kimia terapan

2
TUGAS KIMIA TERAPAN REVIEW JURNAL Reviewer : Restu Indah Larasati (4311413032) Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L. var. Ayamurasaki ) merupakan salah satu jenis ubi jalar yang semua bagian umbinya berwarna ungu dan pertama kali dikembangkan di Jepang. Ubi jalai ini memiliki warna ungu yang lebih pekat dan merata keseluruh bagian umbinya mulai dari kulit sampai dagingnya. Dengan demikian ubi jalar Ayamurasaki sangat potensial untuk dijadikan bahan baku antosianin. Antosianin adalah bagian senyawa fenol yang tergolong flavonoid. Antosianin bersifat polar sehingga dapat dilarutkan pada pelarut polar seperti etanol, aceton, dan air. Dalam penelitian (Yudiono, 2011) ekstraksi digunakan pelarut air karena lebih aman, murah, dan ketersediaanya melimpah. Namun bila dilihat tingkat polaritasnya antara antosianin sebagai zat terlarut dan air sebagai pelarut tidak seimbang. Pada penelitian (Yudiono, 2011) yaitu menggunakan metode ekstraksi Subcritical water. Berdasarkan penelitian ini, hasil yang di dapat yaitu bahwa dalam perlakuan berbagai suhu ekstraksi, pada suhu 115 0 C didapat total antosianin tertinggi (0,474 mg/g) dengan viskositas 3,07 mPas. Perlakuan berbagai pH pelarut pada pH 2 (suhu 115 0 C) didapat viskositas terendah (2,86 mPas) dengan total antosianin tertinggi (0,475 mg/g). Sehingga dapat dikatakan bahwa uji stabilitas antosianin dengan Rancangan Faktorial selama 15 hari pada pH 2 paling stabil. (Yudiono, 2011) Menurut penelitian (Sri Winarti, 2008) penelitian terhadap ekstraksi ubi jalar dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap I adalah ekstraksi zat warna ungu dari ubi jalar ungu dengan pelarut campuran air, ethanol dan asam asetat. Pada tahap I ini

description

kimia terapan

Transcript of kimia terapan

Page 1: kimia terapan

TUGAS KIMIA TERAPAN

REVIEW JURNAL

Reviewer : Restu Indah Larasati (4311413032)

Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L. var. Ayamurasaki ) merupakan salah satu jenis ubi jalar

yang semua bagian umbinya berwarna ungu dan pertama kali dikembangkan di Jepang. Ubi jalai ini

memiliki warna ungu yang lebih pekat dan merata keseluruh bagian umbinya mulai dari kulit

sampai dagingnya. Dengan demikian ubi jalar Ayamurasaki sangat potensial untuk dijadikan bahan

baku antosianin. Antosianin adalah bagian senyawa fenol yang tergolong flavonoid. Antosianin

bersifat polar sehingga dapat dilarutkan pada pelarut polar seperti etanol, aceton, dan air. Dalam

penelitian (Yudiono, 2011) ekstraksi digunakan pelarut air karena lebih aman, murah, dan

ketersediaanya melimpah. Namun bila dilihat tingkat polaritasnya antara antosianin sebagai zat

terlarut dan air sebagai pelarut tidak seimbang.

Pada penelitian (Yudiono, 2011) yaitu menggunakan metode ekstraksi Subcritical water.

Berdasarkan penelitian ini, hasil yang di dapat yaitu bahwa dalam perlakuan berbagai suhu

ekstraksi, pada suhu 1150C didapat total antosianin tertinggi (0,474 mg/g) dengan viskositas 3,07

mPas. Perlakuan berbagai pH pelarut pada pH 2 (suhu 1150C) didapat viskositas terendah (2,86

mPas) dengan total antosianin tertinggi (0,475 mg/g). Sehingga dapat dikatakan bahwa uji stabilitas

antosianin dengan Rancangan Faktorial selama 15 hari pada pH 2 paling stabil. (Yudiono, 2011)

Menurut penelitian (Sri Winarti, 2008) penelitian terhadap ekstraksi ubi jalar dilakukan

dengan dua tahap yaitu tahap I adalah ekstraksi zat warna ungu dari ubi jalar ungu dengan pelarut

campuran air, ethanol dan asam asetat. Pada tahap I ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap

(RAL) faktor tunggal dengan 3 kali ulangan, uji lanjut yang digunakan Uji Duncan (DMRT).

Penelitian tahap II yaitu stabilitas pigmen antosianin ubi jalar ungu terhadap pengaruh pH, kadar

gula, kadar garam, lama pemanasan, suhu pemanasan dan aplikasi untuk pembuatan jelly karagenan

dan agar-agar. Hasil penelitian tahap I perlakuan terbaik adalah pada perlakuan perbandingan air :

asam asetat : ethanol = 5 : 1 : 25 dengan pH pelarut 6,80 dan polaritas 32,77 menghasilkan ekstrak

warna dari ubi jalar ungu (konsentrasi antosianin) tertinggi yaitu 1,3170 mg/100gr. Hasil penelitian

tahap II, ekstrak warna dari ubi jalar ungu lebih stabil pada kondisi pH asam dari pada pH basa,

pada tahap ini stabil stabil untuk diaplikasikan pada pembuatan jelly dan agar-agar. (Sri Winarti,

2008)

Sumber :

Sri Winarti, U.S.D.A., 2008. Ekstraksi Dan Stabilitas Warna Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) Sebagai Pewarna Alami. Jurnal Teknik Kimia, 3(1): 207-14.

Yudiono, K., 2011. Ekstraksi Antosianin Dari Ubi jalar Ungu (Ipomoea batatas cv. AYAMURASAKI) Dengan Teknik Ekstraksi Subcritical Water. Jurnal Teknologi Pangan, 2(1): 1-30.

Page 2: kimia terapan