KEWENANGAN PENGUJIAN MATERI KETETAPAN … awal.pdf · HAL BERTENTANGAN DENGAN UNDANG- ... Masalah...

15
i SKRIPSI KEWENANGAN PENGUJIAN MATERI KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT DALAM HAL BERTENTANGAN DENGAN UNDANG- UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DEWA GEDE ARI YUDHA BRAHMANTA NIM: 1116051029 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

Transcript of KEWENANGAN PENGUJIAN MATERI KETETAPAN … awal.pdf · HAL BERTENTANGAN DENGAN UNDANG- ... Masalah...

i

SKRIPSI

KEWENANGAN PENGUJIAN MATERI KETETAPAN

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT DALAM

HAL BERTENTANGAN DENGAN UNDANG-

UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 1945

DEWA GEDE ARI YUDHA BRAHMANTA

NIM: 1116051029

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

ii

KEWENANGAN PENGUJIAN MATERIKETETAPAN

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT DALAM

HAL BERTENTANGAN DENGAN UNDANG-

UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 1945

Skripsi ini dibuat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Pada Fakultas Hukum Universitas Udayana

DEWA GEDE ARI YUDHA BRAHMANTA

NIM: 1116051029

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

iii

Lembar Persetujuan Pembimbing

SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI

PADA TANGGAL 3 AGUSTUS 2015

Pembimbing I

Prof. Dr.I Made Subawa, SH.,MS

NIP: 19560425 198503 1 003

Pembimbing II

Nyoman Mas Ariyani, SH.,MH

NIP: 19790829 200312 2 001

iv

SKRIPSI INI TELAH DIUJI

PADA HARI/TANGGAL KAMIS, 20 AGUSTUS 2015

Panitia Penguji Skripsi

Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana

Nomor: 0770/UN14.E/IV/PP/2015 Tanggal 11 Agustus 2015

Ketua : Prof. Dr. I Made Subawa, SH.,MS (.....................)

NIP: 19560425 198503 1 003

Sekretaris : Nyoman Mas Ariani, SH.,MH (.....................)

NIP: 19790829 200312 2 001

Anggota :1. Dr. Gede Marhaendra Wija Atmaja, SH.,M.Hum (.....................)

NIP: 19581115 198602 1 001

2. Komang Pradnyana Sudibya, SH.,M.Si (.....................)

NIP: 19580505 198303 1 004

3. Ni Luh Gede Astariyani, SH.,MH (.....................)

NIP: 19760319 199903 2 002

v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan hasil karya

asli penulis, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar

kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun, dan sepanjang pengetahuan

penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh penulis lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini

dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila Skripsi ini terbukti merupakan duplikasi ataupun plagiasi dari hasil

karya penulis lain dan/atau dengan sengaja mengajukan karya atau pendapat yang

merupakan hasil karya penulis lain, maka penulis bersedia menerima sanksi

akademik dan/atau sanksi hukum yang berlaku.

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat sebagai pertanggugjawaban ilmiah

tanpa ada paksaan maupun tekanan dari pihak manapun juga.

Denpasar, 3 Agustus 2015

Yang menyatakan,

(Dewa Gede Ari Yudha Brahmanta)

NIM. 1116051029

vi

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida

Sang Hyang Widhi Wasa, berserta seluruh manifestasinya karena atas berkat,

rahmat serta karunianyalah, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul “KEWENANGAN PENGUJIAN MATERI KETETAPAN

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT DALAM HAL

BERTENTANGAN DENGAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA

REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945”. Skripsi ini disusun dalam rangka

untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas

Udayana.

Pembuatan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis tak lupa mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam

proses penyelesaian skripsi ini baik berupa bimbingan, arahan, saran dan

dukungan teknis maupun moril. Pada kesempatan ini penulis ingin meyampaikan

ucapan terima kasih setulus-tulusnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. I Gusti Ngurah Wairocana, SH.,MH, Dekan Fakultas

Hukum Universitas Udayana.

2. Bapak I Ketut Sudiarta, SH.,MH, Pembantu Dekan I Fakultas Hukum

Universitas Udayana.

vii

3. Bapak I Wayan Bela Siki Layang, SH.,MH, Pembantu Dekan II Fakultas

Hukum Universitas Udayana.

4. Bapak I Wayan Suardana, SH.,MH, Pembantu Dekan III Fakultas Hukum

Universitas Udayana.

5. Bapak Anak Agung Gede Oka Parwata, SH,.Msi, Ketua Program Ekstensi

Fakultas Hukum Universitas Udayana.

6. Bapak Anak Agung Ketut Sukranatha, SH.,MH, Sekretaris Program

Ekstensi Fakultas Hukum Universitas Udayana.

7. Bapak Prof. Dr.I Made Subawa, SH.,MS, Pembimbing I yang

memberikan bimbingan serta wawasan lebih luas kepada penulis dalam

penulisan skripsi ini.

8. Ibu Nyoman Mas Ariyani, SH.,MH, Pembimbing II yang telah banyak

memberikan arahan dan telah menyediakan waktunya untuk membimbing.

9. Ibu Anak Agung Sri Utari, SH.,MH Pembimbing Akademik yang sabar

dan penuh tanggung jawab membimbing selama menempuh perkuliahan

di Fakultas Hukum Universitas Udayana.

10. Bapak/Ibu dosen pengajar dan Pegawai Tata Usaha di Fakultas Hukum

Universitas Udayana yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan kepada

Penulis dan kemudahan administrasi selama mengikuti perkuliahan.

11. Orang Tua Penulis Dewa Bagus Ketut Bawa, dan Sang Ayu Putri Asih,

Adik Penulis Dewa Made Ari Yudha Praditya, dan keluarga besar Penulis

yang begitu perhatian dan telah memberikan dukungan moril dan doa

viii

restu dalam menyelesaikan kuliah di Fakultas Hukum Universitas

Udayana.

12. Seluruh kawan-kawan Himpunan Mahasiswa Program Ekstensi (HMPE)

Fakultas Hukum Universitas Udayana, Darya Wirawan, Anton Dinata,

Cok Wis, Wahyu Widiartana, Adyt Dimas, Gund De Surya, Gandi Arie

Krisnha, Yogi Indra, Wisnu Wisesa, Bram Rendrajaya, Eddy B. Giri,

Gung Wah Ello, Bagus Dian Ananta, Aryantha Wira, Bayu Anggara,

Gung Adi, Herda, Dede Pasek, Adi Surya, Adi Witra, Dimas, Windu,

Hendra, Ican Armani, Gus Gandi, Indra W., Hendra Pranata, Fajar,

Gitarus, Tya Prameswari, Risma, Wulan Yulianita, Sintya DW, Sonia,

Hanna Ndun, Cindi Gitasmara, Mas Rahadianti, dan lain-lain

13. Kawan-kawan mahasiswa Program Ekstensi Fakultas Hukum Universitas

Udayana 2011 (Leak Barak), Gede Suwacana, Agung Sutrisna, Putra,

Moglong, Anton, Arik, Yadnya Wirya, Cokde, Dinda, Darma, Agus

Oktayana, Gus Tilem, Krisnadi, Surya Bratha, Niki, Satya Permana,

Topan, Dewa Gede Utama, Gung Darma, Dede Dirgan, Gung De

Mariswara, Gede , Aan Rama, Gung Wah.

14. Kawan-Kawan ST. Putra Yasa Banjar Pengiasan

15. Seluruh sahabat penulis, Tommy Martana, Arya Mukti, Jassy Octavio,

Adi Martha Sarwin, Turah Bagus, Dedik Panda, Dode Pratama, Ferdy

Syarief, Febri Megananda, Dede Jadendra, Mika dan Jaya, Idham, Ajus

Jung, Adi Surya Negara, Oscar, Bayu, Andre, Pande Lobul, Devi Devita,

ix

Dedy yang telah memberikan bantuan, semangat dan doa selama

penulisan skripsi ini.

16. Semua sumber inspirasi penulis Uzumaki Naruto Hokage Ke-7, Monkey

D. Luffy calon raja bajak laut,

Semoga segala kebaikan, bantuan serta petunjuk dari Bapak/Ibu, kawan-

kawan dan saudara sekalian mendapatkan pahala dari Tuhan Yang Maha Esa, Ida

Sang Hyang Widhi Wasa. Akhir kata, Apabila Ada kekurangan didalam skripsi

ini mohon dimaafkan dan besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca.

Om Santhi, Santhi, Santhi, Om.

Denpasar, 3 Agustus 2015

Dewa Gede Ari Yudha Brahmanta

NIM. 1116051029

x

ABSTRAK

Sejalan dengan perkembangan sistem ketatanegaraan dan perundang-

undangan di Indonesia, maka untuk medukung asas kepastian hukum tidak

dibenarkan adanya kekosongan norma, seperti kewenangan pengujian Ketetapan

MPR yang bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indoensia Tahun 1945 sehingga menimbulkan kerugian hak-hak konstitusional

terhadap masyarakat. Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini dilakukan

dengan judul Kewenangan Pengujian Materi Ketetapan Majelis Permusyawaratan

Rakyat Dalam Hal Bertentangan Dengan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945. Masalah yang ditemukan dalam penelitian ini

adalah lembaga apakah yang berwenang melakukan pengujian terhadap

Ketetapan MPR dan Bagaimana mekanisme pengajuan permohonan pengujian

Ketetapan MPR. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian yuridis normatif. Dalam hal kewenangan pengujian Majelis

Permusyawaratan Rakyat berhak untuk menguji, karena berdasarkan kewenangan

atribusi yang diterimanya, Majelis Permusyawaratan Rakyat berhak untuk

melakukan pengujian Ketetapan MPR melalui mekanisme legislative review,

sedangkan Mahkamah Konstitusi berhak karena ada dua alasan yaitu mengacu

kepada paham konstitusialisme dengan mekanisme pengaduan konstitusi serta

Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2009

Tentang Kekuasaan Kehakiman dan Pasal 86 Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 24 Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi yang terkandung

asas ius curia novit. Mengenai mekanismenya secara analogi dapat mengacu

kepada hukum acara Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia

Kata kunci: Ketetapan MPR, Mahkamah Konstitusi, Majelis

Permusyawaratan Rakyat

xi

ABSTRACT

As the development of the constitutional system and legislation in

Indonesia, then to support the rule of law principle, it is not justified for the

vacancy of norms, such as the authority of the review for the Decree of the

People’s Representatitive Assembly contrary with the Constitution, causing the

loss of constitutional rights against the public. Based on this background the

study was conducted under the title Judicial Review of the People's Consultative

Assembly Decree Contrary to the Constitution. Proposition found in this study is

which institution will have the authority to conduct review for the Decree of the

People’s Representatitive Assembly and the mechanism of submitting the appeal

for the Decree of the People’s Representatitive Assembly’s review. The method

used in this study is a normative juridical study method. In terms of the authority

of the review for the Decree of the People’s Representatitive Assembly has the

right to examine, because it is based on the received authority of attribution , the

Decree of the People’s Representatitive Assembly has the right to conduct the

review for the Decree of the People’s Representatitive Assembly through

legislative review mechanism, while the Constitutional Court is rightful by two

reasons which refers to the understanding of the constitutialism with the

constitutional case mechanism and Article 10 paragraph (1) of the Law Of The

Republic Of Indonesia Number 48 Of 2009 concerning Judicial Authority and

Article 86 of the Law of the Republic of Indonesia Number 24 Of 2003

concerning the Constitutional Court contained the principle of ius curia novit.

Analogically, regarding the mechanism based on the procedural law of the

Constitutional Court of the Republic of Indonesia

Keywords: Decree of the People’s Representatitive Assembly, the Constitutional

Court, the People's Consultative Assembly

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DALAM………………………............................... i

HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA………………................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING………………............ ......... iii

HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI................... iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN............................…………… ......... v

KATA PENGANTAR…………………………………………........... ......... vi

ABSTRAK…………………………………………………………...... ......... x

ABSTRACT………………………………………........................................ xi

DAFTAR ISI................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 7

1.3 Ruang Lingkup Masalah ........................................................ 8

1.4 Orisinilitas Penelitian .............................................................. 8

1.5 Tujuan Penulisan ..................................................................... 9

1.5.1 Tujuan Umum ................................................................. 9

1.5.2 Tujuan Khusus ............................................................... 9

1.6 Manfaat Penelitian ................................................................... 10

1.6.1 Manfaat Teoritis ............................................................ 10

1.6.2 Manfaat Praktis .............................................................. 10

1.7 Landasan Teoritis ................................................................... 10

1.7.1 Teori Negara Hukum ..................................................... 11

1.7.2 Teori Perundang-Undangan .......................................... 13

1.7.3 Teori Pemisah Kekuasaan Negara ................................. 15

1.7.4 Teori Pengujian Peraturan Perundang-Undangan........... 18

1.8 Metode Penelitian ................................................................... 20

1.8.1 Jenis Penelitian .............................................................. 20

1.8.2 Jenis Pendekatan ............................................................ 20

xiii

1.8.3 Sumber Bahan Hukum .................................................. 21

1.8.4 Teknik Pengumpulan Bahan Hukum .... ........................ 23

1.8.5 Teknik Analisis Bahan Hukum .... ................................. 23

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PENGUJIAN PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN DAN KETETAPAN MAJELIS

PERMUSYAWARATAN RAKYAT .............................................. 24

2.1 Tinjauan Umum Mengenai Pengujian Peraturan Perundang-

Undangan................................................................ ................. 24

2.1.1 Pengertian dan isitilah Pengujian Peraturan Perundang-

Undangan..................................................................... ............ 25

2.1.2 Jenis-Jenis Pengujian Peraturan Perundang-

Undangan.... ............................................................................. 27

2.1.3 Dasar Hukum dan Lembaga Negara yang Berwenang

Melakukan Pengujian Peraturan Perundang-Undangan di

Indonesia............................................................................. ..... 28

2.2 Tinjauan Umum Mengenai Ketetapan Majelis

Permusyawaratan Rakyat ......................................................... 30

2.2.1 Kedudukan Ketetapan Majelis Permusyawaratan

Rakyat Dalam Sistem Perundang-Undangan Indonesia .......... 32

2.2.2 Materi dan Status Hukum Ketetapan MPR berdasarkan

Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003 .................................. 36

BAB III LEMBAGA YANG BERWENANG DALAM PENGUJIAN

MATERI KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN

RAKYAT DALAM HAL BERTENTANGAN DENGAN

UNDANG–UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK

INDONESIA TAHUN 1945 ............................................................ 41

3.1 Peran Mahkamah Konstitusi Dalam Pengujian Konstitusional 41

3.2 Peran Majelis Permusyawaratan Rakyat Dalam Melakukan

Legislative Review.................................................................... 46

xiv

3.3 Kewenangan Mahkamah Konstitusi dan Majelis

Permusyawaratan Rakyat Dalam Pengujian Materi Ketetapan

Majelis Permusyawaratan Rakyat ............................................ 49

BAB IV MEKANISME PENGAJUAN PERMOHONAN PENGUJIAN

MATERI KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN

RAKYAT DALAM HAL BERTENTANGAN DENGAN

UNDANG–UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK

INDONESIA TAHUN 1945 .......................................................... 58

4.1 Pemohon (Legal Standing) Dalam Pengajuan Permohonan

Perkara Pengujian Materi Ketetapan Majelis

Permusyawaratan Rakyat ......................................................... 58

4.2 Mekanisme Pengajuan Permohonan Perkara Pengujian

Materi Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat ............... 65

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 70

5.1 Simpulan .................................................................................. 70

5.2 Saran ......................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 73

RINGKASAN SKRIPSI

xv