Koktail Nanas
Transcript of Koktail Nanas
PENGOLAHAN KOKTAIL NANAS
Oleh : Rahayu Martha Jaya
Dalam pengolahan buah nanas (bahan mentah) menjadi buah kaleng atau koktail
(produk) memerlukan beberapa proses baik itu praproses, proses pengolahan maupun
pasca proses. Biasanya pada suatu pabrik pengolahan, tidak hanya mengolah bahan
(nanas) menjadi satu jenis produk saja. Misalnya, pada pengalengan nanas tidak hanya
menghasilkan produk koktail nanas saja tetapi juga memproduksi sari buah (jus) nanas.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi biaya produksi. Nanas yang baru
didatangkan dari luar pabrik (dari pemasok) akan dicuci kebagian pencucian buah.
Pencucian yang digunakan pada pengolahan ini merupakan pencucian basah yaitu
penyemprotan menggunakan air panas pada nanas yang dilewatkan melalui conveyor.
Pencucian ini dipilih karena kontaminan pada buah nanas biasanya berupa debu-debu
ataupun zat-zat berbahaya (misalnya pestisida) yang terdapat pada celah-celah buah
nanas. Kontaminasi ini tidak dapat hilang oleh pencucian kering, sehingga dipilihlah
pencucian cara basah ini.
Pada saat pencucian ini, bagian Quality Control Raw Material akan menganbil 30
buah yangdiambil secara acak dengan cara mengelilingi bin sehingga sample terambil
secara merata. Pengambilan 30 buah ini bertujuan untuk mengontrol bahan mentah yaitu
nanas sehingga dapat ditentukan layak atau tidaknya nanas tersebut diproses lebih lanjut.
20 buah yang telah diambil akan digunakan untuk sample sedangkan 10 buah yang
lainnya akan dianalisa kadar nitratnya. Apabila kadar nitrat pada nanas masih tinggi,
maka nanas akan disimpan pada suhu ruang selama semalam agar nitratnya menguap,
namun apabila kandungan nitrat masih tinggi maka nanas akan diolah menjadi jus nanas,
Setelah pencucian, buah nanas akan dipisahkan menurut kwalitasnya. Pemisahan
ini biasa disebut grading. Spesifikasi standart grading sendiri didasarkan pada ukuran,
bentuk, tekstur, cita rasa, aroma, warna dll. Namun pada grading nanas kali ini hanyalah
berdasarkan ukuran diameter buah nanas. Ukuran buah nanas yang telah dipisahkan dapat
berupa 2T; 2,5T; 1 3/8T; dan 1T. Pemisahan ukuran ini dilakukan agar mempermudah
proses selanjutnya yaitu proses pengupasan.
Pengupasan meliputi pengambilan kulit dan bahan lain yang tidak dikehendaki
dengan tujuan untuk mengambil bagian yang dapat dimakan dan memperbaiki
kenampakan pada produk akhir. Pengupasan nanas dilakukan secara mekanis. Alat
pengupas nanas biasanya dilengkapi denganaalat pemotong yang dapat diukur dan
disesuaikan dengan besar kecilnya buah. Pengupasan disini tidak hanya membuang
kulitnya saja tetapi termasuk membuang mata tunas, kulit, kedua pangkal nanas baik itu
atas maupun bawah serta membuang jantung nanas. Pengupasan ini akan menghasilkan
buah nanas berbentuk silinder (slugh) dan sisa daging buah nanas. Sisa daging tersebut
biasanya dimanfaatkan dan diolah menjadi produk lain seperti jus nanas.
Slugh kemudian mengalami proses pencucian kembali dengan penyemprotan
dengan keran air sehingga kotoran yang mungkin masih ada pada slugh menjadi hilang.
Apabila masih terdapat mata tunas pada slugh maka akan dilakukan pengambilan
kembali menggunakn pinset. Slugh yang telah bersih kemudia dialirkan melalui konveyor
untuk dipotong sesuai alat. Bentuk potongan slugh dapat berupa slide, chunk, tabbit, dan
crushed. Setelah itu dilakukan pengisian nanas kedalam kaleng.
Pada saat pengisian kaleng, bagian atas harus diberi heat space agar pada waktu
sterilisasimasih ada tempat untuk nanas memuai atau mengembangkan isi sehingga
kaleng tiak rusak. Heat space ini dapat diisi dengan gas inert. Hal ini bertujuan sebagai
pemvakuman atau penghampaan. Tujuan dari penghampaan adalah :
Mencegah terjadinyatekanan yang berlebihan dalam wadah pada waktu sterilisasi
Mengeluarkan oksigen dan gas-gas dari nanas dan kaleng
Mengurangi terjadinya karat
Agar tutup kaleng tetap cekung
Mencegah reaksi oksidasi yang dapat menimbulkan kerusakan flavour serta
kerusakan vitamin pada nanas
Pada saat pengisian, bagian Quality Control Raw Material kembali mengambil
sample setiap 2jam sekali dengan sample 5 kaleng. Ini dilakukan untuk mengontrol
pengisian buah kedalam kaleng, apakah sudah memenuhi standart atau belum.
Setelah itu dilakukan penutupan kaleng. Penutupan kaleng disebut dengan istilah
sealing. Penutupan tidak boleh terdapat kebocoran sedikitpun karena dapat merusak
produk. Kaleng yang telah ditutup kemudian dimasukan kedalam cooker untuk proses
pemasakan dan sterilisasi dengan suhu 98-108ºc selama 20 menit.
Diagram Alir
1. Nanas didatangkan dari pemasok
2. Pencucian basah
3. Grading
4. Pengupasan
5. Pencucian kembali
6. Pemotongan
7. Pengisian nanas kedalam kaleng
8. penutupan kaleng
9. Pemasakan dan sterilisasi
Penjelasan diagram alir:
1. Biasaya pada industri-industri yang memproduksi dalam skala besar (skala
pabrik) mendatangkan bahan baku utamanya dari pemasok.
2. Pencucian basah: pada langkah pencucian basah ini termasuk CP (Control Point).
Pencucian pertama yang digunakan pada pengolahan ini dengan menggunakan
pencucian cara basah yaitu penyemprotan menggunakan air panas pada nanas
yang dilewatkan melalui conveyor. Agar debu-debu atau pun zat-zat bebahaya
(misalnya, pestisida) yang terdapat pada celah-celah buah nanas dapat hilang.
3. Grading: pada langkah grading termasuk CP. Grading yaitu pemisahan menurut
kwalitasnya, standart grading sendiri didasarkan pada ukuran, bentuk, tekstur, cita
rasa aroma, warna dll. Namun pada grading nanas kali ini hanyalah berdasarkan
ukuran diameter buah nanas. Pemisahan ukuran ini dilakukan untuk
mempermudah proses selanjutnya.
4. Pengupasan: pada langkah pengupasan ini termasuk CP. Pengupasan melalui
pengambilan kulit dan bahan lain yang tidak dikehendaki dengan tujuan untuk
mengambil bagian yang dapat dimakan dan memperbaiki kenampakan pada
produk akhir. Pengupasan nanas dilakukan secara mekanis. Pengupasan disini
tidak hanya membuang kulitnya saja tetapi termasuk membuang mata tunas, kulit,
kedua pangkal nanas (atas & bawah) serta membuang jantung nanas. Pengupasan
ini akan menghasilkan buah nanas berbentuk silinder (slugh) dan sisa daging buah
nanas.
5. Pencucian kembali: pada langkah pencucian kembali ini termasuk CP. Slugh
kemudian dicuci dengan penyemprotan menggunakan keran air sehingga kotoran
yang masih ada pada slugh menjadi hilang. Apabila masih terdapat mata tunas
pada slugh maka akan dilakukan pengambilan kembali menggunakan pinset.
6. Pemotongan: Slugh yang telah bersih kemudian dipotong sesuai alat. Bentuk
potongan slugh dapat berupa slide, chunk, tabbit, dan crushed.
7. Pengisian nanas kedalam kaleng: pada saat pengisian kedalam kaleng, bagian atas
harus diberi heat space agar pada waktu sterilisasi masih ada tempat untuk nanas
memuai atau mengembangkan isi sehingga kaleng tidak rusak. Heat space diisi
dengan gas inert, hal ini bertujuan untuk pemvakuman atau penghampaan.
8. Penutupan kaleng (sealing): pada langkah penutupan kaleng (sealing) termasuk
CP. Penutupan tidak boleh terdapat kebocoran sedikitpun, karena dapat merusak
produk.
9. Pemasakan dan sterilisasi: pada langkah ini termasuk CCP. Kaleng yang telah
ditutup kemudian dimasukan kedalam cooker untuk proses pemasakan dan
sterilisasi dengan suhu 98-108ºC selama 20 menit.
Identifikasi Bahaya
Melakukan analisis bahaya
Bahan baku:
1. Nanas
2. Kaleng
Tahapan proses mulai dari pencucian basah sampai pemasakan dan sterilisasi
CCP pada pengolahan koktail nanas
Pemasakan dan sterilisasi
Jenis bahaya bakteri dan kapang, batas kritisnya suhu 98-108ºC selama 20 menit
REFERENSI
http://eremjezone.blogspot.com/2010/05/pengolahan-koktail-nanas.html