Kliping Terkait Pajak

20
PAJAK Insentif Pajak Belum DiterapkanTahun Depan Monday, 22 November 2010 JAKARTA (SINDO) – Pemerintah memastikan belum akan memberlakukan fasilitas keringanan pembayaran pajak (tax allowance) maupun pembebasan pembayaran pajak untuk masa tertentu (tax holiday) pada tahun depan. Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah masih mencari metode pemberian insentif supaya lebih spesifik. “Pemberlakuan tax allowance per Januari 2011 belum akan dilakukan. Kan ini masih dicari metode pemberian insentif lebih spesifik jadi tidak semua industri diberi,” kata dia di Jakarta kemarin. Dia mengatakan, saat ini pemerintah tengah menyusun sistem pemberian insentif baru yang hanya ditujukan bagi sektor usaha tertentu. Hal tersebut akan dituangkan dalam bentuk peraturan menteri keuangan (PMK) yang di dalamnya mengatur pemberian tax allowancedan tax holiday. Menurut Hatta, insentif keringanan pajak dan pembebasan pajak untuk jangka waktu tertentu tersebut merupakan fasilitas baru di luar yang sudah ada selama ini. Namun, insentif tersebut tidak akan menyasar semua industri,hanya diberikan kepada kegiatan penanaman modal baru di sektor usaha khusus yang memang membutuhkan. Lebih lanjut,kata dia,ke depan pemberian kedua fasilitas ini akan dikaitkan dengan rencana pembangunan kluster-kluster ekonomi dan kawasan industri, serta kawasan ekonomi khusus (KEK). Dia mengatakan,KEK tentu diperlakukan sama karena akan menjadiwilayahperdaganganbebas. Namun, khusus untuk kluster- kluster yang tidak terkategorikan,KEK itu harus dikelola secara khusus. “Misalnya industri sawit, ini kan sangat tidak tergerak untuk membangun industri hilirnya karena yield-nya sudah merasa tinggi. Dengan ekspor saja mereka sudah dapat USD1.000-an sehingga malah mesin industri negara lain yang bergerak,”tuturnya. Menteri Keuangan Agus Martowardojo sebelumnya mengatakan, untuk meningkatkan daya saing usaha,pihaknya bersama sejumlah kementerian/ lembaga (K/L) tengah menggodok ketentuan baru insentif bagi kegiatan penanaman modal di Indonesia. (bernadette lilia nova)

Transcript of Kliping Terkait Pajak

Page 1: Kliping Terkait Pajak

PAJAK

Insentif Pajak Belum DiterapkanTahun Depan

Monday, 22 November 2010 JAKARTA (SINDO) – Pemerintah memastikan belum akan memberlakukan fasilitas keringanan pembayaran pajak (tax allowance) maupun pembebasan pembayaran pajak untuk masa tertentu (tax holiday) pada tahun depan.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah masih mencari metode pemberian insentif supaya lebih spesifik. “Pemberlakuan tax allowance per Januari 2011 belum akan dilakukan. Kan ini masih dicari metode pemberian insentif lebih spesifik jadi tidak semua industri diberi,” kata dia di Jakarta kemarin. Dia mengatakan, saat ini pemerintah tengah menyusun sistem pemberian insentif baru yang hanya ditujukan bagi sektor usaha tertentu. Hal tersebut akan dituangkan dalam bentuk peraturan menteri keuangan (PMK) yang di dalamnya mengatur pemberian tax allowancedan tax holiday. Menurut Hatta, insentif keringanan pajak dan pembebasan pajak untuk jangka waktu tertentu tersebut merupakan fasilitas baru di luar yang sudah ada selama ini.

Namun, insentif tersebut tidak akan menyasar semua industri,hanya diberikan kepada kegiatan penanaman modal baru di sektor usaha khusus yang memang membutuhkan. Lebih lanjut,kata dia,ke depan pemberian kedua fasilitas ini akan dikaitkan dengan rencana pembangunan kluster-kluster ekonomi dan kawasan industri, serta kawasan ekonomi khusus (KEK). Dia mengatakan,KEK tentu diperlakukan sama karena akan menjadiwilayahperdaganganbebas. Namun, khusus untuk kluster-kluster yang tidak terkategorikan,KEK itu harus dikelola secara khusus.

“Misalnya industri sawit, ini kan sangat tidak tergerak untuk membangun industri hilirnya karena yield-nya sudah merasa tinggi. Dengan ekspor saja mereka sudah dapat USD1.000-an sehingga malah mesin industri negara lain yang bergerak,”tuturnya. Menteri Keuangan Agus Martowardojo sebelumnya mengatakan, untuk meningkatkan daya saing usaha,pihaknya bersama sejumlah kementerian/ lembaga (K/L) tengah menggodok ketentuan baru insentif bagi kegiatan penanaman modal di Indonesia. (bernadette lilia nova)

Page 2: Kliping Terkait Pajak

Penghapusan PPN tak turunkan tarif angkutan umumSelasa, 23/11/2010 18:30:48 WIBOleh: Raydion Subiantoro

JAKARTA: Penghapusan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10% bagi kendaraan pelat kuning dinilai belum bisa menggairahkan kembali pasar angkutan umum berbasis jalan.

Ketua Komite Tetap Angkutan Darat dan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Kadin Murphy Hutagalung mengatakan penghapusan PPN itu tidak akan menurunkan tarif angkutan umum karena beban operasional perusahaan yang sudah cukup besar.

Dia menuturkan penghapusan PPN itu hanya meringankan beban operasional perusahaan.

"Beban operasional kami saat ini mencapai 80%, atau jauh dari ideal yang sebesar 40%. Mengenai tarif, kemungkinan belum bisa turun," jelasnya sore ini.

Kendati demikian, dia mengapresiasi pemerintah yang mau menghapuskan PPN 10%.

"Ini menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap angkutan umum. Kami harapkan akan ada lagi kebijakan lainnya seperti pemberian BBM yang disubsidi, berbeda dengan kendaraan pribadi," katanya.

Murphy mengatakan BBM merupakan variabel yang cukup besar dalam beban operasional, yakni sekitar 30%.

"Kalau perusahaan angkutan umum mendapatkan harga BBM yang lebih rendah dibandingkan dengan kendaraan pribadi, itu akan sangat signifikan." (arh)

Page 3: Kliping Terkait Pajak

Penerimaan pajak DJP Jatim II baru 71%Senin, 22/11/2010 13:52:19 WIBOleh: Dwi Wahyuni SIDOARJO, Jatim: Penerimaan pajak di wilayah kerja Direktorat Jendral Pajak (DJP) Jatim II baru bisa mencapai 71% atau sekitar Rp5,9 triliun dari target tahun ini sebesar Rp8,3 triliun.

Kakanwil DJP Jatim II Erwin Silitonga mengemukakan penerimaan pajak tersebut sampai dengan posisi 19 November 2010.

Sebagian besar dari realisasi penerimaan pajak tersebut dari PPh, yakni sekitar Rp2,86 triliun atau sebesar 48,3%. Posisi kedua adalah PPN, yakni sebesar Rp1,82 triliun (30,8%), dan sisanya PBB senilai Rp1,14 triliun atau sekitar 19,3%, dan pajak lain-lain Rp89 miliar.

"Mengingat waktunya yang tinggal 1,5 bulan lagi, realisasi penerimaan pajak di wilayah kerja DJP II itu relatif kecil. Namun, kami tidak boleh menyerah untuk berusaha maksimal agar dapat melampui target yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp8,3 triliun," kata Erwin.

Dia menegaskan hal itu seusai membuka Final Hi School tax Competition 2010 wilayah DJP Jatim II di Sidoarjo, hari ini.

Menurut dia, sejauh ini belum ada evaluasi apakah kelambanan penerimaan pajak ini karena ada unsur pembangkangan oleh wajib pajak terkait dengan kasus Gayus.

Yang jelas, lanjutnya, sampai Oktober 2010 nilai tunggakan pajak di wilayah kerja DJP Jatim II tercatat Rp415,09 miliar untuk pajak non PBB serta Rp493,28 miliar untuk PBB.

Sebagian besar dari tunggakan pajak itu justru dari Wajib Pajak (WP) badan, khususnya instansi swasta. Sebagaimana diketahui, wilayah kerja DJP Jatim II meliputi 17 kabupaten di Jatim, a.l. Sidoarjo, Gresik, Pacitan, Sumenep, Bangkalan, Jombang dan Ngawi, Madiun dan Ponorogo.

Per November 2010 total WP yang tercatat di DJP Jatim II sebanyak 675.000. Dari jumlah tersebut sekitar 50.000 merupakan WP badan.

Sementara itu, tingkat pengembalian SPT pajak tahun ini baru mencapai 58,16% untuk WP perorangan, dan 35,8% untuk WP badan. Realisasi tersebut masih dibawah target sebesar 65%.

"Akan tetapi yang terpenting bagi kami adalah pengembalian SPT tersebut dibarengi dengan penyetoran kewajiban pajaknya, bukan hanya sekadar laporan informasi dari WP," kata dia.

Erwin berharap lewat berbagai upaya sosialisasi WP menjadi tergugah untuk dapat memenuhi kewajibannya menyetor pajak.

Page 4: Kliping Terkait Pajak

Aturan wajib pajak pribadi diperkuatSelasa, 23/11/2010 10:07:36 WIBOleh: Achmad Aris & Agust Supriadi

JAKARTA: Pemerintah memperkuat aturan penarikan pajak dari orang pribadi guna meningkatkan penerimaan negara.

Upaya penggalian potensi penerimaan pajak tersebut diatur dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak tertanggal 5 November 2010 bernomor SE-113/PJ/2010 tentang Penggalian Potensi dan Pengamanan Penerimaan Pajak Waib Pajak Orang Pribadi Baru.

"Kantor Pelayanan Pajak Pratama bertanggung jawab melakukan penggalian potensi dan pengamanan penerimaan pajak WP OP [wajib pajak orang pribadi] baru," tulis Dirjen Pajak Mochamad Tjiptardjo dalam SE itu yang diperoleh Bisnis kemarin.

Penerbitan aturan baru itu didorong oleh masih rendahnya realisasi penerimaan pajak per akhir Oktober 2010, di mana Direktorat Jenderal Pajak harus bekerja lebih keras mengamankan target penerimaan pajak tahun ini.

Sebelumnya, data Ditjen Pajak mencatat realisasi penerimaan pajak nonmigas per 31 Oktober 2010 baru mencapai Rp442,89 triliun atau 73,1% dari target APBNP 2010 sebesar Rp606,11 triliun, sehingga ada kekurangan penerimaan sebesar Rp163,11 triliun.

Dalam SE itu dijelaskan, penggalian potensi dilakukan berdasarkan hasil pemetaan potensi melalui kegiatan ekstensifikasi berbasis properti, khususnya tempat kegiatan usaha (pusat bisnis), pemberi kerja, dan profesi (termasuk asosiasi), dan monografi fiskal.

Sementara itu, pengamanan penerimaan pajak WP OP baru dilakukan berdasarkan pemantauan dari kegiatan-kegiatan, seperti optimalisasi pengawasan terhadap WP OP baru pengusaha tertentu dan pelaksanaan pembinaan, edukasi, dan pelayanan perpajakan.

Tjiptardjo juga meminta agar Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pajak atau Dinas Pendapatan Daerah, untuk menyukseskan kegiatan penggalian potensi dan pengamanan penerimaan pajak WP OP baru.

KPP Pratama juga diminta untuk berkoordinasi dan mengikutsertakan pihak ketiga seperti asosiasi pedagang, pengelola pasar, pengelola pusat perdagangan, atau perhimpunan penghuni apartemen.

"[KPP Pratama] juga harus melakukan upaya-upaya lain dalam mengamankan target extra effort sesuai dengan kondisi dan potensi wilayah kerja masing-masing," tegas Tjiptardjo.

Tax holiday

Masih di seputar penerimaan negara dari perpajakan, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa kemarin mengatakan pemberian insentif pajak berupa tax allowance dan tax holiday belum dapat dilakukan sampai Januari 2011.

Keterlambatan itu, jelasnya, terjadi karena ada perubahan metode pemberian insentif menjadi lebih spesifik atau berdasarkan pesanan khusus investor (tailor made).

Page 5: Kliping Terkait Pajak

Seperti diketahui, pemerintah tengah menyusun sistem pemberian insentif baru yang hanya ditujukan bagi sektor usaha tertentu melalui penerbitan bentuk Peraturan Menteri Keuangan (PMK) mengenai pemberian keringanan pajak (tax allowance) dan penundaan pembayaran pajak untuk jangka waktu tertentu (tax holiday).

Badan Kebijakan Fiskal pernah menjanjikan paket regulasi tersebut terbit per 1 November 2010, tetapi belum ada titik cerah karena pemerintah menilai masih perlu waktu untuk mengharmonisasi Undang-Undang Perpajakan dan Undang-Undang Penanaman Modal.

Menurut Hatta, tax allowance dan tax holiday merupakan fasilitas baru di luar fasilitas yang sudah diterapkan selama ini. Kedua fasilitas tersebut hanya diberikan bagi kegiatan penanaman modal baru di sektor usaha khusus yang memang membutuhkan.

Secara terpisah, Chris Canter, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Investasi dan Perhubungan, menilai payung hukum mengenai kebijakan insentif fiskal sangat dibutuhkan investor yang ingin masuk ke Indonesia.

Namun, dia menilai skema pemberian insentif harus selektif dengan memperhatikan skala dan besar modal yang ditanamkan, serta sektor usaha.

“Jangan seperti dulu, dijanjikan investasi di daerah tertinggal akan mendapatkan insentif, tapi tidak jelas insentifnya apa. Ini harus jelas dengan menggunakan tailor made policy,” ujarnya, kepada Bisnis kemarin.

Ke depan, paparnya, pemerintah sebaiknya tidak memberikan perlakuan khusus hanya bagi industri tertentu karena sifatnya tidak legal dan rentan terjadi korupsi, kolusi dan nepotisme.

“Karenanya perlu ada aturan legalnya. Tidak masalah kapan terbitnya, apakah November atau Januari [2011], yang penting aturannya dibuat sebaik mungkin,” paparnya.

Page 6: Kliping Terkait Pajak

2011 Barang Masuk Ke Malaysia Bebas PajakPosted by Redaksi on November 23, 2010 ·

* Paket Murah Belanja Malaysia Akhir Tahun

MEDAN (Berita): Direktur Tourism Malaysia untuk Sumatera Suhaimi Abu Hassan menegaskan tahun 2011 barang-barang yang akan masuk ke Malaysia akan terbebas dari pajak sehingga produk ternama dan bermerek terkenal yang ada di sana akan dijual dengan harga sangat murah.

Hal itu diungkapkannya di sela acara peluncuran dan peresmian paket ‘Belanja Malaysia Akhir Tahun (Malaysia Year End Sale Promo) di Centrepiece Merdeka Walk Medan akhir pekan lalu. Paket ini adalah paket termurah ke luar negeri yang pernah ada. Bagaimana tidak, masyarakat hanya cukup mengeluarkan Rp880.000 sudah mendapatkan Ticket PP dan akomodasi selama 3 hari 2 malam di Hotel bintang empat sekaligus transfer dari airport ke Hotel di Penang.

Ia juga menawarkan Rp1.080.000 kepada masyarakat untuk berwisata ke Kuala Lumpur dan sudah mendapatkan ticket PP serta akomodasi selama 3 hari 2 malam. Atau pilihan lainnya, masyarakat sudah dapat menikmati nikmatnya bermain dan berwisata ke Genting hanya dengan Rp1.180.000 selama 3 hari 2 malam. Masa promosi ini hanyalah 3 hari saja yaitu mulai tanggal 19 sampai 21 November 2010. Namun untuk promo belanja murah akhir tahun berlangsung 20 Nopember 2010 hingga 3 Januari 2011.

Sedangkan paket wisata murah yang telah berlangsung tiga hari pada akhir pekan lalu itu merupakan kerjasama dengan travel agent yang selama ini mendukung Tourism Malaysia. Diantaranya adalah Trophy Tour, Jess N Co, Eva Prima Travel, Kings Travel, Crown Travel dan Worta Holiday. Airlines pun tak mau ketinggalan untuk mendukung acara ini, diantaranya yaitu Malaysia Airlines, Firefly dan Sriwijaya Air.

Suhaimi didampingi Wakil Direktur Tourism Malaysia untuk Sumatera, Azidin Md Bidi mengatakan bahwa acara ini adalah sengaja disuguhkan bagi masyarakat yang ingin berlibur ke luar negeri dengan budget yang terbatas.

Mengingat baru saja melewati Hari Raya Aidul Fitri dan Aidul Adha, Suhaimi berfikiran bahwa pasti di akhir tahun masyarakat sudah mempersiapkan waktu untuk berlibur bersama keluarga. Dan ke luar negeri adalah pilihan yang sangat diinginkan oleh masyarakat. Namun, beliau yakin dengan adanya paket menarik yang ditawarkan oleh Tourism Malaysia ini, semua orang pasti akan memiliki kesempatan untuk dapat berlibur ke luar negeri, khususnya Malaysia.

Disamping Malaysia adalah negara terdekat dengan keaneka ragaman tempat wisata dan tempat berlibur yang sangat menarik di Malaysia pun sedang berlangsung acara Belanja Malaysia Akhir Tahun. Dimana dalam program ini, sebanyak 300 benda yang dijual dengan harga super miring. Bukan hanya murah tapi juga berkualitas tinggi dan merupakan barang-barang branded ternama.

Suhaimi berharap dengan adanya Malaysia Year End Sale Exhibition 2010 ini, akan dapat mengedukasikan masyarakat tentang pariwisata di Malaysia sekaligus menginformasikan masyarakat bahwa berlibur ke luar negeri bukan berarti harus mengeluarkan budget besar dan harus memiliki uang banyak. Namun dengan paket yang hemat dan berkualitas , masyarakat dapat berwisata sekaligus belajar.

“Ini merupakan tujuan dari Tourism Malaysia untuk mengadakan acara ini sekaligus mengajak masyarakat Indonesia untuk berwisata belanja ke Malaysia dengan budget yang tidak memusingkan pikiran,” katanya.

Page 7: Kliping Terkait Pajak

Hong Kong Terapkan Pajak Properti 15 Persen

Senin, 22 November 2010 | 16:39 WIB

HONG KONG, KOMPAS.com - Harga properti yang terus melambung membuat Pemerintah Hongkong prihatin. Mulai Sabtu (20/11) lalu, pemerintah menerapkan pajak pembelian properti sebesar 15 persen.

Menteri Keuangan John Tsang mengatakan, pajak tersebut berlaku bagi rumah yang dijual dalam waktu enam bulan terakhir. Selain mengenakan pajak, pemerintah akan menaikkan persyaratan uang muka untuk properti seharga HK$ 12 juta ke atas. Panjar itu naik dari 40 persen menjadi 50 persen dari harga properti.

“Berbagai aturan baru ini sepertinya akan berdampak besar terhadap harga properti di Hongkong," kata Donna Kwok, Ekonom HSBC Holdings Plc dalam laporannya.

Sejak awal tahun 2009, harga properti di Hongkong sudah naik lebih dari 50 persen. Kenaikan ini memicu inflasi tinggi. Sementara itu, Bank Sentral Honkong tidak bisa menaikkan suku bunga acuan, karena nilai tukar dolar Hongkong dipatok terhadap dolar AS

SUBSIDI

BPH MIGAS : Subsidi BBM Hanya Untuk Kendaraan Roda Dua dan

Angkutan Umum Selasa, 23 November 2010 | 14:04 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Anggota Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) Agus Budi Suhartono, menyatakan pemakaian bahan bakar minyak bersubsidi hanya untuk kendaraan roda dan angkutan umum. "Subsidi hanya untuk roda dua dan angkutan umum plat kuning," katanya. Pembatasan itu memerlukan persetujuan dari DPR untuk diterapkan awal tahun depan.

Ia menjelaskan, pemerintah memiliki dua opsi untuk pembatasan tahun depan. Pertama adalah opsi hanya roda dua dan kendaraan umum plat kuning yang diberi subsidi. Opsi lainnya kedua kendaraan pribadi masih bisa mendapat subsidi untuk selama diproduksi tahun 2005 kebawah.

Opsi pertama cenderung dipilih, karena dinilai lebih aman dan mudah ketimbang opsi kedua."Kalau opsi kedua masih ada eksesnya, dan penerapannya lebih sulit," katanya. Ia juga menegaskan persiapan yang berat yang harus dilakukan pemerintah jika menjalankan opsi kedua tersebut.

Pemerintah akan melarang mobil produksi tahun 2005 ke atas atau semua kendaraan roda empat pelat hitam menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Premium. Opsi yang digunakan adalah menggunakan mekanisme distribusi tertutup mulai Januari tahun depan.

Penerapan sistem distribusi tertutup ini, dilakukan pada awal 2011 untuk mengantisipasi lonjakan penggunaan bahan bakar bersubsidi. Tahun ini saja volume bahan bakar bersubsidi membengkak 8

Page 8: Kliping Terkait Pajak

persen dari kuota 36,5 juta kiloliter. Jika tak dibatasi, pada tahun depan konsumsi bahan bakar bersubsidi bakal naik 10 persen dari kuota 38,5 juta kiloliter.

Fadel berharap jatah BBM subsidi nelayan ditambah

JAKARTA. Pemerintah akan membatasi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) subsidi tahun depan. Kementerian Perikanan dan Kelautan berharap jatah BBM subsidi tersebut dialihkan bagi nelayan.

Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhamad beralasan jatah BBM subsidi bagi nelayan selama ini masih kurang. Dia mengatakan, kebutuhan BBM subsidi nelayan bisa mencapai 2,1 juta kiloliter per tahun namun yang terpenuhi hanya 1,5 juta kiloliter saja. "Kami telah berusaha minta penambahan ke Pertamina dan Komisi VII DPR," katanya saat dihubungi KONTAN, Selasa (23/11).

Menurut Fadel, BBM subsidi sangat penting bagi keperluan nelayan dalam mencari ikan. Karena itu, dia berharap kebutuhan nelayan bisa terpenuhi.

Seperti diketahui, tahun depan pemerintah akan membatasi konsumsi BBM subsidi. Ini karena konsumsi BBM subsidi tahun ini melebihi jatah yang ditetapkan.

Pemerintah Dituntut Mulai Kurangi Subsidi BBM Senin, 22 November 2010 18:22 WIB

JAKARTA--MICOM: Harga jual energi (listrik dan BBM) di Indonesia yang masih terlalu rendah membuat investor asing tidak tertarik menanamkan modal di bidang energi. Untuk itu, pemerintah harus mulai mengurangi subsidi agar bisa mencapai harga keekonomian pasar.

Hal itu disampaikan Executive Director International Energy Agency (IEA) Nobuo Tanaka di sela-sela peluncuran World Energy Outlook (WEO) 2010 di gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, Senin (22/11).

"Secara politik memang berat. Namun, kami sangat merekomendasikan harga jual energi ditingkatkan ke depannya. Kalau tidak, investasi tidak akan terjadi," imbuh Tanaka.

Lebih lanjut, Tanaka menyatakan anggaran subsidi listrik dan BBM yang cenderung meningkat tiap tahun. Tanaka pun menyarankan agar pemerintah mulai mengurangi subsidi agar harga jual energi Indonesia bisa bersaing di pasaran luar.

Sebagai ilustrasi, negara seperti Arab Saudi memiliki sumber daya energi yang memadai dan penjualan di pasar luar lebih besar ketimbang konsumsi domestik. Dengan harga yang tinggi, sambung Tanaka,

Page 9: Kliping Terkait Pajak

investasi di Arab Saudi lebih mungkin terjadi karena adanya profit. "Untuk kasus Indonesia, sayangnya, negara Anda, konsumsi dalam negerinya besar sekali," imbuh Tanaka.

Pedagang Temanggung Dapat Subsidi Kios 30 Persen

REPUBLIKA.CO.ID,TEMANGGUNG--Tarik ulur rencana renovasi Pasar Legi Parakan, Kabupaten Temanggung tampaknya mulai mengendor dan mulai ada titik temu. Pemkab sepakat memberi subsidi kepada para pedagang sebesar 30 persen dari harga yang dipatok.

‘’Untuk membangun pasar itu, saat ini sudah sampai tahap penjaringan calon investor,’’ terang Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi dan UMKM Kabupaten Temanggung, Ir Rony Nurhastuti, Senin (22/11).

Saat ini, kata Rony, pihaknya telah mengumpulkan sedikitnya lima perusahaan yang siap untuk membangun dan mengelola pasar yang dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda tersebut. Kelima perusahaan jasa konstruksi itu, nantinya akan diseleksi secara terbuka, sehingga hanya ada satu pemenang. ‘’Pembangunan kita rencanakan mulai April tahun depan,’’ kata Rony.

Kelima calon investor tadi adalah PT Teraguna dan PT Wira Bima Prasanya dari Semarang, PT Inspirasi Jelas Itkoni dari Jakarta, kemudian PT Ampuh dari Solo dan PT Widya Satria dari Surabaya. “Tahap prakualifikasi akan berakhir pada 29 November ini. Jadi masih ada kesempatan untuk menambah pendaftar yang akan ikut membangun Pasar Legi,” kata Rony menambahkan.

Selanjutnya, hingga 29 Desember akan dilakukan tahap kualifikasi untuk memilih siapa yang paling layak dan mampu membagun serta mengelola pasar terbesar kedua di Kabupaten Temanggung ini. Pasar Legi Parakan, terakhir direnovasi tahun 1925.’’Setelah ada yang terpilih, dilanjutkan penandatanganan MoU dengan bupati.’’

Menyinggung soal pasar penampungan sementara (darurat), Rony mengatakan, pembangunannya direncanakan bulan Januari 2011 mendatang oleh rekanan pemenang. Lokasinya akan menggunakan lahan pertanian milik warga dan lapangan Mr Roem Parakan yang ditargetkan selesai selama 100 hari. ”Sehingga April pedagang sudah mulai menempati kios darurat,” lanjutnya.

Pemerintah Jajaki Skema Subsidi LangsungSelasa, 16 November 2010 | 10:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.com - Program pembatasan bahan bakar minyak (BBM) belum juga terang benar, kini pemerintah mulai membahas lagi opsi baru skema pemberian subsidi bagi rakyat. Yang terbaru, pemerintah berniat mengubah skema pemberian subsidi BBM dari saat ini subsidi harga ke subsidi langsung.

Page 10: Kliping Terkait Pajak

Pejabat sementara (Pjs) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Agus Suprijanto menjelaskan, saat ini pemberian subsidi tak terarah atau tepat sasaran, karena justru lebih banyak dinikmati kalangan masyarakat kelas atas. Dia menjelaskan, skema baru ini bukan berarti menghapus subsidi, namun sekadar memfokuskan program subsidi. "Jadi subsidi tidak berbentuk subsidi harga," ujar dia kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Agus menyatakan, salah satu skema subsidi baru nanti bisa seperti bantuan langsung tunai (BLT). Langkahnya, bisa meniru kebijakan food stamp yang saat ini berjalan di Amerika Serikat (AS).

Food stamp adalah kebijakan bantuan langsung tunai bagi warga miskin AS. Subsidi ini untuk membantu pembelian kebutuhan pokok, dengan besaran bantuan 80 dollar AS per bulan. "Nah, bentuk subsidinya bisa BLT, pemberian kupon bensin, kupon minyak tanah," katanya.Tapi, kata Agus, keputusan final semua rencana itu ada di tangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Menghapus subsidi

Catatan saja, skema ini adalah opsi pemerintah yang kesekian kali. Sebelum ini, pemerintah menyiapkan beberapa skema pembatasan subsidi BBM. Sebut saja pembatasan konsumsi BBM bagi mobil pribadi, hingga penerapan kartu kendali (smart card).

Awalnya, rencana pembatasan konsumsi BBM yang bertujuan menekan subsidi dilakukan Oktober lalu. Namun, belakangan mundur hingga Januari 2011 akibat ketidaksiapan infrastruktur. "Harapan kami, Januari nanti semua sudah bisa berjalan di seluruh Indonesia," ucap Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.

Kini, pemerintah kembali mengkaji opsi BLT. Opsi itu bisa berfungsi sebagai transisi hingga penghapusan subsidi benar-benar dilakukan. Menteri Keuangan Agus Martowardojo menegaskan, pemerintah memang akan tetap konsisten menghapus subsidi.Dalam roadmap Kementerian Keuangan, anggaran subsidi sudah tidak lagi mendapat alokasi dalam lima tahun mendatang. Penghapusan subsidi dilakukan untuk subsidi pertanian pada tiga tahun mendatang, subsidi listrik dihapus empat tahun ke depan, dan subsidi BBM berakhir lima tahun mendatang.

Vice President Komunikasi PT Pertamina Mochamad Harun mengatakan, semakin cepat program subsidi dihapuskan semakin bagus bagi anggaran pemerintah. Catatan saja, hingga kini Pertamina memang mendominasi distribusi BBM subsidi.

Pencabutan subsidi BBM itu tidak akan berdampak pada bisnis Pertamina. "Tidak masalah jika harga jual BBM kami mengikuti mekanisme pasar," kata Harun. (Irma Yani, Bambang Rakhmanto/Kontan)

China Inisiasi Subsidi Atasi Kelangkaan Pangan

Page 11: Kliping Terkait Pajak

Kamis, 18 November 2010 - 11:18 wib

BEIJING- Pemerintah China akan memberlakukan program subsidi bagi keluarga miskin sebagai respon atas inflasi harga makanan yang menyentuh angka dua digit. Inflasi yang terus meningkat dari 3,6 persen bulan September, kemudian 4,4 bulan Oktober merpakan yang tertinggi dalam dua tahun terakhir. Sementara kenaikan harga pangan mencapai 10,1%. Demikian dilansir BBC, Kamis (18/11/2010).Pemerintah juga menyebutkan mereka juga belum akan melakukan kontrol harga bahkan jika kelangkaan gandum dan sayuran memburuk. Subsidi dianggap sebagai solusi yang lebih tepat.Dikabarkan pemerintah juga sedang mempertimbangkan pemberian penalti bagi bagi pihak-pihak yang melakukan penimbunan pangan. Menurut Wen Jiabao, pemerintah telah menciptakan formulasi untuk menekan kenaikan harga. "Kita harus memberikan perhatian lebih kepada permintaan dan penawaran pasar serta sektor harga karena hal-hal tersebut terkait langsung dengan kebutuhan dasar rakyat," tambah Wen. Pemerintah juga mengumumkan bahwa mereka akan memperbesar volume pasokan diesel setelah sektor industri melaporkan terjadinya kelangkaan bahan bakar. Perlu diingat, bahan bakar penting bagi proses distribusi pangan.(uky)

Price Ceiling

Waralaba Dilarang Ikat Harga JualKamis, 30 April 2009 | 21:23 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melarang pelaku waralaba melakukan penetapan harga mengikat karena dinilai melanggar Undang-Undang tentang Persaingan Usaha. Pemberi waralaba hanya boleh memberikan rekomendasi harga jual sepanjang tidak mengikat.

"Harga mengikat menghilangkan opsi masyarakat mendapatkan harga lebih murah," ujar Direktur Komunikasi KPPU, Djunaidi dalam konfrensi Pers di Kantor KPPU, Jakarta, Kamis (30/4). Rekomendasi hanya boleh mencantumkan batasan harga tertinggi dan tidak menentukan batas harga terendah.

Direktur Kebijakan Persaingan KPPU Taufik Ahmad menambahkan, dengan demikian waralaba dimungkinkan menjual barang serupa dengan harga yang berbeda. Bahkan, mereka dapat menjual dengan harga termurah.

Apabila terbukti melanggar, KPPU dapat mengenakan sanksi berupa denda dan pencabutan perjanjian. "Mereka akan dikenakan Undang-Undang Nomor 5, bukan karena melanggar perjanjian bisnis mereka," tambahnya.

KPPU telah menandatangani pedoman perjanjian terkait dengan waralaba pada 15 Maret lalu. Dalam

Page 12: Kliping Terkait Pajak

pedoman ini, waralaba dilarang melakukan penetapan harga jual mengikat, dan mencantumkan persyaratan membeli pasokan barang jasa lain dari pemberi waralaba. "Perjanjian waralaba tidak imun terhadap undang-undang," kata Djuanidi.

Harga Karet Melonjak ke Level Tertinggi Liputan6.com, Jakarta: Pergerakan harga karet untuk Senin (30/8) terpantau naik. Karet berjangka naik 1 persen menjadi 302 yen per kilogram atau 1.166 dolar per metrik ton. Level tersebut merupakan level tertinggi sejak 30 April lalu.

Naiknya harga karet disebabkan adanya pernyataan dari Bank Sentral Jepang yang akan memberlakukan kebijakan guna mengkontrol rally yen. Spekulasi tersebut memberikan sentimen positif mengingat sebelumnya rally yen justru menekan harga karet di pasar komoditi Jepang.

Sentimen positif lainnya datang dari imbas kenaikan harga minyak mentah yang hari ini naik kembali ke kisaran level 75 dolar per barel. Naiknya minyak disebabkan kebijakan Fed yang berencana menambah nominal stimulus bagi perekonomian Amerika Serikat.

Menurut analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting, pergerakan harga karet diperkirakan masih berpotensi naik. Ini menyusul positifnya kondisi perdagangan global pada hari ini.(www.vibiznews.com/BOG

Kebijakan HET Gas 3 Kg, Bom Waktu Buat SBYKRAMAT (Pos Kota) – Kebijakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro menyerahkan kewenangan kepada pemda mengatur harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji 3 kilo gram (kg), sama juga memberi hadiah ‘bom waktu’ kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Kebijakan Pak Purnomo ini merupakan bom waktu buat Presiden SBY,” ungkap S Zakaria, Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi), Rabu (21/10), menanggapi keluarnya Keputusan Menteri ESDM tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) pada akhir September lalu.

Sebab kebijakan tersebut, lanjutnya, justru merugikan rakyat kecil sebagai pengguna gas elpiji 3 kg.

Dengan diaturnya harga gas elpiji 3 kg dengan HET, ia memastikan harga di setiap daerah akan berbeda. Padahal namanya barang subsidi seharusnya dijual sama dimanapun masyarakat membelinya. Sama seperti membeli premium dan solar subsidi di SPBU. “Apa bedanya premium dan solar bersubsidi tersebut dengan gas elpiji 3 kg,” kataya balik bertanya.

Ia khawatir dengan menyerahkan masalah HET ke tangan pemda, maka yang paling terpukul nanti adalah rakyat kecil yang tinggal di pelosok daerah. “Mereka yang tinggal di pelosok daerah akan membayar harga gas elpiji 3 kg jauh lebih mahal dibanding orang yang bermukim di kota,” cetusnya.

Page 13: Kliping Terkait Pajak

Bahkan kebijakan ini justru menguntungkan juragan gas. Mereka bisa bermain mata dengan orang pemda agar menaikkan biaya angkut lebih besar. Pengalaman ini pernah terjadi saat menetapkan HET untuk minyak tanah dulu.

Reaksi serupa juga dikatakan Pengamat Perminyakan Kurtubi. “Kebijakan Menteri ESDM menyerahkan HET ke pemda benar-benar ngawur,” katanya dengan ketus.

Menurutnya, kebijakan harga gas elpiji 3 kg harus tetap dikendalikan pemerintah pusat bukan dilimpahkan ke pemda, mengingat ini merupakan bagian dari kebijakan energi nasional.

Kalau harga gas elpiji 3 kg di daerah berbeda, ia khawatir akan terjadi pengalihan gas elpiji 3 kg dari satu daerah ke daerah lain.

Akibatnya nanti terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kg, karena daerah yang harga jual gas elpiji lebih murah banyak terserap pasar.

KTNA Pahami Kenaikan Harga PupukJAKARTA--Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) memahami keputusan pemerintah menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi meski menyadari kebijakan itu bakal menggerus keuntungan petani. Padahal, keuntungan yang didapat dari kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dan beras baru dinikmati satu kali musim panen.

Ketua KTNA, Winarno Tohir, mengatakan, kenaikan harga pupuk memang tidak bisa dihindari akibat berkurangnya alokasi anggaran subsidi pada APBN 2010. ''Kita menerima keputusan pemerintah, walaupun berkurang tapi petani masih dapat untung dari kenaikan HPP awal tahun ini,'' jelasnya di Jakarta, Kamis (9/4).

Winarno menyatakan, adanya kenaikan HPPtelah mengatrol keuntungan petani sampai Rp 1,2 juta per hektare. Tambahan keuntungan tersebut sudah dirasakan petani yang melakukan panen padi pada periode Januari sampai Maret. Dengan kenaikan harga pupuk rata-rata 35 persen mulai Jumat (9/4), lanjutnya, keuntungan tambahan yang diperoleh petani tergerus sekitar Rp 250 ribu sampai Rp 300 ribu per hektare. ''Yah, masih untung sekitar Rp 900 ribu,'' urainya.

Winarno melanjutkan, hal paling penting yang perlu mendapatkan perhatian pasca pengumuman kenaikan HET pupuk adalah perihal ketersediaan pupuk di pasaran. Berdasarkan pengalaman lalu, selama sepekan setelah kenaikan pupuk akan terjadi kelangkaan lantaran banyak oknum yang melakukan penimbunan. ''Mereka menimbun untuk cari untung,'' katanya mengingatkan

Batasi Harga Tiket ke Padang

Page 14: Kliping Terkait Pajak

MARAKNYA maskapai penerbangan yang menaikan harga tiket pesawat ke Padang membuat Departemen Perhubungan (Dephub) langsung mengambil tindakan tegas. Setiap maskapai yang membuka jalur penerbangan ke kota gadang tersebut hanya diperbolehkan menjual tiket dengan harga tertinggi Rp 1 juta.

"Keputusan ini diambil setelah melakukan pertemuan dengan seluruh maskapai. Maskapai diminta tidak mencari keuntungan dari bencana yang terjadi di Sumatera Barat. Harag Rp 1 juta sudah termasuk pajak dan lainnya," kata Dirjen Perhubungan Udara Dephub Herry Bakti S Gumay, Sabtu 3 Oktober.

Mantan Administrator Bandara Soekarno-Hatta itu mengatakan, pemberlakukan kebijakan pembatasan harga tiket tersebut berlaku hari ini (Sabtu) sampai 2 bulan ke depan. Namun, jika sebelum dua bulan, masa recovery bencana gempa di Padang sudah selesai, maka harga tiket sudah dapat kembali normal.

"Target dua bulan. Kita juga menunggu perkembangan. Kalau sudah normal sudah kembali normal. Keputusan ini diambil sesuai dengan keputusan rapat kabinet terbatas yang dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla, tentang lama waktu recovery gempa Sumatera hingga dua bulan," ujar Herry.

Dijelaskannya, Dephub sudah menyiapkan solusi agar maskapai tidak mengalami kerugian selama terbang ke Padang. Yaitu dengan membebaskan biaya Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP) bagi maskapai serta airport tax atau Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) bagi penumpang.

"PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Miangkabau sudah setuju. Kebijakan ini sebagai kompensasi pembatasan harga tiket," katanya.

Dikatakan Herry, penetapan harga tertinggi tiket tujuan Padang, merupakan jawaban atas keluhan masyarakat terkait variasi harga yang ditetapkan maskapai, di mana sejumlah maskapai dinilai menetapkan harga di atas batas kewajaran dan mengambil kesempatan di balik musibah untuk meraup keuntungan.

"Jika ada maskapai yang tidak patuh terhadap komitmen ini dan menetapkan tarif maksimum di atas Rp 1 juta, akan langsung kami beri sanksi. Saat itu juga, rute penerbangan regulernya ke sana akan kami cabut. Kalau ada maskapai yang memasang harga di bawah Rp 1 juta, itu lebih bagus," tegasnya. (jpnn)

Disiapkan, Perpres Wajib Pasok CPO

Page 15: Kliping Terkait Pajak

JAKARTA- Jawa Pos (22/06/07) - Sudah sepekan pemerintah menaikkan pungutan ekspor (PE) minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunannya. Namun, hingga kini harga minyak goreng belum juga turun ke level yang ditoleransi Rp 6.800 per kilogram. Kontan hal itu membuat pemerintah risau.

Menteri Perindustrian Fahmi Idris mengusulkan kebijakan PE CPO diganti dengan Domestic Market Obligation (DMO) plus. Dalam DMO plus, pemerintah tak hanya mengatur kebijakan kuota pasokan CPO untuk kebutuhan industri hilir di tanah air. Namun, juga mengatur ketetapan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng dan sanksi tegas bagi produsen yang lalai menyediakan pasokan CPO di dalam negeri.

"Rencananya, kebijakan DMO dibuat dalam bentuk peraturan presiden (Perpres). Itu jika kenaikan PE tidak kunjung efektif menurunkan harga minyak goreng curah di pasar dalam negeri hingga Rp 6.800 per kilogram," ujar Fahmi di gedung Depperin kemarin.

Seperti diwartakan, pekan lalu pemerintah telah menaikkan pungutan ekspor CPO dan turunannya dengan tarif bervariasi. Kebijakan itu untuk menjamin kepastian pasokan CPO domestik, sehingga diharapkan menurunkan harga minyak goreng. "Kita perlu DMO plus yang utuh. Saat ini, prosesnya sudah lompat ke regulasi, sebab imbauan saja ternyata tidak mempan menggugah kesadaran produsen," sebutnya.

Penerapan DMO plus harus disertai sanksi jika produsen tidak memasok CPO-nya ke dalam negeri. "Pada dasarnya kebijakan DMO plus sebagai alternatif kalau formula PE tidak mencapai tujuan. Depperin dan Departemen Pertanian sudah setuju," tegasnya.

Saat ini, pembahasan konsep DMO plus sedang dimatangkan secara lintas sektoral di Depkeu, Kantor Menko Perekonomian, Deptan, Depdag, dan Depperin. Salah satu butir yang segera ditetapkan adalah HET minyak goreng Rp 6.800 per kilogram. Mengenai sanksi bagi produsen bandel, Fahmi mengaku masih dirumuskan. "Misalnya kewajiban menyuplai satu ton, kalau tak bisa melaksanakan dirumuskan sanksinya seperti apa," terangnya.

Di tempat terpisah, Menteri Pertanian Anton Apriyantono mengatakan pemerintah sudah mengkaji dampak penerapan PE CPO agar tidak merugikan kepentingan petani plasma. Terutama menyangkut berkurangnya windfall profit atau keuntungan yang diperoleh dari melonjaknya harga di pasar dunia. "Kita coba rumuskan formulanya dengan baik. Semuanya harus pada porsi yang adil," jelasnya.

Page 16: Kliping Terkait Pajak

Floor Price

Harga Batu Bara DiaturHarian Kompas, Senin, 30 Juni 2008 | 03:00 WIBJakarta, Kompas – Pemerintah akan menetapkan aturan baru soal harga jual batu bara. Harga batu bara untuk pasar domestik tidak boleh lebih tinggi dari harga terendah batu bara ekspor. Ini merupakan salah satu kebijakan jangka pendek yang diambil pemerintah untuk meningkatkan jaminan pasokan batu bara ke PLN.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, Sabtu (28/6) di Jakarta, mengemukakan, aturan itu segera dikeluarkan dalam bentuk peraturan menteri tentang kebijakan harga batu bara untuk kewajiban memasok ke dalam negeri.

”Sebenarnya kita sudah punya kebijakan memasok batu bara ke dalam negeri, tapi PLN kesulitan menetapkan harga karena tidak punya patokan harga batu bara di pasar,” jelas Purnomo.

Sekitar 30 persen dari total produksi batu bara digunakan ke domestik. Total produksi batu bara tahun lalu mencapai 215 juta ton, sekitar 34 juta ton di antaranya dipasok untuk kebutuhan pembangkit listrik milik PLN ataupun swasta.

PLN hanya dapat bocoran

Suplai batu bara ke PLN sebagian besar berasal dari Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) dan sebagian dari perusahaan pemegang kuasa pertambangan.

PLN membuat perjanjian pembelian batu bara setiap tahun untuk menyesuaikan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Direktur Pengusahaan Batu Bara Direktorat Jenderal Mineral Batu Bara dan Panas Bumi MS Marpaung mengatakan, kendati aturan memasok ke dalam negeri telah ada di Pasal 12 kontrak dengan PKP2B, kewajiban itu kerap tak dilakukan dengan benar.

Mengenai harga batu bara, Wakil Dirut PT PLN Rudiantara mengatakan, ”Selama ini kita buta, ya, paling dapat bocoran sedikit dari pemerintah berapa harga sebenarnya yang wajar.”

Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengemukakan, pemerintah akan mengurangi kenyamanan masyarakat dalam pemakaian listrik. Ini dilakukan agar pemadaman listrik tidak terlalu meluas. (dot/inu)

Produsen Mamin Turunkan Harga 10% Investor-Indonesia2 Februari 2009,

Kalangan produsen makanan minuman (mamin) mulai merealisasikan penurunan harga hingga 10% pada awal Februari 2009. Penurunan itu dilakukan dengan pemberian diskon, penambahan isi kemasan, dan promosi buy 1 get 1 free.

Page 17: Kliping Terkait Pajak

Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gappmi) Franky Sibarani menjelaskan, penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi telah menghemat ongkos distribusi sehingga biaya produksi produsen mamin menurun 2-4%. “Dengan penghematan itu, harga produk mamin langsung bisa diturunkan,” paparnya di Jakarta, akhir pekan lalu.

Selain memangkas ongkos produksi, menurut dia, implementasi penurunan harga BBM bersubsidi akan memacu kenaikan daya beli masyarakat. “Kalangan produsen mamin sepakat menurunkan harga jual untuk menggenjot penjualan menyusul perbaikan daya beli masyarakat,” ucapnya.

Franky menjelaskan, penurunan harga mamin direalisasikan dalam tiga skema, yakni penambahan isi kemasan untuk produk dengan harga terendah (magic price). “Misalnya biskuit kecil seharga Rp 500-1.000 akan ditambah isinya,” katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, kalangan produsen mamin memberikan diskon harga hingga 10% untuk produk premium yang dijual di ritel modern. “Selain itu, ada produk yang harganya langsung diturunkan, misalnya susu,” tuturnya.

Meski demikian, Franky mengakui, ada sejumlah produsen mamin yang masih menahan penurunan harga agar berbarengan dengan realisasi penurunan tarif angkutan umum. “Jadi berbeda tergantung kebijakan perusahaan masing-masing,” ujarnya. (dry)

Harga Minyak Longsor ke Level Terendah Bulan IniRabu, 25 November 2009 | 23:08 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kontrak minyak mentah diperdagangkan lebih rendah pada Rabu (25/11) pagi waktu setempat setelah data cadangan minyak Amerika Serikat menunjukkan kenaikan dan aksi jual pada Selasa lalu menekan harga si emas hitam ke level terendahnya dalam sebulan ini.

Minyak jenis light sweet untuk antaran Januari diperdagangkan US$ 75,85 per barel, atau turun US$ 0,17 daripada penutupan perdagangan sehari sebelumnya di New York Mercantile Exchange. Minyak jenis Brent di perdagangan berjangka ICE dijual lebih tinggi US$ 0,22 pada posisi $76,68 per barel.

"Kondisi tarik ulur sedang terjadi saat ini. Hal itu sulit menebak hendak kemana arah harga minyak saat ini," kata Tony Rosado, pialang di GA Global Markets yang bermarkas di New York. "Andaikata dolar tidak serendah nilai sebenarnya, harga minyak boleh jadi diperdagangkan di bawah US$ 70 atau bahkan lebih rendah."

Data yang dikeluarkan oleh Badan Informasi Energi Amerika Serikat, menunjukkan cadangan minyak milik negeri Abang Sam naik pekan lalu, dipicu oleh impor terlambat yang dilakukan oleh Tropical Storm Ida awal bulan ini.

Cadangan minyak diperkirakan naik 1,5 juta barel, seperti yang disebut analis dalam survei yang digelar oleh Dow Jones. Stok bensin diprediksi naik hingga 500 ribu barel, dan termasuk heating oil dan diesel sebanyak 200 ribu barel.

Page 18: Kliping Terkait Pajak

Tiket Pesawat Sampit-Surabaya Habis

SAMPIT--MI: Tiket pesawat maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Air Lines (MNLA) dari Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah tujuan Surabaya habis terjual.

"Mulai Sabtu 28 Agustus hingga Kamis 9 September 2010 untuk penerbangan tujuan Sampit-Surabaya tiketnya telah habis terjual, juga penerbangan pada tanggal 6,7 dan 9 September 2010 mendatang sudah penuh," kata Manajer PT MNLA Cabang Sampit Maskur di Sampit, Sabtu (14/8).

Dikatakannya, untuk penerbangan tujuan Sampit-Jakarta masih ada peluang, namun jumlah sudah sangat terbatas.

Menurut Maskur, arus mudik penumpang pesawat melalui Bandar Udara (Bandara) Haji Asan Sampit mulai saat ini terlah terjadi peningkatansebesar 30 persen dibandingkan hari biasa sebelum Ramadhan.

Hingga saat ini, katanya, harga jual tiket normal seperti hari biasa dan tidak ada penaikan, untuk penerbangan tujuan Sampit-Surabaya harga terendah mulai Rp577 ribu hingga Rp1.132.500 dan Sampit-Jakarta mulai dari Rp550 ribu hingga Rp1.280.000.

"Kalaupun ada harga tiket PT MNLA yang dijual lebih tinggi, hal itu tentunya diluar kebijakan kami melainkan kebijakan pihak agen sebagai penjual tiket pesawat," katanya. Saat ini arus mudik lebaran khususnya untuk penumpang pesawat masih normal, lonjakan penumpang kami perkirakan akan terjadi pada H-7 menjelang lebaran.

Maskur mengungkapkan, meski diprediksi akan terjadi lonjakan penumpang, pihak PT MNLA belum ada kebijakan untuk menambah jadwal penerbangan.

"Hingga sekarang memang belum ada petunjuk dari PT MNLA pusat, namun kami berharap pada Minggu 5 September dan Rabu 8 September 2010 ada penerbangan untuk tujuan Sampit-Surabaya, sebab pada hari tersebut biasanya tidak ada penerbangan," kata dia.

Lebih lanjut Maskur mengungkapkan, sebagai langkah antisipasi kalau terjadi kerusakan pesawat, PT MNLA telah menyiapkan dua buah pesawat jenis Fokker dan Boeing dengan kapasitas angkut sebanyak 100 penumpang. (Ant/Ol-3)

Page 19: Kliping Terkait Pajak

Bagaimana Mestinya BBM Naik Harga? Kurtubi Pengamat Perminyakan

Konsep penetapan harga BBM yang ditetapkan pemerintah amat lemah. Dari sisi teori lemah dan tidak mengacu pada praktek negara lain.

Penetapan harga BBM terendah (floor price) dan harga tertinggi (ceiling price) membingungkan. Apakah pompa bensin boleh menetapkan harga berbeda?

Penetapan harga tersebut tidak akan berarti sama sekali karena setiap bulannya pemerintah akan menetapkan harga pasar BBM dalam satu angka. Jadi, apa tujuannya, pemerintah ini bingung.

Harga pasar semestinya sudah tidak melibatkan lagi unsur subsidi. Harga yang masih mengandung subsidi tentunya belum menghitung biaya distribusi dan biaya margin pompa bensin. Harga pasar, berarti tidak ada campur tangan pemerintah melainkan tergantung supply and demand (persediaan dan permintaan).

Saat ini, pemerintah hendak menetapkan harga BBM setiap bulan melalui Surat Keputusan mengenai harga pasar. Harga ini sebetulnya tidak mencerminkan harga pasar karena harga minyak internasional setiap hari berubah. Hal ini membuktikan bahwa kebijakan publik mengenai BBM tidak ditangani secara komprehensif dan terpadu dengan kebijakan energi nasional. Jadi, hanya melulu dikaitkan dengan subsidi BBM, tetapi penggunaan energi non BBM tidak dilibatkan.

Sebagai misal, sebelum harga BBM diumumkan, pemerintah seharusnya menyiapkan stasiun Bahan Bakar Gas (BBG). Sehingga ketika harga BBM naik, masyarakat memiliki pilihan untuk berpindah ke BBG yang bersih dan murah.Cadangan gas di Indonesia memang lebih banyak daripada minyak. Selain itu, harganya kurang dari separuh harga bensin.

Kemudian, jauh hari sebelum penetapan harga baru BBM, kendaraan umum seperti bis kota atau taksi dianjurkan untuk mengonsumsi BBG. Pipa gas bisa langsung disambungkan ke pool taksi atau bis kota. Bis kota diwajibkan menggunakan BBG sehingga ketika BBM naik, ongkos tidak perlu naik. Kemudian, untuk keperluan rumah tangga, bisa menggunakan briket batubara. jadi, menusur saya, kebijakan pemerintah kurang dilakukan secara terpadu.

Selain itu, mestinya Indonesia memiliki Undang-undang mengenai energi nasional. Itu yang urgent, sehingga dipaksa taat UU baik produsen maupun konsumennya. Selanjutnya, pemerintah dapat membentuk UU migas, UU batubara, listrik dan sebagainya. Kita tak punya uu energi nasional, yag dipaksakan malah UU migas

Page 20: Kliping Terkait Pajak

Pupuk KaltimKeputusan pemerintah yang akhirnya menetapkan alokasi gas Donggi-Senoro sekurang-kurangnya 25%-30% untuk memenuhi kebutuhan domestik, pada satu sisi menyudahi polemik panjang proyek investasi yang sempat terkatung-katung lama itu.

Dengan adanya keputusan tersebut, hampir dipastikan proyek migas ini akan segera direalisasikan. Namun, alokasi pasokan untuk dalam negeri yang hanya sebanyak 25%-30% sekaligus menyiratkan si-kap acuh tak acuh pemerintah terhadap keberlangsungan industri domestik.

Di tengah kesulitan gas yang dialami industri lokal, pemerintah justru mengekspor sebagian besar produksi gas dari ladang tersebut.

Padahal, semasa Jusuf Kalla menjabat wakil presiden, pemerintah secara tegas menyatakan bahwa gas Donggi-Senoro tidak untuk diekspor sama sekali dan sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Kebijakan pemerintah yang tidak terarah dalam pengembangan industri nasional, khususnya terkait dengan pemenuhan energi dan bahan baku, membuat proyek revitalisasi industri pupuk semakin tidak jelas.

Padahal, proyek revitalisasi ini sangat terkait erat dengan program swasembada pangan untuk memenuhi kebutuhan makanan pokok bagi 240 juta jiwa penduduk yang setiap tahun terus bertambah populasinya.

Saat ini terdapat enam proyek revitalisasi pabrik pupuk sebagai bagian dari peremajaan pabrik-pabrik yang sudah tua dan boros energi.