KMSP.doc
Transcript of KMSP.doc
-
7/24/2019 KMSP.doc
1/7
Pemahaman sektor publik sering diartikan sebagai suatu entitas yang aktivitasnya
berhubungan dengan penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan hak publik.
Kemunculannya lebih dipengaruhi pada interaksi yang terjadi padamasyarakatdan
kekuatan sosialdi dalam masyarakat.
Dalam perkembangannya sektor publik mengalami beberapa paradigma negatif
diantaranya adalah sektor publik sering diasosiasikan sebagai sektor yang kualitas
pelayanannya dipandang buruk. Selain itu sektor publik di manage terlalu birokratis sehingga
pengelolaan didalamnya tidak efisien. Dengan adanya beberapa penyebab itu maka
diberlakukanlah sebuah reformasi sektor publik yang pertama kali muncul di Negara Inggris
pada tahun 1!". #eformasi ini biasa disebut dengan NP$ %Ne& Public $anagement'.
$unculnya Ne& Public $anagement adalah sebagai bentuk pembaruan dari
Public (dministration. Secara sederhana) administrasi publik adalah ilmu yang mempelajari
tentang bagaimana pengelolaan suatu organisasi publik. $eskipun sama*sama mengkaji
tentang organisasi) administrasi publik ini berbeda dengan ilmu manajemen+ jika manajemen
mengkaji tentang pengelolaan organisasi secara s&asta) maka administrasi publik mengkaji
tentang organisasi publik,pemerintah) seperti departemen*departemen) dan dinas*dinas) mulai
dari tingkat kecamatan sampai tingkat pusat.
NPM (New Public Management)
NP$ secara umum dipandang sebagai suatu pendekatan dalam administrasi publik
yang menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dalam dunia manajemen
bisnis dan disiplin yang lain untuk meningkatkan efisiensi) efektivitas kinerja pelayanan
publik pada birokrasi modern.
Ne& Public $anagement %NP$' merupakan sistem manajemen administrasi publik
yang paling aktual di seluruh dunia dan sedang direalisasikan di hampir seluruh negara
industri. Sistem ini dikembangkan di &ilayah anglo (merika sejak paruh kedua tahun !"*an
dan telah mencapai status sangat tinggi khususnya di Selandia -aru. eknis NP$ dilakukan
dengan cara pemisahkan yang jelas antara &e&enang negara %apa yang dilakukan negara'
dan &e&enang oleh administrasi %pemerintah daerah'.
http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakathttp://id.wikipedia.org/wiki/Sosialhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Organisasi_publik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kecamatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakathttp://id.wikipedia.org/wiki/Sosialhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Organisasi_publik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kecamatan -
7/24/2019 KMSP.doc
2/7
Keunggulan Penerapan New Public Management (NPM)
Ne& Public $anagement mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam teknis nya antara lain
* /. -oston dalam bukunyaPublic $anagement+ he Ne& 0ealand $odel
$enjelaskan bah&a ne& public management adalah sebuah filosofi manageria
yang mulai dikembangkan dan digunakan oleh pemerintah sejak tahun 1!"
untuk memodernisasi sektor*sektor publik dalam menjalankan perannya sebagai
alat negara. erutama dalam tugas pemerintah sebagai alat negara untuk
memberikan pelayanan terhadap masyarakat. kemudian lebih jauh) -oston juga
menjelaskan bah&a ne& public management adalah sebuah paradigma baru yang
dikembangkan) untuk mereformasi kinerja birokrasi dengan mengutamakan
orientasi pasar dalam sebuah pelayanan publik. Ia menjelaskan bah&a ne& public
management adalah sebuah paradigma yang lahir dengan sebuah tujuan untuk
merubah kinerja sektor*sektor publik dengan penekanan pada mekanisme pasar
dalam sebuah proses pelayanan terhadap publik.
Ne& public management sendiri secara umum dapat didefenisiskan sebagai
sebuah paradigma yang mena&arkan sebuah pola kinerja birokrasi yang berbasis
pada orientasi pasar. ambaran pola kinerja dengan berbasis pada oreintasi pasar
itu seperti menjadi sebuah publik sektor yang lebih banyak menghasilkan dari
pada membelanjakan) yang mengutamakan efektivitas dan efesiensi) menjalankan
mekanisme pasar) berusaha mendapatkan keuntungan sebesarnya ketimbang
mengeluarkan berbagai dana. Kemudian lebih jauh berbagai gambaran ini
ter&ujud dalam sebuah pola dan prinsip kepemimpinan yang
disebut entrepreneurship atau berji&a entrepreneurship bagi elemen*elemen
birokrasi dalam menjalankan tugas dan perannya.
Pada tahun 12) pemikiran ini mulai dikembangkan secara terperinci oleh
David
3sborne dan ed aebler. Pemikiran*pemikiran mereka yang terkenal ini) mereka
tuangkan dalam buku mereka yang terkenal berjudul #einventing overnment.
(dapun berbagai pemikiran yang dihasilkan adalah pengembangan dari berbagai
pemikiran ne& public management yang bertujuan untuk mengoreksi paradigma
birokrasi model 4eber yang masih bertahan dalam sistem birokrasi hingga saat
ini.
-
7/24/2019 KMSP.doc
3/7
Kemudian secara umum pemikiran*pemikiran ini dapat digambarkan dalam
sebuah kata pemerintahan entrepreneur. Dalam metode
pemerintahan entrepreuneur) pemerintahan katalis) dimana pemerintah dan
birokrasi bertindak mengarahkan masyarakat dan tidak sekedar mengurusi semua
bidang kemasyarakatan %mengayuh'5 $elakukan pemberdayaan masyarakat dan
tidak hanya melayani masyarakat5 $embuka kompetisi dan persaingan dalam
sebuah proses pemberian pelayanan yang terbaik dan bukan memonopoli usaha5
-ekerja digerakkan oleh misi dan bukan pada aturan*aturan yang dibuat oleh para
birokrat5 Pemerintahan &irausaha) menghasilkan pendanaan dan tidak hanya
menunggu anggaran dari negara untuk membiayai pekerjaan*pekerjaan yang ada5
-ekerja dikendalikan oleh &arga negara pembayar pajak dan bukan pada aturan
sepihak birokrat %pemerintahan milik masyarakat'5 Pemerintahan yang
berorientasi pada hasil) membiayai hasil dan bukan pada masukan5 Pemerintahan
yang antisipatif) menjalankan prinsip lebih baik mencegah daripada mengobati
permasalahan5 $elibatkan kerja dan penga&asan kelompok %peer group' dan
bukan hanya pada kerja individu atau penga&asan atasan5 Kemudian lebih
meperhatikan keinginan pasar %publik') ketimbang keinginan organisasi yang ada
%pemerintahan yang berorientasi pelanggan'.
6ebih jauh berbagai pemikiran yang disarankan oleh David 3sborne dan ed
aebler ini dapat dirumuskan dalam tiga pikiran utama yakni+
* 7atalytic government+ steering rather than ro&ing
Pemerintah sebagai katalis) lebih baik menyetir daripada mendayung.
Pemerintah dan birokrasinya disarankan untuk melepaskan bidang*bidang atau
pekerjaan yang sekiranya sudah dapat dikerjakan oleh masyarakat sendiri.
* 7ommunity*o&ned government+ empo&ering rather than serving
Pemerintah adalah milik masyarakat lebih baik memberdayakan
daripada melayani. Pemerintah dipilih oleh &akil masyarakat) karenanya
menjadi milik masyarakat. Pemerintah akan bertindak lebih utama jika
memberikan pemberdayaan kepada masyarakat untuk mengurus masalahnya
secara mandiri) daripada menjadikan masyarakat tergantung terhadap
pemerintah.
* 7ompetitive government+ injecting competition into service delivery
Pemerintahan yang kompetitif adalah pemerintahan yang memasukan
semangat kompetisi di dalam birokrasinya. Pemerintah perlu menjadikan
-
7/24/2019 KMSP.doc
4/7
birokrasinya saling bersaing) antar bagian dalam memberikan pendampingan
dan penyediaan regulasi dan barang*barang kebutuhan publik.
Kelemahan Penerapan New Public Management (NPM)
Setiap paradigma akan selalu punya kelebihan dan kekurangannya dalam
memecahkan perbagai permasalahan yang ada dalam birokrasi. 6atar belakang lahirnya
paradigma serta kondisi dan konteks dimana paradigma tersebut sukses dilaksanakan sering
jauh berbeda dengan kondisi dimana paradigma diterapkan dan akan diterapkan. Karena itu
sering terjadi bah&a paradigma yang telah berhasil di tanah kelahirannya atau di daerah*
daerah tertentu kadang tidak mampu diterapkan dan menyelesaikan berbagai permasalahan
birokrasi di daerah*daerah lainnya. Karena yang sering terjadi adalah paradigma tersebut
justru tidak memba&a perubahan tetapi sebaliknya justru semakin menambah kompleksitas
permasalahan yang ada dalam birokrasi atau pemerintahan.
Demikian juga dengan paradigma ne& public management yang diusung oleh
3sborne dan aebler dalam mereformasi kinerja birokrasi. 4alaupun telah berhasil
diterapkan di beberapa negara termasuk di tanah kelahirannya) paradigma ini tetap memiliki
beberapa kekurangan serta kelemahan yang menjadikannya sulit untuk diterapkan dalam
konteks birokrasi Indonesia dan di tengah kondisi perekonomian masyarakat yang belum
mapan secara merata. -eberapa kelemahan dan kekurangan yang termuat dalam paradigma
ini terlihat dalam konsep me&irausahakan birokrasi. Konsep me&irausahakan birokrasi yang
diusung oleh ne& public management masih terkesan buat dirinya sendiri. Karena logika
yang dibangun olehne& public management adalah sebuah logika yang berorientasi pada
pasar yang mengutamakan keuntungan bagi dirinya dan bukan pada pelayanan publik.
Selain itu) berangkat dari logika yang ada dan berbagai ta&aran struktural yang
dita&arkan oleh ne& public management jelas terungkap adanya sebuah upaya untuk
8memasarkan9 birokrasi dengan menerapkan logika pasar. Dalam hal ini) masyarakat sebagai
obyek pelayanan akan sering dijadikan sebagai konsumen dan birokrasi sebagai pemberi
pelayanan menjadi produsen. Pola kerja birokrasi diubah dalam sebuah etika mekanisme
pasar dengan menjunjung tinggi keefektifan dan efesiensi. Pelayanan diibaratkan sebagai
hasil produksi yang harus dibeli oleh masyarakat dimana sebuah transaksi ekonomi tercipta
yang mana rakyat dilihat sebagai pembeli dan birokrasi sebagai produsen yang memberikan
pelayanan. Sehingga )berangkat dari berbagai pola ini menjadi jelas bah&a masyarakat yang
-
7/24/2019 KMSP.doc
5/7
kemudian tidak berdaya secara ekonomi) tidak akan mampu dan tidak akan mempunyai
kekuatan untuk mengakses berbagai pelayanan publik yang ada.
3leh karena itu berangkat dari cita*cita mekanisme pasar yang diusung oleh
paradigmane& public management diperlukan sebuah proses filterisasi terlebih dahulu bagi
paradigma ini sebelum diterapkan dalam konteks Indonesia. Karena berbagai mimpi tentang
mekanisme pasar yang coba diusung oleh ne& public management atau birokrasi pasar hanya
akan bisa dan mungkin berlaku dalam kondisi masyarakat yang telah mapan baik secara
ekonomi maupun secara politik. /ika mimpi ne& public management ini diterapkan dalam
konteks Indonesia maka kondisi yang tercipta adalah sebuah konteks pelayanan dimana uang
sebagai parameter utama pelayanan. Kemudian dalam posisi ini hanya mereka yang
mempunyai kekuatan ekonomilah yang akan mampu dan dengan mudah mengakses dan
menerima berbagai pelayanan publik. Sedangkan di pihak lain yakni pihak*pihak yang tidak
mempunyai kekuatan modal akan kesulitan mendapatkan pelayanan dan dinomorduakan
dalam proses pemberian pelayanan.
:al ini tentunya berla&anan dengan peran birokrasi sebagai lambang negara yang
bertugas untuk melayani masyarakat. Karena yang terjadi adalah negara hanya
memperhatikan mereka yang memiliki kapasitas ekonomi yang secara logis sudah hidup
diatas kemapanan dan yang miskin akan semakin terpinggirkan. Sehingga dengan demikian
menjadi jelas bagaimana sulitnya paradigma ini jika diterapkan dalam konteks Indonesia.
;ang mana jika tetap berani diterapkan akan bisa dipikirkan seberapa kompleks persoalan
permasalah yang akan muncul dalam dikemudian hari.
-erbagai pelaksanaan di berbagai negara berkembang termasuk di Indonesia) ne&
public management justru menghadapi berbagai permasalahan serupa seperti yang terlampir
di atas. -ahkan lebih jauh melihat berbagai fenomena yang terjadi dalam sistem birokrasi
Indonesia berkaitan dengan penerapan paradigma ne& public management. Kematian
pemikiran ini semakin tampak ketika penulis melihat adanya muatan neo*lib dalam berbagai
penyelenggaran kebijakan publik yang dita&arkan oleh paradigma ne& public management.
Di mana semangat kapitalis mulai merasuki berbagai kebijakan*kebijakan yang diambil
dengan cara menjual belikan aset*aset negara) yang secara mendasar memiliki peran paling
penting dalam proses pelayanan terhadap masyarakat. Kemudian yang terjadi adalah pasar
mendominasi seluruh berbagai kebijakan yang ada dan mekanisme pasar menjadi sebuah
tuntutan paling utama dalam proses pelayanan. Karena itu) berangkat dari berbagai hal ini
penulis tetap berkesimpulan bah&a sebaik apapun berbagai kebijakan yang dita&arkan
-
7/24/2019 KMSP.doc
6/7
olehne& public management) paradigma ini tetap tidak dapat diterapkan dalam konteks dan
kondisi Indonesia saat ini.
Kesimpulan
Sebagai salah satu paradigma yang bergulat dalam proses reformasi birokrasi)
paradigma ne& public management mampu mena&arkan sebuah perubahan signifikan dalam
merubah sistem dan kinerja birokrasi Indonesia. Namun setiap paradigma selalu memiliki
kelebihan dan kekurangan. Paradigma ne& public management dalam konteks Indonesia
sendiri tidak dapat diterapkan secara utuh. Kondisi perekonomian masyarakat yang secara
umum masih di ba&ah standard dan keadaan perekonomian negara yang masih labil
menyebabkan paradigma ne& public management tidak dapat diterapkan secara utuh. (kan
tetapi ji&a entrepreneurship yang diusung oleh paradigma ne& public management adalah
salah satu poin penting yang dapat diadopsi oleh birokrasi Indonesia dalam mereformasi
kinerja birokrasi Indonesia.
KONTRADIKSI DAN KONFIK AKI!AT P"N"RAPAN NPM
Sejumlah kontradiksi dan konflik tatkala NP$ coba diterapkan di daerah*daerah di
Indonesia+
* Pertama) dalam hal manajemen kontrak) DP#D dipandang belum mampu
merumuskan
produk dan menetapkan standar kualitas bagi setiap instansi pemerintahan.
Pemerintahan daerah terdiri dari kepala daerah dan DP#D) keduanya merupakan
lembaga eksekutif dan legislatif yang sangat menentukan dalam pengambilan
kebijakan dilevel pemerintah daerah. Konsep NP$ belum sepenuhnya dipahami
oleh salah satu pihak ataupun kedua belah pihak) sehingga seringkali terjadi
kebijakan yang diambil belum mendukung terhadap pelayanan publik yang sesuai
dengan konsep NP$. (palagi jika di beberapa daerah) kekuatan dan pengaruh
politik menyebabkan hubungan kedua lembaga ini kurang harmonis) hal tersebut
bisa mengganggu kinerja dalam pembahasan maupun pengambilan keputusan
kebijakan yang berkaitan dengan kepentingan publik.
* Kedua) pola komando dalam bioraksi masih cukup kuat) di mana komunikasi lebih
bersifat atas*ba&ah ketimbang sebaliknya.
-
7/24/2019 KMSP.doc
7/7
Pola top*do&n yang terbentuk dijajaran birokrasi masih begitu kental) sehingga
partisipasi ba&ahan kepada atasan dalam rangka pengambilan keputusan masih
sangat minim. Padahal jika hal tersebut dikaitkan dengan permasalahan pelayanan
publik) seharusnya pola komunikasi lebih seimbang baik dari atas ke ba&ah maupun
sebaliknya. op manajer seringkali tidak mengetahui apa yang terjadi di lapangan
karena kurangnya informasi dari ba&ahan) dilevel ba&ahanpun komunikasi
seringkali tidak dapat dilaksanakan dengan baik akibat ego sektoral maupun
koordinasi yang kurang baik.