Kinerja Keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

34
1 1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi yang begitu cepat membuat masyarakat lebih kritis dalam berpikir untuk mengikuti perkembangan informasi ekonomi. Salah satu informasi ekonomi yang di gunakan adalah informasi keuangan yaitu berupa laporan keuangan yang digunakan bagi perusahaan untuk melaporkan keadaan dan kondisi keuangannya kepada pihak pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan menyajikan laporan keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan diperlukan untuk menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut. Pengukuran kinerja keuangan berdasarkan laporan keuangan banyak dilakukan dengan menggunakan alat ukur kinerja yang kadang berbeda. Untuk menilai berapa jauh efektivitas operasi perusahaan dalam mencapai tujuannya diperlukan metode pengukuran tertentu. Salah satu cara untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangannya.

Transcript of Kinerja Keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

Page 1: Kinerja Keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

1

1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ekonomi yang begitu cepat membuat masyarakat lebih kritis

dalam berpikir untuk mengikuti perkembangan informasi ekonomi. Salah satu

informasi ekonomi yang di gunakan adalah informasi keuangan yaitu berupa

laporan keuangan yang digunakan bagi perusahaan untuk melaporkan keadaan dan

kondisi keuangannya kepada pihak pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan

menyajikan laporan keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan dalam

menghasilkan laba.

Pengukuran kinerja keuangan perusahaan diperlukan untuk menentukan

keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut. Pengukuran kinerja keuangan

berdasarkan laporan keuangan banyak dilakukan dengan menggunakan alat ukur

kinerja yang kadang berbeda. Untuk menilai berapa jauh efektivitas operasi

perusahaan dalam mencapai tujuannya diperlukan metode pengukuran tertentu.

Salah satu cara untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan dapat

dilakukan dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangannya.

Penilaian kinerja keuangan swasta umumnya menggunakan anaslisis

likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Hasil penilaian kinerja keuangan swasta

tidak diatur secara baku dengan peraturan pemerintah, sedangkan Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) dinilai kesehatannya dengan menggunakan peraturan yang

sudah dibakukan,yaitu Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor:

KEP-100/MBU/2002.Penilaian meliputi aspek keuangan, operasional dan

administrasi yang diberikan suatu bobot tertentu, meliputi yang bergerak dibidang

infrastruktur dan non infrastruktur. Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN berlaku

Page 2: Kinerja Keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

2

bagi seluruh BUMN non jasa keuangan maupun BUMN jasa keuangan kecuali

Persero Terbuka dan BUMN yang dibentuk dengan Undang-Undang tersendiri.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pelaku ekonomi terbesar di

Indonesia diharapkan untuk mampu terus tumbuh dan berkembang agar mampu

melakukan kompetisi di era yang semakin terbuka. Dengan aset yang begitu besar

dan bergerak pada dua jenis BUMN yakni BUMN Infra struktur dan Non

Infrastruktur di hampir semua bidang ekonomi seperti.Sehingga dengan demikian

kinerja BUMN dianggap sangat berpengaruh terhadap kinerja perekonomian

Indonesia pada umumnya.

PT.Tambang Bukit Asam (Persero) Tbk. adalah BUMN non infrastruktur

yang bertujuan mengembangkan usaha pertambangan nasional khususnya

batubara. PTBA yang berdiri sejak 1981 termasuk dalam daftar lima besar

produsen batubara di Indonesia. Bahkan penjualan PTBA di dalam negeri

termasuk terbesar kedua. Dan hampir seperempat produksinya (22%) diekspor ke

pasar internasional termasuk Jepang, Taiwan, Malaysia, Pakistan, Spanyol,

Perancis dan Jerman. Dengan sumber daya batubara sekitar 7,3 miliar ton atau

17% dari total sumber daya batubara yang dimiliki Indonesia, PTBA berupaya

menjadi perusahaan energi yang kompetitif. Visi ini sudah mulai diwujudkan

dengan telah terbentuknya PT Bukit Pembangkit Innovatif yang merupakan salah

satu anak perusahaan PTBA untuk mengoperasikan PLTU mulut tambang

berkapasitas 2x100 MW di Banjarsari. Sejak 23 Desember 2002, PTBA menjadi

perusahaan publik dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan

Surabaya.

Page 3: Kinerja Keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

3

Keadaan keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

adalah sebagai berikut yang tertera di bawah ini :

Tabel 1Ringkasan Laporan Keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero)

Tbk.Tahun 2010-2014 (dalam jutaan rupiah)

Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014

Total asset8,722,699 11.507.10

412.728.98

111.677.15

514,812,02

3Total utang 2,281,451 3.342.102 4.223.812 4.125.586 6,141,181Total modal 6,366,736 8.165.002 8.505.169 7.551.569 8,670,842Total persediaan

423,678 644.833 765.964 901.952 1,033,360

Total pendapatan usaha

2,304,158 3.741.059 3.593.510 2.152.838 2,310,198

Sumber : Laporan Keuangan Konsolidasian PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk (2010-2014)

Total asset pada tahun 2010 Rp 8,722,699 mengalami kenaikan menjadi

Rp 14,812,023 pada tahun 2014. Kenaikan aset lancar dari tahun 2010 ke 2014

naik sebesar 41.11 %.Total utang dari tahun 2010 adalah Rp 2,281,451 mengalami

kenaikan di tahun 2014 menjadi Rp 6,141,181 sehingga dapat dikatakan utang

usaha mengalami kenaikan sebesar 62.84 %.Total modal dari tahun 2010 sampai

2014 hampir selalu mengalami kenaikan,kecuali pada tahun 2013 saja yang

mengalami penurunan dari tahun sebelumnya..Total persediaan tahun 2010 senilai

Rp 423,678 mengalami kenaikan di tahun 2014 menjadi Rp 1,033,360, sehingga

dapat dikatakan total persediaan tahun mengalami kenaikan sebesar 58.99 %.Total

pendapatan usaha tahun 2010 senilai Rp. 2,304,158 mengalami kenaikan sebesar

Rp.2,310,198 pada tahun 2014, sehingga dapat dikatakan total pendapatan usaha

mengalami kenaikan sebesar 0.26 %.Meskipun utang dalam PT. Tambang

Page 4: Kinerja Keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

4

Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk mengalami kenaikan sebesar 62.84 % namun

pendapatannya juga mengalami peningkatan walaupun hanya sebesar 0.26% dari

tahun 2010 menuju tahun 2014. Total asset yang didapatkan oleh PT. Tambang

Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk mengalami kenaikan sebesar 41.11 %.

Berdasarkan uraian diatas,penting untuk dilakukan penelitian tentang

analisis kinerja keuangan pada PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk.

2. Rumusan Masalah

Bagaimana kinerja keuangan pada PT. Tambang Batubara Bukit Asam

(Persero) Tbk.?

3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui kinerja keuangan pada PT. Tambang Batubara Bukit

Asam (Persero) Tbk.

4. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis.Penlitian dapat memberikan gambaran praktek dari teori yang

selama ini diperoleh slama perkuliahan ,khususnya dalam konsentrasi

keuangan

b. Bagi perusahaan.(PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero)

Tbk).Diharapkan dapat member masukan kepada perusahaan tentang

kinerja keuangan berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik

Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002.

Page 5: Kinerja Keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

5

c. Bagi Akademis.Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

mengenai bagaiman cara menilai tingkat kesehatan BUMN dengan

menggunakan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor:

KEP-100/MBU/2002 dan sebagai bahan referensi untuk penelitian yang

berikutnya dimasa yang akan datang.

5. Kajian Pustaka

a. Penelitian Sebelumnya

1) Penelitian sejenis pernah dilakukan oleh Ogi Widana Rosidin (2011)

dengan judul Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan pada PT.

Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda.Rumusan

masalah dalam penelitian tersebut adalah Bagaimana Tingkat

Kesehatan Keuangan pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero)

Cabang Samarinda berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN

Nomor : KEP-100/MBU/2002, selama dua tahun terakhir dari tahun

2009 sampai tahun 2010? Adapun tujuannya adalah bertujuan untuk

menganalisis tingkat kesehatan keuangan pada PT. Pelabuhan

Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda periode tahun 2009 sampai

dengan 2010 berdasarkan SK Menteri BUMN Nomor :

KEP-100/MBU/2002.Variabel yang digunakan untuk mengetahui

tingkat kesehatan adalah Imbalan Kepada PemegangSaham

(ROE),Imbalan Investasi (ROI),Rasio Kas,Rasio Lancar,Colection

Periods,Perputaran Persediaan,Perputaran Total Asset,Rasio Modal

Page 6: Kinerja Keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

6

SendiriTerhadap Total Aktiva.Data yang diperlukan adalah data

sekunder. Alat analisis mengambil tata cara penilaian tingkat kesehatan

keuangan khususnya hanya pada aspek keuangannya saja dimana PT

Pelindo IV digolongkan sebagai perusahaan BUMN Infrastruktur.

Hasil penelitian menunjukkan :

a) Pada tahun 2009 penilaian kinerja aspek keuangan PT Pelabuhan

Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda berada pada klasifikasi

sehat predikat AA, karena nilai kinerja 91,00% berada diantara

85% samapai dengan 95%.

b) Pada tahun 2010 penilaian kinerja aspek keuangan PT Pelabuhan

Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda berada pada klasifikasi

sehat predikat AA, karena nilai kinerja 91,00% berada diantara

85% sampai dengan 95%.

c) Penilaian atau kinerja keuangan PT Pelabuhan Indonesia IV

(Persero) Cabang Samarinda tahun 2010 terhadapa tahun 2009

tidak mengalami peningkatan maupun penurunan atau berada pada

klasifikasi sehat predikat AA.

d) Maksud dan tujuan penulis dalam hal ini diterima karena penilaian

atau kinerja keuangan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)

Cabang Samarinda menurut Keputusan Menteri Badan Usaha

Milik Negara Nomor 100 tahun 2002 dari tahun 2009 sampai

dengan tahun 2010 berada pada klasifikasi sehat predikat AA.

Page 7: Kinerja Keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

7

2) Reza Prayoga (2014) melakukan penelitian sejenis dengan judul

Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) berdasarkan

KEPMEN BUMN Nomor 100/MBU/2002 Periode 2009-2012. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT Pegadaian

(persero).Jenis penelitian ini adalah deskriptis analisis.Variabel yang

digunakan adalah rasio likuiditas,rasio profitabilitas,rasio aktivitas,dan

rasio solvabilitas.Kemudian dikembangkan menjadi delapan indikator.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode

dokumentasi,sedangkan data yang digunakan adalah data

sekunder.Teknik analisis yang digunakan adalah metode analisis

deskriptif.Penelitian ini memperoleh hasil :

a) Kinerja keuangan rasio likuiditas berdasarkan laporan keuangan

periode tahun 2009-2012 bila diukur menggunakan rasio lancar

menunjukkan kinerja keuangan yang sangat sehat. Bila diukur

menggunakan rasio kas, kinerja keuangan perusahaan

menunjukkan kinerja yang tidak sehat.

b) Kinerja keuangan profitabilitas berdasarkan laporan keuangan

periode tahun 2009-2012 bila diukur dengan menggunakan return

on equity ratio menunjukkan kinerja yang sangat sehat. Begitu juga

bila diukur dengan return on investment ratio, kinerja keuangan

perusahaan menunjukkan kinerja yang sehat.

c) Kinerja keuangan rasio aktivitas berdasarkan laporan keuangan

periode tahun 2009-2012 bila diukur dengan menggunakan total

Page 8: Kinerja Keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

8

asset turnover menunjukkan kinerja yang kurang sehat. Bila diukur

dengan menggunakan perputaran persediaan menunjukkan kinerja

yang sangat sehat dan bila diukur dengan menggunakan collection

periods menunjukkan kinerja yang sehat.

d) Kinerja keuangan rasio solvabilitas berdasarkan laporan keuangan

periode tahun 2009-2012 bila diukur dengan menggunakan rasio

modal sendiri terhadap total aktiva menunjukkan kinerja yang

kurang sehat.

b. Landasan Teori

1) Kinerja Keuangan

Menurut Irhan Fahmi (2011:2) kinerja keuangan adalah suatu analisis

yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah

melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan

keuangan secara baik dan benar.Kinerja perusahaan merupakan suatu

gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis

dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai

baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang

mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu.Hal ini sangat

penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi

perubahan lingkungan.

2) Laporan Keuangan

Munawir (2007:2 ) bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan

adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat

Page 9: Kinerja Keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

9

untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu

perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau

aktivitas perusahan tersebut. Sedangkan menurut Sofyan Syafri

Harahap, (2007 : 201), “Laporan Keuangan merupakan output dan

hasil dari proses akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para

pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan

keputusan.” Oleh karna itu memahami latar belakang penyusunan dan

penyajian laporan keuangan merupakan langkah yang sangat penting

sebelum menganalisis laporan keuangan itu sendiri.

3) Analisis Laporan Keuangan

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya

karena ingin mengetahui tingkat profitabilitasnya (keuntungan) dan

tingkat risiko atau kesehatan suatu perusahaan. Menurut John et. al

(2007:3) “Analisis laporan keuangan (financial statement analisys)

adalah aplikasi dari alat dan teknik analisis untuk laporan keuangan

bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan

estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis.

Analisis laporan keuangan mengurangi ketergantungan pada firasat,

pikiran dan intuisi dalam pengambilan keputusan”.

4) Penilaian Tingkat Kesehatan keuangan berdasarkan keputusan menteri

BUMN Nomor : Kep-100/MBU/2002.

Menurut keputusan tersebut,Indikator yang dinilai berupa rasio dan

masing-masing bobotnya. Dalam penilaian aspek keuangan ini,

Page 10: Kinerja Keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

10

indikator yang dinilai terdiri dari delapan rasio aspek keuangan.Definisi

delapan rasio aspek keuangan berdasarkan Keputusan Menteri Badan

Usaha Milik Negara Nomor 100 (2002:2-7), sebagai berikut :

a) Return on Equity (ROE) adalah rasio yang digunakan untuk

mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi

para pemegang saham.

b) Return on Investment (ROI)  adalah suatu rasio yang menunjukkan

berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari

modal pemilik.

c) Rasio Kas (Cash Ratio) adalah perbandingan antara jumlah kas yang

dimiliki oleh perusahaan dan jumlah kewajiban yang segera dapat

ditagih.

d) Rasio Lancar adalah  perbandingan antara  aktiva

lancar dan kewajiban yang harus segera dibayar.

e) Collection period adalah jumlah hari rata-rata antara waktu

pengajuan tagihan sampai dengan waktu pembayaran.

f) Perputaran persediaan adalah rasio antara jumlah harga pokok barang

yang dijual dengan nilai rata-rata persediaan yang dimiliki oleh

perusahaan.

g) Perputaran Total Aset adalah rasio untuk mengukur kemampuan

aset perusahaan untuk memperoleh pendapatan.

Page 11: Kinerja Keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

11

h) Rasio TMS terhadap TA adalah Rasio yang digunakan untuk

menunjukkan seberapa solvabel perusahaan dalam mengolah

modalnya terhadap aset yang dimilikinya.

6. Hipotesis

Pada tahun 2010-2014 kinerja keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam

(Persero) Tbk. berada dalam kondisi sehat dengan predikat AA.

7. Metode Penelitian

a. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian evaluasi.Penelitian evaluasi merupakan

bentuk penelitian yang bertujuan untuk memeriksa proses perjalanan suatu

program  sekaligus menguraikan fakta-fakta yang bersifat kompleks dan

terlibat di dalam program. Misalnya adalah keefektifan, efisiensi  dan

kemenarikan suatu program (Mukhadis, 2013:61).

b. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Tambang Batubara Bukit Asam

(Persero) Tbk.

c. Operasionalisasi Variabel

Tabel 2Definisi Variabel,Indikator,dan Skala

Definisi Variabel Indikator SkalaKinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.

ROE RasioROI RasioRasio Kas(cash ratio) RasioRasio Lancar RasioCollection period RasioPerputaran persediaan RasioPerputaran Total Aset RasioRasio TMS terhadap TA Rasio

Page 12: Kinerja Keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

12

Sumber : Irhan Fahmi (2011:2)

d. Data yang Diperlukan

Berdasarkan cara memperolehnya,data dibedakan menjadi dua,yaitu data

primer dan data sekunder (Lungan,2006:9).

1) Data primer Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari

lapangan melalui percobaan, survei dan observasi.Misalnya

mewawancarai langsung siswa SMP untuk meneliti minat mereka dalam

belajar matematika.

2) Data sekunder Data sekunder diperoleh dari data primer, biasanya dalam

publikasi.Misalnya peneliti menggunakan data statistik hasil riset dari

surat kabar atau majalah.

Data yang akan diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

ini merupakan laporan keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam

(Persero) Tbk. yang dipublikasikan di internet.

e. Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2009:63) ada empat macam metode dalam

pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan gabungan

/triangulasi.

1) Metode Observasi yaitu suatu cara untuk memperoleh data dengan cara

melakukan pencatatan tertulis terhadap data-data yang diperlukan di

dalam melakukan penelitian.

Page 13: Kinerja Keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

13

2) Metode wawancara yaitu mengadakan wawancara langsung kepada

pimpinan perusahaan dan bagian keuangan serta karyawan yang ada

hubungannya dengan penelitian ini.

3) Metode dokumentasi yaitu dengan menyimpan data yang telah diperoleh

penulis sehingga data ini dapat diproses untuk menyelesaikan penelitian

ini.

4) Metode gabungan /triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang

bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan

sumber data yang telah ada.

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metoide dokumentasi.

f. Teknik Analisis

Teknik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis

rasio keuangan.Analisis rasio keuangan ini berdasarkan Surat Keputusan

Menteri BUMN Nomor : Kep-100/MBU/2002 yang berisi tata cara penilaian

tingkat kesehatan keuangan pada perusahaan-perusahaan di bawah naungan

BUMN.Menurut Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor

100 (2002:1-7) menyatakan bahwa penilaian kinerja aspek keuangan

Badan usaha Milik Negara dibagi menjadi delapan, yaitu :

Page 14: Kinerja Keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

14

Tabel 3Daftar Indikator dan Bobot Aspek Keuangan

Indikator BobotNon Infra

1. Imbalan Kepada Pemegang Saham (ROE) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi para pemegang saham.

20

2. Imbalan Investasi (ROI) adalah suatu rasio yang menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari modal pemilik.

15

3. Rasio Kas adalah perbandingan antara jumlah kas yang dimiliki oleh perusahaan dan jumlah kewajiban yang segera dapat ditagih.

5

4. Rasio Lancar adalah  perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban yang harus segera dibayar.

5

5. Colection Periods adalah jumlah hari rata-rata antara waktu pengajuan tagihan sampai dengan waktu pembayaran.

5

6. Perputaran Persediaan adalah rasio antara jumlah harga pokok barang yang dijual dengan nilai rata-rata persediaan yang dimiliki oleh perusahaan.

5

7. Perputaran Total Asset adalah rasio untuk mengukur kemampuan asset perusahaan untuk memperoleh pendapatan.

5

8. Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aktiva adalah Rasio yang digunakan untuk menunjukkan seberapa solvabel perusahaan dalam mengolah modalnya terhadap aset yang dimilikinya

10

Total Bobot 70Sumber : Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 (2002:1)

Untuk mengetahui tata cara penilaian lebih lanjut terhadap masing-

masing rasio bisa dibaca di lampiran.

Page 15: Kinerja Keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

15

8. Jadwal Penelitian

Tabel 4Jadwal Penelitian

Keterangan September Oktober November Desember Januari Februari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3Survei PendahuluanLaporan Survei PendahuluanProposal

Seminar Proposal

Revisi SeminarPengambilan DataPengolahan Data AnalisisHasil PenelitianPenggandaan PenelitianUjian KomprehensifPerbaikan Skripsi

Page 16: Kinerja Keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

16

9. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Sebelumnya

B. Landasan Teori

C. Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

B. Lokasi Penelitian

C. Operasional Variabel

D. Data Yang Diperlukan

E. Metode Pengumpulan Data

F. Teknik Analisis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Page 17: Kinerja Keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

17

A. Hasil Penelitian

B. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 18: Kinerja Keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

18

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham. (2011). Analisis Kinerja Keuangan. Bandung : CV

Alfabeta.

Harahap, S.S. (2007). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Jhon et.al, (2007). Akuntansi Intermediate. Edisi kedua belas. Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Lungan, R. (2006). Aplikasi Statistika dan Hitung Peluang.Yogyakarta : Graha Ilmu.

Mukhadis, A. (2013). Evaluasi Program Pembelajaran Bidang Teknologi:Terminologi, Prosedur Pengembangan Program dan Istrumen. Malang: Bayumedia Publishing.

Munawir. (2007). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat.

Yogyakarta : Liberty

Prayoga,Reza. (2014). Analisis Kinerja Keuangan PT Pegadaian (Persero) berdasarkan KEPMEN BUMN Nomor 100/MBU/2002 Periode 2009-2012.Skripsi tidak diterbitkan.Bengkulu: Program Studi Manajemen,Universitas Bengkulu.

Rosidin,O.W. (2011). Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda. Skripsi tidak diterbitkan. Samarinda: Program Studi Manajemen, Universitas Mulawarman.

Sugiyono. (2009).Statistik Non Parametris. Bandung: CV Alfabeta.

Page 19: Kinerja Keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

19

Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-100/MBU/2002. Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Keuangan (2002) Jakarta : Kementerian BUMN.

Lampiran

Tata Cara Perhitungan Rasio keuangan pada BUMN Non Infrastruktur

1) Imbalan kepada pemegang saham (ROE)

ROE=L a ba S etelah P aja kModal Sendiri

x100 %

Page 20: Kinerja Keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

20

Tabel 1Skor Penilaian ROE untuk BUMN Infrastruktur

ROE (%) SkorNon Infra

15<ROE 2013<ROE<= 15 1811<ROE<= 13 169 <ROE<= 11 147,9<ROE<= 9 126,6<ROE<= 7,9 105,3<ROE<= 6,6 8,54 <ROE<= 5,3 72,5<ROE<= 4 5,51 <ROE<= 2,5 40 <ROE<= 1 2ROE< 0 0

Sumber : Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 (2002:1)

2) Imbalan investasi (ROI)

ROI= E BI T +P en y usu ta nCapital Employed

x100 %Tabel 2Skor Penilaian ROI untuk BUMN Infrastruktur

ROI (%) SkorNon Infra

Page 21: Kinerja Keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

21

18<ROI 10515<ROI<= 18 13,513<ROI<= 15 1212 <ROI<= 13 10,510,5<ROI<= 12 99 <ROI<= 10,5 7,57 <ROI<= 9 65 <ROI<= 7 53 <ROI<= 5 41 <ROI<= 3 30 <ROI<= 1 2ROI< 0 1

Sumber: Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 (2002:2)

3) Rasio Kas (Cash Ratio)

Cash Ratio=Kas+Bank+Surat berharga jangka pendekKewajiban Lancar

x100 %

Tabel 3Skor Penilaian Cash Ratio untuk BUMN Infrastruktur

Cash Ratio = x (%) SkorNon Infra

x > = 35 525 < = x < 35 415 < = x < 25 310 < = x < 15 25 < = x < 10 10 < = x < 5 0

Sumber : Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 (2002:3)

4) Rasio Lancar (Current Ratio)

Current Ratio= Aktiva LancarKewajiban Lancar

x 100 %

Tabel 4 Skor Penilaian Current Ratio untuk BUMN Infrastruktur

Skor

Page 22: Kinerja Keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

22

Current Ratio = x (%) Non Infra125 < = x 5110 < = x < 125 4100 < = x < 110 395 < = x < 100 290 < = x < 95 1x < 90 0

Sumber: Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 (2002:4)

5) Collection Periods (CP)

Collection Periods= Total Piutang UsahaTotal Pendapatan Usaha

x365 hari

Tabel 5Skor Penilaian CP untuk BUMN Infrastruktur

CP = X (hari) Perbaikan = x (hari)Skor

Non Infrax < = 60 x > 35 560 < x < = 90 30 < x <= 35 4,590 < x < = 120 25 < x <= 30 4120 < x < = 150 20 < x <= 25 3,5150 < x < = 180 15 < x <= 20 3180 < x < = 210 10 < x <= 15 2,4210 < x < = 240 6 < x <= 10 1,8240 < x < = 270 3 < x <= 6 1,2270 < x < = 300 1 < x <= 3 0,6300 < x 0 < x <=1 0

Sumber: Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 (2002:4)

6) Perputaran Persediaan (PP)

Collection Periods= Total PersediaanTotal Pendapatan Usaha

x365 hari

Tabel 6Skor Penilaian PP untuk BUMN Infrastruktur

PP = x (hari) Perbaikan (hari) SkorNon Infra

Page 23: Kinerja Keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

23

x <= 60 35 < x 560 < x <= 90 30 < x <=35 4,590 < x <= 120 25 < x <=30 4120 < x <= 150 20 < x <=25 3,5150 < x <= 180 15 < x <=20 3180 < x <= 210 10 < x <=15 2,4210 < x <= 240 6 < x <=10 1,8240 < x <= 270 3 < x <= 6 1,2270 < x <= 300 1 < x <= 3 0,6300 < x 0 < x <=1 0

Sumber: Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 (2002:5)

7) Perputaran Total Asset/Total Asset Turn Over (TATO)

TATO= Total PendapatanCapital Employed

x100 %

Tabel 7Skor Penilaian TATO untuk BUMN Infrastruktur

PP = X (hari) Perbaikan = x (hari)Skor

Non Infra120 < x 20 < x 5

105 < x < = 120 15 < x < = 20 4,590 < x < = 105 10 < x < = 15 475 < x < = 90 5 < x < = 10 3,560 < x < = 75 0 < x < = 5 340 < x < = 60 x < = 0 2,520 < x < = 40 x < 0 2

x < = 20 x < 0 1,5Sumber: Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 (2002:6)

8) Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Asset (TMS terhadap TA)

TMSterhadap TA=Total Mo dal SendiriTotal Asset

x 100 %

Tabel 8Skor Penilaian TMS terhadap TA untuk BUMN Infrastruktur

Page 24: Kinerja Keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

24

TMS thd TA (%) = xSkor

Non InfraX < 0 0

0 < = x < 10 410 < = x < 20 620 < = x < 30 7,2530 < = x < 40 1040 < = x < 50 950 < = x < 60 8,560 < = x < 70 870 < = x < 80 7,580 < = x < 90 790 < = x < 100 6,5

Sumber: Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 (2002:7)

Hasil perhitungan dari rumus tersebut merupakan tingkat prestasi dari

Badan Usaha Milik Negara pada aspek keuangan.Untuk memberikan

penafsiran terhadap tingkat prestasi aspek keuangan yang ditemukan

tersebut, maka menurut Sutrisno (2008:34) menyatakan bahwa untuk

dibandingkan dengan aturan kesehatan, maka aspek keuangan dibuat

ekuivalennya dengan cara membagi nilai kinerja ketiga aspek dengan bobot

kinerja aspek keuangan sebesar 70%, hasilnya merupakan kinerja aspek

keuangan yang telah ekivalen dengan kinerja ketiga aspek BUMN

Infrastruktur. Adapun nilai kinerja ketiga aspek yang dimaksud dapat

dilihat Tabel 9 berikut ini:

Tabel 9Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN untuk Seluruh Aspek

TingkatKesehatan Kriteria Tingkat Kesehatan Secara Keseluruhan

(Aspek Keuangan, Aspek Operasional dan

Page 25: Kinerja Keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

25

Aspek Administrasi)

SehatAAA > 95AA 80 < TS < 95A 65 < TS < 80

Kurang SehatBBB 50 < TS < 65BB 40 < TS < 50B 30 < TS < 40

Tidak SehatCCC 20 < TS < 30CC 10 < TS < 20C TS < 10

Sumber : Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 (2002:I-2)