KHITBAH IDUL ADHA 1439 H - alittihad.or.id · perihal “Menapaki Jejak Menjadi Muslim”....
Transcript of KHITBAH IDUL ADHA 1439 H - alittihad.or.id · perihal “Menapaki Jejak Menjadi Muslim”....
1
2
KHITBAH IDUL ADHA 1439 H
المعليكمورحمةاهللوبركاتهالس اهللاكبراهللاكبراهللاكبر اهللاكبراهللاكبراهللاكبر اهللاكبراهللاكبراهللاكبر
و ر ي ب ك ك دم ح ال ا و ر ي ث هلل هد ح و اهللاا له ا ال ي ص ا و ة ر ك باهلل ان ح ب سا م زاه و هد ن جزاع ا و هد ب ع ر ص ن و هد ع و ق د ص اهللاا له ا هد ح و اب ز ح ا اهللو اهللاا له ا .ن و راف ك ال ه ر ك و ل و ن ي الد هل ن ي ص ل خ ماهياا اا دبع ن و ي هلل دم ح ل ا .دم لح ا هلل و ر ب ك ا هللا رب ك ا ء ا ب ن ع م ة ن ا ع ل ي الاذ ىا ن ع م م ان
ال م ل ه هللا اله ن ا ده ش ا .واء س ش ر ي ك ه د عب د ماح مناا ده ش ا و و ح هدامن د ي ىس ل ع ل ص ماهلل ا .هولسر و بعد:ن ي ع م ج ا ه ب ح ص و ه ل ىا ل ع و د ماح ا ام ا
ن و مل س مم تن ا و اا ناتو مت و ه ات ق ت قاات قوااهللح …ياي هاالن اس
Allahuakbar 3X Walillahilhamd
Masyiral Muslimin Wazumratal Mu’minin
Rahimakumullah
Sebagai pembuka pertemuan pagi ini, khatib
mengajak kaum muslimin-muslimat untuk senantiasa
bertakwa kepada Allah SWT, dengan cara memenuhi
apa saja yang menjadi perintah Allah dan menjauhi apa
saja yang dilaranganNya. Hanya dengan takwa itulah
3
kehidupan kita di dunia dan akhirat akan menjadi
selamat.
Allahuakbar 3X Walillahilhamd
Kaum muslimin Muslimat yang dirahmati Allah
Hari ini kita lebaran lagi, setelah dua bulan yang
lalu kita ber-idul fitri, kini kita beridul adha. Pagi-pagi
kita gemakan takbir, tahmid dan tahlil, kita pergi
menuju mushalla, tanah lapang, atau masjid, dengan
menundukkan wajah untuk mengungkapkan rasa syukur
mendalam kepada Yang Maha Kuasa.
Kiranya semua umat Islam mempunyai perasaan
yang sama, bahwa pada saat Idul Adha seperti pagi ini -
kita teringat tokoh yang sangat besar dalam dunia Islam,
ialah Ibrahim alaihi salam. Seorang Rasul Allah yang
menjadi bapak para Nabi, termasuk Nabi Muham-mad
saw. mempunyai garis keturunan kepadanya. Karena
begitu mulianya Ibrahim, shalawat yang kita baca selain
untuk Nabi Muhammad sekaligus juga untuk Nabi
Ibrahim dan keluarganya yang kita kenal dengan nama
shalawat Ibrahimiyah.
4
Firman Allah dalam al-Qur’an surat al-Baqarah
ayat 131, men-ceritakan tentang perintah Allah pada
Ibrahim, tentang Islam. Ayat tersebut berbunyi sebagai
berikut:
ال ع ال م ي ن )البقرة: تل ر ب ل م ا س ل م ق ال ا س ل هر به (131ا ذ ق ال Artinya: Ketika Allah, Tuhannya Ibrahim berfirman
kepadanya: “Tunduk patuhlah!”, Dia menjawab: “Aku
tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam”.
Ibnu Katsir dan Imam Jalalain mengemukakan
tafsir ayat ini bahwa nabi Ibrahim diperintah oleh Allah
untuk ikhlas (beramal) kepada Allah dengan tunduk dan
kepatuhan, sedangkan Qurais Syihab menafsirkannya
bahwa Ibrahim setelah menerima perintah ia lang-sung
menjawab dengan ucapan dan tindakan. Ini artinya
bahwa Islam itu tidak hanya sekedar Iman di hati dan
pernyataan lisan semata, akan tetapi Islam adalah iman
di hati, pernyataan dengan lisan dan amal perbuatan
yang nyata untuk menunjukkan kepasrahan dan
kepatuhan terhadap aturan Allah.
5
Berangkat dari gambaran tafsir ayat 131 surat al-
Baqarah se-bagaimana tersebut di atas, pada
kesempatan yang indah ini khatib akan membahas
perihal “Menapaki Jejak Menjadi Muslim”.
Allahuakbar 3X Walillahilhamd
Muslimin Muslimat yang berbahagia
Ayat di atas menunjukkan sebuah kisah bahwa
Nabi Ibraham yang diperintah oleh Allah untuk ber-
Islam, artinya untuk pasrah dan patuh kepada Allah
semata. Berkaitan dengan ini ada sebuah pertanyaan,
bukankah Nabi Ibrahim itu adalah orang yang sangat
pasrah dan patuh kepada Allah, bahkan sampai
diperintah untuk mengorbankan anak kesayangannya
saja dilakukan dengan penuh keridhaan, kenapa masih
diperintah untuk pasrah dan patuh?. Untuk menjawab
pertanyaan ini dapat dikemukakan keterangan Imam
Thabathaba’i, tentang tingkat keislaman seseorang.
Menurutnya setiap orang itu memiliki perbedaan tingkat
kepasrahan dan ketaatan terhadap aturan Allah SWT.
6
Tingkat pertama; seorang Muslim adalah orang
yang mene-rima, mematuhi perintah dan menjauhi
larangan dengan membaca dua kalimah syahadat, tidak
jadi persoalan penting, apakah iman sudah memasuki
hatinya atau belum. Maknanya bahwa siapa saja yang
mau mengucapkan dua kalimah syahadat sudah
termasuk golongan kaum muslimin demikian
pandangan Ahlussunnah.
Tingkat kedua; rasa iman dan kepasrahan hati
seorang muslim diikuti dengan amal-amal shalih,
sekalipun suatu waktu mungkin saja Ia berbuat
kesalahan. Pada tingkat ini orang sudah mempunyai
keyakinan yang penuh kepada hakekat agama, orang
merasa perlu terhadap kehadiran agama dan merasa
perlu pula untuk hadir sebagai pemeluk agama.
Tingkat ketiga; jiwa seorang muslim telah
dipenuhi oleh rasa iman, maka Ia akan mulai berakhlak
berdasarkan keimananya itu, akhirnya Ia mampu
menundukkan semua nafsu hewani, yaitu kecen-
derungan yang berlebihan terhadap godaan duniawi.
7
Pada tahap ini, seorang Muslim akan menyembah Allah
seakan melihatNya sekalipun Ia tidak melihatNya, Ia
pun senantiasa merasa selalu dilihat dan diawasi oleh
Allah dalam segala gerak-geriknya. Maka pada
tingkatan ini seorang muslim akan mengisi hidupnya
dengan keridhaan, kepasrahan, keteguhan hati,
kesabaran dalam mentaati perintah Allah, termasuk Ia
akan mencintai atau membenci sesuatu karena Allah
semata.
Tingkat keempat; merupakan kelanjutan tingkat
ketiga, pada tingkat ini seorang muslim benar-benar
merasakan bahwa kepemilik-an dan kekuasaan Allah
atas segala sesuatu. Maka seorang muslim sebenarnya
akan senantiasa merasa dalam genggaman kekuasaan
Allah, dan tidak sesuatupun dapat memiliki kecuali
karena Allah. Maka seorang Muslim pada tingkatan ini
merasa bukan apa-apa, karenanya Ia senantiasa tunduk
dalam kuasa Allah, maka seluruh gerak-geriknya,
seluruh langkahnya hanya mengikuti kemauan Allah
semata. Gambaran muslim pada tingkatan keempat ini
8
diwujudkan dalam bentuk doanya Nabi Ibrahim sebagai
berikut:
ل م ع ل ن امس ا راب ان او اج و ة ل ك ل م ذر يات ن ااماة مس م ن و ر ن اي ن ل ك ي م)البقرة: الت او ابالراح ا ن ت ن اا ناك ع ل ي ك ن او تب (121م ن اس
Artinya: Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang
yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah)
diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada
Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara ibadah
kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang.
Pada tahapan yang keempat inilah seorang
Muslim benar-benar menyadari tidak ada sesuatupun
yang luput dari Allah, dan tidak ada peristiwa apapun
tanpa seizin Allah, bahkan daun jatuh sekalipun
senantiasa dalam izin Allah. Karena itulah, mereka tidak
merasa berduka cita oleh sebab sesuatu hal yang dibenci
menimpa mereka, sehingga hidupnya hanya dipenuhi
dengan upaya mendekat dan berserah diri kepada yang
Maha Kuasa.
9
Allahuakbar 3X Walillahilhamd
Hadirin yang berbahagia
Untuk menjadi muslim yang sebenarnya memang
harus melalui tahapan-tahapan di atas, namun demikian,
hal itu tidaklah mudah untuk dilakukan. Banyak
godaannya, dan banyak pula rintangan yang
menghalanginya. Maka Ibadah haji seperti yang
dilakukan oleh saudara-saudara kita saat ini di Makkah
Mukaromah, sebenarnya merupakan tahapan bagi
seorang muslim untuk menapaki jejak para Nabi, para
shalihin, dan para muttakin menuju tahapan sebagai
muslim yang sebenarnya.
Pada hari tasyrek, jamaah haji sedang melempar
jumrah, pertanda seorang muslim harus melakukan
perlawanan terhadap godaan syetan. Seorang muslim
harus mampu mengalahkan perlawanan syetan
sebagaimana nabi Ibrahim pun juga mampu
mengalahkannya. Namun harus diingat, sekalipun
syetan mampu dikalahkan, mereka tidak akan mati,
suatu saat akan terus menggoda dan menggoda, maka
10
seorang muslim harus selalu waspada. Syetan dapat saja
datang dalam bentuk yang bermacam-macam; bisa
dalam bentuk sahabat, bisa dalam bentuk jabatan, istri,
anak, bahkan juga bisa dalam bentuk nafsu sendiri.
Itulah sebabnya, Haji mabrur dijanjikan surga oleh nabi,
karena kepribadian seorang haji mabrur sebenarnya
adalah pribadi-pribadi yang telah mampu mengalahkan
godaan syetan, pribadi yang mampu mencampakkan
sifat-sifat hewaniah dan menyerap sifat-sifat Ilahiyah,
karena hatinya mampu meninggalkan rumah-rumah
sendiri yang kotor dan beristirahat di rumah Allah yang
suci.
Bagi yang tidak berhaji, pada tanggal sepuluh
Dzulhijjah dan hari tasyrek, disunnahkan menyembelih
hewan kurban. Suatu ritual peribadatan yang merupakan
simbul perlawanan terhadap diri sendiri, perlawanan
terhadap egoisme, perlawanan terhadap sikap
mementing-kan diri sendiri. Maka hakekat kurban yang
sebenarnya adalah membuang segala sesuatu yang bisa
melemahkan keimanan, menyingkirkan segala sesuatu
11
yang menghalangi perjalanan iman dan Islam, mencabut
segala sesuatu yang menutupi telinga dan mata yang
mengakibatkan sulit mendengar kebenaran dan melihat
keagungan Tuhan, dan mengubur dalam-dalam segala
sesuatu yang menjadi peyebab melarikan diri dari
kebenaran Islam. Maka pribadi orang yang berkurban
adalah pribadi berbudi dan berperangai yang tunduk dan
patuh terhadap tuntunan Ilahi.
Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah
Mengakhiri khutbah ini, dapat dikemukakan
sebuah inti pem-bicaraannya sebagai berikut:
1. Tingkatan kemusliman seseorang antara satu dengan
yang lain berbeda, semuanya ditentukan oleh
bagaimana tingkat ketunduk-kan, ketaatan dan
kepasrahannya terhadap aturan atau syariat Allah.
2. Ibadah haji merupakan sebuah tahapan dan manhaj
atau cara dalam menapaki jejak para Nabi, shalihin,
dan muttakin untuk menjadi seorang muslim yang
sebenarnya, muslim yang taat, tunduk dan pasrah -
12
yang mampu mencampakkan sifat-sifat hewaniah dan
menyerap sifat-sifat Ilahiyah.
3. Untuk menjadi muslim yang sebenarnya, seseorang
harus melalui suatu tahapan demi tahapan, dari
tingkat bawah menuju tingkat di atasnya, melalui
latihan dan perlawanan terhadap semua peng-
halangnya yaitu syetan, baik syetan itu berada di luar
diri kita atau yang bersemayam didalam diri kita
sendiri.
Demikianlah para hadirin khutbah yang bisa
khatib sampaikan pada pertemuan kali ini, semoga ada
guna dan manfaatnya bagi kita semua untuk melangkah
menjadi seorang muslim yang sebenarnya. Akhir kata,
atas nama pribadi, keluarga, Pengurus MWC NU
Kecamatan Ngunut dan Ta’mir Masjid mengucapkan
“Selamat Idul Adha 1439 H” semoga kita menjadi
muslim yang mampu mewujudkan ketundukan dan
kepasrahan terhadap syariat Allah SWT, amiin.
Akhiru Qouli Haadza Istaghfiruu Rabbakum Innahu
kaana Ghafaara.
13
KHUTHAH TSANI
هللا كب راهللا كب راهللا كب را ا هللا كب راهللا كب راهللا كب ر
ا هللا كب راله الاهللو اهللا كب را هللا كب رو هللال مد ل
و ن عوذباهللا ل مدهلل نهو ن ست غفره ن ست عي و ن م ده روا ن فسن او ه ا يضللف ل ضلل هو ي هدىل هف ل ل هس يئ اتا عم الن ا دي
ه دا نم مد اهللو ا اله ال ه دا نل اع بدهو سا لع ل ولهاللهه او اهلل عب اد بعد: ها ا ا ج عي حبه و ا له وع ل م مد س يدن ا ي
ت ع ال ق ال . ون ت رح ل ع ل و ط اع ته اهلل بتقو ى الله :و ن فس إنت ه ئ ل لواو نوا آ الذي ت سليم ايص لون ع ل النبي اأ ي ه ا ع ل يهو س لموا
حبها ج عي لع ل س يدن ام مدو ع ل ا لهو اهلل0اللهه سبح ان الع ل الع رشالع ظي ا ل مدللهه ب ن سئ ب . و ع ائ مي ح ت ب و ل
ل ن ت د ع ل اث كل و س ل بر كل و الغ ني م ال غفر ت ذ ن ب ا اض االق ض يت ل هي ا ح ت هو ل ه االف ر اا ح ه اي غ ف رت هو ل
ي ان بال ن ا ي انو السل مو ا حيي بال ع لن ا الله ا . ما للهه الراحي و السل ال ات ا للهه اخشرن اب ن ابس ت و ا ع لن ابالستق ا الهالاهللا أ هلل
ح ق او م م ن اال ق ا لاهللله اهللعليهوسل .ا لله سو ق ن اد ا
14
تن اب ه.ي اا هللي ا ق ن اا و ا ن االب اطل ب اطل ا ي ااهللي ااتب اع ها للهه حن او ذ ا و ا ا عي حي . ب ن اه بل ن ا ا ا.ي تن اق رة ع لن اللمتقي ا و ا
ن ا ا و ل سلم يتن اا ذ و ل سلم ي ع لن ا ب ن او ا الت و ابالرحي ا نت ن اان ن او تبع ل ي ن اس
ن اتو المسلمي و المسلم اتا للهه اغفر ني و المؤ ه للمؤ ن ا ل حي اي بر ح ت و ب ره ا ب ره ا ب ا غ ا و ال ض ق ش ا و ات ا ح و ال ا
و فال ن ي اح س ن آتن افالد . بنا .خر الرحي النا و قن اع ذ اب ةح س ن الع ل سوال ات ن سئ ال ات و ن عوذب حس ن سئ ل و الع افي فو
م مدو ع ل ل اهللع ل يس يدن ا و الدن ي او الخر ة و ي الهفالد حبه الع ال مي .و وسل وال مدهلل ب
ر اهلل ي أ و ي ن ه ع عب اد اهللان بالع دلو الحس انو اي ت اذىالقرب ا ف اذكروا ت ذ كرون ل ع ل و الب غ ي عظ ر و المن هلل الع ظي الف خش ا
دك و ل ذكراهللا كب ي روهع ل نع مهي ذكرك و ا والسهلمعلي وحاهللوبركاته
15
PENGURUS MAJELIS WAKIL CABANG
NAHDLATUL ULAMA (MWC NU)
KECAMATAN NGUNUT
MENGUCAPKAN
SELAMAT IDUL ADHA 1439 H.
SYURIYAH
KH. AHMAD SHODIQ K. KHOIRUL ANAM Rois Katib
TANFIDZIYAH
Drs. ZAENAL FANANI KOMARODIN, M.Pd.I.
Ketua Sekretaris