kkn.unnes.ac.id · Web view2019/12/23  · Desa Gondoriyo yang terletak di Kecamatan Bergas,...

125
LAPORAN PELAKSANAAN KKN ALTERNATIF IIB DESA GONDORIYO 1

Transcript of kkn.unnes.ac.id · Web view2019/12/23  · Desa Gondoriyo yang terletak di Kecamatan Bergas,...

2.
9. Hariyadi Salam
13. Anwar Rosandi
lAPORAN PELAKSANAAN KKN ALTERNATIF IIB DESA GONDORIYO
86
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita masih diberi nikmat dan sehat dan mampu melakukan aktivitas sebagaimana semestinya. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di yaumul akhir nanti.
Atas nama pribadi dan seluruh perangkat Desa Gondoriyo mewakili segenap masyarakat Gondoriyo mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran Tim KKN UNNES di Gondoriyo ini. Harapan saya apa yang telah dilakukan oleh Tim KKN UNNES ini dapat menjadi awal ikatan persaudaraan antara masyarakat Gondoriyo dengan Tim KKN UNNES.
Dalam menyangkut kegiatan yang menjadi program kerja oleh Tim KKN UNNES Alternatif IIB di Desa Gondoriyo selama kurang lebih satu setengah bulan ini, saya pribadi sebagai Kepala Desa Gondoriyo beserta seluruh perangkat Desa sangat mendukung dikarenakan program-program yang dilaksanakan sangat bermanfaat.
Terakhir, semoga dalam penyusunan laporan kegiatan KKN berjalan dengan baik dan semoga nantinya dapat memberi manfaat kepada Desa Gondoriyo, masyarakat umum, atau bahkan Tim KKN yang berikutnya.
Kabupaten Semarang, November 2019
Arisno
RINGKASAN
Desa Gondoriyo yang terletak di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang merupakan desa yang memiliki potensi besar baik alam maupun non alam. Potensi tersebut tersebar di berbagai bidang yang di antaranya bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang kesehatan, serta bidang infrastruktur dan lingkungan. Pengoptimalan dan pengembangan dari berbagai bidang belum dilaksanakan secara optimal, sehingga perlu adanya pengembangan dan perhatian.
Selain itu, sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Desa Gondoriyo, khususnya anak-anak maka Tim KKN UNNES melaksanakan program kegiatan KKN yang berdasarkan pada penguatan karakter dan pengembangan sumber daya yang ada di Kelurahan Jomblang. Adapun program kegiatan KKN terbagi menjadi 4 jenis, yaitu bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang kesehatan, serta bidang infrastruktur dan lingkungan.
Program kerja yang dilaksanakan oleh Tim KKN UNNES dalam bidang pendidikan antara lain Go-Smart (Gondoriyo Smart), GGS (Gondoriyo Goes to School), Go-Ib (Gondoriyo-Ibadah), Go-Young Spiral (Gondoriyo Young Spirit Nasional), Go-Fest (Gondoriyo Festival), dan Pengajian Akbar. Sedangkan program kerja yang dilaksanakan Tim KKN UNNES dalam bidang ekonomi diantaranya adalah Go-Meals (Gondoriyo Meals), BROWSING (Brownis Singkong), dan Go-Craft (Gondoriyo Craft).
Adapun dalam bidang kesehatan terdapat tiga program kerja yang dilaksanakan oleh Tim KKN UNNES yaitu Go-Health (Gondoriyo Health), 4G-CT (Gerakan Gondoriyo Gosok Gigi dan Cuci Tangan), dan Go-Sport (Gondoriyo Sport). Program kerja yang dilaksanakan dalam bidang infrastruktur dan lingkungan yaitu DILAN 19 (Desa Indah, Lingkungan Nyaman 2019), Go-Art (Gondoriyo Art), dan Plangisasi.
DAFTAR ISI
PROGRAM BIDANG EKONOMI 68
PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR GO-SMART (GONDORIYO SMART) BAGI ANAK-ANAK DESA GONDORIYO
Go-Smart (Gondoriyo Smart) adalah program bimbingan belajar yang ditujukan untuk anak-anak Desa Gondoriyo. Inovasi dari program ini yakni bimbingan belajar yang diintegrasikan dengan teknologi salah satunya adalah pelatihan menggambar menggunakan paint.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Go-Smart (Gondoriyo-Smart) merupakan program pemberian bimbingan belajar oleh Tim KKN Unnes kepada anak-anak Desa Gondoriyo. Program ini bertujuan untuk memberikan waktu intensif kepada anak-anak untuk pentingnya belajar, khususnya di luar jam sekolah. Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan dari program yang tercantum dalam Peraturan Desa (Perdes) mengenai jam belajar siswa. Jam belajar siswa adalah gerakan seluruh masyarakat untuk mendukung dan melaksanakan belajar pada jam tertentu sesuai dengan kesepakatan bersama.
Tujuan dari Go-Smart adalah untuk meningkatkan bakat anak-anak Desa Gondoriyo baik dalam bidang akademik maupun non akademik atau softskills. Bentuk kegiatan softskills yang dilaksanakan meliputi: (1) pidato; (2) puisi; (3) kaligrafi.
Selain tujuan tersebut sebagai bentuk inovasi terhadap perkembangan zaman yang menuntut peran serta teknologi, maka Program Go-Smart diintegrasikan dengan teknologi. Salah satu cara untuk memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran adalah penggunaan komputer, yaitu pelatihan menggambar menggunakan program paint. Unsur yang menarik pada program paint memicu anak-anak untuk belajar seni lebih imajinatif. “Pengenalan yang dilakukan sejak dini terhadap informasi teknologi mendorong siswa lebih kreatif dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.” (Sujito, Hardyanto, & Lestari, 2015, h. 29).
Dalam pelaksanaannya selama 45 hari, kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin-Jumat pukul 13.00-15.00 WIB dan untuk Sabtu-Minggu pukul 10.00-12.00 WIB. Tempat pelaksanaannya adalah di Perpustakaan Desa Gondoriyo.
Pada pelaksanaannya, Go-Smart berjalan lancar, anak-anak begitu antusias dan belajar dengan senang hati. Akan tetapi, terdapat beberapa kendala seperti jumlah peserta yang tidak tetap, terkadang bertambah banyak dan terkadang semakin sedikit.
Dampak yang dapat diperoleh dari kegiatan ini antara lain: Adanya peningkatan karakter pada anak seperti percaya diri dan kreatif. Melalui kegiatan membaca puisi, anak-anak menjadi lebih percaya diri dan menghayati nilai seni dalam kehidupan sehari-hari serta mengenal nilai-nilai moral yang terdapat dalam puisi. Ikhwan (dalam Ridwan, 2016, h. 96) menjelaskan bahwa Karya sastra anak sangat mampu untuk digunakan sebagai alat yang sangat efektif bagi para pendidik maupun para orang tua untuk menanamkan nilai-nilai, norma, perilaku luhur, dan kepercayaan yang di dalam suatu masyarakat atau budaya kepada anak-anak. Salah satu karya sastra disini adalah puisi.
Begitu juga pada kegiatan menggambar dan mewarnai kaligrafi serta pelatihan menggambar menggunakan paint yang mampu menjadi media untuk anak-anak dalam melatih karakter mereka terutama dalam hal kreatifitas, teliti, dan kesabaran.
LUARAN
Melakukan persiapan kegiatan berupa koordinasi kepada Kepala Desa dan Pengurus Perpustakaan Desa. Koordinasi membahas pelaksanaan kegiatan di Perpustakaan Desa dan keberlanjutan program kegiatan yang dapat dilakukan oleh Pemerinta Desa dalam hal mendukung program Jam Belajar Siswa dan memanfaatkan Perpustakaan Desa.
Luaran dari program ini adalah buku-buku yang berisi kumpulan puisi, pidato dan kaligrafi serta aplikasi game sederhana yang bermuatan karakter.
DOKUMENTASI
GONDORIYO GOES TO SCHOOL DEMI PENINGKATAN KREATIVITAS DAN KARAKTER ANAK-ANAK DESA GONDORIYO
Kegiatan berupa pelatihan kolase dan mendongeng cerita menggunakan wayang angkrek merupakan kegiatan Tim kkn unnes dalam program GGS (Gondoriyo Goes to School). Tujuan dilaksanakannya program ini adalah untuk meningkatkan kreativitas dan karakter anak-anak Desa Gondoriyo
PELAKSANAAN kEGIATAN
Penguatan Pendidikan Karakter menjadi hal yang sangat penting di dalam pembelajaran kurikulum 2013. Hal ini sesuai dengan karakteristik kurikulum 2013 yang menyatukan antara mata pelajaran dan jenjang pendidikan secara menyeluruh, begitu juga antara ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik (Kaimuddin, 2014, h.58).
Oleh sebab itu, perlu adanya referensi dan inovasi baru untuk mempersiapkan media pembelajaran terutama pada penanaman nilai karakter. Tindak lanjut dari hal itu, Tim KKN UNNES mengadakan program kerja yang diberi nama GGS (Gondoriyo Goes to School).
GGS merupakan kegiatan berupa kunjungan ke beberapa sekolah dasar yang berada di Desa Gondoriyo. Kegiatan ini berupa pelatihan kolase menggunakan biji karet yang dan mendongeng cerita rakyat menggunakan wayang angkrek.
GGS dilaksanakan selama lima kali di tiga sekolah yang berbeda, dengan sasaran kelas 1 untuk kegiatan mendongeng dan kelas 3 untuk pelatihan kolase. Adapun jadwal kegiatan GGS adalah sebagai berikut:
No
Tanggal
Tempat
Kegiatan
1
Pelatihan Kolase
Dampak dari kegiatan ini adalah meningkatnya karakter pada anak. Melalui kegiatan kolase, anak-anak dapat bersenirupa yang diwujudkan dengan keterampilan menyusun dan merekatkan pecahan-pecahan biji karet pada gambar yang disediakan sehingga membentuk objek yang unik dan menarik. Kegiatan seperti ini mampu meningkatkan kreativitas pada anak. “…. dengan melakukan kolase anak dapat menuangkan ide gambar atau bentuk yang ada di dalam pikirannya dengan menggunakan bahan-bahan yang ada ke dalam bentuk kolase sehingga menjadi karya seni yang dapat dilihat langsung.” (Simatupang & Ema, 2015, h.9)
Selain itu, terdapat pula kegiatan mendongeng menggunakan wayang angkrek. Kegiatan ini adalah salah satu upaya untuk menanamkan nilai karakter positif pada anak. Kegiatan bercerita atau mendongeng mampu meningkatkan imajinasi, emosional, intelektual, rasa sosial, rasa etis dan religious (Juanda, 2018, h.13). Anak-anak menjadi paham akan pentingnya menumbuhkan nilai-nilai kehidupan melalui cerita dongeng seperti tanggung jawab, rela berkorban, dan peduli terhadap sesama.
LUARAN
Melakukan persiapan terkait kegiatan seperti mempersiapkan cerita rakyat yang dicetak dalam bentuk buku yang dilengkapi dengan ilustrasi dan membuat wayang angkrek, mempersiapkan kuas, gambar-gambar untuk kolase dan menyediakan biji karet.
Sosialisasi dan koordinasi kepada mitra-mitra yakni beberapa SD/MI di Gondoriyo dalam hal ini adalah SD N 03 Gondoriyo, SD N 02 Gondoriyo, dan MI Gondoriyo. Koordinasi dilakukan untuk membahas kegiatan diantaranya pelatihan kolase yang ditujukan untuk siswa kelas 3 dan dongeng cerita rakyat untuk siswa kelas 1. Koordinasi dan sosialisasi dilaksanakan kurang lebih satu minggu kurang sebelum pelaksanaan dengan menyebarkan beberapa anggota dari Tim ke beberapa sekolah.
KERJASAMA MITRA
Profil SD N 02 Gondoriyo
SD N 02 Gondoriyo merupakan salah satu Sekolah Dasar di yang ada di Desa Gondoriyo yang beralamat di Jl. Munadi No. 07 Dusun Setro RT 04/ RW 011. Sekolah ini berstatus milik pemerintah dan sudah berdiri sejak tahun 1987. Terdapat 13 Guru dengan Ibu Surati Cecillia sebagai Kepala Sekolah. Jumlah peserta didik di SD N 02 Gondoriyo berjumlah 166 siswa yang terbagi menjadi 85 siswa laki-laki dan 81 siswa perempuan.
Kurikulum yang diterapkan di sekolah ini adalah kurikulum 2013. Walaupun pada tahun ajaran 2017/2018 hanya kelas 1 dan 4 saja yang menerapkan K13, pada tahun ajaran yang baru yaitu 2019/2020 dari kelas 1 sampai dengan 6 sudah seluruhnya menerapkan Kurikulum 2013.
Profil SD N 03 Gondoriyo
SD N 03 Gondoriyo adalah Sekolah Dasar di Desa Gondoriyo yang berdiri sejak tahun 1981. Sekolah ini beralamat di Dusun Jimbaran, Gondoriyo, Bergas, Kab. Semarang. Sekolah ini memiliki 10 tenaga pendidik. Jumlah peserta didik di SD N 03 Gondoriyo adalah 125 dengan 63 siswa putra dan 62 siswa putri. Sekolah ini sudah terakreditasi B.
Profil MI Gondoriyo
Madrasah Ibtidaiyah Gondoriyo adalah satu-satunya MI di Gondoriyo. Sekolah ini beralamat di Dusun Krajan Rt 01 Rw 03 Desa Gondoriyo Kec.Bergas Kab. Semarang. Sekolah ini berstatus milik swasta dengan dibawah yayasan LP Ma’arif dan telah berdiri sejak 01 Februari 1959. MI Gondoriyo telah terakreditasi B tertanggal 20 Oktober 2014.
Terdapat 13 pendidik di MI Gondoriyo dengan Bapak M.Irkham , MPd.I sebagai kepala madrasah. Jumlah siswa di MI Gondoriyo berjumlah 230 siswa.
DOKUMENTASI
Go-ib adalah program kerja berupa kegiatan mengisi pembelajaran di Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ). Pembelajaran yang sangat diperhatikan adalah mengenai praktik ibadah sehari-hari seperti wudhu, adzan, dan salat.
pelaksanaan kegiatan
Desa Gondoriyo merupakan desa yang mayoritas warganya beragama islam. Maka dari itu, pendidikan ilmu agama adalah hal yang penting untuk diterapkan, khususnya pada anak-anak. Anak-anak perlu ditanami pemahaman nilai agamis sejak usia dini. Dengan adanya lembaga pendidikan agama diluar jam sekolah yakni TPQ (Taman Pendidikan al-Qur’an) menjadi sangat penting sebagai ruang untuk menanamkan nilai-nilai agamis pada anak-anak. “Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ/TPQ) adalah lembaga atau kelompok masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan non-formal jenis keagamaan islam yang bertujuan untuk memberikan pengajaran al Qur’an, serta memahami dasar-dasar dinul Islam pada anak usia sekolah dasar dan atau madrasah ibtidaiyah (SD/MI).” (Malik, 2013, h.389).
Berangkat dari hal tersebut, melalui program Go-Ib (Gondoriyo Ibadah) Tim KKN berupaya memberikan pemahaman mengenai ibadah dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan secara berkelanjutan kepada para santri TPQ di Desa Gondoriyo.
Go-Ib dilaksanakan di TPQ Darul Ulum di Dusun Setro pada minggu ke-2 sampai ke-6. Jumlah murid TPQ ini terdapat kurang lebih 70 anak, yang terdiri dari anak-anak PAUD sampai dengan kelas 6 SD. Kegiatan TPQ ini hanya memiliki satu orang ustadzah, yaitu Ibu Atun, sehingga tidak seimbang jika dibandingkan dengan jumlah santrinya.
Go-Ib dilaksanakan setiap hari Senin-Kamis selama satu sampai satu setengah jam dimulai pukul 15.00 WIB dengan materi yang berbeda pada setiap harinya. Adapun jadwal untuk hari Senin yaitu membaca, membaca disini adalah membaca Al-Quran dan Iqra’. Selasa adalah jadwal untuk pembelajaran fiqih. Sedangkan Rabu adalah jadwal untuk mempelajari tajwid. Selanjutnya hari Kamis adalah khusus untuk pelajaran Bahasa Arab.
Tim KKN juga mempunyai program tersendiri untuk TPQ Darul Ulum, yaitu melakukan pelatihan praktik wudhu, shalat, adzan dan materi tentang menutup aurat, khususnya untuk perempuan. Kemudian untuk pertemuan terakhir, kami melakukan kegiatan Tadabbur alam. “Tadabbur Alam sendiri merupakan sarana pembelajaran untuk lebih mengenal ke Maha Besaran Allah SWT yang telah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya.” (Hambali, 2017, h.100). Kegiatan ini dapat berupa outbond disertai dengan rangkaian-rangkaian permainan menarik.
Dampak dari kegiatan ini adalah Ibu Atun selaku ustadzah di TPQ Darul ulum menjadi lebih terbantu dalam menangani murid-murid yang lumayan banyak. Hal ini dikarenakan beliau adalah satu-satunya ustadzah di TPQ Darul Ulum.
Dampak lain dari kegiatan ini adalah anak-anak menjadi lebih tertarik dan termotivasi untuk semangat belajar sehingga mampu menguatkan karakter religius pada diri mereka. Hidayah (dalam Ratnasari, Suyitno, & Hidayah, 2019, h.32) menjelaskan bahwa pendidikan karakter religius adalah karakter yang berlandaskan pada nilai-nilai kegamaan, dan merupakan langkah awal dalam menumbuhkan sifat agamis pada anak-anak.
Selain itu, para santri juga menjadi lebih paham tentang praktik wudhu dan shalat yang diajarkan oleh Tim KKN, karena pada sebelumnya anak-anak belum mengetahui bagaimana tatacara wudhu dan shalat dengan baik, benar, dan tertib.
LUARAN
Melakukan koordinasi dengan Ibu Atun, selaku ustadzah di TPQ Darul Ulum. Koordinasi dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana TPQ telah berjalan, metode pembelajaran yang digunakan dan bagaimana keadaan para siswa.
Melakukan persiapan terkait kegiatan seperti mempersiapkan materi pelatihan praktik wudhu, shalat, dan adzan. Membuat beberapa modul yang berisi materi-materi tersebut agar nantinya mudah dipahami oleh para siswa.
Luaran dari program kerja ini adalah modul yang berisi tentang praktik-praktik ibadah dalam kehidupan sehari-hari.
DOKUMENTASI
MENINGKATKAN KREATIFITAS DAN MENGEMBANGKAN BAKAT PADA ANAK-ANAK DI DESA GONDORIYO MELALUI PROGRAM KEJA GO-FEST (GONDORIYO FESTIVAL).
Go-Fest adalah program kerja Tim KKN UNNES sebagai wadah bagi anak-anak Desa Gondoriyo untuk menunjukan bakat dan minatnya dalam bentuk lomba-lomba tidak hanya dalam bidang pendidikan umum, tetapi juga dalam bidang agama.
pelaksanaan kegiatan
Anak-anak adalah generasi penerus Desa Gondoriyo, oleh karena itu perlu adanya wadah untuk mengasah dan meningkatkan kreativitas anak-anak. Segala jenis kegiatan yang bertujuan untuk memunculkan potensi kreativitas dan kesadaran masyarakat untuk turut aktif harus dipupuk sejak dini (Anggraeni, 2017, h, 118). Berangkat dari hal itu, Tim KKN UNNES menyelenggarakan kegiatan yang bertujuan untuk melatih kreatifitas dan mengembangkan bakat pada anak-anak di Desa Gondoriyo melalui program keja Go-Fest (Gondoriyo Festival).
Go-Fest adalah program kerja Tim KKN UNNES sebagai wadah bagi anak-anak Desa Gondoriyo untuk menunjukan bakat dan minatnya dalam bentuk lomba-lomba yang mengasah kemampuan mereka tidak hanya dalam bidang pendidikan umum, tetapi juga dalam bidang agama. Selain itu program ini bertujuan untuk menanamkan karakter pada anak, diantaranya karakter berani, percaya diri, sportif, dan kompetitif.
Go-Fest dilaksanakan di minggu ke-5 yaitu pada tanggal 3 November 2019 bertempat di komplek Balai Desa Gondoriyo, dimulai sejak pukul 8.00 WIB sampai dengan selesai. Terdapat kurang lebih 60 peserta yang terdiri dari kelas 3 sampai dengan kelas 6 SD.
Perlombaan yang digelar terdiri dari 3 macam yaitu lomba baca puisi yang bertempat di GOR Balai Desa, lomba kaligrafi dilaksanakan di Kantor Karang Taruna Desa Gondoriyo, dan Perpustakaan Desa Gondoriyo digunakan sebagai lomba tartil Al-Qur’an. Pemenang dari lomba tartil Qur’an nantinya akan ditampilkan pada acara Pengajian Akbar Perpisahan KKN Unnes di Desa Gondoriyo.
Dampak dari program kerja Go-Fest ini antara lain peningkatan kepercayaan diri pada diri anak-anak. Anak-anak berani menampilkan kemampuan mereka di depan orang banyak. “Kepercayaan diri adalah sikap positif seseorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penialian positif, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/ situasi yang dihadapinya.” (Yanti & Fauzyah, 2016, h. 135). Dengan adanya rasa percaya diri, anak-anak mampu mendapatkan pencapaian hasil belajar yang positif baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
LUARAN
Melakukan persiapan terkait dengan kegiatan yaitu konsep dan susunan acara. Mempersiapkan segala perlengkapan lomba yang dibutuhkan seperti beberapa kertas hvs untuk menggambar kaligrafi.
Melakukan koordinasi dengan Kepala Desa terkait rincian, waktu, dan tempat kegiatan, sekaligus meminta izin untuk menggunakan komplek Balai Desa sebagai tempat kegiatan. Melakukan sosialisasi dengan menggunakan pamflet yang ditempel di beberapa sekolah dasar yang ada di Gondoriyo, sekaligus meminta izin kepada pihak sekolah untuk melakukan sosialisasi dengan cara masuk ke setiap kelas. Beberapa sekolah yang kami gunakan untuk sosialisasi antara yaitu SD N 03 Gondoriyo, SD N 02 Gondoriyo, dan MI Gondoriyo. Selain itu, kami juga melakukan sosialisasi ke beberapa TPQ salah satunya adalah TPQ Darul Ulum yang berlokasi du Dusun Setro, Gondoriyo.
dokumentasi
TALKSHOW INSPIRATIF MELALUI PROGRAM GO-YOUNG SPIRAL (GONDORIYO YOUNG SPIRIT NASIONAL) UNTUK MEMBERIKAN WAWASAN KEPADA PEMUDA DAN PEMUDI DESA GONDORIYO
Go-Young Spiral (Gondoriyo Young Spirit Nasional) merupakan suatu kegiatan berupa Talkshow Inspiratif yang ditujukan untuk pemuda dan pemudi tentang rnasioanlisme sehingga tumbuh rasa cinta kepada Indonesia khususnya rasa cinta kepada Desa.
pelaksanaan kegiatan
Dalam pembangunan sebuah desa, semua elemen desa beserta masyarakat harus berperan aktif. “Pembangunan desa dalam konteks kekinian menunjukkan arah pada kemandirian mayarakat.” (Puspitasari, 2015, h.331). Potensi desa yang tepat untuk menjadi penggerak desa adalah pemuda. Sudah menjadi sorotan publik akan pentingnya peran pemuda dalam memajukan suatu desa. Dalam kehidupan bermasyarakat, partisipasi pemuda sangat dibutuhkan sebagai penerus nilai-nilai budaya bangsa, sebagai pondasi, kekuatan moral, dan agen perubahan kearah yang lebih baik (Bintari & Darmawan, 2016, p.57).
Berlatar belakang hal tersebut, Tim KKN ingin membangkitkan rasa cinta pemuda Desa Gondoriyo untuk senantiasa berperan aktif dalam membangun Desa Gondoriyo melalui program Go-Young Spiral (Gondoriyo Young Spirit Nasional).
Go-Young Spiral ini merupakan suatu kegiatan yang ditujukan untuk pemuda dan pemudi Desa Gondoriyo. Tujuan program ini untuk memberikan wawasan kepada pemuda dan pemudi tentang rasa nasioanalisme sehingga tumbuh rasa cinta kepada Indonesia khususnya rasa cinta kepada Desa.
Go-Young Spiral dilaksanakan pada minggu ke 4 tepatnya pada tanggal 27 Oktober 2019 bertempat di GOR Balai Desa Gondoriyo. Acara ini berupa Talkshow Inspiratif yang bertema “Menyongsong Kegemilangan Gondoriyo Melalui Generasi Muda yang Unggul”. Acara ini diikuti oleh peserta yang berasal dari perwakilan karang taruna dari setiap dusun. Kepala Desa Gondoriyo juga hadir pada acara tersebut. Tim KKN Unnes mengundang saudara Hamas sebagai narasumber.
Dampak dari program ini adalah peningkatan pengetahuan pemuda tentang pentingnya peran pemuda dalam membangun desa. Terbukti pada saat seminar, peserta begitu antusias dan beberapa dari mereka begitu aktif pada saat sesi tanya jawab. Adanya talkshow inspiratif ini juga memberi dampak sosial seperti terjalinnya persatuan dan persaudaraan pemuda Desa Gondoriyo. Selain itu, program ini dapat juga dijadikan ajang untuk silaturahmi dan diskusi para pemuda karang taruna yang berasal dari dusun yang pastinya memiliki berbagai latar belakang yang berbeda.
LUARAN
Melakukan persiapan terkait rencana kerja kegiatan. Sosialisasi dengan ketua karang taruna Desa Gondoriyo dan Ketua Karang Taruna setiap dusun dengan menyebarkan beberapa anggota Tim KKN. Sosialisasi ini dilakukan dengan tujuan agar para anggota dari setiap dusun berartisipasi program ini.
Luaran dari kegiatan ini adalah poster kegiatan yang disebar di setiap dusun dan menyediakan sertifikat untuk para peserta yang sudah hadir dalam Talkshow
DOKUMENTASI
Pengajian Akbar
PEGAJIAN AKBAR PERINGATAN HARI MAULID NABI MUHAMMAD SAW DAN PERPISAHAN KKN DI DESA GONDORIYO
Tim KKN Unnes mengadakan suatu kegiatan yang dapat mengenang dan sekaligus memberikan persembahan kepada masyarakat sekitar dengan mengadakan acara Pengajian Akbar yaitu dalam rangka memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus perpisahan KKN Desa Gondoriyo.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan KKN berlangsung dengan diawali dengan penerjunan, oleh karena itu, untuk memenuhi kewajiban, Tim KKN UNNES mengadakan acara untuk perpisahan KKN. Dalam hal ini Tim KKN Unnes membuat suatu kegiatan yang dapat mengenang dan sekaligus memberikan persembahan kepada masyarakat sekitar dengan mengadakan acara Pengajian Akbar yaitu dalam rangka memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus perpisahan KKN Desa Gondoriyo. Pengajian Akbar ini juga sebagai sarana untuk menanamkan nilai religius pada masyarakat Desa Gondoriyo sekaligus mempererat kerukunan antar warga. Nilai religius diartikan sebagai segala sikap baik yang kemudian diamalkan dan bersumber dari ajaran agama (Suyanta, 2013, h.3).
Pengajian Akbar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Perpisahan KKN ini dilaksanakan di minggu terakhir KKN, tepatnya pada tanggal 9 November 2019 bertempat di Masjid Nurul Huda Dusun Jimbaran, Gondoriyo. Pengajian inti dimulai pukul 21.00 WIB sampai dengan selesai. Program ini merupakan kegiatan kerjasama antara Tim KKN Unnes dengan warga sekitar khususnya Panitia Maulid Nabi Masjid Nurul Huda Dusun Jimbaran.
Acara ini menghadirkan mubaligh dari Semarang yaitu Ustadz KH. Khoirunnazi. Acara ini dibuka dahulu dengan penampilan tari tradisional dari anak-anak Gondoriyo yang sudah dilatih oleh Tim KKN, khataman Al-Qur’an oleh anak-anak dari TPQ di Dusun Jimbaran, dan pembagian hadiah kepada pemenang Go-Sport yaitu turnamen voli yang diselenggarakan oleh Tim KKN. Setelah itu dilanjut dengan hiburan rebana kemudian sambutan dari perwakilan panitia dari Dusun Jimbaran, dari Ketua KKN, dan dari Kepala Desa Gondoriyo yang diwakilkan oleh Ketua Dusun Jimbaran.
Dampak dari Pengajian Akbar ini antara lain terciptanya karakter religius pada masyarakat Gondoriyo sekaligus terjalinnya silaturahim antara masyarakat Gondoriyo dan Tim KKN Unnes. Pada dasarnya, kegiatan pengajian tidak hanya berfungsi sebagai siraman rohani semata, lebih dari itu, pengajian berfungsi membina dan mengembangkan ajaran islam dalam menciptakan masyarakat yang beriman kepada Allah SWT, menjadi pusat kegiatan belajar, sarana silaturahmi, dan tempat mengembangkan seni budaya islam (Nurmawati, Hafsah, & Arlina, 2016, h.154).
Selain itu, acara ini juga sangat menghibur masyarakat Desa Gondoriyo, selama pengajian berlangsung masyarakat begitu antusia dan menikmati ceramah dari sang mubaligh.
luaran
Berkoordinasi dengan panitia Pengajian Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW Masjid Nurul Huda Jimbaran terkait dengan persiapan Pengajian Akbar sekaligus acara perpisahan KKN. Koordinasi dilakukan dengan tujuan untuk membagi tugas antara Tim KKN dan Panitia Pengajian Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW.
Tim KKN mempersiapkan pamflet, MMT, dekorasi, dan surat menyurat. Tim KKN menyebarkan pamflet dan undangan ke setiap dusun yang ada di Gondoriyo. Hal ini dilakukan agar acara Pengajian Akbar diketahui oleh seluruh warga Desa Gondoriyo.
dokumentasi
MELATIH GAYA HIDUP SEHAT DENGAN MELAKUKAN AKTIFITAS OLAHRAGA MELALUI PROGRAM SENAM GO-HEALTH.
Go-Health merupakan program kerja di bidang kesehatan yang bertujuan melatih gaya hidup sehat warga Desa Gondoriyo dengan melakukan aktifitas olahraga. Pada kegiatan ini Tim KKN Unnes memilih gaya hidup dengan melakukan senam pagi bersama.
pelaksanaan kegiatan
Kesehatan menjadi hal yang sangat penting untuk keberlangsungan hidup. Mempunyai tubuh yang sehat akan membantu manusia dalam melakukan segala aktivitas. “Manusia sangatlah memerlukan hidup sehat karena melalui hidup sehat tujuan pembangunan sumber daya manusia juga akan terwujud.” (Sari, 2016, h. 61). Permasalahan warga Desa Gondoriyo di bidang kesehatan yang selama ini terjadi adalah kurangnya kesadaran untuk hidup bersih dan sehat dalam menjaga tubuhnya sendiri maupun lingkungan. Oleh karena itu, Tim KKN Unnes berupaya menggalakan hidup sehat melalui program Go-Health (Gondoriyo Health).
Go-Health merupakan program kerja di bidang kesehatan yang bertujuan melatih gaya hidup sehat warga Desa Gondoriyo dengan melakukan aktifitas olahraga. Pada kegiatan ini Tim KKN Unnes memilih gaya hidup dengan melakukan senam pagi Bersama. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kerukunan antar warga Desa Gondoriyo.
Program Go Health yang dilaksanakan yaitu kegiatan senam pagi. Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ke 3. Senam yang diadakan oleh Tim KKN yaitu senam kebugaran jasmani dan Senam “entah apa yang merasukimu”. Senam berfungsi menjaga tubuh tetap bugar karena melatih kekuatan, keseimbangan, membuat jantung bekerja optimal, dan menghilangkan radikal bebas dalam tubuh (Setyoadi, Utami, & Septina, 2013, h. 36). Kemudian yang bertugas sebagai instruktur yaitu Anwar Rosandi dari jurusan Pendidikan Teknik Mesin.
Senam dilaksanakan pada hari Minggu, 21 Oktober 2019. Bertempat di Balai Desa Gondoriyo. Pada kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu PKK, lansia, dan beberapa anggota tim KKN Unnes. Senam dimulai sejak pukul 06.00 WIB sampai dengan 07.00 WIB.
Dampak dari kegiatan ini adalah munculnya kesadaran pada warga Desa Gondoriyo akan pentingnya untuk selalu menjaga kesehatan jasmani dengan rajin bergerak, karena pada pelaksanaannya peserta yang paling banyak adalah dari kalangan ibu-ibu PKK dan lansia.
Selain itu, dampak sosial dari kegiatan senam ini adalah menjaga kerukunan antar warga, khususnya di Dusun Jimbaran.
Program ini dapat terlaksana dengan baik karena para peserta begitu antusias terutama bagi kalangan para lansia. Mereka begitu bersemangat menirukan Gerakan yang diarahkan oleh instruktur senam, bahkan mengikuti senam dari awal sampai akhir.
Kendala yang muncul dari kegiatan ini diantaranya adalah sasaran tidak semuanya hadir tepat waktu, sehingga pelaksanaan senam mengalami kemoloran waktu.
LUARAN
Dalam upaya melaksanakan program ini, Tim KKN Unnes melakukan persiapan diantaranya adalah menghafalkan gerakan senam yang akan diajarkan. Kemudian, bekerja sama dengan Bapak Hudi, yaitu salah satu dokter di Puskesmas Bergas. Beliau juga merupakan instruktur senam lansia yang setiap minggunya dilaksanakan di Dusun Jimbaran.
Tim KKN berkoordinasi dengan Bapak Hudi dan melakukan sosialisasi dengan para peserta membahas pelaksanaan senam yang akan diisi oleh Tim KKN Unnes. Koordinasi dan sosialisasi dilakukan agar kegiatan berjalan dengan lancar.
DOKUMENTASI
PEMBERIAN TANAMAN OBAT KELUARGA KEPADA BEBERAPA WARGA DI DESA GONDORIYO.
Program pemberian tanaman obat keluarga (TOGA) kepada beberapa warga di Desa Gondoriyo bertujuan agar masyarakat dapat menggunakan atau memanfaatkan tanaman tersebut sebagai pertolongan pertama untuk pengobatan dan dapat pula dikembangkan sebagai budidaya tanaman.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Gaya hidup sehat tidak hanya terfokus pada manusia namun lingkungan juga mendukung gaya hidup sehat. Oleh karena itu untuk mewujudkan lingkungan sehat Tim KKN berupaya memberikan tanaman obat keluarga (TOGA) kepada beberapa warga di Desa Gondoriyo. Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yaitu pemanfaatan pekarangan sebagai sarana budidaya tanaman yang tidak hanya sebagai hiasan tetapi juga berkhasiat sebagai obat (Sari, Yuniar, Siahaan, Riswati, & Syarippudin, 2015, h.124).
Program ini bertujuan agar masyarakat dapat menggunakan atau memanfaatkan tanaman tersebut sebagai pertolongan pertama untuk pengobatan dan dapat pula dikembangkan sebagai budidaya tanaman obat yang nantinya dapat dijual dan diolah lebih lanjut dengan menggunakan teknologi yang ada.
Bentuk dari program ini adalah pemberian tanaman obat keluarga kepada beberapa warga di Desa Gondoriyo. Diketahui bahwa sebagian besar warga Gondoriyo belum memiliki tanaman obat-obatan.
Selain itu, Tim KKN juga melakukan penanaman beberapa tanaman TOGA, dilaksanakan di minggu ke-6 yaitu pada Minggu, 10 November 2019 bertempat di samping Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Gondoriyo. Total tanaman yang berhasil ditanam yaitu jahe, kunyit, temulawak, kencur, lidah buaya, kuaci, bringin, dan petai cina.
Dampak dari kegiatan ini adalah peningkatan kualitas hidup sehat beberapa warga Gondoriyo karena memiliki tanaman obat-obatan di rumah, sehingga masyarakat tidak selamanya menggunakan obat-obatan kimia. “Beberapa ahli herbaris yakin bahwa pemanfaatan bahan-bahan yang bersifat alamiah lebih diterima (acceptable) oleh tubuh manusia dibandingkan dengan penggunaan bahan-bahan yang bersifat sintetik…”. (Duaja, Kartika, & Mukhlis, 2011, h. 75).
Selain itu, adanya peningkatan pengetahuan warga akan pentingnya memiliki tanaman TOGA di rumah dan mengetahui bagaimana cara penanamannya.
LUARAN
Melakukan survey ke beberapa rumah warga Desa Gondoriyo. Hal ini dilakukan agar mengetahui siapa yang telah dan yang belum memiliki TOGA. Mempersipakan tanaman TOGA dengan membeli dengan dana mandiri dari Tim KKN. Mempersiapkan alat dan bahan untuk penanaman TOGA yaitu tananman TOGA, cangkul, dan pupuk.
Luaran dari program ini adalah warga Desa Gondoriyo yang sebelumnya belum memiliki tanaman obat keluarga menjadi mempunyai dan ditanam di pekarangan rumah. Selain itu, pekarangan samping gedung Pustu menjadi lebih indah disebabkan adanya TOGA.
DOKUMENTASI
4G-CT (Gerakan Gondoriyo Gosok Gigi dan Cuci Tangan)
MENCIPTAKAN PERILAKU HIDUP SEHAT DENGAN PELATIHAN GOSOK GIGI DAN CUCI TANGAN YANG BAIK DAN BENAR MELALUI PROGRAM 4G-CT(GERAKAN GONDORIYO GOSOK GIGI DAN CUCI TANGAN)
4G-CT (Gerakan Gosok Gigi Gondoriyo Dan Cuci Tangan) merupakan program di bidang kesehatan berupa pelatihan gosok gigi dan cuci tangan secara baik dan benar yang ditujukan kepada siswa-siswa sekolah dasar di Gondoriyo
pelaksanaan kegiatan
Anak-anak adalah aset yang sangat berharga bagi Desa Gondoriyo karena kelak anak-anak tersebut akan menjadi generasi bangsa membangun Desa Gondoriyo. Oleh karena itu perlu ditanamkan perilaku hidup sehat sejak dini. Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan sebuah usaha untuk menyalurkan pengalaman mengenai pola hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun masyarakat luas (Gustina, Abdussalam, & Saputra, 2018, h. 60). Dengan naluri anak yang senang bermain dan tidak mengenal bersih atau kotor, maka perlu memberikan edukasi tentang pentingnya kebersihan dan kesehatan diri sendiri kepada anak-anak. Oleh karena itu, Tim KKN melaksanakan program 4G CT (Gerakan Gondoriyo Gosok Gigi dan Cuci Tangan
Program 4G CT (Gerakan Gosok Gigi Gondoriyo dan Cuci Tangan) merupakan program dibidang kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), diantaranya berupa pelatihan Gosok Gigi dan Cuci Tangan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberi gambaran tentang tatacara menggosok gigi dan cuci tangan yang baik dan benar dan memberi pemahaman tentang dampak yang terjadi jika tidak melakukannya, agar nantinya perilaku hidup sehat berupa cuci tangan dan gosok gigi menjadi pengetahuan dan tradisi yang baik khususnya di lingkungan sekolah. “Perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan sikap kepercayaan, tradisi dan sebagainya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan.” (Solikah, 2018, h. 63)
Program ini dilaksanakan selama tiga kali bertempat di beberapa sekolah dasar atau sederajat di Desa Gondoriyo. Sasaran dari program ini adalah siswa-siswa kelas 01 SD. Pelaksanaan pertama yaitu di MI Gondoriyo yaitu pada minggu ke-2 tepatnya Kamis, 10 Oktober 2019. Pelaksanaan kedua yaitu di SD N 02 Gondoriyo dilanjutkan ke SD N 03 Gondoriyo pada Senin, 15 Oktober 2019.
Program 4G-CT berjalan lancar. Pihak sekolah menyambut dengan baik begitu juga anak-anak yang sangat antusias. Mereka membawa gelas kumur dan sikat gigi, sedangkan dari Tim KKN menyediakan pasta gigi. Kemudian untuk kegiatan cuci tangan, Tim KKN telah menyediakan sabun untuk para siswa. Selama pelaksanannya siswa begitu ceria dan mereka dapat memahami dan melaksanakannya secara benar.
Metode yang digunakan adalah menyayi dan menirukan gerakan gosok gigi dan cuci tangan. Setelah teori disampaikan, dilanjutkan dengan praktik secara bersamaan. Pertama, praktik menggosok gigi dan kedua praktik mencuci tangan.
Akan tetapi, masih terdapat beberapa kendala seperti para siswa yang sangat sulit diatur untuk berbaris ke halaman sekolah, sering lari-lari dan bercanda. Kemudian pada pelaksanaanya yaitu di MI Gondoriyo, hanya sebagian siswa saja yang membawa gelas untuk berkumur sehingga mereka bergantian masuk dan keluar ke kamar mandi.
Kurangnya persediaan air terutama di SD N 03 Gondoriyo juga menjadi salah satu kendala, sehingga untuk kegiatan gosok gigi dan cuci tangan hanya sampai pada teorinya saja. Sedangkan untuk praktiknya hanya gosok gigi saja yang terlaksana dengan menggunakan air minum yang dibawa para siswa dari rumah.
Kendala yang dirasakan selanjutnya terletak pada saat setelah pelaksanaan yaitu para siswa sulit untuk dibujuk masuk ke kelas. Mereka lebih memilih untuk bermain air.
Dampak dari kegiatan ini adalah para siswa memiliki pengetahuan baru tentang tatacara menggosok gigi yang baik dan benar. Mereka menjadi lebih paham terutama pada praktiknya, karena pada saat pelatihan cuci tangan, Tim KKN Unnes mempraktikannya dengan gerakan dan nyanyian yang mudah dihafal. Kemudian untuk pelatihan gosok gigi, Tim KKN Unnes menggunakan alat peraga gigi.
LUARAN
Melakukan persiapan terkait kegiatan yaitu mempersiapkan alat dan bahan seperti sabun, sikat gigi, pasta gigi, dan alat peraga. Mempersiapkan nyanyian dan gerakan tentang praktik gosok gigi dan cuci tangan.
Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah yang akan digunakan untuk pelaksanaan program 4G-CT seperti rincian pelaksanaan kegiatan dan penentuan waktu dan tempat. Koordinasi dilakukan di beberapa SD/MI di Gondoriyo dalam hal ini adalah SD N 03 Gondoriyo, SD N 02 Gondoriyo, dan MI Gondoriyo. Hal ini bertujuan untuk membahas rincian pelaksanaan 4G-CT ditujukan untuk siswa siswa kelas 1. Koordinasi dilaksanakan kurang lebih satu minggu sebelum pelaksanaan dengan menyebarkan beberapa anggota dari Tim ke beberapa sekolah.
KERJA SAMA MITRA
Profil SD N 02 Gondoriyo
SD N 02 Gondoriyo merupakan salah satu Sekolah Dasar di yang ada di Desa Gondoriyo yang beralamat di Jl. Munadi No. 07 Dusun Setro RT 04/ RW 011. Sekolah ini berstatus milik pemerintah dan sudah berdiri sejak tahun 1987. Terdapat 13 Guru dengan Ibu Surati Cecillia sebagai Kepala Sekolah. Jumlah peserta didik di SD N 02 Gondoriyo berjumlah 166 siswa yang terbagi menjadi 85 siswa laki-laki dan 81 siswa perempuan.
Kurikulum yang diterapkan di sekolah ini adalah kurikulum 2013. Walaupun pada tahun ajaran 2017/2018 hanya kelas 1 dan 4 saja yang menerapkan K13, pada tahun ajaran yang baru yaitu 2019/2020 dari kelas 1 sampai dengan 6 sudah seluruhnya menerapkan Kurikulum 2013.
Profil SD N 03 Gondoriyo
SD N 03 Gondoriyo adalah Sekolah Dasar di Desa Gondoriyo yang berdiri sejak tahun 1981. Sekolah ini beralamat di Dusun Jimbaran, Gondoriyo, Bergas, Kab. Semarang. Sekolah ini memiliki 10 tenaga pendidik. Jumlah peserta didik di SD N 03 Gondoriyo adalah 125 dengan 63 siswa putra dan 62 siswa putri. Sekolah ini sudah terakreditasi B.
Profil MI Gondoriyo
Madrasah Ibtidaiyah Gondoriyo adalah satu-satunya MI di Gondoriyo. Sekolah ini beralamat di Dusun Krajan Rt 01 Rw 03 Desa Gondoriyo Kec.Bergas Kab. Semarang. Sekolah ini berstatus milik swasta dengan dibawah yayasan LP Ma’arif dan telah berdiri sejak 01 Februari 1959. MI Gondoriyo telah terakreditasi B tertanggal 20 Oktober 2014.
Terdapat 13 pendidik di MI Gondoriyo dengan Bapak M.Irkham , MPd.I sebagai kepala madrasah. Jumlah siswa di MI Gondoriyo berjumlah 230 siswa.
dokumentasi
Go-Sport (Gondoriyo Sport)
PENGADAAN TURNAMEN VOLI ANTAR DUSUN DI DESA GONDORIYO MELALUI PROGRAM GO-SPORT (GONDORIYO SPORT)
Go-Sport (Gondoriyo Sport) merupakan salah satu progam di bidang kesehatan yaitu berupa pelaksanaan turnamen bola voli antar dusun di Gondoriyo. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan jasmani antar warga Desa Gondoriyo, sekaligus menanamkan nilai sportifitas.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Go-Sport (Gondoriyo Sport) merupakan salah satu progam di bidang kesehatan yaitu berupa pelaksanaan turnamen bola voli antar dusun di Gondoriyo.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesehatan dan gaya hidup warga Desa Gondoriyo, meningkatkan kerukunan antar dusun agar terbentuk kehidupan bermasyarakat yang tentram dan damai.
Selain itu, kegiatan olahraga semacam ini juga mampu menumbuhkan nilai-nilai positif pada diri seseorang yang melakukan olahraga. “Aktivitas Olahraga mengajarkan pada seseorang akan kedislipinan, jiwa sportivitas, tidak mudah menyerah, mempunyai jiwa kompetitif yang tinggi, semangat bekerja sama, mengerti adanya aturan dan berani mengambil keputusan.” (Lukmana, & Maksum, 2014, h. 46).
Sasaran program ini ditujukan kepada tim bola voli dari masing-masing dusun di Gondoriyo. Sebelum pelaksanaan Go-Sport, terlebih dahulu Tim KKN mengadakan Technical Meeting untuk membahasa peraturan dan sistem pertandingan yakni pada hari Jumat, 18 Oktober 2019.
Sedangkan untuk pelaksanaan Go-Sport sendiri yaitu pada Minggu, 20 Oktober 2019 bertempat di lapangan bola voli yang terdapat di Dusun Kambangan. Pertandingan dimulai sejak pukul 09.00 WIB sampai dengan 14.00 WIB. Peserta begitu antusias dalam mengikuti kegiatan ini.
Terdapat 6 peserta yaitu dua tim voli dari Setro, dua tim Voli dari Kambangan, dan dua tim Voli dari Jimbaran. Pada awalnya, peserta diperkirakan sampai 8 akan tetapi pada saat hari pelaksanaan terdapat dua dusun yang mengundurkan diri. Pertandingan bola voli ini dipimpin oleh dua wasit yang berasal dari Unnes dan beberapa anggota Tim KKN yang menjadi hakim garis. Dari pertandingan tersebut dihasilkan dua pemenang yaitu dua tim dari Dusun Setro.
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, Tim KKN sangat mendapatkan apresiasi yang baik dari masyarakat. Antusias maupun partisipasi serta dukungan dari warga sekitar sangatlah baik, hal ini dibuktikan banyaknya warga yang menonton pertandingan voli ini hingga akhir.
Dampak dari kegiatan ini adalah mampu menumbuhkan rasa persaudaraan, kerjasama, lapang dada, dan sportifitas antar angota tim, pendukung, masyarakat dan pemuda serta Tim KKN di wilayah Desa Gondoriyo. “Sportifitas berhubungan erat dengan perilaku dan nilai-nilai yang dapat didefinisikan sebagai sikap yang konsisten untuk merespons situasi melalui ciri-ciri seperti kebaikan hati, kejujuran, tanggung jawab, dan penghargaan kepada orang lain.” (Pradipta, 2015, h. 714). Dengan memiliki dan memaknai jiwa sportifitas, karakter bangsa Indonesia dapat tumbuh dengan baik. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana para anak-anak, remaja, dan orang-orang dewasa agar terus menekuni olahraga yang mereka minati.
LUARAN
Dalam persiapan hingga pelaksanaan acara, Tim KKN berkoordinasi dengan Karang Taruna dari tiap dusun untuk memberikan bantuan dalam pelaksanaan program ini. Tim KKN mendatangi ketua karang taruna dari tiap dusun untuk mealakukan sosialisasi kegiatan. Hal ini dilakukan untuk menginformasikan tentang kegiatan Go-Sport agar nantinya mampu menarik banyak peserta dari tim Bola Voli di setiap dusunnya. Persiapan yang dibutuhkan dari peralatan lomba berupa bola voli, net, bendera hakim garis, peluit hingga lapangan dikerjakan secara bersama-sama.
dokumentasi
DILAN 19 (Desa Indah, Lingkungan Nyaman 2019)
KERJA BAKTI BERSIH LINGKUNGAN DESA SEBAGAI WUJUD SIKAP PEDULI LINGKUNGAN DI DESA GONDORIYO MELALUI PROGRAM DILAN 19
DILAN 19 (Desa Indah, Lingkungan Nyaman 2019) adalah salah satu program di bidang lingkungan dan infrastruktur yang dilaksanakan dalam wujud kerja bakti bersih lingkungan desa dengan tujuan untuk memelihara lingkungan indah, bersih, dan nyaman di lingkungan sebagai wujud sikap peduli terhadap lingkungan di Desa Gondoriyo.
PELAKSANAAN KEGIATAN
DILAN 19 (Desa Indah, Lingkungan Nyaman 2019) adalah salah satu program di bidang lingkungan dan infrastruktur berupa kerja bakti bersih lingkungan desa yang dilakukan bersama-sama. Tujuan dari program ini adalah untuk memelihara lingkungan indah, bersih, dan nyaman di lingkungan sebagai wujud sikap peduli lingkungan di Desa Gondoriyo. Peduli lingkungan adalah upaya untuk mencegah kerusakan pada lingkungan dan mengembangkan upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi (Widyaningrum, 2016, h. 109).
DILAN 19 dilaksanakan di dua tempat yang berbeda yaitu di Masjid Jimbaran dan di SD N 03 Gondoriyo, dengan membagi Tim KKN menjadi dua tim. Program ini dilaksanakan selama dua kali yaitu pada minggu ke 3 dan minggu ke 5.
Masjid yang dijadikan sasaran DILAN 19 adalah Masjid Nurul Huda di Dusun Jimbaran. Tim KKN bersama Bapak Merbot Masjid membersihkan masjid bersama seperti menyapu, mengepel, membersihkan kaca-kaca masjid, dan merapikan tempat mukena. Kegiatan ini dimulai pukul 06.00 WIB sampai dengan 07.30 WIB.
Tempat selanjutnya untuk kegiatan DILAN 19 yaitu SD N 03 Gondoriyo. Kegiatan ini dilaksanakan setelah senam pagi di sekolah. Tim KKN Unnes terlebih dahulu mengikuti senam pagi bersama para siswa setelah itu baru melaksanakan DILAN 19.
Dengan mengangkat tema Jumat Bersih, Tim KKN mengajak para siswa untuk membersihkan ruang kelas dan halaman depan kelas. Kegiatan ini dilakukan dengan menyebarkan beberapa anggota Tim KKN untuk masuk ke setiap kelas dan mengawasi jalannya kegiatan.
Dampak dari kegiatan ini adalah Masjid Nurul Huda menjadi terlihat rapi dan bersih sehingga jamaat salat merasa lebih nyaman untuk beribadah. Meningkatnya kesadaran pada diri anak-anak untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar. “Pembiasaan perilaku peduli lingkungan akan membentuk karakter peduli lingkungan siswa.” (Rakhmawati, Prasetyo, & Ngabekti, 2016, h. 1150). Salah satu cara untuk membiasakan perilaku peduli lingkungan adalah dengan kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar.
Dampak sosial dari kegiatan ini adalah mampu mempererat hubungan antara Tim KKN dengan masyarakat sekitar. Adanya peningkatan interaksi membuat hubungan Tim KKN dan masyarakat sekitar menjadi lebih baik.
LUARAN
Mempersiapkan segala peralatan yang diperlukan saat DILAN 19 di Masjid Nurul Huda yaitu seperti sapu, alat pel, kain lap, kemoceng, ember, pembersih kaca, dan sabun pembersih lantai. Meminta izin dengan takmir masjid Nurul Huda Jimbaran tentang pelaksanaan DILAN 19 di masjid.
Melakukan koordinasi ke pihak SDN 03 Gondoriyo untuk melaksanakan DILAN 19 di lingkungan sekolah. Melakukan sosialisasi ke para siswa tentang program terkait dengan menginformasikan ke para siswa untuk membawa alat-alat kebersihan seperti sapu, kemoceng, kain, dll.
KERJA SAMA MITRA
Profil SD N 03 Gondoriyo
SD N 03 Gondoriyo adalah Sekolah Dasar di Desa Gondoriyo yang berdiri sejak tahun 1981. Sekolah ini beralamat di Dusun Jimbaran, Gondoriyo, Bergas, Kab. Semarang. Sekolah ini memiliki 10 tenaga pendidik. Jumlah peserta didik di SD N 03 Gondoriyo adalah 125 dengan 63 siswa putra dan 62 siswa putri. Sekolah ini sudah terakreditasi B.
DOKUMENTASI
PLANGISASI
PEMASANGAN PENUNJUK JALAN ATAU PLANG DI BEBERAPA TITIK DI DESA GONDORIYO
Plangisasi adalah sebuah program berupa pemasangan plang sebagai penunjuk arah dan lokasi penting di Desa Gondoriyo yang bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan dengan cara menambah plang petunjuk arah di tempat-tempat tertentu.
PELAKSANAAN KEGIATAn
Salah satu indikator penunjang berkembangnya suatu wilayah adalah infrastruktur/prasarana jalan. Infrastruktur/prasarana jalan terdiri dari bangunan pelengkap dan perlengkapannya demi kelancaran, ketertiban dan kenyamanan para pengguna jalan (Utari, Riwu, & Pratiwi, 2019, h. 34). Berdasarkan tata letak lingkungan dan infrastruktur, Desa Gondoriyo sudah termasuk dalam taraf desa yang sedang berkembang. Namun kurangnya papan petunjuk jalan (plang) sedikit menyulitkan warga dari luar Desa Gondoriyo apabila ingin menuju Desa Gondoriyo.
Untuk meningkatkan mutu layanan maka perlunya petunjuk arah yang memadai agar nantinya warga yang diluar Desa Gondoriyo dapat dengan mudah berkunjung ke Desa Gondoriyo tanpa mengalami kebingungan. Oleh karena itu, Tim KKN Unnes mengadakan plangisasi.
Plangisasi adalah sebuah program berupa pemasangan plang sebagai penunjuk arah dan lokasi penting di Desa Gondoriyo. Plangisasi bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan dengan cara menambah plang petunjuk arah di tempat-tempat tertentu yang dirasa itu penting untuk dibuat plang.
Plangisasi dilaksanakan pada minggu pertama yaitu dengan memasang beberapa plang di 6 titik, yaitu di Pertigaan Desa Kajangan kearah Desa Gondoriyo, di Dusun Setro, Dusun Getuk, dan Sidorejo, sedangkan sisanya adalah papan penunjuk posko KKN. Sasarannya adalah warga pendatang atau pengunjung luar Desa Gondoriyo.
Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah warga masyarakat luar Desa Gondoriyo terbantu dengan adanya papan penunjuk arah.
Luaran
Persiapan plangisasi yang pertama adalah melakukan survey ke beberapa lokasi yang membutuhkan dan yang akan dipasang papan penunjuk jalan/plang.
Tahap selanjutnya, setelah menemukan lokasi adalah pembuatan plang atau papan penunjuk. Proses awal adalah dengan menyiapkan desain tulisan keterangan tempat. Kemudian menyiapkan kayu ukuran 55 cm x 14 cm, kayu usuk atau tiang ukuran 5 cm x 7 cm x 200 cm, kuas, cat kayu, pilok, paku dan tinner.
Kemudian setelah pembuatan desain adalah melakukan pemotongan kayu dan proses pengamplasan. Kemudian, mulai melakukan pengecatan dasar dan pewarnaan pada bagian desain tulisan.
Tahap terakhir yaitu proses pemasangan plang di beberapa tempat yang sudah ditentukan.
DOKUMENTASI
MENGECAT ULANG GAPURA DAN MEMBUAT MURAL PADA BANGUNAN PERPUSTAKAAN DESA GONDORIYO
Go-Art bertujuan untuk merenovasi ulang warna cat gapuran selamat datang Desa Gondoriyo dan untuk menambah kesan atistik pada gedung Perpusdes Gondoriyo dengan membuat lukisan mural.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Berdasarkan observasi yang telah Tim KKN lakukan, terlihat bahwa di tempat Perpusdes (Perpustakaan Desa) terdapat lukisan mural yang masih sedikit. Seni mural merupakan seni gambar yang menggunakan dinding sebagai media. Dalam pengertian kontemporer, mural dapat diartikan sebagai lukisan berukuran besar yang dibuat pada dinding (interior ataupun eksterior), langit-langit, atau bidang datar lainnya (Gazali, 2017, h. 71). Lukisan mural dapat menambah nilai estetika tempat tersebut. Kemudian, permasalahan lain yaitu cat pada gapura Desa Gondoriyo yang sudah usang dan memudar. Oleh karena itu, perlunya untuk pengecatan ulang agar gapura terlihat lebih indah.
Berangkat dari hal itu, Tim KKN Unnes ingin menambah lukisan mural di daerah PUSTU tersebut agar lebih artistik lagi dengan mengikut sertakan anak-anak dalam berkreasi dalam seni mural dan memperbarui cat pada gapura melalui program Go-Art (Gondoriyo Art).
Go-Art mempunyai tujuan untuk merenovasi ulang warna cat gapuran selamat datang Desa Gondoriyo dan untuk menambah kesan atistik pada Gedung Perpusdes yang ada di Desa Gondoriyo dengan membuat lukisan mural. Hal ini dikarenakan gedung tersebut sebelumnya sudah ada lukisan mural namun masih sangat minim.
Go-Art yang pertama yaitu pengecatan pada gapura Desa Gondoriyo dilaksanakan pada minggu pertama. Sebelum proses pengecatan gapura, terlebih dahulu membersihkan gapura tersebut agar nantinya hasil pengecatan menjadi baik. Cat yang digunakan untuk mengecat warna gapura desa yaitu putih, merah, hijau, kunin, hitam, dan biru.
Go-Art yang ke dua yaitu pembuatan mural pada Perpustakaan Desa (Perpusdes). Kegiatan ini bertujuan untuk memperindah perpusdes. Langkah pertama yaitu pembuatan sketsa karakter terlebih dahulu. Karakter yang dibuat pada mural ini bertujuan untuk mengajak anak-anak untuk gemar membaca. Setelah proses sketsa sudah selesai barulah mulai untuk melakukan pengecatan. Kendala yang dihadapi saat proses pembuatan mural adalah ketersediaan cat yang kurang memadai, sehingga dalam prosesnya, kegiatan mural ini tidak langsung jadi dalam sehari akan tetapi butuh waktu beberapa hari untuk menyelesaikan hasil muralnya.
Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah memperindah tampak bangunan Perpusdes untuk meningkatkan minat, semangat, dan antusias anak-anak untuk datang ke pepustakaan. Karena pada dasarnya, mural tidak hanya berfungsi untuk memperindah suatu tempat namun juga mampu berfungsi sebagai metode visual estetis yang digunakan dalam rangka menanamkan dan melestarikan nilai-nilai sosial-budaya (Suherman, Sunarto, & Anggraeni, 2019, h. 201).
Selain itu juga, gapura desa yang awalnya sangat usang tampak terlihat indah. Perlu diketahui bahwa sudah kurang lebih dua puluh tahun gapura desa belum pernah dicat ulang.
LUARAN
Persiapan Go-Art yang pertama adalah melakukan survei ke gapura desa. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat bagaimana keadaan gapura desa yang sebenarnya. Survei juga dilakukan di perpustakaan desa untuk melihat lukisan mural yang sudah ada dan untuk mendapat gambaran tentang desain mural yang akan dilakukan di gedung peprpusdes.
Melakukan koordinasi dengan Kepala Desa tentang rencana kegiatan. Koordinasi dilakukan dengan tujuan untuk meminta izin kepada Kepala Desa untuk melakukan pengecatan ulang gapura dan pembuatan mural di Gedung Perpusdes.
Kemudian, mempersiapkan segala peralatan untuk Go-Art yaitu amplas, sikat besi, kuas dan cat. Sebelum melakukan pengecatan gapura, terlebih dahulu membersihkan gapura dengan sikat besi dan amplas agar dalam proses pengecatan dapat terlihat rapi. Untuk kegiatan mural hal yang dilakukan pertama adalah membuat sketsa. Sketsa yang digambar berupa karakter kartun karena sasaran pada program ini adalah anak-anak. Tahapan terakhir adalah melakukan pengecatan.
DOKUMENTASI
MENINGKATAN NILAI JUAL PRODUK-PRODUK INDUSTRY RUMAHAN DENGAN BRANDING MELALUI PROGRAM GO-MEAL (GONDORIYO MEAL).
Go-Meal (Gondoriyo Meal) adalah salah satu program Tim KKN Unnes di bidang ekonomi berupa kegiatan branding produk-produk yang telah diproduksi oleh UMKM di Desa Gondoriyo. Program ini bertujuan untuk membranding suatu produk agar nilai jualnya semakin tinggi.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Desa Gondoriyo merupakan desa yang memiliki potensi yang melimpah baik alam maupun non alam yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Gondoriyo. Akan tetapi minimnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam mengelolah maupaun memanfaatkan potensi tersebut menjadi produk yang mempunyai nilai jual tinggi menjadi salah satu masalah yang dihadapi Desa Gondoriyo. Saat ini pemanfaatan hasil alam hanya dibuat menjadi produk rumahan yang dalam pemasarannya hanya meliputi desa setempat. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan nilai jual produk-produk tersebut salah satunya dengan melakukan branding melalui program Go-Meal (Gondoriyo Meal).
Go-Meal (Gondoriyo Meal) adalah salah satu program Tim KKN Unnes di bidang ekonomi berupa kegiatan branding produk-produk yang telah diproduksi oleh kelompok PKK dan UMKM Desa Gondoriyo. Branding adalah usaha untuk membangun sebuah brand. Brand merupakan identitas tambahan suatu produk yang tidak hanya menjadi pembeda dengan produk lain tetapi juga janji dari produsen kepada konsumen bahwa produk tersebut akan selalu dapat menyampaikan nilai yang diharapkan konsumen dari sebuah produk (Nugraha, Ariyanti, & Darwanto, 2017, h. 18). Branding merupakan aspek terpenting dalam suatu bisnis karena akan menentukan sukses atau tidaknya sebuah usaha.
Go-Meal bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada kelompok PKK dan UMKM bagaimana membranding suatu produk agar nilai jualnya semakin tinggi sehingga pasar penjualannya semakin luas tidak hanya dalam lingkup dukuh maupun desa. Hal tersebut juga akan berdampak pada pendapatan masayarakat.
Go-Meal dilaksanakan pada minggu terakhir tepatnya pada tanggal 10 November 2019. Sasaran dari program ini adalah PKK dan UMKM Desa Gondoriyo. Teknik pelaksanaan program ini adalah dengan memberi pelatihan pengemasan sasaran. Adapun produk-produk yang dihasilkan antara lain Kripik Singkong rasa sapi panggang dan balado, marning jagung, dan brownis singkong.
Dampak dari program ini adalah peningkatan wawasan tentang branding pada PKK dan UMKM Desa Gondoriyo. Dengan bertambahnya pengetahuan akan pentingnya branding, produk yang dihasilkan akan lebih dikenal dan memudahkan UMKM tersebut untuk memasarkan produknya secara luas.
LUARAN
Melakukan koordinasi dengan PKK Desa Gondoriyo, yaitu kepada Ibu Sanah selaku ketua PKK Di Dusun Krajan, Gondoriyo tentang pelaksanaan kegiatan. Tujuan dari koordinasi ini adalah permohonan waktu dan tempat untuk melakukan pelatihan branding.
Sosialisasi kepada UMKM, dalam hal ini adalah kepada Ibu Winarni selaku pemilik usaha produk Marning jagung dan keripik singkong. Sosialisasi dilakukan untuk melakukan branding terhadap produk yang dihasilkan oleh Ibu Winarni. Hal ini dikarenakan produk yang dihasilkan oleh Ibu Winarni masih belum memiliki brand.
Adapun luaran dari program kerja ini adalah logo dan brand untuk setiap produk yang dihasilkan, diantaranya adalah Kripik Singkong rasa sapi panggang dan balado, marning jagung, dan brownis singkong.
DOKUMENTASI
PELATIHAN PEMBUATAN BROWNIES BERBAHAN UTAMA SINGKONG KEPADA ANGGOTA KELOMPOK PKK DI GONDORIYO
Browsing (Brownis Singkong) merupakan program kerja di bidang ekonomi berupa pelatihan pembuatan brownis dari bahan utama singkong, hal ini dilakukan karena masih kurangnya inovasi dalam pengolahan singkong.
pelaksanaan kegiatan
Pengolahan potensi alam yang masih sederhana mengakibatkan pemanfaatannya belum maksimal, salah satu contohnya adalah pemanfaatan singkong. Pengolahan singkong selama ini hanya dibuat makanan ringan salah satunya adalah keripik singkong. Akan tetapi apabila masyarakkat dapat melihat peluang dan kreativitas dengan bahan singkong, masyarakat dapat membuat produk makanan yang memiliki nilai jual tinggi. Oleh karena itu, Tim KKN Unnes mengadakan program pelatihan pembuatan brownis dari bahan dasar singkong melalui program BROWSING (Brownis Singkong).
Browsing (Brownis Singong) merupakan program kerja di bidang ekonomi berupa pelatihan pembuatan brownis dari bahan utama singkong. Menurut Sunaryo (dalam Histifarina & Riswita, 2015, h. 33) brownies adalah salah satu jenis cake yang berwarna coklat kehitaman dan mempunyai tekstur lebih keras dari cake, karena tidak membutuhkan pengembangan gluten. Tujuan dari program ini adalah memberikan referensi produk makanan yang dapat dibuat dari potensi alam Desa Gondoriyo yaitu singkong serta pemanfaatan sumber daya alam yang dimiliki oleh Desa Gondoriyo menjadi produk makanan yang bernilai jual tinggi. Singkong merupakan jenis ubi yang sangat mudah ditanam, mempunyai produktifitas yang cukup tinggi, premeliharaan yang tidak mahal, dan harga pokok produksinya cukup rendah, dan tepung yang dihasilkan memiliki karakteristik serta nilai gizi yang terkandung cukup baik (Ariani, Ekayani, & Masdarini, 2016, h. 719).
Browsing dilaksanakan di minggu terakhir yaitu pada hari Minggu, 10 November 2019 bertempat di Dusun Krajan, Gondoriyo. Sasaran dari program ini adalah para anggota PKK. Pelatihan browsing dilaksanakan bertepatan dengan diadakannya arisan PKK di Dusun Krajan, Gondoriyo.
Pelatihan browsing meliputi persiapan alat dan bahan, penjelasan tentang tata cara pembuatan brownis singkong, demonstrsi, dan yang terakhir dalah praktik, dengan dipandu oleh salah satu anggota Tim KKN Unnes yaitu Riski Norita Sari. Peserta begitu antusias dalam pelatihan ini. Hal ini dibuktikan dengan beberapa anggota PKK yang ingin mempraktikan langsung pada pelatihan.
Dalam pelaksanaan program ini terdapat kendala yaitu waktu. Waktu pelaksanaan program ini disesuaikan dengan waktu arisan PKK yang berlangsung sore hari. Persiapan alat dan bahan dan praktik pembuatan membutukan waktu yang tidak sedikit, sehingga pada pelaksanaannya sangat berpepetan dengan waktu salat maghrib. Walaupun demikian, brownis singkong berhasil dibuat sesuai harapan. Respon ibu-ibu PKK pun sangatlah baik dan menyenangkan.
Dampak dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan tentang pengolahan brownies dari bahan utama singkong. Sasaran mendapat referensi baru tentang produk olahan dari singkong yang nantinya dapat mereka praktikan. Selain itu juga adanya peningkatan keterampilan dalam pembuatan brownis singkong oleh masyarakat Desa Gondoriyo.
luaran
Melakukan koordinasi dengan PKK Desa Gondoriyo, yaitu kepada Ibu Sanah selaku ketua PKK Di Dusun Krajan, Gondoriyo tentang pelaksanaan kegiatan. Tujuan dari koordinasi ini adalah permohonan waktu dan tempat untuk melakukan pelatihan pembuatan brownis singkong.
Mempersiapkan segala peralatan untuk pembuatan
brownis singkong yaitu yang pertama kali adalah peralatan untuk membuat tepung singkong atau mocaf antara lain ember plastik, pisau, alas untuk menjemur, dan baskom, pisau, mesin pembuat tepung. Kemudian mempersiapakan peralatan untuk membuat brownis singkong yaitu kompor, panci kukus, wajan, mixer, baskom, sendok/pengaduk, loyang, parutan keju/coklat.
.
MEMANFAATKAN LIMBAH KULIT JAGUNG MENJADI KERAJINAN TANGAN YANG MENARIK MELALUI PROGRAM GO-CRAFT (GONDORIYO-CRAFT) DI DESA GONDORIYO
Go-Craft (Gondoriyo Craft) adalah program berupa pelatihan pembuatan kerajinan tangan dari kulit jagung. Program ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pelatihan kepada masyarakat tentang pemanfaatan kulit jagung menjadi kerajinan tangan yang mempunyai nilai jual.
pelaksanaan kegiatan
Pemanfaatan limbah dengan maksimal ternyata mampu membuat peluang bisinis yang baru. Desa Gondoriyo memiliki potensi alam salah satunya adalah jagung. Namun yang selama ini dilakukan adalah hanya memetik jagungnya saja dan membuang kulit jagung. Akan tetapi apabila mampu berpikir kreatif, ternyata kulit jagung dapat dibuat menjadi kerajinan yang memiliki nilai estetika dan nilai jual. Paramita (dalam Ginting, 2015, h. 52) menyebutkan bahwa limbah kulit jagung dapat dimanfaatkan menjadi suatu produk sehingga dapat menambah nilai dari limbah kulit jagung tersebut. Oleh karena itu tim Tim KKN berupaya memberikan pelatihan kerajinan berbahan baku limbah kulit jagung melalui program Go-Craft (Gondoriyo Craft).
Go-Craft (Gondoriyo Craft) adalah program berupa pelatihan pembuatan kerajinan tangan dari kulit jagung. Tujuan dari program ini adalah pemberian pengetahuan dan pelatihan kepada masyarakat tentang pemanfaatan kulit jagung menjadi kerajinan tangan yang mempunyai nilai jual. Sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Gondoriyo.
Go-Craft dilaksanakan dua kali yaitu di minggu ke-2 dan minggu 5. Pelaksanaan pertama yaitu Sabtu, 19 Oktober 2019, bertempat di Pendopo Dusun Jimbaran. Dimulai sejak pukul 10.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB. Sasaran dari program ini adalah pemuda karang taruna Desa Gondoriyo. Kendala yang dihadapi saat pelaksanaan Go-Craft yang pertama ini adalah para peserta yang tidak sepenuhnya datang, bahkan sebagian dari mereka datang terlambat.
Go-Craft yang kedua dilaksanakan di minggu ke 5 yaitu pada Senin, 4 November 2019. Sasaran dari kegiatan ini adalah para siswa kelas 5 SD di MI Gondoriyo. Kegiatan dimulai dari pukul 09.15 WIB sampai selesai.
Pelatihan pembuatan kerajinan tangan ini meliputi persiapan alat dan bahan, penjelasan tentang tata cara pembuatan kerajinan tangan, demonstrsi, dan yang terakhir dalah praktik, dengan dipandu oleh salah satu anggota Tim KKN Unnes yaitu Miftahiyah.
Dampak dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan tentang pengolahan limbah kulit jagung menjadi kerajinan tangan yang menarik dan bernilai jual. Sasaran mendapat referensi baru tentang pengolahan limbah kulit jagung menjadi kerajinan tangan yang nantinya dapat mereka praktikan, atau bahkan dijual. Selain itu juga adanya peningkatan keterampilan dalam pembuatan kerajinan tangan dari kulit jagung.
LUARAn
Melakukan koordinasi dengan Ketua Karang Taruna Dusun Jimbaran tentang pelaksanaan kegiatan. Tujuan dari koordinasi ini adalah permohonan waktu dan tempat untuk melakukan pelatihan pembuatan kerajinan tangan dari limbah kulit jagung.
Mempersiapkan segala peralatan untuk pembuatan kerajinan tangan yaitu yang pertama kali adalah mempersiapkan limbah kulit jagung terlebih dahulu. Limbah kulit jagung yang sebelumnya sudah dikeringkan terlebih dahulu kemudian diberi pewarna.
Mempersiapkan segala peralatan seperti kulit jagung yang sudah diberi warna, lem tembak, dan gunting.
Hasil dari program ini adalah beberapa kerajinan tangan yang dibuat oleh peserta latihan diantaranya adalah bros dan bunga hias.
dOKUMENTASI
PENUTUP
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gondoriyo Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang yang dimulai dari 4 Oktober 2019 s.d 15 November 2019 dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Pelaksanaan program kerja KKN di Desa Gondoriyo dapat berjalan sesuai rencana, dan memberi manfaat serta kesan yang baik bagi masyarakat Desa Gondoriyo. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program kerja Tim KKN Unnes di Desa Gondoriyo baik dari masyarakat, karang taruna, dan perangkat desa. Demikian laporan ini kami susun, semoga memberikan manfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, K.D. (2017). Perlombaan festival anak seholeh Masjid Al-Hidayah sebagai upaya untuk menumbuhkan kreativitas dan meningkatkan partisipasi warga Perumahan Perwita Regency. Jurnal Pemberdayaan, 01(02), 117-120.
Ariani, R. P., Ekayani, I. A. P. H., & Masdarini, L. (2016). Pemanfaatan tepung singkong sebagai substitusi terigu untuk variasi cake. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 5(1), 717-730.
Bintari, P.N., & Darmawan, C. (2016). Peran pemuda sebagai penerus tradisi sambatan dalam rangka pembentukan karakter gotong royong. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 25(1), 57-75.
Duaja, M.D., Kartika, E., & Mukhlis, F. (2011). Peningkatan kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan wanita dalam pemanfaatan pekarangan dengan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Kecamatan Geragai. Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, (52), 74-78.
Gazali, M. (2017). Seni Mural Ruang Publik dalam Konteks Konservasi. Jurnal Imajinasi, 6(1), 69-75.
Ginting, A. (2015). Pemanfaatan limbah kulit jagung untuk produk modular dengan teknik pilin. Dinamika Kerajinan dan Batik 32(1), 51-61.
Gustina, E., Abdussalam, F., & Saputra, W. (2018). Peningkatan perilaku sehat pada siswa sekolah dasar melalui PHBS di Desa Gondanglegi dan Pucangan, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen. Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 59-64.
Hambali, H. (2017). Eksplorasi pembelajaran tadabbur alam dalam meningkatkan kecerdasan naturali (naturalisrik intellegence) kecerdasan spiritual (spiritual intellegance) siswa SMP Unismuh Makassar.
Histifarina, D., & Riswita, R. (2015). Kajian pemanfaatan tepung cassava sebagai bahan baku pembuatan brownies. Buletin Hasil Kajian, 5(5), 33-36.
JPF, 5(1), 99-107
Juanda, J. (2018). Revitalisasi nilai dalam dongeng sebagai wahana pembentukan karakter anak usia dini. Jurnal Pustaka Budaha 5(2), 11-17
Kaimuddin, K. (2014). Implementasi pendidikan karakter dalam kurikulum 2013. Dinamika Ilmu 14(1), 47-61.
Lukmana, R. C. G., & Maksum, A. (2014). Hubungan antara aktivitas olahraga dengan kemampuan memecahkan masalah. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 02(01), 45-48.
Malik, H. A. (2013) Pemberdayaan Taman Pendidikan Alquran (TPQ) Alhusna Pasadena Semarang. Dimas 13(2), 387-402.
Nugraha, H.S., Ariyanti, F., & Darwanto, D. (2017). Penerapan branding pada ukm makanan ringan di kabupaten Jepara. Jurnal Administrasi Bisnis 6(1), 16-22.
Nurmawati, N., Hafsah, H., & Arlina, A. (2016). Kontribusi majelis ta’lim dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter terhadap Remaja Masjid Desa Cinta Rakyat Kec. Percut Sei Tuan. TAZKIYA, 5(1), 145-163).
Pradipta, G. D. (2015). Sportifitas dalam keolahragaan sebagai bagian pembentukan generasi muda dan nasionalisme. CIVIS 5(1), 713-724.
Puspitasari, D.C. (2015). Wirausaha muda membangun desa: Dinamika Partisipasi Pembangunan Desa. JURNAL STUDI PEMUDA, 4(2), 330-340.
Rakhmawati, D., Praseyto, A. P. B., & Ngabekti, S. (2016). Peran program adiwiyata dalam pengembangan karakter peduli lingkungan siswa: Studi Kasus di SMK Negeri 2 Semarang. Unnes Scirnce Education, 5(1), 1148-1154.
Ratnasari, L., Suyitno, S., & Hidayah, Y. (2019). Penguatan Peran Taman Pendidikan Alquran (TPQ) sebagai pendidikan karakter religius. SOLMA, 08(01), 32-38.
Ridwan, M. (2016). Ajaran moral dan karakter dalam fabel kisab dari negeri dongemh karya mulasih tari (kajian sastra anak sebagai bahan ajar di Sekolah Dasar). Premiere Educandum, 6(1), 95-100.
Riwu, W. D., & Pratiwi, A. (2019). Identifikasi ketersediaan perlengkapan Jalan Raya C Utary 1. MJCE 2(1), 34-38.
Sari, I.D., Yuniar, Y., Siahaan, S., Riswati, R., & Syarippudin, M. (2015). Tradisi masyarakat dalam penanaman dan pemanfaatan tumbuhan obat lekat di pekarangan. Jurnal Kefarmasian Indonesia, 5(2), 123-132.
Sari, Y. K. (2016). Upaya penurunan tekanan darah pada lansia melalui senam poco-poco nusantara versi kesehatan se-Kecematan Waru Kabupaten Sukoharjo. SPIRIT, 16(2), 60-71.
Setyoadi, S., Utami, Y.W., & Septina, S.M. (2013). Senam dapat meningkatkan keseimbangan tubuh lansia di Yayasan Gorontologi Kecamatan Wajak Kebupaten Malang. Jurnal Ilmu Keperawatan, 1(1), 35-39).
Simatupang, D., & Ema, L. (2015). Pengaruh kegiatan kolase terhadap kecerdasan visual spasial anak usia 5-6 tahun di RA Masjid Agung Medan T.A 2014/2015. Bunga Rampai Usia Emas, 1(1), 7-12.
Solikah, S. N. (2018). Upaya peningkatan kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat pada anak usia Sekolah Dasar (SD). GEMASSIKA, 2(1), 56-63.
Suherman, S., Sunarto., & Anggraeni, S. P. K. (2019). Mural di lingkungan sekolah dalam konteks pendidikan konservasi. Jurnal Ilmiah Kependidikan, 9(2), 2087-9385.
Sujito, S. W., Hardyanto, W., & Lestari, W. (2015). Pengembangan model pembelejaran seni lukis berbantuan aplikasi tux paint guna meningkatkan kemampuan menggambar alam di Sekolah Dasar. Jurnal of educational research and evaluation 4(1), 28-33.
Suyanta, S. (2013). Membangun pendidikan karakter dalam masyarakat. ISLAM FUTURA, 13(1), 1-11.
Yanti, P.G., & Fauzyah, D.R. (2016). Pengaruh tingkat kepercayaan diri (self-confidence) terhadap kemampuan membaca puisi. LINGUA, 12(2), 133-140.