Ketidakpuasan

7
A. Ketidakpuasan Banyak sekali ketidakpuasan dalam keperawatan, Ketidakpuasan dapat di kurangi dengan pendekatan belajar untuk diubah oleh para manajer perawat di dalam organisasi keperawatan. a. Produktivitas Perawat-perawat mengadakan respons negatif dan menjadi tidak puas apabila para manajer memakai cara paksa, mengawasi, mengancam dan berulang-ulang menerapkan kekuasaan institusi. Produktivitas akan menurun atau sama sekali stagnasi. Perawat-perawat generasi baru mempertanyakan kewenangan dan pemberian penghargaan kepada mereka yang berhak. Sikap saling menghargai antara perawat klinis dan manajer adalah sangat penting untuk produktivitas. Untuk mewujudkan saling menghargai harus ada hubungan dan komunikasi yang bebas di mana terjadi kejelasan dari apa yang di harapkan, umpan balik dari pencapaian dapat di berikan, dan janji-janji yang tidak dapat di tepati harus di hindarkan. Harus ada modal peran dari penampilan yang diharapkan dan diinginkan. Tujuh dari sepuluh hubungan kerja, pegawainya tidak mengetahui apa yang diharapkan dari mereka. Harapan-harapan itu harus jelas. Dalam suatu tes sikap produktivitas yang di kembangkan dan dilakukan pada pegawai-pegawai perusahaan oleh Pryor dan Mondy lebih dari 2 tahun lamanya, 75% dari

description

nnnnnnnnnnn

Transcript of Ketidakpuasan

Page 1: Ketidakpuasan

A. Ketidakpuasan

Banyak sekali ketidakpuasan dalam keperawatan, Ketidakpuasan dapat di kurangi

dengan pendekatan belajar untuk diubah oleh para manajer perawat di dalam organisasi

keperawatan.

a. Produktivitas

Perawat-perawat mengadakan respons negatif dan menjadi tidak puas

apabila para manajer memakai cara paksa, mengawasi, mengancam dan

berulang-ulang menerapkan kekuasaan institusi. Produktivitas akan menurun

atau sama sekali stagnasi. Perawat-perawat generasi baru mempertanyakan

kewenangan dan pemberian penghargaan kepada mereka yang berhak. Sikap

saling menghargai antara perawat klinis dan manajer adalah sangat penting

untuk produktivitas.

Untuk mewujudkan saling menghargai harus ada hubungan dan

komunikasi yang bebas di mana terjadi kejelasan dari apa yang di harapkan,

umpan balik dari pencapaian dapat di berikan, dan janji-janji yang tidak dapat

di tepati harus di hindarkan. Harus ada modal peran dari penampilan yang

diharapkan dan diinginkan. Tujuh dari sepuluh hubungan kerja, pegawainya

tidak mengetahui apa yang diharapkan dari mereka. Harapan-harapan itu harus

jelas. Dalam suatu tes sikap produktivitas yang di kembangkan dan dilakukan

pada pegawai-pegawai perusahaan oleh Pryor dan Mondy lebih dari 2 tahun

lamanya, 75% dari responden mengatakan bahwa penyedia mereka tidak

mendapati janji yang di buatkan. Pelanggaran janji membuat pegawai marah

dan mengurangi produktvitas.

Manajer-manajer merupakan model yang sangat kuat untuk staf. Mereka

berusaha untuk menyamai apabila contoh itu bagus atau sebaliknya kalau

jelek. Kumpulan yang penting adalah manajemen perawat harus melakukan

pengkajian dan memodifikasi perilaku mereka untuk menggambarkan peran

yang sangat penting pada kedua belah pihak yaitu staf dan organisasi.

Sebagaimana perawat lainnya, semua perawat bekerja untuk hidup dalam

memenuhi kebutuhan dan aspirasinya. Kecanggihan dari teknologi lingkungan

untuk perawatan pasien dapat mengarah pada spesilisasi dan personalisasi dari

Page 2: Ketidakpuasan

tugas-tugas dan pekerjaan. Tenaga-tenaga perawatan yang merasa asing, dan

kualitas kerja mereka jadi mundur.

b. Perawat Sebagai Tenaga Berpengetahuan

Drucker mengatakan bahwa pegawai berpendidikan akan berproduktif

hanya dengan motivasi diri sendiri, diarahkan sendiri dalam pencapaiannya.

Orang-orang mempunyai motivasi utuk bekerja berdasarkan tingkat kebutuhan

maslow. Walaupun semua kebutuhan telah terpenuhi, tetapi kebutuhan

manusia akan penghargaan ekonomi tetap penting. Hal ini dapat mencegah

ketidak puasan dalam pekerjaan.

Perawat adalah tenaga yang berpengetahuan. Kebutuhan dasar dalam

bidang ekonomi berkaitan dengan kebutuhan manusia atau nilai-nilai

manusiawi. Penampilan kerja dan tingkat kesulitan yan sama, mereka

menginginkan penghargaan ekonomi dengan nilai-nilai yang sama dengan

pegawai lain yang berpendidikan. Gaji adalah merupakan bagian dari dimensi

sosial atau pikologis dari perawat. Mereka pula mengharapkan penghargaan

ekonomi dengan memberikan kenaikan tingkat, kekuasaan dan status sepadan

dengan pegawai-pegawai berpendidikan yang lainnya.

Pendidikan membuat takut orang yang tidak bermotivasi. Orang-orang

yang berpendidikan selalu bergerak. Perawat-perawat dapat berpindah bekerja

ke organisasi lain pada akhirnya. Peranan dari disiplin adalah untuk

memelihara agar tidak terjadi perselisihan-perselisihan kecil. Apabila dipakai

untuk mendorong para perawat, disiplin menyebabkan kebencian dan ditolak,

itu tidak motivasi. Petunjuk-petunjuk dan pengawasan tidak berguna untuk

memenuhi kebutuhan ego.

Perawat sebagai pegawai yang berpendidikan dapat mengarahkan diri

sendiri dan bertanggung jawab. Pemberian penghargaan dan penegasan tujuan

pribadi dan tanggung jawab menghasilkan suatu pelajaran, ketakutan akan

menghasilkan penolakan. Manikulasi psikologis hanya merupakan pengganti

untuk pendekatan manajemen “carrot-and-stick”. Itu tidak akan berhasil.

Keinginan untuk mengagalkan atau merasa kekurangan akan mengarah

pada prilaku negative atau disebut “sakit”. Dengan dititik beratkan pada

Page 3: Ketidakpuasan

kebutuhan yang sudah terpenuhi terasa belum efektif, bagaimanapun, pegawai

akan mengharap lebih dari apa yang mereka peroleh, kecuali perhatian

diberikan pada harga diri dan aktualisasi. Pada situasi semacam ini uang

menjadi satu satunya yang berarti untuk kebutuhan kepuasan diri.

Perawat-perawat ingin membeli barang-barang dan jasa. Inflasi

meningkatkan keinginan untuk memperoleh uang lebih banyak untuk

memenuhi keinginan lainnya. Bagaimanapun hal ini meningkatkan keinginan

untuk memperoleh penghargaan berupa uang dan materi yang merusak

kegunaan mereka sebagai pendorong dan aparat manajerial.

Perawat adalah orang dewasa dan tumbuh tergantung pada yang lain.

Mereka ingin mandiri. Mereka ingin diperlakukan sebagai orang dewasa dan

mitra yang bermartabat dan dihargai. Ini adalah perawat-perawat praktisiklinik

yang mencapai tujuan produktifitas layanan kesehatan, bukan pengguna biaya

dan otomatisasi.

Personel keperawatan mundur dari asosiasi dan identifikasi pada

organisasi dimana mereka tidak dapat memenuhi tuntutan perawatan yang

mereka rasakan. Walaupun banyak perawat-perawat percaya kompetisi mereka

dan dapat mengerjakan pekerjaan dengan baik mereka tidak puas karena

mereka tidak dapat meningkatkan standar perawatan ketingkat yang mereka

ingin berikan. Mereka peduli, dan karena mereka perduli mereka tidak puas.

B. Kepuasan

a. Manajer perawat dan motivasi

Motivasi adalah proses emosional lebih cenderung psikologis daripada

logika. Mempelajari bagaimana seorang perawat dapat merasakan, dan

membantu perawat ini mempergunakan alat-alat yang akan membantu

pencapaian perasaan tadi. Suatu perasaan yang berkaitan dengan suatu

persatuan dengan orang-orang pada pekerjaan yang memungkinkan perawat

itu merasa diterima, kinerja dimana perawat itu memiliki keterampilan tinggi,

dikenal mempunyai keterampilan memuaskan diantara yang lainnya.

Page 4: Ketidakpuasan

Pola motivasi dipelajari sejak dini dan diikuti selama bertahun-tahun. Tak

ada pilihan, keputusan atau ketentuan yang secara sadar dilakukan oleh

manusia yang meliputi 95%. Dengan kerja keras manajer perawat dapat

mempengaruhi proses motivasi yang mengakibatkan perawat melakukan

sesuatu yang menguntungkan organisasi. Motivasi positif dan keadilan yang

konsisten adalah tanda-tanda dari kepemimpinan yang baik. Pegawai-pegawai

yang merasa puas akan merasa bahagia dan produktif sesuai dengan

kapasitasnya. Orang-orang yang berhasil biasanya orang-orang yang

termotivasi dengan baik. Manusia, termasuk perawat, memotivasi diri mereka

sendiri. manajer perawat akan memberikan kesempatan pada perawat praktik

untuk merasa puas tentang kebutuhan mereka, atau mengabaikan kebutuhan

itu.

b. Solusi meningkatkan produktivitas

a) Perencanaan karier

Perencanaan karier adalah suatu sistem yang terorganisasi dengan

tujuan karier jangka pendek dan panjang, sesuai dengan tujuan organisasi.

Kebanyakan perawat-perawat akan beruntung dengan berpartisipasi pada

program pengembangan karier walaupun hanya memperbaiki kualitas dari

pengembangan kerja mereka.

b) Komunikasi

Untuk menghasilkan produk keperawatan dan pelayanan yang

berkualitas diperlukan perawat-perawat praktik yang mempunyai motivasi

tinggi. Para manajer perawat dapat memotivasi para perawat untuk saling

bertukar informasi tentang organisasi, manajer konsultasi, berkontribusi

dengan perawat mengenai masalah, keputusan-keputusan dan bertukar

informasi tentang hasil nya.

c) Kerja kelompok

Manajer-manajer perawat dapat memotivasi perawat –perawat oraktik

dengan mengusulkan suatu kerja kelompok. Kerja kelompok dapat dipakai

untuk menjelaskan suatu maksud atau menjelaskan proses dan produk dri

Page 5: Ketidakpuasan

upaya kelompok untuk mengenal penghalang dan rintangan yang

menutupi pandangan mereka.

d) Harga diri

Perasaan dihargai dan dihormati akan meningkatkan harga diri

seseorang. Hal ini memuaskan keinginan diantar keluarga, teman-teman

sejawat penyelia, pasien dan pengunjung lainnya.

e) Aktualisasi diri

Merupakan kebutuhan ego pada hirarki yang tertinggi. Hal ini tidak

terjadi dengan sendirinya dan bagi beberapa orang mungkin tidak

lebihkuat dari beberapa kebutuhan cinta dan memiliki kebutuhan harga

diri.