Kimfis Hal 13-16
-
Upload
nurul-amini -
Category
Documents
-
view
219 -
download
3
description
Transcript of Kimfis Hal 13-16
= (4.38)
Persamaan (4.38) merupakan ungkapan teoritis aturan Walden di mana dalam
bentuk empiriknya mengusulkan bahwa hasil dan mendekati konstan untuk
spesies solute yang sama dalam solven yang berbeda. Perbedaan derajat solvasi
dalam solven yang berbeda menyebabkan variasi jari-jari ionic efektif sebanding
dengan variasi viskositas; aebagai konsekuensinya, penyimpangan yang menyolok
dalam ‘aturan’ dapat terjadi.
4.2 Rasionalisasi Hubungan AntaraKonduktivitas Molar dengan
Konstentrasi Elektrolit
Ada tiga klasifikasi sifat penting yang dapat dibedakan, yaitu: dalam kasus
elektrolit kuat, dimana terjadi sissosiasi secara sempurna maka adanya variasi
konduktivitas terhadap konstentrasi dapat dirunut dari variasi interaksi antara ion-
ion oleh perubahan konsentrasi. Untuk elektrolit lemah, di mana terjadi dissosiasi
tidak sempurna maka perubahan konduktivitas dapat diperkirakan karena
pengaruh derajat dissosiasi elektrolit lemah tersebut yang semakin meningkat oleh
meningkatnya pelarutan. Untuk kondisi di mana ion-ion yang dihasilkan dari
suatu elektrolit kuat membentuk pasangan ion. Pembentukan pasangan ion ini
akan mengurangi spesies yang dapat menghantarkan listrik sehingga akan ditemui
fenomena dimana terjadi pengurangan harga konduktivitas dibandingkan jika
semua ion-ion tersebut tidak mengalami pembentukan pasangan ion.
Elektrolit yang Terdissosiasi Secara Sempurna
Onsager telah mencoba menformulasikan dan membuat taksiran
quantitative mengenai relaksasi dan efek elektroforensis. Karena kedua efek ini
merupakan fungsi dari sifat alamiah atmosfir ion, maka diharapkan ekspresi yang
dihasilkan dari teori Debye-Hǜckel akan memiliki hubungan formulasi yang
signifikan. Selama ini telah dikembangkan beberapa variasi dari bentuk awal
rumusan yang diturunkan oleh Onsager. Konduktivitass ion suatu spesies
kation dalam larutan yang sangat encer dari suatu elektrolit kuat dapat d
ekspresikan sebagai:
(4.39)
Di mana,
(4.40)
Sehingga, jika ka < 1 dan k diganti dengan persamaan (2.3) maka:
(4.41)
Dengan membuat ungkapan untuk dan dengan menambahkan dan akan
menghasilkan konduktivitas molar seperti pada prinsif Kohlrausch:
(4.42)
Dimana B merupakan factor pada persamaan Debye-Huckel. Untuk elektrolit
berbanding 1 : 1, q = 0,5 | | = | | = 1, sehingga untuk air sebagai solven pada
289 K dan menggunakan = 78,5 dan = 8,937. 10-4 kg m-1 s-1 (0,008937) poise),
persamaan (4.42) dapat dituliskan:
Sehingga
(4.43)
dalam satuan -1 m2 mol -1.
Secara umum dapat dituliskan:
(4.44)
Persamaan ini memiliki bentuk yang sama dengan hokum akar pangkat dua
empiric (persamaan 4.4) oleh Kohlrausch.
Gambar 4.1 Grafik data eksperimental konduktivitas molar versus akar pangkat
dua konsentrasi untuk natrium klorida dalam airpada 298 K.
Gambar 4.1 menunjukkan sampel variasi secara eksperimental penentuan
harga C sebagai fungsi untuk elektrolit 1 : 1. Hubungan Onsager dapat bekerja
baik hanya untuk elektrolit 1 : 1 pada konsentrasi kurang dari 0,001 M, deviasi
terjadi pada konsentrasi yang lebih tinggi yang disebabkan oleh pengabaian suku
yang lebih tinggi dalam persamaan limitnya. Secara teoritik slope Onsager dapat
dihitung dari persamaan (4.43) sebagai
(4.45)
Deviasi untuk elektrolit dengan valensi yang lebih besar terjadi konsentrasi yang
lebih rendah lagi. Elektrolit yang menghasilkan valensi satu atau lebih besar dari 4
menunjukkan deviasi yang negative. Hal ini menunjukkan adanya assosiasi
(penggabungan) ion dan deviasi negative ini berbeda dengan deviasi positif yang
dikarenakan kelemahan persamaan Onsager.
Penyusunan kembali persamaan (4.44) menghasilkan
(4.46)
Sheldlovsky mengamati bahwa harga yang dihitung menggunakan persamaan
(4.46) tidak konstan, tetapi kelihatan hamper linear dengan konsentrasi. Fungsi
ekstrapolasi liniernya:
Ketika diplot versus konsentrasi dan diekstrapolasikan terhadap konsentrasi nol
akan menghasilkan harga lebih lanjut. Harga ini dapat didefinisikan dalam
bentuk hubungan empiric
(4.47)
Dimana b merupakan konstanta empiric.
Penyusunan kembali persamaan (4.47) menghasilkan
(4.48)
Persamaan ini dapat bekerja baik untuk sejumlah elektrolit hingga konsentrasi 0,1
M.
Kesimpulannya, pada larutan ideal suatu elektrolit kuat, tidak
dipengaruhi oleh konsentrasi. Pendekatan terhadapkondisi ini diperoleh pada
larutan yang sangat encer seperti yang terlihat pada daerah AB dari grafik
versus pelarutan yang disajikan pada gambar 4.2 untuk natrium klorida dalam air
298 K. Di atas daerah AB penyimpangan dari keadaan ideal telah terjadi, karena
dengan meningkatnya konsentrasi, interaksi ion-ion dan ion-solven menjadi lebih
besar dan sangat mempengaruhi. Diatas daerah ini koevisien konduktivitas dapat
didefinisikan sebagai:
= (4.49)
Gambar 4.2 grafik konduktivitas molar versus pengenceran untuk elektrolit kuat
(NaCl) yang terionisasi secara sempurna dalam air pada 298 K.
Elektrolit yang Terdissosiasi Tidak Sempurna
Penggunaan secara eksperimental persamaan (4.4) dan (4.6) dari teori
Arrhenius memungkinkan ditentukannya konstanta dissosiasi walaupun kedua
persamaan didasarkan pada asumsi yang keliru. Meskipun dalam larutan encer,
ion0ion tidak bersifat sebagai solute ideal dan konduktivitasnya merupakan fungsi
konsentrasi. Pemikiran bahwa konstanta kesetimbangan yang ditentukan dengan
persamaan Arrhenius dapat baik digunakan adalah dikarenakan: pertama, interaksi
antar ion-ion kurang berarti dibandingkan pada elektrolit kuat; kedua, yang lebih
penting, adalah koreksi terhadap menggunakan persamaan Onsager dan
penggunaan koefisien aktivitas dari teori Debye-Huckel hamper saling
mengimbangi satu dengan yang lain.