klasifikasi tanah1

28
KARAKTERISTIK TANAH 1. Warna Sistem Pewarnaan Munsell Merah, cokelat, kuning, merah kekuning-kuningan, cokelat keabu-abuan, dan merah kusam adalah deskripsi yang cocok mengenai warna tanah, tetapi bukan yang sangat tepat. Sama halnya dengan toko cat yang memiliki kumpulan chip warna yang mengikuti system notasi pewarnaan Munsell . Sistem Munsell memenuhi kriteria seluruh warna tanah di dunia. Sistem ini memiliki tiga komponen: corak warna yang spesifik(hue), tingkat kegelapan dan keterangan(value), dan intensitas warna(chroma) yang disusun dalam pedoman chip warna. Warna tanah ditempatkan di samping chip dan ditempatkan bersesuaian dengan notasi Munsell. Sebagai contoh, tanah berwarna cokelat akan dicatat sebagai hue value/chroma (10YR 5/3). Dengan pedoman notasi Munsell, seorang siswa atau guru sains dapat menghubungkan warna tanah dengan alam. Dan siswa mampu belajar untuk membaca dan mencatat warna tersebut secara ilmiah. Warna tanah dengan notasi Munsell merupakan salah satu dari metode standard untuk mendeskripsikan tanah untuk survey lapangan. Notasi warna Munsell dapat digunakan untuk mendefinisikan situs arkeologi atau untuk membuat perbandingan dalam suatu penyelidikan kasus criminal. Bahkan pabrik karpet menggunakan notasi warna tanah Munsell untuk
  • Upload

    l
  • Category

    Documents

  • view

    1.760
  • download

    1

description

comment plese!

Transcript of klasifikasi tanah1

Page 1: klasifikasi tanah1

KARAKTERISTIK TANAH

1. Warna

Sistem Pewarnaan Munsell

Merah, cokelat, kuning, merah kekuning-kuningan, cokelat keabu-abuan, dan merah

kusam adalah deskripsi yang cocok mengenai warna tanah, tetapi bukan yang sangat

tepat. Sama halnya dengan toko cat yang memiliki kumpulan chip warna yang

mengikuti system notasi pewarnaan Munsell . Sistem Munsell memenuhi kriteria

seluruh warna tanah di dunia. Sistem ini memiliki tiga komponen: corak warna yang

spesifik(hue), tingkat kegelapan dan keterangan(value), dan intensitas warna(chroma)

yang disusun dalam pedoman chip warna. Warna tanah ditempatkan di samping chip

dan ditempatkan bersesuaian dengan notasi Munsell. Sebagai contoh, tanah berwarna

cokelat akan dicatat sebagai hue value/chroma (10YR 5/3). Dengan pedoman notasi

Munsell, seorang siswa atau guru sains dapat menghubungkan warna tanah dengan

alam. Dan siswa mampu belajar untuk membaca dan mencatat warna tersebut secara

ilmiah. Warna tanah dengan notasi Munsell merupakan salah satu dari metode standard

untuk mendeskripsikan tanah untuk survey lapangan. Notasi warna Munsell dapat

digunakan untuk mendefinisikan situs arkeologi atau untuk membuat perbandingan

dalam suatu penyelidikan kasus criminal. Bahkan pabrik karpet menggunakan notasi

warna tanah Munsell untuk membandingkannya dengan warna tanah local agar bekas

kotoran(tanah) tidak mengotori karpet dalam rumah.

Komposisi dan Warna Tanah

Warna tanah dan karakteristik lainnya termasuk tekstur, struktur, dan konsistensi

digunakan untuk membedakan dan mengidentifikasi lapisan/horizon tanah dan untuk

mengklasifikasikan tanah berdasarkan klasifikasi tanah dalam taksoonomi tanah.

Perkembangan dan distribusi warna dalam profil tanah adalah bagian dari proses

pelapukan. Karena pelapkan batuan yang mengandung besi dan mangan, maka unsure

tanah teroksidasi. Besi mengubah Kristal kecil berwarna merah atau kuning dan bahan

organic yang membusuk menjadi tanah humus yang berwarna hitam, dan mangan

membentuk endapan mineral hitam. Pigmen ini memberikan warna pada tanah. Warna

Page 2: klasifikasi tanah1

juga dipengaruhi oleh lingkungan: lingkungan yang aerobic mempengaruhi perubahan

warna menjadi lebih rumit, dan lingkungan anaerobis , lingkungan lembab mengganggu

perubahan warna dengan kompleks.

Mineral Rumus Kimia Ukuran Munsell Warna

Geothite FeOOH (1-2 m m) 10YR 8/6 Kuning

Geothite FeOOH (~0.2 m

m)

7.5YR 5/6 Cokelat tua

Oksida Besi Fe2O3 (~0.4 m

m)

5R 3/6 Merah

Oksida Besi Fe2O3 (~0.1 m

m)

10R 4/8 Merah

Lepridocosite FeOOH (~0.5 m

m)

5YR 6/8 Kuning

kemerahan

Lepridocosite FeOOH (~0.1 m

m)

2.5YR 4/6 Merah

Ferrihydrite Fe(OH)3 2.5YR 3/6 Merah gelap

Glauconite K(SixAl4-x)

(Al,Fe,Mg)O10(OH)2

5Y 5/1 Kelabu gelap

Sulfida Besi FeS 10YR 2/1 Hitam

Pirit FeS2 10YR 2/1 Hitam (Metalik)

Jarosite K Fe3 (OH)6 (SO4)2 5Y 6/4 Kuning kusam

Todorokite MnO4 10YR 2/1 Hitam

Humus 10YR 2/1 Hitam

Kalsit CaCO3 10YR 8/2 Putih

Dolomite CaMg (CO3)2 10YR 8/2 Putih

Gips CaSO4× 2H2O 10YR 8/3 Cokelat yg sgt

kusam

Kuarsa SiO2 10YR 6/1 Kelabu terang

Page 3: klasifikasi tanah1

Secara relative, kristal goethite dalam jumlah besar mmemberikan pigmen warna

kuning di mana-mana pada tanah aerobic. Kristal goethite dalam jumlah kecil

memberikan warna sedikit kecokelatan. Oksida besi memberikan warna merah. Oksida

besi dalam jumlah besar memberikan warna merah keungu-unguan pada lapisan tanah

sedimen dalam tanah, yang mungkin merupakan bawaan dari warna batuan induk.

Secara umum, pemberian warna tanah oleh goethite sering terjadi di daerah yang

beriklim subtropic, dan oksida besi secara merata pada daerah beriklim tropis dan

padang pasir yang panas.

Warna atau kekurangan warna pada tanah dapat memberitahu kita mengenai keadaan

lingkungan. Lingkungan yang anaerobis terbentuk ketika tanah dengan permukaan air di

bawah tanah menempati lapisan yang impermeable tinggi. Di beberapa tanah,

permukaan air di bawah tanah meningkat pada musim hujan. Ketika air menutupi tanah,

oksigen yang ada dalam air terpakai secara cepat, dan bakteri aerobic berdormansi.

Bakteri anaerobic menggunakan ferri besi(Fe3+) dari goethite dan oksida besi sebagai

penerima electron dalam metabolismenya. Dalam prosesnya, besi tereduksi menjadi

tidak berwarna sulfide besi yang dapat larut dalam air(Fe2+), yang dikembalikan ke

tanah. Bakteri anaerobic yang lainnya menggunakan Mn4+ sebagai penerima electron,

yang tereduksi menjadi tidak berwarna, Mn2+ yang larut dalam air. Kehilangan pigmen

ini meninggalkan warna abu-abu pada mineral lapisan bawah. Jka air tetap ada pada

waktu lama, seluruh zona menjadi warna abu-abu.

Ketika air mengering pada cuaca panas, oksigen akan masuk kembali. Besi yg larut

dalam air teroksidasi menjadi bintik-bintik warna orange yang merupakan karakteristik

dari lepridocosite pada retakan dalam tanah. Jika tanah terisi udara dengan cepat, bintik-

bintik merah terang dari ferrihydrate terbentuk dalam pori-pori dan retakan tanah.

Biasanya Ferrihydrate tidak stabil, dan sewaktu-waktu dapat berubah menjadi

lepridocosite.

Sepanjang pantai laut, air pasang memenuhi tanah dua kali setiap hari, yang membawa

anion sulfat yang larut dalam air. Bakteri anaerobic menggunakan anion sulfat sebagai

Page 4: klasifikasi tanah1

akseptor electron dan melepaskan sulfide(S2-) yang bergabung dengan sulfide besi untuk

mempercepat pengendapan sulfide besi hitam. Sedikit asam hidrokolik(HCl)

bercampur dengan pigmen hitam ini yang menghasilkan bau telur busuk dari gas

hydrogen sulfide(H2S). Tanah yang melepaskan gas H2S disebut tanah sulfide. Setelah

beberapa lama, sulfide besi berubah menjadi perit dan memberikan warna kebiru-

biruan. Jika tanah bersulfik ini kering dan terhembus angin , maka akan berubah

menjadi lebih asam (dari pH 2,5-3,5), dan pigmen kuning kusam yang khusus dari

jarosite terbentuk. Ini adalah tanda bahwa tanah yang berasam sulfide ini korosif dan

hanya sedikit tumbuhan yang dapat tumbuh.

Galuconitic pasir hijau terbentuk dari air samudra yang dangkal yang berada di

dekatnya. Galuconitic menjadi bagian dari tanah yang terbentuk saat ketinggian air

menurun. Warna putih yang tidak dilapisi oleh kalsit, dolomite, dan gips merupakan

sesuatu yang umum dalam lapisan material dan tanah pada iklim kering. Sedikit

karbonat tersebar dalam air, mengalir ke bawah, dan mengendap menjadi bagian yang

berwarna putih dan lunak atau nodula yang keras

Pengaruh materi organic terhadap warna tanah

Tanah memiliki organism hidup dan bahan organic yang mati, yang terurai menjadi

humus. Di padang rumput terdapat warna gelap yang merembes melalui lapisan atas

yang membawa nutrisi dan kesuburan yang tinggi bagi tanah. Di tanah yang lebih dalam

lagi, pigmen organic melapisi permukaan tanah, membuatnya menjadi lebih gelap

disbanding dengan di dalammnya. Warna humus menurun pada lapisan yang lebih

dalam lagi dan warna besi mulai kelihatan. Di area berpohon, bahan organic(daun, duri,

pucuk pohon, dan jasad hidup) terakaumulasi pada permukaan atas tanah. Karbon yang

larut dalam air terus menuju ke lapisan bawah, membawa sedikit humus dan besi yang

mengakumulasi lapisan bawah menjadi hitam, segerombolan humus di atas kumpulan

besi berwaarna kemerah-merahan. Biasanya, lapisan putih, hampir semuanya kuarsa

terbentuk di antara materi organic pada permukaan atas yang pigmennya hilang. Bahan

organic berperan penting tetapi secara tidak langsung dalam menghilangkan besi dan

mangan dari tanah lembab.

Page 5: klasifikasi tanah1

2. Struktur tanah

Struktur tanah ditentukan dari bagaimana butiran2 tanah bergumpal atau berikatan

menjadi satu dan berkumpul, dan oleh karena itu, penyusunan tanah berpori-pori.

Struktur tanah memiliki pengaruh primer terhadap air dan gerakan air, aktivitas biologi,

pertumbuhan akar, dan munculnya tunas.

Struktur tanah dipengaruhi oleh: dari apa tanah itu berkembang, kondisi lingkungan

dimana tanah itu terbentuk, adanya tanah liat, adanya material organic. Faktor lain yang

penting dalam mempengaruhi struktur tanah adalah kestabilan dari kumpulan tanah di

bawah pengaruh kondisi lembab dan kering, kestabilitas dari kumpulan partikel

terhaadap gangguan fisik, susunan dan sifat dasar dari kumpulan partikel, dan bentuk

profil.

Struktur sangat penting karena mempengaruhi kemampuan menyerap airnya. Struktur

yang tebal akan mereduksi air dalam jumlah besar dan air yang dapat bergerak bebas

melalui tanah. Selain itu, struktur tanah juga mempengaruhi kemampuan tanaman untuk

menyebarkan akarnya dalam tanah.

Terdapat lima pengelompokan struktur tanah:

1. Platy

Pada struktur platy, unit-unitnya datar dan seperti pelat. Struktur ini secara umum

diorentasikan secara horizontal. Bentuk special, struktur platy lentikular, dikenal

sebagai pelat yang tengahnya paling tebal dan tipis pada tepinya. Struktur platy

biasanya ditemukan pada subpermukaan tanah yang subjeknya luluh atau memadat

karena hewan atau mesin. Pelat ini dapat

dipisahkan dengan sedikit gaya dengan

mengumpil lapisan horizontal denan pisau silet.

Struktur platy cenderung menghalangi gerakan

air untuk turun ke bawah dan akar tanaman

menembus tanah.

Page 6: klasifikasi tanah1

2. Prismatic

Pada struktur prosmatic, unit-unit individual dibatasi

bidang vertical yang rata hingga bulat. Unit-unitnya

secara jelas memanjang vertical, dan bidangnya secara

khas terbuat atau terbenntuk dari unit yang berada di

antaranya. Puncaknya kaku; bagian atas prisma kadang-

kadang kurang jelas dan secara normal rata. Struktur

prismatic merupakan karakteristik pada horizon B atau subsoils. Retakan atau patahan

vertical dihasilkan dari pembekuan dan pencairan dan pembasahan dan pengeringan dari

gerakan air dan akar.

3. Columnar

Pada struktur columnar, unit-unitnya

sama dengan prisma dan dibatasi oleh

bidang vertical yang rata atau sedikit

bulat. Bagian atasnya, dibandingkan

dengan prisma, sangat jelas dan

biasanya melingkar. Struktur columnar

umumnya terdapat pada subtanah dari

sodium. Struktur columnar sangat tebal dan sangat sulit bagi akar tanaman untuk

menembusnya. Teknik seperti pembajakan membantu dalam perbaikan beberapa derajat

kesuburan tanah ini.

4. Blocky

Pada struktur blocky, unit structural seperti blok atau

polyhedral dan dibatasi permukaan yang rata atau

sedilit bulat yang terbuat dari permukaan sekitar

pedosfer. Secara khas, unit structural blocky ini

mendekati seimbang tetapi masih termasuk tingkatan

prisma dan pelat. Struktur ini digambarkan sebagai

angular jika permukaannya berpotongan pada sudut tajam secara relative, sebagai

Page 7: klasifikasi tanah1

subangular jika permukaannya merupakan campuran dari permukaan yang bulat dan

menanjak dan sudutnya hampir bulat. Struktur blocky biasanya berada pada subtanah

tetapi ada juga yang pada permukaan tanah yang memiliki kandungan liat yang tinggi.

Struktur blosky yang paling kuat terbentuk dari hasil pembengkakkan dan penyusutan

mineral tanah liat yang menghasilkan retakan. Kadang-kadang permukaan dari rawa dan

kolam kering menunjukkan karakteristik retak dan seharusnya mengelupas dari liat.

5. Granular

Pada struktur granular, unit structural

mendekati bentuk bola atau polyhedral dan

dibatasi oleh permukaan berliku-liku atau

sangat tidak beraturan yang tidak dibentuk dari

pedosfer yang berdampingan. Dengan kata lain,

bentuknya seperti cookie kering. Struktur

granular biasanya terdapat pada permukaan tanah yang berumput banyak dan dapat

dikembangkan menjadi tanah perkebunan yang kaya akan bahan organic. Partikel

mineral tanah dipisahkan oleh produk bahan organic yang rusak; dan biota tanah

membuat tanah mudah untuk bekerja. Pengolahan tanah, cacing tanah, pembekuan dan

hewan pengerat mencampurkan tanah dan menurunnkan ukuran dari pedosfer. Struktur

ini memiliki sifat menyerap yang bagus dan dengan mudah dapat dilalui udara dan air.

Struktur ini baik untuk bercocok tanam dan perkecambahan.

3. Tekstur tanah

Tanah terdiri dari butir – butir tanah berbagai ukuran. Bagian tanah yang berukuran

lebih dari 2 mm sampai lebih kecil dari pedon disebut fragmen batuan atau bahan kasar.

Bahan-bahan tanah yang lebih halus (<2mm) disebut fraksi tanah halus dan dapat

dibedakan menjadi:

Pasir : 2mm - 50µm

Debu : 50µm - 2µm

Liat : kurang dari 2µm

Page 8: klasifikasi tanah1

Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah dari fraksi tanah halus

(<2mm). Berdasar atas perbandingan banyaknya butir – butir pasir, debu dan liat maka

tanah dikelompokkan ke dalam beberapa macam kelas struktur.

1. Kasar, berupa pasir dan pasir berlempung.

2. Agak kasar, berupa lempung berpasir dan lempung berpasir halus.

3. Sedang, berupa lempung berpasir sangat halus, lempung, lempung berdebu,

dan debu.

4. Agak halus, berupa lempung liat, lempung liat berpasir, dan lempung liat

berdebu.

5. Halus, berupa liat berpasir

Soil Texture Triangle

Dalam klasifikasi tanah (taksonomi tanah) tingkat family, kasar halusnya tanah

ditunjukkan dalam kelas sebaran besar butir (particle size distribution) yang

mencangkup seluruh tanah (fragmen batuan dan fraksi tanah halus). Kelas besar butir

merupakan penyederhanaan dari kelas tekstur tanah tetapi dengan memperhatikan pula

banyaknya fragmen batuan atau fraksi tanah yang lebih banyak dari pasir (≥ 2mm).

kelas besar butir untuk fraksi kurang dari 2 mm (fraksi tanah halus) meliputi : berpasir,

berlempung kasar, berlempung halus, berdebu kasar, berdebu halus, (berliat) halus,

(berliat) sangat halus. Bila fraksi tanah halus (kurang dari 2mm) sedikit sekali (<10%)

dan tanah terdiri dari kerikil, batu-batu dan lain-lain (≥ 90% volume) disebut

fragmental. Bila tanah halus termasuk kelas berpasir, berlempung atau berliat, tetapi

mengandung 35%-90% (volume) fragmen batuan (kerikil, batu-batu) maka kelas

sebaran besar butirnya disebut berpasir skeletal, berlempung skeletal, dan berliat

skeletal.

Page 9: klasifikasi tanah1

Diagram segitiga tekstur tanah dan sebaran butir

Horizon tanah

Profil tanah

Formasi tanah dimulai pertama kali dengan pelapukan batuan menjadi regolith.

Disambung dengan iklim dan proses perkembangan horizon tanah mengarah ke

pembentukan perkembangan profil tanah.

Solum

Solum dalam ilmu tanah terdiri dari lapisan

permukaan dan sub tanah yang mengalami

kondisi pembentukan tanah yang sama. Dasar

dari solum secara relative bahan induk yang tidak

terpengaruh iklim, dan memasuki lapisan bawah.

Solum dan tanah tidaklah sama. Beberapa tanah

termasuk lapisan yang tidak dipengaruhi oleh

pembentukan tanah. Lapisan ini bukanlah bagian

dari solum. Jumlah dari horizon genetic berkisar

dari satu hingga beberapa. Lapisan permukaan

yang 10cm tebalnya berada di atas lapisan tanah keras dapat disebut sebagai solum.

Tanah yang terdiri dari hanya alluvium yang baru tersimpan atau baru diarahkan ke

pembentukan sedimen lunak tidak memiliki solum. Solum terdiri dari horizon A, E, dan

Page 10: klasifikasi tanah1

B dan horizon transisi dan beberapa horizon O, termasuk horizon dengan akumulasi dari

carbonate atau lebih garam terlarut.

Distribusi Tanah dan Air Tanah

1. Soil Moisture Belt

Soil moisture belt adalah subdivisi dari zona aeration. Daerah dimana airnya dapat

digunakan oleh tanaman atau diambil kembali karena evaporasi tanah. Beberapa air

menuju ke tengah daerah tersebut , dimana mungkin dapat diikat oleh ikatan molekul

terhadap pengaruh gravitasi.

2. Unsaturated Zone

Unsaturated Zone(zona kering) merupakan zone yang berada di antara permukaan

tanah atas dengan permukaan air di bawah tanah. Zona unsaturated termasuk capillary

fringe( pinngir kapiler) dan mungkin juga termasuk tempat air tanah

Page 11: klasifikasi tanah1

setempat(terlokasi). Tekanan lubang air dalam zona unsaturated lebih kecil

dibandingkan tekanan di atmosfir, kecuali air tanah setempat atau terlokasi(perched

ground water). Pengecualian untuk capillary fringe dan perched ground water, pori-pori

atau lubang di zona unsaturated ini terdiri dari air dan udara. Unsaturated zone berbeda

dengan saturated zona(zona basah), yang pori2nya terdiri dari air dalam jumlah besar

dibandingkan dengan tekanan atmosfir dan hampir selalu dipenuhi oleh air dengan

kadar penuh. Unsaturated zone ini disebut juga vadose zone atau aeration zone.

3. Water TableDalam terhadap gravitasi, air merembes menembus ke dalam tanah dan bergerak ke

bawah hingga bagian batuan yang tidak dapat dilalui air. Zona subpermukaan yang

semua pori-pori batuannya terisi air disebut saturated zone. Permukaan atas dari

saturated zone disebut water table. Zona yang berada diantara water table dan

permukaan tanah disebut aeration zone. Lebih jelasnya, sumur seharusnya dibor hingga

mencapai saturated zone. Kecepatan pada aliran air di bawah tanah bergantung pada

permeabilitas dari batuan atau seberapa besar sumur dihubungkan dengan pori2 atau

lubang tanah.

Mata air terbentuk

dari aliran air yang

secara alami dari

batuan hingga ke

permukaan daratan.

Mata air mungkin

dapat merembes

menembus tempat

dimana water table

berpotongan dengan permukaan daratan. Air bisa juga mengalir keluar dari tanah

sepanjang patahan.

4. Saturated Zone

Page 12: klasifikasi tanah1

Saturated zone meliputi area bawah tanah yang semua pori-porinya saling berhubungan

dalam media lapisan tanah adalah terpenuhi oleh air dengan sepenuhnya. Banyak ahli

hydrogeology memisahkan zona ini menjadi dua subzone: phreatic zone dan capillary

fringe.

Phreatic zone adalah area yang pori2 airnya akan mengalir secara bebas dari pori2 ke

lapisan material tanah. Air dalam pori2 phreatic zone berada pada tekanan yang lebih

besaar dibandingkan dengan tekanan atmosfir. Lapisan atas, yang dipisahkan dari

phreatic zone oleh permukaan air bawah tanah adalah capillary fringe. Gerak kapiler

dalam media lapisan tanah kosong menyebabkan air turun dari atas phreatic zone. Tidak

seperti phreatic zone, gerak ckapiler menyebabkan tekanan air dalam pori2 lebih rendah

dibandingkan tekanan atmosfir. Saat pori2 kedua zona terpenuhi air, perbedaan tekanan

di masing-masing pori2 menyebabkan air bereaksi secara berbeda. Air dalam phreatic

zone akan bersiap untuk mengalir keluar dari lubang saat tekanan negative dalan

capillary fringe dengan kuat menahan air setempat. Itu adalah air dari phreatic zone

yang dikumpulkan dan dipompa dari sumur dan mengalir ke sungai kecil dan sumber

mata air.

Air dalam phreatic, bagian dari saturated zone bergerak melalui pori2 yang saling

berhubungan dari material lapisan tanah dalam respon untuk mempengaruhi gravitasi

dan tekanan dari lapisan atas. Rata-rata gerakan air tanah dalam saturated zone berkisar

dari sedikit kaki per tahun sampai beberapa kaki per hari tergantung dengan kondisi

tempat. Hanya dalam patahan besar atau system karst yang kecepatannya mendekati

aliran permukaan.

Saturated zone memanjang ke bawah daari capillary fringe hingga kedalaman dimana

kepadatan batuan meningkat hingga ujung yang migrasi airnya tidak mungkin terjadi

lagi. Dalam lembah sungai yang dalam, ini mungkin terjadi pada kedalaman sekitar

50.000 kaki. Pada kedalaman yang ekstrim ini, pori2 yang kosong tersebut tidak akan

saling berhubungan lagi.

Horiso – Horison Tanah:

Page 13: klasifikasi tanah1

1. Horison O: Lapisan tanah atas, merupakan lapisan tanah yang subur karena

mengandung bahan organic(decomposite oraganic matter).

2. Horizon A: lapisan tanah atas, lapisan ni ditemukan di bawah horizon O dan di

atas harozon E. benih-benih tanaman dan akar-akarnya tumbuh pada lapisan ini.

Lapisan ini warnaya gelap, terdiri dari humus da campuran partikel mineral.

3. Horizon E: lapisan eluviasi yang berwarna terang. Lapisan tanah ini berpasir,

sedikit mengandung mineral dan tanah liat karena tetesan air menembus masuk

ke tanah.

4. Horizon B: lapisan tanah yang paling bawah. Lapisan ini mengandung sedikit

tanah liat dan mineral yang didapati dari lapisan di ajtasnya ketika proses

perembesan air ke bawah tanah dari lapisan di atasnya

5. Horizon C: lapisan regolith. Terdiri dari sedikit pelapukan dari batuan induk.

Akar tanaman tidak dapat menembus lapisan tanah ini dan lapisan ini hanya

mengandung sedikit bahan organic.

6. Horizon R: lapisan batuan induk yang berada pada lapisan paling bawah dari

tanah.

KLASIFIKASI TANAH

Sifat tanah berbeda-beda, ada yang berwarna hitam, kelabu, bertekstur pasir,

debu, liat,dsb. Untuk membedakan tanah tersebut diperlukan klasifikasi tanah meskipun

dengan cara yang sangat sederhana. Klasifikasi tanah itu sendiri berarti usaha untuk

membeda-bedakan tanah berdasarkan atas sifat-sifat yang dimilikinya. Tujuan dari

klasifikasi tanah yaitu:

1. Mengorganisasi atau menata tanah

2. Mengetahui hubungan individu tanah

3. Memudahkan mengingat sifat-sifat tanah

4. Mengelompokkan tanah untuk :

Page 14: klasifikasi tanah1

Menaksir sifat-sifatnya

Mengetahui lahan-lahan terbaik

Menaksir produktivitas

Penelitian eksplorasi

5. Mempelajari hubungan-hubungan dan sifat-sifat tanah yang baru

Tanah dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu klasifikasi alami dan klasifikasi

teknis. Klasifikasi alami adalah klasifikasi tanah yang didasarkan atas sifat tanah yang

dimilikinya tanpa menghubungkan dengan tujuan penggunaan tanah tersebut.

Klasifikasi ini memberikan gambaran dasar terhadap sifat fisik,kimia, dan mineralogy

tanah yang dimiliki masing-masing kelas yang selanjutnya dapat digunakan sebagai

dasar untuk pengelolaan berbagai penggunaan tanah.

Sedangkan klasifikasi teknis adalah klasifikasi tanah yang didasarkan sifat-sifat

tanah yang mempengaruh kemampuan tanah untuk penggunaan-penggunaan tertentu.

Misalnya klasifikasi kesesuaian lahan untuk tanaman perkebunan, maka tanah akan

diklasifikasikan atas dasar sifat-sifatr tanah yang mempengaruhi tanaman perkebunan

tersebut seperti keadaan drainase tanah, lereng, tekstur tanah, dan lainnya.

Dalam pengertian sehari-hari pengklasifikasian tanah sering diartikan sebagai

klasifikasi alami. Banyak negara yang menggunakan sistem klasifikasi tanah secara

alami bahkan di Indonesia dikenal tiga sistem pengklasifikasian tanah yang

dikembangkan oleh Pusat Penelitian Tanah Bogor, FAO/UNESCO, dan USDA

(Amerika Serikat).

Seperti halnya sistem klasifikasi hewan atau tanaman, klasifikasi tanah juga

mengenal berbagai kategori klasifikasi. Sifat-sifat tanah yang digunakan untuk

membedakan tanah pada kategori tinggi juga merupakan pembeda pada kategori rendah,

sehingga jumlah faktor pembeda semakin meningkat dengan semakin rendahnya

kategori.

Taksonomi Tanah (USDA)

Page 15: klasifikasi tanah1

Sistem ini menggunakan enam kategori yaitu ordo, subordo, great group, subgroup,

family, dan seri. Sistem ini merupakan sistem yang benar-benar baru baik mengenai

cara-cara penamaan (tata nama) maupun definisi-definisi mengenai horison-horison

penciri ataupun sifat-sifat penciri lain yang digunakan untuk menentukan jenis-jenis

tanah (seperti horison penciri, horison bawah penciri, horison penciri untuk tanah

organik, penciri khusus, regim temperatur ataupun regim kelembapan). Contohnya

seperti dibawah ini :

EPIPEDON

Epipedon adalah horison permukaan tetapi tidak sinonim dengan horison A karena

dapat juga mencangkup sebagian atau seluruh horison B. Hal ini juga dapat terjadi bila

horison B berwarna gelap karena pengaruh bahan organic seperti horison A dan tidak

massif, sehingga memenuhi syarat sebagai epipedon molik atau umbrik.

Epipedon histik

Horison permukaan tebalnya 20-40 cm yang mengandung bahan organic tinggi (untuk

tanah pasir harus lebih tinggi dari 20% bahan organic atau atau 12% C-organik; untuk

tanah liat harus lebih dari 30% bahan organic)

Epipedon mollik

Mengandung bahan organic lebih 1 % (0.6 % C-organik), warna lembab dengan value ≤

3, tebal 18 cm atau lebih, kejenuhan basa (NH4 OAc) lebih dari 50%.

Epipedon umbrik

Seperti mollik tetapi kejenuhan basa (NH4 OAc) kurang dari 50%.

Epipedon ochrik

Horison berwarna terang (value lembab lebih dari 3), bahan organic kurang dari 1 %

atau keras-sangat keras dan masih massif bila kering.

Epipedon plaggen

Page 16: klasifikasi tanah1

Tebal lebih dari 50 cm, hitam, terbentuk karena pemupukan organic (pupuk kandang

secara terus menerus.

HORISON BAWAH PENCIRI

Horison argilik

Horison penimbunan liat, adalah horison B yang paling sedikit mengandung 1.2 kali liat

lebih banyak daripada liat diatasnya.

Horison spodik

Horison iluviasi seskuiosida bebas (Fe dan Al oksida) dan bahan organic.

Horison kambik

Horison bawah yang telah terbentuk struktur tanah atau warna sudah lebih merah dari

bahan induk atau ada indikasi lemah adanya argilik dan spodik, tetapi tidak memenuhi

syarat keduanya.

Horison oksik

Tebal 30 cm atau lebih, KTK (NH4OAc) < 16 cmol (+)/kg liat, dan KTK efektif (jumlah

basa dan Aldd) <12 cmol/kg liat.

\horison petrokalsik

Horison kalsik yang mengeras.

Horison albik

Horison berwarna pucat (horison E), warna dengan value lembab lebih dari 5.

Page 17: klasifikasi tanah1

Dalam sistem USDA nama-nama tanah selalu mempunyai arti, yang umumnya

menunjukkan sifat utama dari tanah tersebut. Dalam kategori ordo nama tanah selalu

diberi akhiran sol ( solum = tanah ), sedangkan suku kata sebelumnya menunjukkan

sifat utama dari tanah tersebut. Nama pada kategori subordo terdiri dari dua suku kata.

Sedangkan great group terdiri dari tiga suku kata yang masing-masing menunjukkan

sifat-sifat utama dari tanah tersebut. Suku kata terakhir menunjukkan nama dari ordo

tanah.

Untuk nama subgroup digunakan dua patah kata dimana kata kedua merupakan

nama great group dan kata pertama menunjukkan sifat utama dari subgroup tersebut

pada tingkat family, tanah diberi nama secara deskriptif yang umumnya menerangkan

susunan besar butir, susunan mineral liat, regim suhu tanah atau sifat-sifat lain yang

spesifik dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Pada tingkat seri, tanah diberi nama

menurut nama tempat dimana tanah tersebut pertama kali ditemukan.

Arti nama-nama tanah dalam tingkat ordo dan akhiran untuk kategori yang lebih rendah

Nama OrdoAkhiran Untuk Kategori

LainArti Asal Kata

Alfisol ALF Dari Al-Fe

Andisol AND Ando, tanah hitam

Aridisol ID Aridus, sangat kering

Entisol ENT Dari Recent

Gelisol EL Gelare, membeku

Histosol IST Histos, jaringan

Inceptisol EPT Inceptum, permulaan

Mollisol OLL Mollis, lunak

Oxisol OX Oxide, oksida

Page 18: klasifikasi tanah1

Spodosol OD Spodos, abu

Ultisol ULT Ultimus, akhir

Vertisol ERT Verto, berubah

Dibawah ini adalah sebuah contoh:

Ordo : Ultisol ( ultus = akhir, perkembangan tanah pada tingkat akhir )

Subordo : Udult ( udus = humida, lembab, tidak pernah kering )

Great group : Fragiudult ( fragipan = padas rapuh, ditemukan fragipan )

Subgroup : Aquic Fragiudult ( aqua = air, kadang-kadang jenuh air )

Family : Aquic Fragiudult, halus, kaolinitik, isohipertermik ( halus =

besar butir tanah halus atau berliat halus ; kaolinitik = mineral

liat yang dominan ; adalah kaolinit ; isohipertermik = suhu tanah

lebih dari 22oC, perbedaan suhu musim panas dan musim dingin

kurang dari 5oC )

Seri : Granada ( pertama kali ditemukan di daerah Granada )

Berdasarkan atas horison-horison penciri dan sifat-sifat penciri lain maka tanah

di dunia ini dapat dikelompokkan ke dalam dua belas ordo seperti tertera pada tabel

dibawah ini.

Ordo Tanah dan Penciri Utama Menurut Sistem Taksonomi Tanah

Page 19: klasifikasi tanah1

OrdoPenciri Utama

Horison penciri Sifat-sifat penciri lain

Alfisol Horison argilik

Kejenuhan basa ( jumlah

kation ) tinggi ( lebih dari

35% ), pada kedalaman 180

cm.

Andisol -Mempunyai sifat tanah

andik

Aridisol Horison oksikRegim kelembaban tanah

aridik (sangat kering )

EntisolHanya ada epipedon

ochrik, albik atau histik-

Gelisol -Mempunyai sifat gelik

(membeku sepanjang tahun)

HistosolEpipedon histik tebalnya

lebih dari 40 cm-

Inceptisol Horison kambik -

Mollisol Epipedoin mollik

Kejenuhan basah (NH4OAC

PH 7) seluruh solum lebih

dari 50%

Oxisol Horison oksik -

Spodosol Horison spodik -

Ultisol Horison argillik Kejenuhan basa ( jumlah

kation ) rendah (kurang dari

35%), pada kedalaman 180

Page 20: klasifikasi tanah1

cm

Vertisol -

Bersifat vertik ( musim

kering mengerut, tanah

pecah-pecah; musim hujan

tanah mengembang sangat

lekat) lebih dari 30% liat.