Koefisien Bahan

download Koefisien Bahan

of 4

Transcript of Koefisien Bahan

  • 8/17/2019 Koefisien Bahan

    1/4

    Sudirman1264's BlogJust another WordPress.com weblog

    Koefisien BahanPosted on Oktober 9, 2009 | 6 Komentar 

    Didalam analisa harga satuan pekerjaan terdapat 3 unsur yang mempengaruhi harga satuan pekerjaan

    tersebut yaitu upah,bahan dan peralatan.

    Didalam unsur upah,bahan,peralatan terdapat koefesien seperti yang ada pada SNI dan BOW.Sebelumnya

    kiata telah menyinggung mengenai koefesien upah dari mana asal usulnya walaupun belum detail dibahas,

    sekarang kita coba membahas tentang Koefesien bahan pada setiap item pekerjaan.

    Timbul pertanyaan bagi kita apa saja ya yang mempengaruhi untuk mendapatkan koefesien-koefesien

    tersebut ??

    sebagai contoh pada pasangan batukali/belah koefesien bahan pada pasangan batukali dengan adukan 1:4

    Batu belah/kali 1.1 m3, semen portland 163 kg dan Pasir pasang 0,52 m3

    dari manakah asal usul koefesien tersebut didapat ? kenapa pasir pasang 0,52 m3 tidak dibuat 0,40 m3

    misalnya.

    Kita memang selalu menerima apa yang sudah ada didalam SNI/BOW atau referensi lainnya.Ada yang

    mengglitik kadang-kadang bagi kita kalau ditanya darimanakah koefesien bahan tersebut ? jawaban jawaban

     banyak sekali berbeda ada yang menjawab POKOKNYA kalau pasangan batukali ya seperti itu makasudnya

    sesuai dengan SNI/BOW kayaknya seperti harga mati saja dan masih banyak lagi jawaban-jawaban… yang

    menggelikan.

    Sekarang mari kita coba bahas bersama dari manakah koefesien bahan itu muncul ?

    Saya akan mencoba untuk menyimpulkan mohan saran para pakar apakah pendapat saya ini sudah sesuai

    atau ada saran hal-hal yang perlu ditambahkan demi kemajuan kita bersama khususnya yang bergerak dalam

    dunia industri konstruksi.

    Menurut pendapat saya Faktor-faktor yang mempengaruhi koefesien bahan adalah sbb :

    a. Spesipikasi bahan yang akan digunakan

     b. Untuk Pekerjaan apa

    c. Digunakan dimana

    d. Manfaatnya apa

    e. BMW ( biaya mutu dan waktu) apa efesien atau tidak dll

    Dari faktor-faktor tersebut data-data apa yang paling dominan yang mempengaruhi yang perlu kita ketahui

    antara lain:

    1. Berat jenis material yang ada dalam kandungan item pekerjaan tersebut

    2. Bahan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat /Mix pekerjaan tersebut misal campuran yang

    dibutuhkan.

    3. Syarat keberterimaan bahan tersebut misal kekuatan , gradasi dll.

    Sekarang kita bahas salah satu koefesien bahan yang ada diSNI/BOW tentang Pasangan Batukali/belah

    dengan adukan 1:4 dimana Batukali/belah 1,1 m3 , semen portland 163 kg , Pasir pasang 0,52 m3

    Sekarang coba kita pelajari bersama dari mana koefesien bahan itu didapat:

    Misal kita mau mencari Koefesien bahan Pada pekerjaan Pasangan, Plesteran, atau Pasangan batu Bata,

    fisien Bahan | Sudirman1264's Blog https://sudirman1264.wordpress.com/2009/10/09/koefisien-bahan/

    ri 4 22/03/2016 19:28

  • 8/17/2019 Koefisien Bahan

    2/4

    Pekerjaan Pasangan Batu kali/belah

     Yang perlu kita ketahui terlebih dahulu adalah

    a.Berapa banyaknya bahan yg dibutuhkan buat tiap 1 m3 untuk pasangan batukali/ belah adukan/spesinya

    misal untuk batukali 0,45 m3 perekat/spesi

     b.Banyaknya Bahan dan hawa serta air yg dibutuhkan

    Untuk semen( portland cement ) % perekat basahnya =0,76 sedangkan pasir 0,675.

    c Setelah kita mengetahui unsur-unsur tersebut baru kita bisa menghitung koefesien bahan dengan adukan

     berapapun.

    d.Misal kita Mau menghitung pasangan batu kali dengan adukan 1:4

    e. hitung adukan 1;4( semen 1: pasir 4)= (1*0,76)+(4*0,675)=3,46

     berarti semen adalah = 1/3,46= 0,289 m3=0,289*1250(BJ)=361,27 kg=7,23 zak 

    pasir= 4/3,46=1,156 m3

     batu kali = 1,2 m3

    karena pasangan batukali dibutuhkan perekat 0,45 m3 maka untuk menghitung koefesien bahan pasangan

     batu kali adalah sbb

    semen = 7,23 *0,45=3,25 zak 

    pasir =1,156 *0,45 =0,52 m3

     batu kali = 1,2 m3

     jadi dapat disimpulkan untuk mencari koefesien bahan pada pleseteran dan batu bata juga sama

    contoh pada pleseteran dengan tebel 15 mm= 0,018 m3 perekat

     jadi pleseteran adukan 1:2 dengan tebal 15 mm maka kebutuhan bahan sbb

    1. semen =(1*0,76)+(2*0,675) =2,11 atau semen = 1/2,11=0,474 m3 *0,018 m3=0,00853 m3 = 0,00853

    m3*1250 (bj) = 10,66 kg

    2. pasir = (2/2,11=0,948 m3=0,948*0,018 =0,0171 m3

     jadi untuk plesteran 1:2 dibutuhkan bahan semen= 10,66 kg pasir =0,0171 m3

     jadi menurut hemat saya kalau kita mau menghitung koefesien bahan yang perlu diingat adalah

    1. Banyaknya bahan dan hawa serta air untuk pembuatan perekat ( khusus pekerjaan ( pleseteran, pasangan

    fisien Bahan | Sudirman1264's Blog https://sudirman1264.wordpress.com/2009/10/09/koefisien-bahan/

    ri 4 22/03/2016 19:28

  • 8/17/2019 Koefisien Bahan

    3/4

     batukali , pasangan batu bata ) misal untuk semen = 0,76 perekat pasir= 0,675 jadi berapapun adukan

     yang diinginkan kita tinggal mengalikan koefesien tersebut

    2. Mengetahui banyaknya perekat(spesi) yg dibutuhkan untuk bahan ( misal pasangan batukali =0,45 m3 ,

    pasangan batubata = 0,35 m3 atau plesteran tebal 15 mm = 0,018 m3 )

    demikan dulu nanti kita coba belajar bersama koefesien bahan-bahan yag lain dan kita coba juga belajar

    mencari koefesien peralatan. tks

    6 RESPONSES TO “KOEFISIEN BAHAN”

     

    Jadilah yang pertama menyukai ini.

    Pos ini dipublikasikan di Uncategorized dan tag koefisien bahan. Tandai permalink.

    Rahmat Hidayat | Maret 24, 2010 pukul 2:41 am | Balas

    Salam, yang pertama salam kenal, saya baru melihat uraian cukup detail membahas koefisien dari

    suatu analisa pekerjaan. Namun demikian dalam hal ini ada beberapa yang ingin saya shearing

    diantaranya:

    1. Dari sumber manakah bapak menyajikan persentase perkekat basah untuk semen dan pasir,

    karena barangkali kita perlu pula kapur, atau material lainnya.

    2. Bapak sudah benar bahwa komposisi pasangan batu kali adalah 45% perekat, menurut saya

    adalah mortar, tetapi kenapa unsur batu kali tidak dikalikan dengan 55%.

    3. P

    Rahmat Hidayat | Maret 24, 2010 pukul 2:44 am | Balas

    Salam, yang pertama salam kenal, saya baru melihat uraian cukup detail membahas koefisien dari

    suatu analisa pekerjaan. Namun demikian dalam hal ini ada beberapa yang ingin saya shearing

    diantaranya:

    1. Dari sumber manakah bapak menyajikan persentase perkekat basah untuk semen dan pasir,

    karena barangkali kita perlu pula kapur, atau material lainnya.

    2. Bapak sudah benar bahwa komposisi pasangan batu kali adalah 45% perekat, menurut saya

    adalah mortar, tetapi kenapa unsur batu kali tidak dikalikan dengan 55%.

    3. Pada analisa diatas batu 1.1 tetapi hasil akhir menjadi 1.2, kumaha tah

    fisien Bahan | Sudirman1264's Blog https://sudirman1264.wordpress.com/2009/10/09/koefisien-bahan/

    ri 4 22/03/2016 19:28

  • 8/17/2019 Koefisien Bahan

    4/4

     Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com. Tema Coraline.

    tks

    sudirman1264 | Maret 24, 2010 pukul 5:37 am | Balas

    Tks salam kembali orang bilang bila tak kenal maka tak sayang dari namanya tah orang sunda

     ya …kayaknya email … asgar( asli garut)…he.he….. maaf ya.. klau salah…

    Kang rahmat pertanyaannya bagus(kayaknya sya ingat waktu kecil dulu dengan pak Tino

    sidin…..sering bilang….)saya cba shearing jawaban

    1.Sumbernya bisa dilihat dari buku BOW dan JA Muko-muko tapi perlu kita shearing karena

    perlu ke lab dulu..he.he. masalahnya jadi bahan perekat basah ( Jumlah % Bahan

    sesungguhnya + % air) disini saya caba uraikan banyaknya bahan dan hawa air yg dibutuhkan

    untuk pembuatan perekat( kang rahamat sebut mortar)

    Bahan Pasir terdiri dari ( 0,60 % Bahan sesungguhnya , 0,40 % hawa kosong dan 0,075 %air)

    sehingga perekat basahnya untuk pasir adalah (0,60 %+0,075 % =0,675 %) sedangkan Semen

    (0,57 % bahan sesungguhnya ,0,43 % hawa kosong dan air 0,175 %) sehingga perekat basahnya

    untuk semen (0,57%+0,175%=0,76%)dan yg lain misalnya kerikil (0,52% perekat basahnya)

    serta kapur gamping (0,55%)2,btul kang yg dimaksud perekat sama dengan mortar tapi bedanya kalau saya sebut mortar

    gimana kalu nanti perekatnya bukan dari semen karena pengertian mortar adalah

    campurannya mengandung semen.

    3. batu kali/belah boleh2 saja 1,1 atau 1,2 ini tergantung dari jenis pasangan batu diameter

     yang kita pakai …. bisa beda kan kang rahmat memasang pasangan batu diameter 20 cm

    dengan pasangan batu yg menggunakan diameter 60 cm.

    ungkeng | Agustus 7, 2011 pukul 3:27 pm | Balas

    mas ada punya daftar koefisien material bangunan klo ada tlg di posting atau klo sempat send ajake email kita : [email protected] makasih sebelumnya

    sudirman1264 | Agustus 11, 2011 pukul 2:47 am | Balas

    Mas coba download di analisa SNI 2008 disana sdh ada koefesien bahan khususnya cipta karya

    agung | Oktober 15, 2011 pukul 5:06 pm | Balas

    tebel 15 mm= 0,018 m3 perekat .

    angka 0.018 dari mana asal usulnya ya pak. trimakasih. tolong di jawab y pak.

    fisien Bahan | Sudirman1264's Blog https://sudirman1264.wordpress.com/2009/10/09/koefisien-bahan/

    i 4 22/03/2016 19 28