Klasifikasi Makhluk Hidup Kelompok 1
-
Upload
arini-eka-pratiwi -
Category
Documents
-
view
243 -
download
1
Transcript of Klasifikasi Makhluk Hidup Kelompok 1
REVIEW MIKROBIOLOGI KELOMPOK 1
“KLASIFIKASI MAKHLLUK HIDUP”
Disusun Oleh:
1. Annisa Nurul Azzahra 1111102000029
2. Qadrina Sufy 1111102000030
3. Athiyah 1111102000031
4. Elsa Elfrida 1111102000032
5. Karimah Yulianti Andidha 1111102000033
6. Miyadah Samiyah 1111102000034
7. Rian Destiyani Putri 1111102000035
8. Ida Ayu Purnama 1111102000036
Prodi/Semester: Farmasi/II-B
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2012
1
DAFTAR ISI
Daftar Isi ………………………………………………………………………………... 2
A. Tujuan Klasifikasi …………………………………………………………………... 3
B. Manfaat Klasifikasi .………………………………………………………………… 3
C. Sejarah Klasifikasi Makhluk Hidup ………………………………………………… 4
D. Macam-macam Klasifikasi …………………………………………………………. 7
1. Klasifikasi Sistem Alami ……………………………………………………….. 7
2. Klasifikasi Sistem Buatan ………………………………………………………. 8
3. Klasifikasi Sistem Filogenetik ………………………………………………… 11
E. Perkembangan Klasifikasi Filogenetik .…………………………………………… 11
1. Sistem Dua Kingdom ………………………………………………………….. 11
2. Sistem Tiga Kingdom …………………………………………………………. 12
3. Sistem Empat Kingdom ……………………………………………………….. 13
4. Sistem Lima Kingdom ………………………………………………………… 13
5. Sistem Enam Kingdom ………………………………………………………... 14
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………… 15
2
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
A. TUJUAN KLASIFIKASI
Tujuan klasifikasi adalah:
1. Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk mempermudah mengenali,
membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup.
2. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki.
3. Melihat dan mengetahui hubungan kekerabatan antar anggota kelompok makhluk hidup
dalam klasifikasi tersebut. Makin banyak persamaan satu golongan dengan golongan lain
artinya kedua golongan tersebut memiliki hubungan kekerabatan makin dekat.
4. Mengurutkan proses evolusi/ perkembangan suatu makhluk hidup berdasarkan hubungan
kekerabatan dengan golongan lain.
5. Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk
hidup dari jenis lain
6. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum memiliki nama.
B. MANFAAT KLASIFIKASI
Selain memiliki tujuan, klasifikasi juga bermanfaat untuk kepentingan manusia. Adapun
manfaat klasifikasi antara lain sebagai berikut :
1. Menyederhanakan objek studi untuk mempermudah kita dalam mempelajari makhluk
hidup yang sangat beraneka ragam.
Apabila kita akan mempelajari sesuatu tidak perlu semua makhluk hidup yang ada di muka
bumi diteliti satu persatu, tetapi cukup dengan sampel atau perwakilan dari objek tersebut yang
dianggap sudah mewakili semua. Misalnya untuk mempelajari serangga atau lebah dengan
karekteristik yang mewakili serangga tersebut.
2. Klasifikasi membuat kita mengetahui hubungan kekerabatan antar jenis makhluk hidup.
Dengan melihat hubungan pengelompokkan\klasifikasi tersebut dapat diketahui hubungan
kekerabatannya. Misalnya, ayam lebih dekat hubungan kekerabatannya dengan bebek daripada
dengan ular.
3. Klasifikasi mempermudah untuk berkomunikasi.
3
C. SEJARAH KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Klasifikasi makhluk hidup terbagi menjadi 3 macam yaitu:
1. Klasifikasi sistem alami
2. Klasifikasi sistem buatan
3. Klasifikasi filogenetik
KLASIFIKASI SISTEM ALAMI
Klasifikasi ini diperkenalkan oleh Philippus Aureolus Theophrastus Bombastus von
Hohenheim ("Paracelsus", 1490 - 1541). Pengelompokan berdasarkan ciri morfologi, anatomi,
dan fisiologinya. Theophrastus membagi klasifikasi sistem alami menjadi 2 bagian yaitu
tumbuhan dan hewan. Lalu tumbuhan dibedakan lagi menjadi 4 kelompok yaitu pohon,
semak/perdu, setengah semak atau setengah perdu, dan herba/terna. Sedangkan hewan dibagi
menjadi kelompok-kelompok.
Theophrastus
KLASIFIKASI SISTEM BUATAN
Klasifikasi sistem buatan diperkenalkan oleh Carl Vonn Linne (1707-1778), ahli ilmu
pengetahuan alam dari Swedia yang namanya dilatinkan menjadi Carolus linnaeus. Karya
penting Linnaeus adalah menyusun sistem klasifikasi yang lebih mudah dipahami daripada
4
sistem sebelumnya. Sistem yang telah disusun yaitu sistem klasifikasi buatan. Maksudnya,
kategori organisme didasarkan pada sejumlah kecil sifat-sifat morfologi tanpa memandang
kesamaan struktur yang mungkin memperlihatkan kekerabatan. Klasifikasi sistem buatan ini
antara lain mengelompokkan tumbuhan atas dasar warna bunga, masa bunga, bentuk daun,
jumlah benangsari, putik dan lain-lain. Sistem klasifikasi buatan menggunakan sistem binominal
nomenklatur.
Carolus Linnaeus
Klasifikasi makhluk hidup menurut Linnaeus didasarkan atas persamaan dan perbedaan
struktur tubuh makhluk hidup, dengan cara-cara berikut :
a. Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu persamaan ciri struktur tubuh luar maupun
ciri struktur tubuh dalam dari berbagai jenis makhluk hidup.
b. Apabila ada yang memiliki ciri struktur tubuh sama atau mirip dijadikan satu kelompok,
adapun yang memiliki ciri berlainan dikelompokkan tersendiri.
c. Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi yang didasarkan pada banyak
sedikitnya persamaan ciri pada setiap jenis makhluk hidup yang dikelompokkan.
Tingkatan klasifikasi yang digunakan oleh Linnaeus adalah sebagai berikut :
5
Kingdom/Regnum : dunia/kerajaan
Filum/Divisio : bagian/keluarga besar
Klassis : kelas
Ordo : bangsa
Familia : suku
Genus : marga
Species : jenis
Jika kita perhatikan klasifikasi tersebut terdiri atas beberapa tingkatan, mulai dari
kelompok besar, kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Selanjutnya, kelompok
kecil dibagi menjadi beberapa kelompok kecil lagi sehingga akan terbentuk kelompok-kelompok
yang lebih kecil yang hanya mempunyai anggota satu jenis makhluk hidup.
Tiap tingkatan kelompok inilah yang disebut takson . Takson disusun dari tingkat tinggi ke
tingkat rendah. Dengan demikian, semakin tinggi tingkatan takson, maka semakin umum
persamaan ciri-ciri yang dimiliki oleh suatu makhluk hidup. Sebaliknya, semakin rendah
tingkatan takson, maka semakin khusus persamaan ciri-ciri yang dimiliki oleh suatu makhluk
hidup. Biasanya tingkatan ini memiliki jumlah makhluk hidup yang sedikit.
KLASIFIKASI SISTEM FILOGENETIK
Klasifikasi ini muncul karena ada pandangan baru Darwin tentang makhluk hidup.
Sebelum Darwin menyatakan tentang teori evolusinya yang menggemparkan, ada anggapan
bahwa makhluk hidup sekarang sama dengan makhluk yang ada pada zaman dahulu. Namun
Darwin menyangkal hal ini dengan teori evolusinya, menurutnya makhluk hidup dulunya tidak
seperti yang ada saat ini.
Pandangannya itu dimasukkan dalam bukunya yang diberi judul The Origin pada tahun
1859. Pendapatnya mendapatkan tentangan dari para pemuka agama, karenanya dinyatakan
menyalahi aturan Tuhan. Namun toh, teorinya ini makin berkembang dan meluas.
Karena para ahli Biologi menganggap kalau teori Darwin adalah benar (karena disertai juga
dengan bukti-bukti yang tidak/belum terbantahkan), mereka menggunakan teori evolusi Darwin
6
ini sebagai dasar pengklasifikasian yang baru. Bentuk klasifikasi ini disebut dengan Klasifikasi
berdasarkan filogeni yaitu klasifikasi yang didasarkan dengan memperhatikan keturunan dan
hubungan kekerabatan, sehingga dapat disimpulkan klasifikasi ini mengelompokkan makhluk
hidup berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan. Hal-hal yang umum diperhatikan dalam
pengklasifikasian bentuk ini adalah:morfologi, anatomi, fisiologi dan tingkah laku.
Charles Darwin
D. MACAM-MACAM KLASIFIKASI
Klasifikasi dibagi menjadi 3 macam :
1. Klasifikasi Sistem Alami
Klasifikasi pada dasarnya berpijak dari adanya persamaan. Hal ini dapat diketahui dengan
mengamati makhluk hidup secara morfologi. Misalnya, mengamati binatang kucing, anjing, sapi,
kuda, dan harimau. Jika dilihat secara alami, dapat kita ketahui bahwa kelima binatang itu
mempunyai empat kaki, sehingga membentuk suatu kelompok seperti yang dikehendaki alam,
yaitu kelompok binatang yang berkaki empat. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa
klasifikasi sistem alami merupakan terbentuknya suatu kelompok-kelompok makhluk hidup
secara alami.Tokoh klasifikasi sistem alami adalah Aristoteles, seorang berkebangsaan Yunani
pada tahun 350 SM. Beliau membagi makhluk hidup menjadi dua dunia (kingdom), yaitu hewan
dan tumbuhan. Dunia hewan ini dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan habitat dan
7
perilakunya, sedangkan tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya. kingdom
tumbuhan dibagi menjadi 3 divisi yaitu herba, semak, dan pohon.Herba adalah bagian tumbuhan
yang di atas tanah,perdu atau semak adalah suatu kategori tumbuhan berkayu yang dibedakan
dengan pohon karena cabangnya yang banyak dan tingginya yang lebi rendah,biasanya kurang
dari 6-5 meter dan pohon adalah tumbuhan dengan batang dan cabang yang berkayu. Sedangkan
semak adalah tumbuhan dengan berbatang berkayu tapi tidak berdiri tegak.
2. Klasifikasi Sistem Buatan
Carolus Linnaeus (1707-1778) sarjana kedokteran dari Swedia yang sangat besar
perhatiannya terhadap bidang botani. Bapak Taksonomi ini mengklasifikasikan makhluk hidup
berdasarkan :
Adanya beberapa persamaan ciri morfologi
Alat reproduksi
Lingkungan tempat tumbuh
Daerah penyebarannya tanpa memperhatikan kesamaan struktur yang mungkin
memperlihatkan hubungan kekerabatan.
Carolus Linneaus menamakan sistem klasifikasinya dengan “Binomial Nomenklatur”
(menetapkan nama makhluk hidup dengan dua kata saja). Linnaeus juga membagi tumbuhan
menjadi 2 yaitu tumbuhan tidak berbunga dan tumbuhan berbunga (berdasarkan alat
reproduksinya) :
1. Tumbuhan tidak berbunga
Tumbuhan ini tidak memiliki putik dan benang sari. Contohnya Alga, Lumut, dan Paku.
2. Tumbuhan berbunga
Tumbuhan yang termasuk dalam kelompok ini memiliki putik dan benang sari.
Linnaeus menyatakan bahwa makhluk hidup yang memiliki persamaan paling banyak
digolongkan dalam tingkatan yang sama, mengenal adanya tingkatan pengelompokan makhluk
hidup yang disebut takson. Anggota-anggota dalam tingkatan takson yang semakin tinggi
mempunyai persamaan semakin sedikit. Sebaliknya, makin rendah tingkatan takson, maka
semakin banyak persamaannya. Umumnya kelompok (takson) dari tinggi ke rendah adalah
sebagai berikut:
8
1. Kingdom (Dunia)
2. Phylum (Filum) atauDivision (Divisi)
3. Classis (Kelas)
4. Ordo (Bangsa)
5. Familia (Suku)
6. Genus (Marga)
7. Species (Spesies/Jenis)
Sistem Tata Nama Ganda (Binominal Nomenclature)
Sebelum digunakan nama baku yang diakui dalam dunia ilmu pengetahuan, makhluk hidup
diberi nama sesuai dengan nama daerah masing-masing, sehingga terjadi lebih dari satu nama untuk
menyebut satu makhluk hidup. Misalnya, mangga ada yang menyebut poah, ada yang menyebut
pauh, dan ada pula yang menyebut pelem. Nama pisang, di daerah Jawa tengah disebut dengan
gedang, sedangkan di daerah Sunda gedang berarti pepaya. Karena adanya perbedaan penyebutan ini
maka akan mengakibatkan salah pengertian sehingga informasi tidak tersampaikan dengan tepat
ataupun informasi tidak dapat tersebar luas ke daerah-daerah lain atau pun negara lain. Carollus
Linnaeus seorang sarjana kedokteran dan ahli botani dari Swedia berhasil membua tsistem klasifikasi
makhluk hidup. Untuk menyebut nama makhluk hidup, Carolus Linneaus menggunakan system tata
nama ganda, yang aturannya sebagai berikut.
a. Untuk menulis nama Species (jenis)
1) Terdiri dari dua kata, dalam bahasa latin.
2) Kata pertama menunjukkan nama genus dan kata kedua merupakan penunjuk spesies.
3) Cara penulisan kata pertama diawali dengan huruf besar, sedangkan nama penunjuk spesies
dengan huruf kecil.
4) Apabila ditulis dengan cetak tegak maka harus digaris bawahi secara terpisah antar kata,
sedangkan jika ditulis dengan cetak miring maka tidak digaris bawahi. Contohnya: nama jenis
tumbuhan Oryza sativa atau dapat juga ditulis Oryza sativa (padi) dan Zea mays dapat juga
ditulis Zea mays (jagung).
9
5) Apabila nama spesies tumbuhan terdiri lebih dari dua kata maka kata kedua dan seterusnya
harus disatukan atau ditulis dengan tanda penghubung. Misalnya, nama bunga sepatu, yaitu
Hibiscus rosa sinensis ditulis Hibiscus rosa-sinensis. Sedangkan jenis hewan yang terdiri atas
tiga suku kata seperti Felis manuculata domestica (kucing jinak) tidak dirangkai dengan tanda
penghubung. Penulisan untuk varietas ditulis seperti berikut ini yaitu, Hibiscus sabdari
favaralba (rosella varietas putih).
6) Apabila nama jenis tersebut untuk mengenang jasa orang yang menemukannya maka nama
penemu dapat dicantumkan pada kata kedua dengan menambah huruf (i) di belakangnya.
Contohnya antara lain tanaman pinus yang diketemukan oleh Merkus, nama tanaman tersebut
menjadi Pinus merkusii.
b. Untuk menulis Genus (marga)
Nama genus tumbuhan maupun hewan terdiri atas satu kata tunggal yang dapat diambil dari
kata apa saja, dapat dari nama hewan, tumbuhan, zat kandungan dan sebagainya yang
merupakan karakteristik organism tersebut. Huruf pertamanya ditulis dengan huruf besar,
contoh genus pada tumbuhan, yaitu Solanum (terung-terungan), genus pada hewan, misalkan
Canis (anjing), Felis (kucing).
c. Untuk menulis nama Familia (suku)
Nama familia diambil dari nama genus organism bersangkutan ditambah akhiran –aceae untuk
organism tumbuhan, sedangkan untuk hewan diberi akhiran -idea. Contoh nama familia untuk
terung-terungan adalah Solanaceae, sedangkan contoh untuk familia anjing adalah Canidae.
d. Untuk menulis nama Ordo (bangsa)
Nama ordo diambil dari nama genus ditambah akhiran ales, contoh ordo Zingiberales berasal
dari genus Zingiber + akhiran ales.
e. Untuk menulis nama Classis (kelas)
Nama classis diambil dari nama genus ditambah dengan akhiran -nae, contoh untuk genus
Equisetum maka classisnya menjadi Equisetinae. Ataupun juga dapat diambil dari cirri khas
organism tersebut, missal Chlorophyta (ganggang hijau), Mycotina (jamur).
10
3. Klasifikasi Sistem Filogenetik
LINNAEUS
Sistem 2
kingdom
(1735)
HAECKEL
Sistem 3
kingdom
(1866)
COPELAND
Sistem 4
kingdom
(1938)
WHITTAKER
Sistem 5 kingdom
(1969)
WOESE
Sistem 6
kingdom
(1977)
Belum
dikenal
Protista
Monera Monera Eubacteria
Archaebacteria
Protista Protista Protista
Fungi Fungi
Plantae Plantae Plantae Plantae Plantae
Animalia Animalia Animalia Animalia Animalia
E. PERKEMBANGAN KLASIFIKASI FILOGENETIK
1. Sistem Dua kingdom
Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
Ciri : tidak memiliki dinding sel, tidak memiliki klorofil dan mampu bergerak bebas
Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
Ciri : memiliki dinding sel, berklorofil dan mampu berfotosintesis
Klasifikasi makhluk hidup menjadi hewan dan tumbuhan adalah klasifikasi paling kuno.
Aristoteles (384 SM – 322 SM) mengelompokkan hewan dalam bukunya Sejarah Hewan, dan
muridnya Theophrastus (sekitar 371 – sekitar 287 SM) secara bersamaan menulis tentang
klasifikasi tumbuhan. Carolus Linnaeus (1707 – 1778) meletakkan dasar nomenclature biologi
modern, dia mengklasifikasi makhluk hidup menjadi dua kingdom: Animalia untuk hewan dan
Plantae untuk tumbuhan. Jadi, Sistem ini di temukan oleh Aristoteles, dan kemudian
dikembangkan oleh ilmuwan Swedia C. Linnaeus tahun.
Kelebihan sistem ini pada saat itu adalah mampu menggolongkan dua kelompok besar
mahkluk hidup di bumi berdasarkan karakter fisiknya yaitu tumbuhan dan hewan dan kedua
kingdom ini merupakan kunci atau pengarah untuk model-model kingdom lainnya.
11
Kelemahannya adalah penggolongan ini masih terlalu umum dan kurang spesifik sehingga
terdapat beberapa makhluk hidup lainnya yang tidak dapat digolongkan dalam kedua kingdom
ini.
2. Sistem Tiga kingdom
Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
Ciri: Heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri), eukariotik (memiliki membrane
inti) dan multiseluler (bersel banyak).
Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
Ciri: Autotrof (dapat membuat makanan sendiri), eukariotik, multiseluler, dan
berreproduksi dengan spora.
Kingdom Protista (Organisme bersel satu dan organisme multiseluler sederhana)
Ciri: uniseluler (bersel tunggal) atau multiseluler.
Pada tahun 1674, Antonie van Leeuwenhoek, yaitu "bapak mikroskopi", mengirim kopi
dari pengamatan perdananya tentang organisme mikroskopik bersel tunggal kepada Royal
Society di London. Hingga saat ini, keberadaan organisme mikroskopik tersebut tidak diketahui.
Pada awalnya organisme-organisme ini diklasifikasikan menjadi hewan dan tumbuhan. Lalu, di
pertengahan tahun 1800-an dikotomi kingdom tumbuhan dan hewan semakin buram batasannya
dan ketinggalan zaman. Pada tahun 1866, setelah proposal yang diajukan Richard Owen dan
John Hogg, Ernst Haeckel mengajukan kingdom ketiga. Haeckel merevisi kandungan kingdom
ini berkali-kali sebelum akhirnya memutuskan dasar klasifikasinya, yaitu apakah bersel tunggal
(Protista) atau bersel banyak (hewan dan tumbuhan).
Kelebihan sistem ini adalah organisme mikroskopis bersel satu atau multiseluler sederhana
dikelompokan kedalam kingdom tersendiri dan berbeda dari animalia atau plantae, penyebabnya
karena secara fisiologis, morfologisnya, dan anatomi, kingdom protista memiliki perbedaan dari
kedua kingdom lainnya.
Kelemahannya, bakteri tidak dapat digolongkan ke dalam kingdom protista, karena bakteri
adalah organisme mikroskopis yang tidak memiliki inti sel. Sehingga pengelompokan kingdom
ini kurang sempurna.
12
3. Sistem Empat kingdom
Sistem klasifikasi ini dicetuskan oleh ahli biologiAmerika Serikat, Herbert Copeland pada
tahun 1956. Pada klasifikasi ini kingdom terbagi menjadi 4, yaitu:
Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
Ciri : terdiri dari hewan kelas vertebrata hingga chordata
Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
Ciri : terdiri dari jamur, tumbuhan lumut, tumbuhan paku dan tumbuhan biji
Kingdom Protista (Organisme bersel satu dan organisme multiseluler sederhana)
Ciri : terdiri dari organism yang multiseluler dan uniseluler
Kingdom Monera
Ciri : prokariotik (tanpa membran inti)
Kelebihan sistem ini adalah menyempurnakan sistem klasifikasi sebelumnya, yaitu dengan
mengelompokkan monera sebagai kingdom tersendiri karena organisme mikroskopik ini tidak
mempunyai membran inti (prokariotik), berbeda dengan protista, plantae, dan animalia yang
adalah eukariotik.
Kelemahan sistem ini adalah masih terdapat makhluk hidup yang tidak bias digolongkan
dalam sistem ini, yaitu fungi (mycota). Fungi memiliki perbedaan karakter yang cukup unik,
ukurannya bervariasi. Ada yang menyerupai protista, tetapi bukan protista. Cara makan dan
sistem pencernaannya pun berbeda dengan plantae dan animalia. Kelemahan lainnya terdapat
pada kingdom monera, sebab masih terdapat perbedaan-perbedaan yang penting juga dalam
kingdom ini.
4. Sistem Lima Kingdom
Pencetus sistem klasifikasi 5 kingdom ini adalah Robert H. Whittaker pada tahun 1969.
Pada sistem ini terdiri dari kingdom monera, protista, fungi, plantae dan animalia. Berikut ini
adalah perbedaan mendasar dari masing-masing kingdom.
13
Kingdo
m
Ciri-Ciri
Monera Protista Fungi Plantae Animalia
Jenis sel prokariotik eukariotik eukariotik eukariotik Eukariotik
Cara
memperoleh
makanan
Autotrof dan
heterotrof
Autorof dan
heterotrof
hetrotrof autotrof Heterotrof
Jumlah sel Uniseluler
dan
multiseluler
Uniseluler
dan
multiseluler
Uniseluler
dan
multiseluler
multiseluler multiseluler
Kelebihan sistem ini adalah telah dikelompokkannya fungi ke dalam kingdom tersendiri.
Kelemahan dari sistem pengklasifikasian ini adalah masih terdapatnya perbedaan dalam kingdom
monera yang belum terselesaikan. Meskipun demikian, sistem pengklasifikasian yang
seringdipakai adalah sistem klasifikasi 5 kingdom ini.
5. Sistem Enam Kingdom
Sistem klasifikasi ini dicetuskan oleh Carl Woese pada tahun 1977. Pada sistem ini,
kingdom dibagi menjadi 6, yaitu:
1. Kingdom archaebacteria (prokariot)
2. Kingdom eubacteria (bakteri)
3. Kingdom protista (protozoa dan eukariotik lain yang bersel satu)
4. Kingdom fungi (jamur)
5. Kingdom plantae (tumbuhan)
6. Kingdom animalia (avertebrata dan vertebrata)
Pada sistem ini kingdom monera telah dipisahkan menjadi 2 kingdom, yaitu archaebacteria
dan eubacteria. Pembagian ini didasarkan pada proses transkripsi dan translasinya yang berbeda.
Serta perbedaan susunan rARN dan susunan kimia pada dinding dan membrane selnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Campbell dkk. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Sudjadi Bagod, Siti Laila. 2006. Biologi Sains dalam Kehidupan. Surabaya: Yudhistira
Pelczar, Michael J. & E.C.S. Chan. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia (UI-Press)
Pratiwi, Silvia T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga
http://biologysays.blogspot.com/2010/01/sistem-klasifikasi-makhluk-hidup.html
Sumber: file:///C:/Users/ASUS/Downloads/Sistem-Klasifikasi-5-Kingdom.htm
http://biohikmah.blogspot.com/2010/10/klasifikasi-4-kingdom.html
http://syakir-berbagiilmu.blogspot.com/2012/03/sistem-klasifikasi-5-kingdom-robert-h.html
15