Knusus - Institut Teknologi Bandung...AfifBudiyono Agus Sabdono A. Hamam A. Ign. Kristijanto Alfani...

20
4 Kn usus Editor: Prlana Sudjono Harun SukannadQaya Wldradjat Noesan

Transcript of Knusus - Institut Teknologi Bandung...AfifBudiyono Agus Sabdono A. Hamam A. Ign. Kristijanto Alfani...

~'"'"I: 4 •

Knusus

Editor: Prlana Sudjono

Harun SukannadQaya Wldradjat Noesan

Jurnal Teknik Lingkungan Edisi khusus Oktober 2005

Edisi ini berisi makalah Seminar Nasional Penelitian Lingkungan di Perguruan Tinggi 2005 di Kampus Institut Teknologi Bandung. Editor: Priana Sudjono, Harun Sukarmadijaya, dan Widradjat Noesan

Dipublikasikan oleh Jurnal Teknik Lingkungan bekclja sama dcngan Departcmen Tcknik Lingkungan Institul Tcknologi Bandung . .1 alan Ganesha Bandung 40132 Indonesia www.tlilb.org

Jurnal Teknik Lingkungan adalah Publikasi llmiah Ikatan Ahli Teknik Penyehalan dan Lingkungan Indonesia (IATPI). ISSN 0854 - 1957

di

tut

Ian

Panitia

Seminar Nasiollal Pcnelitian Lillgkungan eli Pergnruan Tinggi 200S

Pelindung ~

Ketua IATPI Kelua Jurusan Teknik Lingkungan ITB

Ketua IATPI Jawa Barat

Komile Pelaksana

Ketua Dr.Priana Sudjono CITB)

Anggota Dr. Barti Setiani (lTB)

Deni Rusmaya, ST (UNP AS) Farhan Supangkat, ST (UNP AS)

DrIng. Marisa Handajani, ST.,MT (ITB) Mayrina Firdayati, Ssi., MT (ITB)

Iwan Juwana, ST., MEM (ITENAS) Ir. Tardan Setiawan (IATPI .labar) Ir. Taufik Kamil, MM (UNWlM)

Ir. Teddy Tedjakusuma, MT (lTB) Dr. Yonik Meilawali, ST., MT (UNPAS)

Komite Ilmiah

Ir.Aboejoewono Aboeprajilno (IATPI) Ir Achmad Setjadipradja, MM., MBA (lATPl)

Prof.Dr.IrAsis H. Djajadiningrat (ITB) Prof.Dr.Ir.Enri Damanhuri (ITB)

Ir Nana Terangna, Dipl EST (PUSAIR) Dr. F.Lucia Nugroho (UNP AS)

Prof.Dr.lr.Harun Sukarmadijaya (ITB) Prof.Dr. .l. Soemirat (lTENAS)

Ir.Ratnaningsih, MS (TRISAKTI) Dr.lr.Setyo Smwanto Moersidik (U!)

lr. Sulton Sahara, M.Eng. (lATP! Jabar) Prof.Dr.Ir.Soepangal Socmarto (ITB)

Prof.Dr.lr. Wahyono Hadi (ITS) Dr.Ir.Widradjal Nocsan CES (UNWlM)

Prof.Dr.lr. Wisjnuprapto (ITB)

AfifBudiyono Agus Sabdono A. Hamam A. Ign. Kristijanto Alfani Risman Nugraha Alfonds A. Maramis Alma Sina Andria Sukowati Andrisa Pramadityani Anwar Musadad Ardeniswan Arief Sudradjat Armi Susandi Arwin Sabar Asis H. Djajadiningrat Atie Trijuniati Ayu Shita Dewi Bach·us Zaman Bakhtiar Bm1i Setiani Benno Rahardyan Caroline Indriani Supatra Chandra 1. D. Delianis Pringgenies Dessy Gusnita Dcssy Ristiana Diah Endah T. Diana Pramanik Didin Suwardin Dina Saptiarini Indriana Dini Aprilia Murdeani Dyan Oktriani Dzahni El Mufaqih Halim Edward Eka Wardhani Eko Siswoyo Eko Winar Irianto Emcnda Scmbiring Enri Damanhuri E. Sutrisno Fadjari Lucia Nugroho

Indeks Nama Pemakalah

Farhan Supangkat Fasmi Ahmad Endang Windarsih Fifin Mellianti Fumi Maeda Hamidah Razak Hamn Sukarmadijaya Haryo Satriyo Tomo Haryono S. Huboyo Hcry Budianto LB. Ardhana P. [dds Maxdoni Kamil IGN. Merthayasa Indriati Indrihastuti Sulistianingtiyas !rfan Sudono Irma Adyarini Irzan Yuneizi Ivan Rasid Iwan P. Jecky Asmura Jcffray Marnaek Gultom lunaidi I Komang Budiasa Kasam Katharina Oginawati Kinichi Ohno Lania Rachmawati Maria Emilyana M. Arief Budiharjo Moh. Rangga Sumri Muhajir Marsaoli Mulyono Mustika Sari Nur Hariadi Novieta Olivia Tanujaya Pongky Arfryandita Prayatni Soewondo Priana Sud j one Quraisyin Adnan

Rara Sri Windhu Astuti R. Driejana Rika Herawati Roespenny R. Rachmawati Rudatin Windraswara Rudi Nugroho Sabitah ltwani S.B. Sasongko Sambodo Taliwongso Shanti Nata Artha Soenarto NotosoedamlO Sudamo Suharyanto Suprihanto Notodarmojo Syafmdin Toni Samiaji Topo Widodo Tri Padmi Damanhuri Tuti Budiwati Widiastuti Winardi Dwi Nugroho Wisjnuprapto Yuanita Tri Adityasari Yudit Tia Lestari Yulma Santi

Kata Pengalltar

Masalah lingkungan yang hams dipccahkan menjadi semakin bcragam. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kualitas sumbcr air sangat menurun karena buangan domestik dan industri. Demikian pula penccmaran uelara merupakan ancaman eli berbagai kota besar. Dalam l11cnghadapi permasalahan tersebut, berbagai pcrguruan tinggi mcngel11bangkan pcndidikan elan pcnelitian pada topik yang sangat beragam. Selain itu pula bcrbagai pusat penelitian atau lembaga pemerintah maupun swasta tidak ketinggalan dalam berkiprah pada berbagai penelitian lingkungan. Oleh karcna itu pcnting adanya pcrtcmuan ilmiah setiap tahun. Besamaan itu pula, intcraksi antar peneliti dapat l11cmacu perkembangan ilmu dan peningkatan mutu Satjana Lingkungan.

Tujuan seminar adalah tukar pikiran elan saling mengenal. akan kegiatan yang ada di setiap perguruan tinggi dan lel11baga pcnelitian. KCl11udian jaringan antar pcneliti dalam bidang lingkungan dapat terbentuk secara non [01111a1. Sehingga komunikasi dalam bidang pendidikan dan pcnclitian lingkungan dapat dilakukan !cbih baik. Dcmikian pula, keljasama penelitian atau pertukaran Dosen dapat pula elibahas.

lkatan Ahli Teknik Pcnychatan dan Lingkungan Indonesia (IA TPI) dapat me1akukan pcnilaian tcrhadap pcndidikan dan penelitian masalah Lingkungan eli suatu perguruan tinggi dan membcri usulan pcrbaikannya. Demikian pula tingkat kemampuan sescorang pada suatu bidang tcrtentu dapat dihargai melalui makalah yang dipresentasikannya sehingga suatu prcdikat dapat dilekatkan pada yang bersangkutan.

Seminar ini dapat terlaksana dcngan baik, teutu atas bantuan dan dukungan dosen Teknik Lingkungfan lnstitut Teknologi Bandung, p~;'a senior IATPI, elan para sponsor. Seminar ini diharapkan akan terus berlanjut seliap tahun scbagai salah satu kegiatan ilmiah dalam bidang lingkungan di Indonesia atas prakarsa IA TPI.

Priana Sudjono Kelua Panitia Pclaksana Seminar Nasional Pcnelitian Lingkungan di Perguruan Tinggi 2005

~an

ian all}

~an

tau gat un. tan

lap mg kan :lan

Llan dan Lalu Lalu

Daftar lsi

Panitia Indeks Nama Pemakaiah Kata Pengantar

Makalah

Modeling dan Komputasi

Optimasi Jumlah Keramba Jaring Apung di Waduk Saguling dengan Program Dinamik

Yudit Tia Lestari dan Primm Sudjono

Analisis Pengaruh Hidrolika Sungai Terhadap BOD dan DO Dengan menggunakan Sofware Qual2E (Sludi Kasus di Sungai Kaligarang Semarang) Winardi Dwi Nugroho, S.B Sasongko dan E Sutrisno .

Evaluasi Completely Mixed Activated Sludge dengan Simuiasi Variabel Umur Lumpur

Bakhtiar N dan Priana Sudjono

Pembuatan dan Simulasi Program Komputer Dispersi Pollutant dari Cerobong dengan Menggunakan Gaussian Plume Model Alfani Risman dan Priana Sudjono p

Pengembangan Basis Data Polutan N02 dari Sumber Titik Cerobong Api Sebagai Input Model Dispersi Pencemaran Udara

Fumi Maeda Harahap dan Haryo Satrio Tomo

Pengembangan Model System Interelasi Sebagai Alat Bantu Kajian Tarif Air dan Kebocoran Air Minum Pejompongan 1rzan Y dan Priana Sudjono

Penentuan Data Masukan Model Dispersi Peneemaran Udara ISCST3

Dzahni El Mufaqih Halim dan Haryo Salrio Tomo

Pemanfaatan Analisis Forier Untuk Model Prediksi Beban Limbah-Cair Domestik Komunal

Eko W. 1rianto dan 1rfan Sudono

Pemetaan Bising Berbasis Simulasi Komputer

1wan P, LB. Ardhana P, IGN. Merthayasa, dan Chandra J.D.

Halaman

1 . 10

11 - 12

13- 22

23 - 24

25 - 34

35 - 46

47- 56

57- 64

65 -66

Pemlckalan Model System lterc1asi unluk Konscrvasi Bulan Bakau di Taman Bulan

Raya 1 Gusti N gurah Rai 1 KOl11ang Budiasa dan Priana Sudjono

I'Cllgelolaall Lingkllllgall

Pola Dislribusi Spasial Konsenlrasi TSP dari Scklor Transporlasi di Jakarta Tahun

2003 dan 2013 Esrol11 J-lal11onangan, I-Iaryono I-luboyo, dan Pongky Arfryandila

67-76

77 86

1'cngaruh Pcndckalan 1'HAST 1'erhadap Peningkatan Sanilasi Lingkungan 87 - 94 Anwar Musadad

Aplikasi Skcnario IPCC Unluk Proyeksi S02 di Indonesia 95 - 102 Yuanila Tri Adityasari dan Arl11i Susandi

Pcrkel11bangan Encrgi di Indonesia Scbagai Dal11pak Kcbijakan Iklim Global 103 --110 Sabilah 1rwani dan Arl11i Susandi

Proycksi S02 di Indoncsia Scbagai Il11plikasi Pcrubahan Iklil11 Global: Dampak dan III - 112 Biaya Kcsehalan Ayu Shita Dewi dan Anni Susandi

El11isi Karbon dan Po\ensi CDM dari Seklor Energi dan Kehutanan Indonesia 113 - 120 Arl11i Susandi

r Studi Evaluasi Efek Kualitas Udara Al11bienTerhadap Morlalilas di Kawasan 121- 128

Pemukiman Maria Emilyana Daisy Runggcary

Penurunan Konsenlrasi BOD, COD, 1'SS dan Sianida (en) Limbah Cair Tapioka 129 - 138 dengan Constructed W ctlands Menggunakan Tanal11an Kangleung Air Eko Siswoyo dan Kasam

Seleksi Bakteri Karang Pcndegradasi Senyawa Peslisida (Diazinon, Amclrin, dan 139 - 140 Diuron) dari Pcrairan Walu Dodol, Banyuwangi Endang Windarsih, Dc1ianis Pringgcnies, Agus Sabdono

Status Pcncemaran Air Sungai Kreo, yang menerima Buangan Lindi 1'1'S Jatibarang, 141 - 150 Scmarang Alfonds A. Maramis, A. 19n. Krislijanlo, dan Soenarlo Notosoedarmo

Evaluasi Efele Pencel11aran Udara di Kawasan Induslri Terhadap Angka Kel11atian 151-158 (Mortalilas) Indriali

- 76 Kajian Mcngcnai Imajery yang Dipcroleh Melalui Perbedaan Semantik dan Sikap 159 .. - 170 Terhadap Fasilitas Pengolahan Akhir Sampah (TP A) Dcssy Ristiana W dan Benno Rahardyan

Analisis dan Prediksi Ketergangguan Kegiatan Belajar Mengajar Akibat Kebisingan 171 - 180 yang Ditimbulkan dari Kegiaatan di Student Center ITB

- 86 Irma Adyarini, Suharyanto, dan Ardhana P

~ 94

102

110

112

120

128

138

140

ISO

158

Kontaminasi Logam Berat Pada Pakan Ilean dan Ilcan Nila Diah Endah T dan Katharina Oginawati

Test "Goodness of Fit" dari Adsorpsi Zat Warna Remazol Golden Yel10w 6 Oleh Kulit Kacang Tanah Terhadap Model Adsorbsi Isoterm Freundlich, Langmuir dan BET. . Fadjari Lucia Nugroho, Farhan Supangleat, dan Fifin Mellianti

Perilaku Ozon Troposferik Terhadap Prekursornya pada Daerah Rural dan Urban Bandung Andria Sukowati,. Asis I-I. Djajadiningrat,.dan R. Driejana

181 --190

191-198

199 - 210

Makrozoobenthos Sebagai Bioindikator Kualitas Air (Studi Kasus : Sungai Cipcles, 211 - 220 v

Kabupaten Sumedang) Alma Sina dan Barti Setiani Muntalif

Analisa Hujan Asam di Cekungan Bandung Tuti Budiwati, Afif Budiyono, Toni Samiaji, Dessy Gusnita, dan Mulyono

Pengaruh Bahaya Erosi Terhadap Kondisi Lahan dan Hydrologis Daerah Aliran Sungai (studi kasus sub DAS Cikapundung) Ivan Rasid dan HarLIn Sikannadijaya

Scbaran Logam Berat dan Beberapa Faktor Fisiko-Kimiawi dalam Air Lindi yang Diteruskan ke dalam Badan Air Sungai Alfonds A. Maramis, A. Ign. Kristijanto, dan Soenarto Notosoedal1110

Pemantauan Kandungan Loigam Berat dalam Sedimen di Perairan Selat Makassar Edward

Pengaruh Aliran Udara Terhadap Dcgradasi Timpahan Minyak Tanbah Pada Lapisan Tanah Rocspenny R. Rachmawati dan ldris Maxdoni Kamil

Studi Pcncemaran Udara olch Partiklliat di TPA Lcuwigajah (Stlldi Kasus : Desember 2004) Rika Herawati

Kondisi Ekologis Fitoplankton di Perairan Tcluk Quraisyin Adnan

221 - 222

223 - 232

233 - 240

241 ~- 256

257- 266

267 - 272

273 ~ 282

Ail' dan Pcngolahan

Evaluasi Sistem Pengendalian Banjir di Dacrah Pluit Jakarta Utara Atie Tri Juniati dan Dina Saptiarini Indriana

Pengcmbangan lndeks Kualitas Perairan di Kolam Pelabuhan Tanjung El11as Senlarang, Jawa Tcngah Baelms Zaman, Syafmdin, dan Nur Hariadi

283···292

293 302

Pcstisida Organoklorin dalam Air dan Seelil11cn di Perairan Teluk Jakarta 303 - 304 Hamidah Razak

Kontaminasi Hidrokarbon Total (Minyak) di Perairan Teluk Jakarta, Tahun 2003 305 .. 312 Hamidah Razak

Analisa Deposisi Logam Berat Krom dari Resuspensi Sedimen Sungai Citarum Hulu 313 .... 320 Dalam Skala Laboratoriul11 Eka Wardhani dan Suprihanto Notodarl11odjo

Evaluation an Characterization of Drinking Water Quality Before and After 321 .328 Treatment in Japan by Use of Statistical Data and GIS Kiniehi Ohno

Experimental Analysis of Solar Desalination under Natural Thermal Circulation 329 - 340 Rara Sri Winclhu Astuti, Suprihanto Notodarmojo, dan Abelurraehil11

Desain Sistem Penyaluran dan Pengolahan Limbal~ Cair Domestik eli Kelurahan 341 .. 350 Panggung Lor Kecamalan Semarang Utara Wicliastuti SU., Sudarno, dan Caroline Indriani Supalra

Pcnclitian Saluran Pcmbuang di Perkotaan 351·· 360 A. Hamam

Uap Air Dari Lautan Allanlik Ulara Tropis: Dimanakah Jatuhnya? 361 . 366 Arief Sudradjal

Red Tide (Harmful! Akgae) Bloom di Pcrairan Indonesia 367 .... 368 Quraisyin Adnan

Simulasi Model NUli1erikPemnahan Kondisi Balas Hilir Tcrgadap Aliran Permukaan 369 .... 378 Bebas pada Kanal Tunggal Arwin Sabar

Buaugall dan Pellgolahall

Pengaruh Rasio F/M (Food/Mass) dan Gradien Kecepatan Terhadap SVI (Sludge Volume Index) pada Sislem Lumpur Aklif Sudarno, Junaidi, dan Novieta WI

379 - 386

292

··302

. - 304

- 320

1 - 328

) - 340

I --

····360

Efek Pembcrian Ektrak Eucheuill sp Terhaclap Kepaclatan eh/orella ,SjJ pacla Skala Laboratoriul11 Inclrihastuti Sulistianingtiyas clan Delianis Pringgenies

Perolehan Kembali Merkuri dan Perak clari Lil11bah Cair Sisa Analisis COD Arclcniswan dan Tri Pacll11i

Stucli Evaluasi Sistem Pengomposan Skala TPS (StudiKasus TPS JI. Indramayu) Moh. Rangga Sururi

Pengaruh Flowrate Sumber Gas, Jenis Sumber Gas, Temperatur Limbah, Dan pH Limbah Terhaclap Proses Ozonasi Pad a Limbah Tckstil Rudatin Windraswara, Rudi Nugroho, Sudarno dan M, Arief Budiharjo C

Studi Pemilihan Sal11pah Berbasis Pengumpulan TCljadwal Terhadap Efektifitas Kegiatan Daur Ulang Dini Aprilia Murdeani, Emencla Sembiring, dan BennoRahardyan

lsolasi clan Identifikasi Mikroorganisme Dominan yang Berperan AktifDalam Penyisihan Kombinasi gas NH3 dan H2S Menggunakan Teknik Biofiltrasi dengan Media Filtcr Sabut Sawit dan Limbah Paclat Karet Lania Rachl11awati dan Barii Setiani M

Bcaya Lingkungan dalal11 Pcngclolaan Tempat PCl11buangan Akhir (TPAl Sal11pah, Studi kasus TPA Leuwigajah Diana Pral11anik dan Enri Dal11anhuri

Penyisihan Gas NIh dan I'hS dari Limbah Pabrik Karet Remah Dengan Menggunakan Biofilter Mustika Sari, Barti Setiani Muntalif, dan D. Suwardin

Kajian Landfill Mining dalam Pengembangan TP A Studi Kasus: TPA di Bandung Shanti Nata Artha dan Enri Damanhuri

Forecasting Long-tcrm Waste Stabilization Process Through the Use of Landfill Simulator Yasumasa Tojo

Kondiisi Eksisting Sistel11 Pengelolaan Persampahan di Kampus ITB dan Rekomendasi Perbaikannya Jem'ay Marnaek Gultom dan Tri Padmi Dal11anhuri

Kinetika Penyisishan Kromiul11 Menggunakan Lignin Sebagai Bahan Adsorben (Studi Kasus Lil11bah Cair Penyamakan Kulit) Sambodo Taliwongso dan Prayatni Soewondo

387··· 388

389- 390

391- 400

401 - 402

403 - 414

415 - 426 ,(

427 - 440

441 - 448 v

449 - 458

459 - 468

469 - 482

483 490

Kajian Proses Pcngolahan Lil11bah Cair lnduslri Tapioka dengan Proses Fisika dan 491· 498 Biologi Mcnggunakan DAF Tapa Widodo, Berry Budianlo, dan Wisjnuprapto

Studi Evaluasi Efek Kualitas Udara Tcrhadap Angka Kematian (Mortalitas) Pada 499 -- 504 Kawasan Padat Lalu Lintas (Studi Kasus : Kawasan Tcgalcga Bandung) Andrisa Pral11adityani

Model Sislcl11 Dinamik Pengclolaan Sampah Kota Padang Dengan Menerapkan 505 - 514 Konsep Reduksi Jecky Asmura dan Enri Damanhuri

Pcnerapan Program CDM dalam Pengelolaan Limbah Padat Pabrik Pensil 5 I 5 _. 522 Dyan Oktriani, Haryo Satrio Tomo, dan Olivia Tanujaya.

Analisa Penerapan Konsep Rcduksi Sampah di Sumber pada Sistem Pengelolaan 523 .. 530 Sampah Kota (Studi Kasus Kota Bukittinggi) Yulma Santi, Tri Padl11i Damanhuri, dan Haryo Satryo Tomo

Identifikasi Mikroorganisme Dominan pada Media Unggun Biofiller yang Berperan 531- 540 dalam Penyisihan Gas fhS dan NI-b

Poster

Didin Suwardin, Asis Djajacliningrat, Lania Rakhmawati, dan Barti Sctiani Muntalif

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Unit Painting PT. AAC Prama Pramudya D dan Asis H. Djajacliningrat

Evaluasi dan Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Bersih R.S. Mata Cicendo Bandung Monica Carlettasari dan Suprihanto Notoclarmodjo

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Buangan Industri Karel Remah SIR 20 di Padallg, SUl11atera Barat Ruth Ekowati Rahayu dan Wisjnuprapto

Pcrencanaan Pengembangan Instalasi Pengolahan Air Lil11bah Industri Pupuk di Bontang, Kalimantan Timur Liza Surya clan Edwan Karclcna

Perencanaan Sistem Plal11billg Apartcl11en Sctiabudi Bandung Devy Friska dan Suprihanto Notodarmodjo

JUl'I1a/ Teknik Lil7g/Wllgan Edisf Kill/sus, Oktober 2005

vJA"-J',VL,(',('JP";l~?l'"'I""'lrn.C' SEBAGAI BIOlNDlKATOR KUALITAS AIR SUNGAI CIPELES, KABUPATEN SUMEDANG,

.JAWA BARAT)

,n.,-,~,OZOOBENTHOS AS WATER QUALITY BIOlNDlCATOR (CASE STUDY: CIPELES RIVER, KABUPATEN SUMEDANG,

WEST JAVA)

Alma Sin a ! dan Barti Sctiani 2

1) Dcpartemcn Teknik Lingkungan, Institut Tcknologi Bandung, J1. Ganesha No. 10 Bandung, Email: [email protected]

"Albs!ra'I' : Pertumbuhan pcnduduk yang cepat dan dUringi mcningkatnya kegiatan pcndukung lainnya, seperti 'kr'gial<J'11 domcstik dan industri, mcning/wtkan masulcan polutan terhadap sungm: Sungai Cipeles mcrupakan

satu sungai besor yang melintasi Kabupaten Sumedal1g juga menga/ami pencemaran ini. PCflcemaran tersebut dopa! dfliha! dar; keberadaan makrozoobenthos yang ada. TujuGn dari penelitian illl adaToh mcnclltukan kualftas Sungai Cipe!es berdasarkan A1etode Survey Invertebrata SUl1gai a/au Metode SIS (Departemcn Kelalltan dan Perikanan Kanada, 2000) dan Klasifikasi Detajat Pencell1ar berdasarkan Indeks Sharlnoll- 1-Viener atau A1etode KDP (Lee et aI, J 978) schillgga dapat ditelltukan kualitas sungai selama

pcnelitian. Pencli/ian dilakulwl1 pada musim penghl{jall di bulan Januari sampai dengan Februari 2005, sampling sebanyak lima kali dengan interval sa/u minggu sekali pada 5 lakasi penelitiall. SecaI'a UIIlUII1, kedua metode tersebut mcnunjukarl bahwa Sungai OJ)eles mengalami penurunan kualitas dari hulu (Desa Citali) sampai dengan hilir (Desa Cipele.s). Hasi! analisis dengan Metode SIS menut{jukan adallya pencemaran yang berkisar wltara lercemar sedang salitpa I dengan fercemar beraf dengan nitai indeks all/am 1 ~ 2,75. Sedangkan berdasarkaJI KDP, indeks keal1ekal~lgaman berm/a pm/a kisaran 0,49 - 2,70, yang mel1lllljukan sUr/gal ini berm/a pada kondisi belton tercemar sampai tercemar berat. Berdasarkan persall1aan regresi polin011lial anlara masing-masing metode dengan Indeks Pencemaran berdasarkan KepA1en LJ-! No. 115 Tahun 2003, maIm A1etode SIS lebih lI'lendekati melode tersebut berdasarkan nitai korc/m.'inya dengan Indeks Pencem,aran.

Kala kunci : Makrazoobenthos, komunitas, metode, kualifas air, Cipeles

Ahs(mct : A rapid grOl,vth of society followed by the increased of supported activity of the society, increased polulant inlet fo the river body. CljJeles river is one oftlle river in Kabupaten Sumedang that had this kind of pol/ution. 111e pollution could be determined by the existance a/macrozoobenthos. The aims of this research is to determine the qualif;V of Cipeles river based 011 Stream Invertebrate Surveyor SIS (Departement of Fisheries and Oceans of Canada, 2000) and Pollution Degree Clas{fication based on Shanno1l-Wiener Diversity Index or PDC (Lee et aI, 1978), therefore the river quality could be determined. The research period was from Jar/um)! 2005 to Februmy 2005 in rainy seaSOll, five times sampling carried in one week interval. Generally, both of the methods shmved that quality of Cipeles river was decreased from the upstream (Citali village) to dO'wllstream (Cipeles village). The SIS showed that the pollution ranged Ji-om marginal to poor quality (1 -- 2, 75). The PDC showed that the diversity index rangedJ;-on1 0,49···2,70 was a crutial fact01'for determined the river from non to severe pol/ution. Based on polinomial regression between each methods to Pollution Index in KepMen LJ-l No. 115 Tahun 2003, the SIS gave the most likely condition to the index, based on correlation value with the Pollution Index.

Keywords: Macrozoobenthos, community, methods, water quality, Cipeles

211

JUn/al Tekllik LillgkuIlgal1 Edisi KhuSIlS, Ok/abel' 2005

PENDAHULUAN

. Sungai cipeles merupakan sungai b esar yang melintasi Kabupaten Sumedang. Keglatan manusla yang berlangsung dl sepanJang sungat memngkatkan gangguan pencemaran terhadap sungat seh ll1gga kualttas sungal menurun. Keglatan manusia tersebut adalah meningkatnya wilayah pemukiman, penyebaran industri tahu dan tapioka yang berpotensi mencemari sungai, penggunaan air sungai untuk kegiatan pertanian, sebagai sumber perikanan (Balai Pengelolaan DAS Cimanuk-Citanduy, 2003).

Penurunan kualitas sungai diakibatkan oleh adanya limbah yang berasal dari kegiatan manusia di sepanjang DAS yang masuk ke sungai. Penurunan kualitas ini dapat dilihat berdasarkan faktor-faktor komunitas makrozoobenthos sebagai salah satu komponen lingkungan yang mengalami perubahan secara langsung.

Makrozoobenthos dapat dijad ikan salah satu indikator kondisi lingkungan karena mobilitas renclah sehingga se lalu terkena perubahan kondisi fisik-kimia perairan, jenis yang ban yak, berada dimana-mana (kosmopolit), mudah dilihat oleh mata biasa dan siklus hidup yang cukup panjang (Rosenberg dan Resh, 1993). /

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di Sungai Cipeles yang termasuk wilayah Kabupaten Sumedang (Gambar I) dan dilakukan pacla bulan lanuari 2005 sampai dengan Februari 2005 . sampling dilakukan lima kali clengan interval satu minggu. Berikut ini merupakan deskripsi lokasi sampling: , Tabel 1, Deskrips i lokasi sampling penelitian selama periocle lanuari 2005 - Februari 2005.

l'..e,ma'lIl umum

Fisik air

Fisik sedimen Berbatu

pemukiman, serta persawahan

Berbatu

Area dan pemukiman

pemukiman, persawahan (daerah hilir)

Kegiatan penelitian dilakukan di lapangan dan laboratori um, kegiatan lapangan

meliputi pengamatan visual, pengukuran parameter fisik, pengambilan sampel air dan makrozoobenthos. Kegiatan laboratorium meliputi pengukuran parameter fisik-kimia aIr (Laboratorium Penenlitian Departemen Teknik Lingkungan ITB) dan identifikasl

makrozoobenthos (Laboratorium Struktur Hewan ]urusan Pendidikan Biologi UPI).

212

Junuzl Teknik Lillgkungan Edisi Khusus, Okfober 2005

Fisik-Kimia air

fisik-kimia air yang dinkur dianalisis dengan menggunakan Indeks ;;'«l~nlll (IP) yang ditentukan oleh KepMen LH No. 115 Tahun 2003 yang bertujuan

m()l1ennlK".U kondisi kualitas air. Baku mutu yang dipakai adalah baku mutu air kelas 82 Tahun 2001.

Pencemaran ini dilakukan untuk menjadi. pembanding penilaian kondisi air dengan indeks-indeks biotik yang dipakai dalam penelitian. Dari keseluruhan

i~r~,'J1e:ter fisik-kimia yang diukur, hanya enam parameter yang dipakai karena meupakan iara,mc:ter yang berhubungan langsung dengan makrozoobenthos.

Perhitungan Indeks Pencemaran menggunakan lllmus :

(CU I LU)",,, 2 + (CU I Lut,_,"" 2

2

~aI1lgkah-·latlgl'~al1 penggunaan : Parameter yang dipilih merupakan parameter yang menunjukan harga rendah maka kualitas air membaik. Parameter yang dipilih tidak memiliki nilai baku mutu rentang. Harga Cij/Lij dihitung untuk setiap parameter di setiap lokasi sampling. Jika Cij/Lij > 1,0 maka dipakai rum us Cij/Lij baru yaitu (Cij/Lij)baru = 1 + P log (Cij/LijlJ,asii pengukuran Untuk parameter yang nilai parameter yang menunjukan harga rendah kualitas memburuk, digunakan rumus (Cij/Lij)baru = (Cim - Ci(hasii pcngukuran) I (Cim-Lij) ?

Jika nilai baku memi tiki rentang, malca digunakan rumus Untuk Cij rata-rata (Cij/Lij)boru = (Ci - Lij(rala-rala))/(Lijmin - Lij(rala-rata) untuk Ci > rata-rata (Cij/LijJI,an, = (Ci - Lij(rala-rala)/(Lijmaks - Lij(mta-mla)

b. Parameter Biologis

KDP (Klasifikasi Derajat Pencemar) Berdasarkan Indeks Shannon-Wiener (Lee et ai, 1978)

Data hcwan makrobenthos yang telah didapatkan dihitung keanekaragamaJmya dengan menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener. Setelah didapatkan hasilnya, kemudian diuji dengan menggunakan regresi polinomial dengan Indeks Pencemaran untuk melihat hubungannya dengan parameter fisik dan kimia perairan. Selain itu ditentukan pula kategori masing-masing stasiun berdasarkan indeks ini (Tabel 2). Untuk runlUS indeks keanekaragaman yang digunakan adalah sebagai berikut :

, H = - 2)p, )(log p,) = -3,32192>, log p,

;

dimana : H = indeks diversitas spesies s = jumlah spesies Pi = proporsi total sampel pada spesies ke i

(William dan Feltmate dalam U.S. EPA, 1999)

213

JUnJa/ Teknik Lingklll1gall Edisi KlwSIlS, Oktober 2005

Tabel 2. Klasifikas i deraj at pencemaran (Lee et ai, 1978).

Kategori Indeks Shannon DO BOD Amonia Belum tercemar > 2 > 6,5 <3 < 0,5 Tercemar ri;;gan 1,6 - 2,0 4,5 - 6,5 3,0 - 4,9 0,5 - 0,9 Tercemar sedan S? 1,0 - 1,5 2,0 - 4,4 5,0 15,0 1,0 - 3,0 Tercemar herat < 1,0 < 2,0 > 15 > 3,0

Metode SIS / Survey Invertebrata Sungai (Departemen Perikanan dan Kelautan Kanada, 2000)

Data makrozoobenthos yang dipero leh dianalisis untuk mendapatkan status kualitas perairan, dengan langkah-Iangkah sebagai berikut : • Data yang sudah diidentifikasi, dimasllkkan ke dalam tabel data Metode SIS dan

dihitung jllmlah taksa yang ada dan jumlah individu masing-masing taksa berdasarkan kelompok sensitifitas makrozoobenthos.

• Setelah diberi skor lalu dihitung faktor indeks EPT (Ephemeroptera Plecoptera Trichoptera), indeks Toleransi terhadap Polusi, rasio taksa predominan terhadap total, rasio taksa EPT terhadap total. Masing-masing faktor diberi skor.

• Skor yang telah didapatkan dirata-ratakan lalu disesuaikan dengan daftar anal isis rating yang ada seperti yang tertera pad a Tabel 3.

Tabel 3. Tabel analisis rating lokas i.

Skor Ktategori 1 Bllruk 2 Mariinal 3 Dallat diterima 4 Baik

c. "ubungan Metode-metodc biotik dcngan Indeks Pencemaran

Untuk menganali sis hubungan antara metode-metode anal isis faktor biologis dengan kondisi pencemaran yang terjadi di perairan, dilakukan uj i regersi polinomial masing­masing metode dengan Indeks Pencemaran. Derajat kepercayaan yang dipakai adalah 95% dengan (J. = 0,05 untuk masing-masing metode.

HASIL DAN PEMBAHASAN

• Kandungan Oksigen Terlarut

Kisaran kandungan oksigen terlamt di selumh stas iun pada pada setiap sampling masih memenuhi baku mutu yang ditetapkan untuk air kelas II berdasarkan PP No. 82 Thn 2001 , yaitu 7,24 - 8,8 mglL. Tingginya kisaran disebabkan oleh derasnya arus air (1 ,075 - 4,05 m/det) dan dangkalnya sungai (0,315 - 1 m) sehingga memungkinkan adanya pertukaran oksigen dari lldara ke air.

214

Jurnal Teknik Lingkul7gan Edisi Klluslls, Oktaber 20G5

Total Tcrsuspcllsi

nilai total padalan lersuspcnsi berada dialas nilai baku mulu yailu 23 - 556 J.;jb,ggin)'a kisaran ini discbabkan oleh adanya debris malcri organik serta erosi yang

hulu. Hal ini juga berpengaruh pada nilai kekeruhan yang cukup linggi

_140 NTU.

pH yang terukur selama pcnelitian berada pada kisaran yang cenderung nOlUlal 'k .,sel1ilua golongan perairan yaitu 6,59 -- 7,70. nilai pH ini masih dapat ditolerir oleh

mahluk hidup yang bergantung pada air dari sungai ini.

/f,..lsarUll suhu di seluruh stasiun penelilian adalah 21,9 - 30,7 DC. Stasiun keempal dan mcrupakan stasi un yang berada pada kism·an suhu di atas nilai baku mutu yang

\I'IlLUl',au yailu 25,6 _ 30,6 DC. Kondisi ini mcmpengaruhi jenis mahluk hidup yang ada di tcrscbul. Tingginya nilai suhu di slasiul1 4 dan 5 dapat disebabkan oleh adanya dckomposisi alau proses kimiawi lainnya yang melepaskan panas .

2 3 4 5

Stasiun

-_. __ .--_ ... --------' -----_. Grafik pH

--- ------9 8

r. o r T " 1 '\

2 3 4 5

019 Januari

5126 Januari

112 Februari

f@ 10 Februari

JIIl17 Februari

..... - -- -.-.. .-.-.--. ---- -I Grafik TSS

2 3 4 5

Stasiun

1§l.19 Januari

1326 Januari

!;l2 Februari

rn110 Februari

1I!l17 Februari

\

.--"'--_._--'------ ... _--_. __ .,,-_ ... -._---_ ..... __ -.--

---------_ ... -Grafik Oksigen terlarut

9,-·--·--·-----~-

m 19 Januari 8· 7 6 5 4 3 2 1 o

Ei26 Januari .2 Februari til 1 0 Februari

_~Sta:_iU_O ~ _' _ OU c.~," 'I Gambar 2. Grafik parameter suhu, padatan lersuspensi, oksigen lcrlarut dan pH,

di sctiap stasiun pada sctiap sampling.

215

JUri/ a! Tekllik U lIgkulIgall Edisi Kill/sus, Ok/obel' 2005

• Kandungan Amonia

Kisaran amonia untuk keseluruhan lokasi cenderung mengalami peningkatan yang berada d l atas nlim baku mutu, Yaltu 0,02 - 2, 12 mglL. Seluruh staslUn memlliki nilai amonia yang tinggi tetapi pad a waktu-waktu tertentu sampling (26 J anuari 2005) nilai amonia berada di bawah baku mutu karena sehari sebelum sampling teljadi hujan sehingga polutan terencerkan. Tingginya amonia akibat adanya polutan organik dari kegiatan domestik dan pertan ian.

• Kandungan Nitrat

Kisaran nitrat berada di bawah nilai baku mutu yaitu 1,044 - 1,090 mglL. Nilai ini menunjukan keci lnya pengaruh nih·at dalam mencemari llngkungan. Hal ini dapat disebabkan karena senyawa nitrogen masih dalam bentuk yang lain dan belum men gal ami nitrifikasi.

Grafik Amonla Grafik Nitrat

3 2.5 m 19 Januari

2

W 9 26 Januari

...J 0, 1.5 8 2 Februari E 1 m 10 Februari

0.5 (11 17 Februari 0

1.2 1 mJ 1 9 Januari

'" 0.8 Cl 0.6 E} 26 Januari E 0.4

0.2 J!l2 Februari

0 lID 10 Februari

1 2 3 4 5 2 3 4 5 [I) 17 Februari

Staslun ,

Stasiun

Gambar 3. Grafi k parameter amonium dan nih·at di setiap stasiun pada setiap sampling.

• Indeks Pcnccmaran

Berdasarkan Indeks Pencemaran yang ditetapkan dalam KepMen LH No. lIS Tahun 2003, kisaran indeks untuk Sungai Cipeles menunjukan karakteristik tercemar ringan sampai tercemar berat (1,63 - 8,01). Nilai tersebut tidak dapat dijadikan acuan wltuk menentukan kualitas sungai secara keseluruhan karena penentuan indeks ini hanya berdasarkan nilai fisik kimia pada saat itu saja. Karakteristik yang ditunjukan oleh indeks ini sangat dipengaruhi oleh adanya pengenceran karen a sampling dilakukan pada saat musim huj an. Oleh karena itu penentuan kualitas sungai harus memperhatikan juga aspek biologis yang berhubungan langsung dengan kondisi perairan.

• Metode SIS

Metode ini menggunakan beberapa indeks berdasarkan komunitas makrozoobenthos yang menjadi sam pel. Metode ini menunjukan adanya pencemaran sedang sampai berat pad a lokasi penelitian dari hulu sampai hili r. Stasiun I sampai stasi un 3 berada pad a kategori mmjinal atau tercelllar sedang (2,25 - 2,75). Hal ini disebabkan adanya kegiatan Illanusia yang Illeliputi pelllukilllan dan pertanian. Adanya polutan dari kegiatan tersebut Illenyebabkan gangguan pada sungai sehingga daerah hulu yang seharusnya bersih (etapl

216

Jiirnal Telmik Lingkungan F:.:dLs'i Khusus, Okfober 2005

CdiidapatK2m jumlah kelompok loleran polusi yang cukup linggi . .lumlah individu kelompok ':..",1,..""", polusi masih mendominasi. Kclompok ini merupakan kelompok hewan dari ordo

;l3!:,hellUeroptera, Plecoplera dan Trichoplera (EPT) yang merupakan bioindikator pcrairan Kelol11pok ini hanya dapat hidup pada daerah yang l11asih bersih dan mel11iliki

kllll,dwllg:ll1 oksigen terlarut yang tinggi. Nilai oksigen yang tinggi pada ketiga stasi un ini yang scsuai menyebabkan kelompok ini masih mendominasi komunitas

Juakr·ozoolberlthos. Namun, dengan meningkatnya nilai amonia dan padatan tersuspensi men'yetlatlKanjumlah kelol11pok ini l11enurun pada beberapa waktu penelitian.

Sedangkan stasiun 4 dan 5 termasuk ke dalam kategori tercel11ar berat (1 - 2) karcna pada kedua slasiun ini hanya terdapat kelompok hewan yang toleran polusi yaitu dari ordo Diplera. Hal ini ditunjukan pula oleh nilai amonia dan padatan tersuspensi yang tinggi sehingga hanya bisa dilolerir oleh hewan dari kelompok toleran polusi.

Berdasarkan nilai-nilai tersebut, melode ini dapat dilihat hubungannya dengan rrlenggunak,an Indeks Pencel11aran berdasarkan regresi polinol11ial sebagai berikut :

Indeks Pencemaran terhadap Metode SIS

<f)

<f)

~ 2 .. - ..... ---

~ ::;:

8 10

• SIS

-Poly. (SIS)

Gambar 4. Regresi polinomiallndeks Pencemaran terhadap Metode SIS.

Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa x menunjukan Indeks Peneemaran dan berdasarkan nilai R2 hubungan antara Indeks Pencemaran dengan Metode SIS adalah sebesar 15,83 %. Kecilnya pcngaruh tersebut dapat disebabkan oleh kondisi perairan pada saat pengukuran sedang mengalal11i pengenceran akibat musim hujan.

• Metode KDP

Metode ini hanya menggunakan lndeks Keanekaragaman Shamlon-Wiener sebagai nilai yang menentukan dalam pengklasifikasian kualitas sungai. Secara kseluruhan metode ini menempatkan sungai Cipeles pada kategori belum tercemar sampai tercel11ar berat. Stasiun 1, tergolong kategori tercemar ringan dengan nilai indeks keanekargaman 1,64 -1,94. Sedangkan un(uk s(asiun 2, Iokasi ini termasuk kategori belum tercel11ar karena indeks keanekaragamannnya 1,83 - 2,7 dengan jumlah taksa 11. Untuk stasiun 3 dan 4, keduanya berada pada kategori tercemar sedang dengan kism·an 0,49 - 2,21. stasiun yang berada pada ka(cgori tercemar buruk yaitu stasiun 5 yang berada pada daerah hilir dengan kisaran 0,52 - 0,91.

217

Jurnai Teknik Lingkungall Edisi KIll/sus, Ok/ober 2005

Hubungan Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener ini dapat dilihat hubungannya dengan Indeks Pencemaran dengan regresl pohnOlmal stpertl pada grafik sebagal berikut :

Indeks Pencemaran terhadap Indeks Shannon-Wiener

~ 5 -u~062X"--fl)~l382j(' - I. 11 59x' + 3.8521ix Q) Y c: Q)

4 - 3.2993 ~ R' = 0.0776 c: 0 3 • shannon c: • • • c: '" 2 • -Poly. (shannon) J: • ._-rn

/' <II 1 • ~

"" ~ .. \. Q) • '0 0 .:: 0 2 4 6 8 10

Indeks Pencemaran

Gambar 5 Regresi polinomial Indeks Pencemaran dengan Indeks Shannon Wiener.

Persamaan diatas menllnjukan bahwa dengan a = 0,05 nilai R2 atau hllbungan antara kedlla indeks tersebut adalah 7,76 %. Korelasi yang lemah tidak dapat dij ad ikan patokan bahwa indeks tersebllt tidak saling mempengaruhi te{api dapat diakibatkan oleh adanya faktor alam lainnya yang mempengaruhi kedua indeks atau salah satunya.

• Hubungan Metode SIS dengan KDP

Berdasarkan persamaan regresi polinomial di atas, kedua metode ini memiliki korelasi yang sedang dengan Indeks Pencemaran. Hal tersebut dapat diakibatkan karena sampling yang di lakukan pada saat musim hllj an sehingga polutan yang masuk terencerkan. Tetapidapat dilihat bahwa Metode SIS memiliki korelasi yang lebih besar daripada KDP. Hal ini menllnjukan adanya sensitifitas yang lebih besar dari Metode SIS terhadap parameter fi sik-kimia yang diukur.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : I . Kondisi Sungai Cipeles cenderung menuju ke arah tercemar sedang sampai berat

berdasarkan analisis makrozoobenthos menggunakan Metode SIS dan KDP. Hal tersebut bertentangan dengan kategori berdasarkan Indeks Pencemaran dari KepMen LH No. li S Tahun 2003 yang menunj llkan sungai ini tercemar ringan. Penilaian Indeks Pencemaran dapat disebabkan oleh adanya pengaruh musim hujan pada saat sampling tetapi tidak bisa dikategorikan lIntuk keseluruhan dalam waktu sampling.

218

.fum(d Teknik Ullg!a/l'lgan Edisi KIll/slls, Oktober 2005

,iliggin~la keanekaragaman tidal< dapat dijadikan suatu indikator kondisi pencemaran keseluruhan karena tidak mcmperhatikan secara spesifik taksa yang intoleran

analisis

regresi kedua metodc terhada Indeks Pencemaran menunjUkan bahwa iet,odc SIS memiliki sensitifitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan Metodc KDP.

ini disebabkan oleh adanya pengclompokan taksa intoleran fakultatif dan toleran scrl

lJ1!;!>" dapa! dilihat rasio masing-masing kelompok tersebut terhadap jumlah total.

Miet()de SIS dapat diterapkan menjadi salah satu komponen biomonitorng untuk suatu

Pcrikanan dan Kclautan Kanada . . SJ.@I!l.J~lVeJl~bra.te SurvQ.Y. Departemcn Perikanan dan

Kelautau Kauada. 1'ersedia dalam htt))://www.pskCco!!l. 2000 Pengelolaan DAS Cimanuk-Citanduy. Ringkasan Eksekutif Pengelolaan Sub DAS Cipeles. Balai

Pengelolaan DAS Cimanuk-Citanduy. Banduug. 2003 ~osenb('rg, David M. & Resh, Vincent 1-1.. Freshwater Biomonitoring And ~enth~c Macroinvertebrates.

Chapman & Hall. New York. 1993 """0""'''' Metode Statistika : Edisi kc-6. : 1'arsito. Bandung. 1996

EPA. R.1ll)id BiQJ!,,,esjimellt Protocols. U.S EPA Tersedia dalam hlip:llwww.usepa.gov. 1998

219