Kokoh Dan Indahnya Silaturahmi

3
Kokoh dan Indahnya Silaturahmi Sumber: Manajemen Qolbu Online  Oleh : Aa Gym Alhamdulillaahirabbil'aalamiin, Allahuma shalli 'ala Muhammad waala aalihi washaabihii ajmai'iin, Saudaraku yang budiman, seiri ng  berlalu nya bulan Ramad han yaitu bulan penuh dengan hikmah , marilah kita jalani kehidupan kembali ke fitrah kit a, sebagai insan Allah SWT. Dengan semangat yang baru, terutama diawali dengan Pertama, Meningkatkan Silaturahmi  Hikmah dari sikap Nabi Muhammad selalu ber beda jalan ketika  berangk at d an p ulang dari masjid adala h kare na beliau setiap waktu ingin selalu memperbanyak silaturahmi dengan umatnya. Artinya kitapun harus memiliki budaya yang sama yaitu upayakan memiliki  jadwal dan c ara k husus untuk bersila turah mi d engan sebany ak mungkin kalangan, baik yang sudah dikenal ataupun yang belum. Baik yang akrab maupun yang tak menyukai kita. Andai saja kita t ahu kedahsyatan manfaat silaturahmi, niscaya sepanjang waktu ini rasanya ingin selalu bersilaturahmi. Setidaknya silaturahmi yang baik akan menambah saudara baru dan mempereratnya, menambah wawasan dan ilmu serta semakin menambah kekuatan bagi ukhuwah kita. Sering sekali terjadi salah  paham karena lemah nya komun ikasi akiba t jara ngnya  bersila htura mi. Pende k ka ta sil ahtura mi y ang t eratur dan terprogra m dengan baik adalah bagian kunci suksesnya ukhuwah kita ini. Kedua, Kirimlah Hadiah 

Transcript of Kokoh Dan Indahnya Silaturahmi

 

Kokoh dan Indahnya SilaturahmiSumber: Manajemen Qolbu Online 

Oleh : Aa Gym

Alhamdulillaahirabbil'aalamiin, Allahuma shalli 'ala Muhammad

waala aalihi washaabihii ajmai'iin, Saudaraku yang budiman, seiring

 berlalunya bulan Ramadhan yaitu bulan penuh dengan hikmah,

marilah kita jalani kehidupan kembali ke fitrah kita, sebagai insan

Allah SWT. Dengan semangat yang baru, terutama diawali dengan

Pertama, Meningkatkan Silaturahmi 

Hikmah dari sikap Nabi Muhammad selalu berbeda jalan ketika

 berangkat dan pulang dari masjid adalah karena beliau setiap waktu

ingin selalu memperbanyak silaturahmi dengan umatnya. Artinya

kitapun harus memiliki budaya yang sama yaitu upayakan memiliki

 jadwal dan cara khusus untuk bersilaturahmi dengan sebanyak 

mungkin kalangan, baik yang sudah dikenal ataupun yang belum.

Baik yang akrab maupun yang tak menyukai kita.

Andai saja kita tahu kedahsyatan manfaat silaturahmi, niscaya

sepanjang waktu ini rasanya ingin selalu bersilaturahmi. Setidaknya

silaturahmi yang baik akan menambah saudara baru dan

mempereratnya, menambah wawasan dan ilmu serta semakin

menambah kekuatan bagi ukhuwah kita. Sering sekali terjadi salah

 paham karena lemahnya komunikasi akibat jarangnya

 bersilahturami. Pendek kata silahturami yang teratur dan terprogram

dengan baik adalah bagian kunci suksesnya ukhuwah kita ini.

Kedua, Kirimlah Hadiah 

 

 Nabi Muhammad Saw, sudah mengisyaratkan bahwa berkiriman itu

akan menambah rasa sayang dan memang kenyataannyapun

demikian. Bila ada yang berkirim sesuatu yang bermanfaat bagi kita,

 pada umumnya akan senang hati dan merasa hutang budi, cenderung

lebih memaafkan dan mempererat hubungan.

Oleh karena itu, kita harus memiliki program pengadaan dana untuk 

hadiah kepada orang tua, tetangga, kawan dekat, dan siapapun yang

kita harapkan dapat bersinergi dalam ukhuwah ini. Tentu saja

semuanya ini harus sangat terjaga, keikhlasannya. Biasakanlah

setiap kali memiliki makanan, tetanggapun ikut menikmatinya. Jauh

sangat lebih baik kita makan hanya separuh dari makanan sendiri

dan sebagian yang lain dinikmati saudara seiman lainnya dari pada

kenyang sendiri dan orang lain tak mendapatkan apapun.

Ketiga, Jauhi Perdebatan walaupun Benar 

Jujur saja sebetulnya perdebatan yang banyak terjadi tampaknya

 bukan sedang mencari kebenaran tapi lebih dekat kepada mencari

kemenangan pendapatnya sendiri, hal ini tampak dari cara dan

 bentuk percakapannya yang lebih menjurus pada berbantah-

 bantahan secara emosi, kata yang saling menyerang dan bau

 permusuhan saling menyudutkan, jauh dari cara kajian ilmiah yang

 penuh etika.

Maka sekiranya kita ada dalam situasi yang tak sehat ini menghindar 

dari berdebat bukanlah suatu tindakan menghindar dari kebenaran,

melainkan menghindar dari peluang bangkit dan berkobarnya

suasana permusuhan, berpalinglah dan carilah topik bahasan yang

lebih mempersatukan.

Tentu saja bukan tidak boleh mengadakan diskusi pemecahan

masalah, namun harus didasari kesiapan mental yang baik, kesiapan

ilmu yang memadai, dan kesiapan mendengar serta berbicara yang

 

 baik pula, Insya Allah akan datang petunjuk Allah dalam mecari

kebenaran.

Keempat, Selalu Berusaha Mendahului Menegur,

Mengucapkan Salam, Berjabat Tangan Dengan Ramah Dan

Tulus. 

Dengan kata lain, praktekkan lima (5) S senyum, sapa, salam, sopan,

dan santun. Insya Allah interaksi kita kepada siapapun akan jauh

lebih bermakna jikalau wajah kita senantiasa diliputi senyuman,

sapa penuh kelembutan, dan akhlak yang penuh kerendahan hati

akan memikat setiap orang yang kita jumpai. Alangkah indahnya

wajah yang jernih, ceria, senyum yang tulus dan ikhlas,

membahagiakan siapapun.

Betapa nyamannya suasana saat salam hangat ditebar, saling

mendo’akan, menyapa dengan ramah, lembut dan penuh perhatian.

Alangkah agungnya pribadi kita, jika penampilan kita selalu sopan

dengan siapapun dan dalam kondisi bagaimanapun. Betapa

nikmatnya dipandang, jika pribadi kita santun, mau mendahulukan

orang lain, rela mengalah dan memberikan haknya, lapang dada,

 pemaaf yang tulus, dan ingin membalas keburukan dengan kebaikan

serta kemuliaan. (and/aep)***