kewirausahaan

13
KEWIRAUSAHAAN EKU 300 SAP 2 Oleh , Nama Kelompok : 1. Ni Luh Tiwi Hari Cahyani (1306205153) 2. I Nyoman Padma Widyantara (1306205167)

description

kewirausaaan

Transcript of kewirausahaan

Page 1: kewirausahaan

KEWIRAUSAHAAN EKU 300

SAP 2

Oleh ,

Nama Kelompok :

1. Ni Luh Tiwi Hari Cahyani (1306205153)

2. I Nyoman Padma Widyantara (1306205167)

SEMESTER GENAP

REGULER

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2014

Page 2: kewirausahaan

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

rahmat beliau, kami dapat menyelesaikan paper ini. Terimakasih untuk bapak dosen

pembimbing mata kuliah perilaku keorganisasian karena berkat bimbingan bapak

paper kami dapat terselesaikan.

Kami mohon kritik dan saran yang membangun dari bapak dosen maupun

pembaca jika ada kesalahan pada paper yang kami buat agar nantinya kami tidak

mengulangi kesalahan yang sama.

Denpasar, 15 Februari 2015

Penulis

2

Page 3: kewirausahaan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………..2

DAFTAR ISI……………………………………..……………………...………...3

PEMBAHASAN…………………………………………………………………...4

1.1 Indeks Kewirausahaan…....….……………….………….……………….....41.2 Analasis Industri/Karir/Pekerjaan Wirausaha.….…… ……………………..……..51.3 Analisis SWOT Diri Sendiri...…………………………...………………………7

SIMPULAN………………………………………………………………….........10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...……...10

3

Page 4: kewirausahaan

PEMBAHASAN

1.1 Indeks kewirausahaan

Delapan indeks yang harus dikembangkan oleh seorang wirausaha adalah kebiasaan

yang bersifat produktif. Kebiasaan tersebut adalah :

a) Proaktif

Bertindak proaktif yakni mengambil tindakan sebelum sebuah kejadian yang tidak

dikehendaki muncul. Denga kata lain orang-orang yang proaktif selalu

mengantisipasi hal-hal yang akan terjadi dan cepat mengambil tindakan

penyelamatan.

b) Bermula dari ujung pemikiran (Goal Oriented)

Supaya mampu berorientasi pada tindakan, manusia harus mengenal dan paham

betul situasi yang dihadapi. Harus mengenal lingkungan (pasar), produk yang

ditangani, pasar dan konsumen, harga, lokasi, siklus ekonomi, latar belakang

suatu keadaan dst.

c) Mendahulukan hal yang utama

Seseorang harus fokus pada hal-hal yang urgent dengan membuat prioritas dan

menyadari bahwa tidak semua hal dikategorikan urgent. Demikian pula kita tidak

bisa mengatasi semua masalah. Selesaikan masalah tertentu yang bisa

diselesaikan dan lainya akan mengikuti

d) Berfikir dan bertindak Win/Win

Manusia efektif akan selalu bersikap win-win. Mereka berusaha agar semua pihak

mencapai kondisi akhir yang baik. Mereka menyadari bahwa menang sendiri

dapat bersifat destruktif karena hal itu hanya menghasilkan pihak yang kalah dan

akhirnya akan memunculkan perasaan bermusuhan dan perasaan buruk lainya,

seperti merasa dirugikan, dikalahkan, diperlakukan kurang adil, dan rasa

permusuhan. Pola berpikir win-win akan membantunkita menciptakan kerja sama.

e) Cari tahu dulu untuk memahami, baru dipahami

Seorang wirausaha harus memiliki keterbukaan (open mind) untuk

mendengarkan, tidak menolak, tidak berargumentasi, tidak melawan atas apa yang

4

Page 5: kewirausahaan

mereka dengar dari pihak lain. Yang perlu dikembangkan adalah kebiasaan

mendengarkan dengan saksama dan memikirkannya. Dengan kata lain, ada usaha

untuk menematkan diri kita pada posisi orang lain.

Sebagai contoh, seorang wirausaa dalam bidang catering suatu ketika mendapat

masalah tidak dapat memasok makanan pada waktu yang disepakati. Di lain pihak

klien sudah sangat membutuhkannya. Sebagai pengusaha catering, kita perlu

mendengakan lebh dahulu keinginan klien. Setelah itu carilah jalan untuk segera

menyeleaikan. Misalnya mencari rekan usaa lain yang bisa memasok makanan itu

kendatipun kita harus menombok. Merugi sesaaat, tapi kita tetap menjadi mitra

usaha yang baik untuk jangka panjang, dibicarakan positif, dan tidak kehilangan

pelanggan rutin.

f) Sinergi

Sinergi yang efektif sangat bergantung pada komunikasi. Seringkali seseorang

tidak mau dan tidak mampu mendengarkan juga merespon lawan. Kooperatif

(kerjasama) dan komunikasi adalah dua kaki dari hubungan yang bersinergi.

g) Menajamkan ketahanan, fleksibilitas, dan kekuatan

Upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk melatih ketahanan, fleksibilitas dan

kekuatan adalah memberi makan jiwa melalui kegiatan spiritual, hidup yang

seimbang, melakukan meditasi atau bisa juga dengan membaca buku self help

yang membangkitkan semangat atau mendengarkan music dengan kata-kata

menggairahkan.

h) Menemukan keunikan pribadi dan membantu orang lain menemukannya

Menemukan keunikan berarti mengenal potensi yang dimiliki, yang tersebar pada

empat elemen utama, yaitu pikiran (mind), tubuh, hati dan jiwa. Jika pikran terus

dikembangkan dan visi yang hebat dapat dirumuskan, maka hal tersebut dapat

memampukan seseorang untuk mengembangkan potensi terbesar seseorang,

lembaga, atau perusahaa. Itulah lentera jiwa.

1.2 Analasis industri/karir/pekerjaan wirausaha

Menjadi wirausaha berarti berkarir dengan kreatifitas dan cerdik menghadapi berbagai

tekanan dan serangan dengan cara menjadi :

5

Page 6: kewirausahaan

a. Wirausaha yang kreatif, yakni meluncurkan produk yang belum pernah dibuat di

pasar. Memecahkan permasalahan masyarakat dengan memperkenalkan produk

atau jasa baru yang terus menerus diperbarui. Tidak harus menjadi penemu

(inventor) tetapi wirausaha dapat menjembati penemu dengan pasar, memberi

arahan pada para penemu dan mengemasnya sebagai produk komersial yang

harganya terjangkau dan menjadikannya digemari konsumen

b. Menjadi pemimpin bukan peniru. Pemimpin pasar adalah orang yang disegani dan

selalu menjadi benchmark, brand nya menjadi sangat kuat dan menjadi legend.

Seseorang bisa saja meniru tapi peniru tidak bisa membuat sesuatu yang lebih

bagus seperti sang pelopor.

c. First Mover Advantage. Memiliki keuanggulan sebagai the first mover, yakni

mereka yang merintis akan menjadi market leader dan selalu siap dengan gagasan

baru.

d. Persaingan akan membuat jalan yang dilewati seorang wirausaha menjadi

semakin sempit dan banyak jalan yang semula terbuka lebar, kelak akan di tutup

oleh pesaing-pesaing baru. Oleh karena itu, di butuhkan kreativitas. Kreativitas

juga berarti mencari cara atau jalan keluar baru, membuka terobosan-terobosan,

dan menciptakan perbedaan-perbedaan yang menonjol dan di sukai pasar.

e. Risiko adalah bagian dari kehidupan seseorang wirausaha sehari-hari. Resiko itu

berujung pada aspek finansial yang dapat mematikan usaha, yang tidak bisa di

atasi, bahkan dapat merusak reputasi dan kepercayaan. Hanya manusia kreatif

yang dapat lolos dari bencana dan kerugian. Kreativitas membuat seseorang

mampu menembus pintu –pintu baja kesulitan .

f. Kreativitas menghubungi titik-titik yang terpisah dan terisolasi. Orang yang kratif

mampu menyatukan “mozaik” yang menjadi sebuah kode rahasia yang

mengandung arti untuk membuka pintu rahasia kesulitan.

Kreativitas itu selalu beranjak dari sebuah ide yang muncul dari pengamanan

terhadap keadaan sehari-hari di sekeliling kita. Contoh nya : Pada awal tahun

1980-an, seseorang mantan pegawai PT Pertamina yang melihat banyak orang

asing yang tidak berani minum dari air keran di hotel-hotel di Indonesia. Padahal

di luar negri, air keran bisa langsung di minum. Mereka merasa air kita tidak

6

Page 7: kewirausahaan

higenis dan mengandung banyak bakteri yang mematikan. Setelah pensiun dari

PT Pertamina, Tirto Oetomo segera membangun usaha air yang layak diminum

dalam kemasan. Sasaran awalnya adalah orang-orang asing yang berkunjung ke

Indonesia. Air minum dalam kemasan buatannya dikenal sebagai air minum

terbesar di Indonesia yaitu Aqua. Dengan kretifitasnya Aqua berhasil

menggantikan ceret-ceret yang biasa dipakai di rumah-rumah dan konsumen

dapat langsung mengonsumsi tanpa harus memasaknya terlebih dahulu. Aqua

sekarang tumbuh menjadi perusahaan besar dan ratusan merk sejenis beredar di

pasar. Semua itu dimulai dari manusia kreatif yang melihat celah di pasar dan

mau mengormersialisasikannya dan menanam risiko.

1.3 Analisis SWOT diri sendiri

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk

mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),

dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor

itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan

threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau

proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang

tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara

menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,

kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah

bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang

(opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang

mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya

bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan

terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu

membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Strenghts (kekuatan) adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari

organisasi atau program pada saat ini. Strenght  ini bersifat internal dari organisasi atau

sebuah program. Contoh :

7

Page 8: kewirausahaan

1. Jumlah anggota yang lebih dari cukup (kuantitatif)

2. Berpengalaman dalam beberapa kegiatan (kualitatif)

3. Proses pembuatan

4. pencarian bahan 

5. dan lain - lain

Weaknesses (Kelemahan) adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan

dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak dimiliki oleh

organisasi. Kelemahan itu terkadang lebih mudah dilihat daripada sebuah kekuatan,

namun ada beberapa hal yang menjadikan kelemahan itu tidak diberikan solusi yang tepat

dikarenakan tidak dimaksimalkan kekuatan yang sudah ada. Contoh :

1. Kurang terbinanya komunikasi antar anggota

2. Jaringan yang telah terbangun tidak dimaksimalkan oleh seluruh anggota.

3. Lamanya proses pembuatan

8

Page 9: kewirausahaan

Opportunity (kesempatan) adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan

memberikan kesempatan bagi organisasi atau program kita untuk

memanfaatkannya. Opportunity tidak hanya berupa kebijakan atau peluang dalam hal

mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi bisa juga berupa respon masyarakat atau isu

yang sedang diangkat.

Contoh :

1. Jumlah produksi yang ada di pasaran

2. Tingkat kualitas barang yang di produksi

Threat (ancaman) adalah factor negative dari lingkungan yang memberikan hambatan

bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi dan program. Ancaman ini

adalah hal yang terkadang selalu terlewat dikarenakan banyak yang ingin mencoba untuk

kontroversi atau out of stream(melawan arus) namun pada kenyataannya organisasi

tersebut lebih banyak layu sebelum berkembang.

Contoh :

9

Page 10: kewirausahaan

1. Barang yang di produksi sudah banyak

SIMPULAN

Seorang wirausaha harus memiliki kebiasaan sifat produktif juga kretif dengan merencanakan

dahulu segala sesuatu sebelum dilakukan. Agar terhindar dari kemungkinan resiko terburuk.

DAFTAR PUSTAKA

Modul Kewirausahaan untuk Program Strata 1.2010.Rhenald Kasali,dkk.hikmah

http://malidgarkasaa.blogspot.com/. Diakses 12 Februari 2015

10