NIKMAT DAN INDAHNYA SHALAT TAHAJUD

138
NIKMAT DAN INDAHNYA SHALAT TAHAJUD Sep 29, '09 10:14 PM for everyone Keutamaan Shalat Tahajud Di antara ajaran Rasulullah SAW yang paling dianjurkan adalah shalat Tahajud. Sehingga, dalam literatur fikih Islam, shalat Tahajud diberi hukum sunah muakkadah (sangat dianjurkan). Shalat Tahajud ini dilakukan pada malam hari setelah shalat Isya dan disyaratkan tidur terlebih dahulu. Pelaksanaan Tahajud itu sendiri dikaitkan dengan waktu yang utama, yaitu sepertiga malam terakhir. Bahkan, ada yang menyebut waktu shalat Tahajud adalah di saat ketika kita dapat mendengar suara jarum yang jatuh di atas lantai. Allah SWT berfirman, ''Dan di antara waktu malam, maka bertahajudlah sebagai (ibadah) kesunatan bagimu, semoga Tuhan mengangkatmu ke derajat yang mulia.'' (Al-Israa': 79). Untuk melaksanakan shalat Tahajud memang merupakan perjuangan yang sangat berat. Apalagi ia dilaksanakan pada waktu manusia sedang enak-enaknya tidur, dalam udara yang dingin, bahkan harus perang melawan nafsu dan setan yang akan selalu membisikkan untuk tidur lelap. Namun, Allah Maha Mengetahui setiap ibadah hamba-Nya dan Maha Penyayang terhadap usaha taqarrub kepada-Nya, Dia memberikan fadhilah (keutamaan) yang besar kepada siapa saja yang melakukan ibadah sunah ini, yaitu derajat yang mulia, baik di dunia ini maupun di hadapan-Nya nanti, sebagaimana tersirat dalam ayat di atas. Sebuah hadis qudsi tentang fadhilah Tahajud ini, sebagaimana diriwayatkan Bukhari, Muslim, Malik, Turmudzi, dan Abu Dawud, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ''Tuhanmu yang Maha Pemberi Berkah dan Maha Mulia, selalu turun ke langit dunia setiap malam, pada paruh waktu seperti tiga malam terakhir, dan Dia berfirman,

Transcript of NIKMAT DAN INDAHNYA SHALAT TAHAJUD

NIKMAT DAN INDAHNYA SHALAT TAHAJUDSep 29, '09 10:14 PMfor everyone

Keutamaan Shalat Tahajud 

Di antara ajaran Rasulullah SAW yang paling dianjurkan adalah shalat Tahajud. Sehingga, dalam literatur fikih Islam, shalat Tahajud diberi hukum sunah muakkadah (sangat dianjurkan). 

Shalat Tahajud ini dilakukan pada malam hari setelah shalat Isya dan disyaratkan tidur terlebih dahulu. Pelaksanaan Tahajud itu sendiri dikaitkan dengan waktu yang utama, yaitu sepertiga malam terakhir. Bahkan, ada yang menyebut waktu shalat Tahajud adalah di saat ketika kita dapat mendengar suara jarum yang jatuh di atas lantai.

Allah SWT berfirman, ''Dan di antara waktu malam, maka bertahajudlah sebagai (ibadah) kesunatan bagimu, semoga Tuhan mengangkatmu ke derajat yang mulia.'' (Al-Israa': 79).

Untuk melaksanakan shalat Tahajud memang merupakan perjuangan yang sangat berat. Apalagi ia dilaksanakan pada waktu manusia sedang enak-enaknya tidur, dalam udara yang dingin, bahkan harus perang melawan nafsu dan setan yang akan selalu membisikkan untuk tidur lelap.

Namun, Allah Maha Mengetahui setiap ibadah hamba-Nya dan Maha Penyayang terhadap usaha taqarrub kepada-Nya, Dia memberikan fadhilah (keutamaan) yang besar kepada siapa saja yang melakukan ibadah sunah ini, yaitu derajat yang mulia, baik di dunia ini maupun di hadapan-Nya nanti, sebagaimana tersirat dalam ayat di atas.

Sebuah hadis qudsi tentang fadhilah Tahajud ini, sebagaimana diriwayatkan Bukhari, Muslim, Malik, Turmudzi, dan Abu Dawud, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ''Tuhanmu yang Maha Pemberi Berkah dan Maha Mulia, selalu turun ke langit dunia setiap malam, pada paruh waktu seperti tiga malam terakhir, dan Dia berfirman, 'Barang siapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, barangsiapa mengajukan permintaan kepada-Ku akan Aku berikan, dan barangsiapa memohon ampun kepada-Ku akan Aku ampuni'.''

Mahasuci Allah. Itulah tiga keutamaan shalat Tahajud dan ketiganya pula merupakan harapan setiap hamba. Setiap hamba pasti berharap doanya terkabul, permintaannya diberikan, dan dosa-dosa diampuni. Mustahil bagi seorang hamba berharap bahwa setiap doanya ditolak, permintaannya diabaikan, dan dosa-dosanya terus menumpuk.

Alangkah indahnya jika setiap kita umat Islam bisa mengumandangkan adzan, lalu shalat Tahajud, dan kemudian dilanjutkan dengan doa.

Doa untuk kebaikan dan kesejahteraan bangsa, meminta rezeki yang halal, ilmu yang bermanfaat, serta kehidupan yang baik (hasanah). Kita memohon ampun setiap dosa yang kita sengaja maupun tidak sengaja, dengan segala pengakuan khilaf kepada Rabb yang Maha Pengampun.

Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkaulah pendiri langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah Raja langit dan bumi, serta segala yang ada di dalamnya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah cahaya langit dan bumi, serta segala yang ada di dalamnya. Bagi-Mu segala puji, Engkau-lah al-Haq, janji-Mu benar, perjumpaan dengan-Mu adalah benar, firman-Mu adalah benar, surga dan neraka-Mu adalah benar, para nabi-Mu adalah benar dan Muhammad SAW adalah benar serta hari kiamat adalah benar. Wallahu a'lam. Tags: azan shalat tahajudPrev: ALANGKAH INDAHNYA MENGUMANDANGKAN AZAN SEBELUM SHALAT TAHAJUDNext: MANFAAT SHALAT UNTUK KESEHATAN TUBUHreply share

 

PENGUMUMAN: Promosikan buku-buku Anda di Google - gratis

 

Sholat Tahajud Yang Indah Senin, 28 Desember 2009 @ 20:31 WIB - Diari

  By: agussyafii

Pagi saya di Rumah Amalia kedatangan tamu, seorang perempuan muda yang bekerja di perusahaan swasta di Sudirman. Beliau bertutur, 'Mas Agus, saya sangat malas untuk pergi kerja seperti biasanya. Hp di silent mode, karena tidak ingin terganggu apapun. saya sedang dirundung kebingungan karena telah menggunakan uang kantor, dan atasan saya menanyakan uang tersebut. ampuuun saya merasa gelap, dan akhirnya saya tidak masuk kerja. seharian saya kebingungan di rumah. saya tidak tahu harus berbuat apa.' ucapnya dengan wajah nampak penuh masalah.

Saya mengusulkan kepada beliau agar sholat tahajud sesampai di rumah, 'Memohonlah kepada Alloh SWT, agar diberikan petunjuk.' Selepas adzan Isya' beliau izin pamit untuk pulang. Saya mempersilahkan untuk meminum tehnya terlebih dahulu. Terlihat wajahnya penuh keraguan, 'Bagaimana mungkin masalah saya bisa diselesaikan dengan sholat tahajud?' itu pertanyaan yang dilontarkan sebelum meninggalkan saya. Sayapun tersenyum mendengar pertanyaan itu. 'Yakinlah, Alloh SWT akan membantu anda,'

Beberapa hari kemudian, perempuan muda itu datang lagi ke Rumah Amalia, beliau

bertutur, 'setelah pulang dari Rumah Amalia, di tengah malam saya putuskan untuk mengadu pada penguasa alam ini, saya tundukkan,sujudkan kening serendah-rendahnya untuk mengharap ridho Alloh SWT. 'tuturnya.

'Saya pasrahkan segalanya pada penguasa kerajaan langit dan bumi ini, saya curhat kepada Sang Khaliq. Saya pasrah berangkat kerja dengan bulat tekad saya akan katakan sesungguhnya, dibenak saya saat itu saya akan dipecat tapi saya pasrah.' lanjutnya, terlihat wajahnya memerah.

'Tapi apa yang terjadi Mas Agus? Subhanallah atasan saya hanya terdiam ketika mendengar pengakuan saya dan akirnya beliau langsung memberikan solusi tanpa harus memecat saya dari pekerjaan. Sungguh luar biasa indahnya Sholat Tahajud!' tuturnya dengan senyuman. Sore itu telah menjadi sebuah kesaksian betapa indahnya sholat tahajud sebagai solusi hidup, 'Menyelesaikan masalah, tanpa masalah.'

Wassalam,agussyafii

---Yuk, sambut satu cinta untuk anak-anak Amalia. Dalam kampanye program 'Satu Cinta Untuk Amalia (TALIA)' Kirimkan dukungan dan komentar anda di http://agussyafii.blogspot.com atau http://www.facebook.com/agussyafii, http://www.twitter.com/agussyafii, atau sms di 087 8777 12 431

Menyingkap Rahasia Sains Tahajud

pada saat seseorang menggelar sajadah untuk menunaikan shalat tahajud, ia berada dalam kondisi layaknya orang yang melakukan meditasi dan relaksasi. jika kita pernah mendengar lirik lagu tombo ati yang didendangkan budayawan kondang emha ainun nadjib bersama kelompok musik kiai kanjeng, tahajud disebut sebagai salah satu pengobat hati. sebab shalat sunah yang ditunaikan di keheningan malam itu, mengantarkan orang yang menunaikannya menjadi lebih dekat dengan allah. hati yang dekat dengan tuhannya adalah hati yang damai.

orang yang rindu tahajud adalah orang yang mempunyai kadar keikhlasan lebih. ia rela untuk menghentikan kelelapan tidurnya dan bersimpuh pada sang khalik. alquran memuji mereka dengan menyebutnya sebagai orang-orang yang menjauhkan lambungnya dari tempat peraduan.

tahajud diketahui sebagai ibadah yang ditunaikan pada malam hari, saat setiap orang mengistirahatkan tubuhnya dari kelelahan aktivitas di siang hari. banyak kalangan menyatakan bahwa idealnya masa tidur di malam hari adalah enam hingga delapan jam. tidur di malam hari akan memberikan energi baru bagi seseorang untuk melakukan aktivitasnya di pagi hingga siang hari.

namun kemudian muncul sebuah pendapat lain dari seorang ilmuwan bernama ray meddis. ia menyatakan bahwa masa tidur yang sempurna hanyalah tiga hingga empat jam setiap harinya. seseorang akan mengalami deep slep sekitar tiga hingga empat jam saja. tentu seorang muslim mampu memanfaatkan sisa masa tidur itu untuk memadu cinta dengan tuhannya, melalui shalat tahajud.

“bangunlah untuk shalat di malam hari kecuali sedikit daripadanya. yaitu seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah alquran dengan perlahan-lahan.” (al-muzammil [73]: 2-4).

seorang ilmuwan muslim asal mesir, fadhlalla haeri, menyatakan bahwa ayat tersebut memberikan panduan bagi muslim untuk mencapai keseimbangan. di sisa masa istirahatnya, tiga jam masa efektif tidur malam, maka ia pun semestinya bangun untuk menjalankan aktivitas yang bermanfaat. bangun di waktu malam adalah salah satu aktivitas yang memberikan manfaat.

ia menambahkan, pada saat itu energi did lam tubuh seseorang berada dalam kondisi rndah. selain itu, medan refleksi juga begitu bersih. dalam tradisi india, kondisi seperti itu disebut sebagai tahap pembentukan kesadaran yang terjadi pada titik energi ketujuh atau cakra mahkota. dampaknya, akan meningkatkan intuisi seseorang dan kesadaran diri untuk mampu mengendalikan emosi negatif.

menurut haeri, pada saat seseorang menggelar sajadah untuk menunaikan shalat tahajud, ia berada dalam kondisi layaknya orang melakukan meditasi dan relaksasi atas kelenjar pineal. ini akan menspiritualkan intelektual sesorang disertai dengan kemampuan personal untuk selalu mendekatkan diri kepada allah serta menjalin hubungan yang harmonis dengan sesamanya.

tak hanya itu, pada saat matahari terbenam, kelenjar pineal mulai bekerja dan memproduksi hormon melatonin dalam jumlah besar dan mencapai puncaknya pada pukul 02.00 hingga 03.00 dini hari. hormon inilah yang kemudian menghasilkan turunan asam amino trytophan dalam jumlah besar pula.

tahukah anda? tahajud menjadi sarana untuk mempertahankan melatonin dalam jumlah yang stabil.

hormon melatonin akan membentuk sistem kekebalan dalam tubuh dan membatasi gerak pemicu tumor seperti estrogen. haeri mengungkapkan bahwa pada masa kanak-kanak melatonin yang ada di dalam tubuh berjumlah 120 picogram. namun jumlah tersebut akan semakin menurun pada usia 20 30 tahun. selain secara alamiah, pengurangan jumlah melatonin di dalam tubuh juga diakibatkan adanya pengaruh eksternal, seperti: tidur larut, medan elektromagnetik, dan polutan kimia misalnya pestisida, yang pada akhirnya menyebabkan penyakit tekanan darah tinggi dan sakit kepala. pada titik tertentu bahkan menyebabkan turunnya sistem kekebalan tubuh.

kafein yang terkandung di dalam kopi, teh hitam, dan soda tertentu juga akan menyebabkan kemampuan antioksidan melatonin berkurang. keadaan ini akan membahayakan sel-sel tubuh saat seseorang tengah terjaga. dengan demikian, kata haeri, yang harus menjadi perhatian adalah bukan kuantitas tidur seseorang untuk memberikan kebugaran pada tubuh, tetapi justru kualitas

tidur. tiga jam adalah waktu yang cukup untuk itu.

tahajud tidak hanya memberikan pengaruh pada posisi melatonin. gerakan ibadah di sepertiga malam terakhir ini juga memberikan pengaruh tertentu pada tubuh. setidaknya, pada saat berdiri tegak dan mengangkat takbir secara tidak langsung akan membuat rongga toraks dalam paru-paru membesar. ini akan menyebabkan banyak oksigen yang masuk ke dalamnya. ada kesegaran yang dirasakan ketika seseorang dapat menghirup udara segar ke dalam paru-parunya di keheningan malam itu. pada saat sujud, seluruh berat dan daya badan dipindahkan sepenuhnya pada otot tangan, kaki, dada, perut, leher, dan jari kaki. proses ini dilakukan berulang-ulang sesuai jumlahrakaat shalat tahajud yang kita lakukan.

setelah oksigen masuk ke dalam paru-paru, oksigen diedarkan ke seluruh tubuh dengan lancar karena adanya pergerakan otot selama ruku’ dan sujud. selain itu, dalam shalat seseorang juga melakukan gerakan duduk di antara dua sujud dan tahiyat yang menyebabkan adanya gerakan tumit, pangkal paha, jari tangan, jari kaki, dan lainnya. tentu peredaran oksigen akan menjadi lancar. __________________

Memberi bukan berarti kehilangan. Menerima bukan berarti kemujuran. Memberi adalah awal dari penerimaan. Menerima adalah akhir daripada

pemberian

Minggu, 31 Januari 2010

FAWAID SHALAT SUNNAH

Tidak ada sesuatu yang diperintahkan atau dianjurkan dalam Islam kecuali ia mengandung hikmah-hikmah atau faidah-faidah mulia, tanpa kecuali shalat sunnah. Di antara fawaidnya adalah:

Pertama,Menjaga shalat sunnah membantu hamba untuk masuk ke dalam deretan sabiqina bil khairat sebagaimana dalam ayat 32 surat Fathir yang telah hadir di tulisan sebelumnya dan hal itu menurut penafsiran sebagian ulama.

Kedua, Menjaga shalat sunnah mendekatkan hamba kepada Allah dan selanjutnya membuat hamba meraih mahabbah, kecintaan dari Allah Ta'ala.

م�ن� : : : يقول تعالى الله إن وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قال عنه الله رضي هريرة أبي عنال7 �ز� ي و�م�ا �يه9 ع�ل 7ه7 ض�ت �ر� اف�ت م9م>ا 9ل�ي> إ �ح�ب> أ يء@ 9ش� ب �د9ي ع�ب 9ل�ي> إ ب� �ق�ر> ت و�م�ا ب9 9الح�ر� ب 7ه7 �ت آذ�ن ف�ق�د� Kا 9ي و�ل ل9ي ع�اد�ى

>ه7 ب ح97 أ >ى ت ح� �و�اف9ل9 9الن ب �ي> 9ل إ ب7 �ق�ر> �ت ي �د9ي ...ع�ب

Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman, ‘Barangsiapa memusuhi waliKu maka Aku mengumumkan perang terhadapnya. HambaKu tidak mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada apa yang telah Aku wajibkan atasnya. HambaKu terus mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku menyintainya…” Diriwayatkan oleh al-Bukhari.

Ketiga, Menjaga shalat sunnah memberi peluang bagi seorang hamba untuk menyertai Nabi saw di surga.

Dari Rabi’ah bin Kaab al-Aslami berkata, Rasulullah saw bersabda kepadaku, “Mintalah.” Aku menjawab, “Aku berharap bisa menyertaimu di surga.” Nabi saw bertanya, “Apakah tidak yang lain?” Aku menjawab, “Cukup itu.” Maka Nabi saw bersabda, “Bantulah aku atas dirimu dengan memperbanyak sujud.” Diriwayatkan oleh Muslim.

Hadits ini mempunyai kisah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dan dinyatakan shahih li ghairihi oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih at-Targhib wat Tarhib no. 388, Rabi’ah berkata, “Di siang hari aku melayani Nabi saw, jika malam tiba, aku datang ke pintu Rasulullah saw dan tidur di sana. Aku selalu mendengar beliau mengucapkan, ‘Subhanallah, Subhanallah, Subhana Rabbi.’ Sampai aku merasa bosan dan tidak kuat menahan kantuk sehingga aku pun tidur. Suatu hari Rasulullah saw berkata kepadaku, ‘Wahai Rabi’ah, mintalah sesuatu kepadaku, aku akan memberimu.’ Aku menjawab, ‘Beri aku waktu untuk berpikir.’ Rabi’ah berkata, “Aku ingat bahwa dunia fana dan terputus, maka aku berkata kepada Rasulullah saw, ‘Ya Rasulullah, aku memohon kepadamu agar engkau berdoa kepada Allah agar Dia menyelamatkanku dari neraka dan memasukkanku ke dalam surga.’ Rasulullah saw diam sesaat lalu bersabda, ‘Siapa yang menyuruhmu meminta itu?’ Aku menjawab, ‘Tidak ada, akan tetapi aku menyadari bahwa dunia fana dan terputus sementara engkau mempunyai kedudukan mulia di sisi Allah seperti saat ini, maka aku ingin engkau berdoa kepada Allah untukku.’ Rasulullah saw bersabda, ‘Aku lakukan, namun bantulah aku untuk memenuhi keinginanmu itu dengan memperbanyak sujud.”

Memperbanyak sujud berarti memperbanyak shalat, ungkapan ini termasuk, ‘Menyebut sebagian dan maksudnya adalah keseluruhan.’ Dan yang mungkin diperbanyak adalah shalat sunnah.

Keempat, Menjaga shalat sunnah memperbaiki kekurangan yang mungkin terjadi dalam shalat-shalat fardhu.

Dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw bersabda, “Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali dihisab adalah shalat, Rabbuna berfirman kepada malaikat –Padahal Dia lebih mengetahui- ‘Lihatlah shalat hambaKu, apakah dia menyempurnakannya atau tidak?’ Jika dia menyempurnakannya maka ditulis sempurna untuknya, jika dia mengurangi sebagian darinya maka Allah berfirman, ‘Lihatlah, apakah hambaKu mempunyai shalat sunnah?’ Jika dia mempunyai shalat sunnah maka Allah berfirman, ‘Sempurnakanlah untuk hambaKu faridhahnya dari sunnahnya…” Diriwayatkan oleh Abu Dawud.

Kelima, Memperbanyak sujud membuka peluang dikabulkannya doa.

Nabi saw bersabda, “Keadaan di mana hamba paling dekat kepada Rabbnya adalah sewaktu dia sujud, maka perbanyaklah doa.” Diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah.

Keenam, Menjaga shalat sunnah merupakan bukti syukur hamba kepada Allah Ta'ala yang telah melimpahkan nikmat-nikmat yang tidak terhitung dan tidak ternilai.

Dari Aisyah bahwa Nabi saw melakukan shalat malam sampai kedua kakinya bengkak, maka Aisyah berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan ini padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang telah berlalu dan yang akan datang?” Rasulullah saw menjawab, “Aku hanya ingin menjadi hamba yang pandai bersyukur.” Muttafaq alaihi. Wallahu a’lam.

Ketujuh, Menjaga shalat sunnah meninggikan derajat dan melebur kesalahan.

Dari Ma’dan bin Abu Thalhah berkata, “Aku bertemu Tsauban mantan hamba sahaya Rasulullah saw, aku berkata kepadanya, ‘Katakan kepadaku suatu amal yang bisa aku kerjakan yang dengannya Allah memasukkanku ke dalam surga.’ Tsauban tidak menjawab. Aku mengulanginya sampai tiga kali, maka dia berkata, ‘Aku telah menanyakan hal itu kepada Rasulullah saw dan beliau bersabda, ‘Perbanyaklah sujud untuk Allah, karena kamu tidak bersujud satu kali untuk Allah kecuali Allah mengangkatmu satu derajat dengannya dan menghapus satu kesalahan darimu dengannya.’(Izzudin Karimi)

KEKUATAN SHOLAT MALAM (1)

May 12th, 2008

Sudah banyak buku yang membahas tentang hikmah dan kekuatan sholat malam, berdasarkan dalil Qur’an, Hadist dan pendapat para ulama salaf. Pada tulisan ini saya ingin menyampaikan hikmah dan kekuatan sholat malam berdasarkan pengalaman saya mengerjakan sholat malam selama beberpa tahun kemudian berhenti selama beberapa tahun dan kembali mengerjakannya lagi .

Perintah mengerjakan sholat malam sangat banyak kita temui dalam Al Qur’an. Antara lain pada surat Al Israak ayat 78 dan 79 :

78- Dirikanlah salat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).

79- Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. ( Al Israak 78-79)

Bisa juga kita temui pada S al Muzzammil ayat 1- 9, Al Insan 25-26, Az-Zumar 9 dan lain sebagainya. Rasulullah tidak pernah meninggalkan mengerjakan sholat malam selama hidupnya. Sholat malam adalah salah satu senjata utama orang mukmin dalam menghadapi berbagai masalah didunia ini. Namun sangat disayangkan sedikit sekali umat Islam yang sanggup mengerjakan nya secara rutin setiap hari sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah.

Saya mulai tertarik untuk mengerjakan sholat malam ini ketika masih duduk dikelas 2 STM tahun 1969. Tekanan hidup dan kesulitan ekonomi membawa saya untuk menekuni sholat malam, saya berharap Allah akan menolong saya mengatasi berbagai masalah yang saya hadapi. Saya mulai sholat malam dalam keadaan masih buta huruf Al Qur’an alias belum bisa baca qur’an. Hafalan saya hanya Al Fatihah dan 3 surat pendek Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nass. Saya lakukan sholat malam seperti melakukan sholat taraweh, yaitu 2 rakaat kali empat ditambah 3 Raka’at sholat witir.

Keadaan saya ketika itu sangat sulit, uang sekolah tidak pernah saya bayar tepat waktu. Saya selalu menunggak uang sekolah sampai 2 atau 3 bulan. Uang transport dan jajan yang diberikan ayah juga pas pasan bahkan kadangkala kurang dari cukup. Pernah satu ketika saya kehabisan ongkos hingga terpaksa pulang jalan kaki dari sekolah saya di Kampung Bali Tanah Abang kerumah saya di kampung Pecandran, kira kira dibelakang Wisma Mandala jalan Gatot Subroto sekarang.

Untuk menghemat biaya trasport saya menumpang dirumah teman sekelas saya Aliyusmardi di daerah Jatibunder sehingga bisa kesekolah dikampung Bali dengan jalan kaki. Disamping rumah teman saya ada sebuah Musholah. Orang tua teman saya bapak Murad memang sebagai pengurus Musholah itu. Tiap hari saya bangun sekitar jam 3.30 mengerjakan sholat malam, kemudian memompa air untuk keperluan musholah dan memasang tikar dimusholah untuk sholat subuh.

Saya sering menangis malam hari mengadukan keadaan saya pada Allah , saya cemas akan masa depan saya. Apalagi setamat STM pertengahan tahun 1970 saya tidak bisa langsung bekerja, Ijazah saya ditahan sekolah karena saya belum melunasi uang sekolah selama 6 bulan. Orang tua saya tidak mampu membayar uang sekolah sekaligus 6 bulan. Saya bingung, saya hanya mengadukan semua ini pada Allah dimalam hari.

Selama belum bekerja saya tetap tinggal dirumah teman saya, dan saya mulai belajar membaca Al Qur’an secara autodidak serta tanya sana sini dengan teman yang lebih pandai. Alhamdulilah dalam tempo 3 bulan saya sudah bisa membaca Al Qur’an. Disamping mengerjakan sholat malam saya sering mengerjakan puasa senin–kamis kadang kadang saya juga puasa nabi Daud, sehari puasa dan sehari berbuka. Sedihnya ketika mau berbuka saya tidak punya uang untuk

membeli makanan, sehingga saya hanya minum air putih dan terus lapar sampai besok hari. Saya terus melakukan sholat malam dan mohon agar Allah memberi saya pekerjan yang sesuai. Ditengah kebuntuan dan rasa putus asa saya berdo’a: ”Ya Allah, jika Engkau betul betul Tuhan penguasa alam semesta yang menjadikan langit dan bumi yang Maha Kuat dan maha kaya, beri hamba pekerjaan yang sesuai sebagai sumber penghidupan bagi hamba”.

Untuk menambah pengetahuan agama saya perlu banyak membaca buku, namun saya tidak punya uang untuk membeli buku. Saya sering numpang membaca buku di toko buku LT 6 Gedung Sarinah. Sampai satu ketika saya diperkenalkan dengan teman ayah H Adam Yusuf pemilik toko buku Fa Yusri di pasar Mayestik. Ia mempersilahkan saya meminjam buku yang saya minati ditokonya asal dijaga baik baik. Setelah selesai membaca buku itu bisa dikembalikan lagi ketokonya.

Saya sering bertukar fikiran masalah agama dengan teman teman ayah saya seperti H Adam Yusuf (alm), H Marzali Ibrahim (alm) bapak Darsyaf Rahman (alm) dan lain lain. Saya sering bertukar fikiran dengan orang yang sebaya ayah saya. Saya ingin punya teman yang sebaya atau sedikit lebih tua dari saya. Naluri saya mengatakan bahwa saya akan mendapatkan teman seperti yang saya inginkan itu. Tahun 1971 saya bekernalan dengan Masjon 13 tahun lebih tua dari saya. Ia mempunyai satu ruang khusus yang penuh dengan buku. Saya diizinkan menetap dirumahnya. Semua buku yang dimiliki saya baca dengan antusias. Masjon juga meminta saya untuk mengajar Al Qur’an bagi adik adiknya.

Sejak itu saya mulai mengajar membaca Qur’an dan ceramah agama dari rumah kerumah pada beberapa keluarga orang Silungkang di Jakarta. Ekonomi saya mulai membaik, dari honor mengajar saya bisa mendapatkan sampai Rp 24.000 per bulan. Harga emas ketika itu Rp 500 pergram. Kalau dibandingkan dengan nilai uang sekarang bisa dibayangkan penghasilan saya ketika itu cukup besar setara dengan 48 gram emas perbulan. Demikianlah Allah telah menjawab do’a yang sering saya panjatkan setiap sholat malam. Allah memberi saya pekerjaan mengajar agama dari rumah kerumah dengan penghasilan yang cukup lumayan ketika itu.

Sejak tahun 1972 saya menetap dimasjid Al Falah pasar Bendungan Hilir sambil mengajar agama dari rumah kerumah saya ikut mengurus kegiatan di masjid Al Falah seperti kegiatan Kuliah subuh setiap hari, membantu mengurus Khatib Jum’at, mengurus pengajian bulan Ramadhan dan lain sebagainya. Selama tinggal di Masjid Al Falah saya juga tetap melakukan sholat malam setiap hari. Bangun jam 3.30 terus sholat malam 2 rakaat kali empat, tambah witir 3 raka’at total semuanya 11 Raka’at. Hafalan ayat Qur’an juga sudah bertambah banyak.

Namun demikian tetap ada hal yang mengganjal dihati saya. Apakah saya bisa hidup layak seperti orang lain, punya rumah, kendaraan sendiri, berkeluarga punya istri dan anak anak. Dengan pekerjaan hanya mengajar mengaji seperti ini kiranya hal itu tidak mungkin saya dapat. Apalagi saya tidak memiliki dasar pendidikan formal dibidang agama, ilmu saya terbatas . Saya harus bekerja sesuai pendidikan formal saya yaitu STM Elektro. Saya tidak tahu bagaimana bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik. Ijazah STM saya sudah saya tebus dengan melunasi uang sekolah yang tertunggak selama 6 bulan. Akhir Tahun 1973 saya mulai melamar kerja kesana kemari dengan modal ijazah STM jurusan elektro yang saya miliki. Sampai akhirnya saya

diterima bekerja di PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang pada tahun 1974. Saya ditugaskan di PLN Cabang Gambir di bagian perencanaan.

Selama tinggal di Masjid Al Falah Jl Bendungan Hilir dan bekerja di PLN saya tetap rutin mengerjakan sholat malam. Hingga saya berumah tangga tahun 1978 dan keluar dari masjid Al Falah mengontrak rumah sendiri di gg Taqwa Tanah Abang. Tahun 1979 saya ditugaskan melanjutkan pendidikan di LPPU-ITB Bandung selama 3,5 tahun. Setelah saya kembali ke Jakarta pada tahun 1982 saya mulai sibuk dengan tugas rutin di PLN. Saya tidak sanggup lagi mengerjakan sholat malam secara rutin.

Tahun 1982 saya sudah punya rumah sendiri di perumahan Bintara III kelurahan Bintara Jaya bekasi barat . Sholat malam sudah jarang saya lakukan. Kalau saya lakukan sholat malam, siangnya dikantor jadi ngantuk. Sejak itu saya hanya sholat malam kalau ada kasus atau masalah yang perlu saya atasi dengan segera. Apa yang saya inginkan dengan sholat malam secara rutin sudah saya dapatkan. Istri, anak anak, rumah sendiri, kendaraan, penghasilan bulanan yang cukup dan lain sebagainya.

Tahun 2001 memasuki usia 50 tahun timbul rasa prihatin yang mendalam dalam diri saya, sudah 20 tahun lamanya saya meninggalkan sholat malam yang dahulu ketika masih muda saya lakukan secara rutin setiap hari. Beberapa kali saya coba mengerjakan sholat malam itu , namun baru melakukan 2 atau 3 hari sudah putus lagi untuk beberapa lama. Perlu motivasi yang kuat untuk sanggup melakukan sholat malam setiap hari. Ketika masih muda dahulu tekanan ekonomi dan kesulitan hidup mendorong saya untuk mengerjakan sholat malam setiap hari dengan harapan untuk dapat memperbaiki taraf hidup dan ekonomi. Lebih 10 tahun saya melakukan sholat malam setiap hari, namun setelah apa yang saya inginkan saya dapat, semangat saya untuk melakukan sholat malam mulai luntur. Saya jarang melakukan sholat malam. Saya hanya melakukan sholat malam untuk mengatasi kasus atau masalah yang saya hadapi.

Saya perlu memiliki motivasi yang kuat yang mampu mendorong saya untuk melakukan sholat malam setiap hari. Tahun 2001 saya merenung, usia saya sudah memasuki 50 tahun, 6 tahun lagi memasuki masa pensiun. Saya tidak tahu berapa tahun lagi saya hidup didunia ini. Saya ingin membawa bekal yang cukup untuk perjalan hidup di alam barzakh dan akhirat kelak. Ketika muda dahulu saya sanggup mengerjakan sholat malam setiap hari, mengapa dihari tua , disaat sudah dekat liang kubur justru saya meninggalkan sholat malam? Saya betul betul prihatin. Keprihatinan ini menjadi pendorong yang kuat bagi saya untuk kembali melakukan sholat malam.

April 2001 saya bertekad untuk mulai mengerjakan sholat malam lagi. Saya harus mengerjakan sholat malam setiap hari selama 40 hari tidak boleh terputus seharipun. Jika pada hari ke 38 terputus maka saya harus mengulang kembali dari awal. Kalau selama ini baru mengerjakan 3 atau 4 hari saya sudah terputus, maka kali ini Alhamdulillah saya dapat menyelesaikan selama 40 hari berturut turut. Demikian terus saya lakukan hingga 3 kali 40 hari. Alhamdulillah saya bisa melakukan 120 hari berturut turut tanpa terputus. Anehnya rasa kantuk pada siang hari yang dulu pernah menjadi penghalang bagi saya untuk melakukan sholat malam sekarang tidak muncul lagi. Saya bangun setiap hari jam 3.30, terus melakukan sholat malam, setelah azan subuh terus ke masjid melakukan sholat subuh berjama’ah. Pulang dari masjid membaca Qur’an, nonton

berita TV, senam aerobik , istirahat, mandi dan jam 7.00 berangkat kerja. Alhamdulillah kegiatan tersebut bisa terus saya lakukan sampai saya memasuki masa pensiun tahun 2006.

Demikianlah saya pernah melakukan sholat malam selama 10 tahun kemudian berhenti selama 20 tahun dan sekarang saya sudah melakukannya kembali sejak 7 tahun yang lalu. Mudah mudahan saya tetap bisa melaksanakan sholat malam sampai akhir hayat, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah. Perlu motivasi yang kuat untuk sanggup mengerjakan sholat malam secara rutin. Motivasi kebutuhan dunia ternyata tidak cukup kuat untuk mendorong kita melakukan sholat malam secara rutin. Motivasi kehidupan akhirat dan keinginan untuk dekat dengan Allah , itulah motivasi yang paling kuat. Lakukanlah sholat malam karena ingin mencari keredhaan Allah dan selalu dekat dengan –Nya.

Dari pengalaman saya mengerjakan sholat malam selama sekian tahun ada beberpa keuntungan yang dimiliki orang yang sanggup mengerjakan sholat malam setiap hari secara rutin antara lain:

1. Memiliki intuisi atau firasat yang tajam2. Mendapat kemudahan dalam menghadapi berbagai masalah dan problem3. Optimis menghadapi berbagai masalah yang menghadang4. Sholat diakhir malam menimbulkan rasa nyaman dan aman5. Merasa selalu dekat dengan Allah6. Terhindar dari perasaan tertekan dan stres berkepanjangan7. Mendapat bimbingan dan petunjuk menghadapi berbagai masalah, yang biasanya muncul

ketika sedang duduk istirahat dan berdo’a disela sela sholat malam8. Dicukupkan Allah semua hajat kebutuhannya dan mendapat rezeki yang tidak pernah

terputus9. Mendapat pertolongan dan kemudahan dari tempat yang tidak pernah diduga10. Meningkatkan kecerdasan spiritual

Dan banyak lagi keuntungan lain yang tentunya tidak sama pada setiap orang, tergantung kekhasan masing masing.

Forum Diskusi Tampilan Topik

Topik: Misteri Sholat Tahajjud

Menampilkan satu-satunya kiriman.

Andi

Hakikat Sholat Tahajjud

Kedudukan Sholat

Radulullah saw bersabda :

“ Sesungguhnya hal pertama yang akan dihisab dari perbuatn manusia pada hari kiamat kelak adalah sholatnya. Jika sholatnya rusak maka dia akan sial dan merugi. Jika dalam sholat fardlunya terdapat kekurangan maka Allah swt akan berfirman : lihatlah, apakah hamba-ku mengerjakan sholat sunah! Maka kekurangan dalam sholat fardlunya disempurnakan dengan sholat sunnahnya. Kemudian seluruh amalmnya di perlakukan seperti itu. (HR. Abu Daud dan Ahmad).

Sholat adalah kunci untuk bisa memasuki surga. Surga adalah kedamaian, kebaikan dan hal-hal sejenis dengan ini. Dan kekekalannya hanya ada di negeri akhirat nanti. Untuk itu sholat adalah tiket untuk bisa masuk surga.

Rasulullah bersabda :

“ Hal pertama yang akan diwajibkan oleh Allah atas ummatku adalah sholat lima kali. Hal pertama yang akan di angkat oleh dari amal perbuatan ummatku adalah sholat lima kali.”

Sholat sudah dikerjakan oleh nabi Ibrahim, nabi Ishaq, dan Nabi Ya’kub. Dan perintah yang sama juga diturunkan kepada Nabi Musa. Apalagi Nabi Isa. Sholat di bagi 2 yaitu sholat wajib dan sholat sunah.

Sholat fardlu (wajib) berjumlah lima waktu :

· Sholat subuh dikerjakan di pagi buta

· Sholat Dzuhur dikerjakan di siang hari

· Sholat asar dikerjakan di sore hari

· Sholat Maghrib dikerjakan di senja hari

· Sholat isya dikerjakan di malam hari

Hakikat, makna, manfaat, atau tujuan sholat :

· Sholat sebagai puncak ibadah

“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah maha mendengar lagi maha mengetahui (Q.S. Al-Isra’ : 1)”

· Sholat sebagai dzikir

“Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah aku dan dirikanlah sholat untuk mengingat Aku (Q.S Thaha : 14).”

· Sholat sebagai doa

“Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada ayat-ayat kami adalah mereka yang apabila di peringatkan dan memiji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong, lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap. Serta mereka menafkahkan apa-apa rezeki yang kami berikan (Q.S. As-Sajaah : 15-16)”.

· Sholat sebagai cara untuk memohon pertolongan Allah SWT.

Allah swt berfirman :

“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’ (Q.S. Al-Baqarah : 45)”.

Sesungguhnya yang disebut sebagai orang yang mukmin adalah orang yang hatinya mencerminkan tiga keadaan, yakni :

1. Hati yang bersih

2. Hati yang tenang

3. Hati yang dipenuhi cinta-kasih

· Sholat sebagai cara mencegah perbuatan keji dan munkar

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kibab (Al-Qur’an) dan dirikanlah sholat. Sesunguhnya sholat itu itu mencegah dari (Perbuatan-perbuatan ) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.S Al-Ankabut : 45)”.

Hakikat, manfaat, tujuan atau makna sholat sunah :

· Sebagai pelengkap bagi sholat fardlu

· Merupakan cara, sarana, metode, atau jalan untuk memohon kepada Allah swt. Sesuai dengan keperluan masing-masing

· Untuk memuji kebesaran Allah

· Merupakan sholat tambahan dan untuk meningkatkan pendekatan dan kedekatan kita kepada Allah swt

Rahasia-Rahasia Malam

Terbagi menjadi ;

a. Pesona malam

b. Kegelapan malam

c. Keindahan malam

d. Kesejahteraan malam

e. Kekuatan malam, dan

f. Spiritualitas malam

Dahsyatnya Energi Tahajjud

“Dan pada sebian malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbilah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari. (Q.S Al-Insan : 26)”.

Sholat tahajud merupakan salah satu awalan sunah yang termasuk ke dalam kelompok qiyam, al-lail. Amalan lain yang sangat di tekankan untuk dikerjakan di malam hari adalah :

· Membaca Al-qur’an

· Mengerjakan sholat hajat

· Merenungkan ayat-ayat Allah

· Menambah wawasan atau pengetahuan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas kecerdasan spiritual.

Untuk bisa masuk ke dalam surga dengan penuh kedamaian, terdapat empat syarat yang harus kita kerjakan :

1. Menyebarkan salam2. Memberi makan kepada orang yang sedang mengalami kesulitan3. Menyambung silaturrahmi, dan4. Mengerjakan sholat tahajud

Energi yang diberikan oleh sholat tahajud adalah :

1. Masuk surga dengan penuh kedamaian2. Pencegahan dan Penghapusan perbuatan dosa3. Obat dari berbagai penyakit, antara lain :

· Mencegah iri hati dan

· Menjadi obat bagi berbagai penyakit yang ada dalam tubuh

1. Dikagumi oleh Allah swt

Menurut Rasulullah saw, ada dua jenis orang yang dikagumi oleh Allah swt, yaitu :

· Orang yang mengerjakan sholat tahajud, dan

· Orang yang berjihad di jalan Allah sampai titika darah penghabisan.

1. Sebagai Ungkapan rasa syukur2. Jiwa menjadi baik3. Permohonan Mustajabah

Ada enam waktu istijabah :

· Septertiga malam yang terakhir

· Ketika adzan

· Diantara Adzan dan Iqamat

· Di saat-saat sholat lima waktu

· Ketika berdirinya imam diatas mimbar jum’at sampai ditunaikannya sholat jum’at

· Diakhir waktu setelah asar

1. Pintu Kebaikan2. Memiliki Kemuliaan

Apabila anda mengerjakan sholat sunah tahajud, anda otomatis mendapatkan kemuliaan dari Allah swt.

Hajat yang Menutupi Energi Sholat Tahajud

1. Ilmu Allah swt

2. Qadha dan Qadar Allah swt

3. Makrifatullah dalam Tahajud

September 30, 2007

GERAKAN SHALAT BERMANFAAT UNTUK KESEHATAN TUBUH

Filed under: Tahajjud

Shalat ternyata tidak hanya menjadi amalan utama di akhirat nanti, tetapi gerakan-gerakan shalat paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Bahkan dari sudut medis, shalat adalah gudang obat dari berbagai jenis pnyakit.

Allah, Sang Maha Pencipta, tahu persis apa yang sangat dibutuhkan oleh ciptaanNya, khususnya manusia. Semua perintahNya tidak hanya bernilai ketakwaan, tetapi juga mempunyai manfaat besar bagi tubuh manusia itu sendiri. Misalnya, puasa, perintah Allah di rukun Islam ketiga ini sangat diakui manfaatnya oleh para medis dan ilmuwan dunia barat. Mereka pun serta merta ikut berpuasa untuk kesehatan diri dan pasien mereka.

Begitu pula dengan shalat. Ibadah shalat merupakan ibadah yang paling tepat untuk metabolisme dan tekstur tubuh manusia. Gerakan-gerakan di dalam shalat pun mempunyai manfaat masing-masing. Misalnya:

Takbiratul Ihram

Berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar tlinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah. Gerakan ini bermanfaat untuk melancarkan aliran darah, getah bening (limfe), dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancer ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancer. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.

Ruku’

Ruku’ yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang. Gerakan ini bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan posisi serta fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat saraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi untuk merelaksasikan otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah sarana latihan bagi kemih sehingga gangguan prostate dapat dicegah.

I’tidal

Bangun dari ruku’, tubuh kembali tegak setelah mengangkat kedua tangan setinggi telinga. I’tidal merupakan variasi dari postur setelah ruku’ dan sebelum sujud. Gerakan ini bermanfaat sebagai latihan yang baik bagi organ-organ pencernaan. Pada saat I’tidal dilakukan, organ-organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Tentu memberi efek melancarkan pencernaan.

Sujud

Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai. Posisi sujud berguna untuk memompa getah bening ke bagian leher dan ketiak. Posis jantung di atas otak menyebabkan daerah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan sujud dengan tuma’ninah, tidak tergesa-gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Posisi seperti ini menghindarkan seseorang dari gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik ruku’ maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.

Duduk di antara sujud

Duduk setelah sujud terdiri dari dua macam yaitu iftirosy (tahiyat awal) dan tawarru’ (tahiyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki. pada saat iftirosy, tubuh bertumpu pada

pangkal paha yang terhubung dengan saraf nervus Ischiadius. Posisi ini mampu menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarru’ sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (uretra), kelenjar kelamin pria (prostate) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan dengan benar, posisi seperti ini mampu mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarru’ menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.

Salam

Gerakan memutar kepala ke kanan dank e kiri secara maksimal. Salam bermanfaat untuk bermanfaat untuk merelaksasikan otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala sehingga mencegah sakit kepala serta menjaga kekencangan kulit wajah.

Gerakan sujud tergolong unik. Sujud memiliki falsafah bahwa manusia meneundukkan diri serendah-rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis) yang di dalami Prof. Soleh, gerakan ini mengantarkan manusia pada derajat setinggi-tingginya. Mengapa?

Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan oksigen. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yang memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tuma’ninah dan kontinu dapat memicu peningkatan kecerdasan seseorang.

Setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara normal. Darah tidk akan memasuki urat saraf di dalam otak melainkan ketika seseorang sujud dalam shalat. Urat saraf tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini berarti, darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikuti waktu shalat, sebagaimana yang telah diwajibkan dalam Islam.

Riset di atas telah mendapat pengakuan dari Harvard University, Amerika Serikat. Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan diri masuk Islam setelah diamdiam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud. Di samping itu, gerakan-gerakan dalam shalat sekilas mirip gerakan yoga ataupun peregangan (stretching). Intinya, berguna untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan shalat dibandingkan gerakan lainnya adalah di dalam shalat kita lebih banyak menggerakkan anggota tubuh, termasuk jari-jari kaki dan tangan.

Sujud adalah latihan kekuatan otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.

Masih dalam posisi sujud, manfaat lain yang bisa dinikmati kaum hawa adalah otot-otot perut (rectus abdominis dan obliqus abdominis externus) berkontraksi penuh saat pinggul serta pinggang terangkat melampaui kepala dan dada. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lebih lama yang membantu dalam proses persalinan. Karena di dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami, otot ini justru menjadi elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan dan mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).

Setelah melakukan sujud, kita melakukan gerakan duduk. Dalam shalat terdapat dua jenis duduk: iftirosy (tahiyat awal) dan tawaru’ (tahiyat akhir). Hal terpenting adalah turut berkontraksinya otot-otot daerah perineum. Bagi wanita, di daerah ini terdapat tiga liang yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan saluran kemih. Saat tawarru’, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum. Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi ini tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.

Pada dasarnya, seluruh gerakan shalat bertujuan meremajakan tubuh. Jika tubuh lentur, kerusakan sel dan kulit sedikit terjadi. Apalagi jika dilakukan secara rutin, maka sel-sel yang rusak dapat segera tergantikan. Regenerasi pun berlangsung dengan lancar. Alhasil, tubuh senantiasa bugar.

Menuru penelitian Prof. Dr. Muhammad Soleh dalam desertasinya yang berjudul “Pengaruh Shalat Tahajud terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imonologik: Suatu Pendekatan Neuroimunologi” dengan desertasi itu, Soleh berhasil meraih gelar doctor dalam bidang ilmu kedokteran pada program pasca sarjana Universitas Surabaya yang dipertahankannya beberapa waktu lalu.

Shalat tahajud ternyata bukan hanya sekedar shalat tambahan (sunah muakkad), tetapi jika dilakukan secara rutin dan ikhlas akan bisa mengatasi penyakit kanker. Secara medis, shalat tahajud mampu menumbuhkan respons ketahanan tubuh (imunologi) khususnya pada imunoglobin M, G, A, dan limfositnya yang berupa persepsi serta motivasi positif. Selain itu, juga dapat mengefektifkan kemampuan individu untuk menanggulangi masalah yang dihadapi.

Selama ini, ulama melihat ikhlas hanya sebagai persoalan mental psikis. Namun, sebetulnya permasalahan ini dapat dibuktikan dengan teknologi kedokteran. Ikhlas yang selama ini dipandang sebagai misteri dapat dibuktikan secara kuantitatif melalui sekresi hormon kortisol dengan parameter kondisi tubuh. Pada kondisi normal, jumlah kortisol pada pagi hari normalnya antra 38-690 nmol/liter. Sedangkan pada malam hari atau setelah pukul 24.00, jumlah ini meningkat menjadi 69-345 nmol/liter.

“Kalau jumlah hormone kortisolnya normal, dapat diindikasikan bahwa orang tersebut tidak ikhlas karena merasa tertekan. Demikian juga sebaliknya,” ujarnya seraya menegaskan temuannya ini membantah paradigma lama yang menganggap ajaran agama Islam semata-mata dogma atau doktrin.

Menurut Dr. Soleh, orang stress biasanya rentan sekali terhadap penyakit kanker dan infeksi. Dengan melakukan tahajud secara rutin dan disertai perasaan ihklas serta tidak terpaksa, seseorang akan memiliki respon imun yang baik serta besar kemungkinan terhindar dari penyakit infeksi dan kanker. Berdasarkan perhitungan medis, shalat tahajud yang demikian menyebabkan seseorang memiliki ketahanan tubuh yang baik.

Misteri Sholat Tahajjud Ditulis oleh Samani    Minggu, 13 Desember 2009 09:17

Misteri Sholat Tahajjud

 

Hakikat Sholat Tahajjud

Kedudukan Sholat

Radulullah saw bersabda :

“ Sesungguhnya hal pertama yang akan dihisab dari perbuatn manusia pada hari kiamat kelak adalah sholatnya. Jika sholatnya rusak maka dia akan sial dan merugi. Jika dalam sholat fardlunya terdapat kekurangan maka Allah swt akan berfirman : lihatlah, apakah hamba-ku mengerjakan sholat sunah! Maka kekurangan dalam sholat fardlunya disempurnakan dengan sholat sunnahnya. Kemudian seluruh amalmnya di perlakukan seperti itu. (HR. Abu Daud dan Ahmad).

Sholat adalah kunci untuk bisa memasuki surga. Surga adalah kedamaian, kebaikan dan hal-hal sejenis dengan ini. Dan kekekalannya hanya ada di negeri akhirat nanti. Untuk itu sholat adalah tiket untuk bisa masuk surga.

Rasulullah bersabda :

“ Hal pertama yang akan diwajibkan oleh Allah atas ummatku adalah sholat lima kali. Hal pertama yang akan di angkat oleh dari amal perbuatan ummatku adalah sholat lima kali.”

Sholat sudah dikerjakan oleh nabi Ibrahim, nabi Ishaq, dan Nabi Ya’kub. Dan perintah yang sama juga diturunkan kepada Nabi Musa. Apalagi Nabi Isa. Sholat di bagi 2 yaitu sholat wajib dan sholat sunah.

Sholat fardlu (wajib) berjumlah lima waktu :

Sholat subuh dikerjakan di pagi buta

Sholat Dzuhur dikerjakan di siang hari

Sholat asar dikerjakan di sore hari

Sholat Maghrib dikerjakan di senja hari

Sholat isya dikerjakan di malam hari

 

Hakikat, makna, manfaat, atau tujuan sholat :

Sholat sebagai puncak ibadah

“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah maha mendengar lagi maha mengetahui (Q.S. Al-Isra’ : 1)”

Sholat sebagai dzikir

“Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah aku dan dirikanlah sholat untuk mengingat Aku (Q.S Thaha : 14).”

Sholat sebagai doa

“Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada ayat-ayat kami adalah mereka yang apabila di peringatkan dan memiji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong, lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap. Serta mereka menafkahkan apa-apa rezeki yang kami berikan (Q.S. As-Sajaah : 15-16)”.

Sholat sebagai cara untuk memohon pertolongan Allah SWT.

Allah swt berfirman :

“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’ (Q.S. Al-Baqarah : 45)”.

Sesungguhnya yang disebut sebagai orang yang mukmin adalah orang yang hatinya mencerminkan tiga keadaan, yakni :

1. Hati yang bersih

2. Hati yang tenang

3. Hati yang dipenuhi cinta-kasih

Sholat sebagai cara mencegah perbuatan keji dan munkar

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kibab (Al-Qur’an) dan dirikanlah sholat. Sesunguhnya sholat itu itu mencegah dari (Perbuatan-perbuatan ) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.S Al-Ankabut : 45)”.

 

Hakikat, manfaat, tujuan atau makna sholat sunah :

Sebagai pelengkap bagi sholat fardlu

Merupakan cara, sarana, metode, atau jalan untuk memohon kepada Allah swt. Sesuai dengan keperluan masing-masing

Untuk memuji kebesaran Allah

Merupakan sholat tambahan dan untuk meningkatkan pendekatan dan kedekatan kita kepada Allah swt

 

Rahasia-Rahasia Malam

Terbagi menjadi ;

a. Pesona malam

b. Kegelapan malam

c. Keindahan malam

d. Kesejahteraan malam

e. Kekuatan malam, dan

f. Spiritualitas malam

 

Dahsyatnya Energi Tahajjud

“Dan pada sebian malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbilah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari. (Q.S Al-Insan : 26)”.

Sholat tahajud merupakan salah satu awalan sunah yang termasuk ke dalam kelompok qiyam, al-lail. Amalan lain yang sangat di tekankan untuk dikerjakan di malam hari adalah :

Membaca Al-qur’an

Mengerjakan sholat hajat

Merenungkan ayat-ayat Allah

Menambah wawasan atau pengetahuan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas kecerdasan spiritual.

Untuk bisa masuk ke dalam surga dengan penuh kedamaian, terdapat empat syarat yang harus kita kerjakan :

1. Menyebarkan salam2. Memberi makan kepada orang yang sedang mengalami kesulitan3. Menyambung silaturrahmi, dan4. Mengerjakan sholat tahajud

Energi yang diberikan oleh sholat tahajud adalah :

1. Masuk surga dengan penuh kedamaian2. Pencegahan dan Penghapusan perbuatan dosa3. Obat dari berbagai penyakit, antara lain :

Mencegah iri hati dan

Menjadi obat bagi berbagai penyakit yang ada dalam tubuh

1. Dikagumi oleh Allah swt

Menurut Rasulullah saw, ada dua jenis orang yang dikagumi oleh Allah swt, yaitu :

Orang yang mengerjakan sholat tahajud, dan

Orang yang berjihad di jalan Allah sampai titika darah penghabisan.

1. Sebagai Ungkapan rasa syukur2. Jiwa menjadi baik3. Permohonan Mustajabah

Ada enam waktu istijabah :

Septertiga malam yang terakhir

Ketika adzan

Diantara Adzan dan Iqamat

Di saat-saat sholat lima waktu

Ketika berdirinya imam diatas mimbar jum’at sampai ditunaikannya sholat jum’at

Diakhir waktu setelah asar

1. Pintu Kebaikan2. Memiliki Kemuliaan

Apabila anda mengerjakan sholat sunah tahajud, anda otomatis mendapatkan kemuliaan dari Allah swt.

 

Hajat yang Menutupi Energi Sholat Tahajud

1. Ilmu Allah swt

2. Qadha dan Qadar Allah swt

3. Makrifatullah dalam Tahajud

 

Rahasia Agar Kita Bisa Bangun Malam

1. Memiliki Azzam yang kuat untuk bangun malam2. Tidak terlalu banyak makan dan minum sebelum tidur3. Menggunakan pengingat4. Tidak terlalu banyak bekerja5. Tidur sebentar di siang hari, dan6. Tidak melakukan dosa disiang hari

Keutamaan Sholat Tahajjud

Sholat tahajjud / Qiyamul lail merupakan ibadah sunnah yang memiliki banyak hikmah, di antaranya bisa mengangkat ke tempat yang terpuji. Sebagaimana tersurat dalam firman Allah SWT " Dan pada sebagian malam hari bershalat tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah - mudahan Rabb-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (Qs. Al - Isra': 79).

Shalat tahajjud hukumnya sunnah mu'akkad. Namun Rasulullah senantiasa mendirikan shalat malam baik kondisi tenang maupun dalam tidak tenang, seperti dalam perjalanan dan perang.

Bahkan dalam sebuah riwayat dari Abu Hurairah, ia berkata, "Rasuluallah mendirikan shalat hingga kedua kakinya lecet." (HR. An - Nasa'i). Kesungguhan Rasul ini juga diikuti oleh para sahabat dan tabi'in. Sebagaimana ditulis dalam sejarah, para sahabat dan tabi'in mengisi malam harinya dengan aktivitas ibadah, diantaranya dengan mengerjakan shalat tahajjud. Bahkan saking berartinya ibadah sholat tahajjud bagi mereka, sehingga ibadah tersebut bukan sekedar ibadah nafilah, tetapi seakan - akan ibadah wajib bagi mereka.

Banyak rahasia dan khasiat yang terkandung dalam ibadah shalat tahajjud. Diantaranya adalah : dikabulkannya do'a, menjadi hamba yang mempunyai kedudukan istimewa, membentengi diri dari perbuatan maksiat, memperoleh balasan surga. Mendirikan shalat tahajjud dengan istiqomah dan khusuk dapat membuat terkabulnya do'a. Hal ini adalah janji dari Allah sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi, "Rabb kita turun pada setiap malam ke langit dunia, ketika tersisa sepertiga malam yang terakhir, lalu berfirman, 'Siapa yang berdo'a kepada-Ku maka Aku kabulkan do'anya. Siapa yang memohon kepada-Ku, siapa yang meminta ampunan kepada-Ku maka Aku memberikan ampunan bagiNya.' Demikianlah hal itu terjadi hingga terbit fajar." (HR. Bukhari & Muslim).

Menurut sumber terpercaya, ada seorang dosen senior yang juga rektor di salah satu perguruan tinggi di Jakarta, ia dikaruniai umur panjang dan kesehatan yang prima, penglihatannya masih tajam, giginya tidak ompong. Saat ditanya salah satu rahasianya adalah ia rajin mengerjakan shalat tahajjud. Subhanallah!!! ini rahasia dan keistimewaan bagi orang yang rajin mengerjakan shalat di malam hari (Shalat Tahajjud).

« Kemuliaan Seorang Mu’min Terletak Pada   Tahajjudnya Keutamaan Sholat Sunnah   Dhuha »

Tahajjud Lanjutan…

February 28, 2010 by Rony Lesmana

Berusaha dan berdo’a sebelum tidur supaya bisa bangun tahajjud

ق�ال� 9ي> >ب الن �ن> أ �ه7 ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� د�اء� الد>ر� 9ي ب� أ : ع�ن�

�ان� و�ك ، �و�ى ن م�ا �ه7 ل 9ب� 7ت ك 9ح� 7ص�ب ي >ى ت ح� �ه7 �ن ع�ي �ه7 �ت �ب ف�غ�ل �ل9 >ي الل م9ن� 7ص�لTي ف�ي �ق7و�م� ي �ن� أ �و9ي �ن ي و�ه7و� ه7 اش� ف9ر� �ى �ت أ م�ن�صحيح ( ) بسند ماجه وابن النسائي رواه Tه9 ب ر� م9ن� �ه9 �ي ع�ل ص�د�ق�ة] �و�م7ه7 ن

Dari Abi Darda rodhiyallau ‘anhu, sesungguhnya Nabi bersabda :

“Siapa yang hendak beranjak ke tempat tidurnya lalu ia berniat untuk bangun dan shalat di malam hari namun kemudian ketiduran hingga subuh, maka ia akan dicatat sesuai niatnya, sedangkan tidurnya adalah sedekah dari Tuhannya.”

(HR. Nasa’i dan Ibnu Majah)

�ه7م�ا ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� �ع�اص9 ال �ن9 ب ع�م�ر9و �ن9 ب >ه9 الل �د9 ع�ب ع�ن�

الله9 : و�ل7 س7 ر� لي9 : ق�ال�

�ل9 >ي الل ق9يام� ك� �ر� ف�ت ، �ل� >ي الل يق7وم7 �ان� ك �ن@ ف7ال �ل� م9ث 7ن� تك � ال ، >ه9 الل �د� ع�ب �ا ي

( البخاري (رواه

Abdullah bin Amru bin ‘Aash rodhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan,

Rasulullah bersabda kepadaku :

“Hai Abdullah…! jangan seperti si fulan ya, dia bangun malam tapi meninggalkan shalat malam.”

(HR. Bukhari)

”: T9ي >ب الن ع�لى� ق�ص>ه�ا �ا ؤ�ي ر7 �ى أ ر� 9ذ�ا إ 9ي�9 >ب الن �اة9 ي ح� في9 ج7ل7 الر> �ان� ك �ل� قا �ه7م�ا ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� ع7م�ر� �ن9 ب الله9 �د9 ع�ب ع�ن�

�ن9 �ي �ك م�ل ن>� �أ ك 9 >و�م الن في9 �ت7 �ي أ ف�ر� الله9 و�ل9 س7 ر� ع�ه�د9 ع�لى� ج9د9 الم�س� في9 �ام7 �ن ا �ت7 7ن و�ك K با ع�ز� iا اب ش� �مKا غ7ال �ت7 7ن و�ك

7ه7م� ف�ت ع�ر� ق�د� �اس] ن �ه�ا ف9ي 9ذ�ا و�ا �ان9 ن ق�ر� � له�ا 9ذ�ا و�ا �ر9 9ئ الب �ط�ي ك �ة] م�ط�و9ي ه9ي� 9ذ�ا ف�إ >ار9 الن 9ل�ى ا بي9 �ا ف�ذ�ه�ب �خ�ذ�اني9 ا�ق7و�ل7 ا : ف�ج�ع�ل�ت7

>ار9 ” الن م9ن� 9الله9 ب �ع7و�ذ7 ”ا

ع� : : 7ر� ت �م� ل لي9 ف�ق�ال� آخ�ر] م�ل�ك] �ا �ن �ق�ي و�ل …! ق�ال�

ف�ق�ال� الله9 و�ل9 س7 ر� ع�لى� ح�ف�ص�ة] �ه�ا ف�ق�ص�ت ح�ف�ص�ة@ ع�لى� 7ه�ا : ف�ق�ص�ص�ت

�ل9 ) >ي الل م9ن� 7ص�لTي ي �ان� ك �و� ل الله9 �د7 ع�ب ج7ل� الر> 9ع�م� ( ن

( البخاري ( رواه Kال� 9ي ق�ل 9ال> ا �ل9 >ي الل م9ن� �ام7 �ن ي � ال �ع�د7 ب �ان� ف�ك

Dari Abdullah Bin Umar rodhiyallahu ‘anhuma belia berkata:

“Pada masa Nabi , bila seseorang bermimpi, maka dia menceritakannya kepada beliau. Sayapun berharap bermimpi dan bisa menceritakannya kepada Rasulullah. Saat itu aku masih remaja dan sering tidur di dalam masjid. Suatu hari aku menyaksikan dalam mimpiku seolah-olah dua malaikat menjemput diriku, kemudian membawaku menuju neraka. Aku mendapati neraka itu berlipat (bertingkat) seperti tingkatan-tingkatan sumur dan memiliki dua tanduk. Di dalam banyak sekali manusia-manusia yang saya kenali.

(Saat itu) aku berkata “Aku berlindung kepada Allah dari siksa neraka.”

Kami bertemu malaikat lain, seraya berkata kepadaku , “Engkau belum terpelihara darinya.” Kemudian Aku menceritakan mimpi tersebut kepada Hafshah rodhiyallahu ‘anha, lalu Hafshah menyampaikannya kepada Rasulullah . Maka beliau bersabda :

“Sebaik-baik lelaki adalah Abdullah, jika ia bangun pada sebagian malam untuk shalat.”

Maka setelah kejadian ini Abdullah tidak pernah tidur malam kecuali hanya sedikit saja.

(HR. Bukhari).

Padanya terdapat waktu mustajab untuk berdo’a

>ه9 الل س7ول7 ر� ق�ال� ق�ال� �ه7 ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� 9ر@ اب ج� ع�ن�

�ة@ �ل �ي ل T7ل ك ف9ى و�ذ�ل9ك� >اه7 9ي إ �اه7 آت < 9ال إ K �را ي خ� ف9يه�ا >ه� الل �ل7 أ �س� ي 9م] ل م7س� �د] ع�ب 7و�اف9ق7ه�ا ي � ال Kاع�ة ل�س� �ل9 >ي الل ف9ى 9ن> إ

( أحمد و مسلم (رواه

Dari Jabir rodhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah bersabda :

“Sesungguhnya di malam hari terdapat waktu (saat) yang tidaklah seorang muslim meminta (kepada) Allah kebaikan dari perkara dunia dan akhirat bertepatan dengan waktu tersebut, melainkan Allah SWT memberinya, dan yang demikian itu adalah setiap malam.”

(HR. Muslim dan Ahmad )

>ه9 الل س7ول� ر� �ن> أ �ه7 ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� ة� �ر� ي ه7ر� 9ى ب� أ ع�ن�

م�ن� « �ق7ول7 ي اآلخ9ر7 �ل9 >ي الل 7ل7ث7 ث �ق�ى �ب ي ح9ين� �ا �ي الدwن م�اء9 الس> 9ل�ى إ �ة@ �ل �ي ل 7ل> ك �ع�ال�ى و�ت ك� �ار� �ب ت �ا wن ب ر� �ز9ل7 �ن ي ق�ال�( البخاري » ( رواه �ه7 ل �غ�ف9ر� ف�أ 9ى ن �غ�ف9ر7 ت �س� ي م�ن� �ه7 7ع�ط9ي ف�أ 9ى 7ن �ل أ �س� ي م�ن� �ه7 ل �ج9يب� ت س�

� ف�أ 9ى �د�ع7ون ي

Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, bahwasanya Rasulullah bersabda:

“Tuhan kita Yang Maha Memberkahi dan Maha Tinggi turun kelangit dunia di penghujung sepertiga malam terakhir, Dia berfirman: “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, siapa saja yang meminta kepada-Ku maka akan Aku beri, dan siapa saja yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari)

Allah menyayangi suami istri yang rajin qiyamullail

bahkan mereka dicatat sebagai ahli dzikir

>ه9 : ” الل س7ول7 ر� ق�ال� ق�ال� �ه7 ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� ة� �ر� ي ه7ر� 9ي ب� أ : ع�ن�

ح9م� “ و�ر� �م�اء� ال و�ج�ه9ه�ا ف9ي �ض�ح� ن �ت� �ب أ 9ن� ف�إ ف�ص�ل>ت� �ه7 ت� أ ام�ر� �ق�ظ� �ي أ 7م> ث ف�ص�ل>ى �ل9 >ي الل م9ن� ق�ام� Kج7ال ر� >ه7 الل ح9م� ر�

) ” رواه �م�اء� ال و�ج�ه9ه9 ف9ي �ض�ح�ت� ن �ى �ب أ 9ن� ف�إ ف�ص�ل>ى و�ج�ه�ا ز� �ق�ظ�ت� �ي أ 7م> ث ف�ص�ل>ت� �ل9 >ي الل م9ن� ق�ام�ت� Kة� أ ام�ر� >ه7 الل( والنسائي, أحمد أبوداود

Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, Rasulullah bersabda,

“Allah swt merahmati seorang lelaki yang bangun malam kemudian shalat dan membangunkan istrinya. Jika (istrinya) enggan maka ia memercikan air di wajahnya. Dan Allah swt merahmati seorang wanita yang bangun malam kemudian shalat dan membangunkan suaminya. Jika (suaminya) enggan maka ia memercikkan air di wajahnya.”

(HR. Abu Dawud, Ahmad dan An-Nasaa’i ).

>ه9 الل س7ول7 ر� ق�ال� � ق�اال �ه7م�ا ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� ة� �ر� ي ه7ر� 9ى ب� و�أ ع9يد@ س� 9ى ب

� أ ع�ن�

ات9 » 9ر� و�الذ>اك 9ر9ين� الذ>اك ف9ى �ا 9ب 7ت ك ج�م9يعKا �ن9 �ي �ع�ت ك ر� ص�ل>ى و�� أ �ا >ي ف�ص�ل �ل9 >ي الل م9ن� �ه7 ه�ل

� أ ج7ل7 الر> �ق�ظ� �ي أ 9ذ�ا « إ

( والحاكم {ان حب وابن ماجه وابن والنسائي أبوداود (رواه

Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah rodhiyallhu ‘anhuma, keduanya berkata,

telah bersabda Rasulullah : “Apabila seorang lelaki membangunkan istrinya di malam hari kemudian keduanya shalat (atau ia shalat) dua rakaat berjama’ah, maka keduanya ditulis di kalangan orang-orang lelaki dan wanita yang berdzikir.”

(HR. Abu Dawud, An-Nasaa’i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Al-Hakim)

Posted in Dakwah Islami | Tagged tahajjud | Leave a Comment

« Wafat Dalam Keadaan Menghafal Alquran & Berpuasa

Tahajjud Lanjutan… »

Kemuliaan Seorang Mu’min Terletak Pada Tahajjudnya

February 23, 2010 by Rony Lesmana

Kemuliaan seorang mu’min terletak pada tahajjudnya

ون� ( 9ر7 �ب �ك ت �س� ي ال� و�ه7م� Tه9م� ب ر� 9ح�م�د9 ب >ح7وا ب و�س� س7ج>دKا وا wخ�ر 9ه�ا ب وا Tر7 ذ7ك 9ذ�ا إ >ذ9ين� ال �ا 9ن �ات 9آي ب 7ؤ�م9ن7 ي >م�ا 9ن �ج�اف�ى) 15إ �ت ت�ف9ق7ون� ( 7ن ي �اه7م� ق�ن ز� ر� و�م9م>ا و�ط�م�عKا خ�و�فKا >ه7م� ب ر� �د�ع7ون� ي �م�ض�اج9ع9 ال ع�ن9 7ه7م� 7وب ن )16ج7

“Sesungguhnya orang yang beriman kepada ayat ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezki yang Kami berikan.”

(QS. As- Sajdah : 15-16)

مKا ( ال� س� 7وا ق�ال اه9ل7ون� �ج� ال �ه7م7 خ�اط�ب 9ذ�ا و�إ Kا ه�و�ن ر�ض9� األ� ع�ل�ى ون� �م�ش7 ي >ذ9ين� ال ح�م�ن9 الر> �اد7 ب 7ون�) 63و�ع9 9يت �ب ي >ذ9ين� و�ال

�امKا ( و�ق9ي س7ج>دKا Tه9م� ب 9ر� )64ل“Dan hamba-hamba Allah Yang Maha Penyayang itu (ialah)

orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka.”

(QS. Al-Furqan : 63-64)

: T9ي >ب الن 9لى� إ �ل] �ر9ي ب ج9 ج�اء� �ه7 ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� ع�د@ س� 9ن9 ب ه�ل س� ف�ق�ال� ع�ن� :

>ك� 9ن ف�إ �ت� ئ ش9 م�ن� 9ب9 ب ح�� و�أ ، 9ه9 ب م�ج�ز9ي� >ك� 9ن ف�إ {ت� ئ ش9 م�ا و�اع�م�ل� ، Tت] م�ي >ك� 9ن ف�إ �ت� ئ ش9 م�ا ع9ش� م7ح�م>د �ا ي

>اس9 الن ع�ن9 �اؤ7ه7 9غ�ن ت 9س� ا ه7 wو�ع9ز �ل9 >ي الل �ام7 ق9ي �م7ؤ�م9ن9 ال ف� ر� ش� �ن> أ �م� و�اع�ل ، م7ف�ار9ق7ه7

( الطبراني (رواه

Dari Sahal bin Sa’ad rodhiyallahu ‘anhu : Jibril datang kepada Nabi  seraya berkata :

“Hai Muhammad, hiduplah sekehendakmu, karena sesungguhnya engkau pasti akan mati, berbuatlah sekehendakmu karena engkau akan mendapat ganjarannya, cintailah siapa saja yang engkau sukai karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya, ketahuilah seseungguhnya kemuliaan seorang mu’min adalah bangun malam dan kebanggaannya adalah ketidaktergantungannya kepada manusia.”

(HR. Thabrani)

Padanya terdapat waktu mustajab untuk berdo’a

�ه7 ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� 9ر@ اب ج� >ه9  ع�ن� الل س7ول7 ر� ق�ال� ق�ال�

�ة@ �ل �ي ل T7ل ك ف9ى و�ذ�ل9ك� >اه7 9ي إ �اه7 آت < 9ال إ K �را ي خ� ف9يه�ا >ه� الل �ل7 أ �س� ي 9م] ل م7س� �د] ع�ب 7و�اف9ق7ه�ا ي � ال Kاع�ة ل�س� �ل9 >ي الل ف9ى 9ن> إ

( أحمد و مسلم (رواه

Dari Jabir rodhiyallahu ‘anhu, ia berkata,  Aku mendengar Rasulullah  bersabda :

“Sesungguhnya di malam hari terdapat waktu (saat) yang tidaklah seorang muslim meminta (kepada) Allah kebaikan dari perkara dunia dan akhirat bertepatan dengan waktu tersebut, melainkan Allah SWT memberinya, dan yang demikian itu adalah setiap malam.”

(HR. Muslim  dan Ahmad )

Padanya terdapat waktu mustajab untuk berdo’a

�ه7 ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� 9ر@ اب ج� >ه9  ع�ن� الل س7ول7 ر� ق�ال� ق�ال�

�ة@ �ل �ي ل T7ل ك ف9ى و�ذ�ل9ك� >اه7 9ي إ �اه7 آت < 9ال إ K �را ي خ� ف9يه�ا >ه� الل �ل7 أ �س� ي 9م] ل م7س� �د] ع�ب 7و�اف9ق7ه�ا ي � ال Kاع�ة ل�س� �ل9 >ي الل ف9ى 9ن> إ

( أحمد و مسلم (رواه

Dari Jabir rodhiyallahu ‘anhu, ia berkata,  Aku mendengar Rasulullah  bersabda :

“Sesungguhnya di malam hari terdapat waktu (saat) yang tidaklah seorang muslim meminta (kepada) Allah kebaikan dari perkara dunia dan akhirat bertepatan dengan waktu tersebut, melainkan Allah SWT memberinya, dan yang demikian itu adalah setiap malam.”

(HR. Muslim  dan Ahmad )

ب�ى ع�ن�ة� أ� ي�ر� ر� ي� ه ض� ول� أ�ن� ع�ن�ه الل�ه ر� س الل�ه� ر�

ال� ب ن�ا ي�ن�ز�ل » ق� ك� ر� ت�ع�ال�ى ت�ب�ار� �ل�ى ل�ي�ل�ة) ك ل� و� اء� إ م� ين� الد ن�ي�ا الس� ى ح� ي�ب�ق� ر الل�ي�ل� ث ل ث ول اآلخ� يب� ي�د�ع ون�ى م�ن� ي�ق ت�ج� س�

أ� �ل ن�ى م�ن� ل�ه ف� أ أ ع�ط�ي�ه ي�س� ف�

ن�ى م�ن� ر ت�غ�ف� ر� ي�س� أ�غ�ف� (البخاري رواه « )ل�ه ف�

Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, bahwasanya Rasulullah bersabda:

“Tuhan kita Yang Maha Memberkahi dan Maha Tinggi turun kelangit dunia di penghujung sepertiga malam terakhir, Dia berfirman: “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, siapa saja yang meminta kepada-Ku maka akan Aku beri, dan siapa saja yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari)

Posted in Dakwah Islami

KEKUATAN SHOLAT MALAM (2)

June 16th, 2008

Firman Allah dalam surat Al Baqarah  ayat 153 :

 Hai orang-orang yang beriman,  mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

 Dalam firmanNya Allah menegaskan agar kita minta tolong padaNya dalam menghadapi berbagai hal dengan mengerjakan sholat dan bersabar menanti datangnya pertolongan Allah.  Minta tolong bisa kita lakukan dengan mengerjakan sholat sunah khusus untuk mohon pertolongan. Waktunya bisa sesudah melakukan sholat wajib, pagi hari atau malam hari. Waktu yang paling baik adalah sepertiga malam terakhir, bisa juga dengan mengerjakan sholat tahajud atau sholat malam.

 Sakit mata sembuh berkat tahajud

Saya punya beberapa pengalaman dalam melakukan sholat malam atau tahajud untuk mengatasi beberapa masalah yang pernah saya alami. Antara lain pengalaman saya ketika anak pertama saya yang masih berumur 6 bulan mengalami sakit mata. Sudah lebih 3 bulan mata kanan anak saya selalu berair dan airnya meleleh dipipi hingga menimbulkan iritasi.

Saya membawa anak saya kedokter Gantira seorang dokter ahli mata di Bandung. Ia menjelaskan bahwa saluran pembuangan air mata anak saya dari mata ke tenggorokan yang hanya sebesar rambut mengalami penyumbatan. Saluran itu harus dibuka dengan melakukan operasi. Namun karena anak saya masih berumur 6 bulan ia menyarankan saya untuk konsultasi dahulu pada ahli anastesi, apakah anak saya bisa dianastesi untuk melakukan operasi mata. Saya dan istri saya sangat terpukul mendengar keterangan dokter tersebut. Saya sedih dan cemas, mengapa anak saya yang masih kecil itu harus menjalani operasi mata.

Saya minta tolong pada dokter ahli mata tersebut untuk sementara memberi obat apa saja yang dapat meringan kan iritasi pada matanya. Dokter memberi salep mata yang harus diberikan 2 kali sehari. Kami pulang dengan hati gundah. Istri saya selalu menangis mengkhawatirkan keadaan anak kami. Kami sangat cemas kalau mata anak kami harus dioperasi. Berbagai angan angan buruk menghantui fikiran kami.

Saya bertekad untuk melakukan sholat malam atau  tahajjud mohon pada allah agar mata anak saya disembuhkan. Saya bangun sebelum sholat subuh sekitar jam 3.30. Salep mata yang saya dapatkan dari dokter saya letakan diatas sajadah tempat saya sujud. Saya lakukan sholat tahajjud 2 rakaat kemudian saya berdo’a agar salep mata  yang diberikan dokter kepada kami diberi kekuatan untuk menyembuhkan mata anak kami. Saya lakukan sholat 2 rakaat x 4 menjadi 8 rakaat dan ditutup dengan sholat witir 3 rakaat, sehinggal total semua menjadi 11 rakaat. Diantara masing masing sholat 2 rakaat itu saya berdo’a  mohon agar salep yang diberikan dokter itu mempunyai khasiat untuk meyembuhkan mata anak kami.

Saya lakukan sholat tahajud setiap malam, berdo’a penuh pengharapan pada Allah agar mata anak saya disembuhkan kembali. Sesuai saran dokter salep mata itu kami berikan 2 kali sehari, waktu pagi dan sore hari. Alhamdulillah setiap hari kami lihat ada angsurannya. Lelehan airmata pada pipi anak  kami setiap hari tampak mulai berkurang. Pada hari ke tujuh lelehan air mata dipipi anak saya sudah mengering dan tidak tampak lagi. Saya terus mengerjakan tahajud dan berdo’a setiap malam. Alhamdulillah setelah 2 minggu mengerjakan sholat tahajud mata anak saya betul betul telah sembuh. Matanya tampak bersih tidak ada bekas iritasi dan lelehan air mata lagi. Kami betul betul bersyukur dan berterima kasih pada Allah.

Demikianlah  mata anak saya tidak jadi dioperasi, ia sembuh hanya dengan memberikan salep mata dan mengerjakan sholat tahajud selama 2 minggu terus menerus. Walaupun pada mulanya dokter menyarankan untuk membuka saluran pembuangan air mata yang tersumbat itu harus dioperasi. Namun dengan pertolongan Allah semuanya bisa normal kembali dengan obat yang sederhana dan mengerjakan sholat tahajud setiap malam.

 

Pedagang koran dan rumah kontrakannya

Ketika saya kuliah di LPPU – ITB Bandung dahulu saya mengontrak rumah di Lingkungan Tamansari dekat pasar Balubur. Saya sering membeli koran pada seorang pedagang koran yang mangkal didepan pasar Balubur tersebut.

Pada suatu hari ia bercerita pada saya bahwa kontrakan rumahnya dibelakang pasar Balubur sudah habis Ia masih punya waktu satu minggu sebelum kontrakannya habis dan ia harus pindah dari rumah itu jika tidak memperpanjang kontrakannya. Ia sangat bingung karena sampai saat ini ia belum punya uang untuk memperpanjang kontrakannya itu. Saya menyarankan pada nya untuk meminta tolong pada Allah mengatasi masalahnya dengan mengerjakan sholat tahajud pada malam hari. Saya jelaskan tata cara melakukannya mirip seperti sholat taraweh pada bulan Ramadhan, dan dilakukan pada akhir malam menjelang sholat subuh. Saya ceritakan padanya pengalaman saya bahwa anak saya bisa sembuh dengan berdo’a sesudah sholat tahanjud.

Ia mengikuti saran saya. Seminggu kemudia saya bertemu dengan nya, ia mengucapkan terima kasih  pada saya atas saran yang pernah saya berikan. Ia melakukan sholat tahajud sesuai dengan yang saya sarankan. Dua hari yang lalu ada seorang langganan nya yang menyuruhnya untuk mengisi dan menempati  paviliun rumahnya di Jl Cihampelas yang kosong, tanpa perlu membayar uang sewa. Ia betul betul merasa lega karena disaat ia tidak punya uang untuk

menyambung kontrakan rumahnya ada orang yang membantunya memberi tempat tinggal gratis.  Ia bisa merasakan kekuatan ajaib dari sholat malam. Saya juga sangat terkesan dengan cerita teman saya itu, bahwa jika kita minta tolong pada Allah dengan sungguh sungguh dan mengerjakan tahajud Insya Allah, Dia akan mendatangkan pertolongan kepaqda kita.

Tahajud bina kekuatan jiwa, peribadi unggul

Posted by: nurjeehan in Akidah, Ibadah & Doa, Motivasi, Tafakur (Muhasabah), Tazkirah

Oleh Masmawi Abdullah

FIRMAN Allah bermaksud:

“Wahai orang yang berselimut, bangunlah sembahyang tahajud pada waktu malam, selain dari sedikit masa (yang tak dapat tidak untuk berehat). Iaitu separuh dari waktu malam, atau kurangkan sedikit daripada separuh itu. Ataupun lebihkan (sedikit) daripadanya: dan bacalah al-Quran dengan ‘Tartil’ (perlahan-lahan). Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat (wahyu yang mengandungi perintah yang berat). Sesungguhnya sembahyang dan ibadat malam lebih kuat kesannya (kepada jiwa), dan lebih tetap betul bacaannya”. (Surah Al-Muzzammil, ayat 1-6)

Umat Islam dianjur melaksanakan qiamullail (tahajud) pada bahagian akhir malam sebagai manifestasi kesyukuran kepada Allah atas segala nikmat-Nya yang begitu banyak dikurniakan kepada kita. Sesungguhnya solat pada akhir malam akan melahirkan kekuatan jiwa, memperkukuhkan keinginan dan azam untuk patuh serta taat kepada Allah.

Beribadat dan bermunajat kepada Allah pada malam hari, di kala insan lain sudah lama nyenyak dibuai mimpi indah. Ia suatu gambaran keikhlasan kepada Allah dan seterusnya membebaskan diri dari sifat riak yang boleh membakar seluruh amalan kebajikan.

Bermunajat dengan melaksanakan tahajud pada malam hari mengecewakan syaitan yang tidak jemu menggoda dengan pelbagai bisikan dan mendodoi manusia supaya terus lena hingga ke pagi hari.

Sabda Rasulullah SAW bermaksud:

“Ketika kamu tidur, maka datanglah syaitan dengan mengikat ubun-ubunmu dengan tiga ikatan. Dan apabila ia terjaga dengan menyebut nama Allah, maka terlepaslah satu ikatan, jika ia terus berwuduk maka terlepaslah ikatan kedua, kemudian apabila diikuti dengan solat Qiamullail, maka terlepaslah ikatan yang ketiga dan pada waktu pagi berada dalam keadaan segar dan giat,

jika tidak berbuat demikian, maka akan kencinglah syaitan dalam kedua-dua telinganya.” (A-Misykuh)

Rasulullah SAW sentiasa mengingatkan kita berhati-hati supaya tidak diperdayakan syaitan laknatullah, jiwa yang tergoda dengan syaitan akan timbul sifat malas untuk melaksanakan ibadat, hati menjadi keras dan liat untuk mendengar serta mendekati ilmu keagamaan.

Daripada Ibnu Mas’ud katanya,

“Sudah disebut perihal lelaki di hadapan Nabi SAW. Katanya, lelaki itu berterusan tidur hingga subuh dan tidak bangun sembahyang lalu Nabi bersabda: “Sesungguhnya lelaki itu dikencing oleh syaitan di dalam telinganya.” (Hadis riwayat Syaikhan dan an-Nasa’i)

Oleh demikian, menghidupkan malam hari dengan bertahajud dan bermunajat kepada Allah akan mendapat kasih sayang dari Allah dan kasih sayang Allah itu terpancar dari-Nya melalui sikap serta tindakannya.

Segala sikap dan tindakannya sentiasa di dalam pemeliharaan Allah, yang seterusnya orang lain pula apabila melihatnya akan timbul perasan kasih dan hormat akibat pancaran kasih sayang Allah kepadanya.

Firman Allah bermaksud:

“Dan (dengan yang demikian) bersabarlah (wahai Muhammad) menerima hukum Tuhanmu (memberi tempat kepada mereka), kerana sesungguhnya engkau tetap terselamat dalam pemeliharaan serta pengawasan Kami. Dan bertasbihlah menemui Tuhanmu semasa engkau bangun. Dan juga hendaklah engkau bertasbih kepada-Nya pada waktu malam, dan ketika bintang-bintang tenggelam (pada waktu subuh)”. (Surah al-Thur, ayat 48-49)

Allah menyediakan banyak pengurniaan-Nya terhadap orang yang sanggup menukar tempat tidur dan masa istirehatnya, tilam yang empuk, bangun dalam kesejukan untuk bersuci dan terus beribadah kepada Allah, dijanjikan kedudukan yang terpuji baik di dunia mahupun akhirat.

Sejarah lampau membuktikan bahawa Salahuddin Al-Ayubi seorang pemimpin tentera Islam dalam peperangan Salib hanya memilih orang yang mengerjakan qiamullail untuk bertempur di medan peperangan kerana mereka ini memiliki kekuatan jiwa dan keteguhan peribadi yang tinggi. Hasilnya, pihak Islam menang dalam peperangan itu.

Dalam satu hadis Rasulullah SAW menjelaskan bahawa barang siapa bersolat pada malam hari dengan sanggup bersengkang mata melaksanakan solat tahajud, Allah akan memberi sembilan kurniaan kepadanya. Lima kurniaan di dunia dan empat lagi di akhirat.

Sabda Rasulullah SAW, daripada Umar bin al-Khattab yang bermaksud: “Barang siapa yang mengerjakan solat malam, dan dia membangunkan solat, maka Allah memuliakan dia dengan sembilan perkara: Lima perkara di dunia dan yang empat lagi di akhirat.

Oleh itu, marilah sama-sama kita menyahut tawaran Allah untuk bangun menunaikan qiamullail iaitu ganjarannya terlalu besar nilainya, lebih besar dan bernilai dari dunia ini dan segala isinya. Janganlah sampai ayam yang tidak berakal itu lebih pintar dan lebih baik daripada kita. Seperti nasihat Luqmanul Hakim kepada anaknya, “Wahai anakku, janganlah engkau tidur di kala ayam jantan berkokok pada waktu fajar.”

INFO9 kemuliaan solat Tahajud

1- Dia dijaga oleh Allah daripada beberapa bencana.

2- Berkat ketaatannya, akan nampak pada wajahnya.

3- Dia disukai oleh hamba Allah yang soleh dan oleh semua manusia.

4- Ucapannya mampu mengeluarkan kata-kata yang penuh hikmah.

5- Diberi cepat mengerti dan mendapat ilmu pengetahuan.

6- Dia dibangunkan dari kubur dengan wajah yang putih berseri.

7- Diringankan hisabnya.

8- Melalui titian siratul mustaqim bagaikan kilat yang menyambar.

9- Diberi buku catatan amalannya melalui tangan kanannya di hari kiamat.(Raudhatul Ulama).

Share This

Lejitkan Kekuatan Spiritual Anda!Posted by fundo On April 30th, 2010 No Comments

Beberapa waktu yang lalu saya telah menulis tentang pentingnya mengenal potensi yang kita miliki agar kita menjadi orang yang sukses dan layak menyandang status Kholifah. Salah satu potensi yang ada pada kita dan memegang peranan sangat penting dalam menentukan sebuah kesuksesan adalah potensi (kekuatan) spiritual.

Pada suatu kondisi, kekuatan spiritual itu bisa muncul begitu saja dari diri kita jika Allah menghendaki. Namun demikian kita juga harus berusaha untuk memunculkannya bahkan mempertajam kekuatannya dengan melakukan berbagai macam riyadhoh (amalan). Hal ini bukan sesuatu yang mustahil karena memang spiritualitas (iman) manusia tidak statis namun sangat dinamis. Al-imanu yazdadu wa yanqush. Yazdadu bittho’ah wa yanqushu bilma’shiyah. Iman kita itu kadang naik dan kadang turun. Ia akan naik jika kita selalu ta’at terhadap segala perintah Allah dan akan turun jika kita berma’siyat kepada-Nya.

Lantas bagaimana cara meningkatkan kekuatan spiritual (iman) kita?

Berikut ini beberapa riyadhoh yang bisa kita coba untuk melejitkan kekuatan spiritual kita;

1. Perbanyak dzikir (menyebut nama Allah) dalam segala keadaan; susah, senang, punya duit, tidak punya duit, dsb. Dengan memperbanyak dzikir, kita akan selalu merasa dekat dengan-Nya. Ketika kita merasa dekat dengan Sang Maha Kuasa, maka kita akan diliputi energi positif yang akan menggerakkan kita kepada hal-hal yang positif juga. Kalau sudah demikian maka segala urusan juga akan berjalan dengan lancar.

2. Bertafakkur, merenung, berkontemplasi mendalami makna kehidupan. Janganlah kita membiasakan diri untuk cuek atau acuh tak acuh terhadap segala sesuatu yang terjadi pada diri kita atau pada lingkungan sekitar kita. Yakinlah bahwa semuanya tidak terjadi secara kebetulan namun telah diatur sedemikian rupa oleh Sang Khaliq. Dengan bertafakkur kita akan mendapatkan makna dari setiap kejadian. Bahkan dari sesuatu yang menyedihkanpun kita bisa mengambil hikmah sehingga mampu mensikapinya secara positif.

3. Perbanyak tilawah Al-Qur’an. Seperti yang telah kita ketahui bahwa Al-Qur’an merupakan mu’jizat terbesar nabi Muhammad SAW. Ia merupakan sumber segala sumber ajaran Islam. Keasliannya akan selalu terjaga karena Allah sendiri telah berjanji untuk menjaganya. Membacanya saja akan mendatangkan pahala apalagi kalau kita memahaminya dengan sepenuh hati kemudian mengamalkannya. Untuk tahap dasar, kita bisa memulai dengan rutin membaca Al-Qur’an setiap hari, baru kemudian kita belajar untuk mendalami maknanya. Bagi anda yang belum bisa membaca Al-Qur’an belajarlah sekarang juga. Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Dan ingat, belajar membaca Al-Qur’an itu sangat mudah loh……

4. Qiyamullail atau Sholat Tahajjud. Sudah banyak penelitian yang dilakukan terkait Sholat Tahajjud ini. Dan terbukti (bahkan secara medis) ia memiliki kekuatan dahsyat untuk kesehatan (jasmani dan rohani) kita. Allah sendiri telah menjanjikan kedudukan mulia bagi hamba-Nya yang melaksanakan Sholat Tahajjud. Anda yang belum pernah melaksanakannya silahkan coba mulai saat ini juga. Pertama akan terasa berat memang tapi untuk seterusnya anda akan kecanduan untuk melaksanakannya karena sudah merasakan efek positifnya.

5. Bergaullah dengan orang yang sholeh. Tapi jangan diartikan memilih-milih teman loh. Sebenarnya anda bisa bergaul dengan siapa saja bahkan dengan penjahatpun anda boleh bergaul (sekedarnya saja) namun anda harus memiliki teman dekat yang sholeh, yang baik-baik, yang akan membuat anda menangis karena menyadari bahwa anda banyak melakukan dosa, dan yang akan selalu mengajak anda kepada kebaikan.

6. Menjaga mulut dari yang tidak berguna. Ya… tepat sekali. Marilah kita hilangkan kebiasaan ngomong yang tidak ada manfaatnya. Ngrumpi, ngegosip, menggunjing orang lain, dkk hanya akan membuang waktu kita secara percuma dan akan menggerus kekuatan spiritual kita.

Sobat, sebenarnya tulisan ini saya tujukan untuk diri saya sendiri loh karena saya sadar masih belum bisa konsisten untuk melaksanakan amalan-amalan di atas sehingga perlu saya posting di sini untuk memotivasi diri saya sendiri agar bisa istiqomah.

Sebenarnya masih banyak amalan lain yang bisa meningkatkan kekuatan spiritual kita. Anda yang memiliki pengalaman pribadi terkait masalah ini (dengan segala hormat) silahkan tuliskan di kolom komentar yah.

Saturday, March 5th

Waktu Solat KL Koleksi Nasyid

Subscribe by RSS

Fikrah Komentar Global Tinta DMI Perspektif

search... Go

Soal Jawab Tasawuf Tafsir Resensi Hikmah Kajian Profil Wawancara Wacana Paparan Khas Ensiklopedia

Maksud Al-Quran

beratnya amanah yang dipikul

“Sesungguhnya Kami telah kemukakan tanggungjawab amanah (Kami) kepada langit dan bumi serta gunung-ganang (untuk memikulnya), maka mereka enggan memikulnya dan bimbang tidak dapat menyempurnakannya (kerana tidak ada pada mereka persediaan untuk memikulnya); dan (pada ketika itu) manusia (dengan persediaan yang ada padanya) sanggup memikulnya. (Ingatlah) sesungguhnya tabiat kebanyakan manusia adalah suka melakukan kezaliman dan suka pula membuat perkara-perkara yang tidak patut dikerjakan.” (AN-NAHL: 72)

Koleksi Ucapan

Tinta DMI

Paling Banyak Dikomen Paling Banyak Dilihat

1. Saintis Barat akui matahari akan terbit dari barat 34 comments2. Sains dalam al-Quran? 11 comments3. Yakjuj dan makjuj 9 comments

4. Skeptisisme: Manusia ke bulan? 9 comments5. Pentas Eskatologi 8 comments

1. Pautan

Koleksi Nasyid

This song and the video are inspired by Muhammad, peace and blessings be upon him. Maher Zain and Awakening Records felt they had to respond to the recent attacks on Prophet Muhammad through cartoons and Facebook. The result is this music video. It's a small attempt at portraying the true character of our beloved Prophet Muhammad (pbuh).

Awakening Records is pleased to announce the release of Maher Zain's new music video Insha Allah. Insha Allah (God Willing) - Maher Zain.

Burdah by Mesut Kurtis

Maher Zain - The Choosen One Maher Zain - Insha Allah Mesut Kurtis - Burdah

Kandungan

Fikrah Komentar Global Tinta DMI Perspektif Soal Jawab Tasawuf Tafsir Resensi Hikmah Kajian Profil Wawancara Wacana Paparan Khas Ensiklopedia

Arkib

March 2011 February 2011 January 2011 December 2010 November 2010 October 2010 September 2010 August 2010 July 2010 June 2010 May 2010 April 2010 March 2010 February 2010 January 2010 December 2009 November 2009 October 2009 September 2009 August 2009 July 2009 June 2009 May 2009 April 2009 March 2009 February 2009 January 2009 December 2008 November 2008 October 2008 September 2008 August 2008 July 2008 June 2008 May 2008

Tags

1malaysia al-azhar amanah anti-islam astronomi dialog peradaban forum forum majlis peguam ibnu bajjah ibnu nafis iman integriti islamophobia israk mikraj jariah kemajmukan kemajmukan dalam sejarah islam ketuanan melayu liberalisme manusia dan

kemanusiaan melayu memilih pemimpin musibah nikmat kemerdekaan nikmat sihat non-muslim paparan-khas

peribadi anak perpaduan persaudaraan pinjaman pendidikan politik wang ruyung seleweng fakta islam sensitif siasah syar'iyyah sms syariat islam syurga neraka taubat tragedi ambon ukhuwah umat melayu islam undang-undang keluarga islam usia emas

Pelawat sejak April 2010

Now Online

You are here: Home » Fikrah »

Perihal kekuatan tahajjud July 28, 2010 4:05 pm 1 comment Views: 9

Share this Article

Twitter Facebook Delicious Digg Stumble Reddit

Author:

Editor

Oleh MUHAMMAD HATIM 

Allah s.w.t berfirman yang bermaksud: 

“Dan pada sebahagian malam hari bersolat tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (al-Isra’: 79) 

Dalam usaha kita untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah, kita digalakkan untuk mengerjakan solat tahajjud dan solat malam yang lain (qiamullail). 

Solat tahajjud bukan hanya penting dari segi keperluan asas spiritual kita di mana orang yang mengerjakan akan mendapatkan tempat yang terpuji di sisi Allah, akan tetapi solat tahajud juga mendatangkan kebaikan dari segi kesihatan. 

Menurut hasil penyelidikan Profesor Soleh, pensyarah di salah sebuah institusi pengajian tinggi di Surabaya, menerusi solat tahajjud dapat membebaskan kita dari penyakit kanser. Bagaimanapun, solat tahajjud yang bertujuan demikian bukan sekadar menggugurkan kewajiban melaksanakan ibadah muakkadah sahaja, akan tetapi ia memerlukan kepada kekerapan solat tahajjud secara istiqamah, ketetapan gerakan, kekhusyukan dan keikhlasan.

Jika melaksanakan solat tahajud dengan ikhlas dan khusyuk, secara perubatan, solat tahajjud menumbuhkan respons ketahanan tubuh (imonologi) khususnya pada imonoglobin dan limposit

yang berupa persepsi dan motivasi positif serta dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam mengatasi masalah yang dihadapinya.  

Solat tahajjud mendatangkan banyak faedah atau manfaat bagi yang mendirikannya sama ada dari segi fizikal, mental dan kesihatan (perubatan). Apabila kita melaksanakan solat tahajjud, kita seperti hendak tertidur tetapi masih dalam keadaan berjaga. 

Dalam keadaan yang sedemikian, sebenarnya kita berada dalam keadaan antara sedar dan lena. Situasi yang kita alami ini di kalangan ahli perubatan disebut frekuensi alpha. Pada paras alpha, frekuensi otak berada dalam lingkungan 7 hingga 14 kitaran persaat. 

Paras ini merupakan paras seseorang dapat berhubung dengan minda bawah sedar dengan aktif. Aktiviti minda membimbing kita dalam keadaan tenang, santai dan relaks yang membawa minda kita berada dalam kesedaran tahap yang tinggi sehingga kita mampu meneroka dan mengekstrak kemampuan minda kita. 

Dengan keadaan jiwa dan minda yang terselubungi keheningan malam sehingga minda kita berada dalam fokus yang tinggi. Fikiran kita ketika ini akan terasa terang dan mampu menjana minda bawah sedar dalam keadaan tahap tinggi. 

Para ulama fikah menyebut beberapa keutamaan yang didapati oleh orang yang melakukan solat malam. Di antaranya adalah seperti berikut: 

1.  Tercatat sebagai orang yang baik dan berhak mendapat balasan baik berupa kenikmatan daripada-Nya seperti yang disebut dalam surah az-Dzariyat ayat 15-28.

2.  Orang yang melakukan solat malam akan mendapat kesempurnaan atas kekurangan dan cacat solat fardunya dan meningkat darjatnya menjadi maqamam mahmuda, darjat yang terpuji. 

3.  Orang yang melakukan solat malam selalu mendapat pujian Allah s.w.t, seperti yang tercatat dalam al-Quran (surah al-Furqan, ayat 63-64), dipersaksikan sebagai orang yang beriman (surah as-Sajdah, ayat 16), dan akan dibezakan darjatnya dengan orang yang malas solat malam (surah az-Zumar, ayat 9). 

Solat tahajjud merupakan media komunikasi yang berbeza dengan komunikasi yang lain. Ia adalah komunikasi antara Sang pencipta yang  agung dan hamba-Nya. Apakah engkau telah menyiapakan dirimu untuk hubungan ini? dan apakah engkau termasuk orang-orang yang berkeinginan untuk melakukan hubungan tersebut. 

Allah s.w.t berfirman yang bermaksud: 

“Dan pada sebahagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bahagian yang panjang di malam hari.” (al-Insan: 26) 

Salat tahajud merupakan salah satu ibadah sunnah yang banyak dillupakan oleh kaum Muslimin. Walhal, ibadah sunat ini berada setingkat di bawah ibadah wajib solat lima waktu.

Sesungguhnya, Allah s.w.t memerintahkan Nabi Muhammad s.a.w, para sahabat dan umatnya untuk melakukan solat tahajjud. 

Allah s.w.t berfirman yang bermaksud: 

“Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (iaitu) seperduanya atau kurangilah daripada seperdua itu sedikit, atau lebih daripada seperdua itu. Dan bacalah al-Quran ini dengan perlahan-lahan.” (al-Muzzammil: 1-4) 

Rasulullah s.a.w mengajak kita  untuk berlumba-lumba dalam mengerjakan solat tahajjud. Baginda juga mendorong kita untuk bertegas dan bergegas dalam hal ini. 

Allah s.w.t berfirman yang bermaksud: 

“Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang-orang berlumba.” (al-Muthaffifin:t 26) 

Rasulullah s.a.w tidak sahaja bersungguh-sungguh tetapi juga konsisten dalam melaksanakan solat tahajjud, sekalipun dalam keadaan sakit. Pada hal dosa-dosa baginda, yang lalu dan akan datang telah diampuni. Ini menunjukan bahawa  solat tahajjud amat penting dan pahalanya sangat besar di sisi Alllah s.w.t. Apakah kita yang banyak dosa ini tetapi malas untuk mengerjakan solat tahajjud? 

Orang yang mengerjakan tahajjud tentunya tidak sama dengan orang yang tidak mengerjakannya. Bahkan orang yang membiasakan diri dengan tahajud tentunya pula tidak sama dengan orang yang tidak membiasakan diri. Ada banyak manfaat dan keuntungan yang akan diperolehi apabila seseorang itu rajin solat malam. Namun demikian, amat sedikit orang menyedari fadilat solat malam. 

Anugerah yang diberikan oleh Allah s.w.t kepada orang yang mengerjakan solat tahajjud adalah mendapatkan tiket masuk syurga dan menikmati semua kebaikan yang ada di dalamnya. 

Allah s.w.t berfirman yang bermaksud: 

“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang-orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat tuhannya? Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (az–Zumar: 9)

Solat tahajud dan ibadah qiamullail yang lain adalah sarana berkomunikasi seorang hamba dengan Maha Pencipta. Sang hamba berasa nikmat dan selesa sewaktu memohon doa dan pasrah kepada Penciptanya. Ia berdoa, beristighfar, bertasbih, dan memuji Maha Pencipta. Dan Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, sesuai dengan janji-Nya, akan mencintai hamba yang mendekat kepada-Nya.

Kalau Allah s.w.t mencintai seseorang hamba, maka Dia akan mempermudah semua aspek kehidupan hamba-Nya itu. Dan Dia memberi berkah atas semua aktiviti sang hamba, baik aktiviti di bidang dakwah, pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, mahupun politik. Sang hamba akan dekat dengan Rabbnya, diampuni dosanya, dihormati oleh sesama manusia, dan menjadi penghuni syurga yang disediakan untuknya.

Seorang Muslim yang istiqamah mengerjakan qiamullail, pasti dicintai dan dekat dengan Allah s.w.t. Kerana itu, Rasulullah s.a.w. menganjurkan kepada kita sebagaimana sabda baginda yang bermaksud: “Lazimkan dirimu untuk solat malam kerana itu adalah tradisi orang-orang soleh sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapuskan dosa, menghindarkan penyakit, dan pencegah daripada dosa.” (Riwayat Ahmad)

Jika kita ingin mendapat kemuliaan di sisi Allah dan di mata manusia, amalkanlah qiamullail secara istiqamah.

Daripada Sahal bin Sa’ad r.a, katanya: “Malaikat Jibril a.s. datang kepada Nabi s.a.w lalu berkata, “Wahai Muhammad, hiduplah sebebas-bebasnya, akhirnya pun kamu akan mati. Berbuatlah semahumu, pasti akan dapat balasan. Cintailah orang yang engkau mahu, pasti kamu akan berpisah. Kemuliaan orang mukmin dapat diraih dengan melakukan solat malam, dan harga dirinya dapat ditemukan dengan tidak minta tolong orang lain.”

Pada hakikatnya, satu kerugian besar dan penyesalan tidak berkesudahan apabila kita tidak memotivasikan diri untuk mencintai solat tahajud. Kerugian besar itu akan semakin menjadi bertambah besar tatkala kita sudah dipanggil-Nya memasuki kehidupan yang hakiki. Kehidupan abadi setelah kematian. Dalam kehidupan, setelah kematian itulah takbir-takbir kebenaran akan kebesaran pahala solat tahajud dan segala amal soleh kita dulu yang didustakan orang akan terbukti benar. Keutamaan-keutamaan tahajud dan pelbagai ibadah yang dulu diabaikan ternyata kini begitu besar pahala dan kemuliannya. Itu semua akan menjadi sahabat setia sekali gus penolong daripada kemurkaan malaikat Munkar dan Nakir. Penangkal dahsyatnya himpitan bumi dan ganasnya seksaan kubur, sehingga di alam barzakh tidur kita bagai tidurnya pengantin baru.

Penyesalan setelah kematian adalah penyesalan yang sia-sia, tiada erti. Penyesalan yang menghiris-hiris kalbu dan hati. Beruntunglah kita kerana saat ini belum meninggal dunia. Kita masih hidup, masih sihat walafiat. Masih banyak kesempatan untuk menperbaiki diri. Hari ini, malam ini, sekarang juga, bertekadlah untuk memulai menegakkan solat tahajjud. Setidak-tidaknya, kita telah mengawalinya dengan niat yang terbaik.

Daripada Abu Malik Al-Asyari, katanya, Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud: “Sesungguhnya di dalam syurga ada ruangan yang luarnya terlihat dari dalamnya dan dalamnya kelihatan dari luarnya, yang dipersiapkan Allah bagi orang yang menyedekahkan makanan, lembut dalam berbicara, diikuti dengan puasa dan solat malam ketika manusia lain tidur.” (Riwayat Ahmad)

1 Comment

Meraih “Kekuatan” Lewat   Tahajud

Mei 10, 2007 pukul 6:34 am | Ditulis dalam Tentang Tahajud | 2 Komentar

Dari dua dini hari hingga subuh hampir tersentuh, waktu-waktu ini disambut para muhsinun dengan wajah penuh cahaya. Sepertiga malam terakhir adalah malam yang diyakini bertabur mukjizat. Tetesan dan percikan air wudlu yang jatuh ke bumi menambah indah malam yang hening. Santai dan rileks. Mereka pun mengerjakan shalat tahajud. Shalat yang didirikan setelah terjaga dari tidur………..Sembilan cawan perkara siap disuguhkan Allah kepada para muhsinun. Lima cawan

perkara di dunia dan empat cawan perkara di akhirat. Sembilan cawan perkara itu akan memuliakan para muhsinun.

Lima perkara itu antara lain :

1. Allah menjaganya dari bencana-bencananya.2. Tampak bekas taat di wajahnya.3. Ia akan disenangi oleh hamba-hamba yang shalih bahkan oleh semua manusia.4. Katanya-katanya mengandung hikmah;5. Allah memberikannya rezeki kepahaman terhadap agama.

Adapun yang empat di akhirat adalah :

1. Dibangkitkan dari kubur dengan wajah yang putih dan cemerlang.2. Dimudahkan baginya hisab;3. Berjalan di atas shirat (jembatan di akhirat) laksana kilat (bagai petir menyambar)4. Diberikan kitab catatan amalnya melalui tangan kanan pada hari kiamat

Demikian nukilan keutamaan dari buku The Power of Tahajud yang ditulis Ahmad Sudirman Abbas, terbitan Qultummedia. Buku ini dibuka dengan pemahaman soal Shalat Tahajud pada bagian pertama. Dari Pengertian, keutamaan, tata cara shalat tahajud hingga perenungan soal shalat ini.Tentang perintah menegakkan shalat tahajud disebutkan dalam Surat Al Isra [17]: 79 “Dan pada sebagian malam hari, bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat terpuji.”

Dalam bab dua kisah nyata pelaku tahajud diungkapkan penulis. Misalnya Prof.Dr. Harun Nasution, mantan rektor UIN Jakarta yang didekatkan peristiwa-peristiwa di luar akal manusia. Kedekatan pada alam ghaib ditunjukkan dalam keseharian Harun Nasution. Tabir gaib yang terbuka dihadapannya tak membuatnya takut. Setelah berkonsultasi dengan Abah Anom, seorang ulama dari Tasikmalaya, kejadian-kejadian “horor” membuatnya lebih maklum dan terbiasa. Sebagai pelaku tahajud beliau lebih merasa tenang dan tabah.

Tentang waktu-waktu dini hari, ada sebuah saran dari Prof. Dr. Harun Nasution kepada Prof. Dr. Ahmad Sukardja, S.H. MA, saat ingin meraih gelar doktor, “menulislah pada pukul 02.00 dinihari atau pukul 03.00 dinihari. Nasihat ini dilakukan, alhasil disertasinya selesai dalam tempo cepat. Inilah tips penting dari beliau soal bangun tengah malam untuk beribadah dan berkontemplasi.

Dalam buku The Power of Tahajud ini, banyak manfaat dari shalat tahajud antara lain : memberikan kekuatan lahir dan batin, memberikan perasaan tenang, memberikan posisi terhormat (maqam mahmuda), memberikan tahajud, dan lain sebagainya. Selamat meraih manfaat lewat tahajud.

Keutamaan Shalat Sunnah Tahajjud

January 24, 2010 by Rony Lesmana

Keutamaan Shalat Sunnah Tahajjud

Chart I

Ibadah & Tanda Syukur

الذاريات ( : 7د7ون9 �ع�ب 9ي ل 9ال> إ �س� 9ن و�اإل� �ج9ن> ال �ق�ت7 ل خ� )٥٦و�م�ا

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”

(Adz-Dzaariyaat : 56)

ق�د�م�اه7 : �ف�ط>ر� �ت ت ح�تى> �ل9 >ي الل م9ن� �ق7و�م7 ي �ان� ك 9ي> >ب الن �ن> أ �ه�ا ع�ن الله7 ض9ي� ر� ة� 9ش� ع�ائ ,ع�ن�

” ” : � �ف�ال أ ق�ال� ؟ �خ>ر� �أ ت و�م�ا 9ك� �ب ذ�ن م9ن� �ق�د>م� ت م�ا ل�ك� الله7 غ�ف�ر� ق�د� و� الله9 س7ول� ر� �ا ي ه�ذ�ا �ع7 �ص�ن ت 9م� ل ة7 9ش� ع�ائ ف�ق�ال�ت�( ) ” عليه متفق ا K7و�ر ك ش� �دKا ع�ب 7و�ن� ك

� أ �ن� أ w7ح9ب أ

Dari ‘Aisyah rodhiyallahu ‘anha : Bahwa sesungguhnya Nabi bangun malam sampai bengkak kakinya, maka ‘Asiyah berkata: “Kenapa engkau melakukan ibadah sampai seperti ini ya Rasulallah, padahal Allah sudah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang?

Beliau bersabda:“Tidakkah aku (pantas) menjadi hamba yang banyak bersyukur?”

(HR. Muttafaqun ‘alaih)

Chart II

Mengubah hidup dan meninggikan derajat

م>ح�م7و�دKا م�ق�امKا wك� ب ر� �ك� �ع�ث �ب ي �ن� أ ع�س�ى ل>ك� Kة� �اف9ل ن 9ه9 ب �ه�ج>د� ف�ت �ل9 >ي الل و�م9ن�

“Dan pada sebahagian malam hari shalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji.”

(QS. Al-Israa : 79)

Chart III

Allah menjadi Wakil, Dia akan antar kebutuhan kita.

Shalat malam juga sebagai penajam kepekaan hati

مTل7 ( �م7ز> ال wه�ا ي� أ �ا 9يال) (١ي ق�ل 9ال إ �ل� >ي الل 9 9يال) (٢ق7م ق�ل �ه7 م9ن �ق7ص� ان و9

� أ 9ص�ف�ه7 9يال) (٣ن ت �ر� ت آن� �ق7ر� ال Tل9 ت و�ر� �ه9 �ي ع�ل ز9د� و�� أ

�ق9يال) (٤ ث ق�و�ال �ك� �ي ع�ل �ق9ي 7ل ن س� >ا 9ن ق9يال) (٥إ �ق�و�م7 و�أ Kا و�ط�ئ wد �ش� أ ه9ي� �ل9 >ي الل �ة� ئ �اش9 ن 9ن> ا) ٦إ Kح� ب س� >ه�ار9 �لن ا ف9ي ل�ك� 9ن> إ9يال) (٧ط�و9يال ( �ت �ب ت �ه9 �ي 9ل إ >ل� �ت �ب و�ت Tك� ب ر� م� اس� 7ر9 و�ك9يال) (٨و�اذ�ك >خ9ذ�ه7 ف�ات ه7و� 9ال إ �ه� 9ل إ ال �م�غ�ر9ب9 و�ال ر9ق9 �م�ش� ال wب )٩ر�

1. Hai orang yang berselimut (Muhammad), 2. bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), 3. (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit.4. atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. 5. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu Perkataan yang berat. 6. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. 7. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak). 8. sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan. 9. (Dia-lah) Tuhan Penguasa timur dan barat, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia,

Maka ambillah Dia sebagai Pelindung.

(QS. Al-Muzammil : 1-9)

Chart IV

Solusi hidup dan hadiah besar

�ف9ق7ون� ( 7ن ي �اه7م� ق�ن ز� ر� و�م9م>ا و�ط�م�عKا خ�و�فKا >ه7م� ب ر� �د�ع7ون� ي �م�ض�اج9ع9 ال ع�ن9 7ه7م� 7وب ن ج7 �ج�اف�ى �ت )١٦ت

7ون� ( �ع�م�ل ي 7وا �ان ك 9م�ا ب Kاء ج�ز� 7ن@ �ع�ي أ ة9 ق7ر> م9ن� �ه7م� ل 7خ�ف9ي� أ م�ا �ف�س] ن �م7 �ع�ل ت )١٧ف�ال

“lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezki yang Kami berikan. tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai Balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.”

(QS. As-Sajdah : 16 – 17)

Chart V

Tahajjud adalah salah satu kunci surga

م9ن� . . K9يال ق�ل 7وا �ان ك 9ين� ن م7ح�س9 ذ�ل9ك� �ل� ق�ب 7وا �ان ك >ه7م� 9ن إ wه7م� ب ر� �اه7م� �ت آ م�ا �خ9ذ9ين� آ 7ون@ و�ع7ي >ات@ ن ج� ف9ي >ق9ين� �م7ت ال 9ن> إون� . �غ�ف9ر7 ت �س� ي ه7م� ار9 �س�ح� 9األ� و�ب �ه�ج�ع7ون� ي م�ا �ل9 >ي الل

“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (surga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.”

(QS. Adz-Dzaariyaat : 15-18)

�م>ا : ف�ل ، ج�اء�ه7 م9م>ن� �ت7 7ن ف�ك ، �ه9 �ي 9ل إ >اس7 الن �ج�ف�ل� ان �ة� �ن الم�د9ي الله9 و�ل7 س7 ر� ق�د>م� م�ا و>ل7� أ �م ال س� 9ن� ب الله9 �د7 ع�ب ق�ال�

�ن� . : أ �م9ه9 �ال ك م9ن� م9ع�ت7 س� م�ا و>ل7� أ �ان� ف�ك ق�ال� �ذ>اب] ك 9و�ج�ه@ ب �س� �ي ل و�ج�ه�ه7 �ن> أ ف�ت7 ع�ر� 7ه7 �ت �ن �ب ت و�اس� و�ج�ه�ه7 م>ل�ت7

� �أ ت ” : ، �م] 9يا ن >اس7 و�الن �ل9 >ي 9الل ب wو�ا و�ص�ل ، ح�ام� �ر� اال 7وا و�ص9ل ، الط>ع�ام� �ط�ع9م7و�ا و�أ ، �م� ال الس> وا �ف�ش7 أ >اس7 الن wه�ا ي

� أ ق�ال�( )” والترمذي ماجه وابن الحاكم رواه @ �م ال 9س� ب >ة� ن الج� 7وا ل �د�خ7 ت

Abdullah bin Salam berkata, “Ketika Rasulullah menginjakkan kakinya pertama kali di Madinah, manusia mengerumuninya, aku bersama mereka, saat kuperhatikan dan kucermati wajahnya maka aku tahu bahwa wajahnya bukan wajah seorang pembohong.” Dia (Abdullah bin Salam) berkata, “Maka yang pertama kali kudengar dari perkataanya adalah:

“Wahai manusia…! Tebarkan salam, berikanlah makan, sambunglah tali silaturrahim, dan shalat malamlah di kala manusia terlelap tidur, maka kalian akan masuk syurga dengan selamat.”

(HR. Al Haakim, Ibnu Maajah & Tirmidzi)

�ل� قا ، الله9 و�ل9 س7 ر� ع�ن� ، �ه7م�ا ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� و ع�م�ر7 �ن9 ب الله9 �د9 ع�ب : ع�ن�

ظ�اه9ر9ه�ا » م9ن� 7ه�ا �اط9ن و�ب � 9ها �اط9ن ب م9ن ه�ا ظ�اه9ر7 ى 7ر� ي فKا غ7ر� >ة9 ن الج� في9 9ن> « إ

؟ : الله9 و�ل� س7 ر� �ا ي 9م�ن� ل األشعري مالك أبو فقال

�ام] : « 9ي ن >اس7 و�الن 9مKا ق�ائ �ات� و�ب ، الط>ع�ام� �ط�ع�م� وأ ، �م� �ال الك �ط�اب� أ 9م�ن� ل . « قال

( الحاكم و الطبراني (رواه

Dari Abdullah bin Amr rodhiyallahu ‘anhuma dari Rasulullah , beliau bersabda :

“Di dalam surga terdapat sebuah kamar yang luarnya dapat dilihat dari dalamnya dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luarnya”. Lalu Abu Malik Al Asy’ari bertanya, “Untuk siapa kamar itu Ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab : “Bagi orang yang membaguskan pembicaraan

(maksudnya pembicaraan bermanfaat dan memberi kebaikan), memberi makan dan melalui malam dengan berdiri (shalat malam) pada saat orang tidur.”

(HR. At Thabrani, dan Al Hakim)

Chart VI

Tradisi turun-temurunnya orang-orang shaleh, sarana berdekatan dengan Sang Maha Penghapus kesalahan, Proteksi dari dosa dan penyakit.

>ه9 : الل س7ول7 ر� ق�ال� ق�ال� �ه7 ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� Tف�ار9س9ي� ال �م�ان� ل س� ع�ن�

�ه�اة] } و�م�ن ، �ات9 Tئ ي 9لس> ل ة] �فTر� و�م7ك ، 7م� Tك ب ر� إل�ى 7م� �ك ل �ة] ب و�م�ق�ر� ، 7م� �ك �ل ق�ب 9ح9ين� الص>ال �ب7 د�أ >ه7 9ن ف�إ �ل9 >ي الل 9 �ام 9ق9ي ب 7م� �ك �ي ع�لد9 �ج�س� ال ع�ن� 9لد>اء9 ل د�ة] و�م�ط�ر� ، 9 �م 9ث اإل� { ع�ن�

( ج�ام9ع9ه9 م9ن� الد>ع�و�ات9 ف9ي wم9ذ9ي Tر� و�الت ، 9ير9 �ب �ك ال ف9ي w9ي ان �ر� الط>ب و�اه7 (ر�

Panglima Salman Al Faarisi rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah bersabda:

“Hendaklah kamu bangun malam, karena sesungguhnya (bangun malam itu) adalah tradisi orang-orang shaleh sebelum kamu, sarana untuk mendekatkan dirimu kepada Tuhanmu, penghapus dosa-dosa, pencegah dari berbuat dosa dan pengusir penyakit dari tubuh.”

(HR. Thabrani & Tirmidzi)

Chart VII

Menambah spirit;

Hidup jadi semangat, jiwa menjadi tenang dan terhindar dari kemalasan menjalani hidup

ق�ال� >ه9 الل س7ول� ر� �ن> أ �ه7 ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� ة� �ر� ي ه7ر� 9ى ب� أ ع�ن�

ط�و9يل] » �ل] �ي ل �ك� �ي ع�ل ع7ق�د�ة@ 7ل> ك �ض�ر9ب7 ي ، ع7ق�د@ �ث� �ال ث �ام� ن ه7و� 9ذ�ا إ 7م� �ح�د9ك أ س9� أ ر� �ة9 ق�اف9ي ع�ل�ى �ط�ان7 ي الش> �ع�ق9د7 ي

ع7ق�د�ة] ل>ت� �ح� ان ص�ل>ى 9ن� ف�إ ، ع7ق�د�ة] ل>ت� �ح� ان � �و�ض>أ ت 9ن� ف�إ ، ع7ق�د�ة] ل>ت� �ح� ان >ه� الل �ر� ف�ذ�ك �ق�ظ� �ي ت اس� 9ن9 ف�إ ، ق7د� ف�ار��ن� ال �س� ك >ف�س9 الن 9يث� ب خ� �ح� ص�ب

� أ < 9ال و�إ ، >ف�س9 الن Tب� ط�ي يطKا �ش9 ن �ح� ص�ب� « ف�أ

( {ان حب وابن داود ابو و البخارى و المالك (رواه

Dari Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah bersabda :

“Syetan mengikat 3 buhul di bagian belakang kepala salah seorang di antara kalian (apabila ia tidur), seraya memukul pada tiap buhul; “malam panjang bagimu, tidurlah”.

Jika ia bangun kemudian berdzikir kepada Allah swt maka lepaslah satu buhul. Jika ia berwudhu maka lepaslah satu buhul lagi. Dan jika ia shalat maka lepaslah semua buhulnya sehingga pada

pagi harinya menjadi semangat dan baik jiwanya. Dan jika tidak (melaksanakan hal tersebut) maka pada pagi harinya ia menjadi buruk jiwanya dan malas

(HR. Malik, Bukhari, Abu dawud, dan Ibnu Hibban)

Chart VIII

Nilai dua raka’atnya lebih besar dari pada dunia dan semua isinya

الله9 و�ل7 س7 ر� ق�ال�

�ه�ا : ف9ي و�م�ا �ا �ي الدwن م9ن� �ه7 ل �ر] ي خ� �ل9 >ي الل ج�و�ف9 ف9ى �د7 �ع�ب ال �ع7ه7م�ا ك �ر� ي �ان9 �ع�ت ك ر�

( الصغير ( الجامع فى السيوطى رواه �ه9م� �ي ع�ل 7ه�ا ض�ت �ف�ر� ل م>تى97 أ ع�ل�ى ق> �ش7 أ �ن� أ � �و�ال و�ل

Rasulullah bersabda:

Dua raka’at shalat malam yang dilakukan seorang hamba di tengah malam,

lebih baik baginya dari pada dunia beserta isinya,

kalau saja tidak memberatkan ummatku maka akan kuwajibkan mereka melakukannya.

(HR. As-Suyuthi)

Chart IX

Diumpamakan seperti sedekah yang dilakukan secara rahasia

�ه7 ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� ع7ود@ م�س� �ن7 اب : ق�ال�

�ة9 9ي ن �ع�ال� ال ص�د�ق�ة9 ع�ل�ى Tر Tالس ص�د�ق�ة9 �ف�ض�ل9 ك >ه�ار9 الن ة9 ص�ال� ع�ل�ى �ل9 >ي الل ة9 ص�ال� . ف�ض�ل7

( والبيهقى ، والطبرانى ، المبارك ابن و�اه7 (ر�

Ibnu Mas’ud rodhiyallahu ‘anhu berkata :

“Keutamaan shalat malam atas shalat siang

seperti keutamaan shadaqah secara rahasia atas shadaqah secara terang-terangan

(HR. Ibnu Mubaarok, Ath Thabrani dan Al-Bayhaqi)

Chart X

Kemuliaan seorang mu’min terletak pada tahajjudnya

ون� ( 9ر7 �ب �ك ت �س� ي ال� و�ه7م� Tه9م� ب ر� 9ح�م�د9 ب >ح7وا ب و�س� س7ج>دKا وا wخ�ر 9ه�ا ب وا Tر7 ذ7ك 9ذ�ا إ >ذ9ين� ال �ا 9ن �ات 9آي ب 7ؤ�م9ن7 ي >م�ا 9ن �ج�اف�ى) 15إ �ت ت�ف9ق7ون� ( 7ن ي �اه7م� ق�ن ز� ر� و�م9م>ا و�ط�م�عKا خ�و�فKا >ه7م� ب ر� �د�ع7ون� ي �م�ض�اج9ع9 ال ع�ن9 7ه7م� 7وب ن )16ج7

“Sesungguhnya orang yang beriman kepada ayat ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezki yang Kami berikan.”

(QS. As- Sajdah : 15-16)

مKا ( ال� س� 7وا ق�ال اه9ل7ون� �ج� ال �ه7م7 خ�اط�ب 9ذ�ا و�إ Kا ه�و�ن ر�ض9� األ� ع�ل�ى ون� �م�ش7 ي >ذ9ين� ال ح�م�ن9 الر> �اد7 ب 7ون�) 63و�ع9 9يت �ب ي >ذ9ين� و�ال

�امKا ( و�ق9ي س7ج>دKا Tه9م� ب 9ر� )64ل

“Dan hamba-hamba Allah Yang Maha Penyayang itu (ialah)

orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka.”

(QS. Al-Furqan : 63-64)

ف�ق�ال� : T9ي >ب الن 9لى� إ �ل] �ر9ي ب ج9 اء� ج� �ه7 ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� ع�د@ س� 9ن9 ب ه�ل س� : ع�ن�

>ك� 9ن ف�إ �ت� ئ ش9 م�ن� 9ب9 ب ح�� و�أ ، 9ه9 ب م�ج�ز9ي� >ك� 9ن ف�إ {ت� ئ ش9 م�ا و�اع�م�ل� ، Tت] م�ي >ك� 9ن ف�إ �ت� ئ ش9 م�ا ع9ش� م7ح�م>د �ا ي

>اس9 الن ع�ن9 �اؤ7ه7 9غ�ن ت 9س� ا ه7 wو�ع9ز �ل9 >ي الل �ام7 ق9ي �م7ؤ�م9ن9 ال ف� ر� ش� �ن> أ �م� و�اع�ل ، م7ف�ار9ق7ه7

( الطبراني (رواه

Dari Sahal bin Sa’ad rodhiyallahu ‘anhu : Jibril datang kepada Nabi seraya berkata :

“Hai Muhammad, hiduplah sekehendakmu, karena sesungguhnya engkau pasti akan mati, berbuatlah sekehendakmu karena engkau akan mendapat ganjarannya, cintailah siapa saja yang engkau sukai karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya, ketahuilah seseungguhnya kemuliaan seorang mu’min adalah bangun malam dan kebanggaannya adalah ketidaktergantungannya kepada manusia.”

(HR. Thabrani)

Chart XI

Padanya terdapat waktu mustajab untuk berdo’a

>ه9 الل س7ول7 ر� ق�ال� ق�ال� �ه7 ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� 9ر@ اب ج� ع�ن�

�ة@ �ل �ي ل T7ل ك ف9ى و�ذ�ل9ك� >اه7 9ي إ �اه7 آت < 9ال إ K �را ي خ� ف9يه�ا >ه� الل �ل7 أ �س� ي 9م] ل م7س� �د] ع�ب 7و�اف9ق7ه�ا ي � ال Kاع�ة ل�س� �ل9 >ي الل ف9ى 9ن> إ

( أحمد و مسلم (رواه

Dari Jabir rodhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah bersabda :

“Sesungguhnya di malam hari terdapat waktu (saat) yang tidaklah seorang muslim meminta (kepada) Allah kebaikan dari perkara dunia dan akhirat bertepatan dengan waktu tersebut, melainkan Allah SWT memberinya, dan yang demikian itu adalah setiap malam.”

(HR. Muslim dan Ahmad )

>ه9 الل س7ول� ر� �ن> أ �ه7 ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� ة� �ر� ي ه7ر� 9ى ب� أ ع�ن�

م�ن� « �ق7ول7 ي اآلخ9ر7 �ل9 >ي الل 7ل7ث7 ث �ق�ى �ب ي ح9ين� �ا �ي الدwن م�اء9 الس> 9ل�ى إ �ة@ �ل �ي ل 7ل> ك �ع�ال�ى و�ت ك� �ار� �ب ت �ا wن ب ر� �ز9ل7 �ن ي ق�ال�( البخاري » ( رواه �ه7 ل �غ�ف9ر� ف�أ 9ى ن �غ�ف9ر7 ت �س� ي م�ن� �ه7 7ع�ط9ي ف�أ 9ى 7ن �ل أ �س� ي م�ن� �ه7 ل �ج9يب� ت س�

� ف�أ 9ى �د�ع7ون ي

Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, bahwasanya Rasulullah bersabda:

“Tuhan kita Yang Maha Memberkahi dan Maha Tinggi turun kelangit dunia di penghujung sepertiga malam terakhir, Dia berfirman: “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, siapa saja yang meminta kepada-Ku maka akan Aku beri, dan siapa saja yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari)

Chart XII

Allah menyayangi suami istri yang rajin qiyamullail

bahkan mereka dicatat sebagai ahli dzikir

>ه9 : ” الل س7ول7 ر� ق�ال� ق�ال� �ه7 ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� ة� �ر� ي ه7ر� 9ي ب� أ : ع�ن�

ح9م� “ و�ر� �م�اء� ال و�ج�ه9ه�ا ف9ي �ض�ح� ن �ت� �ب أ 9ن� ف�إ ف�ص�ل>ت� �ه7 ت� أ ام�ر� �ق�ظ� �ي أ 7م> ث ف�ص�ل>ى �ل9 >ي الل م9ن� ق�ام� Kج7ال ر� >ه7 الل ح9م� ر�

) ” رواه �م�اء� ال و�ج�ه9ه9 ف9ي �ض�ح�ت� ن �ى �ب أ 9ن� ف�إ ف�ص�ل>ى و�ج�ه�ا ز� �ق�ظ�ت� �ي أ 7م> ث ف�ص�ل>ت� �ل9 >ي الل م9ن� ق�ام�ت� Kة� أ ام�ر� >ه7 الل( والنسائي, أحمد أبوداود

Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, Rasulullah bersabda,

“Allah swt merahmati seorang lelaki yang bangun malam kemudian shalat dan membangunkan istrinya. Jika (istrinya) enggan maka ia memercikan air di wajahnya. Dan Allah swt merahmati seorang wanita yang bangun malam kemudian shalat dan membangunkan suaminya. Jika (suaminya) enggan maka ia memercikkan air di wajahnya.”

(HR. Abu Dawud, Ahmad dan An-Nasaa’i ).

>ه9 الل س7ول7 ر� ق�ال� � ق�اال �ه7م�ا ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� ة� �ر� ي ه7ر� 9ى ب� و�أ ع9يد@ س� 9ى ب

� أ ع�ن�

ات9 » 9ر� و�الذ>اك 9ر9ين� الذ>اك ف9ى �ا 9ب 7ت ك ج�م9يعKا �ن9 �ي �ع�ت ك ر� ص�ل>ى و�� أ �ا >ي ف�ص�ل �ل9 >ي الل م9ن� �ه7 ه�ل

� أ ج7ل7 الر> �ق�ظ� �ي أ 9ذ�ا « إ

( والحاكم {ان حب وابن ماجه وابن والنسائي أبوداود (رواه

Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah rodhiyallhu ‘anhuma, keduanya berkata,

telah bersabda Rasulullah : “Apabila seorang lelaki membangunkan istrinya di malam hari kemudian keduanya shalat (atau ia shalat) dua rakaat berjama’ah, maka keduanya ditulis di kalangan orang-orang lelaki dan wanita yang berdzikir.”

(HR. Abu Dawud, An-Nasaa’i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Al-Hakim)

Chart XIII

Berusaha dan berdo’a sebelum tidur supaya bisa bangun tahajjud

ق�ال� 9ي> >ب الن �ن> أ �ه7 ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� د�اء� الد>ر� 9ي ب� أ : ع�ن�

�ان� و�ك ، �و�ى ن م�ا �ه7 ل 9ب� 7ت ك 9ح� 7ص�ب ي >ى ت ح� �ه7 �ن ع�ي �ه7 �ت �ب ف�غ�ل �ل9 >ي الل م9ن� 7ص�لTي ف�ي �ق7و�م� ي �ن� أ �و9ي �ن ي و�ه7و� ه7 اش� ف9ر� �ى �ت أ م�ن�صحيح ( ) بسند ماجه وابن النسائي رواه Tه9 ب ر� م9ن� �ه9 �ي ع�ل ص�د�ق�ة] �و�م7ه7 ن

Dari Abi Darda rodhiyallau ‘anhu, sesungguhnya Nabi bersabda :

“Siapa yang hendak beranjak ke tempat tidurnya lalu ia berniat untuk bangun dan shalat di malam hari namun kemudian ketiduran hingga subuh, maka ia akan dicatat sesuai niatnya, sedangkan tidurnya adalah sedekah dari Tuhannya.”

(HR. Nasa’i dan Ibnu Majah)

�ه7م�ا ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� �ع�اص9 ال �ن9 ب ع�م�ر9و �ن9 ب >ه9 الل �د9 ع�ب ع�ن�

الله9 : و�ل7 س7 ر� لي9 : ق�ال�

�ل9 >ي الل ق9يام� ك� �ر� ف�ت ، �ل� >ي الل يق7وم7 �ان� ك �ن@ ف7ال �ل� م9ث 7ن� تك � ال ، >ه9 الل �د� ع�ب �ا ي

( البخاري (رواه

Abdullah bin Amru bin ‘Aash rodhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan,

Rasulullah bersabda kepadaku :

“Hai Abdullah…! jangan seperti si fulan ya, dia bangun malam tapi meninggalkan shalat malam.”

(HR. Bukhari)

”: T9ي >ب الن ع�لى� ق�ص>ه�ا �ا ؤ�ي ر7 �ى أ ر� 9ذ�ا إ 9ي�9 >ب الن �اة9 ي ح� في9 ج7ل7 الر> �ان� ك �ل� قا �ه7م�ا ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� ع7م�ر� �ن9 ب الله9 �د9 ع�ب ع�ن�

�ن9 �ي �ك م�ل ن>� �أ ك 9 >و�م الن في9 �ت7 �ي أ ف�ر� الله9 و�ل9 س7 ر� ع�ه�د9 ع�لى� ج9د9 الم�س� في9 �ام7 �ن ا �ت7 7ن و�ك K با ع�ز� iا اب ش� �مKا غ7ال �ت7 7ن و�ك

7ه7م� ف�ت ع�ر� ق�د� �اس] ن �ه�ا ف9ي 9ذ�ا و�ا �ان9 ن ق�ر� � له�ا 9ذ�ا و�ا �ر9 9ئ الب �ط�ي ك �ة] م�ط�و9ي ه9ي� 9ذ�ا ف�إ >ار9 الن 9ل�ى ا بي9 �ا ف�ذ�ه�ب �خ�ذ�اني9 ا�ق7و�ل7 ا : ف�ج�ع�ل�ت7

>ار9 ” الن م9ن� 9الله9 ب �ع7و�ذ7 ”ا

ع� : : 7ر� ت �م� ل لي9 ف�ق�ال� آخ�ر] م�ل�ك] �ا �ن �ق�ي و�ل …! ق�ال�

ف�ق�ال� الله9 و�ل9 س7 ر� ع�لى� ح�ف�ص�ة] �ه�ا ف�ق�ص�ت ح�ف�ص�ة@ ع�لى� 7ه�ا : ف�ق�ص�ص�ت

�ل9 ) >ي الل م9ن� 7ص�لTي ي �ان� ك �و� ل الله9 �د7 ع�ب ج7ل� الر> 9ع�م� ( ن

( البخاري ( رواه Kال� 9ي ق�ل 9ال> ا �ل9 >ي الل م9ن� �ام7 �ن ي � ال �ع�د7 ب �ان� ف�ك

Dari Abdullah Bin Umar rodhiyallahu ‘anhuma belia berkata:

“Pada masa Nabi , bila seseorang bermimpi, maka dia menceritakannya kepada beliau. Sayapun berharap bermimpi dan bisa menceritakannya kepada Rasulullah. Saat itu aku masih remaja dan sering tidur di dalam masjid. Suatu hari aku menyaksikan dalam mimpiku seolah-olah dua malaikat menjemput diriku, kemudian membawaku menuju neraka. Aku mendapati neraka itu berlipat (bertingkat) seperti tingkatan-tingkatan sumur dan memiliki dua tanduk. Di dalam banyak sekali manusia-manusia yang saya kenali.

(Saat itu) aku berkata “Aku berlindung kepada Allah dari siksa neraka.”

Kami bertemu malaikat lain, seraya berkata kepadaku , “Engkau belum terpelihara darinya.” Kemudian Aku menceritakan mimpi tersebut kepada Hafshah rodhiyallahu ‘anha, lalu Hafshah menyampaikannya kepada Rasulullah . Maka beliau bersabda :

“Sebaik-baik lelaki adalah Abdullah, jika ia bangun pada sebagian malam untuk shalat.”

Maka setelah kejadian ini Abdullah tidak pernah tidur malam kecuali hanya sedikit saja.

(HR. Bukhari).

an

Semoga bisa menjadi pencerahan bagi kita semua, khususnya untuk diriku sendiri, Amin

Tuesday, October 31, 2006

“ KEUTAMAAN SHALAT SUNNAT DHUHA “

“ KEUTAMAAN SHALAT SUNNAT DHUHA “Oleh : H. Sunaryo A.Y.

Shalat Dhuha ialah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu Matahari

sedang naik, yaitu kira-kira setinggi lebih kurang 7 (tujuh) hasta atau

sekitar setinggi satu tombak yaitu antara pukul 07.00 pagi sampai masuk

waktu Dzuhur, ( sekitar pukul 11.00 siang ). Adapun dalil Shalat Sunnat Dhuha adalah sabda Rosulullah SAW

dalam beberapa Hadist dari Sahabat Abu Huraira ra antara lain sebagai

berikut : • Bersabda Rosulullah SAW :“ Siapa saja yang dapat mengerjakan Shalat Dhuha dengan langgeng, akan di

ampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan. “

( HR Tirmidzi )• Nabi Muhammad SAW bersabda :“ Sesungguhnya di Surga itu ada pintu yang disebut pintu Dhuha, maka

tatkala di hari Kiamat nanti ada panggilan khatib : “ Siapakah orang yang

suka membiasakan shalat Dhuha ? Inilah pintu kamu sekalian, masuklah kamu

sekalian dengan penuh Rahmat Allah SWT. “ ( HR Thabrani )• Abu Hurairah ra pernah berkata :“ Di perintahkan kepadaku oleh kekasihku Nabi SAW untuk berpuasa 3 (tiga

) hari pada tiap-tiap bulan, mengerjakan 2 ( dua ) rakaat Shalat Sunnat

Dhuha, dan supaya saya berwitir sebelum tidur.” ( HR Bukhari dan Muslim

)• Dari Mu’im bin Hammar, bahwasanya Nabi SAW bersabda : “ Tuhanmu yang Maha Tinggi telah berseru : “ Hai anak Adam ! Shalatlah

empat rakaat bagi Aku dari awal siang. Maka Aku akan cukupkan engkau di

akhir siang itu”. ( HR Ahmad dan Abu Daud )• Dari Aisyah ra, ia berkata : “ Adalah Rosulullah SAW biasa Shalat

Dhuha 4 ( empat ) rakaat dan ia menambah ( sebanyak mungkin ) menurut apa

yang dikehendaki Allah SWT.” (HR Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah ) • Dari Ummu Hani diceritakan, sesungguhnya ia pernah datang kepada

Nabi SAW pada tahun di taklukkannya kota Mekkah. Waktu itu, Nabi SAW

berada di bagian atas kota Mekkah. Lalu Rosulullah SAW berdiri menuju ke

tempat mandinya. Fatimah lantas mendinginkannya. Kemudian ia mengambil

pakaiannya dan berselimut dengan pakaian itu. Selanjutnya, ia Shalat 8 (

delapan ) rakaat, yaitu Shalat Dhuha. ( HR Ahmad, Bukhari dan Muslim )Adapun keutamaan ( fadhilah ) Shalat Sunnat Dhuha perhatikan

Hadist-Hadist Rosulullah SAW seperti berikut : • Nabi Muhammad SAW bersabda :

“ Pada tiap pagi dianjurkan atas diri seseorang dari kamu untuk

bersedekah. Maka tiap-tiap tasbih itu sedekah dan tiap-tiap tahmid ( puji

) itu sedekah. Pada tiap-tiap tahlil pun sedekah dan tiap-tiap menyuruh

kepada kebaikan itu juga sedekah. Begitu pula mencegah kemungkaran itu

sedekah. Namun diantara semua itu cukuplah sebagai penggantinya ialah

mengerjakan dua rakaat Dhuha. “ ( HR Muslim dan Abu Dzar )• Dari Abdullah bin Buraidah meriwayatkan dari ayahnya, bahwa ia

pernah mendengar Rosulullah SAW bersabda :“ Dalam diri manusia itu ada 360 ( Tiga Ratus Enam Puluh ) ruas yang

setiap darinya diharuskan bersedekah. Para Sahabat bertanya : Kalau

begitu, siapa yang mampu berbuat demikian ya Rosulullah ? Rosulullah SAW

menjawab : “ Mengeluarkan dahak di Masjid lalu ditanamnya atau

menyingkirkan sesuatu gangguan dari jalan, itu juga sedekah. Tetapi kalau

engkau tidak bisa, kerjakanlah dua rakaat Dhuha. Karena itu mencukupi

dari semua itu “ ( HR Ahmad dan Abu Daud )Saudaraku, sesama Muslim.Begitu banyak fadhilah, keutamaan Shalat Sunnat Dhuha, seyogyanya sebagai

muslim yang baik tergerak hati kita untuk mengerjakan ( mengamalkan )

Shalat Sunnat Dhuha. Betapa tidak, kapan lagi kita akan mendapatkan

kesempatan untuk meraih, menggapai pahala untuk bekal akhirat kita ?

Hayo, saudaraku, jangan ragu dan bimbang lagi, mari dengan ikhlas kita

mengerjakan Shalat Sunnat Dhuha.

• Cara mengerjakan Shalat Dhuha. 1. Niat Shalat Dhuha :

2. Surat yang dibaca setelah Al-Fatihah :a. Pada rakaat pertama surat Asy-Syams.b. Pada rakaat kedua surat Adh-Dhuha.3. Selesai shalat, membaca do’a sebagai berikut :

“ Ya Allah, ya Tuhanku, bahwa kami waktu Dhuha itu milik Engkau dan

kebajikan ( kemewahan ) itu milik Engkau, dan keindahan itu milik Engkau

dan kekuatan itu milik Engkau dan kekuasaan itu milik Engkau dan

pemeliharaan itu milik Engkau. Ya Allah, Tuhanku, jika keadaan rezekiku

di langit, maka turunkanlah dan jika adanya didalam bumi maka

keluarkanlah dan jika adanya didalam air atau dilaut maka keluarkanlah ia

dan jika ia lambat, percepatlah dan jika ia sulit, gampangkanlah dan jika

ia haram, sucikanlah dan jika jauh, dekatkanlah ia dan jika sedikit,

perbanyaklah ia padaku dan jika banyak, berkahilah ia bagiku dan

sampaikanlah dimana saja aku berada. Janganlah Engkau pindahkan aku ke

tempat itu, dan jadikanlah tanganku diatasnya, untuk menjadi pemberi dan

janganlah tanganku dijadikan dibawah untuk jadi tukang minta.

Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu dengan hak ( bekal )

Dhuha Engkau, kebagusan Engkau, keindahan Engkau, kekuatan Engkau,

kekuasaan Engkau dan pemeliharaan Engkau. Tiada daya dan kekuatan,

kecuali dengan pertolongan Engkau. Berilah aku apa yang Engkau engkau

kepada hamba-hamba Engkau yang soleh. Dan sampaikanlah shalawat kepada

Nabi Muhammad SAW dan keluarganya beserta para Sahabatnya. Semoga mereka

mendapat keselamatan dan segala Puji bagi Allah, Tuhan Seru Sekalian

Alam.” Saudaraku, kerjakanlah Shalat Sunnat Dhuha setiap pagi, paling

sedikit 2 ( dua ) rakaat atau 4 ( empat ) rakaat atau 6 ( Enam ) rakaat

dan paling banyak 8 ( delapan ) rakaat. ****

( Bahan-bahan (materi) dikutip dari Buku “FIQIH” Oleh : Drs. H. Moh

Rifai, Untuk Madrasah Aliyah. Kurikulum 1984, Edisi 1991. Penerbit

“Wicaksana “ Semarang, buku “RAHASIA SHALAT SUNNAT” Oleh : Abdul Manan

bin H. Muhammad Sobari dan Buku “KUMPULAN SHALAT SUNNAT” Oleh : A.

March 2, 2010 by Rony Lesmana

Keutamaan Shalat Sunnah Dhuha

Chart I

Allah memerintah agar kita selalu bertasbih kepada-Nya di kala pagi dan sore, shalat dhuha merupakan sarana untuk kita bertasbih

اق9 ر� 9ش� و�اإل� Tع�ش9ي� 9ال ب Tح�ن� ب 7س� ي م�ع�ه7 �ال� ب �ج9 ال �ا ن س�خ>ر� >ا 9ن إ

“Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Daud) di waktu petang dan pagi.” (QS. Shaad : 18)

. و�ال ة] ار� 9ج� ت �ه9يه9م� 7ل ت ال ر9ج�ال] و�اآلص�ال9 Tغ7د7و� 9ال ب ف9يه�ا �ه7 ل Tح7 ب 7س� ي م7ه7 اس� ف9يه�ا �ر� 7ذ�ك و�ي ف�ع� 7ر� ت �ن� أ >ه7 الل �ذ9ن� أ 7وت@ 7ي ب ف9ي>ه9 الل �ر9 ذ9ك ع�ن� �ع] �ي .…ب

“ Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang, Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah…”

(QS. An-Nuur : 36-37)

Chart II

Menghidupkan sunnah Rasulullah , suatu keharusan; sebagai wujud kecintaan kepadanya. Bila kecintaan sudah terbukti maka layak masuk surga bersamanya

: الله9 س7ول7 ر� ق�ال� ق�ال� �ه7 ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� م�ال9ك@ �ن9 اب �س9 �ن ا : ع�ن�

>�ة9 ن الج� ف9ى م�ع9ى �ان� ك 9ى >ن ب �ح� ا و�م�ن� 9ى >ن ب �ح� ا ف�ق�د� 9ى >ت ن س7 � �ح�يا ا م�ن�

( الترمذى (رواه

Dari Anas Bin Malik rodhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: Rasulullah bersabda:

“Siapa yang menghidupkan sunnahku, maka dia telah mencintaiku, dan siapa yang mencintaiku maka ia layak bersamaku di surga.” (HR. Tirmidzi)

Chart III

Pelengkap Ibadah Wajib; dinamakan wajib karena ada yang sunnah

: : �و�ات7 الص>ل م>تى97 أ ع�لى� الله7 �ر�ض� اف�ت م�ا وTل7

� أ الله9 و�ل7 س7 ر� ق�ال� ق�ال� �ه7م�ا ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� ع7م�ر� �ن9 اب ع�ن��خ�م�س7 ال �و�ات الص>ل �ه7 ع�ن 7و�ن� ل

� أ 7س� ي م�ا و>ل7� و�أ ، �خ�م�س7 ال �و�ات7 الص>ل 9ه9م� �ع�م�ال أ م9ن� ف�ع7 7ر� ي م�ا و>ل7

� و�أ ، �خ�م�س7 الم�ا : 9ه�ا ب 9مwو�ن� 7ت ت �ة@ ص�ال م9ن� Kة� �اف9ل ن �د9ي 9ع�ب ل �ج9د7و�ن� ت ه�ل� و�ا �ظ7ر7 7ن ا �ع�الى� ت الله7 �ق�7ول7 ي �ه�ا م9ن Kا �ئ ي ش� >ع� ض�ي �ان� ك ف�م�ن�ه�ل� و�ا �ظ7ر7 ف�ان ، �ه7 م9ن Kا �ئ ي ش� >ع� ض�ي �ان� ك 9ن� ف�ا م�ض�ان� ر� ه�ر� ش� �د9ى ع�ب 9 �ام ص9ي في9 و�ا �ظ7ر7 و�ان ، �ض�ة9 �ف�ر9ي ال م9ن� �ق�ص� ن�ان� ك 9ن� ف�ا ، �د9ى ع�ب �اة9 ك ز� في9 و�ا �ظ7ر7 و�ان ، 9 �ام الصTي م9ن� �ق�ص� ن م�ا 9ه�ا ب 9مwو�ن� 7ت ت @ �ام ص9ي م9ن� Kة� �اف9ل ن �د9ي 9ع�ب ل �ج9د7و�ن� تذ7 7ؤ�خ� ف�ي ، �اة9 ك الز> م9ن� �ق�ص� ن م�ا 9ه�ا ب 9مwو�ن� 7ت ت ص�د�ق�ة@ م9ن� Kة� �اف9ل ن �د9ي� 9ع�ب ل �ج9د7و�ن� ت ه�ل� و�ا �ظ7ر7 ف�ان �ه�ا م9ن Kا �ئ ي ش� >ع� ض�ي7د�خ7ل9 ا �ه7 ل �ل� و�ق9ي ، 9ه9 ان �ز� م9ي في9 و�ض�ع� K ف�ض�ال و7ج9د� 9ن� ف�ا ، 9ه9 و�ع�د�ل الله9 ح�م�ة9 9ر� ب 9ك� و�ذ�ل ، الله9 9ض9 ائ ف�ر� ع�لى� ذ�ل9ك�9ه9 ب ق�ذ�ف� 7م> ث ، �ه9 �ي ل و�ر9ج� �ه9 �د�ي 9ي ب �خ�ذ7و�ا ف�أ >ة7 9ي �ان ب الز> 9ه9 ب ت� 7م9ر� أ 9ك� ذ�ل ئ� م9ن� ش� �ه7 ل 7و�ج�د� ي �م� ل 9ن� ف�ا ، ا Kو�ر ر7 م�س� >ة� ن الج�( ) . الحاكم و �ح�م�د أ رواه >ار9 الن في9

Dari Ibnu Umar rodhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata: Rasulullah bersabda:

“Perintah yang pertama kali diwajibkan kepada ummatku adalah shalat lima waktu, yang pertama kali diangkat dari amal perbuatan mereka adalah shalat lima waktu, dan yang pertama kali dipertanyakan dari amal perbuatan mereka adalah shalat lima waktu. Barangsiapa yang pernah meninggalkan sesuatu daripadanya maka Allah SWT berfirman (kepada malaikat): lihatlah! Apakah kalian mendapatkan dari hamba-Ku shalat-shalat sunnah yang menyempurnakan kekurangannya dari shalat fardhu?

Lihatlah puasa ramadhan hamba-Ku, apabila tertinggal (pernah tidak berpuasa) maka lihatlah apakah hamba-Ku mempunyai pahala puasa sunnah yang akan menyempurnakan kekurangan puasa wajibnya? Dan lihatlah zakat hamba-Ku, bila ia sempat tidak mengeluarkannya maka lihatlah apakah kalian mendapatkan hambaku bersedekah yang akan menyempurnakan kekurangan zakatnya?

Maka diambilah pahala sunnah tersebut untuk melengkapi kekurangan atas kewajiban yang Allah perintahkan, yang demikian terjadi karena rahmat Allah dan keadilan-Nya.

Apabila didapati pahalanya lebih banyak (melengkapi pahala ibadah wajib) dalam timbangannya, maka dikatakan kepadanya: “masuklah surga dengan senang hati”.

Namun bila tidak didapati satupun pahala sunnahnya, maka Malaikat Zabaniyyah akan diperintah oleh Allah untuk menyeret tangan dan kakinya kemudian dilempar ke neraka.

(HR. Ahmad & Al-Haakim)

Chart IV

Dhuha termasuk tiga sunnah yang tidak layak ditinggalkan

�م7و�ت� : [ ] ا ح�تى> �د�ع7ه7ن> ا � ال �ث@ �ال 9ث ب �ل9ي 9ي ل خ� و�ص�اني9� أ ق�ال� ، �ه7 ع�ن �ع�ال�ى ت >ه7 الل ض9ي� ر� ة� �ر� ي ه7ر� �بي9 أ : ع�ن�

�م� ) �نا أ �ن� أ �ل� ق�ب 9ر� و�ت7 أ �ن� و�أ الضwح�ى، �ي �ع�ت ك و�ر� ه�ر@، ش� T7ل ك في9 @ >م �يا أ �ة9 �ث �ال ث 9 �ام 9ص9ي . ( ب

( ومسلم البخاري ( رواه

Dari Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu , beliau berkata:

“Sahabatku (Rasulullah ) menasihatiku akan tiga hal (yang tidak akan pernah kutinggalkan hingga ku mati) : puasa tiga hari setiap bulan (puasa bhidh), dua raka’at shalat dhuha dan agar aku melaksanakan shalat witir sebelum tidur.”

(HR. Bukhari dan Muslim)

Chart VI

Allah akan mencukupi hari-hari kita

pagi ngisi absen, sore gajian…

ق�ال� 9ي> >ب الن �ن> أ �ه7 ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� م�ع�ان� س� بن9 >و>اس� الن : ع�ن9

ه7 :” آخ9ر� �ف9ك� �ك أ >ه�ار9 الن و>ل9� أ في9 �ع�ات@ ك ر� �ع9 ب ر�

� أ ع�ن� ن� �ع�ج9ز� ت � ال آد�م� �ن� اب و�ج�ل> ع�ز> الله7 “ ق�ال�

( والنسائي داود وأبو والترمذي أحمد (رواه

Dari Nawwas bin Sam’an rodhiyallahu ‘anhu, Bahwasanya Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka Aku akan mencukupimu di sore harimu.”

(HR. Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud dan Nasa’i)

: الله9 و�ل9 س7 ر� ع�ن� �ه7م�ا ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� ذ�ر� 9ي ب� و�أ ، د�اء9 الد>ر� 9ي ب

� أ : ع�ن�

« » أخرجه ه7 آخ9ر� �ف9ك� �ك أ >ه�ار9 الن و>ل9� أ م9ن� �ع�ات@ ك ر� �ع� ب ر�

� أ ل9ي �ع� ك ار� آد�م� �ن� اب ق�ال� >ه7 ن� أ �ع�الى� و�ت ك� �ار� �ب ت الله9 ع�ن9

الترمذي

Dari Abi Darda’ dan Abi Dzarr rodhiyallahu ‘anhuma, Dari Allah tabaroka wata’ala, Sesungguhnya Allah tabaroka wata’ala berfirman:

“Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya.”

(Ditakhrij oleh Imam Tirmidzi)

Chart VII

Tiap raka’atnya mengandung keutamaan

ق�ال� T9ي >ب الن 9ل�ى إ ف�ع�ه7 �ر� ي و�ه7و� ، ذ�ر� 9ي ب� أ 9ل�ى إ ف�ع�ه7 �ر� ي ، Tه�م9ي الس> ع�م�ر@و �ن9 ب >ه9 الل �د9 ع�ب : ع�ن�

9ين� �غ�اف9ل ال م9ن� �ب� �ت 7ك ي �م� ل �ن9 �ي ج�د�ت س� الضwح�ى ص�ل>ى ، م�ن�

9ين� 9ت �ق�ان ال م9ن� 9ب� 7ت ك �عKا ب ر�� أ ص�ل>ى ، و�م�ن�

9 �و�م �ي ال 9ك� ذ�ل 7ف9ي� ك iا ت س9 ص�ل>ى ، و�م�ن�

9د9ين� �ع�اب ال م9ن� >ه7 الل �ه7 �ب �ت ك Kا 9ي �م�ان ث ص�ل>ى ، و�م�ن�

>ة9 ن �ج� ال ف9ي Kا �ت �ي ب �ه7 ل >ه7 الل �ى �ن ب Kع�ة� ك ر� ة� ر� ع�ش� �ي� �ت 9ن ث ص�ل>ى ، و�م�ن�

ء@ ي� 9ش� ب �اد9ه9 ب ع9 ع�ل�ى >ه7 الل م�ن> و�م�ا ، 9ص�د�ق�ة@ ب �اد9ه9 ب ع9 ع�ل�ى 9ه9 ب wم7ن� ي م9ن� ف9يه9 >ه9 9ل و�ل < 9ال إ �ة@ �ل �ي ل و�ال @ �و�م ي م9ن� و�م�ا( الطبرانى ( أخرجه ه7 �ر� ذ9ك �ه9م�ه7م� 7ل ي �ن� أ م9ن� �ف�ض�ل� أ

Dari Abdillah bin ‘Amr Assahmiy, beliau merafa’kan kepada Abi Dzarr, dan Abi Dzarr merafa’kannya kepada Nabi , beliau bersabda:

“ Siapa saja yang melaksanakan dua raka’at shalat dhuha maka dia tidak akan dicatat sebagai hamba yang lalai, Siapa saja yang melaksanakan empat raka’at maka dia akan dicatat sebagai hamba yang taat, Siapa saja yang melaksanakan enam raka’at maka akan dicukupka kebutuhannya pada hari itu, Siapa saja yang melaksanakan delapan raka’at maka dia akan dicatat sebagai ahli ibadah, Siapa saja yang melaksanakan duabelas maka Allah akan membangunkan rumah di surga,

Tidak ada satu hari atau satu malampun kecuali Allah memilih hamba yang diberi nikmat untuk bisa bersedekah dan tidaklah Allah memberikan sesuatu yang lebih baik kepada hamba-Nya selain memberikan petunjuk untuk bisa berdzikir (mengingat-Nya)

(HR. Thabrani)

: w9بي< الن ق�ال� �ه7 ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� ذ�ر� 9ي ب� أ �ر9 ب 9خ� : ل

�ن� 9ي �غ�اف9ل ال م9ن� �ب� �ت 7ك ت �م� ل �ن9 �ي �ع�ت ك ر� الضwح�ى �ت� >ي ص�ل 9ن� ،إ

�ن� 9ي ن �م7ح�س9 ال م9ن� �ت� 9ب 7ت ك �عKا ب ر�� أ و�

� ،أ

�ن� 9ي 9ت �ق�ان ال م9ن� �ت� 9ب 7ت ك Kا ت س9 و�� ،أ

�ن� 9ز9ي �ف�ائ ال م9ن� �ت� 9ب 7ت ك Kا 9ي �م�ان ث و�� ،أ

�ب] ذ�ن �و�م� �ي ال 9ك� ذ�ل �ك� �ي ع�ل �ب� �ت 7ك ي �م� ل ا Kر ع�ش� و�� ،أ

( ) . البيهقي رواه >ة9 ن �ج� ال ف9ي Kا �ت �ي ب �ك� ل الله7 �ى �ن ب ة� ر� ع�ش� �ي� �ت 9ن ث �و أ

Bersumber dari khabar Abu Dzarr rodhiyallahu ‘anhu: Nabi bersabda:

“Bila engkau melaksanakan dua raka’at shalat dhuha maka engkau tidak dicatat sebagai hamba yang lalai, atau empat raka’at maka engkau akan dicatat sebagai hamba yang muhsinin (berbuat baik), atau enam raka’at engkau akan dicatat sebagai hamba yang ta’at, atau delapan maka engkau akan dicatat sebagai hamba yang juara, atau sepuluh maka pada hari itu dosamu tidak dicatat, atau duabelas maka Allah akan membangunkan rumah di surga.” (HR. Al-Bayhaqi)

Chart VIII

Pahala dua raka’atnya setara dengan sedekah persendian yang tinggi sekali nilainya

الله9 : و�ل7 س7 ر� ق�ال� ق�ال� �ه7 ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� ذ�ر� �بي9 أ : ع�ن�

�ة@ ) �ل 9ي �ه�ل ت w7ل و�ك ، ص�د�ق�ة] �د�ة@ �ح�م9ي ت w7ل و�ك ، ص�د�ق�ة] �ح�ة@ 9ي ب �س� ت w7ل ف�ك ، Kص�د�ق�ة 7م� �ح�د9ك أ م9ن� �م�ي ال س7 T7ل ك ع�لى� 9ح7 7ص�ب ي9ك� ذ�ل م9ن� 7ج�ز9ي و�ي ، ص�د�ق�ة] �ر9 �ك �م7ن ال ع�ن9 �ه�ي] و�ن ، ص�د�ق�ة] و�ف9 �م�ع�ر7 9ال ب م�ر]

� و�أ ، ص�د�ق�ة] ة@ �ر� 9ي �ب �ك ت w7ل و�ك ، ص�د�ق�ة]الضwح�ى م9ن� �ع7ه7م�ا ك �ر� ي �ان9 �ع�ت ك داود ( ر� وأبو ومسلم أحمد .رواه

Dari Abi Dzarr rodhiyallahu ‘anhu, beliau berkata : Rasulullah bersabda:

“Di setiap sendi seorang dari kamu terdapat sedekah,

setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir (ucapan Allahu akbar) adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah.

Dan dua rakaat Dhuha sebanding dengan pahala semua itu.”

(HR. Ahmad, Muslim, dan Abu Dawud)

Chart IX

Dua raka’atnya sama dengan nilai sedekah dari 360 sendi kita

ق�ال� الله و�ل� س7 ر� �ن> أ �ه7 ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� �د�ة� ي 7ر� ب : ع�ن�

ص�د�ق�ة] ) �ه�ا م9ن م9ف�ص�ل@ T7ل ك ع�ن� �ص�د>ق� �ت ي �ن� أ �ه9 �ي ع�ل م9ف�ص�ل@ �ة9 7م9ائ �ث �ال و�ث wو�ن� ت س9 ان9 �س� 9ن اال� ( في9

ع�ن9 : ( �ه9 ي Tح� 7ن ي ئ7 الش> و9� أ 7ه�ا 7د�ف9ن ي ج9د9 �م�س� ال في9 ام�ة7 >خ� الن ق�ال� ؟ الله9 و�ل� س7 ر� �ا ي 9ك� ذ�ل �ق7 7ط9ي ي >ذ9ي ال ف�م�ن9 7و�ا ق�ال

داود ) وأبو أحمد رواه �ه7 ع�ن 7ج�ز9ئ7 ت الضwح�ى �ا �ع�ت ك ف�ر� �ق�د9ر� ي �م� ل 9ن� ف�إ ، �ق9 .الط>ر9ي

Dari Buraidah rodhiyallahu ‘anhu, Bahwasanya Rasulullah bersabda:

“Di dalam tubuh manusia ada 360 sendi, dan dia harus mengelurakan sedekah untuk tiap persendiannya itu, setiap sendi satu sedekah.” Para sahabat bertanya, “Siapa yang sanggup melakukan itu ya Rasulullah?” Beliau bersabda, “Menghilangkan dahak (kotoran) di masjid, atau membuang sesuatu yang mengganggu di jalan, maka bila tidak sanggup cukup diganti dengan dua raka’at shalat dhuha yang pahalanya serupa dengannya.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Chart X

Menjaga shalat subuh berjama’ah akan mendapat pahala sempurnanya ibadah haji dan umrah

الله9 : و�ل7 س7 ر� ق�ال� ق�ال� �ه7 ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� �س@ �ن ا : ع�ن�

, ج�ر9 � �أ ك �ه7 ل �ت� �ان ك �ن9 �ي �ع�ت ك ر� ص�ل>ى 7م> ث م�س7 الش> 7ع7 �ط�ل ت ح�تى> الله� 7ر7 �ذ�ك ي ق�ع�د� 7م> ث ج�م�اع�ة@ فى9 �ف�ج�ر� ال ص�ل>ى م�ن�

( ) . , , , الترمذى رواه �ام>ة@ ت �ام>ة@ ت �ام>ة@ ت ة@ و�ع7م�ر� ح�ج>ة@

Anas rodhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, beliau berkata, Rasulullah bersabda:

“Barangsiapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. Tirmidzi)

Chart XI

Dhuha, tempat usaha atau bisnis terdekat jaraknya dari rumah, keuntungannya lebih banyak, pulangnya lebih cepat

ع7وا : ر� س�� و�أ 9م7و�ا ف�غ�ن Kة< ر9ي س� عنه الله رضي الله9 س7ول7 ر� �ع�ث�� ب ق�ال� �ه7م�ا ع�ن >ه7 الل ض9ي� ر� و ع�م�ر7 �ن9 ب الله9 �د9 ع�ب ع�ن�

7م� : ( wك �د7ل أ � �ال أ الله9 و�ل7 س7 ر� ف�ق�ال� 9ه9م� ج�ع�ت ر� ع�ة9 ر� و�س7 9ه9م� �م�ت 9ي غ�ن ة9 �ر� �ث و�ك اه7م� م�غ�ز� ب9 9ق7ر� ب >اس7 الن �ح�د>ث� ف�ت ، ج�ع�ة� الر>الضwح�ى �ح�ة9 ب ل9س7 ج9د9 �م�س� ال 9لى� إ غ�د�ا 7م> ث � �و�ض>أ ت م�ن� ؟ Kج�ع�ة ر� ك� و�ش�

� و�أ Kم�ة� 9ي غ�ن �ر� �ث ك� و�أ ى Kم�غ�ز �ه7م� م9ن ب� �ق�ر� أ ع�لى�

( Kع�ة ج� ر� ك� و�ش�� و�أ Kم�ة� 9ي غ�ن �ر� �ث ك

� و�أ ى Kم�غ�ز ب� �ق�ر� أ ف�ه7و�

( يعلى وأبو والطبراني أحمد (رواه

Abdillah bin ‘Amru rodhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan, Rasulullah mengirim sebuah pasukan perang. Lalu mereka mendapatkan harta rampasan perang dan kembali dengan segera. Meraka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang diperoleh dan cepat kembalinya (karena dekat jaraknya). Lalu Rasulullah bersabda; “Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan lebih cepat kembalinya? Mereka menjawab; “Ya! Rasul berkata lagi: “Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya.”

(HR. Ahmad, Thabrani dan Abu Ya’la)

Indanya Sholat Dhuha Yang Begitu Menajubkan

Minggu, 13 Desember 2009 08:59

PreviousLeft arrow key Next Right arrow key     Close

Status sunnah sholat dhuha tentu saja tidak berangkat dari ruang kosong. Berdasarkan tinjauan agama, paling tidak beragam keutamaanya (fadilah ) yang bisa ditarik:PERTAMA:Sholat dhuha merupakan ekspresi terimakasih kita kepada Allah SWT, atas nikmat seha.(Berita SuaraMedia)

Setiap orang pasti senang untuk melakukan amalan sedekah. Bahkan kita pun diperintahkan setiap harinya untuk bersedekah dengan seluruh persendian. Ternyata ada suatu amalan yang bisa menggantikan amalan sedekah tersebut yaitu shalat dhuha. Simak

saja pembahasan berikut ini.

Keutamaan Shalat Dhuha

Di antara keutamaannya, shalat Dhuha dapat menggantikah kewajiban sedekah seluruh persendian

Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu alihi wa sallam bersabda,

يد�ة) م� ت�ح� و�ك ل Hة د�ق� ص� ة) ب�يح� ت�س� ك ل ف� Hة د�ق� ص� د�ك م� أ�ح� م�ن� ال�م�ى س Mل ك ع�ل�ى ب�ح ي ص� Hى ن�ه� و� Hة د�ق� ص� وف� ع�ر ب�ال�م� Hر م�

أ� و� Hة د�ق� ص� ة) ت�ك�ب�ير� و�ك ل Hة د�ق� ص� ل�يل�ة) ت�ه� و�ك ل Hة د�ق� ص�الض ح�ى م�ن� ا م� ك�ع ه ي�ر� ك�ع�ت�ان� ر� ذ�ل�ك� م�ن� ز�ئ ي ج� و� Hة د�ق� ص� ن�ك�ر� ال�م ع�ن�

"Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar maruf (mengajak kepada

ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 rakaat."[1]

 

 

Padahal persendian yang ada pada seluruh tubuh kita sebagaimana dikatakan dalam hadits dan dibuktikan dalam dunia kesehatan adalah 360 persendian. Aisyah pernah menyebutkan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam,

ص�ل م�ف� ائ�ة� ث�ال�ث�م� و� تMين� س� ع�ل�ى آد�م� ب�ن�ى م�ن� ان) �ن�س� إ ك ل ل�ق� خ �ن�ه @إ

"Sesungguhnya setiap manusia keturunan Adam diciptakan dalam keadaan memiliki 360 persendian."[2]

Hadits ini menjadi bukti selalu benarnya sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Namun sedekah dengan 360 persendian ini dapat digantikan dengan shalat Dhuha sebagaimana disebutkan pula dalam hadits berikut,

« - ف�ى - ول ي�ق وسلم عليه الله صلى الل�ه� ول� س ر� م�ع�ت س� ول ي�ق ي�د�ة� ب ر� ب�ى� أ

ا ن�ه� م� ل) ص� م�ف� Mل ك ع�ن� د�ق� ي�ت�ص� أ�ن� ع�ل�ي�ه� ف� ل) ص� م�ف� ائ�ة� ث�ال�ث م� و� ت ون� س� ان� اإل�ن�س�ف�ى «. » اع�ة الن خ� ال� ق� الل�ه� ول� س ر� ي�ا ذ�ل�ك� ي ط�يق ال�ذ�ى م�ن� ف� ال وا ق� ة د�ق� ص�

الض ح�ى ك�ع�ت�ا ر� ف� د�ر� ت�ق� ل�م� إ�ن� ف� الط�ر�يق� ع�ن� يه� Mن�ح ت ء ى� الش� و�أ� ا ن ه� ت�د�ف� د� ج� ال�م�س�

ع�ن�ك� « ز�ئ ت ج�

"Dari Buraidah, beliau mengatakan bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Manusia memiliki 360 persendian. Setiap persendian itu memiliki kewajiban untuk bersedekah." Para sahabat pun mengatakan, "Lalu siapa yang mampu bersedekah dengan seluruh persendiannya, wahai Rasulullah?" Nabi shallallahu alaihi wa sallam lantas mengatakan, "Menanam bekas ludah di masjid atau menyingkirkan gangguan dari jalanan. Jika engkau tidak mampu melakukan seperti itu, maka cukup lakukan shalat Dhuha dua rakaat."[3]

An Nawawi mengatakan,  "Hadits dari Abu Dzar adalah dalil yang menunjukkan keutamaan yang sangat besar dari shalat Dhuha dan menunjukkannya kedudukannya yang mulia. Dan shalat Dhuha bisa cukup dengan dua rakaat."[4]

Asy Syaukani mengatakan,  "Hadits Abu Dzar dan hadits Buraidah menunjukkan keutamaan yang luar biasa dan kedudukan yang mulia dari Shalat Dhuha. Hal ini pula yang menunjukkan semakin disyariatkannya shalat tersebut. Dua rakaat shalat Dhuha sudah mencukupi sedekah dengan 360 persendian. Jika memang demikian, sudah sepantasnya shalat ini dapat dikerjakan rutin dan terus menerus."[5]

Keutamaan shalat Dhuha lainnya disebutkan dalam hadits berikut,

- وسلم - عليه الله صلى الل�ه� ول� س ر� م�ع� س� �ن�ه أ Mان�ى ال�غ�ط�ف� ار) م� ه� ب�ن� ن ع�ي�م� ع�ن�ار� » الن�ه� و�ل�

أ� م�ن� ك�ع�ات) ر� ب�ع� ر�� أ ع�ن� ز� ت�ع�ج� ال� آد�م� اب�ن� ي�ا ل� و�ج� ع�ز� الل�ه ال� ق� ول ي�ق

.» ه ر� آخ� ك� أ�ك�ف�

Dari Nuaim bin Hammar Al Ghothofaniy, beliau mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Allah Taala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat rakaat shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang."[6]

Penulis Aunul Mabud –Al Azhim Abadi- menyebutkan, "Hadits ini bisa mengandung pengertian bahwa shalat Dhuha akan menyelematkan pelakunya dari berbagai hal yang membahayakan. Bisa juga dimaksudkan bahwa shalat Dhuha dapat menjaga dirinya dari terjerumus dalam dosa atau ia pun akan dimaafkan jika terjerumus di dalamnya. Atau maknanya bisa lebih luas dari itu."[7]

Hukum Shalat Dhuha

Menurut pendapat yang paling kuat, hukum shalat Dhuha adalah sunnah secara mutlaq dan boleh dirutinkan. Dalil yang menunjukkan hal ini adalah dalil yang menunjukkan keutamaan shalat Dhuha yang telah disebutkan. Begitu pula shalat Dhuha, Nabi shallallahu alaihi wa sallam wasiatkan kepada Abu Hurairah untuk dilaksanakan. Nasehat kepada Abu Hurairah pun berlaku bagi umat lainnya. Abu Hurairah mengatakan,

- - Mل ك م�ن� �ي�ام) أ ث�ال�ث�ة� ي�ام� ص� ب�ث�ال�ث) وسلم عليه الله صلى ل�يل�ى خ� ان�ى و�ص� أ�

�ن�ا أ أ�ن� ب�ل� ق� أ وت�ر� أ�ن� و� ، ح�ى الض ك�ع�ت�ى� و�ر� ، ر) ه� م�ش�

"Kekasihku –yaitu Nabi shallallahu alaihi wa sallam- mewasiatkan tiga nasehat padaku: [1] Berpuasa tiga hari setiap bulannya, [2] Melaksanakan shalat Dhuha dua rakaat, dan [3] Berwitir sebelum tidur."[8]

Asy Syaukani mengatakan, "Hadits-hadits yang menjelaskan dianjurkannya shalat Dhuha amat banyak dan tidak mungkin mencacati satu dan lainnya."[9]

Sedangkan dalil bahwa shalat Dhuha boleh dirutinkan adalah sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam dari Aisyah ,

kل ق� إ�ن� و� ا �د�و�م ه� أ ت�ع�ال�ى الل�ه� �ل�ى إ ال� األ�ع�م� �أ�ح�ب

"Amalan yang paling dicintai oleh Allah Taala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit." Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya. [10]

Waktu Pelaksanaan Shalat Dhuha

Shalat Dhuha dimulai dari waktu matahari meninggi hingga mendekati waktu zawal (matahari bergeser ke barat).[11] Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin menjelaskan bahwa waktunya adalah mulai dari matahari setinggi tombak –dilihat dengan pandangan mata- hingga mendekati

waktu zawal. Lalu beliau jelaskan bahwa waktunya dimulai kira-kira 20 menit setelah matahari terbit, hingga 10 atau 5 menit sebelum matahari bergeser ke barat.[12] Sedangkan Al Lajnah Ad Da-imah (Komisi Fatwa di Saudi Arabia) menjelaskan bahwa waktu awal shalat Dhuha adalah sekitar 15 menit setelah matahari terbit.[13]

Jadi, silakan disesuaikan dengan terbitnya matahari di masing-masing daerah dan kami tidak bisa memberitahukan jam pastinya shalat Dhuha tersebut dimulai dan berakhir. Dan setiap hari waktu terbit matahari pun berbeda.

Sedangkan waktu utama mengerjakan shalat Dhuha adalah di akhir waktu[14], yaitu keadaan yang semakin panas. Dalilnya adalah,

أ�ن� ع�ل�م وا د� ل�ق� ا م�� أ ال� ق� ف� ح�ى الض م�ن� ل ون� ي ص� ما و� ق� أ�ى ر� م� ق� ر�

� أ ب�ن� ي�د� ز� أ�ن�- - . وسلم عليه الله صلى الل�ه� ول� س ر� إ�ن� ل أ�ف�ض� اع�ة� الس� ذ�ه� ه� غ�ي�ر� ف�ى ال�ة� الص�

.» « ال ص� ال�ف� م�ض ت�ر� ين� ح� اب�ين� و�األ� ال�ة ص� ال� ق�

Zaid bin Arqom melihat sekelompok orang melaksanakan shalat Dhuha, lantas ia mengatakan, "Mereka mungkin tidak mengetahui bahwa selain waktu yang mereka kerjakan saat ini, ada yang lebih utama. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "(Waktu terbaik) shalat awwabin (nama lain untuk shalat Dhuha yaitu shalat untuk orang yang taat atau kembali untuk taat[15]) adalah ketika anak unta merasakan terik matahari."[16]

An Nawawi mengatakan, "Inilah waktu utama untuk melaksanakan shalat Dhuha. Begitu pula ulama Syafiiyah mengatakan bahwa ini adalah waktu terbaik untuk shalat Dhuha. Walaupun boleh pula dilaksanakan ketika matahari terbit hingga waktu zawal."[17]

Jumlah Rakaat Shalat Dhuha

Jumlah rakaat shalat Dhuha, minimalnya adalah dua rakaat sedangkan maksimalnya adalah tanpa batas, menurut pendapat yang paling kuat[18]. Jadi boleh hanya dua rakaat, boleh empat rakaat, dan seterusnya asalkan jumlah rakaatnya genap. Namun jika ingin dilaksakan lebih dari dua rakaat, shalat Dhuha tersebut dilakukan setiap dua rakaat salam.

Dalil minimal shalat Dhuha adalah dua rakaat sudah dijelaskan dalam hadits-hadits yang telah lewat. Sedangkan dalil yang menyatakan bahwa maksimal jumlah rakaatnya adalah tak terbatas, yaitu hadits,

الله - - - صلى الل�ه� ول س ر� ك�ان� ك�م� عنها الله رضى ة� ع�ائ�ش� أ�ل�ت� س� ا �ن�ه� أ ع�اذ�ة م - اء� ش� م�ا ي�ز�يد و� ك�ع�ات) ر� ب�ع� ر�

� أ ال�ت� ق� ح�ى الض ال�ة� ص� لMى ي ص� وسلم .عليه

Muadzah pernah menanyakan pada Aisyah –radhiyallahu anha- berapa jumlah rakaat shalat Dhuha yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam? Aisyah menjawab, "Empat rakaat dan beliau tambahkan sesuka beliau."[19]

Bolehkah Seorang Pegawai (Bawahan) Melaksanakan Shalat Dhuha?

Mungkin setiap pegawai punya keinginan untuk melaksanakan shalat Dhuha. Namun perlu diperhatikan di sini bahwa melaksanakan tugas kantor tentu lebih utama daripada melaksanakan shalat Dhuha. Karena menunaikan tugas dari atasan adalah wajib sedangkan shalat Dhuha adalah amalan yang sunnah. Maka sudah seharusnya amalan yang wajib lebih didahulukan dari amalan yang sunnah. Hal ini berbeda jika kita menjalankan usaha sendiri (wirausaha) atau kita adalah pemilik perusahaan, tentu sekehendak kita ingin menggunakan waktu. Sedangkan kalau kita sebagai bawahan atau pegawai, kita tentu terikat aturan pekerjaan dari atasan.

Maka kami nasehatkan di sini, agar setiap pegawai lebih mendahulukan tanggung jawabnya sebagai pegawai daripada menunaikan shalat Dhuha. Sebagai solusi, pegawai tersebut bisa mengerjakan shalat Dhuha sebelum berangkat kantor. Lihat penjelasan waktu shalat Dhuha yang kami terangkan di atas.

Al Lajnah Ad Da-imah (Komisi Fatwa di Saudi Arabia) pernah menjelaskan, "Tidak selayaknya bagi seorang pegawai melalaikan pekerjaan dari atasan yang hukumnya lebih wajib dari sekedar melaksanakan shalat sunnah. Shalat Dhuha sudah diketahui adalah shalat sunnah. Oleh karenanya, hendaklah seorang pegawai tidak meninggalkan pekerjaan yang jelas lebih wajib dengan alasan ingin melaksanakan amalan sunnah. Mungkin pegawai tersebut bisa melaksanakan shalat Dhuha di rumahnya sebelum ia berangkat kerja, yaitu setelah matahari setinggi tombak. Waktunya kira-kira 15 menit setelah matahari terbit." Demikian Fatwa Al Lajnah Ad Da-imah no. 19285.[20]

Bolehkah Melaksanakan Shalat Dhuha secara Berjamaah?

Mayoritas ulama ulama berpendapat bahwa shalat sunnah boleh dilakukan secara berjamaah ataupun sendirian (munfarid) karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah melakukan dua cara ini, namun yang paling sering dilakukan adalah secara sendirian (munfarid). Perlu diketahui bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah melakukan shalat bersama Hudzaifah; bersama Anas, ibunya dan seorang anak yatim; beliau juga pernah mengimami  para sahabat di rumah Itban bin Malik[21]; beliau pun pernah melaksanakan shalat bersama Ibnu Abbas.[22]

Ibnu Hajar Al Asqolani ketika menjelaskan hadits Ibnu Abbas yang berada di rumah Maimunah dan melaksanakan shalat malam bersama Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau rahimahullah mengatakan, "Dalam hadits ini menunjukkan dibolehkannya melakukan shalat sunnah secara berjamaah."[23]

An Nawawi tatkala menjelaskan hadits mengenai qiyam Ramadhan (tarawih), beliau rahimahullah mengatakan, "Boleh mengerjakan shalat sunnah secara berjamaah. Namun pilihan yang paling bagus adalah dilakukan sendiri-sendiri (munfarid) kecuali pada beberapa shalat khusus seperti shalat ied, shalat kusuf (ketika terjadi gerhana), shalat istisqo (minta hujan), begitu pula dalam shalat tarawih menurut mayoritas ulama."[24]

Ada sebuah pertanyaan yang pernah diajukan pada Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah mengenai hukum mengerjakan shalat nafilah (shalat sunnah) dengan berjamaah. Syaikh rahimahullah menjawab,

"Apabila seseorang melaksanakan shalat sunnah terus menerus secara berjamaah, maka ini adalah sesuatu yang tidak disyariatkan. Adapun jika dia melaksanakan shalat sunnah tersebut kadang-kadang secara berjamaah, maka tidaklah mengapa karena terdapat petunjuk dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengenai hal ini seperti  shalat malam yang beliau lakukan bersama Ibnu Abbas[25]. Sebagaimana pula beliau pernah melakukan shalat bersama Anas bin Malik radhiyallahu anhu dan anak yatim di rumah Ummu Sulaim[26], dan masih ada contoh lain semisal itu."[27]

Namun kalau shalat sunnah secara berjamaah dilakukan dalam rangka pengajaran, maka ini diperbolehkan karena ada maslahat. Ibnu Hajar ketika menjelaskan shalat Anas bersama anak yatim di belakang Nabi shallallahu alaihi wa sallam secara berjamaah, beliau mengatakan, "Shalat sunnah yang utama adalah dilakukan secara munfarid (sendirian) jika memang di sana tidak ada maslahat seperti untuk mengajarkan orang lain. Namun dapat dikatakan bahwa jika shalat sunnah secara berjamaah dilakukan dalam rangka pengajaran, maka ini dinilai lebih utama, lebih-lebih lagi pada diri Nabi shallallahu alaihi wa sallam (yang bertugas untuk memberi contoh pada umatnya, -pen)."

Intinya adalah:

1. Shalat sunnah yang utama adalah shalat sunnah yang dilakukan secara munfarid (sendiri) dan lebih utama lagi dilakukan di rumah, sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam,

� �ال إ ب�ي�ت�ه� ف�ى ء� ر� ال�م� ال�ة ص� ال�ة� الص� ل� أ�ف�ض� إ�ن� ف� ، ب ي وت�ك م� ف�ى الن�اس ا �ي ه� أ ل وا ف�ص�ك�ت وب �ة�ال�م�

"Hendaklah kalian manusia melaksanakan shalat (sunnah) di rumah kalian karena sebaik-baik shalat adalah shalat seseorang di rumahnya kecuali shalat wajib." (HR. Bukhari no. 731)

2. Terdapat shalat sunnah tertentu yang disyariatkan secara berjamaah seperti shalat tarawih.

3. Shalat sunnah selain itu –seperti shalat Dhuha dan shalat tahajud- lebih utama dilakukan secara munfarid dan boleh dilakukan secara berjamaah namun tidak rutin atau tidak terus menerus, akan tetapi kadang-kadang.

4. Jika memang ada maslahat untuk melakukan shalat sunnah secara berjamaah seperti untuk mengajarkan orang lain, maka lebih utama dilakukan secara berjamaah.

Demikian penjelasan singkat dari kami mengenai shalat Dhuha. Semoga bermanfaat.

Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.

 

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel http://rumaysho.com

Disempurnakan di Panggang, Gunung Kidul, 24 Dzulhijah 1430 H

 

[1] HR. Muslim no.  720.

[2] HR. Muslim no. 1007.

[3] HR. Ahmad, 5/354. Syaikh Syuaib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih ligoirohi.

[4] Syarh Muslim, An Nawawi, 5/234, Dar Ihya At Turots, cetakan kedua, 1392.

[5] Nailul Author, Asy Syaukani, 3/77, Idaroh At Thobah Al Munirah.

[6] HR. Ahmad (5/286), Abu Daud no. 1289, At Tirmidzi no. 475, Ad Darimi no. 1451 . Syaikh Al Albani dan Syaikh Syuaib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih.

[7] Aunul Mabud, Muhammad Syamsul Haq Al Azhim Abadi, 4/118, Darul Kutub Al Ilmiyyah, cetakan kedua, tahun 1415 H.

[8] HR. Bukhari no. 1981 dan Muslim no. 721.

[9] Nailul Author, 3/76.

[10] HR. Muslim no. 783, Kitab shalat para musafir dan qasharnya, Bab Keutamaan amalan shalat malam yang kontinu dan amalan lainnya.

[11] Shahih Fiqih Sunnah, Abu Malik, 1/425, Al Maktabah At Taufiqiah.

[12] Lihat Syarh Al Arbain An Nawawiyah, Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin,hal. 289, Daruts Tsaroya, cetakan pertama, tahun 1424 H.

[13] Lihat Fatwa Al Lajnah Ad Da-imah yang akan kami bawakan selanjutnya.

[14] Idem

[15] Syarh Muslim, 6/30.

[16] HR. Muslim no. 748.

[17] Syarh Muslim, 6/30.

[18] Pendapat ini dipilih juga oleh Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin dalam Syarh Al Arbain An Nawawiyah,hal. 289.

[19] HR. Muslim no. 719.

[20] Lihat Fatwa Al Lajnah Ad Da-imah lil Buhut Ilmiyyah wal Ifta, 23/423, Darul Ifta.

[21] Sebagaimana riwayat yang dibawakan oleh penanya.

[22] Al Maqsuah Al Fiqhiyyah, Bab Shalat Jamaah, point 8, 2/9677, Multaqo Ahlul Hadits, Asy Syamilah.

[23] Fathul Baari, 3/421

[24] Syarh Muslim, 3/105, Abu Zakaria Yahya bin Syarf An Nawawi, Mawqi Al Islam, Asy Syamilah

[25] Hadits muttafaq alaih.

[26] Hadits muttafaq alaih. Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam Ash Sholah, Bab Ash Sholah alal Hashir (380) dan Muslim dalam Al Masaajid, Bab Bolehnya shalat sunnah secara berjamaah 266 (658)

[27] Majmu Fatawa wa Rosa-il Ibnu Utsaimin, 14/231, Asy Syamilah

(rumaysho.com) www.suaramedia.com

HOLAT SUNNAHDENGAN SHOLAT DHUHA MEMOHON REJEKI YANG HALAL DARI ALLAH SWT..

Shalat Sunnah Dhuha

            Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dilakukan setelah terbit matahari sampai menjelang masuk waktu zhuhur. Afdhalnya dilakukan pada pagi hari disaat matahari sedang naik ( kira-kira jam 9.00 ). Shalat Dhuha lebih dikenal dengan shalat sunah untuk memohon rizki dari Allah, berdasarkan hadits Nabi : " Allah berfirman : Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang ( Shalat Dhuha )  niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya " ( HR.Hakim dan Thabrani ).

Cara Melaksakan Shalat Dhuha :

            Shalat Dhuha minimal dua rakaat dan maksimal duabelas rakaat, dilakukan secara Munfarid ( tidak berjamaah ), caranya sebagai berikut:

> Niat didalam hati berbarengan dengan Takbiratul Ihram

> "Aku niat shalat sunah Dhuha karena Allah"

> Membaca doa Iftitah

> Membaca surat al Fatihah > Membaca satu surat didalam Alquran.Afdholnya rakaat pertama surat Asysyams dan rakaat kedua surat

Allail

> Ruku' dan membaca tasbih tiga kali

> I'tidal dan membaca bacaanya

> Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali

> Duduk diantara dua sujud dan membaca bacaannya

> Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali > Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian   Tasyahhud

akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali. Rakaat-rakaat selanjutnya dilakukan sama seperti contoh diatas. 

NEXT >>>

 " Terapi NurSyifa' Besar Manfaatnya dan Sangat Efektif " 

> Mengapa Allah Memberikan Terapi NurSyifa' Efek yang begitu Menakjubkan? Sebab dalam bimbingan Prinsip diatas Normal, Teknologi Al Qur'an akan menghasilkan Efek

Penyembuhan, Perbaikan, Keberhasilan yang Diatas Pemikiran Normal. Para Penyembuh NurSyifa' hanya sebagai Sarana-NYA. Berbagai Keberhasilan dan Keajaiban yang terjadi adalah

karena Pertolongan dan Karunia Allah SWT.

  * Segalanya Menjadi Mungkin dengan Teknologi Al Qur'an dari Allah SWT. 

* Bila Anda Ingin memperoleh berbagai Manfaat yang Islamiyah ini, Kami undang Anda untuk datang ke NurSyifa' agar Kami dapat membuktikannya secara Nyata. Dapatkan Kemampuan

Teknologi Al Qur'an dari Allah SWT dengan cara di terapi dan mengikuti bimbingan serta program2 pelatihan di NurSyifa'.

> Sejak pertama kali datang dan diterapi Anda dapat langsung merasakan manfaatnya yang sangat besar. Setelah beberapa kali terapi, Anda akan semakin kagum dan cinta kepada

potensi, kekuatan dan kemampuan Terapi NurSyifa' yang berdasar Teknologi Al-Qur'an dari Allah SWT. Banyak hal yang tak  terbayangkan & terfikirkan sebelumnya terjadi di NurSyifa'.

Terapi NurSyifa' adalah jalan keluar terbaik untuk Anda. (Sebagai solusi terbaik)

Sejarah SIngkat Terapi NurSyi

Tata Cara Sholat Dhuha

By MMOnline at 16 October, 2009, 6:08 pm

Salah satu sholat sunah yang dianjurkan oleh Rosululloha SAW adalah sholat Dhuha. Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dilakukan setelah terbit matahari (mulai jam 7 sampai menjelang masuk waktu Zhuhur). Waktu paling afdhal adalah saat matahari sedang naik ( kira-kira jam 9.00 ). Orang banyak mengenal sholat sebagai sholat sunah untuk memohon rizki dari Alloh Swt. Rosululloh SAW bersabda dalam sebuah hadits:

“Allah berfirman : Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang ( Shalat Dhuha ) niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya” ( HR.Hakim dan Thabrani ).

Sholat Dhuha dilaksanakan dalam minimal dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat, dilakukan secara Munfarid (tidak berjamaah).

Adapun Tata-cara Melaksanakan Sholat Dhuha adalah:

> Niat didalam hati berbarengan dengan Takbiratul Ihram“Usholli sunnatadhuha rak ‘ataini mustaqbilal qiblati ada al lillaahi ta’aala”“Aku niat shalat sunah Dhuha 2 rakaat karena Allah”> Membaca doa Iftitah> Membaca surat al Fatihah> Membaca satu surat didalam Al-Quran. Afdholnya rakaat pertama surat Asy-Syams dan rakaat kedua surat Al-Lail> Ruku’ dan membaca tasbih tiga kali> I’tidal dan membaca bacaanya> Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali> Duduk diantara dua sujud dan membaca bacaannya> Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali> Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali.

Rakaat-rakaat selanjutnya dilakukan sama seperti contoh diatas.

Do’a setelah Shalat Dhuha :

“Allaahumma innad dhuha dhuhaauka, wal-jamaala jamaaluka, wal-qudrota qudratuka, wal-’ishmata ‘ishmatuka. In kaana rizqii fil-ardhi fa akhrijhu, wa in kaana fissamaa’i fa anzilhu, wa in kaana haraaman fa thahhirhu, bi haqqi dhuhaaika wa jamaalika wa qudratika, ya Allah”.

Artinya:Ya Allah, sesungguhnya masa pagi ini adalah masa pagiMU, keindahan ini adalah keindahanMU, kuasa ini adalah kekuasaanMU, kenyamanan ini adalah kenyamananMU. Seandainya rizki saya tersembunyi di dalam bumi maka keluarkanlah, jika di langit turunkanlah,

jika haram bersihkanlah, berkat kesejatian masa pagiMU, keindahanMU, dan kekuasaanMU, ya Allah.

abtu, 12 Desember 2009 00:00 Muhammad Abduh Tuasikal Hukum Islam

Setiap orang pasti senang untuk melakukan amalan sedekah. Bahkan kita pun diperintahkan setiap harinya untuk bersedekah dengan seluruh persendian. Ternyata ada suatu amalan yang bisa menggantikan amalan sedekah tersebut yaitu shalat dhuha. Simak saja pembahasan berikut ini.

Keutamaan Shalat Dhuha

Di antara keutamaannya, shalat Dhuha dapat menggantikah kewajiban sedekah seluruh persendian

Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,

w7ل و�ك ص�د�ق�ة] �ح�م9يد�ة@ ت w7ل و�ك ص�د�ق�ة] 9يح�ة@ ب �س� ت w7ل ف�ك ص�د�ق�ة] 7م� �ح�د9ك أ م9ن� �م�ى ال س7 T7ل ك ع�ل�ى 9ح7 7ص�ب يص�د�ق�ة] �ر9 �ك �م7ن ال ع�ن9 �ه�ى] و�ن ص�د�ق�ة] وف9 �م�ع�ر7 9ال ب م�ر]

� و�أ ص�د�ق�ة] ة@ 9ير� �ب �ك ت w7ل و�ك ص�د�ق�ة] �ة@ 9يل �ه�ل تالضwح�ى م9ن� �ع7ه7م�ا ك �ر� ي �ان9 �ع�ت ك ر� 9ك� ذ�ل م9ن� 7ج�ز9ئ7 و�ي

“Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at.”[1]

Padahal persendian yang ada pada seluruh tubuh kita sebagaimana dikatakan dalam hadits dan dibuktikan dalam dunia kesehatan adalah 360 persendian. ‘Aisyah pernah menyebutkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

م�ف�ص9ل@ �ة9 9م�ائ �ث �ال و�ث Tين� ت س9 ع�ل�ى آد�م� 9ى �ن ب م9ن� ان@ �س� 9ن إ w7ل ك خ7ل9ق� >ه7 9ن إ

“Sesungguhnya setiap manusia keturunan Adam diciptakan dalam keadaan memiliki 360 persendian.”[2]

Hadits ini menjadi bukti selalu benarnya sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun sedekah dengan 360 persendian ini dapat digantikan dengan shalat Dhuha sebagaimana disebutkan pula dalam hadits berikut,

» - ان9 - �س� 9ن اإل ف9ى �ق7ول7 ي وسلم عليه الله صلى >ه9 الل س7ول� ر� م9ع�ت7 س� �ق7ول7 ي �د�ة� ي 7ر� ب 9ى ب� أ

>ذ9ى ». ال ف�م�ن9 7وا ق�ال Kص�د�ق�ة �ه�ا م9ن م�ف�ص9ل@ T7ل ك ع�ن� �ص�د>ق� �ت ي �ن� أ �ه9 �ي ف�ع�ل م�ف�ص9ل@ �ة9 7م9ائ �ث �ال و�ث wون� ت س9ع�ن9 « �حTيه9 7ن ت ى�ء7 الش> و9

� أ 7ه�ا �د�ف9ن ت ج9د9 �م�س� ال ف9ى wخ�اع�ة7 الن ق�ال� >ه9 الل س7ول� ر� �ا ي 9ك� ذ�ل 7ط9يق7 ي�ك� » ع�ن 7ج�ز9ئ7 ت الضwح�ى �ا �ع�ت ك ف�ر� �ق�د9ر� ت �م� ل 9ن� ف�إ الط>ر9يق9

“Dari Buraidah, beliau mengatakan bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Manusia memiliki 360 persendian. Setiap persendian itu memiliki kewajiban untuk bersedekah.” Para sahabat pun mengatakan, “Lalu siapa yang mampu bersedekah dengan seluruh persendiannya, wahai Rasulullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas mengatakan, “Menanam bekas ludah di masjid atau menyingkirkan gangguan dari jalanan. Jika engkau tidak mampu melakukan seperti itu, maka cukup lakukan shalat Dhuha dua raka’at.”[3]

An Nawawi mengatakan,  “Hadits dari Abu Dzar adalah dalil yang menunjukkan keutamaan yang sangat besar dari shalat Dhuha dan menunjukkannya kedudukannya yang mulia. Dan shalat Dhuha bisa cukup dengan dua raka’at.”[4]

Asy Syaukani mengatakan,  “Hadits Abu Dzar dan hadits Buraidah menunjukkan keutamaan yang luar biasa dan kedudukan yang mulia dari Shalat Dhuha. Hal ini pula yang menunjukkan semakin disyari’atkannya shalat tersebut. Dua raka’at shalat Dhuha sudah mencukupi sedekah dengan 360 persendian. Jika memang demikian, sudah sepantasnya shalat ini dapat dikerjakan rutin dan terus menerus.”[5]

Keutamaan shalat Dhuha lainnya disebutkan dalam hadits berikut,

» - ق�ال� - �ق7ول7 ي وسلم عليه الله صلى >ه9 الل س7ول� ر� م9ع� س� >ه7 ن� أ T9ى �غ�ط�ف�ان ال ه�م>ار@ �ن9 ب 9 �م 7ع�ي ن ع�ن�

ه7 ». آخ9ر� �ف9ك� �ك أ >ه�ار9 الن و>ل9� أ م9ن� �ع�ات@ ك ر� �ع9 ب ر�

� أ ع�ن� �ع�ج9ز� ت � ال آد�م� �ن� اب �ا ي و�ج�ل> ع�ز> >ه7 الل

Dari Nu’aim bin Hammar Al Ghothofaniy, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.”[6]

Penulis ‘Aunul Ma’bud –Al ‘Azhim Abadi- menyebutkan, “Hadits ini bisa mengandung pengertian bahwa shalat Dhuha akan menyelematkan pelakunya dari berbagai hal yang membahayakan. Bisa juga dimaksudkan bahwa shalat Dhuha dapat menjaga dirinya dari

terjerumus dalam dosa atau ia pun akan dimaafkan jika terjerumus di dalamnya. Atau maknanya bisa lebih luas dari itu.”[7]

Hukum Shalat Dhuha

Menurut pendapat yang paling kuat, hukum shalat Dhuha adalah sunnah secara mutlaq dan boleh dirutinkan. Dalil yang menunjukkan hal ini adalah dalil yang menunjukkan keutamaan shalat Dhuha yang telah disebutkan. Begitu pula shalat Dhuha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam wasiatkan kepada Abu Hurairah untuk dilaksanakan. Nasehat kepada Abu Hurairah pun berlaku bagi umat lainnya. Abu Hurairah mengatakan,

�ى9 - - �ع�ت ك و�ر� ، ه�ر@ ش� T7ل ك م9ن� @ >ام �ي أ �ة9 �ث �ال ث 9 �ام ص9ي �ث@ �ال 9ث ب وسلم عليه الله صلى 9يل9ى خ�ل 9ى و�ص�ان� أ

�ام� �ن أ �ن� أ �ل� ق�ب 9ر� وت7 أ �ن� و�أ ، الضwح�ى

“Kekasihku –yaitu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam- mewasiatkan tiga nasehat padaku: [1] Berpuasa tiga hari setiap bulannya, [2] Melaksanakan shalat Dhuha dua raka’at, dan [3] Berwitir sebelum tidur.”[8]

Asy Syaukani mengatakan, “Hadits-hadits yang menjelaskan dianjurkannya shalat Dhuha amat banyak dan tidak mungkin mencacati satu dan lainnya.”[9]

Sedangkan dalil bahwa shalat Dhuha boleh dirutinkan adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari ‘Aisyah ,

ق�ل> 9ن� و�إ د�و�م7ه�ا� أ �ى �ع�ال ت >ه9 الل 9ل�ى إ �ع�م�ال9 األ wح�ب� أ

”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” ’Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya. [10]

Waktu Pelaksanaan Shalat Dhuha

Shalat Dhuha dimulai dari waktu matahari meninggi hingga mendekati waktu zawal (matahari bergeser ke barat).[11] Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin menjelaskan bahwa waktunya adalah mulai dari matahari setinggi tombak –dilihat dengan pandangan mata- hingga mendekati waktu zawal. Lalu beliau jelaskan bahwa waktunya dimulai kira-kira 20 menit setelah matahari terbit, hingga 10 atau 5 menit sebelum matahari bergeser ke barat.[12] Sedangkan Al Lajnah Ad Da-imah (Komisi Fatwa di Saudi Arabia) menjelaskan bahwa waktu awal shalat Dhuha adalah sekitar 15 menit setelah matahari terbit.[13]

Jadi, silakan disesuaikan dengan terbitnya matahari di masing-masing daerah dan kami tidak bisa memberitahukan jam pastinya shalat Dhuha tersebut dimulai dan berakhir. Dan setiap hari waktu terbit matahari pun berbeda.

Sedangkan waktu utama mengerjakan shalat Dhuha adalah di akhir waktu[14], yaitu keadaan yang semakin panas. Dalilnya adalah,

�ر9 غ�ي ف9ى �ة� الص>ال �ن> أ 9م7وا ع�ل �ق�د� ل م�ا� أ ف�ق�ال� الضwح�ى م9ن� 7ص�لwون� ي ق�و�مKا �ى أ ر� ق�م� ر�

� أ �ن� ب �د� ي ز� �ن> أ » - - . ح9ين� 9ين� و>اب

� األ �ة7 ص�ال ق�ال� وسلم عليه الله صلى >ه9 الل س7ول� ر� 9ن> إ �ف�ض�ل7 أ اع�ة9 الس> ه�ذ9ه9�ف9ص�ال7 ». ال م�ض7 �ر� ت

Zaid bin Arqom melihat sekelompok orang melaksanakan shalat Dhuha, lantas ia mengatakan, “Mereka mungkin tidak mengetahui bahwa selain waktu yang mereka kerjakan saat ini, ada yang lebih utama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “(Waktu terbaik) shalat awwabin (nama lain untuk shalat Dhuha yaitu shalat untuk orang yang taat atau kembali untuk taat[15]) adalah ketika anak unta merasakan terik matahari.”[16]

An Nawawi mengatakan, “Inilah waktu utama untuk melaksanakan shalat Dhuha. Begitu pula ulama Syafi’iyah mengatakan bahwa ini adalah waktu terbaik untuk shalat Dhuha. Walaupun boleh pula dilaksanakan ketika matahari terbit hingga waktu zawal.”[17]

Jumlah Raka’at Shalat Dhuha

Jumlah raka’at shalat Dhuha, minimalnya adalah dua raka’at sedangkan maksimalnya adalah tanpa batas, menurut pendapat yang paling kuat[18]. Jadi boleh hanya dua raka’at, boleh empat raka’at, dan seterusnya asalkan jumlah raka’atnya genap. Namun jika ingin dilaksakan lebih dari dua raka’at, shalat Dhuha tersebut dilakukan setiap dua raka’at salam.

Dalil minimal shalat Dhuha adalah dua raka’at sudah dijelaskan dalam hadits-hadits yang telah lewat. Sedangkan dalil yang menyatakan bahwa maksimal jumlah raka’atnya adalah tak terbatas, yaitu hadits,

عليه - - - الله صلى >ه9 الل س7ول7 ر� �ان� ك �م� ك عنها الله رضى ة� 9ش� ع�ائ �ل�ت� أ س� >ه�ا ن� أ م7ع�اذ�ة7

. اء�- ش� م�ا �ز9يد7 و�ي �ع�ات@ ك ر� �ع� ب ر�� أ ق�ال�ت� الضwح�ى �ة� ص�ال 7ص�لTى ي وسلم

Mu’adzah pernah menanyakan pada ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha- berapa jumlah raka’at shalat Dhuha yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam? ‘Aisyah menjawab, “Empat raka’at dan beliau tambahkan sesuka beliau.”[19]

Bolehkah Seorang Pegawai (Bawahan) Melaksanakan Shalat Dhuha?

Mungkin setiap pegawai punya keinginan untuk melaksanakan shalat Dhuha. Namun perlu diperhatikan di sini bahwa melaksanakan tugas kantor tentu lebih utama daripada melaksanakan shalat Dhuha. Karena menunaikan tugas dari atasan adalah wajib sedangkan shalat Dhuha adalah amalan yang sunnah. Maka sudah seharusnya amalan yang wajib lebih didahulukan dari amalan yang sunnah. Hal ini berbeda jika kita menjalankan usaha sendiri (wirausaha) atau kita adalah pemilik perusahaan, tentu sekehendak kita ingin menggunakan waktu. Sedangkan kalau kita sebagai bawahan atau pegawai, kita tentu terikat aturan pekerjaan dari atasan.

Maka kami nasehatkan di sini, agar setiap pegawai lebih mendahulukan tanggung jawabnya sebagai pegawai daripada menunaikan shalat Dhuha. Sebagai solusi, pegawai tersebut bisa

mengerjakan shalat Dhuha sebelum berangkat kantor. Lihat penjelasan waktu shalat Dhuha yang kami terangkan di atas.

Al Lajnah Ad Da-imah (Komisi Fatwa di Saudi Arabia) pernah menjelaskan, “Tidak selayaknya bagi seorang pegawai melalaikan pekerjaan dari atasan yang hukumnya lebih wajib dari sekedar melaksanakan shalat sunnah. Shalat Dhuha sudah diketahui adalah shalat sunnah. Oleh karenanya, hendaklah seorang pegawai tidak meninggalkan pekerjaan yang jelas lebih wajib dengan alasan ingin melaksanakan amalan sunnah. Mungkin pegawai tersebut bisa melaksanakan shalat Dhuha di rumahnya sebelum ia berangkat kerja, yaitu setelah matahari setinggi tombak. Waktunya kira-kira 15 menit setelah matahari terbit.” Demikian Fatwa Al Lajnah Ad Da-imah no. 19285.[20]

Bolehkah Melaksanakan Shalat Dhuha secara Berjama’ah?

Mayoritas ulama ulama berpendapat bahwa shalat sunnah boleh dilakukan secara berjama’ah ataupun sendirian (munfarid) karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melakukan dua cara ini, namun yang paling sering dilakukan adalah secara sendirian (munfarid). Perlu diketahui bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melakukan shalat bersama Hudzaifah; bersama Anas, ibunya dan seorang anak yatim; beliau juga pernah mengimami  para sahabat di rumah ‘Itban bin Malik[21]; beliau pun pernah melaksanakan shalat bersama Ibnu ‘Abbas.[22]

Ibnu Hajar Al Asqolani ketika menjelaskan hadits Ibnu ‘Abbas yang berada di rumah Maimunah dan melaksanakan shalat malam bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau rahimahullah mengatakan, “Dalam hadits ini menunjukkan dibolehkannya melakukan shalat sunnah secara berjama’ah.”[23]

An Nawawi tatkala menjelaskan hadits mengenai qiyam Ramadhan (tarawih), beliau rahimahullah mengatakan, “Boleh mengerjakan shalat sunnah secara berjama’ah. Namun pilihan yang paling bagus adalah dilakukan sendiri-sendiri (munfarid) kecuali pada beberapa shalat khusus seperti shalat ‘ied, shalat kusuf (ketika terjadi gerhana), shalat istisqo’ (minta hujan), begitu pula dalam shalat tarawih menurut mayoritas ulama.”[24]

Ada sebuah pertanyaan yang pernah diajukan pada Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah mengenai hukum mengerjakan shalat nafilah (shalat sunnah) dengan berjama’ah. Syaikh rahimahullah menjawab,

“Apabila seseorang melaksanakan shalat sunnah terus menerus secara berjama’ah, maka ini adalah sesuatu yang tidak disyari’atkan. Adapun jika dia melaksanakan shalat sunnah tersebut kadang-kadang secara berjama’ah, maka tidaklah mengapa karena terdapat petunjuk dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai hal ini seperti  shalat malam yang beliau lakukan bersama Ibnu ‘Abbas[25]. Sebagaimana pula beliau pernah melakukan shalat bersama Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dan anak yatim di rumah Ummu Sulaim[26], dan masih ada contoh lain semisal itu.”[27]

Namun kalau shalat sunnah secara berjama’ah dilakukan dalam rangka pengajaran, maka ini diperbolehkan karena ada maslahat. Ibnu Hajar ketika menjelaskan shalat Anas bersama anak

yatim di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam secara berjama’ah, beliau mengatakan, “Shalat sunnah yang utama adalah dilakukan secara munfarid (sendirian) jika memang di sana tidak ada maslahat seperti untuk mengajarkan orang lain. Namun dapat dikatakan bahwa jika shalat sunnah secara berjama’ah dilakukan dalam rangka pengajaran, maka ini dinilai lebih utama, lebih-lebih lagi pada diri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (yang bertugas untuk memberi contoh pada umatnya, -pen).”

Intinya adalah:

1. Shalat sunnah yang utama adalah shalat sunnah yang dilakukan secara munfarid (sendiri) dan lebih utama lagi dilakukan di rumah, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

�ة� 7وب �ت �م�ك ال < 9ال إ 9ه9 �ت �ي ب ف9ى ء9 �م�ر� ال �ة7 ص�ال �ة9 الص>ال �ف�ض�ل� أ 9ن> ف�إ ، 7م� 9ك 7وت 7ي ب ف9ى >اس7 الن wه�ا ي� أ wوا ف�ص�ل

“Hendaklah kalian manusia melaksanakan shalat (sunnah) di rumah kalian karena sebaik-baik shalat adalah shalat seseorang di rumahnya kecuali shalat wajib.” (HR. Bukhari no. 731)

2. Terdapat shalat sunnah tertentu yang disyari’atkan secara berjama’ah seperti shalat tarawih.

3. Shalat sunnah selain itu –seperti shalat Dhuha dan shalat tahajud- lebih utama dilakukan secara munfarid dan boleh dilakukan secara berjama’ah namun tidak rutin atau tidak terus menerus, akan tetapi kadang-kadang.

4. Jika memang ada maslahat untuk melakukan shalat sunnah secara berjama’ah seperti untuk mengajarkan orang lain, maka lebih utama dilakukan secara berjama’ah.

Demikian penjelasan singkat dari kami mengenai shalat Dhuha. Semoga bermanfaat.

Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.

 

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel http://rumaysho.com

Disempurnakan di Panggang, Gunung Kidul, 24 Dzulhijah 1430 H

[1] HR. Muslim no.  720.

[2] HR. Muslim no. 1007.

[3] HR. Ahmad, 5/354. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih ligoirohi.

[4] Syarh Muslim, An Nawawi, 5/234, Dar Ihya’ At Turots, cetakan kedua, 1392.

[5] Nailul Author, Asy Syaukani, 3/77, Idaroh At Thob’ah Al Munirah.

[6] HR. Ahmad (5/286), Abu Daud no. 1289, At Tirmidzi no. 475, Ad Darimi no. 1451 . Syaikh Al Albani dan Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih.

[7] ‘Aunul Ma’bud, Muhammad Syamsul Haq Al Azhim Abadi, 4/118, Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah, cetakan kedua, tahun 1415 H.

[8] HR. Bukhari no. 1981 dan Muslim no. 721.

[9] Nailul Author, 3/76.

[10] HR. Muslim no. 783, Kitab shalat para musafir dan qasharnya, Bab Keutamaan amalan shalat malam yang kontinu dan amalan lainnya.

[11] Shahih Fiqih Sunnah, Abu Malik, 1/425, Al Maktabah At Taufiqiah.

[12] Lihat Syarh Al Arba’in An Nawawiyah, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin,hal. 289, Daruts Tsaroya, cetakan pertama, tahun 1424 H.

[13] Lihat Fatwa Al Lajnah Ad Da-imah yang akan kami bawakan selanjutnya.

[14] Idem

[15] Syarh Muslim, 6/30.

[16] HR. Muslim no. 748.

[17] Syarh Muslim, 6/30.

[18] Pendapat ini dipilih juga oleh Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin dalam Syarh Al Arba’in An Nawawiyah,hal. 289.

[19] HR. Muslim no. 719.

[20] Lihat Fatwa Al Lajnah Ad Da-imah lil Buhut ‘Ilmiyyah wal Ifta’, 23/423, Darul Ifta’.

[21] Sebagaimana riwayat yang dibawakan oleh penanya.

[22] Al Maqsu’ah Al Fiqhiyyah, Bab Shalat Jama’ah, point 8, 2/9677, Multaqo Ahlul Hadits, Asy Syamilah.

[23] Fathul Baari, 3/421

[24] Syarh Muslim, 3/105, Abu Zakaria Yahya bin Syarf An Nawawi, Mawqi’ Al Islam, Asy Syamilah

[25] Hadits muttafaq ‘alaih.

[26] Hadits muttafaq ‘alaih. Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam Ash Sholah, Bab Ash Sholah ‘alal Hashir (380) dan Muslim dalam Al Masaajid, Bab Bolehnya shalat sunnah secara berjama’ah 266 (658)

[27] Majmu’ Fatawa wa Rosa-il Ibnu ‘Utsaimin, 14/231, Asy Syamilah

Ada Bacaan Surat Tertentu dalam Shalat Dhuha?

Minggu, 09 Mei 2010 05:00 Muhammad Abduh Tuasikal Hukum Islam

Tanya:

Alhamdulillah, saya sudah rutin melaksanakan shalat Dhuha. Dalam melaksanakan shalat tersebut, saya biasa membaca surat “Hal ataa ‘alal insaani” (surat Al Insan) pada rakaat pertama dan kedua karena dalam surat tersebut menyebutkan keadaan-keadaan penduduk surga, dan saya berharap menjadi penghuninya. Adapun di raka’at ketiga, saya biasa membaca surat Adh Dhuha karena shalat tersebut adalah shalat Dhuha. Sedangkan pada raka’at keempat, saya biasa membaca surat Al Ikhlas karena di dalamnya terdapat sifat Allah yang mulia yang tidak ada yang setara dengan-Nya dalam sifat-sifat tersebut. Apakah boleh saya merutinkan membaca seperti tadi ataukah hal tersebut termasuk amalan yang jauh dari tuntunan Islam yang mesti ditinggalkan?

Jawab:

Alhamdulillah. Yang afdhol, hendaklah engkau tidak rutin membaca surat semacam itu. Karena amalan semacam itu tidak ada dasarnya, tidak ada dalilnya. Bahkan seakan-akan membaca

semacam itu dapat dianggap seperti sesuatu yang wajib. Hendaknya engkau membaca surat yang satu kadang-kadang, begitu pula dengan surat lainnya dan janganlah membaca surat-surat itu saja.

Perlu diketahui bahwa surat Dhuha tidaklah menjadi tuntunan dibaca ketika itu karena Allah bersumpah dengan waktu Dhuha dalam surat tersebut adalah sesuatu yang lain yang berbeda dengan shalat Dhuha. Dan ingatlah bahwa Allah bersumpah sesuai dengan apa yang Allah kehendaki dari makhluk-makhluk-Nya.

Boleh saja bagi seorang mukmin memilih sebagian surat atau sebagian ayat yang nanti ia baca, akan tetapi ia patut ia yakini bahwa hal tersebut bukanlah suatu yang harus ketika itu. Jadi ia pun masih membolehkan ketika itu untuk membaca surat lainnya, maka keyakinan seperti ini tidak masalah. Akan tetapi, yang utama baginya adalah tidak merutinkan membaca surat tersebut. Yang patut ia lakukan adalah membaca surat tersebut kadang-kadang dan membaca surat lainnya juga sehingga tidak sampai dianggap sebagai sesuatu yang diperintahkan. Perlu diketahui pula bahwa jika seorang muslim sudah terbiasa melakukan sesuatu maka ia akan sulit meninggalkannya.

Adapun surat Al Ikhlas (Qul huwallahu ahad) memang memiliki keistimewaan. Jika seseorang membaca surat tersebut karena mencintai surat tersebut karena di dalamnya terdapat sifat-sifat Allah, maka ia diharapkan mendapatkan kebaikan yang banyak. Terdapat hadits shahih yang menjelaskan bahwa sebagian sahabat biasa membaca surat tersebut ketika mengimami orang lain. Lalu sebagian sahabat heran dan menanyakan padanya, “Mengapa engkau biasa dan mencukupkan dengan surat Al Ikhlas?” Ia pun menjawab, “Karena surat Al Ikhlas adalah sifat Ar Rahman (yaitu Allah) dan aku suka untuk membacanya.” Akhirnya berita orang tadi sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau pun bersabda, “Kabarkan pada orang tadi bahwa Allah betul mencintainya.” Atau dalam lafadz lain dikatakan, “Kecintaanmu pada surat Al Ikhlas akan membuatmu masuk dalam surga.”

Jika seseorang membaca surat Al Ikhlas dengan maksud demikian atau membaca ayat-ayat yang membicarakan surga untuk memohon kebahagiaan di surga atau membaca ayat-ayat tentang neraka untukk berlindung darinya, maka ini adalah suatu kebaikan. Akan tetapi, lebih baik seperti ini tidak dijadikan kebiasaan. Yang tepat, bacalah surat tersebut kadang-kadang, janganlah merutinkan membaca suatu surat yang seharusnya tidak dijadikan rutinitas.

Satu lagi yang perlu ditambahkan. Ingatlah bahwa shalat Dhuha paling sedikit dikerjakan dua raka’at. Jika ingin ditambah, maka kerjakanlah dua raka’at salam, dua raka’at salam dan dua raka’at salam. Janganlah dikerjakan empat raka’at sekaligus kemudian salam. Yang paling afdhol adalah mengerjakan shalat Dhuha dua raka’at salam, dua raka’at salam. Dasarnya adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Shalat (sunnah) di malam dan siang hari adalah dua raka’at (salam), dua raka’at (salam).” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun biasa mengerjakan shalat sunnah di malam dan di siang hari dengan dua raka’at salam. Oleh karenanya, yang paling afdhol adalah engkau mengerjakan shalat tersebut dua raka’at salam sebagaimana mengikuti perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan juga mengamalkan sabda beliau, “Shalat (sunnah) di malam dan siang hari adalah dua raka’at (salam), dua raka’at (salam)”. Mengenai

tambahan “siang hari” dalam hadits tersebut adalah tambahan yang dinilai tidak masalah menurut kebanyakan pakar hadits.

[Fatwa Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz, Fatawa Nur ‘alad Darb 2/875]

Silakan melihat secara lebih lengkap mengenai Panduan Shalat Dhuha di sini.

Artikel www.rumaysho.com

Panggang-GK, 24 Jumadil Awwal 1431 H

»Cinta Tips Info Widyadara » Islam » Tata Cara Sholat Dhuha, Niat dan Keutamaan Shalat Dhuha

Tata Cara Sholat Dhuha, Niat dan Keutamaan Shalat Dhuha

Tata Cara Sholat Dhuha, Niat dan Keutamaan Shalat Dhuha. Shalat Dhuha adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ketika matahari sedang naik. Waktu shalat dhuha kira-kira, ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu dzuhur dengan niat shalat dhuha.

Tata Cara Sholat Dhuha, Niat dan Keutamaan Shalat Dhuha

Jumlah raka’at shalat dhuha bisa dengan 2,4,8 atau 12 raka’at. Dan dilakukan dalam satuan 2 raka’at sekali salam. Berikut penjelasan tata cara, niat, rahasia dan keutamaan mengerjakan shalat Dhuha :

A. Tata Cara Shalat Dhuha

* Niat shalat dhuha didalam hati berbarengan dengan Takbiratul Ihram :“Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”“Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah ta’alaa.”* Membaca doa Iftitah* Membaca surat Al-Fatihah* Membaca satu surat didalam Al-Quran- Surat Asy-Syams- Surat Al-Lail- Surat Adh-Dhuha- Surat Al Insan- (Atau surat Al-Quran yg lainnya)* Ruku’ dan membaca tasbih tiga kali* I’tidal dan membaca bacaanya* Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali* Duduk diantara dua sujud dan membaca bacaannya* Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali

* Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali.

Doa yang dibaca setelah shalat dhuha:

“Ya Allah, bahwasanya waktu Dhuha itu adalah waktu Dhuha-Mu, kecantikan ialah kecantikan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, dan perlindungan itu, perlindungan-Mu”.

“Ya Allah, jika rezekiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi , keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh”.

“Allaahumma innad dhuha dhuhaauka, wal-jamaala jamaaluka, wal-qudrota qudratuka, wal-’ishmata ‘ishmatuka. In kaana rizqii fil-ardhi fa akhrijhu, wa in kaana fissamaa’i fa anzilhu, wa in kaana haraaman fa thahhirhu, bi haqqi dhuhaaika wa jamaalika wa qudratika, ya Allah”.

Artinya:“Ya Allah, sesungguhnya masa pagi ini adalah masa pagiMU, keindahan ini adalah keindahanMU, kuasa ini adalah kekuasaanMU, kenyamanan ini adalah kenyamananMU. Seandainya rizki saya tersembunyi di dalam bumi maka keluarkanlah, jika di langit turunkanlah, jika haram bersihkanlah, berkat kesejatian masa pagiMU, keindahanMU, dan kekuasaanMU, ya Allah.”

B. Rahasia dan Keutamaan shalat Dhuha

Hadits Rasulullah Muhammad saw yang menceritakan tentang keutamaan shalat Dhuha, di antaranya:

1. Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia

Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muahammad saw bersabda:

“Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala” (HR Muslim).

2. Ghanimah (keuntungan) yang besar

Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:

Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang.Nabi saw berkata: “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!”.

Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya).

Lalu Rasulullah saw berkata; “Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya?”

Mereka menjawab;  “Ya!

Rasul saw berkata lagi: “Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya.” (Shahih al-Targhib: 666)

3. Sebuah rumah di surga

Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw:

“Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (Shahih al-Jami`: 634)

4. Memeroleh ganjaran di sore hari

Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata:

Allah ta`ala berkata: “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339).

Dalam sebuah riwayat juga disebutkan: “Innallaa `azza wa jalla yaqulu: Yabna adama akfnini awwala al-nahar bi’arba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika”

(Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berkata: “Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu”).

5. Pahala Umrah

Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barang siapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah…” (Shahih al-Targhib: 673).

Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda:

“Barang siapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna..” (Shahih al-Jami`: 6346).

6. Ampunan Dosa

“Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi)

Dengan mengetahui tata cara, niat dan keutamaan shalat Dhuha diatas, semoga menjadi pedoman untuk selalu melaksanakan shalat sunah dhuha dengan benar. Dengan niat karna Allah, semoga mendapat pahala dan tempat yg baik di akhirat nanti. Amin.. Dari berbagai sumber.

Membudayakan Shalat Dhuha ('Awwabin) dari Kafemuslimah

Kafemuslimah.com Jin dan manusia sebagaimana yang diwartakan dalam Alquran, merupakan dua makhluk ciptaan Allah yang mengemban tugas sebagai hamba. Keduanya diperintahkan untuk beribadah kepada-Nya. Di samping manusia memiliki nilai plus sebagai khalifah di muka bumi. Sejatinya, ibadah merupakan tugas dasar bagi manusia. Maka tidak heran kalau dalam Alquran banyak kata jadian dari kata `abada-ya`budu, seperti 'u`bud, 'u`budu, `ibadurrahman, `ibadi al-shalihun, dan sebagainya. Ibadah yang kita kenal saat ini adalah ibadah yang rutin kita lakukan, karena ia merupakan fardh `ain, seperti shalat lima waktu (al-shalawat al-maktubah) dan shalat Jumat. Kemudian shalat lima waktu tersebut diiringi dengan shalat sunnah rawatib. Selain shalat rawatib ada juga shalat-shalat sunnah yang lain, seperti Tahiyyah al-masjid, Witir, Tahajjud dan Dhuha.

Tulisan sederhana ini mencoba untuk mengulas seputar shalat Dhuha dan keutamannya.Shalat Dhuha merupakan shalat yang banyak mengandung fadhilah (keutamaan), namun tidak banyak mendapat perhatian dari kita selaku Mukmin. Karena ia berada dalam waktu yang di dalamnya banyak kesibukan. Orang banyak yang bekerja mencari rezki. Bagi pelajar mereka sibuk menuntut ilmu, begitu juga dengan yang memiliki kesibukan lainnnya. Oleh karenanya ia tidak begitu mendapat perhatian yang serius dan sering terlupakan.

Kapan shalat Dhuha dilakukan?Waktunya ketika matahari mulai naik sepenggalah (agak miring). Dan waktu yang paling afdhal adalah ketika mulai panas. Hal ini dijelaskan di dalam sebuah hadits Nabi saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim; "Shalatu al-'awwabin hina tarmudhu al-fishal" (Waktu mengerjakan shalat 'awwan (dhuha) adalah ketika hari panas).

Imam Muslim meriwayatkan dari Zaid bin Arqam bahwa ia berkata: "Rasulullah saw keluar

menuju penduduk Quba' ketika mereka akan mengerjakan shalat. Lalu beliau berkata: "Shalat 'awwabin ketika hari mulai panas".

Imam al-Nawawi di dalam kitab al-Majmu berkata: "Waktunya ketika matahari meninggi (condong). Sebagian ulama lagi mengatakan bahwa waktu yang paling afdhal adalah ketika matahari meninggi dan panasnya mulai terik.

Jumlah rakaatnya minimal dua rakaat, dan paling afdhal adalah delapan rakaat. Abu Hurairah ra. berkata;" Kekasihku Rasulullah saw berwasiat kepadaku dengan tiga perkara, puasa selama tiga hari setiap bulannya, dua rakaat shalat Dhuha dan mengerjakan shalat witir sebelum aku tidur" (Muttafaq `Alaihi). Dalam hadits Qudsiy disebutkan empat rakaat (akan dijelaskan di dalam tulisan).

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa jumlahnya delapan rakaat. Jumlah ini disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummu Hani' ra bahwa Rasulullah saw shalat di dalam rumahnya (Ummu Hani') pada tahun pembebasan Makkah sebanyak delapan rakaat. Namun dalam hadits lain disebutkan bahwa jumlah rakaatnya tidak terbatas, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari `Aisyah ra. Ia berkata: "Rasulullah saw shalat Dhuha sebanyak empat rakaat lalu menambahnya seberapa yang dikehendakinya".

Imam al-Nawawi menjelaskan bahwa hadits-hadits tersebut seluruhnya disepakati kesahihannya dan tidak ada perselisihan di dalamnya menurut para muhaqqiq (ahl al-tahqiq) . Dan kesimpulannya, menurut beliau, shalat Dhuha adalah sunnah mu'akkadah. Minimal adalah dua rakaat, dan paling sempurna adalah delapan rakaat. Dan diantaranya empat atau enam, keduanya (empat atau enam rakaat) adalah lebih sempurna dari dua rakaat dan kesempurnaannya berada di bawah delapan rakaat (Muslim Syarh al-Nawawi: 5: 322).

Keutamaan shalat DhuhaBanyak hadits Rasulullah saw yang bercerita tentang keutamaan shalat Dhuha, diantaranya;

Pertama, shalat Dhuha diganjar sebagai sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia. Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi saw bersabda; Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala" (Dikeluarkan oleh Muslim).

Di dalam Fath al-Bari, Imam Ibnu Hajar berkata; "Salah satu dari faidah shalat Dhuha adalah diberi pahala sedekah bagi seluruh sendi manusia dalam setiap hari. Dan jumlah sendi itu adalah tiga ratus enam puluh sendi" .

Kedua, ghanimah (keuntungan) yang besar. Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata; "Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang. Nabi saw berkata: "Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!. Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan

banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya). Lalu Rasulullah saw berkata; "Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya? Mereka menjawab; "Ya! Rasul berkata lagi: "Barangsiapa yang berwudhu', kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya" (Shahih al-Targhib: 666).

Ketiga, sebuah rumah di dalam surga.Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi saw: "Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga" (Shahih al-Jami`: 634).

Keempat, dua rakaat di awal hari, memperoleh ganjaran di sore hari.Dari Abu Darda' ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata: "Allah ta`ala berkata: "Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya" (Shahih al-Jami`: 4339).

Dalam sebuah riwayat juga disebutkan: "Innallaa `azza wa jalla yaqulu: Yabna adama akfnini awwala al-nahar bi'arba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika" (Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berkata: "Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu").

(Akfini awwala al-nahar bi'arbai raka`at) arti dari akfini di sini adalah kerjakanlah dan lakukanlah karena Aku. Diungkapkan dengan lafazh seperti itu sebagai bentuk resiprokal (al-musyarakah) dengan perkataan Allah dalam kata ukfika.

(Ukfika akhirahu): maksudnya adalah kecukupan Allah kepada hamba-Nya dengan cara menjaganya dari kejahatan dan memeliharanya dari kejahatan, memberikan rizki-Nya dari arah yang tidak disangka-sangka serta dimudahkan segala urusannya. Menurut ahli ilmu adalah bahwa empat rakaat tersebut adalah rakaat shalat Dhuha.

Kelima, pahala `Umrah.Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barangsiapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah....(Shahih al-Targhib: 673). Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda: "Barangsiapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna" (Shahih al-Jami`: 6346).

Demikian sekelumit penjelasan seputar shalat Dhuha dan beberapa keutamaannya. Mudah-mudahan kita bisa melaksanakannya secara perlahan-lahan. Kita sempatkan diri kita untuk

menghadap Allah swt. Rasanya tidak akan lama dan tidak akan memakan waktu yang panjang untuk mengerjakannya. Dua rakaat, empat rakaat, enam rakaat, delapan rakaat. Tidak akan lebih dari sepuluh menit, insya Allah. Bagi yang kerja di kantor, kita upayakan sebisa mungkin. Bagi para pengajar, kita upayakan ketika waktu istirahat. Bagi para siswa (pelajar, mahasiswa) kita usahakan ketika waktu istirahat. Insya Allah kita akan mendapat ketenangan batin, kelapangan hidup dan ketentraman jiwa dengan mengingat Allah swt. Ala bidzikrillahi tathma'innu al-qulub! Semoga [].

(Cairo, Saturday, 15 Jan 2005)Qosim Nursheha Dzulhadi

Penulis adalah Alumnus Pon. Pes Ar-Raudhatul Hasanah-Medan. Mahasiswa Universitas Al-Azhar, Cairo-Mesir, Fakultas Ushuluddin-Jurusan Tafsir.

Manfaat Shalat Dhuha

Rabu, 26/08/2009 16:57 WIB | email | print

Ass Ustad,,,,

saya mau bertanya apa manfaat sholat dhuha & apa saja makna dari sholat dhuha tersebut???

oya satu lagi ustad,,,apakah di perbolehkan jika kita jarang untuk sholat subuh tapi untuk sholat dhuha kita sering melakukannya....(hampir tiap hari sholat dhuha )

sekian dulu pertanyaan dari saya ustad,,,

Ass...

Hamba Allah

Wulan Desianti Kimisworo

Jawaban

Waalaikumussalam Wr Wb

Ada yang mengatakan bahwa shalat dhuha juga disebut shalat awwabin. Akan tetapi ada juga yang mengatakan bahwa keduanya berbeda karena shalat awwabin waktunya adalah antara maghrib dan isya.

Waktu shalat dhuha dimulai dari matahari yang mulai terangkat naik kira-kira sepenggelah dan berakhir hingga sedikit menjelang masuknya waktu zhuhur meskipun disunnahkan agar dilakukan ketika matahari agak tinggi dan panas agak terik.

Adapun diantara keutamaan atau manfaat shalat dhuha ini adalah apa yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Daud dan Ahmad dari Abu Dzar bahwa Rasulullah saw bersabda,”Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab setiap kali bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh orang lain agar melakukan amal kebaikan adalah sedekah, melarang orang lain agar tidak melakukan keburukan adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu maka cukuplah mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.”

Juga apa yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud dari Buraidah bahwa Rasulullah saw bersabda,”Dalam tubuh manusia itu ada 360 ruas tulang. Ia harus dikeluarkan sedekahnya untuk tiap ruas tulang tersebut.” Para sahabat bertanya,”Siapakah yang mampu melaksanakan seperti itu, wahai Rasulullah saw?” Beliau saw menjawab,”Dahak yang ada di masjid, lalu pendam ke tanah dan membuang sesuatu gangguan dari tengah jalan, maka itu berarti sebuah sedekah. Akan tetapi jika tidak mampu melakukan itu semua, cukuplah engkau mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.”

Didalam riwayat lain oleh Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairoh berkata,”Nabi saw kekasihku telah memberikan tiga wasiat kepadaku, yaitu berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, mengerjakan dua rakaat dhuha dan mengerjakan shalat witir terlebih dahulu sebelum tidur.”

Jumhur ulama mengatakan bahwa shalat dhuha adalah sunnah bahkan para ulama Maliki dan Syafi’i menyatakan bahwa ia adalah sunnah muakkadah berdasarkan hadits-hadits diatas. Dan dibolehkan bagi seseorang untuk tidak mengerjakannya.

Berbeda dengan shalat shubuh maka tidak ada perbedaan dikalangan ulama bahwa ia adalah wajib bagi setiap muslim untuk melaksanakannya dan berdosa jika ditinggalkan. (baca : Cara Mengganti Shalat Yang Ditinggalkan).

Dengan demikian tidak dibenarkan bagi seorang yang hanya mengerjakan shalat dhuha yang kedudukannya sunnah sementara dirinya meninggalkan shalat shubuh yang kedudukannya lebih tinggi darinya yaitu wajib.

Wallahu A’lam

Membuka Pintu Rezeki dengan Shalat Dhuha

. . . لمين . العا رب لله الحمد الله ل رسو محمد الله < إال إله ال ح9يم الر> ح�م�ن9 الر> 99 ــــم 9س� ب عليكم هللالسالم . بعد اما الله ل رسو على السالم و Bagaimana agar rezeki kita dimudahkan? Adakah ibadah الصالة

membantu kita untuk memperlancar datangnya rezeki? Shalat dhuha adalah jawabannya. Shalat dhuha adalah ibadah shalat yang dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Shalat sunnat ini yang dilakukan seorang muslim saat waktu dhuha. Waktu dhuha tiba saat matahari mulai naik, kira-kira tujuh hasta sejak terbitnya. Atau sekitar pukul tujuh pagi hingga waktu dzuhur. Jumlah raka””at shalat dhuha, dari dua hingga duabelas raka””at.Meskipun bernilai sunnah, shalat ini mengandung manfaat yang sangat besar bagi umat Islam. Rasulullah bersabda di dalam Hadists Qudsi,“Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat shalat dhuha, karena dengan shalat tersebut, Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.” (HR Hakim dan Thabrani)

Dalam hadist yang lain dikatakan,“Barangsiapa yang masih berdiam diri di mesjid atau tempat shalatny setelah shubuh karena melakukan I’tikaf, berzikir, dan melakukan dua rakaat shalat dhuha disertai tidak berkata sesuatu kecuali kebaikan, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun bnyaknya melebihi buih di lautan.” (HR. Abu Daud) “Dalam tubuh manusia itu ada 360 ruas tulang. Ia harus disedekahkan untuk setiap ruas itu.” Para shahabat bertanya, “Siapa yang kuat melaksanakan itu, ya Rasulullah? Beliau menjawab, “Dahak yang di masjid itu lalu ditutupinya dengan tanah, atau menyingkirkan sesuatu gangguan dari tengah jalan itu berarti sedekah. Atau, sekiranya tidak dapat melakukan itu, cukuplah diganti dengan mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)

Shalat-shalat sunah sangat dianjurkan. Karena ada faedah yang terkandung di dalamnya. Salah satunya untuk membuka pintu-pintu rezeki dan keberkahannya. Di antara shalat sunah tersebut adalah shalat dhuha.Hadits Rasulullah SAW terkait shalat dhuha antara lain :“Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak busa lautan.” (H.R Turmudzi) Selengkapnya tabir emas dibalik shalat dhuha, dapat Anda baca dalam buku Keajaiban Shalat Dhuha. Buku berpengantar Dr. K.H. Muslih Abd. Karim, MA ini ditulis Muhammad Abu Ayyas. Buku berjumlah halaman 140 ini, pun menjelaskan cara mudah mencari rezeki. Dalam buku ini mengandung pesan: sebab rezeki hak semua orang dan kemiskinan mendekati kekufuran, maka ibadah dan usaha adalah jawabannya. Dengan mengenal keutamaan dan keajaiban shalat dhuha, maka kaum muslim akan lebih tergerak untuk merawat shalat sunah ini.

Dan temukan manfaat dari buku Keajaiban Shalat Dhuha yang diterbitkan oleh QultumMedia. Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dilakukan setelah terbit matahari sampai menjelang masuk waktu zhuhur. Afdhalnya dilakukan pada pagi hari disaat matahari sedang naik ( kira-kira jam 9.00 ). Shalat Dhuha lebih dikenal dengan shalat sunah untuk memohon rizki dari Allah, berdasarkan hadits Nabi : ” Allah berfirman : Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang ( Shalat Dhuha ) niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya ” ( HR.Hakim dan Thabrani ).

Cara Melaksakan Shalat Dhuha : Shalat Dhuha minimal dua rakaat dan maksimal duabelas rakaat, dilakukan secara Munfarid ( tidak berjamaah ), caranya sebagai berikut: * > Niat didalam hati berbarengan dengan Takbiratul Ihram * > “Aku niat shalat sunah Dhuha karena Allah” * > Membaca doa Iftitah * > Membaca surat al Fatihah * > Membaca satu surat didalam Alquran.Afdholnya rakaat pertama surat Asysyams dan rakaat kedua surat Allail, tapi jika tak hafal maka surat/ayat Qur'an lain pun boleh * > Ruku’ dan membaca tasbih tiga kali * > I’tidal dan membaca bacaanya * > Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali * > Duduk diantara dua sujud dan membaca bacaannya * > Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali * > Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali. Rakaat-rakaat selanjutnya dilakukan sama seperti contoh diatas.

Ust. HM Arifin Ilham

Setelah amaliah memakmurkan masjid, amaliah harian lainnya yang sebaiknya dilakukan secara rutin adalah shalat dhuha. Shalat dhuha adalah shalat sunah yang dikerjakan saat matahari sudah sepenggalah naik. Rasulullah SAW memberikan tuntunan kepada umatnya agar mengerjakan shalat dhuha secara rutin.

Perintah Rasulullah ini ditegaskan berdasarkan hadits dari Abu Hurairah, berkata, "Kekasihku Rasulullah berpesan kepadaku tentang tiga hal: berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, mengerjakan shalat dhuha dua rakaat, dan mengerjakan shalat witir sebelum tidur." (HR Bukhari dan Muslim)Begitu juga hadis oleh Anas, Rasulullah bersabda, ”Siapa yang mengerjakan shalat dhuha sebanyak dua belas rakaat, Allah akan membangun buat dirinya istana emas di surga." (HR Tirmidzi)Adapun rahasia dan khasiat shalat dhuha, dapat dipahami dari keterangan dua hadis berikut ini:Rasulullah bersabda, "Seharusnya setiap tulang badan salah seorang di antara kalian setiap pagi agar bersedekah. Setiap tasbih bernilai sedekah, setiap pujian kepada Allah bernilai sedekah, setiap bacaan tahlil bernilai sedekah, setiap takbir bernilai sedekah, men yuruh agar berbuat baik bernilai sedekah, dan mencegoh orang yang berbuat mungkar bernilai sedekah. Semua itu dapat dimbangi dengan mengerjakan shalat dua rakaat, yaitu shalat dhuha. " (HR Ahmad, Muslim, dan Abu Daud)Buraidah meriwayatkan sabda Rasulullah, "Pada manusia terdapat tiga ratus enam puluh persendian tulang. Hendaknya setiap persendian itu bersedekah. Orang-orang bertanya, siapa yang dapat mengerjakan seperti itu wahai Rasulullah? Beliau menjawab, Ada dahak di masjid, lalu ditimbun dengan tanah, atau ada suatu gangguan yang disingkirkan dari jalan. Bila tidak sanggup, maka dapat diganti dengan shalat dhuha sebanyak dua rakaat. Hal itu meniadai bagimu. " (HR Ahmad dan Abu Daud)Tentang kedua hadits tersebut, Imam Syaukani berpendapat bahwa hal tersebut menunjukkan keutamaan mengerjakan shalat dhuha dua rakaat. Betapa tingginya nilai shalat ini. Bahkan dua rakaat shalat dhuha dapat menggantikan tiga ratus enam puluh kali bersedekah.Selaiun itu, shalat dhuha juga bisa membukakan pintu rezeki dan panjang umur. Konon diceritakan menurut sumber yang terpercaya, bahwa ada seorang nenek renta berusia lebih dari 100 tahun. Si nenek masih dalam keadaan sehat. Pendengaran dan penglihatannya masih bagus. Ketika dikonfirmasi tentang salah satu rahasianya, ternyata si nenek rajin puasa sunnah, mengerjakan shalat tahajud dan shalat dhuha secara rutin. Subhanallah.

    Artikel IslamiMajlis Ta'lim Wad Da'wah  Dibalik Shalat Dhuha Dikirim: Tim Redaksi [16/06/2009] Dibalik Shalat Dhuha

Dari Abu Hurairah Rasulullah saw telah bersabda, 

“Sesungguhnya di surga itu ada sebuah pintu yang disebut pintu Dhuha.Kelak di hari kiamat, para penikmat dhuha akan diundang secara khusu.Dikatakan kepada mereka, inilah pintu masuk kalian. Masuklah denganrahmat-Ku.”   (HR. Ath Thabarani)

 Dari Abu Dzarr RA, dia bekata, Rasulullah SAW bersabda “Hendaklahmasing2 diantara kalian setiap pagi bersedekah untuk setiap ruas tulangbadannya. Maka setiap bacaan tasbih (subhanallah) adalah sedekah,setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) adalah sedekah, setiap bacaantahlil (laa ilaha illallah) adalah sedekah, setiap bacaan takbir(Allahu Akbar) adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah,melarang keburukan adalah sedekah, dan sebagai ganti dari semua itu,cukuplah mengerjakan dua rakaat salat Dhuha” (HR. Ahmad, Muslim, dan Abu Daud).

Dari Abu Buraidah bahwa Rasulullah SAW bersabda“Dalam tubuh manusia itu terdapat 360 ruas tulang. Ia diharuskanbersedekah untuk tiap ruas itu”. Para sahabat bertanya: “Siapa yangkuat melaksanakan itu wahai Rasulullah?”. Rasulullah menjawab: “Menutupdahak di masjid dengan tanah atau menyingkirkan sesuatu gangguan daritengah jalan itu berarti sedekah, atau sekiranya mampu, cukuplahdiganti dengan mengerjakan dua rakaat salat Dhuha”.

Subhanallah,betapa besarnya barokah atas sholat sunnah dhuha ini. Betapa tidak,seandainya sholat dhuha tidak ada, maka kita harus melakukan sedekahuntuk setiap ruas tulang tubuh kita yang jumlahnya mencapai 360 buah.Apakah kita mampu melakukannya setiap pagi? Islam memang agama yangmudah dan tidak memberatkan umatnya. Untuk meringankan perihalbersedekah untuk 360 ruas tulang badan ini, kemudian Allah memberikanjalan yang sangat mudah dan ringan, yaitu cukup dengan melakukan sholatsunnah 2 rakaat setiap pagi. Sungguh Allah Maha Bijaksana.

Hadits-haditsdi atas juga memberikan anjuran kepada kita agar senantiasamemperbanyak tasbih, tahmid, tahlil, takbir, melakukan amar ma’ruf dannahi munkar.    

Pentingnya sholat dhuha bagi umat muslimbukanlah hal yang diragukan dan dipertanyakan lagi. Sedemikianpentingnya sampai-sampai Allah telah bersumpah dalam beberapa ayatdalam AL Quran dengan waktu dhuha, seperti dalam surat Asy Syam.Bahkan, di dalam AL Quran juga terdapat sebuah surat yang bernama Ad

Dhuha.

Yang perlu kita pahami adalah bahwa setiap kali Allahbersumpah dengan sesuatu, maka pada sesuatu tersebut tentunya terdapatrahasia yang agung dan memiliki manfaat yang besar. Maka, manakalaAllah bersumpah dengan Dhuha, itu artinya banyak sekali tersimpanrahasia agung dan manfaat yang besar di dalam waktu Dhuha.

Bahkan,dalam sebuah doanya Rasulullah saw senantiasa memohon kepada Allah,“Allahumma baarik ummatii fii bukuuriha”, yang artinya adalah “YaAllah, berikanlah keberkahan kepada ummatku diwaktu pagi”. Hal inimenunjukkan bahwa orang-orang yang aktif pada waktu pagi (shubuh dandhuha) untuk berjuang mencari rizki yang halal akan memperoleh limpahanbarokah dari Allah swt. Maka dengan demikian, bagi orang-orang yangterlena dengan tidurnya hingga lupa untuk melaksanakan sholat shubuh,dan yang bermalas-malsan untuk melakukan sholat dhuha, tidak akanmendapatkan berkah pagi dari Allah swt.

Ini menunjukkan bahwaorang-orang yang aktif dan bangun di waktu pagi (waktu subuh dan dhuha)untuk beribadah kepada Allah dan mencari nafkah yang halal, ia akanmendapatkan keberkahan. Sebaliknya, mereka yang terlena dalammimpi-mimpi dan tidak sempat shalat Subuh pada waktunya, ia tidakkebagian keberkahan itu. Adapun doa yang dibaca setelah sholat dhuhaadalah:

“Allâhumma innadh dhuhâ-a dhuhâ-uka wal bahâ-abahâ-uka wal jamâla jamâluka wal quwwata quwwatuka wal qudrataqudratuka wal ‘ishmata ‘ishmatuka. Allâhumma in kâna rizqî fis samâ-ifa anzilhu wa in kâna fil ardhi fa akhrijhu wa in kâna mu’assiranfayassirhu wa in kâna haraman fathahhirhu wa in kâna ba’îdan faqarribhubihaqqi dhuhâ-ika wabahâ-ika wajamâlia waquwwatika waqudratika âtinî mââtaita min ‘ibâdikash shâlihîn.”

 “Ya Allah,sesungguhnya waktu dhuha itu adalah waktu dhuha-Mu, keagungan ituadalah keagungan-Mu, keindahan itu adalah keindahan-Mu, kekuatan ituadalah kekuatan-Mu, kekuasaan itu adalah kekuasaan-Mu, dan perlindunganitu adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku masih diatas langitmaka turunkanlah, dan jika di dalam bumi maka keluarkanlah, jika masihsukar maka mudahkanlah, jika rezekiku haram maka sucikanlah. Jika masihjauh maka dekatkanlah. Dengan kebenaran waktu dhuha-Mu dankeagungan-Mu, dengan kebenaran keindahan-Mu dan kekuatan-Mu, danperlindungan-Mu limpahkanlah kepada kami segenap apa yang telah Engkau

limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh”.

Sholat Dhuhaadalh salah satu jenis sholat sunnah yang terkenal sebagai sholat untukmenarik rizki. Hal ini sesuai dengan isi doa dari sholat tersebut, “YaAllah, jika rezekiku masih diatas langit maka turunkanlah, dan jika didalam bumi maka keluarkanlah, jika masih sukar maka mudahkanlah, jikarezekiku haram maka sucikanlah. Jika masih jauh maka dekatkanlah.”

Meskipundemikian, inti dari segala jenis ibadah adalah untuk mengabdi kepadaAllah swt. Maka jangan sampai sholat dhuha ini hanya diorientasikankepada pengejaran rizki saja, tetapi juga harus lebih mengarah kepadasebuah usaha yang dilakukan dalam rangka beribadah hanya kepada-Nya.