Kolesterol (Bio'12)

download Kolesterol (Bio'12)

of 15

Transcript of Kolesterol (Bio'12)

  • 7/27/2019 Kolesterol (Bio'12)

    1/15

    LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

    MENETAPKAN KADAR KOLESTEROL

    MUHAMAD HUSNU ABADI

    G1C 009 037

    PROGRAM STUDI KIMIA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS MATARAM

    2012

  • 7/27/2019 Kolesterol (Bio'12)

    2/15

    ACARA II

    MENETAPKAN KADAR KOLESTEROL

    A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

    1. Tujuan Praktikum : Untuk menentapkan kadar kolesterol pada serum.

    2. Hari, tanggal Praktikum : Sabtu, 16 Oktober 2012

    3. Tempat Praktikum : Laboratorium Kimia Dasar Fakultas MIPA Universitas

    Mataram.

    B. LANDASAN TEORI

    Kolestrol merupakan steroid yang terbanyak di dalam tubuh manusia. Kolestrol

    memiliki struktur dasar inti steroid yang mengandung gugus metil, gugus hidroksi yang

    terikat pada cincin pertama, dan rantai alkil. Kandungan kolestrol dalam darah berkisar

    200-220 mg/Dl. Kolestrol dalam tubuh dibentuk di dalam liver, dan berasal dari makanan

    (Zulfikar, 2010).

    Kolesterol adalah lipid yang terdapat pada membran sel pada jaringan hewan, dan

    ditransportasikan ke plasma darah pada hewan tersebut. Sebagian besar kolesterol di

    dalam tubuh kita disintesa oleh tubuh dan juga diambil dari sumber makanan. Kolesterol

    memainkan peranan penting dalam proses biokimia misalnya sebagai komponen membran

    sel dan sintesa berbagai hormon steroid ( Sudarma,2009:84).

    Kolesterol merupakan jenis lemak normal yang ada dalam darah, tetapi kolesterol

    dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis yang akhirnya akan

    berdampak pada penyakit jantung koroner. Tetapi kolesterol juga berperan penting dalam

    proses biokimia untuk komponen penyusun membran sel dan sintesa berbegai hormon

    steroid (Rahayu, 2005).

    Adanya kolestrol dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa reaksi warna. Salah

    satu diantaranya adalah reaksi Salkowski. Apabila kolestrol dilarutkan dalam kloroform

    dan larutan ini dituangkan di atas larutan asam sulfat pekat dengan hati-hati, maka bagian

  • 7/27/2019 Kolesterol (Bio'12)

    3/15

    asam berwarna kekuningan dengan flouresensi hijau bila dikenai cahaya. Bagian

    kloroform akan berwarna biru dan yang berubah menjadi merah dan ungu. Larutan

    kolestrol dalam kloroform bila ditambah anhidrida asam asetat dan asam sulfat pekat,

    maka larutan tersebut mula-mula akan berwarna merah, kemudian biru dan hijau. Ini

    disebut reaksi Lieberman Burchard. Warna hijau yang terjadi ini ternyata sebanding

    dengan konsentrasi kolestrol. Karenanya reaksi Lieberman Burcharddapat digunakan

    untuk menentukan kolestrol secara kuantitatif (Poedjiadi, 2007: 74-76).

    Kolesterol merupakan suatu jenis zat lemak (sterol) yang sangat jenuh (poly saturated

    fat), merupakan zat lilin dan agak keras, yang berwarna putih kekuning-kuningan.

    Kebanyakan ditemukan dalam lemak hewani. Kolesterol memiliki beberapa fungsi di

    antaranya adalah (1) diperlukan terutama dalam pembentukan darah, (2) sebagai

    pembentuk dinding sel, (3) sebagai bahan dasar pembentukan vitamin D di kulit dengan

    bantuan sinar matahari, (4) pembentuk hormone sex, (5) disalurkan ke kelenjar bawah

    otak dan kelenjar adrenalin, (6) disalurkan ke dalam empedu guna membantu pencernaan

    makanan dan menyerap lemak dan lain sebagainya (Anonim, 2009).

    Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan suatu tanda yang baik

    sepanjang kolesterol LDL kurang dari 150 mg/dL. Selain itu terdapat juga trigliserida

    yang merupakan suatu hasil dari metabolisme makanan, bukan saja yang berbentuk lemak

    tetapi juga makanan yang berbentuk karbohidrat dan protein yang berlebihan, yang tidak

    seluruhnya dibutuhkan sebagai sumber energi. Kadar trigliserida ini akan meningkat bila

    kita mengkonsumsi kalori berlebihan, lebih besar daripada kebutuhan (Siswono, 2001).

    Jika kadar kolesterol normal (kurang dari 200 mg/dL) maka seseorang dapat dikatakan

    aman dari penyakit jantung koroner. Jika kadar kolesterol di dalam darah berkisar antara

    200 mg/dL sampai 239 mg/dL maka di dalam darah terdapat kadar LDL normal dan kadar

    HDL tinggi serta trigliserida di dalam darah sehingga resiko penyakit jantung masih

    relative rendah. Namun, jika kadar total kolesterol di dalam dalah mencapai 240 mg/dL

    atu lebih memiliki resiko terkena penyakit jantung koroner dua kali lipat daripada kadar

    kolesterol normal karena terrdapat kadar LDL yang tinggi dan kadar HDL yang rendah di

    dalam darah (Artikel: Sumber Informasi Kesehatan Anda, 2009).

    C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM

  • 7/27/2019 Kolesterol (Bio'12)

    4/15

    1) Alat-alat Praktikum :

    Kertas label

    Kuvet

    Labu takar

    Penangas air

    Penjepit tabung reaksi

    Pipet tetes

    Pipet volume 5ml

    Rak tabung reaksi

    Rubber bulb

    Spektrofotometer UV-VIS

    Stopwatch

    Tabung reaksi+tutup

    Tissue

    2) Bahan-bahan Praktikum :

    Aquadest 3 ml

    Alkohol absolut 2.5 ml

    Asam asetat glasial 4 ml

    Asam sulfat (H2SO4) pekat 3 ml

    Colour reagent 4 ml

    Petroleum benzena 5 ml pada pengujian serum

    Serum kolesterol rendah

    Serum kolesterol tinggi

    Serum kolesterol standar

  • 7/27/2019 Kolesterol (Bio'12)

    5/15

    D. SKEMA KERJA

    1. Uji sampel

    2 buah tabung reaksi bertutup

    Masing-masing dimasukkan 2.5 mL alkohol

    + 0.1 mL serum kolesterol rendah pada tabung 1 (kocok)

    + 0.1 mL serum kolesterol rendah pada tabung 2 (kocok)

    @ tabung + 5 mL petroleum benzena (tabung ditutup rapat)

    Dicampur 30 detik

    Hasil

    @ tabung + 3 mL aquadest (dikocok 10-15 menit)

    Didiamkan

    Terbentuk 2 lapisan

    Lapisan atas lapisan bawah

    Dimasukkan dalam tabung reaksi lain

    Diuapkan dalam penangas air (80C) sampai cairan tinggal sedikit

    Didinginkan (dibiarkan mengering)

    Hasil

    @tabung +4 ml colour reagent

    dalam penangas air 5 menit

    Didinginkan pada suhu kamar

    Sampel

    Hasil

    Tabung reaksi blanko

    + 4 ml asam asetat glasial

    Blangko

    2 lapisan2 lapisan

    Diambil lapisan atas

    Dikocok

    Didiamkan dalam ruan ela

    +3 ml asam sulfat pekat

  • 7/27/2019 Kolesterol (Bio'12)

    6/15

    2. Kurva kalibrasi

    Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3

    Masing-masing tabung di + 0.5 ; 1.0 ; 2.0 (mL)

    kolesterol standar 0.05 mg/mL petroleum benzen

    Diuapkan sampai kering dalam penangas air (80C)

    Sisanya yang tertinggal diuapkan pada suhu kamar

    Hasil

    +4 ml colour reagent

    Didinginkan pada suhu kamar

    + 3 ml asam sulfat pekat

    2 lapisan

    Dikocok

    Didiamkan dalam ruang gelap

    Diukur A dan %T pada = 560 nmHasil

    E. HASIL PENGAMATAN

    1. Uji sampel

    No PerlakuanHasil Pengamatan

    Kolesterol rendah Kolesterol tinggi

    1. Ke dalam 2 tabung reaksi

    dimasukkan 2.5 mL alkohol.

    Warna alkohol

    bening Warna Alkohol

    bening .

    2. +0.1 ml serum, dikocok Warna awal serum

    cream, setelah

    dikocok warnanya

    menjadi putih

    keruh.

    Warna awal serum

    crream, setelah

    dikocok warnanya

    menjadi putih

    keruh.

  • 7/27/2019 Kolesterol (Bio'12)

    7/15

    3. + 5 ml petroleum benzen,

    tabung ditutup rapat dan

    dikocok 10 detik.

    Campuran ada 2

    fase. Atas bening

    dan bawah putih

    keruh.

    Campuran ada 2

    fase. Atas bening

    dan bawah putih

    keruh

    4 +3 mL aquadest (dikocok 10-15dmenit ). Didiamkan hingga

    terbentuk 2 lapisan.

    Diambil lapisan atas (bening)

    dan dimasukkan ke tabung

    reaksi yang lain.

    Terbentuk 2lapisan. Atas

    benimg dan bawah

    putih keruh.

    Capuran ada 2lapisan. Atas

    bening, bawah putih

    keruh.

    5 Diuapkan dalam penangas air

    (80C) sampai cairan tinggal

    sedikit, setelah itu dibiarkan

    mengering padat pada suhu

    kamar (T=25o).

    Cairan bening Cairan bening

    .

    6 + 4 mL colour reagent Kuning bening Kuning bening

    7 Dimasukkan ke penangas air

    selama 5 menit, T=80oC

    Warna menjadi

    bening, tabung

    terasa panas.

    Warna menjadi

    bening, tabung

    terasa panas.

    8 +3 ml asam sulfat pekat

    Dimasukkan dalam ruang gelap.

    Kuning bening,

    tinggi.

    Coklat keunguan,

    tinggi.

    9 Diukur A dan %T pada = 560

    nm

    0.03 A

    12.5% T

    2.5 A

    22.2% T

    1

    Pembuatan Blanko

    1 ml serum + 4ml asam asetat

    glasial.

    Warna menjadi

    bening dan ada

    gumpalan putih.

    Warna menjadi

    bening dan ada

    gumpalan putih.

    2 +3 ml asam sulfat pekat

    Didiamkan dalam ruang gelap

    Warna menjadi

    coklatWarna larutan

    menjadi coklat

  • 7/27/2019 Kolesterol (Bio'12)

    8/15

    3 Diukur A dan %T pada = 560

    nm

    -0.043 A

    99.5% T

    2,5 A

    99.5% T

    2. Kurva kalibrasi

    No

    .

    Perlakuan

    Hasil Pengamatan

    Tab. 0.5 ml Tab. 1 ml Tab. 2 ml

    1 @tabung + larutan

    kolesterol standar 0.05

    mg/ml petroleum benzen.

    warna awal cream warna awal cream warna awal cream

    2 Diuapkan sampai kering

    di penangas air pada T

    80oselama 5 menit dan

    sisanya diuapkan pada T

    kamar.

    Larutan berwarna

    bening

    Larutan berwarna

    bening

    Larutan berwarna

    bening

    3 + 3 ml colour reagent Warna menjadi

    kuning bening

    Warna menjadi

    kuning bening

    Warna menjadi

    kuning bening

    4 Diuapkan pada penangas

    air dan didinginkan pada

    suhu kamar.

    Tidak ada

    perubahan warna.

    Tidak ada

    perubahan warna.

    Tidak ada

    perubahan warna.

    5 + 3ml asam sulfat pekat Terbentuk 2

    lapisan, atas

    minyak, bawahputih keruh.

    Tabung terasa

    panas.

    Terbentuk 2

    lapisan, atas

    minyak, bawahputih keruh.

    Tabung terasa

    panas.

    Terbentuk 2

    lapisan, atas

    minyak, bawahputih keruh.

    Tabung terasa

    panas.

    6 Dikocok dan didiamkan

    dalam ruang gelap

    Warna larutan

    menjadi bening.

    Warna larutan

    menjadi bening

    kekuningan.

    Warna larutan

    menjadi

    kekuningan, lebih

    pekat dari tabung

    1ml.

    7 Diukur A dan %T pada

    = 560 nm

    0.008A 0.033A 0.028 A

  • 7/27/2019 Kolesterol (Bio'12)

    9/15

    097.8% T 092.5% T 093.5% T

    F. ANALISA DATA

    1. Persamaan Reaksi

    2. Perhitungan

    Perhitungan T

    A = -Log T

    T = 10-A

    Transmitan

    T = T x 100

    T1 V = 0,5 mL

    A = 0.008 A

  • 7/27/2019 Kolesterol (Bio'12)

    10/15

    T = 097,8 (Kurva Kalibrasi)

    T1 = 10-A

    = 10-0,008

    = 0,981

    T1 = 0,981 x 100

    = 98,1 (Kurva Perhitungan)

    T2 V = 1 mL

    A = 0.033 A

    T = 092,5 (Kurva Kalibrasi)

    T2 = 10-A

    = 10-0,033

    = 0,926

    T2 = 0,926 x 100

    = 92,6 (Kurva Perhitungan)

    T3 V = 2 mL

    A = 0.028 A

    T = 093,5 (Kurva Kalibrasi)

    T3 = 10-A

    = 10-0,028

    = 0,937

    T3 = 0,937 x 100

    = 93,7 (Kurva Perhitungan)

  • 7/27/2019 Kolesterol (Bio'12)

    11/15

    Kolesterol volume 0.5 mL

    Kadar kolesterol standar = 1.25 mg

    Massa = V x kadar

    = 0.5 mLx 0.05 mg/mL

    = 0.025 mg

    Kolesterol volume 1 mL

    Kadar kolesterol standar = 0.05 mg/mL

    Massa = V x kadar

    = 1.0 mLx 0.05 mg/mL

    = 0.05 mg

    Kolesterol volume 2 mL

    Kadar kolesterol standar = 0.05 mg/mL

    Massa = V x kadar

    = 2.0 mLx 0.05 mg/mL petroleum eter

    = 0.1 mg

    3. Kurva kalibrasi

    Berdasarkan kurva didapatkan persamaan y = 0.344x + 0.0022Penentuan kadar kolesterol pada serum

  • 7/27/2019 Kolesterol (Bio'12)

    12/15

    1. Pada serum kolesterol tinggi

    Absorbansi kolesterol tinggi : 2.5

    . y = 0.344x + 0.0022

    2,5 = 0.344x + 0.0022

    2.5 - 0,0022 = 0.344x

    2,4978 = 0,344x

    . x =344.0

    978.2

    = 7,261 mg

    Jadi, kadar kolesterol pada serum kolesterol tinggi adalah :

    = 7,261 mg / 0,1 mL= 72,6 mg/ mL

    = 7260 mg / 100 mL

    2. Pada serum kolesterol rendah

    Absorbansi kolesterol rendah : 0,03

    . y = 0.344x + 0.0022

    0,03 = 0.344x + 0.0022

    0,03 - 0,0022 = 0,344x

    0,0278 = 0,344x

    . x =344,0

    0278,0

    = 0,0808 mg

    Jadi, kolesterol pada serum kolesterol rendah adalah :

    = 0,081 mg / 0,1 mL

    = 0,81 mg / mL

    = 81 mg / 100 mL

    G. PEMBAHASAN

    Praktikum kali ini berjudul Menetapkan Kadar Kolesterol. Sesuai dengan

    judulnya, praktikum ini bertujuan untuk menentukan kadar kolesterol total dalam sampel

    serum darah. Kolesterol total adalah jumlah kolesterol ester dan kolesterol bebas di dalam

    darah. Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah reaksi Lieberman-Burchard.

    Adapun kelebihan reaksi Lieberman-Burchard adalah reaksinya berjalan cepat, reagen

  • 7/27/2019 Kolesterol (Bio'12)

    13/15

    bersifat stabil, realtif mudah, sensitivitas cukup tinggi dan tidak terganggu oleh hormon

    steroid (Ardianto dkk., 2010).

    Kolesterol merupakan suatu sterol jenis lemak normal di dalam darah yangdibutuhkan tubuh untuk sintesis berbagai macam hormone steroid (Ardianto dkk., 2010).

    Dalam konsentrasi tinggi, kolesterol akan mengkristal dalam bentuk Kristal tidak

    berwarna, tidak berasa dan tidak berbau, dan memiliki titik lebur sekitar 0 sampai 1510C.

    Jika kolesterol terdapat pada pembuluh darah maka akan terjadi penyempitan pembuluh

    darah karena kolesterol akan mennyebabkan terjadinya penebalan pada dinding pembuluh

    darah sehingga kelembutan dan kelenturan pembuluh darah akan berkurang. Hal tersebut

    menyebabkan terjadinya gangguan pada aliran darah sehingga jantung harus memompa

    darah lebih keras lagi untuk menstabilkan aliran darah sehingga menimbulkan resiko

    penyakit jantung (Poedjadi, 2007).

    Penambahan alkohol absolut, dan petroleum benzen bertujuan untuk melarutkan

    kolesterol, Kolesterol sangat sukar larut karena kolesterol memiliki gugus fungsi yang

    polar akan tetapi kolesterol juga memiliki ring yang cukup panjang sehingga

    menyebabkan kolesterol bersifat nonpolar. Pengocokan dilakukan dengan alat setrifugasi,

    ini bertujuan agar kolesterol tercampur dengan pelarut petroleum benzen dan alcohol

    absolut. Penambahan aquades bertujuan untuk memisahkan lapisan larutan kolesterol

    dengan komponen lain karena kolesterol cenderung bersifat sedikit polar bila dilihat dari

    gugus fungsi OH nya. Selanjutnya penguapan pada suhu 800C. Dilakukan pada suhu ini

    karena pelarut (etanol absolut dan petroleum benzene) mempunyai titik didih pada

    kisaran suhu tersebut. setelah menguapkan pelarut, yang tersisa hanya kolesterol yang

    akan diuji warnanya. Penambahan colour reagen (1.0 mg FeCl3.6H2O/mL asam asetat

    glasial) berfungsi untuk melarutkan kolesterol dengan bantuan pemanasan. Penambahan

    H2SO4 pekat bertujuan untuk membentuk kompleks warna (Ardianto dkk., 2010). Pada

    praktikum didapatkan 2 lapisan warna yakni coklat keunguan (bawah) dan kuning

    bening (atas). Warna coklat keunguan in i meru pak an bagian da ri asam den gan

    flourosensi hijau bila dikenai cahaya(Poedjiadi, 2007). Sedangkan pada saat

    sebelum pengukuran dengan spektrofotometer larutan kolesterol di tempatkan pada

    kondisi gelap dikarenakan karena sifat dari kolesterol yang dapat menyerap cahaya,

    kolesterol dapat berubah menjadi 7-dihidroksikolesterol yang diubah menjadi vitamin D

    bila terkena sinar (Fessenden, 1986).

    Penetuan kadar kolesterol dalam serum ditentukan dengan pengukuran absorban

  • 7/27/2019 Kolesterol (Bio'12)

    14/15

    pada = 560, karena pada panjang gelombang tersebut diperoleh absorban yang satabil

    (Rahayu, 2005). Kurva kalibrasi dibuat dengan mengalurkan grafik antara konsentrasi

    kolesterol (mg) dengan absorban masing-masing sehingga diperoleh persamaan y =

    0.344x+0,0022. Nila y merupakan nilai absorban sampel (kolesterol) dan x merupakan

    kadar total kolesterol dalam 100 mL darah. Dari hasil pengukuran absorban, diperoleh

    nilai absorban A sebesar 2,5 untuk serum tinggi dan 0.03 pada serum rendah. Perbedaan

    nilai absorbansi antara serum rendah dan serum tinggi berhubungan dengan kadar total

    kolesterol pada serum-serum tersebut. Berdasarkan perhitungan dari persamaan regresi

    grafik, diperoleh kadar kolesterol total serum tinggi sebesar 7260 mg/ 100 mL dan 81 mg/

    100 mL untuk serum rendah. Kadar total kolesterol dalam untuk serum rendah tergolong

    rendah karena 200 mg/100 mL. Dalam darah manusia kadar kolesterol normal

    adalah terdapat kadar kolesterol berkisar antara 150-200 mg/100 mL, sehingga kadar

    kolesterol dalam serum rendah di bawah normal, sedangkan kadar kolesterol dalam

    serum tinggi di atas/sangat melebihi normal. Kadar kolesterol total merupakan jumlah

    kadar HDL, LDL dan trigliserida (kolesterol ester + kolesterol bebas) di dalam darah.

    H. KESIMPULAN

    Pada sampel serum darah kolesterol tinggi terdapat 7260 mg/ 100 mL. Sedangkan

    pada serum darah kolesterol rendah terdapat 81 mg/ mL. Hasil yang dperoleh seperti

    terbalik antara sampel serum tinggi dan rendah. Hal ini bisa terjadi karena factor human

    error. Tetapi dapat disimpulkan bahwa pada serum darah kolesterol tinggi memiliki kadar

    kolesterol yang sangat tinggi, karena kadarnya di atas 200 mg per 100 mL darah, dan pada

    serum darah kolesterol rendah memiliki kadar kolesterol yang sangat rendah, karena

    kadarnya di bawah 200 mg per 100 mL darah

  • 7/27/2019 Kolesterol (Bio'12)

    15/15

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonym. 2009. Apa Arti Tes Kolesterol Anda. Majalah Kesehatan

    http://www.mangkukmerah.com, diakses 28 Oktober 2012.

    Ardianto dkk,. 2010. Laporan Resmi Analisis Klinik Penetapan Kadar Kolesterol Total

    dengan Metode Enzimatik. Golongan I: FKK 2008.

    Fessenden, R.J., and Fessenden, J.S. 1986.Kimia Organik jilid 2. Jakarta : Erlangga.

    Poedjiadi, Anna. 2007.Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI Press.

    Rahayu, Tuti (2005) Kadar Kolesterol Darah Tikus Putih (Rattus Norvegicus L) Setelah

    Pemberian Cairan Kombucha Per-Oral (Blood Cholesterol Degree Of White Rat

    (Rattus Norvegicus L) After Getting Kombucha Fluid Per-Oral). Sains dan teknologi,

    6 (2). Pp. 85-100. Issn 1411-5174

    Siswono. 2001. Bahaya dari Kolesterol Tinggi. Gizi.net. http://www.gizi.net/cgi-

    bin/berita/fullnews.cgi?newsid997059568,35248, diakses 28 Oktober 2012.

    Sudarma. 2009.Kimia Bahan Alam. Mataram: Universitas Mataram.

    Zulfikar. 2010. Steroid. www.chem-is-try.org, diakses 28 Oktober 2012.

    http://www.mangkukmerah.com/http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid997059568,35248http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid997059568,35248http://www.chem-is-try.org/http://www.mangkukmerah.com/http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid997059568,35248http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid997059568,35248http://www.chem-is-try.org/