio komunitas/radio

berdaya siar rendah (radio yang dikelola masyarakat atau radio hobi)-- untuk

merancang program siaran dan menyiarkan berbagai acara terkait dengan

informasi yang ingin disampaikan pengelola program kepada masyarakat.

Beberapa hasil temuan dalam review media berikut ini dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam menggunakan radio sebagai alat sosialisasi dan

komunikasi:

KERJASAMA PROGRAM DENGAN RADIO

KERJASAMA DENGAN RADIO SWASTA

“...niat P2KP untuk mengadakan sosialisasi ke masyarakat dalamprogram talkshow juga kita sambut baik...P2KP ini dua minggusekali ada acara di radio... rencana awal seminggu sekali, tapitergantung pada anggaran juga... ya itu persoalannya...”

(Andi Anjar Asmara: Laki-laki, 52 tahun, Pengelola Radio Cindy, KotaLangsa-NAD)

Hal-hal yang perludisepakati dalambekerjasama denganradio, antara lain:- kesepakatan jenis

program- jam siaran- materi siaran

F. Radio

Page 58: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

57

Mari Belajar Dari Ahlinya...

Stasiun Radio Swasta:Peralatan lengkap, profesional, dandaya jangkau siaran yang cukup luas.Perlu disiapkan anggaran yang cukupdan personil program untuk‘mengawal’ proses kerjasama denganradio siaran swasta ini.

Penyebaran informasi mengenaiprogram lewat radio, dapat

dikemas dalam beragam programsiaran, diantaranya:

• Dialog atau talkshow.• Liputan kegiatan program.• Berita kegiatan program.• Iklan singkat mengenai

program.• Jingle/lagu mengenai pro-

gram.• Sandiwara radio yang

diselipkan informasimengenai program.

• Acara musik dan hiburan lainyang diselipkan informasimengenai program.

(Dok: Pradipta-WB)

KERJASAMA DENGAN RADIO KOMUNITAS

“...Radio sebelumnya sudah ada... Kemudianada program PPK, dan saya juga ingin radioikut serta mengembangkan PPK, apalagi dariPPK minta bantuan.... Memang dari awalradio sudah menjalin kerjasama dengan PPK.... saya cuma ingin memajukan saja. ApalagiPak Komar [salah seorang pengurus UPK] jugajadi pengurus disini...”; “Kesepakatankerjasama dengan PPK itu tidak pernahtertulis...”

(Endang Rusmana: Laki-laki, Pengelola Radio GiriAsih, Desa Neglasari-Kec. Salawu-Kab.

Tasikmalaya-Jabar)

“Radio Ekstrem berdiri pada awal tahun 2005,saat masa awal P2KP...”; “Sebelumnya sudahcoba kerjasama dengan radio swasta untukmenginformasikan soal P2KP, tapi lama nggadibacakan... akhirnya lebih baik merakit radiosiaran sendiri.”

(Syamsul: Laki-laki, 39 tahun, SPG, Wiraswasta, Ketua BKM, Desa Seppang-Kec.Ujungloe-Kab. Bulukumba-Sulsel)

KEMASAN SIARAN DI RADIO TERKAIT PROGRAM

“Selain talkshow, di radio kami ada juga acara kuis...diakhir talkshow kami membuat kuis, apa yangdibicarakan hari ini ya itu yang kami tanyakan, jadisupaya pendengar itu betul-betul mengikuti acaratalkshow itu...”

(Andi Anjar Asmara: Laki-laki, 52 tahun, Pengelola RadioCindy, Kota Langsa-NAD)

>>>

Page 59: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

58

Stasiun Radio Komunitas:Acara dengan kemasan lokal (bahasa, dan

kesenian daerah) dapat lebihmendekatkan program dengan

masyarakat.Perlu dipikirkan format kerjasama yang

lebih tepat dengan radio komunitas ini.

(Dok: Pradipta-WB)

“Setiap ada seni Sunda di Radio Giri Asih... diawalidengan hiburan-hiburan kesenian Sunda... barudiselipkan informasi program PPK”

(Mumu: Laki-laki, Desa Neglasari-Kec. Salawu-Kab.Tasikmalaya-Jabar)

“Sambil memutar lagu Bugis dan dangdut, sayamasukkan informasi program P2KP…”

(Syamsul: Laki-laki, 39 tahun, SPG, Wiraswasta, KetuaBKM dan Pengelola/Penyiar Radio Ekstrim, Desa Seppang-

Kec.Ujungloe-Kab. Bulukumba-Sulsel)

WAKTU DAN INTENSITAS SIARAN TERKAIT PROGRAM

JAM SIARAN YANG TEPAT

“…jam siaran radio yang paling cocok untukmasyarakat adalah pada sore hari, sekitar jam 3…”

(Nimrawati: Perempuan, 20 tahun, SMP, Desa Seppang-Kecamatan Ujungloe-Kabupaten Bulukumba-Sulsel)

“Untuk siarannya dipilih malam karena siang haripenyiar dan pendengarnya kerja...”

(Mumu: Laki-laki, Desa Neglasari-Kecamatan Salawu-Kabupaten Tasikmalaya-Jabar)

INTENSITAS SIARAN YANG MEMADAI

“Kalau dulunya hanya 2 hari sekali... tapi sekarangdirutinkan... dulu kalau ada kegiatan baru diselipkan... sewaktu-waktu”

(Mumu: Laki-laki, Desa Neglasari-Kecamatan Salawu-Kabupaten Tasikmalaya-Jabar)

“...dulu di awal memang saya hampir tiap malam memberikan informasitentang PPK ke masyarakat lewat radio. Tapi kalau sekarang sudah padangerti, jadi paling 1 minggu satu kali...”

(Endang Rusmana: Laki-laki, Pengelola Radio Giri Asih, Desa Neglasari-Kec. Salawu-Kab.Tasikmalaya-Jabar)

Waktu/jam siaran acararadio terkait dengan

program, perludisesuaikan dengan

kesempatan kelompoksasaran mendengarkan

radio.Jam siaran pada malam

hari umumnya lebihbanyak didengar olehbapak-bapak. Untuk

ibu-ibu, lebih tepat disiang atau sore hari.

>>>

Page 60: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

59

Mari Belajar Dari Ahlinya...

PENGGUNAAN BAHASA DI RADIO

DI RADIO KOMUNITAS, BAHASA DAERAH LEBIH BISA DITERIMA

MASYARAKAT

“...masyarakat suka, karena kalau siaran pakai Bahasa Sunda... rasanya lebihakrab... yang tua-tua juga bisa lebih mudah mengerti...”

(Endang Rusmana: Laki-laki, dalang/Pengelola Radio Giri Asih, Desa Neglasari-Kecamatan Salawu-Kabupaten Tasikmalaya-Jabar)

MINAT MASYARAKAT TERHADAP RADIO

“Radio tetap disukai... karena radio ini bisadidengar sambil bekerja...”

(Andi Anjar Asmara: Laki-laki, 52 tahun, PengelolaRadio Cindy, Kota Langsa-NAD)

“Radio bisa menambah wawasan... gampangdimengerti, soalnya informasi bisa lebih jelas...”

(FGD: Desa Karangmukti-Kecamatan Salawu-KabupatenTasikmalaya-Jabar)

“Efektifnya radio ini, tidak memakan biayabanyak, tidak terlalu cape juga dan cepatdiserap, terutama masyarakat yang ada di pelosok.”

(Syamsul: Laki-laki, 39 tahun, SPG, Ketua BKM, Desa Seppang-Kec. Ujungloe-Kab.Bulukumba-Sulsel)

PARTISIPASI MASYARAKAT LEWAT RADIO

INFORMASI, PERTANYAAN DAN KELUHAN LEWAT TELEPON, SMS ATAU

‘ATENSI’

“Informasi dari masyarakat ke radio, biasanya orangnya dateng langsung,melalui surat, atau yang paling efektif itu ya lewat atensi [kartu untukpermintaan lagu atau kirim salam]...”

(Endang Rusmana: Laki-laki, Pengelola Radio Giri Asih, Desa Neglasari-Kec.Salawu-Kab.Tasikmalaya-Jabar)

Radio punya kelebihan dibandingmedia lain, diantaranya: dapatdidengar sambil mengerjakan

kegiatan lain; daya jangkau cukupluas; bisa diedengar siapa saja;informasi mudah diserap; dan

murah.Dibanyak daerah radio masih tetap

digemari masyarakat, meskipun adakecenderungan pendengarnya

berkurang karena masyarakat lebihmengandalkan televisi sebagai

sumber informasi.

Page 61: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

60

“Selain lewat radio 2 meteran, interaksi denganpendengar juga dilakukan lewat SMS. Kami punya satunomor telepon yang bisa digunakan untuk masyarakatmenyampaikan pesannya…”

(Syamsul: Laki-laki, 39 tahun, SPG, Ketua BKM, DesaSeppang-Kec. Ujungloe-Kab. Bulukumba-Sulsel)

SALING TUKAR PENGALAMAN, DENGAN

MASYARAKAT SEBAGAI NARASUMBERNYA

“Kalau kelompok peserta program diikutkan pada acararadio untuk tanya jawab itu lebih bagus, karena mau tidak mau anggotakelompok pasti mendengarkan. Ibu juga mau kalau diundang... biar bisatukar pengalaman tentang kegiatan kelompok dengan kelompok lainnya...”

(Hj. Lili: Perempuan, 71 tahun, Pensiunan, Desa Karangmukti-Kec. Salawu-Kab.Tasikmalaya-Jabar)

“Ke depannya agar UPK tidak terlalu repot, sebaiknya mengundang TPK danperwakilan tiap kelompok untuk menjadi narasumber atau melakukan tanyajawab di radio... Pembicaranya bergiliran dari tiap kelompok...”

(FGD: Desa Karangmukti-Kec. Salawu-Kab.Tasikmalaya-Jabar)

Radio sesungguhnyapotensial menjadi mediakomunikasi 2 arah yang

menghubungkan pengelolaprogram dengan

masyarakat. Selain lewatpertemuan langsung,informasi dan dialog

mengenai program dapatdilakukan lewat media

radio ini.

Seorang ibumendengarkan radio di

sebuah tendapengungsian korban

tsunami di Aceh.

(Dok:Film SU

GEUTAN

YOE, CRI-WB)

>>>

Page 62: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

61

Mari Belajar Dari Ahlinya...

ADA UMPAN BALIK UNTUK PENGELOLA DAN PELAKSANA PROGRAM

“Waktu hanya menggunakan papan informasi, saya tidak tahu apa masukanmasyarakat, apa unek-uneknya mengenai program… tidak ada sama sekali.Sekalipun kita membentuk Unit Pengaduan Masyarakat, tidak ada informasiyang masuk juga. Melalui radio, kita merangsang masyarakat untukberdiskusi... Alhamdulillah, masyarakat terlibat dalam diskusi di radio,memberikan saran dan pertanyaan apa yang mereka belum mengerti.”

(Syamsul: Laki-laki, 39 tahun, SPG, Ketua BKM, Desa Seppang-Kec. Ujungloe-Kab.Bulukumba-Sulsel)

CONTOH PROMOSI ACARA RADIOIklan Acara Talkshow Radio Cindy 100,2 FM

Kota Langsa-NAD

Cindy FM, bekerjasama dengan Direktorat Jendral Cipta Karya DepartemenPekerjaan Umum dan Konsultan Manajemen Wilayah 3 NAD

Mempersembahkan:“Program perbincangan interaktif talkshow P2KP yang membahas seputarpenanggulangan kemiskinan diperkotaan”

dengan narasumber yang akan kita hadirkan di setiap program acara talkshowP2KP.

Ikuti perbincangan di setiap program talkshow P2KP di 100,2 Cindy FM,pada hari Rabu jam 15.30 – 16.30 WIB setiap 2 minggu sekali, denganMoto: Bersama Membangun Kemandirian

Kawula muda juga dapat memberi tanggapan atau berinteraksi langsungbersama narasumber di layanan telepon ..., dapatkan juga bingkisan menarikyang akan kita berikan untuk kawula muda yang mengikuti kuisnya disetiap program talkshow P2KP.

Page 63: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

62

Hal-hal Penting Mengenai

Radio

• Pengelola program dapat bekerjasama dengan radio pemerintah,

radio swasta, atau radio komunitas untuk melakukan penyebaran

informasi mengenai program dengan masyarakat.

• Informasi mengenai program dapat dikemas dalam bentuk dialog,

liputan kegiatan, iklan dan jingle mengenai program, atau

diselipkan dalam acara kesenian daerah, dan lainnya.

• Jam siaran perlu memperhatikan waktu yang paling

memungkinkan bagi masyarakat baik laki-laki maupun perempuan

untuk mendengarkan radio.

• Campuran penggunaan bahasa daerah dalam siaran radio

komunitas biasanya lebih disukai.

• Meskipun televisi tampaknya telah menjadi sumber informasi dan

hiburan utama, namun radio masih cukup banyak pendengarnya

sehingga masih potensial digunakan untuk sosialisasi program.

• Radio dapat menjadi media komunikasi antar masyarakat dengan

pengelola program. masyarakat dapat terlibat langsung

menyampaikan informasi, keluhan dan saran maupun bertukar

pengalaman mengenai program setiap saat.

Page 64: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

63

Mari Belajar Dari Ahlinya...

G. FILM / VIDEO

• TEMA FILM/VIDEO

• KEMASAN FILM/VIDEO

• BAHASA PADA FILM/VIDEO

• DURASI FILM/VIDEO

• MOMENT DAN CARA PEMUTARAN FILM/VIDEO

• PENJELASAN ISI FILM/VIDEO

• PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PRODUKSI FILM/VIDEO

• EFEKTIVITAS FILM/VIDEO

Page 65: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

64

Tema film/video beragamsesuai dengan jenis dan

kebutuhan masing-masingprogram.

Film/video dari sumberlain di luar program sejauh

temanya sama/miripdengan tema program jugadapat digunakan sebagai

inspirasi/pembanding bagimasyarakat.

FILM/VIDEO dapat dikatakan sebagai media yang komplit, karena mampu

menampilkan gambar, tulisan dan suara sekaligus. Film/video dalam

berbagai jenis (film cerita/fiksi, liputan kegiatan masyarakat, laporan

kegiatan program, dan sebagainya), mulai banyak diproduksi dan

digunakan oleh pengelola program sebagai media sosialisasi dan

pendidikan bagi masyarakat. Film/video dapat diputar di televisi atau

notebook/laptop pada saat pertemuan atau menjadi tontonan massal

menggunakan in-focus atau layar tancap. Film/video berupa hasil rekaman

kegiatan masyarakat dalam program dapat menjadi bahan diskusi atau

evaluasi bersama masyarakat.

Beberapa hasil temuan dalam review media berikut ini mungkin dapat

menjadi bahan pertimbangan dalam menggunakan film/video sebagai alat

sosialisasi dan komunikasi:

TEMA FILM/VIDEO

“Ada film mengenai WC dan dampaknya jika kita membuang hajat di tempatumum…”

(Muhamad Sai: Laki-laki, 22 tahun, SMA, Desa JembatanKembar-Kec. Lembar-Kab. Lombok Barat-NTB)

“Ada juga pemutaran video soal trafficking[perdagangan manusia], buatan LSM Kalyanamitra...Ibu-ibu jadi tertarik untuk menceritakan pengalamanmasing-masing”

(Titin: Perempuan, Kader PEKKA, Desa Sukatani-Kec.Pacet-Kab.Cianjur-Jabar)

G. Film/Video

Page 66: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

65

Mari Belajar Dari Ahlinya...

(Dok: WB)

KEMASAN FILM/VIDEO

“...film yang pernah ada formatnya cenderung berupa narasipenjelasan mengenai program, sehingga kurang menarik.Sebaiknya film dibuat macam sinetron, sehingga menarik danbisa melekat di ingatan. Masyarakat lebih suka kalau adacontoh langsung.”

(Jaelani: Laki-laki, 45 tahun, Team Leader KMW XIV Jawa Tengah)

“...film yang ada humornya kalau ditonton lebih mudahuntuk diingat masyarakat...”

(Afriani Salasa: Perempuan, 24 tahun, S1, BKM, Desa Jembatan Kembar-Kec. Lembar-Kab. Lombok Barat-NTB)

“Yang penting pemerannya yang profesional lah, contohnya seperti iklanlayanan masyarakat di TV itu, kebanyakan tokohnya mengambil dari orang-orang yang profesional atau terkenal... ”;

(Kamto: Laki-laki, 50 tahun, SMA, Guru, Desa Karangwuni-Kec. Rongkop-Kab. GunungKidul-D.I. Yogyakarta)

(Dok: Pradipta-WB)

Masyarakat cenderunglebih suka film/video yang

dikemas dalam bentukcerita, ada sentuhanhumornya, mengenaikegiatan program didaerah mereka, atau

menggambarkan kondisiyang dekat dengan realitas

keseharian mereka.

Film PPK berjudul ‘BANGKIT, UNTUKESOK YANG CERAH’, dalam format filmcerita, mengisahkan proses fasilitasiprogram di sebuah desa.Salah satu pemainnya adalah aktoryang cukup dikenal masyarakat.Film dengan format video buletin,

diproduksi oleh P2KP, berisikompilasi pengalaman pelaksanaan

program di berbagai daerah.

>>>

>>>

Page 67: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

66

Durasi film programagar efektif

ditonton masyarakatsebaiknya tidak

lebih dari 30 menit.

BAHASA PADA FILM/VIDEO

FILM/VIDEO YANG MENGGUNAKAN BAHASA

DAERAH UMUMNYA LEBIH DISUKAI

“...Saya pernah nonton film penyuluhan yangpakai Bahasa Indonesia, tapi tidak mengerti...kalau pakai Bahasa Sasak mungkin ngerti...”

(Sahni: Perempuan, 50 tahun, Tuna Aksara, DesaJembatan Kembar-Kec. Lembar-Kab. Lombok Barat-NTB)

FILM/VIDEO BERBAHASA INDONESIA LEBIH

MUNGKIN DIPAHAMI DI BANYAK TEMPAT

“...Film dalam Bahasa Indonesia juga gak apa-apa, setidaknya mereka mengerti karena melihatgambar...”

(Dahir: Laki-laki, 60 tahun, Anggota BKM, DesaJembatan Kembar-Kec.Lembar-Kab. Lombok Barat-NTB)

DURASI FILM/VIDEO

“Jangan terlalu lama....kira-kira ya sekitar 30 menit.Kalau terlalu lama malah kurang mengena....”

(Kamto: Laki-laki, 50 tahun, SMA, Guru, Desa Karangwuni-Kec.Rongkop-Kab. Gunung Kidul-D.I. Yogyakarta)

MOMENT DAN CARA PEMUTARAN FILM/VIDEO

FILM/VIDEO DI PUTAR SAAT PERTEMUAN

“…Film sebetulnya menarik kalau diputar saat Musyawarah Desa, misalnyamengumpulkan masyarakat lalu memutar film dan kemudian barumusyawarah…”

(Ir. Alamsyah: Laki-laki, 40 tahun, KM PPK Kabupaten Wajo-Sulsel)

Jika memungkinkan, film/videoperlu menggunakan bahasa

daerah (secara langsung atau didubbing), dengan tambahan teks

terjemahan Bahasa Indonesia.Tapi untuk film/video yang

dibuat oleh manajemen programnasional, mungkin akan sangat

rumit jika film harus dibuatdalam beragam bahasa daerah di

Indonesia. Kecuali jika film/video diproduksi oleh masing-masing manajemen program di

daerah.Alternatif yang lebih realistis,

film/video tetap berbahasaIndonesia, tapi fasilitator dapatmemberikan penjelasan denganbahasa daerah masing-masing

pada saat atau setelah film/video

Page 68: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

67

Mari Belajar Dari Ahlinya...

FILM/VIDEO MENJADI TONTONAN MASSAL ATAU

BIOSKOP KELILING

“...Bikin kegiatan layar tancap lalu putar juga filmtentang P2KP, masyarakat pasti ngumpul... Pertamadiputar film P2KP setelah itu ada film hiburan lainsebagai selingannya. Kalau mau bagus harusnya diputardi tiap dusun. Tepatnya diputar malam hari, biar bisanonton bersama keluarga...”

(Dahir: Laki-laki, 60 tahun, Anggota BKM, Desa Jembatan Kembar-Kec.Lembar-Kab.Lombok Barat-NTB)

PENJELASAN ISI FILM/VIDEO

“Masyarakat dikumpulkan, diputarkan film,seneng-seneng, tapi diberikan penjelasan. Jadiada hiburannya, tapi bisa dapat pengertiannya.”

(FGD: Desa Jetiswetan-Kec. Pedan-Kab. Klaten-Jateng)

“…lebih bagus lagi kalau ada penjelasan ditengah pemutaran film. Kalau penjelasan didepan sebelum film di putar, masyarakat mungkinbelum datang, tapi kalau di belakang setelah filmselesai mereka sudahpulang…”

(Muhammad Idrus: Laki-laki, 27 tahun, SMA, Pengajar di TPA,Desa Salebba-Kec. Ponre-Kab.Bone-Sulsel)

PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PRODUKSI

FILM/VIDEO

“Misalnya bikin suatu skenario film, kemudian bahasanyapake bahasa lokal... pemain atau pelakunya pake pemainlokal....itu jauh akan lebih terserap...”

(FGD: Desa Dasan Geria-Kec. Lingsar-Kab. Lombok Barat-NTB)

Film/video dapatdiputar saat pertemuan(dengan menggunakantelevisi, laptop atau in-focus), atau pada acarakhusus dengan layar

tancap (denganbeberapa film ceritakomersial sebagai

‘bonus’ agar masyarakatmau datang).

Kemungkinan adamasyarakat yang kurangpaham cerita atau pesan

yang ingin disampaikan olehprogram lewat film/video.Penjelasan mengenai isi

film/video mungkindiperlukan.

Lebih baik lagi jika tidaksekedar ada penjelasan, tapi

dapat dilakukan diskusimengenai keterkaitan isi

film/video dengan kondisimasyarakat dan pelaksanaanprogram di lokasi tersebut.

Ada gagasan yang patutdicoba, yaitu pembuatan

film/video yang dilakukanbersama masyarakat. Tema

dan skenario dirancangbersama, sedangkan pemain

dari masyarakat sendiri,sehingga pesan mengenai

program dapat lebihmengena dan melekat di

masyarakat. Gagasansemacam ini tentunyamemerlukan kesiapan

tenaga, alat dan dana yangcukup dari pihak program.

Page 69: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

68

EFEKTIFITAS FILM/VIDEO

“Di daerah minat bacanya kurang... jadi untuk sosialisasi salah satualternatifnya bisa dengan bersama-sama nonton film mengenai program…”

(Andi Elliyanti: Perempuan, 35 tahun, S1, Sekretaris TPK, DesaPajalele-Kec. Tanasitolo-Kab. Wajo-Sulsel)

“Kalau lihat film lebih cepat paham daripada belajar teori.Kalau dengan film, daya nalar orang itu lebih tajam, akanteringat terus, bahkan apa yang diucapkan, tindakannyaseperti apa. Sepertinya lebih mudah daripada kita ngasihteori.”

(Sri: Perempuan, Faskel P2KP, Desa Asam Peutik dan sekitarnya-Kec. Langsa Timur-Kota Langsa-NAD)

“Kegiatan di Desa Dasan Geria pernah difilmkan kemudian diputar dimasyarakat...”; “Itu bagus, disamping mereka dapat penyuluhan juga bisamelihat dirinya sendiri pas proses pembuatan. Masyarakat masih agak awam,senangnya mungkin melihat dirinya sendiri, apalagi ada bagian lucunya…”

(Tuti Erawati: Perempuan, 22 tahun, SMEA, BPD, Desa Dasan Geria-Kec. Lingsar-Kab.Lombok Barat-NTB)

Banyak masyarakat yanglebih mudah memahamisuatu pesan dengan caramelihat dan mendengar,dibandingkan dengan

membaca tulisan. Film/video mampu menyajikan

semua itu sekaligus.

Dalam pertemuan kelompokkecil, film/video masih

mungkin diputar di televisiatau laptop. Penjelasan dan

diskusi dapat dilakukan diselaatau setelah film selesai di

tonton bersama.

(Dok: Pradipta-WB)

>>>

Page 70: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

69

Mari Belajar Dari Ahlinya...

Hal-hal Penting Mengenai

Film/Radio

• Film/video merupakan media sosialisasi yang komplit karena dapat

menyajikan gambar, suara dan tulisan sekaligus.

• Film/video dapat dibuat sendiri atau menggunakan produksi pihak

lain sejauh temanya sesuai dengan kebutuhan program.

• Masyarakat umumnya lebih menyukai film/video yang

menampilkan kegiatan mereka sendiri, dan yang dikemas dalam

bentuk cerita (seperti sinetron).

• Film/video dapat menggunakan bahasa daerah dengan teks

terjemahan Bahasa Indonesia. dapat juga dengan Bahasa Indonesia

namun dijelaskan dalam bahasa daerah.

• Durasi film/video yang efektif bagi masyarakat sebaiknya tidak

lebih dari 30 menit.

• Film/video dapat diputar saat pertemuan, atau diputar ditonton

secara massal dengan cara layar tancap.

• Setelah ditonton bersama, isi/pesan pada film/video perlu

dijelaskan kepada masyarakat.

• Masyarakat dapat dilibatkan dalam merancang dan membuat film/

video mengenai program.

• Film/video sangat efektif digunakan sebagai media sosialisasi,

khususnya di masyarakat yang minat bacanya terbatas.

Page 71: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes
Page 72: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

H. PERTEMUAN

FORMAL

• UNDANGAN PERTEMUAN FORMAL

• TEMPAT PERTEMUAN FORMAL

• WAKTU PERTEMUAN

• AGENDA PERTEMUAN FORMAL

• METODE PERTEMUAN FORMAL

• ALAT BANTU DALAM PERTEMUAN FORMAL

• BAHASA DALAM PERTEMUAN FORMAL

• AKSES DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERTEMUAN

FORMAL

Page 73: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

72

PERTEMUAN FORMAL, seperti halnya pertemuan informal dan komunikasi

antar perorangan, termasuk jenis media komunikasi tatap muka. Pada

pertemuan formal biasanya ada undangan resmi yang dibuat oleh

pengelola program (biasanya dalam bentuk undangan tertulis) dengan

agenda, waktu dan tempat pertemuan yang sudah ditentukan.

Pertemuan merupakan media yang paling disukai masyarakat, karena dapat

bertatap muka langsung dengan pengelola program/fasilitator, sehingga

dapat mendengar penjelasan secara langsung, sekaligus dapat bertanya jika

ada hal yang dianggap kurang jelas.

Beberapa hasil temuan dalam review media berikut ini mungkin dapat

menjadi bahan pertimbangan dalam menggunakan media pertemuan formal

sebagai alat penyebarluasan informasi:

UNDANGAN PERTEMUAN FORMAL

UNDANGAN PERTEMUAN FORMAL SECARA TERTULIS

“Pertemuan di desa biasanya pakai surat undangan...”

(Sri Mulyani: Perempuan, 29 tahun, Kaur Umum, Desa JembatanKembar-Kec. Lembar-Kab. Lombok Barat-NTB)

UNDANGAN PERTEMUAN FORMAL SECARA LISAN

“Kalau mau ada pertemuan Bu Ratna (fasilitator) yangmembuat pengumuman, nanti kader yang sampaikan keanggota. Kader keliling, kasih tahu anggota satu per satu.”

(Juneda: Perempuan, 34 tahun, SMA, Penjahit, Desa Krueng Baroe-Kec. Peulimbang-Kab. Bireun-NAD)

Pertemuan formal baikdi tingkat desa, dusun

atau kelompok biasanyamenggunakan

undangan. Umumnyaberupa undangan

tertulis, meskipun dibeberapa tempat

tampaknya undanganlisan juga cukup

efektif, khususnyauntuk pertemuantingkat kelompok.

H. Pertemuan Formal

Page 74: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

73

Mari Belajar Dari Ahlinya...

TEMPAT PERTEMUAN FORMAL

“Rapat mengenai PPK biasanya di kantor desa...; “Ada jugapertemuan di dusun yang biasanya dilakukan di mesjid...”

(Karim: Laki-laki, 57 tahun, SR, Buruh Tani, BPD, Desa Bajur-Lombar-Kec.Labuapi-Kab. Lombok Barat-NTB)

MOMENT PERTEMUAN FORMAL

“Pertemuan biasanya di kantordesa pada pagi hari sekitar jam 9-an...”

(Tuti Erawati: Perempuan, 22 tahun, SMEA, BPD, DesaDasan Geria-Kec.Lingsar-Kab. Lombok Barat-NTB)

“Saya selalu mengikuti pertemuan, biasanyadilaksanakan sore hari setelah waktu Ashar...”

(Tahasmah: Perempuan, 32 tahun, Tidak Tamat SMP,Pedagang, Desa Pajalele-Kec.Tanasitolo-Kab.Wajo-Sulsel)

Pertemuan formalbiasanya juga

memerlukan suasana yangagak formal, sehinggaumumnya dilakukan ditempat tertutup ataudalam ruangan. Balai

desa, mesjid, mushola dansekolah biasanya

merupakan tempat yangsering digunakan untukpelaksanan kegiatan ini.

Pertemuan formal biasanya dengan undangan resmi yangmencantumkan pihak pengundang dan yang diundang,agenda, waktu dan tempat yang jelas. Soal tempat danfasilitas, apakah di balai desa atau di rumah, ada mejakursi atau hanya lesehan saja, tidaklah jadi masalah,asalkan mendukung pelaksanaan pertemuan.

(Dok: Pradipta)

(Dok: WB)

Tidak ada patokan waktuyang paling tepat untuk

penyelenggaraan pertemuanformal. Tapi pertemuanyang melibatkan aparat

pemerintahan biasanya pagiatau siang hari. Sedangkan

pertemuan bersamamasyarakat biasanya sore

atau malam hari.Alternatif lain, adalah

pelaksanaan pertemuan diwaktu hari libur saat

masyarakat tidak bekerja.

>>>

Page 75: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

74

AGENDA PERTEMUAN FORMAL

“Di pertemuan biasanya membahas masalah proyek,bantuan-bantuannya...”

(Dahir: Laki-laki, 60 tahun, Anggota BKM, Desa JembatanKembar-Kec. Lembar-Kab. Lombok Barat-NTB)

“Yang disampaikan mengenai program-program yangakan dilaksanakan oleh P2KP, misalnya berapa jumlahdana yang akan dikeluarkan, berapa tahun P2KP akanberjalan, dan sebagainya...”

(Sri Mulyani: Perempuan, 29 tahun, Kaur Umum, DesaJembatan Kembar-Kec. Lembar-Kab. Lombok Barat-NTB)

METODE PERTEMUAN FORMAL

“Cara penyampaian bagus.. apalagi kalau ibu fasilitator yang menerangkan,kalau kita lagi tegang kadang kan dia buat hiburan biarenggak gitu lagi... Kalau pak fasilitatornya menjelaskansampe ke akar-akarnya...”

(Kiki: Laki-laki, Dusun Pondok-Desa Asam Peutik-Kec. LangsaTimur-Kota Langsa-NAD)

“…setelah ada penjelasan panjang-lebar tentang program,kita kemudian dibagi dalam kelompok-kelompok, KPnamanya. Lalu kita diskusi per KP, yang didampingi satuorang dari program... Di kelompok kecil ini pemahamankami lebih jelas, karena tidak banyak orang, dan orangprogram bisa memberikan penjelasan yang lebih dalam.”

(Idris: Laki-laki, 30 tahun, Desa Kuala Simpang Ulim-KecamatanSimpang Ulim-Kabupaten Aceh-NAD)

“...Dalam pertemuan sering penjelasannya pake contoh-contoh yang ada didesa itu sendiri...”

(Andi Enianti: Perempuan, 22 tahun, SMA, Mantan FD, Desa Pajalele-Kec.Tanasitolo-Kab. Wajo-Sulsel)

Beberapa cara untukmembantu pemahamanmasyarakat dalampertemuan:

- Pemberian bahansebelum pertemuan.

- Pemberian contoh-contoh yang ada didesa mereka sendiriatau dari daerah lain.

- Dialog.- Diskusi kelompok.

Agenda pertemuan formalsangat beragam sesuaikebutuhan dan tahapan

program, seperti sosialisasi,pembentukan lembagakeuangan, pemilihan

pengurus, dan sebagainya.

Sebaiknya agenda pertemuanini disampaikan dalamundangan dan di awal

pertemuan agar semua yanghadir tahu dan siap terlibat

dalam pertemuan.

Page 76: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

75

Mari Belajar Dari Ahlinya...

“Sebelum menghadiri pertemuan, ada baiknya kita membaca dulu bahan yangakan dibicarakan. Jadi buku panduan dibagikan sebelum pertemuan, sehinggaketika datang ke pertemuan kita sudah membawa bekal.”

(Suyahman: Ketua RT 05, Dusun Saban-Desa Karangwuni-Kec. Rongkop-Kab. GunungKidul-D.I. Yogyakarta)

ALAT BANTU DALAM PERTEMUAN

FORMAL

“Fasilitatornya bawa gambar-gambar yangdia jelaskan satu per satu”

(Thalib: Laki-laki, 30 tahun, SD, Nelayan, DesaKuala Simpang Ulim-Kec. Simpang Ulim-Kab.

Aceh Timur-NAD)

“Sering pakai lembar balik... kadang jugabikin materi sendiri dalam bentuk tabel-tabel...”

(Andi Elliyanti: Perempuan, 35 tahun, S1, Sekretaris TPK, DesaPajalele-Kec.Tanasitolo-Kab. Wajo-Sulsel)

“Fasilitator itu pakai kertas kosong, lebar begitu. Diatanya, kami menjawab, lalu dia tulis di kertasnya situ.Kalau ditulis begitu, kami bisa baca sedikit, lebih mudahpaham”

(Tukinem: Perempuan, 60-antahun, SD, Buruh PerkebunanSawit, Desa Asam Peutik-Kec.Langsa Timur-Kota Langsa, NAD)

BAHASA DALAM PERTEMUAN FORMAL

SERINGKALI PERTEMUAN LEBIH EFEKTIF JIKA MENGGUNAKAN BAHASA

DAERAH

“Kalau pertemuan ya pakai bahasa sehari-hari di sini [Bahasa Jawa]efektifnya... kalau pakai Bahasa Indonesia sebagian kecil yang mengerti...”

(Maryoto: Laki-laki, 55 tahun, Guru, Desa Karangwuni-Kec.Rongkop-Kab. GunungKidul-D.I. Yogyakarta)

Masyarakat umumnyasenang jika fasilitator

menggunakan alat bantudalam memfasilitasipertemuan. Selain

membuat pertemuanmenjadi tidak

membosankan, masyarakatjuga merasa dapat lebih

mudah memahamiinformasi atau penjelasan

yang disampaikan.

Alat bantu seperti lembar balik, metaplan,flipchart, peta, dan lainnya memudahkan bagifasilitator dan masyarakat.

(Dok: Pradipta)

>>>

Page 77: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

76

PEMBICARAAN DENGAN BAHASA INDONESIA, TAPI JIKA DIPERLUKAN

BARU DITERJEMAHKAN KE BAHASA DAERAH

“Rapatnya pakai Bahasa Indonesia dan dicampur BahasaBugis... masyarakat biasanya bertanya dalam BahasaBugis... Tapi lebih baik dalam Bahasa Indonesia, orangdisini semakin mengerti…”

(Tahasmah: Perempuan, 32 tahun, Tidak Tamat SMP, Pedagang,Desa Pajalele-Kec.Tanasitolo-Kab. Wajo-Sulsel)

AKSES DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM

PERTEMUAN FORMAL

“Peserta pertemuan biasanya tokoh masyarakat, tokoh agama, kepala dusun,dan PKK.”

(Tuti Erawati: Perempuan, 22 tahun, SMEA, BPD, Desa Dasan Geria-Kec.Lingsar-Kab.Lombok Barat-NTB)

“...Kadang semua warga diundang, kadang hanya ketua KP [kelompok] saja.Tergantung masalah yang mau disampaikan apa...”

(Idris Hakkulyakin: Laki-laki, 19 tahun, Desa Jembatan Kembar-Kec. Lembar-Kab.Lombok Barat-NTB)

Di banyak daerahterutama di perdesaan,masyarakat umumnya

lebih senang dan dapatmudah memahami isi

pertemuan jikafasilitator atau

pembicara lainnyamenggunakan bahasa

daerah setempat.

Kekurangan dari pertemuan formal adalah terbatasnya masyarakat yangterlibat, karena biasanya pertemuan hanya untuk undangan dan umumnyahanya aparat desa, tokoh dan orang-orang yang aktif dalam program saja

yang diundang. Jika ada sebagian warga biasa yang hadir, umumnya hanyamenjadi pendengar karena sungkan dalam suasana pertemuan yang formal

tersebut.Kekurangan di atas perlu ditambal lewat berbagai pertemuan kelompok baik

yang bersifat formal ataupun informal, serta memperbanyak komunikasiantar perorangan dengan masyarakat, agar mereka tetap mendapat

informasi dan berdiskusi langsung dengan fasilitator.

Page 78: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

77

Mari Belajar Dari Ahlinya...

Hal-hal Penting Mengenai

Pertemuan Formal

• Pertemuan formal biasanya menggunakan undangan tertulis yang

mencantumkan agenda, waktu dan tempat pertemuan. undangan

dapat juga secara lisan jika pertemuan sudah teragendakan

sebelumnya, khususnya pertemuan kecil di tingkat kelompok.

• Pertemuan formal biasanya butuh suasana yang agak formal,

sehingga biasanya dilakukan di balai desa, balai dusun, mesjid atau

sekolah.

• Waktu pelaksanaan pertemuan harus mempertimbangkan

kemudahan masyarakat untuk hadir. pertemuan dengan peserta

kaum bapak/laki-laki biasanya malam hari, sedangkan pertemuan

dengan kaum ibu/perempuan biasanya sore hari.

• Agenda pertemuan sebaiknya disampaikan dalam undangan. jika

memungkinkan, bahan-bahan yang akan dibahas juga dapat

diterima peserta sebelum pertemuan.

• Pertemuan formal jangan sampai terjebak dalam suasana resmi dan

bersifat searah. penggunaan beragam metode dan teknik fasilitasi

yang memungkinkan masyarakat dapat terlibat aktif dalam

pertemuan perlu digunakan.

• Dalam pertemuan formal dapat menggunakan bahasa campuran,

yaitu dengan Bahasa Indonesia dan bahasa daerah setempat.

Page 79: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

78

Di banyak daerah karena beberapa alasan para ibu/kaum perempuan biasanyajarang terlibat pada pertemuan atau musyawarah. Perlu dilakukan motivasi terus-menerus agar partipasi mereka dapat meningkat.

(Dok: Pradipta)

• Kelemahan yang paling umum dari pertemuan formal adalah

pesertanya terpilih dan terbatas. agar informasi dan komunikasi

dapat menjangkau lebih banyak anggota masyarakat, kelemahan

tersebut harus dapat ditambal dengan media lain, seperti

pertemuan informal, komunikasi antar perorangan, papan

informasi dan media lainnya.

>>>

Page 80: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

79

Mari Belajar Dari Ahlinya...

I. PERTEMUAN

INFORMAL

• UNDANGAN, AGENDA, WAKTU DAN TEMPAT PERTEMUAN

INFORMAL

• METODE PERTEMUAN, BAHASA DAN PEMAHAMAN

• AKSES DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERTEMUAN

INFORMAL

Page 81: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

80

PERTEMUAN INFORMAL biasanya dilakukan dalam suasana yang lebih

santai dan akrab jika dibandingkan dengan pertemuan formal. Ada

pertemuan informal yang sengaja dibuat oleh pengelola/fasilitator program,

ada juga yang sekedar mendompleng kegiatan lain, atau bahkan pertemuan

yang sebelumnya tidak direncanakan sama sekali. Pertemuan informal bisa

dilakukan di mana saja, baik di dalam ruang pertemuan, di warung kopi, di

mesjid setelah pengajian, di rumah penduduk, dan tempat lainnya

Beberapa hasil temuan dalam review media berikut ini barangkali dapat

menjadi bahan pertimbangan dalam menggunakan media pertemuan

informal sebagai alat untuk menyebarluaskan informasi:

AGENDA, UNDANGAN, WAKTU DAN TEMPAT PERTEMUAN INFORMAL

“Istilahnya adalah diskusi lego lego, dalam suasana santai seperti ngumpul dibale-bale... Waktu pelaksanaannya tidak tentu,tergantung kebutuhan... pertemuan informalsemacam ini lebih sering dilakukan dibandingkanpertemuan formal.”

(Irmawati: Perempuan, 29 tahun, S1, CFT PemberdayaanWSLIC, Kec. Ponre-Kab. Bone-Sulsel)

“Kalau di wilayah Jogja dan Solo ini angkringan[gerobak yang menjual makanan dan minuman] jaditempat pertemuan dan pertukaran informasi bapak-bapak. Kalau untuk ibu-ibu pertemuan informalbisa di pengajian atau arisan dasawisma.”

(Heru: Laki-laki, TA Kebijakan Publik dan PKP KMW XIVJateng)

Masyarakat menyatakan bahwapertemuan informal dirasakan

lebih nyaman dibandingkandengan pertemuan formal,karena sifatnya yang lebih

santai dan membukakesempatan ke lebih banyak

masyarakat untuk dapatterlibat.

Masyarakat lebih leluasa untukhadir dan ikut berbicara,

karena biasanya pertemuanbersifat lokal sehingga sudahsaling mengenal. Pertemuan

informal seringkali‘menumpang’ kegiatan

pengajian, pertemuan rutinRW, arisan, dan sebagainya.

I. Pertemuan Informal

Page 82: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

81

Mari Belajar Dari Ahlinya...

Di beberapa daerah, pertemuaninformal yang membahasperkembangan program di warungkopi seperti ini lebih efektifdibanding pertemuan formalterutama untuk laki-laki, karenapara ibu/kaum perempuanumumnya jarang duduk diwarung kopi.

“Masyarakat disini banyak nelayan yang liburkalau hari Jumat. Ada kebiasaan disini kalausetelah shalat Jum’at berkumpul di meunasahatau masjid, atau kadang di kedai dekat lokasipembangunan rumah. Kalaupun tidak adafasrum (fasilitator rumah) yang datang untukberi penjelasan, biasanya mereka mendiskusikanmasalah yang mereka hadapi dalampembangunan rumah. Paling tidakdidiskusikan dengan ketua KP (kelompok) ataukeuchik (kepala desa).”

(Tengku Pondah: Korkab REKOMPAK Aceh Timur-NAD)

METODE PERTEMUAN, BAHASA DAN

PEMAHAMAN

“Dalam pertemuan informal sebaiknya kaderyang merupakan masyarakat desa sendiri yangmenjadi nara sumber... penyampaiannya jugadengan cara mereka sendiri…Terutama oleh

kader posyandu, dari tim kesehatan dan Bu Kades... Masyarakat dapatdiberikan pengarahan dalam Bahasa Sasak, dengan bahasa sederhana, bisaserius maupun guyon, tetapi intinya adalah mengenai masalah kesehatan...”

(Supriadi: Laki-laki, 27 tahun, SMA, Kaur Pembangunan, DesaDasan Geria-Kec.Lingsar-Kab. Lombok Barat-NTB)

“Pemahaman masyarakat baik dalam pertemuan formalmaupun informal sama saja, tetapi respon masyarakat lebihmuncul dalam pertemuan informal.”

(Yakolina Palempang: Perempuan, 34 tahun, D1, Bidan Desa, DesaSalebba-Kec. Ponre-Kab. Bone-Sulsel)

Suasana yangsantai dan

menggunakanbahasa sehari-hari

biasanya lebihmudah diikuti dan

dimengerti olehmasyarakat.

(Koleksi: Pradipta-WB)

>>>

Page 83: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

82

AKSES DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERTEMUAN

INFORMAL

“Kalau bagi saya, lebih tahu dan jelas soal programitu dari penjelasan di kelompok... Sebagai warga, sayatidak pernah terundang untuk datang ke pertemuan dibalai desa. Yang terundang ke pertemuan di kantordesa itu kan orang-orang tertentu, misalnya BKM.Jadi kalau tidak ada penjelasan langsung kekelompok, meskipun dipasang papan informasi,biasanya kok orang tidak memperhatikan jadi tetapsaja kurang paham mengenai program...”

(Mujiran: Laki-laki, Dukuh Taraman-Desa Jetiswetan-Kec.Pedan-Kab. Klaten-Jateng)

Pertemuan informal dapat dilakukan secaramendadak, bahkan di halaman rumah

penduduk sekalipun, jika kebetulan adakesempatan yang baik untuk berdialog

dengan masyarakat.

Penggunaan bahasa daerah sangat efektifdalam kesempatan semacam ini.

Dalam pertemuan informal semacam ini,seringkali fasilitator dapat memperolehinfomasi lebih banyak dari masyarakat.Masyarakat kemungkinan juga dapat lebihmemahami informasi dari fasilitator karenamereka tidak terlalu sungkan untuk bertanyadan mengeluarkan pendapat.

(Dok: Pradipta-WB)

Keaktifan fasilitatordan pelaksana

program di tingkatdesa dan kedekatan

mereka denganmasyarakat

memungkinkanpertemuan-

pertemuan informallebih sering terjadi.

>>>

>>>

Page 84: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

83

Mari Belajar Dari Ahlinya...

Hal-hal Penting Mengenai

Pertemuan Informal• Pertemuan informal dapat dilakukan secara sengaja, mendompleng

kegiatan lain atau dilakukan secara kebetulan.

• Pertemuan informal umumnya lebih disukai masyarakat karena

suasanya lebih santai dan akrab, sehingga mereka merasa lebih

berani dan nyaman terlibat dalam pembicaraan.

• Pertemuan informal umumnya lebih disukai jika menggunakan

bahasa daerah.

• Pertemuan informal umumnya lebih mampu menjangkau lebih

banyak masyarakat (selain tokoh), karena tidak terikat batasan

jumlah peserta dan dapat diikuti oleh siapapun yang berminat.

Page 85: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes
Page 86: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

J. KOMUNIKASI

ANTAR PERSONAL

• INISIATIF DARI FASILITATOR PROGRAM

• EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR PERORANGAN

Page 87: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

86

KOMUNIKASI ANTAR PERORANGAN atau komunikasi antar orang per

orang (atau sedikit orang) adalah jenis media yang paling umum, mudah

dan murah untuk dilakukan. Media ini nyaris dapat dilakukan oleh siapapun

dan dimanapun dengan penentuan waktu yang lebih leluasa.

Beberapa hasil temuan dalam review media berikut ini barangkali dapat

menjadi bahan pertimbangan dalam menggunakan media komunikasi

antar perorangan sebagai alat untuk menyebarluaskan informasi:

INISIATIF DARI FASILITATOR PROGRAM

“Kalau Faskelnya [Fasilitator Kelurahan] sering mainke masyarakat, masyarakat jadi lebih cepatpaham...”; “...kalau fasilitator yang perempuan bisamendekati ibu-ibu, kalau cowok kadang bisa ngobroldi warung sampai malam... kalau orang-orang diwarung bertanya fasilitator bisa menjelaskan...”

(Leo Agung Bambang: Laki-laki, 39 tahun, S1, KepalaDesa Jetis Wetan-Kec. Pedan-Kab. Klaten-Jateng)

Kunjungan dan obrolanpersonal seperti ini

membuat fasilitator danmasyarakat dapat lebih

saling mengenal.

Keaktifan dan kemampuanfasilitator maupun pelaksana

program lainnya dalammelakukan komunikasi antar

perorangan denganmasyarakat sangat penting.Selain untuk mengetahuisejauhmana pemahaman

masyarakat mengenaiprogram, juga untuk

membangun kedekatan danmenumbuhkan kepercayaan

masyarakat terhadapprogram. (Dok: Pradipta-W

B)J. Komunikasi

Antar Perorangan

>>>

Page 88: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

87

Mari Belajar Dari Ahlinya...

Kelompok masyarakat tertentu --seperti orangdengan kebutuhan khusus (tuna daksa, tunanetra, dll), masyarakat adat, dll-- di lokasiprogram kemungkinan jarang/sulit dapat ikutdalam pertemuan. Kunjungan dan dialoglangsung dengan mereka mungkin perludilakukan agar mereka dapat turutmenyampaikan pendapat.

(Dok: GDS2-WB)

“Seringkali fasilitator harus mendatangipenduduk dari rumah ke rumah untuksosialisasi... soalnya dalam pertemuanformal kan tidak semua masyarakatdiundang... Apalagi masyarakat yangkurang mampu...”

(Andi Enianti (Nining): Perempuan, 22tahun, SMA, Mantan FD, Desa Pajalele-Kec.

Tanasitolo-Kab. Wajo-Sulsel)

EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ANTAR

PERORANGAN

“Saya bisa mengertipenjelasan fasilitator

yang datang ke rumah saya, karena dia menjelaskannya pakaiBahasa Bugis…”

(Nurhayati: Perempuan, 40 tahun, Tidak Tamat SD, Penenun, DesaPajalele-Kec. Tanasitolo-Kab. Wajo-Sulsel)

“...Saya tidak pernah ikut rapat... tidak pernah diundang...”;“Tapi ada bapak kepala desa dan Ibu Irma [fasilitator] yangdatang menjelaskan soal program air itu, saya bisa jugamengerti...”

(Sahriah: Perempuan, 40 tahun, Tidak Tamat SD, Petani, DesaSalebba-Kec. Ponre-Kab. Bone-Sulsel)

Suasana yang tidakformal, sedikit orang,

pembicaraan dari hati kehati, penjelasan dengan

bahasa daerah sertapemilihan tempat dan

waktu yang lebih leluasa,biasanya merupakanfaktor-faktor yang

membuat komunikasiantar perorangan inimenjadi media yangcukup efektif bagi

masyarakat.

>>>

Waktu dan tempat tidak terlalumengikat. Obrolan singkat ketika

bertemu di jalan juga tidak masalah.

(Dok: GDS2-WB) Bahkan, tokoh

masyarakatpun biasanyasenang dan merasa

dihargai jika fasilitatordatang berkunjung kerumahnya. Pendekatan

personal seperti ini sangatefektif saat program

memerlukan dukungan paratokoh masyarakat untukkelancaran pelaksanaan

program.

(Dok: GDS2-WB)

>>>

>>>

Page 89: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

88

Hal-hal Penting Mengenai

Komunikasi

Antar Perorangan

• Komunikasi antar perorangan dapat dikatakan sebagai ujung

tombak sosialisasi dan komunikasi dengan masyarakat di lokasi

program karena lebih menjamin dapat terjadinya dialog dan lebih

mudah dalam mengukur tingkat pemahaman masyarakat.

• Inisiatif melakukan komunikasi antar perorangan dapat dimulai

dari fasilitator/pengelola program atau dari masyarakat sendiri.

• Komunikasi antar perorangan mensyaratkan adanya kemauan dan

kemampuan fasilitator/pengelola program untuk menyediakan

lebih banyak waktu, tenaga dan pikiran untuk berdialog dengan

masyarakat.

Page 90: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

89

Mari Belajar Dari Ahlinya...

MEDIA YANG POTENSIAL

DIKEMBANGKAN

A. ALAT PERAGA

B. JINGLE/IKLAN

C. PLANG IKLAN

D. KEGIATAN KEAGAMAAN

E. PENGERAS SUARA

F. KESENIAN

G. FILM/VIDEO

H. WEBSITE

I. MEDIA LAINNYA

Page 91: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes
Page 92: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

A. ALAT PERAGA

• BEBERAPA JENIS ALAT PERAGA

• MINAT DAN PEMAHAMAN MASYARAKAT

Page 93: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

92

ALAT PERAGA pada dasarnya adalah beragam benda dan gambar yang

dapat digunakan untuk membantu proses fasilitasi (pada saat pertemuan

atau penjelasan langsung ke masyarakat). Tujuan penggunaan alat peraga

adalah agar pesan yang disampaikan dapat lebih mudah ditangkap dan

dipahami masyarakat.

Dalam program banyak nilai-nilai dan konsep yang

mungkin terlalu abstrak jika hanya dijelaskan secara

verbal, seperti konsep transparansi, partisipasi,

dinamika kelompok, dan sebagainya. Dengan alat

peraga, fasilitator dapat coba menerjemahkan nilai

dan konsep yang abstrak tersebut dalam bentuk

ilustrasi dan hal-hal konkret yang ada dan dekat

dengan kondisi keseharian masyarakat maupun

kondisi yang diharapkan dapat diubah/diperbaiki.

BEBERAPA JENIS ALAT PERAGA

“Pada awal dilakukannya sosialisasiprogram, media yang banyakdipakai itu gambar, sapu lidi, jugagambar yang dibongkar-pasang[maksudnya puzzle] ...”

(Yati: Perempuan, 32 tahun, Kader Hukum PEKKA, Desa Sukatani-Kec. Pacet-Kab. Cianjur-Jabar)

“Pernah digunakan lembar balik... dibagikan pada fasilitatordesa untuk digunakan saat sosialisasi...”

(Andi Elliyanti: Perempuan, 35 tahun, S1, Sekretaris TPK, DesaPajalele-Kec.Tanasetolo-Kab. Wajo-Sulsel)

Alat peraga dapat berupabenda yang ada disekitarkita, atau yang memangsengaja dibuat khusus

untuk membantu prosesfasilitasi. Lembar balik,kertas bergambar, foto,kliping koran, boneka,atau sapu lidi adalah

beberapa jenis alat peragayang pernah digunakan.

Boneka atau wayang-wayangandari kertas yang sederhana.Kreativitas dan kemampuanfasilitator mengemas pesanprogram dalam bentuk ceritasangat menentukan jika inginmenggunakan media semacam ini.

A. Alat Peraga

>>>

Page 94: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

93

Mari Belajar Dari Ahlinya...

Alat peraga biasanya lebih efektif digunakanpada saat pertemuan kelompok denganjumlah peserta yang tidak terlalu banyak.Media ini umumnya efektif sebagai pemicuproses diskusi sekaligus dapatmenggambarkan penjelasan fasilitator.

(Dok: Pradipta-WB)

“Biasanya kita cari poster atau foto-foto, lalu kitaceritakan”

(Ai Yani: Perempuan, 30 tahun, SMP, Buruh Tani, DesaSukatani-Kec. Pacet-Kab. Cianjur-Jabar)

MINAT DAN PEMAHAMAN MASYARAKAT

“Dulu juga pernah menggunakan alat peraga itu, tapitetap perlu ada penjelasan, karena kebanyakan itu kan hanya simbol-simbolgitu...”

(Sobirin: Laki-laki, 39 tahun, TPK, DesaNeglasari-Kec. Salawu-Kab. Tasikmalaya-

Jabar)

“...dengan menggunakan lembarbalik masyarakat dapat mengerti,karena penjelasannyaditerjemahkan ke dalam BahasaBugis...”

(Andi Elliyanti: Perempuan, 35 tahun,S1, Sekretaris TPK, Desa Pajalele-Kec.

Tanasetolo-Kab. Wajo-Sulsel)

“Maksud penggunaan alat peragatersebut agar lebih memudahkanmasyarakat awam bisa mengertiapa yang kita jelaskan. Biasanyadengan diperlihatkan mediagambar orang lebih tertarik dengan gambar-gambar tersebut, misalnya daripermulaan ada gambar orang yang termasuk pra sejahtera, setelah datangPPK terlihat ada peningkatan taraf hidup...”

(Jaja Sutisna: Laki-laki, 32 tahun, Fasilitator Desa, Desa Neglasari-Kec.Salawu-Kab.Tasikmalaya-Jabar)

>>>

Alat peraga biasanyaefektif jika

penjelasannyadikaitkan dengan

kondisi yang ada dimasyarakat, apalagi

jika penyampaiannyadengan bahasa

daerah.

Page 95: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

94

Hal-hal Penting Mengenai

Alat Peraga

• Alat peraga merupakan alat bantu dalam melakukan

penyebarluasan informasi dan diskusi dengan masyarakat, yang

dapat dibuat secara khusus atau menggunakan bahan/alat yang ada

dalam kehidupan sehari-hari.

• Alat peraga dapat membantu fasilitator dalam menjelaskan

konsep-konsep yang ada pada program dalam bahasa atau

penggambaran yang dekat dengan keseharian masyarakat sehingga

dapat lebih mudah mereka pahami.

Alat peraga berupa ceritabergambar buatan tanganyang dibuat oleh salahseorang fasilitator Pekka.

>>>

Page 96: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

95

Mari Belajar Dari Ahlinya...

B. JINGLE/LAGU

• JINGLE/LAGU SEBAGAI ALAT SOSIALISASI

• EFEKTIFITAS PENGGUNAAN JINGLE/LAGU

• PENJELASAN ISI JINGLE/LAGU

Page 97: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

96

JINGLE/LAGU juga dapat digunakan

sebagai media penyebarluasan

informasi program. Penggunaan lagu

biasanya pada saat pertemuan,

pelatihan, disiarkan lewat radio,

dimainkan dalam pertunjukan

kesenian musik, dan sebagainya.

Lewat jingle/lagu, ajakan, himbauan

dan penyebaran gagasan/nilai-nilai

yang ingin dibangun oleh program

dapat disampaikan dengan lebih

menarik, santai, menghibur, mudah

dipahami dan mudah untuk diingat.

JINGLE/LAGU SEBAGAI ALAT

SOSIALISASI

“Tujuan dari pembuatan lagu adalahuntuk memperkenalkan program danmengajak masyarakat terlibat aktifdalam program...”; “Cara menyebarkandan menggunakan lagu ini dengancara memainkannya pada saatpertunjukan musik pada saat hajatan,kawinan atau kegiatan lainnya...”

(FGD: Desa Jetiswetan-Kec. Pedan-Kab.Klaten-Jateng)

Contoh Lagu Buatan Sendiri

Lagu P2KP

E..E..Pe..Dua..Ka..Pe..E..E..Pe..Dua..Ka..Pe..E..E..Pe..Dua..Ka..Pe..E..E..iku Programe......

Iku Program Kang Biso NanggulangiKemiskinan Warga Ing Perkotaan

Mbudi Doyo Ambangun MasyarakatKang Mandiri Berdaya Lan Madani

Ayo-ayo Prakanca NingkatakeCipto Roso Karso Lan Kaguyuban

Mbangun Wargo Supoyo Duwe DoyoEkonomi Sosial Pembangunan

Reff: Duh Gusti Kepareng Pring Doyo

Dateng Wargo Kang Nembe KekiranganSupados Sagetho Mbudi Doyo

Amrih Cekap Sandang Pangan Lan Papan

Gyaaa Gumregah Rakyate Podho SayukSopo Wae Nindakake BebarenganGerakan Ambangun Swa-Sembodo

Lan Memangun Dedhasar Kautaman

Lagu ini di buat oleh Leo Agung Bambang,Kepala Desa Jetis Wetan-Kecamatan Pedan-Kabupaten Klaten-Jawa Tengah, yang jugaanggota kelompok gending Prink Tone KANGENDESA. Pada intinya, lagu ini berisi ajakan untukbersama membangun desa.

B. Jingle/Lagu

Page 98: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

97

Mari Belajar Dari Ahlinya...

Seperti jenismedia lainnya, isi/

pesan mengenaiprogram dalam

lagu jugadianggap perludijelaskan kemasyarakat.

Jingle/lagu cukupefektif memberigambaran pokok-

pokok gagasan yangada pada program

karena lebih mudahdiingat.

Penyampaian pesan mengenaiprogram lewat lagu dapatmenjadi alternatif yang

menghibur. Jika lagunya enakdidengar dan cukup sering

diperdengarkan (seperti saatpertemuan, saat pertunjukankesenian, di radio, di rekam

pada kaset yang dibagikan kemasyarakat, dll), pesan

program dapat lebih mudah diserap masyarakat.

“P2KP tidak pernah minta dibikinkan lagu, cuma kamiberpikir gimana caranya masyarakat cepat pahamprogram P2KP... lalu kita buat lagu saja... Idenya darifasilitator P2KP yang dulu bertugas disini...”

(Leo Agung Bambang: Laki-laki, 39 tahun, S1, Kepala DesaJetis Wetan-Kec. Pedan-Kab. Klaten-Jateng)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JINGLE/LAGU

“Lagu tentang P2KP disukai karena masyarakatmenyukai musik dan lagu-lagu Jawa. Liriknya juga

sederhana sehingga mudah dimengerti. Setelah mendengarlagu itu, masyarakat mulai mengenal sedikit soal P2KP.”

(Silvi: Perempuan, 30 tahun, Faskel P2KP, Kec. Pedan-Kab. Klaten-Jateng)

“Dulu saya pernah bikin beberapa jingle PPK yanggagasannya dari kondisi masyarakat saat itu. Waktu itumasyarakat menyangka dana program 100% ditanggungoleh PPK. Akibatnya dulu disuruh gotong royong untukbikin jalan agak susah. Saya kemudian bikin jingle, ...salah

satunya mengibaratkan seperti orang yang akan bikin tape(sejenis makanandari ketela/singkong). PPK hanya memberi raginya, tapi singkongnya harusdari masyarakat sendiri... Sekarang karena sudah tahu masyarakat tidak susahlagi diajak gotong royong...”

(Endang Rusmana: Laki-laki, Pengelola Radio Giri Asih, Desa Neglasari-Kec. Salawu-Kab.Tasikmalaya-Jabar)

PENJELASAN ISI JINGLE/LAGU

“...kalau saya mengatakan, meskipun saya mengerti isi dari lagupada bait satu sampai tiga, tapi saya mungkin masih belummengerti isi [pesan] dari lagu itu secara keseluruhan...”

(Satimo: Laki-laki, 55 tahun, SD, Ketua RT 09, Desa Jetis Wetan-Kec.Pedan-Kab. Klaten-Jateng)

Page 99: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

98

Hal-hal Penting Mengenai

Jingle/Lagu• Banyak anggota masyarakat yang lebih mudah memahami sebuah

pesan yang disampaikan dalam bentuk gambar dan suara

dibandingkan pesan dalam bentuk tertulis. pesan mengenai prinsip

atau nilai yang ada pada program dapat dikemas dalam bentuk

jingle/lagu.

• Pesan dalam bentuk jingle/lagu biasanya juga lebih mudah diingat

oleh masyarakat.

• Jingle/lagu mengenai program dapat berupa lagu yang dibuat

sendiri atau memodifikasi syair lagu yang telah populer di

masyarakat.

‘Mars PPK’(Bahasa Jawa)

Yo Konco tindak bale desaAmidangetno dawuhing pangarsoProgram Pembangunan sing anyar

Sing wis kawentar, PPK araneProgram Pengembangan

KecamatanBapak Ibu cancut tumandang

Ora jemu-jemu desane ben majuNuladani becik anak putu

Adik njawil mas, jo nganti korupsiYen koripsi, rakyat nanggung rugi

Prayogane jujur nyambut gaweDene akeh sitik rejeki disyukuri

‘Mars PPK’(Bahasa Indonesia)

Mari kawan pergi ke balai desaMendengarkan penjelasan pimpinanProgram pembangunan yang baruYang telah terkenal, PPK namanyaProgram Pengembangan Kecamatan

Bapak Ibu siap bekerjaTidak jemu-jemu biar desanya majuMemberi teladan baik bagi anak-cucuPeringati mas, jangan sampai korupsi

Bila korupsi rakyat nanggung rugiSeyogyanya jujur dalam bekerja

Adapun banyak sedikit rejekidisyukuri

Syair lagu ini ‘meminjam’ lagu berjudul ‘Prahu Layar’ ciptaan seorang dalang danpencipta lagu Ki Nartosabdo (alm.) yang digubah oleh FK PPK Kecamatan Patean-

Kabupaten Kendal-Jateng, dengan bantuan KMP.

Contoh Lagu Gubahan dari Lagu yang Telah Populer

Page 100: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

99

Mari Belajar Dari Ahlinya...

C. PLANG IKLAN

• TULISAN, GAMBAR, WARNA DAN UKURAN PLANG IKLAN

• BAHASA PADA PLANG IKLAN

• LOKASI PLANG IKLAN

• TEMA DAN JUMLAH PLANG IKLAN

• PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP ISI PLANG IKLAN

• PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEMBUAT PLANG IKLAN

Page 101: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

100

PLANG IKLAN atau PAPAN REKLAME program/proyek, secara fisik sama

dengan plang iklan komersial yang banyak terdapat di pinggir jalan atau

pertokoan, yaitu selembar bidang --biasanya terbuat dari seng-- berisi

tulisan dan gambar yang mempromosikan sebuah produk atau gagasan

tertentu.

TULISAN, GAMBAR, WARNA DAN UKURAN PLANG IKLAN

PLANG IKLAN MENARIK KARENA BESAR DAN BERGAMBAR

“Plang bisa menarik masyarakat karena ukurannya besar,gambarnya juga bagus, dan juga karena berwarna”

(Ni Nengah Yudhihartati: Perempuan, 32 tahun, D1, Bidan Desa, DesaDasan Geria-Kec. Lingsar-Kab.Lombok Barat-NTB)

“Masyarakat tertarikdengan plang itu, karenagambarnya lucu, gambarorang berak di plang itu

membuat semua orang yang lewat ketawa.Jadi biasa, kalau orang kumpul di rumahmembicarakan tentang kelucuan gambaritu. Masyarakat ternyata suka kalau adaunsur lucunya. Waktu pertama dipasang disitu orang-orang ketawa terus. Di gambaritu ada tulisan ‘Orang Salebba TidakBegitu Lho’… ”

(Yakolina Palempang: Perempuan, 34 tahun,D1, Bidan Desa, Desa Salebba-Kec. Ponre-Kab.

Bone-Sulsel)

Plang iklan WSLIC di Lombok Barat-NTB, mempromosikan pencegahandiare. Dengan tulisan dan gambar yangbesar memudahkan masyarakat untukmelihat isi pesan.

Pada dasarnya, plangiklan/papan reklame ini

mirip dengan poster,hanya dalam ukuran yang

jauh lebih besar.Gambar yang menarik,tulisan yang besar danwarna yang mencolok

umumnya lebih disukaimasyarakat.

(Dok: Pradipta-WB)

C. Plang Iklan

>>>

Page 102: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

101

Mari Belajar Dari Ahlinya...

Plang iklan lebih disukaiyang menggunakan

Bahasa Indonesia, denganpilihan kata yang umumdigunakan masyarakat,dan kalimat yang tidak

terlalu panjang, tapicukup menjelaskan pesanyang ingin disampaikan.

BAHASA PADA PLANG IKLAN

“Plang iklan lebih baik pakai Bahasa Indonesia,karena Bahasa Sasak terkadang malah susahdimengerti.”

(Aminarti; Perempuan, 24 tahun, TKP, Desa Dasan Geria-Kec.Lingsar-Kab. Lombok Barat-NTB)

“…kalau di desa lain seperti di Desa Kanco, adagambar yang disampingnya ada Bahasa Indonesia dandibawahnya ada bahasa daerah…”

(Irmawati: Perempuan, 29 tahun, S1, CFT Pemberdayaan WSLIC, Kec. Ponre-Kab.Bone-Sulsel)

LOKASI PLANG IKLAN

“....Letaknya pas karena tempat orang sering lewat,yaitu di pertigaan, depan masjid. Kalau ada, saya jugamau plang seperti itu dipasang di Polindes [PoliklinikBersalin Desa] juga, mungkin akan lebih menarik...”

(Ni Nengah Yudhihartati: Perempuan, 32 tahun, Bidan,Desa Dasan Geria-Kec. Lingsar-Kab. Lombok Barat-NTB)

“Penempatannya sangat pas,soalnya dulu di dekat lapangandan selokan itu memang tempatorang BAB [Buang Air Besar]…”

(Yakolina P.: Perempuan, 34 tahun,Bidan, Desa Salebba-Kec. Ponre-Kab.

Bone-Sulsel)

Plang iklan dapatdipasang di lokasi-lokasi

strategis (banyakdidatangi atau dilalui

orang), seperti di mulutjalan masuk desa,

pertigaan, dekat mesjid,puskesmas, di lokasi yang

ada masalah terkaitdengan pesan yang ingin

disampaikan, dan lainnya.

Penempatan plang iklan yang cukupstrategis, di pertigaan jalan masuk ke desa,dekat lapangan dan mesjid yang banyakdilalui masyarakat.

(Dok: Pradipta-WB)

>>>

Page 103: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

102

Seperti juga media cetaklainnya, isi atau pesan

pada plang iklandianggap perlu untuk

dijelaskan kemasyarakat agar

pemahamannya lengkapdan benar.

TEMA, GAMBAR DAN JUMLAH PLANG IKLAN

ADA GAGASAN UNTUK MENGGANTI TEMA/ISI

PLANG IKLAN SECARA BERKALA

“Sebaiknya isi plang iklan diganti setiap 3,5 bulan...ganti dengan corak gambar lain supaya tidak timbulkebosanan.”

(Supriadi: Laki-laki, 27 tahun, SMA, Kaur Pembangunan, DesaDasan Geria-Kec. Lingsar-Kab. Lombok Barat-NTB)

JIKA MEMUNGKINKAN, PLANG IKLAN TIDAK PERLU

DIGANTI TEMANYA, TAPI DIGANTI GAMBAR ATAU

DIPERBAIKI YANG RUSAK, DAN DITAMBAH DENGAN

TEMA YANG LAIN

“…Kalau menurut saya plang tidak usah diganti tetapijustru ditambah... Kalau ada tema lain ditempatkan ditempat ramai lainnya. Kalau itu diganti nanti otomatismasyarakat di sini lupa lagi. Biar saja, jadi plang yang inimasih bisa di ingat, tapi ada informasi dari plang yanglain yang juga bisa dilihat oleh masyarakat…”

(Tuti Erawati: Perempuan, 22 tahun, SMEA, BPD,Desa Dasan Geria-Kec. Lingsar-Kab.Lombok Barat-NTB)

PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP PLANG IKLAN

“...ya mungkin kita yang sudah sering membaca, jadidapat mengerti, tapi orang yang sudah tua mungkinkurang mengerti...”; “Meskipun ada yang tidak pernahsekolah, dengan cuma lihat gambarnya saja mungkinmasyarakat bisa ngerti... tapi kalo hanya tulisannyamungkin dia sulit mengerti... Soalnya disini masih banyakyang buta huruf...”; “Tapi kalo dijelaskan masyarakat akancepet ngerti...”;

(Aminarti: Perempuan, 24 tahun, Bendahara Tim KerjaMasyarakat, Desa Dasan Geria-Kec. Lingsar-Kab. Lombok Barat-NTB)

Jika memungkinkan, gambarpada plang iklan dapat

diganti secara berkala agartidak membosankan. Jumlah

plang iklan (dengan temayang lain) juga dapatditambah agar dapat

menjangkau lebih banyakmasyarakat. Gagasan ini

tentu membutuhkan biayalumayan besar. Namun

kelebihannya, plang iklanini dapat digunakan dalamwaktu yang relatif lama.

Karena temanya sangatterkait dengan kondisimasyarakat, dan telahdipasang dalam waktu

cukup lama, pesan padaplang iklan cukup

dipahami danmempengaruhi kebiasaan

masyarakat.

Page 104: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

103

Mari Belajar Dari Ahlinya...

EFEKTIFITAS PLANG IKLAN

“Plang itu cukup membuat masyarakat berubah, karena sekarang tidak adalagi yang BAB [Buang Air Besar] sembarangan di tempat itu; “Selain plangitu memang lucu, juga ada penyuluhan terus menerus kepada masyarakat...”

(Yakolina Palempang: Perempuan, 34 tahun, D1, Bidan Desa, Desa Salebba-Kec. Ponre-Kab. Bone-Sulsel)

PARTISIPASI MASYARAKAT MEMBUAT PLANG IKLAN

“Masyarakat sudah terlibat dalam pembuatan plang iklan...”; “Dalam RKM[Rencana Kerja Masyarakat] tidak ada patokan apa-apa mengenai bagaimanaplang tersebut dibuat, tergantung bagaimana kemauan masyarakat.Diserahkan ke CF [community facilitator/fasilitator desa]selaku pendamping bagaimana bentuk dan isinya.Contohnya di desa ini, dana pembuatan plang tergantungyang diminta masyarakat, bentuknya seperti apa dan isipesannya apa diserahkan ke masyarakat... CF hanyamemberi masukan.”

(Irmawati: Perempuan, 29 tahun, S1, CFT Pemberdayaan WSLIC,Kec. Ponre-Kab. Bone-Sulsel)

Keterlibatan masyarakatdalam pembuatan plangiklan, lebih membuka

peluang tingginyapemahaman masyarakat

akan pesan yangdisampaikan.

Page 105: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

104

Hal-hal Penting Mengenai

Plang Iklan

• Plang iklan atau papan reklame pada prinsipnya mirip dengan

poster, namun dalam ukuran yang lebih besar dan dengan

menggunakan bahan yang lebih tahan lama (papan atau seng).

• Plang iklan dapat menggunakan bahasa campuran, yaitu Bahasa

Indonesia dan bahasa daerah setempat.

• Plang iklan ditempatkan pada lokasi yang strategis dan aman agar

mudah dilihat masyarakat.

• Isi atau pesan pada plang iklan perlu dijelaskan kepada masyarakat

agar tidak ada salah penafsiran.

• Masyarakat dapat dilibatkan dalam merancang isi pesan dan

membuat plang iklan, sehingga isi atau pesannya dapat sesuai

dengan cara dan tingkat pemahaman masyarakat.

Page 106: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

105

Mari Belajar Dari Ahlinya...

D. KEGIATAN

KEAGAMAAN

• PELIBATAN TOKOH AGAMA

Page 107: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

106

KEGIATAN KEAGAMAAN sebagai salah satu media yang bisa dijadikan

media penyebarluasan informasi mengenai program, sudah di singgung

pada pembahasan mengenai media pertemuan formal dan informal. Bagian

ini lebih sebagai tambahan yang menekankan pada pelibatan tokoh agama

dalam kegiatan sosialisasi dan komunikasi program tersebut.

PELIBATAN TOKOH AGAMA

“...informasi lewat mesjid biasanya tentang bagaimana perkembanganprogram dan bagaimana langkah berikutnya... Kebetulan ustadznya jugarelawan dan pernah ikut kumpul-kumpul di sini….”

(Nirmawati: Perempuan, 20 tahun, SMP,Desa Seppang-Kec. Ujungloe-Kab.

Bulukumba-Sulsel)

“Selama ini belum secara khususmenggunakan tokoh agama sebagaipenyampai pesan... hanyamenggunakan acara pengajiannyasaja.”; “...mungkin penceramah perludibekali dulu dengan tema program,baru dia sampaikan.”

(Andi Elliyanti: Perempuan, 35 tahun, S1,Sekretaris TPK, Desa Pajalele-Kec. Tanasitolo-

Kab.Wajo-Sulsel)

Tokoh agama umumnya sekaligus merupakantokoh masyarakat yang dipercaya dan sering

menjadi tempat bertanya masyarakat.Pelibatan tokoh agama dalam sosialisasi dan

komunikasi program dengan masyarakatkemungkinan dapat membantu untuk

meyakinkan dan memotivasi masyarakatdapat menerima dan terlibat aktif dalam

program.Tentu saja sebelumnya perlu pendekatan dan

penjelasan yang cukup pada tokoh agamaini, agar mereka memiliki pemahaman yang

memadai mengenai program dan tidakkeliru ketika turut membantu memberikan

penjelasan mengenai program.

D. Kegiatan Keagamaan

Page 108: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

107

Mari Belajar Dari Ahlinya...

Hal-hal Penting Mengenai

Kegiatan Keagamaan

• Tokoh agama biasanya merupakan orang yang dihormati dan

didengar pendapatnya oleh masyarakat. peran tokoh agama ini

dapat dilibatkan dalam penyebarluasan informasi dan komunikasi

antara pengelola program dengan masyarakat.

• Agar apa yang disampaikan oleh tokoh agama sesuai dengan

prinsip dan agenda program, sebelumnya perlu ada pendekatan

dan penjelasan yang cukup mengenai program kepada yang

bersangkutan.

Page 109: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes
Page 110: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

E. PENGERAS SUARA

• PENGERAS SUARA ‘STATIS’

• PENGERAS SUARA ‘BERGERAK’

Page 111: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

110

PENGERAS SUARA biasa digunakan untuk meluaskan jangkauan suara agar

dapat didengar oleh lebih banyak orang pada jarak yang cukup jauh.

Pengeras suara atau speaker ini lazim digunakan di tempat ibadah dan balai

desa, atau saat ada kegiatan yang dianggap perlu diketahui oleh

masyarakat luas (seperti saat pesta, acara hiburan, penginformasian

kegiatan, dan sebagainya). Di beberapa tempat, speaker ini ternyata juga

digunakan untuk menginformasikan kegiatan program/proyek.

PENGERAS SUARA ‘STATIS’

UNTUK PENGUMUMAN SINGKAT ATAU UNDANGAN, SPEAKER DIANGGAP

CUKUP EFEKTIF

“Kalau ada informasi tentang program, Pak Lurah memberitahu Pak Lorong[kepala dusun], lalu Pak Lorong yang memberitahu kami, atau diumumkan

lewat speaker musholla. Kami dikumpulkan di mushollalalu diberi penjelasan kalau mau ada bantuan masuk.”

(Miyem: Perempuan, 50-an tahun, SD, Buruh Perkebunan, DesaAsam Peutik-Kec. Langsa Timur-Kota Langsa-NAD)

“Media speaker ini lebih untuk menggerakkan massa.Sistem penyebaran informasinya situasional, tidakmengenal waktu... hampir setiap hari terutama pada saatpembangunan fisik. Pada siklus program sebelumnya,speaker lebih sering digunakan terutama untukmengundang masyarakat dalam musyawarah di tingkatRT.”

(FGD: Desa Karangmukti-Kecamatan Salawu-Kabupaten Tasikmalaya-Jabar)

Pengeras suara ‘statis’yaitu pengeras suara yang

berada di satu tempat.Alat ini efektif digunakan

untuk menyampaikanpengumuman singkat,

namun kurang cocok jikadigunakan untuksosialisasi dengan

informasi yang panjangdan lama.

E. Pengeras Suara

Page 112: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

111

Mari Belajar Dari Ahlinya...

Model penyebarluasaninformasi mengenai

program atau kegiatanprogram dengan

menggunakan pengerassuara ‘bergerak’ sambil

membagikan brosur sudahbiasa digunakan oleh

beberapa instansipemerintah seperti BKKBN

atau DepartemenPenerangan di masa lalu.Model sosialisasi seperti

ini menarik untuk di cobasebagai selingan karena

relatif mudah dan murah.

TAPI PENJELASAN MENGENAI PROGRAM

DENGAN MENGGUNAKAN SPEAKERRASANYA KURANG PAS...

“Untuk penjelasan program lewat speaker... Wahgak tahu saya... belum mencoba... karena kalauuntuk program kan banyak yang harusdijelaskan... kalau pakai speaker masjid mungkinterlalu lama... Kalau ada halo-halo [informasidari speaker masjid] tentang kematian atau kerjabakti itu didengarkan, tapi kalau penjelasanmengenai program yang panjang lebar dan lamamasyarakat akan cuek saja...”

(Leo Agung Bambang: Laki-laki, 39 tahun, S1,Kepala Desa Jetis Wetan-Kec. Pedan-Kab. Klaten-

Jateng)

PENGERAS SUARA ‘BERGERAK’

PENYEBARLUASAN INFORMASI MENGENAI PROGRAM KELILING KAMPUNG?

“Kami pernah penyebarluasan informasi mengenai program pakai cidomo[sado/delman] yang menggunakan satu buah corong [speaker] kecil saja yangbisa didengar masyarakat... ternyata masyarakat antusiasingin mengetahui apa yang diinformasikan. Denganmendengar dari pengumuman atau informasi dari pembawaacara, masyarakat jadi tahu bahwa itu adalah programP2KP...”; “Program-program P2KP kan sebenarnya sudahdiinformasikan di kampung-kampung, tapi dengan modelpenyebarluasan informasi pakai cidomo itu masyarakat bisamengetahui lebih banyak mengenai program...”;

“Masyarakat yang nggak mengerti Bahasa Melayu bisa kitajelaskan pakai bahasa daerah sini [Bahasa Sasak]... Waktuitu disamping kita menjelaskan dan menerangkan apa ituP2KP, kita juga membagikan brosur ke masyarakat...”

(Suaeb: Anggota BKM Ampenan Tengah-Kab. Lombok Barat-NTB)

Pengeras suara atau speaker di sebuahmusholla. Pengumuman singkat atauundangan pertemuan program dapatdisampaikan lewat speaker ini. Namununtuk informasi program yang lebihpanjang dianggap kurang sesuaimenggunakan media ini.

(Dok: Pradipta-WB)

>>>

Page 113: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

112

Hal-hal Penting Mengenai

Pengeras Suara

• Pengeras suara yang biasanya digunakan di tempat ibadah dapat

digunakan alat penyebarluasan informasi atau mengumumkan

suatu hal mengenai kegiatan program (sebagai pengganti

undangan).

• Namun pengeras suara mungkin kurang cocok jika digunakan

untuk menyampaikan informasi program yang panjang lebar.

• Pengumuman terkait kegiatan program yang menggunakan

pengeras suara dapat juga dilakukan dengan cara pengumuman

keliling menggunakan mobil, delman atau kendaraan lainnya.

Penyebarluasan informasi dan pengumuman agendakegiatan program menggunakan Cidomo (cikar, dokardan motor) di Lombok Barat. Unik, murah dangampang dilakukan.

>>>

Page 114: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

113

Mari Belajar Dari Ahlinya...

F. KESENIAN

• SOSIALISASI PROGRAM MENGGUNAKAN GENDING

• SOSIALISASI PROGRAM LEWAT PERTUNJUKAN WAYANG

• MEDIA KESENIAN LAINNYA

Page 115: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

114

KESENIAN dalam beragam jenis dan bentuknya sangat digemari

masyarakat sebagai media hiburan. Masyarakat khususnya yang tinggal di

perdesaan, umumnya masih sangat menggemari beragam kesenian daerah,

seperti wayang, gending, ketoprak, calung, dan sebagainya. Beragam

kesenian tersebut sesungguhnya juga potensial menjadi sarana

penyebarluasan informasi mengenai program, dengan menyelipkan prinsip

dan pesan program lainnya diantara tampilan kesenian tersebut. Berikut ini

beberapa contoh penggunaan kesenian sebagai media penyebarluasan

informasi mengenai program:

PENYEBARLUASAN INFORMASI MENGENAI PROGRAM

MENGGUNAKAN GENDING

“Menurut kami, media yang paling efektif di sini adalah media-media lokal yang sudah ada dan lama digunakan atau menjadikebiasaan di masyarakat. Disini kami menggunakan mediakesenian. Kebetulan ada kelompok gending ‘Prink Tone’ yang bisadigunakan untuk sosialisasi program lewat lagu-lagu. Awalnya kanorang tidak tahu P2KP. Pak Lurah-nya kemudian tertarik untukmembuat lagu-lagu tentang P2KP.”

(Jaelani: Laki-laki, 45 tahun, Team Leader KMW XIV Jateng)

“Setelah mempelajari tentang konsep P2KP, kemudian kami tuangkan dalamlagu dengan iringan musik bambu. Ada lagu tradisional Jawa yang pernahdinyanyikan oleh Manthous [seorang pencipta lagu pop Jawa] yang kemudiandi ubah syairnya tentang P2KP dalam Bahasa Jawa. Dalam setiappertunjukkan, kami tidak hanya menyanyikan lagu tradisional Jawa, tapisemua lagu yang sedang trend di masyarakat, dan diselipkan juga lagutentang P2KP yang kami buat...”

(Leo Agung Bambang: Laki-laki, 39 tahun, S1, Kepala Desa Jetis Wetan-Kec. Pedan-Kab. Klaten-Jateng)

Menggunakankesenian musiksebagai media

penyebarluasaninformasi mengenaiprogram biasanya

juga perlumenyiapkan lagu-

lagu mengenaiprogram tersebut.

F. Kesenian

Page 116: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

115

Mari Belajar Dari Ahlinya...

PENYEBARLUASAN INFORMASI MENGENAI PROGRAM

LEWAT PERTUNJUKAN WAYANG

“Dulu pada tahun 2001 kami pernah membuat materipenyebarluasan informasi mengenai program yang kami titipkandalam acara Limbukan [salah satu bagian/babak dalam pertunjukan]wayang kulit. Isinya itu tentang prinsip PPK, model pelestarian ala

PPK dan sebagainya...”;“Mungkin pertujukan wayang iniakan lebih efektif lagi kalau kitapakai untuk kondisisekarang...”; “Dulu hanyadengan Rp. 25.000 dalang sudah promositentang PPK.... Waktu itu kamiselenggarakan serempak di hampir seluruhwilayah Gunung Kidul yang dapat PPK kitapakai media wayang kulit itu untukpenyebarluasan informasi...”

(Herry: Laki-laki, FKP Rongkop, Kec. Rongkop-Kab. Gunung Kidul-D.I. Yogyakarta)

MEDIA KESENIAN LAINNYA

QASIDAH MUNGKIN BISA DICOBA JADI ALAT PENYEBARLUASAN INFORMASI

“Yang bisa digunakan sebagai media penyebarluasan informasi itu qasidah.Biasanya ibu-ibu lebih memahami pesan lewat media itu...”; “Masyarakat sini bisadibilang agamis, tapi tidak terlalu fanatik, jadi qasidah bisa dibuat untuk me-nyampaikan program. Yang penting bisa dinyanyikan dan dipahami kata-katanya.”

(Ai Yani (Perempuan, 30 tahun, SMP, Buruh Tani, Desa Sukatani-Kec. Pacet-Kab.Cianjur-Jabar)

KECAPI GAMBUS JUGA MUNGKIN

“Disini ada kesenian yaitu kelompok gambus dan kecapi, mungkin pesan–pesanitu bisa disampaikan lewat kesenian kecapi gambus…”; “…sekarang ini kesenianbiasanya hanya digunakan pada saat peringatan-perigatan, isinya cuma guyon[lawakan] aja... mungkin bisa ditambah dengan pesan perilaku hidup bersih dansehat. Mungkin lagu-lagunya bisa bercerita tentang pentingnya hidup sehat…’

(Irmawati: Perempuan, 29 tahun, S1, CFT Pemberdayaan WSLIC, Kec. Ponre-Kab. Bone-Sulsel)

Pertunjukan wayang kulit yang populer dimasyarakat etnik Jawa. Dalang bisa menyisipkanpesan terkait program di sela alur cerita.

Untuk menyisipkanpesan mengenaiprogram padapertunjukanwayang atau

sejenisnya, perludisiapkan bahan/materi yang akan

menjadi acuan bagidalang/sutradara/

pemain pertunjukankesenian tersebut.

(Dok: Pandam Guritno)

>>>

Page 117: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

116

Hal-hal Penting Mengenai

Kesenian

• Kesenian merupakan media hiburan yang digemari masyarakat.

berbagai jenis kesenian daerah atau kesenian bernafaskan

keagamaan dapat digunakan sebagai alat penyebarluasan informasi

dan komunikasi mengenai program kepada masyarakat.

Kelompok Gending ‘Prink ToneKANGEN DESA’ di Klaten. Diantara

lagu yang mereka mainkan, beberapalagu memuat pesan-pesan terkaitprogram P2KP, baik yang mereka

ciptakan sendiri atau lagu populeryang diubah syairnya. Tidak

tanggung-tanggung, setiap mentasmereka memakai kaos bertuliskan

‘P2KP’ yang sebagian diberikan olehpengelola program sebagai bentuk

penghargaan.

(Dok: Pradipta-WB)>>>

Page 118: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

117

Mari Belajar Dari Ahlinya...

G. WEBSITE PROGRAM

• ISI DAN TAMPILAN WEBSITE PROGRAM

• JENIS INFORMASI DI WEBSITE PROGRAM

• PEMANFAATAN JADI KENDALA

Page 119: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

118

WEBSITE PROGRAM adalah situs internet yang dibuat oleh pengelola

program sebagai media transparansi dan penyebarluasan informasi ke

masyarakat, serta sebagai media komunikasi khususnya antar pelaku

program. Website program umumnya menyajikan beragam informasi

mengenai strategi, cakupan, wilayah, mekanisme, dan manajemen program;

agenda dan laporan kegiatan program; kebijakan pemerintah terkait isu/

tema program; ruang tanya jawab dan pengaduan; dan lainnya.

ISI DAN TAMPILAN WEBSITE PROGRAM

“Website PPK cukup menarik... Pergantian informasinya cukupsering... Kalau email dari pembaca mungkin sekitar 7 hari sudahberganti, sedangkan tentang buletin setiap kali buletin itu terbit...Informasinyapun cukup memadai.”

(Andi Elliyanti: Perempuan, 35 tahun, S1, Sekretaris TPK, Desa Pajalele-Kec.Tanasitolo-Kab. Wajo-Sulsel)

JENIS INFORMASI DI WEBSITE PROGRAM

“Saya pernah lihat ada pengaduan warga di website P2KP... Biasanya sayamelihat kolom informasi ‘mimbar bebas’ dan profil BKM...”

(Silvi: Perempuan, 30 tahun, Faskel P2KP, Kec. Pedan-Kab. Klaten-Jateng)

“Saya ingin tahu bagaimana prosedur pelaksanaan program PPK. Bagi orangteknik seperti saya, saya ingin tahu mengenai masalah tender, apakahtender itu mengikuti aturan desa atau sistem tender yang lazim, atau adaaturan-aturan lain... ”

(Firdaus: Laki-laki, 29 tahun, FT PPK, Desa Bajur-Kec. Labuapi-Kab. Lombok Barat-NTB)

Agar menarikdan efektif,informasi

dalam websiteprogram perlu

seringdisesuaikan

secara berkala

G. Website Program

Page 120: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

119

Mari Belajar Dari Ahlinya...

“Saya ingin lihat mengenai perkembangan PPK di daerahlain.. Apa yang menjadi faktor pendukung keberhasilan danfaktor yang menyebabkan kegagalan...biar bisa belajar daripengalaman dari tempat lain juga...”

(Andi Enianti (Nining): Perempuan, 22 tahun, SMA, Mantan FD,Desa Pajalele-Kec.Tanasitolo-Kab. Wajo-Sulsel)

“Seharusnya setiap ada kebijakan atau aturan barumenyangkut program segera dimuat di website, sehinggakita yang di daerah, di lapangan, bisa segera tahukebijakan baru yang diberlakukan. Karena kita yang dilapangan ini kan yang sering mendapat pertanyaan darimasyarakat. Takutnya kita salah beri informasi kebijakanprogram.”

(Silvi: Perempuan, 30 tahun, Faskel P2KP, Kec. Pedan-Kab. Klaten-Jateng)

PEMAFAATAN (AKSES) AKSES JADI KENDALA

“Jarang sekali orang yang tahu tentang website PPK. UPK juga tidak pernahmengakses karena jaringan telponnya belum sampai ke sana...”; “Pemanfaatwebsite PPK masih sangat terbatas padahal informasinya sangat lengkap”;“…seandainya bisa diakses oleh banyak orang, website PPK ini sangatbermanfaat untuk semuanya, tetapi sementara ini baru bermanfaat untukorang-orang tertentu. Tidak semua memanfaatkannya karena terbatasnya

fasilitas…”

(Andi Elliyanti: Perempuan, 35 tahun, S1, Sekretaris TPK, DesaPajalele-Kec. Tanasitolo-Kab.Wajo-Sulsel)

“Kelompok masyarakat yang kemungkinannya besaruntuk mengakses website adalah pengelola program ditingkat desa yang masih muda-muda. Kalau yang tua-tua tidak bisa mengakses internet, bahkan merekatidak bisa mengoperasikan komputer... Hambatanlainnya karena harga sewa internet mahal...”

(Silvi: Perempuan, 30 tahun, Faskel P2KP, Kec. Pedan-Kab.Klaten-Jateng)

Prosedur program,perkembangan

pelaksanaan program,pengalaman program,berbagai kebijakanpemerintah terkait

program, dankomentar berbagai

pihak mengenaiprogram adalahbeberapa jenisinformasi yang

dianggap menarikdisajikan dalamwebsite program.

Internet penting karenadapat menjadi sumberinformasi yang dapat

diandalkan. Sayangnyapengguna internet masih

terbatas, karenaterbatasnya jaringan

telepon dan komputer.Kendala ini juga sering

dialami fasilitator dalammemanfaatkan website

program.

Page 121: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

120

Hal-hal Penting Mengenai

Website Program

• Website program dapat menjadi sarana sosialisasi dan komunikasi

antara pengelola program dengan masyarakat umum tanpa dibatasi

tempat dan waktu.

• Website program juga dapat menjadi sarana komunikasi yang

efektif antara pelaku yang terlibat dalam program itu sendiri.

• Kendala terbesar pemanfaatan website program adalah

keterbatasan alat dan jaringan di daerah-daerah tertentu. kendala

lain adalah terbatasnya jumlah masyarakat yang menguasai teknis

penggunaan media ini.

Website program di internet dapat menjadisumber informasi dan komunikasi antarapengelola program dengan masyarakat maupundiantara pelaku program itu sendiri.

(Dok: Pradipta-WB)

Tampilan salah satu website program.Menyajikan beberapa jenis informasi, seperti

perkembangan pelaksanaan program, agenda/kegiatan program, dan lainnya. Ada juga

ruang bagi pengguna untuk menyampaikaninformasi, kritik dan masukan, atau sekedar

saling sapa antar pelaku program.

(Dok: Pradipta-WB)

>>>

>>>

Page 122: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

121

Mari Belajar Dari Ahlinya...

H. MEDIA LAINNYA

• BUKU SAKU

• BUKU PANDUAN

• CERITA BERGAMBAR/KOMIK

• SELEBARAN

• PETA SOSIAL DESA

• KALENDER PROMOSI PROGRAM

• BENDERA DAN UMBUL-UMBUL

• KAOS PROMOSI PROGRAM

• KENTONGAN

• TELEVISI

• KORAN

• PAMERAN PEMBANGUNAN

• MEDIA PEMERINTAH DAERAH

Page 123: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

122

Masih banyak media-media lain yang potensial dijadikan alternatif media

penyebaran informasi program ke masyarakat. Di antara

media-media tersebut, yaitu:

BUKU SAKU

“Untuk anggota BKM dan relawan yang palingmembantu adalah buku saku. Isinya sangatrinci sehingga sangat membantu para anggotaBKM dan relawan untuk memberikanpenjelasan kepada masyarakat.”

(Silvi: Perempuan, 30 tahun, Faskel P2KP, Kec.Pedan-Kab. Klaten-Jateng)

BUKU PANDUAN

“Buku panduan tujuannya untuk penggalangan, mengajak warga untukterlibat dalam P2KP”; “Dari buku panduan, kita akanmengerti apa sih P2KP, bagaimana tujuan P2KP, maudibawa kemana warga ini masuk di P2KP”.

(Jajik: Laki-laki, BKM, Desa Jetis Wetan-Kec. Pedan-Kab. Klaten-Jateng)

Buku saku memuatinformasi penting

dan ringkasmengenai program.

Buku ini praktiskarena ukurannyakecil dan mudah

dibawa-bawa.

Buku panduansemacam ‘kitab suci’yang berisi panduanumum pelaksanaan

program di lapanganyang harus diketahui

oleh para pelakuprogram.

Contoh buku saku P2KP.Ukuran buku ini kecil dan

tipis sehingga mudahdibawa oleh fasilitator

dalam berbagai kegiatan.

H. Media Lainnya

>>>

Page 124: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

123

Mari Belajar Dari Ahlinya...

CERITA BERGAMBAR/KOMIK

“Komik yang dibuat oleh program cukup bagus untukmasyarakat sebagai bahan bacaan, karena banyak gambardan ada alur ceritanya…”

(Nimrawati: Perempuan, 20 tahun, SMP, Desa Seppang-Kec.Ujungloe-Kab. Bulukumba-Sulsel)

“Saya pernah lihat komik tentang program, isinya bagus.Seakan-akan kita sendiri yang mengalami situasi ini, karenaisinya berbicara langsung. Menarik sekali, orang bisa mudahmengerti. Bahasanya jugamemakai Bahasa Indonesiayang umum digunakanmasyarakat...”

(Iskar: Laki-laki, 25 tahun,Tidak Tamat Kuliah, Fotografer

& Ketua Kelompok KSM, DesaSeppang-Kec. Ujungloe-Kab.

Bulukumba-Sulsel)

SELEBARAN

“Isi dari selebaran umumnya tentang perkembangan P2KP.Biasanya dibagikan pada Ketua RT, Ketua RW, masyarakat danrelawan... Tapi karena jumlahnya terbatas, maka lebih banyakyang dibagikan ke relawan dan ada juga yang ditempel.”; “Agarbisa dibaca lebih banyak masyarakat selebaran ini kitaperbanyak dengan cara difotokopi dan disebarkan”

(FGD: Desa Jetiswetan-Kec. Pedan-Kab. Klaten-Jateng)

Selebaran sesungguhnyabentuk media yang mudahdan murah namun cukup

efektif digunakan.Selebaran dapat dibuat

secara berkala atau sesuaidengan kegiatanprogram, sehingga

masyarakat dapat terus-menerus mengetahui

perkembangan program.

Contoh komik yang dbuat oleh PPK. Isinya tentang berbagaiinformasi mengenai program tersebut, seperti: tujuan,prinsip, tahap kegiatan, dll.

(Dok: Pradipta-WB)

>>>

Seperti juga mediaprogram dalam bentukbarang cetakan lainnya,masyarakat lebih suka

jika ada banyak gambaryang menarik, berwarna,

ada penjelasan yangcukup, dan

menggunakan BahasaIndonesia yang umum

digunakan.

Page 125: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

124

“Setelah pertemuan hasilnya laludiketik dan difotokopi, kemudiandibagikan ke masyarakat. Jadimasyarakat bisa mempelajari sendiri.”

(Sardi: Laki-laki, Desa Jetis Wetan-Kec.Pedan-Kab. Klaten-Jateng)

PETA SOSIAL DESA

“Pada pelaksanaan PPK-3 tahun 2005 kami menggunakan PSD[Peta Sosial Desa] pada saat pengambilan keputusan jeniskegiatan yang akan dilaksanakan... Masyarakat senang, karenasebelumnya pada saat pemilihan program di PPK-1 masyarakattidak tahu persis usulan-usulan itu akan dilaksanakan di wilayahmana... Tetapi dengan adanya PSD usulan lokasi program dapatdigambarkan dengan jelas dalam peta itu...”

(Herry: Laki-laki, FKP Rongkop, Kec. Rongkop-Kab. Gunung Kidul-D.I.Yogyakarta)

Peta sosial desa dapatmenjadi alat bantu

menjelaskan jenis danlokasi program,

sekaligus menjadi alatpendidikan pengenalankondisi masyarakat dan

wilayah yang sangatefektif bagimasyarakat.

Contoh selebaran yang dibuat oleh salah seorangfasilitator di Gunung Kidul-Yogyakarta, berupalembaran fotokopi berisi informasi kegiatanprogram di kecamatan tempatnya bertugas.

(Dok: Pradipta-WB)

>>>

Contoh peta sosial yang dibuat secara partisipatif.Masyarakat dapat terbantu memahami kondisi

masyarakat dan wilayahnya, serta merumuskan potensidan agenda perubahan yang diinginkan.

(Dok: Pradipta)

>>>

Jika selebaran akandiperbanyak dengancara difotokpi, ada

baiknya disainprogram dibuat

ringkas agar tetapenak dibaca.

Page 126: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

125

Mari Belajar Dari Ahlinya...

KALENDER PROMOSI

PROGRAM

“Kami membuat kalendersebagai media promosiprogram. Kami bagikan kekelompok-kelompok ekonomiyang kami bina di desa-desa”

(Herry: Laki-laki, FKP Rongkop,Kec. Rongkop-Kab. Gunung Kidul-

D.I. Yogyakarta)

BENDERA DAN

UMBUL UMBUL

“Bendera P2KP ini dibuat atasinisiatif dari warga yang jadirelawan... tujuannya sebagaiidentitas sekaligus promosi program... Digunakannyapada acara-acara tertentu seperti acara penyambutan,pertemuan tingkat desa dan lainnya...”

(Jajik: Laki-laki, BKM, Desa Jetis Wetan-Kec. Pedan-Kab. Klaten-Jateng)

KAOS PROMOSI PROGRAM

“Kaos ini bisa juga sebagaialat pengenalan program kemasyarakat...kalau kita pakaikaos keluar rumah, masyarakatbertanya apa sih P2KP itu?”;“ Kaos warna merah diberikanoleh P2KP, tapi yang hitamdibuat oleh relawan sendiri”

(Joko: Laki-laki, Desa Jetis Wetan-Kec. Pedan-Kab. Klaten-Jateng)

Kalender dapatdigunakan selama 1

tahun, sehingga dapatmenjadi media promosiprogram yang cukup

awet. Tidak cumasekedar pencantumannama/logo program,

tapi juga dapatmemuat slogan,

ajakan, produk yangdihasilkan, fotokegiatan, dansebagainya.

Contoh kalender yang dibuatoleh UPK PPK KecamatanRongkop, Kabupaten GunungKidul, Yogyakarta.

(Dok: Pradipta-WB)

>>>

Bendera dan umbul-umbul dapat menjadi

penanda kegiatan yangdilaksanakan oleh

program. Dapat jugadianggap sebagai

identitas dan membangunikatan emosional di

masyarakat yang terlibatdalam program.

(Dok: Pradipta-WB)

Contoh kaosprogram.Pemakainyaharus siapditanyamengenaiprogram.

>>>

Selain bersifat fungsional,kaos promosi program dapat

dianggap sebagai bentukpenghargaan dan menjadi

kebanggaan bagi masyarakatyang mengenakannya.

Akan sangat efektif jikaorang yang memakai kaos

program juga diberiinformasi mengenai

program agar dia dapat ikutmenjelaskan pada

masyarakat yang lain

Page 127: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

126

KENTONGAN

“Ada kebiasaan disini, kalau untuk mengumpulkanmasyarakat cukup dengan memukul kentongan saja...Ada kode-kodenya, misalnya pukulan kentongan 3kali itu untuk mengundang semua warga, 2 kalihanya bapak saja, dan untuk mengumpulkan ibu-ibuitu 4 kali pukulan kentongan”; “Untuk mengundangpertemuan jadi lebih hemat daripada harus bikinundangan tertulis...”

(Margono; Laki-laki, 45 tahun, Mantan PJOK, Kec.Rongkop-Kab. Gunung Kidul-D.I. Yogyakarta)

TELEVISI

“Dalam program berita Terang Abadi-TV [sebuah stasiuntelevisi swasta daerah di Solo] pernah menayangkan beritaP2KP...”

(Jaelani: Laki-laki, 45 tahun, Team Leader KMW XIV Jateng)

“Saya pernah lihat iklan program WSLIC di Lombok TV...”

(Aminarti: Perempuan, 24 tahun, TKM, Desa Dasan Geria-Kec.Lingsar-Kab. Lombok Barat-NTB)

KORAN

“KMW XIII dan XIV Jateng pernahmenginisiasi pembuatan semacam koran lokalyang memuat cerita seputar program P2KP,pelaksanaannya serta profil BKM”; “Koranlokal ini diterbitkan satu bulan sekali yangdibagikan sampai tingkat fasilitatorkelurahan...”

(Jaelani: Laki-laki, 45 tahun, Team Leader KMWXIV Jateng)

Di daerah perdesaan,kentongan juga dapatdigunakan sebagai alatpemberitahuan jika ada

kegiatan yangmemerlukan kehadiranbanyak orang. Tentunyaperlu ada kesepakatandiantara masyarakat

sendiri mengenai aturanmain pengggunaan

kentongan ini.

Televisi banyak ditontonmasyarakat, sehingga

sangat strategis menjadimedia sosialisasi program.

Hanya saja diperlukanbiaya yang cukup besar

untuk membuat iklan atauacara mengenai program,apalagi jika akan diputarberulang-ulang di televisi.

Membuat koran tersendiri sebuahgagasan menarik, tapi untukdapat terbit teratur dengan

kualitas yang baik perlu kesiapanyang matang dari sisimanajemen, tenaga,

keterampilan, alat serta biaya.Pilihan lain yang lebih realistis

adalah menggunakan koranumum (daerah) yang sudah ada.

Informasi mengenai programdapat berupa liputan berita,

artikel dari pengelola program,press release, pembuatan rubriktetap, iklan layanan masyarakat,

dan lainnya.

Page 128: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

127

Mari Belajar Dari Ahlinya...

“Kita banyak diekspos koran lokal, misalnya Solo Pos atau yang lain diwilayah P2KP.”

(Heru: Laki-laki, TA Kebijakan Publik dan PKP KMW XIVJateng)

PAMERAN PEMBANGUNAN

“Kalau di Kabupaten ada kegiatan pameranpembangunan, biasanya kami buka stand P2KP disana, sehingga masyarakat luas bisa lihat dan tahuprogram P2KP.”

(Heru: Laki-laki, TA Kebijakan Publik dan PKP KMW XIVJateng)

MEDIA PEMERINTAH DAERAH

“Ada rubrik P2KP dalam Buletin Gema Bersemi yangdibuat Pemerintah Daerah Grobogan-Jawa Tengah. Awalnya kami inginmelakukan sosialisasi bagi dinas-dinas yang terkait dalam program P2KP.Maka kami mengadakan pendekatan ke Bappeda. Bappeda kemudianmenawarkan space (kolom) dalam sebuah rubrik yang khususmemuat tulisan tentang P2KP. Buletin ini disebarkan sampaike struktur pemerintah daerah yang paling bawah yaitu desadan kelurahan, tapi tidak ke masyarakat umum.”

(Jaelani: Laki-laki, 45 tahun, Team Leader KMW XIV Jateng)

“Dengan adanya informasi rutin mengenai P2KP padabuletin Gema Bersemi harapannya semua dinas dan instansipaham mengenai P2KP. Ini akan sangat membantu ketikamemasuki pelaksanaan program, karena kami sangat perlumembangun keterkaitan program dengan pemerintah daerah”

(Heru: Laki-laki, TA Kebijakan Publik dan PKP KMW XIV Jateng)

Di daerah sering diadakankegiatan pameran

pembangunan. Sosialisasiprogram dapat disisipkan

pada pameran ini, misalnyamembuat pameran foto

kegiatan program, pembagianbrosur mengenai program,pemutaran film tentangprogram, dan lainnya.

Sasaran kegiatan pameranpembangunan umumnya

adalah pemangkukepentingan (stakeholder)yang lebih luas, bahkanmasyarakat penerima

manfaat secara langsung.

Kerjasama denganmedia pemerintah

daerah sangatstrategis. Jika merekamemperoleh informasi

yang memadaimengenai program,dukungan terhadap

program mungkin jugameningkat.

Page 129: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

128

• Pada prinsipnya, pengelola program dapat memanfaatkan beragam

jenis media yang dapat menjadi alat bantu komunikasi antara

pengelola program dengan masyarakat.

Hal-hal Penting Mengenai

Media Lainnya

Page 130: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

129

Mari Belajar Dari Ahlinya...

LAMPIRAN

Page 131: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

130

Pengumpulan informasi dilakukan oleh satu tim yang terdiri dari 10

orang peneliti. Metode pengumpulan informasi dengan cara

pengamatan langsung, wawancara dan diskusi kelompok fokus dengan

masyarakat dan pelaku program di lapangan. Aspek yang terutama coba

digali dalam review media ini, yaitu:

a. Pemahaman masyarakat mengenai pesan yang ingin disampaikan

pengelola program/proyek lewat media;

b. Komentar dan pendapat masyarakat mengenai isi dan tampilan media;

c. Gagasan/usulan mengenai media yang lebih sesuai dengan kebutuhan,

kebiasaan, dan ‘selera’ masyarakat.

Kegiatan pengumpulan informasi di lapangan dilakukan antara bulan

Oktober-Desember 2006. Lokasi ‘studi’ dipilih dengan mempertimbangkan 3

hal, yaitu: (1) keterwakilan lokasi pelaksanaan program PPK, P2KP, WSLIC,

Pekka dan Housing for Aceh (RE-KOMPAK); (2) keragaman jenis media media

yang digunakan oleh masing-masing program tersebut; (3) keragaman

karakteristik masyarakat di beberapa wilayah di Indonesia. Lokasi dimaksud,

sebagai berikut:

Lampiran 1Metode Pengumpulan Informasi

Page 132: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

131

Mari Belajar Dari Ahlinya...

Desa Kecamatan Kabupaten/Kota & Propinsi Program

Bajur Labuapi Lombok Barat-Nusa Tenggara Barat PPK

Dasan Geria Lingsar Lombok Barat-Nusa Tenggara Barat WSLIC, P2KP

Jembatan Kembar Lembar Lombok Barat-Nusa Tenggara Barat WSLIC, P2KP

Pajalele Tanasitolo Wajo-Sulawesi Selatan PPK

Salebba Ponre Bone-Sulawesi Selatan WSLIC

Seppang Ujungloe Bulukumba-Sulawesi Selatan P2KP

Jetiswetan Pedan Klaten-Jawa Tengah P2KP, PPK

Karangwuni Rongkop Gunung Kidul-D.I. Yogyakarta PPK

Neglasari & Karangmukti Salawu Tasikmalaya-Jawa Barat PPK

Sukatani Pacet Cianjur-Jawa Barat Pekka, PPK

Krueng Baroe Peulimbang Bireun-Nanggroe Aceh Darussalam Pekka, PPK

Kuala Simpang Ulim Simpang Ulim Aceh Timur- Nanggroe Aceh Darussalam RE-KOMPAK, PPK

Asam Peutik Langsa Timur Langsa-Nanggroe Aceh Darussalam P2KP

Tidak seluruh jenis media yang pernah digunakan oleh PPK, P2KP, WSLIC,

Pekka dan RE-KOMPAK menjadi ‘obyek’ studi dalam review media ini. Sebagian

besar ‘uji coba’ media di masyarakat dilakukan berdasarkan jenis media yang

digunakan oleh program tertentu di lokasi studi.

Selain dikemas dalam bentuk buku, hasil studi/review media ini juga dibuat

dalam bentuk laporan studi dan multimedia.

Page 133: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

132

Community Driven Development (CDD)

CDD adalah sebuah pendekatan yang mendukung aksi kolektif,

pemberdayaan masyarakat, dan pemberian dukungan berdasarkan

kebutuhan dari masyarakat sendiri (demand-driven local service delivery).

Pendekatan ini adalah untuk memberdayakan masyarakat miskin dan yang

kurang beruntung, dengan menempatkan mereka sebagai penggerak

kegiatan/program, dan berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan

terkait dengan berbagai intervensi yang akan dilakukan untuk mendukung

peningkatan kondisi ekonomi dan sosial mereka. Pendekatan ini digunakan

oleh beberapa program di Indonesia, seperti P2KP, PPK, WSLIC, Pekka, dan

RE-KOMPAK.

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP)

P2KP merupakan proyek pemerintah melalui Departemen Kimpraswil dengan

dukungan dari Bank Dunia. Tujuan program ini adalah menumbuhkan

kemitraan yang sejajar antara pemerintah dan kelompok peduli dalam

penanggulangan kemiskinan secara terpadu khususnya di daerah perkotaan.

Lokasi program ini berada di hampir seluruh provinsi di Indonesia.

Program Pengembangan Kecamatan (PPK)

PPK adalah program pemerintah yang didukung oleh Bank Dunia, yang

bertujuan untuk memberdayakan masyarakat perdesaan dalam

menanggulangi masalah kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. Unit

kerja PPK adalah kecamatan. Lokasi program PPK di 32 provinsi di Indonesia,

dari Aceh sampai Papua.

Lampiran 2Sekilas tentang CDD

Page 134: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

133

Mari Belajar Dari Ahlinya...

Water Supply and Sanitation for Low Income Communities (WSLIC)

WSLIC-2 adalah kegiatan di bidang air bersih dan sanitasi yang ditujukan bagi

masyarakat berpenghasilan rendah di perdesaan yang kurang/tidak mendapat

akses air bersih dan sanitasi dasar. Lokasi program WSLIC-2 yaitu Sumatera

Barat, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Sulawesi Selatan, Jawa

Barat, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Sumber dana program ini berasal

dari pinjaman Bank Dunia, hibah dari AusAid, dana pendamping dari APBN

dan APBD serta kontribusi masyarakat.

Program Perempuan Kepala Keluarga (Pekka)

Program ini terutama difokuskan pada kaum perempuan yang oleh berbagai

sebab terpaksa menghidupi sendiri keluarganya atau menjadi kepala keluarga

bagi anak-anaknya. Tujuan program ini adalah untuk mendukung mereka

agar mampu meningkatkan kesejahteraannya dengan memenuhi

kebutuhan dasar termasuk rasa aman, meningkatkan akses terhadap

berbagai sumberdaya yang ada dan meningkatkan partisipasi mereka baik

dalam kehidupan di keluarga maupun di masyarakat. Program ini telah

dimulai sejak tahun 2001. Saat ini program dilaksanakan di Nanggroe Aceh

Darussalam, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Maluku

Utara, Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan Sulawesi Tenggara.

Housing for Aceh (Rekonstruksi dan Rehabilitasi Masyarakat dan

Pemukiman Berbasis Komunitas/RE-KOMPAK)

Program untuk menyediakan rumah atau rehabilitasi rumah serta perbaikan

lingkungan yang ditujukan khusus untuk warga yang terkena bencana gempa

dan tsunami di NAD dan Nias. Dana program ini sebagian besar berasal dari

Multi Donor Fund yang dikelola oleh Bank Dunia.

Page 135: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes

134

Yayasan Pradipta Paramitha (selanjutnya disebut ‘Pradipta’) secara resmi

dibentuk pada tahun 1999 di Bandung. Pradipta telah berpengalaman

melakukan training dan studi khususnya yang menggunakan pendekatan

partisipatif pada beragam isu/topik di hampir seluruh wilayah di Indonesia.

Sekretariat

Jl. Putri No. 17, RT004/RW05, Pasar Manggis

Jakarta Selatan 12970

Phone/Fax Number: +62 21 8379-3873

Email: [email protected]

Kontak person:

Herry Widjanarko ~ [email protected] ~

Candra Kusuma ~ [email protected] ~

Ronald Sendjaja ~ [email protected] ~

Lampiran 3Sekilas Tentang

Yayasan Pradipta Paramitha

Page 136: Komentar Masyarakat - PSF Librarypsflibrary.org/catalog/repository/Mari belajar dari Ahlinya.pdf · melakukan sosialisasi, ... (1) Format bahasa lisan ... MD : Musyawarah Desa Musbangdes