Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

60
Rasio-rasio keuangan 1 sdr=skb-stp

description

Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Transcript of Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Page 1: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Rasio-rasio keuangan

1sdr=skb-stp

Page 2: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Aspek keuanganModal, diperlukan untuk membiayai suatu bisnisModal digunakan untuk membiayai

Biaya pra investasi (pengurusan izin usaha, biaya studi kelayakan, dll)

Pembelian aktiva tetapBiaya operasi

Besarnya modal bergantung pada bisnis yang dijalankan

Kapan modal bisa kembali adalah hal penting , karena bergantung pada pendapatan

sdr=skb-stp 2

Page 3: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Penilaian aspek keuanganSumber-sumber dana yang akan dioerolehKebutuhan biaya investasiEstimasi pendapatn dan biaya investasi

selama berapa periode termasuk jenis-jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur investasi

Proyeksi neraca dan laporan rugi laba untuk beberapa periode ke depan

Kriteria penilaian investasiRasio keuangan yang digunakan untuk

menghitung kemampuan perusahaansdr=skb-stp 3

Page 4: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

sdr=skb-stp 4

Page 5: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Modal

sdr=skb-stp 5

Page 6: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

sdr=skb-stp 6

Page 7: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Modal asingModal yang diperoleh dari luar perusahaanJumlah pinjaman yang diberikan relatif tidak

terbatasAda beban biaya yang dikenakan pada

peminjam (biaya bunga, administrasi, etc)Motivasi pengusaha meningkatSumberdana antara lain

Dunia perbankanPinjaman lembaga keuangan, (modal ventura,

leasing, asuransi, leasing, dana pensiun, dll)Pinjaman dari perusahaan non bank

sdr=skb-stp 7

Page 8: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Jenis-jenis perusahaan pembiayaanblk13-perusahaan-pembiayaan.ppt

sdr=skb-stp 8

Page 9: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Dan ARUS KAS

sdr=skb-stp 9

Page 10: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Komponen biaya1. Biaya pra investasi2. Biaya aktiva tetap3. Biaya operasi

sdr=skb-stp 10

Page 11: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Arus kas (cash flow)Menggambarkan berapa uang yang masuk

(cash-in) sebagai sumber pendapatan dan berapa uang yang keluar (cash out) sebagai pembiayaan dalam sautu periode tertentu

Arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan mulai dari iinvestasi dimulai sampai masa invetasi berakhir

sdr=skb-stp 11

Page 12: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Jenis-jenis cash flowInitial cash flowOperasional cash flowTerminal cash flow

sdr=skb-stp 12

Page 13: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Contoh soal: menghitung operasional kas masukPT BBL bermaksud mendirikan pabrik dengan

Nilai investasi Rp 300 jutaUmur ekonomis 3 tahunPendapatan per tahun Rp 400 jutaBiaya per tahun Rp 200 juta (belum termasuk

penyusutan)Pajak 50% dari laba

Hitung kas bersih yang diterima pada akhir tahun

Penyusutan =(investasi) / Umur Ekonomis

sdr=skb-stp 13

Page 14: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Rumus

Aliran kas bersih = EAT + penyusutan

sdr=skb-stp 14

Page 15: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Contoh soal: menghitung operasional kas masuk dengan modal sendiri dan modal pinjaman PT BBL bermaksud mendirikan pabrik dengan

Nilai investasi Rp 300 jutaUmur ekonomis 3 tahunPendapatan per tahun Rp 400 jutaBiaya per tahun Rp 200 juta (belum termasuk

penyusutan)Pajak 50% dari labaModal pinjaman 50% dari nilai investasiBunga bank 20% per tahun

Hitung kas bersih yang diterima pada akhir tahunPenyusutan =(investasi) / Umur EkonomisKas masuk bersih= EAIT + penyusutan + Bunga (1 –

pajak)sdr=skb-stp 15

Page 16: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

rumusKas masuk bersih= EAIT + penyusutan + Bunga

(1 –pajak)

sdr=skb-stp 16

Page 17: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Contoh soal: mengetahui terminal cashflowPT BBl akan memberikan nilai sisa investasi

(residu) atas dasar aset yang dimilikinya pada akhir periode sebesar Rp. 50 juta. Ternyata pada akhir periode aset itu malah laku dijual sebesar Rp. 60 juta, sehingga perusahaan memiliki kelebihan sebesar Rp 10 juta> Jika diasumsikan kelebihan ini dikenakan pajak 20% atas kelebihan nilai jual, maka terminal cash flow dapat dihitung:

Pajak 20% X Rp 10 juta = Rp. 2 jutaHarga jual – nilai perolehan (stl dipotong pajak)Rp. 60 juta – Rp. 2 juta = Rp 58 jutaTerminal Cash flow = Rp. 58 juta

sdr=skb-stp 17

Page 18: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

sdr=skb-stp 18

Page 19: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Tiga Klasifikasi utama Rasio KeuanganRasio SolvabilitasRasio ProfitabilitasRasio Aktivitas

Page 20: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Rasio SOLVABILITASKemampuan perusahaan untuk memenuhi

seluruh kewajiban jangka pendek dan panjang tepat pada waktunya

Kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya apabila perusahaan di liquidasi

Page 21: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Liquiditas

Kemampuan Perusahaan untuk membayar kewajibanJangka pendek

tepat pada waktunya

Current Ratio:Aktiva lancar X 100% Hutang lancar

Quick RatioAktiva lancar – persediaan X 100%

Hutang lancar

Page 22: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Aktiva Lancar + aktiva tetap X 100%Total hutang

Debt to Equity Ratio:Modal sendiri X 100%Total hutang

Rasio Solvabilitas Jangka Panjang

Page 23: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

RASIO PROFITABILITAS

RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR PENDAPATAN POTENSIAL

SUATU PERUSAHAAN

1. HASIL ATAS PENJUALAN2. HASIL ATAS INVESTASI

3. LABA PER SAHAM

Page 24: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

HASIL ATAS PENJUALAN

RASIO PROFITABILITAS YANG MENINGDIKASIKAN PROSENTASE

PENDAPATANNYA

HASIL ATAS PENJUALAN=

PENDAPATAN NETTOPENJUALAN

Page 25: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

HASIL ATAS INVESTASI

RASIO PROFITABILITAS YANG MENGUKURKINERJA PENDAPATAN YANG DIPEROLEH

UNTUK SETIAP RUPIAH YANG DI INVESTASIKAN

PENDAPATAN NETTOTOTAL MODAL SENDIRI

Page 26: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

LABA PER SAHAM

MENGUKUR BESARNYA DEVIDEN YANG DAPAT DIBAYARKAN PERUSAHAAN

KEPADA PEMEGANG SAHAM

LABA BERSIH JUMLAH SAHAM YANG DIKELUARKAN

Page 27: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

RASIO AKTIVITAS

RASIO KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASIPENGGUNAAN ASSET SUATU PERUSAHAAN

OLEH MANAJEMENNYA

Page 28: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

RASIO AKTIVITASMENGUKUR EFISIENSI DALAM

PENGGUNAAN SUMBER DAYA SUATU PERUSAHAAN BERKAITAN DENGAN PROFITABILITAS

MEMPERLIHATKAN PERUSAHAAN YANG MEMPEROLEH LEBIH BANYAK KEUNTUNGAN DIBANDING PERUSAHAAN LAIN PADA SUMBER DAYA YANG SAMA

Page 29: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

RASIO PERPUTARAN PERSEDIAAN

MENGUKUR RATA-RATA JUMLAH PERSEDIAAN DIJUAL

DAN DI STOCK LANG SELAMA SETAHUN

HARGA POKOK PENJUALANRATA-RATA PERSEDIAAN =

HARGA POKOK PENJUALAN(PERSEDIAAN AWAL TAHUN- AKHIR TAHUN)/2

Page 30: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

sdr=skb-stp 30

Page 31: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Kriteria penilaian investasiPayback Period (PP)Average Rate of Return (ARR)Net Present value (NPV)Internal rate of Return (IRR)Profitability Index (PI)Rasio keuangan likuiditas, solvabilitas,

aktivitas dan profitabilitas – penggunaan rasio sebaiknya digunakan atas pemberian pinjaman kepad usaha yang sudah pernah berjalan atau sedang berjalan (bukan proyek yang baru)

sdr=skb-stp 31

Page 32: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Payback periodTeknik penilaian terhadap jangka waktu

pengembalian pinjaman suatu proyekAda 2 macam

1. Jika kas bersih sama setiap tahunInvestasi

PP = x 1 tahunkas bersih/tahun

sdr=skb-stp 32

Page 33: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Jika kas bersih tidak sama setiap tahun

Mencari investasi – kas bersih tahun 1 sampai tahun tertentu ketika investasinya tidak bisa dikurangi lagi dengan kas bersih di tahun tersebut

sdr=skb-stp 33

Page 34: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Kriteria penilaiannyaLayak jika

PP saat ini lebih kecil dari umur investasiDengan membandingkan PP dari rata-rata

industri unit usaha sejenisSesuai target perusahaan

Kelemahan PPMengabaikan nilai waktu uangTidak mempertimbangkan arus kas yang

terjadi setelah masa pengembalian

sdr=skb-stp 34

Page 35: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

sdr=skb-stp 35

Jumlah PV kas bersihPI = X 100%

Jumlah PV investasi

Jjika PI lebih besar dari 1 maka diterimaJika PI lebih kecil dari 1 ditolak

Page 36: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

PERHITUNGAN BUNGA

Bunga merupakan biaya modal Besar kecilnya jumlah bunga yang merupakan

beban terhadap peminjam (debitor) sangat tergantung pada waktu, jumlah pinjaman, dan tingkat bunga yang berlaku

Terdapat 3 bentuk sistem perhitungan bunga:1. Simple interest (bunga biasa)2. Compound interest (bunga majemuk)3. Annuity (anuitas).

Studi Kelayakan Bisnis 36

Page 37: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

• SIMPLE INTEREST (BUNGA BIASA)– Besar kecilnya jumlah bunga yang diterima

kreditor tergantung pada besar kecilnya principal (modal), interest rate (tingkat bunga), dan jangka waktu:

– B = f (P.i.n), di mana: B= Bunga– P= Principal (modal)– i = interest rate

(tingkat bunga)– n = jangka waktu.– Contoh soal 1:– Apabila jumlah pinjaman sebesar Rp.

5.000.000,00 dengan tingkat bunga 18% per tahun. Berapa jumlah bunga selama 3 tahun? 2 bulan? 40 hari?

Studi Kelayakan Bisnis 37

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

Page 38: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Untuk menghitung besarnya principal, interest rate, dan jangka waktu dapat diselesaikan dengan:

P = B/i.n i = B/p.n n = B/P.i S = P + B atau S = P + (P.i.n) Di mana S = jumlah penerimaan.

Contoh soal 2: Hitunglah nilai-nilai yang tidak diketahui dalam tabel

berikut:

Studi Kelayakan Bisnis 38

7.145.833?50 hari?7.000.0003

5.250.000250.000?20%?2

??2 tahun18%6.000.0001

Amount (Jml Penerimaan)

Interest (Bunga)

Time (Waktu)

Interest Rate (Tingkat Bunga)

Principal (Modal)

No

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

Page 39: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

• COMPOUND INTEREST (BUNGA MAJEMUK)– Bunga majemuk biasanya dilakukan dalam waktu

yang relatif panjang dan dalam perhitungan bunga dilakukan lebih dari satu periode.

– Bunga majemuk adalah bunga yang terus menjadi modal bila tidak diambil pada waktunya.

– Perhitungan bunga majemuk dilakukan secara reguler dengan interval tertentu, setiap bulan, setiap kuartal, setiap 6 bulan, atau setiap tahun.

– Contoh soal 3:– A meminjamkan uang sebesar Rp. 100.000,00 dengan

tingkat bunga 12% per tahun dan dimajemukkan setiap 6 bulan selama 2 tahun. Berapa jumlah pengembalian setelah 2 tahun?

– Jawab:– Diketahui: P = Rp. 100.000,00, i = 12%/2= 6% , dan n =

2.2 = 4–

Studi Kelayakan Bisnis 39

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

Page 40: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Rumus perhitungan bunga majemuk: S = P (1+i)n

P = S (1+i)-n atau P =

n =

Studi Kelayakan Bisnis 40

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

log S−logPlog 1i

S

1i n

i= SP 1 /n

−1×100

Di mana: S = Jumlah penerimaan P = Present Value

n = Periode waktu i = tingkat bunga per periode waktu

Page 41: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Nilai (1+i)n disebut compounding factor, yaitu suatu bilangan yang digunakan untuk menilai uang pada masa yang akan datang (future value).

Nilai (1+i)-n disebut discount factor, yaitu suatu bilangan untuk menilai nilai uang dalam bentuk present value (nilai sekarang).

Contoh 4: Seorang investor meminjam uang sebesar Rp 5.000.000,00

selama 8 tahun dengan tingkat bunga 18% per tahun dan dimajemukkan setiap 6 bulan. Berapa jumlah pengembalian setelah 8 tahun?

Catatan: nilai (1+i)n dapat dilihat dalam Lampiran I pada n = 16 dan I = 9%.

Studi Kelayakan Bisnis 41

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

Page 42: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Contoh 5: Apabila Bank A menerima tingkat bunga deposito

sebesar 18% per tahun dan dimajemukkan setiap bulan. Bank B juga menerima tingkat bunga deposito sebesar 18% per tahun dan dimajemukkan setiap 6 bulan. Berapa tingkat bunga efektif (effective rate) pada masing-masing bank tersebut?

Rumus: F = (1+j/m)m di mana F = effective rate m = frekuensi

bunga majemuk dalam satu tahun

Studi Kelayakan Bisnis 42

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

Page 43: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

ANNUITY (Anuitas) Anuitas adalah suatu rangkaian pembayaran

dengan jumlah yang sama besar pada setiap interval pembayaran.

Besar kecilnya jumlah pembayaran pada setiap interval tergantung pada jumlah pinjaman, jangka waktu, dan tingkat bunga.

Anuitas dapat dibagi atas dua bagian:1. Anuitas Biasa (Simple Annuity) 2. Anitas Kompleks (Complex Annuity).

Studi Kelayakan Bisnis 43

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

Page 44: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

ANUITAS BIASA Anuitas biasa adalah sebuah anuitas yang

mempunyai interval yang sama antara waktu pembayaran dengan waktu dibungamajemukkan.

Berdasarkan tanggal pembayarannya, anuitas biasa dapat dibagi 3 bagian, yaitu:

1. Ordinary annuity 2. Annuity due 3. Deferred annuity.

Studi Kelayakan Bisnis 44

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

Page 45: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

• Ordinary annuity• Ordinary annuity adalah sebuah anuitas yang

diperhitungkan pada setiap akhir interval seperti akhir bulan, akhir kuartal, akhir setiap 6 bulan, maupun pada setiap akhir tahun.

• An = R R = An

• Sn = R R = Sn

• Di mana: An = Present value R = Annuity

• Sn = Future value i = Tingkat

bunga/interval • n = jumlah interval pembayaran

Studi Kelayakan Bisnis 45

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

[1−1i −n

i ][ {1i n−1}

i ]

[ i{1−1i −n} ]

[ i

{1i n−1}]

Page 46: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

a. Present Value

Present value adalah nilai sekarang dari sebuah anuitas dan identik dengan nilai awal dari penanaman modal.

Contoh 6: Sebuah perusahaan mencicil pinjaman sebesar Rp 50.000,- pada setiap akhir bulan selama 6 bulan dengan suku bunga diperhitungkan sebesar 18% per tahun. Berapakah besarnya present value?

Diketahui: R = Rp. 50.000,-, i= 18%/12 = 0,015, n=6Rumus : An = R

Catatan: nilai discount factor dari anuitas di atas dapat dilihat pada Lampiran 3 pada n=6 dan i=1,5%.

Studi Kelayakan Bisnis 46

Page 47: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

• b. Anuitas dari present value

• Anuitas dari sebuah present value sama dengan jumlah angsuran pada setiap interval. Jumlah angsuran pada setiap interval dari sejumlah pinjaman tergantung pada besar kecilnya tingkat bunga dan jangka waktu yang digunakan.

• Contoh 7: Seorang investor merencanakan membangun proyek perumahan murah untuk dijual secara cicilan kepada nasabah. Biaya pembangunan diperhitungkan Rp. 12.000.000,-. Berapa besar nilai cicilan yang dibebankan kepada nasabah, bila tingkat bunga setahun diperhitungkan sebesar 15% dan dimajemukkan setiap bulan selama 3 tahun?

• Diketahui: i = 15%/12 = 0,0125 dan n = 3x12 = 36

• Rumus :

Studi Kelayakan Bisnis 47

Page 48: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

• c. Jumlah penerimaan (Future amount)

• Jumlah penerimaan dari serangkaian pembayaran diperhitungkan bunga secara bunga majemuk (compound interest) dari sejumlah uang yang dicicil.

• Jumlah pembayaran pada interval pertama, diperhitungkan bunga pada akhir interval kedua, sehingga jumlah penerimaan pada akhir interval kedua adalah sebesar 2 kali setoran ditambah dengan bunga pada setoran pertama.

• d. Tingkat Bunga• Bila present value diketahui:

• Bila jumlah penerimaan diketahui : –

Studi Kelayakan Bisnis 48

[ {1−1− i −n}i ]= An

R

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

1i n−1¿

¿= SnR

¿¿¿

Page 49: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Contoh 8: Apabila diketahui jumlah present value sebesar Rp 969.482,- dengan anuitas Rp 150.000,- pada setiap akhir kuartal selama 2 tahun. Berapa besarnya tingkat bunga pada setiap kuartal? Berapa pada setiap tahunnya?

Diketahui: An = Rp 969.482,- n = 2x4 = 8 R = Rp 150.000,-

Catatan: Nilai discount factor untuk {1-(1+i)-n/i} dapat dilihat pada Lampiran 3 pada n=8 di mana nilainya 6,463212760.

Apabila nilai i tidak tersedia dalam lampiran, nilai i dapat dihitung dengan menggunakan sistem interpolasi.

Contoh 9: Seorang pengusaha menyetor uang pada bank sebesar Rp 445.000,- dan diambil kembali secara cicilan setiap akhir 6 bulan sebesar Rp 50.000,- dalam waktu 5 tahun. Berapa besarnya interest rate dan nominal rate?

Diketahui: An = Rp 445.000,- R= Rp 50.000,- n= 2x5 = 10 (tiap 6 bulan)

Studi Kelayakan Bisnis 49

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

Page 50: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

e. Menentukan Jangka Waktu Untuk menentukan jangka waktu dari sebuah anuitas,

sama halnya dengan cara menentukan tingkat bunga.

Contoh 10: Seorang pegawai negeri menerima uang dari bank sebesar Rp 1.653.298,- dari hasil setoran sebesar Rp 50.000,- pada setiap akhir kuartal dengan tingkat bunga 20% setahun. Berapa lama pegawai tersebut telah melakukan setoran untuk mendapatkan sejumlah uang tersebut?

Diketahui: Sn = Rp 1.653.298,- i= 20/4 = 5% dan

R= Rp 50.000,- n= ?

Catatan: Gunakan lampiran 5.

Studi Kelayakan Bisnis 50

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

Page 51: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

2. Annuity Due Annuity due adalah anuitas yang pembayarannya dilakukan

pada setiap awal interval. Awal interval pertama merupakan perhitungan bunga yang pertama dan awal interval kedua merupakan perhitungan bunga kedua dan seterusnya.

Pada formula annuity due ditambahkan satu compounding factor (1+i), baik untuk present value maupun future value.

Penambahan satu compounding factor pada annuity due adalah sebagai akibat pembayaran yang dilakukan pada setiap awal interval.

Nilai uang yang dihitung dengan annuity due selalu lebih besar bila dibandingkan dengan ordinary annuity.

Studi Kelayakan Bisnis 51

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

Page 52: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

a. Perhitungan present value

Rumus: An(ad) = R

Atau An(ad) = R

Atau An(ad) = R

Studi Kelayakan Bisnis 52

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

[ {1−1 i −n}i ]1 i

1−1 i −n−1

¿¿ i¿¿¿¿

1−1 i −n−1

¿¿R

¿¿¿

Contoh 11: Sebuah perusahaanIngin memperoleh uang secarakontinyu sebesar Rp 1.500.000,-dari bank setiap awal kuartal selama satu tahun. Berapa jumlahdana yang harus disetor pada bankapabila tingkat bunga diperhitungkansebesar 18% per tahun?

Diketahui: R=Rp 1.500.000,- i= 18%/4= 4,5% dan n=4

Catatan: Gunakan Lampiran 3 untukmendapat nilai discount factor annuitypada i=4,5% dan n=4 dan Lampiran 1untuk compounding factor dari bungamajemuk.

Page 53: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

b. Jumlah Pembayaran (Future amount)

Jumlah pembayaran dalam annuity due dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

Sn(ad) =

atau Sn(ad) =

Atau Sn(Ad) =

Studi Kelayakan Bisnis 53

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

R[{1i n−1 }i ]1i

R[{1i n1−1}i

−1 ]R[{1i n1 −1 }

i ]−R

Contoh 12: Suatu BPD memberikanFasilitas penjualan kendaraan berodaDua secara kredit pada guru-guru SD.Tingkat bunga diperhitungkan sebesar 12% per tahun dan cicilan dilakukanSetiap awal bulan sebesar Rp 70.000,-Selama 3 tahun. Berapakah besarnyaJumlah pembayaran?

Diketahui: R = Rp 70.000,- I = 12%/12 = 1% dan n = 12x3 = 36

Page 54: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

c. Hubungan antara Present Value dengan Future amount

Hubungan antara present value dengan future value sebuah annuity due sama dengan hubungan yang terdapat pada perhitungan bunga majemuk.

Present value merupakan modal dasar dan future value merupakan penjabaran dari bunga majemuk.

An (ad) = Sn (ad) (1+i)-n

Sn (ad) = An (ad) (1+i)n

Apabila diketahui nilai present value dari annuity due, jumlah penerimaan pada akhir interval dapat diketahui tanpa menghitung besarnya anuitas pada setiap interval. Hubungan ini tidak dapat diterapkan pada ordinary annuity maupun bentuk annuity lainnya, misalnya deferred annuity.

Studi Kelayakan Bisnis 54

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

Page 55: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

d. Anuitas, jangka waktu, dan tingkat bunga

Penentuan anuitas dalam sebuah annuity due dapat dilakukan apabila nilai present value atau future value (jumlah penerimaan) dari transaksi, tingkat bunga dan lamanya pinjaman diketahui.

Anuitas adalah cicilan yang harus dikembalikan oleh debitur, setiap bulan, kuartal, maupun setiap tahun tergantung perjanjian.

Studi Kelayakan Bisnis 55

R= An [ i

{1−1i −n}]1i −1

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

1i n−1¿i

¿ 1i −1

¿R=Sn¿

¿

Page 56: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

c. Hubungan antara Present Value dengan Future amount

Hubungan antara present value dengan future value sebuah annuity due sama dengan hubungan yang terdapat pada perhitungan bunga majemuk.

Present value merupakan modal dasar dan future value merupakan penjabaran dari bunga majemuk.

An (ad) = Sn (ad) (1+i)-n

Sn (ad) = An (ad) (1+i)n

Apabila diketahui nilai present value dari annuity due, jumlah penerimaan pada akhir interval dapat diketahui tanpa menghitung besarnya anuitas pada setiap interval. Hubungan ini tidak dapat diterapkan pada ordinary annuity maupun bentuk annuity lainnya, misalnya deferred annuity.

Studi Kelayakan Bisnis 56

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

Page 57: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

d. Anuitas, jangka waktu, dan tingkat bunga Penentuan anuitas dalam sebuah annuity due dapat

diketahui apabila nilai present value atau future value (jumlah penerimaan) dari transaksi diketahui, di samping tingkat bunga dan lamanya pinjaman.

Studi Kelayakan Bisnis 57

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

Page 58: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Contoh 13. Seorang pimpinan perusahaan telah melakukan penyetoran pinjaman secara cicilan pada bank sebesar Rp 500.000,- pada setiap awal bulan. Tingkat bunga pinjaman diperhitungkan sebesar 18% per tahun. Berapa bulan harus diadakan penyetoran untuk menutupi pinjaman sebesar Rp 10.000.000,-?

Diketahui: R = 500.000,- i= 18%/12 = 1,5% An = 10.000.000,-

Ditanya: n = ?

Jawab:

Studi Kelayakan Bisnis 58

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

Anad =R [ {1−1i −n−1 }i ]R

Page 59: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)

Studi Kelayakan Bisnis 59

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang

100000000=500000[{1−10, 015−n−1 }0, 015 ]500000

[{1−10, 015−n−1 }0, 015 ]=10000000−500000

500000=19

Pada lampiran 3 pada i=1,5%, nilai 19 tidak tersedia. Nilai yang mendekati19 pada i=1,5% adalah pada n=22 dengan nilai 18,62082437 dan pada n=23dengan nilai 19,33086145. Dengan demikian untuk mengembalikan kredit Sebesar Rp 10 juta membutuhkan waktu 22 bulan lebih:

22 bulan < n < 23 bulan

Gunakan metode interpolasi untuk mengetahui waktu pengembalin secara pasti.

Page 60: Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)