Klasifikasi Pola Aliran.

8
Interpretasi beragam pola pengaliran Pola aliran Kegiatan erosi dan tektonik yang menghasilkan bentuk - bentuk lembah sebagai tempat pengaliran air, selanjutnya akan membentuk pola - pola tertentu yang disebut sebagai pola aliran. Pola aliran ini sangat berhubungan dengan jenis batuan, struktur geologi kondisi erosi dan sejarah bentuk bumi. Sistem pengaliran yang berkembang pada permukaan bumi secara regional dikontrol oleh kemiringan lereng, jenis dan ketebalan lapisan batuan, struktur geologi, jenis dan kerapatan vegetasi serta kondisi iklim. Pola pengaliran sangat mudah dikenal dari peta topografi atau foto udara, terutama pada skala yang besar. Percabangan - percabangan dab erosi yang kecil pada permukaan bumi akan tampak dengan jelas, sedangkan pada skala menengah akan menunjukkan pola yang menyeluruh sebagai cerminan jenis batuan, struktur geologi dan erosi. Pola pengaliran pada batuan yang berlapis sangat tergantung pada jenis, sebaran, ketebalan dan bidang perlapisan batuan serta geologi struktur seperti sesar, kekar, arah dan bentuk perlipatan. Howard (1967) membedakan pola pengaliran menjadi pola pengaliran dasar dan pola pengaliran modifikasi. Definisi pola pengaliran yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Pola pengaliran adalah kumpulan dari suatu jaringan pengaliran di suatu daerah yang dipengaruhi atau tidak dipengaruhi oleh curah hujan, alur pengaliran tetap pengali. Biasanya pola pengaliran yang demikian disebut sebagai pola pengaliran permanen (tetap). 2. Pola dasar adalah salah satu sifat yang terbaca dan dapat dipisahkan dari pola dasar lainnya.

description

Macam-macam atau klasifikasi pola aliran sungai.

Transcript of Klasifikasi Pola Aliran.

Page 1: Klasifikasi Pola Aliran.

Interpretasi beragam pola pengaliran

Pola aliran

Kegiatan erosi dan tektonik yang menghasilkan bentuk - bentuk lembah sebagai tempat

pengaliran air, selanjutnya akan membentuk pola - pola tertentu yang disebut sebagai pola aliran. Pola

aliran ini sangat berhubungan dengan jenis batuan, struktur geologi kondisi erosi dan sejarah bentuk

bumi. Sistem pengaliran yang berkembang pada permukaan bumi secara regional dikontrol oleh

kemiringan lereng, jenis dan ketebalan lapisan batuan, struktur geologi, jenis dan kerapatan vegetasi

serta kondisi iklim.

Pola pengaliran sangat mudah dikenal dari peta topografi atau foto udara, terutama pada skala

yang besar. Percabangan - percabangan dab erosi yang kecil pada permukaan bumi akan tampak

dengan jelas, sedangkan pada skala menengah akan menunjukkan pola yang menyeluruh sebagai

cerminan jenis batuan, struktur geologi dan erosi. Pola pengaliran pada batuan yang berlapis sangat

tergantung pada jenis, sebaran, ketebalan dan bidang perlapisan batuan serta geologi struktur seperti

sesar, kekar, arah dan bentuk perlipatan.

Howard (1967) membedakan pola pengaliran menjadi pola pengaliran dasar dan pola

pengaliran modifikasi. Definisi pola pengaliran yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Pola pengaliran adalah kumpulan dari suatu jaringan pengaliran di suatu daerah yang

dipengaruhi atau tidak dipengaruhi oleh curah hujan, alur pengaliran tetap pengali.

Biasanya pola pengaliran yang demikian disebut sebagai pola pengaliran permanen (tetap).

2. Pola dasar adalah salah satu sifat yang terbaca dan dapat dipisahkan dari pola dasar lainnya.

3. Perubahan (modifikasi) pola dasar adalah salah satu perbedaan yang dibuat dari pola dasar

setempat.

Hubungan pola dasar dan pola perubahan (modifikasi) dengan jenis batuan dan struktur

geologi sangat erat, tetapi tidak menutup kemungkinan dapat ditambah atau dikurangi.Van der Weg

(1968) membuat klasifikasi pola pengaliran menjadi pola erosional, pola pengendapan dan pola

khusus. Pola dendritik (sub dendritik), radial, angular (sub angular), tralis dan rektangular termasuk

pola erosional, sedangkan pola - pola lurus (elongate) , menga - nyam ( braided), berkelok

(meandering), yazoo, rektikular dan pola dikhotomik termasuk pola pengendapan. Klasifikasi pola

khusus dibagi menjadi pola pe-ngaliran internal seperti pola "sinkhole" pada bentuklahan karst

(gamping) dan pola "palimpset" atau "berbed" untuk daerah yang dianggap khusus.

Page 2: Klasifikasi Pola Aliran.

Tabel Pola pengaliran dan karakteristiknya (van Zuidam, 1985)

POLA PENGALIRAN

DASAR KARAKTERISTIK

DENDRITIK

Perlapisan batuan sedimen relatif datar atau paket batuan kristalin

yang tidak seragam dan memiliki ketahanan terhadap pelapukan.

Secara regional daerah aliran memiliki kemiringan landai, jenis pola

pengaliran membentuk percabangan menyebar seperti pohon

rindang.

PARALEL

Pada umumnya menunjukkan daerah yang berlereng sedang sampai

agak curam dan dapat ditemukan pula pada daerah bentuklahan

perbukitan yang memanjang. Sering terjadi pola peralihan antara

pola dendritik dengan pola paralel atau tralis. Bentuklahan

perbukitan yang memanjang dengan pola pengaliran paralel

mencerminkan perbukitan tersebut dipengaruhi oleh perlipatan.

TRALLIS

Baruan sedimen yang memiliki kemiringan perlapisan (dip) atau

terlipat, batuan vulkanik atau batuan metasedimen derajat rendah

dengan perbedaan pelapukan yang jelas. Jenis pola pengaliran

biasanya berhadapan pada sisi sepanjang aliran subsekuen.

REKTANGULAR

Kekar dan / atau sesar yang memiliki sudut kemiringan, tidak

memiliki perulangan lapisan batuan dan sering memperlihatkan pola

pengaliran yang tidak menerus.

RADIAL

Daerah vulkanik, kerucut (kubah) intrusi dan sisa - sisa erosi. Pola

pengaliran radial pada daerah vulkanik disebut sebagai pola

pengaliran multi radial.

Catatan : pola pengaliran radial memiliki dua sistem yaitu sistem

sentrifugal (menyebar ke luar dari titik pusat), berarti bahwa daerah

tersebut berbentuk kubah atau kerucut, sedangkan sistem sentripetal

(menyebar kearah titik pusat) memiliki arti bahwa daerah tersebut

berbentuk cekungan.

ANULAR Struktur kubah / kerucut, cekungan dan kemungkinan retas (stocks)

MULTIBASINAL

Endapan berupa gumuk hasil longsoran dengan perbedaan

penggerusan atau perataan batuan dasar, merupakan daerah gerakan

tanah, vulkanisme, pelarutan gamping dan lelehan salju (permafrost)

POLA PENGALIRAN

MODIFIKASI/UBAHAN

Page 3: Klasifikasi Pola Aliran.

SUB DENDRITIK Umumnya struktural

PINNATE Tekstur batuan halus dan mudah tererosi

ANASTOMATIK Dataran banjir, delta atau rawa

MENGANYAM

(DIKHOTOMIK)Kipas aluvium dan delta

SUB PARALELLereng memanjang atau dikontrol oleh bentuklahan perbukitan

memanjang.

KOLINIER Kelurusan bentuklahan bermaterial halus dan beting pasir.

SUB TRALLIS Bentuklahan memanjang dan sejajar

DIREKSIONAL TRALLIS Homoklin landai seperti beting gisik

TRALLIS BERBELOK Perlipatan memanjang.

TRALLIS SESAR Percabangan menyatu atau berpencar , sesar paralel

ANGULATE Kekar dan / atau sesar pada daerah miring

KARST Batugamping

Morisawa (1985) menyebutkan pengaruh geologi terhadap bentuk sungai dan jaringannya

adalah dinamika struktur geologi, yaitu tektonik aktif dan pasif serta lithologi (batuan). Kontrol

dinamika struktur diantaranya pensesaran, pengangkatan (perlipatan) dan kegiatan vulkanik yang

dapat menyebabkan erosi sungai. Kontrol struktur pasif mempengaruhi arah dari sistem sungai karena

kegiatan tektonik aktif. Sedangkan batuan dapat mempengaruhi morfologi sungai dan jaringan

topologi yang memudahkan terjadinya pelapukan dan ketahanan batuan terhadap erosi.

Tabel Kontrol struktur terhadap bentuk sungai

Page 4: Klasifikasi Pola Aliran.

(sumber : Morisawa, 1985)

KONTROL STRUKTUR

BENTUK SUNGAI

A. DINAMIK

1. SESAR AKTIF -Teras -Lembah gelas anggur -Lembah memanjang -Sungai terputus-Saluran "OFFSET" -Saluran menyebar -Sungai subsekuen -Membentu genangan -Lembah terjal

2. PERLIPATAN AKTIF

-Sungai anteseden -Pembelokkan sungai secara-Sungai konsekuen tajam.

3. KEGIATAN VULKANIK

-Pola aliran radial -Dasar sungai curam

B. PASIF.

1. TERAS SESAR -Teras -Lembah gelas anggur -Lembah memanjang -Sungai terputus-Sungai subsekuen -Saluran menyebar-Lembah terjal -Membentuk genangan-Saluran "OFFSET'

2. KEMIRINGAN -Aliran paralel -Sungai subsekuen-Aliran sepanjang le- -Pola tralis reng kemiringan. -Aliran konsekuen -Aliran pada tebing pendek

3. KUBAH -Pola radial -Pola anular-Sungai konsekuen -Sungai subsekuen

4. ANTIKLIN SINKLIN

-Pola tralis -Pembelokkan sungai -Sungai subsekuen.

5. KELURUSAN SUNGAI

-Lembah asimetri -Kelurusan saluran-Sungai subsekuen

6. KEKAR -Pola rektangular -Sungai subsekuen

Page 5: Klasifikasi Pola Aliran.

Pola Pengaliran Dasar

Page 6: Klasifikasi Pola Aliran.

DAFTAR PUSTAKA

Zuidam, R.A. Van., 1985. Aerial Photo-Interpretation Terrain Analysis and Geomorphology

Mapping. Smith Publisher The Hague, ITC.