KIMIA
Click here to load reader
description
Transcript of KIMIA
PERCOBAAN VI
ALKOHOL, FENOL, ALDEHID DAN KETON
I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk membandingkan keasaman
alkohol dan fenol. Membandingkan kecepatan reaksi antara alkohol primer,
sekunder dan tersier dengan logam natrium, Mempelajari pembuatan ester,
Mempelajari reaksi substitusi elekrofilik pada fenol, Mempelajari reaksi
oksidasi aldehid dan keton, dan mempelajari uji iodoform.
II. TINJAUN PUSTAKA
Dalam kehidupan kita sehari-hari alkohol merupakan senyawa yang
sangat penting, hal ini karena dapat digunakan sebagai zat pembunuh kuman,
bahan bakar maupun pelarut. Dalam laboratorium dan industri alkohol
digunakan sebagai pelarut dan reagensia. Alkohol dapat membentuk ikatan
hidrogen antara molekul-molekulnya maupun dengan air. Hal ini dapat
mengakibatkan titik didih maupun maupun kelarutan alkohol dalam air cukup
tinggi. Selain dipengaruhi oleh ikatan hidrogen, larutan alkohol juga
dipengaruhi oleh panjang pendeknya gugus alkali, banyaknya cabang dan
banyaknya gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon. Separti air, alkohol
adalah asam atau basa sangat lemah. Pada larutan encer dalam air alkohol
mempunyai pKa yang kira-kira sama dengan pKa air, namun dalam keadaan
murni, keasaman alkohol jauh lebih lemah dari pada air. Hal ini disebabkan
karena alkohol mempunyai tetapan dielektrik yang rendah. Fenol merupakan
asam yang jauh lebih kuat daripada alkohol. Hal ini disebabkan karena anion
yang dihasilkan distabilkan oleh resonansi dengan muatan negative yang
disebar (delokalisasi) oleh cincin aromatik. Alkohol dapat bereaksi dengan
logam alkali (natrium atau kalium) menghasilkan alkoksida. Reaksi yang
terjadi adalah reaksi redoks. Makin besar gugus alkali (R-) makin berkurang
reaktifitasnya (Lister, 1999).
Alkohol dapat bereaksi dengan logam alkali (natrium atau kalium)
menghasilkan alkoksoada. Reaksi yang terjadi adalah reaksi redoks. Reaksi
antar alkohol dengan asam karboksilat atau turunnya akan menghasilkan ester
dan karboksilat, reaksi ini disebut revelsiebel (dapat bolak balik). Gugus
fungsi yang memiliki aldehid dan keton adalah letak karbonilnya. Pada
aldehid gugus terletak diujung, sedangkan pada keton gugus karbonil terletak
ditengah. Posisi gugus karbonol ini reatifitas aldehid lebih tinggi
dibandingkan keton (Syukri, 1999).
Dengan oksidator seperti pemanganat, pereaksi tollens atau pereaksi
fehling, gugus aldehid akan dengan mudah dioksidasi menjadi gugus
karboksilat. Reaksi iodofrom test merupakan reaksi yang juga spesifik bagi
senyawa karbonil, reaksi ini spesifik bagi aldehid dan keton yang mempunyai
gugus metalkarbonil, atau suatu alkohol yang dapat dioksidasi menjadi suatu
aldehid atau keton yang mempunyai gugus metil karbonil. Pereaksi unjuk uji
iodofrom ini terdiri dari larutan I2 dan NaOH (Brady, 2005).
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi, gelas
arloji, gelas ukur, pipet tetes, penangas air,.
B. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah 1 butanol,
NaOH 10 %, sikloheksanol, fenol, etanol, H2SO4 pekat, Na asetat
padat, amil alkohol, metanol, asam salisilat, KMnO4, dan formalin.
IV. PROSEDUR KERJA
I. Perbandingan keasaman alkohol dan fenol
1. Disiapkan 3 buah tabung reaksi, dan isi setiap tabung reaksi dengan
komposisi berikut :
Tabung I Tabung II Tabung III
1 mL 1-butanol 1 mL sikloheksanol 1 mL fenol
2 mL NaOH 10% 2 mL NaOH 10% 2 mL NaOH 10%
2. Dikocok setiap tabung reaksi, amati dan catat perubahan yang terjadi
II. Pembuatan ester
1. Disiapkan 3 buah tabung sebagai berikut :
Tabung I Tabung II Tabung III
1 mL etanol 1 mL amil alcohol 1 mL metanol
3 tetes H2SO4 pekat 3 tetes H2SO4 pekat 3 tetes H2SO4 pekat
Sedikit Na-asetat
padat
Sedikit Na-asetat
padat
Sedikit asam asilisilat
2. Ditutup setiap tabel dengan kapas kemudian panaskan dalam
penangas air selama 1 menit.
3. Setelah dingin, ditambahkan 1 mL air pannas kedalam setiap tabung,
dan cium bau yang dihasilkan.
III. Reaksi substitusi elektrofilik pada fenol
1. Dimaksukan 1 mL fenol kedalam tabung reaksi.
2. Ditambahkan beberapa tetes air brom kedalam tabung reaksi secara
berlahan-lahan sampai terbentuk endapan.
IV. Oksidasi aldehid dan keton dengan KMnO4 encer
1. Disiapkan 3 buah tabung reaksi, dan isi setiap tabung reaksi dengan
komposisi berikut
Tabung I Tabung II Tabung III
3 tetes KMnO4 3 tetes KMnO4 3 tetes KMnO4
1 mL formalin 1 mL formalin 1 mL formalin
2. Diamati dan catat perubahan yang terjadi.
V. Oksidasi aldehid dan keton dengan pereaksi tollens
1. Disiapkan 2 buah tabung reaksi. Isi masing-masing tabung dengan
0,5 mL larutan AgNO3.
V.HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
I. Perbandingan Keasaman Alkohol dan fenol
Tabung I Tabung II Tabung III
1 mL 1-butanol 1 mL sikloheksanol 1 mL fenol
2 mL NaOH 10% 2 mL NaOH 10% 2 mL NaOH 10%
Bergelembung, tidak
homogen atau tidak
larut
Warna keputih-
putihan, bergelembung
dan tidak larut
Tidak
bergelembung tapi
larut
II. penentuan ester
Tabung I Tabung II Tabung III
1 mL etanol 1 mL amil alkohol 1 mL etanol
3 tetes H2SO4 pekat 1 mL etanol 1 mL etanol
Sedikit Na-asetat
padat
Sedikit Na-asetat padat Sedikit Na-asetat
padat
Terbentuk endapan
putih
Terbentuk endapan
orange
2. Tidak ada penambahan dikedua tabung.
3. Tabung 1 baunya seperti bau balon tiup.
Tabung 2 baunya seperti bau durian.
III. Terbentuk reaksi : reaksi pada tabung I. CH3-CH2-OH + CH3 COONa
O
CH3+ H2O
O
O O
R1 – C – OH + R2 R2 – C – OR2 + H20
Subsitusi Elektrofilik Br – pada posisi orto – dan para-
OH OH
Br Br
+ 3 Br 2
Br
IV. Oksidasi Aldehid dan Keton dengan KMnO4 encer
Tabung I Tabung II
3 tetes H2SO4 3 tetes H2SO4
1 mL formalin 1 mL formalin
Berubah warna dari
warna ungu menjadi
coklat mengumpal
Tidak berwarna berbau
alkohol
2. Setelah ditambahkan larutan NH4OH perubahan warna putih susu pada kedua
tabung.
3. setelah ditetesi formalin bening hambar pada tabung II dan ada gumpalan
ditabung II.
Tabung I → warna awal hitam setelah dingin menjadi bening dan ada endapan.
Tabung II → tetap
V. Uji Udiform
Tabung I → kuning
Tabung II → Kuning
B. PEMBAHASAN
Pada percobaan praktikum ini dilakukan perbandingan keasaman alkohol dan
fenol dimana 1 mL butanol ditambah 2 mL NaOH 10 % dikocok dan dicampur
dalam tabung reaksi. Setelah dilakukan pengamatan dimana kedua campuran yang
diamati tersebut mengalami perubahan yaitu : pada lapisan bawah jernih dan pada
lapisan atas keruh.
Pada pembuatan ester dimana didalam 1 mL etanol ditambah 3 tetes H2SO4
pekat dan ditambah asetat padat dimasukkan kedalam tabung, ditutup dengan
kapas kemudian dipanaskan kedalam penangas air selama 1 menit. Setelah dingin,
tambahkan 1mL air panas kedalam tabung, dimana bau yang dihasilkan berbau
sangat menyengat.
Untuk reaksi subtitusi elektrofilik pada fenol, dimana 1 mL fenol dimasukkan
kedalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 12 tetes air brom kedalam tabung
reaksi secara perlahan-lahan sampai berbentuk endapan. Dimana endapannya
berbentuk bulat telur dan berwana orange.Pada pembuatan oksidasi aldehid dan
keton dengan KMnO4 encer, diisi tabung reaksi dengan 3 tetes KMnO4 ditambah
1 mL formalin, setelah dilakukan pengamatan ternyata ada terjadi perubahan
warna.
Pada oksidasi aldehid dan keton dengan peri Tollens, dimana tabung diisi
dengan 0,25 larutan AgNO3 ditambahkan dengan larutan NH4OH hingga larutan
jernih dan ditambahkan lagi 1 tetes formalin, dimana terjadi perubahan dari warna
ungu menjadi bening.
Dalam uju iodoform didih 2 tabung dengan masing-masing 1 mL air
ditambahkan 1 mL etanol kedalam tabung lain. Masukkan I2 padat kedalam setiap
tabung. Setelah dilakukan pengamatan ternyata tabung pertama mengalami
perubahan warna, dari warna coklat menjadi merah pada endapannya. Sedangkan
pada tabung kedua tidak terjadi perubahan warna titapi berbau alkohol.
VI. KESIMPULAN
Dari peercobaan yang telah dilakukan dapat dibuat suatu kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pada perbandingan keasaman olkohol dan fenol, tabung I ada tedapat
dua lapisan, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah. Ada lapisan atas keruh dan
lapisan bawah jernih. Pada tabung II juga sama dengan tabung I sedangkan
pada tabung ke III tidak ada terjadi perubahan sedikitpun, berwarna bening.
2. Pada pembuatan ester tabung I berbau sangat menyengat, pada tabung II
baunya tidak terlalu menyengat. Sedangkan pada tabung III berbau tidak
menyengat.
3. Pada reaksi subtitusi elektrofilik pada fenol menghasilkan endapan
berwarnaa orange.
4. Fenol merupakan asam yang jauh lebih kuat dari pada alkohol.
5. Pada uji iodofrom, tabung I terjadi endapan warna merah hati,
sedangkan pada tabung II menghasilkan endapan warna kuning.
DAFTAR PUSTAKA
Syukri, S., 1999. Kimia Dasar Jilid I. ITB : Bandung
Lister, Ted. 1991. Understanding Chemisry. Englan
Brady, James E. 2005. General Chemistry. New York