Klasifikasi Masalah Sosial Dan Pekerjaan Sosial

5
1 Klasifikasi Masalah Sosial dan Pekerjaan Sosial A. Klasifikasi Atas Dasar Dikotomi 1. Masalah Sosial Patologis dan non Patologis Masalah Sosial Patologis: Penyakit Sosial, sulit untuk dipecahkan, berhubungan dengan kehidupan masyarakat itu sendiri. Misalnya: Pelacuran, kejahatan, perjudian dsb. Masalah Sosial non Patologis: mengacu pada masalah sosial yang bukan bersifat penyakit, sehingga relatif lebih mudah mengatasinya. Contoh: tawuran antar kelompok, kenakalan remaja dsb. Masalah Sosial jenis ini bila tidak segera ditangani dapat berubah menjadi masalah sosial patologis. 2. Masalah Sosial Klasik-Konvensional dan Modern-Kontemporer Masalah Sosial Klasik-Konvensional: menunjuk pada masalah sosial yang terjadi pada masa dahulu atau pada masyarakat yang dahulu atau masyarakat sederhana atau sering disebut masyarakat pertanian. Masalah-masalah tersebut hingga kini masih tetap ada. Contoh: masalah kemiskinan, pengangguran, kejahatan, pelacuran dsb. Masalah Sosial Kontemporer-Modern: menunjuk pada masalah sosial yang baru muncul pada masa sekarang atau pada masyarakat industri. Contohnya: yang berkaitan dengan NAPZA (korban pengguna, pengedar dsb), HIV/AIDS, Trafficking, anak jalanan, buruh migrant, KDRT dsb. 3. Masalah Sosial Manifes dan Laten Masalah Sosial Manifest: merupakan produk dari ketimpangan-ketimpangnan sosial yang terjadi di masyarakat. Ketimpangan mana terjadi akibat dari ketidak sesuaian antara nilai dan norma yang ada, sehingga anggota masyarakat melakukan penyimpangan perilaku (deviant behavior). Masyarakat umumnya tidak menyukai perilaku tersebut dan berusaha untuk mengatasinya. Masalah sosial latent: merupakan masalah sosial yang ada tapi tidak disadari oleh masyarakat atau masyarakat tidak berdaya untuk mengatasinya, atau juga berkaitan dengan nilai-nilai yang dimiliki oleh suatu masyarakat. Contoh: masalah konflik latent yang berlatar belakang SARA, keterbelakangan masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan.

description

Pekerja Sosial

Transcript of Klasifikasi Masalah Sosial Dan Pekerjaan Sosial

Page 1: Klasifikasi Masalah Sosial Dan Pekerjaan Sosial

1

Klasifikasi Masalah Sosial dan Pekerjaan Sosial

A. Klasifikasi Atas Dasar Dikotomi

1. Masalah Sosial Patologis dan non Patologis

Masalah Sosial Patologis: Penyakit Sosial, sulit untuk dipecahkan, berhubungan

dengan kehidupan masyarakat itu sendiri. Misalnya: Pelacuran, kejahatan,

perjudian dsb. Masalah Sosial non Patologis: mengacu pada masalah sosial yang

bukan bersifat penyakit, sehingga relatif lebih mudah mengatasinya. Contoh:

tawuran antar kelompok, kenakalan remaja dsb. Masalah Sosial jenis ini bila

tidak segera ditangani dapat berubah menjadi masalah sosial patologis.

2. Masalah Sosial Klasik-Konvensional dan Modern-Kontemporer

Masalah Sosial Klasik-Konvensional: menunjuk pada masalah sosial yang

terjadi pada masa dahulu atau pada masyarakat yang dahulu atau masyarakat

sederhana atau sering disebut masyarakat pertanian. Masalah-masalah tersebut

hingga kini masih tetap ada. Contoh: masalah kemiskinan, pengangguran,

kejahatan, pelacuran dsb. Masalah Sosial Kontemporer-Modern: menunjuk pada

masalah sosial yang baru muncul pada masa sekarang atau pada masyarakat

industri. Contohnya: yang berkaitan dengan NAPZA (korban pengguna,

pengedar dsb), HIV/AIDS, Trafficking, anak jalanan, buruh migrant, KDRT dsb.

3. Masalah Sosial Manifes dan Laten

Masalah Sosial Manifest: merupakan produk dari ketimpangan-ketimpangnan

sosial yang terjadi di masyarakat. Ketimpangan mana terjadi akibat dari ketidak

sesuaian antara nilai dan norma yang ada, sehingga anggota masyarakat

melakukan penyimpangan perilaku (deviant behavior). Masyarakat umumnya

tidak menyukai perilaku tersebut dan berusaha untuk mengatasinya. Masalah

sosial latent: merupakan masalah sosial yang ada tapi tidak disadari oleh

masyarakat atau masyarakat tidak berdaya untuk mengatasinya, atau juga

berkaitan dengan nilai-nilai yang dimiliki oleh suatu masyarakat. Contoh:

masalah konflik latent yang berlatar belakang SARA, keterbelakangan

masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan.

Page 2: Klasifikasi Masalah Sosial Dan Pekerjaan Sosial

2

4. Masalah Sosial Strategis dan non Strategis/Biasa

Masalah Sosial Strategis merupakan masalah sosial yang dianggap sentral dan

dapat mengakibatkan masalah-masalah sosial lainnya. Contoh: masalah

kemiskinan yang dapat menyebabkan timbulnya masalah kejahatan,

keterlantaran, pelacuran, penganiayaan, penjualan anak dan perempuan dsb.

Masalah Sosial biasa, mengacu pada masalah yang terjadi dalam lingkup relatif

kecil dan dianggap tidak akan menimbulkan dampak besar. Contoh:

pertengkaran antar tetangga, perkelahian antar kelompok kecil, perceraian.

B. Klasifikasi Atas Dasar Warisan (heritages)

1. Warisan Sosial

Terjadi karena adanya keterbatasan atau pengurangan sumber daya alam yang

menimbulkan masalah bagi masyarakat sekitarnya. Contoh: kemiskinan di

daerah tandus, penyakit-penyakit karena adanya polusi tanah, air, udara.

2. Warisan Biologis

Berkaitan dengan masalah kependudukan. Misalnya masalah migrasi, berkurang

atau bertambahnya penduduk, terbatasnya kelahiran, kecacatan baik karena

bawaan atau bukan.

3. Warisan Sosial

Meliputi berbagai masalah yang berkaitan dengan interaksi sosial di masyarakat.

Contoh : masalah depresi, hubungan kelompok mayoritas dan minoritas,

pendidikan, politik, pelaksanaan hukum, agama, pengisian waktu luang,

kesehatan dsb.

4. Warisan Kebijakan Sosial

Masalah – masalah sosial yang timbul akibat kurang tepatnya suatu penerapan

kebijakan di masyarakat. Contoh : ketimpangan sosial ekonomi antar daerah,

pencemaran industri, bencana alam (karena kebijakan HPH), masalah TKI,

masalah anak yang disalah gunakan (dijual atau dilacurkan), disintegrasi bangsa

dsb.

Page 3: Klasifikasi Masalah Sosial Dan Pekerjaan Sosial

3

C. Klasifikasi Atas Dasar Ideologi Politik

1. Radikal

Masalah sosial merupakan hal yang tidak dapat dihindari dan muncul dalam

bentuk klasik, seperti persoalan jenis kelamin, system rasis yang menimbulkan

masalah ketidak seimbangan dan ketidak adilan. Masyarakat dianggap sebagai

korban dan diperlakukan sebagai objek kekuasaan, karenanya mereka harus

berjuang untuk mengakses sistem sumber. Menurut ideologi ini pemecahan

masalah sosial dengan merubah secara total struktur sosial, politik dan ekonomi.

Pendekatan Pekerjaan Sosial dalam mengatasi hal ini antara lain dengan

mengadakan perubahan terhadap lingkungan masyarakat, membentuk kelompok

advokasi, dan aksi sosial politik.

2. Liberal

Negara merupakan pencerminan harapan-harapan individu yang diwakili oleh

kelompok. Individu dan kelompok dianggap sebagai warga negara yang sehat,

tapi juga mudah terpecah. Pendekatan pekerjaan sosial termasuk didalamnya

pencegahan, pendidikan dan meningkatkan kesempatan bagi struktur masyarakat

untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Tiga aktivitas pemerintah yang

dibutuhkan dan diinginkan oleh masyarakat: a) menciptakan distribusi

pendapatan, b) stabilisasi mekanisme pasar, c) menyediakan barang-barang

tertentu yang tidak dapat disediakan pasar.

3. Konservatif

Sistem politiknya pada dasarnya berfungsi dan karenanya dapat berjalan sendiri.

Masalah sosial dilihat sebagai kegagalan individu bukan pada sistemnya.

Pembatasan peran pemerintah pada pemecahan masalah yang berfokus pada

perubahan individu atau kelompok yang dianggap mengalami penyakit,

kegagalan, penyimpangan dsb. Pendekatan pekerjaan sosial yang banyak

digunakan adalah pendekatan langsung atau klinis.

Page 4: Klasifikasi Masalah Sosial Dan Pekerjaan Sosial

4

D. Perspektif Masalah Sosial

1. Patologi Sosial

Mengambil model tentang penyakit. Masalah muncul ketika individu tidak dapat

beradaptasi terhadap lingkungannya. Masalah juga dibatasi dengan pendekatan

moral, dan dilihat sebagai penyimpangan moral. Intervensi Pekerjaan Sosial :

Pembangunan Permukiman, pendidikan moral.

2. Disorganisasi Sosial

Problem muncul dari adanya ketidak cocokan antara budaya lama dan

lingkungan yang baru. Fenomena perpindahan penduduk dari desa ke kota,

kekacauan petani di kota adalah beberapa contoh yang ada diantaranya.

Intervensi Pekerjaan Sosial: Perencanaan Sosial, Agen perubahan, analisis

sistem, perencanaan terpusat.

3. Konflik Nilai

Pertentangan nilai menimbulkan konflik. Nilai-nilai yang penuh persaingan

menciptakan lingkungan yang saling terpecah/terpisah-pisah. Ada kelompok

yang dominan dan ada kelompok yang predominan yang merasa tertekan dan

menjadi korban. Intervensi Pekerjaan Sosial: bentuk-bentuk konfrontasi dan

penampilan prima, aksi sosial,reformasi sosial,gerakan sosial.

4. Penyimpangan Perilaku

Turunan dari ideologi radikal dan liberal. Orang-orang yang tidak dapat

mengidentifikasikan dirinya pada kelompok yang lebih besar dan membuat

identitas sendiri. Suatu sub budaya atau budaya tandingan diciptakan, biasanya

dengan kelompok perilaku menyimpang lain yang berbagi ide untuk

menunjukkan identitasnya. Intervensi Pekerjaan Sosial: berbagai macam bentuk

pendekatan rehabilitasi sosial, seperti terapi individual atau kelompok,

konseling, pendekatan individu.

5. Labeling

Perluasan dari perilaku menyimpang. Masalah muncul ketika orang diberi cap

tertentu.hal tersebut memunculkan suatu kenyataan dan identitas bagi yang

diberi cap tersebut untuk membuat suatu panduan perilaku baru. Intervensi

Pekerjaan Sosial: Dukungan dan pemulihan sosial, pemberdayaan sosial.

Page 5: Klasifikasi Masalah Sosial Dan Pekerjaan Sosial

5

6. Pendekatan kritis

Perluasan dari perspektif konflik nilai. Konflik klas dari Karl Marx seperti

konflik gender, orientasi seksual, ras dan kesukuan. Intervensi Pekerjaan Sosial:

sistem kesejahteraan sosial merupakan budak dari sistem ekonomi kapitalis

yang mengatur orang miskin.

Catatan:

Suatu masalah dapat dimasukkan dalam berbagai klasifikasi, tergantung analisis yang

digunakan.