Klasifikasi Baja

3
Tugas UTS Standarisasi Material M.Ekaditya Albar / 0806331683 Page 1 Klasifikasi Baja Pengklasifikasian baja secara umum beserta penjelasannya menurut “Handbook of Comparative World Steel Standards” (ASTM DS67B) adalah sebagai berikut: Komposisi: 1. Baja Karbon (Carbon Steel) Penggunaan baja karbon banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari untuk kepentingan yang umum. Standar yang digunakan pada baja karbon dan paduannya adalah: ASTM A 108-03 (Steel Bars, Carbon and Alloy, Cold-Finished) JIS G 4051:1979 (Carbon Steels for Machine Structural Use) Pembagian baja karbon adalah sebagai berikut: Low Carbon Steel ( < 0.2 % Carbon ) Baja low carbon biasanya digunakan untuk automobile body panels, tin plate, dan wire product yang membutuhkan keuletan yang tinggi. Medium Carbon Steel ( 0.2 - 0.5 % Carbon ) Baja medium carbon biasanya digunakan dalam kondisi hasil quench dan tempered dan banyak digunakan sebagai shaft, axle, gear, crankshaft, coupling, dan forging. High Carbon Steel ( > 0.5 % Carbon ) Baja high carbon banyak digunakan pada spring material dan high-strength wire. Selain pembagian berdasarkan persen kadar karbon di atas, masih terdapat baja karbon dengan kadar mangan yang tinggi (High Manganese Carbon Steel), yaitu sekitar 1.1-1.4 % Mn. Baja jenis ini banyak digunakan dalam aplikasi rel kereta api. 2. Baja Paduan (Alloy Steel) Low Alloy Steel ( < 8 % Alloying Element) Salah satu contoh baja jenis ini yang terkenal adalah HSLA (High Strength low Alloy) yang menggunakan paduan Nb, V, Ti, dan Al. High Alloy Steel ( > 8 % Alloying Element) Penggunaan baja paduan tinggi biasanya bertujuan untuk meningkatkan sifat-sifat baja, yaitu: Corrosion Resistant (Austenitic dan Duplex)

Transcript of Klasifikasi Baja

Page 1: Klasifikasi Baja

Tugas UTS Standarisasi Material

M.Ekaditya Albar / 0806331683 Page 1

Klasifikasi Baja

Pengklasifikasian baja secara umum beserta penjelasannya menurut “Handbook of

Comparative World Steel Standards” (ASTM DS67B) adalah sebagai berikut:

Komposisi:

1. Baja Karbon (Carbon Steel)

Penggunaan baja karbon banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari untuk

kepentingan yang umum. Standar yang digunakan pada baja karbon dan paduannya

adalah:

ASTM A 108-03 (Steel Bars, Carbon and Alloy, Cold-Finished)

JIS G 4051:1979 (Carbon Steels for Machine Structural Use)

Pembagian baja karbon adalah sebagai berikut:

Low Carbon Steel ( < 0.2 % Carbon )

Baja low carbon biasanya digunakan untuk automobile body panels, tin plate, dan

wire product yang membutuhkan keuletan yang tinggi.

Medium Carbon Steel ( 0.2 - 0.5 % Carbon )

Baja medium carbon biasanya digunakan dalam kondisi hasil quench dan

tempered dan banyak digunakan sebagai shaft, axle, gear, crankshaft, coupling,

dan forging.

High Carbon Steel ( > 0.5 % Carbon )

Baja high carbon banyak digunakan pada spring material dan high-strength wire.

Selain pembagian berdasarkan persen kadar karbon di atas, masih terdapat baja

karbon dengan kadar mangan yang tinggi (High Manganese Carbon Steel), yaitu

sekitar 1.1-1.4 % Mn. Baja jenis ini banyak digunakan dalam aplikasi rel kereta api.

2. Baja Paduan (Alloy Steel)

Low Alloy Steel ( < 8 % Alloying Element)

Salah satu contoh baja jenis ini yang terkenal adalah HSLA (High Strength low

Alloy) yang menggunakan paduan Nb, V, Ti, dan Al.

High Alloy Steel ( > 8 % Alloying Element)

Penggunaan baja paduan tinggi biasanya bertujuan untuk meningkatkan sifat-sifat

baja, yaitu:

→ Corrosion Resistant (Austenitic dan Duplex)

Page 2: Klasifikasi Baja

Tugas UTS Standarisasi Material

M.Ekaditya Albar / 0806331683 Page 2

→ Heat Resistant (Austenitic)

→ Wear Resistant (Manganese Steel)

3. Baja Tahan Karat (Stainless Steel)

Baja tahan karat dalam industri banyak digunakan pada bagian:

→ Chemical processing

→ Oil and gas exploration and processing equipment

→ Marine and high chloride environments

Salah satu contoh standar komposisi stainless steel tipe Duplex:

ASTM A240, ASME SA-240, dan SAE J405

Bentuk Produk:

1. Pelat Batangan (Bar Plate)

Contoh penggunaan baja berbentuk plate adalah dalam penggunaan baja structural

yang memiliki ketahan korosi terhadap kondisi atmosfer. Standar dari baja ini adalah:

ISO 5952:1998 dengan tensile dan yield strength sebesar 360 dan 235 MPa pada

ketebalan kurang dari 3 mm.

2. Lembaran (Sheet)

Baja lembaran atau sheet banyak digunakan pada aplikasi-aplikasi yang

membutuhkan high strength, high formability, high quality surface finish dan

excellent flatness.

3. Pipa (Tube)

Penggunaan baja pada bagian piping contohnya adalah penggunaan baja karbon

berbentuk tube dan pipe pada suhu operasi yang rendah. Contoh standarnya adalah

EN 10216-4:2002 dengan merek dagang 11MnNi5-3.

Proses Pembentukan (Forming)

1. Tempa (Forging)

Penggunaan baja yang dibentuk secara tempa (forging) dapat dilihat pada aplikasi

baja karbon maupun baja paduan sebagai komponen dari bejana bertekanan tinggi.

Contoh standarnya adalah:

Page 3: Klasifikasi Baja

Tugas UTS Standarisasi Material

M.Ekaditya Albar / 0806331683 Page 3

JIS G 3202:1988 untuk baja karbon dengan tensile strength sebesar 410-560 MPa.

ASTM A 182/A 182M-02 untuk baja dengan paduan molybdenum dan memiliki

tensile strength sebesar 485 MPa.

2. Cetak (Casting)

Penggunaan baja dengan proses forming cetak (casting) dapat dilihat pada

penggunaan jenis baja ini pada suhu operasi tinggi dan bertekanan, contohnya adalah

baja mangan dengan standar JIS G 5131:1991 dengan kandungan mangan sebesar 11-

14 %.

Bentuk Mikrostruktur:

1. Ferritic (α)

2. Pearlitic

3. Austenitic (γ)

4. Martensitic

5. Bainitic

6. Precipitation Hardened

7. Duplex (Ferritic dan Austenitic)

Selain klasifikasi baja di atas, masih terdapat beberapa pengklasifikasian baja lain, di

antaranya adalah sebagai berikut:

Proses Deoksidasi:

1. Killed Steel

2. Semi-killed Steel

3. Capped Steel

4. Rimmed Steel

Proses Perlakuan Panas (Heat

Treatment):

1. Annealing

2. Quenching

3. Tempering

4. Thermomechanical Processing

Metode Proses Pembuatan:

1. Open Hearth

2. Basic Oxygen Furnace

3. Electric Arc Furnace

Metode Finishing:

1. Hot Rolling

2. Cold Rolling