Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)
-
Upload
kacung-abdullah -
Category
Economy & Finance
-
view
831 -
download
11
description
Transcript of Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)
Rasio-rasio keuangan
1sdr=skb-stp
Aspek keuanganModal, diperlukan untuk membiayai suatu bisnisModal digunakan untuk membiayai
Biaya pra investasi (pengurusan izin usaha, biaya studi kelayakan, dll)
Pembelian aktiva tetapBiaya operasi
Besarnya modal bergantung pada bisnis yang dijalankan
Kapan modal bisa kembali adalah hal penting , karena bergantung pada pendapatan
sdr=skb-stp 2
Penilaian aspek keuanganSumber-sumber dana yang akan dioerolehKebutuhan biaya investasiEstimasi pendapatn dan biaya investasi
selama berapa periode termasuk jenis-jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur investasi
Proyeksi neraca dan laporan rugi laba untuk beberapa periode ke depan
Kriteria penilaian investasiRasio keuangan yang digunakan untuk
menghitung kemampuan perusahaansdr=skb-stp 3
sdr=skb-stp 4
Modal
sdr=skb-stp 5
sdr=skb-stp 6
Modal asingModal yang diperoleh dari luar perusahaanJumlah pinjaman yang diberikan relatif tidak
terbatasAda beban biaya yang dikenakan pada
peminjam (biaya bunga, administrasi, etc)Motivasi pengusaha meningkatSumberdana antara lain
Dunia perbankanPinjaman lembaga keuangan, (modal ventura,
leasing, asuransi, leasing, dana pensiun, dll)Pinjaman dari perusahaan non bank
sdr=skb-stp 7
Jenis-jenis perusahaan pembiayaanblk13-perusahaan-pembiayaan.ppt
sdr=skb-stp 8
Dan ARUS KAS
sdr=skb-stp 9
Komponen biaya1. Biaya pra investasi2. Biaya aktiva tetap3. Biaya operasi
sdr=skb-stp 10
Arus kas (cash flow)Menggambarkan berapa uang yang masuk
(cash-in) sebagai sumber pendapatan dan berapa uang yang keluar (cash out) sebagai pembiayaan dalam sautu periode tertentu
Arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan mulai dari iinvestasi dimulai sampai masa invetasi berakhir
sdr=skb-stp 11
Jenis-jenis cash flowInitial cash flowOperasional cash flowTerminal cash flow
sdr=skb-stp 12
Contoh soal: menghitung operasional kas masukPT BBL bermaksud mendirikan pabrik dengan
Nilai investasi Rp 300 jutaUmur ekonomis 3 tahunPendapatan per tahun Rp 400 jutaBiaya per tahun Rp 200 juta (belum termasuk
penyusutan)Pajak 50% dari laba
Hitung kas bersih yang diterima pada akhir tahun
Penyusutan =(investasi) / Umur Ekonomis
sdr=skb-stp 13
Rumus
Aliran kas bersih = EAT + penyusutan
sdr=skb-stp 14
Contoh soal: menghitung operasional kas masuk dengan modal sendiri dan modal pinjaman PT BBL bermaksud mendirikan pabrik dengan
Nilai investasi Rp 300 jutaUmur ekonomis 3 tahunPendapatan per tahun Rp 400 jutaBiaya per tahun Rp 200 juta (belum termasuk
penyusutan)Pajak 50% dari labaModal pinjaman 50% dari nilai investasiBunga bank 20% per tahun
Hitung kas bersih yang diterima pada akhir tahunPenyusutan =(investasi) / Umur EkonomisKas masuk bersih= EAIT + penyusutan + Bunga (1 –
pajak)sdr=skb-stp 15
rumusKas masuk bersih= EAIT + penyusutan + Bunga
(1 –pajak)
sdr=skb-stp 16
Contoh soal: mengetahui terminal cashflowPT BBl akan memberikan nilai sisa investasi
(residu) atas dasar aset yang dimilikinya pada akhir periode sebesar Rp. 50 juta. Ternyata pada akhir periode aset itu malah laku dijual sebesar Rp. 60 juta, sehingga perusahaan memiliki kelebihan sebesar Rp 10 juta> Jika diasumsikan kelebihan ini dikenakan pajak 20% atas kelebihan nilai jual, maka terminal cash flow dapat dihitung:
Pajak 20% X Rp 10 juta = Rp. 2 jutaHarga jual – nilai perolehan (stl dipotong pajak)Rp. 60 juta – Rp. 2 juta = Rp 58 jutaTerminal Cash flow = Rp. 58 juta
sdr=skb-stp 17
sdr=skb-stp 18
Tiga Klasifikasi utama Rasio KeuanganRasio SolvabilitasRasio ProfitabilitasRasio Aktivitas
Rasio SOLVABILITASKemampuan perusahaan untuk memenuhi
seluruh kewajiban jangka pendek dan panjang tepat pada waktunya
Kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya apabila perusahaan di liquidasi
Liquiditas
Kemampuan Perusahaan untuk membayar kewajibanJangka pendek
tepat pada waktunya
Current Ratio:Aktiva lancar X 100% Hutang lancar
Quick RatioAktiva lancar – persediaan X 100%
Hutang lancar
Aktiva Lancar + aktiva tetap X 100%Total hutang
Debt to Equity Ratio:Modal sendiri X 100%Total hutang
Rasio Solvabilitas Jangka Panjang
RASIO PROFITABILITAS
RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR PENDAPATAN POTENSIAL
SUATU PERUSAHAAN
1. HASIL ATAS PENJUALAN2. HASIL ATAS INVESTASI
3. LABA PER SAHAM
HASIL ATAS PENJUALAN
RASIO PROFITABILITAS YANG MENINGDIKASIKAN PROSENTASE
PENDAPATANNYA
HASIL ATAS PENJUALAN=
PENDAPATAN NETTOPENJUALAN
HASIL ATAS INVESTASI
RASIO PROFITABILITAS YANG MENGUKURKINERJA PENDAPATAN YANG DIPEROLEH
UNTUK SETIAP RUPIAH YANG DI INVESTASIKAN
PENDAPATAN NETTOTOTAL MODAL SENDIRI
LABA PER SAHAM
MENGUKUR BESARNYA DEVIDEN YANG DAPAT DIBAYARKAN PERUSAHAAN
KEPADA PEMEGANG SAHAM
LABA BERSIH JUMLAH SAHAM YANG DIKELUARKAN
RASIO AKTIVITAS
RASIO KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASIPENGGUNAAN ASSET SUATU PERUSAHAAN
OLEH MANAJEMENNYA
RASIO AKTIVITASMENGUKUR EFISIENSI DALAM
PENGGUNAAN SUMBER DAYA SUATU PERUSAHAAN BERKAITAN DENGAN PROFITABILITAS
MEMPERLIHATKAN PERUSAHAAN YANG MEMPEROLEH LEBIH BANYAK KEUNTUNGAN DIBANDING PERUSAHAAN LAIN PADA SUMBER DAYA YANG SAMA
RASIO PERPUTARAN PERSEDIAAN
MENGUKUR RATA-RATA JUMLAH PERSEDIAAN DIJUAL
DAN DI STOCK LANG SELAMA SETAHUN
HARGA POKOK PENJUALANRATA-RATA PERSEDIAAN =
HARGA POKOK PENJUALAN(PERSEDIAAN AWAL TAHUN- AKHIR TAHUN)/2
sdr=skb-stp 30
Kriteria penilaian investasiPayback Period (PP)Average Rate of Return (ARR)Net Present value (NPV)Internal rate of Return (IRR)Profitability Index (PI)Rasio keuangan likuiditas, solvabilitas,
aktivitas dan profitabilitas – penggunaan rasio sebaiknya digunakan atas pemberian pinjaman kepad usaha yang sudah pernah berjalan atau sedang berjalan (bukan proyek yang baru)
sdr=skb-stp 31
Payback periodTeknik penilaian terhadap jangka waktu
pengembalian pinjaman suatu proyekAda 2 macam
1. Jika kas bersih sama setiap tahunInvestasi
PP = x 1 tahunkas bersih/tahun
sdr=skb-stp 32
Jika kas bersih tidak sama setiap tahun
Mencari investasi – kas bersih tahun 1 sampai tahun tertentu ketika investasinya tidak bisa dikurangi lagi dengan kas bersih di tahun tersebut
sdr=skb-stp 33
Kriteria penilaiannyaLayak jika
PP saat ini lebih kecil dari umur investasiDengan membandingkan PP dari rata-rata
industri unit usaha sejenisSesuai target perusahaan
Kelemahan PPMengabaikan nilai waktu uangTidak mempertimbangkan arus kas yang
terjadi setelah masa pengembalian
sdr=skb-stp 34
sdr=skb-stp 35
Jumlah PV kas bersihPI = X 100%
Jumlah PV investasi
Jjika PI lebih besar dari 1 maka diterimaJika PI lebih kecil dari 1 ditolak
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
PERHITUNGAN BUNGA
Bunga merupakan biaya modal Besar kecilnya jumlah bunga yang merupakan
beban terhadap peminjam (debitor) sangat tergantung pada waktu, jumlah pinjaman, dan tingkat bunga yang berlaku
Terdapat 3 bentuk sistem perhitungan bunga:1. Simple interest (bunga biasa)2. Compound interest (bunga majemuk)3. Annuity (anuitas).
Studi Kelayakan Bisnis 36
• SIMPLE INTEREST (BUNGA BIASA)– Besar kecilnya jumlah bunga yang diterima
kreditor tergantung pada besar kecilnya principal (modal), interest rate (tingkat bunga), dan jangka waktu:
– B = f (P.i.n), di mana: B= Bunga– P= Principal (modal)– i = interest rate
(tingkat bunga)– n = jangka waktu.– Contoh soal 1:– Apabila jumlah pinjaman sebesar Rp.
5.000.000,00 dengan tingkat bunga 18% per tahun. Berapa jumlah bunga selama 3 tahun? 2 bulan? 40 hari?
–
Studi Kelayakan Bisnis 37
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
Untuk menghitung besarnya principal, interest rate, dan jangka waktu dapat diselesaikan dengan:
P = B/i.n i = B/p.n n = B/P.i S = P + B atau S = P + (P.i.n) Di mana S = jumlah penerimaan.
Contoh soal 2: Hitunglah nilai-nilai yang tidak diketahui dalam tabel
berikut:
Studi Kelayakan Bisnis 38
7.145.833?50 hari?7.000.0003
5.250.000250.000?20%?2
??2 tahun18%6.000.0001
Amount (Jml Penerimaan)
Interest (Bunga)
Time (Waktu)
Interest Rate (Tingkat Bunga)
Principal (Modal)
No
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
• COMPOUND INTEREST (BUNGA MAJEMUK)– Bunga majemuk biasanya dilakukan dalam waktu
yang relatif panjang dan dalam perhitungan bunga dilakukan lebih dari satu periode.
– Bunga majemuk adalah bunga yang terus menjadi modal bila tidak diambil pada waktunya.
– Perhitungan bunga majemuk dilakukan secara reguler dengan interval tertentu, setiap bulan, setiap kuartal, setiap 6 bulan, atau setiap tahun.
– Contoh soal 3:– A meminjamkan uang sebesar Rp. 100.000,00 dengan
tingkat bunga 12% per tahun dan dimajemukkan setiap 6 bulan selama 2 tahun. Berapa jumlah pengembalian setelah 2 tahun?
– Jawab:– Diketahui: P = Rp. 100.000,00, i = 12%/2= 6% , dan n =
2.2 = 4–
Studi Kelayakan Bisnis 39
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
Rumus perhitungan bunga majemuk: S = P (1+i)n
P = S (1+i)-n atau P =
n =
Studi Kelayakan Bisnis 40
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
log S−logPlog 1i
S
1i n
i= SP 1 /n
−1×100
Di mana: S = Jumlah penerimaan P = Present Value
n = Periode waktu i = tingkat bunga per periode waktu
Nilai (1+i)n disebut compounding factor, yaitu suatu bilangan yang digunakan untuk menilai uang pada masa yang akan datang (future value).
Nilai (1+i)-n disebut discount factor, yaitu suatu bilangan untuk menilai nilai uang dalam bentuk present value (nilai sekarang).
Contoh 4: Seorang investor meminjam uang sebesar Rp 5.000.000,00
selama 8 tahun dengan tingkat bunga 18% per tahun dan dimajemukkan setiap 6 bulan. Berapa jumlah pengembalian setelah 8 tahun?
Catatan: nilai (1+i)n dapat dilihat dalam Lampiran I pada n = 16 dan I = 9%.
Studi Kelayakan Bisnis 41
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
Contoh 5: Apabila Bank A menerima tingkat bunga deposito
sebesar 18% per tahun dan dimajemukkan setiap bulan. Bank B juga menerima tingkat bunga deposito sebesar 18% per tahun dan dimajemukkan setiap 6 bulan. Berapa tingkat bunga efektif (effective rate) pada masing-masing bank tersebut?
Rumus: F = (1+j/m)m di mana F = effective rate m = frekuensi
bunga majemuk dalam satu tahun
Studi Kelayakan Bisnis 42
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
ANNUITY (Anuitas) Anuitas adalah suatu rangkaian pembayaran
dengan jumlah yang sama besar pada setiap interval pembayaran.
Besar kecilnya jumlah pembayaran pada setiap interval tergantung pada jumlah pinjaman, jangka waktu, dan tingkat bunga.
Anuitas dapat dibagi atas dua bagian:1. Anuitas Biasa (Simple Annuity) 2. Anitas Kompleks (Complex Annuity).
Studi Kelayakan Bisnis 43
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
ANUITAS BIASA Anuitas biasa adalah sebuah anuitas yang
mempunyai interval yang sama antara waktu pembayaran dengan waktu dibungamajemukkan.
Berdasarkan tanggal pembayarannya, anuitas biasa dapat dibagi 3 bagian, yaitu:
1. Ordinary annuity 2. Annuity due 3. Deferred annuity.
Studi Kelayakan Bisnis 44
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
• Ordinary annuity• Ordinary annuity adalah sebuah anuitas yang
diperhitungkan pada setiap akhir interval seperti akhir bulan, akhir kuartal, akhir setiap 6 bulan, maupun pada setiap akhir tahun.
• An = R R = An
• Sn = R R = Sn
• Di mana: An = Present value R = Annuity
• Sn = Future value i = Tingkat
bunga/interval • n = jumlah interval pembayaran
Studi Kelayakan Bisnis 45
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
[1−1i −n
i ][ {1i n−1}
i ]
[ i{1−1i −n} ]
[ i
{1i n−1}]
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
a. Present Value
Present value adalah nilai sekarang dari sebuah anuitas dan identik dengan nilai awal dari penanaman modal.
Contoh 6: Sebuah perusahaan mencicil pinjaman sebesar Rp 50.000,- pada setiap akhir bulan selama 6 bulan dengan suku bunga diperhitungkan sebesar 18% per tahun. Berapakah besarnya present value?
Diketahui: R = Rp. 50.000,-, i= 18%/12 = 0,015, n=6Rumus : An = R
Catatan: nilai discount factor dari anuitas di atas dapat dilihat pada Lampiran 3 pada n=6 dan i=1,5%.
Studi Kelayakan Bisnis 46
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
• b. Anuitas dari present value
• Anuitas dari sebuah present value sama dengan jumlah angsuran pada setiap interval. Jumlah angsuran pada setiap interval dari sejumlah pinjaman tergantung pada besar kecilnya tingkat bunga dan jangka waktu yang digunakan.
• Contoh 7: Seorang investor merencanakan membangun proyek perumahan murah untuk dijual secara cicilan kepada nasabah. Biaya pembangunan diperhitungkan Rp. 12.000.000,-. Berapa besar nilai cicilan yang dibebankan kepada nasabah, bila tingkat bunga setahun diperhitungkan sebesar 15% dan dimajemukkan setiap bulan selama 3 tahun?
•
• Diketahui: i = 15%/12 = 0,0125 dan n = 3x12 = 36
• Rumus :
Studi Kelayakan Bisnis 47
• c. Jumlah penerimaan (Future amount)
• Jumlah penerimaan dari serangkaian pembayaran diperhitungkan bunga secara bunga majemuk (compound interest) dari sejumlah uang yang dicicil.
• Jumlah pembayaran pada interval pertama, diperhitungkan bunga pada akhir interval kedua, sehingga jumlah penerimaan pada akhir interval kedua adalah sebesar 2 kali setoran ditambah dengan bunga pada setoran pertama.
• d. Tingkat Bunga• Bila present value diketahui:
• Bila jumlah penerimaan diketahui : –
Studi Kelayakan Bisnis 48
[ {1−1− i −n}i ]= An
R
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
1i n−1¿
¿= SnR
¿¿¿
Contoh 8: Apabila diketahui jumlah present value sebesar Rp 969.482,- dengan anuitas Rp 150.000,- pada setiap akhir kuartal selama 2 tahun. Berapa besarnya tingkat bunga pada setiap kuartal? Berapa pada setiap tahunnya?
Diketahui: An = Rp 969.482,- n = 2x4 = 8 R = Rp 150.000,-
Catatan: Nilai discount factor untuk {1-(1+i)-n/i} dapat dilihat pada Lampiran 3 pada n=8 di mana nilainya 6,463212760.
Apabila nilai i tidak tersedia dalam lampiran, nilai i dapat dihitung dengan menggunakan sistem interpolasi.
Contoh 9: Seorang pengusaha menyetor uang pada bank sebesar Rp 445.000,- dan diambil kembali secara cicilan setiap akhir 6 bulan sebesar Rp 50.000,- dalam waktu 5 tahun. Berapa besarnya interest rate dan nominal rate?
Diketahui: An = Rp 445.000,- R= Rp 50.000,- n= 2x5 = 10 (tiap 6 bulan)
Studi Kelayakan Bisnis 49
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
e. Menentukan Jangka Waktu Untuk menentukan jangka waktu dari sebuah anuitas,
sama halnya dengan cara menentukan tingkat bunga.
Contoh 10: Seorang pegawai negeri menerima uang dari bank sebesar Rp 1.653.298,- dari hasil setoran sebesar Rp 50.000,- pada setiap akhir kuartal dengan tingkat bunga 20% setahun. Berapa lama pegawai tersebut telah melakukan setoran untuk mendapatkan sejumlah uang tersebut?
Diketahui: Sn = Rp 1.653.298,- i= 20/4 = 5% dan
R= Rp 50.000,- n= ?
Catatan: Gunakan lampiran 5.
Studi Kelayakan Bisnis 50
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
2. Annuity Due Annuity due adalah anuitas yang pembayarannya dilakukan
pada setiap awal interval. Awal interval pertama merupakan perhitungan bunga yang pertama dan awal interval kedua merupakan perhitungan bunga kedua dan seterusnya.
Pada formula annuity due ditambahkan satu compounding factor (1+i), baik untuk present value maupun future value.
Penambahan satu compounding factor pada annuity due adalah sebagai akibat pembayaran yang dilakukan pada setiap awal interval.
Nilai uang yang dihitung dengan annuity due selalu lebih besar bila dibandingkan dengan ordinary annuity.
Studi Kelayakan Bisnis 51
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
a. Perhitungan present value
Rumus: An(ad) = R
Atau An(ad) = R
Atau An(ad) = R
Studi Kelayakan Bisnis 52
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
[ {1−1 i −n}i ]1 i
1−1 i −n−1
¿¿ i¿¿¿¿
1−1 i −n−1
¿¿R
¿¿¿
Contoh 11: Sebuah perusahaanIngin memperoleh uang secarakontinyu sebesar Rp 1.500.000,-dari bank setiap awal kuartal selama satu tahun. Berapa jumlahdana yang harus disetor pada bankapabila tingkat bunga diperhitungkansebesar 18% per tahun?
Diketahui: R=Rp 1.500.000,- i= 18%/4= 4,5% dan n=4
Catatan: Gunakan Lampiran 3 untukmendapat nilai discount factor annuitypada i=4,5% dan n=4 dan Lampiran 1untuk compounding factor dari bungamajemuk.
b. Jumlah Pembayaran (Future amount)
Jumlah pembayaran dalam annuity due dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
Sn(ad) =
atau Sn(ad) =
Atau Sn(Ad) =
Studi Kelayakan Bisnis 53
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
R[{1i n−1 }i ]1i
R[{1i n1−1}i
−1 ]R[{1i n1 −1 }
i ]−R
Contoh 12: Suatu BPD memberikanFasilitas penjualan kendaraan berodaDua secara kredit pada guru-guru SD.Tingkat bunga diperhitungkan sebesar 12% per tahun dan cicilan dilakukanSetiap awal bulan sebesar Rp 70.000,-Selama 3 tahun. Berapakah besarnyaJumlah pembayaran?
Diketahui: R = Rp 70.000,- I = 12%/12 = 1% dan n = 12x3 = 36
c. Hubungan antara Present Value dengan Future amount
Hubungan antara present value dengan future value sebuah annuity due sama dengan hubungan yang terdapat pada perhitungan bunga majemuk.
Present value merupakan modal dasar dan future value merupakan penjabaran dari bunga majemuk.
An (ad) = Sn (ad) (1+i)-n
Sn (ad) = An (ad) (1+i)n
Apabila diketahui nilai present value dari annuity due, jumlah penerimaan pada akhir interval dapat diketahui tanpa menghitung besarnya anuitas pada setiap interval. Hubungan ini tidak dapat diterapkan pada ordinary annuity maupun bentuk annuity lainnya, misalnya deferred annuity.
Studi Kelayakan Bisnis 54
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
d. Anuitas, jangka waktu, dan tingkat bunga
Penentuan anuitas dalam sebuah annuity due dapat dilakukan apabila nilai present value atau future value (jumlah penerimaan) dari transaksi, tingkat bunga dan lamanya pinjaman diketahui.
Anuitas adalah cicilan yang harus dikembalikan oleh debitur, setiap bulan, kuartal, maupun setiap tahun tergantung perjanjian.
Studi Kelayakan Bisnis 55
R= An [ i
{1−1i −n}]1i −1
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
1i n−1¿i
¿ 1i −1
¿R=Sn¿
¿
c. Hubungan antara Present Value dengan Future amount
Hubungan antara present value dengan future value sebuah annuity due sama dengan hubungan yang terdapat pada perhitungan bunga majemuk.
Present value merupakan modal dasar dan future value merupakan penjabaran dari bunga majemuk.
An (ad) = Sn (ad) (1+i)-n
Sn (ad) = An (ad) (1+i)n
Apabila diketahui nilai present value dari annuity due, jumlah penerimaan pada akhir interval dapat diketahui tanpa menghitung besarnya anuitas pada setiap interval. Hubungan ini tidak dapat diterapkan pada ordinary annuity maupun bentuk annuity lainnya, misalnya deferred annuity.
Studi Kelayakan Bisnis 56
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
d. Anuitas, jangka waktu, dan tingkat bunga Penentuan anuitas dalam sebuah annuity due dapat
diketahui apabila nilai present value atau future value (jumlah penerimaan) dari transaksi diketahui, di samping tingkat bunga dan lamanya pinjaman.
Studi Kelayakan Bisnis 57
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
Contoh 13. Seorang pimpinan perusahaan telah melakukan penyetoran pinjaman secara cicilan pada bank sebesar Rp 500.000,- pada setiap awal bulan. Tingkat bunga pinjaman diperhitungkan sebesar 18% per tahun. Berapa bulan harus diadakan penyetoran untuk menutupi pinjaman sebesar Rp 10.000.000,-?
Diketahui: R = 500.000,- i= 18%/12 = 1,5% An = 10.000.000,-
Ditanya: n = ?
Jawab:
Studi Kelayakan Bisnis 58
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
Anad =R [ {1−1i −n−1 }i ]R
Studi Kelayakan Bisnis 59
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang
100000000=500000[{1−10, 015−n−1 }0, 015 ]500000
[{1−10, 015−n−1 }0, 015 ]=10000000−500000
500000=19
Pada lampiran 3 pada i=1,5%, nilai 19 tidak tersedia. Nilai yang mendekati19 pada i=1,5% adalah pada n=22 dengan nilai 18,62082437 dan pada n=23dengan nilai 19,33086145. Dengan demikian untuk mengembalikan kredit Sebesar Rp 10 juta membutuhkan waktu 22 bulan lebih:
22 bulan < n < 23 bulan
Gunakan metode interpolasi untuk mengetahui waktu pengembalin secara pasti.