kkn.unnes.ac.id€¦ · Web view2017. 10. 7. · BAB I . PENDAHULUAN. Deskripsi Analisis Situasi...
Transcript of kkn.unnes.ac.id€¦ · Web view2017. 10. 7. · BAB I . PENDAHULUAN. Deskripsi Analisis Situasi...
BAB I
PENDAHULUAN1.1Deskripsi Analisis Situasi
Kecamatan Bejen terdiri dari 14 desa yang memiliki situasi yang
berbeda-beda, baik secara geografis, ekonomi, kesehatan, lingkungan dan
infrastruktur, dan pendidikan. Sejalan dengan perkembangan pembangunan
Indonesia, masyarakat pedesaan berusaha untuk meningkatkan
kesejahteraannya dengan melakukan pembangunan baik dalam bidang fisik
maupun non fisik, dengan memanfaatkan dan mengembangkan potensi-
potensi alam serta SDM. Berikut deskripsi dari 14 desa yang ada di
Kecamatan Bejen:
a. Desa Bejen
Letak dan Batas Wilayah Desa Bejen merupakan salah satu desa di
wilayah kecamatan Bejen Kabupaten Temanggung yang berbatasan
dengan wilayah Kecamatan Candiroto dan wilayah Kabupaten Kendal.
Terletak pada ketinggian antara 575-625 meter dari permukaan laut
dengan suhu rata-rata 20 derajat celcius.
Adapun batas wilayah desa Bejen adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Desa Pagersari Kec. Patean Kab. Kendal
Sebelah Timur : Desa Selosabrang Kecamatan Bejen
Sebelah Selatan : Desa Congkrang Kecamatan Bejen
Sebelah Barat : Desa Banjarsari Kecamatan Bejen
Letak Pemerintahan desa Bejen adalah sebagai berikut:
1) Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan: 0 km
2) Jarak dari pusat pemerintahan kota : 40 km
3) Jarak dari ibukota kabupaten : 40 km
4) Jarak dari ibukota provinsi : 65 km
Pembagian Wilayah Secara administratif pemerintahan Desa Bejen
terbagi menjadi 8 dusun 7 RW dan 16 RT, diantaranya sebagai berikut :
1
Tabel 1.1 Pembagian wilayah Bejen
Dusun Ngloji 1 RW 6 RT
Dusun Demangan 1 RW 4 RT
Dusun Paponan 1 RW 4 RT
Dusun Saren 1 RW 2 RT
Dusun Beji 1 RW 3 RT
Dusun Kampung 1 RW 2 RT
Dusun Gemiwang 1 RW 3 RT
Dusun Sugihwaras 1 RT
b. Desa Banjarsari
Desa Banjarsari merupakan salah satu desa diwilayah Kecamatan
Bejen Kabupaten Temanggung yang berbatasan dengan wilayah
Kecamatan Candiroto dan wilayah Kabupaten Kendal. Terletak pada
ketinggian 600 meter dari permukaan laut dengan suhu rata - rata 27 0 C.
Batas wilayah Desa Banjarsari adalah sebagai berikut ;
1. Sebelah Utara : Desa Jlegong Kecamatan Bejen
2. Sebelah Timur : Desa Bejen Kecamatan Bejen
3. Sebelah Selatan : Desa Congkrang Kecamatan Bejen
4. Sebelah Barat : Desa Jlegong Kecamatan Bejen
Topografi wilayah Desa Banjarsari termasuk wilayah pegunungan
dengan tingkat kesuburan tanahnya yang sedang. Hal ini dapat dilihat dari
luas wilayah seluruhnya 123 Ha yang sebagian besar digunakan sebagai
area persawahan rakyat yang ditunjang oleh 2 musim yaitu kemarau dan
penghujan, dengan rincian penggunaan tanah sebagai berikut:
Secara administratif Desa Banjarsari terbagi menjadi 3 (tiga)
Dusun, yang terbagi menjadi satu Rukun Warga (RW) dan 7 Rukun
Tangga (RT) sebagaimana tabel berikut:
Tabel 1.2 Pembagian wilayah Banjarsari
No Nama Dusun Nama RW Jumlah RT
1 Banjarsari RW 1 3
2
2 Sumber RW 1 2
3 Kalipan/Kalirejo RW 1 2
c. Desa Jlegong
Desa Jlegong merupakan salah satu desa yang berada di
Kecamatan Bejen Kabupaten Temanggung dengan keadaan daerah yang
memiliki potensi pada sektor pertanian dan mayoritas masyarakat
berprofesi sebagai petani. Desa Bejen terletak pada ketinggian 600 m dari
permukaan laut dengan suhu rata-rata 27ºC. Desa Jlegong dipimpin oleh
Kepala Desa yang bernama Eko Suharno. Desa Jlegong dibagi menjadi 4
(empat) dusun yaitu Dusun Jlegong, Dusun Putat, Dusun Sabrang dan
Dusun Tembelang.
Batas-batas Wilayah desa jlegong adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara: Desa Plososari Kecamatan Patean Kabupaten Kendal
Sebelah Selatan: Desa Congkrang Kecamatan Bejen
Sebelah Timur: Desa Bejen Kecamatan Bejen
Sebelah Barat: Desa Tlogo Kecamatan Tretep
Sarana dan prasarana yang merupakan letak desa terhadap pusat
fasilitas desa meliputi:
a. Jarak desa ke ibu kota kecamatan : ± 4 km
b. Jarak desa ke ibu kota kabupaten : ± 37,5 km
c. Jarak desa ke ibu kota provinsi : ± 85 km
d. Transportasi dari dan menuju desa : Lancar
Secara keseluruhan luas wilayah Desa Jlegong adalah 495.950 Ha.
Dan untuk penggunaan tanah terbagi sebagai berikut:
a. Tanah pekarangan/pemukiman : 30.500 Ha
b. Tanah sawah : 119.000 Ha
a. Tanah tegalan/kering : 119.925 Ha
b. Jalan, sungai, pemakaman dan lain-lain : 21.525 Ha
c. Tanah perhutani : 125.000 Ha
3
Secara administratif Pemerintah Desa Jlegong terbagi menjadi 4
dusun
dan 5 RW dan 25 RT, ke empat dusun tersebut adalah:
a. Jlegong : 2 RW 9 RT
b. Putat : 1 RW 6 RT
c. Sabrang : 1 RW 4 RT
d. Tembelang : 1 RW 6 RT
d. Desa Prangkokan
Desa Prangkokan merupaka salah satu dari 14 desa yang terletak di
Kecamatan Bejen Kabupaten Temangung. Jarak Desa Prangkokan ke
ibukota Kecamatan Bejen sejauh 8 km sedangkan ke ibukota Kota
Temangung sejauh 15 km. Secara geografis, Desa Prangkokan berbatasan
dengan :
Sebelah Utara :Desa Jlegong
Sebelah Selatan :Desa Lowungu
Sebelah Timur :Desa Larangan Luwok
Sebelah Barat :Dusun Ngrimpak Desa Lowungu
Desa Prangkokan terletak pada ketinggian 600-650 meter di atas
permukaan laut. Desa Prangkokan merupakan salah satu desa di
Kecamatan Bejen Kabupaten Temanggung dengan luas wilayah 222,3 Ha
dengan titik Koordinat Bujur 110,065295 dan titik Koordinat Lintang -
7,149676.Desa Prangkokan merupakan sebuah desa di Kecamatan Bejen
yang terdiri dari 1 Dusun dengan 9 RT dan 2 RW. Penduduk Desa
Prangkokan sebanyak 792 jiwa dalam 240 KK dengan kepadatan
penduduk sebesar 10 jiwa/km.
Dalam bidang pendidikannya, banyaknya penduduk yang tidak
pernah sekolah berjumlah 74 orang, yang hanya lulus SD sebanyak 273
orang, yang tamat SLTP/SMP sebanyak 58 orang dan yang tamatan
Perguruan Tinggi hanya terdapat 15 orang. Dalam bidang Sarana dan
Pasarana di Desa Prangkokan, terdapat satu TK dengan jumlah siswa
sebanyak 30 siswa dan 3 guru , satu SD dengan jumlah siswa sebanyak 94
4
siswa dan 9 guru, 2 TPQ, dan satu Kantor Desa denan 7 pegawai. Keadaan
Ekonomi di Desa Prangkokan dapat dikatakan masih kurang. Hal ini dapat
dilihat dalam faktor alamnya maupun dalam potensi penduduknya.
Kehiupan masyarakat di Desa Prangkokan sebagian besar masih
bergantung pada perkebunan salak dan kehutanan walau sebagian ada
yang menggantungkan di sektor lain seperti perdagangan, industri, sopir
dan pekerjaan konstruksi.
e. Desa Lowungu
Desa Lowungu merupakan salah satu Desa di Wilayah Kecamatan
Bejen Kabupaten Temanggung yang berbatasan dengan Wilayah
Kecamatan Candiroto dan Kabupaten Kendal, terletak pada ketinggian 630
mdpl, dengan suhu rata-rata 27oC. Adapun batas wilayah Desa Lowungu
adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Prangkokan Kec. Bejen
Sebelah Selatan : Desa Lempuyang Kec. Candiroto
Sebelah Barat : Desa Bendungan Kec. Tretep
Sebelah Timur : Desa Larangan Luwok Kec. Bejen
Desa Lowungu berada di lokasi dataran tinggi yang masih
dikelilingi oleh hutan-hutan dan jaraknya dengan Kantor Kabupaten
Temanggung cukup jauh, namun berdekatan dengan wilayah Kantor
Kecamatan Bejen. Secara Administratif Pemerintahan, Desa Lowungu
terbagi menjadi 6 dusun, 6 RW dan 12 RT dengan jumlah penduduk
sebesar 1977 jiwa.
Tabel 1.3 Jumlah Masyarakat (menurut jenis kelamin) Lowungu
No Dusun Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
1. Wungusari 151 144 295
2. Lowungu 92 112 204
3. Kecer 205 203 408
4. Banjaran 180 173 353
5. Ngrimpak 290 294 584
5
6. Ketikan 66 67 133
Jumlah 984 993 1977
Mayoritas penduduk Desa Lowungu beragama Islam sebanyak
1934 jiwa, 21 jiwa beragama Hindu, 10 jiwa beragama Budha, 4 jiwa
beragama Kristen, dan 8 jiwa beragama Katholik. Sebagian besar
masyarakat Desa Lowungu bekerja sebagai petani, buruh tani,
perdagangan, dan buruh bangunan. Kondisi topografi Desa Lowungu
merupakan wilayah pegunungan dengan ketinggian 630 m diatas
permukaan laut dan suhu rata-rata 220C – 270C. Kondisi topografi seperti
ini menjadikanya sebagian besar kondisi tanah di Desa Lowungu
merupakan tanah perbukitan yang landai, dengan produktivitas tanah yang
termasuk kategori kurang subur. Sehingga di desa ini hanya dapat
menanam beberapa jenis tanaman, khususnya tanaman perkebunan seperti
kopi yang menjadi potensi unggulan di desa Lowungu. Potensi unggulan
lainnya di bidang pertanian dan perkebunan di desa Lowungu sudah
sedikit meningkat dengan adanya budidaya buah Jambu biji merah/ jenis
Citayem, di bidang pertanian potensi unggulan desa meliputi beberapa
komoditas tanaman pangan yaitu Padi dan Jagung.
f. Desa Larangan Luwok
Desa Laranganluwok merupakan salah satu desa di wilayah
Kecamatan Bejen Kabupaten Temanggung yang berbatasan dengan
wilayah kecamatan Candiroto dan Kabupaten Kendal, terletak pada
ketinggian 600m diatas permukaan air laut, dengan suhu rata –rata 27° C.
Adapun batas wilayah Desa Laranganluwok adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Congkrang Kecamatan Bejen
Sebelah Selatan : Desa Congkrang Kecamatan Candiroto
Sebelah Barat : Desa Prangkokan Kecamatan Bejen
Sebelah Timur : Desa Gunung Payung Kecamatan Candiroto
Pembagian Wilayah Secara administrasi pemerintahan, Desa
Laranganluwok terbagi menjadi lima dusun, lima Rukun Warga dan lima
6
belas Rukun Tetangga. Kelima dusun tersebut adalah : Dusun Biting,
Dusun Luwok, Dusun Jambenom, Dusun Larangan, Dusun Limbangan.
Luas Wilayah Secara keseluruhan, luas wilayah Desa Laranganluwok
adalah 197,157 Ha.
g. Desa Congkrang
Awal mula, Desa Congkrang terbagi menjadi tiga desa yaitu Desa
Congkrang, Desa Balekerso, dan Desa Silengkung. Ketiga desa tersebut
menjadi satu desa, yaitu Desa Congkrang yang terbagi menjadi tiga dusun,
yaitu Dusun Balekerso, Dusun Silengkung, dan Dusun Congkrang.
Awalnya, Desa Congkrang terletak di Kecamatan Candiroto, namun
setelah dilakukan pemekaran wilayah kecamatan, Desa Congkrang masuk
ke dalam wilayah Kecamatan Bejen.
Sebelumnya Desa Congkrang terbagi menjadi enam Rukun
Tetangga (RT), dan satu Rukun Warga (RW), yang sebelumnya
dinamakan Rukun Kampung (RK). Namun semenjak masa kepemimpinan
Kepala Desa yakni Bapak Diman Wahyudi, Desa Congkrang melakukan
pemekaran lingkungan Rukun Tetangga (RT) menjadi dua belas Rukun
tetangga (RT), dan dua Rukun Warga (RW).
Desa Congkrang merupakan salah satu dari empat belas desa yang
ada di wilayah Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung. Desa ini
terletak pada ketinggian 600.00 mdpl, dengan luas wilayah 294,308.00
ha/m2. Dimana luas wilayah tersebut terbagi atas:
a) Luas pemukiman 10.00 ha/m2
b) Luas persawahan 60.07 ha/m2
c) Luas perkebunan 100.00 ha/m2
d) Luas pemakaman 0.2 ha/m2
e) Luas pekarangan 10.00 ha/m2
f) Perkantoran 0.3 ha/m2
g) Luas prasarana umum lainnya 113.74 ha/m2
Adapun batas-batas wilayah Desa Congkrang, yaitu sebagai berikut:
Sebelah Utara : Desa Bejen
7
Sebelah Selatan: Desa Larangan Luwok
Sebelah Timur : Desa Kebondalem
Sebelah Barat : Desa Jlegong
h. Desa Kebondalem
Desa Kebondalem merupakan salah satu desa di wilayah
Kecamatan Bejen dengan batas wilayah sebagai berikut:
a) Sebelah Utara : Desa Bejen, Kecamatan Patean
b) Sebelah Timur : Desa Kemuning, Kecamatan Candiroto
c) Sebelah Selatan : Desa Sidoharjo, Kecamatan Boja
d) Sebelah Barat : Desa Congkrang, Kecamatan Tretep
Luas Wilayah Desa Kebondalem adalah 290,775 Ha. Akses
terhadap pusat fasilitas dapat menjadi tolok ukur seberapa baik
pembangunan infrastruktur yang ada di Desa Kebondalem. Secara umum,
akses terhadap pusat fasilitas dari Desa Kebondalem sudah baik dan selalu
menunjukkan perkembangan dalam hal perbaikan infrastruktur.
Keberagaman agama yang ada di Desa Kebondalem mencerminkan
tingginya toleransi yang dimiliki masyarakat Desa Kebondalem. Terbukti
dengan berdirinya tempat ibadah bagi tiap agama di tengah-tengah
pemukiman warga. Selain itu juga terlihat dari tingginya gotong royong
dari semua warga dalam setiap acara yang diselenggarakan salah satu umat
beragama.
i. Desa Kemuning
Desa Kemuning merupakan salah satu desa yang terletak di
Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung dengan luas sebesar 537 ha
yang terdiri dari 380 ha merupakan wilayah perhutani dan sisanya
merupakan daerah pemukiman penduduk. Wilayah pemukiman tersebut
terbagi dalam satu kelurahan, satu dusun, empat RT, dua RW dengan 186
KK dan 566 jiwa. Memiliki wilayah perhutani yang lebih dominan, maka
potensi terbesar di Desa Kemuning adalah kopi, karena perhutani di
wilayah tersebut hanya mengizinkan penduduk desa untuk menanam
8
pohon kopi. Akan tetapi selain pohon kopi juga terdapat pohon-pohon
besar asli dari hutan tersebut.
Hutan di Desa Kemuning merupakan hutan dataran rendah yang
ada di Jawa Tengah. Selain untuk menjaga kelestarian alam, hutan tersebut
juga dapat membantu perekonomian para warga Desa Kemuning, karena
sebagian besar dari penduduk desa berprofesi sebagai petani kopi. Hasil
panen dari kebun kopi tersebut sebagian diolah menjadi beras, tetapi warga
desa ingin meningkatkan hasil penennya menjadi produk olahan bubuk
kopi namun keadaan tersebut belum dapat terealisasi karena terkendala
dalam pemasaran produk.
Selain itu terdapat sarana kesehatan yaitu polindes yang dibawah
naungan bidan desa dengan kegiatan-kegiatan posyandu balita dan lansia
yang dilakukan setiap bulan pada hari rabu minggu kedua. Selain ketiga
sarana tersebut terdapat juga fasilitas olahraga seperti badminton dan
lapangan voly, serta kegiatan senam juga rutin dilaksanakan oleh warga
setiap hari selasa atau sabtu. Meskipun sarana dan fasilitas yang ada di
Desa Kemuning cukup lengkap, namun cabang kesenian disana masih
belum ada, padahal berdasarkan hasil rapat yang diadakan oleh kepala
desa diperoleh bahwa akan diadakan kesenian warok’an dan dayak’an,
tetapi hal tersebut masih belum dapat terlaksana karena masih terkendala
dengan sumber daya manusianya.
Untuk sarana air bersih diperoleh dari sumber air di daerah
Candiroto yang berjarak sekitar 6-7 km dan dari sebelah utara Desa
Kebondalem yang dialirkan dengan menggunakan pipa, apabila pipanya
mengalami kerusakan maka dengan terpaksa warga harus melakukan
kegiatan MCK di sungai yang ada di Desa Kemuning. Sedangkan untuk
sarana jamban, setiap rumah telah mempunyai jamban masing-masing,
sehingga penyebaran penyakit yang diakibatkan oleh jamban dapat diatasi.
j. Desa Selosebrang
9
Desa Selosabrang terletak di Kecamatan Bejen, Kabupaten
Temanggung dengan ketinggian wilayah ±1310 mdpl. Batas wilayah Desa
Selosabrang meliputi:
Sebelah Utara : Kabupaten Kendal
Sebelah Timur : Desa Tanjung Sari, Desa Petung
Sebelah Selatan : Desa Muning
Sebelah Barat : Desa Bejen
Desa Selosabrang berada pada ketinggian 600 meter dari
permukaan laut yang merupakan area perbukitan. Luas Wilayah Desa
Selosabrang 840 Ha yang sebagian besar merupakan tanah tegalan dan
kawasan kehutanan. Secara administrasi Desa Selosabrang terbagi menjadi
4 (empat) Dusun yang terbagi menjadi 4 (Empat) Rukun Warga (RW)
dan 15 (lima belas) Rukun Tangga (RT) dengan jumlah penduduk
sebanyak 2136 jiwa dimana penduduk laki-laki sejumlah 995 jiwa dan
penduduk perempuan 1131 jiwa. Desa Selosabrang terbagi kedalam Dusun
Selosabrang 1, Dusun Selosabrang 2, Dusun Sapen, dan Dusun Tambak.
Masyarakat Desa Selosabrang termasuk masyarakat yang aktif, hal
ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah warga yang mengikuti kegiatan
kumpulan rutin dan banyak terdapat organisasi aktif terutama yang bersifat
tradisional sehingga kearifan lokal masih tetap terjaga di masyarakat.
Selain masyarakat yang aktif, masyarakat Desa Selosabrang juga dinilai
memiliki sikap gotong royong dan tolong menolong dirasa masih cukup
tinggi hal ini terbukti dapat dilihat dalam kegiatan sosial yang dilakukan.
Desa Selosabrang memiliki beragam potensi, seperti potensi
wisata, kesenian, perkebunan, dan budaya yang menjadi ciri khas desa
tersebut. Secara rinci potensi Desa Selosabrang wisatanya memiliki
embung yang mana bila di maksimalkan akan menjadi daya tarik bagi
desa, kesenian tradisonal yang dilestarikan sampai sekarang meliputi kuda
lumping dan lenggeran dimana generasi muda masih aktif meneruskan
kesenian, potensi perkebunan yang utama di Desa Selosabrang yaitu kopi
dimana tanaman ini menjadi komoditas utama di desa. Potensi kopi ini
10
akan bernilai ekonomis sangat tinggi bila masyarakat mampu mengolah
dan memasarkan dengan cara yang bagus.
k. Desa Tanjungsari
Desa Tanjungsari merupakan salah satu dari 14 desa yang ada di
wilayah Kecamatan Bejen Kabupaten Temanggung. Luas wilayah Desa
Tanjungsari adalah 530 ha dan hanya terdiri dari 1 dusun dengan batas
wilayah sebagai berikut:
Tabel 1.4 Pembagian wilayah Tanjungsaril.
- Sebelah Utara : Desa Selosabrang
- Sebelah Selatan : Hutan Karet
- Sebelah Timur : Desa Selosabrang
- Sebelah Barat : Desa Petung
Desa Tanjungsari berada pada ketinggian 350 mdl dengan curah hujan
yang tinggi. Topografi Desa Tanjungsari masuk dalam dataran tinggi
dengan suhu udara rata-rata 33° C. Desa Tanjungsari memiliki jarak 4
Km dari Kecamatan dan 58 Km dari Kabupaten.
Desa Tanjungsari memiliki 332 Kepala Keluarga. Kriteria
penduduk Desa Tanjungsari Kecamatan Bejen Kabupaten Temanggung
adalah sebagai berikut:
a) Jumlah Masyarakat (menurut jenis kelamin dan kelompok umur)
Tabel 1.5 Jumlah Masyarakat (menurut jenis kelamin) Tanjungsari
No. Jenis Kelamin Jumlah
1 Laki-Laki 497
2 Perempuan 531
Jumlah 1028
m. Desa Petung
Desa Petung merupakan satu dari 14 desa di Kecamatan Bejen
Kabupaten Temanggung. Desa Petung berjarak 8 Km dari ibu kota
Kecamatan Bejen dan 42 km dari Ibu Kota Kabupaten Temanggung.
11
Ketinggian tanah Desa Petung dari permukaan laut sekitar 350 meter dpl.
Batas–batas Desa Petung adalah:
a. Sebelah utara : Kabupaten Kendal
b. Sebelah selatan: Hutan Produksi Perhutani
c. Sebelah timur: Desa Tanjungsari Kec Bejen
d. Sebelah barat: Desa Duren Kec Bejen
Luas wilayah Desa Petung adalah 278 ha/m2 dengan perincian
sebagai berikut:
a. Luas pemukiman: 74 ha
b. Luas persawahan: 45 ha
c. Lainnya: 159 ha
Sedangkan jumlah wilayah administrasi di Desa Petung adalah
sebagai berikut:
a. Dusun: 2 Dusun (Dusun Kalitengah dan Dusun Tempelsari)
b. RW: 2 RW
c. RT: 6 RT
n. Desa Duren
Desa Duren adalah desa yang terletak di Kecamatan Bejen,
Kabupaten Temanggung dan menjadi salah satu desa yang berada di ujung
utara yang berbatasan dengan Kabupaten Kendal, dengan batas
wilayahnya utara yaitu Desa Sidodadi, Kecamatan Patean, Kabupaten
Kendal, batas timur berbatasan denga Desa Ngaliyan, Kecamatan Bejen,
Kabupaten Temanggung, selatan dengan Desa Sukodadi, Kecamatan
Singorojo, Kabupaten Kendal, dan barat Desa Petung, Kecamatan Bejen,
Kabupaten Temanggung. Dengan luas sebesar 443,385 Ha dan berada
pada ketinggian kurang lebih 400m diatas permukaan laut, tersebar
menjadi lima dusun di desa Duren, yaitu Gumuk, Liyangan, Duren,
Wonoroto, dan Kersi. Penggunaan lahan di wilayah Desa Duren adalah
sawah (76 Ha) dengan pembagian sawah irigasi seluas 26 Ha dan sawah
tadah hujan seluas 50 Ha.Perumahan seluas 35 Ha, tegal seluas 138,074
12
Ha, hutan negara seluas 139 Ha, dan perkebunan negara/swasta seluas
145,633 Ha.Keadaan jalan di Desa Duren berupa jalan rabat beton yang
saat ini masih belum sepenuhnya bagus.Terlihat beberapa bagian jalan
yang tidak rata dan rusak.
Mayoritas penduduk Desa Duren beragama islam. Mata
pencaharian penduduk sebagai petani, yaitu sebagai petani kopi, jagung,
padi dan jambu merah.Hasil pertanian dijual oleh petani langsung tanpa
diolah terlebih dahulu.Dalam upaya mengolah hasil pertaniannya, maka
dibentuk sebuah kelompok yang dinamakan Kelompok Wanita Tani
(KWT).Namun dalam pelaksanaannya masih belum maksimal, dimana
hasil pertanian masih dijual langsung dan tanpa pengolahan terlebih
dahulu.Kendalanya adalah anggota kelompok KWT yang masih menjadi
petani asli dan belum mampu untuk melaksanakan kegiatan dalam
pengolahan hasil pertanian.
Pendidikan masyarakat Desa Duren masih tergolong
rendah.Mayoritas penduduk bersekolah sampai jenjang SMP dan sedikit
yang melanjutkan ke jenjang SMA ataupun Perguruan Tinggi.Salah satu
penyebabnya adalah jauhnya jarak sekolah (SMP/SMA) disekitar Desa
Duren.Dengan pertimbangan jarak tersebut, maka masyarakat lebih
memilih untuk tidak bersekolah ataupun menyekolahkan anak-anak
mereka ke jenjang yang lebih tinggi.Biaya juga menjadi faktor rendahnya
minat masyarakat dalam hal pendidikan.
Keadaan lingkungan di Desa Duren cukup bersih.Akses menuju
desa dan disetiap dusun juga cukup mudah. Namun, masyarakat masih
mengolah sampah dengan cara dibakar. Tidak ada pemisahan antara
organik dan anorganik.Di beberapa rumah juga masih terlihat sampah
seperti ontong jagung yang dibiarkan begitu saja.Hal ini tentu menganggu
keindahan dan kebersihan lingkungan.
o. Desa Ngaliyan
13
Desa Ngaliyan adalah sebuah desa di Kecamatan Bejen bagian
timur laut, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Terdiri dari berbagai
macam agama dengan jumlah penduduk sekitar 600 keluarga, potensi alam
yang sangat bagus dan alami menjadikan desa ini sangat asri dan cocok
untuk ditanami berbagai macam tanaman dan sayuran. Sebagian profesi
penduduk desa ini adalah petani, yang utama adalah petani kopi, pisang,
jagung dan padi. Masyarakat yang berbeda agama yaitu 60% islam dan
40% khatolik membuat penuh keunikan dalam perbedaan. Desa ini pernah
menjuarai desa sebagai predikat desa dalam penerapan program KB
terbaik nomor dua se-Provinsi Jawa Tengah.
Desa Ngaliyan merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan
Bejen Kabupaten Temanggung dengan jarak dari desa sampei Kecamatan
Bejen kurang lebih 12km, dengan batas wilayah sebagai berikut.
1) Sebelah Utara : Desa Singorojo Kec. Singorojo
2) Sebelah Timur : Desa Banyuringin Kec. Singorojo
3) Sebelah Selatan : Desa Kaliputih Kec. Singorojo
4) Sebelah Barat : Desa Duren Kec. Bejen
Sedangkan luas wilayah Desa Ngaliyan 729.810 Ha yang terdiri dari:
1) Tanah Pekarangan: 129.340 Ha
2) Tanah Sawah : 84.810 Ha
3) Tanah Tegalan : 90 Ha
4) Tanah lain-lain : 425.66 Ha
Secara administratif desa Ngaliyan terbagi menjadi 5 dusun, 6 RW, dan 19
RT dengan rincian sebagai berikut.
a. Dusun Bongkol : terdiri dari 2 RT
b. Dusun Krajan : terdiri dari 5 RT
c. Dusun Belang : terdiri dari 4 RT
d. Dusun Sekeket : terdiri dari 6 RT
e. Dusun Karang Anyar: terdiri dari 2 RT
1.2Kondisi Persoalan di Lokasi KKN
14
Situasi yang berbeda pada setiap desa membuat persoalan yang dihadapi para
mahasiswa KKN pun ikut berbeda berikut adalah uraian permasalahan dari 14
desa baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan serta
infrastruktur.
a. Desa Bejen
Identifikasi masalah dilakukan Tim KKN dengan melakukan
observasi dari data primer maupun sekunder. Identifikasi masalah
bertujuan untuk mengetahui berbagai potensi dan permasalahan yang ada
di Desa Bejen. Observasi yang dilakukan meliputi beberapa bidang yaitu
pendidikan, kesehatan, ekonomi, lingkungan, dan infrastruktur.
1. Bidang Pendidikan di desa Bejen, terdapat beberapa keterbatasan yang
muncul antara lain,
a. Kurangnya bimbingan/ pendampingan belajar oleh orangtua/wali
siswa dikarenakan sebagian besar dari mereka memiliki kesibukan
bekerja dan rendahnya tingkat pendidikan orangtua, namun disisi
lain minat belajar dari siswa sendiri masih tergolong tinggi.
b. Terdapat kekurangan kemampuan membaca, menulis dan
berhitung pada anak-anak usia sekolah dasar.
2. Bidang Kesehatan, beberapa permasalahan kesehatan pada masyarakat
Desa Bejen sebagai berikut:
a. Tingkat kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) anak
masih rendah, sehingga dapat menyebabkan penularan penyakit
lebih mudah karena kondisi tubuh, makanan, maupun lingkungan
yang kurang saniter.
b. Rendahnya tingkat penerapan sarapan pagi pada anak. Hal ini
menurunkan produtivitas dan mengganggu konsentrasi siswa
dalam belajar serta penyakit akan mudah menyerang.
3. Bidang Ekonomi
a. Hasil perkebunan kopi melimpah, namun harga jual yang rendah.
Salah satu komoditas utama desa Bejen adalah kopi akan tetapi
masyarakat desa Bejen cenderung menjualnya dalam olahan bubuk
15
kopi dengan harga jual yang rendah. Sehingga diperlukan inovasi
olahan kopi untuk meningkatkan harga jual kopi.
b. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai budidaya coklat
yang benar.
4. Bidang Lingkungan dan Infrastruktur
a. Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan semakin menurun,
terdapat beberapa kerusakan lingkungan yang terjadi. Sehingga
peningkatan kesadaran masyarakat untuk peduli lingkungan perlu
dilakukan.
b. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah.
c. Selain itu administrasi desa juga kurang rapi. Hal ini dapat dilihat
dari tidak adanya pembaharuan data kependudukan dan data yang
ada juga dibukukan dengan rapi.
b. Desa Banjarsari
Observasi yang dilakukan di Desa Banjarsari adalah dengan
melihat secara langsung keadaan masyarakat dan lingkungan desa melalui
kunjungan ke setiap dusun di Desa Banjarsari. Selain diskusi dengan
Kepala Desa dan Perangkat Desa, kami juga melakukan diskusi kepada
para kepala dusun disetiap kunjungan yang dilakukan. Diskusi ini
meliputi pembahasan mengenai bagaimana kondisi ekonomi, kesehatan,
pendidikan, dan lingkungannya serta berbagai masalah yang ada
didalamnya. Dari informasi tersebut, kami dapat melakukan pengkajian
masalah diantaranya:
1. Bidang Pendidikan, yaitu kurangnya pengajar TPQ di beberapa dusun,
serta kurangnya pengetahuan atau pembelajaran berbasis teknologi
serta kurangnya pembentukan karakter dianak usia sekolah dasar.
2. Bidang Ekonomi, yakni kurangnya kreatifitas dalam pengolahan hasil
panen, hasil produk yang kurang layak jual, serta kurangnya pelatihan
mengenai pemasaran produk yang dihasilkan.
16
3. Bidang Kesehatan, yaitu kurangnya kesadaran pentingnya cuci tangan
dan gosok gigi untuk anak, serta kurangnya kesadaran membuat
septiteng disetiap rumah untuk pembuangan kotoran manusia.
4. Bidang Lingkungan, yakni kurangnya kesadaran masyarakat tentang
kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah.
c. Desa Jlegong
1. Bidang pendidikan
Secara umum, pendidikan di Desa Jlegong tergolong cukup
baik. Lembaga pendidikan formal yang ada di Desa Jlegong yaitu satu
PAUD, satu Taman Kanak-kanak dan dua Sekolah Dasar satu
Madrasah Ibtidaiyah (MI). PAUD dan Taman Kanak-Kanak (TK)
terletak di Desa Jlegong itu sendiri, karena letak yang memusat pada
Desa Jlegong, sehingga dapat dengan mudah dijangkau oleh
masyarakat. Namun untuk sekolah menengah (SMP/SMA) letaknya
masih lumayan jauh dari desa karena berada di lingkungan
Pemerintahan Kecamatan Bejen. Sehingga saat ini, masih terdapat
beberapa masyarakat Desa Jlegong yang putus sekolah. Banyak anak-
anak dari usia dini hingga dewasa yang masih kurang terhadap tata
cara berbahasa jawa atau bertata karma bahasa jawa dengan orang tua
atau yang lebih tua. Kebanyakan mereka berbicara dengan yang lebih
tua dengan bahasa yang memang sudah biasa mereka dengar dan
berkata kasar.
2. Bidang ekonomi
Pada bidang ekonomi erat kaitannya dengan potensi alam yang
ada di Desa Jlegong. Potensi yang sangat dominan dalam kehidupan
warga adalah bidang pertanian dan peternakan. Di Desa tersebut
banyak hasil pertanian yang memang langsung dijual apa adanya tanpa
ada wawasan tersendiri untuk mengolahnya sehingga di Desa tersebut
sangat berpotensi untuk membbuat olahan-olahan baru mengenai hasil
tani mereka. Selain itu, warga setempat kurang tekun menggeluti
home industry dibidang yang telah diminati sehingga yang telah ada
17
tidak berlanjut. Telah banyak produk yang dihasilkan diantaranya
kripik jambu, kripik kulit jeruk dan jenang jambu, namun produksi nya
berhenti karena kurangnya ketekunan warga untuk tetap
memproduksinya.
3. Bidang Kesehatan
Fasilitas kesehatan di Desa Jlegong tergolong masih kurang.
Poliklinik yang pernah ada tidak bisa berjalan dan sekarang tutup.
Masyarakat ketika ingin periksa kesehatan, sebagian besar ke bidan
desa. Sehingga untuk hari-hari tertentu bidan keliling tiap-tiap dusun
untuk melakukan pemeriksaan kesehatan warga. Sehingga perlu
adanya kegiatan-kegiatan yang mendukung untuk menjaga kesehatan
warga
4. Bidang Lingkungan
Desa Jlegong termasuk desa dengan wilayah yang cukup luas.
Dusun-dusun yang ada terletak saling berjauhan, sehingga
membutuhkan waktu yang cukup untuk menempuhnya. Dengan
luasnya wilayah Desa Jlegong, membuat terdapat banyak
persimpangan yang terkadang menjadikan orang yang berkunjung ke
Desa Jlegong tidak tahu arah karena belum ada penunjuk arah menuju
masing-masing desa. Selain itu, letak geografis Desa Jlegong yang
menjadikan Desa Jlegong termasuk dalam desa yang hijau karena
banyak pohon, sehingga Desa Jlegong Nampak asri dan sejuk.
d. Desa Prangkokan
Masalah yang ditemukan di masyarakat Desa Prangkokan Kecamatan
Bejen Kabupaten Peklaongan ini antara lain:
1) Masih kurangnya kesadaran belajar di kalangan anak-anak Sekolah
Dasar (SD).
2) Masih kurangnya pengetahuan teknologi di kalangan perangkat Desa
3) Kurang bersatunya para pemuda dalam kegiatan Karang Taruna
18
4) Kurangnya penguatan terhadap komponen layanan kesehatan
masyarakat dan pengetahuan Anak-anak tentang pentingnya Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat.
5) Kurangnya pemanfaatan dan pengolahan variasi kopi yang merupakan
komoditas utama di Desa Prangkokan
6) Kurangnya simpati masyarakat terhadap rencana pengembangan desa
menjadi desa wisata.
e. Desa Lowungu
Desa Lowungu merupakan salah satu desa yang berada di
Kecamatan Bejen Kabupaten Temanggung. Desa Lowungu memiliki
banyak potensi yang masih dapat dimanfaatkan secara maksimal, baik itu
sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun sumber daya sosial.
Namun oleh karena itu, Tim KKN berusaha membantu memberikan solusi
dari permasalahan-permasalahan yang ada di Desa Lowungu.
Pemecahan masalah yang terjadi di Desa Lowungu berupa
pelaksanaan program kerja melalui 4 macam bidang garapan yaitu bidang
pendidikan, bidang ekonomi, ekonomi kesehatan, serta bidang lingkungan
dan infrastruktur. Melalui bidang garapan yang sangat mendasar dalam
kehidupan masyarakat tersebut, Tim KKN berusaha untuk memperkecil
permasalahan yang terjadi di Desa Lowungu. Tim KKN berusaha
menggali potensi-potensi baru untuk dikembangkan sehingga dapat
bermanfaat bagi masyarakat untuk jangka panjang. Selain itu Tim KKN
berusaha untuk meningkatkan dan menumbuh kembangkan potensi desa
yang sudah ada sehingga lebih bermanfaat dan bernilai lebih.
f. Desa Larangan Luwok
Disisi lain masalah-masalah inti yang dihadapi masyarakat Desa
Laranganluwok, Bejen, Temanggung adalah sebagai berikut:
1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pendidikan.
Masyarakat di Desa Laranganluwok memiliki perhatian yang
kurang terhadap pentingnya pendidikan, sehingga prosentase
19
pendidikan lanjut di Desa Laranganluwok masih sedikit dan tidak
merata.
2. Kurangnya kekreatifan masyarakat dalam bidang ekonomi.
Kurangnya kekreatifan masyarakat di Desa Laranganluwok
terutama dalam bidang ekonomi contohnya adalah kurang menariknya
pengemasan produk pada produk yang mereka hasilkan dan juga
keterbatasan dalam pemasaran produk.
3. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.
Masyarakat desa pada umumnya belum mengerti dan mengabaikan
pentingnya kesehatan diri dan lingkungan. Begitu juga masyarakat
Desa Laranganluwok yang belum sepenuhnya memahami pentingnya
kesehatan bagi masyarakat.
4. Penataan lingkungan dan infrastruktur
Lingkungan dan infrastruktur merupakan salah satu hal yang
sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari manusia. Penataan
lingkungan yang lebih baik harus dilakukan agar tercipta lingkungan
lingkungan yang lebih rapih dan berfungsi secara optimal. Selain itu
upaya yang harus dilakukan adalah optimalisasi penggunaan lahan
kosong dengan penanaman pohon.
g. Desa Congkrang
Desa Congkrang memiliki jumlah penduduk yang relatif banyak,
akan tetapi jumlah tersebut kurang diimbangi dengan jumlah kualitas
Sumber Daya Manusianya. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan data
penduduk Desa Congkrang berdasarkan tingkat pendidikannya, yaitu
mayoritas penduduk Desa Congkrang hanya menempuh pendidikan
sampai tingkat Sekolah Dasar. Masyarakat Desa Congkrang kurang
menyadari akan pentingnya pendidikan.
Masyarakat Desa Congkrang belum memiliki pengetahuan yang
cukup untuk mengolah dan pemasaran hasil panen kopi. Padahal desa
Congkrang memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan hasil
20
panen kopi warga Desa Congkrang, supaya menjadi produk yang lebih
bernilai jual tinggi.
Sarana transportasi di Desa Congkrang mudah untuk dijangkau,
karena Desa Congkrang terletak di jalan utama yang menghubungkan
Kabupaten Kendal, Temanggung, dan Magelang. Letak Desa Congkrang
juga tidak terlalu jauh dari kecamatan, yaitu hanya 3 km jaraknya dari
kecamatan. Jalan untuk menuju tiap-tiap gang dan dusun sudah
menggunakan telasah, meskipun masih beberapa jalan yang memang
sudah rusak dan membutuhkan perhatian dari pemerintah setempat. Yang
lebih utama untuk jalan yang menuju Dusun Congkrang tidak ada papan
penunjuk arah, sehingga banyak masyarakat pendatang yang mengalami
kesulitan ketika akan ke Dusun Congkrang.
Fasilitas pendidikan yang ada di Desa Congkrang yaitu satu SD
Negeri, satu MI, satu PAUD, satu TK, dan dua buah TPQ/TPA. Fasilitas
pendidikan yang ada di Desa Congkrang kurang didukung oleh tenaga
pengajar yang memiliki kompetensi dan profesionalisme yang tinggi,
sedangkan kita tahu,guru memegang peranan yang penting dalam upaya
memperbaiki kualitas pendidikan.
Kurangnya guru yang memiliki kompetensi dan tingkat
profesionalisme yang tinggi di Desa Congkrang mengakibatkan rendahnya
kreatifitas peserta didik, terutama pada usia pra-sekolah. Hal ini dapat
dibuktikan dari proses pembelajaran yang dilakukan cenderung bersifat
akademis yaitu guru berperan sebagai penyampai materi sedangkan siswa
hanya mendengarkan. Pembelajaran yang dilakukan kurang
mengembangkan kreatifitas yang dimiliki anak. Dalam proses
pembelajaran guru jarang menggunakan alat peraga saat menyampaikan
materi pelajaran sehingga anak merasa bosan dengan materi yang
disampaikan. Selain itu juga kurangnya perhatian dari orang tua mengenai
pendidikan anaknya berpengaruh terhadap pendidikan anak.
Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah mengakibatkan
kurangnya pengetahuan masyarakat dalam menghadapi masalah,
21
khususnya masalah kesehatan. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan
pengelolaan sampah yaitu masyarakat tidak dapat membedakan antara
sampah anorganik dan sampah organik. Kemudian kurangnya kesadaran
akan pentingnya cuci tangan dan gosok gigi pada anak sejak usia dini.
Permasalahan-permasalahan tersebut menyebabkan munculnya gangguan
kesehatan pada masyarakat.
h. Desa Kebondalem
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh tim KKN 2017 di
Desa Kebondalem diperoleh informasi mengenai kondisi masyarakat,
kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan, dan permasalahan-permasalahan
pokok yang ada di masyarakat yang terbagi menjadi empat bidang yaitu
bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan/infrastruktur
1. Dalam bidang pendidikan, beberapa keterbatasan yang ada di desa
Kebondalem adalah sebagai berikut.
a. Terdapat fasilitas pendidikan berupa 1 SD, 1 TK (besar dan kecil),
dan Playgroup untuk pendidikan formal namun belum ada kegiatan
untukmeningkatkan kemampuankomputer bagi anak-anak sekolah
dasar, selain itu juga terdapat kendala berupa kekurangan materi
belajar bagi anak usia dini.
b. Minat belajar anak-anak di desa Kebondalem sangat tinggi, namun
terdapat keterbatasan sarana pendampingan belajar dan dari sisi
orang tua tidak memiliki waktu untuk memberikan pendampingan
belajar dikarenakan kesibukan mereka dalam bertani kopi.
c. Minat belajar ilmu agama dari anak-anak yang tinggi dan telah
memiliki 1 TPQ yang aktif namun masih kekurangan tenaga
pengajar.
d. Belum ada pusat informasi terpadu bagi kegiatan-kegiatan
kepemudaan di Desa kebondalem.
2. Dalam bidang ekonomi, beberapa keterbatasan yang ada di desa
Kebondalem adalah sebagai berikut.
22
a. Fokuspadahome industry yang sudahada di desa Kebondalem,
belum memiliki buku profil sebagai identitas kelompok.
b. Terdapat satu kelompok tani yang belum memiliki kelengkapan
administrasi, baik buku administrasi umum maupun keuangan.
c. Upaya pemerintah untuk menggerakkan masyarakat menjadi lebih
mandiri dengan melakukan budidaya tanaman holtikultura untuk
memenuhi kebutuhan pangan pribadi.
d. Masih diperlukan pengenalan usaha pengolahan hasil/makanan
lainnya untuk lebih memanfaatkan potensi alam yang ada di Desa
Kebondalem.
3. Dalam bidang kesehatan, beberapa keterbatasan yang ada di desa
Kebondalem adalah sebagai berikut.
a. Kurangnya pengetahuan anak mengenai cara sikat gigi dan cuci
tangan yang baik dan benar.
b. Kurang adanya kesadaran kaum lansia untuk menjaga kesehatan
dan kebugaran tubuh.
4. Dalam bidang lingkungan dan infrastruktur, beberapa keterbatasan
yang ada di desa Kebondalem adalah sebagai berikut.
a. Belum ada plang yang menunjukkan arah menuju Desa
Kebondalem dari jalan raya.
b. Gapura perbatasan Desa Kebondalem dengan desa lainnya kurang
terawat dan menarik.
i. Desa Kemuning
Berdasarkan hasil dari wawancara yang telah dilakukan, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa permasalahan yang ada di Desa
Kemuning yaitu pada bidang pendidikan dan kegiatan pertanian yang
monoton tanpa ada suatu inovasi, maka dapat mempersulit mereka karena
mereka hanya tergantung pada tengkulak dalam penjualan hasil panen dari
perkebunan mereka.
23
Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat diringkas dalam tabel dibawah
ini. Tabel 1.6 Permasalahan Desa Kemuning
No Bidang
kegiatan
Permasalahan
1 Pendidikan - Kesadaran danminat masyarakat Desa Kemuning
terhadap pendidikan masih kurang, hal tersebut
terbukti dari rata-rata masyarakat di sana hanya
menempuh pendidikan sampai tingkat SMA sederajat
dan tidak melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi.
- Pemberian jam belajar tambahan bagi anak-anak
masih rendah, misalnya orang tua mendaftarkan
anaknya di tempat bimbel, sehingga masyarakat di
sana SDM nya masih rendah karena kesadaran dalam
hal pendidikan yang masih kurang.
2 Ekonomi - Di Desa Kemuning terdapat banyak potensi yang
belum termanfaatkan dengan baik oleh masyarakat
setempat.
- Tingkat pendapatan warga umumnya didapat dari
hasil perkebunan kopi saja.
- Belum adanya inovasi di bidang pertanian dan
perkebunan.
3 Kesehatan - Masih rendahnya kesadaran masyarakat Desa
Kemuning tentang pola hidup bersih dan sehat.
- Minimnya keikutsertaan warga dalam kegiatan
imunisasi yang dilaksanakan oleh pihak puskesmas.
4 Budaya dan
Kesenian
- Kebudayaan di Desa Kemuning masih terjaga dengan
baik, budaya yang ada sejak dulu masih terus
dilestarikan sampai saat ini, akan tetapi di Desa
Kemuning belum memiliki kelompok yang berfokus
pada bidang kesenian yang dapat menjadikan ciri khas
dari Desa Kemuning.
24
5 Mutu Layanan - Mutu pelayanan dari aparatur pemerintahan di Desa
Kemuning dalam melayani masyarakat dari berbagai
aktivitasnya sudah baik dan maksimal, aparatur
pemerintah juga bersikap ramah, santun, dan efisien.
Namun, tenaga kerja dalam pelaksanaan pemerintahan
di Desa Kemuning masih kekurangan, bahkan mereka
merekrut warga desa yang diyakini mampu membantu
dan melaksanakan tugas kepemerintahan desa.
- Sarana dan prasarana yang ada di Desa Kemuning
sudah memadai, misalnya telah ada aliran listrik,
tempat olahraga, tempat ibadah, sarana pendidikan,
dan lain-lain.
6 Lingkungan
dan
infrastruktur
- Lingkungan di Desa Kemuning sangat aman, karena
warga desa bergotong-royong untuk menjaga desanya
dari hal-hal yang tidak diinginkan, selain itu sebagian
besar dari wilayah Desa Kemuning yaitu hutan,
sehingga ancaman terbesar berasal dari hutan itu
sendiri.
- Jalanan di Desa Kemuning masih belum bagus, karena
jalannya terjal dan banyak bebatuan yang tudak rata,
sehingga rawan terjadi kecelakaan.
j. Desa Selosebrang
Kemudian mengacu pada empat pilar program pemberdayaan
masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) yakni, Ekonomi,
Pendidikan, Kesehatan dan Lingkungan maka beberapa potensi yang kami
petakan antara lain:
1. Bidang Ekonomi
Masalah ekonomi menjadi hal yang utama, dengan ekonomi yang baik,
maka kesejahteraan masyarakat akan meningkat. Banyak potensi
perekonomian yang ada di Desa Selosabrang namun belum
25
berkembang, seperti aneka makanan maupun barang jadi hasil karya
dari tangan masyarakat sendiri. Maka untuk dapat menumbuhkan dan
membuka peluang bagi mayarakat untuk berkembang diadakan
sosialisasi pengolahan hasil potensi desa yang nantinya dapat
menghidupkan perekonomian Desa Selosabrang.
2. Bidang Pendidikan
Pendidikan merupakan hal yang penting bagi generasi penerus bangsa,
agar nantinya generasi tersebut dapat memiliki sumber daya manusia
yang berkualitas. Masyarakat akan maju jika memiliki pengetahuan
yang luas. Pengetahuan yang luas bisa didapatkan dimana saja, salah
satunya adalah kegiatan belajar mengajar di luar jam sekolah sebagai
bahan tambahan dikarenakan jam yang mungkin saja dirasa kurang
bagi siswa.
3. Kesehatan
Kesehatan sangat berharga bagi kelangsungan hidup manusia.
Majunya tingkat kesehatan masyarakat bisa dilihat dengan rendahnya
tingkat kematian baik diusia muda maupun tua, serta usia harapan
hidup masyarakat. Kesehatan para balita dan lansia sekarang ini sangat
perlu diperhatikan, sehingga perlu adanya program dalam
meningkatkan kesehatan baik untuk para lansia maupun balita.
4. Lingkungan
Masyarakat diharapkan lebih peka terhadap keadaan lingkungan yang
ada di Desa Selosabrang, seperti lingkungan sosial, budaya, dan alam.
Salah satu hal yang menonjol dalam hal lingkungan adalah lingkungan
alam. Potensi alam yang besar harus dijaga dan dikelola dengan baik.
Masyarakat juga harus mengetahui bagaimana cara memanfaatkan
lahan yang ada agar enak dilihat dan mampu mengelola sampah
dengan baik, serta mampu mengolah sampah yang tidak berguna
menjadi barang yang bermanfaat untuk menjaga kebersihan
lingkungan.
26
Berdasarkan analisis kondisi desa tersebut, diharapkan
penyelenggaraan KKN Lokasi Tahap 1 Desa Selosabrang dapat berjalan
secara optimal. Pembuatan program kerja di sesuaikan dengan kebutuhan
dan potensi yang ada di Desa Selosabrang sehingga akan memberikan
dorongan serta motivasi masyarakatnya untuk selalu meningkatkan
kesejahterahan hidupnya.
k. Desa Tanjungsari
Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan pada minggu
pertama setelah penerjunan KKN, permasalahan tersebut terjadi
hampir disetiap bidang, mulai dari bidang pendidikan, bidang
ekonomi, bidang kesehatan, dan bidang infrastruktur dan lingkungan.
Berikut penjelasannya:
1. Bidang Pendidikan
a. Rendahnya kesadaran dan semangat belajar siswa SD
Glagahombo di Desa Tanjungsari
b. Minimnya karya atau kreatifitas yang dilakukan oleh anak anak
SD Glagahombo di Desa Tanjungsari
c. Minimnya penguasaan ketrampilan komputer pada perangkat desa
, karang taruna, dan kelompok tani di desa Tanjungsari dalam
bidang komputerisasi
d. Minimnya kesadaran dan semangat mengaji anak anak desa
Tanjungsari
e. Rendahnya minat membaca dan kurangnya ketersediaan buku
pada siswa TK Mekarsari
f. Mulai lunturnya kesadaran masyrakat akan pentingnya untuk
mengingat perjuangan untuk mencapai kemerdekaan Bangsa
Indonesia.
2. Bidang Ekonomi
a. Minimnya inovasi yang diciptakan oleh masyarakat dalam
pengolahan umbi talas
27
b. Pengemasan umbi talas yang dibuat masyrakat masih sangat
konvensional
3. Bidang Kesehatan
a. Anak anak TK Mekarsari dan SD Glagahombo belum mengetahui
dampak buruk dari jajan sembarangan dan belum memahami cara
sikat gigi serta cara cuci tangan yang benar terlihat dari masih
banyaknya siswa karies gigi.
b. Minimnya kesadaran pada lansia mengenai asupan lansia serta
penyakit yang sering dialami oleh lansia di Desa Tanjungsari.
4. Bidang Infrastruktur dan Lingkungan
a. Masyarakat desa Tanjungsari kurang berpartisipasi dalam
kebersihan lingkungan
b. Masyarakat desa Tanjungsari kurang berpartisipasi dalam
menjaga kebersihan lingkungan masjid
c. Belum tersedianya plang yang berisi nama desa di depan pint
masuk desa Tanjungsari
d. Minimnya kesadaran masyarakat desa Tanjungsari dalam
menjalankan kegiatan bank sampah
e. Minimnya pengetahuan masyarakat desa Tanjungsari mengenai
pentingnya peran pohon dalam kehidupan
l. Desa Petung
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, Desa Petung
merupakan desa yang kaya akan sumber daya alam, sumber daya sosial,
dan potensi lingkungan. Namun, selain memiliki berbagai potensi, Desa
Petung jugamasih memiliki banyak kekurangan dan permasalahan di
berbagai bidang. Permasalahan - permasalahan tersebut antara lain:
1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.
Mayoritas masyarakat Desa Petung bekerja sebagai buruh tani,
dikarenakan memang sebagian wilayah Desa Petung adalah tegalan atau
kebun rakyat. Pekerjaan sebagai petani kopi dan jagung sudah
memberikan perekonomian yang layak bagi masyarakat Desa Petung.
28
Sehingga masih timbul anggapan bahwa sekolah tidak perlu tinggi-tinggi.
Sebagian masyarakat hanya menyekolahkan anaknya maksimal hingga
SMP. Bahkan banyak yang anaknya hanya disekolahkan hingga lulus
SD.
2. Kurangnya keterampilan untuk memperbaiki ekonomi masyarakat.
Masyarakat Desa Petung umumnya bekerja sebagai buruh tani.
Sedangkan bagi masyarakat yang tidak memiliki lahan pertanian,
sebagian besar bekerja sebagai buruh tani. Hal ini menyebabkan
perekonomian masyarakat Desa Petung sangat bergantung terhadap
pertanian. Bila musim panen tiba, ekonomi masyarakat akan naik, namun
bila masa panen telah usai, ekonomi masyarakat akan menurun. Hal ini
menyebabkan masyarakat harus mencari pekerjaan sampingan yang bisa
mereka andalkan untuk kelangsungan hidup yaitu dengan merantau.
3. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, diketahui bahwa masyarakat
di Desa Petung kurang menjaga kesehatan. Hal ini terlihat dari
ketidakpahaman masyarakat mengenai cara hidup yang bersih dan sehat.
Selain itu, mayoritas masyarakat Desa Petung adalah perokok aktif.
Perilaku tersebut dapat memicu perilaku - perilaku lain yang dapat
membahayakan kesehatan.
4. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan.
Berdasarkan observasi yang telah lakukan oleh Tim KKN, di Desa
Petung kurang menjaga lingkungannya. Hal ini disebabkan dengan
adanya tanaman yang kebanyakan ditanam merupakan tanaman yang
hanya ditanam untuk dijual saja tetapi kurang ada tanaman atau
pepohonan yang digunakan untuk penghijauan. Selain itu, karena
mayoritas bercocok tanam. Warga Desa Petung kebanyakan perokok
aktif, untuk mengurangi dampak asap rokok sendiri dibutuhkan tanaman
yang dapat menetralisir asap rokok.
29
5. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga budayanya sendiri.
Berdasarkan observasi yang dilakukan, masyarakat kurang sadar akan
pentingnya budayanya sendiri dilihat dari kurangnya aspirasi masyarakat
dalam mengikuti kegiatan kebudayaan di Desa Petung.
m. Desa Duren
Dari hasil observasi yang telah dilakukan, maka dapat diambil
beeberapa pokok permasalahan yang ada di Desa Duren yang dapat dilihat
dalam tabel berikut:
Tabel 1.7 Permasalahan Desa DurenNo Bidang kegiatan Permasalahan
1 Pendidikan - Rata-rata pendidikan masyarakat hanya sampai
jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP)
2 Ekonomi - Hasil pertanian masyarakat langsung dijual dan
tidak diolah terlebih dahulu
- Terdapat usaha home industry yang memiliki
kendala dalam modal
3 Kesehatan - Kegiatan posyandu untuk lansia masih belum
maksimal. Lansia yang masih produktif memilih
untuk bekerja daripada mengikuti kegiatan
posyandu / prolanis
- Kesadaran anak- anak mengenai PHBS masih
rendah
- Banyak anak- anak kecil yang merokok
4 Budaya dan
Kesenian
- Kesenian masyarakat sudah berkembang. Salah
satunya adalah kuda lumping dan tari sandul.
Namun belum ada latihan rutin. Latihan hanya
diadakan ketika akan tampil di berbagai kegiatan.
- Promosi masih kurang
30
5 Lingkungan dan
infrastruktur
- Sampah masih dibuang sembarangan dan masih di
diolah dengan cara dibakar
- Di beberapa dusun, kondisi jalan belum begitu
bagus dan akses masih sulit
- Petunjuk arah menuju curug Onje sudah rusak
- Akses dan fasilitas ke Onje belum memadai
n. Desa Ngaliyan
Desa ini memilki potensi sumber daya alam yang bagus, sebagian
besar penduduknya adalah seaorang petani di antaranya adalah petani
jagung, kopi, talas, pisang, dan padi. Mereka mengolah hasil pisang
sebagai kripik pisang, singkong sebagai kripik singkong, kopi dijual
sebagai biji kopi. Karena desa ini sangat banyak sekali pohon, sebagian
dari mereka juga membuat meubel dari bahan kayu.
Dikarenakan masih asrinya daerah tersebut bukan berarti limbah
sampah tidak ada, namun terdapat sebagian masyarakat yang membuang
sampah tidak pada tempatnya. Selain banyak anak-anak, membuat desa
tersebut membutuhkan dukungan dari posyandu dan orang-orang yang
mengerti akan gizi pada anak-anak, serta dukungan edukasi pada anak-
anak dilihat dari sebagian penduduk yang masih kurang memenuhi tamat
belajar 9 tahun.
Jumlah masyarakat yang cukup banak, maka sangat membutuhkan
pengertian dan ilmu pengetahuan guna menunjang sumberdaya manusia.
Dalam mendapat keuntungan yang optimal maka alangkah baiknya
diberikan ilmu pengetahuan kan pemasaran produk asli desa Ngaliyan,
maka dalam pasar produk-produk mereka dapat bersaing.
31
BAB II
SOLUSI DAN LUARAN2.1Solusi yang diberikan
Permasalahan yang sudah dipaparkan diatas dari seluruh desa yang ada di
kecamatan Bejen, terdapat beberapa solusi yang ditawarkan dalam empat
bidang persoalan yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan serta
infrastruktur. Berikut ini gabungan solusi yang ditawarkan oleh 14 desa se-
Kecamatan Bejen:
a. Bidang pendidikan
1. Penyuluhan minat baca, Pendampingan perkemahan, Pendampingan
lomba sekolah sehat dan sosialisasi tertib lalu lintas.
2. Diadakanya Rumah Legawa (Les Guyub Bahasa Jawa) untuk siswa
SD, Memberdayakan masyarakat untuk membaca di Rumah Baca
Pelangi.
3. Mengajar dan melakukan pendampingan di TK, TPQ, SD. Belajar
komputer dan karang taruna berteknologi, kreativitas menggambar dan
kesenian.
4. Pekan liburan untuk anak-anak, bimbingan belajar, dan sosialisasi
narkoba kepada anak-anak SD di desa jlegong, prangkokan, dan
lowungu.
5. Memberikan pendampingan serta pengadaan kegiatan yang
berhubungan dengan kepramukaan.
6. Pemberian motivasi kepada anak-anak untuk terus sekolah dan
penyuluhan budaya menabung.
b. Bidang kesehatan
1. Melakukan pemeriksaan kesehatan untuk warga dan juga memberikan
sosialisasi mengenai pola hidup sehat.
2. Penyuluhan gosok gigi yang baik dan benar, pendampingan posyandu
lansia dan balita, senam kebugaran dan poco-poco.
32
3. Penyuluhan bahaya jajan sembarangan bagi anak-anak.
4. Sosialisasi pentingnya gizi bagi para lansia.
5. Sosialisasi pernikahan dini dan pentingnya KB.
a. Bidang ekonomi
1. Gerakan tanam cabe bersama disertai cara pengolahan, Pelatihan
Diversifikasi Produk dan pelatihan Manajemen administrasi.
2. Sosialisasi cara berwirausaha dan pengolahan kolang-kaling kopi.
3. Sosialisasi pemasaran produk, pengolahan umbi dan cara
pengemasannya serta sosialisasi desa wisata.
4. Pelatihan pembuatan kerajinan dengan menggunakan bahan-bahan
bekas.
b. Bidang lingkungan dan infrastruktur
1. Penanaman pohon setiap desa dan greenvill (lomba penanaman pohon
tiap dusun).
2. Kerja bakti bersama, lomba bersih desa, dan pengenalan budaya
konservasi.
3. Plangisasi buku dan video profil desa, sosialisasi desa wisata.
4. Menjaga kebersihan tempat ibadah dengan bersih tempat ibadah setiap
hari minggu baik di masjid, gereja maupun vihara.
2.2Luaran yang dihasilkanSolusi ang diberikan telah dipaparkan dengan jelas, ada beberapa luaran yang
dihasilkan berupa beberapa program yang ditujukan kepada anak-anak, orang
dewasa, lansia dan seluruh warga yang ada di Kecamatan Bejen. Berikut
beberapa luaran dari seluruh desa untuk setiap bidang yang sudah ditentukan:
a. Bidang Pendidikan
Menambah pengetahuan mengenai tata cara berbahasa jawa yang
baik dan benar yang di tanamkan sejak dari usia Sekolah Dasar. Selain
itu, sopan santun dalam berbicara mereka terhadap orang yang lebih tua
bisa terlatih sejak dini. Karena dengan belajar sejak Usia Sekolah Dasar
akan mudah Dipahami. Dengan diadakannya kerajinan benang maka dapat
meningkatkan ketrampilan dan kreativitas anak sekolah dasar. Menambah
33
wawasan, pengetahuan serta melancarkan membaca anak-anak desa
tersebut sehingga anak-anak tersebut tidak tertinggal jauh oleh anak-anak
desa lain yang tinggal di perkotaan. Pelatihan dasar komputer kepada
warga desa berupa pengetikan dengan Microsoft Word serta diadakan
lomba yang diharapkan sebagai bentuk solusi supaya warga desa
mengetahui dasar pengetikan serta lomba yang diadakan diharapkan
menambah semangat dan ketertarikan untuk belajar komputer lebih
mendalam. Anak- anak terbiasa untuk belajar tentang agama khususnya
mengaji Al-Quran dan Anak-anak menjadi termotivasi untuk lebih giat
belajar.
b. Bidang Kesehatan
Memudahkan warga untuk melakukan cek kesehatan yang
memang jauh dari Puskesmas maupun Rumah Sakit sehingga ketika warga
mengalami sakit bisa langsung di tindak lanjuti. Selain itu, dalam
memberikan sosialisasi pola hidup sehat terhadap warga bisa ditanamkan
dalam kehidupan sehari-hari dan lebih memperhatikan kesehatan mereka
dan keluarganya dan dapat mengajak ibu – ibu PKK untuk mengikuti
kegiatan senam untuk kebugaran badan. Siswa SD dapat mempraktikkan
cara mencuci tangan yang benar menggunakan sabun dalam kehidupan
sehari-hari serta dapat pula mempraktikan sikat gigi yang benar agar
masalah gigi yang biasanya banyak dialami oleh anak kecil dapat diatasi
dan dikurangi dengan pelaksanaan gosok gigi yang benar. Masyarakat
terutama lansia menyadari akan pentingnya menjaga kesehatan tubuhnya
sehingga akan melakukan olahraga secara rutin.
c. Bidang Ekonomi
Anak- anak terbiasa untuk memanfaatkan kembali botol bekas
maupun barang bekas lainnya. Masyarakat mengetahui potensi desa wisata
Duren serta Web terbaru dan up to date. Ibu- ibu PKK mengetahui cara
pembuatan kopi kulit pisang, kayu, kolang-kaling dan lain-lain serta dapat
memasarkan dan membuat kemasan yang menarik sehingga membuat
banyak konsumen datang untuk membeli. Sosialisasi Branding dan
34
Pemasaran melalui Internet bertujuan untuk memberikan pengetahuan
tentang pentingnya branding atau pemerekan produk dan strategi
pemasaran yang tepat kepada para wirausaha. Menambah nilai guna dari limbah kayu itu sendiri serta memberikan tambahan ilmu pengetahuan dalam pemanfaatan limbah kayu yang berupa figura foto.
d. Bidang Lingkungan dan Infrastruktur
Plangisasi berupa pengecatan ulang gapura perbatasan antar desa
dan pendirian gapura masuk dari jalan raya. Output berupa kebersihan
tempat ibadah yaitu masjid, vihara, dan gereja. Memudahkan warga luar
Desa untuk mencari tempat atau menuju desa tersebut. program profil desa
diharapkan mampu menghasilkan buku dan video profil desa yang bagus
dan menarik untuk dibaca supaya meningkatkan ketertarikan masyarakat
untuk berkunjung ke desa yang ada di Kecamatan Bejen, hal ini juga bisa
bertujuan untuk mempromosikan kopi yang merupakan potensi utama
kecamatan tersebut.
Dengan adanya kerja bakti maka lingkungan di desa-desa yang ada
di Kecamatan Bejen lebih bersih dan sehat. Dengan diadakannya
sosialisasi bank sampah maka masyarakat yang ada di Kecamatan Bejen
lebih sadar akan pentingnya pelaksanaan kegiatan bank sampah dan
kegiatan bank sampah yang dapat mengurangi polusi. Dengan adanya
penanaman pohon maka dapat menhijaukan lingkungan kecamatan dan
mampu meningkatkan pikiran warga untuk melestarikan lingkungan.
35
BAB III
PROGRAM KERJA3.1Uraian Tematik yang Dikerjakan
Uraian tematik program kerja akan dipaparkan sesuai dengan program
unggulan dari 14 desa yang ada di Kecamatan Bejen. Program kerja yang
dipaparkan adalah seluruh program unggulan yang dikerjakan oleh mahasiswa
KKN dan program ditingkat kecamatan. Berikut program-program tersebut:
a. Program unggulan Kecamatan Bejen, Vollydaritas Dalam hal ini untuk
program kerja perpisahan Kuliah Kerja Nyata UNNES 2017 kecamatan
Bejen menyelenggarakan turnamen Bola Volly se-Kecamatan Bejen yang
diikuti oleh masing-masing pemuda di desa se-kecamatan Bejen. Kegiatan
ini diharapkan mampu menumbuhkan kekompakan serta sportifitas
pemuda khususnya dibidang olahraga Volly.
b. Desa Bejen, Sosialisasi dan Praktek Potensi Kopi (SEKOJEN) Sosialisasi
bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan kopi sebagai salah satu hasil
komuditas utama di Desa Bejen, yang diharapkan dapat menambah
informasi dan pengetahuan kepada masyarakat setempat tentang
pengolahan kopi menjadi produk baru. Sosialisasi ini sangat bermanfaat
bagi masyarakat khususnya kepada para pemilik usaha rumahan (home
industry).
c. Desa Banjarsari, Tim KKN UNNES desa Banjarsari ingin membuat
inovasi baru yang dapat menguntungkan untuk masyarakatdesa Banjarsari
khususnya petani jambu di desaBanjarsari. Prosesnya sangat mudah dan
menggunakan alat dan bahan yang sederhana. Tim KKN UNNES desa
Banjarsari ingin memberikan sebuah cara untuk memanfaatkan hasil bumi
yang melimpah tetapi mempunyai nilai jual yang tinggi. Tim KKN
UNNES juga memberikan booklet sebagai panduan untuk membuat selai
jambu dan bermafaat untuk memudahkan ibu-ibu membuat selai itu
dirumah.
36
d. Desa Jlegong, Program Rumah Legawa (Les Guyub Bahasa Jawa)
Program ini dilaksanakan setiap hari selasa dan jum’at setiap minggunya
dan dilaksanakan sejak minggu kedua setelah penerjunan KKN.
Penanggung jawab dari program tersebut Yustina Eka K dengan sasaran
Anak-anak Desa Jlegong terutama anak SD. Kegiatan ini melakukan
bimbingan belajar mengenai penggunaan Bahasa Jawa dalam berbicara
maupun tata karma bahasa jawa serta memberikan bimbingan untuk
meningkatkan pentingnya perilaku berperilaku sopan serta santun kepada
anak-anak khususnya siswa SD Jlegong.
e. Desa Prangkokan, sosialisasi pembuatan puding kopi. Kopi merupakan
potensi yang ada di Desa Prangkokan. Selama ini, kopi yang ada hanya
dijual dalam bentuk biji kopi dan bubuk kopi. Oleh karena itu, untuk
menciptakan olahan kopi yang baru maka dilaksanakanlah program kerja
sosialisasi olahan kopi dengan hasilnya yaitu puding kopi. Harapannya
dengan adanya sosialisasi ini, maka penghasilan masyarakat dapat
bertambah.
f. Desa Lowungu, penetral bau ruangan dengan kopi. pelatihan ibu-ibu untuk
membuat penetral bau tersebut dan memberi arahan untuk masalah
penjualannya. Selain karena produk unggulannya adalah kopi, pembuatan
penetral bau juga mudah dilakukan dan tergolong tidak membutuhkan
biaya yang mahal.
g. Desa Larangan Luwok, CUT (Computer Usage Training merupakan
program pendampingan dan pemberian modul kepada perangkat Desa
Laranganluwok untuk meningkatkan pemahaman para perangkat desa
dalam bidang komputer.
h. Desa Congkrang, Revitalisasi KB dilaksanakan pada minggu ke-4 pada hari Senin, 4 September 2017-Minggu, 10 September 2017.
Tim KKN melakukan pengecatan dan melukis dinding PAUD KB Lestari
yang sebelumnya masih berwarna putih polos. Sebelum melakukan
pengecatan dan melukis dinding, tim KKN konsultasi desain lukisan
terlebih dahulu dengan pengajar PAUD KB Lestari. Setelah mendapat
37
persetujuan, tim KKN segera mengecat dan membuat pola lukisan di
dinding. Lukisan yang digambar berupa lukisan-lukisan sederhana yang
cocok untuk anak-anak PAUD.
i. Desa Kebondalem, PELDIPRO (Pelatihan Diversifikasi Produk) dengan
output berupa pelatihan pembuatan produk selai kopi agi Kelompok
Wanita Tani “Wanita Utama”.
j. Desa Kemuning, Pelatihan pembuatan bros untuk ibu-ibu PKK di laksanakan pada tanggal 4-5 September 2017. Pelatihan ini di lakukan oleh anggota KKN dan ibu-ibu PKK. Kami merencanakan program pelatihan ini bertujuan untuk mengisi waktu luang dan menambah penghasilan warga desa kemuning.
k. Desa Selosebrang, program sanggar KBM diselenggarakan dengan
harapan dapat menjadi salah satu media bagi para siswa atau siswa – siswi
dalam menambah pengetahuan yang dimiliki. Proses pelaksanaan sanggar
KBM dilakukan dengan cara membantu siswa – siswi dalam
menyelesaikan tugas sekolahnya. Selain itu, di sela – sela proses
penyelesaian tugas juga diselingi oleh pemberian materi lain yang dinilai
dapat membantu atau memudahkan siswa – siswi dalam memahami materi
yang telah diberikan di bangku sekolah.
l. Desa Tanjungsari, pelatihan komputerisasi untuk perangkat desa. Kegiatan
ini bertujuan untuk memberikan pengenalan dan pelatihan IT terkait Ms.
Office. Pelatihan ini difokuskan untuk Ms. Word, Ms. Power Point, dan
Ms. Excel, yang umum digunakan pada dunia pendidikan maupun urusan
perkantoran. Adanya pelatihan IT ini, diharapkan dapat meningkatkan
kemapuan IT siswa dan meningkatkan kinerja pelayanan perangkat desa.
m. Desa Petung, Pelatihan IT Editing Video yang dilakukan yaitu dimulai dari bagaimana cara yang benar dalam pengambilan gambar dengan media kamera yang memiliki kualitas gambar yang baik, kemudian proses pengeditan video dengan software yang mudah digunakan dan
38
dipahami dengan kualitas hasil yang mumpuni, serta yang terakhir yaitu pasca produksi. Pasca Produksi yang dimaksudkan yaitu publikasi film pendek yang sudah jadi. Film pendek yang sudah jadi tersebut dimaksudkan tidak hanya dipertontonkan kepada semua warga pada malam perayaan HUT RI saja, akan tetapi di semua jejaring sosial atau bahkan di web desa/kecamatan/kabupaten.
n. Desa Duren, Promosi desa Wisata Salah satu program kerja dalam bidang
lingkungan dan infsastruktur dengan membantu promosi Desa Duren
sebagai rintisan desa wisata. Kegiatan promosi desa wisata dilakukan
dengan media sosial sebagai media promosi.Tujuan kegiatan ini adalah
untuk membantu promosi Curug Onje baik di Temanggung maupun di luar
Temanggung.
o. Desa Ngaliyan, Sosialisasi Branding dan Pemasaran melalui Internet yang
dilaksanakan oleh mahasiswa KKN bertujuan untuk membantu para
wirausaha UMKM dalam pemasaran produk melalui internet dan strategi
branding dari hasil potensi alam dari Desa Ngaliyan seperti ceriping
(keripik) pisang, talas, dan sebagainya.
3.2Roadmap Program KerjaRoadmap adalah gambaran atau peta struktur program kerja yang
dilaksanakan mahasiswa KKN di tempat atau desa yang dikenakan program.
Berikut adalah roadmap dari semua desa se-kecamatan Bejen:
a. Desa Bejen
Tabel 3.1 Program Kerja Final Desa Bejen
Go Smart Penyuluhan Budidaya CoklatSplak PENYULUHAN PHBSAyo Tertib Berlalu Lintas! Bejana (Bersama Jauhi Narkoba)Semarak Kemerdekaan 72 Penyuluhan & Praktik Cuci Tangan
Penyuluhan Minat Baca Penyuluhan Pentingnya SarapanPelatihan Senam Poco-Poco Penanaman PohonPelatihan Futsal Plangisasi
39
Malam Tirakatan PapanisasiKopi Desa Bejen (Pembuatan Selain Dari Kopi)
Pawai
b. Desa Banjarsari
Tabel 3.2 Program Kerja Final Desa Banjarsari
Sosialisasi Kegiatan Program Kerja Pelatihan Pemasaran OnlinePelatihan Pembuatan Selai Jambu Banjarsari
KKN Mengajar Bimbingan Belajar (Bimbel) Pelatihan ITNgaji Sore (Ngasor)Renovasi Petunjuk Jalan Pembuatan Video dan Buku Profil Desa BanjarsariPenyuluhan PHBS Anak (Pendidikan cuci tangan dan sikat gigi)
Sosialisasi PHBS WargaPelatihan Senam Poco-PocoBersih desa BanjarsariSosialisasi pengelolaan Sampah Sosialisasi Perawatan Apotik HidupPenghiasan tumpeng
Pendampingan GERTAMPenanaman Bibit Pohon dan Pendampingan pelestarian budaya Pendampingan lomba Pelepasan KKN
c. Desa Jlegong
Tabel 3.3 Program Kerja Final Desa Jlegong
Rumah Legawa (Les Guyub Anak Jawa)
PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)
Bimbingan Belajar Pelangi
Sosialisasi Pola Hidup Sehat
Perayaan HUT RI Ke-72
Sosialisasi BAB sembarangan
Ayo Menanam
Senam Sehat Maumere
Pelatihan IT Cek Tensi Gratis
Ayo Bersih Desa GreenvillPelatihan Pembuatan Manisan Kolang Kaling
Pendampingan posyandu
Plangisasi Progam
40
pembuatan buku profil desa jlegong
Jobdesc Bumdes Posyandu Lansia
d. Desa Prangkokan
Tabel 3.3 Program Kerja Final Desa Prangkokan
Sosialisasi Olahan Kopi (PUKOP)
Sosialisasi Pentingna Sarapan Pagi
Bimbel Ceria Sosialisasi KDRTMengajar TK Penyuluhan Kesehatan MentalPendampingan Mengajar TPQ Pendampingan PosyanduSosialisasi Lalu Lintas Perlombaan HUT RIMini Cinema Turnamen VoliSosialisasi TOGA Penanaman PohonSosialisasi Cuci Tangan Pakai Sabun
Pembuatan Gerbang Wisata
Plangisasi -
e. Desa Lowungu
Tabel 3.4 Program Kerja Final Desa Lowungu
Sadar Hukum Pernikahan Dini Sosialisasi PHBSBimbel Asik Sosialisasi GiziBimbel Posko Penetral Bau Ruangan Dari KopiPelatihan IT Sosialisasi Rajin Menabung &
Kreatifitas Botol Bekas Menjadi Celengan
Sosialisasi Bahaya NAPZA PapanisasiPerayaan HUT RI Peta & Bagan Struktur DesaVideo Profil Desa Penanaman Pohon
f. Desa Larangan Luwok
Tabel 3.6 Program Kerja Final Desa Larangan Luwok
Bimbel (Bimbingan Belajar)
Penyuluhan Pelayanan Posyandu
Sosialisasi Pentingnya Pendidikan Lanjut
Sosialisasi Pemuda Anti Narkoba
CUT (Computer Usage Training)
SBY (Senam Bareng Yuk)
KKN Mengajar Pelatihan Senam Poco – poco
41
Popi Martin (Product Packaging & Marketing Training)
Jalan – jalan Ceria
Bimbingan Teknis Kegiatan Konservasi Lahan Tembakau Dengan Diversifikasi Tanaman Kopi
Penanaman Pohon
Coffe Diversification Training
Plangisasi
g. Desa Congkrang
Tabel 3.7 Program Kerja Final Desa Congkrang
Bimbel (Bimbingan Belajar)
COCOFE (CookiesCoffee)
Ngaso (Ngaji Sore-sore) Sosialisasi MenabungRevitalisasi KB (Kelompok Bermain)
SIKAT BATMAN (Sikat Bareng Teman) dan Cuci Tangan
Pembuatan Alat Peraga TK Dharma Wanita
Penanaman Toga
Mengadakan Lomba Mewarnai Pengadaan Perlengkapan Sarana dan Prasarana Balai Desa
Pelatihan dasar pengoperasian Microsoft Office
Pembuatan Desain Jembatan dan RAB
Membuat poster untuk Perpusdes “Ngudi Kawruh”
Pembuatan Video Profil Desa Congkrang
Pembuatan Buku Profil Desa Congkrang
Pembuatan Desain Perluasan Gedung Perpustakaan Desa Congkrang
h. Desa Kebondalem
Tabel 3.8 Program Kerja Final Desa Kebondalem
KREGAS BUFIlBimbel ASIK MANIS
GENTA QUR’AN GERCAMBERKOBAR PELDIPROKARTEL SIGI & CITAPOSTA SEGARPLASA BERPAEDAHKODE PODES
42
i. Desa Kemuning
Tabel 3.9 Program Kerja Final Desa Kemuning
Bimbel (Bimbingan Belajar)
Kemuning Berwirausaha Kerajinan Kain Perca
Ngibar (Ngaji Bareng)
Donat Kopi
Sosialisasi Hukum Dasar dan Kenakalan Remaja
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
Pekan Menyenangkan
PS (Pekan Sehat)
Hut RI Optimalisasi Peran POSYANDU dan POLINDES
Plangisasi Kerja Bakti
j. Desa Selosebrang
Tabel 3.10 Program Kerja Final Desa Selosebrang
Pembuatan Buku Profil DesaPembuatan Video Profil Desa
Pelatihan Komputerisasi
Sanggar KBM
Sosialisasi Cuci Tangan dan Gosok Gigi
Senam Lansia
Pelatihan Pembuatan Agar Jagung Rasa Kopi
Penanaman Pohon
HUT RI
Bersih Desa
Penyuluhan Pengelolaan SampahPendampingan Ibu - Ibu PKK
Pendampingan TPQ
Pramuka
Pengadaan Bak Sampah
43
k. Desa Tanjungsari
Tabel 3.11 Program Kerja Final Desa Tanjungsari
Bimbel Pelatihan ITSosialisasi Bank Sampah Pelatihan Kesehatan AnakPlangisasi Perpustakaan MiniTPQ Pelatihan Komputer dan
administrasi KeuanganHut RI Branding Packaging ProductPosyandu Lansia Media PromosiGeber Jumat Bersih
l. Desa Petung
Tabel 3.12 Program Kerja Final Desa Petung
Bimbingan BelajarSenam
Sosialisasi MRPenyuluhan
Pentingnya Gosok GigiPenyuluhan
Pentingnya Minum Susu
Pembuatan Maskot Desa
Sosialisasi Pentingnya PendidikanPelatihan IT
Gebyar KemerdekaanPengolahan Limbah
KayuPlangisasi
Pelatihan Editing VideoPemanfaatan hasil
bumi (jagung)Semarak Idhul Adha
Penanaman Pohon
m. Desa Duren
Tabel 3.13 Program Kerja Final Desa Duren
Bimbel Lomba Olahraga
44
Ngaji Penyuluhan PHBSPelatihan Marching Band PosyanduCita-citaku PlangisasiPenyuluhan Budaya Menabung Pembuatan peta dan denah
lokasi (desa dan curug)Pelatihan pembuatan kerajinan dari botol bekas
Penanaman pohon
Promosi desa wanita Pembuatan buku dan video profil
Sosialisasi kopi kulit pisang Paraayaan idul adha
n. Desa Ngaliyan
Tabel 3.14 Program Kerja Final Desa Ngaliyan
Bimbingan BelajarPMT KesehatanPlangisasiPembuatan Video dan Booklet Profil DesaSosialisasi Pedoman Gizi SeimbangPeringatan HUT RI ke 72Sosialisasi Motivasi Siswa SMPSosialisasi Branding dan
Pemasaran Melalui InternetPertunjukan Kampung Dongeng dan Sosialisasi Pendidikan Karakter AnakRevitalisasi Perpustakaan MDAPenanaman PohonSosialisasi PersampahanTurnamen VollydaritasPerpisahan KKN Desa Ngaliyan
45
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KERJA4.1. DESA BEJEN
a. Program Unggulan
1 Sosialisasi Pemanfaatan Kopi (Pembuatan SEKOJEN)
Desa Bejen merupan salah satu desa penghasil kopi yang
cukup besar di Kabupaten Temanggung, namun pada umumnya
petani kopi menjual hasil produksinya salam bentuk mentah.
Berdasarkan hal ini tim KKN desa bejen telah melakukan
sosialisasi pengolahan kopi yaitu berupa selai yang diberi label
SEKOJEN (Selai Kopi Desa Bejen). Program yang masuk dalam
lingkup ekonomi ini telah dilaksanakan pada 5 dan 23 September
2017 di aula kantor kelurahan yang menyasar kelompok PKK Desa
Bejen.Sosialisasi Pemanfaatan Potensi Kopi (SEKOJEN)
diharapkan dapat dilanjutkan oleh seluruh kalangan masyarakat
bukan, hanya ibu-ibu PKK dan pemilik usaha home industry.
Karena dengan demikian perekonomian mereka nantinya dapat
meningkat.
46
2 Penyuluhan Budidaya Coklat
Selain kopi, Desa Bejen juga memiliki potensi sebagai
penghasil coklat. Hal ini dikarenakan Desa Bejen memiliki kondisi
suhu, kelembapan, iklim, cuaca, dan cahaya matahari yang sesuai
untuk pertumbuhan tanaman coklat.Petani kopi Desa Bejen sudah
sejak lama menanam tanaman coklat sebagai tanaman sela diantara
tanaman-tanaman kopi. Produktivitas tanman coklat yang ditanam
oleh warga cukup rendah karena faktor hama dan penyakit. Warga
Desa Bejen masih sangat kurang dalam segi pemahaman dalam
mengatasi serangan hama dan penyakit yang menyerang tanaman
coklat. Berdasarkan hal ini, tim KKN Desa Bejen telah
memberikan penyuluhan budidaya coklat yang baik dan benar.
Kegiatan ini berupa sosialisasi penyuluhan budidaya tanaman
coklat yang baik kepada kelompok tani di Desa Bejen. Program ini
telah dilaksanakan pada 26 Agustus 2017 di rumah Bapak Ngahadi
ketika berlangsung kumpulan rutin kelompok tani “Maju Makmur”
di Dusun Kampung. Penyuluhan ini bersifat one day service, untuk
kelanjutannya diharapkan warga Desa Bejen dapat menerapkan
ilmu yang diperoleh pada tanaman coklat yang dimilikinya
sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman coklat warga
Desa Bejen.
47
b. Program Pendukung
1. BIDANG PENDIDIKAN
1) Go Smart
2) Penyuluhan Minat Baca
3) Penyuluhan Tertib Lalu Lintas
4) Karnaval 17 Agustus
5) Pelatihan Senam Poco-Poco
6) Lomba Semarak Kemerdekaan
7) Pendampingan Perkemahan Jumat Sabtu (Perjumsa)
8) Pelatihan Futsal
9) Pendampingan Lomba Sekolah Sehat (LSS) SDN Bejen
10) SPLAK (Saya Perempuan dan Laki-laki Anti Korupsi)
11) Pendampingan Drumband SD
2. BIDANG KESEHATAN
1) Penyuluhan Perilaku Hidup Sehat (PHBS)
2) Penyuluhan Pentingnya Sarapan
3) Penyuluhan dan Praktek Cuci Tangan
4) Vollydaritas
5) BEJANA (Bersama Jauhi Narkoba)
3. BIDANG LINGKUNGAN DAN INFRASTRUKTUR
1) Plangisasi
2) Papanisasi
3) Pengajian
4) Perpisahan
4. .PEMBAHASAN PROGRAM KONSERVASI
48
1) Penanaman Pohon
4.2. DESA BANJARSARI
a. Program Unggulan
1) Pelatihan Pembuatan Selai Jambu Banjarsari
Sasaran dari program ini adalah ibu-ibu. Kemudian
sebelum kegiatan dimulai dilaksanakan persiapan alat dan bahan.
Pelatihan pembuatan selai jambu khas Banjarsari dilaksanakan
pada tanggal 26 Agustus 2017 pukul 15.00-17.00 WIB berlokasi di
Aula Desa Banjarsari. Kegiatan dilaksanakan dengan
mempraktekkan cara membuat selai jambu. Kegunaan program
pelatihan ini adalah menambah wawasan mengenai informasi
pemanfaatan pelatihan pembuatan selai yang kemudian dapat
dipakai untuk membuka usaha baru sederhana sehingga
menghasilkan penghasilan tambahan dengan kemandirian ekonomi.
Peserta seluruh anggota tim KKN UNNES 2017 Desa
Banjarsari. Relevansi program masih kurangnya informasi tentang
pemanfaatan hasil perkebunan berupa jambu yang melimpah.
Akseptabilitas dapat meningkatnya keterampilan dan kreativitas
ibu-ibu dalam mengolah jambu menjadi selai. Keberlanjutan
Program: dengan adanya booklet diharapkan masyarakat Desa
Banjarsari masih dapat melakukan pembuatan selai jambu khas
Banjarsari dengan panduan booklet tersebut.
b. Program Pendukung
1. BIDANG PENDIDIKAN
1) KKN Mengajar
2) Bimbingan Belajar (Bimbel)
49
3) Ngaji Sore (Ngasor).
4) Pelatihan IT
2. BIDANG KESEHATAN
1) Penyuluhan PHBS Anak (Cuci tangan dan gosok gigi)
2) Sosialisasi PHBS Warga (Buang Air Besar Sembarangan)
3) Pendampingan Senam Poco-poco
3. BIDANG EKONOMI
1) Pelatihan Pemasaran Online
4. BIDANG LINGKUNGAN DAN INFRASTRUKTUR
1) Renovasi Petunjuk Jalan
2) Pembuatan Video dan Buku Profil Desa
3) Bersih Desa
4) Sosialisasi Pengelolaan Sampah
5) Sosialisasi Perawatan Apotik Hidup
6) Pendampingan GERTAM
7) Pendampingan Lomba 17 Agustus
8) Penghiasan Tumpeng
5. PEMBAHASAN PROGRAM KONSERVASI
1) Penanaman Pohon
4.3. DESA JLEGONG
a. Program Unggulan
1) Rumah LEGAWA (Les Guyub Anak Jawa)
Dilaksanakan pada minggu kedua s.d. minggu ke lima
dimulai pukul 16.30-17.30 WIB seminggu dua kali di Balaidesa.
Kegiatan ini untuk meningkatkan tata karma dalam bahasa jawa.
Sasaranya yaitu siswa SD Desa Jlegong kegiatan ini menjadi
tanggung jawab Tim KKN Lokasi Desa Jlegong karena ini sebagai
program unggulan dari program kerja. Hambatan pada kegiatan ini
yaitu peserta yang mengikuti kegiatan tersebut hanya beberapa
orang saja dan tidak menentu setiap pelaksanaanya. Hasil yang
didapat yaitu siswa menjadi gemar belajar karena ada bimbingan
50
untuk belajar dari mahasiswa serta terjadinya diskusi antara
masing-masing siswa dan mahasiswa dalam membahas suatu
persoalan.
b. Program Pendukung
1. BIDANG PENDIDIKAN
1) Bimbingan Belajar
2) Rumah Baca Pelangi
3) HUT RI Ceria
4) Pelatihan IT (Pelit)
2. BIDANG KESEHATAN
1) Penerapan PHBS
2) Sosialisasi Pola Hidup Sehat
3) Sosialisasi BAB Sembarangan
4) Senam Sehat Maumere
5) Cek Tensi Gratis
6) Pendampingan Posyandu
7) Posyandu Lansia
3. BIDANG LINGKUNGAN DAN INFRASTRUKTUR
1) Ayo Menanam
2) Buku Profil Desa
3) Kreasi Menari Ceria
4. PEMBAHASAN PROGRAM KONSERVASI
1) Penanaman Pohon
4.4. DESA PRANGKOKAN
a. Program Unggulan
1) Sosialisasi Olahan Kopi PUKOP (Puding Kopi Prangkokan)
51
PUKOP merupakan program unggulan Desa Prangkokan
yang masuk dalam lingkup bidang ekonomi. Kegiatan ini
dilaksanakan pada Kamis, 7 September 2017 yang bertempat di
Balai Desa Prangkokan. Kegiatan ini memiliki sasaran ibu-ibu
PKK yang isinya memberikan pengetahuan mengenai cara
mengolah kopi dalam bentuk lain, tidak hanya dalam bentuk biji
maupun bubuk dan tidak hanya menikmatinya dengan cara diseduh
kemudian meminumnya. Olahan kopi tersebut adalah “PUKOP”
(Puding Kopi Prangkokan). Tim KKN Unnes 2017 berbagi cara
membuat puding kopi serta memberikan inspirasi kepada ibu-ibu
warga desa Prangkokan bahwa kopi bisa dinikmati dalam bentuk
lain, dan memiliki nilai tambah untuk dijual menjadi oleh-oleh khas
desa Prangkokan. Karena kopi adalah komoditas terbesar dan
utama di desa Prangkokan.
Diadakannya kegiatan ini agar ibu-ibu desa Prangkokan
dapat mengasah kreativitasnya dalam memanfaatkan komoditas
kopi menjadi produk olahan makanan. Tingkat partisipasi
masyarakat dan antusias dalam mengikuti kegiatan ini sangatlah
besar, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya ibu-ibu yang hadir
dan memperhatikan materi selama proses pembuatan puding kopi
berlangsung. Tim KKN Unnes 2017 juga memberikan resep
PUKOP kepada ibu-ibu agar dapat langsung dipraktekan di rumah
masing-masing. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah insipirasi
dan inovasi tentang pemanfaatan komoditas kopi menjadi produk
olahan makanan. Diharapkan warga khususnya ibu-ibu PKK dapat
membuat olahan makan lain yang berbahan dasar kopi dengan terus
mengembangkan kreativitas dan produk tersebut bisa dijual dengan
nilai tinggi agar menjadi pemasukan ekonomi bagi ibu-ibu desa
Prangkokan agar terus berinovasi.
Tim KKN Unnes juga memberikan pengetahuan mengenai
pemasaran produk tersebut dan juga proyeksi penjualan dan
52
pendapatan yang diperoleh dalam sekali pengolahan, serta dalam
satu bulan maupun satu tahun. Harapannya program ini dapat
dilanjutkan oleh para ibu rumah tangga di Desa Prangkokan
.
b. Program Pendukung
1. BIDANG PENDIDIKAN
1) Bimbel Ceria
2) Mengajar TK
3) Pendampingan Mengajar TPQ
4) Sosialisasi Lalu Lintas
5) Mini Cinema
2. BIDANG KESEHATAN
1) Sosialisasi TOGA
2) Sosialisasi Pentingnya Sarapan Pagi
3) Sosisalisasi KDRT
4) Penyuluhan Kesehatan Mental
5) Pendampingan Posyandu
6) Perlombaan HUT RI
7) Turnamen Voli
3. BIDANG INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN HIDUP
1) Penanaman Pohon
53
2) Pembuatan Gerbang Wisata
3) Plangisasi
4.5. DESA LOWUNGU
a. Program Unggulan
1) Pembuatan
Penetral Bau
Ruangan Dari
Kopi
Kegiatan Pembuatan penetral bau ruangan dari kopi
dilaksanakan mengingat bahwa pemanfaatan kopi di Desa
Lowungu masih minim dan di Desa Lowungu sendiri tanaman kopi
sangat melimpah. Oleh karena itu penetral bau ruangan dari kopi
adalah solusi yang tepat agar masyarakat dapat memanfaatkan
tanaman kopi untuk di buat hal yang bermanfaat lainnya. Kegiatan
tersebut berguna untuk menambah pengetahuan masyarakat
mengenai pemanfaatan kopi. Dengan adanya kegiatan tersebut
diharapkan masyarakat dapat mengembangkan pemanfatan dari
kopi. Ibu-ibu dapat melanjutkan pembuatan penetral bau ruangan
dari kopi untuk memanfaatkan hasil panen mereka.
b. Program Pendukung
1. BIDANG PENDIDIKAN
1) Sadar Hukum Pernikahan Dini
2) Bimbingan Belajar Asik
54
3) Bimbingan Belajar Posko
4) Pelatihan IT
5) Sosialisasi Bahaya NAPZA
6) Perayaan HUT RI
2. BIDANG KESEHATAN
1) Sosialisasi PHBS
2) Sosialisasi Gizi
3. BIDANG EKONOMI
1) Sosialisasi Rajin Menabung dan Kreatifitas Botol Bekas
Menjadi Celengan
4. BIDANG LINGKUNGAN DAN INFRATSRUKTUR
1) Papanisasi
2) Peta & Bagan Struktur Desa
3) Video Profil Desa
5. PEMBAHASAN PROGRAM KONSERVASI
1) Penanaman Pohon
4.6. DESA LARANGAN LUWOK
a. Program Unggulan
1) Bimbingan Teknis Kegiatan Konservasi Lahan Tembakau
Dengan Diversifikasi Tanaman Kopi
Acara ini bertujuan untuk memberikan bimbingan kepada
para petani tembakau untuk melakukan diversifikasi tanaman dalam
upaya peningkatan penghasilan. Sasaran program ini adalah
Gapoktan Desa Laranganluwok. Dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 9 Agustus 2017 jam 10.00 – 13.30 WIB. Program ini
dilakukan dengan penyampaian materi mengenai konservasi lahan
dengan diversifikasi tanaman tembakau menjadi kopi. Manfaat
program ini adalah untuk meningkatkan penghasilan warga Desa
Laranganluwok khususnya petani. Dampak jangka panjang dari
55
kegiatan ini berupa penjagaan/ konservasi lahan di Desa
Laranganluwok.
b. Program Pendukung
1. BIDANG PENDIDIKAN
1) Bimbel (Bimbingan Belajar)
2) CUT (Computer UsageTraining)
3) Sosialisasi Pentingnya Pendidikan Lanjut.
4) KKN Mengajar
2. BIDANG KESEHATAN
1) Penyuluhan Pelayanan Posyandu
2) Sosialisasi Pemuda Anti Narkoba
3) SBY (Senam Bareng Yuk)
4) Pelatihan Senam Poco – poco
5) Jalan – Jalan Ceria
3. BIDANG EKONOMI
1) Popi Martin (Product Packaging and Marketing Training)
2) Bimbingan Teknis Kegiatan Konservasi Lahan Tembakau
Dengan Diversifikasi Tanaman Kopi
3) Coffee Diversification Training
4. BIDANG LINGKUNGAN DAN INFRASTRUKTUR
1) Plangisasi
2) Pembuatan Vidio dan Buku Profil Desa
5. PEMBAHASAN PROGRAM KONSERVASI
1) Penanaman Pohon
4.7. DESA CONGKRANG
56
a. Program Unggulan
1) Revitalisasi KB
Revitalisasi KB dilaksanakan pada minggu ke-4
pada hari Senin, 4 September 2017-Minggu, 10 September 2017.
Tim KKN melakukan pengecatan dan melukis dinding PAUD KB
Lestari yang sebelumnya masih berwarna putih polos. Sebelum
melakukan pengecatan dan melukis dinding, tim KKN konsultasi
desain lukisan terlebih dahulu dengan pengajar PAUD KB Lestari.
Setelah mendapat persetujuan, tim KKN segera mengecat dan
membuat pola lukisan di dinding. Lukisan yang digambar berupa
lukisan-lukisan sederhana yang cocok untuk anak-anak PAUD.
Luaran yang diharapkan dari adanya progam ini adalah anak-anak
dapat lebih semangat belajar dan lukisan yang dibuat dapat
dijadikan media pembelajaran untuk anak agar lebih mudah
mengenali berbagai macam warna, binatang, huruf dan angka.
Luaran yang diharapkan bagi warga Desa congkrang ialah dapat
lebih mengenali bangunan PAUD dan meningkatkan nilai estetika
bangunan.
b. Program Pendukung
1. BIDANG PENDIDIKAN
1) Bimbel
2) Ngaso (Ngaji sore-sore)
3) Pembuatan Alat Peraga TK Dharma Wanita
4) Lomba Mewarnai
5) Pelatihan Dasar Pengoperasian Microsoft Office
57
6) Membuat Poster untuk Perpusdes “NGUDI KAWRUH”
2 BIDANG KESEHATAN
1) SIKAT BATMAN (Sikat Bareng Teman) dan Cuci Tangan
2) Penanaman Toga
3 BIDANG EKONOMI
1) COCOFE (Congkrang Cookies Coffee)
2) Sosialisasi Menabung Sejak Usia Dini
4 BIDANG LINGKUNGAN DAN INFRASTRUKTUR
1) Pengadaan Perlengkapan Sarana dan Prasarana Balai Desa
2) Pembuatan Desain Jembatan dan RAB
3) Pembuatan Video Profil Desa Congkrang
4) Pembuatan Buku Profil Desa Congkrang
5) Pembuatan Desain Perluasan Gedung Perpusdes Congkrang
5. PEMBAHASAN PROGRAM KONSERVASI
1) Penanaman Pohon
4.8 DESA KEBONDALEM
a. Program Unggulan
1) KARTEL
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 5-8 September 2017
setiap pukul 16.00 - 18.00 WIB berlokasi di posko KKN dengan
sasaran yaitu pengurus karang taruna Prasetya yang akan menjadi
administrator website.Persiapan yang perlu dilakukan dalam
pelaksanaan kartel ini adalah membeli paket hosting dan domain,
dilanjutkan dengan pembuatan web berbasis Wordpress. Kendala
dalam pelaksanaan kartel ini adalahpembuatan website-nya yang
memakan waktu cukup lama dan harga hosting domain yang
cukup mahal. Pada pelaksanaannya, tim KKN membiming
58
pengurus Karang Taruna dalam membuat post dan mengedit layout
web. Output yang dihasilkan dari program kerja ini adalah web
dengan domain www.pemudakebondalem.com.
b. Program Pendukung
1. BIDANG PENDIDIKAN
1) KREGAS
2) Bimbel ASIK
3) Genta Qur’an
4) BERKOBAR
2. BIDANG KESEHATAN
1) SIGI & CITA
2) POSTA
3) SEGAR
3. BIDANG EKONOMI
1) BUFIL
2) MANIS
3) GERCAM
4) PELDIPRO
4. BIDANG INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN
1) PLASA
2) BERFAEDAH
3) PODES
4) LORI
5. PEMBAHASAN PROGRAM KONSERVASI
59
1) Penanaman Pohon (Knservasi Desa)
4.9 DESA KEMUNING
a. Program Unggulan
1) Kemuning berwirausaha (donat kopi kemuning, bros dari kain
perca)
Pelatihan pembuatan bros untuk ibu-ibu PKK dilaksanakan
pada tanggal 4-5 September 2017. Sedangkan pelatihan pembuatan
donat kopi dilaksanakan tanggal 13 September 2017. Pelatihan ini
dilakukan oleh anggota KKN dan ibu-ibu PKK. Kami merencanakan
program pelatihan ini bertujuan untuk mengisi waktu luang dan
menambah penghasilan warga Desa Kemuning.
b. Program Pendukung
1. BIDANG PENDIDIKAN
1) Bimbel (Bimbingan Belajar)
2) Ngibar (Ngaji Bareng)
3) Pekan Menyenangkan
2. BIDANG KESEHATAN
1) Optimalisasi Posyandu
2) PHBS
3) Pekan Sehat
3. BIDANG LINGKUNGAN DAN INFRASTRUKTUR
1) Plangisasi batas desa dan arah jalan
2) Kerja Bakti
60
3) Penanaman Pohon
4. PEMBAHASAN PROGRAM KONSERVASI
1) Penanaman Pohon
4.10 DESA SELOSABRANG
a. Program Unggulan
1) Senam Lansia
Kesehatan merupakan salah satu faktor yang dapat menjadi
penentu kualitas sumber daya manusia. Manusia yang memiliki
tingkat kesehatan yang baik, maka akan memberikan manfaat pada
dirinya sendiri dalam menjalani kehidupan. Untuk memiliki badan
yang sehat, maka manusia perlu untuk melakukan olahraga dan
banyak berbagai macam jenis olahraga yang dapat dilakukan sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi dari masing-masing individu.
Semakin bertambahnya usia dari seseorang, maka tingkat
kesehatan dan kekuatan yang dimiliki oleh manusia akan semakin
berkurang, baik secara fisik maupun psikis. Seorang wanita akan
cenderung mudah terkena penyakit apabila dia tidak mampu
menjaga kesehatan seperti tidak menjaga kebersihan tubuh dan tidak
berolahraga. Sehingga seorang wanita harus mempu menjaga
kondisi kesehatan tubuhnya agar tetap mampu menjalani
kegiatannya terlebih bagi wanita yang sudah memiliki keluarga.
Dengan banyaknya kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang
istri, maka kondisi atau kekuatan tubuhnya sekaligus waktunya juga
akan terkuras lebih banyak untuk mengurusi keluarganya. Dengan
melihat kondisi seperti ini, maka perlu adanya kegiatan olahraga
yang mampu memberikan dampak yang baik bagi kesehatannya
tetapi tidak membutuhkan tenaga yang terlalu besar, misalnya saja
dengan melakukan senam. Dengan melakukan senam, maka
kebugaran jasmani seseorang khususnya wanita akan tetap terjaga
dan akan memudahkannya dalam beraktivitas.
61
b. Program Pendukung
1. BIDANG PENDIDIKAN
1) Pendampingan TPQ
2. BIDANG EKONOMI
1) Pelatihan Pembuatan Agar Jagung Rasa Kopi
3. BIDANG KESEHATAN
1) Sosialisasi Cuci Tangan dan Gosok Gigi
4. BIDANG LINGKUNGAN DAN INFRASTRUKTUR
1) Pembuatan Buku Profil Desa
2) Pembuatan Video Profil Desa
3) HUT RI
4) Bersih Desa
5) Penyuluhan Pengelolaan Sampah
6) Pendampingan Ibu-Ibu PKK
7) Pengadaan Bak Sampah
5. PEMBAHASAN PROGRAM KONSERVASI
1) Penanaman Pohon
4.11 DESA TANJUNGSARI
a. Program Unggulan
1) Pelatihan Komputer dan Administrasi Keuangan
Program kerja ini dilaksanakan 4x pertemuan dalam2
minggu yaitu tanggal 29,30 Agustus 2017 dan 4,5 September 2017
Tempat pelaksanaan pelatihan IT ini di Pusat Kegiatan Desa di
Tanjungsari. Sasaran pelatihan ini adalah kelompok tani Yang
merupakan perwakilan kelompok tani tiap RT. Relevansi kegiatan
62
ini adalah memberikan. Pengetahuan kepada kelompok tani agar
memudahkan dalam menggunakan Komputer dan penyusunan
pembukuan keuangan. Adapun materi yang diberikan kepada
Kelompok tani yaitu seputar Ms. Office dan pembukuan keuangan
kelompok tani Akseptabilitas kegiatan ini yaitu kelompok tani
sangat menerima dan mendukung adanya pelatihan ini.
Kegunaan pelatihan ini untuk berbagi Pengetahuan kepada
kelompok tani desa yang mana masih kurang memahami cara
mengeporasikan computer dan penyusunan pembukuan keuangan
masih kurang agar memudahkan untuk mengerjakan tugasnya.
2) Turnamen bola Volly
Program Kerja ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada
tanggal 16-17 September 2017. Tempat pelaksanaan program kerja
di lapangan kantor kecamatan Bejen. Sasaran Program kerja ini
adalah pemuda desa se kecematan Bejen. Relevansi program kerja
ini adalah untuk meningkatkan solidaritas sportifitas dalam
permaina olahraga dan mempererat silaturahmi antar warga di
kecamatan Bejen. Akseptabilitas program kerja ini sangat didukung
oleh warga kecamatan Bejen. Kendala dalam program kerja ini
adalah Waktu tidak sesuai dengan rundown menjadikan susunan
acara pada saat pertandingan beruah ubah dan komunikasi yang
kurang terjaga menjadikan miscomuniccasion pada beberapa seksi
dalam kepanitiaan.
63
b. Program Pendukung
1. BIDANG PENDIDIKAN
1) Pelatihan IT
2) Bimbingan Belajar
3) Peringatan HUT RI ke-72 Lomba Mewarnai
4) Perpustakaan Mini
5) Pelatihan Media Promosi
6) Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)
7) Kerajinan Benang
2. BIDANG KESEHATAN
1) Posyandu Lansia
2) Sosialisasi Kesehatan Anak
3. BIDANG EKONOMI
1) Inovasi Produk
2) Branding and Packaging (BAP)
4. BIDANG LINGKUNGAN DAN INFRASTRUKTUR
1) Bank Sampah
2) Gerakan Kebersihan
3) Jumat Bersih (Jumish)
4) Plangisasi
5) Cek MCK
6) Mural
5. PEMBAHASAN PROGRAM KONSERVASI
1) Penanaman Pohon
4.12 DESA PETUNG
a. Program Unggulan
1. Pelatihan IT Editing Video
Menurut hasil survey yang telah dilakukan di Desa Petung Kecamatan Bejen Kabupaten Temanggung warga meminta bantuan khususnya Karang Taruna untuk Pelatihan IT yang memberikan pengetahuan
64
tentang Editing Video. Permintaan tersebut dilandasi alasan yaitu karena setiap tahun dalam perayaan HUT Kemerdakaan RI para pemuda Desa Petung membuat film pendek yang diperankan oleh warganya sendiri.
Pembuatan film pendek ini selalu mendapat apresiasi yang positif dari semua warga Desa Petung karena pemeran dan lokasi pengambilan gambar dilakukan di Desa Petung. Kendala yang dialami dalam pembuatan film pendek ini yaitu kurangnya pengetahuan tentang bagaimana proses pra produksi film, proses produksi film, dan pasca produksi.
Pelatihan IT Editing Video yang dilakukan yaitu dimulai dari bagaimana cara yang benar dalam pengambilan gambar dengan media kamera yang memiliki kualitas gambar yang baik, kemudian proses pengeditan video dengan software yang mudah digunakan dan dipahami dengan kualitas hasil yang mumpuni, serta yang terakhir yaitu pasca produksi. Pasca Produksi yang dimaksudkan yaitu publikasi film pendek yang sudah jadi. Film pendek yang sudah jadi tersebut dimaksudkan tidak hanya dipertontonkan kepada semua warga pada malam perayaan HUT RI saja, akan tetapi di semua jejaring sosial atau bahkan di web desa/kecamatan/kabupaten.
65
b. Program Pendukung1. Bidang Pendidikan
1) Bimbingan Belajar (Bimbel)
2) Pelatihan IT
2. Bidang Kesehatan
1) Penyuluhan Pentingnya Minum Susu
2) Sosialisasi MR
3) Senam Ibu-ibu
4) Senam Lansia
5) Sosialisasi Pentingnya Gosok Gigi
3. Bidang Ekonomi
1) Produksi Limbah Kayu
2) Penyuluhan Olahan Jagung
4. Lingkungan dan Infrastruktur
1) Plangisasi
2) Penanaman Pohon
4.13 DESA DUREN
a. Program Unggulan
1) Promosi Desa Wisata
Desa Duren, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung
merupakan desa yang akan direncanakan menjadi desa wisata di
Kecamataan Bejen, dengan objek wisata utama adalah Curug Onje.
Akses jalan menuju objek wisata Curug Onje masih berupa jalan
66
setapak dan minim petunjuk jalan serta minim daya tarik. Program
yang sesuai untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat berupa
plangisasi dan promosi desa wisata secara on-line di sosial media.
Palangisasi desa wisata Duren dilakukan dengan pemasangan
petunjuk arah dan denah wisata Curug Onje dari jalan utama menuju
objek wisata Curug Onje. Plangisasi bertujuan untuk memudahkan
akses bagi para wisatawan untuk menuju ke objek wisata Curug
Onje. Plangisasi berupa pemasangan plang petunjuk arah berada di
titik-titik strategis baik di pinggir jalan utama maupun di
persimpangan jalan. Perlu adanya perawatan agar plang tetap
terpasang dengan baik. Program ini akan dilanjutkan oleh semua
warga Desa Duren yang ikut berpartisipasi dalam merawat plang
tersebut.
Promosi desa wisata Curug Onje dilakukan secara on-line
melalui aplikasi instagram. Program tersebut dilakukan supaya
masyarakat luas dapat mengetahui adanya objek wisata di Desa
Duren yaitu Curug Onje, selain itu masyarakat juga dapat
mengetahui potensi desa lainnya yang berada di Desa Duren seperti
kesenian kuda lumping dan lainnya. Program tersebut akan
dilanjutkan oleh karang taruna dari Desa Duren agar informasi dapat
selalu ter-update sesuai dengan perkembangan Desa Duren.
67
b. Program Pendukung
1. BIDANG PENDIDIKAN
1) Bimbingan Belajar
2) Ngaji
3) Pelatihan Marching Band
4) Cita-Citaku
2. BIDANG KESEHATAN
c. Lomba Olahraga
d. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
e. Posyandu
3. BIDANG EKONOMI
1) Sosislaisasi Kopi Kulit Pisang
2) Penyuluhan Budaya Menabung
3) Pelatihan Pembuatan Kerajinan dari Botol Bekas
4. BIDANG LINGKUNGAN DAN INFRASTRUKTUR
1) Plangisasi
2) Pembuatan Peta dan Denah Lokasi
3) Buku dan Video Profil Desa
4) Perayaan Idul Adha
5. PEMBAHASAN PROGRAM KONSERVASI
1) Penanaman Pohon
4.14 DESA NGALIYAN
a. Program Unggulan
1) Sosialisasi Branding dan Pemasaran melalui Internet
Sosialisasi Branding dan Pemasaran melalui Internet yang
dilaksanakan oleh mahasiswa KKN bertujuan untuk membantu para
wirausaha UMKM dalam pemasaran produk melalui internet dan
strategi branding dari hasil potensi alam dari Desa Ngaliyan seperti
ceriping (keripik) pisang, talas, dan sebagainya.
Program ini diselenggarakan berdasarkan permasalahan
yang terjadi di kalangan wirausaha UMKM. Dimana mereka belum
68
mempunyai merek (branding) pada produknya dan belum
mempunyai wilayah pemasaran yang luas. Oleh karena itu, dengan
adanya program ini para wirausaha UMKM di Desa Ngaliyan dapat
mengetahui pentingnya branding dan strategi pemasaran melalui
internet untuk mempertahankan usahanya di masa mendatang.
Sebelum kegiatan ini diselenggarakan, persiapan yang
dilakukan diawali dengan pembentukan panitia yang masing-masing
sesuai tugasnya akan mempersiapkan tempat kegiatan, peralatan
yang akan digunakan, materi, anggaran, konsumsi, dekorasi dan
dokumentasi, dan undangan kepada para peserta dan tamu undangan.
Penyampaian undangan peserta dibantu oleh masing-masing kepala
dusun karena dinilai lebih efisien.
Pada kegiatan ini terdapat hambatan, seperti kurangnya
minat peserta dan kesalahan penyebaran informasi kepada peserta
dari masing-masing Kepala Dusun. Sehingga jumlah peserta yang
hadir kurang dari estimasi. Keberanjutan program ini adalah para
wirausaha UMKM di Desa Ngaliyan membuat merek produk
masing-masing dan memasarkan produknya melalui internet yang
dapat dilakukan secara mandiri atau pun dengan memanfaatkan jasa
percetakan dan publikasi.
69
b. Program Pendukung
1. BIDANG PENDIDIDKAN
1) Bimbingan Belajar
2) Sosialisasi Motivasi Siswa SMP
3) Pertunjukan Kampung Dongeng (KaDo) dan Sosialisasi
Pendidikan Karakter Anak
2. BIDANG KESEHATAN
1) Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Posyandu
2) Sosialisasi Pedoman Gizi Seimbang (PGS)
3. BIDANG LINGKUNGAN DAN INFRASTRUKTUR
1) Plangisasi
2) Pembuatan Video dan Booklet Profil Desa
3) Sosialisasi Persampahan
4) Perpisahan KKN Desa Ngaliyan
5) Peringatan HUT RI
4. PEMBAHASAN PROGRAM KONSERVASI
1) Penanaman Pohon
70
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN, LAMPIRAN5.1Simpulan
Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu bentuk pengabdian
mahasiswa kepada masyarakat yang dilakukan secara interdisipliner, lintas
sektoral dan komprehensif. Hasil pelaksanaan program KKN di Kecamatan
Bejen, Kabupaten Temanggung selama kurang lebih satu setengah bulan sejak
diterjunkan mulai tanggal 07 Agustus 2017 sampai dengan 20 September
2017 merupakan serangkaian kegiatan nyata yang telah dilakukan di lokasi
KKN. Setiap mahasiswa KKN di seluruh desa yang ada di Kecamatan Bejen
dituntut untuk dapat hidup bermasyarakat dan memahami realita masyarakat
dengan menggunakan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimilikinya,
serta Keberhasilan program–program KKN pada akhirnya akan memberikan
manfaat yang saling menguntungkan antara masyarakat dan mahasiswa itu
sendiri.
5.2SaranMahasiswa KKN mengharapkan keberlanjutan program – program kerja
yang telah dilaksanakan dapat terus diterapkan dan dimanfaatkan oleh
masyarakat dan pemerintah Desa se-Kecamatan Bejen. Selain itu, pihak
pemerintah juga dapat menindaklanjuti permasalahan yang terdapat di Desa-
desa dan dapat membantu menyelesaikan permasalahan tersebut yang masih
mencakup wewenang pemerintah.
71
5.3Biodata Mahasiswa KKNa. Nama : Petrus Sitanggang
NIM : 8111414158
Jabatan : Anggota
Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 17 April 1997
Fakultas/ Jurusan : Hukum/Ilmu Hukum
No. Telp : 082160792070
Alamat : Jln. Aahmad Yani Nomor 63 Pematang
Siantar, Medan.
b. Nama : Anas Mawardi (Wakormacam I)
TTL : Pemalang, 11 Maret 1996
NIM : 8111414157
Jurusan : Ilmu Hukum
Alamat : Desa Kebandungan, Bodeh, RT03/01 Pemalang
No. HP : 08572905511
c. Nama : M. Anbiya Nur Islam (Wakormacam II)
NIM : 4611414022
Prodi : Ilmu Komputer
Jenis Kelamin : Laki-laki
TTL : Magelang, 26 Maret 1997
Alamat Semarang : Jl. Margasatwa Gang Abimanyu Rt 02/ Rw 05,
Sekaran, Gunungpati, Semarang
Alamat Asal : Banjarharjo Rt 03/ Rw 04 Kec. Banjarharjo, Kab.
Brebes
No.Telp. : 087830415926
72
d. Nama : Nurul Aida Masithoh (Sekmacam I)
NIM : 1511414042
TTL : Pekalongan, 21 November 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Fakultas/Jurusan/Prodi : Ilmu Pendidikan/Psikologi/Psikologi
Alamat Asal : Desa Kebonsari Pekalongan
Alamat Kos : Gang Kalimasada
Nomor HP : 082326227007
e. Nama : Taufiqur Rohman (Sekmacam II)
TTL : Demak, 7 Juli 1996
NIM :4411414017
Jurusan : Biologi
Alamat : Desa Karangtowo RT 01/01, Karangtengah, Demak
No. HP : 083866931631
f. Nama : Suwarno (Bendamacam)
NIM : 5113414001
Jenis Kelamin : Laki-laki
TTL : Grobogan, 13 Juli 1995
Jur/Fak : Teknik Sipil/FT
Alamat Asal : Dsn. Kedungwungu RT04/RW06 Desa Panunggalan
Kec. Puloulon Kab. Grobogan
Alamat Kos : Gg. Cempakasari IV Sekaran, Gunungpati
No HP : 082225398952
73
5.4PETA KECAMATAN BEJEN
74
5.5TABEL PENANAMAN POHONTabel Penanaman Pohon
No. Nama Desa Jenis Pohon
Jumlah Lokasi Penanaman
Sumber Bibit
Estimasi Dana
1. Desa Bejen
Jati Sengon Jambu
10 per jenis pohon
Dusun Beji
Balai Pembenihan Tanaman Hutan
Rp. 110.000
2. Desa Banjarsari
Dusun Kalipan
3. Desa Jlegong
Dusun Jlegong
4. Desa Prangkokan
Dusun Prangkokan
5. Desa Lowungu
Desa Lowungu
6. Desa Larangan Luwok
Dusun Luwok
7. Desa Congkrang
Dusun Congkrang
8. Desa Kebondalem
Desa Kebondalem
9. Desa Kemuning
Dusun Kemuning
10. Desa Tanjungsari
Dusun Tanjungsari
11. Desa Duren Dusun Gumuk12. Desa Petung Dusun
Kalitengah 13. Desa
NgaliyanDusun Krajan
14. Desa Selosebrang
Dusun Saben
75
5.6Rincian Penggunaan Biaya Kegiatan
No.
Tanggal Keterangan Pemasukan Pengeluaran Saldo
1. 07/8/17 Iuran kas Rp.10.000,- dikali 14 Desa
Rp.140.000,-
Rp.140.000,-
2. Beli buku batik besar
Rp.17000,- Rp.123.000,-
3. Beli Bolpoint Rp.2000,- Rp.121.000,-4. 09/8/17 Beli 2 spidol
board makRp.15000,- Rp.106.000,-
5. Beli 1 kertas asturo
Rp.2000,- Rp.104.000,-
6. Beli 1 sterofom Rp.10.000,- Rp.94.000,-7. Beli 1 white
boardRp.17000,- Rp.77.000,-
8. Beli 1 kenko paku
Rp.5000,- Rp.72.000,-
9. Beli 1 penggaris Rp.1000,- Rp.71.000,-10. Beli 1 dos aqua
gelasRp.28000,- Rp.43.000,-
11. 24/8/17 Beli 1 dos aqua gelas
Rp.27.000,- Rp.16.000,-
12. 12/9/17 Iuran kas Rp.10.000,- dikali 14 Desa
Rp.140.000,-
Rp.156.000,-
13. 12/9/17 Beli 1 dos aqua gelas
Rp.25000,- Rp.131.000,-
14. 14/9/17 Beli 1 dos VIT Rp.17500,- Rp.113500,-15. 20/9/17 Iuran kas
Rp.5.000,- dikali 14 Desa
Rp.70.000,- Rp.183.500,-
No.
Tanggal Keterangan Pemasukan Pengeluaran Saldo
1. 07/8/17 Iuran kas Rp.10.000,- dikali 14 Desa
Rp.140.000,-
Rp.140.000,-
2. Beli buku batik besar
Rp.17000,- Rp.123.000,-
3. Beli Bolpoint Rp.2000,- Rp.121.000,-4. 09/8/17 Beli 2 spidol
board makRp.15000,- Rp.106.000,-
5. Beli 1 kertas asturo
Rp.2000,- Rp.104.000,-
6. Beli 1 sterofom Rp.10.000,- Rp.94.000,-
76
7. Beli 1 white board
Rp.17000,- Rp.77.000,-
8. Beli 1 kenko paku
Rp.5000,- Rp.72.000,-
9. Beli 1 penggaris Rp.1000,- Rp.71.000,-10. Beli 1 dos aqua
gelasRp.28000,- Rp.43.000,-
11. 24/8/17 Beli 1 dos aqua gelas
Rp.27.000,- Rp.16.000,-
12. 12/9/17 Iuran kas Rp.10.000,- dikali 14 Desa
Rp.140.000,-
Rp.156.000,-
13. 12/9/17 Beli 1 dos aqua gelas
Rp.25000,- Rp.131.000,-
14. 14/9/17 Beli 1 dos VIT Rp.17500,- Rp.113500,-15. 20/9/17 Iuran kas
Rp.5.000,- dikali 14 Desa
Rp.70.000,- Rp.183.500,-
77
5.7Pernyataan Bebas Tanggungan di Lokasi KKN
SURAT PERNYATAANYang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Tempat Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
No. KTP :
Alamat Lengkap :
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama
Nama :
Tempat Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
No. KTP :
Alamat Lengkap :
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Peserta KKN Unnes 2017 yang bertempat di Kecamatan Bejen telah bebas
biaya tanggungan biaya hidup/ Living Cost selama 45 hari KKN Lokasi
Tahap 1.
2. Peserta KKN Unnes 2017 yang bertempat di Kecamatan Bejen telah
menaati peraturan KKN Lokasi Unnes 2017 yang telah dibuat dengan
pihak kecamatan sebelumnya.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya tanpa ada unsur
paksaan dari pihak manapun. Apabila dikemudian hari ternyata melanggar atau
pernyataan ini tidak benar maka kami siap menerima segala konsekuensinya
sesuai dengan sanksi hukum yang berlaku.
Temanggung, 19 September 2017
Pihak Pertama Pihak Kedua
( ) ( )
78
5.8Dokumentasi Kegiatan
Pelaksanaan Go smart Desa
Bejen
Pelatihan IT Desa Banjarsari
Donor Darah Desa Jlegong Pendampingan posyandu Desa
Prangkokan
79
Sosialisasi Rajin Menabung Desa Lowungu
Revitalisasi KB (Kelompok Bermain) Desa Congkrang
Product Packaging and Marketing Training Desa
Larangan Luwok
PLASA Desa Kebondalem
PHBS Desa Kemuning
80
Bersih Desa Desa Selosebrang
Produksi Limbah Kayu Desa Petung
Bimbel Desa Tanjungsari Lomba Olahrga Desa Duren
Pedoman Gizi Seimbang Desa Ngaliyan
81
Desa Bejen Desa Banjarsari
Desa Jlegong Desa Prangkokan
Desa Lowungu Desa Larangan Luwok
82
Desa Kebondalem Desa Congkrang
Desa Kemuning Desa Selosebrang
Desa Tanjungsari Desa Petung
Desa Duren Desa Ngaliyan
83
84