Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07

28
Dr. AYU TRISNA, Sp.THT

Transcript of Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07

Page 1: Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07

Dr. AYU TRISNA, Sp.THT

Page 2: Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07
Page 3: Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07
Page 4: Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07
Page 5: Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07

Sekret kelenjar sebasea,kelenjar serumenosa, epitel kulit yang terlepas dan partikel debu

Normal : 1/3 luar MAE Konsistensi : basah dan kering Serumen keluar sendiri gerakan rahang

saat mengunyah Efek proteksi mengikat kotoran ,aroma

yang khas dapat mengusir serangga Serumen abnormal tuli konduktif,

otalgia atau tinitus

Page 6: Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07

Tehnik yang dipilih konsistensi serumen

Irigasi air hangat tidak boleh dilakukan pada membran timpani yang perforasi

Lembek toilet dengan kapas aplikator atau irigasi dengan air hangat

Keras pengait dan bila tidak berhasil dilunakkan dengan tetes telinga berupa karboglicerin 10% selama 4-5 hari irigasi telinga

Page 7: Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07

Alat dan bahan:- Lampu kepala- Otoskopi- Kapas aplikator- Serumen haak / sendok serumen

Cara Arahkan ujung serumen haak sejajar dengan liang telinga dengan menyelusuri tepi pinggiran serumen dan ujung haak menghadap ke sentral untuk menarik serumen

Page 8: Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07

Alat dan bahan:- Lampu kepala- Otoskop- Kapas aplikator- Spuit 50 cc dengan abocath no.

14- Bengkok untuk menampung air

bekas irigasi- Com tempat air hangat- Handuk

Page 9: Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07

Pastikan membran timpani tidak perforasi

Gunakan air hangat dengan suhu sesuai suhu tubuh supaya tidak vertigo/pusing

Semprotkan air ke telinga tidak boleh terlalu keras dengan arah ujung abocath membentuk sudut 30o dengan dinding superior MAE

Tangan kanan memegang telinga pasien dan tangan kiri memegang spuit

Page 10: Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07
Page 11: Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07

Lakukan konseling yang baik pada pasien sebelum dilakukan tindakan

Hati – hati pada pasien yang tidak koperatif trauma MAE atau perforasi membran timpani

Ekstraksi pinset, kait (Haak),alligator Gunakan alat ekstraksi sesuai dengan

bentuk, jenis dan posisi benda

Page 12: Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07

Benda mati (kapas,busa, baterai, manik – manik, karet penghapus dll)

Benda hidup ( serangga, komponen tumbuh – tumbuhan)

Binatang hidup matikan dahulu dengan minyak kelapa, rivanol, karboglicerin 10% ekstraksi atau irigasi air hangat

Benda mati ekstraksi dengan pinset atau kait/haak

Baterai jangan di irigasi efek korosif ekstraksi dengan kait/haak

Page 13: Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07

Benda asing seperti kertas, busa, bunga, kapas, diekstraksi dengan pinset / pengait/ alligator.

Benda asing yang licin dan keras seperti batu, manik-manik, biji-bijian pada anak yang tidak kooperatif dilakukan dengan narkose dikeluarkan dengan pengait secara hati-hati karena dapat menyebabkan trauma pada MAE atau membran timpani.

Benda asing (misalnya : kerikil, mainan, manik-manik, penghapus) irigasi kecuali ada riwayat perforasi lubang membrana timpani.

Page 14: Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07
Page 15: Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07

Alat dan bahan : - Lampu kepala dan spekulum hidung

Cara :• Salam dan jelaskan maksud dari pemeriksaan• Posisi sesuai dengan Gambar 1• Pasang lampu kepala dengan benar• Spekulum dimasukkan ke cavum nasi dengan tangan kiri

dengan ujung jari telunjuk pada ujung spekulum dan tangan kanan memfiksasi kepala pasien dengan memegang tengkuk

• Spekulum masuk dalam posisi tertutup rapat dan ujung jari telunjuk pada cuping hidung untuk menfiksasi

• Spekulum dibuka danarahkan lampu ke rongga hidung• Setelah pemeriksaan selesai spekulum dikeluarksn

dengan cara tidak menutup penuh spekulum

Page 16: Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07

HIDUNG LUAR DAN SINUS PARANASALIS

MUKOSA SEPTUM KONKA SEKRET MASSA

Page 17: Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07
Page 18: Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07

Tujuan : melihat massa tumor di nasofaring atau terjadi hipertropi adenoid

Cara pemeriksaan:• Masukkan kapas yang ditetesi adrenalin atau efedrin

(vasokonstriktor) 1-2 menit kapas dikeluarkan dan tampak konka dekongesti (cavum nasi tampak lapang)

• Arahkan sinar lampu pada koana / dinding nasofaring penderita diperintah menyebut ‘iii’ yang panjang perhatikan gerakkan palatum molle.

• Positif : tidak ada massa/normal tampak bergerak/ cahaya lampu terang

• Negatif (ada massa di nasofaring) bila tidak bergerak/ cahaya lampu gelap

Page 19: Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07
Page 20: Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07

Alat : lampu kepala dan tangue spatelAlat : lampu kepala dan tangue spatel

Page 21: Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07

Cara :• Salam dan menerangkan maksud pemeriksaan• Pasien posisi THT, gambar 1• Gunakan lampu kepala dengan benar• Pasien membuka mulut lebar dan arahkan sinar ke

dalam faring• Tekan 2/3 posterior lidah dengan tangue spatel• Pemeriksaan / dinilai:

- Dinding belakang faring : warna, granulasi, post nasal drip- Dinding depan dan samping faring- Lidah, tonsil lingualis- Fossa tonsil dan tonsil palatina:

1. Fossa tonsil : abses +/-2. Tonsil palatina : hiperemi +/-,kripte melebar +/-, detritus

+/-, Permukaan rata+/-,mobilitas +/-

Page 22: Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07

T 0 = Tonsil telah diangkat. T 1 = Bila besarnya <¼ (25%) jarak

arkus anterior dan uvula. T 2 = Bila besarnya > 1/4 (25%) s/d <

2/4 (50%) jarak arkus anterior dan uvula.

T 3 = Bila besarnya > ½(50%) s/d < ¾ (75%) jarak arkus anterior dan uvula.

T 4 = Bila besarnya lebih dari 3/4(75%) jarak arkus anterior dan uvula.

Page 23: Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07
Page 24: Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07

Alat/ bahan LI :• Lampu kepala, kaca laring (no.4-6), pemanas

spritus, kasa steril dan analgesik topikal : xylokain 4%

Cara :• Salam dan jelaskan maksud pemeriksaan• Posisi pemeriksaan THT, gb 1• Pasang lampu kepala dengan benar• Semprotkan xylokain pada dinding posteror

orofaring muntah (-)• Panaskan kaca laring dgn api spritus periksa

suhu dengan menempelkan kaca laring di punggung tangan

• Pegang lidah dengan kasa steril terfiksir• Masukkan kaca laring dengan tuntunan lampu

kepala yang diletakkan dibelakang uvula dan diarahkan ke hipofaring pantulan gambar

Page 25: Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07
Page 26: Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07

Epiglotis Valekula Plika ariepiglotis Pita suara Sinus piriformis Sekret Massa Mukosa

Page 27: Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07
Page 28: Ketrampilan Dalam Praktek Ilmu Kesehatan Tht Nop 10,07