KLASIFIKASI KEMAMPUAN KESUBURAN TANAH DI LAHAN …...Klasifikasi Kemampuan Kesuburan Tanah di Lahan...

12
61 Klasifikasi Kemampuan Kesuburan Tanah di Lahan Pertanian Kecamatan Selo - Kabupaten Boyolali (Bistok H Simanjuntak) KLASIFIKASI KEMAMPUAN KESUBURAN TANAH DI LAHAN PERTANIAN KECAMATAN SELO – KABUPATEN BOYOLALI Bistok H Simanjuntak Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Lahan adalah suatu wilayah di permukaan bumi meliputi atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer serta benda-benda yang ada di atasnya sepanjang yang mampu mempengaruhi penggunaan lahan. Salah satu fungsi lahan adalah sebagai sarana produksi biomassa (pertanian), dimana untuk meningkatkan produksi biomassa (pertanian), maka optimalisasi produktivitas lahan menjadi prioritas dalam budidaya pertanian. Budidaya diartikan sebagai usaha manusia untuk mem- berikan hasil dari tanaman atau hewan dengan memanfaatkan sumberdaya lahan yang ada. Salah satu bentuk dari optimalisasi produktivitas lahan adalah dengan mengelola kesuburan tanah yang ada pada lahan tersebut. Kesuburan tanah adalah mutu tanah untuk budidaya tanam yang ditentukan oleh interaksi sejumlah sifat fisika, ABSTRACT Land is an area on the earth surface which consists of the atmosphere, lithosphere, hydrosphere, biosphere, and objects on it which can affect the land utilization. One essential function of land is to produce agricultural biomass in which the optimalization of land productivity must be prioritized in order to increase biomass production. One important strategy to optimize land productivity is by managing soil fertility. This management aims to optimize land productivity. The purpose of soil fertility evaluation is to assess soil characteristics, to determine fertility limiting factors, and to decide the management alternatives in order to improve land productivity. The assessment of soil characteristics and limiting factors can be carried out by using Fertility Capability Classification (FCC). This approach was utilized to evaluate the land in Sub-district of Selo in the Regency of Boyolali. This study was conducted from March to May 2015. Using Geographical Information System (GIS), the selection and mapping of soil sample points, descriptive-exploratory analysis of the actual land condition, as well as the results of soil analysis from the laboratory were analyzed to determine the FCC. Results of this study were: 1) In general the potential soil fertility in Selo was restricted by the local precipitation, low availability of P and K, low level of Cation Exchange Capacity (CEC), surface rocks, and the degree of land slopes; and 2) The primary limiting factors for optimum soil fertility were the availability of crop water requirement (precipitation) as well as the availability of P and K elements. Keywords: soil fertility, Fertility Capability Classification, land productivity

Transcript of KLASIFIKASI KEMAMPUAN KESUBURAN TANAH DI LAHAN …...Klasifikasi Kemampuan Kesuburan Tanah di Lahan...

Page 1: KLASIFIKASI KEMAMPUAN KESUBURAN TANAH DI LAHAN …...Klasifikasi Kemampuan Kesuburan Tanah di Lahan Pertanian Kecamatan Selo - Kabupaten Boyolali (Bistok H Simanjuntak) ... descriptive-exploratory

61

Klasifikasi Kemampuan Kesuburan Tanah di Lahan Pertanian Kecamatan Selo - Kabupaten Boyolali (Bistok H Simanjuntak)

KLASIFIKASI KEMAMPUAN KESUBURAN TANAHDI LAHAN PERTANIAN KECAMATAN SELO – KABUPATEN BOYOLALI

Bistok H Simanjuntak

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Lahan adalah suatu wilayah di permukaan bumimeliputi atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer sertabenda-benda yang ada di atasnya sepanjangyang mampu mempengaruhi penggunaan lahan.Salah satu fungsi lahan adalah sebagai saranaproduksi biomassa (pertanian), dimana untukmeningkatkan produksi biomassa (pertanian),

maka optimalisasi produktivitas lahan menjadiprioritas dalam budidaya pertanian. Budidayadiartikan sebagai usaha manusia untuk mem-berikan hasil dari tanaman atau hewan denganmemanfaatkan sumberdaya lahan yang ada.Salah satu bentuk dari optimalisasi produktivitaslahan adalah dengan mengelola kesuburan tanahyang ada pada lahan tersebut.Kesuburan tanahadalah mutu tanah untuk budidaya tanam yangditentukan oleh interaksi sejumlah sifat fisika,

ABSTRACT

Land is an area on the earth surface which consists of the atmosphere, lithosphere,hydrosphere, biosphere, and objects on it which can affect the land utilization. Oneessential function of land is to produce agricultural biomass in which the optimalizationof land productivity must be prioritized in order to increase biomass production. Oneimportant strategy to optimize land productivity is by managing soil fertility. Thismanagement aims to optimize land productivity. The purpose of soil fertility evaluationis to assess soil characteristics, to determine fertility limiting factors, and to decidethe management alternatives in order to improve land productivity. The assessment ofsoil characteristics and limiting factors can be carried out by using Fertility CapabilityClassification (FCC). This approach was utilized to evaluate the land in Sub-districtof Selo in the Regency of Boyolali. This study was conducted from March to May2015. Using Geographical Information System (GIS), the selection and mapping ofsoil sample points, descriptive-exploratory analysis of the actual land condition, aswell as the results of soil analysis from the laboratory were analyzed to determine theFCC. Results of this study were: 1) In general the potential soil fertility in Selo wasrestricted by the local precipitation, low availability of P and K, low level of CationExchange Capacity (CEC), surface rocks, and the degree of land slopes; and 2) Theprimary limiting factors for optimum soil fertility were the availability of crop waterrequirement (precipitation) as well as the availability of P and K elements.

Keywords: soil fertility, Fertility Capability Classification, land productivity

Page 2: KLASIFIKASI KEMAMPUAN KESUBURAN TANAH DI LAHAN …...Klasifikasi Kemampuan Kesuburan Tanah di Lahan Pertanian Kecamatan Selo - Kabupaten Boyolali (Bistok H Simanjuntak) ... descriptive-exploratory

62

PROSIDING KONSER KARYA ILMIAH Vol.1, Juni 2015: 61-72

kimia dan biologi tanah yang menjadi habitattanaman.

Kesuburan tanah merupakan mutu suatu tanahsehingga kesuburan tanah tidak dapat diukursecara kuantitatif melainkan hanya dapat ditaksiratau dinilai harkatnya (tinggi, sedang, rendah).Evaluasi lahan untuk menilai kesuburan tanahdapat dilakukan atas dasar nilai kuantitatif darisifat fisik, kimia dan biologi tanah. Selain itupenilaian kesuburan tanah dapat dilakukansecara langsung dengan cara melihat keadaantanaman yang tumbuh di atas tanah tersebut.Dari kedua cara tersebut, maka cara pertamalebih efektif digunakan dalam mengevaluasikesuburan tanah, karena dapat diketahui faktorpenentu kesuburan tanah.

Pengelolaan kesuburan tanah bertujuan untukmengoptimalkan kesuburan tanah tersebut.Setiap jenis tanah memiliki sifat berbeda begitupula dengan tanaman yang ditanam pada tanahtersebut juga memiliki sifat dan persyaratantumbuh yang berbeda pula. Maka ukuranoptimum kesuburan tanah menjadi berbedauntuk setiap jenis tanah dan setiap tanaman yangdibudidayakan. Oleh karena itu pengelolaankesuburan tanah untuk setiap lokasi lahan akanselalu berbeda. Kriteria optimum kesuburanditentukan pengaruh yang timbul dari hubunganinteraktif antar variabel, sebagai contoh padabeberapa sifat tanah seperti pH, tekstur, strukturdan bahan organik mentukan dinamika lengastanah.

Evaluasi kesuburan tanah ditujukan untuk menilaikarakteristik lahan dan menentukan faktorpembatas utama terhadap kesuburan tanah sertaalternatif pengelolaannya dalam upaya me-ningkatkan produktivitas tanah. Penilaian sifatdan penentuan faktor pembatas utama kesubur-an tanah dapat dilakukan dengan KlasifikasiKapabilitas Kesuburan Tanah atauFertility

Capability Classification (FCC) (Sanchezetal., 1982dalam Sanchez, 1992; Hardjo-wigeno dan Widiatmaka, 2001; Rayes, 2007).Sistem klasifikasi kapabilitas kesuburan tanah(FCC) terdiri atas tiga kategori, yaituTipe(tekstur tanah atas lapisan 0-20 cm atau lapisanolah); Sub tipe atautipe substrata (teksturtanah bawah, digunakan jika dijumpaiperubahan tekstur tanah pada kedalaman teratashingga 50 cm) danUnit atau kondisi modifieratau pengubah keadaan yang berhubungandengan karakteristik fisik tanah, reaksi tanahdan mineralogi tanah (Sanchezet al., 2003)yang merupakan pengelompokan berdasarkanpada kendala kesuburan yang ada. Kombinasiketiga kategori tersebut menghasilkan unit-unitKlasifikasi Kemampuan Kesuburan Tanah yangdapat diinterpretasikan dengan penaksiran sifattanah dan penentuan alternatif teknologipengelolaan yang diperlukan untuk mengatasikendala utama kesuburan tanah.

Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali yangmerupakan wilayah yang berada diantara G.Merapi dan G. Merbabu, terletak pada daerahdengan ketinggian sekitar 780 hingga 3050mdpl. Kelerengan wilayah beragam dari < 8%(datar) hingga >40% (Sangat Curam) danmerupakan wilayah pertanian dengankomoditas utama adalah hortikultura sayurandataran tinggi dan sebagian wilayah digunakanuntuk budidaya tanaman pangan (jagung danpadi) serta beberapa wilayah untuk lahantanaman tahunan dan kehutanan. Jumlah desadi Kecamatan Selo sebanyak 10 yaitu DesaJeruk, Senden, Tarubatang, Selo, Samiran,Suroteleng, Lencoh, Jrakah, Klakah, Tlogolele.Berdasarkan pemetaan potensi kerusakan tanahdi Kabupaten Boyolali, maka wilayah Keca-matan Selo memiliki tanah dengan potensikerusakan tanah rendah (PR II) hingga potensikerusakan tanah sangat tinggi (PR V)

Page 3: KLASIFIKASI KEMAMPUAN KESUBURAN TANAH DI LAHAN …...Klasifikasi Kemampuan Kesuburan Tanah di Lahan Pertanian Kecamatan Selo - Kabupaten Boyolali (Bistok H Simanjuntak) ... descriptive-exploratory

63

Klasifikasi Kemampuan Kesuburan Tanah di Lahan Pertanian Kecamatan Selo - Kabupaten Boyolali (Bistok H Simanjuntak)

(Simanjuntak dan Sri Yulianto, 2014). Hasilpenelitian Simanjuntak dan Sri Yulianto (2014)menunjukan untuk wilayah Kecamatan Selo,Kabupaten Boyolali memiliki potensi erosi tanahklas Sangat Ringan seluas 1.347,12 ha (22,23%dari total luas wilayah kecamatan), Ringanseluas 866,92 ha (14,30% dari total luas wilayahkecamatan), Sedang seluas 988,38 ha (16,31%dari total luas wilayah kecamatan), Berat seluas795,69 ha (13,13% dari total luas wilayahkecamatan), Sangat Berat seluas 2.062,28 ha(34,03% dari total luas wilayah kecamatan).Urutan faktor utama penyebab potensi erositanah di wilayah Kecamatan Selo adalah: a)kelerengan, b) manajemen penggunaan lahandengan dominasi penggunaan Tegalan dengantanaman semusim, c) karakteristik tanah Entisoldan Inceptisol, d) curah hujan yang mempunyaicurah hujan tahunan >2000 mm/tahun.Berdasarkan dari latar belakang tersebut makadilakukan kajian klasifikasi kemampuankesuburan tanah di lahan pertanian KecamatanSelo - Kabupaten Boyolali.

2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah:1. Melakukan klasifikasi kemampuan kesubur-

an tanah di lahan pertanian KecamatanSelo-Kabupaten Boyolali.

2. Menentukan faktor pembatas utamapenentu klas kemampuan kesuburan tanahdi lahan pertanian Kecamatan Selo –

Kabupaten Boyolali.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret -Mei 2015 di wilayah Kecamatan Selo, Kabu-paten Boyolali dikarenakan dari keseluruhankecamatan yang ada di Kabupaten Boyolali,hanya Kecamatan Selo yang mempunyaipotensi kerusakan tanah hingga tingkat Potensi

Rusak Sangat Tinggi (Simanjuntak dan SriYulianto, 2014). Penilaian sifat dan penentuankendala kesuburan tanah dilakukan denganmedote Klasifikasi Kemampuan KesuburanTanah atauFertility Capability Classification-FCC (Sanchez et al 1982; Sanchez and Buol,1985). Sistem klasifikasi kapabilitas kesuburantanah (FCC) terdiri atas tiga kategori, yaitu:1. Tipe yaitu tekstur tanah pada lapisan atas

(0-20 cm atau lapisan olah), dimana teksturtanah di klasifikasikan sebagai:S = topsoil bertektur Pasir, Berpasir, Pasir

BergeluhL = topsoil bertekstur Geluh dengan

kandungan liat <35% tetapi tidak adaPasir Bergeluh atau Pasir

C = topsoil bertekstur Liat dengankandungan liat >35%

O = tanah organik, dimana >30% kandung-an Bahan Organik hingga kedalaman 50cm atau lebih

2. Sub tipe atau tipe substrata (tekstur tanahbawah (subsoil), digunakan jika dijumpaiperubahan tekstur tanah pada kedalamanteratas hingga 50 cm) dimana tekstur tanahdi klasifikasikan sebagai:S = subsoil bertekstur Pasir seperti krteria

pada TipeL = subsoil bertektur Geluh seperti kriteria

pada TipeC = subsoil bertektur Liat seperti kriteria

pada TipeR = subsoil langsung batuan atau lapisan

keras lainnya yang menghambatperakaran

3. Unit atau kondisi modifier atau pengubahkeadaan pada tanah topsoil (lapisan atas)yang berhubungan dengan karakteristik fisiktanah, reaksi tanah dan mineralogi tanah(Sanchez et al., 2003) yang merupakanpengelompokan berdasarkan pada kendala

Page 4: KLASIFIKASI KEMAMPUAN KESUBURAN TANAH DI LAHAN …...Klasifikasi Kemampuan Kesuburan Tanah di Lahan Pertanian Kecamatan Selo - Kabupaten Boyolali (Bistok H Simanjuntak) ... descriptive-exploratory

64

PROSIDING KONSER KARYA ILMIAH Vol.1, Juni 2015: 61-72

kesuburan yang ada. Kondisi modifierdidasarkan pada pengamatan pH tanah,Daya Hantar Listrik, Redoks potensial, C-organik, Nirtogen, Phospat dan Kalium total,Kapasitas Tukar Kation, Kejenuhan Basa,permeabilitas tanah, porositas tanah, bobotisi tanah,

Untuk pemetaan lahan digunakanSoftwareSIGdengan ArcView 3.3 untuk penentuan danpemetaan titik sampel tanah. Secara keseluruhanmetode penelitian adalah deskriptif eksploratifmelalui survai lapang, analisis laboratorium dandesk study untuk melakukan KlasifikasiKemampuan Kesuburan Tanah atauFertilityCapability Classification – FCC. Survey

lapangan difokuskan pada 30 titik (Gambar 1)yang ditentukan secara sengaja (purposivesampling) berdasarkan distribusi penggunaanlahan pertanian (khususnya lahan kering yaitukebun dan tegalan), keragaman kelerengan,

sebaran wilayah curah hujan, jenis tanah danklas potensi kerusakan tanah. Sampel tanahyang diambil dari 30 tanah di analisislaboratorium terhadap kedalaman tanah-profiltanah, pH tanah, Daya Hantar Listrik, Redokspotensial, C-organik, Nirtogen, Phospat danKalium total, Kapasitas Tukar Kation,Kejenuhan Basa, permeabilitas tanah, porositastanah, bobot isi tanah,

Pengamatan lapangan dilakukan berdasarkanpanduan Balai Penelitian Tanah (2004) danNational Soil Survey Center (2002). Analisistanah di laboratorium didasarkan pada bukuPetunjuk Teknis Analisis Kimia Tanah,Tanaman, Air dan Pupuk (Balai PenelitianTanah, 2009). Kesuburan tanah dievaluasiberdasarkanFertility Capability Classification(FCC) (Sanchezet al., 2003).

Gambar 1. Lokasi Titik Pengambilan Sampel Tanah

Page 5: KLASIFIKASI KEMAMPUAN KESUBURAN TANAH DI LAHAN …...Klasifikasi Kemampuan Kesuburan Tanah di Lahan Pertanian Kecamatan Selo - Kabupaten Boyolali (Bistok H Simanjuntak) ... descriptive-exploratory

65

Klasifikasi Kemampuan Kesuburan Tanah di Lahan Pertanian Kecamatan Selo - Kabupaten Boyolali (Bistok H Simanjuntak)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari data analisis laboratorium terhadap 30sampel tanah di berbagai lokasi (Gambar 1),menunjukkan karakteristik subtipe atau tipesubstrata pada subsoil (kedalaman >20 cm)memiliki tekstur tanah yang sama dengankarakteritik Tipe (topsoil). Oleh karena itu datayang digunakan untuk menganalisis FCCdifokuskan pada tanah topsoil (Tipe dan Modi-fiernya sebagai faktor pembatasnya). Modifieratau faktor pembatas yang muncul dalamkapasitas kesuburan tanah di Kecamatan SeloKabupaten Boyolali dapat dikelompokansebagai berikut:1. Kondisi tanah kering, dimana kelengasan

atau kelembaban tanah atau kandungan airtanah menjadi faktor pembatas untuk pelarut

unsur hara (larutan) agar unsur hara menjaditersedia tanaman. Kebutuhan air tanamansangat tergantung curah hujan sehingga airmenjadi faktor pembatas kesuburan.Kisaran curah hujan di Kecamatan Selocukup besar yaitu 2000 – 3276 mm/tahun,

namun curah hujan yang ada akan hilangsebagai aliran permukaan. Pengelolaan airtanah (konservasi air dan pemanenan air)menjadi hal pentig dalam budidaya tanamandi Kecamatan Selo. Terkait dengan keter-batasan air, maka penentuan waktu pem-berian pupuk dan penentuan pola tanam(indeks pertanaman, waktu tanam dan tatatanam) menjadi hal penting dalam menentu-kan keberhasilan produktivitas pertanian dikecamatan Selo.

Gambar 2. Peta Hujan Kecamatan Selo

Page 6: KLASIFIKASI KEMAMPUAN KESUBURAN TANAH DI LAHAN …...Klasifikasi Kemampuan Kesuburan Tanah di Lahan Pertanian Kecamatan Selo - Kabupaten Boyolali (Bistok H Simanjuntak) ... descriptive-exploratory

66

PROSIDING KONSER KARYA ILMIAH Vol.1, Juni 2015: 61-72

2. Tanah mengalami kahat P dan K. Rendah-nya ketersediaan P dan K terkait dengankelerengan lahan yang tinggi sehinggamenyebabkan besarnyarun off (aliranpermukaan) sehingga lapisan topsoil akanmengalami penurunan kandungan haraterutama kalium serta phospat.

3. Beberapa lokasi contoh tanah memiliki nilaiKTK rendah terutama di lahan tegalan didusun Gunungsari - Jeruk, lahan Kebun didusun Tompak-Tarubatang dan lahan Kebundi dusun Ngemplak-Tarubatang dan lahanTegal di dusun Bangunrejo - Jrakah. Tanahdengan KTK rendah akan menjadikanpeluang tercucinya unsur hara juga tinggi(terutama untuk Kalium) sehingga keter-sediaan kalium menjadi menurun.

4. Batuan permukaan. Batuan permukaanadalah adanya batuan dengan ukuran >2 mmyang berada di permukaan tanah. Batuanpermukaan akan menghambat mekanisasipertanian, namun di kecamatan Selo, lahanpertanian yang memiilki batuan permukaan

sekitar 15-35% terdapat hanya padasebagian wilayah yang ada terutama diwilayah lahan untuk Tegalan di dusunGunungsari - Jeruk dan lahan kebun di dusunPasah - Senden.

5. Kemiringan lereng. Kemiringan lerengmenjadi faktor pembatas kesuburan tanahkarena lahan dengan kemiringan tinggimemiliki risiko kerusakan tanah tinggiterutama melalui mekanisme erosi danlongsor. Lereng yang semakin curam dansemakin panjang serta adanya curah hujanakan meningkatkan kecepatan aliranpermukaan (run off), sehingga materialtanah diangkut akan lebih banyak (erosisemakin tinggi). Oleh karena itu tindakankonservasi sangat mutlak dilakukan padalahan-lahan dengan kemiringan lereng yangtinggi. Kemiringan lereng sebuah lahan akanmempengaruhi jenis dan cara tindakankonservasi pada penggunaan lahannya.Apabila aktifitas pertanian untuk budidayatanaman semusim dilakukan di lahan dengankelerengan:

Gambar 3. Peta KTK Kecamatan Selo

Page 7: KLASIFIKASI KEMAMPUAN KESUBURAN TANAH DI LAHAN …...Klasifikasi Kemampuan Kesuburan Tanah di Lahan Pertanian Kecamatan Selo - Kabupaten Boyolali (Bistok H Simanjuntak) ... descriptive-exploratory

67

Klasifikasi Kemampuan Kesuburan Tanah di Lahan Pertanian Kecamatan Selo - Kabupaten Boyolali (Bistok H Simanjuntak)

1. Kelerengan lahan <8% maka tindakankonservasi yang dilakukan cukup me-merlukan tindakan konservasi secaravegetatif ringan serta tanpa tindakankonservasi secara mekanik.

2. Kelerengan lahan 8 - 15% maka tindakankonservasi yang dilakukan:a. Tindakan konservasi secara vegetatif

ringan sampai berat yaitu pergilirantanaman, penanaman menurut kontur,pupuk hijau, pengembalian bahanorganik, tanaman penguat keras;

b. Tindakan konservasi secara mekanik(ringan), teras gulud disertai tanamanpenguat keras;

c. Tindakan konservasi secara mekanik(berat), teras gulud dengan intervaltinggi 0,75 – 1,5 m dilengkapi tanaman

penguat, dan saluran pembuang airditanami rumput.

3. Kelerengan lahan 15 - 40% maka tindak-an konservasi yang dilakukan:a. Tindakan konservasi secara vegetatif

(berat), pergiliran tanaman, penanam-

an menurut kontur, pemberian mulsasisa tanaman, pupuk kandang, pupukhijau, sisipan tanaman tahunan ataubatu penguat teras dan rokrak;

b. Tindakan konservasi secara mekanik(berat), teras bangku yang dilengkapitanaman atau batu penguat teras danrokrak, saluran pembuangan airditanami rumput.

4. Kelerengan lahan >40% maka lahan ter-sebut tidak diijinkan untuk aktifitas per-tanian produktif, namun lahan tersebut harusdigunakan sebagai wilayah konservasi.

Apabila aktivitas pertanian tanamantahunan (tanaman keras) dilakukan padalahan dengan kelerengan:1. Kelerengan 0-8%, maka lahan diijin-

kan untuk tanaman keras dengan polatanam monokultur, tumpang sari, inter-kultur atau campuran. Tindakan kon-servasi, vegetatif tanaman penutuptanah, penggunaan mulsa, pengolahantanah minimum. Tanpa tindakankonservasi secara mekanik.

Gambar 4. Peta Batuan Permukaan di Kecamatan Selo

Page 8: KLASIFIKASI KEMAMPUAN KESUBURAN TANAH DI LAHAN …...Klasifikasi Kemampuan Kesuburan Tanah di Lahan Pertanian Kecamatan Selo - Kabupaten Boyolali (Bistok H Simanjuntak) ... descriptive-exploratory

68

PROSIDING KONSER KARYA ILMIAH Vol.1, Juni 2015: 61-72

2. Kelerengan 8 - 25%, maka lahan di-ijinkan untuk tanaman keras denganpola tanam tanam monokultur, tumpangsari, interkultur atau campuran.Tindakan konservasi secara vegetatif,tanaman penutup tanah, penggunaanmulsa, pengolahan tanah minimal.Tindakan konservasi secara mekanik,saluran drainase, rokrak teras bangku,diperkuat dengan tanaman penguatatau rumput.

3. Kelerengan 25 - 40% maka lahandiijinkan untuk tanaman keras dengan

pola tanam tanam monokultur, interkul-tur atau campuran. Tindakan konservasisecara vegetatif, tanaman penutuptanah, penggunaan mulsa, pengolahantanah minimal. Tindakan konservasisecara mekanik, saluran drainase,rokrak teras individu.

4. Kelerengan lahan >40% maka lahantersebut tidak diijinkan untuk aktifitaspertanian produktif, namun lahantersebut harus digunakan sebagaiwilayah konservasi.

Gambar 5. Peta Kemiringan Lereng di Kecamatan Selo

Page 9: KLASIFIKASI KEMAMPUAN KESUBURAN TANAH DI LAHAN …...Klasifikasi Kemampuan Kesuburan Tanah di Lahan Pertanian Kecamatan Selo - Kabupaten Boyolali (Bistok H Simanjuntak) ... descriptive-exploratory

69

Klasifikasi Kemampuan Kesuburan Tanah di Lahan Pertanian Kecamatan Selo - Kabupaten Boyolali (Bistok H Simanjuntak)

Tab

el 1

.Re

kapi

tula

si h

asil

eva

luas

i kap

abili

tas

kesu

bura

n ta

nah

di

Kec

amat

an

Se

lo

Page 10: KLASIFIKASI KEMAMPUAN KESUBURAN TANAH DI LAHAN …...Klasifikasi Kemampuan Kesuburan Tanah di Lahan Pertanian Kecamatan Selo - Kabupaten Boyolali (Bistok H Simanjuntak) ... descriptive-exploratory

70 PROSIDING KONSER KARYA ILMIAH Vol.1, Juni 2015: 61-72

Tabel 1. Rekapitulasi hasil evaluasi kapabilitas kesuburan tanah di Kecamatan Selo (Lanjutan)

1. Kebun adalah lahan kering yang digunakan untuk budidaya tanaman keras dan atau cmpuran antara tanaman keras dengan tanaman semusim2. Tegal adalah lahan kering yang digunakan untuk budidaya tanaman semusim seperti tanaman pangan (jagung, ketela) dan tanaman hortikultura.3. Simbol: L (tekstur ber Geluh); C (tekstur ber Liat); d (tanah kering); k (kahat K); i (kahat P); e (KTK tanah rendah); (%) kemiringan lereng; FCC (unit

kapabilitas kesuburan tanah)

Keterangan:

Page 11: KLASIFIKASI KEMAMPUAN KESUBURAN TANAH DI LAHAN …...Klasifikasi Kemampuan Kesuburan Tanah di Lahan Pertanian Kecamatan Selo - Kabupaten Boyolali (Bistok H Simanjuntak) ... descriptive-exploratory

71

Klasifikasi Kemampuan Kesuburan Tanah di Lahan Pertanian Kecamatan Selo - Kabupaten Boyolali (Bistok H Simanjuntak)

Hasil klasifikasi kapabilitas kesuburan tanahmenunjukkan bahwa terdapat hubungan antaratingkat perkembangan tanah dengan klasifikasiTipe dan Tipe substrata suatu unit kelas FCC.Secara umum, tanah di Kecamatan Selotermasuk tanah yang belum berkembang(umumnya memiliki asosiasi ordo tanahIncpstisol dan Entisol serta Andisol). Kondisidemikian menjadikan tanah di Kecamatan Selobelum memiliki perbedaan kelas tekstur antaralapisantopsoil dan subsoil. Tidak adanyaperbedaan tekstur antaratopsoil dansubsoilmenyebabkan profil tanah memiliki klas tipedan tipe substrata yang sama. Perkembangantanah yang masih muda (asosiasi ordo tanahInceptisol dan Entisol) menjadikan tanah belummemiliki profil tanah yang lengkap-berkembangsehingga kecepatan infiltrasi tanah yang masihrendah. Disisi lain kondisi di Kecamatan Selomemiliki curah hujan tinggi (Gambar 2) sertaadanya kemiringan lahan yang bergelombanghingga sangat curam (Gambar 5) menjadikantingkat bahaya erosi menjadi tinggi.

KESIMPULAN

Berdasarkan dari karakteristik tanah yang adaserta analisis Klasifikasi KemampuanKesuburan Tanah di Kecamatan Selo makadapat disimpulkan:1. Secara umum bahwa kemampuan kesubur-

an tanah di Kecamatan Selo dibatasi olehcurah hujan, rendahnya ketersediaan P danK, nilai KTK, batuan permukaan dankemiringan lereng.

2. Faktor pembatas utama yang menentukankesuburan tanah di kecamatan Selo adalahketersediaa air tanaman (curah hujan) danketersediaan unsur hara P dan K.

DAFTAR PUSTAKA

Armecin, R.B. dan W.C. Cosico. 2010. Soilfertility and land suitability assessment ofthe different abaca growing areas in Leyte,Philippines.19th World Congress of SoilScience, Soil Solutions for a ChangingWorld. 1-6 August 2010, Brisbane,Australia.

Gambar 6. Peta Tanah di Kecamatan Selo

Page 12: KLASIFIKASI KEMAMPUAN KESUBURAN TANAH DI LAHAN …...Klasifikasi Kemampuan Kesuburan Tanah di Lahan Pertanian Kecamatan Selo - Kabupaten Boyolali (Bistok H Simanjuntak) ... descriptive-exploratory

72

PROSIDING KONSER KARYA ILMIAH Vol.1, Juni 2015: 61-72

Balai Penelitian Tanah. 2004.Petunjuk TeknisPengamatan Tanah. PuslitbangtanakBadan Litbang Pertanian Deptan. Bogor.

Balai Penelitian Tanah. 2009.Petunjuk TeknisAnalisis Kimia Tanah, Tanaman, Air,dan Pupuk. Balai Besar Litbang SDLPertanian Badan Litbang PertanianDeptan. Bogor. 136 P.

Garnier, J., C. Quantin, E. Guimarães, V.K.Garg, E.S. Martins, and T. Becquer.2009. Understanding the Genesis ofUltramafic Soils and Catena DynamicsinNiquelândia, Brazil.Geoderma151:204– 214.

Hardjowigeno, S. dan Widiatmaka. 2001.Kesesuaian Lahan dan PerencanaanTata Guna Tanah. Jurusan Tanah IPB.Bogor. 381p.

Munir, M. 1996.Geologi dan MineralogiTanah. Pustaka Jaya. Jakarta. 290p.

National Soil Survey Center. 2002.Fieid Bookfor Describing and Sampling Soils.Version 2,0. USAD-NRCS. Lincoln.180p.

Rayes, L. 2007.Metode Inventarisasi Sumber-daya Lahan. ANDI. Yogyakarta. 298p.

Sanchez, P.A. 1992.Sifat dan PengelolaanTanah Tropika Buku 1. ITB. Bandung.397p.

Sanchez, P.A., C.A. Palma, and S.W. Buol.2003. Fertility Capability SoilClassification: A Tool to Help Assess SoilQuality in The Tropics.Geoderma114:157-185.

***