Kista Hepar Simpleks Dengan Peningkatan Kadar Serum Dan Cairan Kista CA19-9

download Kista Hepar Simpleks Dengan Peningkatan Kadar Serum Dan Cairan Kista CA19-9

of 6

description

hepatic cyst

Transcript of Kista Hepar Simpleks Dengan Peningkatan Kadar Serum Dan Cairan Kista CA19-9

Kista hepar simpleks dengan peningkatan kadar CA 19-9 dalam serum dan cairan kista : sebuah laporan kasusHidekatsu Yanai* and Norio Tada

AbstrakPendahuluanKista hepar simpleks jarang memiliki gejala, namun kadang kadang menjadi simptomatik karena efek massa, ruptur, perdarahan, dan infeksi. Kami melaporkan seorang pasien dengan kista hepar besar dengan peningkatan kadar Ca 19-9 dalam serum dan cairan kista. Kami meneliti kadar CA 19-9 dalam serum dan cairan kista pada pasien ini, sebelum dan setelah pencucian denganminocycline hydrochloride intrakista. Laporan kasusSeorang wanita Jepang berusia 76 tahun didiagnosa menderita kista hepar infeksi berdasarkan pemeriksaan fisis dan CT abdomen. Kadar serum (170 U/ml; nilai normal < 37 U/ml) dan cairan kista hepar CA 19-9 (371 U/ml). Setelah pencucian denganminocycline hydrochloride, sel-sel yang telah mengalami nekrosis di dalam kista di drainase, dan kempis total setelah 1 minggu. Kadar cairan kista CA 19-9 meningkat drastis setelah pencucian denganminocycline hydrochloride intrakista, sementara kadar CA 19-9 dalam serum berkurang secara signifikan.KesimpulanPenelitian kami merupakan laporan pertama yang menunjukkan pengaruh pencucian denganminocycline hydrochloride intrakista terhadap kadar CA 19-9 dalam serum dan cairan kista pada pasien dengan kista hepar simpleks.

PendahuluanKista hepar jinak umumnya didapatkan pada populasi umum, namun, jarang memiliki gelaja. Ukuran kista hepar simpleks umumnya stabil, tetapi dapat tumbuh secara perlahan-lahan dan kadang-kadang menjadi simptomatik karena efek massa, ruptur, perdarahan, dan infeksi. Kami melaporkan seorang pasien dengan kista hepar yang besar yang mengalami peningkatan kadar CA 19-9 dalam serum dan cairan kista. Selain itu, kami mempelajari kadar CA 19-9 dalam serum dan cairan kista pada pasien ini, sebelum dan setelah pencucian denganminocycline hydrochloride.

Laporan kasusSeorang wanita Jepang berusia 76 tahun masuk ke rumah sakit karena demam dan menggigil. Pada pemeriksaan fisis didapatkan nyeri ketuk pada kuadran kanan atas perut. Dulunya ia telah didiagnosa menderita kista hepar simpleks yang besar dan peningkatan kadar CA 19-9 dalam serum. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan peningkatan kadar serum C-reactive protein (CRP) (14,5 mg/dl; nilai normal < 0,3 mg/dl) dan kadar CA 19-9 (170 U/ml; nilai normal < 37U/ml), dan didapatkan Eschericia coli dari kultur darah. CT abdomen menunjukkan kista hepar yang besar dengan dinding kista yang lebih lebar sebagian. Berdasarkan hasil CT ini dan adanya nyeri tekan di kuadran kanan atas perutnya, kami mendiagnosisnya dengan kista hepar infeksi, dan memulai terapi antibiotik menggunakan inhibitor -lactamase. Sebagai tambahan, kami melakukan terapi drainase kista hepar perkutaneus dan schlerotherapy menggunakan minocycline hydrochloride. Laporan singkatnya adalah setelah anestesi lokal daerah penusukan dengan mepivacaine hydrochloride 1%, sebuah jarum nomor 22 dengan panjang 20 cm dimasukkan kedalam kista dengan bantuan tuntunan USG real time dengan transduser konveks 3,5 MHz. setelah kateter pig tail dimasukkan kedalam kista, cairan kista kemudian diaspirasi. Bakteri, sel neoplasma, dan parasit tidak dideteksi pada cairan kista, namun kadar CA 19-9 meningkat (371 U/ml). pada hari ke 3 setelah drainase, demam dan kadar serum CRP nya menurun secara drastis (4,1 mg/dl); hal ini juga memperkuat diagnosis kista hepar infeksi. 400 mg minocycline hydrochloride dilarutkan dalam 50 ml salin, dan larutan minocycline ini kemudian disuntikkan kedalam ksita melalui kateter drainase. Drainnya kemudian ditutup, dan dibuka 24 jam kemudian setelah pencucian denganminocycline hydrochloride. Untuk menentukan pengaruh kista hepar terhadap kadar CA 19-9, kami mengukur kadar CA 19-9 dalam serum dan cairan kista sebelum, 1 hari dan 1 minggu setelah pencucian denganminocycline hydrochloride. Setelah pencucian intrakista, sel nekrotik pada kista di drainase dan kista kempes sempurna setelah 1 minggu. Kadar cairan kista CA 19-9 meningkat drastis setelah pencucian dengan minocycline hydrochloride, sedangkan kadar CA 19-9 dalam serum menurun.

A) CT scan sebelum dilakukan drainase kista hepar perkutaneus B) hasil CT scan 1 minggu setelah dilakukan instilasi minocycline hydrochloride.

DiskusiModalitas imaging seperti CT dan USG sangat akurat dalam mendiagnosis kista hepar simpleks, namun sulit membedakan antara cystadenoma dengan kista hepar simpleks yang telah mengalami komplikasi perdarahan intrakista. Pengukuran kadar CA 19-9 dalam serum dan cairan kista dilaporkan berguna untuk membedakan antara perdarahan kista simpleks dengan cystadenoma atau cystadenocarcinoma. Namun, kadar CA 19-9 dalam serum dan cairan kista didapatkan meningkat pada pasien kami dengan kista hepar simpleks sebelum pengobatan. Peningkatan kadar CA 19-9 dalam serum dan cairan kistapada pasien kami mungkin terjadi karena adanya kista hepar infeksi. Yoshida et al juga mengobservasi peningkatan kadar CA 19-9 dalam serum dan cairan kista pada pasien dengan kista hepar infeksi, dan pada pasien edngan kista hepar simpleks dengan komplikasi perdarahan intrakista. Selain itu, peningkatan kadar CA 19-9 dalam serum juga ditemukan pada pasien dengan pseudotumor hati inflamatorik. Sawabu et al melaporkan bahwa pada pasien dengan cholelithiasis dengan komplikasi cholangitis umumnya menunjukkan kadar CA 19-9 dalam serum yang tinggi, dan kadar CA 19-9 dalam serum menurun dengan cepat dan kembali normal setelah inflamasi berhenti, mengindikasikan adanya hubungan yang signifikan antara inflamasi dengan sistem hepatobiliar dan kadar CA 19-9. Pada pasien kami, kadar CA 19-9 dalam cairan kista meningkat sesuai dengan laju peningkatan nekrosis sel dinding kista setelah pencucian dengan minocycline hydrochloride, menunjukkan bahwa CA 19-9 dapat berasal dari sel sel dinding kista hepar. Inflamasi, termasuk karena infeksi dan kerusakan jaringan karena pencucian dengan minocycline dapat menyebabkan nekrosis sel-sels dinding kista hepar, dan dapat menyebabkan peningkatan kadar CA 19-9 dalam serum dan cairan kista. Penelitian ini menunjukkan bahwa terapi kista hepar simpleks dengan pencucianminocycline hydrochloride secara signifikan mengurangi kadar CA 19-9 dalam serum, sehingga memberikan kesan bahwa CA 19-9 dalam serum juga dapat berasal dari kista hepar.

Perubahan serum dan cairan kista ca 19-9 sebelum dan sesudah instilasi minocycline hydrochloride.

KesimpulanSepengetahuan kami, penelitian kami ini merupakan laporan pertama yang menunjukkan pengaruh signifikan pencucian dengan minocycline hydrochloride terhadap kadar CA 19-9 dalam serum dan cairan kista pada pasien dengan kista hepar simpleks. Penelitian klinis yang lebih jauh dibutuhkan dengan jumlah pasien yang lebih banyak.

Perbedaan pendapatPeneliti menyatakan bahwa mereka tidak memiliki perbedaan pendapat.

Kontribusi penulisHY mengobati, menganalisa, dan menginterpretasikan data pasien, dan merupakan kontributor penulisan naskah. NT menyarankan format dan desain dan membantu menyediakan penilaian terhadap naskah. Kedua penulis telah mereview dan menyetujui naskah akhir.

Informed consentInformed consent tertulis untuk publikasi kasus ini serta gambar-gambar penyertanya telah didapatkan dari pasien. Foto kopi dari informed consent tertulis tersebut direview oleh kepala editor jurnal ini.