Kewarganegaraan

11
KEWARGANEGARAAN Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam kontrol satuan politik tertentu (secara khusus: negara) yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan yang demikian disebut warga negara. Seorang warga negara berhak memiliki paspor dari negara yang dianggotainya. Pengertian Kewarganegaraan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : A.Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosilogis Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum antara orang-orang dengan negara atau kewarganegaraan sebagai status legal. Dengan adanya ikatan hukum itu menimbulkan akibat-akibat hukum tertentu, bahwa orang tersebut berada di bawah kekuasaan negara yang bersangkutan. Tanda dari adanya ikatan hukum seperti akte kelahiran, surat pernyataan, bukti kewarganegaraan, dan lain-lain. Kewarganegaraan dalam arti sosiologis tidak ditandai dengan adanya ikatan hukum, tetapi ikatan emosional seperti ikatan perasaan, ikatan keturunan, ikatan nasib, dan lain-lain. Dengan kata lain ikatan ini lahir dari penghayatan orang yang bersangkutan. B. Kewarganegaran dalam arti formal dan material Kewarganegaraan dalam arti formal menunjuk pada tempat kewarganegaraan dalam sistematika hukum. Masalah kewarganegaraan atau ha ikhwat mengenai warga negara berada pada hukum publik. Hal ini karena kaidah-kaidah mengenai negara dan warga negara semata-mata bersifat publik. Kewarganegaraan dalam arti material menujuk pada akibat dari status kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban serta partisipasi warga negara. Kedudukan seseorang sebagai warga negara akan berbeda dengan kedudukan seseorag sebagai orang asing.

description

.........................

Transcript of Kewarganegaraan

Page 1: Kewarganegaraan

KEWARGANEGARAAN

Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam kontrol satuan politik tertentu (secara khusus: negara) yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan yang demikian disebut warga negara. Seorang warga negara berhak memiliki paspor dari negara yang dianggotainya.

Pengertian Kewarganegaraan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

A.Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosilogis

Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum antara orang-orang dengan negara atau kewarganegaraan sebagai status legal. Dengan adanya ikatan hukum itu menimbulkan akibat-akibat hukum tertentu, bahwa orang tersebut berada di bawah kekuasaan negara yang bersangkutan. Tanda dari adanya ikatan hukum seperti akte kelahiran, surat pernyataan, bukti kewarganegaraan, dan lain-lain.

Kewarganegaraan dalam arti sosiologis tidak ditandai dengan adanya ikatan hukum, tetapi ikatan emosional seperti ikatan perasaan, ikatan keturunan, ikatan nasib, dan lain-lain. Dengan kata lain ikatan ini lahir dari penghayatan orang yang bersangkutan.

B. Kewarganegaran dalam arti formal dan material

Kewarganegaraan dalam arti formal menunjuk pada tempat kewarganegaraan dalam sistematika hukum. Masalah kewarganegaraan atau ha ikhwat mengenai warga negara berada pada hukum publik. Hal ini karena kaidah-kaidah mengenai negara dan warga negara semata-mata bersifat publik.

Kewarganegaraan dalam arti material menujuk pada akibat dari status kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban serta partisipasi warga negara. Kedudukan seseorang sebagai warga negara akan berbeda dengan kedudukan seseorag sebagai orang asing.

Ius sanguinis atau jus sanguinis (bahasa Latin untuk "hak untuk darah") adalah hak kewarganegaraan yang diperoleh seseorang (individu) berdasarkan kewarganegaraan ayah atau ibu biologisnya. Kebanyakan bangsa yang memiliki sejarah panjang menerapkan asas ini, seperti negara-negara di Eropa dan Asia Timur.

Ius soli atau jus soli (bahasa Latin untuk "hak untuk wilayah") adalah hak mendapatkan kewarganegaraan yang dapat diperoleh bagi individu berdasarkan tempat lahir di wilayah dari suatu negara. Dia berlawanan dengan jus sanguinis (hak untuk darah).

Biasanya sebuah peraturan praktikal pemerolehan nasionalitas atau kewarganegaraan sebuah negara oleh kelahiran di wilayah tersebut diberikan oleh sebuah hukum turunan disebut lex

Page 2: Kewarganegaraan

soli. Banyak negara memberikan lex soli tertentu, dalam aplikasi dengan jus soli yang bersangkutan, dan aturan ini yang paling umum untuk memperoleh nasionalitas.

Sebuah pengecualian lex soli diterapkan bila anak yang dilahirkan orang tuanya adalah seorang diplomat dari negara lain, yang dalam misi di negara bersangkutan.

Namun, banyak negara memperketat lex soli dengan mengharuskan paling tidak salah satu orang tua harus memiliki warga negara yang bersangkutan atau izin tinggal resmi lainnya pada saat kelahiran anak tersebut. Alasan utama menerapkan aturan tersebut adalah untuk membatasi jumlah orang bepergian ke negara lain dengan tujuan mendapatkan kewarganegaraan untuk seorang anak.

Ius soli umum di negara-negara di Amerika dan di tempat lain yang ingin mengembangkan dan meningkatkan penduduk mereka. Beberapa negara yang menerapkan ius soli adalah

Argentina Brasil Jamaika Kanada Meksiko Amerika Serikat

KEWARGANEGARAAN GANDA adalah sebuah status yang disematkan kepada seseorang yang secara hukum merupakan warga negara sah di beberapa negara. Kewarganegaraan ganda ada karena sejumlah negara memiliki persyaratan kewarganegaraan yang berbeda dan tidak eksklusif. Secara umum, kewarganegaraan ganda berarti orang-orang yang "memiliki" kewarganegaraan ganda, tetapi secara teknis diklaim sebagai warga negara oleh masing-masing pemerintah negara bersangkutan. Karena itu, mungkin saja bagi seseorang menjadi warga negara di satu negara atau lebih, atau bahkan tanpa kewarganegaraan.

KEWARGANEGARAAN ASING

Masing-masing negara mengikuti alasan-alasan mereka sendiri dalam menetapkan kriteria mereka untuk kewarganegaraan. Setiap negara memiliki persyaratan berbeda mengenai kewarganegaraan, serta kebijakan berbeda mengenai kewarganegaraan ganda. Hukum-hukum tersebut kadang meninggalkan celah yang memungkinkan seseorang mendapatkan kewarganegaraan lain tanpa menghapus kewarganegaraan asli, sehingga menciptakan kondisi bagi seseorang untuk memiliki dua kewarganegaraan atau lebih. Berikut adalah persyaratan umum bagi seseorang untuk memperoleh kewarganegaraan di suatu negara:

Sedikitnya satu orang tua adalah warga negara di negara tersebut (jus sanguinis). Orang tersebut lahir di teritori negara bersangkutan (jus soli)

Page 3: Kewarganegaraan

Orang tersebut menikahi seseorang yang memiliki kewarganegaraan di negara bersangkutan (jure matrimonii).

Orang tersebut mengalami naturalisasi. Orang tersebut diadopsi dari negara lain ketika masih di bawah umur dan sedikitnya

satu orang tua asuhnya adalah warga negara di negara bersangkutan. Orang tersebut melakukan investasi uang dalam jumlah besar: Austria, Siprus, Dominika

dan St. Kitts & Nevis.

Setelah kewarganegaraan diberikan, negara pemberi dapat atau tidak dapat mempertimbangkan penghapusan kewarganegaraan lamanya secara sukarela agar sah. Dalam hal naturalisasi, sejumlah negara mensyaratkan pendaftar naturalisasi untuk menghapus kewarganegaraan mereka sebelumnya. Sayangnya, penghapusan tersebut bisa saja tidak diakui oleh negara bersangkutan. Secara teknis, orang tersebut masih memiliki dua kewarganegaraan.

Misalnya, Hakim Agung Amerika Serikat John Rutledge menyatakan "seseorang boleh menikmati hak kewarganegaraan di bawah dua pemerintahan pada saat yang sama," tetapi AS mensyaratkan pendaftar naturalisasi untuk menghapus kewarganegaraan lamanya sebagai bagian dari upacara naturalisasi. Untuk warga negara Britania Raya, pemerintah menghormati penghapusan kewarganegaraan hanya jika diselesaikan dengan otoritas Britania. Akibatnya, warga negara Britania yang dinaturalisasi di Amerika Serikat masih menjadi warga negara Britania di mata pemerintah Britania meski sudah menghapus kewarganegaraannya untuk memenuhi persyaratan otoritas Amerika Serikat.

Republik Irlandia menyatakan hukum kewarganegaraannya terkait dengan "pulau Irlandia", sehingga juga meliputi Irlandia Utara yang merupakan teritori Britania Raya. Karena itu, siapapun yang lahir di Irlandia Utara dan memenuhi persyaratan untuk menjadi warga negara Irlandia melalui kelahiran di pulau Irlandia (atau lahir di luar Irlandia dengan orang tua berkewarganegaraan Irlandia) boleh menikmati hak kewarganegaraan Irlandia dengan melakukan hal-hal yang hanya boleh dilakukan warga negara Irlandia (misalnya memperoleh paspor Irlandia). Sebaliknya, orang yang belum melakukan hal tersebut tidak berarti bahwa mereka tidak dianggap sebagai warga negara Irlandia. Lihat hukum kewarganegaraan Irlandia dan hukum kewarganegaraan Britania Raya. Orang yang lahir di Irlandia Utara adalah warga negara Britania Raya dengan dasar yang sama sebagaimana orang yang lahir di daerah lain di Britania Raya. Orang yang lahir di Irlandia Utara boleh memilih untuk memegang paspor Britania Raya, paspor Irlandia, atau keduanya.

IMIGRASI

Imigrasi adalah perpindahan orang dari suatu negara-bangsa (nation-state) ke negara lain, di mana ia bukan merupakan warga negara. Imigrasi merujuk pada perpindahan untuk menetap permanen yang dilakukan oleh imigran, sedangkan turis dan pendatang untuk jangka waktu pendek tidak dianggap imigran. Walaupun demikian, migrasi pekerja musiman (umumnya untuk periode kurang dari satu tahun) sering dianggap sebagai bentuk imigrasi. PBB

Page 4: Kewarganegaraan

memperkirakan ada sekitar 190 juta imigran internasional pada tahun 2005, sekitar 3% dari populasi dunia. Sisanya tinggal di negara kelahiran mereka atau negara penerusnya.

Walaupun migrasi manusia telah berlangsung selama ribuan tahun, konsep modern imigrasi, khususnya pada abad ke-19, terkait dengan perkembangan negara-bangsa dengan kriteria kewarganegaraan yang jelas, paspor, pengawasan perbatasan permanen, serta hukum kewarganegaraan. Kewarganegaraan dari suatu negara memberikan hak-hak khusus kepada penduduk negara tersebut, sementara para imigran dibatasi oleh hukum imigrasi. Negara-bangsa membuat imigrasi menjadi suatu isu politik; per definisi ia adalah tanah air suatu bangsa yang ditandai oleh kesamaan etnis dan/atau budaya, sedangkan imigran memiliki etnis dan budaya yang berbeda. Hal ini kadang menyebabkan suatu ketegangan sosial, xenofobia, dan konfik identitas nasional pada banyak negara maju.

Ada pula Anggota Keimigrasian, atau pegawai/petugas Imigrasi yang setiap bertempatan di tempat-tempat kedatangan dan keberangkatan internasional. Tugas Anggota Imigrasi guna untuk menjaga dan melaksanakan tugas untuk mengawasi datangnya dan perginya suatu warga/orang dengan melihat/mensahkan identitas orang tersebut yang akan bepergian keluar negeri. Juga memiliki tugas untuk mengawasi orang yang datang dari luar negeri ke negeri Imigrasi itu sendiri, tugas Keimigrasian antara lain untuk juga melihat dan menidentifikasi datangnya orang itu ke negeri Imigrasi itu sendiri. Lokasi para Anggota Keimigrasian itu sendiri antara lain: Bandara Udara Internasional, Pelabuhan Laut Internasional dan Perbatasan Negara guna menjaga, mengawasi, dan memperhatikan datangnya dan perginya suatu orang maupun barang yang datang dan pergi dari negara satu maupun ke negara lainya.

NATURALISASI

Naturalisasi adalah proses perubahan status dari penduduk asing menjadi warga negara suatu negara. Proses ini harus terlebih dahulu memenuhi beberapa persyaratan yang ditentukan dalam peraturan kewarganegaraan negara yang bersangkutan. Hukum naturalisasi di setiap negara berbeda-beda. Di Indonesia, masalah kewarganegaraan saat ini diatur dalam Undang-Undang No. 12 tahun 2006.

Page 5: Kewarganegaraan

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 12 TAHUN 2006

TENTANG

KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

Menetapkan : UNDANG UNDANG TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

PASAL 1

1. Warga Negara adalah warga suatu Negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan

perundang- undangan

2. Kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga Negara

3. Pewarganegaraan adalah tata cara bagi orang asing untuk memperoleh

Kewarganegaraan Republik Indonesia melalui permohonan

4. Menteri adalah menteri yang lingkup tugas dan tanggung jawab nya di bidang

Kewarganegaraan Republik Indonesia

5. Pejabat adalah orang yang menduduki jabatan tertentu yang ditunjuk oleh Menteri

untuk menangani masalah Kewarganegaraan Republik Indonesia

6. Setiap orang adalah orang perseorangan, termasuk korporasi

7. Perwakilan Republik Indonesia adalah Kedutaan Besar Republik Indonesia , Konsulat

Jenderal Republik Indonesia , Konsulat Republik Indonesia atau Perutusan Tetap

Republik Indonesia

PASAL 2

Yang menjadi Warga Negara Indonesia adalah orang orang bangsa Indonesia asli dan orang

orang bangsa lain yang disahkan dengan undang undang sebagai Warga Negara.

Page 6: Kewarganegaraan

ASAS ASAS YANG DIGUNAKAN DALAM UU NO. 12 TAHUN 2006

TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

•Asas Ius Soli, yaitu asas yang menyatakan bahwa kewarganegaraan seseorang di tentukan dari tmpat di mana orang tersebut dilahirkan.

•Asas Ius Sangunis, yaitu asas yang menyatakan bahwa kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasar keturunan dari orang tersebut. (kewarganegaraan orang tua)

• Asas kepentingan nasional, adalah asas yang menentukan bahwa peraturan kewarganegaraan

mengutamakan kepentingan nasional Indonesia, yang bertekad mempertahankan kedaulatan

sebagai negara kesatuan yang memiliki cita-cita dan tujuannya sendiri.

• Asas perlindungan maksimum, adalah asas yang menentukan bahwaPemerintahwajib

memberikan perlindungan penuh kepada setiap WNI dalam kedaan apapun, baik di dalam

maupun diluar negeri.

• Asas persamaan di dalam hukum dan pemerintahan, adalah asas yangmenentukan bahwa

setiap WNI mendapatkan perlakuan yang sama didalam hukum dan pemerintahan.

• Asas kebebasan substantif, adalah prosedur pewarganegaraan seseorang tidak hanya bersifat

administratif, tetapi juga disertai subsatnsidan syarat-syarat permohonan yang dapat

dipertanggungjawabkankebenarannya.

• Asas nondiskriminstif,adalah asas yang tidak membedakan perlakuanperlakuan dalam segala

hal ikwal yang berhubungan dengan wargawarganegara atas dasar suku, agama, ras, golongan,

jenis kelamindan

gender.

Page 7: Kewarganegaraan

• Asas pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, adalah asas yang dalam

segala ikhwal yang berhubungan dengan warga negara harus menjamin, melindungi, dan

memuliakan hak asasimanusia pada umumnya dan warganegara pada khususnya.

• Asas keterbukaan, adalah asas yang menentukan bahwa dalam segala hal ikhwal yang

berhubungan dengan warga negara harus dilakukansecara terbuka.

• Asas publisitas, adalah asas yang menentukan bahwa seseorang yang memperoleh atau

kehilangan Kewarganegaraan RI diumumkan dalam Berita Negara RI agar masyarakat

mengetahuinya.

MASALAH DALAM KEWARGANEGARAAN

Masalah yang paling sering timbul dalam problem kewarganegaraan ini adalah:

•Apatride, yaitu istilah untuk orang-orang yang yang tidak memiliki kewarganegaraan.

•Bipatride, yaitu istilah untuk orang-orang yang memiliki dua kewarganegaraan.

•Ada juga itilah ketika yaitu multipatride, yaitu istilah untuk orang-orang yang memiliki lebih

dari dua kewarganegaraan .

UNDANG UNDANG YANG MENGATUR

Undang - undang yang mengatur kewarganegaraan Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 :

1. UU NO. 3 Tahun 1946 Tentang Kewarganegaraan Indonesia

2. UU NO. 2 Tahun 1958 Tentang Penyelesaian Dwi Kewarganegaraan antara

Indonesia dan RRC

3. UU NO. 62 tahun 1958 Tentang Kewarganegaraan Indonesia sebagai

Penyempurnaan UU NO. 3 Tahun 1946

4. UU NO. 4 tahun 1969 Tentang Pencabutan UU no. 2 tahun 1958 dan dinyatakan

tidak berlaku lagi

Page 8: Kewarganegaraan

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MATERI : KEWARGANEGARAAN DAN UU TENTANG KEWARGANEGARAAN

DARVIN TRY ANANDA

X IPA 1

NO ABSEN : 07

Page 9: Kewarganegaraan