Kista perikardium ().docx

8
BAGIAN ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN TUGAS UNIVERSITAS HASANUDDIN AGUSTUS 2013 PERICARDIAL CYST Oleh : FIRDAUS RUMBARU C 111 06 169 KONSULEN : dr. Muhammad Nuralim Mallapasi, Sp.B-TKV DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU BEDAH 1

description

kista periardium

Transcript of Kista perikardium ().docx

Page 1: Kista perikardium ().docx

BAGIAN ILMU BEDAH

FAKULTAS KEDOKTERAN TUGAS

UNIVERSITAS HASANUDDIN AGUSTUS 2013

PERICARDIAL CYST

Oleh :

FIRDAUS RUMBARU

C 111 06 169

KONSULEN :

dr. Muhammad Nuralim Mallapasi, Sp.B-TKV

DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITERAAN KLINIK

BAGIAN ILMU BEDAH

SUB BAGIAN BEDAH THORAX CARDIOVASCULAR

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

2013

1

Page 2: Kista perikardium ().docx

KISTA PERIKARDIAL

A. PENDAHULUAN

Kista perikardial adalah kista yang peling sering terjadi pada mediastinum.

Biasanya muncul pada sudut kardiofrenikus kanan sebagai massa kistik berdinding

halus, dan dapat berhubungan dengan perikardial. Jika diagnosis telah pasti, maka kista

ini dapat dipantau.

B. EPIDEMIOLOGI

Kista perikardial merupakan kelainan kongenital jinak yang jarang terjadi pada

mediastinum media. Kista perikardial mewakili 6% dari massa mediastinum, dan 33%

dari kista mediastinum. Kista lain di mediastinum yaitu bronkogenik - 34%, enterik -

12%, thymus dan lain-lain - 21%. Pada mediastinum media, 61% merupakan massa

kista. Kista perikardial dan bronkogenik merupakan etiologi tersering kedua setelah

limfoma.

Kista perikardial biasanya teridentifikasi pada dekade ketiga atau keempat

kehidupan dan umumnya sama pada pria dan wanita.

C. ANATOMI

Mediastinum adalah rongga di antara paru-paru kanan dan kiri yang berisi

jantung, aorta, dan arteri besar, pembuluh darah vena besar, trakea, kelenjar timus,

saraf, jaringan ikat, kelenjar getah bening dan salurannya.

Mediastinum terbagi atas 4 rongga penting:

1. Mediastinum superior, mulai pintu atas rongga dada sampai ke vertebra torakal ke-5

dan bagian bawah sternum

2. Mediastinum anterior, dari garis batas mediastinum superior ke diafragma di depan

jantung

3. Mediastinum posterior, dari garis batas mediastinum superiro ke diafragma di

belakang jantung

2

Page 3: Kista perikardium ().docx

4. Mediastinum medial (tengah) dari garis batas Mediastinum superior ke diafragma di

antara mediastinum anterior dan posterior.

Anatomi Mediastinum

D. ETIOLOGI

Penyebab kista perikardial diduga merupakan hasil dari kegagalan fusi salah satu

lakuna mesenkim yang membentuk kantong perikardial. Dapat juga terjadi sebagai gejala

sisa dari pericarditis sebelumnya

E. MANIFESTASI KLINIS

Kista perikardial biasanya tidak bergejala dan dideteksi secara kebetulan. Namun

kista ini dapat menimbulkan gejala jika berukuran besar. Gejala yang paling umum dari

kista perikardial yang telah membesar antara lain nyeri dada retrosternal, dyspneu, dan

batuk. Selain itu, gejala sisa yang telah dilaporkan antara laian pecah kista, kompresi

jantung, fibrilasi atrium, dan bahkan kematian mendadak.

F. DIAGNOSIS

a. Anamnesis

Umumnya kista perikardial tidak memebrikan gejala. Namun sepertiga dari pasien

dengan kista perikardial akan memberikan gejala pada beberapa titik. Nyeri dada

3

Page 4: Kista perikardium ().docx

atipikal, batuk persisten atau dyspnea onset baru sekunder untuk efek massa kista

pada struktur yang berdekatan adalah gejala yang sering muncul pada pasien dengan

kista perikardial. Jarang terjadi, namun kista perikardial dapat pecah spontan dan

terjadi perdarahan ke jaringan sekitarnya sehinggan menyebabkan tamponade

jantung, gagal jantung dan kematian mendadak.

b. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan dengan seksama melalui inspeksi, palpasi, perkusi dan

auskultasi. dari pemeriksaan fisik sendiri sulit untuk ditentukan langsung ada

tidaknya kista perikardial. Sehingga dibutuhkan pemeriksaan radiologi untuk

membantu menegakkan diagnosis

c. Pemeriksaan Radiologi

1. Foto Thorax

Kista perikardial biasanya terlihat sebagai massa (densitas tambahan) yang

biasanya terletak pada sudus kardiofrenikus (75%) dan lebih sering di sebelah

kanan (3:1). bentuknya bisa berbagai bentuk dan tidak selalu bulat. Selain itu

dapat juga berubah bentuk dan ukuran dengan inspirasi dan posisi.

Foto Thorax AP dan Lateral: massa di sudut kardiofrenikus kanan

2. CT Scan

Biasanya terlihat sangat jelas, tidak meningkat, sedikit air, massa membulat di

sebelah perikardium.

4

Page 5: Kista perikardium ().docx

CT Scan thorax : kista perikardial di sudut kostofrenikus kanan

3. MRI

Morfologi dapat bervariasi. Septasi internal bisa ada. Karakteristik signal cairan

biasanya:

T1 : sinyal biasanya rendah (kadang dapat tinggi jika berisi materi protein)

T2 : sinyal tinggi

T1 C+ (GAD) : tidak ada peningkatan

MRI T2 Sagital : Kista Perikardial

5

Page 6: Kista perikardium ().docx

G. DIAGNOSIS BANDING

Berdasarkar foto thorax, dapat dipertimbangkan:

1. Bantalan lemak perikardial

2. Lesi thymic

3. Teratoma mediastinal

4. Hernia Morgagni

H. PENATALAKSANAAN

Penanganan kista perikardial meliputi observasi, drainase perkutan, dan reseksi.

Observasi dapat dilakukan dengan CT scan berulang. Untuk pasien berisiko tinggi, strategi

non-operatif dapat digunakan. Aspirasi adalah salah sayu pilihan terapi yang lain.

Indikasi untuk reseksi kista perikardial didasarkan atas besar ukuran, gejala, kondisi

pasien, potensi keganasan yang tidak pasti, dan pencegahan darurat yang mengancam

nyawa. Sebelum thorakoskopi dikembangkan, torakotomi adalah pilihan utama. Saat ini

VATS merupakan metode yang paling sering digunakan. VATS memiliki banyak

keuntungan dibanding prosedur terbuka antara lain kosmetis, visualisasi intra-operatif yang

lebih baik, pemulihan pasca operasi lebih cepat, dan mengurangi rasa sakit.

Teknik mediastinoskopi infrasternal merupakan alternatif minimal invasif dan dapat

digunakan untuk kista anterior.

6