Deteksi Dini Pendengaran for MD

41
DETEKSI DINI PENDENGARAN DETEKSI DINI PENDENGARAN PADA BAYI DAN ANAK PADA BAYI DAN ANAK Pusat Kesehatan Telinga dan Gangguan Komunikasi Pusat Kesehatan Telinga dan Gangguan Komunikasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS Cipto Mangunkusumo RS Cipto Mangunkusumo dr. Tri Juda Airlangga H Sp THT dr. Tri Juda Airlangga H Sp THT

description

slide

Transcript of Deteksi Dini Pendengaran for MD

Page 1: Deteksi Dini Pendengaran for MD

DETEKSI DINI PENDENGARAN DETEKSI DINI PENDENGARAN PADA BAYI DAN ANAKPADA BAYI DAN ANAK

Pusat Kesehatan Telinga dan Gangguan Komunikasi Pusat Kesehatan Telinga dan Gangguan Komunikasi Fakultas Kedokteran Universitas IndonesiaFakultas Kedokteran Universitas Indonesia

RS Cipto Mangunkusumo RS Cipto Mangunkusumo

dr. Tri Juda Airlangga H Sp THTdr. Tri Juda Airlangga H Sp THT

Page 2: Deteksi Dini Pendengaran for MD

• Keterlambatan bicara dapat mengakibatkan Keterlambatan bicara dapat mengakibatkan

kelainan terhadap perkembangan kehidupan kelainan terhadap perkembangan kehidupan

seseorang terutama :seseorang terutama :

• Diri sendiri Diri sendiri

• Interaksi sosial Interaksi sosial

• Pendidikan dan Pendidikan dan

• Komunikasi Komunikasi

Page 3: Deteksi Dini Pendengaran for MD

Berbicara merupakan kegiatan motorik yang

berupa kemampuan berekspresi dalam

mengungkapkan kata-kata Bahasa merupakan suatu simbol pengetahuan

yang digunakan dalam meningkatkan komunikasi

interpersonal. Secara umum seorang anak dengan adanya

gangguan keterlambatan berbicara akan

mengakibatkan perkembangan bicara yang lebih

rendah dibandingkan dengan anak lainnya yang

berumur sama.

Berbicara merupakan kegiatan motorik yang

berupa kemampuan berekspresi dalam

mengungkapkan kata-kata Bahasa merupakan suatu simbol pengetahuan

yang digunakan dalam meningkatkan komunikasi

interpersonal. Secara umum seorang anak dengan adanya

gangguan keterlambatan berbicara akan

mengakibatkan perkembangan bicara yang lebih

rendah dibandingkan dengan anak lainnya yang

berumur sama.

Page 4: Deteksi Dini Pendengaran for MD

PERKEMBANGAN BICARA DAN PENDENGARAN

PERKEMBANGAN BICARA DAN PENDENGARAN

• SEJAK LAHIR- 3 BULAN• Berkedip/kaget bila mendengar suara keras• Ketika diajak bicara bayi terlihat tenang dan memandang

wajah orang tuanya• Tertawa & berceloteh dengan menggunakan suara

tenggorokan• 3 - 6 BULAN• Mencari dan melihat dari mana suara asal• Menyukai bunyi bergemerincing, mainan yang bersuara• Tersenyum & mengoceh ketika diajak bicara• 6 - 9 BULAN• Menengok & melihat kepada anda ketika diajak bicara/

kearah orang yang menyebutkan kata Mama/papa• Bervokalisasi jika ingin mendapatkan perhatian anda• Mengeluarkan suara seperti da,ba, ma…

• SEJAK LAHIR- 3 BULAN• Berkedip/kaget bila mendengar suara keras• Ketika diajak bicara bayi terlihat tenang dan memandang

wajah orang tuanya• Tertawa & berceloteh dengan menggunakan suara

tenggorokan• 3 - 6 BULAN• Mencari dan melihat dari mana suara asal• Menyukai bunyi bergemerincing, mainan yang bersuara• Tersenyum & mengoceh ketika diajak bicara• 6 - 9 BULAN• Menengok & melihat kepada anda ketika diajak bicara/

kearah orang yang menyebutkan kata Mama/papa• Bervokalisasi jika ingin mendapatkan perhatian anda• Mengeluarkan suara seperti da,ba, ma…

Page 5: Deteksi Dini Pendengaran for MD

• 9 - 12 BULAN• Mengetahui nama mainan yang paling disenangi

Mengikuti petunjuk bila diminta (buka mulut, dll)• Bergerak dan bersuara sesuai irama musik • Mengoceh ketika diajak bicara & mengubah intonasi

suara

• 12 - 18 BULAN• Menunjukan anggota tubuh • Membawa barang kepada kita ketika diminta• Dapat mendengarkan suara yang datang dari ruangan

lain• Dapat menirukan suara & kata-kata baru /

Mengucapkan 10 - 20 kata

• 18 - 24 BULAN• Mengerti kalimat sederhana (diatas, dibawah dll)• Suka dibacakan cerita & menunjuk gambar yang

ditanyakan• Mampu menyebutkan namanya / Mengucapkan 2 kata

• 9 - 12 BULAN• Mengetahui nama mainan yang paling disenangi

Mengikuti petunjuk bila diminta (buka mulut, dll)• Bergerak dan bersuara sesuai irama musik • Mengoceh ketika diajak bicara & mengubah intonasi

suara

• 12 - 18 BULAN• Menunjukan anggota tubuh • Membawa barang kepada kita ketika diminta• Dapat mendengarkan suara yang datang dari ruangan

lain• Dapat menirukan suara & kata-kata baru /

Mengucapkan 10 - 20 kata

• 18 - 24 BULAN• Mengerti kalimat sederhana (diatas, dibawah dll)• Suka dibacakan cerita & menunjuk gambar yang

ditanyakan• Mampu menyebutkan namanya / Mengucapkan 2 kata

Page 6: Deteksi Dini Pendengaran for MD

INDIKASI YANG SEDERHANA BAHWA ANAK MENGALAMI KETERLAMBATAN BICARA

INDIKASI YANG SEDERHANA BAHWA ANAK MENGALAMI KETERLAMBATAN BICARA

Anak belum dapat berbicara seperti anak sebayanya

Apakah merupakan keterlambatan ?

Anak dikatakan terlambat berbicara apabila tidak

dapat :

Babling pada usia 12 - 15 bulan Mengerti ucapan sederhana (seperti jangan, tidak ) ada usia 18 bulan. Berbicara singkat pada usia 3 tahun.Bercerita secara sederhana pada usia 4 - 5 tahun.

Anak belum dapat berbicara seperti anak sebayanya

Apakah merupakan keterlambatan ?

Anak dikatakan terlambat berbicara apabila tidak

dapat :

Babling pada usia 12 - 15 bulan Mengerti ucapan sederhana (seperti jangan, tidak ) ada usia 18 bulan. Berbicara singkat pada usia 3 tahun.Bercerita secara sederhana pada usia 4 - 5 tahun.

Page 7: Deteksi Dini Pendengaran for MD

• Beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan

keterlambatan bicara

• Beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan

keterlambatan bicara

1.1. Retardasi Mental Retardasi Mental

2.2. Gangguan PendengaranGangguan Pendengaran

3. Expressive language disorder3. Expressive language disorder

4. Psychosocial deprivation4. Psychosocial deprivation

5. Autisme5. Autisme

6.6. Elective mutismElective mutism

7.7. Aphasia Aphasia

8.8. Cerebral palsy Cerebral palsy

9.9. Maturation delayMaturation delay

10.10.BilingualismBilingualism

Page 8: Deteksi Dini Pendengaran for MD

• Terdapat pada 3 - 10 % pada anak-anak. Terdapat pada 3 - 10 % pada anak-anak. • 3 – 4 X lebih banyak ditemukan pada anak 3 – 4 X lebih banyak ditemukan pada anak laki- laki- laki daripada perempuanlaki daripada perempuan• 3 penyebab terbanyak adalah : 3 penyebab terbanyak adalah : 1. Retardasi mental1. Retardasi mental

2. Gangguan pendengaran2. Gangguan pendengaran

3. Keterlambatan pertumbuha3. Keterlambatan pertumbuhann

Penyebab Terbanyak Gangguan PendengaranPenyebab Terbanyak Gangguan Pendengaran

Page 9: Deteksi Dini Pendengaran for MD

Kenapa Deteksi Dini Pendengaran Perlu Dilakukan ?

Kenapa Deteksi Dini Pendengaran Perlu Dilakukan ?

Gangguan pendengaran banyak ditemukan

Keterlambatan diagnostik dan penatalaksanaan dapat mengakibatkan konsekuensi yang besar.

Gangguan pendengaran banyak ditemukan

Keterlambatan diagnostik dan penatalaksanaan dapat mengakibatkan konsekuensi yang besar.

Page 10: Deteksi Dini Pendengaran for MD

Insiden timbulnya kelainan pada bayi pada 10.000 kelahiran

Insiden timbulnya kelainan pada bayi pada 10.000 kelahiran

QuickTime™ and aGIF decompressor

are needed to see this picture.

Page 11: Deteksi Dini Pendengaran for MD

Gangguan Pendengaran Gangguan Pendengaran • Pendengaran yang pertama kali di dengar oleh

bayi merupakan sesuatu yang sangat penting

dalam perkembangan berbicara bahasanya.

• Gangguan pendengaran pada pada usia dini

terutama adanya gangguan pendengaran berat

akan mengakibatkan keterlambatan

perkembangan berbicara secara serius.

• Deteksi dini dan penatalaksanaan secara cepat

akan membantu dan mencegah gangguan

psikososial pendidikan dan gangguan bahasa.

• Pendengaran yang pertama kali di dengar oleh

bayi merupakan sesuatu yang sangat penting

dalam perkembangan berbicara bahasanya.

• Gangguan pendengaran pada pada usia dini

terutama adanya gangguan pendengaran berat

akan mengakibatkan keterlambatan

perkembangan berbicara secara serius.

• Deteksi dini dan penatalaksanaan secara cepat

akan membantu dan mencegah gangguan

psikososial pendidikan dan gangguan bahasa.

Page 12: Deteksi Dini Pendengaran for MD

FAKTOR RISIKO TIMBULNYA GANGGUAN PENDENGARAN *

FAKTOR RISIKO TIMBULNYA GANGGUAN PENDENGARAN *

1.1. Keluarga yang memiliki gangguan pendengaran berat.Keluarga yang memiliki gangguan pendengaran berat.

2.2. Infeksi sejak kehamilan : TORCHInfeksi sejak kehamilan : TORCH

3.3. Kelainan bawaan sejak lahirKelainan bawaan sejak lahir

4.4. Berat bayi lahir rendah < 1500 grBerat bayi lahir rendah < 1500 gr

5.5. Hyperbilirubinemia (bayi kuning) terutama yang memerlukan transfusi Hyperbilirubinemia (bayi kuning) terutama yang memerlukan transfusi

tukar.tukar.

6.6. Pemakaian obat2an yang mengganggu telinga.Pemakaian obat2an yang mengganggu telinga.

7.7. Radang selaput otakRadang selaput otak

8.8. Apgar Score rendah : 0-1 (1 mnt) or 0 – 6 ( 5 mnt)Apgar Score rendah : 0-1 (1 mnt) or 0 – 6 ( 5 mnt)

9.9. Penggunaan ventilator > 5 daysPenggunaan ventilator > 5 days

10.10.Ditemukan kelainan yang berhubungan dengan berbagai macam Ditemukan kelainan yang berhubungan dengan berbagai macam

sindrom.sindrom.

* * Am. Joint Committee on Infant Hearing ( 1994-2000 )Am. Joint Committee on Infant Hearing ( 1994-2000 )1 FR : kemungkinan tuli 10.1 X1 FR : kemungkinan tuli 10.1 X

3 FR : 63 X3 FR : 63 X

NICU : 10.2 X T. kongenital > 50 dBNICU : 10.2 X T. kongenital > 50 dB

Page 13: Deteksi Dini Pendengaran for MD

Fauzan 2007** menyatakan bahwa lamanya pajanan bilirubin yang tinggi dan lama dapat mengakibatkan gangguan pendengaran

Dewi Agustin *** penelitian pada hiperbilirubin menemukan

13,2 % Refer pada 53 bayi yang diteliti

* Andrea MG. Newborn Hearing Screening: examination the Presence of risk factor for hearing loss, Washington University School of Medicine program in Audiology and Communication Science, 2005

*** Pengaruh paparan dan kadar bilirubin terhadap kejadian gangguan dengar FK Unpad Tesis ??

** Gambaran DPOAE pada bayi cukup bulan sehat dengan hiperbilirubinemia, Tesis ** Gambaran DPOAE pada bayi cukup bulan sehat dengan hiperbilirubinemia, Tesis 2007 Dept THT FKUI RSCM2007 Dept THT FKUI RSCM

Epstein dan Reilly* tahun 1989 mengestimasikan 10 - Epstein dan Reilly* tahun 1989 mengestimasikan 10 - 12 % bayi yang memiliki faktor resiko gangguan 12 % bayi yang memiliki faktor resiko gangguan

pendengaran terdapat 5 % yang teridentifikasi dengan pendengaran terdapat 5 % yang teridentifikasi dengan gangguan tsgangguan ts

Page 14: Deteksi Dini Pendengaran for MD
Page 15: Deteksi Dini Pendengaran for MD

QuickTime™ and aTIFF (Uncompressed) decompressor

are needed to see this picture.

QuickTime™ and aTIFF (Uncompressed) decompressor

are needed to see this picture.

Qu ickTime™ and aTIFF (Uncompressed) decompressor

are needed to see th is p ictu re.

QuickTime™ and aTIFF (Uncompressed) decompressor

are needed to see this picture.

Page 16: Deteksi Dini Pendengaran for MD

DETEKSI DINI PENDENGARANDETEKSI DINI

PENDENGARAN

•TUJUAN•Mengetahui secara dini gangguan pendengaran pada bayi dan melakukan penatalaksanaan secara dini pulaPenanganan yang dilakukan bila terlambat akan Penanganan yang dilakukan bila terlambat akan mengakibatkan kesulitan dalam penanganannya mengakibatkan kesulitan dalam penanganannya karena karena Golden PeriodGolden Period perkembangan bicara sampai perkembangan bicara sampai 3 tahun3 tahun

Page 17: Deteksi Dini Pendengaran for MD

YOSHINAGA & ITANO ( USA, 1998 )YOSHINAGA & ITANO ( USA, 1998 )

Penatalaksanaan Dini Gangguan Penatalaksanaan Dini Gangguan PendengaranPendengaran

Usia BalitaUsia Balita

Page 18: Deteksi Dini Pendengaran for MD

• Deteksi Dini Bayi Baru lahir

• Dilakukan setelah usia bayi > 48 jam atau

sebelum usia bayi belum mencapai 1 bulan

• Deteksi Dini Bayi Baru lahir

• Dilakukan setelah usia bayi > 48 jam atau

sebelum usia bayi belum mencapai 1 bulan

Skrining PendengaranSkrining Pendengaran

Page 19: Deteksi Dini Pendengaran for MD

Pemeriksaan pada Bayi & AnakPemeriksaan pada Bayi & AnakBehavior Observation Test /Audiometry ( BOT Behavior Observation Test /Audiometry ( BOT

/BOA )/BOA )Visual reinforcement Audiometry ( VRA )Visual reinforcement Audiometry ( VRA )

Impedans AudiometryImpedans AudiometryOto Acoustic EmiOto Acoustic Emission ( OAE))

Automated ABR/ BERAAutomated ABR/ BERAAuditory Steady State Response (ASSR) Auditory Steady State Response (ASSR)

Page 20: Deteksi Dini Pendengaran for MD
Page 21: Deteksi Dini Pendengaran for MD

PRINSIP UJI SILANG

( CROSS CHECK )

Jerger – Hayes ( 1976 ) :

Hasil 1 pem. audiologik blm dpt dijadikan

kesimpulan gangguan / lokasi kerusakan

pendengaran.

Paling kurang diperlukan 1 pem.tambahan

berupa tes elektrofisiologik yg obyektif

( impedans, OAE, ABR )

Page 22: Deteksi Dini Pendengaran for MD

BEHAVIORAL OBSERVATION AUDIOMETRY BEHAVIORAL OBSERVATION AUDIOMETRY

BOA : 6 – 12 BULAN

Menilai hearing aquity pada speech frekuensi

KONDISI

Free field di ruang kedap suara / sound field

• Respon bayi di nilai oleh 2 orang audiologist

• Stimulus 1 meter dari dari telinga, di belakang garis

lapang pandangan

• Stimulus berasal dari Loud speaker + Audiometer

• Frekuensi stimulus pada range speech frequncy

• Intensitas stimulus di kalibrasi dengan sound level meter

• Respon yg dinilai : resp behavioral / refleks

( unconditioned response )

BOA : 6 – 12 BULAN

Menilai hearing aquity pada speech frekuensi

KONDISI

Free field di ruang kedap suara / sound field

• Respon bayi di nilai oleh 2 orang audiologist

• Stimulus 1 meter dari dari telinga, di belakang garis

lapang pandangan

• Stimulus berasal dari Loud speaker + Audiometer

• Frekuensi stimulus pada range speech frequncy

• Intensitas stimulus di kalibrasi dengan sound level meter

• Respon yg dinilai : resp behavioral / refleks

( unconditioned response )

Page 23: Deteksi Dini Pendengaran for MD

BEHAVIORAL OBSERVATION AUDIOMETRY BEHAVIORAL OBSERVATION AUDIOMETRY

PROSEDUR BOA Bayi di pangku dalam kondisi siap memberi respon / setengah tidur

Dapat sambil menyusu

Bila tidur nyenyak ; bangunkan. Bila ketakutan : tunda

Orang tua tidak ikut mambantu respon

Respon harus konsisten dan dapat diulang

Pada saat terjadi respons, catat intensitas

Bila respon ( - ) catat intensitas paling besar

KETERBATASAN

Tidak menentukan threshold ( ambang pendengaran )

PROSEDUR BOA Bayi di pangku dalam kondisi siap memberi respon / setengah tidur

Dapat sambil menyusu

Bila tidur nyenyak ; bangunkan. Bila ketakutan : tunda

Orang tua tidak ikut mambantu respon

Respon harus konsisten dan dapat diulang

Pada saat terjadi respons, catat intensitas

Bila respon ( - ) catat intensitas paling besar

KETERBATASAN

Tidak menentukan threshold ( ambang pendengaran )

Page 24: Deteksi Dini Pendengaran for MD

VISUAL REINFORCEMENT AUDIOMETRY ( VRA)VISUAL REINFORCEMENT AUDIOMETRY ( VRA)

VRA : 6 – 30 BULAN

Menilai hearing aquity ( ambang / threshold )

Stimulus : akustik + Visual

Respon yg dinilai : conditioned response (misal

menoleh)

PROSEDUR

Bayi / anak di conditioned dengan stimulus

cahaya / permainan; bila menoleh diberi hadiah :

lampu / cahaya

Setelah menoleh ( respons + ) : intensitas

diturunkan sampai diperoleh Respon dgn

intensitas terkecil

VRA : 6 – 30 BULAN

Menilai hearing aquity ( ambang / threshold )

Stimulus : akustik + Visual

Respon yg dinilai : conditioned response (misal

menoleh)

PROSEDUR

Bayi / anak di conditioned dengan stimulus

cahaya / permainan; bila menoleh diberi hadiah :

lampu / cahaya

Setelah menoleh ( respons + ) : intensitas

diturunkan sampai diperoleh Respon dgn

intensitas terkecil

Page 25: Deteksi Dini Pendengaran for MD
Page 26: Deteksi Dini Pendengaran for MD

PLAY AUDIOMETRI PLAY AUDIOMETRI

30 BULAN – 5 TAHUNMenilai hearing aquity ( ambang / threshold )

Menggunakan Headphone; spy dpt frekuensi

spesifik

Conditioned Response , melalui permainan

Respons : aktivitas permainan

Setelah anak terkondisi, cari intesitas paling

rendah di mana anak memberikan respon

30 BULAN – 5 TAHUNMenilai hearing aquity ( ambang / threshold )

Menggunakan Headphone; spy dpt frekuensi

spesifik

Conditioned Response , melalui permainan

Respons : aktivitas permainan

Setelah anak terkondisi, cari intesitas paling

rendah di mana anak memberikan respon

Page 27: Deteksi Dini Pendengaran for MD

Pemeriksaan obyektif, non invasif , praktis untuk

mennetukan kondisi membran timpani dan telinga

tengah ( cairan ? )

Bayi < 4 bulan : probe khusus ( High Frequency

probe )

Mutlak dilakukan sebelum pemeriksan OAE

TimpanometriTimpanometri

Page 28: Deteksi Dini Pendengaran for MD

• Pemeriksaan yang dilakukan

Oto Acoustic Emission ( OAE )Automated ABR ( Auditory Brainstem Respons)• KARENA • Objectif• Non- Invasif• Automatis• Cepat ( < 5 min)• Mudah dinilai (PASS - REFER Kriteria)

• Pemeriksaan yang dilakukan

Oto Acoustic Emission ( OAE )Automated ABR ( Auditory Brainstem Respons)• KARENA • Objectif• Non- Invasif• Automatis• Cepat ( < 5 min)• Mudah dinilai (PASS - REFER Kriteria)

Page 29: Deteksi Dini Pendengaran for MD

QuickTime™ and aTIFF (Uncompressed) decompressor

are needed to see this picture.

Qui ckTi me™ and aTI FF (Uncompressed) decompressor

are needed to see thi s pi cture.

Page 30: Deteksi Dini Pendengaran for MD

Pemeriksaan Automated BERAPemeriksaan Automated BERA

Page 31: Deteksi Dini Pendengaran for MD
Page 32: Deteksi Dini Pendengaran for MD

Pemeriksaan Auditory Stedy State ResponsePemeriksaan Auditory Stedy State Response

Page 33: Deteksi Dini Pendengaran for MD

ABR OAE Tymp

N N N N Hearing sensitivity HR : observ ; it can be proven normal speech/ language development

X X N Severe / Profound SNHL

N X X Conductive / Middle Ear pathology Re-test OAE following ENT treatment

X N NAuditory neuropathyRetro cochlear dysfunctionEvaluation every 6 Mo. – monitor neuro maturation

Page 34: Deteksi Dini Pendengaran for MD

A L U R S KR I NI N G PE N DEN GA R A N B AY I

Bayi baru lahir

(usia >24 jam & sebelum keluar dari RS)

Ob s er v a s i

(s/d 2 tahun atau s/d bisa bicara)

Pass Fail

Usia 3 bulan: Timpanometri OAE & ABR/AABR

DPOAE

Pass, faktor risiko (+)

I nt er v en s i

(sebelum usia 6 bulan)

Pass, faktor risiko (-)

Fail

Page 35: Deteksi Dini Pendengaran for MD

Alur Skrining PendengaranAlur Skrining Pendengaran

Berdasarkan Health Technology Assesment Depkes RI 2006Berdasarkan Health Technology Assesment Depkes RI 2006

Page 36: Deteksi Dini Pendengaran for MD

•Hasil Pemeriksaan• Jika bayi hasilnya baik apakah artinya ?

• Tidak ada masalah pada pendengaran pada saat itu.?

• Jika terdapat faktor resiko maka perlu dilakukan observasi lanjut

• Jika bayi tidak lulus Deteksi Dini ?Kemungkinan terdapat gangguan pendengaran Ulang pemeriksaan

Jika tetap tidak baik hasilnya Perlu

dilakukan pemeriksaan pendengaran secara

lengkap

•Hasil Pemeriksaan• Jika bayi hasilnya baik apakah artinya ?

• Tidak ada masalah pada pendengaran pada saat itu.?

• Jika terdapat faktor resiko maka perlu dilakukan observasi lanjut

• Jika bayi tidak lulus Deteksi Dini ?Kemungkinan terdapat gangguan pendengaran Ulang pemeriksaan

Jika tetap tidak baik hasilnya Perlu

dilakukan pemeriksaan pendengaran secara

lengkap

Page 37: Deteksi Dini Pendengaran for MD

•Hasil Pemeriksaan Deteksi Dini Pendengaran di RSIA di Jakarta

• (Jan- Nov 2007)

•Bayi lahir : 783•Tidak lulus skrining :31 bayi

(3,9 %)

•Hasil Pemeriksaan Deteksi Dini Pendengaran di RSIA di Jakarta

• (Jan- Nov 2007)

•Bayi lahir : 783•Tidak lulus skrining :31 bayi

(3,9 %)

Page 38: Deteksi Dini Pendengaran for MD

Qui ckTi me™ and aTI FF (Uncompressed) decompressor

are needed to see thi s pi cture.

Page 39: Deteksi Dini Pendengaran for MD

Intervensi : habilitasi

pendengaran mulai usia 6 bulan

Auditorik :

Amplifikasi : ABD

Implantasi Kohlea

Terapi Wicara

Pendidikan Khusus

(re)- Habilitasi(re)- Habilitasi

Page 40: Deteksi Dini Pendengaran for MD

Pemeriksaan OAEPemeriksaan OAE

Riwayat keluarga

TORCH

Meningitis

BBLR

Hiperbilirubin

Ototoksik

Asfiksia

Penggunaan Ventilator

Syndrom tertentu

Prematuritas

Faktor ResikoFaktor Resiko

Kesan: Kesan: Kesimpulan :Kesimpulan :Saran :Saran :

Page 41: Deteksi Dini Pendengaran for MD

Terima Terima KasihKasih

Terima Terima KasihKasih