Kimia bahaya makanan kaleng
Click here to load reader
-
Upload
sandra-tifani -
Category
Documents
-
view
474 -
download
3
Transcript of Kimia bahaya makanan kaleng
• 41613010006
Sandra Tifani
• 41613010033
Ridho Saputra
• 41613010017
Mariyanto
Makanan kaleng adalah produk olahan pangan yang sudah
diawetkan agar tahan lama. Makanan dikalengkan secara
hermitis (penutupannya sangat rapat, sehingga tidak dapat
ditembus oleh udara, air, mikrobia atau bahan asing lain)
merupakan produk teknologi pengawetan yang sudah lama
dikenal
• Clostridium botulinum merupakan bakteri anaerob
penyebab penyakit keracunan. Botulin bersifat
neurotoksin, dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan
kematian
• Bisfenol A (BPA) adalah bahan yang dipakai pabrik
untuk menjaga kaleng agar terhindar dari karat dan
menjaga makanan agar lebih tahan lama. Bisfenol A
dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes,
penyakit hati dan impotensi. Dan bagi ibu hamil dapat
berisiko melahirkan bayi yang mengalami gangguan otak
dan perubahan perilaku.
• Flat Sour : permukaan kaleng tetap datar tapi produknya
sudah bau asam yang menusuk. Ini disebabkan aktivitas
spora bakteri tahan panas yang tidak terhancurkan selama
proses sterilisasi.
• Flipper : permukaan kaleng kelihatan datar, namun bila salah
satu ujung kaleng ditekan, ujung lainnya akan cembung.
• Springer : salah satu ujung kaleng sudah cembung secara
permanen, sedang ujung yang lain sudah cembung. Jika
ditekan akan cembung ke arah berlawanan.
• Soft Swell : kedua ujung kaleng sudah cembung, namun
belum begitu keras sehingga masih bisa ditekan sedikit ke
dalam.
• Hard Swell : kedua ujung permukaan kaleng cembung dan
begitu keras sehingga tidak bisa ditekan ke dalam oleh ibu
jari.
• Jangan mengkonsumsi makanan kaleng yang dicurigai sudah
menunjukkan tanda-tanda kerusakan, seperti kaleng
kembung, berkarat, penyok, dan bocor.
• Makanan dalam kaleng sebaiknya dipanaskan sampai
mendidih selama 10 menit sampai 15 menit sebelum
dikonsumsi.
• Bacalah label secara seksama dan perhatikanlah tanggal
kadaluwarsa. Demi keamanan, pilihlah produk yang belum
melampaui tanggal kadaluwarsa.
• Makanan kaleng yang sudah dibuka harus digunakan
secepatnya karena keawetannya sudah tak sama dengan
produk awalnya.
• Bila dicurigai adanya kebusukan, makanan kaleng tersebut
harus dibuang.