Kode Etik 2015
-
Upload
riska-lidia -
Category
Documents
-
view
57 -
download
9
description
Transcript of Kode Etik 2015
KETETAPAN
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
NOMOR 02 TAHUN 2015
TENTANG
KODE ETIK
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Menimbang :
a. Bahwa dalam rangka melaksanakan sebuah pemerintahan mahasiswa yang demokratis dan
konstitusional berdasarkan Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri
semarang, Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (DPM KM) memandang
perlu memiliki Kode Etik DPM KM yang mewujudkan sebuah lembaga legislatif yang
teratur dan taat prinsip serta sebagai landasan kerja anggota dewan;
b. Bahwa sesuai dengan Rapat Kerja dan sidang anggota dewan sebelumnya telah disepakati
perlunya dibentuk sebuah kode etik DPM KM;
Mengingat:
1. Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri Semarang pasal 20 tentang tugas
dan fungsi DPM KM;
2. Struktur kelembagaan DPM KM;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TENTANG
KODE ETIK ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA
MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1Pengertian
Dalam Kode Etik DPM KM UNNES ini, yang dimaksud dengan:
1. Kode Etik DPM KM ialah norma-norma atau aturan-aturan yang merupakan kesatuan
landasan etik atau filosofis dengan peraturan perilaku maupun ucapan mengenai hal-hal
yang diwajibkan, dilarang, atau tidak patut dilakukan oleh anggota DPM KM Unnes.
2. Anggota DPM KM, yang selanjutnya disebut Anggota Dewan, ialah wakil Mahasiswa
yang terpilih melalui Pemira KM Unnes dan telah bersumpah atau berjanji sesuai dengan
peraturan perundang undangan KM Unnes dan dalam melaksanakan tugasnya sungguh-
sungguh memperhatikan kepentingan bersama.
3. Badan Kehormatan ialah alat kelengkapan DPM KM yang bersifat tetap dan ditentukan
berdasarkan Sidang pleno Anggota Dewan KM Unnes.
4. Mitra Kerja ialah pihak-pihak yang mempunyai hubungan tugas dengan DPM KM baik
lembaga kemahasiswaan, perseorangan, kelompok,organisasi, badan swasta, dan lain-
lain.
5. Sidang adalah semua jenis sidang, sebagaimana dimaksud dalam kesepakatan Anggota
Dewan sebelumnya.
6. Perjalanan dinas ialah perjalanan ketua umum dan/atau Anggota untuk kepentingan
kelembagaan baik itu kedalam maupun keluar kampus.
7. Rahasia ialah rencana, kegiatan, atau tindakan yang telah, sedang, atau akan dilakukan, yang dapat mengakibatkan kerugian besar dan bahaya apabila diberitahukan atau diketahui oleh orang yang tidak berhak.
Pasal 2Tujuan
Kode Etik DPM KM Unnes bertujuan menjaga martabat, kehormatan, citra dan kredibilitas
DPM KM, serta membantu anggota dewan dalam melaksanakan setiap wewenang, tugas,
kewajiban, dan tanggung jawabnya kepada seluruh anggota keluarga mahasiswa dan
konstituennya.
BAB IIKEPRIBADIAN DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 3Kepribadian
Anggota Dewan wajib bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, taat kepada konsttitusi dasar
dan Peraturan Perundang-undangan KM Unnes, berintegritas tinggi, dengan senantiasa
menegakkan kebenaran dan keadilan, menjunjung tinggi demokrasi dan hak asasi manusia,
mematuhi Peraturan Tata Tertib DPM KM Unnes, menunjukkan profesionalisme sebagai
anggota dewan, dan selalu berupaya meningkatkan kualitas, kapasitas dan kinerjanya.
Pasal 4Tanggung Jawab
1. Anggota dewan bertanggung jawab terhadap KM Unnes.
2. Anggota dewan bertanggung jawab menyampaikan dan memperjuangkan aspirasi
mahasiswa yang kemudian akan disalurkan kepada pihak-pihak terkait seperti
lembaga kemahasiswaan, birokrasi atau pihak yang terkait secara adil tanpa
memandang suku, Agama, ras, golongan, dan gender.
BAB IIIPENYAMPAIAN PERNYATAAN
Pasal 51. Pernyataan yang disampaikan dalam sidang, rapat, konsultasi, atau pertemuan adalah
pernyataan dalam kapasitas sebagai anggota dewan, pimpinan alat kelengkapan, atau
ketua umum DPM KM.
2. Di luar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, pernyataan tersebut dianggap
sebagai pernyataan pribadi.
3. Anggota dewan yang tidak menghadiri suatu rapat dan/atau sidang harus
menyampaikan alasan yang jelas dan berkewajiban menjalankan keputusan yang
disepakati dan tidak diperkenankan menyampaikan hasil rapat, konsultasi, atau
pertemuan tersebut, sebagaimana diatur dalam Peraturan Tata Tertib DPM KM,
dengan mengatasnamakan forum tersebut kepada publik.
BAB IVKETENTUAN DALAM SIDANG
Pasal 6Kehadiran
1. Anggota dewan harus mengutamakan tugasnya dengan cara menghadiri secara fisik
setiap sidang yang menjadi kewajibannya.
2. Anggota dewan harus hadir tepat waktu secara fisik setiap sidang dan toleransi
keterlambatan 15 menit dari jadwal sidang.
3. Ketidak hadiran anggota dewan secara fisik sebanyak tiga kali dalam sidang, tanpa
ijin dari Badan Kehormatan DPM KM, merupakan suatu pelanggaran kode etik.
4. Anggota yang tidak menghadiri suatu sidang harus menyampaikan alasan yang jelas
dan berkewajiban menerima keputusan yang disepakati.
Pasal 7Sikap
Selama sidang berlangsung setiap anggota bersikap sopan santun, bersungguh-sungguh
menjaga ketertiban, dan mematuhi segala tata cara rapat sebagaimana diatur dalam Peraturan
Tata Tertib DPM KM.
Pasal 8Izin khusus
1. Izin khusus dapat diberikan kepada anggota dewan untuk tidak mengikuti sidang
apabila mengikuti kegiatan tertentu lainnya dengan disertai bukti keikutsertaan.
2. Izin khusus sebagaimana dimaksud ayat (1) diberikan oleh Badan Kehormatan DPM
KM atas rekomendasi anggota dewan yang lain.
BAB VPERJALANAN DINAS
Pasal 91. Anggota dewan dapat melakukan perjalanan dinas ke dalam atau ke luar wilayah
kampus dengan biaya PNBP.
2. Perjalanan dinas dilakukan dengan menggunakan anggaran yang tersedia.
3. Anggota dewan tidak dapat membawa keluarga dalam suatu perjalanan dinas, kecuali
dimungkinkan oleh peraturan perundang-undangan atau atas biaya sendiri;
4. Dalam hal perjalanan dinas atas biaya pengundang, baik dari dalam maupun luar wilayah kampus, harus dengan sepengetahuan ketua umum DPM KM.
BAB VIIKONFLIK KEPENTINGAN DAN LARANGAN
Pasal 10Konflik Kepentingan
1. Sebelum mengemukakan pendapatnya dalam pembahasan suatu permasalahan
tertentu, anggota dewan harus menyatakan di hadapan seluruh peserta rapat atau
sidang apabila ada suatu kepentingan antara permasalahan yang sedang dibahas
dengan kepentingan pribadinya di luar kedudukannya sebagai anggota dewan.
2. Anggota dewan mempunyai hak suara pada setiap pengambilan keputusan, kecuali
apabila rapat memutuskan lain karena yang bersangkutan mempunyai konflik
kepentingan dalam permasalahan yang sedang dibahas.
Pasal 11Larangan
1. Anggota dewan dilarang merangkap jabatan sebagai:
a. Fungsionaris BEM KM
b. Panitia dalam kegiatan yang berada di bawah koordinasi BEM KM
2. Anggota dewan dilarang melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme serta gratifikasi.
3. Anggota dewan dilarang menggunakan jabatannya untuk kepentingan politik praktis
dalam wilayah teritorial kampus.
4. Anggota dewan dilarang menggunakan jabatannya untuk mempengaruhi proses
peradilan, untuk kepentingan diri pribadi dan/atau pihak lain.
BAB VIIPerangkapan Jabatan
Pasal 13Perangkapan jabatan anggota dalam struktur disepakati oleh seluruh anggota dewan dengan
mekanisme sidang pleno.BAB VII
KERAHASIAANPasal 14
1. Anggota dewan wajib menjaga rahasia yang dipercayakan kepadanya, termasuk hasil
rapat yang dinyatakan sebagai rahasia sampai batas waktu yang telah ditentukan atau
sampai masalah tersebut sudah dinyatakan terbuka untuk umum.
2. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beraku juga bagi anggota dewan yang
telah didemisionerkan.
BAB VIIIHUBUNGAN DENGAN MITRA KERJA DAN LEMBAGA DI LUAR DPM KM
Pasal 15Hubungan dengan Mitra Kerja
1. Anggota dewan bersikap adil dan profesional dalam melakukan hubungan dengan
mitra kerjanya.
2. Anggota dewan tidak diperkenankan melakukan hubungan dengan mitra kerjanya dengan maksud meminta dan/atau menerima imbalan dan/atau hadiah untuk kepentingan
pribadi.Pasal 16
Hubungan dengan Lembaga di Luar DPM KM1. Anggota dewan yang ikut serta dalam kegiatan organisasi di luar DPM KM Unnes
harus mengutamakan tugasnya sebagai anggota dewan.
2. Setiap keikutsertaan dalam suatu organisasi, sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
anggota dewan wajib memberitahukan lebih dulu kepada ketua umum DPM KM
dan/atau pimpinan alat kelengkapan yang bersangkutan.
BAB IXSANKSI Pasal 17
Mengenai sanksi berlaku ketentuan dalam Peraturan Tata Tertib DPM KM.BAB X
KETENTUAN PENUTUPPasal 18
1. Sekurang-kurangnya 50%+ 1 anggota dewan dapat mengajukan usul perubahan Kode
Etik DPM KM.
2. Usul perubahan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan penjelasannya,
disampaikan secara tertulis kepada Badan Kehormatan dan diketahui ketua umum
DPM KM, dengan disertai daftar nama, dan tanda tangan pengusul serta nama
Komisinya, dan selanjutnya diumumkan dalam sidang pleno.
3. Keputusan badan kehormatan diajukan oleh ketua DPM kepada sidang pleno untuk
diambil keputusan.
Ditetapkan di Hari, tanggal : Pukul : Badan Kehormatan I Badan Kehormatan II Badan Kehormatan III
Aziz Amrullah M. Nur Sobroni Iffah SalsabilaNIM. 4301411026 NIM. NIM.
Ketua DPM KM Unnes
Aziz AmrullahNIM 4301411026