KINERJA - SiPongi

44
RENCANA KINERJA TAHUN 2021 DIREKTORAT PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Transcript of KINERJA - SiPongi

Page 1: KINERJA - SiPongi

RENCANA

KINERJA

TAHUN 2021

DIREKTORAT PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Page 2: KINERJA - SiPongi

i

KATA PENGANTAR Direktorat PKHL melaksanakan beberapa mandat pembangunan nasional yang tertuang dalam agenda/sub agenda pembangunan nasional, sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024. Mandat tersebut harus diterjemahkan, dirinci dan dilaksanakan pada tingkat kegiatan melalui beberapa unit kegiatan sebagai unsur pelaksanaan teknis. Dalam upaya merumuskan arah kebijakan pengendalian kebakaran hutan dan lahan, selain mengacu pada kebijakan nasional dan kebijakan pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, hal lain yang menjadi acuan adalah perkembangan isu strategis baik di tingkat internasional maupun nasional serta regional. Kondisi umum dan capaian rencana strategis periode sebelumnya juga turut berperan dalam menentukan strategi yang mengarahkan pembangunan sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan. Direktorat PKHL telah merumuskan perencanaan tahunan (Renja) sebagai acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pembangunan di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan baik untuk kepentingan internal Direktorat PKHL maupun untuk acuan bagi satuan kerja atau UPT di daerah. Dokumen Renja Direktorat PKHL tahun 2021 disusun sebgai amanat dari Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah dan Peraturan pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan. Dokumen Renja ini memuat kebijakan, program, kegiatan, unit kegiatan dan elemen kegiatan yang mengacu pada prioritas pembangunan nasional. Diharapkan Renja dapat menjadi pedoman seluruh pegawai Direktorat PKHL dan UPT lingkup Ditjen PPI dalam upaya mencapai sasaran kegiatan secara efektif dan efisien. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah bekerja semaksimal mungkin dalam menangani permasalahan kebakaran hutan dan lahan dan membantu dalam menyusun laporan ini.

RENCANA KINERJA TAHUN 2021

DIREKTORAT

PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN

DAN LAHAN

Mengetahui, Jakarta, Februari 2021

Direktur PKHL,

Ir. Basar Manullang, M.M. NIP. 19621121 199003 1 001

Page 3: KINERJA - SiPongi

ii

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i DAFTAR ISI................................................................................................................ ii DAFTAR TABEL .......................................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................... 1 A. Latar Belakang ................................................................................................... 1 B. Tugas Pokok dan Fungsi ...................................................................................... 2 C. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2021 ...................................................................... 4

BAB II. CAPAIAN PELAKSANAAN RERNJA TAHUN 2019 .......................................... 6 A. Capaian Pelaksanaan Renja Tahun 2019 ............................................................... 6 B. Analisis Peningkatan/Penurunan Kinerja dan Alternative Solusi ................................ 7 C. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan atau Kegagalan

Pencapaian PK ................................................................................................... 9 D. Analisis Peran Sistem Pengendalian Intern yang Menunjang Keberhasilan atau

Kegagalan Pencapaian PK .................................................................................... 10 E. Capaian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2020.......................................................... 11

BAB III. RENCANA KERJA TAHUN 2020.................................................................... 14 A. Program dan Kegiatan......................................................................................... 14

A.1. IKK 1 : Pencegahan Kebakaran Hutan dan lahan (1.092 Desa) ......................... 17 A.2. IKK 2 : Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan melalui Pemadaman Darat

(989 Hari Operasi) ....................................................................................... 29 A.3. IKK 3 : Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan melalui Pemadaman Udara

(100 Sortie) ................................................................................................ 32 B. Pengukuran Kinerja ............................................................................................ 33 C. Pembiayaan ...................................................................................................... 34

BAB IV. PENUTUP ..................................................................................................... 35

Page 4: KINERJA - SiPongi

iii

DAFTAR TABEL

No. Halaman Teks

3.1. Unit Kegiatan pada Direktorat PKHL dan Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan

Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah ....................................................................... 14

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman Teks

1.1. Stuktur Organisasi Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan ................... 4 1.2. Perjanjian Kinerja Perubahan Direktur PKHL Tahun 2021 ........................................... 5

Page 5: KINERJA - SiPongi

1 | P a g e

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dampak perubahan iklim mencakup kenaikan muka dan suhu air laut, peningkatan curah hujan, peningkatan evaporasi di musim panas, dan peningkatan intensitas badai tropis iklim, telah dirasakan oleh masyarakat Indonesia di berbagai aspek kehidupan. Perubahan

suhu, curah hujan dan kenaikan muka laut menyebabkan penurunan hasil produksi tanaman pertanian dan mempengaruhi ketahanan pangan. Kenaikan muka air laut dan

meningkatnya frekuensi badai siklon tropis menyebabkan banjir, abrasi pantai, intrusi air laut kedalam air tanah, dan penurunan produksi perikanan. Perubahan iklim juga menimbulkan dampak sosial dan ekonomi pada aspek kehidupan lainnya, seperti: pola

penyediaan sumber daya air, kesehatan masyarakat, pariwisata, pemukiman dan prasarana.

Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia memiliki keterkaitan dengan perubahan iklim, baik

sebagai dampak maupun salah satu penyebab perubahan iklim. El Nino sebagai salah satu fenomena

perubahan iklim menjadikan kondisi kondusif bagi terjadinya

kebakaran hutan dan lahan. Selain sebagai salah satu penyebab perubahan iklim, kebakaran hutan

dan lahan berdampak terhadap penurunan fungsi hutan sebagai

pelindung keanekaragaman hayati dan ekosistemnya, produktifitas tanah, tata air dan nilai ekonomi hutan; aspek sosial-ekonomi masyarakat, seperti terganggunya kesehatan masyarakat (khususnya gangguan pernapasan) dan transportasi darat, air maupun udara,

dan terganggunya hubungan politik dengan negara-negara ASEAN akibat asap lintas batas Negara. Dampak dimaksud menyebabkan kerugian di berbagai sektor.

Tanggungjawab dan tugas para pihak terkait dengan pengendalian kebakaran hutan dan

lahan telah diatur dengan beberapa Peraturan Pemerintah antara lain dalam Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan dan Peraturan Pemerintah

No. 4 tahun 2001 tentang Pengendalian Kerusakan dan atau Pencemaran Lingkungan Hidup Yang Berkaitan Dengan Kebakaran Hutan dan atau Lahan dan Instruksi Presiden Nonor 3 tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan.

Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dimana bidang kehutanan yang semula kewenangan dibagi antara Pemerintah

Pusat, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, kini hanya diberikan kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah Provinsi. Hal ini menyebabkan urusan pengendalian kebakaran hutan dan lahan ‘terhenti’ hanya sampai

pada tingkat Pemerintah Provinsi.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menetapkan bahwa prioritas upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan harus dilakukan pada kegiatan pencegahan

secara terpadu lintas instansi khususnya di daerah hingga pada tingkat tapak. Untuk itu perlu adanya kemitraan dengan para pihak diantaranya pemerintah daerah, TNI, Polri,

pemegang ijin kawasan, LSM dan masyarakat terkait dengan dalkarhutla.

Page 6: KINERJA - SiPongi

2 | P a g e

Keberhasilan pemerintah Indonesia dalam penanganan karhutla merupakan hasil

sinergisitas program dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. Keberhasilan ini harus terus dipertahankan agar pada tahun-tahun mendatang, bencana karhutla dan asap seperti

tahun 2015 dan tahun-tahun sebelumnya tidak terjadi lagi.

Upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan serta bencana asap sudah dilakukan secara bersama oleh Pemerintah pusat dan daerah untuk mencari solusi baik solusi cepat

jangka pendek serta solusi jangka panjang mulai dari pencegahan, pemadaman dan penanganan paska kebakaran lahan dan hutan, dalam menangani permasalahan

kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.

Penyelenggaraan kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan akan mencapai target Indikator Kinerja Kegiatan dan Indikator Kinerja Program secara optimal, terarah

dan terintegrasi bila dilandasi oleh suatu perencanaan yang baik dan komprehensif dengan mengacu kepada Rencana Strategis Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.

Dalam rangka melaksanakan dan untuk mencapai target kinerja sesuai dengan indikator kinerja kegiatan yang telah ditentukan, diperlukan dukungan sinergisitas perencanaan kegiatan dalkarhutla dari tingkat pusat (Direktorat PKHL) sebagai penanggung jawab

capaian target IKK dengan Balai PPIKHL sebagai unit teknis operasional di lapangan, agar perencanaan kegiatan dalkarhutla yang disusun dapat mendukung capaian kinerja dalkarhutla

Direktorat PKHL merupakan salah satu unit organisasi atau satuan kerja yang berada di bawah Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (Direktorat Jenderal PPI),

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK), salah satu tugas dan fungsinya adalah menyusun dokumen-dokumen perencanaan pengendalian karhutla, sebagaimana dimandatkan pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.

P.18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Dalam pelaksanaannya, Direktorat PKHL harus merumuskan perencanaan tahunan dan lima tahunan sebagai acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pembangunan di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan baik untuk kepentingan intemal Direktorat PKHL

maupun untuk acuan bagi satuan kerja UPT Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (Balai PPIKHL) lingkup Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim.

Dalam rangka penyelenggaraan kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan Tahun 2021 secara efektif dan efisien, maka diperlukan Rencana Kerja (Renja) Direktorat PKHL

Tahun 2021. Renja Direktorat PKHL ini disusun sebagai amanat dari Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah dan Peraturan

Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan. Renja ini memuat kebijakan, program, kegiatan, unit kegiatan dan elemen kegiatan yang mengacu pada

prioritas pembangunan nasional.

B. Tugas Pokok dan Fungsi

Organisasi Direktorat PKHL mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Berdasarkan peraturan ini, Direktorat PKHL memiliki tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, bimbingan teknis dan evaluasi bimbingan teknis di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

Page 7: KINERJA - SiPongi

3 | P a g e

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat PKHL memiliki fungsi :

a. perumusan kebijakan di bidang perencanaan, pencegahan, penanggulangan, sistem kemitraan dan masyarakat peduli api, tenaga dan sarana prasarana di bidang

pengendalian kebakaran hutan dan lahan;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan, pencegahan, penanggulangan, sistem kemitraan dan masyarakat peduli api, tenaga dan sarana prasarana di bidang

pengendalian kebakaran hutan dan lahan;

c. koordinasi dan sinkronisasi kebijakan di bidang perencanaan, pencegahan,

penanggulangan, sistem kemitraan dan masyarakat peduli api, tenaga dan sarana prasarana di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan;

d. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang perencanaan,

pencegahan, penanggulangan, sistem kemitraan dan masyarakat peduli api, tenaga dan sarana prasarana di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan;

e. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan bimbingan teknis di bidang perencanaan, pencegahan, penanggulangan, sistem kemitraan dan masyarakat peduli api,tenaga dan sarana prasarana di bidang pengendalian kebakaran hutan dan

lahan;

f. pelaksanaan supervisi atas pelaksanaan urusan perencanaan, pencegahan, penanggulangan, sistem kemitraan dan masyarakat peduli api, tenaga dan sarana

prasarana di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan di daerah;dan

g. pelaksanaan urusan administrasi Direktorat.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Direktorat PKHL terdiri dari :

1. Subdirektorat Perencanaan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, yang terdiri atas Seksi Program Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan dan Seksi Evaluasi

Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.

2. Subdirektorat Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan, yang terdiri atas Seksi

Keteknikan Pencegahan Kebakaran dan Seksi Kampanye Pencegahan Kebakaran.

3. Subdirektorat Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, yang terdiri atas Seksi Sistem Peringatan dan Deteksi Dini; dan Seksi Pemadaman dan Penanganan Pasca

Kebakaran.

4. Subdirektorat Sistem Kemitraan dan Masyarakat Peduli Api, yang terdiri atas Seksi Kemitraan Pengendalian Kebakaran dan Seksi Masyarakat Peduli Api.

5. Subdirektorat Tenaga dan Sarana Prasarana yang terdiri atas Seksi Tenaga Pengendalian Kebakaran dan Seksi Sarana Prasarana Pengendalian Kebakaran.

6. Subbagian Tata Usaha.

Page 8: KINERJA - SiPongi

4 | P a g e

Struktur organisasi Direktorat PKHL disajikan pada gambar berikut :

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Direktorat PKHL

C. PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2021

Berdasarkan Peraturan Menteri PAN dan RB No. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah, Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Tujuan dari

penyusunan Perjanjian Kinerja tersebut yaitu :

1) Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk

meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur.

2) Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.

3) Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran

organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi.

4) Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan

supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja pemberi amanah.

5) Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

Seksi Sarana dan Prasarana

Dalkar

Subdirektorat Perencanaan Dalkarhutla

Seksi Evaluasi

Dalkarhutla

Seksi Program

Dalkarhutla

Seksi Keteknikan

Pencegahan Kebakaran

Seksi Peringatan dan

Deteksi Dini

Seksi

Kampanye Pencegahan Kebakaran

Seksi Pemadaman dan

Penanganan Pasca

Kebakaran

Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim

Sub Bagian Tata Usaha

DirektoratPengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan

Subdirektorat Pencegahan

Karhutla

Subdirektorat Penanggulangan

Karhutla

SubdirektoratKemitraan dan

MPA

Subdirektorat Tenaga dan

Sarana Prasarana

Kelompok Jabatan Fungsional

Seksi Sistem

Kemitraan Dalkar

Seksi

Masyarakat Peduli Api

Seksi Tenaga Dalkar

Page 9: KINERJA - SiPongi

5 | P a g e

Dibawah ini kami sajikan Perjanjian Kinerja dimaksud pada gambar 1.2 :

Gambar 1.2. Perjanjian Kinerja Direktur PKHL Tahun 2021

Dokumen Perjanjian Kinerja secara umum terdiri atas 2 (dua) bagian yaitu Pernyataan Perjanjian Kinerja dan Lampiran Perjanjian Kinerja. Perjanjian Kinerja yang telah disusun dapat direvisi atau diubah apabila terjadi pergantian atau mutasi pejabat, adanya

perubahan strategi yang mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran serta apabila terjadi perubahan prioritas atau asumsi yang berakibat secara signifikan dalam proses pencapaian tujuan dan sasaran. Direktur Jenderal PPI di dalam dokumen PK disebutkan

akan memberikan supervisi yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi, sedangkan Direktur PKHL akan mewujudkan target kinerja yang telah dijanjikan

dimana keberhasilan dan kegagalan pencapaian target merupakan tanggungjawab Direktur PKHL.

Dalam rangka mencapai target Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) sebagaimana tercantum

dalam perjanjian kinerja, Direktorat PKHL memerlukan dukungan Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan dalam pelaksanaan beberapa kegiatan

operasional di lapangan, antara lain kegiatan penguatan pencegahan kebakaran hutan dan lahan, peningkatan peran serta masyarakat di bidang dalkarhutla, penanggulangan kebakaran hutan dan lahan serta pengembangan kemitraan dan MPA dalkarhutla.

Page 10: KINERJA - SiPongi

6 | P a g e

BAB III CAPAIAN PELAKSANAAN RENJA TAHUN

2020

A. Capaian Pelaksanaan

Hasil pengukuran pencapaian kinerja Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan tahun 2020 dapat dilihat dari persentase capaian kinerja

dari target-target yang ditetapkan di dalam Dokumen PK Direktorat PKHL Tahun 2020.

Pengukuran pencapaian kinerja ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan Direktorat PKHL di dalam mencapai target-target

yang diamanatkan di dalam Dokumen PK. Pengukuran kinerja dilakukan dengan

membandingkan antara target kinerja yang ditetapkan di dalam Dokumen PK dengan realisasi yang dicapai.

Pengukuran capaian kinerja dapat bermanfaat untuk membantu suatu organisasi dalam mendeteksi gap/ penyimpangan dari target yang

telah ditentukan, sehingga gap/penyimpangan tersebut dapat dianalisa untuk mengambil

langkah-langkah perbaikan. Pencapaian kinerja Direktorat PKHL tahun 2020 setiap IKK diuraikan secara singkat sebagai berikut :

Catatan: Anggaran sesuai dengan dokumen PK : Rp. 56.392.813.000

Pagu total tahun 2020 setelah revisi: Rp. 36.391.185.000 Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2020: Rp. 36.200.325.989,- atau sebesar 99,48

1. Indikator Kinerja Kegiatan I: Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lah an sebanyak 40 desa.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa penggunaan

anggaran untuk mencapai output I sebesar 99,40 %, dengan capian kinerja 150 % sehingga

penggunaan anggaran untuk mencapai IKK 1 sangat efisien. Pada tahun 2020, kegiatan pencegahan terus digalakkan karena belajar dari

pengalaman pada tahun 2019 dimana musim kemarau lebih panjang dibandingkan tahun-tahun

sebelumnya.

Komponen Kegiatan dalam rangka pencapaian IKK Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan

Berdasarkn perencanaan awal, terdapat 62 elemen kegiatan yan direncanakan untuk

mendukung pencapaian IKK Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan sesuai dengan Dokumen Renja Dit. PKHL Tahun 2020 (revisi)

Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja Kegiatan

Tahun 2020

Target Tahun 2020

Realisasi %

Capaian

Terjaminnya efektivitas

dan

jangkauan pengendalian

kebakaran hutan dan

lahan

Pencegahan Kebakaran Hutan dan

Lahan

40 Desa

71 Desa 150 %

Penanggulangan Kebakaran

Hutan dan Lahan

50

sortie 54 sorty 108 %

Patroli Pencegahan kebakaran hutan dan

lahan

Target

40 Desa

Realisasi

40 Desa

100%

Pembentukan dan Pembinaan

MPA

Target

16 Desa

Realisasi

31 Desa

>150%

Peningkatan kapasitas dan

kinerja dalkarhutla

Target

400 Desa

Realisasi 473 Desa

118,2%

Perencanaan dan kerjasama bidang

dalkarhutla

Target

1 Kegiatan

Realisasi

1 Kegiatan

100%

Kampanye pencegahan

kebakaran hutan dan lahan

Target

5 Lokasi

Realisasi

10 Lokasi

>150%

Peningkatan sarana dan prasarana

dalkarhutla

Target

12 Provinsi

Realisasi

14 Provinsi

116,67%

Target IKK

40 Desa

Anggaran

Rp. 15.201.544.000

Realisasi IKK

71 Desa

Realisasi

Rp.15.110.562.247

% Realisasi

IKK

150 %

% Realisasi

99,40%

Page 11: KINERJA - SiPongi

`

7 | P a g e

namun terdapat 7 (tujuh) elemen kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan karena adanya

refocusing anggaran akibat pandemi Covid-19 sehingga dilakukan revisi.

2. Indikator Kinerja Kegiatan II:

Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan

50 sortie.

Berdasarkan perencanaan sesuai Dokumen

Renja Dit PKHL (revisi) terdapat 10 (sepuluh) elemen kegiatan yang direncanakan untuk

mendukung pencapaian IKK Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan namun sampai dengan akhir tahun terdapat 12 (dua belas)

elemen kegiatan yang dilaksanakan karena terdapat penambahan kegiataan yang berasal

dari optimalisasi anggaran dari kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan secara langsung

sehingga dilakukan revisi menjadi

kegiatanberupa pertemuan secara virtual. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa

penggunaan anggaran untuk mencapai IKK II sebesar 99,54%, namun demikian dapat

mencapai kinerja 100% sehingga penggunaan anggaran untuk mencapai IKK II

sangat efisien. Capain output ini juga tidak lepas dari kerjasama dan sinergisitas yang baik para pihak dalam upaya pemadaman

karhutla di tingkat tapak, selain itu juga didukung semakin meningkatnya sistem

peringatan dan deteksi dini bahaya karhutla di tingkat tapak yang mampu secara cepat di respon melalui kegiatan pemadaman awal

sebelum kebakaran semakin membesar dan pelaksanaan operasi Teknologi Modifikasi

Cuaca (TMC) menjelang memasuki musim kemarau.Operasi TMC yang dilaksanakan

merupakan kolaborasi antara KLHK bersama TNI, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Nasional

Penanggulangan Bencana (BNPB) dan mitra yang didukung oleh data pantauan iklim dan

cuaca dari BMKG. Hasil operasi TMC di Provinsi Riau, Sumatera Selatan dan Jambi.

B. Analisis Peningkatan/Penurunan Kinerja dan Alternative Solusi

Beberapa tantangan/ kendala dan ancaman yang dihadapi Direktorat PKHL dalam melaksanakan

gas pokok dan fungsinya selama 1 (satu) tahun, antara lain :

a. Kurangnya jumlah tenaga teknis di lingkup Direktorat PKHL.

b. Keterlibatan Masyarakat Peduli Api dalam mendukung Manggala Agni dalam upaya

pengendalian kebakaran hutan dan lahan masih belum mandiri.

c. Dukungan sarana prasarana dalkarhutla yang

belum memadai.

d. Setelah Daops Manggala Agni pengelolaannya dialihkan dari Ditjen Konservasi Sumber Daya

Alam dan Ekosistem ke Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim, UPT lingkup Ditjen KSDAE

sebagai pemangku kawasan konservasi belum seluruhnya membentuk Brigdalkarhut untuk menggantikan peran Daops Manggala Agni

melakukan upaya pengendalian kebakaran hutan di kawasan konservasi.

e. Brigdalkarhutla di KPH yang telah difasilitasi pembentukannya oleh Direktorat PKHL maupun instansi lain, memiliki peran yang

sangat penting dalam meningkatkan jangkauan dalkarhutla di tingkat tapak, namun

sarpras dalkarhutla yang digunakan masih terbatas.

f. Pembukaan lahan untuk kegiatan non-

kehutanan secara masif yang masih menggunakan api di dalam penyiapan lahannya termasuk di lahan gambut.

g. Beberapa lokasi yang berada di dalam wilayah provinsi rawan karhutla masih ada yang blank

spot atau tidak ada sinyal jaringan telepon seluler sama sekali, sehingga kecepatan mobilisasi SDM dan sarpras dalkarhutla tidak

berjalan optimal.

Target IKK

50 Sortie

Anggaran

Rp. 19.379.641.000

Realisasi IKK

54 Sortie

Realisasi

Rp. 19.289.982.676

% Realisasi

IKK

108%

% Realisasi

99,54%

Page 12: KINERJA - SiPongi

`

8 | P a g e

h. Masih adanya persepsi yang menganggap bahwa kebakaran hutan dan lahan bukan

suatu kejahatan yang mempengaruhi kegiatan pengendalian karhutla serta penegakan

hukum.

i. Peran kelembagaan pengendalian kebakaran hutan pada Kesatuan Pengelolaan Hutan

(khususnya Hutan Produksi dan Hutan Lindung) belum maksimal, sehingga perlu dorongan untuk percepatan penguatan

kelembagaan.

j. Dukungan Pemda dan instansi terkait dalam

rangka PLTB masih minim.

k. Dalam hal pemadaman dini, dukungan pendanaan dari pemerintah daerah masih

sangat terbatas, selama ini ketersediaan dana di tingkat Provinsi hanya dapat dikeluarkan

pada saat status darurat padahal kegiatan pemadaman akan lebih utama pada saat api masih kecil dan pada saat tersebut belum

memasuki kondisi darurat

Sumber : Daops Tianggea

Sumber : Daops Tinanggea

Dari beberapa permasalahan yang ada, Direktorat PKHL merumuskan beberapa upaya tindak lanjut yang dapat digunakan sebagai acuan pada

pelaksanaan kegiatan pada tahun berikutnya. Upaya tindak lanjut tersebut antara lain :

1. Direktorat PKHL perlu menyelenggarakan inhouse training bidang dalkarhutla bagi pegawai lingkup Direktorat PKHL.

2. Penguatan peran serta Masyarakat Peduli Api dalam upaya pengendalian karhutla akan

dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan patroli MPA-Paralegal, peningkatan kesadaran hukum masyarakat terkait penanganan

karhutla dan upaya pencegahan karhutla lainnya.

3. Direktorat PKHL akan melanjutkan kebijakan

penguatan/ revitalisasi sarpras dalkarhutla di tingkat daops, untuk meningkatkan daya

jangkau dan kecepatan dalam penanganan karhutla di tingkat tapak.

4. Untuk meningkatkan daya jangkau dalkarhutla di tingkat tapak, diperlukan penguatan/

pembangunan Posko Lapangan atau Pondok Kerja untuk memperlancar operasional

lapangan Daops Manggala Agni di wilayah kerjanya sebagaimana diatur dalam Pasal 11 ayat 4 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup

dan Kehutanan Nomor 32/Menlhk/Setjen/Kum.1/3/2016 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan

5. Penanganan kebakaran di kawasan hutan konservasi memerlukan sinergisitas program

pengendalian kebakaran di kawasan konservasi, sinergisitas difokuskan pada upaya peningkatan peringatan dan deteksi

dini, penguatan kapasitas SDM dan organisasi dalkarhutla melalui pembentukan Brigdalkar

untuk menggantikan peran Manggala Agni yang sebelumnya mendukung upaya dalkarhutla.

6. Membangun sinergisitas dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri

dalam rangka implementasi Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 221 tahun 2019 Tentang Penggunaan,

Pemantauan, dan Evaluasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Kehutanan Dana Reboisasi (DBHDR), yang dapat digunakan oleh

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/ Kota untuk mendukung

pelaksanaan kegiatan pencegahan dan penanggulangan karhutla.

7. Meningkatkan kegiatan penyadartahuan

pencegahan karhutla bagi masyarakat dan stakeholder.

Page 13: KINERJA - SiPongi

`

9 | P a g e

Sumber : Daops Tinanggea

C. Analisis Program atau Kegiatan yang

Menunjang Keberhasilan atau Kegagalan Pencapaian PK

Secara umum, semua IKK Direktorat PKHL yang

telah ditetapkan pada tahun 2020 seperti tercantum pada Dokumen PK Direktorat PKHL

dapat tercapai 100%. Beberapa upaya dalam rangka menunjang keberhasilan pencapaian PK tersebut antara lain :

Kementerian LHK bersama para pihak terus meningkatkan upaya pencegahan dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan,

berdasarkan pengalaman penanganan kebakaran hutan dan lahan sejak tahun 2016 hingga 2019,

pananganan karhutla pada tahun 2020 dan seterusnya menempatkan upaya pencegahan menjadi prioritas. Sekaligus mencari solusi

permanen dalam pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Langkah-langkah

strategis untuk mecari solusi permanen dalam

pencegahan kebakaran hutan dan lahan antara lain:

1) Rapat Koordinasi Kebakaran Hutan dan Lahan yang dilaksanakan di tingkat pusat dan daerah

sebagai upaya penguatan sinergisitas penganan karhutla di berbagai tingkat.

2) Meningkatkan manajemen peringatan dini dan

sistem deteksi dini dengan memanfaatkan semua informasi hotspot dari berbagai satelit dan menginformasikan secara luas kepada

masyarakat melalui website sipongi.menlhk.go.id, media cetak dan digital

serta dan media sosial lainnya.

3) Mengintensifkan dan mengerahkan patroli pencegahan kebakaran hutan dan lahan yaitu

patroli rutin dari semua instansi terkait di Unit UPT KLHK ( Balai Besar/Balai KSDAE/TN, Balai

PPI dengan tim Manggala Agni, Balai GAKUM serta Penyuluh Lingkungan Hidup dan Kehutanan); Regu Bridalkarhutla stakeholder

pengelola kawan hutan dan lahan (IUPHHK-HT, IUPHHK-HA, Perkebunan); unit patrol

terpadu di tingkat desa yang dipimpin Manggala Agni yang melibatkan beberapa pihak seperti TNI (Babinsa), POLRI (

Bhabimkamtibmas), Kepala Desa, Masyarakat Peduli Api (MPA) serta tokoh masyarakat.

4) Pengurangan resiko kebakaran hutan dan

lahan melalui pemanfaatan bahan bakaran di tingkat desa dengan membuat teknologi

sederhana pembuatan cuka kayu, pembuatan pupuk kompos, pembukaan lahan tanpa bakar (PLTB) dan terobosan teknologi tepat guna

sederhana lainnya.

5) Penyadartahuan masyarakat dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan

melalui sosialisasi dan kampanye pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

6) Peningkatan kapasitas sumber daya manusia di tingkat desa dengan memberi pelatihan dan memberi insentif dalam pelaksanaan

diversifikasi kegiatan ekonomi seperti pembuatan tanaman hortikultur (sayuran, buah-buahan, tanaman bumbu), pembuatan

kolam ikan, peternakan, penanaman pohon melalui perhutanan sosial. Disamping itu

penguatan sarana prasarana pencegahan kebakaran hutan dan lahan di tingkat desa sebagai masyarakat yang akan melihat dan

mengetahui adanya kebakaran lebih awal di tingkat tapak/desa. Peningkatan peran serta

masyarakat dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan terus dilaksanakan di setiap desa yg rawan kebakaran.

7) Operasional Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC)/ hujan buatan dalam rangka

pembasahan gambut dan kanal-kanal, serta sumber air lainnya.

8) Meningkatnya kecepatan dalam tindak aksi

kegiatan groundcheck, dukungan pemadaman darat dan pemadaman udara bekerjasama dengan stakeholder terkait lainnya dalam

merespon setiap laporan kejadian karhutla di beberapa Provinsi rawan karhutla.

Selanjutnya di tahun 2020 Kementerian LHK juga memantapkan langkah-langkah penanganan kebakaran hutan dan lahan menuju solusi

permanen. Menteri Lingkungan Hidup dan

Page 14: KINERJA - SiPongi

`

10 | P a g e

Kehutanan telah mencetuskan tiga klaster dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan yaitu:

Sumber : Daops Tianggea

1) Analisa Iklim

Monitoring cuaca secara kontinyu dengan

sumber informasi dari BMKG wajib dilaksanakan oleh semua pihak, dengan

ditambah analisis wilayah untuk dapat dilaksanakan modifikasi cuaca khususnya untuk pembasahan gambut dan mengurangi

hotspots.

Dari hasil evaluasi pelaksanaan teknologi

modifikasi cuaca dapat membantu memperpendek musim kemarau sehingga pengendalian karhutla dapat lebih efektif

Operasi TMC yang dilaksanakan KLHK bersama TNI, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Nasional

Penanggulangan Bencana (BNPB) dan mitra yang didukung oleh data pantauan iklim dan

cuaca dari BMKG.

2) Pengendalian operasional;

Di tingkat tapak melalui Pembentukan Satuan

Tugas Patroli Terpadu yang timnya terdiri dari Manggala Agni, Babinsa, Bhabimkamtibmas,

Masyarakat Peduli Api, Kepala Desa serta tokoh masyarakat melaksanakan deteksi dini. Disamping kesiapan Posko teknis di lapangan,

KLHK telah melakukan kegiatan Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan dengan

Masyarakat Berkesadaran Hukum (MPA-Paralegal).

Koordinasi KLHK di tingkat Provinsi dan Kabupaten juga secara aktif dilakukan dengan Instansi lainnya di daerah melalui Satgas

Dalkarhutla Provinsi maupun Satgas Dalkarhutla Kab/Kota. Selain itu, KLHK telah

mengaktifkan Posko Dalkarhutla untuk melakukan monitoring harian pelaksanaan pengendalian operasionla di lapangan.

Kegiatan MPA-Paralegal ini merupakan kolaborasi pelaksanaan pencegahan

kebakaran hutan dan lahan yang melibatkan KLHK, BNPB, TNI, POLRI, PEMDA, MA, MPA, BPBD, Perangkat Desa dan Tokoh Masyarakat.

3) Pengelolaan Landscape;

Seluruh stakeholder yang mengelola kawasan hutan atau lahan khususnya pada lahan

gambut harus melaksanakan pengendalian pengelolaan gambut dengan memperbaiki

Rencana Karya Tahunan (RKT), Rencana Karya Dua puluh tahun (RKD) serta mengelola areal gambutnya dengan memasang alat

monitoring tinggi permukaan air tanah

gambut, sehingga setiap saat dapat informasi kondisi real di lapangan guna dilakukan

penanganannya. Para pemegang ijin konsesi/ mitra usaha tersebut juga harus mendukung

peningkatan usaha pertanian tradisional yang ada di sekitar wilayah kerja (satu landscape) dengan memberi insentif berupa pelatihan,

penyediaan benih dan membantu peralatan dalam pembuatan kolam/embung guna peningkatan usaha ekonomi masyarakat.

Disamping dukungan hal tersebut, maka dukungan penyerapan hasil upaya pertanian

dari masyarakat desa untuk dapat ditampung/dibeli guna keperluan para karyawan perusahaannya.

D. Analisis Peran Sistem Pengendalian

Intern yang Menunjang Keberhasilan atau Kegagalan Pencapaian PK

Pada tahun 2020, Direktorat PKHL mempunyai 2

(dua) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yaitu: 1) Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan dan

2) Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan. Dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa untuk mendapatkan capaian IKK

yang optimal melaui penyelenggaraan kegiatan yang efektif, ekonomis, efisien, dan upaya meningkatkan kehandalan pelaporan keuangan,

pengamanan aset negara serta ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan, maka diperlukan

upaya yang sangat kuat dalam menemu kenali secara dini potensi resiko yang secara signifikan akan mempengaruhi capaian kinerja dan

anggaran. Untuk itu, upaya dalam menginternalisasi penyelenggaraan sistem

Page 15: KINERJA - SiPongi

`

11 | P a g e

pengendalian intern dengan tugas dan fungsi serta target capaiannya Direktorat PKHL menjadi

hal yang sangat penting dilakukan.

Upaya kongkret yang telah dilakukan oleh

Direktorat PKHL pada tahun 2020 antara lain :

a. Melibatkan APIP dari auditor Inpektorat Wilayah IV dalam mensosialisasikan kebijakan

WBK.

b. Secara aktif Satgas SPIP Direktorat PKHL menyelenggarakan rapat evaluasi

penyelenggaraan SPIP, utamanya memantau kegiatan yang teridentifikasi memiliki resiko

signifikan.

c. Secara aktif Satgas SPIP Direktorat PKHL menyampaikan laporan Triwulan dan Tahunan

penyelenggaraan SPIP tahun 2020.

d. Secara aktif dan kontinyu tim administrasi

keuangan dan pelaksana kegiatan melakukan rapat pelaksanaan kegiatan dan anggaran tahun 2020.

e. Difasilitasi oleh Setditjen PPI, Direktorat PKHL melibatkan Aparat Pengawas Intern

Pemerintah (APIP) yang berasal dari auditor Inpektorat Wilayah IV Inspektorat Jenderal Kementerian KLHK dalam mereview usulan

Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Direktorat PKHL 2020.

f. Difasilitasi oleh Setditjen PPI, Direktorat PKHL

melibatkan APIP dari auditor Inpektorat Wilayah IV dalam pemantapan RKAKL

Rencana Direktorat PKHL 2020, dalam hal penggunaan Mata Anggaran Kegiatan (MAK) yang lebih sesuai.

g. Difasilitasi oleh Setditjen PPI, Direktorat PKHL melibatkan APIP dari auditor Inpektorat

Wilayah IV dalam mereview usulan revisi penghematan anggaran Direktorat PKHL

tahun 2020.

h. Melibatkan auditor Inpektorat Wilayah IV dalam asistensi penyusunan Laporan

Keuangan Direktorat PKHL Tahun 2020.

i. Melibatkan auditor Inpektorat Wilayah IV dan Sekretariat Inspektorat Jenderal KLHK (Bagian

Tindak Lanjut) dalam asistensi tindak lanjut temuan BPK-RI dan temuan auditor

Inspektorat Jenderal KLHK.

j. Menyusun Dokumen Penyelenggaraan SPIP lingkup Direktorat PKHL Tahun 2020, yang

difokuskan pada beberapa kegiatan yang memiliki resiko, baik dalam pencapaian

kinerja, kas, persediaan, aset tetap maupun belanja serta melakukan revisi desain SPIP Tahun 2020 pasca recofusing anggaran untuk

penaggulangan pandemi Covid-19.

Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Direktorat

PKHL di atas, sangat membantu dalam usaha meningkatkan capaian target kinerja Direktorat PKHL tahun 2020.

E. Capaian Pelaksanaan Anggaran

Tahun 2020

Alokasi anggaran merupakan faktor penting

dalam rangka melaksanakan kegiatan yang

mendukung tercapainya kinerja dan output

Direktorat PKHL.

Realisasi Anggaran per Kegiatan Berdasarkan

Kebijakan Anggaran

Pada tahun 2020, terdapat revisi anggaran Dit

PKHL sebagaimana tersaji pada tabel di atas,

sehingga presentase realisasi sebesar 99,48 %.

Berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA) BA-29 Tahun

Anggaran 2020, alokasi anggaran Direktorat PKHL

Tahun 2020 sebesar Rp 56.392.813.000 (Lima

Puluh Enam Milyar Tiga Ratus Sembilan Puluh Dua

Juta Delapan Ratus Tiga Belas Ribu Rupiah) dan

setelah adanya revisi adalah sebesar Rp.

36.391.185.000 (Tiga Puluh Enam Milyar Tiga

Ratus Sembilan Puluh Satu Juta Seratus Delapan

Puluh Lima Ribu Rupiah).

Direktorat PKHL

Pagu Awal (x 1000)

Rp. 56.392.813.000

Pagu Setelah Revisi

(x 1000)

Rp. 36.391.185.000

Realisasi (Rp.)

Rp. 36.200.325.989

Presentase Realisasi terhadap Pagu etelah

Revisi 99,48%

Page 16: KINERJA - SiPongi

`

12 | P a g e

Anggaran dan Penyerapan Anggaran

Direktorat PKHL Tahun 2020 berdasarkan

Jenis Belanja

Rincian alokasi anggaran Tahun 2020 dan

penyerapannya berdasarkan jenis belanja tersaji

pada Tabel 20. Penyerapan pada belanja modal

adalah sebesar 99,91% dari total anggaran

belanja modal, sementara penyerapan belanja

barang sebesar 99,41% dari total anggaran

belanja barang. Pada tahun 2020, persentase

serapan anggaran Dit. PKH sebesar 99,48% dari

total anggaran yang ada pada dokumen RKAKL TA

2020.

Pagu dan Realisasi Tahun

2019 dan 2020

Perbandingan pagu dan realisasi anggaran tahun

2019 dan tahun 2020 tersaji pada tabel di atas.

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa pagu

anggaran Dit. PKHL tahun 2019 sebesar Rp.

109.511.788.000 atau 3 kali lebih besar

dibandingkan anggaran pada tahun 2020, dengan

prosentase realisasi pada tahun 2020 lebih besar

dibandingkan tahun 2019.

Sumber : Daops Palangkaraya

Hal ini terjadi karena pada tahun 2019 musim

kemarau lebih panjang dan lebih kering

dibandingkan pada tahun 2020, sehingga

anggaran juga diperlukan lebih banyak untuk

kegiatan dalkarhutla pada tahun 2019. Perlu

kajian lebih lanjut untuk membuat proyeksi

kebakaran setiap tahunnya sehingga dapat

dikorelasikan dengan besarnya pagu anggaran

yang dibutuhkan. Hal ini penting agar anggaran

Anggaran

2019

Rp. 109.511.788.000

2020

Rp. 36.391.185.000

Rasio Antara

2,9

Realisasi Anggaran

2019

Rp. 107.492.347.949

2020

Rp. 36.200.325.989

Rasio Antara

2,9

Presentase Realisasi

2019

98.1 %

2020

99.48 %

Rasio Antara

0,9

•Alokasi Anggaran Rp. 31.563.444.000

•Penyerapan Anggaran Rp. 31.376.949.009

•Persentase 99,41%

Belanja Barang

•Alokasi Anggaran Rp. 4.827.741.000

•Penyerapan Anggaran Rp. 4.823.377.300

•Persentase 99,91%

Belanja Modal

•Alokasi Anggaran Rp. 36.391.185.000

•Penyerapan Anggaran Rp. 36.200.326.309

•Persentase 99,48%

TOTAL

Sisa Anggaran

2019

Rp. 2.019.440.051

2020

Rp. 190.859.011

Rasio Antara

10,6

Presentase Sisa

Anggaran

2019

1,8 %

2020

0,5 %

Rasio Antara

3,6

Page 17: KINERJA - SiPongi

`

13 | P a g e

dapat tersedia dan penggunaannya tepat sasaran

dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Selain

itu perlu dikaji secara mendalam besarnya

anggaran yang sesuai untuk satket pusat agar

penggunaan anggaran dapat menghasilkan

output yang optimal baik secara kualitas maupun

kuantitas sesuai dengan daya dukung dan

kemampuan sumber daya manusia.

Penyerapan Anggaran Dit. PKHL per IKK

Penyerapan anggaran berdasarkan IKK seperti tercantum pada tabel di atas terlihat bahwa

realisasi penyerapan anggaran dalam rangka pencapaian IKK Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan merupakan penyerapan

anggaran paling besar dibandingkan penyerapan anggaran untuk pencapaian IKK Pencegahan

Kebakaran Hutan Dan Lahan.

Sumber : Daops Palangkaraya

1. Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan

Sumber : Daops Palangkaraya

Sumber : Daops Tianggea

2. Penanggulangan Kebakaran Hutan

dan Lahan

Pagu

Rp. 15.201.544.000

Realisasi

Rp. 15.110.562.247

Presentase

99,40%

Pagu

Rp. 19.379.641.000

Realisasi

Rp. 19.289.982.676

Presentase

99,54%

Page 18: KINERJA - SiPongi

14 | P a g e

BAB III RENCANA KERJA TAHUN 2021

A. Program dan Kegiatan

Perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang Perubahan Iklim Tahun 2020-2024 secara umum

diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan

Iklim melalui Program Pengendalian Perubahan Iklim (PPI). Sasaran dari program tersebut adalah

menurunnya luas areal kebakaran hutan dan lahan. Sebagai salah satu unit kerja mandiri lingkup Direktorat Jenderal PPI, Direktorat PKHL bertanggung jawab terhadap kegiatan

pengendalian kebakaran hutan dan lahan, dengan sasaran kegiatan periode 2020-2024 : Terjaminnya efektivitas dan jangkauan pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

Adapun Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun

2021 yang pencapaiannya menjadi tanggung jawab Direktorat PKHL adalah :

a. Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (1.092 Desa) b. Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan melalui pemadaman darat (989 Hari

Operasi) c. Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan melalui pemadaman udara (100 Sortie)

Setiap IKK yang telah ditetapkan, satu dengan yang lainnya saling bersinergi dalam upaya meningkatkan kelestarian dan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati, serta keberadaan sumberdaya alam sebagai sistem penyangga kehidupan untuk

mendukung pembangunan berkelanjutan.

Unit kegiatan, sebagai entitas dibawah kegiatan yang merupakan langkah-langkah

pencapaian IKK Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2021 pada Direktorat PKHL dan Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah (Balai PPI dan KHL), disajikan pada tabel berikut :

Tabel 3.1. Unit kegiatan pada Direktorat PKHL dan Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah

Komponen/Unit

Kegiatan

Sub Komponen/Elemen Kegiatan

Satuan Kerja di Pusat

(Direktorat Pengendalian Kebakaran

Hutan dan Lahan)

Satuan Kerja di Regional

(Balai PPI dan Karhutla)

IKK-1: Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (1.092 desa)

1. Patroli Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan

a. Dukungan Pelaksanaan Patroli Terpadu dan Posko Pencegahan Dalkarhutla

b. Pengembangan Keteknikan Pencegahan

bagi Fasilitator Manggala Agni c. Penguatan teknis bidang pencegahan

karhutla

d. Pengembangan Keteknikan Pencegahan dalam Pengembangan PLTB

e. Workshop Pengembangan Keteknikan Pencegahan dalam Patroli terpadu, patroli

mandiri, patroli rutin dan patroli bersama masyarakat

f. Penyusunan NSPK Bidang Pencegahan

Kebakaran Hutan dan Lahan

a. Pelaksanaan patroli terpadu dan posko pencegahan dalkarhutla

b. Koordinasi DAOPS dalam rangka

patroli terpadu. c. Koordinasi Balai dalam rangka

pelaksanaan patroli terpadu.

d. Supervisi kegiatan patroli terpadu. e. Melaksanakan kegiatan patroli

mandiri f. Groundcheck hotspot

g. Koordinasi DAOPS h. Evaluasi Manggala Agni i. Rapat Evaluasi Kegiatan

Dalkarhutla j. Dan lain-lain

Page 19: KINERJA - SiPongi

15 | P a g e

Komponen/Unit

Kegiatan

Sub Komponen/Elemen Kegiatan

Satuan Kerja di Pusat

(Direktorat Pengendalian Kebakaran

Hutan dan Lahan)

Satuan Kerja di Regional

(Balai PPI dan Karhutla)

g. Sosialisasi SIPP karhutla di Wilayah

Kalimantan h. Dukungan Pelaksanaan Teknologi Modifikasi

Cuaca (TMC) dalam rangka Dalkarhutla. i. Penyusunan Buku Dalkarhutla

2. Penyadartahuan Pencegahan Karhutla

a. Kampanye pencegahan karhutla secara langsung/tatap muka.

b. Kampanye Pencegahan Karhutla melalui Media

c. Pameran Penyadartahuan Pencegahan Karhutla

d. Publikasi melalui Media Online /Media Sosial/ Infografis /Buku

e. Pembuatan bahan / alat peraga kampanye

pencegahan karhutla

a. Kampanye Pengendalian Karhutla melalui kegiatan kunjungan ke

sekolah-sekolah. b. Media kampanye Pencegahan

Karhutla c. Dan lain-lain

3. Peningkatan Peran Serta Masyarakat

dibidang Dalkarhutla

a. Pembentukan/Pembinaan MPA b. Penguatan Masyarakat Peduli Api (MPA)

melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat c. Solusi Permanen Pengendalian KARHUTLA

MPA-P d. Peningkatan Kerja Sama/ Koordinasi MPA

dengan Para Stakeholder

a. Pembinaan Masyarakat Peduli Api (MPA)

b. Dan lain-lain

4. Peningkatan Sarana Prasarana Dalkarhutla

a. Penyusunan dan Pembahasan Draft Norma Standar Prosedur Kriteria (NSPK) bidang

Sarpras Dalkarhutla b. Pemetaan sarana dan prasarana Dalkarhutla c. Revitalisasi Sarana Prasarana Dalkarhutla d. Peningkatan Sarana Brigdalkarhutla Bagi

KPH dan Mitra Masyarakat.

a. Peningkatan fungsi kantor DAOPS Manggala Agni

5. Peningkatan

Kapasitas dan Kinerja Dalkarhutla

a. Uji Kepatuhan Pemegang izin terhadap

kewajiban Dalkarhutla b. Pemeliharaan sistem pelaporan online

Dalkarhutla bagi pemegang IUPHHK HA/HT/RE/IPPKH

c. Bimbingan Teknis Pelaksanaan Kemitraan Terkait Dalkarhutlas

c. Pelatihan Dasar Dalkarhut Bagi Personil

Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan

d. Penyusunan NSPK Kesiapsiagaan Tenaga dan Sarpras Dalkarhutla

e. Penyusunan NSPK Pembentukan dan Pembinaan Brigdalkarhutla

f. Pembinaan / Penyegaran Brigdalkarhutla

(Daops dan Non Daops) KPH, TN, KSDAE dan Daops

g. Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Kapasitas Tenaga Dalkarhutla

h. Sertifikasi Kompetensi SDM Dalkarhutla i. Pelatihan Operator Drone Patroli Udara

Dalkarhutla j. Supervisi dan Evaluasi Kesiapsiagaan

Tenaga Manggala Agni Daops k. Pembahasan Daops MA Menuju Center Of

Exelence

l. Pembentukan Manggala Agni (SMART) m. Koordinasi Strategi Pengendalian Kebakaran

Hutan dan Lahan Tingkat Daops Tahun 2021.

a. Bimtek keteknikan / inovasi

pencegahan karhutla b. Bimtek pengukuran luas karhutla c. Honor Personil Manggala Agni d. Dan lain-lain

6. Perencanaan dan Kerjasama bidang

dalkarhutla

a. Penyusunan dan Penggandaan Dokumen LKJ dan LCR Tahun 2019 Dit. PKHL

b. Penyusunan Petunjuk Teknis terkait Evaluasi Kinerja Dalkarhutla pada Tingkat Pengelolaan Tahun 2020

Page 20: KINERJA - SiPongi

16 | P a g e

Komponen/Unit

Kegiatan

Sub Komponen/Elemen Kegiatan

Satuan Kerja di Pusat

(Direktorat Pengendalian Kebakaran

Hutan dan Lahan)

Satuan Kerja di Regional

(Balai PPI dan Karhutla)

c. Supervisi / Koordinasi / Sosialisasi / Evaluasi

/ Monitoring / kegiatan perencanaan dalkarhutla

d. Sosialisasi Penyelenggaraan SPIP Lingkup Dit. PKHL Tahun 2020

e. Rapat Persiapan dan Pelaksanaan Kebijakan Internasional terkait Dalkarhutla

f. Rapat Pembahasan Draft Agreement on the

Establishment ACCTHPC g. Penyusunan SKB Dalkarhutla Tahun

Anggaran 2021 h. Penyusunan Rencana Kerja, Pembahasan

Anggaran dan Kegiatan Dalkarhutla TA 2020 i. Review RKAKL Dit.PKHL Oleh Aparat

Pengawasan Intern Pemerintah ( 2020 dan

rencana 2021) j. Penyusunan, Pemantapan dan Revisi

Rencana Kerja Teknis PKHL TA 2020 k. Pertemuan Technical Working Group / MSC-

22st on THP l. Koordinasi dan Sinkronisasi Kegiatan

Dalkarhutla

m. Sosialisasi Pelaksanaan Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani Lingkup Direktorat PKHL

n. Penilaian Peserta Wana Lestari Kategori

Manggala Agni dan MPA o. Pengelolaan BMN / Penyusunan Laporan p. Operasional dan Pelaksanaan Kegiatan

Kantor q. Langganan Daya dan Jasa r. Bimbingan Teknis Kearsipan untuk Pegawai

PKHL

s. Kegiatan Pemilahan Arsip Direktorat PKHL t. Keg. Koordinasi/Sinkronisasi Keg.

Dalkarhutla dan Ketatausahaan Dit.PKHL 2020

u. Menghadiri Kegiatan Internasional bidang LHK

v. Pembayaran Terkait Pelaksanaan

Operasional Kantor w. Rapat Koordinasi Perencanaan Dalkarhutla

Tahun Anggaran 2021 x. Dokumen Strategi Rencana Aksi

IKK-2: Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan melalui Pemadaman Darat (989 hari operasi)

1. Peringatan dan Deteksi Dini

a. Pemeliharaan dan operasional sistem informasi manajemen deteksi dini

kebakaran hutan dan lahan b. Posko Pengendalian Karhutla c. Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian

Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2021

d. Penyusunan NSPK Bidang Penanggulangan Karhutla

e. Penyusunan Pedoman Pembuatan Peta

Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan f. Perhitungan Luas Areal Terbakar g. Penyusunan Pedoman Inventarisasi

Kerugian Akibat Karhutla

h. Bimtek Penanggulangan Karhutla (Penyegaran MA dan/atau pihak terkait)

i. Supervisi / Koordinasi / Sosialisasi / Evaluasi

/ Monitoring kegiatan Penanggulangan Karhutla.

a. Ground check Hotspot b. Posko Dalkarhutla Tingkat Balai /

Daops MA

Page 21: KINERJA - SiPongi

17 | P a g e

Balai PPIKHL Wilayah Sumatera

466 Desa

Balai PPIKHL Wilayah Kalimantan

279 Desa

Balai PPIKHL Wilayah Sulawesi

96 Desa

Balai PPIKHL Wilayah Jabalnusra

48 Desa

Balai PPIKHL Wilayah Maluku Papua

30 Desa

Komponen/Unit

Kegiatan

Sub Komponen/Elemen Kegiatan

Satuan Kerja di Pusat

(Direktorat Pengendalian Kebakaran

Hutan dan Lahan)

Satuan Kerja di Regional

(Balai PPI dan Karhutla)

1. Pemadaman Darat a. Dukungan pemadaman darat tingkat pusat. a. Dukungan pemadaman darat

b. Koordinasi dan supervisi kegiatan pemadaman

IKK-3: Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan melalui Pemadaman Udara (100 Sortie)

1. Dukungan Pemadaman dari Udara

a. Dukungan Pemadaman Udara, Pemantauan Udara dan Operasional Evakuasi /

Penyelamatan. b. Supervisi/ Evaluasi/ Monitoring/

Pendampingan pelaksanaan kegiatan pemadaman udara, pemantauan udara dan

operasional evakuasi/penyelamatan.

Penjelasan uraian kegiatan pada setiap IKK dapat dijelaskan sebagai berikut :

A.1. IKK 1 : Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (1.092 desa)

Pada IKK ini, output yang diharapkan dicapai sampai dengan akhir tahun 2021 adalah

jumlah desa sasaran kegiatan pencegahan kebakaran hutan dan lahan di 1.092 desa. Dalam rangka mewujudkan capaian tersebut, berikut ini skenario capaian target IKK

selama tahun 2021 sebagai berikut :

Skenario pencapaian IKK Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan

Selanjutnya, dari komponen kegiatan yang telah ditetapkan untuk mendukung IKK

pencegahan kebakaran hutan dan lahan sebanyak 1.092 desa, Direktorat PKHL pada tahun 2021 akan menyelenggarakan beberapa kegiatan untuk mendukung capaian target

IKK, antara lain sebagai berikut :

1. Dukungan Pelaksanaan Patroli Terpadu Pencegahan karhutla

Maksud kegiatan Dukungan Pelaksanaan Patroli terpadu Pencegahan Kebakaran

Hutan dan Lahan adalah memberikan dukungan kepada Balai PPI KHL untuk melaksanakan patroli terpadu pencegahan kebakaran terutama untuk menambah frekuensi kerja pada bulan rawan kebakaran dan memperluas jangkauan kerja tim

patroli terpadu. Tujuan kegiatan ini adalah :a) Mensinergikan kegiatan pencegahan kebakaran hutan dan lahan bersama para pihak di tingkat tapak; b) Mendekatkan

Page 22: KINERJA - SiPongi

18 | P a g e

jangkauan kerja daops Manggala Agni pada desa-desa rawan kebakaran; dan c)

Memperkecil potensi kebakaran hutan dan lahan melalui kegiatan:

a) Melakukan deteksi dini pada areal rawan kebakaran.

b) Melakukan sosialisasi pencegahan.

c) Mewujudkan kehadiran pemerintah dalam pencegahan.

d) Melakukan pemadaman dini kebakaran hutan dan lahan.

Kegiatan ini direncanakan dilaksanakan di 8 (delapan) provinsi yaitu Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur

Pelaksanaan patroli terpadu direncanakan terbagi dalam dua fase, yaitu fase pertama dilaksanakan pada bulan April di Provinsi Sumatera Utara dan Riau untuk

mengantisipasi siklus musim kering yang secara historis terjadi pada awal tahun di Provinsi Riau. Fase kedua dilaksanakan pada bukan Agustus - September untuk mengantisipasi puncak musim kemarau.

2. Dukungan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dalam Rangka Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan

Maksud kegiatan dukungan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) dalam rangka pencegahan kebakaran hutan dan lahan adalah memberikan dukungan kepada wilayah atau provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan untuk mempertahankan

kondisi kebasahan gambut sebelum musim kering atau musim kemarau.

Tujuan kegiatan ini adalah:

1. Memperpanjang fase musim hujan pada wilayah-wilayah kering;

2. Membasahi lahan-lahan gambut;

3. Mengisi kanal-kanal, embung dan kolam-kolam retensi areal guna mencegah

kebakaran, terutama di lahan gambut yang sering mengalami kebakaran setiap

tahun.

3. Sosialisasi SIPP Karhutla di wilayah Kalimantan

Maksud kegiatan Sosialisasi Sistem Informasi Patroli Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan adalah memberikan sosialisasi kepada Mangga Agni (Tim Ptroli Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan) tentang Sistem Informasi Patroli Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan sebagai media pelaporan tim pelaksanaan patroli terpadu. Tujuan dari kegiatan ini adalah :

1. Memperkenalkan aplikasi baru SIPP Kebakaran Hutan dan Lahan dalam pelaporan patroli terpadu pencegahan karhutla;

2. Terciptanya peningkatan kualitas pelaporan patroli terpadu sehingga dapat tersaji dengan lebih cepat, sederhana dan berbiaya ringan.

4. Kampanye pencegahan karhutla melalui media

Maksud kegiatan ini adalah untuk mempublikasikan informasi dan upaya-upaya terkait pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang telah dilakukan oleh Pemerintah secara umum, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan khususnya melalui

media cetak dan media elektronik.

Tujuan dari kegiatan ini adalah masyarakat mengetahui informasi dan ikut terlibat

secara aktif dalam upaya-upaya dalkarhutla.

Hasil dari kegiatan ini adalah tersosialisasikannya informasi dan kampanye pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang dilakukan melalui :

Page 23: KINERJA - SiPongi

19 | P a g e

1. Advertorial di media cetak koran;

2. Advertorial di media cetak majalah;

3. Pesanan Layanan Masyarakat di tempat umum;

4. Pesan Layanan Masyarakat di Media online/berita

5. Pameran Penyadartahuan Pencegahan Karhutla

Kegiatan dilaksanakan dengan maksud sebagai sebagai bentuk sosialisasi kepada

masyarakat mengenai pencegahan kebakaran hutan dan lahan, sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah :

1. Memberikan sosialisasi kepada masyarakat umum tentang pencegahan karhutla di wilayah rawan karhutla terutama di Sumatera dan Kalimantan;

2. Memberikan informasi mengenai upaya pencegahan karhutla;

Meningkatkan penyadartahuan perilaku masyarakat terkait pencegahan karhutla.

6. Publikasi melalui Media Online /Media Sosial/ Infografis /Buku

Maksud kegiatan publikasi pencegahan melalui media online / media sosial / infografis / buku adalah untuk mempublikasikan informasi dan upaya-upaya terkait pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang telah dilakukan oleh Pemerintah secara umum, dan

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan khususnya.

Tujuan dari kegiatan ini adalah mensosialisasikan kepada masyarakat umum tentang pencegahan karhutla sampai ke tingkat tapak dan meningkatkan kesadaran

masyarakat tentang pentingnya mencegah karhutla. Kegiatan dilaksanakan sepanjang tahun 2021 dengan sasaran kegiatan seluruh masyarakat terutama di

wilayah rawan karhutla.

Dalam pelaksanaan publikasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan melalui media online/media sosial/infografis, dilakukan beberapa tahapan kegiatan sebagai

berikut :

a. Pencetakan infografis

b. Pencetakan Buku c. Operasional pendukung media sosial d. Penyediaan peralatan pendukung pengembangan media sosial

e. Publikasi di media online / berita.

7. Pembuatan bahan / alat peraga kampanye pencegahan karhutla

Maksud kegiatan ini adalah sebagai alat dan sarana penyadartahuan kepada

masyarakat dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan, sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah :

1. Menyusun bahan publikasi dalam rangka sosialisasi kepada masyarakat umum tentang pencegahan karhutla sampai ke tingkat;

2. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mencegah karhutla.

8. Supervisi Kegiatan Bidang Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan

Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk mensinergikan kegiatan patroli terpadu,

kampanye dan Operasional TMC. Kegiatan direncanakan akan dilaksanakan melalui perjalanan dinas kunjungan lapangan ke wilayah kerja Balai PPIKHL dan UPT KLHK.

9. Pembentukan / Pembinaan Masyarakat Peduli Api (MPA)

Kegiatan diselenggarakan dengan maksud membentuk / membina MPA melalui peningkatan kemampuan dan keterampilan masyarakat dalam pengendalian

kebakaran hutan dan lahan, serta upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Page 24: KINERJA - SiPongi

20 | P a g e

Tujuan kegiatan ini adalah meningkatnya kepedulian masyarakat setempat dan dapat

terlibat secara aktif dalam kegiatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan sedini mungkin, selain itu juga sebagai upaya membangun paradigma baru yang semula

kegiatan pemadaman itu hanya dilakukan oleh Manggala agni, tetapi kepedulian masyarakat dan peran serta masyarakat terhadap lingkungan mereka sendiri sangat diharapkan dapat membantu mencegah dan menanggulangi terjadinya kebakaran

hutan dan lahan.

10. Penguatan Masyarakat Peduli Api (MPA) melalui kegiatan pemberdayaan

masyarakat

Kegiatan ini dimaksudkan untuk Pengembangan usaha produktif masyarakat dan merupakan salah satu langkah inovasi dalam pengendaian kebakaran hutan dan lahan yang akan memberikan solusi alternatif penghasilan bagi masyarakat khususnya yang berada di desa rawan karhutla, sedangkan tujuannya adalah untuk memanfaatkan potensi desa bahan bakaran dibudidayakan untuk mendapatkan nilai ekonomi, mengubah perilaku masayrakat yang kebiasaannya melakukan pebukaan lahan dengan cara membakar menjadi buka lahan tanpa bakar.

11. Solusi Permanen Pengendalian KARHUTLA MPA-P

Dalam rangka mengendalikan kebakaran hutan dan lahan sedini mungkin diperlukan peran masyarakat ditingkat tapak yang dimulai dari penyadaran, mengerti dan

bertindak dalam meminimalisir kebakaran hutan dan lahan yang bersinergi dari semua unsur masyarakat baik pemerintah maupun masyarakat sipil, telah dilakukan

solusi pencegahan kebakaran hutan dan lahan melalui Kegiatan peran serta masyarakat dalam pengendalian kebakaran lahan dan hutan dengan masyarakat berkesadaran hukum dimaksudkan mengajak masyarakat di desa rawan karhutla

agar bersama-sama dengan Pemerintah Pusat/Daerah, TNI, POLRI, Masyarakat dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Sedangkan tujuannya kegiatan ini

adalah untuk :

a) Terbangunnya sistem pengendalian kebakaran hutan dan lahan ditingkat tapak

yang melibatkan para pihak (Pemerintah Daerah, TNI, POLRI, dan Masyarakat);

b) Menurunnya intensitas kebakaran hutan dan lahan;

c) Penguatan pola pemberdayaan ekonomi masyarakat.

12. Peningkatan Kerja Sama/ Koordinasi MPA dengan Para Stakeholder

Dalam rangka untuk meningkatkan peran Masyarakat Peduli Api (MPA) dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan, maka perlu adanya dukungan dan kerjasama dengan para stakeholder terkait. Untuk meningkatkan

kerjasama / koordinasi MPA dengan para stakeholder dalam rangka pengendalian kebakaran hutan dan lahan maka dipandang perlu untuk melaksanakan kegiatan

fasilitasi dalam rangka Peningkatan Kerjasama / Koordinasi MPA dengan para Stakeholder.

13. Revitalisasi Sarana Prasarana Dalkarhutla

Kegiatan ini diselenggarakan guna menambah dan mengganti sarpras Dalkarhutla yang kondisinya rusak atau sudah tidak lengkap, sedangkan tujuannya untuk

meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di tingkat tapak. Serta meningkatkan daya jangkau khususnya dalam hal pembangunan pondok kerja. Secara umum kebutuhan prioritas penyediaan sarana

prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan antara lain Mobil Tangki Air, Mobil Minibus, Pompa Jinjing, Tenda, Tripod, Alat pencampur flame freeze,

Page 25: KINERJA - SiPongi

21 | P a g e

Pembangunan kantor Manggala Agni Daops Sulawesi 3 dan sarpras lain pendukung

kegiatan anggota Manggala Agni.

14. Pembuatan NSPK standar sarpras dalkarhutla

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyusun NSPK sebagai pedoman standar sarpras

dalkarhutla dalam pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Kegiatan

ini direncanakan akan dilaksanakan melalui rapat pembahasan Draft Peraturan

Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim tentang Standar Sarpras

Dalkarhutla. Rapat dilaksanakan secara hibrid (tatap muka dan online) dengan

mengundang Tim Ahli dan juga narasumber dari KLHK dan Setditjen Pengendalian

Perubahan Iklim, dan juga Balai PPIKHL untuk memberikan masukan terhadap draft

Peraturan Direktur Jenderal PPI tersebut.

Perdirjen ini akan menjadi panduan bagi para stakeholder pelaksana kegiatan

dalkarhutla di lapangan, terutama untuk Pemerintah pusat dan pemerintah daerah,

selain itu juga menjadi pedoman bagi swasta / non pemerintah.

15. Peningkatan Kapasitas Sarpras Dalkarhutla Bagi Masyarakat/Pemda

Dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan masyarakat/pemda dalam pelaksanaan kegiatan dalkarhutla, maka perlu dilakukan peningkatan sarpras

dalkarhutla bagi masyarakat / pemda. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka fasilitasi sarpras bagi masyarakat / pemda dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan masyarakat / pemda dalam pelaksanaan kegiatan dalkarhutla.

16. Uji Kepatuhan Pemegang izin terhadap kewajiban Dalkarhutla

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P. 32/MenLHK/Setjen/

Kum.1/3/2016 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, para pemegang IUPHHK HA/HT/Restorasi diwajibkan untuk melaporkan pelaksanaan kegiatan pengendalian karhutla berupa laporan bulan, tahunan dan insidentil, yang

disampaikan melalui Laporan Web Base Sistem Pelaporan Online Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan. Laporan tersebut memuat rekapitulasi kewajiban yang harus dipenuhi terhadap pembentukan organisasi brigdalkarhutla, tenaga

brigdalkarhutla,Sarana dan parasarana dalkarhutla; dan penyelenggaraan dalkarhutla serta kejadian kebakaran hutan dan lahan yang disertai dengan perkembangan data

dan informasi kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan selama periode satu bulan dan periode satu tahun yang diwajibkan untuk dilaporkan oleh para pemegang IUPHHK HA/HT/Restorasi.

Dalam memehuhi kebenaran laporan perlu dilakukan uji kepatuhan terhadap laporan yang disampaikan oleh pemegang izin dengan fakta yang sebenarnya di lapangan.

Maksud kegiatan uji kepatuhan untuk menentukan kategori kepatuhan pemegang

IUPHHK-HA/HTI/RE, kebun dan tambang dalam pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan dan lahan sebagai bahan pertimbangan dalam pembinaan,

pemberian penghargaan dan sanksi oleh instansi Pembina.

17. Pemeliharaan sistem pelaporan online Dalkarhutla bagi pemegang

IUPHHK HA/HT/RE/IPPKH

Kegiatan ini diselenggarakan untuk menjamin operasionalisasi perangkat sistem pelaporan pengendalian karhutla untuk pemegang IUPHHK HA/HT/Restorasi secara

on line berjalan optimal dalam rentang waktu 1 tahun, kegiatan diutamakan pada upaya pemeliharaan perangkat sistem. Kegiatan ini dilaksanakan berupa Pemeliharaan sistem pelaporan online Dalkarhutla, direncanakan akan dilaksanakan

selama 6 bulan dari Bulan Juni s/d Bulan November 2021 bertujuan untuk menjaga

Page 26: KINERJA - SiPongi

22 | P a g e

kelancaran aplikasi dari gangguan-gangguan seperti bugs atau error yang terjadi

suatu saat.

18. Bimbingan Teknis Pelaksanaan Kemitraan terkait Dalkarhutla

Kegiatan ini rencananya dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kapasitas bagi Pemegang Ijin IUPHHK HA/HT/RE/IPPKH dalam penggunaan web base Sistem Pelaporan Online Dalkarhutla, dengan maksud:

a. Memudahkan Pemerintah memantau dan menganalisis kepatuhan laporan pemegang izin dalam memenuhi kewajiban pengendalian kebakaran hutan dan

lahan di wilayah kerja masing-masing. b. Memudahkan para pemegang IUPPHK-HA/RE, Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan

dan Perkebunan dalam menyampaikan laporan pengendalian kebakaran hutan

dan lahan dengan cepat, tepat dan efisien. c. Laporan Bulanan, Isindentil dan Laporan Tahunan Pemegang Izin dapat

terdokumentasi dengan baik, efisien dalam penyimpanan file dan mumudahkan pencarian dokumentasi pelaporan jika dibutuhkan.

19. Pelatihan Manggala Agni Berbasis Kompetensi

Kegiatan dilaksanakan dengan maksud untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia bidang dalkarhutla yang diakui kompetensinya berdasarkan peraturan yang ada, sedangkan tujuannya yaitu :

a. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tenaga dalkarhutla sehingga bisa

lebih menyiapkan diri untuk mengikuti sertifikasi uji kompetensi bidang

dalkarhutla;

b. Meningkatkan jumlah tenaga dalkarhutla yang bersertifikat, sehingga tenaga

kerja bidang dalkarhutla Indonesia bisa sejajar dan mampu bersaing dengan

tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia;

c. Khusus untuk Masyarakat Peduli Api (MPA) dengan sertifikasi membuka peluang

untuk berkarir di perusahaan serta mampu memberikan bantuan dalkarhutla bagi

yang membutuhkan.

20. Bimbingan Teknis Kegiatan Dalkarhutla Bagi Manggala Agni Daops

Maksud kegiatan bimbingan teknis kegiatan dalkarhutla bagi Manggala Agni adalah

mengembangkan kemampuan Manggala Agni dalam kegiatan dalkarhutla. Sedangkan tujuan kegiatan ini adalah :

1. Memberikan pembekalan teknis kepada Manggala Agni dalam pelaksanaan

pengendalian kebakaran hutan dan lahan

2. Meningkatkan kemampuan Manggala Agni dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu :

1. Manggala Agni mendapatkan pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi fasilitator masyarakat yang akan bergerak dalam upaya penyadartahuan

masyarakat dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

2. Manggala Agni mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam

pelaksanaan penanggulangan / pemadaman darat karhutla.

3. Pengetahuan dan keterampilan digunakan pada saat Manggala Agni

melaksanakan kegiatan di tingkat desa seperti patroli terpadu, patroli rutin, kampanye, pendampingan masyarakat dan penanggulangan karhutla.

Page 27: KINERJA - SiPongi

23 | P a g e

21. Monitoring dan Evaluasi Kesiapsiagaan Tenaga dan Sarpras Dalkarhutla

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan, Manggala Agni dituntut untuk selalu siap siaga baik tenaga maupun sarprasnya.

Untuk memastika kesiapsiagaan Tenaga dan Sarpras Dalkarhutla, maka perlu dilaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi kesiapsiagaan tenaga dan sarpas dalkarhutla

Tujuan yang ingin dicapai yaitu: 1. Menginventarisir kekuatan tenaga dan sarpras dalkarhutla yang ada di Daops;

2. Memotret kondisi terkini tenaga Manggala Agni di Daops; 3. Menyusun upaya-upaya peningkatan kapasitas tenaga dalkarhutla melalui

rekomendasi pelatihan-pelatihan yang perlu diselenggarakan;

4. Menyebarluaskan peraturan tentang kompetensi bidang dalkarhutla melalui sosialisasi langsung kepada anggota Manggala Agni di Daops.

22. Sertifikasi Kompetensi SDM Bidang Dalkarhutla

Dalam rangka melaksanakan amanat Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.47/MenLHK/Setjen/Kum.1/7/2017 tentang

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan Sertifikasi Kompetensi Bidang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, maka secara bertahap Sumber Daya Manusia bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang kompeten perlu

dibekali dengan sertifikat kompetensi. Sertifikat kompetensi diperoleh melalui Sertifikasi Kompetensi SDM Dalkarhutla. Sertifikasi ini dilaksanakan oleh LSP yang

telah mendapatkan lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

23. Penyusunan NSPK Bidang Tenaga dan Sarpas Dit.PKHL

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyusun NSPK sebagai pedoman standar bidang

tenaga dan sarpras dalkarhutla dalam pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan melalui rapat pembahasan

Draft Peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim tentang Standar Tenaga dan Sarpras Dalkarhutla. Rapat dilaksanakan secara hibrid (tatap muka dan online) dengan mengundang Tim Ahli dan juga narasumber dari KLHK dan Setditjen

Pengendalian Perubahan Iklim, dan juga Balai PPIKHL untuk memberikan masukan terhadap draft Peraturan Direktur Jenderal PPI tersebut.

Perdirjen ini akan menjadi panduan bagi para stakeholder pelaksana kegiatan

dalkarhutla di lapangan, terutama untuk Pemerintah pusat dan pemerintah daerah, selain itu juga menjadi pedoman bagi swasta / non pemerintah.

24. Penyusunan dan Penggandaan Dokumen LKJ dan LCR Tahun 2020 Dit. PKHL

Upaya pengendalian kebakaran lahan dan hutan serta bencana asap sudah dilakukan

secara bersama oleh Pemerintah pusat dan daerah untuk mencari solusi baik solusi cepat jangka pendek serta solusi jangka panjang mulai dari pencegahan, pemadaman

dan penanganan paska kebakaran lahan dan hutan, dalam menangani permasalahan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Paradigma baru upaya pengendalian karhutla yang saat ini dikedepankan adalah menitikberatkan kegiatan pencegahan

dalam setiap strategi pengendalian karhutla di Indonesia.

Untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas

kinerja yang telah dan seharusnya dicapai serta sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Direktorat PKHL untuk meningkatkan kinerja ke depan, maka Direktorat PKHL telah me nyusun Laporan Kinerja (LKj) Direktorat PKHL tahun 2018

berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Page 28: KINERJA - SiPongi

24 | P a g e

Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dimana setiap pimpinan satuan kerja yang

mendapat alokasi anggaran program pengendalian perubahan iklim wajib menyusun dan menyampaikan Laporan Kinerja (LKj) kepada Direktur Jenderal PPI.

Kegiatan ini diharapkan menghasilkan output dokumen LKJ Tahun 2020.

25. Penyelenggaraan SPIP Lingkup Dit. PKHL Tahun 2021 dan Sosialisasi Pelaksanaan Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani

Lingkup Direktorat PKHL

SPIP merupakan proses integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberi keyakinan yang

memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, kehandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap

peraturan perundang-undangan, yang diselenggarakan secara menyeluruh terhadap proses perancangan dan pelaksanaan kebijakan, serta perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan anggaran lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Penyelenggaraan SPIP lingkup Direktorat PKHL tahun 2020 dimaksudkan untuk memberi arahan dalam pengendalian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, sampai dengan pertanggungjawaban

kegiatan.

Sedangkan tujuannya adalah memastikan pelaksanaan kegiatan dapat terlaksana

secara tertib, terkendali serta efektif dan efisien guna mendapatkan capaian Indikator Kinerja Kegiatan yang optimal.

Penyelenggaraan SPIP lingkup Direktorat PKHL tahun 2021 dilaksanakan selama 1

tahun anggaran, dari bulan Januari sd Desember 2021 dengan sasaran penyelenggaraan SPIP seluruh pegawai lingkup Direktorat PKHL.

Hasil yang diharapkan dari penyelenggaraan SPIP Direktorat PKHL tahun 2021 antara lain sebagai berikut :

a) Pada tahap persiapan penyelenggaraan SPIP, Direktorat PKHL menerbitkan SK

Satuan Tugas SPIP dan penyusunan dokumen penyelenggaraan SPIP tahun 2021.

b) Direktorat PKHL memenuhi kewajiban untuk menyampaikan laporan triwulan

penyelenggaraan SPIP kepada Dirjen PPI dengan tembusan Itjen Kementerian LHK.

c) Direktorat PKHL telah melaksanaakan kegiatan dan penyelesaian tindak nyata dalam setiap permasalahan pada setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan SPIP.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keseragaman pemahaman dan tindakan dalam membangun Zona Integritas menuju WBK/WBBM di lingkup Direktorat PKHL.

Output kegiatan sosialisasi pelaksanaan Wilayah Bebas Korupsi Dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani Lingkup Direktorat PKHL adalah terbentuknya Wilayah Bebas Korupsi Dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani Lingkup Direktorat PKHL Tahun 2021.

26. Rapat Persiapan dan Pelaksanaan Kebijakan Internasional terkait

Dalkarhutla

Maksud dilaksanakan kegiatan ini adalah mempersiapkan strategi dan posisi Indonesia dalam memenuhi komitmen Indonesia di forum/ pertemuan Internasional

Page 29: KINERJA - SiPongi

25 | P a g e

bidang Dalkarhutla, sedangkan tujuannya memantapkan peran dan posisi Indonesia

baik dalam pertemuan dan pelaksanaan kebijakan Internasional bidang dalkarhutla. Kegiatan rapat persiapan dan pelaksanaan kebijakan internasional terkait dalkarhutla

ini dilaksanakan melalui peningkatan dan penguatan koordinasi, sinkronisasi agenda kegiatan dan posisi Indonesia, komunikasi dengan para mitra, menyiapkan bahan kertas posisi pemerintah Indonesia, menghadiri pertemuan di tingkat regional dan

internasional, dan mendukung upaya lain dari pemerintah Indonesia dalam kegiatan-kegiatan regional dan internasional.

Persiapan kegiatan-kegiatan regional dan internasional dilakukan dengan strategi:

a) Mengumpulkan bahan dan dokumen yang diperlukan untuk kegiatan rapat.

b) Mengundang dan melibatkan pihak-pihak terkait secara tepat sehingga peserta

rapat dapat memberikan masukan sesuai dengan yang diharapkan.

c) Menganalisa/ mencermati dokumen yang memandatkan komitmen Indonesia.

d) Penyiapan dokumen kepada peserta rapat sebelum rapat dimulai sehingga peserta rapat mempunyai waktu untuk mencermati dokumen atau permasalahan yang akan dibahas di dalam rapat.

e) Menyusun dokumen kertas posisi dan bahan paparan jika diperlukan.

f) Menghadiri pertemuan/perundingan/forum yang terkait dengan Dalkarhutla.

g) Menyelenggarakan pertemuan internasional misalnya terkait pembahasan EA

ACC THPC

h) Menyusun laporan kegiatan kepada pimpinan secara berjenjang dalam bentuk

surat/ langsung/ lisan dan dokumen yang terkait.

Dalam persiapannya Direktorat PKHL mengikutsertakan Biro KLN-KLHK, Kementerian Luar Negeri, BMKG, LAPAN dan pihak-pihak terkait lainnya. Sedangkan untuk

pelaksanaannya dilaksanakan oleh Delegasi RI untuk menghadiri pertemuan-pertemuan terkait Dalkarhutla maupun perwakilan yang ditunjuk dalam forum-forum

yang membahas isu karhutla.

Pelaksanaan kegiatan dimulai dari bulan Januari hingga Desember 2021, dalam pelaksanaannya terdapat kendala antara lain sumber daya manusia di Direktorat

PKHL yang memiliki kemampuan bernegosiasi dan berbahasa inggris sangat terbatas, selain itu juga pengalaman yang dimiliki masih kurang dalam penyelenggaraan kegiatan internasional.

27. Dukungan Kegiatan Kerjasama Dit. PKHL dengan ITTO

Kerjasama Dit. PKHL dengan ITTO merupakan kerjasama yang ditawarkan oleh ITTO

di sela-sela pertemuan COP-25 UNFCCC di Madrid, Spanyol. Director of Forestry

Division, ITTO pada saat itu bertemu dengan Dirjen PPI didampingi oleh Kasubdit

Perencanaan Dalkarhutla, Kasie Evaluasi Dalkarhutla dan Kasubag Kerjasama Teknik

Setditjen PPI untuk membahas inisiasi kerjasama baru untuk Dit. PKHL. Kerjasama

baru tersebut berjudul Capacity Building on Forest and Land Fire Management in

Indonesia dengan kode ITTO PP-A/56-340-1 dan akan dilaksanakan dalam kurun

waktu 1 (satu) tahun dengan total anggaran sebesar dari ITTO sebesar USD

1,105,263,16.

Kegiatan Dukungan kerjasama Dit. PKHL dengan ITTO dilaksanakan untuk

mempersiapkan berbagai aktivitas awal seperti rapat persiapan dan sosialisasi awal untuk mendukung lancarnya project ITTO tersebut. Kegiatan ini direncanakan akan

dilaksanakan di wilayah kerja Balai PPI KHL Wilayah Sumatera dan wilayah kerja Balai PPI KHL wilayah Kalimantan.

Page 30: KINERJA - SiPongi

26 | P a g e

28. Supervisi / Koordinasi / Sosialisasi / Evaluasi / Monitoring / kegiatan

perencanaan dalkarhutla

Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk mensinergikan kegiatan dalkarhutla di

tingkat tapak/ operasional dalam rangka mendukung capaian IKK Direktorat PKHL dan memberikan asistensi kegiatan dalkarhutla mulai dari pencegahan hingga penanganan paska karhutla. Kegiatan direncanakan akan dilaksanakan melalui

perjalanan dinas ke Balai PPIKHL, UPT Direktorat Jenderal PPI dan koordinasi dengan Pemerintah Daerah terkait.

29. Penyusunan SKB Dalkarhutla Tahun Anggaran 2022

Maksud dilaksanakannya Penyusunan Standar Kegiatan dan Biaya (SKB) Bidang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun Anggaran 2022 adalah untuk

menciptakan pola penganggaran yang efektif dan efisien dalam proses perencanaan, pembahasan, pelaksanaan, evaluasi serta pelaporan yang dilaksanakan oleh

Direktorat PKHL, Balai PPI dan Karhutla Lingkup Ditjen PPI dan Balai Besar/Balai/KSDA/TN, serta untuk memperoleh bahan-bahan masukan untuk Penyusunan Standar Kegiatan dan Biaya (SKB) Bidang Pengendalian Kebakaran

Hutan dan Lahan Tahun Anggaran 2022.

Sedangkan tujuan pelaksanaannya adalah :

1. Penyeragaman tahapan kegiatan dan komponen anggaran;

2. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dan anggaran tahun yang akan datang; 3. Mengetahui efektifitas dan efisiensi tahapan kegiatan dan komponen anggaran

penyusun SKB Dalkarhutla Tahun Anggaran 2022.

Kegiatan ini diharapkan menghasilkan output dokumen Perdirjen PPI tentang Standar Biaya dan Kegiatan bidang Dalkarhutla tahun 2022.

30. Pemantapan Penyusunan RKAKL 2022

Maksud kegiatan ini untuk menyusun dan membahas rencana kerja dan anggaran

tahun 2022, yang mengikutsertakan seluruh Subdit lingkup Direktorat PKHL, Setditjen PPI dan Birocan melalui kegiatan rapat penyusunan RKA 2022 dan perjalanan dinas ke lapangan, sedangkan tujuannya adalah menghasilkan kualitas perencanaan

kegiatan dan anggaran dalkarhutla yang sesuai peraturan terkait dan mempu mendukung capaian kinerja dalkarhutla yang telah ditentukan.

31. Penyusunan Rencana Kerja, Pembahasan Anggaran dan Kegiatan

Dalkarhutla TA 2021

Dalam rangka penyelenggaraan kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan Tahun 2021 secara efektif dan efisien, maka diperlukan pedoman operasional pelaksanaan bagi Direktorat PKHL. Pedoman dimaksud berupa Rencana Kerja (Renja) Direktorat PKHL Tahun 2021. Renja Direktorat PKHL ini disusun sebagai amanat dari Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah dan Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan. Renja ini memuat kebijakan, program, kegiatan, unit kegiatan dan elemen kegiatan yang mengacu pada prioritas pembangunan nasional. Kegiatan ini diharapkan menghasilkan dokumen Renja Direktorat PKHL tahun 2021.

32. Rapat Koordinasi Perencanaan Dalkarhutla Tahun Anggaran 2022

Maksud dilaksanakannya Rapat Koordinasi Perencanaan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan tahun 2022 yaitu untuk menjaring, menampung,

mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan perencanaan pengendalian kebakaran hutan dan lahan dalam tahun 2022. Sedangkan tujuan kegiatan ini adalah :

Page 31: KINERJA - SiPongi

27 | P a g e

a. Mengkonsolidasikan perencanaan dan pelaksanaan Dalkarhutla Tahun 2022.

b. Memantapkan kesiapsiagaan dalam pengendalian karhutla. c. Memantapkan koordinasi perencanaan pengendalian karhutla di Indonesia.

d. Menyamakan persepsi dalam mengevaluasi kegiatan dalkarhutla yang telah dilakukan dan merancang strategi pengendalian karhutla tahun 2022.

33. Penyusunan Dokumen Strategi Rencana Aksi Pencapaian IKK Dit. PKHL

Tahun 2021

Dalam rangka mendukung tercapainya IKK kegiatan pengendalian kebakaran hutan

dan Lahan, telah dialokasikan anggaran untuk pengendalian kebakaran hutan dan lahan untuk Satker Direktorat PKHL dan UPT Ditjen PPI, melalui anggaran yang bersumber dari DIPA Ditjen PPI. Anggaran tersebut diharapkan dapat digunakan

untuk mendukung pencapaian IKK pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang menjadi tanggungjawab Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan

dan Lahan (Balai PPIKHL) dan Direktorat PKHL.

Untuk memantapkan strategi serta mengetahui kendala dan tantangan pencapaian IKK Direktorat PKHL tahun 2021, diperlukan strategi rencana aksi pencapaian IKK

melalui kegiatan “Penyusunan Dokumen Strategi dan Rencana Aksi Pencapaian IKK Direktorat PKHL tahun 2021”

Maksud dan tujuan kegiatan Penyusunan Dokumen Strategi dan Rencana Aksi

Pencapaian IKK Direktorat PKHL tahun 2021, adalah :

a) Mensinergiskan pelaksanaan kegiatan pengendalian kebakaran hutan

(pencegahan, pemadaman, penanganan pasca kebakaran dan kelembagaan Dalkarhutla) dalam rangka mencapai IKK Dalkarhutla di Balai PPIKHL, dan IKK Direktorat PKHL;

b) Memastikan kegiatan-kegiatan yang direncanakan, dilaksanakan oleh Satker Direktorat PKHL dan Balai PPIKHL dalam upaya kegiatan pengendalian kebakaran

hutan dan Lahan (pencegahan, pemadaman, penanganan pasca kebakaran dan kelembagaan Dalkarhut);

c) Mengetahui kesesuaian antara output pelaksanaan kegiatan pegendalian

kebakaran hutan dan lahan di Balai PPIKHL dan IKK Direktorat PKHL;

d) Sebagai “strategi antara” yang menjembatani capaian target IKK yang terdapat dalam Renstra Direktorat PKHL dan IKK yang telah ditentukan dalam Rencana

Kerja Pemerintah (RKP);

e) Sebagai alternatif dokumen perencanaan (selain Renstra) yang secara dinamis

dapat dilakukan proses perubahan (revisi) apabila terjadi perubahan kebijakan pemerintah terkait IKK;

f) Alat bantu monitor capaian IKK dan capaian kegiatan prioritas nasional pantauan

KSP.

g) Alat bantu dalam menyusun perencanaan kegiatan dalkarhutla.

34. Asistensi Pelaksanaan Kegiatan Direktorat PKHL

Kegiatan ini rencananya dilaksanakan dalam rangka memberikan keyakinan yang

memadai terhadap: 1) Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah efektif dan efisien sesuai dengan tolok ukur/ target kinerja yang ditetapkan, 2) Mewujudkan laporan keuangan yang baik, 3) Memberikan keyakinan yang memadai bahwa aset negara

telah dikelola dengan aman, serta 4) Memastikan bahwa seluruh kegiatan dilaksanakan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan oleh tim

Aparatur Pengawas Internal Pemerintah (APIP)/ Auditor dari Inspektorat Wilayah IV

Page 32: KINERJA - SiPongi

28 | P a g e

KLHK, selain itu juga diharapkan mendapatkan masukan atas pelaksanaan kegiatan

di tingkat tapak oleh stakeholder terkait (DJA, BAPPENAS, dan Biro Perencanaan).

35. Pertemuan Technical Working Group / MSC-22st on THP

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk memberikan wadah bagi 5 negara ASEAN yang tergabung di dalam MSC Countries yaitu Indonesia, Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand serta difasilitasi oleh ASEAN Secretariat untuk melaporakan

progres, menjalin kerjsama dan menyepakati bersama langkah-langkah penanggulangan kabut asap lintas batas akibat kebakaran hutan dan lahan. Tujuan

dari kegiatan ini adalah untuk mendukung pelaksanaan pertemuan TWG/MSC on THP-22 sebagai wadah negosiasi 5 negara ASEAN terkait isu kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap lintas batas.

36. Evaluasi Kinerja Dalkarhutla

Maksud dan tujuan dilaksanakannya Evaluasi Kinerja Dalkarhutla adalah untuk

menilai sejauh mana pelaksanaan kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan sesuai dengan kebijakan di bidang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan yang telah ditetapkan dalam Renstra.

37. Sosialisasi Hasil Konvensi/Perundingan terkait Isu Haze (Sumatera dan Kalimantan)

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka untuk memberikan pemahaman dan

pengetahuan yang baru khususnya tentang Hasil Konvensi/Perundingan terkait Isu Haze. Kegiatan ini dijadikan sebagai sarana komunikasi untuk menyamakan

pemahaman, persepsi antara Direktorat PKHL dengan UPT KLHK/Pemerintah Daerah/Swasta/Masyarakat terkait dengan implementasi Hasil Konvensi/Perundingan terkait Isu Haze

38. Keg. Koordinasi/Sinkronisasi Keg. Dalkarhutla dan Ketatausahaan Dit.PKHL 2020

1. Ketatausahaan Lingkup Direktorat PKHL Tahun 2020

a) Pengelolaan BMN / Penyusunan Laporan Kegiatan ini diselenggarakan untuk menjamin pengelolaan BMN sesuai

dengan peraturan yang berlaku, yaitu meliputi kegiatan - Memfasilitasi koordinasi untuk tertib pengelolaan administrasi bidang

kepegawaian/BMN/ Barang Persediaan, sehingga mampu mewujudkan

implementasi E-Kinerja dan labelisasi BMN.

- Memfasilitasi sinkronisasi dan koordinasi pengelolaan BMN dan Barang

Bantuan (hibah) yang diserahkan ke UPT KLHK dan atau Pemda/masyarakat, sehingga tercipta tertib dokumentasi administrasi penyerahan BMN dan barang bantuan hibah. Kendala yang dihadapi

adalah adanya perubahan struktur organisasi di Pemerintah Daerah.

- Memfasilitasi tertibnya dokumen administrasi distribusi BMN Dalkarhutla

yang diserahkan ke UPT KLHK dan atau Pemda/masyarakat di Wilayah Sumatera dan Kalimantan sehingga tercipta tertib dokumentasi administrasi penyerahan BMN dan barang bantuan hibah di Wilayah

Sumatera dan Kalimantan.

b) Kegiatan Koordinasi / Sinkronisasi Kegiatan Dalkarhutla dan Ketatausahaan

Dit. PKHL 2021.

Page 33: KINERJA - SiPongi

29 | P a g e

Balai PPIKHL Wilayah

Sumatera

322 Hari Operasi

Balai PPIKHL Wilayah

Kalimantan

279 Hari Operasi

Balai PPIKHL Wilayah Sulawesi

120 Hari Operasi

Balai PPIKHL Wilayah

Jabalnusra

68 Hari Operasi

Direktorat PKHL

200 Hari Operasi

Kegiatan ini dilakukan untuk penyediaan biaya perjalanan dinas pimpinan

dalam rangka koordinasi/sinergitas bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan

Hasil pelaksanaan kegiatan ini adalah terselenggaranya biaya perjalanan dinas pimpinan dalam rangka koordinasi/sinergitas bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun.

c) Operasional dan Pelaksanaan Kegiatan Kantor Maksud kegiatan ini adalah menyediakan kebutuhan sehari hari perkantoran

seperti belanja ATK dan honorarium pegawai tidak tetap selama 1 tahun sehingga mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari perkantoran.

d) Langganan Daya dan Jasa

Maksud kegiatan ini adalah menyediakan daya dan jasa operasional perkantoran seperti: internet, bea pos, langganan tv kabel, koran, sewa

mesin photocopy, selama 1 tahun untuk mendukung operasional Direktorat PKHL.

A.2. IKK 2 : Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Melalui Pemadaman Darat (989 Hari Operasi)

Pada IKK ini, output yang diharapkan dicapai sampai dengan akhir tahun 2021 adalah

terselenggaranya upaya-upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan melalui pemadaman darat yaitu sebanyak 989 hari operasi. Dalam rangka mewujudkan capaian

tersebut, berikut ini skenario capaian target IKK selama tahun 2021 sebagai berikut :

Skenario pencapaian IKK Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, Pemadaman Darat.

Terkait skenario pencapaian IKK Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan melalui pemadaman darat bahwa target dimaksud merupakan target minimal sehingga dalam

pelaksanaannya diharapkan jumlah hari operasi pemadaman darat yang dicapai semaksimal dan seoptimal mungkin.

Dalam menyusun perencanaan dan anggaran, Direktorat PKHL telah menetapkan 2 komponen kegiatan dalam rangka mendukung capaian IKK Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan melalui pemadaman darat yaitu, sebagai berikut :

a. Deteksi dan Peringatan Dini

b. Pemadaman Darat

Page 34: KINERJA - SiPongi

30 | P a g e

Selanjutnya, dari komponen kegiatan yang yeng telah ditetapkan untuk mendukung IKK

Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Direktorat PKHL pada tahun 2021 akan menyelenggarakan beberapa kegiatan untuk mendukung capaian target tersebut, antara

lain sebagai berikut :

1. Pemeliharaan dan operasional sistem informasi manajemen deteksi dini kebakaran hutan dan lahan

Maksud dan tujuan Pemeliharaan dan Operasional Sistem Informasi Peringatan dan Deteksi Dini adalah menjamin keberlangsungan sistem monitoring hotspot kebakaran

hutan dan lahan (sipongi.menlhk.go.id) guna mendukung upaya deteksi dini kebakaran hutan dan lahan.

Hasil kegiatan ini adalah tersedianya layanan data layanan publik sipongi.menlhk.go.id

(layanan web, SMS otomatis deteksi dini, Call Center Sipongi, Facebook fanpage, Twitter), laporan harian Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan sebanyak 2-

3 kali sehari (hardcopy, email dan Whatsapp mesanger)

Pada penyediaan layanan publik sipongi.melhk.go.id didukung dengan penyediaan langganan sewa Mirorring system; langganan penyediaan SMS Otomatsi Informasi;

perbaikan dan pemindahan Instalasi pendingin ruang server opsroom sipongi; layanan maintenanace dan troubleshooting sistem sipongi; dan penyesuaian akuisisi modul data hotspot yang berasala dari LAPAN dan NASA.

2. Posko Pengendalian Karhutla

Maksud dan tujuan pelaksanaan posko pengendalian karhutla adalah terselenggaranya

pusat pengendalian kebakaran hutan dan lahan di tingkat nasional, guna menghimpun informasi dan menentukan strategi aksi dan kebijakan penanganan karhutla di tingkat nasional dan tapak. Posko pengendalian karhutla juga menjamin tersedianya data

informasi peringkat bahaya kebakaran dalam bentuk peta peta bahaya peringkat bahaya karhutla di wilayah Indonesia dan tersedianya data dan informasi titik panas/

hotspot untuk para pemangku kepentingan, seluruh data dan informasi pendukung tersebut penting untuk mendukung pelaporan Pusdalops Dalkarhutla Tingkat Pusat.

3. Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun

2021

Maksud kegiatan Rapat Koordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan adalah untuk menentukan langkah strategis optimalisasi pengendalian kebakaran hutan dan

lahan tahun 2021.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan evaluasi terhadap upaya pengendalian

kebakaran hutan dan lahan tahun sebelumnya dan memberikan fokus kerja pengendalian kebakaran hutan dan lahan tahun 2021.

4. Perhitungan Luas Areal Terbakar

Kegiatan perhuitungan luas areal terbakar memiliki maksud yaitu melakukan penaksiran luasan areal bekas karhutla dengan menggunakan citra landsat, sedangkan

tujuannya yaitu untuk mendapatkan data luasan karhutla dengan cepat, akurat, dan efisien. Kegiatan tersebut diselenggarakan setiap bulan dimulai bulan Januari sampai dengan Desember 2021 di Jakarta atau di luar Jakarta.

Hasil yang didapatkan dari kegiatan tersebut adalah tersedianya data bulanan dan data

kompilasi tahunan luasan kebakaran hutan dan lahan serta peta areal bekas kebakaran

hutan dan lahan di seluruh Indonesia. Kendala dari kegiatan ini yaitu hasil hanya

merupak data indikatif, untuk definitif harus dilakukan verifikasi lapangan.

Page 35: KINERJA - SiPongi

31 | P a g e

5. Rapat Koordinasi Khusus Tingkat Menteri Pengendalian Kebakaran Hutan

dan Lahan Tahun 2021

Rapat Koordinasi Khusus Tingkat Menteri Pengendalian Kebakaran hutan dan Lahan

Tahun 2021 dilaksanakan dengan maksud untuk membahas antisipasi kebakaran hutan

dan lahan pada periode puncak kemarau tahun 2021, melakukan evaluasi dan tindak

lanjut Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan

dan Lahan. Tujuan rapat koordinasi tersebut untuk meningkatkan koordinasi dan

komunikasi para stakeholder dalam upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan

baik di tingkat Pusat maupun Daerah, hingga di tingkat tapak. Rapat koordinasi ini

direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Februari 2021, dipimpin oleh Menteri

Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan dengan peserta antara lain:

a) Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan beserta jajarannya

b) Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan beserta jajaran

c) Menteri Dalam Negeri beserta jajaran

d) Menteri Luar Negeri beserta jajaran

e) Menteri Komunikasi dan Informatika

f) Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN beserta jajaran

g) Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika beserta jajaran

h) Panglima TNI beserta jajaran

i) Kapolri beserta jajaran

j) Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana beserta jajaran

k) Jaksa Agung beserta jajaran

l) Kepala LAPAN beserta jajaran

m) Kepala Badan Restorasi Gambut

n) Para Gubernur dari provinsi rawan karhutla beserta jajaran

o) Para Pangdam dari provinsi rawan karhutla beserta jajaran

p) Para Kapolda dari provinsi rawan karhutla beserta jajaran

q) Dan lain-lain.

6. Supervisi / Koordinasi / Sosilsasi / Evaluasi / Monitoring Kegiatan /

Penanggulangan Karhutla.

Kegiatan ini dilakukan untuk mensinergikan, mengkoordinasi, melakukan evaluasi dan atau monitoring kegiatan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di daerah

sehingga dapat semakin terarah dan terkoordinir dengan baik. Tujuan dari kegiatan ini adalah upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan dapat tepat sasaran, efektif,

efisien dan sinergis dengan para pihak mulai tingkat Pusat hingga di tingkat tapak.

7. Penyusunan Pedoman Pembuatan Peta Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan

Maksud kegiatan ini adalah memberikan pedoman atau acuan bagi Manggala Agni di

Daops/Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan/Unit Pengelolaan Hutan/Pengguna lainnya dalam pembuatan peta rawan kebakaran hutan dan lahan,

sedangkan tujuannya adalah agar pembuatan peta rawan karhutla sesuai dengan tata cara pembuatan peta yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan, serta dapat menghasilkan jenis peta rawan karhutla yang :

a. Informatif (mudah dipahami) dan up to date (menyesuaikan dengan perkembangan situasi dan kondisi terkini)

b. Dapat menjadi dasar pelaksanaan kerja tugas lainnya

Page 36: KINERJA - SiPongi

32 | P a g e

100 Sortie

Direktorat PKHL

8. Keikutsertaan SIPONGI dalam United Nation on Public Service Award

(UNPSA)

SIPONGi sebagai salah inovasi pelayanan publik yang mendukung Indonesia agar

terbebas dari kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan dengan menyajikan data dan informasi yang aktual dan faktual untuk digunakan umum/publik dalam bidang pengendalian karhutla, baik pencegahan karhutla maupun penanggulangan karhutla.

SIPONGI sudah dibangun sejak tahun 2015 dan sudah mengalami berbagai pengembangan, sehingga tahun ini direncanakan akan diikutsertakan dalam United

Nation on Public Service Award (UNPSA).

9. Dukungan Pemadaman Darat Tingkat Pusat

Maksud dan tujuan dukungan pemadaman darat adalah mendukung upaya

pemadaman sesegera mungkin, sehingga dampak terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang semakin luas tidak terjadi. Dukungan Operasional Pemadaman Darat

tersebut berupa dukungan pendanaan untuk mendukung kegiatan operasional pemadaman berupa pembelian bahan bakar minyak, bahan makanan dan bahan pendukung lainnya selama melakukan aktifitas pemadaman karhutla.

A.3. IKK 3 : Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Melalui Pemadaman

Udara (100 Sortie)

Pada IKK ini, output yang diharapkan dicapai sampai dengan akhir tahun 2021 adalah

terselenggaranya upaya-upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan melalui pemadaman udara yaitu sebanyak 100 Sortie. Dalam rangka mewujudkan capaian tersebut, berikut ini skenario capaian target IKK selama tahun 2021 sebagai berikut :

Skenario pencapaian IKK Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan melalui pemadaman darat.

Terkait skenario pencapaian IKK Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan melalui pemadaman udara bahwa target dimaksud merupakan target minimal sehingga dalam pelaksanaannya diharapkan jumlah sortie pemadaman udara yang dicapai semaksimal dan

seoptimal mungkin. Dalam menyusun perencanaan dan anggaran, Direktorat PKHL telah menetapkan 1

komponen kegiatan dalam rangka mendukung capaian IKK Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan melalui pemadaman udara yaitu, sebagai berikut :

a. Pelaksanaan Pemadaman dari Udara / Pemantauan dari Udara

Selanjutnya, dari komponen kegiatan yang yeng telah ditetapkan untuk mendukung IKK Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan melaui pemadaman udara Direktorat PKHL

Page 37: KINERJA - SiPongi

33 | P a g e

pada tahun 2021 akan menyelenggarakan beberapa kegiatan untuk mendukung capaian

target tersebut, antara lain sebagai berikut :

a. Dukungan Pemadaman Udara, Pemantauan Udara dan Operasional Evakuasi

/ Penyelamatan.

Maksud dari kegiatan tersebut adalah menyediakan moda transportasi udara (helikopter) guna mendukung kegiatan dalkarhutla, pamhut dan pengelolaan kawasan

hutan dan dukungan penanganan bencana sedangkan tujuan dari kegiatan tersebut yaitu agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik, efektif dan efisien.

Kegiatan tersebut diselenggarakan pada Bulan Januari sampai dengan Desember 2021

di Provinsi-provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera dan

Kalimantan dan provinsi yang mengalami kejadian insidentil lainnya yang memerlukan

dukungan penanganan dari udara.

B. Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja dan analisis akuntabilitas kinerja perlu dilakukan untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Hasil dari pengukuran kinerja, merupakan hasil dari suatu penilaian yang

sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja, yang berupa indikator-indikator masukan (input), keluaran (output) dan hasil (outcome).

Metode pengukuran kinerja menggunakan formula sederhana yaitu menentukan prosentase pencapain kinerja. Dalam melakukan pengukuran kinerja digunakan formulasi Pengukuran Kinerja sebagai berikut :

C = R

X 100 % T

Keterangan : C = Tingkat Capaian Target Kinerja

R = Realisasi Target Kinerja T = Target Kinerja

Apabila diasumsikan bahwa semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya pencapaian kinerja, maka digunakan rumus sebagai berikut :

C = T - (R-T)

X 100 % T

Keterangan : C = Tingkat Capaian Target Kinerja R = Realisasi Target Kinerja T = Target Kinerja

Jika terdapat beberapa indikator kinerja yang memiliki pencapaian tinggi, maka pengukuran nilai capaian indikator kinerja menggunakan pembatasan maksimal yaitu

sebesar 150% dengan tujuan agar dapat menggambarkan capaian kinerja yang sesungguhnya dari Direktorat PKHL.

Page 38: KINERJA - SiPongi

34 | P a g e

C. Pembiayaan

Pagu anggaran Kegiatan Direktorat PKHL Tahun 2021 dengan rincian sumber dana sebagai berikut:

Pagu anggaran Kegiatan Direktorat PKHL Tahun 2021

Pagu Satker

Rp. 41.394.942.000

Sumber Dana

Rupiah Murni

Rp. 21.300.561.000 (56%)

PNBP

Rp. 20.094.381.000 (44%)

Komposisi Belanja

Belanja Barang (52)

Rp. 35.768.942.000 (86%)

Belanja Modal (53)

Rp. 5.626.000.000 (14%)

Page 39: KINERJA - SiPongi

34 | P a g e

Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan

Renja ini disampaikan penghargaan yang setinggi-

tingginya. Pada akhirnya, suatu perencanaan yang baik tidak akan pernah menghasilkan

keberhasilan pelaksanaan tanpa proses monitoring, evaluasi,

pengawasan dan pengendalian yang konsisten dan transparan.

BAB IV PENUTUP

Rencana Kerja (Renja) Direktorat PKHL Tahun 2021 ini diharapkan

menjadi acuan dan gambaran terhadap pelaksanaan kegiatan pengendalian kebakaran hutan

oleh jajaran Direktorat PKHL dan pihak-pihak terkait lainnya.

Dengan adanya Renja ini diharapkan dapat tercipta suatu

tatanan perencanaan yang terukur, transparan, komprehensif dan bertanggunggugat.

Page 40: KINERJA - SiPongi

35 | P a g e

LAMPIRAN

Page 41: KINERJA - SiPongi

36 | P a g e

Perjanjian Kinerja Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2021

Page 42: KINERJA - SiPongi

37 | P a g e

Page 43: KINERJA - SiPongi

38 | P a g e

Page 44: KINERJA - SiPongi