keuangan

17
1. Manfaat Asuransi Pada dasarnya asuransi memberikan manfaat bagi pihak tertanggung, antara lain:[4] 1. Rasa aman dan perlindungan Polis asuransi yang dimiliki oleh tertanggung akan memberikan rasa aman dari risiko atau kerugian yang mungkin timbul. Kalau risiko atau kerugian tersebut benar-benar terjadi, pihak tertanggung (insured) berhak atas nilai kerugian sebesar nilai polis atau ditentukan berdasarkan perjanjian antara tertanggung dan penanggung. 2. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil Prinsip keadilan diperhitungkan dengan matang untuk menentukannilai pertanggungan dan premi yang harus ditanggung oleh pemegang polis secara periodik dengan memperhatikan secara cermat faktor-faktor yang berpengaruh besar dalam asuransi tersebut. Untuk mendapatkan nilai pertanggungan, pihak penanggung sudah membuat kalkulasi yang tidak merugikan kedua belah pihak. Semakin besar nilai pertangguangan, semakin besar pula premi periodik yang harus dibayar oleh tertanggung. 3. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit. 4. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan Premi yang dibayarkan setiap periode memiliki substansi yang sama dengan tabungan. Pihak penanggung juga memperhitungkan bunga atas premi yang dibayarkan dan juga bonus (sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak). 5. Alat penyebaran risiko Risiko yang seharusnya ditanggung oleh tertanggung ikut dibebankan juga pada penanggung dengan imbalan sejumlah premi tertentu yang didasarkan atas nilai pertanggungan. 6. Membantu meningkatkan kegiatan usaha Investasi yang dilakukan oleh para investor dibebani dengan risiko kerugian yang bisa diakibatkan oleh berbagai macam sebab (pencurian, kebakaran, kecelakaan, dan lain-lain).

description

Keuangan

Transcript of keuangan

1. Manfaat AsuransiPada dasarnya asuransi memberikan manfaat bagi pihak tertanggung, antara lain:[4]1. Rasa aman dan perlindunganPolis asuransi yang dimiliki oleh tertanggung akan memberikan rasa aman dari risiko atau kerugian yang mungkin timbul. Kalau risiko atau kerugian tersebut benar-benar terjadi, pihak tertanggung (insured) berhak atas nilai kerugian sebesar nilai polis atau ditentukan berdasarkan perjanjian antara tertanggung dan penanggung.2. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adilPrinsip keadilan diperhitungkan dengan matang untuk menentukannilai pertanggungan dan premi yang harus ditanggung oleh pemegang polis secara periodik dengan memperhatikan secara cermat faktor-faktor yang berpengaruh besar dalam asuransi tersebut. Untuk mendapatkan nilai pertanggungan, pihak penanggung sudah membuat kalkulasi yang tidak merugikan kedua belah pihak. Semakin besar nilai pertangguangan, semakin besar pula premi periodik yang harus dibayar oleh tertanggung.3. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit.4. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatanPremi yang dibayarkan setiap periode memiliki substansi yang sama dengan tabungan. Pihak penanggung juga memperhitungkan bunga atas premi yang dibayarkan dan juga bonus (sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak).5. Alat penyebaran risikoRisiko yang seharusnya ditanggung oleh tertanggung ikut dibebankan juga pada penanggung dengan imbalan sejumlah premi tertentu yang didasarkan atas nilai pertanggungan.6. Membantu meningkatkan kegiatan usahaInvestasi yang dilakukan oleh para investor dibebani dengan risiko kerugian yang bisa diakibatkan oleh berbagai macam sebab (pencurian, kebakaran, kecelakaan, dan lain-lain).

Manfaat asuransi bagi suatu badan usaha adalah sebagai berikut:1. Memberikan rasa aman terjamin atau perlindungan atau jaminan dalam menjalankan usaha karena terdapat kepastian penggantian apabila timbul kerugian dari sebab-sebab yang diasuransikan.2. Menaikan efisiensi dan kegiatan perusahaan. Pengusaha menjadi lebih leluasa untuk memfokuskan diri pada kegiatan yang lebih menguntungkan dan mengurangi kegiatan yang kurang menguntungkan atau merugikan.3. Pertanggungan cenderung kearah perkiraan atau penilaian biaya yang layak. Dalam penutupan asuransi, tertanggung menghitung nilai yang layak untuk keperluan penutupanasuransi sehingga apabila timbul klaim, persahaan akan memperoleh ganti rugi yang sesuai dan terhindar dari ancaman kejutan-kejutan yang tidak diharapkan.

4. Pemenuhan persyaratan pertimbangan pemberian kredit5. Pertanggungan mengurangi timbulnya kerugian. Perusahaan menutup asuransi dipersyaratkan untuk bertindak seolah-olah tidak ada asuransi sehingga tetap harus memelihara objek asuransi sebaik-baiknya. Penanggung seringkali juga memberikan rekomendasi manajemen risiko kepada tertanggung sehingga risiko menjadi lebih rendah.6. Alat untuk membentuk modal pendapatan untuk masa depan7. Memrikan keuntungan pada masyarakat pada umumnya. Keberhasilan usaha yang dijamin asuransi akan memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat umum. Demikian halnya manfaat kegiatan usaha penanggung melalui pengumpan premi

3. Dari beberapa saran yang saya baca, untuk lebih mengoptimalkaninvestasi, lebih baik kita memisahkan antara produk asuransi dan produkinvestasi (dalam hal ini reksadana), karena dengan demikian kita bisalebih memantau investasi kita. Gabungan produk investasi dan asuransibiasa disebut unit link, inipun juga tidak salah, khususnya buat yangmalas memantau dan mondar mandir ke bank.

Kurang lebih begini ni perbedaan keuntungan dan kerugian unitlink & reksadana :

Keuntungan Unit Link :1. Praktis, tinggal pencet no telp bank/agen penjual, staf marketing dengan rayuan mautnya akan segera meluncur ke tempat anda.2. Termasuk apply di rumah anda !3. Satu paket, jadi gak usah ribet beli asuransi dan investasi.

Kerugian Unit Link :1. Biasanya dua tahun pertama, iuran digunakan untuk premi asuransi(otomatis uang anda hilang !), baru tahun berikutnya bisa cuti premidan dihitung sebagai investasi (tapi ada beberapa unitlink yanglangsung memperhitungkan sebagai investasi dari tahun pertama,tetapi....setelah 2 tahun baru bisa kita tarik dananya)2. Hasil pengembangan investasi terbatas, kita tidak bisa memantaukinerja manajer investasi (MI) setiap saat kita ingin. Dan bila kinerjaMI tidak bagus, kita gak boleh protes !3. Resiko investasi sama besar dengan reksadana

Kerugian Reksadana :1. Kalau anda ingin mengetahui reksadana anda harus cari informasisendiri sebanyak mungkin, minimal harus dateng ke Bank dan ketemumarketing reksadana di bank. Tapi kalau anda mengharapkan marketingnyabisa tinggal telpon dan dia meluncur langsung ke tempat anda (sepertihalnya unitlink)...sepertinya saya belum pernah denger.2. Tidak ada tanggungan asuransi.Keuntungan Reksadana :1. Minimal dengan belajar di awal sebelum berinvestasi, kita bisa lebihmengetahui resiko dari berinvestasi itu sendiri. Istilahnya, ibaratkita berlari, memang kita akan lebih cepat sampai tujuan, tapi denganmengetahui bahwa ternyata resiko lari itu jatuh, dengan demikian kitajadi lebih waspada, berlari dengan pasang mata dan hati2.2. Kita bisa ikut aktif memantau perkembangan investasi kita. Kalauseumpama kinerja manager investasi kurang baik, kita tinggal pindahkelain hati.3. Untuk kondisi emergency, kita bisa mencairkan dana setiap saat(kurang lebih dana diterima 1 minggu dari waktu pencairan/redeem)4. Sekarang reksadana bisa dimulai dari RP. 100 ribu, jadi terjangkauoleh semua kalangan (termasuk saya yang cuma ibu erte, hehehe...)5. Beberapa bank sudah seperti supermarket reksadana (kita tinggalduduk manis di depan komputer, dan beli secara online, contohnya,commbank, sorryyy...nyebut merk, sayangnya redeem/pencairannya belumbisa online). Jadi resiko malu bawa duit 100 ribu ke bank untuk belireksadana bisa diminimalisasi, hehehe...(salah satu keuntungan juga !)6. Keuntungan terakhir (sementara ini), dengan mencari informasisebanyak mungkin tentang reksadana dengan gratis, otomatis andabrowsing kan di web, dan ketemulah web portal reksadana ini, disiniselain ilmu kita juga bisa cari temen, sodara, or ilmu-ilmu yang laindiluar reksadana (keuntungan non material lah).Penyebab Asuransi Tidak Dibayar

Apakah Anda pernah mengalami klaim asuransi yang tidak dibayar? Jika iya, sudah barang tentu Anda pasti akan marah, kesal dan kecewa. Namun jangan buru-buru menyalahkan Perusahaan Asuransi (PA) dulu, simak dulu artikel ini, dan ketahui apa saja penyebab asuransi tidak dibayar.

Ya, beberapa di antara Anda mungkin berpikir bahwa asuransi cuma bisa memberikan janji-janji tanpa ada bukti. Akan tetapi, apakah Anda sudah pernah membuktikannya? Kalau belum, mungkin Anda harus ikut asuransi dulu, baru membuktikan apakah Perusahaan Asuransi (PA) Anda memang ingkar janji atau termasuk yang baik.

Kasus PA yang ingkar janji sebaiknya dilihat kasus per kasus, jangan digeneralisasi. Maksudnya, jangan hanya gara-gara satu PA tidak menepati janji, lalu Anda menganggap semua PA enggak benar. Tidak dibayarnya uang asuransi oleh sebuah PA bisa karena berbagai hal. Apa saja penyebab Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa tidak dibayarkan kepada nasabah.

4. PENYEBAB ASURANSI TIDAK DIBAYAR KARENA KESALAHAN PIHAK NASABAHTidak semua kegagalan pembayaran klaim disebabkan oleh PA. Bisa juga penyebabnya adalah nasabah sendiri. Umumnya ada lima kesalahan nasabah yang bisa menyebabkan Uang Asuransi tak dibayarkan :

1. Ketidakjujuran Nasabah.Sebelum seseorang memiliki produk Asuransi Jiwa, ia lebih dulu harus mengisi Surat Pengajuan Asuransi Jiwa (SPAJ) Asuransi. Dalam SPAJ terdapat pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh seorang calon nasabah, dan dari jawaban-jawaban itulah PA akan melihat apakah akan memberikan perlindungan Asuransi Jiwa kepada Anda atau tidak.

Nah, saat mengisi SPAJ inilah seringkali calon nasabah tidak memberikan jawaban yang benar. Misalnya, dalam SPAJ terdapat pertanyaan tentang apakah Anda pernah dirawat di RS dalam dua tahun terakhir. Jika Anda menjawab tidak - padahal pernah dirawat di RS enam bulan lalu misalnya - maka bila terjadi kematian pada Anda dan PA menemukan bahwa penyebab kematian Anda adalah karena adanya penyakit yang pernah membuat Anda masuk RS sekitar enam bulan lalu, yah... jangan harap PA akan membayar UP yang mereka janjikan.

2. Adanya pengecualian oleh PA dalam membayar Uang Pertanggungan.Kadang-kadang PA Jiwa tidak memberikan manfaat yang mereka janjikan bila ternyata penyebab kematian Anda memang dikecualikan (dan pengecualian itu ditulis dalam polis). Mengenai pengecualian ini, umumnya PA menetapkan jumlah pengecualian yang bervariasi. Akan tetapi, umumnya adalah : Kematian karena bunuh diri Kematian karena orang yang bersangkutan melakukan tindak kriminal Kematian karena AIDS Kematian karena penyakit kritis, dimana kematian terjadi pada tahun pertama dia mengikuti program asuransi dari PA bersangkutan Kematian karena force majeure, atau hal-hal yang memang tidak bisa dihindari, seperti perang, bencana alam, atau huru-hara.

Nah, seringkali pengecualian-pengecualian yang terdapat dalam polis itu tidak dibaca oleh nasabah, sehingga ia merasa dirugikan ketika Uang Pertanggungan Asuransinya tidak dibayar. Karena itulah, jika Anda memiliki Polis Asuransi, sempatkan lagi untuk membaca pasal-pasal yang ada dalam polis.

3. Nasabah terlalu lama mengajukan klaimUmumnya, PA menetapkan batasan waktu pengajuan klaim asuransi. Biasanya, batasan waktu yang ditetapkan adalah tiga bulan. Repotnya, nasabah seringkali mengajukan klaim di luar batas waktu tersebut, sehingga PA sulit memenuhinya.

Sebagai contoh, suami Anda mengikuti sebuah Program Asuransi Jiwa dengan Anda sebagai ahli warisnya. Bila terjadi kematian pada suami Anda, maka Anda hanya bisa mendapatkan manfaat asuransi yang dijanjikan apabila pengajuan klaim Anda masih berada dalam batas waktu tiga bulan setelah kematian tersebut. Jika tidak, perusahaan asuransi mungkin tidak mau memberikan manfaat yang mereka janjikan.

Sekarang, bagaimana Anda bisa tahu lama batasan waktu yang diberikan oleh PA Anda dalam mengajukan klaim kematian? Anda bisa membacanya di Polis Asuransi Anda. Setelah itu, jika nanti betul terjadi risiko kematian, segeralah ajukan klaimnya kepada PA.

4. Syarat-syarat saat pengajuan klaim kurang lengkapPA biasanya meminta sejumlah persyaratan saat pengajuan klaim apabila betul terjadi risiko kematian pada orang yang ditanggung. Persyaratan-persyaratan itulah yang sering tidak dipenuhi atau dilengkapi oleh ahli waris nasabah, sehingga PA tentu tidak bisa langsung membayar klaim mereka.

Biasanya, persyaratan-persyaratan yang diminta oleh PA bila Anda ingin mengajukan klaim kematian adalah : Surat Keterangan Kematian dari RT/RW setempat Surat Keterangan Kecelakaan dari Kepolisian (jika kematian terjadi karena kecelakaan) Surat Keterangan dari RS (jika kematian terjadi di RS), dimana surat itu ditandatangani oleh dokter bersangkutan Mengisi Formulir Pengajuan Klaim yang diterbitkan oleh PA Fotokopi Identitas Diri Ahli Waris.

Jadi, bila terjadi risiko kematian, jangan lupa memenuhi semua persyaratan yang diminta oleh PA. Enggak sulit, kan?

5. Tidak dibayarnya premi oleh nasabah dalam jangka waktu yang sudah ditentukanIni sudah jelas. Jika Anda tidak membayar premi sesuai jangka waktu yang ditentukan, bisa saja Polis Asuransi Anda menjadi tidak berlaku lagi. Ini berarti, Anda tidak lagi dilindungi asuransi. Inilah yang sering terjadi. Di awal-awal, nasabah rajin membayar premi, tetapi pada suatu saat tertentu, premi tidak lagi dibayar, bahkan hingga batas waktu tertentu.

Ini sama saja dengan kalau Anda memakai listrik dan tidak membayarnya dalam batas waktu tertentu, sehingga listrik Anda di rumah terancam diputus oleh PLN. Karenanya, pastikan Anda mengetahui peraturan pembayaran premi Anda. Jangan sampai Polis Asuransi Anda menjadi tidak berlaku lagi hanya gara-gara Anda lupa membayar premi tepat waktu.

6. Klaim asuransi tidak dibayar jika polis asuransi dalam keadaan lapse atau tidak aktif.Hal ini terjadi karena gagal bayar premi. Banyak hal yang menyebabkan gagal bayar premi, contoh lupa, kesalahan oknum yang melakukan penggelapan. Contohnya adalah seorang artis bernama Michael Jackson yang polisnya lapse gara-gara asistennya tidak membayarkan premi asuransinya.

7. Kejadian termasuk exclusion atau pengecualian dalam kontrak asuransi.Dalam sebuah kontrak atau klausul asuransi umumnya tertulis hal-hal yang berada di luar atau hal-hal yang termasuk pengecualian. Apabila klaim terjadi karena hal-hal yang termasuk di dalam exclusion maka klaim asuransi tidak dibayar.

8. Klaim masih dalam waiting period atau masa tunggu.Contoh seseorang yang terkena penyakit kritis, umumnya memerlukan masa tunggu 1 bulan 1 tahun (tertulis dalam klausul atau polis asuransi). Misal seseorang terkena penyakit serangan jantung, dan masa tunggu yang tertulis di polis adalah 120 hari. Jika penyakit diklaim masih kurang dari 120 hari maka klaim asuransi tidak dibayar.

9. Pengajuan klaim melewati batas pengajuan klaim maksimum.Klaim asuransi tidak dibayar jika Kita terlambat mengajukan. Biasanya pengajuan maksimum adalah 30-60 hari. Ada perbedaan dari beberapa perusahaan asuransi, ada baiknya cek polis asuransi Anda.Pada saat tanda tangan klausul asuransi ternyata ada penyakit yang disembunyikan. Misal pada saat tanda tangan klausul seseorang sudah memiliki sakit jantung dengan ring 1. Kemudian 1 bulan setelah polis jadi, orang tersebut meninggal dunia karena serangan jantung. Perusahaan asuransi akan melakukan pengecekan, apabila terbukti orang tersebut sudah terkena serangan jantung sebelum atau pada saat tanda tangan klausul, maka uang klaim asuransi tidak dibayar.

10. Klaim asuransi tidak dibayar jika nasabah melakukan tindak kriminal, tindakan yang melanggar hukum atau tindak kejahatan asuransi.Contoh seseorang pencuri yang terkena timah panas polisi dan pencuri tersebut masuk rumah sakit.Suatu polis asuransi biasanya terikat dalam batas geografis tertentu. Jika kejadian berada di luar wilayah yang tertulis dalam kontrak, maka klaim asuransi tidak dibayar.

PENYEBAB ASURANSI TIDAK DIBAYAR KARENA KESALAHAN PIHAK PERUSAHAAN ASURANSISelain dari sisi nasabah, tidak dibayarnya Uang Asuransi dapat juga disebabkan oleh kesalahan yang ditimbulkan oleh pihak asuransi. Ada beberapa sebetulnya, tetapi yang umum terjadi hanya ada dua :

1. Ketidakjujuran Agen Asuransi dalam mempresentasikan produk asuransinyaBisa saja Agen Asuransi Anda tidak jujur dalam mempresentasikan produk Asuransi Jiwa-nya. Sebagai contoh, ketika bertemu, ia mengatakan bahwa PA akan membayar UP Asuransi Jiwa bila kematian disebabkan penyakit kritis, termasuk apabila risiko tersebut terjadi di tahun pertama. Padahal umumnya tidak demikian.

Memang, tidak setiap PA punya kebijakan yang sama. Jadi saran saya, apa yang Anda lihat dalam Polis Asuransi Anda itulah yang harus dijadikan rujukan, bukan dari apa yang dikatakan Agen Asuransi. Umumnya PA memberikan semacam Jaminan Uang Kembali kalau ternyata Anda tidak puas terhadap pasal-pasal yang tertera dalam polis.

Anda bisa mengembalikan polisnya, dan uang Anda akan kembali. Tentu saja, selama pengembalian polis itu berada dalam batas jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh PA, yang biasanya 30 sampai 90 hari. Lalu, apakah semua Agen Asuransi tidak bisa dipercaya? Ya, enggak, dong. Itu, kan kembali ke orangnya. Jangan gara-gara ada satu agen yang 'enggak bener', lalu Anda menyamakan semua agen asuransi di dunia ini 'nggak bener'. Sekali lagi, itu semua kembali ke karakter masing-masing.

Nah, untuk membuktikan apakah presentasi yang diberikan Agen Asuransi Jiwa benar, Anda tinggal mencocokkan saja dengan Polis Asuransi yang diterbitkan. Bila sama, berarti Agen Asuransi Anda memang jujur dan bisa dipercaya. Bila tidak, laporkan saja dia pada Perusahaan Asuransi-nya.

2. Perusahaannya yang bandelJika ternyata Anda telah memenuhi semua persyaratan yang diminta, jujur dalam mengisi SP, rajin membayar premi, mengirimkan pengajuan klaim masih dalam jangka waktu yang ditentukan, tetapi klaim Anda masih juga belum dibayarkan, coba cek lagi. Bisa saja perusahaannya yang bandel. Segera lapor ke pihak yang berwajib jika diperlukan.

2 PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN ASURANSI

Manajemen kinerja adalah salah satu kunci sukses sebuah organisasi. Ketika suatu organisasi tumbuh dan berkembang, perkembangan tersebut akan diikuti dengan peningkatan kompleksitas dalam pengendalian organisasi. Oleh karena itu diperlukan sistem pengendalian kinerja yang sistematik dan teroganisir dengan baik. Dengan perencanaan dan proses implementasi yang baik, perusahan dapat mencapai sukses secara berkesinambungan, di mana kajian terhadap kinerja secara periodik adalah inti dari proses mencapai kesuksesan. Hal yang sama juga berlaku untuk sebuahperusahaan asuransi. Secara umum, untuk sebuah perusahaan asuransi, pengukuran kinerja dapat dipisahkan menjadi dua bagian, yaitu kinerja finansial dan kinerja non-finansial

Kinerja finansialpada sebuahperusahaan asuransipada umumnya diekspresikan dalam pengukuran net premium earned, laba dari aktivitas underwriting (surplus underwriting), annual turnover, return on investment, return on equity, dan sebagainya. Pengukuran-pengukuran pada aspek finansial tersebut dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu pengukuran atas kinerja laba (profit performance) dan pengukuran atas kinerja investasi.

Kinerja Laba (Profit Performance)Kinerja Laba meliputi laba yang dapat diukur secara keuangan yang merupakan selisih antara pendapatan dan biaya. Untuk unit bisnis (cabang), selain biaya yang terjadi pada cabang yang bersangkutan, perhitungan biaya sebaiknya mengikutsertakan porsi biaya kantor pusat yang dialokasikan bagi cabang yang bersangkutan.

Kinerja InvestasiKinerja investasi dapat dibedakan menjadi dua. Yang pertama adalah pengembalian (return) atas asset (selain kas) yang dimanfaatkan dalam menjalankan bisnis, dan yang kedua adalah pengembalian atas investasi lainnya yang didanai oleh surplus kas yang dimiliki perusahaan.

Pengukuran kinerja non-finansialdapat meliputi pengukuran pertumbuhan jumlah polis, pangsa pasar, kecepatan pembuatan polis, dan lainnya. Pengukuran-pengukuran atas kinerja non-finasial tersebut dapat dikelompokan menjadi dua kategori yaitu pengukuran atas aspek internal dan pengukuran atas aspek eksternal.Pengukuran kinerja atas aspek internal meliputi:Kecepatan dalam proses pembuatan prosposal, Pemberitahuan renewal secara tepat waktu, Penanganan pembatalan polis, Riset Pasar, Semangat Karyawan, Pelatihan Karyawan dan Agen,Pengukuran kinerja atas aspek eksternal meliputi : Pertumbuhan jumlah polis, Pangsa Pasar, Kepuasan Pelanggan, Pertumbuhan Jumlah Cabang, Rata-rata Jumlah Polis per Agen.Evaluasi kinerja dilakukan untuk pencapaian perusahaan dalam aspek finansial maupun non-finansial. Kunci sukses perusahaan asuransi dalam aspek finansial maupun non-finansial yang sudah dijelaskan di atas, pada implementasinya perlu disesuaikan dengan strategi, situasi, dan lokasi dari suatu perusahaan asuransi atau cabang. Kinerja finansial umumnya dipahami dalam terminologi rasio-rasio keuangan, sedangkan kinerja non-finansial mengukur indikator-indikator yang berorientasi dengan pelanggan, pertumbuhan, dan nilai tambah untuk masyarakat.Menurut definisi, Manajemen Kinerja mengacu pada pendekatan taktis dan kombinasi yang mengarah pada peningkatan efisiensi perusahaan dengan meningkatkan cara orang bekerja, mendapatkan hasil maksimal dari tim dan kontribusi individu.manajemen Kinerja mencakup tindakan-tindakan tertentu yang menjamin bahwa tujuan paling penting dari perusahaan terpenuhi secara efektif. manajemen Kinerja tidak terbatas terhadap kinerja suatu departemen tertentu, karyawan atau produk; mungkin kombinasi dari semuanya secara keseluruhan. manajemen Kinerja telah diadopsi oleh setiap organisasi.Ketika ada hubungan yang baik antara program yang digunakan untuk manajemen kinerja dan hasil bisnis, itu mengarah ke beberapa manfaat. Sebuah perusahaan dapat menikmati keuntungan keuangan secara langsung, pertumbuhan penjualan dan biaya yang lebih rendah. Ini membawa organisasi sejalan dengan tujuan dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menciptakan perubahan strategis dengan mengkomunikasikan perubahan melalui serangkaian tujuan baru. Hal ini juga memotivasi tenaga kerja dengan mengoptimalkan rencana insentif. Ini menciptakan tingkat transparansi dalam mencapai tujuan tersebut, meningkatkan kontrol manajemen dan fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan manajemen. Ia membantu dalam audit dan kepatuhan. Komunikasi tujuan dan rencana juga akan disederhanakan. Sebuah sistem dokumentasi yang jelas akan dimasukkan. Ini membantu memastikan bahwa semua karyawan diperlakukan sama, sebagai penilaian didasarkan pada hasil yang disediakan oleh mereka. Ini menggeser fokus dari kegiatan yang berorientasi pada berorientasi hasil. tinjauan Kinerja fokus pada kontribusi yang membuat karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan. Hal ini lebih efektif karena merupakan suatu proses yang bersinambungan.Cara efektif untuk mengembangkan kinerja Langkah pertama dalam proses perencanaan strategis adalah evaluasi pasar. Hasil dari proses penilaian ini dikenal sebagai pernyataan misi. Sebuah tujuan organisasi adalah prioritas. Untuk menciptakan mereka adalah penting untuk menggabungkan perencanaan strategis.Sebuah kinerja rencana membantu mengubah tujuan-tujuan tersebut menjadi kenyataan. Tujuan ini harus ditinjau dari segi kuantitas, kualitas, biaya, atau ketepatan waktu. Hitung hasil. Tujuan yang tidak dapat dicapai tidak harus dirumuskan. Uji tujuan untuk tantangan dan achievability. Sesuaikan tujuan dengan sumber daya yang tersedia. Menetapkan kinerja laporan yang mengukur kemajuan menuju tujuan. Meninjau semua laporan dengan pihak lain untuk menjamin konsistensi dan saling mendukung. Memodifikasi laporan Anda untuk memenuhi kondisi berubah dan prioritas. Menyediakan desain rasional. Hal ini penting untuk mengidentifikasi hasil, tindakan dan pola mengemudi efek. Standar evaluasi harus diidentifikasi. Tujuan harus jelas, ringkas, terukur dan dapat dicapai. Sebuah target waktu penyelesaian harus disepakati. Dokumen rencana kinerja yang mencakup hasil yang diinginkan, langkah-langkah dan standar dan menyimpan salinan di tas Anda.Ketika ada pemahaman yang jelas tentang pesaing, pelanggan dan pemasok, evaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan dapat dibuat. Merumuskan rencana bisnis yang membantu dalam menentukan kemungkinan hasil yang dibutuhkan. Sebuah rencana bisnis yang ditulis dengan baik membantu dalam mengidentifikasi kemajuan perusahaan telah dibuat untuk mencapai tujuan dan mengontrol keputusan nanti.Sebagian besar kinerja karyawan secara langsung berkontribusi pada hasil organisasi. Hasil harus didahulukan. Ini harus diidentifikasi bagaimana hasil dicapai. , Sebagian besar berlaku pengukuran yang akurat dan praktis harus digunakan.Oleh karena itu, ketika rencana kinerja yang tepat yang dimasukkan ke dalam perspektif itu memiliki beberapa keuntungan. Ia membantu dalam kemajuan karir, promosi, kemajuan dan keberhasilan. Hal ini bertanggung jawab untuk pertumbuhan, pengembangan, kinerja dan laba organisasi.