Kimia Analitik I-Golongan IIIB

14
Laporan Praktikum Kimia Analitik I “Reaksi Kation Golongan III B” Tanggal : 9 November 2011 Dosen : Drs. Sutanto, M.Si Ade Heri Mulyati, M.Si Disusun Oleh : Ellein Kurniasih ( 0621 100 72 ) KIMIA

Transcript of Kimia Analitik I-Golongan IIIB

Page 1: Kimia Analitik I-Golongan IIIB

Laporan Praktikum Kimia Analitik I

“Reaksi Kation Golongan III B”

Tanggal : 9 November 2011

Dosen :

Drs. Sutanto, M.Si

Ade Heri Mulyati, M.Si

Disusun Oleh :

Ellein Kurniasih ( 0621 100 72 )

KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PAKUAN-BOGOR

2011

Page 2: Kimia Analitik I-Golongan IIIB

Bab I

Pendahuluan

Dasar Teori

Kobalt adalah logam berwarna bu-abu seperti baja,bersifat sedikit

magnetis. Ia melebur pada suhu 1490oC. Logam ini mudah melarut dalam

asam-asam mineral encer :

Co + 2 H+ Co2+ + H2

Pelarutan dalam asam nitrat disertai dengan pembentukan nitrogen oksida :

3Co + 2 HNO3 + 6H+ 3 Co2+ + 2 NO + 4 H2O

Dalam larutan air kobalt secara normal terdapat sebagai ion kobalt (II),

Co2+,kadang-kadang khususnya dalam kompleks-kompleks,dijumpai ion

kobalt (III),Co3+. Kedua ion ini masing-masing diturunkan dari oksida CoO dan

Co2O3. Oksida kobalt (II)-kobalt(III),Co3O4 juga diketahui.

Dalam larutan air senyawa-senyawa kobalt (II),terdapat ion Co2+ yang merah.

Senyawa-senyawa kobalt(II) yang tak terhidrat atau tak

terdisosiasi,berwarna biru. Jika disosiasi dari senyawa-senyawa kobalt

ditekan,warna larutan berangsur-angsur berubah menjdai warna biru.

Ion kobalt (II) , Co3+ ,tidak stabil tetapi kompleks-kompleks stabil baik dalam

larutan maupun dalam bentik kering . Kompleks-kompleks kobalt (II) dan

dapat dioksidasikan dengan mudah menjadi kompleks-komples kobalt.

Page 3: Kimia Analitik I-Golongan IIIB

Mangan adalah logam putih abu-abu yang penampilannya serupa besi-

tuang. Mangan melebur pada suhu kira-kira 12500C. Mangan berekasi

dengan air hangat membentuk mangan (II)hidroksida atau hydrogen.:

Mn + 2 H2O Mn(OH)2 + H2

Asam mineral encer dan juga asam asetat melarutkannya dengan

mengahsilkan garam mangan (II) atau hydrogen :

Mn + 2 H+ Mn2+ + H2

Bila mangan terserang oleh asam sulfat pekat dan panas ,belerang dioksida

akan dilepaskan:

Mn + 2 H2SO4 Mn2+ + SO42- + SO2 + 2H2O

Enam oksida mangan dikenal orang,MnO, Mn2O3 , MnO2,MnO3, Mn2O7, dan

Mn3O4. Lima dari oksida-oksida ini mempunyai keadaan oksidasi +2 , +3 ,

+4 , +6 dan +7, sedang yang terakhir, Mn3O4,merupaka mangan (II)-

mangan (III) oksida , [MnO.Mn2O3]

Kation mangan (II) diturunkan dari mangan (II)oksida. Ia membentuk garam-

garam tak berwarna ,meski jika warna senyawa itu mengandung air

Kristal,dan terdapat dalam larutan , warnanya agak merah jambu,ini

disebabkan oleh adanya ion heksakuomanganat(II),[Mn(H2O)6]2+.

Ion mangan (III)tidaklah stabil ,tetapi beberapa kompleks yang mengandung

mangan dalam keadaan oksidasi +3,dikenal orang. Ia mudah direduksi

menjadi ion mangan (II). Meskipun ia dapat diturunkan dari mangan (III)

oksida,Mn2O3, yang terakhir ini bila direaksikan dengan asam

mineral,menghasilkan ion mangan (II). Jika asam klorida yang dipakai,khlor

timbul sebagai hasil sampingan :

Mn2O3 + 6 HCl 2 Mn2+ + Cl2 + 4 Cl- + 3 H2O

Dengan asam sulfat,terbentuk oksigen :

Page 4: Kimia Analitik I-Golongan IIIB

2Mn2O3 + 4H2SO4 4Mn2+ + O2 + 4SO42- + 4H2O

Senyawa-senyawa mangan (IV) , dengan kecuali mangan (IV) oksida

(mangan dioksida),MnO2 adalah tidak stabil,karena baik ion mangan(IV),

Mn4+ maupun ion manganat (IV)(atau manganit), MnO32- pekatatau asam

sulfat,mangan (IV) oksida menghasilkan masing-masing ion mangan (II) dan

gas khlor atau ion mangan (II) dengan gas oksigen:

MnO2 + 4 HCl Mn2+ + Cl2 + 2 Cl- + 2 Cl + 2 H2O

2 MnO2 + 2 H2SO4 2 Mn2+ + O2 + 2 SO42- + 2 H2O

Senyawa-senyawa mangan (IV) mengandung anion manganat (VI) MnO42-.

Ini stabil dalam larutan basa dan mempunyai warna hijau. Pada penetralnnya

terjadi reaksi disproposional,terbentuk endapan mangan dioksida dan ion

manganat (VII) permanganate :

3 MnO42- + 2 H2O MnO2 + 2 MnO4

- + 4 OH-

Jika mangan (IV) oksida diolah dengan asam,terbentuk ion-ion mangan(II).

Dengan asam sulfat,panas,terjadi reaksi :

2 MnO3 + 2 H2SO4 2 Mn2+ + O2 + 2 SO42- + 2H2O

Senyawa-senyawa mangan (VII) mengandung ion manganat(VII) atau

permanganate, MnO4-. Permanganat-permanganatalkali adalah senyawa-

senyawa yang stabil,yang menghasilkan larutan berwarna lembayung,yang

merupakan zat pengoksid yang kuat.

Zink adalah logam putih-kebiruan,logam ini cukup mudah ditempa dan liar

pada suhu 110-1500C . Zink melebur pada 410oC dan mendidih di 906oC.

Logamnya yang murni,melarut lambat sekali dalam asam dan dalam

alkali,adanya zat-zat pencemar atau kontak dengan platinum atau

tembaga,yang dihasilkan oleh penambahan beberapa tetes larutan garam

Page 5: Kimia Analitik I-Golongan IIIB

dari logam ini mempercepat reaksi. Ini menjelaskan larutnya zink-zink

komersial. Yang terakhir ini mudah larut dalam asam klorida encer dan asam

sulfat encer mengeluarkan hydrogen :

Zn + 2 H+ Zn2+ + H2

Pelarutannya akan terjadi dalam asam nitrat yang encer sekali,dimana taka

da gas yang dilepas.

4Zn +10 H+ +NO3- 4Zn2+ + NH2+ + 3H2O

Dengan bertambah pekatnya konsentrasi asam nitrat,akan terebentuk

dinitrogen oksida (N2O),nitrogen oksida (NO):

4 Zn + 10H+ + 2 NO3- 4 Zn2+ + N2O + 5 H2O

3 Zn + 8 HNO3 3 Zn2+ + 2 NO + 6 NO3- + 4 H2O

Asam nitrat pekat mempunyai pengaruh yang kecil terhadap zink,karena

rendahnya kelarutan zink nitrat dalam suasana demikian. Dengan asam

sulfat pekat,panas dilepaskan belerang dioksida :

Zn + 2 H2SO4 Zn2+ + SO2 +SO42- + 2 H2O

Zink juga larut dalam hidroksida alkali,dimana terbentuk

tertrahidroksozinkat(II):

Zn + 2 OH- + 2 H2O [Zn(OH)4]2- + H2

Zink membentuk hanya satu seri garam; dimana garam-garam ini

mengandung kation zink(II),yang diturunkan dari zink oksida,ZnO.

Page 6: Kimia Analitik I-Golongan IIIB

Bab II

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan :

Tabung reaksi

Pipet tetes

Penjepit kayu

Penangas air

Bahan yang digunakan :

Co2+

Page 7: Kimia Analitik I-Golongan IIIB

NaOH

NH4OH

KCN

KNO2

NH4CNS

Dimetilglikosima

Mn2+

K2HPO4

Zn2+

NH4Cl

K4

Bab III

Metode Kerja

Ion Kobalt (II) : Co2+

Dibubuhi NaOH 2 M tetes demi tetes

Dibubuhi NH3 2M. Endapan yang terjadi larut dalam garam

ammonium.

(bersifat alkali/netral) dibubuhi (NH4)2S. Endapan yang terbentuk

melarut dalam HNO3 pekat.

Page 8: Kimia Analitik I-Golongan IIIB

Dibubuhi KCN tetes demi tetes. Endapan yang terjadi larut

dalam kelebihan KCN.

Dibubuhi KNO2.

Dibubuhi Kristal NH4CNS.

Ion Nikel (II) : Ni2+

Dibubuhi NaOH

Dibubuhi NH3 tetes demi tetes hingga berlebihan.

(netral) dibubuhi (NH4)2S

(netral) dialiri H2S. Hanya sebagian NiS yang mengendap.

Dibubuhi KCN tetes demi tetes sampai endapan yang terbentuk

larut lagi.

(alkali) dibubuhi dimetilglioksima 1%

Ion Mangan (II) : Mn2+

Dibubuhi NaOH 2 M . Endapan yang terjadi dipengaruhi oleh

oksigen di udara.

Dibubuhi NH3 2 M tetes demi tetes. Endapan yang terbentuk

larut dalam garam ammonium.

Dibubuhi larutan (NH4)2S. Endapan yang terbentuk larut dalam

asam encer dan CH3COOH

Page 9: Kimia Analitik I-Golongan IIIB

Dibubuhi K2HPO4 0,5 M.

(bebas dari HCl) yang mendidih,dibubuhkan NaBiO3 dan sedikit

HNO3 2 M,encerkan dan biarkan mengendap.

Ion seng : Zn2+

Dibubuhi NaOH hingga endapan yang terbentuk larut kembali.

Dibubuhi NH3 2M hingga endapan yang terbentuk larut kembali.

(bersifat alkali atau netral) dibubuhi larutan (NH4)2S. Tambahkan

air,pusingkan dan cairan dipisahkan. Bubuhi beberapa tetes

HNO3 2 M pada endapan dan panaskan.

Dibubuhi NH4Cl lalu tambahkan K2HPO4 .

Dibubuhi K4Fe(CN)6 tetes demi tetes hingga berlebih.

Bab IV

Hasil Pengamatan

Ion Kobalt (II)

NaOH : Co(OH)2 + Na+ ( biru )

NH4OH : Co(OH)2 + NH3 ( biru )

KCN : Co(CN)2 + K+ ( endapan merah kecoklatan)

Page 10: Kimia Analitik I-Golongan IIIB

KNO2 : Co(NO3)2 + K+ ( endapan kuning )

NH4CNS : Co(CNS)2 + NH3 ( enadapn kuning

terang )

Ion Nikel (II)

NaOH : Ni(OH)2 + Na+ ( endapan hijau )

NH4OH : Ni(OH)2 + NH3 ( endapan hijau + gas )

KCN : Ni(CN)2 + K+ ( endapan hijau )

Dimetil glikosima :

Ion Mangan (II)

NaOH : Mn(OH)2 + Na+ (endapan putih)

NH4OH : NH(OH)2 + NH3 ( endapan putih + gas )

K2HPO4 : ( endapan putih )

Ion Seng

NaOH : Zn(OH)2 + Na+ ( endapan seperti gelatin

putih )

NH4OH : Zn(OH)2 + NH3 ( endapan putih + gas NH3 )

NH4Cl + K2HPO4 : Zn(NH4)PO4 ( endapan putih )

K4Fe(CN)6 : K2Zn3[Fe(CN)6]2 ( endapan putih )

Bab V

Pembahasan

Page 11: Kimia Analitik I-Golongan IIIB

Daftar pustaka :

Vogel,G.Shevla (revisi). 1990. Analisis Anorganik Kuantitatif Makro dan Semimikro.

Terjemahan L.Setiono,A. Hadyana P. Edisi Kelima. Jakarta : PT.kalman media

pustaka

Page 12: Kimia Analitik I-Golongan IIIB

Whitten,K.W., et. al. 2000. General Chemistry,with Qualitative Analysis. Edisi

Keenam. Saundres Collage Pubhlishing.

Ryan, L. 2001.Chemistry for You.London; Nelson Thorns

Ibnu, Sodiq. 2005. Kimia Analitik I. Malang: UM Press.

Nugroho, Rachmad. 2008. Diktat Analisis Kualitatif. Malang: FMIPA UM

Nugroho, Rachmad. 2008. Teori Penunjang Analisis Kuantitatif. Malang: FMIPA UM

Sutanto. dkk. 2011. Petunjuk Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik. Malang: FMIPA

UNPAK

Website:

http://chemistry.org

http://en.wikipedia.org

http://google.com