kliping (analisis artikel)

4
TUGAS KLIPING Ditujukan untuk memenuhi salahsatu tugas mata kuliah Pengembangan Bermain & Sumber Belajar Dosen Pembimbing : Bu Fauzia Nayoan, S.Pd Disusun Oleh : Nama : Rani Nuraeni NPM : 41182109110028 Kelas : IV C PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM ’45 BEKASI

description

Analisis Artikel “NILAI PLUS PERMAINAN TRADISIONAL”

Transcript of kliping (analisis artikel)

TUGAS KLIPINGDitujukan untuk memenuhi salahsatu tugas mata kuliah Pengembangan Bermain & Sumber Belajar

Dosen Pembimbing :Bu Fauzia Nayoan, S.Pd

Disusun Oleh :Nama: Rani NuraeniNPM: 41182109110028Kelas: IV C

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI

JUDUL:NILAI PLUS PERMAINAN TRADISIONALANALISIS ARTIKEL:Pada zaman modern sekarang ini, sudah jarang sekali kita melihat ada anak-anak yang memainkan permainan-permainan tradisional di waktu senggangnya. Kebanyakan dari mereka lebih suka memainkan permainan modern seperti video games dll. mungkin bukan karena anak sekarang yang tidak mau memainkannya tetapi, tidak ada narasumber seperti orang tua / orang dewasa lainnya yang mengajarinya serta keterbatasan bahan-bahan. Mungkin masih ada anak yang memainkan permainan tradisional. Tapi, kebanyakan yang memainkannya adalah anak-anak yang tinggal di daerah pinggiran, diperkampungan, dan dipedesaan. Mungkin bagi mereka yang sudah tinggal di kota terutama di kota besar, permainan tradisional dianggap sebagai permainan kampung dan tidak modern. Padahal, banyak sekali nilai-nilai positif yang bisa kita dapat dari permainan tradisional yang bisa menjadi dasar pembentukan karakter anak. Seperti : Anak menjadi imajinatif, kreatif dan mudah beradaptasiKarena, pada umumnya, untuk bermain permainan tradisional menggunakan bahan-bahan yang ada dilingkungan alam di sekitarnya. Mereka berimajinasi bahwa benda-benda tersebut adalah peralatan yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka harus membuat benda-benda itu menjadi sesuatu.Contohnya : anak-anak perempuan ingin bermain masak-masakkan, mereka akan berfikir kreatif dengan menggunakan batu, genteng, dan ranting sebagai alat masak, daun-daunan sebagai piring, bunga dan biji-bijian sebagai bahan masakan. Melatih keterampilan sosialisasi anakPermainan tradisional pada umumnya dimainkan secara berkelompok. Misalnya ketika anak bermain gobak sodor, ia harus mengajak 5 kawan agar bisa membentuk 2 regu pemain. Artinya, anak harus pandai bersosialisasi dan mengumpulkan kawan. Membiasakan aktivitas fisikKebanyakan, permainan tradisional seperti bermain gobak sodor, bola kasti, dampu dsb. Mengharuskan pemainnya untuk melompat, berlari, melempar dan memukul. Sehingga, apabila anak terbiasa maka fisik anak akan kuat dan tangkasSelain dari manfaat diatas, permainan tradisional juga memiliki nilai lebih karena berfungsi sebagai pemberi identitas pada suatu budaya. Pada umumnya permainan tradisional lahir dari kekhasan kondisi alam dan masyarakat di suatu daerah. Misalnya permainan congklak/dakon yang lahir dari budaya masyarakat petani di Jawa.Permainan ini bertujuan untuk menanamkan prinsip mengelola harta dengan baik di keluarga petani, yang di gambarkan dengan menabung di lumbung. Jadi, permainan tradisional merupakan permainan yang mengandung nilai alam dan budaya dari wilayah tsb. Sehingga, memainkan permainan tradisional berarti menanamkan akar budaya bangsa pada anak.Di beberapa Negara seperti Jepang dan Rusia permainan tradisional sangat dihargai, dilestarikan dan di dukung oleh pemerintahannya. Jepang mengajarkan permainan rakyat di sekolah dan Rusia tiap tahun mengadakan festival permainan tradisioanal agar anak-anak belajar memainkannya dan mengenal warisan budaya bangsa. Maka dari itu, kita sebagai warga negara bangsa Indonesia jangan mau kalah dengan Negara lain. Khususnya para guru, dan orang tua harus mulai antusias kembali memainkan dan mengenalkan permainan tradisional kepada anak, jangan sampai di masa depan anak-anak Indonesia sama sekali tidak kenal permainan rakyat Indonesia.