Khotbah GRII 23 Nov

download Khotbah GRII 23 Nov

If you can't read please download the document

description

Khotbah GRII 23 Nov

Transcript of Khotbah GRII 23 Nov

Share Catatan Kotbah Pdt Ivan Kristiono, 23 November 2014 "Penderitaan karena Dosa & Ujian"23 November 2014 at 23:30Nats: Hakim-Hakim 6:1-4Kisah Gideon Hakim-Hakim 21:25Kesimpulan kitab ini Hakim-hakim adalah kitab saat org Israel masuk tanah perjanjian. Jaman besi ditemukan di jaman ini. Maka menjadi implikasi besar dalam dunia militer. Pedang besi bisa memenangkan peperangan. Banyak terjadi perzinahan rohani, jaman jatuh bangun, orang berdosa dipulihkan jatuh lagi. Banyak hakim, ada yang dikisahkan 1-2 ayat, ada yang diceritakan panjang. Apa maksud Tuhan meletakkan nama Hakim-hakim yang banyak? Hakim adalah the punisher. Dalam marvel comic : ada the punisher. Hakim adalah seperti demikian. Banyak hakim artinya, banyak sekali mereka dijajah. Mereka kenapa dijajah? Karena banyak berdosa. Setelah bertobat, jatuh bangun, berdosa lagi. Kitab Hakim-hakim menyatakan cinta kasih kedaulatan Allah. Keadilan Allah bukan berarti Allah tak lagi mengasihi kita. Petrus : dulu Tuhan pakai air memusnahkan bumi, Ia masih menyisakan api untuk musnahkan. Tuhan tidak kehilangan kasih setiaNya, Dia tak mau dikalahkan oleh kejatuhan manusia. Dalam dunia, manusia mungkin jatuh dalam dosa terus menerus, mungkin itu adalah sodara, istri, pasangan, rekan. Kita membimbing, tapi berdoa agar cinta kasih kita tak boleh habis. Bahkan Tuhan tunjukkan cinta kasihNya bagi pemimpin yang keluar dari masyarakat. Pemimpin walaupun bagus, tapi kalau pemimpin yg berasal masyarakat yang jatuh? Jean Jacques Rousseau berkata, Bagaimana pemimpin yg baik dapat keluar dari masyarakat yang korup? Bagaimana bisa? Kita terus berjuang , dimana tempat /institusi kita menjadi tempat berjuang melawan dosa. Yefta, bersumpah agar yang keluar dari rumahnya dipersembahkan bagi Tuhan. Simson nasir Allah, jadikan wanita kafir istri karena menurutnya itu baik dimatanya. Berdasarkan apa yang menurut pandangannya baik. Persis seperti ayat terakhir Hakim-hakim. Bagaimana dalam lingkaran ini bisa memunculkan hal yang berbeda? Maka harus ada yang kekal, yang infinit yang memimpin. Harus ada terobosan. Kenapa dari masyarakat yang kotor, bisa muncul pemimpin yang tidak kotor? Mungkin saja bisa. Karena ada Tuhan yang melampaui sejarah. Masyarakat yang buruk, memunculkan pemimpin tidak buruk, contoh : nabi Yesaya. Kitab Hakim-hakim menunjukkan dua hal ini,1. pemimpin ada penerobosan. Tapi kita juga harus berhati-hati karena: 2.kita jg berasal dari kebudayaan yg telah jatuh. Teriakan Hakim-hakim adalah kami butuh raja. Kalimat tersebut menutup kitab Hakim-hakim dan memulai kitab selanjutnya. Hakim-hakim butuh raja agar orang tidak semaunya sendiri. Dalam kitab Samuel dan seterusnya, kehadiran raja ternyata membuat dunia malah tambah kacau. Mungkin bukan raja yang dibutuhkan manusia. Dlm sepanjang samuel, Raja-raja dan Tawarikh, raja pertama Daud, kedua Salomo. Daud jadi standard pembanding raja-raja yang akan datang selanjutnya. Mengapa Salomo harus sebijak itu? Mengapa kerajaan Daud harus sekokoh itu? Ketika manusia jadi raja atas yang lain, dunia menjadi kacau. Daud tipologi Kristus, raja yang akan datang. Salomo typology raja yang bijaksana. Jika manusia dirajai oleh manusia (diri) sendiri = hancur. Jika manusia dirajai oleh Kristus = harmonis. Bayangkan jika setiap anggota keluarga tidak melakukan apa yang mereka mau. Mereka takut akan Tuhan, melakukan apa yang Tuhan mau maka Tuhan memberkati Negera dan bangsa. Pesan kitab Hakim-hakim: kalau tidak ada Kristus semua berjalan sendiri. Gideon dalam pasal 6, ketika bangsa Israel berbuat dosa, Tuhan menghukum. Pola Alkitab :ada dosa, ada hukuman yang dijatuhkan Tuhan. Dalam kitab suci ada banyak contoh. Ada kisah Elisa dan Gehazi bujangnya. Naaman hormati Elisa, Gehazi rasa mubazir dengan harta yang ditolak Elisa. Seorang yang cinta harta pakai nama seorang yg ternama. Elisa memiliki bnyak karunia kepekaan tajam yang menakjubkan seperti janji Tuhan memberi 2x lipat kuasa Elia pd Elisa. Maka Elisa tahu bujang ini bohong. Maka langsung kusta Naaman kena pada Gehazi. Dlm kitab suci, ada koneksi langsung antara tindakan berdosa dengan hukuman dari Tuhan. Kedokteran abad pertengahan memandang, sumber masalah manusia bukan cuma fisik. Fisik rohani emosi, saling mempengaruhi. Jadi Jika mereka sudah diagnosa, mereka tanya apakah jika sakit Berkelanjutan, dokter akan tanya ada dosa apa? Pola Alkitab tunjukkan ada hukuman Tuhan pada satu dosa spesifik. Ini tidak mengartikan Allah itu jahat. Justru menunjukkan Tuhan penuh cinta kasih, Tuhan mendisiplin orang yang dikasihinya (Ibrani). Ada kaitan antara dosa dan hukuman langsung dari Tuhan. Ayat lain juga sampaikan ada penderitaan yang bukan akibat dosa spesifik, tapi Tuhan mau uji, contoh Ayub. Jangan sembarangan menghakimi. Ayub berintegritas. Dalam Injil Yohanes ada seorang yang buta dari lahir. Pada masa Yohanes, ada teologi, ada tafsiran, dosa dikarenakan ada sesuatu yang terjadi di belakang. Tapi Yesus: orang ini buta supaya kemuliaan Allah dinyatakan. Ada penderitaan yang bukan berkorelasi dengan dosa. Jadi apa yang harus dilakukan seorang yang mengalami penderitaan? 1 . introspeksi diri di hadapan Tuhan? Adakah yg benar-benar sengaja? Terus hidup dalam dosa? Waktu kita mengalami kemalangan apakah mungkin kita berdosa? 2.jika ini ujian dari Tuhan, mari mohon kekuatan. Yang salah adalah, terbalik, salah tangkap. Waktu Tuhan menghukum, kita malah pikir Tuhan sedang menguji. Bagaimana bisa tahu? Ini pergumulan saudara masing-masing. Bijaksana adalah kemana pun Tuhan pergi, kita ikut. Dalam gereja ada banyak orang kita bisa belajar dari pergumulan mereka masing-masing. Dalam amsal, cara mendapat hikmat adalah berkumpul dengan orang yang berhikmat. Tahu dari manakah? Mana yang ujian mana yang dosa ? Bagaimana menghadapi orang lain yang berdosa? Yesus pernah menegur sekelompok orang yang ketika ada orang lain menderita, malah memusuhi. Yesus pernah berkata : "sangkamu 13 orang yg ketimpa menara lebih buruk? Kalau kamu tidak bertobat, kamu juga akan binasa." Kita harus mendampingi, menasihati orang yang dalam penderitaan. Penderitaan bisa alarm dosa, bisa juga ujian. Kalau saudara dijahati orang lalu org tersebut kena kanker, jangan hakimi dia, dan banggakan diri. Itu bukan urusan kita, kita cenderung suka keadilan brutal seperti itu. Layaknya sahabat, kita harus mendampingi. Ada korelasi langsung dan tidak langsung. Jika Tuhan menghukum, kadang kita tak tahu apakah sedang dihukum atau diuji? Daud berkata : apa saja boleh, mau dihukum atau diberkati, asalkan engkau yang melakukannya, jangan dibiarkan. Kadang-kadang Tuhan menghukum dan setelah itu direstorasi, luar biasa hasilnya. Israel berduka di pembuangan tidak bisa bernyanyi. Di babel tak ada ladang, tapi berkembang perdagangan. Orang tua menangis dan orang muda bersorak ketika melihat bait suci jadi setelah babel. Orang Israel dihukum tapi sekaligus dicintai. Jawaban Tuhan atas pertobatan israel: hakim-hakim 6:12 & 15 Hakim-hakim 6:15 Tetapi jawabnya kepada-Nya: "Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan aku pun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku." Jawaban Gideon kacau secara teologi. Konsepnya salah. Waktu Sadrakh Mesakh Abednego menjawab benar. Urusan bukan bisa atau tidak bisa tapi mau atau tidak mau. Tuhan berkata justru karena Aku menyertai engkau, engkau harus jadi orang yang gagah berani. Gideon minta tanda. Dibelakang ketakutan Gideon, Tuhan melihat yang lain, memunculkan keberanian Gideon. Psikologi modern, disuruh lihat kaca lalu self talk bisa, bisa, bisa! Kita tak bisa ingkari teori talenta dalam kitab suci. Mediokratic celebration, (Istilah Pdt Billy) karena tidak ada yg bisa dibanggakan, merayakan hal-hal yang gampang. Bukan tidak boleh, tapi cara Tuhan membangun hati Gideon: ayat 16, "tetapi Aku menyertai engkau, jangan takut dan gentar" Confident dikaitkan dengan calling. Paulus mengaitkan confident dengan calling. Surat paulus pada Jemaat Filipi. "buahku, lebih baik aku hidup dlm dunia ini utkmu." Paulus begitu konfiden bukan karena sudah sukses. Kalau panggilan sudah jelas, kita bisa lepas dari pengasihanan diri secara sempit. Berapa banyak diantara kita ditolak sudah mengasihani diri. Yang lebih parah, menolak dulu sebelum ditolak. Confident dibangun diatas calling. Keberanian Gideon karena Tuhan memanggil. Bayangkan kalau sodara kerja seorang programmer diminta perang. Maka disitu Gideon bilang pada Tuhan "minta tanda". Banyak orang Kristen tetapkan tanda yg salah. Tuhan tempatkan Firman-Nya, orang sekitar, dan gereja untuk membantu kita mengetahui kehendak Allah. Orang Kristen yang salah Tetapkan tanda sebenarnya tidak berani memilih, tidak bertanggung jawab dalam hidup ini. Gideon minta tanda karena pelayanannya lebih besar dari yang bisa dia tangani. Dia dari suku terkecil, kaum terkecil. Anak kecil bisanya kumpulkan dan suruh orang yang lebih kecil. Kalau kita lihat kitab suci, polanya seperti itu. Triple minority. Ternyata yang Tuhan pilih berkapasitas. Sodara bisa hebat di bidang masing-masing. Waktu sodara dipanggil, sodara akan diberi kesulitan yang lebih besar dari kapasitas saudara, agar bisa ketahuan siapa yang kerja yaitu Tuhan. Musa mau dibunuh Israel. Sodara boleh dilatih dengan baik, Daniel, Sadrakh, Mesakh, Abednego, Tuhan beri kesulitan lebih besar. Semua agar kita jangan sombong, tapi berkata bukan karena kami, tapi karena Tuhan yang memimpin. Jika saudara studi tentang senjata yang dipakai dalam kitab suci, aneh-aneh hasilnya. Tuhan pakai cara sendiri dan kemuliaanNya sendiri utk mencapai kehendakNya. Kita sama seperti Gideon yang diminta melakukan pekerjaan besar. Abdi Christ WhatsApp : 0813155970372