KKESESELAELARARASSAANN DDAANN...

24
KESELARASAN DAN SINERGISME PUSAT KESELARASAN DAN SINERGISME PUSAT DAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN DAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PEMBINAAN PROGRAM PEMBINAAN DIREKTORAT BINA PRODUKSI DIREKTORAT BINA PRODUKSI DIREKTORAT BINA PRODUKSI DIREKTORAT BINA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN TAHUN 201 TAHUN 2014 Disampaikan pada : Disampaikan pada : Rapat Konsultasi Teknis Makasar, 23 – 25 April 2014

Transcript of KKESESELAELARARASSAANN DDAANN...

KESELARASAN DAN SINERGISME PUSATKESELARASAN DAN SINERGISME PUSATDAN DAERAH DALAM PELAKSANAANDAN DAERAH DALAM PELAKSANAANPROGRAM PEMBINAANPROGRAM PEMBINAANDIREKTORAT BINA PRODUKSIDIREKTORAT BINA PRODUKSIDIREKTORAT BINA PRODUKSIDIREKTORAT BINA PRODUKSIDAN DISTRIBUSI KEFARMASIANDAN DISTRIBUSI KEFARMASIANTAHUN 201TAHUN 20144

Disampaikan pada :Disampaikan pada :

Rapat Konsultasi TeknisMakasar, 23 – 25 April 2014

PPERATURANERATURAN PPEMERINTAHEMERINTAHNO.NO. 17TAHUN 198617TAHUN 1986PPERATURANERATURAN PPEMERINTAHEMERINTAHNO.NO. 17TAHUN 198617TAHUN 1986

Tentang kewenangan pengaturan, pembinaandan pengembangan Industridan pengembangan Industri

Pasal 2

(1) Pelaksanaan kewenangan pembinaan danpengembangan industri tertentu diserahkankepada menteri tertentukepada menteri tertentu

(c). Industri bahan obat dan obat jaditermasuk obat asli Indonesia diserahkankepada Menteri Kesehatan

SASARAN PEMBINAAN DIT.BINASASARAN PEMBINAAN DIT.BINAPRODIS KEFARMASIANPRODIS KEFARMASIAN

Industri Obat Industri Obat

Industri Obat Tradisional

Industri Kosmetika

Industri Makanan (IRTP)

SDM Kefarmasian Provinsi/Kab/Kota

Masyarakat Masyarakat

TUJUAN PEMBINAANTUJUAN PEMBINAAN

Industri Obat/Obat Tradisional, Kosmetika dan

Makanan :Makanan :

mampu memenuhi standar dan persyaratan

mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri

mampu bersaing baik nasional maupun internasional

mampu mengembangkan produknya.

SDM Kefarmasian Provinsi/Kab/Kota dan SDM Kefarmasian Provinsi/Kab/Kota dan

masyarakat :

meningkatkan kemampuan SDM Kefarmasian

mampu melakukan pembinaan sehingga terjalin hubungan

sinergis dan selaras antara pemerintah pusat dan daerah

STRATEGI DALAM PEMBINAANSTRATEGI DALAM PEMBINAAN

Menyusun regulasi, standar dan pedoman yang dapat

digunakan sebagai acuan dalam pembinaan dan dapat

mengakomodir pengembangan di bidang farmasi dan

makanan

Membentuk aliansi strategis dan mengintegrasikansumber daya

Melaksanakan koordinasi dan pembinaan yang terpadu Melaksanakan koordinasi dan pembinaan yang terpadu

Meningkatkan kapasitas SDM yang kompeten danprofesional

KONDISI SAAT INIKONDISI SAAT INI

1. Kurangnya pedoman pembinaan teknis bagi tenaga1. Kurangnya pedoman pembinaan teknis bagi tenagakesehatan untuk industri obat tradisional, kosmetika danIRTP

2. Pemahaman SDM di daerah tentang obat tradisional,kosmetika dan makanan belum optimal

3. Belum optimalnya peraturan terkait prekursor

4. Pemahaman SDM di Daerah tentang prekursor sangat4. Pemahaman SDM di Daerah tentang prekursor sangatkurang

5. Jumlah SDM bidang farmasi masih kurang

UPAYA DIT BINA PRODISUPAYA DIT BINA PRODISKEFARMASIANKEFARMASIAN

1. Panduan /Pedoman dalam rangka menunjang peningkatankapasitas SDM Nakes dan pelaku usaha serta masyarakat.kapasitas SDM Nakes dan pelaku usaha serta masyarakat.

2. Peningkatan kapasitas SDM baik di bidang obat tradisional,kosmetika dan makanan

3. Permenkes tentang peredaran, penyimpanan danpemusnahan narkotika, psikotropika dan prekursor farmasi

4. Peningkatan kemampuan industri/pelaku usaha di bidangkefarmasiankefarmasian

5. Program lintas sektor dalam rangka pemberdayaanmasyarakat tentang penggunaan obat, obattradisional,kosmetika dan makanan (melibatkan Promkes, DitGizi, Dit. Anak, Litbang, P2PL dan Perguruan Tinggi,Asosiasi dll)

PEMBINAANPEMBINAANINDUSTRI FARMASIINDUSTRI FARMASIINDUSTRI FARMASIINDUSTRI FARMASI

DAN MAKANANDAN MAKANANTahun 2013Tahun 2013 -- 20142014

No Kegiatan Peserta Keterangan Tindak LanjutTahun 2014

1 Pembinaan Industri BahanBaku Farmasi (2013)

Industri BBO danindustri farmasi

Tersosialisasinyapedoman CPBAOB

PembinaanIndustri BBO(2014)Sosialisasi Cara

PembuatanBahan Aktif ObatBahan Aktif ObatYang Baik (2014)

2 Pembinaan dan SosialisasiP4TO dan PED (2013)

Pemda, DinkesProvinsi,Pembinaan di 3daerah(Prov.Kalsel, ProvSumut, KotaPekalongan)

Meningkatnya kapasitasSDM pengelola P4TOdan PED

Pembinaan danPeningkatanKapasitas SDMP4TO dan PED(2014)Pendampingan

Monitoring danPekalongan) Monitoring danEvaluasi P4TOPED (2014)Pelatihan

Produksi danadvokasi CPOTBpada P4TO(2014)

No Kegiatan Tahun 2013 Peserta Keterangan Tindak LanjutTahun 2014

3 Penyusunan danPengembangan PedomanProduksi Obat dan BahanBaku Obat (2012)

Perguruantinggi, lembagariset, industrifarmasi

Pelaksanaan,pengawasan,pengendalian, sertapengembanganbahan baku obat

Sosialisasi danAdvokasiPedomanPengembanganBBO (2014)bahan baku obat

sesuai road mapbidang kemandirianobat dan bahan baku

BBO (2014)

4 Fasilitasi Pemenuhan PQ-WHO (2013)

Industri farmasi Tersosialisasinyaprogram PQ-WHOkepada industrifarmasi

FasilitasiPemenuhan PQ-WHO (2014)

farmasi

5 Peningkatan KemampuanIndustri Obat (2012)

Industri farmasi Tersosialisasinyaperan industrifarmasi dalamrangka SJSN

-

KegiatanTahun 2013

Peserta Keterangan Tindak LanjutTahun 2014

6.

PembekalanTerhadapSaranaProdis Obatdan Obat

terdiri dariPeserta pusat,DinasKesehatanProvinsi dan

Meningkatnyapengetahuan dankemampuanindustri terkaitObat Tradisional

Pembekalanterhadap saranaProduksi dandistribusikefarmasiandan Obat

TradisionalDalamRangkaPembinaanBidang ObatTradisional

Provinsi danpesertasarana UKOTdan UMOT

• Provinsi DKIJakarta (51orang)

• Provinsi Jawa

Obat Tradisional kefarmasiandilaksanakansecaraberkelanjutan

• Provinsi JawaTimur (42orang)

• Provinsi JawaBarat (51orang)

KegiatanTahun 2013

Peserta Keterangan Tindak LanjutTahun 2014

7.PendampinganPelaku UsahaJamu Racikan(UJR)dan Usaha

a. Jawa Tengah(100 orang)

b. DKI Jakartasebanyak (100orang)

Peningkatankemampuan pelakuUsaha JamuGendong danUsaha Jamu

WorkshopPembinaan UsahaJamu Gendong danUsaha JamuRacikan

Jamu Gendong(UJG)

c. DI. Yogyakarta(100 orang)

Racikan dalammenghasilkanproduk jamu

a. Provinsi DKIJakarta:100 pelaku UJG-UJR

b. Provinsi Bali:105 pelaku UJG-UJR

c. Provinsi Jabar:105 pelaku UJG-UJR

d. Provinsi Jateng:105 pelaku UJG-UJR

KegiatanTahun 2013

Peserta Keterangan Tindak LanjutTahun 2014

8. Pembinaandalam rangkaPeningkatanDaya SaingIndustri

91 industri kosmetikadan 13 tenagakesehatan, 3petugas disperindag87 , terdiri dari 18

Meningkatnya dayasaing industrikosmetika pesertapilot project

Evaluasi PilotProject di 6Provinsi

9.

KosmetikaNasional

SosialisasiPengembangane-PharmKepada IndustriFarmasi

industri kosmetikadan petugas DinkesProvinsi.

272 Orang TenagaKesehatan dari 136Industri Farmasi danPBF

Meningkatkankemampuan TenagaKesehatan IndustriFarmasi dalammengaplikasikan e-Farmasi mengaplikasikan e-pharm terkaitPerizinan Ekspor danImpor Narkotika,Psikotropika danPrekursor Farmasi

PEMBINAANPEMBINAANSDM KEFARMASIANSDM KEFARMASIANSDM KEFARMASIANSDM KEFARMASIAN

PROVINSI/PROVINSI/KABUPATEN/KOTAKABUPATEN/KOTATahun 2013Tahun 2013 -- 20142014

KegiatanTahun2013

Peserta Keterangan Tindak LanjutTahun2014

1.Pembekalan SDMKefarmasianDalam RangkaPembinaanIndustri danUsaha ObatTradisional

Provinsi :60 peserta dari DinasKesehatan Provinsi diSeluruh Indonesia

Kabupaten/Kota :a. Provinsi Jawa Barat

Meningkatnyapengetahuan dankemampuan tenagakesehatan terkait ObatTradisional

Peningkatan KemampuanTenaga KesehatanProvinsi dalam PembinaanObat Tradisional

a. Provinsi Jatim:38 peserta terdiri dariTradisional a. Provinsi Jawa Barat

diikuti oleh 26peserta dari DinasKabupaten/Kota diwilayah Jawa Barat

b. Provinsi DKI Jakarta-Banten dikuti oleh 27peserta dari DinasKesehatanKabupaten/Kota diwilayah DKI Jakarta-

38 peserta terdiri daritenaga kesehatankabupaten/kota

b. Provinsi DIY:40 peserta terdiri daritenaga kesehatankabupaten/kota

c. Provinsi Kalsel:13 peserta terdiri dariwilayah DKI Jakarta-

Bantenc. Provinsi Jawa Timur

diikuti oleh 78peserta dari DinasKesehatanKabupaten/Kota diwilayah Jawa Timur

13 peserta terdiri daritenaga kesehatankabupaten/kota

d. Provinsi Jakarta:44 peserta terdiri daritenaga kesehatankabupaten/kota

KegiatanTahun 2013

Peserta Keterangan Tindak LanjutTahun 2014

2. PeningkatanKapasitasSDM DalamRangkaPembinaan di

6 Provinsi, terdiridari 91 orangtenaga kesehatanDinkes Provinsidan

Meningkatnyapengetahuan dankemampuan tenagakesehatan terkaitpangan

PeningkatanKapasitas SDMDalam RangkaPembinaan dibidang pangan pada

3.

Pembinaan dibidang pangan

SosialisasiMakanan

danKabupaten/kota(2013)

Tenaga KesehatanPuskesmas,

pangan(pemenuhan aspekmutu dan keamananpangan)

2600 orang, terdiridari tenaga

bidang pangan pada16 Provinsi ( terdiridari 300 orangtenaga kesehatanDinkes Provinsi danKabupaten/kota).

Sosialisasi MakananJajanan Anak

Jajanan AnakSekolah(MJAS) Aman,Bermutu danBergizi

PengelolaSekolah dari 22Provinsi

kesehatan danpengelola sekolahyang telahtersosialisasi MJAS.

Sekolah (MJAS)Aman, Bermutu danBergizi di 8 Provinsi.

KegiatanTahun 2013

Peserta Keterangan Tindak LanjutTahun 2014

4. Pilot ProjectPengembangan SoftwareSIPNAP

17 Propinsi Terdiridari 260 OrangTenagaKesehatanDinkes Propinsi

Meningkatkankemampuan 260Orang TenagaKesehatan dalammengaplikasikanDinkes Propinsi

dan DinkesKab/Kota

mengaplikasikanSIPNAP TerkaitPelaporanpenggunaanNarkotika danPsikotropika diSarana PelayananKesehatan

MENU DEKONSENTRASIMENU DEKONSENTRASIMENU DEKONSENTRASIMENU DEKONSENTRASIDIREKTORAT BINA PRODISDIREKTORAT BINA PRODIS

KEFARMASIANKEFARMASIAN

MENU DEKONSENTRASI DIREKTORAT BINA PRODIS KEFARMASIAN

KET NO 2013 2014 20151 Pelatihan Penyuluh dan

Pengawas KeamananPangan Bagi PetugasKesehatan Kabupaten /Kota di 30 Provinsi

Sosialisasimakanan jajanananak sekolah(MJAS) diKab/Kota

Sosialisasi e-licensing bagiindustri farmasi,industri obattradisional, PBF,

WAJIB

Kota di 30 Provinsi Kab/Kota tradisional, PBF,industrikosmetik/makanan

2 PeningkatanKemampuanUKOT,UMOT,UsahaJamu Racikan danUsaha Jamu Gendongdi 24 Provinsi

PeningkatankemampuanUKOT, UMOT,UJR dan UJGprovinsi

Sosialisasi e-report PBF

33 Pembekalan SDMKefarmasianKab/Kota dalamrangkapembinaanindustri danusaha OT diprovinsi

Penerapanpengembangansoftware SIPNAPuntuk unit layanan

MENU DEKONSENTRASI DIREKTORAT BINA PRODIS KEFARMASIAN

KETERANGAN NO 2013 2014 20154 Penerapan pengembangan

software SIPNAP untuk unitlayanan (13 Propinsi :Papua,Gorontalo,Kepulauan Riau,Jambi, Riau,Bangka

SosialisasiPenerapanPengembanganSoftware SIPNAPUntuk UnitLayanan (Propinsi

Biaya pengelolaane-report PBF danSIPNAP

WAJIB

Jambi, Riau,BangkaBelitung, Sumatera, JawaTengah,Bengkulu,KalimantanTengah,Banten,MalukuUtara, Kalimantan Selatan)

Layanan (PropinsiJawa Timur danBengkulu)

5 Pembekalan CDOBuntuk tenagakesehatan danpenanggung jawabteknis saranadistribusi obat

6 Sosialisasimakanan jajanananak sekolah(MJAS)

MENU DEKONSENTRASI DIREKTORAT BINA PRODIS KEFARMASIAN

KETERANGAN NO 2013 2014 20151 Pembekalan Tenaga

Kesehatan Kabupaten/KotaDalam Rangka PembinaanIndustri dan Usaha ObatTradisional di 24 Provinsi

Pembekalanterhadap saranadistribusi obat

2 Pilot Project Penerapan Sosialisasi E-

PILIHAN

2 Pilot Project PenerapanPengembangan SoftwareSIPNAP Untuk UnitLayanan

Sosialisasi E-report PBF

3 Review Penerapan e-reportPBF

BiayaPengelolaansoftware e-report PBF

4 Biaya Pengelolaan4 Biaya PengelolaanSoftware e-report PBF danSoftware PelaporanNarkotika dan Psikotropika(SIPNAP)