KLIPING PONOROGO

5
PEMBUNUHAN BERANTAI DI PONOROGO MERDEKA.COM. Merdeka.com Rab, 13 Feb 2013 Kasus pembunuhan keji berusaha dibongkar aparat Polres Ponorogo. Bermula dari penyelidikan pembunuhan seorang bapak Eko Budianto (50) terhadap anak kandungnya, Krisnanda Mega Pratama (26), polisi menemukan mayat Suprihatin (22) tahun. Suprihatin (22) anak bungsu pasangan suami istri Sunarto (55) dan Murtini (50) warga Dusun Banaran, Desa Tegalombo, Kecamatan Kauman Ponorogo yang juga mahasiswi lulusan Pendidikan Bahasa Inggris Unmuh Ponorogo ini ditemukan tewas dengan cara mengenaskan. Sedikitnya ada 21 luka tusukan yang ada di tubuhnya yakni 18 luka tusukan di punggung kiri dan tiga luka tusukan di leher Mayat Suprihatin ditemukan saat polisi melakukan olah TKP di rumah korban yang juga rumah pelaku Eko Budianto. Mayat Suprihatin, pacar Krisnanda Mega, ditemukan di dalam lantai kamar rumah Mega di Desa Karang Gebang, Kecamatan Jetis, sepekan kemudian, Selasa, (12/2). Polisi curiga setelah melihat bercak darah di dinding kamar. Polisi juga curiga dengan cor semen yang baru di kamar tersebut yang sebelumnya ditutupi karpet dan terpal plastik. "Suprihatin dilaporkan hilang oleh orang tuanya sejak 28 Januari 2013, pada saat kami melakukan olah TKP pada Selasa (12/2) sekitar pukul 11.00 hingga 11.30 kami menemukan mayat Suprihatin. Mayat Suprihatin yang dikubur dalam lubang berukuran panjang sekitar 120 centimeter dan lebar 80 centimeter dengan kedalaman 100 centimeter. Saat ditemukan, mayat korban masih berpakaian lengkap dan dalam posisi tertelungkup," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Ponorogo AKP Misrun pada www.merdeka.com, via telepon, Rabu (13/2). Polisi pun tak berani gegabah untuk melakukan klarifikasi terkait pembunuh Mega dan Suprihatin ini adalah orang yang sama. "Kami belum berani memastikan karena belum ada pengakuan. Eko hanya mengaku membunuh Mega, jadi fokus kami tetap kepada Eko," jelas Misrun. Selain mengamankan Eko dan Udin polisi juga mengamankan pisau dari rumah tersangka Eko yang digunakan untuk menusuk Mega dan baju pelaku yang berlumuran darah. Polisi juga menemukan sepeda motor bernomor polisi AE 6313 SD milik Suprihatin. Sumber: Merdeka.com

description

monggo

Transcript of KLIPING PONOROGO

Page 1: KLIPING PONOROGO

PEMBUNUHAN BERANTAI DI PONOROGO

MERDEKA.COM. Merdeka.com – Rab, 13 Feb 2013

Kasus pembunuhan keji berusaha dibongkar aparat Polres Ponorogo. Bermula dari penyelidikan pembunuhan seorang bapak Eko Budianto (50) terhadap anak kandungnya, Krisnanda Mega Pratama (26), polisi menemukan mayat Suprihatin (22) tahun. 

Suprihatin (22) anak bungsu pasangan suami istri Sunarto (55) dan Murtini (50) warga Dusun Banaran, Desa Tegalombo, Kecamatan Kauman Ponorogo yang juga mahasiswi lulusan Pendidikan Bahasa Inggris Unmuh Ponorogo ini ditemukan tewas dengan cara mengenaskan. Sedikitnya ada 21 luka tusukan yang ada di tubuhnya yakni 18 luka tusukan di punggung kiri dan tiga luka tusukan di leher

Mayat Suprihatin ditemukan saat polisi melakukan olah TKP di rumah korban yang juga rumah pelaku Eko Budianto. Mayat Suprihatin, pacar Krisnanda Mega, ditemukan di dalam lantai kamar rumah Mega di Desa Karang Gebang, Kecamatan Jetis, sepekan kemudian, Selasa, (12/2).

Polisi curiga setelah melihat bercak darah di dinding kamar. Polisi juga curiga dengan cor semen yang baru di kamar tersebut yang sebelumnya ditutupi karpet dan terpal plastik.

"Suprihatin dilaporkan hilang oleh orang tuanya sejak 28 Januari 2013, pada saat kami melakukan olah TKP pada  Selasa (12/2) sekitar pukul 11.00 hingga 11.30 kami menemukan mayat  Suprihatin. Mayat Suprihatin yang dikubur dalam lubang berukuran panjang sekitar 120 centimeter dan lebar 80 centimeter dengan kedalaman 100 centimeter. Saat ditemukan, mayat korban masih berpakaian lengkap dan dalam posisi tertelungkup," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Ponorogo AKP Misrun pada www.merdeka.com, via telepon, Rabu (13/2).

Polisi pun tak berani gegabah untuk melakukan klarifikasi terkait pembunuh Mega dan Suprihatin ini adalah orang yang sama. "Kami belum berani memastikan karena belum ada pengakuan. Eko hanya mengaku membunuh Mega, jadi fokus kami tetap kepada Eko," jelas Misrun.

Selain mengamankan Eko dan Udin polisi juga mengamankan pisau dari rumah tersangka Eko yang digunakan untuk menusuk Mega dan baju pelaku yang berlumuran darah. Polisi juga menemukan sepeda motor bernomor polisi AE 6313 SD milik Suprihatin.

Sumber: Merdeka.com

Bekas lurah bunuh anak kandung, tusukkan pisau saat korban pulasReporter : Imam Mubarok

Rabu, 13 Februari 2013 17:20:53

Motif pembunuhan yang dilakukan Eko Budianto (50) terhadap anak kandungnya, Krisnanda Mega

Pratama (26) warga Dusun Taman Asri, Desa Karanggebang, Kecamatan Jetis Ponorogo Jawa Timur

(6/2) berhasil diungkap polisi. 

Page 2: KLIPING PONOROGO

Sang ayah Eko Budianto membunuh Mega Pratama karena jengkel atas tingkah anaknya yang di luar

batas. "Pengakuan bapaknya dia melakukan pembunuhan tersebut karena jengkel atas tingkahnya yang

sudah di luar batas. Saat melakukan pembunuhan dia dibantu teman korban Amru Nasruddin (26) pada

Rabu (06/02) sekitar pukul 03.00 dini hari," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Ponorogo

AKP Misrun pada www.merdeka.com, via telepon, Rabu (13/2).

Menurut Misrun, saat dibunuh korban sedang tidur. "Pelaku utamanya tetap bapaknya yang menusuk

pisau ke dada kirinya beberapa kali hingga akhirnya tewas, sedangkan peran Nasruddin hanya

memegangi kaki korban," tambah Misrun

Masih menurut Misrun, setelah dibunuh, korban selanjutnya dibawa ke Kali Keyang, yang tak jauh dari

rumahnya. Kedua pelaku menggantung tubuh Mega dengan pelepah pisang agar terkesan bunuh diri.

Mega diketahui sebagai mahasiswa jurusan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Sementara Eko adalah pensiunan Kepala Desa Karanggebang

Kasus Pembunuhan Berantai Di Ponorogo15 February 2013, 04:02 - zamroni muzyanur

BeritaPonorogo – Kasus Pembunuhan Berantai DiPonorogo, Di Awal bulan Februari 2013 Ponorogo bagian selatan (tepatnya di desa Karanggebang, Kec. Jetis Kab.Ponorogo) di gegerkan dengan sebuah kasus pembunuhan yang sang tragis, Dan awalnya kasus pembunuhan di Ponorogo ini juga misterius siapa palaku pembunuhannya sebelum diselidiki pihak berwajib.

 

Setelah diselidiki pihak berwajib akhirnya pelaku pembunuhan mahasiswa Universitas Muhammadiya Ponorogo yang bernama Krisnanda Mega Pratama ketemu juga, dan pelaku pembunuhan itu dilakukan oleh bapak kandungya yang bernama Eko Budi (tersangka).

 Namun kasus pembunuhan di Ponorogo ini semakin digegerkan lagi, soalnya setelah beberapa hari polisi kembali menemkan sebuah mayat yang dikubur di dalam kamar Krisnanda Mega Pratama yang ditutupi dengan sebuah cor. dan mayat itu adalah korban/wanita itu merupakan pacar dari Krisnanda Mega Pratama yang sebelumnya dikabarkan hilang. 

Page 3: KLIPING PONOROGO

Pada kamis, tanggal 14 Februari 2013 Polres Ponorogo mendatangi ke rumah Eko Budi, untuk menyelidiki kasus pembunuhan terhadap pacar dari Krisnanda Mega Pratama,kemudian petugas polres ponorogo meminta keterangan pada saksi-saksi.

 Salah satu keterangan dari tetangganya atau saksi, diperkirakan pembunuhan terhadap Suprihatin pelakunya adalah Krisnanda Mega Pratama, karena “Sebelum kejadian, hari Kamis (31 Januari 2013) setelah Maghrib, pinjam linggis. Buat apa? Saya tanya, katanya kamar mandinya buntu. Setelah itu, tidak tahu apa-apa. Dikembalikan besoknya (Jumat),” tutur Mustakim.

 ”Hasil autopsi dokter, tidak ditemukan kekerasan seksual terhadap korban Suprihatin. Dia juga tidak mengandung. Kalau dilihat dari barang-barang yang diambil, murni kriminal. Kalau dilihat, pelaku yang juga korban ini ekonominya morat-marit. Sedang tidak punya uang dan banyak utang dengan rekan rekannya,” tutur Tri. Dan ”Hasil autopsi dokter, tidak ditemukan kekerasan seksual terhadap korban Suprihatin. Dia juga tidak mengandung. Kalau dilihat dari barang-barang yang diambil, murni kriminal. Kalau dilihat, pelaku yang juga korban ini ekonominya morat-marit. Sedang tidak punya uang dan banyak utang dengan rekan rekannya,” tutur Tri.

Metrotvnews.com, Ponorogo:  16 February 2013 Teka-teki kasus pembunuhan Suprihatin (22) akhirnya terungkap. Sang pembunuh adalah kekasihnya, Mega Pratama (26), yang juga tewas di tangan bapaknya, Eko Budianto (50).

Kasus pembunuhan yang terjadi di Desa Karanggebang, Kecamatan Jetis, Ponorogo, Jawa Timur, ini terungkap setelah polisi memeriksa saksi kunci Lilik dan Tegar, ibu dan adik kandung Mega Pratama.

Selidik punya selidik, motif pembunuhan ini ternyata adalah uang. Kesimpulan ini diperkuat dengan adanya bukti bukti bahwa sepeda motor, handphone, serta laptop milik korban yang kemungkinan telah dijual oleh Mega Pratama.

Menurut keterangan Tegar, adik kandung Mega Pratama, dirinya pernah mendengar suara orang yang sedang menggali tanah di kamar Mega. Tegar juga pernah melihat kakaknya membawa adonan semen dalam timba plastik dan masuk ke dalam kamarnya sendiri.

Jenazah Suprihatin ditemukan saat polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ulang di rumah Eko. Polisi menggali lantai kamar dan menemukan sesosok jasad perempuan yang ternyata adalah Suprihatin. Jenazah ini merupakan mayat kedua setelah sebelumnya polisi menemukan jasad Mega Pratama yang tak

bernyawa dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri. (Afw)

Page 4: KLIPING PONOROGO

LENSAINDONESIA.COM: 20 February 2013

 Eko Budianto (52) dan Amrul Nasrudin (25) tersangka pembunuh anak kandungnya sendiri, Krisnanda Mega Pratama (26) diancam dengan pasal berlapis pasal 340 dan atau pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Artinya, mantan Kepala Desa Karanggebeng, Kecamatan Jetis, Ponorogo, Jawa Timur ini terancam hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati.

“Kami sengaja menjerat tersangka dengan pasal berlapis, 340 KUHP dan 338 KUHP karena terindikasi kuat melakukan

tindak pembunuhan secara terencana. Hukuman maksimal untuk dakwaan authority kasus ini adalah hukuman mati atau

penjara seumur hidup,” terang Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Misrun, Selasa (19/02/2013).

Baca juga: Suprihatin Dibantai Eko Atau Mega? Polres Ponorogo Gelar Olah TKP Ulang dan WIL Tersangka Pembunuhan

Berantai Ponorogo Juga Hilang Sejak Dua Bulan Lalu

Misrun mengatakan, berdasarkan keterangan yang diberikan kedua tersangka, keduanya terbukti merencanakan

pembunuhan pada Mega. Dalam keterangannya Udin mengaku jika ia hanya diajak menghajar seseorang. Dan ia sempat

kaget saat mengetahui jika korbannya adalah Mega pada detik-detik menjelang eksekusi dilakukan pada 6 Februari 2013.

“Tersangka Udin berperan membantu memegangi kedua kaki korban saat pembunuhan dilakukan,” papar Misrun.

Saat eksekusi tersangka Udin membantu tersangka Eko untuk memegangi kaki Mega.” Setelah korban meningal mayatnya

dibuang di sungai Keyang,” kata Misrun.

Saat in Eko dan Udin saat ini ditahan terpisah. Eko ditahan di ruang tahanan Mapolres Ponorogo sedangkan Udin ditahan di

ruang tahanan Kepolisian Sektor Jetis.

“Keduanya dipisah agar tidak terjadi kompromi antartersangka,” jelasnya.

Selain menggunakan KUHP, tersangka Eko juga dijerat dengan pasal 44 ayat 3 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004

tentang Penghapusan Kekerasan Dalam rumah Tangga. Ancaman pidananya penjara maksimal 15 tahun atau denda

maksimal Rp45 juta.

Kasus pembunuhan Mega oleh ayahnya sendiri ini menghebohkan masyarakat. Setelah diselidiki, Mega diduga kuat juga

melakukan pembunuhan pada kawannya, Suprihatin, 22 tahun. Motifnya diduga ekonomi.

Di lingkungannya, korban Mega yang dikenal sebagai pemuda yang suka foya-foya, temperamental, dan dililit banyak utang

akibat gaya hidupnya. Mega diduga ingin merampas barang milik Suprihatin seperti “handphone”, “laptop”, dan motor.

Mega lalu membunuh Suprihatin secara sadis pada 28 Januari 2013. Mayatnya ditemukan dikubur dan dicor semen di

bawah lantai kamar rumah Mega di Desa Karanggebang, Kecamatan Jetis, 12 Februari 2013.@arso